Prd

3
Tjokorda Raka Sukawati merupakan insinyur Indonesia asal Bali yang berhasil menjadi penemu sistem Landasan Putar Bebas Hambatan (LPBH) yang lebih dikenal dengan nama teknik Sosrobahu. Teknik Sosrobahu adalah teknik konstruksi yang di gunakan untuk memutar bahu lengan beton jalan layang. Sektar 1980-an akhir koran-koran nasional ramai mengabarkan pembangunan jalan tol dari Cawang ke Tanjung Priok, yang memiliki panjang total kurang lebih 16,5 Km. Pembangunan jalan ini tak berlangsung mulus. Kendala utamanya ada pada teknik konstruksi konvensional yang digunakan. Jika dipakai secara paksa teknik tersebut akan menambah macet arus lalu-lintas yang sibuk dan memiliki banyak persimpangan. Berkat penemuan Tjokorda ini, pembangunan jalan layang tersebut sukses dilaksanakan tanpa mengganggu arus lalu lintas . RIWAYAT SINGKAT Ir. Tjokorda lahir di Ubud, Bali tanggal 3 Mei 1931 Gelar insinyurnya didapatkan dari sekolah di Departemen Sipil di Institut Teknologi Bandung (ITB). Raka Sukawati dilahirkan dikediaman sang nenek di luar kemasyuran dinding puri. Setelah usianya 4 tahun Tjokorda Raka Sukawati pindah ke Denpasar dan tinggal bersama ibu tirinya dan selama itulah ia melakoni hidup kesederhanaan hidup dengan segala keterbatasan keadaan dan minimnya perhatian dan kasih sayang. Kehidupan yang serba susah, berbaur dalam kesedihan hati, justru itu yang membawa padanya kepada semangat perjuangan untuk hidup layak, menjadikannya kuat dan giat dalam menempuh pendidikannya hingga ia berhasil menjadi seorang insinyur di ITB ( Institut Teknologi Bandung ),tahun 1964. Karirnya di dunia kerja ia mulai lakoni sejak tahun 1962 sebelum tamat dari ITB, sebagai pengawas pada pembangunan reactor atom triga mark Bandung. Dan di tahun 1964 ia mengawali karirnya di Perusahaan Negara Hutama Karya dan bertugas di Airport Bali. Semenjak itulah karir profesinya ia tekuni dengan professional,dedikasi tinggi da penuh tanggung jawab. Dan di tahun 1971 Tjok. Raka sukawati di angkat menjadi direksi Perusahaan Negara Hutama Karya dengan jabatan Direktur Administrasi. Berbagai jabatanpun diembannya ketika PN. Hutama Karya berubah menjadi PT. Persero Hutama Karya. Di Saat itulah ia di tunjuk untuk merangkap jabatan sebagai President. Direktur PT. Hutama Takenaka Corporation Indonesia. Dan sejak intulah karirnya terus meningkat dan dedikasinya dalam bidang pembangunan sebagaimana disipilin ilmunya. Semakin tahun zamanpun semakin berkembang, termasuk jumlah kepadatan penduduk serta jumlah kendaraan bermotor tak bisa

description

pengantar

Transcript of Prd

Page 1: Prd

Tjokorda Raka Sukawati merupakan insinyur Indonesia asal Bali yang berhasil menjadi penemu sistem Landasan Putar Bebas Hambatan (LPBH) yang lebih dikenal dengan nama teknik Sosrobahu. Teknik Sosrobahu adalah teknik konstruksi yang di gunakan untuk memutar bahu lengan beton jalan layang. Sektar 1980-an akhir koran-koran nasional ramai mengabarkan pembangunan jalan tol dari Cawang ke Tanjung Priok, yang memiliki panjang total kurang lebih 16,5 Km. Pembangunan jalan ini tak berlangsung mulus. Kendala utamanya ada pada teknik konstruksi konvensional yang digunakan. Jika dipakai secara paksa teknik tersebut akan menambah macet arus lalu-lintas yang sibuk dan memiliki banyak persimpangan. Berkat penemuan Tjokorda ini, pembangunan jalan layang tersebut sukses dilaksanakan tanpa mengganggu arus lalu lintas.

RIWAYAT SINGKAT Ir. Tjokorda lahir di Ubud, Bali tanggal 3 Mei 1931 Gelar insinyurnya didapatkan dari sekolah di

Departemen Sipil di Institut Teknologi Bandung (ITB). Raka Sukawati dilahirkan dikediaman sang nenek di luar kemasyuran dinding puri. Setelah usianya 4 tahun Tjokorda Raka Sukawati pindah ke Denpasar dan tinggal bersama ibu tirinya dan selama itulah ia melakoni hidup kesederhanaan hidup dengan segala keterbatasan keadaan dan minimnya perhatian dan kasih sayang. Kehidupan yang serba susah, berbaur dalam kesedihan hati, justru itu yang membawa padanya kepada semangat perjuangan untuk hidup layak, menjadikannya kuat dan giat dalam menempuh pendidikannya hingga ia berhasil menjadi seorang insinyur di ITB ( Institut Teknologi Bandung ),tahun 1964.

Karirnya di dunia kerja ia mulai lakoni sejak tahun 1962 sebelum tamat dari ITB, sebagai pengawas pada pembangunan reactor atom triga mark Bandung. Dan di tahun 1964 ia mengawali karirnya di Perusahaan Negara Hutama Karya dan bertugas di Airport Bali. Semenjak itulah karir profesinya ia tekuni dengan professional,dedikasi tinggi da penuh tanggung jawab. Dan di tahun 1971 Tjok. Raka sukawati di angkat menjadi direksi Perusahaan Negara Hutama Karya dengan jabatan Direktur Administrasi. Berbagai jabatanpun diembannya ketika PN. Hutama Karya berubah menjadi PT. Persero Hutama Karya. Di Saat itulah ia di tunjuk untuk merangkap jabatan sebagai President. Direktur PT. Hutama Takenaka Corporation Indonesia. Dan sejak intulah karirnya terus meningkat dan dedikasinya dalam bidang pembangunan sebagaimana disipilin ilmunya. Semakin tahun zamanpun semakin berkembang, termasuk jumlah kepadatan penduduk serta jumlah kendaraan bermotor tak bisa dihentikan jumlahnya. Peningkatan jumlah penduduk berjalan seiring dengan pertambahan kendaraan bermotor. Kondisi itu sama artinya dengan tuntutan pertambahan jalan raya yang terkadang sudak tidak memungkinkan lagi dilakukan. Lahan sudah semakin menipis seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan pemukiman, sehingga tidal lagi tersedianya lahan yang cukup untuk menambah jalaur jalan yang dibutuhkan. Apalagi untuk saat ini tidak mungkin pula harus melakukan penggusuran bangunan-bangunan bertingkat tinggi denga investasi mahal . Jika itu dilakukan berarti biaya pembuatan jalan baru akan menelan biaya yang sangat besar terutama dalam dalam ganti rugi lahan penggusuran. Keterbatasan laha baru guna pelebaran jalan itulah yang menjadi penyebab utama timbulnya masalah kemacetan yang dihadapi seluruh bangsa di dunia termasuk Negara Indonesia.

Melihat kondisi di atas DR. IR. Tjokorda Raka Sukawati kemudian memberikan sebuah solusi dengan membuat jalan ke dua berupa jalan layang atau dalam bahasa sederhana pembangunan jalan raya sejajardi atas lalu lintas padat dibawahnya. Sosok peraih gelar Doktor di UGM Yogyakarta tahun 1996 ini akhirnya menemukan teknologi Sosrobahu ketika dirinya dipercaya menggarap proyek jalan layang antara Cawang dengan Tanjung Priok Jakarta.

Page 2: Prd

AWAL PENEMUAN

Kisah penemuan ini bermula di garasi mobil. Suatu hari Tjokorda hendak membetulkan mobil Mercedes buatan tahun 1974-nya yang rusak. Ia memompa dongkrak hidrolik untuk mengangkat roda depan. Tetapi karena keadaan garasinya yang agak miring dan pembantunya hanya mengganjal satu ban belakang mobil tanpa menarik rem tangan, ditambah ceceran tumpahan oli. Begitu mobil itu tersentuh, badan mobil berputar dengan sumbu batang dongkrak. Kejadian itu memantik bohlam ide di dalam kepalanya. Hari itu ia urung memperbaiki mobilnya

Satu hal yang ia catat, dalam ilmu fisika dengan meniadakan gaya geseknya, benda seberat apa pun akan mudah digeser. Ia juga ingat bahwa pompa hidrolik bisa dipakai untuk mengangkat benda berat dan bila bertumpu pada permukaan yang licin, benda tersebut mudah digeser. Bayangan Tjokorda adalah menggeser lengan beton seberat 480 ton itu.

Kemudian, Tjokorda membuat percobaan dengan membuat silinder bergaris tengah 20 cm yang dibuat sebagai dongkrak hidrolik dan ditindih beban beton seberat 80 ton. Hasilnya bisa diangkat dan dapat berputar sedikit tetapi tidak bisa turun ketika dilepas. Ternyata dongkrak tersebut miring posisinya. Tjokorda kemudian menyempurnakannya. Posisinya ditentukan persis di titik berat lengan beton di atasnya.

Untuk membuat rancangan yang pas, dasar utama Hukum Pascal yang menyatakan:"Bila zat cair pada ruang tertutup diberikan tekanan, maka tekanan akan diteruskan segala arah". Zat cair yang digunakan adalah minyak oli (minyak pelumas). Bila tekanan P dimasukkan dalam ruang seluas A, maka akan menimbulkan gaya (F) sebesar P dikalikan A. Rumus itu digabungkan dengan beberapa parameter dan memberikan nama Rumus Sukawati, sesuai namanya. Rumus ini orisinil idenya, karena sampai saat itu belum ada buku yang membahasnya sebab memang tidak ada kebutuhannya.

Dari situ, selanjutnya ia memadukan hukum gesekan untuk memutar beban dengan hukum pascal untuk mengangkat beban. Lantas ia minta dibikinkan modelnya oleh seseorang dan… berhasil! Dilakukanlah pengujian dengan beban berbobot 85 ton hingga 180 ton. Berhasil lagi! Dia pun berhasil membuat alat putar silinder yang mengguncang dunia teknologi konstruksi.

Dan jalan layang tol Cawang-Tanjung Priok itu sebagai fly over pertama di dunia yang memakai teknik “pemutaran kepala tiang penyangga jalan terbang”. Meski presiden (Soeharto) dan petinggi pemerintahan negeri ini waktu itu sudah menyaksikannya dengan mata kepala sendiri, pada pemasangan ke-85 awal November 1989. Tetapi, Direktur Jenderal Hak Cipta Paten dan Merek baru mengeluarkan patennya pada 1995. Tiga tahun lebih lama dibanding Jepang yang memberinya pada 1992. Dua negara lain yang juga memberi paten adalah Malaysia dan Filipina.

SUMBERhttp://madepuji.blogspot.com/2015/03/dr-ir-tjokorda-raka-sukawati-alm-penemu.html

http://profil.merdeka.com/indonesia/t/tjokorda-raka-sukawati/

http://www.dbiografi.com/2013/11/biografi-tjokorda-raka-sukawati-penemu-tiang-penyangga-sosrobahu.html

Page 3: Prd