Presentasi DKK
-
Upload
nia-sahra-labetubun -
Category
Documents
-
view
238 -
download
2
description
Transcript of Presentasi DKK
UPAYA PENURUNAN KEJADIAN KOMPLIKASI DIABETES MELITUS
DENGAN EDUKASI DAN SENAM DIABETES DI PUSKESMAS GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2015
Mokh. Syaifulloh G, S.KedMuhammad Hafidz F, S.Ked
Muhammad Iqbal, S.KedNia Sahra Labetubun, S.Ked
Nina Fitria Ningsih, S.Ked
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
DM
Penyakit yang berkembang
Glukosa darah tinggi
Kerusakan organ tubuh
Penyakit CDV
80% penyebab kematian
Neuropathy
Retinopathy
Nefropathy
(International Diabetes Federation, 2006, 2012)
1980• 153 jt
2008• 347 jt
2011• 366 jt
2012• 371 jt
Peningkatan Jumlah Penderita DM
Prevalensi Dunia
7 jt org/thn DM4 jt penderita DM/thn meninggal
Prediksi thn 2030 552 jt penderita DM
(World Health Organization, 2011, 2012)
Prevalensi Indonesia
(International Diabetes Federation, 2012)
Negara pasifik Penderita DM terbanyak di dunia
Penderita DM usia 20-79 terbanyak di dunia
Jumlah penderita DM 7,6% = 10 jt org
Termasuk provinsi dengan prevalensi DM tertinggi di Indonesia
Prevalensi DM di Jateng 7,8%
Tahun 2009 Peringkat 1 penyakit CDV dengan
Jml.penderita 833.094 Peringkat 2 DM dengan Jml.penderita
249.757
Prevalensi Jawa Tengah
(Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2009)
(Riset Kesehatan Dasar, 2007)
Kualitas hidup
menurun
Kebiasaan makan
Emosi
Kurang aktifita
s
Diabetes Melitus
KOMPLIKASI DM
(Jouzulynas et al, 2013)
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana upaya penurunan kejadian komplikasi DM dengan edukasi dan senam diabetes di Puskesmas Grogol Kabupaten
Sukoharjo tahun 2015?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Mengetahui upaya penurunan kejadian
komplikasi DM dengan edukasi dan senam
diabetes di Puskesmas Grogol Kabupaten
Sukoharjo tahun 2015
Tujuan Khusus
Edukasi yang diberikan
Program latihan fisik khususnya
jenis senam yang diadakan
Mengetahui jumlah penderita DM di
Puskesmas Grogol
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Penulis
Pembelajaran dan pengalaman melakukan penulisan karya ilmiah
terkait dengan kesehatan masyarakat serta media
pengembangan kompetensi diri
2. Bagi Fakultas Kedokteran
Salah satu wujud Tridharma Perguruan Tinggi (akademik, penelitian, dan pengabdian
masyarakat) dapat menjadi bahan masukan untuk penulisan atau
penelitian selanjutnya
3. Bagi Puskesmas
Informasi dalam mengambil kebijakan di masa depan, memberikan penyuluhan terkait DM untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat, perhatian dalam upaya penanggulangan DM dan cegah komplikasi DM sehingga menurunkan angka kesakitan dan kematian
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Definisi DM
Arisman, 2011
Soegondo & Sukardji, 2008
Beigi, 2012
• Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang dicetuskan oleh berbagai faktor genetik, imunologi, lingkungan, dan gaya hidup.
• Diabetes merupakan penyakit atau kelainan yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Penyakit ini ditandai dengan konsentrasi glukosa darah yang meningkat (hiperglikemia) dan urin atau air seni yang mengandung glukosa.
• Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronik, progresif, dengan hiperglikemia kronik dan resistensi insulin. Resistensi insulin terjadi beberapa tahun sebelum penegakan diagnosis.
Klasifikasi DM
(Persatuan Endokrinologi Indonesia, 2011)
Faktor Risiko DM
Jarang melakukan aktifitas fisik/latihan
jasmani
Konsumsi makanan tinggi lemak dan
gula
Sedikit konsumsi serat dan tepung-
tepungan
Obat-obatan Stres
Mempunyai saudara, orangtua, atau kakek-nenek dengan diabetes
Obesitas
(Soegondo & Sukardji, 2008; Soegondo et al, 2009)
Faktor Risiko DM
GDP atau G2PP melebihi batas-batas normal (prediabetes atau toleransi glukosa
terganggu)
TD tinggi (lebih dari 130/85)
Kolesterol tinggi (LDL kolesterol >130 mg/dL
atau kolesterol total >200 mg/dL)
Pernah mengalami diabetes gestasional
Melahirkan bayi dengan berat badan >4 kg
Berumur ≥45 tahun
(Soegondo & Sukardji, 2008; Soegondo et al, 2009)
Patogenesis DM
Resistensi insulin
Sekresi insulin meningkat
Gangguan HGP
Penurunan fungsi sel β
Glukosa darah tinggi
(Soegondo et al, 2009)
Keluhan Klasik
Poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak
dapat dijelaskan sebabnya
Keluhan Lain
Lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan
disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada
wanita
Diagnosis DM
(Persatuan Endokrinologi Indonesia, 2011)
Diagnosis DM
(Persatuan Endokrinologi Indonesia, 2011)
Penyulit Akut◦ KAD◦ SHH◦ Hipoglikemia
Penyulit Kronik◦ Makroangiopati◦ Mikroangiopati◦ Neuropati
Komplikasi DM
(Persatuan Endokrinologi Indonesia, 2011)
(Persatuan Endokrinologi Indonesia, 2011)
Pengelolaan DM
4 Pilar
Edukasi
Gizi
Latihan Jasmani
Obat
Kriteria Pengendalian DM
Kadar glukosa darah, kadar lipid, A1C mencapai kadar
yang diharapkan. Demikian pula status
gizi dan tekanan darah.
Usia >60 tahun dengan komplikasi, sasaran
kendali GD lebih tinggi dari biasa (puasa 100-125 mg/dL, dan GD2PP
145-180 mg/dL).
(Persatuan Endokrinologi Indonesia, 2011)
Pencegahan DM
Primer Sekunder Tersier
(Persatuan Endokrinologi Indonesia, 2011)
BAB IIIMETODE PENULISAN
Pengumpulan Data
Data sekunder
Laporan kerja Puskesmas Grogol Kabupaten Sukoharjo tahun 2014
Rekapitulasi diagnosis DM per desa di Puskesmas Grogol pada bulan Januari – September tahun
2015
Wawancara tenaga medis
Pendeskripsian Data
Jumlah penderita DM di Puskesmas Grogol
Total penderita
DM
Penderita DM yang
belum mengalami komplikasi
Penderita DM yang
telah mengalami komplikasi
Materi edukasi Penyuluhan
Edukasi individualEdukasi anggota
keluarga
Program Edukasi yang diberikan
kepada penderita DM
Pendeskripsian Data
Pemeriksaan kadar glukosa darah sebelum
dan setelah senam
Durasi pelaksanaan senam
Jenis senam yang dilakukan
Frekuensi program senam yang diadakan
Program Senam diabetes yang dilaksanakan di
Puskesmas Grogol
Pendeskripsian Data
Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam laporan ini adalah analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats)
BAB IVHASIL &
PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Kec. Grogol, Kab. Sukoharjo
Hasil
Luas 3.000 hektar atau sekitar 6,34% dari luas Kab. Sukoharjo. Ketinggian
80m diatas permukaan laut.
Batas utara Kota Surakarta, batas timur Kec. Polokarto, batas barat Kec. Baki, dan batas selatan Kec. Sukoharjo.
Letak Geografis
Letak Puskesmas Grogol sangat strategis di pinggir jalan raya Solo-Sukoharjo, dan mudah dijangkau.
Daerah pemukiman perkotaan dan sebagian daerah pedesaan dengan
area persawahan dan tegalan.
Letak Geografis
Gambaran Umum Kec. Grogol, Kab. Sukoharjo
• Tahun 2014 penduduk Kec. Grogol sekitar 108.497 jiwa. 53.695 jiwa laki-laki dan 54.802 jiwa perempuan.
• Desa yang memiliki penduduk terbesar yaitu Desa Cemani dengan jumlah 19.267 jiwa.
• Desa yang memiliki penduduk terkecil yaitu Desa Pandeyan dengan jumlah sekitar 4.726 jiwa.
Keadaan Penduduk
Penduduk usia 0 – 4 tahun :6.643
jiwa (6,12%)
Penduduk usia 5 – 14 tahun :13.074
jiwa (12,05%)
Penduduk usia 15 – 44 tahun :
51.413 jiwa (47,38%)
Penduduk usia 45 – 64 tahun :
27.919 jiwa (25,62%)
Penduduk usia > 65 tahun : 9.448 jiwa (8,70%)
Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Jamkesmas di Kec. Grogol 2014, Data dari Bappeda sebesar 35.950 jiwa atau sekitar 33,13 % dari total penduduk
Desa penduduk Jamkesmas terbanyak adalah Desa Cemani dengan penduduk miskin sejumlah ±1.250 jiwa
Keadaan Penduduk
Tingkat pendidikanJumlah
PendudukPersentase
Tidak sekolah 8.647 7,9 %
Tidak / belum tamat SD 7.839 7,1 %
SD 12.282 11,2 %
SLTP 12.215 11,1 %
SLTA 10.003 9,1 %
Diploma 2.702 2,5 %
Universitas 1.758 1,6 %
Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan Kecamatan Grogol Tahun 2014
Sumber : Data Sekunder, 2014
Keadaan Penduduk
• Pada tahun 2014 jumlah rumah tangga di Kec. Grogol ±32.275
• Desa Cemani memiliki jumlah kepala terbesar yaitu sekitar 6.477 KK
• Desa Kadokan memiliki jumlah KK terkecil yaitu 1.200 KK
Keadaan Penduduk
Jumlah Desa
Wilayah kerja Puskesmas Grogol terdiri dari 14 desa, yaitu :
Desa Pandeyan, Desa Telukan, Desa Parangjoro, Desa Pondok, Desa Langenharjo, Desa Madegondo, Desa Grogol, Desa Kadokan, Desa Gedangan, Desa Kwarasan, Desa Sanggrahan, Desa Manang, Desa Banaran, dan Desa Cemani.
2. Gambaran Umum Puskesmas Grogol
Visi
• Terwujudnya masyarakat Grogol sehat yang mandiri dan merata
Misi
• Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan • Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat• Memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau
Motto
• Sehatmu bahagiaku
Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar
Pusind : 1 unit
Rawat Inap : 1
unit
Pustu : 4 unit
Poned : 1 unit
UGD : 1 unit
Ambulans : 2 unit
Jumlah Sarana/Prasarana Kesehatan
Sarana Pelayanan Kesehatan
Swasta
Rumah Sakit: 1
unit
Rumah Bersalin: 3
unit
Praktek Dokter
Bersama: 1 unit
Praktek Dokter
Perorangan: 60 unit
Bidan Praktek
Swasta: 30 unit
Praktek Pengobatan Tradisional:
26 unit
Apotek: 29 unit
Jumlah Sarana/ Prasarana Kesehatan
Usaha Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
PKD : 13 unitPosyandu
Balita : 136 unit
Posyandu Lansia : 114
unit
Jumlah Sarana/Prasarana Kesehatan
Pegawai Puskesmas: 91 orang
PNS: 67 orang
PTT: 19 orang
CPNS: - Tenaga
Kontrak: 5 orang
Tenaga Magang: 10
orang
Jumlah Tenaga Kesehatan
Pasca Sarjana/ Spesialis: -
D1: 10 orang
S1: 12 orang
SLTA: 9 orang
D3: 36 orang
SLTP: -
Jumlah Tenaga Kesehatan
Berdasarkan Pendidikan
Dokter umum: 6 orang Dokter gigi: 3 orang Perawat: 16 orang Perawat gigi: 2 orang Bidan: 43 orang Fisioterapi: 2 orang
(kerjasama)
Analis laboratorium: 2 orang
Gizi: 2 orang Asisten apoteker: 1 orang Kesling: 1 orang Administrasi: 10 orang
Klasifikasi Pegawai Berdasarkan Fungsi
Jumlah Tenaga Kesehatan
Struktur Organisasi
Jumlah Penderita DM di Pusk. Grogol
Rekapitulasi diagnosis per Desa di Pusk.Grogol Kab.Sukoharjo Januari-September 2015 : total penderita DM 678 orang.
Tidak ada pendataan penderita yang mengalami komplikasi dan belum mengalami komplikasi.
Penderita DM yang mengikuti program PROLANIS yang terdaftar sebagai peserta BPJS dan JAMKESMAS.
Dilaksanakan sejak 19 Agustus 2015, Jml. peserta 35 orang dan tanggal 19 September 2015 dengan peserta 41 orang.
Dilaksanakan tiap bulan dengan agenda cek GDS, GDP, GD2PP, pemeriksaan tek.darah, senam, dan penyuluhan.
Edukasi dan Senam Diabetes pada Penderita DM di Puskesmas Grogol
Media presentasi power point
Penyuluhan dengan materi yang
berbeda
Materi pertama gizi dan kedua aktivitas serta obat-obatan
EDUKASI
Gerakan ringan
10 menit
SENAM
Menepuk tangan Tepuk jari Jalin tangan Silang ibu jari Adu sisi kelingking Adu sisi telunjuk Ketok pergelangan Ketok nadi Tekan jari-jari Buka dan mengepal
tangan
Menepuk punggung tangan
Menepuk lengan dan bahu
Menepuk pinggang Menepuk paha Menepuk samping betis Jongkok kemudian
berdiri Menepuk perut Kaki dijinjit
Gerakan Senam
1. Strength
Pembahasan
Sedentary life style
Edukasi
Senam atau latihan fisik
Menurunkan risiko komplikasi DM
Peserta BPJS dan JAMKESMAS <50
orang
Tidak didampingi anggota keluarga
Hanya pemeriksaan GDS
Tidak ada evaluasi
Tidak ada data komplikasi
Tidak ada cek GD setelah senam
Edukasi dalam bentuk
penyuluhan
Tidak semua berpuasa
2. Weaknesses
3. Opportunities
Pemeriksaan Gula Darah
Pemeriksaan Tekanan Darah
Buku Kontrol
4. Threats
Perjalanan yang cukup jauh
Kapasitas tempat terbatas
Senam tidak leluarsa
GD tinggi tetap melakukan
senam
BAB VKESIMPULAN &
SARAN
Kesimpulan
Edukasi dan senam diabetes upaya
menurunkan risiko komplikasi pada
penderita DM
Tidak diketahui pasti pengaruh kegiatan
tersebut dalam menurunkan kejadian
komplikasi
Pendataan lengkap
Kegiatan di Desa tiap bulan
Evaluasi (Kuesioner & Wawancara)
Edukasi Individu & Keluarga
Cek GD sebelum & setelah senam
Saran
Diadakan di tempat lebih luas
Senam diabetes dalam 3 tahap
Cek Kolesterol & Asam urat
Penelitian lebih lanjut
Saran