Present Pak Mocht
-
Upload
alan-adiansyah -
Category
Documents
-
view
24 -
download
12
description
Transcript of Present Pak Mocht
1
LAPORAN TUGAS AKHIR
2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
LAPORAN PENELITIAN TUGAS AKHIR
3
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Indonesia kaya akan sumber daya air (mata air) yangdigunakan untuk berbagai kebutuhan. Ex: konsumsi airbaku/minum, pembangkit tenaga listrik, dll.
Jumlah potensi tenaga listrik dari sumber daya air 75000MW. Baru dimanfaatkan 4208 MW (5,6%). Mini danmikrohidro tersedia 460 MW, baru dimanfaatkan 64MW.
Untuk pembangkit tenaga listrik di Indonesia mayoritasmenggunakan sumber daya alam yang tidak dapatdiperbaharui. Perlu adanya energi alternatif dikarenakanketersediaan energi primer semakin terbatas (konsumsienergi primer naik 5,2 % tiap tahunnya).
PDAB Tirta Utama JATENG Unit Bregas pada sistemtransmisi (mata air) jalur II diprediksi memiliki nilai debitdan head yang cukup sebagai faktor pendukung potensienergi listrik.
4
BAB 1 PENDAHULUAN
IDENTIFIKASI MASALAH
Jumlah sumber energi takterbarukan terbatas.
Pengembangan dan aplikasienergi alternatif masih minim.
Sumber daya air yang melimpahmasih belum bisa dikelola denganbaik.
Kurangnya optimal pemanfaatansumber daya air yang rata-ratahanya digunakan untuk konsumsiair baku/minum.
BATASAN MASALAH
Sistem Transmisi JalurBregas II PDAB Tirta UtamaJATENG Unit Bregas.
Analisa Hidrolik
Variasi Debit Air Baku
Potensi Energi Listrik.
5
BAB 1 PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana kondisi eksistinghidrolik pada pipa SistemTransmisi Jalur Bregas II PDAB Tirta Utama JATENG Unit Bregas ?
Bagaimana pengaruh variasidebit air baku terhadap kondisihidrolik dan potensi energilistrik Sistem Transmisi JalurBregas II PDAB Tirta UtamaJATENG Unit Bregas ?
Bagaimana penentuanprioritas kelayakanpembangunan PLTMH padaSistem Transmisi Jalur Bregas II PDAB Tirta Utama JATENG Unit Bregas ?
Bagaimana perbandinganperhitungan manual danpemodelan hidrolik terhadapkondisi hidrolik dan potensienergi listrik Sistem TransmisiJalur Bregas II PDAB TirtaUtama JATENG Unit Bregas ?
TUJUAN PENELITIAN
Mengevaluasi kondisi eksistinghidrolik pipa Sistem TransmisiJalur Bregas II PDAB TirtaUtama JATENG Unit Bregas.
Menganalisis pengaruh variasidebit air baku terhadap kondisihidrolik dan potensi energilistrik Sistem Transmisi JalurBregas II PDAB Tirta UtamaJATENG Unit Bregas.
Menganalisis penentuanprioritas kelayakanpembangunan PLTMH padaSistem Transmisi Jalur Bregas II PDAB Tirta Utama JATENG Unit Bregas.
Menganalisis perbandinganperhitungan manual danpemodelan hidrolik terhadapkondisi hidrolik dan potensienergi listrik Sistem TransmisiJalur Bregas II PDAB TirtaUtama JATENG Unit Bregas.
6
BAB 1 PENDAHULUAN
MANFAAT PENELITIAN
Bagi Peneliti
•Memberikangambaran tentangpenelitian optimasisumber daya air (perpipaan transmisiair baku) untuk potensienergi listrik.
•Menjadi referensipenelitian ilmiah(energi alternatif –sumber daya air).
Bagi Pihak PDAB
•Membantumemberikan opsidalam pengembangansistem transmisi air baku sebagai potensienergi listrik.
•Membantu dalamupaya pengawasankondisi perpipaantransmisi secaraeksisting.
•Membantu dalammemperbaikipengelolaan sistemtransmisi dari kegiatansurvey langsung di lapangan.
Bagi Masyarakat Umum
•Memberikan informasibahwa terdapatpotensi energi listrikpada sistem transmisiPDAB Unit Bregas yang diperkirakan bisamenambah pasokanenergi listrik daerah.
•Memberikan informasikelebihan/kekuranganrencana lanjutanpembangunanpembangkit listriksetelah penelitanpotensi energi.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
PRINSIP DASAR ALIRAN DALAM PIPA
Nama Persamaan Rumus Sumber
Hazzen - Williams Q = 0,2785 x Ch x D2,63 x S0,54 Fuadi, 2013
Darcy-Weisbach(kehilangan energimayor)
hf = f (L/D) (v2/g) Kodoatie, 2002
Kehilangan energiminor (penyempitan, pembesaran tampang, dan valve)
Hx = Kx (v2/2g) Kodoatie, 2002
Kontinuitas V1 x A1 = V2 x A2 Triadmodjo, 1993
Bernoulli P1 + ½𝜌𝑣12 + 𝜌𝑔ℎ1 = P2 + ½𝜌𝑣2
2 + 𝜌𝑔ℎ2
Atau,
Z1 + 𝒑𝟏
𝜸+ 𝑽𝟏𝟐
𝟐𝒈= Z2 +
𝒑𝟐
𝜸+ 𝑽𝟐𝟐
𝟐𝒈+ Ʃhf
Triadmodjo, 1993
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
SISTEM TRANSMISI AIR BAKU/MINUMJARINGAN
TRANMISI AIR BAKU/MINUM
Sistem Gravitasi Sistem PompaSistem
Gabungan Sumber: Peavy et al, 1985
Sumber: PERMEN PU No.17, 2007
Bangunan untukmenangkap danmelindungi mataair terhadappencemaran.
Broncapturing
Ruas pipapembawa air darisumber air sampaiunit produksi.
Pipa Transmisi
BangunanPenujang yang berfungsi untukmenghilangkantekanan lebih yang terdapat padaaliran pipa.
Bak Pelepas tekan
• Katup pelepasudara
• Katup pelepastekanan
• Katup penguras
• Katup ventilasiudara
Katup (Valve)
Tempatpenyimpanan air untuk sementarasebelumdidistribusikankepada pelangganatau konsumen.
Reservoir
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO
Pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas daya 5-100 kW. Energi kinetik berupa
kecepatan dan tekanan air digunakan untuk menggerakan turbin air dan generator listrik
hingga menghasilkan energi listrik (Notosudjono, 2002).
Prinsip utama: Head (tinggi jatuh) dan Debit.
Sumber: Maher dan Smith, 2001
Pnet = γ x Q x H x η
RUMUS DAYA
Sumber: Dietzel, 1988
Pnet = daya output (Watt)
γ = berat jenis air (9800 N/m3)
Q = debit aliran (m3/detik)
H = tinggi jatuh air/head efektif (m)
η = efisiensi total (total=turbin)
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sumber: Penche & Minas, 1998
0,8-0,85 untuk turbin pelton0,8-0,9 untuk turbin francis0,7-0,8 untuk turbin cross0,8-0,9 untuk turbin propeller / Kaplan
NILAI EFISIENSI TURBIN
Sumber: Jatmiko, 2009
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
KRITERIA KELAYAKAN POTENSI PEMBANGUNAN PLTMH
(PEDOMAN PEMILIHAN ALTERNATIF/SITE SELECTION)
Sumber: Departemen ESDM, 2009
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
SOFTWARE WATERCAD
Aplikasi analisis hidrolika lebih dari 250 pipa.Fungsi:- Analisis jaringan transmisi/distribusi- Simulasi jaringan perpipaan
terhadap variasi waktu- Analisis biaya konstruksi- dll
Kelebihan:- Mendukung GIS database
connection- Mendukung aplikasi Microsoft- Mendukung aplikasi Epanet- dll WaterCAD V8i
Sumber: Haestad, 2001; dalam Asmara, 2009
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
HIPOTESIS PENELITIAN
Adanya ketidakwajaran kondisi hidrolik pada pipa Sistem karenaterdapat pencabangan pipa tidak berizin di beberapa titik.
Adanya pengaruh variasi debit air baku terhadap kondisihidrolik dan potensi energi listrik Sistem Transmisi.
Terdapat beberapa titik lokasi pada Sistem Transmisi JalurBregas II yang berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
Tidak terdapatnya perbedaan signifikan pada hasil perhitunganmanual dan pemodelan hidrolik
14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
TUJUAN OPERASIONALNo. Tujuan Operasional Data yang Dibutuhkan
1.
2.
Mengevaluasi kondisi eksisting hidrolik pipa Sistem
Transmisi Jalur Bregas II PDAB Tirta Utama JATENG Unit
Bregas.
Menganalisis pengaruh variasi debit air baku terhadap
kondisi hidrolik dan potensi energi listrik Sistem Transmisi
Jalur Bregas II PDAB Tirta Utama JATENG Unit Bregas.
- Data-data hidrolika eksisting: debit dan tekanan sistem
transmisi.
- Peta jalur eksisting dan tracking transmisi: bangunan/
aksesoris/ pipa, koordinat dan elevasi.
- Kondisi pipa: jenis, panjang, dan diameter.
3. Menganalisis penentuan prioritas kelayakan pembangunan
PLTMH pada Sistem Transmisi Jalur Bregas II PDAB Tirta
Utama JATENG Unit Bregas.
- Panjang pipa input BPT.
- Elevasi, pola pemanfaatan ruang, dan kepemilikan tanah
lokasi penelitian.
- Jarak lokasi dengan wilayah konsumen/ penduduk.
- RISPAM wilayah Bregas, rencana pengembangan PDAB, dan
rekapitulasi debit air baku.
4. Menganalisis perbandingan perhitungan manual dan
pemodelan hidrolik terhadap kondisi hidrolik dan potensi
energi listrik Sistem Transmisi Jalur Bregas II PDAB Tirta
Utama JATENG Unit Bregas.
- Hasil analisis hidrolika perhitungan manual dan software
Watercad.
15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Sumber: Google Earth, 2015
16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BRONCAPTURING
CHAMBER/RESERVOIR
BPT 3
BPT 1
BPT 2
RUAS PERPIPAAN (OBJEK PENELITIAN)
PROSEDUR PENGAMBILAN DATA
17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN
Variabel terikat:
Sisa Tekan (Head)
Potensi Energi Listrik
Variabel Kontrol:
Jaringan perpipaan
Metode pengukuran sampel
Variabel bebas:
Variasi Debit Air Baku
18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
METODE KAJIAN
DOKUMEN
METODE OBSERVASI
PENYUNTINGAN
TABULASIPENGKODEAN
TEKNIK PENGOLAHAN DATA
19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
TABEL SITE SELECTION
KriteriaLokasi Potensi Energi
Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3
Beda tinggi antara ujung ruas
perpipaan
Panjang ruas perpipaan
Posisi pipa
Jumlah titik kebocoran pipa
Jarak dengan pemukiman
Akses menuju lokasi
Kondisi geologi tanah / potensi
rawan bencana
Tingkat homogenitas situasi desa
Hak kepemilikan tanah /
peruntukan lahan
20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
TEKNIK ANALISIS DATA
Mensimulasikan(memodelkan) jaringansistem transmisi JalurBregas II baik kondisieksisting maupun denganpengaturan debit yang akan direkayasa.
Melakukan perhitunganmanual kondisi hidroliksistem transmisi JalurBregas II danmembandingkannyadengan hasil permodelansoftware Watercad.
Membuat tabulasiperhitungan daya listrikyang dihasilkan darirekayasa variasi debit sistem transmisi JalurBregas II sehinggadidapat potensi energilistrik optimal.
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
TEKNIK ANALISIS DATA DAN PENYUSUNAN LAPORAN
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Primer :
1. Elevasi lokasi, kepemilikan
tanah lokasi, jarak lokasi dengan wilayah konsumen/
penduduk.
2. Peta jalur tracking transmisi: bangunan/asksekoris/pipa,
koordinat dan elevasi.
3. Data hidrolik (debit dan tekanan).
4. Hasil analisis WaterCad
Data Sekunder: 1. Pola pemanfaatan ruang lokasi
2. Peta jalur eksisting transmisi:
bangunan/asksekoris/pipa,
koordinat dan elevasi.
3. Jenis, panjang, dan diameter
pipa. 4. Data RISPAM, rencana
pengembangan, dan
rekapitulasi debit air baku PDAB
Identifikasi
Data Primer
dan
Sekunder
Pemodelan dengan Software dan
perhitungan manual
Analisis dan Pembahasan
Simulasi kondisi
eksisting
Kesimpulan dan Saran
Perbandingan
analisis software dan
perhitungan manual
Alternatif
pemilihan lokasi
Simulasi dengan
variasi debit
Persiapan
22
Jalur Eksisting
PDAB Tirta
Utama Jateng
Gambaran Umum
• Jaringan transmisi eksisting di Bregasmenggunakan sumber air baku dari Mata Air Kaligiri dengan debit kapasitas 252 l/d danMata Air Gombong 125 l/d. Jaringan transmisiini berakhir di Reservoir Lebaksiu di elevasi168,6 mdpl melalui 6 buah bak pelepas tekandan memiliki panjang pipa sekitar 26,2 km.
Jaringan Perpiaan Jalur EksistingTitik
Elevasi Awal
(m)
Elevasi Akhir
(m)Jarak (m) Kekasaran Pipa
Diameter
(mm)Jenis Pipa
Dari Ke
Mata Air BPT 1 1068 933 1600 80 400 Steel
BPT 1 BPT 2 933 739 3252 80 400 Steel
BPT 2 BPT 3 739 604 4780 80 400 Asbes
BPT 3 BPT 4 604 496 3254 80 400 Asbes
BPT 4 BPT 5 496 405 1989 80 400 Asbes
BPT 5 BPT 6 405 271 1576 80 400 Asbes
BPT 6 RESERVOIR 271 168 9793 120 500 Steel
Pemodelan Kondisi Eksisting
Debit Outlet Mata Air
Dilihat dari hasil pengamatan pada lokasi
Debit Pengukuran UFM
Dari hasil pengukuran pada pipa sebelum masukke Reservoir Lebaksiu, didapat rata-rata debit pada angka 260 l/s
• Dari data debit di atas, serta jaringanperpipaan yang ada, dibuat pemodelandengan menggunakan software WaterCADuntuk analisis hidrolisnya. Berikut hasilanalisinya dapat dilihat pada tabel di bawahini:
Detail Mata Air
Elevasi BPT
LabelElevation
(m)
Flow (Out net)
(L/s)
Hydraulic Grade
(m)
MA KALIGIRI 1,068.00 224 1,068.00
MA GOMBONG 705.00 84 705.00
LabelElevation (Base)
(m)
Hydraulic Grade
(m)
BPT 1 933.00 935.00
BPT 2 739.00 741.00
BPT 3 604.00 606.00
BPT 4 496.00 498.00
BPT 5 405.00 407.00
BPT 6 271.00 273.00
Detail PerpipaanLabel Start Node Stop Node
Diameter
(mm)
Hazen-Williams
C
Flow
(L/s)
Velocity
(m/s)
Length (User Defined)
(m)Headloss (m)
P-3 FCV-2 BPT 1 400.0 80.0 224 1.78 1 0.02
P-4 BPT 1 FCV-3 400.0 80.0 224 1.78 3,252 56.32
P-5 FCV-3 BPT 2 400.0 80.0 224 1.78 1 0.02
P-7 BPT 2 FCV-4 400.0 80.0 224 1.78 4,780 82.79
P-8 FCV-4 BPT 3 400.0 80.0 224 1.78 1 0.02
P-10 BPT 3 FCV-5 400.0 80.0 224 1.78 3,254 56.36
P-11 FCV-5 BPT 4 400.0 80.0 224 1.78 1 0.02
P-12 BPT 4 FCV-6 400.0 80.0 260 2.07 1,989 45.4
P-13 FCV-6 BPT 5 400.0 80.0 260 2.07 1 0.02
P-14 BPT 5 FCV-7 400.0 80.0 260 2.07 1,576 35.97
P-15 FCV-7 BPT 6 400.0 80.0 260 2.07 1 0.02
P-16 BPT 6 LEBAKSIU 500.0 120.0 260 1.32 9,793 35.58
P-18 FCV-8 BPT 4 400.0 120.0 60 0.48 1 0
P-21 MA KALIGIRI FCV-2 400.0 80.0 224 1.78 1,600 27.71
P-22 MA GOMBONG FCV-8 400.0 120.0 60 0.48 3,316 4.41
Pada pemodelan ini, FCV difungsikan sebagai pengatur debit pada outlet, dengan adanya FCV pada pemodelan ini dapat
dihasilkan angka sisa tekan pada sistem ini yang nantinya akanmenjadi h efektif pada perhitungan selanjutnya.
LabelElevation
(m)
Diameter
(Valve)
(mm)
Flow
(L/s)
Hydraulic Grade
(From)
(m)
Hydraulic Grade
(To)
(m)
Headloss
(m)
Pressure Loss
(m H2O)
FCV-2 933.00 400.0 224 1,040.29 935.02 105.27 105.1
FCV-3 739.00 400.0 224 878.68 741.02 137.66 137.4
FCV-4 604.00 400.0 224 658.21 606.02 52.19 52.1
FCV-5 496.00 400.0 224 549.64 498.02 51.62 51.5
FCV-6 405.00 400.0 260 452.60 407.02 45.58 45.5
FCV-7 271.00 400.0 260 371.03 273.02 98.01 97.8
FCV-8 496.00 400.0 60 702.64 498.00 204.64 204.2
Titik Debit (l/s) H efektif (m) ρ (kg/m3)Gaya gravitasi
(m/s2)
Efisiensi
turbin
Daya yang
dihasilkan (Kwh)
BPT 1 224 107.0 1000 9.8 0.8 187.9
BPT 2 224 137.1 1000 9.8 0.8 240.8
BPT 3 224 49.9 1000 9.8 0.8 87.6
BPT 4 224 51.1 1000 9.8 0.8 89.7
BPT 5 260 45.2 1000 9.8 0.8 92.1
BPT 6 260 97.8 1000 9.8 0.8 199.4
RESERVOIR
LEBAKSIU260 67.0 1000 9.8 0.8 136.5
P = ρ . Q . h . g
Dimana :
P = daya keluaran secara teoritis (watt)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
Q = debit air (m3/s)
h = ketinggian efektif (m)
g = gaya gravitasi (m/s2)
Berikut adalah hasil perhitungan daya pada setiap BPT
Pemodelan dengan Variasi Debit
Pemilihan variasi debit dapat diambil daribeberapa faktor pendukung dan faktorpenghambat, diantaranya adalah kekuatan pipa,kebocoran, daya dukung mata air, kebutuhan airpada reservoir, dan kondisi perpipaan jaringantransmisi.
Detail Mata Air
Elevasi BPT
LabelElevation
(m)
Flow (Out net)
(L/s)
Hydraulic Grade
(m)
MA KALIGIRI 1,068.00 252 1,068.00
MA GOMBONG 705.00 84 705.00
LabelElevation (Base)
(m)
Hydraulic Grade
(m)
BPT 1 933.00 935.00
BPT 2 739.00 741.00
BPT 3 604.00 606.00
BPT 4 496.00 498.00
BPT 5 405.00 407.00
BPT 6 271.00 273.00
Detail Perpipaan
Label Start Node Stop NodeDiameter
(mm)
Hazen-
Williams C
Flow
(L/s)
Velocity
(m/s)
Length (User Defined)
(m)
(m)
Headloss (m)
P-3 FCV-2 BPT 1 400.0 80.0 252 2.01 1 0.02
P-4 BPT 1 FCV-3 400.0 80.0 252 2.01 3,252 70.05
P-5 FCV-3 BPT 2 400.0 80.0 252 2.01 1 0.02
P-7 BPT 2 FCV-4 400.0 80.0 252 2.01 4,780 102.97
P-8 FCV-4 BPT 3 400.0 80.0 252 2.01 1 0.02
P-10 BPT 3 FCV-5 400.0 80.0 252 2.01 3,254 70.1
P-11 FCV-5 BPT 4 400.0 80.0 252 2.01 1 0.02
P-12 BPT 4 FCV-6 400.0 80.0 336 2.67 1,989 73
P-13 FCV-6 BPT 5 400.0 80.0 336 2.67 1 0.04
P-14 BPT 5 FCV-7 400.0 80.0 336 2.67 1,576 57.84
P-15 FCV-7 BPT 6 400.0 80.0 336 2.67 1 0.04
P-16 BPT 6 LEBAKSIU 500.0 120.0 336 1.71 9,793 57.2
P-17 MA GOMBONG FCV-8 400.0 120.0 84 0.67 3,316 4.41
P-18 FCV-8 BPT 4 400.0 120.0 84 0.67 1 0
P-19 MA KALIGIRI FCV-2 400.0 80.0 252 2.01 1,600 34.47
Pada pemodelan ini, FCV difungsikan sebagai pengatur debit pada outlet, dengan adanya FCV pada pemodelan ini dapat
dihasilkan angka sisa tekan pada sistem ini yang nantinya akanmenjadi h efektif pada perhitungan selanjutnya.
LabelElevation
(m)
Diameter
(Valve)
(mm)
Flow Setting
(Initial)
(L/s)
Flow
(L/s)
Hydraulic
Grade
(From)
(m)
Hydraulic
Grade (To)
(m)
Headloss
(m)
Pressure
Loss
(m H2O)
FCV-2 933.00 400.0 252 252 1,033.53 935.02 98.51 98.3
FCV-3 739.00 400.0 252 252 864.95 741.02 123.93 123.7
FCV-4 604.00 400.0 252 252 638.03 606.02 32.01 31.9
FCV-5 496.00 400.0 252 252 535.90 498.02 37.88 37.8
FCV-6 405.00 400.0 336 336 425.00 407.04 17.97 17.9
FCV-7 271.00 400.0 336 336 349.16 273.04 76.13 76.0
FCV-8 496.00 400.0 84 84 700.59 498.00 202.59 202.2
P = ρ . Q . h . g
Dimana :
P = daya keluaran secara teoritis (watt)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
Q = debit air (m3/s)
h = ketinggian efektif (m)
g = gaya gravitasi (m/s2)
Berikut adalah hasil perhitungan daya pada setiap BPT
Titik Debit (l/s)H efektif
(m)ρ (kg/m3)
Gaya
gravitasi
(m/s2)
Efisiensi
turbin
Daya yang
dihasilkan (Kwh)
BPT 1 252 100.2 1000 9.8 0.8 198.0
BPT 2 252 123.3 1000 9.8 0.8 243.7
BPT 3 252 29.6 1000 9.8 0.8 58.5
BPT 4 252 37.3 1000 9.8 0.8 73.7
BPT 5 336 17.5 1000 9.8 0.8 46.2
BPT 6 336 75.9 1000 9.8 0.8 199.9
RESERVOIR LEBAKSIU 336
45.2
1000 9.8 0.8 119.2
Alternatif Pemilihan Lokasi
• Menurut pedoman pembangunan PLTMH yang diterbitkan oleh Kementerian ESDM padatahun 2009, terdapat beberapa kriteria yang meliputi aspek sosial, aspek ekonomi, danaspek teknis. Dari ketiga aspek tersebutdiambil beberapa kriteria yang mewakilipenilaian aspek tersebut.
Kriteria Pemilihan Lokasi
Kriteria
Lokasi Potensi Energi
MA – BPT 1 BPT 1 – BPT 2 BPT 2 – BPT 3 BPT 3 - BPT 4 BPT 4 – BPT 5BPT 5 –
BPT 6
BPT 6 –
LEBAKSIU
Beda tinggi antara
ujung ruas perpipaan135 m 194 m 135 m 108 m 91 m 134 m 103 m
Panjang ruas perpipaan 1640 m 2904 m 4341 m 3121 m 1853 m 1575 m 9569 m
Posisi pipa
Di dalam tanah,
sebagian di atas tanah
akibat sliding tanah
Di dalam tanah,
sebagian di atas tanah
akibat sliding tanah
Di dalam tanah Di dalam tanah Di dalam tanahDi dalam
tanah
Di dalam
tanah
Jarak dengan
pemukimanJauh Jauh Dekat Dekat Dekat Dekat Dekat
Akses menuju lokasi Sulit Sulit Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah
Kondisi sepanjang jalur
perpipaan
Kondisi ekstrim (pernah
terjadi longsor)
Kondisi ekstrim
(pernah terjadi longsor )Aman Aman Aman Aman Aman
Hak kepemilikan tanah
/ peruntukan lahan BPTPDAB PDAB PDAB PDAB PDAB PDAB PDAB
Sisa tekan pada BPT
(m)100,2 123,3 29,6 37,3 17,5 75,9 45,2
Daya yang dihasilkan
(Kwh)198 243 58 74 46 200 119
SkoringKriteria
Lokasi Potensi Energi
MA – BPT 1 BPT 1 – BPT 2 BPT 2 – BPT 3 BPT 3 - BPT 4 BPT 4 – BPT 5 BPT 5 – BPT 6BPT 6 –
LEBAKSIU
Beda tinggi antara
ujung ruas
perpipaan
5 9 8 7 8 8 6
Panjang ruas
perpipaan8 7 6 7 8 8 5
Posisi pipa 2 2 7 8 8 8 8
Jarak dengan
pemukiman5 5 7 6 8 8 7
Akses menuju
lokasi3 3 6 6 7 8 8
Kondisi sepanjang
jalur perpipaan2 2 7 7 7 8 7
Hak kepemilikan
tanah / peruntukan
lahan BPT
9 9 9 9 9 9 9
Sisa tekan pada
BPT (m)9 9 3 3 2 7 6
Daya yang
dihasilkan (Kwh)9 9 3 4 3 9 7
Total 52 55 56 57 60 73 63
Perbandingan Perhitungan Manual dan WaterCad pada Debit Variasi
Perhitungan Manual
Dari Ke
Mata Air BPT 1 1068 933 135 1600 80 400 252 2.01 34.613 0.181 100.2 0.205 1033.205 1033.000
BPT 1 BPT 2 933 739 194 3252 80 400 252 2.01 70.352 0.322 123.3 0.205 862.326 862.121
BPT 2 BPT 3 739 604 135 4780 80 400 252 2.01 103.408 1.961 29.6 0.205 633.631 633.426
BPT 3 BPT 4 604 496 108 3254 80 400 252 2.01 70.395 0.309 37.3 0.205 533.295 533.090
BPT 4 BPT 5 496 405 91 1989 80 400 336 2.68 73.265 0.216 17.5 0.365 422.519 422.155
BPT 5 BPT 6 405 271 134 1576 80 400 336 2.68 58.052 0.078 75.9 0.365 346.870 346.505
BPT 6 RESERVOIR 271 168 103 9793 120 500 336 1.71 57.530 0.229 45.2 0.149 213.241 213.092
HGL (m)Headloss
mayor (m)
Headloss
minor (m)
Sisa Tekan
(m)
Tinggi
Kecepatan (m)EGL (m)Jarak (m)
kekasaran
pipa H-W
Diameter
(mm)
Debit
(l/dt)
Kecepatan
(m/dt)
Titik Elevasi
Awal (m)
Elevasi
Akhir (m)
Beda
Tinggi (m)
Perbandingan Perhitungan Manual dan WaterCad
Titik Kecepatan Headloss Sisa Tekan HGL
Dari KeManual WaterCAD Manual WaterCAD Manual WaterCAD Manual WaterCAD
Mata Air BPT 12.01 2.01 34.79487 34.47 100.2051 98.3 1033 1033.53
BPT 1 BPT 22.01 2.01 70.67414 70.05 123.3259 123.7 862.1207 864.95
BPT 2 BPT 32.01 2.01 105.3686 102.97 29.63144 31.9 633.4263 638.03
BPT 3 BPT 42.01 2.01 70.70452 70.1 37.29548 37.8 533.0903 535.9
BPT 4 BPT 52.68 2.68 73.4807 73 17.5193 17.9 422.1545 425
BPT 5 BPT 62.68 2.68 58.13008 57.84 75.86992 76.0 346.5052 349.16
BPT 6 RESERVOIR1.71 1.71 57.75867 57.2 45.24133 47.8 213.0919 215.8
42
Jalur Bregas 1
PDAB Tirta
Utama Jateng
KONDISI EKSISTING
JALUR BREGAS I SistemTransmisi PDAB Tirta UtamaJateng Unit Bregas Kab. Tegal
Panjang jaringan 20,5km
Sumber mata air :1.Mata air Kemadu2. Mata air Mau3. Mata air Serang(Gabungan debit semua mataair berkumpul di Chamber Serang)
Jumlah Bak pelepas Tekan (BPT) ada 7 unit (1a dan 1b, 2a dan2b, 3a 3b dan 3c)
Jumlah Chamber ada 3 unit, Chamber serang, Chamber sarwan dan Chamber Kalibakung
ReservorirYamansari 114 mdplDebit 267 l/s
BPT 3c (191 mdpl)Sisa tekan 104.8 mDebit 267 l/s
BPT 3b (302 mdpl)Sisa tekan 38.6 mDebit 267 l/s
BPT 3ca(348 mdpl)Sisa tekan 29.5 mDebit 267 l/s
BPT 2b (501 mdpl)Sisa tekan 11.2 mDebit 240 l/s
BPT 2a (523 mdpl)Sisa tekan 100.8 mDebit 240 l/s
BPT 1b (681 mdpl)Sisa tekan 76.4 mDebit 240 l/s
BPT 1a (787mdpl)Sisa tekan 27.9 mDebit 240 l/s
Mata air (chamber serang) 822 mdpl
Chamber kalibakung
Titik Awal
Elevasi
(m)
Panjang Pipa
(m)
Diameter (Inch)
dan Jenis Pipa
Mata Air (Chamber
Serang) 818.35
BPT 1a 753.255 750GIP 16 “
BPT 1b 687.87
850
1050
GIP 16”
PVC 16”
Chamber sarwan 645.03 1500 PVC 16”
BPT 2a 583.715 1800PVC 20”
BPT 2b 488.8 950 PVC 20”
Chamber kalibakung 444.415 1800Steel 20”
BPT 3a 367.294 1300PVC 24 “
BPT 3b 255.39 2350 PVC 24 “
BPT 3c 182.391 1850PVC 24 “
Reservoir
Yamansari 95.91 330
PVC 24 “
Tabel Sistem
Transmisi Jalur
Bregas 1
Sumber : Data
PDAB Tirta Utama
Jateng,2015
PEMODELAN KONDISI EKSISTING MENGGUNAKAN WATERCAD V8i
• Data Primer debit
Pada Chamber Serang
Pengamatan pertama
:Q= 242. 54 l/s
Pengamatan Kedua
:Q= 230.52 l/s
Rata-rata debit
Q= 236.53 l/s
*Data debit ini
digunakan dari
Chamber Serang –
Chamber Kalibakung
Pada Pipa antara
BPT 3b dengan 3c :
Pengukuran
dilakukan
menggunakan
Ultrasonic Flow Meter
(UFM) dengan
interval data 5 detik
dieroleh sebanyak 67
data dengan Rata-
rata debit =
250.4597 l/s
*Data debit ini
digunakan dari
Chamber Kalibakung
– Reservoir
Yamansari
Catatan :
Pada chamber
kalibakung
merupakan
bekumpulnya debit
air dari jalur Bregas 1
dan Bregas 2.
Data eksisting rata-
rata debit yang
mengalir pada jalur
Bregas 2 adalah 151
l/s
Tampilan Watercad V8i
Titik Awal Elevasi (m) Titik akhir Elevasi (m)
Beda
Tinggi
(m)
jarak
(m)
Diameter
(mm)
kekasaran
pipa H-W
Debit
(l/dt)
Kecepatan
(m/dt)
Headloss
(m)
Sisa
Tekan
(m)
Mata Air
(Chamber
Serang) 818.35 BPT 1a 753.255 65.095 620 400 120 236.53 1.9 5.6 59.3
BPT 1a 753.255 BPT 1b 687.87 65.385 2840 400 150 236.53 1.9 17.1 48.2
BPT 1b 687.87
Chamber
sarwan 645.03 42.84 1420 400 150 236.53 1.9 8.5 34.2
Chambe
r sarwan 645.03 BPT 2a 583.715 61.315 1620 500 150 236.53 1.2 3.3 58.0
BPT 2a 583.715 BPT 2b 488.8 94.915 1100 500 150 236.53 1.2 2.2 92.6
BPT 2b 488.8
Chamber
kalibakung 444.415 44.385 1930 500 140 236.53 1.2 4.5 39.9
Chamber
kalibakung 444.415 BPT 3a 367.294 77.121 1280 600 150 250.5 0.9 1.2 75.9
BPT 3a 367.294 BPT 3b 255.39 111.904 2320 600 150 250.5 0.9 2.2 109.7
BPT 3b 255.39 BPT 3c 182.391 72.999 1940 600 150 250.5 0.9 1.8 71.2
BPT 3c 182.391
Reservoir
Yamansari 95.91 86.481 3240 600 150 250.5 0.9 3.0 83.4
Reservoir
Yamansari 95.91
Sumber : Report Analysis
Watercad
Tabel Kondisi Hidrolik
Eksisting Jalur Bregas 1
PEMODELAN VARIASI DEBIT MENGGUNAKAN WATERCAD V8i
• Perhitungan debit yang tidak termanfaatkansebagai debit tambahan
Debit yang tidak termanfaatkan pada jalurbregas 1 membentuk sungai/saluran irigasi
Perhitungan luas penampang
:
Luas 1 : ½ x 65 x 15 =
487.5 cm2
Luas 2 : 15 x 100 =
1500 cm2
Luas 3 : ½ x 6 x 100 =
300 cm2
Luas 4 : 21 x 100 =
2100 cm2
Luas 5 : ½ x 6 x100 =
300 cm2
Luas 6 : 17 x 100 =
1700 cm2
Luas 7 : ½ x 10 x100 =
500 cm2
Luas 8 : ½ x 17 x 100 =
850 cm2
Luas Total
= 7737.5 cm2 = 0.77375 m2
Pengambilan data
kecepatan alir sungai :
Pengambilan pertama
: 2,43 s
Pengambilan kedua
: 2,17 s
Pengambilan ketiga
: 2,40 s
Pengambilan keempat
: 2,11 s
Pengambilan kelima
: 2,44 s
Waktu rata-rata : 2,31 s
Kecepatan
= jarak/waktu
= 1 m / 2,31 s
= 0.433 m/s
Perhitungan Debit Sungai :
Q = A x v
= 0.77375 m2 x =
0.433 m/s
= 0.335 m3/s =
335 l/s
Debit yang di ambil hanya
40 % = 134 l/s sisanya
untuk irigasi pertanian
warga
Jadi debit variasinya
menjadi
Chamber serang –
Chamber kalibakung
236 l/s + 134 l/s = 370 l/s
Chamber kalikabung –
Reservoir Yaman sari
250.5 l/s + 134 l/s = 384.5
l/s
Tampilan Watercad V8i
Titik Awal Elevasi (m) Titik akhir Elevasi (m)
Beda
Tinggi
(m)
jarak
(m)
Diameter
(mm)
kekasaran
pipa H-W
Debit
(l/dt)
Kecepatan
(m/dt)
Headloss
(m)
Sisa
Tekan
(m)
Mata Air
(Chamber
Serang) 818.35 BPT 1a 753.255 65.095 620 400 120 370 2.94 12.8 52.30
BPT 1a 753.255 BPT 1b 687.87 65.385 2840 400 150 370 2.94 38.8 26.59
BPT 1b 687.87
Chamber
sarwan 645.03 42.84 1420 400 150 370 2.94 19.4 23.44
Chambe
r sarwan 645.03 BPT 2a 583.715 61.315 1620 500 150 370 1.88 7.5 53.81
BPT 2a 583.715 BPT 2b 488.8 94.915 1100 500 150 370
1.88
5.1 89.82
BPT 2b 488.8
Chamber
kalibakung 444.415 44.385 1930 500 140 370
1.88
10.1 34.29
Chamber
kalibakung 444.415 BPT 3a 367.294 77.121 1280 600 150 384.5 1.36 2.6 74.52
BPT 3a 367.294 BPT 3b 255.39 111.904 2320 600 150 384.5
1.36
4.7 107.20
BPT 3b 255.39 BPT 3c 182.391 72.999 1940 600 150 384.5
1.36
4.0 69.00
BPT 3c 182.391
Reservoir
Yamansari 95.91 86.481 3240 600 150 384.5
1.36
7.0 79.48
Reservoir
Yamansari 95.91
Sumber : Report Analysis
Watercad
Tabel Kondisi Hidrolik Variasi
Debit Jalur Bregas 1
• Perhitungan Potensi Energi Listrik Yang Dihasilkan
Pnet = g x Q x H x η (kW)
Di mana:
Pnet = Daya yang dihasilkan (kW)
g = percepatan gravitasi dengan
nilai 9,8 m/s2
Q = debit sungai (m3/detik)
H = Head (m)
η = efisiensi Total (0,85-0,95)
PChamber Serang – BPT 1a
= 9.81 x (370 l/s /1000) x
52.2 x 0.85
= 161 kW
PBPT 1a – BPT 1b
= 9.81 x (370 l/s /1000) x
26.3 x 0.85
= 81.15 kW
PBPT 1b – Chamber Sarwan
= 9.81 x (370 l/s /1000) x
23.3 x 0.85
= 71.88 kW
PChamber Sarwan - BPT 2a
= 9.81 x (370 l/s /1000) x
53.8 x 0.85
= 165.94 kW
PBPT 2a – BPT 2b
= 9.81 x (370 l/s /1000) x
89.8 x 0.85
= 277 kW
PBPT 2b – Chamber Kalibakung
= 9.81 x (370 l/s /1000) x 34.2 x 0.85
= 105.5 kW
PChamber Kalibakung – BPT 3a
= 9.81 x (384.5/s /1000) x 74.5 x 0.85
= 238.82 kW
PBPT 3a – BPT 3b
= 9.81 x (384.5 l/s /1000) x 107.1 x 0.85
= 343.49 kW
PBPT 3b – BPT 3c
= 9.81 x (384.5/s /1000) x 69 x 0.85
= 221.26 kW
PBPT 3c – Reservoir Yamansari
= 9.81 x (384.5/s /1000) x 79.8 x 0.85
= 255.92 kW
PERBANDINGAN ANTARA PERHITUNGAN KONDISI HIDROLIK
VARIASI DEBIT DENGAN PEMODELAN VARIASI DEBIT MENGGUNAKAN
WATERCAD V8iContoh Perhitungan
- Chamber serang – BPT 1a:
V = Q/(1/4 x 3,14 x D2)
= ( 370/1000)/ (1/d x
3,14 x 0,42)
= 2.945 l/s
HfMayor = L * (Q/ 0,2785 x C x
D2.63)1.85
= 620 *(
(370/1000)/(0,2785 x 120 x
0.42.63)1.85)
= 12.892 m
HfMinor = 0.1442 m
Head = Beda tinggi - Hf Total
= (818.35-753.255) -
(12.892+0.1442)
= 52.058 m
EGL = Tinggi akhir Pipa – Hf
Total
=753.255 – ( 12.892
+0.1442)
= 740. 218 m
HGL = EGL – (V2/ 2g)
= 740. 218 – (2.9452 / (2
x 9.81)
= 729. 776 m
Sumber : Report Analysis
Watercad
Tabel Perbandingan Perhitungan Manual Kondisi
Hidrolik Dengan Variasi Debit
Titik Awal Elevasi (m) Titik akhir Elevasi (m)Kecepatan (m/dt)
Headloss
(m)
Sisa
Tekan
(m)
Manual Watercad Manual Watercad Manual Watercad
Mata Air
(Chamber
Serang)
818.35 BPT 1a 753.255 2.9 2.94 12.9 12.852.058
52.30
BPT 1a 753.255 BPT 1b 687.87 2.9 2.94 39.1 38.8 26.013 26.59
BPT 1b 687.87Chamber
sarwan645.03 2.9 2.94 19.5 19.4 23.057 23.44
Chambe
r sarwan645.03 BPT 2a 583.715 1.9 1.88 7.5 7.5 53.703 53.81
BPT 2a 583.715 BPT 2b 488.8 1.9 1.88 5.1 5.1 89.803 89.82
BPT 2b 488.8Chamber
kalibakung444.415 1.9 1.88 10.2 10.1 34.093 34.29
Chamber
kalibakung444.415 BPT 3a 367.294 1.4 1.36 2.6 2.6 74.490 74.52
BPT 3a 367.294 BPT 3b 255.39 1.4 1.36 4.8 4.7 107.137 107.20
BPT 3b 255.39 BPT 3c 182.391 1.4 1.36 4.0 4.0 68.931 69.00
BPT 3c 182.391Reservoir
Yamansari95.91 1.4 1.36 6.7 7.0 79.682 79.48
Reservoir
Yamansari95.91
• Apabila tabel Kondisi Hidrolik Variasi Debit Jalur Bregas 1 dan tabel Perhitungan Manual Kondisi Hidrolik Dengan Variasi Debitdibandingkan, maka tidak didapatkan hasilpemodelan dengan watecad V8i denganperhitungan manual yang tidak terlalu bedasecara signifikan baik untuk kecepatan danheadloss.
PEMILIHAN LOKASI PLTMH
Kriteria
Lokasi Potensi Energi
C. Serang
–
BPT 1a
BPT 1a
–
BPT 1b
BPT 1b
–
C.Sarwan
C.Sarwan
–
BPT 2a
BPT 2a
–
BPT 2b
BPT 2b
–
C.Kalibakung
C.Kalibakung
–
BPT 3a
BPT 3a
-
BPT 3b
BPT 3b
-
BPT 3c
BPT 3c
-
Res.
Yamanssari
Jarak
dengan
pemukim
an
5 7 10 10 10 10 10 10 10 10
Potensi
energi
listrik
4 2 1 5 9 3 7 10 6 8
Kontinuit
as air5 5 5 5 5 5 10 10 10 10
Tidak
menurun
kan
fungsi
sistem
keairan
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Lokasi
bukan
berada di
cagar
alam
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Hak
kepemili
kan
tanah
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Total 44 44 46 50 54 48 57 60 56 58
59
Jalur Bregas 2
PDAB Tirta
Utama Jateng
60
JALUR BREGAS II(26,7 km)
Lokasi PenelitianJALUR BREGAS II Sistem
Transmisi PDAB Tirta UtamaJATENG Unit Bregas
JALUR EKSISTING
JALUR BREGAS I
Sumber: Google Earth, 2015
Debit = 250 l/sKetinggian = 1847 mdpl
Ketinggian = 453 mdpl
JALUR BREGAS
II SISTEM
TRANSMISI UNIT
BREGAS
JALUR BREGAS II
• Sistem Transmisi Jalur Bregas II memilikisumber air baku mata air suci (+1885 mdpl)yang memiliki debit keseluruhan 1119liter/detik dengan debit pengambilan 250liter/detik. Dalam kesatuan unit bangunanbroncapturing juga terdapat 2 bakpengumpul.
Mata Air
Suci
Broncapturing
(Tampak Depan)
Sumber: Dokumentasi Pribadi,
2015
Bak
Pengumpul IBak
Pengumpul II
Sumber: Dokumentasi Pribadi,
2015
JALUR BREGAS II
• Untuk menormalkan tekanan dalam pipaakibat beda ketinggian yang besar antara mataair suci dengan bak penampung sementara(Chamber Kalibakung), maka dibangun 16 BakPelepas Tekan (BPT) pada Sistem TransmisiJalur Bregas II.
Salah satu contoh Bak Pelepas Tekan Pada Jalur
Bregas II (BPT 10)
Sumber: Dokumentasi Pribadi,
2015
JALUR BREGAS II
• Untuk menampung semua penyaluran airbaku dari Jalur Bregas II, maka dibangunChamber Kalibakung (+493 mdpl) yang jugamenampung air baku dari Jalur Bregas I.
Chamber Kalibakung
Sumber: Dokumentasi Pribadi,
2015
Perpipaan
• Panjang jalur perpipaan dari broncapturingmata air suci hingga chamber kalibakungsekitar 26,8 km dengan variasi jenis pipa PEdan steel serta diameter pipa ND 16” dan ND20”.
70
PEMODELAN HIDROLIK
KONDISI EKSISTING
71
Debit terukur = rata-rata 152,3 liter/detik(dengan alat ultrasonic flowmeter)
Hal yang diamati:1. Kecepatan (rentang aman pipa
PVC/PE, 0,3-4,5 m/s)2. Headloss tidak melebihi head statis
Pedoman batas minimum/maksimum
Contoh tampilanpemodelan watercad
72
Hasil parameter yang diamati:1. kecepatan aliran 0,77-1,21 m/s2. Headloss tiap ruas perpipaan
tidak melebihi head statis
Hasil Pemodelan EksistingLabel Head Static (m)
Diameter (mm)
Material Hazen-
Williams C
Flow (L/s)
Velocity (m/s)
Length (User Defined) (m)
Headloss (m)
MA-BPT1
93 400 Steel 140 152 1.21 750 2.25
BPT1-BPT2
127 400 Steel 140 152 1.21 950 2.85
BPT2-BPT3
153.78 400 PE 150 152 1.21 4,650 12.26
BPT3-BPT4
72.38 400 PE 150 152 1.21 650 1.71
BPT4-BPT5
66.72 400 PE 150 152 1.21 550 1.45
BPT5-BPT6
60.69 400 PE 150 152 1.21 370 0.98
BPT6-BPT7
164.18 400 Steel 140 152 1.21 6,080 18.22
BPT7-BPT8
96.08 400 PE 150 152 1.21 850 2.24
BPT8-BPT9
50.26 500 PE 150 152 0.77 450 0.4
BPT9-BPT10
73.96 500 PE 150 152 0.77 1,150 1.02
BPT10-
BPT11 58.24 400 PE 150 152 1.21 2,350 6.2
BPT11-
BPT12 69.77 400 PE 150 152 1.21 1,800 4.75
BPT12-
BPT13 74.02 400 PE 150 152 1.21 650 1.71
BPT13-
BPT14 78.19 400 PE 150 152 1.21 1,400 3.69
BPT14-
BPT15 60.4 400 PE 150 152 1.21 2,250 5.93
BPT15-
BPT16 88.97 400 Steel 140 152 1.21 700 2.1
BPT16-CH.
47.945 400 Steel 140 152 1.21 1,211 3.63
Nilai yang diinput:1. Elevasi tiap bangunan, (broncap,
bpt, dll)2. Material/jenis pipa3. Diameter pipa4. Panjang tiap ruas perpipaan
MASIH AMAN
UNTUK KONDISI
PIPA !!!!
73
PEMODELAN HIDROLIK
DENGAN VARIASI DEBIT
74
Pedoman variasi debit:1. Batas minimum kecepatan
aliran 0,3 m/s dan batasmaksimum sekitar nilai 3 m/s (rentang aman pipa PE)
2. Headloss tidak melebihi nilaihead statis
3. Pengukuran debit berlebih padasaluran pelimpas
Parameter yang terpengaruh olehpengoptimalan debit:1. Headloss2. Kecepatan aliran3. Sisa tekan (Head effective)4. Potensi daya yang dihasilkan
Hal yang diamati
Q = ( 2
3x Cd1 x b x 2𝑔 x h3/2 ) + (
8
15x Cd2
2𝑔 x tg𝛼
2x h5/2 )
385 liter/detik
Studi Pendahuluan pengukuran debit berlebih
75
Hasil parameter yang diamati:1. kecepatan aliran 1,27-1,99 m/s2. Headloss tiap ruas perpipaan
tidak melebihi head statis
Studi PendahuluanPemodelan debit rencana250 liter/detik
Nilai yang diinput:1. Elevasi tiap bangunan, (broncap,
bpt, dll)2. Material/jenis pipa3. Diameter pipa4. Panjang tiap ruas perpipaan
MASIH AMAN
UNTUK KONDISI
PIPA !!!!
Label Head Static (m)
Diameter (mm)
Material Hazen-
Williams C
Flow (L/s)
Velocity (m/s)
Length (User Defined) (m)
Headloss (m)
MA-BPT1
93 400 Steel 140 250 1.99 750 5.65
BPT1-BPT2
127 400 Steel 140 250 1.99 950 7.15
BPT2-BPT3
153.78 400 PE 150 250 1.99 4,650 30.81
BPT3-BPT4
72.38 400 PE 150 250 1.99 650 4.31
BPT4-BPT5
66.72 400 PE 150 250 1.99 550 3.64
BPT5-BPT6
60.69 400 PE 150 250 1.99 370 2.45
BPT6-BPT7
164.18 400 Steel 140 250 1.99 6,080 45.78
BPT7-BPT8
96.08 400 PE 150 250 1.99 850 5.63
BPT8-BPT9
50.26 500 PE 150 250 1.27 450 1.01
BPT9-BPT10
73.96 500 PE 150 250 1.27 1,150 2.57
BPT10-
BPT11 58.24 400 PE 150 250 1.99 2,350 15.57
BPT11-
BPT12 69.77 400 PE 150 250 1.99 1,800 11.93
BPT12-
BPT13 74.02 400 PE 150 250 1.99 650 4.31
BPT13-
BPT14 78.19 400 PE 150 250 1.99 1,400 9.28
BPT14-
BPT15 60.4 400 PE 150 250 1.99 2,250 14.91
BPT15-
BPT16 88.97 400 Steel 140 250 1.99 700 5.27
BPT16-CH.
47.945 400 Steel 140 250 1.99 1,211 9.12
76
Hasil parameter yang diamati:1. kecepatan aliran 2,04-3,18 m/s2. Headloss tiap ruas perpipaan
tidak melebihi head statis
Hasil Pemodelan debit optimal 400 liter/detik
Nilai yang diinput:1. Elevasi tiap bangunan, (broncap,
bpt, dll)2. Material/jenis pipa3. Diameter pipa4. Panjang tiap ruas perpipaan
Label Head Static (m)
Diameter (mm)
Material Hazen-
Williams C
Flow (L/s)
Velocity (m/s)
Length (User Defined) (m)
Headloss (m)
MA-BPT1
93 400 Steel 140 400 3.18 750 13.48
BPT1-BPT2
127 400 Steel 140 400 3.18 950 17.08
BPT2-BPT3
153.78 400 PE 150 400 3.18 4,650 73.58
BPT3-BPT4
72.38 400 PE 150 400 3.18 650 10.29
BPT4-BPT5
66.72 400 PE 150 400 3.18 550 8.7
BPT5-BPT6
60.69 400 PE 150 400 3.18 370 5.85
BPT6-BPT7
164.18 400 Steel 140 400 3.18 6,080 109.32
BPT7-BPT8
96.08 400 PE 150 400 3.18 850 13.45
BPT8-BPT9
50.26 500 PE 150 400 2.04 450 2.4
BPT9-BPT10
73.96 500 PE 150 400 2.04 1,150 6.14
BPT10-
BPT11 58.24 400 PE 150 400 3.18 2,350 37.18
BPT11-
BPT12 69.77 400 PE 150 400 3.18 1,800 28.48
BPT12-
BPT13 74.02 400 PE 150 400 3.18 650 10.29
BPT13-
BPT14 78.19 400 PE 150 400 3.18 1,400 22.15
BPT14-
BPT15 60.4 400 PE 150 400 3.18 2,250 35.6
BPT15-
BPT16 88.97 400 Steel 140 400 3.18 700 12.59
BPT16-CH.
47.945 400 Steel 140 400 3.18 1,211 21.77
77
Hasil parameter yang diamati:• Sisa tekan tertinggi pada ruas
perpipaan BPT 1 – BPT 2 yaitu109,7 m dan nilai sisa tekanterendah 21 m pada ruasperpipaan BPT 10 – BPT 11
Tabel FCV(pada pemodelan sebagaiindikator sisa tekan)
Nilai yang diinput:1. Elevasi2. Diameter pipa3. Debit
Label Elevation
(m)
Diameter (Valve) (mm)
Flow Setting (Initial)
(L/s)
Flow (L/s)
Hydraulic Grade (From)
(m)
Hydraulic Grade (To)
(m)
Pressure Loss (m
H2O)
FCV (BPT1)
1,787.00 400 400 400 1,866.50 1,788.02 78.3
FCV (BPT2)
1,660.00 400 400 400 1,770.90 1,661.02 109.7
FCV (BPT3)
1,506.22 400 400 400 1,587.41 1,507.24 80
FCV (BPT4)
1,433.84 400 400 400 1,496.92 1,434.86 61.9
FCV (BPT5)
1,367.12 400 400 400 1,426.12 1,368.14 57.9
FCV (BPT6)
1,306.43 400 400 400 1,362.25 1,307.45 54.7
FCV (BPT7)
1,142.25 400 400 400 1,198.09 1,143.27 54.7
FCV (BPT8)
1,046.17 400 400 400 1,129.78 1,047.19 82.4
FCV (BPT9)
995.91 500 400 400 1,044.76 996.92 47.8
FCV (BPT10)
921.95 500 400 400 990.77 922.96 67.7
FCV (BPT11)
863.71 400 400 400 885.75 864.73 21
FCV (BPT12)
793.94 400 400 400 836.21 794.96 41.2
FCV (BPT13)
719.92 400 400 400 784.64 720.94 63.6
FCV (BPT14)
641.73 400 400 400 698.75 642.75 55.9
FCV (BPT15)
581.33 400 400 400 607.11 582.35 24.7
FCV (BPT16)
492.36 400 400 400 569.73 493.38 76.2
FCV (Chamber)
444.42 400 400 400 471.57 445.44 26.1
78
PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI
79
Kriteria Lokasi Potensi Energi
Ruas 8 Ruas 10 Ruas 7
Beda tinggi antara ujung
ruas perpipaan 96,08 m 73,96 m 164,18 m
Panjang ruas perpipaan 850 m 1150 m 6080 m
Posisi pipa Di bawah tanah
Di bawah tanah
dan di atas tanah
(jembatan pipa)
Di bawah tanah
dan di atas tanah
(jembatan pipa)
Daya yang dihasilkan 274 kW 225 kW 152 kW
Jarak dengan pemukiman Dekat Dekat Dekat
Akses menuju lokasi Mudah Mudah Mudah
Kondisi sepanjang jalur
perpipaan Aman Aman Aman
Tingkat homogenitas situasi
desa Tidak ada konflik Tidak ada konflik Tidak ada konflik
Hak kepemilikan tanah /
peruntukan lahan Pribadi Pribadi Pribadi
80
Kriteria Lokasi Potensi Energi
Ruas 8 (=67) Ruas 10 (=65) Ruas 7 (=64)
Beda tinggi antara ujung
ruas perpipaan 8 4 10
Panjang ruas perpipaan 6 6 1
Posisi pipa 3 7 9
Daya yang dihasilkan 9 7 4
Jarak dengan pemukiman 9 9 8
Akses menuju lokasi 8 8 8
Kondisi sepanjang jalur
perpipaan 8 8 8
Tingkat homogenitas situasi
desa 8 8 8
Hak kepemilikan tanah /
peruntukan lahan 8 8 8
81
PERBANDINGAN ANALISIS HIDROLIK
PERHITUNGAN MANUAL DAN
PEMODELAN WATERCAD
82
Dari Node ke Node
Headloss (m) Sisa Tekan (m) Kecepatan (m/s) Hydraulic Grade / HGL (m)
Manual Watercad Manual Watercad Manual Watercad Manual Watercad
Mata Air 13.96 13.48 79.04 78.3 3.18 3.18 1865.52 1866.5
BPT1 17.58 17.08 109.42 109.7 3.18 3.18 1768.90 1770.9
BPT2 77.43 73.58 76.35 80 3.18 3.18 1582.05 1587.41
BPT3 10.51 10.29 61.87 61.9 3.18 3.18 1495.19 1496.92
BPT4 9.54 8.70 57.18 57.9 3.18 3.18 1423.78 1426.12
BPT5 6.63 5.85 54.06 54.7 3.18 3.18 1359.97 1362.25
BPT6 115.76 109.32 48.42 54.7 3.18 3.18 1190.15 1198.09
BPT7 13.75 13.45 82.33 82.4 3.18 3.18 1127.99 1129.78
BPT8 2.81 2.40 47.45 47.8 2.04 2.04 1043.15 1044.76
BPT9 6.46 6.14 67.50 67.7 2.04 2.04 989.24 990.77
BPT10 39.22 37.18 19.02 21 3.18 3.18 882.21 885.75
BPT11 28.83 28.48 40.94 41.2 3.18 3.18 834.37 836.21
BPT12 10.59 10.29 63.43 63.6 3.18 3.18 782.84 784.64
BPT13 23.06 22.15 55.13 55.9 3.18 3.18 696.34 698.75
BPT14 36.72 35.60 23.68 24.7 3.18 3.18 604.49 607.11
BPT15 13.81 12.59 75.16 76.2 3.18 3.18 567.01 569.73
BPT16 22.96 21.77 24.98 26.1 3.18 3.18 468.88 471.57
Ch.Kalibakung
83