Praktikum fisika Semster I

24
TATA CARA DAN TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Petugas Praktikum 1.1. Kepala Laboratorium Merencanakan dan melakukan pengembangan laboratorium untuk tujuan pendidikan dan penelitian. Memimpin dan menyelenggarakan kegiatan praktikum. Mempersiapkan satuan-satuan praktikum. Merencanakan dan membuat jadwal penggunaan laboratorium. Membuat pembagian tugas pengawas atau pembimbing praktikum. 1.2. Teknisi Laboratorium Mempersiapkan tempat dan peralatan serta menyediakna bahan-bahan praktikum. Melayani mahasiswa selama praktikum. Membantu mengawasi jalannya praktikum. Memeriksa kembali peralatan praktikum pada setiap akhir praktikum. Menyelenggarakan administrasi di laboratorium. Melakukan inventarisasi laboratorium. Melakukan pemeliharaan peralatan dan laboratorium. 1.3. Pengawas atau Pembimbing Praktikum Membimbing dan mengawasi penyelenggaraan praktikum. Memeriksa dan mengusahakan kelengkapan peralatan praktikum dengan bantuan teknisi. Melakukan evaluasi membuat soal, memeriksa dan menetapkan nilai akhir. Memberikan laporan hasil evaluasi kepada dosen pengajar atau kepala laboratorium. 2. Pelaksanaan Praktikum 1

Transcript of Praktikum fisika Semster I

Page 1: Praktikum fisika Semster I

TATA CARA DAN TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Petugas Praktikum

1.1. Kepala Laboratorium

Merencanakan dan melakukan pengembangan laboratorium untuk tujuan pendidikan dan penelitian.

Memimpin dan menyelenggarakan kegiatan praktikum.

Mempersiapkan satuan-satuan praktikum.

Merencanakan dan membuat jadwal penggunaan laboratorium.

Membuat pembagian tugas pengawas atau pembimbing praktikum.

1.2. Teknisi Laboratorium

Mempersiapkan tempat dan peralatan serta menyediakna bahan-bahan praktikum.

Melayani mahasiswa selama praktikum.

Membantu mengawasi jalannya praktikum.

Memeriksa kembali peralatan praktikum pada setiap akhir praktikum.

Menyelenggarakan administrasi di laboratorium.

Melakukan inventarisasi laboratorium.

Melakukan pemeliharaan peralatan dan laboratorium.

1.3. Pengawas atau Pembimbing Praktikum

Membimbing dan mengawasi penyelenggaraan praktikum.

Memeriksa dan mengusahakan kelengkapan peralatan praktikum dengan bantuan teknisi.

Melakukan evaluasi membuat soal, memeriksa dan menetapkan nilai akhir.

Memberikan laporan hasil evaluasi kepada dosen pengajar atau kepala laboratorium.

2. Pelaksanaan Praktikum

2.1. Sebelum Praktikum Dilaksanakan

Sebelum praktikum dibentuk kelompok kerja praktikum.

Sebelum praktikum mahasiswa wajib dan harus mempelajari petunjuk praktikum secara cermat.

Sebelum praktikum mahasiswa secepatnya melakukan peminjaman alat pada teknisi dengan mengisi

blanko peminjaman.

2.2. Dalam Pelaksanaan Praktikum

Mahasiswa diharapkan telah dapat menyusun atau merangkai peralatan praktikumsesuai dengan

petunjuk praktikum.

Mahasiswa disarankan membawa alat-alat tulis, kertas grafik, kalkulator scientific function.

1

Page 2: Praktikum fisika Semster I

Bila peralatan telah siap, sebelum menghubungkan dengan listrik mintalah pengawas/pembimbing

memeriksa kembali kebenaran susunan perlatan.

Dalam praktikum mahasiswa dapat bertanya, minta petunjuk kepada pengawas.

Selama praktikum mahasiswa tidak diperkenankan pindah kelompok lain.

2.3. Pada Akhir Praktikum

Pada akhir praktikumsetiap kelompok kerja harus menyerahkan satu hasil pengamatan dan data dari

praktikum yang telah dilaksanakan tanpa harus disertai perhitungan.

Menyerahkan kembali peralatan.

Bila terjadi kerusakan peralatan karena kesalahan atau kelalaian mahasiswa (atau kelompoknya) maka

kelompoknya harus memperbaiki atau mengganti peralatan atau membayar harga perbaikan atau harga

peralatan paling lambat 2 minggu sebelum seluruh praktikum selesai.

2.4. Tata Tertib Dalam Ruangan

Selama praktikum mahasiswa wajib berlaku sopan.

Selama praktikum mahasiswa tidak diperkenankan merokok, membuat gaduh dan melakukan kegiatan

yang tidak ada hubungannya dengan praktikum yang sedang berlangsung.

3. Laporan Praktikum

Dengan menggunakan data hasil praktikum yang telah dilaksanakan mahasiswa wajib membuat

Laporan Praktikum, dengan ketentuan sebagai berikut :

- Laporan disusun dengan kalimat yang jelas.

- Laporan diketik dengan spasi 1,5 pada kertas A4.

- Laporan tidak perlu menuliskan semua proses perhitungan secara berulang.

- Laporan praktikum mencakup informasi :

Bagian Halaman Depan

- Nomor atau kode praktikum dan judulnya

- Tanggal, bulan dan tahun

- Nama, nim

- Logo Universitas Mahasaraswati

Bagian Utama

- Obyek praktikum : pernyataan singkat tujuan praktikum.

- Teori : uangkapan-ungkapan dan persamaan-persamaan yang relevan yang

menghubungkan variable praktikum dan definisi-definisi variable yang terlibat.

- Tabulasi data : data dapat berupa hasil pengukuran maupun hasil perhitungan. Data

lengkap dengan ketidakpastiannya disajikan dalam bentuk tabel.

2

Page 3: Praktikum fisika Semster I

- Grafik : grafik dapat dalam kertas linier maupun semi-log (sesuai dengan keperluan)

dengan disertai trend (garis/kurva) yang sesuai. Grafik dilengkapi dengan keterangan bagi

setiap simbol yang terlibat.

- Perhitungan : memulai perhitungan dengan memperlihatkan hubungan yang jelas diantara

berbagai parameter.

- Kesalahan (error) : ketidakpastian yang diperoleh dapat berupa ketidakpastian oleh

peralatan dan secara statistic.

- Kesimpulan : Kesimpulan dapat diperoleh dari hasil evaluasi pengamatan.

Bagian Akhir

- Lampiran

- Daftar pustaka

3

Page 4: Praktikum fisika Semster I

PENGUKURAN

I. Tujuan

1. Mengukur panjang, lebar, tinggi dan diameter benda dengan jangka sorong.

2. Menentukan massa jenis benda.

II. Alat dan Bahan

1. Neraca atau Timbangan.

2. Jangka Sorong

3. Benda yang akan diukur ( bola kaca dan balok kayu )

III. Landasan Teori

Massa jenis (ρ) adalah massa benda tiap satu-satuan volume

Volume Benda

a. Balok

V = p x l x t

b. Bola

IV. Cara Kerja

Balok Kayu

1. Timbang balok dengan neraca atau timbangan.

2. Ukur panjang, tinggi dan lebar dengan jangka sorong.

3. Hitung volume balok dan hitung massa jenisnya.

4. Lakukan percobaan minimal 2x (untuk balok berbeda).

Bola Kaca

1. Timbang bola kaca dengan neraca atau timbangan.

2. Ukur diameternya dengan jangka sorong.

3. Hitung volume bola dan hitung massa jenisnya.

4. Lakukan percobaan minimal 2x (untuk bola berbeda)

V. Data Pengamatan

4

Page 5: Praktikum fisika Semster I

A. Balok

Balok Massa Panjang Lebar Tinggi Volume Massa Jenis

A 31,7 9,496 2,118 3,432 69,026 0,459

B 14,5 3,472 2,112 3,494 25,621 0,565

Perhitungan :

VA = p x l x t

VA = 9,496 x 2,118 x 3,432

VA = 69,026

VB = p x l x t

VA = 3,472 x 2,112 x 3,494

VA = 25,621

B. Bola Kaca

Bola Massa Diameter Volume Massa Jenis

A 20,72 2,862 12,267 1,689

B 21,41 2,954 13,904 1,539

Perhitungan :

5

Page 6: Praktikum fisika Semster I

VI. Kesimpulan

Dari hasil percobaan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui massa jenis suatu benda,

terlebih dahulu kita harus mengetahui massa benda dan volume benda tersebut. Dan untuk mengetahui

berapa volume dan massa benda kita harus melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur. Setiap

alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda dan hasil pengukurannya akan sedikit berbeda.

PIPA U

I. Tujuan

Untuk menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U.

II. Alat dan Bahan6

Page 7: Praktikum fisika Semster I

1. Pipa U

2. Penggaris

3. Air

4. Minyak Goreng

5. Oli

III. Landasan Teori

Pada ketinggian yang sama tekanan hidrostatisnya juga

sama.

IV. Cara Kerja

1. Isi pipa U dengan air secukupnya.

2. Tuangkan zat cair yang akan diukur massa jenisnya pada salah satu kaki pipa U.

3. Ukur tinggi zat cair.

4. Ukur beda tinggi air pada kaki pipa U.

5. Hitung massa jenis zat cair tersebut.

6. Lakukan percobaan minimal 6x untuk masing-masing zat cair (oli dan minyak goreng)

V. Data Pengamatan

Zat CairTinggi Zat Cair (cm)

1 2 3 4 5 6

Air 1,8 2,4 2,9 3,6 3,8 4

Oli 2 3,4 3,3 3,9 4,4 4,7

Air 2 2,4 2,9 3,2 3,9 4,9

Minyak Goreng 2,3 2,7 3,3 3,7 4,4 5,4

Zat CairMassa Jenis Zat Rata-Rata Massa

Jenis1 2 3 4 5 6

Air 0,9 0,70 0,87 0,92 0,86 0,85 0,85

7

Page 8: Praktikum fisika Semster I

Oli

Air0,86 0,88 0,87 0,86 0,88 0,90 0,875

Minyak Goreng

1. Oli dengan Air

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Rata-Rata Massa Jenis = = 0,85

2. Minyak Kelapa dengan Air

1.

2.

3.

8

Page 9: Praktikum fisika Semster I

4.

5.

6.

Rata-Rata Massa Jenis = = 0,875

VII. Kesimpulan

Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak oli atau minyak kelapa yang dituangkan

ke dalam pipa U yang berisi air, maka semakin besar pula massa jenis yang dihasilkan baik oleh air dan

oli maupun air dan minyak kelapa.

AYUNAN DAN PERCEPATAN GRAVITASI

9

Page 10: Praktikum fisika Semster I

I. Tujuan

1. Mempelajari sifat ayunan.

2. Menentukan gaya gravitasi.

II. Alat dan Bahan

1. Ayunan sederhana

2. Stopwatch

3. Statif 1 set

4. Benang

5. Gunting

6. Balok

7. Penggaris

III. Landasan Teori

Periode adalah waktu yang diperlukan oleh suatu benda untuk melakukan satu getaran penuh. Getaran

adalah gerak bolak – balik yang ada di sekitar titik keseimbangan dimana kuat lemahnya dipengaruhi

besar kecilnya energi yang diberikan. Satu getaran frekuensi adalah satu kali gerak bolak – balik penuh.

Dengan persamaan :

atau

L = Panjang tali

g = Percepatan gravitasi

T = Periode atau waktu yang diperlukan untuk satu getaran

Untuk menentukan g kita turunkan dari rumus di atas :

*

IV. Pelaksanaan Percobaan

Ayunan Sederhana

10

Page 11: Praktikum fisika Semster I

Gambar 1. Ayunan Sederhana

1. Ambil panjang tali tertentu.

2. Ukur waktu ayunan dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk 20 kali ayunan.

3. Ulangi percobaan ini sekurang-kurangnya 5 kali dengan mengambil panjang tali yang berlainan.

V. Laporan

Ayunan Sederhana

1. Buat grafik antara panjang tali dengan kuadrat waktu.

2. Tentukan g dengan rumus.

Ambil harga rata-ratanya dari lima hasil perhitungan.

Data Pengamatan

Percobaan Panjang Tali (L) Waktu (t) Gaya Gravitasi (g)

1 79 cm 36 sekon 9,78

2 63 cm 32 sekon 9,92

3 57 cm 30 sekon 9,83

4 48 cm 26 sekon 9,43

5 41 cm 23 sekon 9,64

Rata-Rata 9,72

Perhitungan :

1. t = 36 s, L = 79 cm =0,79 m,

2. t = 32 s, L = 63 cm = 0,63 m,

11

Page 12: Praktikum fisika Semster I

3. t = 30 s, L =57 cm = 0,57 m,

4. t = 26 s, L = 48 cm = 0,48 m,

5. t = 23 s, L = 41 cm = 0,41 m,

Rata-Rata = = 9,72

VI. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, semakn panjang ukuraan tali, maka

percepatan gravitasinya semakin besar.dan semakin cepat waktu yang diperlukan untuk melakukan 20x

ayunan penuh, maka percepatan gravitasinya semakin kecil. Hal ini disebabkan karena percepatan

gravitasi berbanding lurus dengan panjang tali dan berbanding terbalik dengan kuadrat periodenya.

PERCOBAAN LENSA

12

Page 13: Praktikum fisika Semster I

I. Tujuan

1. Mempelajari rumus-rumus lensa.

2. Untuk mengetahui jarak titik fokus lensa.

II. Alat dan Bahan

1. Lampu dan gambar kisi sebagai benda.

2. Lensa positif 1 dan standar

3. Lensa positif 2 dan standar

4. Lensa negatif dan standar

5. Layar

6. Penggaris sebagai rel

7. Celah kecil sebagai standar

8. Celah besar sebagai standar

9. Celah pinggir sebagai standar

III. Landasan Teori

Hubungan antara jarak fokus lensa f, jarak benda g dan jarak bayangan b diperoleh dari optika geometri.

Tiga berkas cahaya utama, sinar fokus, sinar parallel dan sinar pusat seperti terlihat pada gambar 1.

si

s

G

B

f fi

Gambar 1. Arah jalannya tiga berkas cahaya pada lensa positif.

Berdasarkan hukum kesamaan segitiga, dengan B adalah besar bayangan dan G besar objek :

dan

Maka diperoleh persamaan lensa :

atau

13

Page 14: Praktikum fisika Semster I

Dalam kasus jarak d yang sama antara objek dan bayangan (posisi I) diperoleh bayangan diperbesar, kita

dapat mengubah posisi dari lensa sehingga jarak objek dan bayangan berubah (posisi II) hingga diperoleh

bayangan yang jelas namun diperkecil seperti yang terlihat pada gambar 2.

(l) (ll)

(+) (+) Layar

G

Bll

e

d Bl

Gambar 2. Menentukan jarak fokus metode Bessels

Bila sI= s’II (jarak objek pada posisi I = jarak bayangan pada posisi II) dan karena s’I = sII.

Sedangkan diketahui sI = s’I = d dan sI – s’I = e, maka diperoleh hubungan :

sI = sedangkan sI’ =

Bila kita masukkan ke dalam persamaan (1), maka akan diperoleh :

Jarak fokus dari lensa positif dapat ditentukan dengan mengukur d dan e dengan metode Bessel.

Jarak fokus lensa sederhana dapat dihitung dengan rumus :

Dengan R1 dan R2 masing-masing merupakan jari-jari kelengkungan permukaan lensa pertama dan kedua,

n merupakan indeks bias bahan lensa.

IV. Cara Kerja

Menentukan Jarak Fokus Lensa Positif dengan Metode Lensa Tipis.

1. Susun alat seperti gambar 1.

2. Atur jarak sumber cahaya terhadap layar (s+s’) dan ukur s jika bayangan diperbesar dan

diperkecil.

14

Page 15: Praktikum fisika Semster I

3. Ulangi 5 kali untuk mendapatkan variasi data.

4. Lakukan percobaan 2 untuk jarak (s+s’) sebesar 100,95,90,85,80 dan 75 cm.

V. Evaluasi

1. Hitunglah jarak fokus lensa serta kuatnya lensa dari masing-masing percobaan.

2. Buatlah analisis dan beri kesimpulan

VI. Data Pengamatan

Percobaan ke- S Sl f

1 35 cm 74 cm 23,76 cm

2 40 cm 67,2 cm 25,01 cm

3 45 cm 68,2 cm 27,11 cm

4 50 cm 73,3 cm 29,72 cm

5 55 cm 73,3 cm 31,42 cm

Perhitungan :

1.

15

Page 16: Praktikum fisika Semster I

2.

3.

4.

5.

VII. Kesimpulan

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kita telah mendapatkan jarak focus lensa positif

berdasarkan persamaan yang telah ditentukan. Besar jarak benda dan jarak bayangan sangat

mempengaruhi nilai jarak focus lensa.

16

Page 17: Praktikum fisika Semster I

KONSTANTA GAYA PEGAS

I. Tujuan

Menentukan besarnya konstanta gaya pegas

II. Alat dan Bahan

1. Pegas

2. Statif

3. Anak Timbangan

4. Penggaris

III. Landasan Teori

Jika suatu benda terkena gaya F maka bentuk benda itu akan berubah. Besaar perubahan bentuk

( misalnya panjang atau lebar ) sebesar . Dalam banyak situasi berbanding lurus dengan besar

gaya F yang diberikan :

17

Page 18: Praktikum fisika Semster I

Dalam rumus k merupakan suatu konstanta yang menunjukkan sifat benda itu. Konstanta ini disebut

sebagai konstanta Hook. Persamaan diatas disebut Hukum Hook.

Dalam percobaan ini kita memakai pegas sebagai contoh benda. Ketika belum diberi gaya, pegas

sepanjang . Kita memberi gaya kepada pegas dengan menggantungkan beban dengan massa m pada

pegas. Beban tersebut mengalami gaya gravitasi sebesar . gaya gravitasi ini menarik pegas

kebawah sehingga panjang pegas bertambah sejauh . Maka panjang pegas menjadi sebesar .

IV. Cara Kerja

1. Gantungkan pegas pada statif setelah diberi beban dan ukur panjangnya.

2. Tambah beban berikutny dan ukur panjangnya.

3. Lakukan percobaan minimal 3 kali untuk masing-masing pegas.

V. Data Pengamatan

No. Massa Beban Panjang Pegas Konstanta Pegas

1. 62 gram 16,5 cm 3,75 N/m

2. 73,71 gram 18 cm 4,09 N/m

3. 83,03 gram 19,5 cm 4,25 N/m

Perhitungan :

1.

2.

3.

18

Page 19: Praktikum fisika Semster I

VI. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data percobaan pegas, dapat disimpulkan bahwa gaya yang bekerja pada pegas

sebanding dengan pertambahan panjang pegas dan periode pegas sebanding dengan massa beban yang

diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Widiadnya, Ida Bagus Made. 2011. Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar (Program Studi Biologi).

Denpasar.

Hasil Praktikum di Laboratorium Fisika.

19