praktikum menentukan kadar asam asetat

8
Praktek 1 1.Tujuan Menentukan kadar asam asetat dalam cuka dapur dengan titrasi asam-basa. 2.Landasan Teori Menurut ilmuwan Arrhenius, asam adalah suatu zat yang menghasilkan ion H + atau H 3 O + sedangkan basa adalah suatu zat yang menghasilkan ion H - (hidroksida). Selain itu, ilmuwan Brosted-Lowry, asam adalah suatu zat yang dapat melepaskan H + yang disebut proton donor, dan basa adalah suatu zat yang menerima proton (H + ) disebut proton akseptor. Sedangkan menurut ilmuwan Lewis, asam adalah suatu senyawa yang dapat menerima pasangan electron (akseptor pasangan electron), dan basa merupakan suatu senyawa yang dapat memberi pasangan electron (donor pasangan electron). Reaksi antara asam asam dengan basa disebut juga dengan reaksi penetralan. Untuk mengukur bahwa satu mol H + sudah setara dengan satu mol OH - dilakukan dengan titrasi. Titrasi asam basa yaitu proses penetapan kadar suatu larutan asam dengan larutan standar basa, yang diketahui molaritasnya atau sebaliknya. 3. Alat dan Bahan

description

Praktek 1 1.TujuanMenentukan kadar asam asetat dalam cuka dapur dengan titrasi asam-basa.2.Landasan TeoriMenurut ilmuwan Arrhenius, asam adalah suatu zat yang menghasilkan ion H+ atau H3O+ sedangkan basa adalah suatu zat yang menghasilkan ion H- (hidroksida). Selain itu, ilmuwan Brosted-Lowry, asam adalah suatu zat yang dapat melepaskan H+ yang disebut proton donor, dan basa adalah suatu zat yang menerima proton (H+) disebut proton akseptor. Sedangkan menurut ilmuwan Lewis, asam adalah suatu

Transcript of praktikum menentukan kadar asam asetat

Page 1: praktikum menentukan kadar asam asetat

Praktek 1

1.Tujuan

Menentukan kadar asam asetat dalam cuka dapur dengan titrasi

asam-basa.

2.Landasan Teori

Menurut ilmuwan Arrhenius, asam adalah suatu zat yang

menghasilkan ion H+ atau H3O+ sedangkan basa adalah suatu zat yang

menghasilkan ion H- (hidroksida). Selain itu, ilmuwan Brosted-Lowry,

asam adalah suatu zat yang dapat melepaskan H+ yang disebut proton

donor, dan basa adalah suatu zat yang menerima proton (H+) disebut

proton akseptor. Sedangkan menurut ilmuwan Lewis, asam adalah

suatu senyawa yang dapat menerima pasangan electron (akseptor

pasangan electron), dan basa merupakan suatu senyawa yang dapat

memberi pasangan electron (donor pasangan electron).

Reaksi antara asam asam dengan basa disebut juga dengan reaksi

penetralan. Untuk mengukur bahwa satu mol H+ sudah setara dengan

satu mol OH- dilakukan dengan titrasi. Titrasi asam basa yaitu proses

penetapan kadar suatu larutan asam dengan larutan standar basa,

yang diketahui molaritasnya atau sebaliknya.

3. Alat dan Bahan

a. Biuret atau pipet ukur

b. Pipet volume

c. Pipet tetes

d. Larutan NaOH 0,1 M

e. Larutan Ca(OH)2

f. Larutan HCl 0,1 M

Page 2: praktikum menentukan kadar asam asetat

g. Larutan H2SO4

h. Larutan CH3COOH

i. Larutan CuSO4

j. Larutan NH4OH

k. Larutan NaCl

l. Ekstrak Kunyit

m. Ekstrak Kembang Sepatu

n. Ekstrak Kulit Manggis

o. Ekstrak Kol Ungu

4.Langkah Kerja

a. Pipet 10 mL larutan asam cuka dengan menggunakan pipet volume,

lalu masukan ke dalam labu erlenmayer

b.Tambahkan 2-3 tetes indicator fenolftalein

c. Masukan larutan NaOH 0,1 M sebagai zat peniter ke dalam buret.

Jika tidak ada gunakan pipet ukur.

d. Catat skala awal dari larutan NaOH 0,1 M (sebaiknya dimulai dari

skala 0)

e. Sambil menggoyang-goyangkan labu, teteskan dikit demi sedikit

larutan NaOH kedalam labu erlenmayer sampai terjadi perubahan

warna indicator.

f. Catat volume larutan NaOH yang digunakan.

g. Ulangi kegiatan ini sekali lagi sehingga anda memperoleh hasil yang

hampir sama. Jika perbedaan hasil yang anda peroleh cukup besar,

ulangi sekali lagi.

5. Data Pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan Indikator Alami

Asam

Page 3: praktikum menentukan kadar asam asetat

No

.

Larutan

indi

kator

Ekstrak

Kunyit

Ekstrak

Kemban

g Sepatu

Ekstrak

Kol Ungu

Ekstrak

Kulit

Manggis

1. H2SO4 Kuning Merah

Mudaa

Merah Agak

oranye

2 CH3COOH Kuning Merah

muda

Merah

keunguan

Agak

kuning

3 HCl kuning Oranye merah Kuning

Basa

No

.

Larutan

i

ndikator

Ekstrak

Kunyit

Ekstrak

Kemban

g Sepatu

Ekstrak

Kol Ungu

Ekstrak

Kulit

Manggis

1 Ca(OH)2 Coklat Hijau Hijau

Muda

Coklat

2 NH4OH Kuning

kecoklata

n

Hijau

lumut

Hijau

lumut

Coklat

3 NaOH Coklat Hijau

lumut

Kuning coklat

Garam

No

.

Larutan

indi

kator

Metil Jingga FenolFetali

1 H2SO4 Merah Tidak Berubah

2 CuSO4 Oranye Tidak berubah

3 NaOH Kuning Ungu

6. Analisis Data

Page 4: praktikum menentukan kadar asam asetat

Dari hasil percobaan diatas dapat terlihat jelas terjadinya

perubahan warna larutan setelah ditambahkan indicator alami. Seperti

berikut :

Larutan H2SO4 ditambahkan Indikator alami menjadi :

a. Ekstrak kunyit : tetap kuning

b. Ekstrak kembang sepatu : Merah muda

c. Ekstrak kembang sepatu : warna hijau, kekuning-kuningan

d. Ekstrak kulit manggis : agak oranye

Larutan CH3COOH ditambahkan Indikator alami menjadi :

a. Ekstrak Kunyit : tetap kuning

b. Ekstrak Kembang sepatu : merah muda

c. Ekstrak kol ungu : merah keunguan

d. Ekstrak kulit manggis : agak kuning

Larutan HCl ditambahkan Indikator alami menjadi :

a. Ekstrak Kunyit : tetap kuning

b. Ekstrak Kembang sepatu : oranye

c. Ekstrak kol ungu : merah

d. Ekstrak kulit manggis : kuning

Larutan Ca(OH)2 ditambahkan Indikator alami menjadi :

a. Ekstrak kunyit : cokelat

b. Ekstrak kembang sepatu : hijau

c. Ekstrak kulit manggis : cokelat

d. Ekstrak kol ungu : hijau muda

Larutan NaOH ditambahkan Indikator alami :

a. Ekstrak kunyit : coklat

b. Ekstrak kembang sepatu : hijau lumut

c. Ekstrak kulit manggis : coklat

Page 5: praktikum menentukan kadar asam asetat

d. Ekstrak kol ungu : kuning

Larutan NH4OH ditambahkan indikator alami :

a. Ekstrak Kunyit : kuning kecoklatan

b. Ekstrak kembang sepatu : hijau lumut

c. Ekstrak kol ungu : hijau kebiruan

d. Ekstrak kulit manggis : coklat

Ditambahkan dengan metal jingga :

a. Larutan H2SO4 : merah

b. Larutan CuSO4 : oranye

c. Larutan NaOH : kuning

Ditambahkan dengan fenolfetalein :

a. Larutan H2SO4 : tidak berubah warna

b. Larutan CuSO4 : Tidak berubah warna

c. Larutan Naoh : ungu

7. Kesimpulan

Dari percobaan diatas maka dapat disimpulkan warna indicator

alami setelah ditambahkan dengan larutan NaOH dan larutan

Ca(OH)2 terjadi perubahan warna yang sama. Hal ini disebabkan

karena larutan NaOH dan larutan Ca(OH)2 adalah larutan basa yang

mengandung OH- :

NaOH Na+ + OH-

Ca(OH)2 Ca+ + 2OH-

Page 6: praktikum menentukan kadar asam asetat

Sedangkan setelah indicator alami ditambahkan dengan larutan

H2SO4, larutan Na2SO4 dan larutan CH3COOH adalah larutan asam

yang mengandung H+ :

H2SO4 2H+ + SO42-

Na2SO4 H+ + Na2SO4-

CH3COOH H+ + CH3COO-

Jadi, dapat disimpulkan:

- Larutan asam : H2SO4, CH3COOH, Na2SO4

- Larutan basa : NaOH, Ca(OH)2

LAPORAN PRATIKUM KIMIA

Page 7: praktikum menentukan kadar asam asetat

OLEH :

Luh putu safitri pratiwiXI IPA 2/34

SMA NEGERI 1 DENPASARTAHUN AJARAN 2007/2008