Praktikum Kimia Koloid

10
2 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah laporan praktikum ini dapat terselesaikan. Dalam penulisan laporan ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang namanya tidak dapat kami sebutkan satu per satu, yang telah membantu menyiapkan, memberikan masukan dan menyusun laporan praktikum ini. Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan laporan praktikum ini, namun bukan mustahil dalam penyusunannya masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnakan laporan praktikum ini. Malang, Juni 2010 Penulis

Transcript of Praktikum Kimia Koloid

Page 1: Praktikum Kimia Koloid

2

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah laporan praktikum ini dapat terselesaikan. Dalam penulisan

laporan ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya ucapan terima kasih

kami sampaikan kepada semua pihak yang namanya tidak dapat kami sebutkan satu per

satu, yang telah membantu menyiapkan, memberikan masukan dan menyusun laporan

praktikum ini.

Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan laporan praktikum ini,

namun bukan mustahil dalam penyusunannya masih terdapat kekurangan dan kesalahan.

Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang dapat dijadikan masukan dalam

menyempurnakan laporan praktikum ini.

Malang, Juni 2010

Penulis

Page 2: Praktikum Kimia Koloid

3

PRAKTIKUM KIMIA KOLOID

A. Tujuan1. Mengetahui cara pembuatan koloid2. Mengetahui sifat-sifat koloid

B. Dasar Teori

Koloid merupakan bagian dari sistem disperse, dimana suatu zat terdispersi (fasa disperse) dalam zat yang lain (medium dispersi)

Ada 3 sistem dispersi, yaitu larutan, koloid, dan suspense.

Koloid dibedakan dari sistem disperse yang lain karena perbedaan beberapa sifat, seperti ditunjukkan pada table berikut:

Ada dua cara pembuatan koloid, antara lain:

1. Cara kondensasi : partikel larutan (ukuran kecil) dikondensasi menjadi partikel koloid (ukuran koloid)o Reaksi Redoks

Pembuatan sol belerang :

2H2S (aq) + SO2 (g) → 2 H2O (l) + 3 S (sol)

Pembuatan sol emas :

2AuCl3 (aq) + 3 HCHO (aq) + 3 H2O (l) → 6 HCl (aq) + 3 HCOOH (aq) + 2 Au (sol)

Page 3: Praktikum Kimia Koloid

4

o Reaksi HidrolisisPembuatan sol Fe(OH)3 :

FeCl3 (aq) + 3 H2O → 3 HCl (aq) + Fe(OH)3 (sol)o Reaksi Dekomposisi Rangkap

Pembuatan sol As2S3 :

2H3AsO3 (aq) + 3H2S →6H2O (l) + As2S3 (sol)

Pembuatan sol AgCl :

AgNO3 (aq) + NaCl (aq) → NaNO3 (aq) + AgCl (sol)

o Reaksi Pertukaran PelarutPembuatan sol belerang :

larutan S dalam alkohol + air → sol S dalam air

2. Cara dispersi : partikel-partikel kasar (suspensi) didispersi (dihaluskan) menjadi partikel-partikel koloid o Cara Mekanik

Contoh : pembuatan sol belerang dalam airo Cara Peptisasi

Contoh : pembuatan sol Al(OH)3 dalam air dengan pemecah AlCl3 , pembuatan sol makanan dalam sistem pencernaan dengan enzim pemecah.

o Cara Busur Brediguntuk pembuatan sol logam, dengan menggunakan arus listrik tegangan tinggi. Logam untuk bahan sol dihubungkan dengan elektroda positif dan negatif yang diberi arus listrik tegangan tinggi.

Sifat-sifat khas koloid meliputi :

1. Efek TyndallEfek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.

2. Gerak BrownGerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari partikel koloid.

Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+

Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2-

Page 4: Praktikum Kimia Koloid

5

3. AdsorbsiBeberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain.Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke bawah permukaan).Contoh :(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatit karena permukaannya menyerap ion S2-.

4. KoagulasiKoagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.

5. Koloid Liofil dan Koloid LiofobKoloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium pendispersinya cairan.1. Koloid Liofil:

sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya besar terhadap medium pendispersinya.Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat

2. Koloid Liofob:sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil terhadap medium pendispersinya.Contoh: sol belerang, sol emas.

C. Alat dan Bahan

Larutan AquadesLarutan FeCl3 5% 5 mLGelatin 1 sendokLarutan K2CrO4 0,05 MLarutan Na2SO4 2 MGula Pasir 2 sendokBelerang 2 sendokAgar-agar 1 spatulaKaki tiga

Lampu spirtus + korek apiTabung reaksiGelas kimiaBatang PengadukSpatulaPipetMortar-pestleKertas SaringLaser pointer

Page 5: Praktikum Kimia Koloid

6

D. Langkah KerjaPercobaan 1: Pembuatan Koloid dengan cara Kondensasi1. Membuat Koloid (larutan Fe (OH)3)

Memanaskan 50 mL larutan aquades sampai mendidih Memasukkan 5 mL larutan FeCl3 5% ke dalamnya sedikit demi sedikit

menggunakan pipet, sehingga terbentuk koloid (larutan Fe (OH)3).2. Membuat Koloid (larutan gelatin)

Memanaskan 50 mL larutan aquades sampai mendidih Memasukkan 1 sendok gelatin ke dalamnya, sehingga terbentuk koloid (larutan

gelatin).3. Efek Tyndall

Mengambil 2 jenis larutan dan dan larutan K2CrO4 0,05 M ke dalam masing-masing tabung reaksi hingga setinggi 2 cm.

Menyinari dengan laser pointer dari arah samping Membandingkan koloid dengan larutan K2CrO4.

4. Koagulasi Mengambil 2 jenis larutan dan ke dalam masing-masing tabung reaksi

hingga setinggi 2 cm. Menambahkan 5 tetes larutan Na2SO4 2 M. Menunggu selama 15 menit. Menambahkan 10 tetes larutan Na2SO4 2 M lagi jika tidak terjadi apa-apa Mengamati apa yang terjadi.

5. Koloid Pelindung Mengambil larutan Fe (OH)3 ke dalam tabung reaksi hingga setinggi 2 cm. Menambahkan 5 tetes larutan gelatin. Menambahkan 5 tetes larutan Na2SO4 2 M Menunggu selama 15 menit dan membandingkan larutan dengan larutan yang

diperoleh dari prosedur .

Percobaan 2: Pembuatan Koloid dengan cara Dispersi

1. Pembuatan Sol Belerang Mencampur ½ sendok gula dan ½ sendok belerang dalam mortar. Menumbuk campuran hingga halus Mengambil ½ bagian tumbukan (sisanya dibuang) dan mencampurkan ½ sendok

gula lalu menumbuk hingga halus. Melanjutkan prosedur tersebut hingga 4 kali. Menuangkan sedikit dari campuran terakhir ke dalam gelas kimia berisi 50 mL

aquades dan mengaduknya. Menyaring apabila masih terdapat endapan.

2. Pembuatan Sol/Gel Agar-agar Mengisi sebuah tabung reaksi dengan air suling hingga kira-kira 1/3 tabung Menambahkan 1 spatula agar-agar dan mengaduknya Memanaskan tabung beserta isinya hingga mendidih Mendinginkan sol agar-agar

E. Hasil Pengamatan

Page 6: Praktikum Kimia Koloid

7

Percobaan 1: Pembuatan Koloid dengan cara Kondensasi

Table Perbandingan larutan Fe(OH)3 , larutan gelatin, dan larutan Na2SO4 2 M pada prosedur Efek Tyndall

Larutan Fe(OH)3 Larutan gelatin Larutan Na2SO4 2 MMenghamburkan cahaya Menghamburkan cahaya Meneruskan cahaya

Table Perbandingan larutan Fe(OH)3 , larutan gelatin, dan larutan Fe(OH)3+ gelatin pada prosedur Koagulasi dan Koloid Pelindung

LarutanPenambahan Na2SO4 2 M

5 tetes 10 tetes lagiFe(OH)3

Banyak endapan Banyak endapan

Gelatin

Tidak ada endapan Tidak ada endapan

Fe(OH)3 + 5 tetes gelatin

Sedikit endapan Sedikit endapan

Percobaan 2: Pembuatan Koloid dengan cara Dispersi

Page 7: Praktikum Kimia Koloid

8

Sifat Campuran Sol Belerang Sol Agar-AgarLarut/tidak Tidak Larut LarutStabil/tidak Tidak stabil Stabil

Jernih/keruh Keruh JernihMeninggalkan Residu/tidak

Meninggalkan residu Tidak meninggalkan residu

Filtrat bening/keruh Keruh Keruh

Foto Pengamatan

F. Analisis data

Percobaan 1: Pembuatan Koloid dengan cara Kondensasi

Prosedur Efek Tyndall

Larutan K2CrO4 meneruskan cahaya

Larutan Fe(OH)3 menghamburkan cahaya

Larutan gelatin menghamburkan cahaya

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa larutan sejati akan meneruskan cahaya sehingga transparan. Sedangkan pada koloid, partikel dapat menghamburkan cahaya, sehingga berkas cahaya yang melalui sistem koloid dapat diamati dari samping. Sifat partikel koloid inilah yang disebut efek Tyndall, di mana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala jurusan.

Prosedur Koagulasi dan Koloid Pelindung

Larutan Fe(OH)3 ada endapan tidak larut dalam air koloid hidofob

Larutan gelatin tak ada endapan larut dalam air koloid hidrofil

Larutan Fe(OH)3 + gelatin sedikit endapan tidak larut dalam airkoloid hidrofob

Percobaan 2: Pembuatan Koloid dengan cara Dispersi

Pembuatan sol belerang

Tidak larut dalam air Koloid hidrofob

Pembuatan sol agar-agar

Larut dalam air Koloid hidrofil

G. PertanyaanPercobaan 11. Tuliskan rumus kimia pada prosedur 1!

Page 8: Praktikum Kimia Koloid

9

Jawab: FeCl3(aq) + H2O(l) Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)

2. Pada prosedur 3, apakah perbedaan antara larutan biasa dengan larutan koloid?Jawab: larutan biasa selalu meneruskan cahaya laser, sedangkan larutan koloid

menghamburkan cahaya laser3. Identifikasikan manakah di antara larutan Fe (OH)3, larutan gelatin, dan larutan Fe (OH)3 +

gelatin yang merupakan koloid hidrofob atau hidrofil!Jawab:

Fe (OH)3 Gelatin Fe (OH)3 + gelatinHidrofob Hidrofil Hidrofob

Percobaan 2

1. Belerang praktis tidak larut dalam air. Jelaskan bagaimana belerang yang ditumbuk bersama dengan gula dapat membentuk sol belerang? Apa fungsi gula dalam proses ini?Jawab: Pembuatan sol belerang adalah dengan cara Dispersi secara mekanik. Fungsi gula

adalah sebagai medium dispersi, sedangkan belerang adalah zat yang terdispersi.2. Agar-agar sebenarnya tidak larut dalam air. Apa yang terjadi ketika suspense agar-agar

dipanaskan?Jawab: Agar-agar menjadi larut dalam air dan memadat apabila larutan didinginkan. Agar

agar merupakan koloid setengah kaku (antara padat dan cair) disebut gel. Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya (agar-agar) mengadsorpsi medium dispersinya (gula).

3. Mengapa pembuatan sol belerang dan gel agar-agar digolongkan sebagai cara disperse?Jawab: Dengan cara disperse, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid.

Sol belerang dibuat dengan cara menumbuk belerang sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium disperse yaitu gula.Gel agar-agar terbentuk dari sol yang zat terdispersinya (agar-agar) mengadsorpsi medium dispersinya.

H. Kesimpulan1. Terdapat 2 jenis larutan koloid:

o Koloid Hidrofob (tidak larut dalam pelarut air)o Koloid Hidrofil (larut dalam pelarut air)

2. Pembuatan Koloid dapat dilakukan dengan:o Cara Kondensasi (penggabungan partikel larutan sejati menjadi partikel koloid)o Cara Dispersi (pemecahan partikel kasar menjadi partikel koloid)

3. Pada prosedur Efek Tyndall, larutan sejati akan meneruskan cahaya, sedangkan koloid akan menghamburkannya.