praktikum komputasi
-
Upload
zulvana-anggraeni-harvian -
Category
Documents
-
view
284 -
download
47
description
Transcript of praktikum komputasi
-
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA KOMPUTASI
TEGANGAN CINCIN PADA SIKLOALKANA DAN
SIKLOALKENA
Oleh :
Nama : Zulvana Anggraeni Harvian
NIM : 12/327756/PA/14373
Hari, Tanggal : Jumat, 20 Maret 2015
LABORATORIUM KIMIA KOMPUTASI
FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
-
I. TUJUAN
Menentukan tegangan cincin dalam sikloalkana dan sikloalkena dengan
perhitungan semi empiris AM1.
II. DASAR TEORI
Sikloalkana merupakan salah satu tipe alkana yang mempunyai satu atau lebih
cincin atom karbon pada struktur kimia molekulnya. Bentuk sikloalkana adalah cincin
tertutup (alisiklik dan mempunyai ikatan tunggal (jenuh). Rumus umum sikloalkana
adalah CnH2n dimana n adalah jumlah atom C. Sedangkan rumus sikloalkana dengan
jumlah cincin adalah CnH2(n+1+g) dimana n adalah jumlah atom C dan g adalah jumlah
cincin dalam molekul. Adapun senyawa-senyawa sikloalkana tidak jauh berbeda dengan
nama-nama dari senyawa rantai terbuka alkana. Beberapa contoh dari senyawa
sikloalkana :
a b c d
Gambar 1. a. siklopropana, b siklobutana c. siklopentana, d sikloheksana
Senyawa siklik membentuk cincin-cincin datar. Kecuali siklopentana maka semua
senyawa siklik menderita tarikan (tegangan). Karena sudut-sudut ikatannya menyimpang
dari sudut tetrahedral 109o. Hal tersebut terjadi karena sudut cincin luar biasa kecilnya,
maka siklopropana dan siklobutana lebih reaktif daripada alkana rantai terbuka.
Siklopentana merupakan cairan yang paling stabil dengan sudut 108o (sangat dekat
dengan sudut tetrahedron), selanjutnya reaktivitas akan meningkat lagi mulai dari
sikloheksana dan seterusnya terhadap cincin yang lebih besar. Kestabilan
(ketidakreaktifan) sikloalkana pada mulanya dijelaskan dengan teori regangan baeyer.
Menurutnya, senyawa siklik seperti sikloalkana membentuk cincin cincin datar kecuali
siklopentana semua senyawa siklik menderita terikan (tegang karena tidak leluasa),
karena sudut ikatan mereka menyimpang dari sudut tetrahedral 109.5o. Karena sudut
cincin yang luar biasa kecil, maka siklopropana dan siklobutana lebih reaktif daripada
alkana rantai terbuka. Sedangkan siklopentana merupakan sistem cincin yang paling
stabil karena sudut ikatannya paling dekat dengan sudut tetrahedral Siklo heksana
ternyata bukan merupakan cincin datar dengan sudut ikatan 120o melainkan suatu cincin
yang agak terlipat dengan sudut ikatan 109o, yang berarti hampir sama dengan sudut
-
tetrahedral. Ternyata teori bayer tidak seluruhnya benar. Sikloheksana dan cincin yang
lebih besar lagi tidak reaktif daripada siklopentana. Sekarang telah dipahami bahwa
siklohkesana bukanlah suatu cincin datar dengan sudut ikatan 120o, melainkan suatu
cincin yang dapat tertekuk, sehingga sudut ikatan mencapai sudut ikatan tetrahedron
normal. (Fessenden,R., 1982)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Hasil Percobaan
Sikloalkana Hf
(kkal/mol)
Panjang
C-C ()
sudut ikat
CCC (o)
Dihedral
HCCH (o)
Panjang
C=C ()
Siklopropana 17.32293 1,5011 59,992 -142,581 -
Siklobutana -1.147038 1.5432 90,005 -126,963 -
Siklopentana -28.99334 1,5225 107,509 -114,668 -
Sikloheksana -38.78322 1,515 111,459 -62,668 -
Sikloheptana -37.95316 1,516 114,911 -63,627 -
Propana -24.40771 1,507 111,768 178,589 -
Butana -31.31077 1,507 111,582 178,666 -
Pentana -38.1976 1,507 111,524 178,651 -
Heksana -45.0855 1,507 111,520 178,651 -
Heptana -51.97333 1,507 111,515 178,652 -
Siklopropena 74.7249
Siklobutena 45.0291
Siklopentena 45.629
Sikloheksena -10.728
cis-Sikloheptena -10.728
trans-Sikloheptena 24.5302
-
III.2 Pembahasan
Dalam percobaan ini akan ditentukan energi tegangan Cincin yang timbul pada
sikloalkana dan sikloalkena. Metode yang digunakan yaitu dengan cara mencari entalpi
atau Energi panas yang dihasilkan dari reaksi hidrogenasi sikloalkana dan sikloalkena.
Untuk menentukan Entalpi atau energy panas dari reaksi hidrogenasi diatas yaitu dengan
Entalpi dari pembentukan produk (Hf produk) dikurangi entalpi pembentukan reaktan (H
f.reaktan). Persamaan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Horeaksi = Hof.produk - H
of.reaktan
Data eksperimen di atas menunjukkan perbedaan nilai ang berbedabeda dan
cukup jauh perbedaannya. Hal ini bisa terjadi karena saat menggunakan metode
komputasi molekul sikloalkana diatas hanya digambar saja tanpa mempedulikan
keadaan lingkungan. Sedangkan pada energi kekangan yang diperoleh dari literatur,
nilai-nilai tersebut diperoleh secara eksperimen dengan memperhatikan keadaan
lingkungan saat melakukan eksperimen. Berikut merupakan literature-literatur nilai
sikloalkana dan sikloalkena :
Sikloalkana atau
Sikloalkena
Horeaksi (kkal/mol) Energi kekangan
literatur (kkal/mol)
Siklopropana -141,075 27,6
Siklobutana -129,168 26,4
Siklopentana -108,211 6,5
Sikloheksana -105,310 0
Sikloheptana -113,069 > 0
Cis-sikloheptena -131,394 0,0
Trans-sikloheptena -166,644 > 0
-
Dari hasil diatas dapat dijelaskan bahwa reaksi hidrogenasi dari Sikloalkana
termasuk dalam reaksi eksotermis , hal ini ditandai dari nilai Entalpy yang dihasilkan
bernilai negative(-). Ini menandakan bahwa energy produk lebih rendah dibandingkan
dengan enegi reaktan nya. Kemudian dapat dilihat pada sikloheksana menghasilkan
energy/entalpi yang paling tinggi ini karena sikloheksana merupakan sikloalkana yang
paling stabil. Hal ini dapat dilihat dari sudut ikatnya yang mendekati dengan sudut 109o
yang merupakan sudut ikat dari hibridisasi sp3.
Selanjutnya yang bisa teramati ialah pada perbedaan entalpi pembentukan yang
sangat besar pada cis-Sikloheptena dan trans-sikloheptena. Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan tegangan cincin yang besar pada kedua senyawa tersebut. Cincin trans-
sikloheptena mengalami tegangan yang sangat besar daripada cis-Sikloheptena.
Perbedaan ERS yang besar ini mengakibatkan energi pembentukan trans-sikloheptena
menjadi jauh lebih tinggi daripada cis-sikloheptena.
IV. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan tegangan cincin pada
masing sikloalkana dan sikloalkena yaitu
Horeaksi siklopropana = -966.016 kkal/mol
Horeaksi siklobutana = -1,229.54 kkal/mol
Horeaksi siklopentana = -1,483.678 kkal/mol
Horeaksi sikloheksana = -1,755.870 kkal/mol
Horeaksi sikloheptana = -2,038.68 kkal/mol
Horeaksi cis-sikloheptena = -1,947.64kkal/mol
Horeaksi trans-sikloheptena = -1,958.366 kkal/mol
-
V. DAFTAR PUSTAKA
Fessenden,R., eat all, 1982, Kimia Organik Jilid I Edisi 3, Erlangga, Jakarta
McMurry, J., 2011, Fundamental Of Organic Chemistry Seventh Edition , Cornell
University, United States
Morrison, R.T. dan Boyd, R. N.,1992,Organic Chemistry,Sixth Edition,New York :
Prentice Hal Inc.
VI. LAMPIRAN
VI.1 Perhitungan
Menetukan energi untuk reaksi hidrogenasi
Horeaksi = Hof.produk - H
of.reaktan
Siklopropana
Horeaksi = -953,893 - {-17.66322+ (-5,2)}
= -966.016 kkal/mol
Siklobutana
Horeaksi = -1235,890 - {-1.147038+ (-5,2) }
= -1,229.54 kkal/mol
Siklopentana
Horeaksi = -1517,871 - {-28.99334+ (-5,2) }
= -1,483.678 kkal/mol
Sikoheksana
Horeaksi = -1799,853 - {-38.78322+ (-5,2) }
= -1,755.870 kkal/mol
Sikloheptana
Horeaksi = -2081,835 - {-37.95316 (-5,2) }
= -2,038.68 kkal/mol
Cis-sikloheptena
Horeaksi = -1963,566 - {-10.728+ (-5,2) }
= -1,947.64kkal/mol
Trans-sikloheptena
Horeaksi = -1963,566 - {24.5302+ (-5,2)}
= -1,958.366 kkal/mol
-
IV. 2 Konformasi Struktur
Konformasi Struktur Siklopropana
Konformasi Struktur Siklobutana
Konformasi Struktur Siklopentana
-
Konformasi Struktur Sikloheksana
Konformasi Struktur Sikloheptana
Konformasi Struktur Propana
-
Konformasi Struktur Butana
Konformasi Struktur Pentana
Konformasi Struktur Heksana
-
Konformasi Struktur Heptana
Konformasi Struktur Cis-sikloheksana
-
Konformasi Struktur Trans-siklohelsana