Kinetika Reaksi Pembuatan Asam Fosfat Dari Serbuk Tulang Ayam ...
PRARANCANGAN PABRIK TRISODIUM FOSFAT DARI ASAM FOSFAT ...eprints.ums.ac.id/51615/13/Naskah...
Transcript of PRARANCANGAN PABRIK TRISODIUM FOSFAT DARI ASAM FOSFAT ...eprints.ums.ac.id/51615/13/Naskah...
i
PRARANCANGAN PABRIK TRISODIUM FOSFAT DARI ASAM
FOSFAT, SODIUM KARBONAT, DAN SODIUM HIDROKSIDA
KAPASITAS 35.000 TON/TAHUN
Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan
Strata 1 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh:
Ratna Dwi Susanti
D 500 120 013
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTA TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PRARANCANGAN PABRIK TRISODIUM FOSFAT DARI ASAM
FOSFAT, SODIUM KARBONAT, DAN SODIUM HIDROKSIDA
KAPASITAS 35.000 TON/TAHUN
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
RATNA DWI SUSANTI
D 500 120 013
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen
Pembimbing
Ir. Nur Hidayati, M.T., Ph.D.
NIK. 975
ii
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
mengacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, April 2017
Penulis
Ratna Dwi Susanti
D 500 012 013
1
Abstrak
Pabrik trisodium fosfat berkapasitas 35.000 ton/tahun direncanakan
beroperasi selama 330 hari/tahun, yang akan didirikan di Gresik, Jawa Timur.
Proses produksi trisodium fosfat dilakukan dengan empat buah reaktor RATB
dimana reaktor (R-120) dan (R-121) difungsikan untuk mereaksikan sodium
karbonat dan asam fosfat dengan konversi reaksi sebesar 99%, sedangkan pada
reaktor (R-130) dan (R-131) difungsikan untuk mereaksikan disodium fosfat
dengan sodium hidroksida dengan konversi reaksi 99,8%. Produk trisodium fosfat
yang dihasilkan sebanyak 4.419.1919 kg/jam, untuk menghasilkan produk sesuai
perhitungan, maka dibutuhkan bahan baku asam fosfat sebanyak 2.287.9682
kg/jam, sodium karbonat sebanyak1.248,0101 kg/jam dan sodium hidroksida
sebanyak 920,28 kg/jam.Unit pendukung proses (utilitas) meliputi penyediaan air
pendingin 57.775,49 kg/jam, air untuk kebutuhan steam sebesar 3.054,3387
kg/jam yang di produksi dari boiler.Pabrik trisodium fosfat ini membutuhkan
listrik sebesar 746,014 Kw disediakan dari PLN dan sebuah generator set sebagai
cadangan.Kebutuhan udara tekan sebesar 30 m3/jam.Dari analisis ekonomi
terhadap pabrik trisodium fosfat menunjukkan keuntungan sebelum pajak Rp
60.252.913.141 per tahun setelah dipotong pajak keuntungan mencapai Rp
42.177.039.199 per tahun. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak
15,14% dan setelah pajak 10,60%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak
3,98tahun dan setelah pajak 4,85 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 57,29%
dan Shut Down Point (SDP) sebesar 24,86% dan IRR terhitung sebesar 19,67%.
Dari data analisis kelayakan di atas disimpulkan, bahwa pabrik ini
menguntungkan dan layak untuk didirikan.
Kata kunci: Trisodium fosfat,disodium fosfat, CSTR/RATB
Abstract
Trisodium phosphate plant with capacity productionof 35,000 tons/year is
planned to operated for 330 days/year, which will be established in Gresik, East
Java.Trisodium phosphate production process is produced with four reactors,
reactor RATB (R-120) and (R-121) to react sodium carbonate and phosphoric
acid with conversion reaction of 99%, where in the reactor (R-130) and (R-131)
are enabled for reacting disodium phosphate with sodium hydroxide with a
conversion reaction 99.8%. Trisodium phosphate production as much as
4,419.1919 kg/hour, required phosphoric acid as much as 2.287.9682 kg/hour,
sodium carbonate as much as 1,248.0101 kg/hour and sodium hydroxide as much
as 920.28 kg/h. The supporting unit processes (utilities) include provision of water
cooling 57,775.49 kg/hour, water steam 3,054.3387 kg/hour. Trisodium phosphate
plant need power of 746.014 Kw which is supplied from PLN and a generator set
as a backup. Compressed air requirement is30 m3/hour.Economic analysis of
trisodium phosphate plant shows a profit before tax is Rp 60,252,913,141 per year
and after tax profit reached Rp 42,177,039,199 per year. Percent Return On
Investment (ROI) before tax15.14% and after-tax 10.60% respectively. Pay Out
Time (POT) before tax 3.98 year and after tax year 4.85 years. Break Even Point
(BEP) is 57.29% and Shut Down Point (SDP) is 24.86% and IRR is about19,67%.
2
Feasibility analysis of trisodium phosphate plant can be concluded that the plant
is profitable and viable to set up.
Keywords: Trisodium phosphate, disodium phosphate, CSTR/RATB
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor industri mengalami peningkatan secara pesat baik dari segi kualitas
maupun kuantitas, salah satunya terjadi pada industri kimia. Hal ini tentunya
memacu kita untuk lebih meningkatkan dalam melakukan terobosan baru yang
menghasilkan produk dengan daya saing tinggi.
Tidak adanya pabrik trisodium fosfat (Na3PO4.12H2O) di Indonesia dapat
memacu ketergantungan akan impor trisodium fosfat yang dapat menyebabkan
devisa negara berkurang. Industri kimia yang perlu ditingkatkan adalah industri
pembuatan produk trisodium fosfat. Trisodium fosfat merupakan bahan surfaktan
yang sangat penting dalam dunia industri kimia. Sedangkan dalam industri
perdagangan trisodium fosfat dapat digunakan dalam pembuatan deterjen,
antiseptic cleaner di dalam industri pengolahan pangan, dapat juga digunakan
sebagai bahan pencelupan tekstil. Ditinjau dari latar belakang diatas kebutuhan
akan trisodium fosfat perlu ditingkatkan.
1.2 Kapasitas Perancangan Pabrik
Dalam menentukan kapasitas pabrik trisodium fosfat dapat menjadi
pertimbangan data impor trisodium fosfat dalam kurung waktu lima tahun
terakhir, data impor trisodium fosfat dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel. 1. Data Impor Trisodium Fosfat (Badan Pusat Statistika, 2014).
No. Tahun Jumlah (ton)
1 2012 2.127,270
2 2013 2.000,941
3 2014 1.750,727
4 2015 2.095,225
5 2016 3.165,299
3
Pertimbangan selanjutnya dalam menentukan kapasitas prarancangan
pabrik trisodium fosfat adalah jumlah produksi pabrik trisodium fosfat yang telah
berdiri, dapat dilihat pada Tabel2.
Tabel2. Kapasitas Produksi Trisodium Fosfat di Dunia(ICIS Chemical Business,
2007).
Perusahaan Lokasi Kapasitas (ton/tahun)
ICL Performance Products Carondelet, Missouri 60.000
ICL Performance Products Carteret, New Jersey 85.000
ICL Performance Products Lawrence, Kansas 100.000
Innophos Chicago, Illinois 60.000
Prayon Augusta, Georgia 60.000
Berdasarkan pertimbangan data diatas maka direncanakan akan didirikan
pabrik trisodium fosfat dengan kapasitas produksi 35.000 ton/tahun.
1.3 Lokasi Pabrik
Penentuan lokasi pabrik dapat mempengaruhi kelangsungan produksi
pabrik dan dapat menentukan keuntungan teknis dan ekonomis. Dalam
perancangan ini lokasi pabrik direncanakan didirikan di daerah Gresik, Jawa
Timur.Lokasi yang dekat dengan bahan baku akan dapat meminimalkan biaya
transportasi. Lokasi di gresik sangat tepat karena dekat dengan PT. Petrokimia
Gresik sebagai penghasil asam fosfat.
1.4 Tinjauan Pustaka
Pembuatan trisodium fosfat terdiri dari tiga tahapan prosesyaitu proses
netralisasi asam fosfat, proses pengkristalan dan terakhir proses pengeringan.
Pembuatan trisodium fosfat dengan mereaksikan bahan baku asam fosfat, sodium
karbonat dan sodium hidroksida, dapat dilihat pada Tabel 3:
Tabel 3. Tahapan Proses Pembuatan Trisodium Fosfat
Proses Penjelasan
1. Pembentukan
disodium fosfat
Disodium fosfat merupakan tahap awal. Proses ini
menggunakan bahan baku sodium karbonat dan asam fosfat,
yang dapat bereaksi pada suhu 90⁰C
4
2. Pembentukan
trisodium fosfat
Disodium fosfat kemudian direaksikan dengan sodium
hidroksida menghasilkan trisodium fosfat cair.
3. Pengkristalan Larutan trisodium fosfat yang masih bercampur dengan mother
liquor dilewatkan ke dalam centrifuge. Hasil dari centrifuge
dilewatkan ke dalam rotary dryer untuk dikeringkan
2. DESKRIPSI PROSES
2.1 Dasar Reaksi
Proses ini menggunakan bahan baku sodium karbonat, asam fosfat, dan
sodium hidroksida.Bahan baku sodium karbonat dalam wujud padat, sedangkan
reaksi berlangsung pada fase cair-cair sehingga sodium karbonat dilarutkan
terlebih dulu.
2.2 Tinjauan Termodinamika
Reaksi dapat berjalan eksotermis atau endotermis dapat ditentukan dengan
meninjau panas pembentukan standar (Hf) pada 298oC (Wagman,1982).
Tabel 4. Data Panas Pembentukan pada Suhu 25⁰C
Komponen ∆Hf, 298 (kJ/mol)
H3PO4 -1277,4
Na2CO3 -1157,38
NaOH -470,114
Na2HPO4 -1772,38
CO2 -393,51
Na3PO4 -1997,9
H2O -285,83
Reaksi 1:
Na2CO3(aq) + H3PO4(l) Na2HPO4(l) + CO2(g) + H2O(l)…………..(1)
Hf298 = -16,939 kJ/mol
Reaksi 2:
Na2HPO4(l) + NaOH (aq) Na3PO4(l) + H2O (l)…………….…...(2)
Hf298 = -41,236 kJ/mol
5
Enthalpi pembentukan bernilai negatif, maka reaksi bersifat eksotermis.
Reaksi yang terjadi bolak-balik (reversible) atau searah (irreversible)
dapat ditentukan dengan meninjau energi Gibbs (Go) (Wagman, 1982):
Tabel 5. Data Energi Gibbs pada Suhu 25⁰C
Komponen ∆G⁰298 (kJ/mol)
H3PO4 -1018,7
Na2CO3 -1051,64
NaOH -419,150
Na2HPO4 -1612,98
CO2 -394,359
Na3PO4 -1804,5
H2O -237,129
Go298 = -RT ln K298
Dimana :
G 298 = Energi bebas Gibbs standar suatu reaksi pada 298 K (kJ / mol)
R = Konstanta gas (R = 8,314 10-3
kJ /mol . K)
T = Temperatur (K)
K = Konstanta kesetimbangan
Pada reaksi 1
Pada reaksi 1
Go298 = -RT ln K298
-174,128 = -8,314 10-3
x 298 x ln K298
ln K 298 = 70,2817
K298 = 3,3339x 1030
Harga K pada suhu 90oC dapat dihitung:
K363 = 9,800 x 1029
Dari perhitungan diatas, reaksi pertama (1) didapat nilai K363>>1, maka reaksi
pembentukan Na2HPO4 bersifat irreversible.
2.3 Tinjauan Kinetika
Reaksi ini merupakan reaksi orde dua, sehingga konstanta kinetika rekasi
dapat ditinjau melalui persamaan (Levenspiel,1975):
6
-rA = k.CA.CB …………..(3)
-rA = k (CA0-CA0XA) (CB0-CA0XA) …………..(4)
M = CB0/CA0 …………..(5)
-rA = k CA02 (1 - XA) (M - XA) ………….. (6)
FaoXa
k Cao2(1−Xa)(θb−Xa)
= τ v ……….…...(7)
k pada reaksi pertama pembentukan disodium fosfat
𝑘 = 0,0109𝐿
𝑚𝑜𝑙𝑠
k pada reaksi kedua pembentukan trisodium fosfat
𝑘 = 0,0331𝐿
𝑚𝑜𝑙𝑠
2.4 Kondisi Operasi
Kondisi operasi dipilih pada temperatur 90oC karena pada temperatur ini
diperoleh konversi pertama pembentukan disodium fosfat 99% dan konversi total
trisodium fosfat 99,8%. Untuk menjaga kesempurnaan reaksi, maka sodium
karbonat diberi sedikit berlebih dari perbandingan mol teoritis (H3PO4 : Na2CO3 =
1 : 1,1).
2.5 Deskripsi Proses
Proses pembuatan trisodium fosfat secara garis besar dibagi menjadi 5
tahap proses yaitu:
1. Persiapan bahan baku dimana bahan baku yang digunakan adalah sodium
karbonat 30%, asam fosfat 50%, dan sodium hidroksida 50%. Asam fosfat
disimpan dalam tangki penyimpanan asamfosfat (F-123) pada suhu 30oC dan
tekanan 1 atm. Asam fosfat dipompa (L-124) menggunakan pompa jenis
sentrifugal ke heat exchanger (E-125) untuk dipanaskan sampai suhu 90oC,
kemudian dialirkan ke reaktor 1 (R-120).Bahan baku sodium karbonat
dilarutkan pada tangki pelarutan(M-110). Konsentrasi larutan sodium karbonat
yang keluar dari tangki pelarutan 30% berat Na2CO3.
2. Pembentukan disodium fosfat dimana larutan asam fosfat dialirkan ke dalam
reaktor (R-120)direaksikan dengan sodium karbonat. Reaktor yang digunakan
adalah Reaktor Alir Tangki Berpengaduk yang dilengkapi dengan pengaduk
7
dan jaket pendingin. Sebagai media pendingin digunakan air dengan suhu
masuk 30oC. Kondisi operasi reaktor pada suhu 90
oC dan tekanan 1 atm. Hasil
reaksi berupa gas CO2 akan keluar melalui pipa pembuangan. Selanjutnya
produk dari reaktor (R-120) diumpankan menuju reaktor (R-121). Untuk hasil
yang optimum digunakan dua buah reaktor RATB. Selanjutnya dipisahkan
dari impuritasnya dalam rotary drum filter (H-128). Kotoran berupa white
mud akan dialirkan menuju Unit Pengolahan Limbah (UPL) untuk diproses
lebih lanjut.
3. Pembentukan trisodium fosfat dimana larutan disodium fosfat keluar dari
rotary drum filter (H-128) selanjutnya dipompa dialirkan menuju reaktor (R-
130) untuk direaksikan dengan sodium hidroksida 50%.Produk dari reaktor
(R-130) diumpankan menuju reaktor (R-131). Trisodium fosfat hasil reaksi
yang masih bercampur dengan impuritas dipompa menuju rotary drum filter
(H-138) untuk memisahkan kotoran yang ada.
4. Pengkristalan trisodium fosfat, filtrat dari reaktor (R-131) dipompa menuju
evaporator (V-140) untuk dipekatkan. Larutan jenuh keluar evaporator dengan
suhu 102oC selanjutnya dipompa menuju kristalizer (K-150) dilakukan pada
suhu45oC. Mother liquor dan kristal yang terbentuk dipisahkan melalui
centrifuge (H-152). Mother liquor yang terbentuk dipompa untuk direcycle ke
reaktor (R-120).
5. Pengeringan produk trisodium fosfat, kristal yang telah dipisahkan dari
centrifuge selanjutnya dikeringkan dalam rotary dryer (B-160) untuk
menguapkan airnya pada suhu dibawah 70oC. Sebagai media panas dalam
rotary dryer digunakan udara panas yang telah dipanaskan menggunakan heat
exchanger (E-162).Kristal trisodium fosfat yang telah kering diangkut ke
gudang penyimpanan.
Proses produksi trisodium fosfat dapat dilihat pada diagram alir proses pada
Gambar 1 di bawah ini:
8
F-123
R-121R-131
R-130
B-160
F-166
F-111R-120
UPL
UPL
Utilitas Air proses
30
1
1
30
1
30
1
1
30
1
2
90
1
4
90
1
8
90
1
10
90
1
7
90
1
11
90
1
13
90
1
15
90
1
14
102,3
1
17
90
1
16
45
1
18
45
1
20
45
1
19
50
1
21
22
70
1
LI
LI
FC
FC
FC
FC
FC
FC
FC
LC
TC
TC
TC
TC
TC
LI
LI
LI
LC
V-140
90
1
5
90
1
6
90
1
12
H-138H-128
H-152
K-150
J-112
J-113
F-114
E-125
E-142
J-154
H-161 E-162
J-163
J-164
E-126
M-110
F-165
RC
30
1
3
LC
LC
FC
LC
LC
FC
L-124
L-115
L-133
L-116
L-127
L-132
L-137
L-141
L-151
L-155
S
CD
CD
S
CD
S
CD
S
CD
S
CW
W
CW
W CW
W
CW
W
CW
W
CW
W
CW
W
F-134
1
30
1
90
1
9
LI
FC
L-135
S
CD
E-136
E-143
Gambar 1. Diagram Alir Proses Produksi Trisodium Fosfat
9
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan trisodium fosfat adalah
sebagai berikut:
3.1.1 Evaporator
Kode : V-140
Fungsi : Menurunkan kadar air dalam larutan dengan cara
menguapkan
Jenis : Single tube evaporator
Bahan : Stainlees Steel 316
Diameter : 0,9034 m
Tinggi : 7,524 m
3.1.2Kristalizer
Kode : K-150
Fungsi : Mengkristalkan Na3PO4 dan H2O menjadi
Na3PO4.12H2O.
Tipe : Swenson walker cristalyzer
Bahan : Stainless Steel type 304
Diameter pengaduk : 0,6046 m
Kapasitas volum : 3,527 m3/jam
Panjang : 3,048 m
Tinggi : 0,6604 m
Power pengaduk : 0.25 hp
3.1.3 Reaktor-01
Kode : R-120
Fungsi :Mereaksikan H3PO4 dengan Na2CO3 membentuk
disodium fosfat.
Tipe : Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB)
Bahan Kontruksi : Stainless Stell SA 316
Diameter shell : 3,902 m
Tinggi reaktor total : 5,441 m
10
Tebal shell : 1/4 in
Tebal head : 0,3125 in
Tinggi jaket : 3,902 m
Tebal jaket : 1/4 in
Pengaduk
Jenis : Six Blade Disk
Jumlah : 2 buah
Diameter : 1,3008 m
Kecepatan : 56,228 rpm
Power : 37 hp
3.1.4 Reaktor-03
Kode : R-130
Fungsi :Mereaksikan disodium fosfat dengan NaOH
Tipe : Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB)
Bahan Kontruksi : Stainless Stell SA 316
Diameter shell : 3,399 m
Tinggi reaktor total : 4,741 m
Tebal shell : 1/4 in
Tebal head : 1/3 in
Tinggi jaket : 3,339 m
Tebal jaket : 1 in
Pengaduk
Jenis : Six Blade Disk
Jumlah : 2 buah
Diameter : 1,1329 m
Kecepatan : 65,227 rpm
Power : 24 hp
3.1.5Rotary Dryer
Kode : B-160
Fungsi : Mengeringkan padatan Na3PO4.12H2O sebanyak
Tipe : Single shell direct heat rotary dryer
11
Bahan konstruksi : Stainless steels, SA 318
Kondisi operasi : Suhu umpan masuk : 45°C
Suhu umpan keluar : 62 °C
Tekanan : 1 atm
Diameter shell : 2,17 ft
Panjang shell : 29,44 ft
Volum Dryer : 108,837 ft2
Tebal shell : 3/16 in
Putaran Rotary Dryer : 13,208 rpm
4. PEMBAHASAN
4.1 Unit Pendukung Proses (Utilitas)
Unit pendukung proses yang sering disebut unit utilitas merupakan bagian
penting yang dapat menunjang berlangsungnya suatu proses dalam suatu pabrik.
Unit pendukung proses (utilitas) meliputi penyediaan air pendingin 57.775,49
kg/jam, air untuk kebutuhan steam sebesar 3.054,3387 kg/jam yang di produksi
dari boiler dengan bahan bakar solar sebesar 529,833 L/jam.
4.2 Manajemen Perusahaan
Perusahaan merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang diorganisasikan
dan dioperasikan untuk menyediakan barang dan jasa bagi konsumen agar
memperoleh keuntungan. Pabrik trisodium fosfat akan didirikan dalam bentuk
perusahaan Perseroan Terbatas (PT). Perseroan terbatas adalah badan usaha yang
modalnya didapatkan dari penjualan saham.
4.3 Analisis Ekonomi
Pabrik direncanakan beroperasi selama 330 hari pertahun dengan jumlah
karyawan 161 orang memiliki modal tetap sebesar Rp 397.891.051.860per tahun
dan modal kerja sebesar Rp 30.920.153.019 per tahun.Sebelum dipotong pajak
keuntungan sebesar Rp 60.252.913.141 per tahun, setelah dipotong pajak
keuntungan mencapai Rp 42.177.039.199 per tahun. Percent return on investment
(ROI) sebelum pajak sebesar 15,14% dan sesudah pajak sebesar 10,60%. Pay out
time (POT) sebelum pajak sebesar 3,98 tahun dan setelah pajak 4,85 tahun.
12
Nilaibreak event point (BEP) sebesar 57,29%, shut down point (SDP) sebesar
24,86% dan internal rate of return (IRR) sebesar 19,67%.
Gambar 2. Analisis Ekonomi
5. PENUTUP
Pabrik trisodium fosfat dari bahan baku asam fosfat, sodium karbonat, dan
sodium hidroksida digolongkan pabrik beresiko rendah karena bekerja pada suhu
dan tekanan yang rendah.
1. Modal tetap sebesar Rp 397.891.051.860per tahun.
2. Modal kerja sebesar Rp 30.920.153.019 per tahun.
3. Setelah dipotong pajak keuntungan mencapai Rp 42.177.039.199 per tahun.
4. Percent return on investment (ROI) sebelum pajak sebesar 15,14% dan
sesudah pajak sebesar 10,60%
5. Pay out time (POT) sebelum pajak sebesar 3,98 dan setelah pajak 4,85 tahun.
6. Break event point (BEP) sebesar 57,29%
7. Shut down point (SDP) sebesar 24,86%
8. Internal rate of return (IRR) sebesar 19,67%
Berdasarkan pertimbangan bahwa ROI, POT, BEP, SDP dan IRR untuk
pabrik beresiko tinggi perhitungannya memenuhi standar, sehingga pabrik
trisodium fosfat ini layak untuk didirikan.
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Mil
ion
Doll
ar/
yea
r
production/ year (%) B
EP
SDP
FA
SA
RA
VA
0,3 RA
Profit
13
DAFTAR PUSTAKA
Aries, R., dan Newton, R. 1955. Chemical Engineering Cost Estimation. New
York: McGraw Hill Book Company
Badan Pusat Statistik. 2014. Statistic Indonesia. www.bps.go.id. Diakses pada
tanggal 2 Februari 2017 pukul 16:00 WIB
Faith, W.L., Keyes, D.B., and Clark, R.L., 1957, Industrial Chemistry, John Wiley
and Sons, London
Icis. 2007. Chemical Profile Sodium
Tripolyphosphatehttp://www.icis.com/resources/news/2007/10/08/906779
3/chemical-profile-sodium-tripolyphosphate/. Diakses pada tanggal 22
September 2015 pukul 10.00 WIB
Kirk, R. E., danOthmer, D. F. 1987.Encyclopedia of Chemical Technology (4th
ed.). New York: The Interscience Encyclopedia Inc.
Lavenspiel, Octave. 1999. Chemical Reaction Engineering. 3rd
Edition. USA:
John Wiley and Sons, Inc.
Wagman, Donald D., et al. 1982. The NBS Tables of Chemical Thermodynamic
Properties.Volume 11. New York: America Chemical Society.
Yaws, C. L. (1999). Chemical Properties Handbook.