Modul Praktikum Laboratorium Mata Kuliah Komunikasi dalam ...
Praktikum Komunikasi data serial dan paralel
-
Upload
andrisman-jakaria -
Category
Documents
-
view
325 -
download
19
description
Transcript of Praktikum Komunikasi data serial dan paralel
-
Disusun oleh :
TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG
2014
Jl. Kanayakan No. 21, DAGO 40135, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008 INDONESIA
Phone :+62 022 2500241 Fax : +62 022 2502649 Homepage : http ://www.polman-bandung.ac.id e-mail : [email protected]
ANDRISMAN JAKARIA 214 341 076
2 AE A
PRAKTIKUM
KOMUNIKASI DATA
LAPORAN
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
PENDAHULUAN
Setelah mempelajari materi kuliah mengenai komunikasi data, mahasiswa dituntut
untuk dapat membuktikan kebenaran dari beberapa materi yang dipelajari dan melakukan
analisa lebih lanjut mengenai materi tersebut. Hal itu dapat dilaksanakan dengan melakukan
kegiatan praktikum di dalam laboratorium. Sehingga diharapkan mahasiswa bisa memahami
materi tersebut secara mendalam dari beberapa praktikum yang telah dilaksanakan.
Secara khusus, praktikum ini membahas mengenai komunikasi dan transmisi data
serial dan parallel. Dalam praktikum ini, komunikasi dan transmisi data dilakukan
menggunakan port DB9 dan DB25 serta kabel UTP sebagai penghubung antar komputer
maupun antara komputer dengan modul motor stepper.
Dalam praktikum ini, untuk melakukan transmisi tersebut digunakanlah aplikasi
berbasis Visual Basic 6 pada komputer. Alasan menggunakan Visual Basic 6 dalam
praktikum ini adalah dikarenakan Visual Basic 6 dapat digunakan dengan baik dalam
transmisi data serial dan parallel. Selain itu, Visual Basic 6 cukup mudah dipahami bagi
para mahasiswa khususnya para developer yang mengembangkan aplikasi interfacing
seperti menggerakan motor, dan lain sebagainya.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Tujuan Praktikum
Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Membuat kabel serial dan parallel
2. Membuat program aplikasi berbasis Visual Basic untuk keperluan interfacing
3. Melakukan interfacing menggunakan kabel serial dan parallel
4. Mengatur pergerakan motor stepper menggunakan program aplikasi berbasis Visual
Basic
POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG CATATAN MINGGUAN PRAKTIK AE
PROGRAM : Komdat 1 MINGGU KE : 1
HARI/TGL KEGIATAN WAKTU
Senin,
25/Agustus/2014
Baris, absensi, berdoa 06.55-07.05
Perkenalan mengenai sistem ajar, pembagian piket dan kelompok 07.05-09.00
Istirahat 09.00-09.15
Penjelasan materi komunikasi data 09.15-11.40
Istirahat, shalat, pembelian komponen dan makan 11.40-12.40
pemberian tugas I, dan pengerjaan komponen 12.40-15.00
Bersih bersih, baris,absensi dan berdoa 15.00-15.20
Selasa,
26/Agustus/2014
Baris, absensi,berdoa 06.55-07.05
Pengumpulan tugas, Pemberian materi praktek , mengenai vb, dan cara
pengoneksianya 07.05-09.00
Istirahat 09.00-09.15
Latihan pembuatan aplikasi vb chatting 09.15-11.40
Istirahat, shalat, dan makan 11.40-12.40
Penjelasan materi, pengerjaan aplikasi vb chatting , dan uji coba kabel serial
12.40-15.00
Bersih bersih, baris,absensi dan berdoa 15.00-15.20
Rabu,
27/Agustus/2014
Baris, absensi,berdoa 06.55-07.05
Pemberian materi praktek , latihan pembuatan aplikasi vb untuk pengaturan LED
07.05-09.00
Istirahat 09.00-09.15
Latihan pembuatan pembuatan aplikasi vb untuk pengaturan LED serta pengujian aplikasinya pada module
09.15-11.40
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Istirahat, shalat, dan makan 11.40-12.40
Latihan pembuatan aplikasi vb pengaturan motor stepper 12.40-15.00
Bersih bersih dan Baris, absensi,berdoa 15.00-15.20
Kamis,
28/Agustus/2014
Baris, absensi,berdoa 06.55-07.05
Meneruskan pembuatan aplikasi vb, Pemberian materi praktek 07.05-09.00
Istirahat 09.00-09.15
Meneruskan pembuatan aplikasi vb, Latihan memantau gelombang dari keyboard berdasarkan KeyAscii
09.15-11.40
Istirahat, shalat, dan makan 11.40-12.40
Meneruskan pembuatan aplikasi vb, Latihan memantau gelombang dari keyboard berdasarkan KeyAscii
12.40-15.00
Bersih bersih dan Baris, absensi,berdoa 15.00-15.20
Jumat,
29/Agustus/2014
Baris, absensi,berdoa 06.55-07.05
Pengecheckan software yang telah dibuat 07.05-09.00
Istirahat 09.00-09.15
Pengecheckan software yang telah dibuat 09.15-10.50
Istirahat, jumatan 10.50-13.20
Kemahasiswaan PKM 13.20-15.00
Baris, absensi,dan berdoa 15.00-15.20
Sabtu,
30/Agustus/2014 LIBUR
TOTAL : 38 Jam
INSTRUKTUR
Dr.Ing. Yuliadi Erdani M.Sc.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
BAB I
DASAR TEORI
1.1 Pengertian Komunikasi Data
Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data secara elektronik dari dua
atau lebih alat yang terhubung kedalam sebuah jaringan (network) melalui suatu media.
1.2 Perkembangan Komunikasi Data
Sebelum berkembangnya teknologi komunikasi data dan adanya jaringan komputer
(computer network), banyak perusahaan mengalami keadaan seperti yang digambarkan sebagai
berikut:
Suatu perusahaan umumnya terdiri atas berbagai bagian yang masing-masing menjalankan
fungsinya. Perkembangan perusahaan akan memberikan tuntutan bagi suatu bagian untuk
melakukan komputerisasi operasinya. Tiap bagian akan mengembangkan sistemnya sesuai
dengan keperluannya sehingga perusahaan tersebut akan mempunyai berbagai sistem yang satu
dengan yang lainnya tidak kompatibel dan hanya efisien untuk bagian tersebut. Untuk
menghemat biaya, waktu dan tenaga, digunakanlah sistem yang dipusatkan sehingga masing-
masing bagian hanya menyiapkan datanya sedangkan pengolahannya dipusatkan dan
dilakukan oleh komputer yang berkekuatan besar (mainframe).
Pengolahan kebanyakan dilakukan secara sistem batch (Batch Processing system). Sistem
terpusat seperti ini mengumpulkan dan mempersiapkan data yang hendak diolah agar dapat
diterima oleh komputer pusat pengolah data, sehingga memerlukan selang beberapa waktu
untuk memperoleh hasilnya. Kadang-kadang data yang diperlukan dan telah dipersiapkan
tersebut dibawa dengan alat transportasi ke komputer pengolah data. Oleh komputer data
tersebut akan diolah sesuai dengan aturan yang berlaku. Hasil pengolahan kemudian
dikeluarkan dalam bentuk yang dapat dipergunakan oleh pemakai, misalnya berbentuk cetakan
kertas (print-out), ataupun bentuk lain. Hasil ini kemudian dikirimkan ke pihak yang
memerlukannya. Tiap-tiap bagian tidak dapat memasukkan data dan mendapatkan data
seketika dari komputernya.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Untuk mengatasi selang waktu yang diperlukan untuk membawa data tersebut haruslah
digunakan suatu sistem komunikasi data. Dengan sistem ini tiap pengolahan yang diperlukan
akan mendapatkan suatu terminal yang terhubung ke komputer pusat. Melalui terminal ini
tugas atau data dapat secara langsung diberikan kepada komputer dan hasilnya dapat diterima
seketika itu juga. Selain itu, data bagian lain dapat juga dimanfaatkan jika dibutuhkan sehingga
dapat diperoleh sistem pengolahan informasi yang benar-benar terpusat. Semua bagian dari
perusahaan tersebut dapat saling memanfaatkan data karena tersimpan di satu tempat dan
program yang ada akan mengatur keandalan dari data perusahaan.
Pada situasi di atas terlihat kenyataan bahwa untuk mendapatkan hasil yang diinginkan
diperlukan cukup banyak waktu. Usaha mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
mendapatkan hasil pengolahan menyebabkan timbulnya komunikasi data ini. Sebelum adanya
komunikasi data aktivitas pengolahan data harus melalui beberapa prosedur yang tidak terlalu
efisien.
1.3 Bentuk Sistem Komunikasi Data
Dari pembahasan perkembangan komunikasi data maka dapat diketahui suatu sistem
komunikasi data dapat berbentuk off-line communication system atau on-line communication
system.
1.3.1 Off-line communication system
Suatu bentuk sistem komunikasi data yang sederhana dapat berbentuk off-line
communication system,yaitu data yang ditransmisikan tidak langsung diproses oleh CPU
penerima.
1.3.2 On-Line Communication System
Suatu on-line communication system, data yang dikirimkan akan langsung diterima oleh
komputer pusat untuk diolah. On-Line Communication System dapat berbentuk remote job
entry (RJE) system; realtime system; time sharing system; client server system atau
distributed data processing system.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
a.Remote Job Entry System
Data yang akan dikirimkan dikumpulkan terlebih dahulu dan dikirimkan secara
bersama-sama ke komputer pusat untuk diolah. Karena data dikumpulkan (batch)
terlebih dahulu dalam suatu periode, maka cara pengolahan sistem ini disebut
dengan batch processing system. Hasil dari pengolahan data umumnya ada dikomputer
pusat dan tidak dapat langsung seketika dihasilkan, karena komputer pusat harus
sekaligus mengolah sekumpulan data yang cukup besar.
b. Realtime System
Suatu realtime system memungkinkan data yang dikirim kepusat komputer
seketika pada saat itu juga akan diolah di pusat komputer dan pusat komputer
mengirimkan kembali hasil pengolahan pengiriman data yang dikirimkan tersebut.
American Airlines merupakan perusahaan yang pertama kali mepelopori sistem ini.
Dengan realtime system, penumpang dapat memesan tiket untuk suatu nomor
penerbangan tertentu dan mendapatkan hasilnya kurang dari 15 detik, calon penumpang
dapat pula mengetahui apakah masih ada tempat duduk atau tidak.
c.Time Sharing System
Time Sharing System memungkinkan beberapa pemakai bersama-sama
menggunakan suatu komputer dan komputer tersebut akan membagi waktunya
bergantian untuk tiap-tiap pemakai. Tiap-tiap user dilayani oleh komputer bergiliran
dalam waktu yang sangat cepat (time slice atau quantum), sehingga tiap-tiap pemakai
komputer tidak merasa bahwa komputer melayani beberapa pemakai sekaligus
bergiliran.
d. Client Server System
Time Sharing System umumnya melibatkan komputer mainframe yang
dihubungkan dengan banyak terminal. Terminal yang digunakan adalah dumb
terminal yang digunakan sebagai alat input atau output saja. Terminal ini disebut
dengan dumb terminal (terminal bodoh) karena tidak memiliki processor, sehingga
semua pengolahan data dilakukan oleh komputer pusat (mainframe). Oleh karena itu
komputer pusat harus membagi waktunya (time sharing) untuk melayani dumb
terminal.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Dengan semakin murahnya komputer mikro (PC), banyak dumb terminal yang
diganti oleh komputer mikro ini. Sebagai sebuah terminal, komputer mikro
merupakan Intelligent terminal karena memilikiprocessor didalamnya, sehingga
pengolahan data dapat dilakukan di komputer mikro tersebut. Jika pengolahan data
dapat dilakukan di masing-masing terminal, maka logikanya pengolahan data tidak
perlu dilakukan oleh komputer pusat yang besar dan mahal seperti mainframe. Yang
diperlukan adalah komputer pusat yang menyediakan database dan program aplikasi
umum. Komputer pusat seperti itu cukup komputer mini bahkan komputer mikro yang
memiliki media penyimpanan cukup besar untuk melayani (server) kebutuhan data dan
program dari terminal-terminal komputer mikro. Komputer pusat yang berfungsi
sebagai penyedia data dan program ini disebut dengan server. Komputer-komputer
mikro yang berfungsi sebagai terminal disebut dengan clients dan sistem jaringan ini
disebut dengan Client Server System.
e. Distributed Data Processing System
Distributed Data Processing (DDP) System merupakan suatu sistem komputer
interaktif yang lokasinya terpencar dan dihubungkan dengan jalur telekomunikasi,
masing-masing komputer mampu mengolah data secara sendiri-sendiri dan mampu
berhubungan dengan komputer lainnya dalam suatu sistem. Masing-masing komputer
dalam setiap lokasi menggunakan komputer yang lebih kecil dibandingkan dengan
komputer pusat. Komputer kecil tersebut memiliki penyimpanan data tersendiri dan
mampu mengolah data sendiri. Pekerjaan yang terlalu besar yang tidak dapat dilakukan
ditempat sendiri maka akan ditransmisikan untuk diolah di komputer yang lebih besar,
atau bila data tidak tersedia ditempat sendiri, dapat diambilkan dari komputer pusat.
1.4 Model Komunikasi Data
Ada 3 macam model komunikasi data dilihat berdasarkan tipe channel transmisi,
yakni tipe transmisi satu arah (Simplex atau one way transmission), transmisi dua arah
bergantian (Half Duplexatau either way transmission), atau transmisi dua arah serentak (Full
Duplex atau both way transmission).
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
1. Simplex atau One Way Transmission
Tipe channel transmisi ini hanya dapat membawa informasi data dalam bentuk
satu arah saja, tidak bolak-balik. Misalnya siaran radio atau televisi, yaitu signal yang
dikirimkan dari stasiun pemancar hanya dapat diterima oleh pesawat penangkap siaran,
tetapi pesawat penangkap siaran tidak dapat mengirimkan infomasi balik ke stasiun
pemancar. Pengiriman data dari satu komputer ke komputer lain yang searah (komputer
yang satu mengirim kekomputer lainnya sebagai penerima) merupakan contoh dari one
way transmission.
2. Half Duplex atau Either Way Transmission
Half Duplex atau Either Way Transmission biasa disingkat HDX, dalam
tipe channel transmisi ini informasi data dapat dikirim dan diterima namun tidak secara
serentak (bergantian). Artinya bila satu mengirimkan maka yang lainnya menerima dan
sebaliknya. Radio CB Walkie-talkie merupakan contoh dari two-way transmission,
dengan radio CB Walkie-talkie kita dapat berbicara atau mendengarkan namun secara
bergantian.
3. Full Duplex atau Both Way Transmission
Full Duplex atau Both Way Transmission biasa disingkat FDX
merupakan channel transmisi dimana informasi data dapat mengalir dalam dua arah
serentak atau dapat mengirim dan menerima data dalam waktu yang bersamaan.
Komunikasi lewat telepon merupakan contoh dari tipe channel transmisi ini. Dengan
telepon kita bisa berbicara sekaligus mendengarkan apa yang sedang diucapkan oleh
lawan bicara.
Model komunikasi data berdasarkan jalur transmisinya terdiri dari unicast, multicast, dan
broadcast.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
1. Unicast
Unicast merupakan kontak data informasi pada suatu alat dengan alat yang lain,
sedangkan ketika kontak tersebut terjadi, alat tersebut tidak dapat melakukan kontak
dengan alat lainnya diluar kontak yang terjadi. Contoh apabila dua telepon saling
terhubung, telepon yang lain tidak dapat menghubungi salah satu dari kedua telepon
yang sedang terhubung itu.
2. Multicast
Berbeda dengan Unicast, dalam multicast ketika proses kontak terjadi, masing-
masing alat tetap dapat terhubung dengan alat lainnya. Contohnya adalah server yang
digunakan untuk mengakses Internet. Server mampu melayani beberapa komputer yang
terhubung dengan media transmisi, dan dalam proses ini masing-masing komputer
mampu melakukan proses balik dengan server tersebut.
3. Broadcast
Dalam proses ini alat yang menerima data informasi tidak dapat memberikan
respon balik terhadap alat pengirim data informasi. Akan tetapi pengirim dapat
mengirim kelebih dari satu alat sekaligus. Contohnya pemancar radio dan pemancar
televisi.
Berdasarkan konfigurasi jalur transmisi data, model komunikasi data terbagi menjadi point
to point dan point to multipoint:
1. Point to Point
Dalam konfigurasi ini media atau peralatan saling terhubung antara satu
peralatan dengan peralatan lain tanpa terbagi. Konfigurasi ini biasanya digunakan pada
beberapa peralatan komputer seperti printer yang terhubung langsung dengan komputer.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
2. Point to Multipoint
Dimana suatu alat atau media dapat terhubung dengan beberapa alat lainnya.
Proses transmisi data yang menggunakan konfigurasi ini misalnya penyiaran radio yang
mana sebuah pemancar dapat diakses atau terhubung dengan beberapa radio sekaligus.
Berdasarkan mode transmisi data, komunikasi data dapat berbentuk mode transmisi paralel
(parallel transmission) dan mode transmisi seri (serial transmission).
1. Mode Transmisi Paralel
Pada mode transmisi ini, semua bit dari karakter yang diwakili oleh suatu kode,
ditransmisikan secara serentak satu karakter setiap saat.
Bila digunakan kode ASCII, maka dibutuhkan sebanyak 8 channel untuk
mentransmisikan sekaligus ke 8 buah bit 1 karakter kode ASCII. Perhatikan, bahwa
yang ditransmisikan secara paralel adalah bit-bit dalam 1 karakter, sedangkan masing-
masing karakternya ditransmisikan secara seri (berurutan).
keuntungan dari komunikasi paralel adalah :
- Lebih cepat
- Kapasitas yang dibawa banyak
- Pemrogaman lebih mudah
Kelemahannya yaitu :
- Kabel yang dibutuhkan banyak
- Hanya untuk jarak dekat
2. Mode Transmisi Serial
Mode transmisi serial merupakan mode transmisi yang umum dipergunakan.
Pada mode ini, masing-masing bit dari satu karakter dikirimkan secara berurutan, yaitu
bit per bit, satu diikuti oleh bit berikutnya. Penerima kemudian merakit kembali arus
bit-bit yang datang ke dalam bentuk karakter.
Keuntungan dari komunikasi serial :
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
- Lebih Stabil
- Gangguan lebih sedikit
- Digunakan untuk jarak jauh
Kelemahannya yaitu :
- Pengiriman lambat
1.5 Jaringan Komputer
Jaringan komputer (networks) adalah kumpulan interkoneksi sejumlah komputer dan
komponen hardware dengan saluran komunikasi sehingga dapat berbagi sumber daya dan data
informasi.
Berikut ini merupakan Jenis-jenis jaringan komputer:
1.5.1 Berdasarkan Arsitektur Jangkauan Area
1) PAN (Personal Area Network)
2) LAN (Local Area Network)
3) MAN (Metropolitan Area Network)
4) WAN (Wide Area Network)
5) internet (International Network/Interconnected Network)
1.5.2 Berdasarkan Media Transmisi
1) Wireline (dengan kabel): jenis-jenis kabel yang biasa digunakan adalah kabel
twisted pair (UTP/unshielded twisted pair dan STP/shielded twisted pair), Coaxial, dan
Fiber Optic
2) Wireless (tanpa kabel atau nirkabel): jenis-jenis media transmisinya dapat berupa
terestrial microwave (gelombang mikro yang sumbernya dan disalurkannya di bumi),
satellite system, radiasi elektromagnetik, bluetooth, infrared dsb.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
1.5.3 Berdasarkan Desain Fisik / Topologi
1) Star
2) Bus
3) Ring
4) Mesh
5) Tree
1.6 Protokol Komunikasi Data dan Model Referensi OSI
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya
hubungan, komunikasi dan perpindahan data informasi antara dua atau lebih komputer.
Protokol mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya
mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi
penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam
jaringan tersebut berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi berbagai hal mulai dari
perbedaan format data pada kedua sistem hingga pada masalah koneksi listrik.
Fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan berikut:
1) Fragmentasi dan reassembly
Fungsi dari fragmentasi dan reasembly adalah membagi informasi yang dikirim
menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi
dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket
informasi yang lengkap.
2) Encaptulation
Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang dikirimkan dengan address, kode-
kode koreksi dan lain-lain.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
3) Connection control
Fungsi dari Connection control adalah membangun hubungan (connection)
komunikasi dari sisi pengirim dan sisi penerima, dimana dalam membangun
hubungan ini juga termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.
4) Flow control
Berfungsi sebagai pengatur perjalanan data dari sisi pengirim ke sisi penerima.
5) Error control
Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses
pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah men
gontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
Salah satu protokol standar internasional adalah OSI (Open System Interconnection). OSI
dikeluarkan oleh lembaga ISO (International Standars Organization ) di Eropa pada tahun
1977. Model referensi OSI menggambarkan bagaimana data informasi di sebuah komputer
berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu komputer lain. Model ini disebut OSI
(Open System Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi
pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka
untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya.
Model OSI itu sendiri bukanlah merupakan arsitektur jaringan, karena model ini tidak
menjelaskan secara pasti layanan dan protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya.
Model OSI hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan
tetapi ISO juga telah membuat standar untuk semua layer, walaupun standar-standar ini bukan
merupakan model referensi itu sendiri. Setiap layer telah dinyatakan sebagai standar
internasional yang terpisah. Model OSI disusun atas 7 lapisan sebagai berikut, disusun dari
lapisan yang terendah sampai lapisan yang tertinggi:
1. fisik (lapisan 1);
2. data link (lapisan 2);
3. network (lapisan 3);
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
4. transport (lapisan 4);
5. session (lapisan 5);
6. presentasi (lapisan 6) dan
7. aplikasi (lapisan 7).
Gambar 1.1 Model Referensi OSI
Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu
lapisan atas (host layer) dan lapisan bawah (media layer). Lapisan atas dari model OSI
berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software.
Lapisan tertinggi (lapisan aplikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user).
Pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi dengan software aplikasi yang berisi sebuah
komponen komunikasi. Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport
data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software,
sedangkan lapisan network pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software.
Sebelum munculnya model reference OSI, sistem jaringan komputer menjadi beraneka
ragam dan sangat tergantung kepada pemasok perangkat jaringan (vendor), sehingga banyak
perangkat memiliki protokol berbeda yang tidak dapat saling berkomunikasi. OSI berupaya
membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperabilitas antara
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
pemasok yang berbeda, agar komunikasi berbagai perangkat jaringan yang berbeda tersebut
dapat dilakukan.
Model referensi ini awalnya ditunjukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-
protokol jaringan, meski pada kenyataan inisiatif ini mengalami kegagalan yang disebabkan
oleh beberapa faktor berikut:
1) Standar model referensi ini sangat berdekatan jika dibandingkan dengan model referensi
DARPA yang dikembangkan oleh lembaga Internet Engineering Task Force (IETF). Model
referensi DARPA adalah model basis protocol TCP/IP yang populer di gunakan dan kini
menjadi protokol bagiopen system networking terbesar didunia (Internet) .
2) Model referensi ini dianggap sangat kompleks dan kurang efektif. Beberapa fungsi
seperti halnya metode komunikasi connectionless dianggap kurang bagus, sementara fungsi
lainnya seperti flow control dan koneksi kesalahan di ulang-ulang pada beberapa barisan.
3) Pertumbuhan internet dan protocol TCP/IP membuat model referensi OSI menjadi
kurang diminati.
Dengan maksud agar jaringan tidak menjadi rumit, protokol OSI dibagi menjadi
beberapa Level/Layer/Lapisan. Susunan dari layer ini menunjukan tahapan dalam melakukan
komunikasi. Masing-masing layer memiliki tujuan yang sama, yakni memberikan layanan
kepada layer yang berada diatasnya. Level/Layer/Lapisan OSI itu adalah sebagai berikut:
1) Physical Layer (Lapisan Fisik)
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi, metode pensinyalan,
sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet /token ring), topologi
jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana network
interface card (NIC) dapat berkomunikasi atau berinteraksi dengan media kabel atau
nirkabel. Lapisan fisik melakukan fungsi pengiriman dan penerimaan bit stream dalam
medium fisik.
Hal-hal yang diatur oleh lapisan fisik, adalah:
o Karakteristik fisik dari media dan antarmuka.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
o Representasi bit-bit. Maksudnya lapisan fisik harus mampu menterjemahkan bit 0
atau 1, juga termasuk pengkodean dan bagaimana mengganti sinyal 0 ke 1 atau
sebaliknya.
o Data rate (laju data).
o Sinkronisasi bit.
o Line configuration (Konfigurasi saluran). Misalnya: point-topoint atau point-to-
multipoint configuration.
o Topologi fisik. Misalnya: mesh, star, ring, bus.
o Mode transmisi. Misalnya :half-duplex, full-duplex, simplex.
2) Data Link Layer (Lapisan Data Link)
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data di kelompokan menjadi
format yang disebut sebagai frame, pada level ini terjadi koneksi kesalahan, flow
control, pengamatan perangkat keras (seperti halnya media acces control address (mac
address) dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, brigde,
repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spefikasi IEEE 80z, membagi level ini menjadi
2 level, yaitu lapisan logic link control / (LLC) dan lapisan media acces control (MAC).
Lapisan data link berfungsi mentransformasi lapisan fisik yang merupakan fasilitas
transmisi data mentah menjadi link yang reliabel. Dalam lapisan ini menjamin informasi
bebas error untuk ke lapisan diatasnya.
Tanggung jawab utama lapisan data link ini adalah sebagai berikut :
o Framing, yaitu membagi aliran bit (bit stream) yang diterima dari lapisan network
menjadi unit-unit data yang disebut frame.
o Physical addressing. Jika frame-frame didistribusikan ke sistem lain pada jaringan,
maka data link akan menambahkan sebuah header di muka frame untuk
mendefinisikan pengirim dan/atau penerima.
o Flow control. Jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang maka flow
control akan melakukan tindakan yang menstabilkan laju bit.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
o Error control. Data link menambah reliabilitas lapisan fisik dengan penambahan
mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.
o Access control. Jika dua atau lebih perangkat (device) dikoneksi dalam link yang
sama, lapisan data link perlu menentukan perangkat yang mana yang harus
dikendalikan pada saat tertentu.
3) Network Layer (Lapisan Network)
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-
paket dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan
router dan switch layer-3. Lapisan network bertanggung jawab untuk pengiriman paket
dengan konsep source-to-destination.
Tanggung jawab spesifik lapisan network ini adalah :
o Logical addressing. Bila pada lapisan data link diimplementasikan physical
addressing untuk penangan pengalamatan/addressing secara lokal, maka pada
lapisan network problematika addressing untuk lapisan network bisa mencakup
lokal dan antar jaringan/network. Pada lapisan network ini logical address
ditambahkan pada paket yang datang dari lapisan data link.
o Routing. Jaringan-jaringan yang saling terhubung sehingga membentuk
internetwork diperlukan metoda routing/pe-rute-an. Sehingga paket dapat ditransfer
dari satu perangkat yang berasal dari jaringan tertentu menuju perangkat lain pada
jaringan yang lain.
4) Transport Layer (Lapisan Transport)
Berfungsi untuk memecah data kedalam paket-paket data serta memberikan
nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan
setelah diterima. Selain itu, level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket di terima
dengan sukses (unknown ledgement) & menstranmisikan ulang terhadap paket-paket
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
yang hilang ditengah jalan. Pada intinya lapisan ini bertugas memastikan paket dihantar
dengan benar. Tanggung jawab spesifik lapisan transport ini adalah :
o Sevice-point addressing. Komputer sering menjalankan berbagai macam program
atau aplikasi yang berlainan dalam saat bersamaan. Untuk itu dengan lapisan
transport ini tidak hanya menangani pengiriman/delivery source-todestination dari
Komputer yang satu ke komputer yang lain saja namun lebih spesifik kepada
pengiriman jenis pesan (message) untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga setiap
pesan yang berlainan, aplikasi harus memiliki alamat (address) tersendiri lagi yang
disebut service point address atau port address.
o Segmentation dan reassembly. Sebuah pesan (message) dibagi dalam segmen-
segmen yang terkirim. Setiap segmen memiliki nomor urut (sequence
number). Sequence number ini yang berguna bagi lapisan transport untuk merakit
(reassembly) segmen-segman yang terpecah atau terbagi tadi menjadi message yang
utuh.
o Connection control. Lapisan transport dapat berperilaku
sebagai connectionless atau connection-oriented.
o Flow control. Seperti halnya lapisan data link, lapisan transport bertanggung jawab
untuk kontrol aliran (flow control). Bedanya dengan flow control di lapisan data link
adalah dilakukan untuk end-to-end.
o Error control. Sama fungsi tugasnya dengan error control di lapisan data link, juga
berorientasiend-to-end.
5) Session Layer (Lapisan Session)
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat di buat, di
pelihara/dihancurkan. Selain itu di level ini juga dilakukan resolusi nama. Layanan yang
diberikan oleh tiga layer pertama (fisik, data link dan network) tidak cukup untuk
beberapa proses. Maka pada lapisan session ini dibutuhkan dialog controller.
Tanggung jawab spesifik :
o Dialog control.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
o Sinkronisasi.
6) Presentation Layer (Lapisan presentasi)
Berfungsi untuk menetralisasikan data yang hendak di transmisikan oleh aplikasi
kedalam format yang dapat ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat
lunak redirector (redirector software).Presentation layer lebih cenderung pada syntax
dan semantic pada pertukaran informasi dua sistem.
Tanggung jawab spesifik:
o Translasi.
o Enkripsi.
o Kompresi.
7) Application layer (Lapisan aplikasi)
Berfungsi sebagai antar muka antara aplikasi dengan fungsionalitas jaringan,
mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan dan kemudian membuat pesan-
pesan kesalahan. Protocol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, &
NFS.
1.7 Motor Stepper
Motor stepper adalah motor yang digunakan sebagai penggerak/pemutar. Prinsip
kerja motor stepper mirip dengan motor DC, sama-sama dicatu dengan tegangan DC untuk
memperoleh medan magnet. Bila motor DC memiliki magnet tetap pada stator, motor
stepper mempunyai magnet tetap pada rotor. Motor stepper dinyatakan dengan spesifikasi :
berapa phasa , berapa derajat perstep, berapa volt tegangan catu untuk tiap lilitan dan
berapa ampere/miliampere arus yang dibutuhkan untuk tiap lilitan. Motor stepper tidak
dapat bergerak sendirinya, tetapi bergerak secara per-step sesuai dengan spesifikasinya, dan
bergerak dari satu step ke step berikutnya memerlukan waktu, serta menghasilkan torsi yang
besar pada kecepatan rendah. Motor stepper juga memiliki karakteristik yang lain yaitu torsi
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
penahan, yang memungkinkan menahan posisinya. Hal ini sangat berguna untuk aplikasi
dimana suatu sistem memerlukan keadaan start dan stop (Trianto, 2005).
Motor stepper tidak merespon sinyal clock dan mempunyai beberapa lilitan dimana
lilitan-lilitan tersebut harus dicatu (tegangan) dahulu dengan suatu urutan tertentu agar
dapat berotasi. Membalik urutan pemberian tegangan tersebut akan menyebabkan putaran
motor stepper yang berbalik arah. Jika sinyal kontrol tidak terkirim sesuai dengan perintah
maka motor stepper tidak akan berputar secara tepat, mungkin hanya akan bergetar dan
tidak bergerak. Untuk mengontrol motor stepper digunakan suatu rangkaian driver yang
menangani kebutuhan arus dan tegangan (Trianto, 2005).
Karakteristik dari motor stepper menurut Trianto adalah sebagai berikut:
a. Tegangan
Tiap motor stepper mempunyai tegangan rata-rata yang tertulis pada tiap unitnya atau
tercantum pada datasheet masing-masing motor stepper. Tegangan rata-rata ini harus
diperhatikan dengan seksama karena bila melebihi dari tegangan rata-rata ini akan
menimbulkan panas yang menyebabkan kinerja putarannya tidak maksimal atau bahkan
motor stepper akan rusak dengan sendirinya.
b. Resistansi
Resistansi per lilitan adalah karakteristik yang lain dari motor stepper. Resistansi ini
akan menentukan arus yang mengalir, selain itu juga akan mempengaruhi torsi dan
kecepatan maksimum dan motor stepper.
c. Derajat per step
Derajat per step adalah faktor terpenting dalam pemilihan motor stepper sesuai
dengan aplikasinya. Tiap-tiap motor stepper mempunyai spesifikasi masing-masing, antara
lain: 0.72 per step, 1.8 per step, 3.6 per step, 7.5 per step, 15 per step, dan bahkan ada
yang 90 per step. Dalam pengoperasiannya kita dapat menggunakan 2 prinsip yaitu full step
atau half step. Dengan full step berarti motor stepper berputar sesuai dengan spesifikasi
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
derajat per stepnya, sedangkan half step berarti motor stepper berputar setengah derajat per
step dari spesifikasi motor stepper tersebut.
Motor stepper dibedakan menjadi dua kategori besar yaitu: magnet permanen dan
reluktansi variabel. Tipe magnet permanen terbagi menjadi dua motor stepper yaitu motor
stepper unipolar dan bipolar.
Motor stepper unipolar sangat mudah untuk dikontrol dengan menggunakan
rangkaian counter -n. Motor stepper unipolar mempunyai karakteristik khusus yaitu berupa
lilitan center-tapped dan 1 lilitan sebagai common. Lilitan common akan mencatu tegangan
pada center-tapped dan sebagai ground adalah rangkaian drivernya.
Motor stepper unipolar dapat dikenali dengan mengetahui adanya lilitan center-
tapped. Jumlah phase dan motor stepper adalah dua kali dan jumlah koilnya. Umumnya pada
motor stepper unipolar terdapat dua buah koil (Trianto, 2005).
Pada prinsipnya ada dua macam cara kerja motor stepper unipolar, yaitu full-step dan half-
step. Terlihat pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2
FULL STEP
Tegangan yang diberikan pada lilitan
Arah putar searah jarum jam Arah putar melawan jarum jam
L3 L2 L1 L0 L3 L2 L1 L0
1 1 0 0 0 0 0 0 1
2 0 1 0 0 0 0 1 0
3 0 0 1 0 0 1 0 0
4 0 0 0 1 1 0 0 0
Tabel 1.1 Pemberian tegangan untuk operasi full-step
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Pada full step, suatu titik pada sebuah kutub magnet di rotor akan kembali mendapat
tarikan medan magnet stator pada lilitan yang sama setelah step ke 4., dan berikutnya dapat
diberikan lagi mulai dari step 1. Setiap step, rotor bergerak searah atau berlawanan dengan
jarum jam sebesar spesifikasi derajat per step dan motor stepper. Setiap step hanya menarik
sebuah kutub saja. Tegangan 1 adalah menunjukkan logika dalam level Transistor Transistor
Logic (TTL). Besar tegangan sesungguhnya diatur dengan spesifikasi motor stepper yang
dipakai, misalnya dengan menggunakan buffer.
HALF STEP
Tegangan yang diberikan pada lilitan
Arah putar searah jarum jam Arah putar melawan jarum jam
L3 L2 L1 L0 L3 L2 L1 L0
1 1 0 0 0 0 0 0 1
2 1 1 0 0 0 0 1 1
3 0 1 0 0 0 0 1 0
4 0 1 1 0 0 1 1 0
Tabel 1.2 Pemberian tegangan untuk operasi half-step
Motor Stepper 4 Fasa
Motor Stepper sekarang banyak digunakan unuk mentranslasikan pulsa-pulsa listrik
menjadi gerakan mekanis. Dalam aplikasi semacam Disk Drive, Printer Dot Matrix, dan robot,
motor stepper digunakan sebagai kendali posisi. Setiap motor stepper memiliki rotor (bagian
yang berputar) dengan magnet permanen, dan stator (bagian yang diam) dengan dikelingi oleh
kumparan-kumparan.. Kebanyakan dari motor stepper memiliki 4 buah kumparan stator, yang
dari keempatnya salah satu ujung kumparan dihubungkan menjadi 1 yang kemudian
dinamakan Common. Type motor stepper seperti ini biasa dinamakan sebagai motor stepper 4
fasa.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Sejatinya motor ini memiliki hanya 2 buah kumparan. Yang masing-masingnya
diberikan center tap yang membagi 2 masing-masing kumparan besar. Sehingga dari kumparan
tersebut kita mendapatkan 3 buah terminal. Dengan berdasar pada center tap ini maka
kumparan dapat bekerja sebagai 4 buah kumparan kecil. Dengan demikian masing-masing
kumparan kecil dapat merubah medan magnet yang berpengaruh pada rotor. Umumnya center
tap ini dihubungkan pada sumber arus. Dan ujung kumparan lainnya akan dapat merubah
medan magnet jika di-bumi-kan. Setiap perubaha terkecil dalam gerakan rotor oleh karena
perubahan magnet ini disebut dengan step.
Gerakan berputar dapat diselenggarakan dengan melakukan urutan medan magnet, yang
didapat dari 4 kumparan ini. Ada banyak cara urutan untuk menggerakkan motor ini, dengan
kecepatan berbeda dan kekuatan yang juga berbeda.
Sudut Step
Gerakan pada motor stepper dalam 1 step-nya bergantung oleh konstruksi internal dari
motor, khususnya jumlah gigi pada stator dan rotor. Sudut Step adalah derajat minimum
putaran dalam 1 step. Beberapa motor memiliki sudut step berbeda. Jumlah total step yang
dibutuhkan untuk berputar dalam 1 putaran penuh atau 360 derajat.
Dan harap dicatat pula bahwa di masa depan atas prakarsa seseorang, motor stepper
tidak perlu lagi lebih banyak terminal untuk statornya untuk Step yang sama atau bahkan untuk
step yang lebih sedikit. Semua motor yang didiskusikan di BAB ini adalah motor yang
memiliki 4 kabel ditambah 1-2 kabel common (motor 4 fasa). Nanti kita akan mendiskusikan
terminologi yang berhubungan dengan motor stepper untuk mendalaminya.
Step per Detik dan relasinay dengan RPM
Hubungan antara RPM (revolutions per Minute), step per revolution, dan step per
second adalah kira-kira semacam ini.
Step per Second = (RPM * Step per Revolution) / 60
Urutan 4-step dan jumlah gigi pada rotor
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Urutan pensaklaran seperti yang ditunjukkan sebelumnya disebut dengan urutan pensaklaran 4-
step. Hal ini mengingat setelah 4-step dilalui, 2 kumparan yang sama, kembali menjadi ON.
Ini adalah gerakan yang dihasilkan dari 4-step. Setelah menyelesaikan 4-step, motor bergerak
hanya 1 gigi. Hal ini kerena motor dengan jumlah step per revolusi sebanyak 200, memiliki 50
buah gigi dengan hitungan 4 x 50 = 200. Sehingga dibutuhkan 200-step untuk satu revolusi
(putaran penuh). Ini memberikan kesimpulan bahwa sudut step minimum adalah sejarak 1 gigi
dari rotor. Dengan kata lain, untuk mendapatkan sudut step yang lebih kecil, maka dibutuhkan
gigi yang lebih banyak.
Kecepatan Motor
Kecepatan motor diukur dari jumlah step dalam 1 detik (step/S), dan juga disebut
sebagaiswithcing rate. Dengan mengubah lama tundaan, kita dapat membuat beberapa variasi
kecepatan putar yang berbeda.
Holding torque (Kekuatan menahan)
Berikut ini adalah definisi dari Holding torque: Dengan inti motor dalam keadaan diam atau
kondisi RPM = 0 atau menahan putaran, berapa tenaga yang harus diberikan dari luar yang
dibutuhkan untuk dapat memutar motor yang mengunci tersebut. Hal ini diukur dengan
memberikan tegangan dan arus rata-rata pada motor. Hasil pengukuran itu dalam
bentukounce-inch (atau kg-cm).
Urutan Wave Drive 4-step
Selain dari urutan 8-step dan 4-step yang sudah dibahas sebelumnya, ada urutan lain yang
disebut dengan urutan 4-step Wave Drive. Perhatikan bahwa urutan 8-step adalah kombinasi
dari urutan 4-step Wave Drive dan urutan 4-step normal.
Pengendali Motor Stepper
Berikut ini akan diberikan contoh perancangan dan perhitungan rangkaian pengendali
motor stepper sederhana. Motor stepper yang digunakan pada contoh ini bertipe hibrid
unipolar, memiliki empat fasa dan panjang langkah sebesar 1,80 per langkahi. Motor
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
diharapkan dapat berputar dalam dua arah dan memiliki dua kecepatan. Karena itu diperlukan
pengendali motor stepper yang memiliki empat keluaran pulsa dengan kemampuan dua arah
perputaran dan dua macam frekuensi pulsa guna mengatur kecepatan motor.
Rangkaian pengendali motor stepper (stepper motor driver) menggunakan komponen utama
berupa sebuah IC logika XOR (74LS86) dan sebuah IC JK flip-flop (74LS76). Rangkain
dengan kedua IC tersebut berfungsi untuk menghasilkan empat pulsa keluaran berurutan yang
dapat berbalik urutannya dengan menerapkan logika tertentu pada rangkaian. Rangkaian
tersebut memerlukan pulsa clock untuk dapat beroperasi. Sebagai sumber clock digunkan
rangkaian berbasis IC timer 555. Rangkain pembangkit clock ini dapat menghasilkan dua
macam frekuensi pulsa keluaran guna mendukung dua kecepatan motor stepper. Kemudian
untuk mendukung pulsa-pulsa dengan arus besar (sekitar 1 - 3 A) digunakan transistor daya
NPN tipe TIP31 sebagai solid state switch. Untuk lebih jelasnya perhatikanlah rangkaian
utama dari pengendali motor stepper di bawah ini (gambar 1.2):
Gambar 1.2. skema rangkaian pengendali motor steppper
Gambar 1.2 di atas adalah skema rangkaian pengendali motor stepper yang dapat bergerak ke
dua arah. Keluaran pengendali motor stepper ini ada empat (pena 15, 14, 11, 10 dari IC
74LS76). Pena-pena tersebut akan menghasilkan pulsa yang dapat menggerakkan motor
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
stepper. Berikut ini adalah ilustrasi struktur motor stepper sederhana dan pulasa yang
dibutuhkan untuk menggerakkannya:
Gambar 1.3 (a) bentuk pulsa keluaran dari pengendali motor stepper (b) penerapan pulsa
pengendali pada motor stepper dan arah putaran yang bersesuaian
Arah putaran motor dapat diatur dengan mengatur kondisi logika masukan pada pena 13 dari
IC 74LS86. Jika diterapkan logika 0, maka motor akan berputar berlawanan dengan arah jarum
jam (counter clock wise) sedangkan jika diterapkan logika 1, maka motor akan berputar
dengan arah sesuai dengan ajah jarum jam (clockwise). Gambar 1.3 a di atas adalah contoh
bentuk pulsa keluaran yang menggerakkan motor stepper pada arah sesuai dengan jarum jam
(clockwise) (Gambar 1.3.b).
Kecepatan motor ditentukan oleh frekuensi masukan clock yang berbentuk gelombang persegi
empat. Pulsa clock ini dibangkitkan oleh rangkaian osilator pembangkit pulsa berbasis IC
timer 555. Berikut ini adalah rangkaian pembangkit pulsa clock berbasis IC 555:
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Gambar 1.4. skema rangkaian pembangkit pulsa clock berbasis IC 555
Rangkaian pada gambar 1.4 di atas adalah rangkaian berbasis IC 555 yang bekerja pada mode
astabil. Dalam mode ini, rangkian bekerja sebagai osilator pembangkit pulsa/gelombang.
Rangkaian di atas akan membangkitkan pulsa berbentuk persegi empat pada keluarannya (pena
3) secara periodik.
Gambar 1.5. bentuk gelombang keluaran rangkaian pembangkit pulsa (osilator)
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
1.8 Visual Basic
Visual BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code) merupakan sebuah
bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat suatu aplikasi dalam Microsoft
Windows. Visual Basic adalah salah suatu development tools untuk membangun aplikasi
dalam lingkungan Windows. Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan
pendekatan Visual untuk merancang user interface dalam bentuk form, sedangkan untuk
kodingnya menggunakan dialek bahasa Basic yang cenderung mudah dipelajari. Visual Basic
telah menjadi tools yang terkenal bagi para pemula maupun para developer dalam
pengembangan aplikasi skala kecil sampai ke skala besar.
Dalam lingkungan Window's User-interface sangat memegang peranan penting, karena
dalam pemakaian aplikasi yang kita buat, pemakai senantiasa berinteraksi dengan
Userinterface tanpa menyadari bahwa dibelakangnya berjalan instruksi-instruksi program yang
mendukung tampilan dan proses yang dilakukan.
Pada pemrograman Visual, pengembangan aplikasi dimulai dengan pembentukkan user
interface, kemudian mengatur properti dari objek-objek yang digunakan dalam user interface,
dan baru dilakukan penulisan kode program untuk menangani kejadiankejadian (event). Tahap
pengembangan aplikasi demikian dikenal dengan istilah pengembangan aplikasi dengan
pendekatan Bottom Up.
Visual Basic menggunakan metode Graphical User Interface (GUI) dalam pembuatan
program aplikasi (project). Istilah visual mengacu pada metode pembuatan tampilan program
(Interface) atau objek pemrograman yang biasa dilakukan secara langsung terlihat oleh
programmer. Dalam Visual Basic, pembuatan program aplikasi harus dikerjakan dalam sebuah
project. Sebuah project terdiri dari File Project (.vbp), File Form (.frm), File data binary (.frx),
Modul Class (.cls), Modul Standar (.bas), dan file resource tunggal (.res). Bahasa yang
digunakan adalah bahasa BASIC yang sangat popular pada era sistem operasi DOS.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Tampilan Visual Basic
Tampilan awal Visual Basic :
Gambar 1.6 Tampilan awal aplikasi Visual Basic
New : Berfungsi untuk menampilkan daftar pilihan membuat project baru
Existing : Berfungsi untuk browsing dan membuka project
Recent : Berfungsi untuk membuka project yang sering digunakan atau sudah
digunakan
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Tampilan Utama Visual Basic :
Gambar 1.7 Tampilan Utama Visual Basic
1.9 Efek Skew
Efek Skew adalah suatu efek yang terjadi pada pengiriman sejumlah bit secara serentak dan
tiba pada tempat yang dituju dalam waktu yang tidak bersamaan. Sehinga terkadang
menyebabkan data rusak. Efek ini semakin berpengaruh dengan semakin panjangnya kabel
yang digunakan, hal ini dapat menimbulkan kesalahan pada data yang diterima.
1.10 PORT RS 232 dan RS 485
RS-232 adalah standar komunikasi serial yang didefinisikan
sebagai antarmuka antara perangkat terminal data (bahasa Inggris:data terminal
equipment atau DTE) dan perangkat komunikasi data (bahasa Inggris: data communications
equipment atau DCE) menggunakan pertukaran data biner secara serial. Di dalam definisi
tersebut, DTE adalah perangkat komputer dan DCE sebagai modem walaupun pada
Code Window Property Window
Form Designer
Toolbox
Project Explorer
Menu Bar Toolbar
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
kenyataannya tidak semua produk antarmuka adalah DCE yang sesungguhnya. Komunikasi
RS-232 diperkenalkan pada 1962 dan pada tahun 1997, Electronic Industries
Association mempublikasikan tiga modifikasi pada standar RS-232 dan menamainya menjadi
EIA-232.
Standar RS-232 mendefinisikan kecepatan 256 kbps atau lebih rendah dengan jarak
kurang dari 15 meter, namun belakangan ini sering ditemukan jalur kecepatan tinggi
pada komputer pribadi dan dengan kabel berkualitas tinggi, jarak maksimum juga ditingkatkan
secara signifikan. Dengan susunan pin khusus yang disebut null modem cable, standar RS-232
dapat juga digunakan untuk komunikasi data antara dua komputer secara langsung
RS485 adalah teknik komunikasi data serial yang dikembangkan di tahun 1983 dimana
dengan teknik ini, komunikasi data dapat dilakukan pada jarak yang cukup jauh yaitu 1,2 Km.
Berbeda dengan komunikasi serial RS232 yang mampu berhubungan secara one to one, maka
komunikasi RS485 selain dapat digunakan untuk komunikasi multidrop yaitu berhubungan
secara one to many dengan jarak yang jauh teknik ini juga dapat digunakan untuk
menghubungkan 32 unit beban sekaligus hanya dengan menggunakan dua buah kabel saja
tanpa memerlukan referensi ground yang sama antara unit yang satu dengan unit lainnya.
Sistem komunikasi dengan menggunakan RS485 ini dapat digunakan untuk komunikasi
data antara 32 unit peralatan elektronik hanya dalam dua kabel saja. Selain itu, jarak
komunikasi dapat mencapai 1,6 km dengan digunakannya kabel AWG-24 twisted pair.
1.11 Register SIPO
Register Geser SIPO adalah register geser dengan masukan data secara serial dan keluaran data
secara parelel.
Cara kerja:
Masukan-masukan data secara deret akan dikeluarkan oleh D-FF setelah masukan denyut
lonceng dari 0 ke 1. Keluaran data/informasi serial akan dapat dibaca secara paralel setelah
diberikan satu komando (Read Out). Bila dijalan masuk Read Out diberi logik 0, maka semua
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
keluaran AND adalah 0 dan bila Read Out diberi logik 1, maka pintu-pintu AND menghubung
langsungkan sinyal-sinyal yang ada di Q masing-masing flip-flop.
Contoh: Bila masukan data 1101
TABEL KEBENARANNYA:
Read Out Clock Input Q1 Q2 Q3 Q4 A B C D
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
0 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 3 0 0 1 1 0 0 0 0 0
0 4 1 1 0 1 1 0 0 0 0
1 1 0 1 1 1 0 1 1
1.12 Register PISO
Register geser PISO adalah register geser dengan masukan data secara paralel dan dikeluarkan
secara deret/serial.
Cara Kerja:
-mula jalan masuk Data Load = 0, maka semua pintu NAND mengeluarkan 1, sehingga
jalan masuk set dan rerset semuanya 1 berarti bahwa jalan masuk set dan reset tidak
berpengaruh.
akan dilewatkan oleh NAND. Misal jalan masuk
A=1, maka pintu NAND 1 mengeluarkan 0 adapun pintu NAND 2 mengeluarkan 1. Dengan
demikian flip-flop diset sehingga menjadi Q=1. Karena flip-flop yang lainpun dihubungkan dengan
cara yang sama, maka mereka juga mengoper informasi pada saat Data Load diberi logik 1.
Setelah informasi berada didalam register, Data Load diberi logik 0. Informasi akan dapat
dikeluarkan dari register dengan cara memasukkan denyut lonceng, denyut-demi denyut keluar
deret/seri. Untuk keperluan ini jalan masuk D dihubungkan kepada keluaran Q.
Ada juga register yang dapat digunakan sebagai Shift register SISO maupun PIPO dengan
bantuan suatu control sbb:
Input Control = 0, berfungsi sebagai register geser SISO
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Input Control = 1, berfungsi sebagai register geser PIPO
Data IC Preset Reset
0 1 1 0
1 1 0 1
0 0 1 1
1 0 1 1
1.13 Perbedaan Port Serial dan Paralel
PORT SERIAL: adalah sebuah port pada personal computer yang berfungsi untuk
mentransmisikan satu bit informasi pada satu satuan waktu. Dalam serial port, pengiriman
informasi tidak memungkinkan untuk melakukan secara banyak sekalius. Hal ini disebabkan
karena dalam melakukan pemindahan data, biasanya serial port bekerja seri, misalnya COM 1
dan COM 2. Untuk penggunaan port serial sekarang ini sudah berkurang.
Penggunaan port serial telah tergantikan dengan port USB dan Firewire. Sedangkan untuk
jaringan (networking) fungsinya sudah tergantikan dengan port Ethernet. Berikut beberapa
fungsi serial port yaitu menghubungkan antara peripheral (alat) computer lain dengan
motherboard, penghubung antara mouse dengan motherboard, penghubung antara modem
dengan motherboard, dan mentransmisikan informasi-informasi berupa bit-bit dari mainboard
ke perangkat lainnya.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
-
PORT PARALLEL: Port yang digunakan untuk menghubungkan CPU dengan printer dan
modem eksternal serta periferal lainnya yang memiliki kabel untuk port parallel. Port paralel
bekerja dengan mengirim dan menerima beberapa bit pada satu saat melalui satu set kabel.
Termasuk dalam port paralel adalah port penghubung printer, modem, dan port penghubung
disk drive.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
BAB II
PRAKTIKUM
MEMBUAT KABEL SERIAL DAN PARALEL
1) Alat dan Bahan :
1) Solder .......................................................... 1 buah
2) Kabel UTP .................................................. 1 buah
3) Kabel tipis 10 jalur ...................................... 1 buah
4) Timah .......................................................... secukupnya
5) Konektor DB9(Female) .............................. 3 buah
6) Konektor DB25(male) ................................ 2 buah
7) Penutup Port DB9 ....................................... 3 buah
8) Penutup Port DB25 ..................................... 2 buah
9) Tang Pemotong ........................................... 1 buah
2) Langkah Kerja :
1. Potongkan kabel UTP sesuai dengan panjang kabel yang telah ditentukan :
untuk kabel serial terdapat ukuran panjang 2m dan 1m
2. Untuk kabel tipis 10 jalur, potongkan kabel tersebut dengan ukuran panjang 1,5m
3. Kupaslah ujung 3 kabel dalam dengan warna yang sama di setiap ujungnya pada kabel
UTP, sedangkan pada kabel tipis 10 jalur kupaslah 9 kabel pada kabel tersebut.
4. Untuk pembuatan kabel serial, hubungkan 3 kabel UTP pada konektor DB9 dengan
ketentuan sebagai berikut :
1) Untuk susunan kabel silang, hubungkan ujung kabel dalam pertama dengan pin no.
5 yang berfungsi sebagai ground, lalu ujung kabel yang satu 2 kabel dalam
dihubungkan dengan pin no. 2 dan 3 sedangkan pada ujung yang lainnya
dihubungkan secara silang pada warna kabel yang sama, seperti untuk kabel dalam
yang terhubung pin no. 2 dihubungkan dengan pin no. 3 pada ujung yang lain,
begitu pula sebaliknya. Dalam hal ini, gunakan kabel yang ukuran panjangnya 2m
2) Untuk susunan kabel lurus, hubungkan 3 kabel dalam pada salah satu ujung kabel
dengan pin no. 5, 3 dan 2 , lalu pada ujung yang lain ujung kabel dalam dengan
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
warna yang sama di solder. Dalam hal ini, gunakan kabel yang ukuran panjangnya
1m
5. Untuk kabel paralel, hubungkan 8 kabel pada kabel tipis 10 jalur dengan pin
no. 2 - 9 pada konektor DB25 yang berfungsi sebagai data. Lalu pada konektor DB 25
tersebut pin no. 18 25 saling dihubungkan antar pin dan dihubungkan pula dengan 1
kabel pada kabel tipis 10 jalur.
6. Tutup ujung kabel UTP dan kabel tipis 10 jalur sesuai dengan konektor yang terhubung
pada kabel tersebut
7. Cek kabel serial yang sudah dibuat dengan cara dihubungkan dengan 2 komputer lalu
saling mengirimkan data antar komputer. Jika bermasalah, maka coba hubungkan
dengan komputer lain ataupun melakukan solder ulang
8. Cek kabel paralel yang sudah dibuat dengan cara dihubungkan pada komputer dan
module motor stepper yang diatur selectornya ke bagian LED, lalu dicek setiap pin-nya
menggunakan software LPT.exe yang telah tersedia
a. Uji Coba Sinyal Data Serial
Pengujian sinyal data serial sangatlah penting untuk memastikan kondisi kabel
terpasang dengan baik. Pengujian dilakukan dengan memakai multi tester yang selanjutnya
menggunakan pengujian sebagai berikut.
1. Uji coba kabel silang
Dua buah komputer dihubungkan dengan kabel silang via port serial (null-modem).
Program Hyper Terminal diaktifkan sesuai dengan prosedur.
Menuliskan data pada editor terminal.
Jika kabel pada keadaan bagus, maka data yang ditulis pada komputer yang satu dapat
dibaca pada komputer yang satu lagi, begitupun sebaliknya.
2. Uji coba kabel lurus
Kabel lurus dihubungkan ke computer.
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Osiloskop dihubungkan ke ujung kabel yang satu lagi, tepatnya pada pin 3 (TD atau TX)
Program Hyper Terminal diaktifkan sesuai dengan prosedur .
Menuliskan data pada editor terminal.
Jika kabel pada keadaan bagus, maka data yang ditulis pada komputer dapat dibaca pada
osiloskop.
Hasil Pengujian Kabel Menggunakan Osiloskop
Hasilnya adalah sebagai berikut :
A
B
C
D
E
F
G
H
I
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
V
W
X
Pengoperasian Menggunakan Hyper Terminal
Software Hyper Terminal digunakan untuk pengujian sinyal data serial. Untuk
mengoperasikan software ini (software ini dijalankan di sistem operasi Windows XP), ada
beberapa proses yang harus dilakukan yaitu :
1. Klik menu start
2. Klik menu All Programs
3. Klik menu Accessories
4. Klik menu Communications
5. Klik program Hyper Terminal
Kemudian pada layar akan muncul tampilan sebagai berikut.
Gambar 2.1 Tampilan Awal HyperTerminal
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Selanjutnya lakukan hal-hal berikut:
1. Tulis nama koneksi, misalnya: Test Serial, selanjutnya tekan
2. Pilih koneksi: COM1, selanjutnya tekan
3. Port Settings:
o Baudrate (bits per second) : 9600
o Data bits: 8
o Parity: None
o Stop bits: 1
o Flow control: none
o Tekan dan
Selanjutnya tulis data pada editor terminal
Nama Koneksi
Gambar 2.2 Pembuatan Nama Koneksi
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Pilihan Koneksi
Gambar 2.3 Pemilihan Koneksi
Pengaturan Port
Gambar 2.4 Pengaturan Port
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Editor Terminal
Gambar 2.5 Tampilan Editor Terminal
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
PEMBUATAN APLIKASI CHATTING
BERBASIS VISUAL BASIC
1) Langkah Kerja :
1. Hubungkan kabel serial silang yang telah dibuat sebelumnya pada 2 komputer yang
tersedia.
2. Jalankan aplikasi Visual Basic
Gambar 2.6 Tampilan Aplikasi Visual Basic(1)
Gambar 2.7 Tampilan Aplikasi Visual Basic(2)
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
3. Buatlah koneksi antar komputer dengan menggunakan Hyperterminal
Gambar 2.8 Tampilan Pembuatan Koneksi
4. Buatlah tampilan untuk login pada aplikasi chatting menggunakan toolbox yang
tersedia, seperti yang dicontohkan pada gambar berikut :
Gambar 2.9 Tampilan Login Aplikasi Chatting
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
5. Buat Perintah pada command Button Masuk seperti pada contoh berikut :
Gambar 2.10 Perintah pada command button masuk
6. Buat tampilan selanjutnya dari aplikasi chating seperti gambar berikut, jangan lupa
untuk menambahkan komponen msComm supaya bisa terhubung :
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Gambar 2.11 Tampilan Form Chatting
7. Buat perintah pada setiap komponen yang terdapat pada tampilan chatting seperti
pada contoh berikut :
Private Sub clear_Click()
List1.clear
End Sub
Private Sub Form_Load()
Form2.Show
Form1.Hide
If MSComm1.PortOpen = False Then
MSComm1.PortOpen = True
End If
End Sub
Private Sub Form_Unload(Cancel As Integer)
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
End Sub
Private Sub Form_Unload(Cancel As Integer)
If MSComm1.PortOpen = True Then
MSComm1.PortOpen = False
End If
End Sub
Private Sub kirim_Click()
MSComm1.Output = Form2.Text1.Text + " : " + Text1.Text
List1.AddItem Form2.Text1.Text + " : " + Text1.Text
Text1.Text = ""
Text1.SetFocus
End Sub
Private Sub MSComm1_OnComm()
List1.AddItem List1 + MSComm1.Input
End Sub
Private Sub out_Click()
Form2.Text1.Text = ""
Form2.Text2.Text = ""
Form1.Hide
Form2.Show
Form2.Text1.SetFocus
End Sub
Private Sub Text1_KeyPress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
MSComm1.Output = Form2.Text1.Text + " : " + Text1.Text
List1.AddItem Form2.Text1.Text + " : " + Text1.Text
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
8. Uji Aplikasi chatting tersebut hingga berjalan dengan baik
Gambar 2.12 Pengujian Aplikasi
If KeyAscii = 13 Then
MSComm1.Output = Form2.Text1.Text + " : " + Text1.Text
List1.AddItem Form2.Text1.Text + " : " + Text1.Text
Text1.Text = ""
Text1.SetFocus
End If
End Sub
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
PEMBUATAN APLIKASI PENGATURAN LED
BERBASIS VISUAL BASIC
Langkah Kerja :
1. Hubungkan Kabel paralel male male yang telah dibuat sebelumnya dengan komputer
dan module
2. Jalankan Aplikasi Visual Basic
Gambar 2.11 Tampilan Aplikasi Visual Basic(1)
Gambar 2.12 Tampilan Aplikasi Visual Basic(2)
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
3. Buatlah tampilan untuk aplikasi pengaturan LED tersebut seperti contoh berikut :
Gambar 2.13 Tampilan Aplikasi Pengaturan LED
4. Buatlah perintah pada setiap komponen yang telah dibuat pada tampilan tersebut
berdasarkan kebutuhan
5. Uji aplikasi pengaturan LED tersebut hingga bisa berjalan dengan baik
Gambar 2.14 Pengujian Aplikasi
10
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
PEMBUATAN APLIKASI PENGATURAN MOTOR STEPPER
BERBASIS VISUAL BASIC
Langkah Kerja :
1. Hubungkan kabel paralel yang telah dibuat sebelumnya pada komputer dan module
motor stepper
2. Jalankan Aplikasi Visual Basic
Gambar 2.14 Tampilan Aplikasi Visual Basic(1)
Gambar 2.15 Tampilan Aplikasi Visual Basic(2)
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
3. Buatlah tampilan untuk aplikasi pengaturan motor stepper seperti pada contoh berikut :
Gambar 2.16 Tampilan Aplikasi Pengaturan Motor Stepper
4. Berikan perintah pada setiap komponen yang diperlukan seperti pada contoh berikut
Dim Dil As Integer
Private Sub HScroll1_Change()
Label1.Caption = "Delay : " & HScroll1.Value & " ms"
Dil = HScroll1.Value
End Sub
Public Function FullKanan()
Do
out 888, 8
Tunda Dil
out 888, 4
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
out 888, 4
Tunda Dil
out 888, 2
Tunda Dil
out 888, 1
Tunda Dil
Loop Until cmdstop.Tag = "off"
End Function
Public Function HalfKanan()
Do
out 888, 9
Tunda Dil
out 888, 8
Tunda Dil
out 888, 12
Tunda Dil
out 888, 4
Tunda Dil
out 888, 6
Tunda Dil
out 888, 2
Tunda Dil
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
out 888, 2
Tunda Dil
out 888, 3
Tunda Dil
out 888, 1
Tunda Dil
Loop Until cmdstop.Tag = "off"
End Function
Private Sub cmdkanan_Click()
cmdstop.Tag = "on"
cmdkanan.Enabled = False
cmdwiper.Enabled = False
cmdkiri.Enabled = False
cmdstop.Enabled = True
cmdstop.BackColor = &HFF&
If Option1.Tag = "Full" Then
Call FullKanan
Else
Call HalfKanan
End If
End Sub
Public Function FullKiri()
Do
out 888, 1
Tunda Dil
out 888, 2
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
out 888, 2
Tunda Dil
out 888, 4
Tunda Dil
out 888, 8
Tunda Dil
Loop Until cmdstop.Tag = "off"
End Function
Public Function HalfKiri()
Do
out 888, 1
Tunda Dil
out 888, 3
Tunda Dil
out 888, 2
Tunda Dil
out 888, 6
Tunda Dil
out 888, 4
Tunda Dil
out 888, 12
Tunda Dil
out 888, 8
Tunda Dil
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
out 888, 8
Tunda Dil
out 888, 9
Tunda Dil
Loop Until cmdstop.Tag = "off"
End Function
Private Sub cmdkiri_Click()
cmdstop.Tag = "on"
cmdkanan.Enabled = False
cmdwiper.Enabled = False
cmdkiri.Enabled = False
cmdstop.Enabled = True
cmdstop.BackColor = &HFF&
If Option1.Tag = "Full" Then
Call FullKiri
Else
Call HalfKiri
End If
End Sub
Private Sub cmdstop_Click()
cmdstop.Tag = "off"
cmdstop.BackColor = &HFFFFFF
cmdkanan.Enabled = True
cmdwiper.Enabled = True
cmdkiri.Enabled = True
cmdstop.Enabled = False
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
cmdstop.Enabled = False
End Sub
Private Sub Command1_Click()
Form2.Show
Form4.Hide
End Sub
Public Function Wk()
Dim Xxx As Integer
Dim Xww As Integer
cmdkanan.Enabled = False
cmdwiper.Enabled = False
cmdkiri.Enabled = False
cmdstop.Enabled = True
For Xxx = 1 To 5
out 888, 1
Tunda Dil
out 888, 2
Tunda Dil
out 888, 4
Tunda Dil
out 888, 8
Tunda Dil
Next
For Xww = 1 To 5
out 888, 8
Tunda Dil
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
out 888, 8
Tunda Dil
out 888, 4
Tunda Dil
out 888, 2
Tunda Dil
out 888, 1
Tunda Dil
Next
End Function
Public Function HWk()
Dim Xxx As Integer
Dim Xww As Integer
cmdkanan.Enabled = False
cmdwiper.Enabled = False
cmdkiri.Enabled = False
cmdstop.Enabled = True
For Xxx = 1 To 5
out 888, 1
Tunda Dil
Tunda Dil
out 888, 2
Tunda Dil
Tunda Dil
out 888, 4
Tunda Dil
Tunda Dil
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
out 888, 4
Tunda Dil
Tunda Dil
out 888, 8
Tunda Dil
Tunda Dil
Next
For Xww = 1 To 5
out 888, 8
Tunda Dil
Tunda Dil
out 888, 4
Tunda Dil
Tunda Dil
out 888, 2
Tunda Dil
Tunda Dil
out 888, 1
Tunda Dil
Tunda Dil
Next
End Function
Private Sub cmdwiper_Click()
cmdstop.Tag = "on"
cmdstop.Enabled = True
cmdstop.BackColor = &HFF&
If Option1.Tag = "Full" Then
Do
Call Wk
Loop Until cmdstop.Tag = "off"
Else
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Call Wk
Loop Until cmdstop.Tag = "off"
Else
Do
Call HWk
Loop Until cmdstop.Tag = "off"
End If
End Sub
Private Sub Form_Load()
Dil = HScroll1.Value
cmdstop.Enabled = False
Label1.Caption = "Delay : 0 ms"
End Sub
Private Sub Option1_Click()
Option1.Tag = "Full"
End Sub
Private Sub Option2_Click()
Option1.Tag = "Half"
End Sub
Private Sub cmdExecute1_Click()
Dim a As Integer
a = txtDec.Text
out 888, a
End Sub
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
5. Uji aplikasi tersebut hingga mampu berjalan dengan baik
Gambar 2.17 Tampilan Pengujian Aplikasi
MEMBUAT MENU DEPAN APLIKASI
Langkah Kerja :
1. Jalankan Aplikasi Visual Basic
Gambar 2.14 Tampilan Aplikasi Visual Basic(1)
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
Gambar 2.15 Tampilan Aplikasi Visual Basic(2)
2. Buat tampilan pada visual basic seperti pada contoh tampilan berikut :
Gambar 2.16 Contoh tampilan
Keterangan :
Pada menu aplikasi, terdapat link yang bisa menunjukkan aplikasi yang telah kami buat
seperti pengontrolan LED, aplikasi chatting, dan aplikasi pengontrolan motor stepper
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
3. Berikan perintah tertentu pada beberapa menu yang tersedia agar bisa terhubung dengan
form aplikasi yang lain
4. Uji menu-menu yang telah dibuat tersebut agar berjalan dengan baik
BAB III
ANALISA
Pada program ini mahasiswa dapat mengambil analisis yaitu pertama-tama masuk ke
form utama dan memilih arah putaran motor , kecepatan yang diinginkan dan mode motor.
Beberapa fiturnya antara lain :
1. Foward , mengatur putaran motor searah jarum jam
2. Reverse , mengatur putaran motor kebalikan dari jarum jam
3. Wipper , mengatur putaran motor ke kiri dan ke kanan
4. Full step
5. Half step
6. Stop , menghentikan putaran motor
7. Delay, mengatur kecepatan dari putaran motor
Program ini sudah di uji coba dan berhasil melakukan komunikasi serial
-
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari seluruh aspek yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa
komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data secara elektronik dari dua atau
lebih alat yang terhubung kedalam sebuah jaringan (network) melalui suatu media. Dan dari
komunikasi data itu dapat diterapkan ke dalam banyak hal, seperti yang sudah kami buat yakni
untuk chatting, pengontrolan motor stepper, pengontrolan LED, dan masih banyak lagi
penerapan dari komunikasi data yang lainnya.
Komunikasi data juga jika disusun berdasarkan mode transmisi datanya terdiri dari dua
jenis, yakni serial dan paralel. Kedua jenis tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri. Tetapi hal itu dapat diatasi dengan memilih penggunaan mode transmisinya sesuai
kebutuhan.
Tugas
1. Sebuah konser musik dipancarkan oleh transmitter radio. Pada jarak 1 Km ada Dua orang
yang mendengarkan, si A mendengarkan lewat udara dan si B mendengarkan lewat radio.
Siapakah yang lebih dulu mendengar suara konser tersebut? Jelaskan!
Diketahui :
Jarak Orang A ke B= 1000 meter
Jawab :
Orang A :
S = 1000 m
t = 1000 / 340 = 2,94 s
Orang B:
S = 1000m
t = 1000 / 300.000.000 = 3,33 x 10-6 s