PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

22
PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL ACARA : ALTERASI DAN MINERALISASI II NAMA : INDRIANI P HARI/TGL : RABU/ 09 APRIL 2014 NIM : D611 12 261 NO. SAMPEL : 1 NO PERAGA : AM 21 WARNA Segar : Abu-abu Lapuk : Abu-abu Kecoklatan JENIS ENDAPAN : Hydrotermal (Alterasi) JENIS BATUAN Wall Rock : Batuan Piroklastik Source Rock : - KOMPOSISI MINERAL Mineral Primer : Kuarsa Mineral Alterasi : Kalsedon Mineralisasi :- TEKSTUR KHUSUS MINERAL : Comb, Crustiform ZONA : Potasik

Transcript of PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

Page 1: PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

ACARA : ALTERASI DAN MINERALISASI II NAMA : INDRIANI P

HARI/TGL : RABU/ 09 APRIL 2014 NIM : D611 12 261

NO. SAMPEL : 1

NO PERAGA : AM 21

WARNA

Segar : Abu-abu

Lapuk : Abu-abu Kecoklatan

JENIS ENDAPAN : Hydrotermal (Alterasi)

JENIS BATUAN

Wall Rock : Batuan Piroklastik

Source Rock : -

KOMPOSISI MINERAL

Mineral Primer : Kuarsa

Mineral Alterasi : Kalsedon

Mineralisasi :-

TEKSTUR KHUSUS MINERAL : Comb, Crustiform

ZONA : Potasik

NAMA BATUAN : Breksi Vulkanik

KETERANGAN :

Mineral ini memiliki ciri fisik dengan warna segar abu-abu dan warna lapuk

abu-abu kecoklatan. Dimana batuan ini memiliki jenis endapan hydrothermal yang

masuk dalam proses alterasi atau terjadi ubahan dari mineral-mineral yang lama

Page 2: PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

menjadi mineral yang baru. Batuan ini memiliki wall rock batuan piroklastik.

Komposisi mineral di bagi menjadi tiga, yaitu mineral primer atau mineral-mineral

yang terdapat dalam BRS, mineral alterasi atau mineral-mineral yang mengalami

pengubahan menjadi mineral yang baru, dan mineralisasi atau mineral-mineral

yang terbentuk langsung dari magma dan belum mengalami alterasi. Batuan ini

memiliki mineral primer yaitu kuarsa dan mineral alterasi kalsedon. Tekstur khusus

dari mineral ini yaitu comb atau tekstur yang kenampakannya menyerupai sisir dan

crustiform atau tekstur yang memiliki kenampakan penjajaran mineral-mineral

kuarsa. Berdasarkan zona alterasi dan mineralisasi menurut Cowell dan Guilbert,

batuan ini termasuk dalam zona potasik. Berdasarkan penjelasan dari ciri fisik

diatas, maka nama dari batuan ini ialah Breksi Vulkanik.

Breksi memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari

sementasi fragmen-fragmen yang bersifat kasar dengan ukuran 2 hingga 256

milimeter. Fragmen-fragmen ini bersifat runcing dan menyudut. Fragmen-fragmen

dari Breksi biasanya merupakan fragmen yang terkumpul pada bagian dasar lereng

yang mengalami sedimentasi, selain itu fragmen juga dapat berasal dari hasil

longsoran yang mengalami litifikasi.

Zona endapan ini yaitu zona potasik merupakan zona alterasi yang berada

pada bagian dalam suatu sistem hidrotermal dengan kedalaman bervariasi yang

umumnya lebih dari beberapa ratus meter. Zona alterasi ini dicirikan oleh mineral

ubahan berupa biotit sekunder, K Feldspar, kuarsa, serisit dan magnetite. Mineral

logam sulfida berupa pirit dan kalkopirit dengan perbandingan 1:1 hingga 3:1,

bentuk endapan dapat juga dijumpai dalam bentuk mikroveinlet serta dalam bentuk

menyebar (“disseminated”).

Referensi :

Page 3: PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

http://yubilaika.blogspot.com/2011_07_01_archive.html , diakses pada

tanggal 13 mei 2014 pukul 18.39 WITA

http://wingmanarrows.wordpress.com/2012/03/12/batuan-sedimen-

pettyjohn-1975-bab-6-gravel-konglomerat-dan-breksi/, diakses pada

tanggal 13 mei 2014 pukul 18.46 WITA

http://geologiterapan.blogspot.com/2013/05/jenis-zona-alterasi-

hidrotermal.html#I5yEWgb1ffxC5qzV.99, diakses pada tanggal 13 mei

2014 pukul 18.52 WITA

ASISTEN PRAKTIKAN

(FADLIAH) (INDRIANI PUSPITASARI)

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

Page 4: PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

ACARA : ALTERASI DAN MINERALISASI II NAMA : INDRIANI P

HARI/TGL : RABU/ 09 APRIL 2014 NIM : D611 12 261

NO. SAMPEL : 2

NO PERAGA : 6

WARNA

Segar : Abu-abu

Lapuk : Abu-abu Kecoklatan

JENIS ENDAPAN : Hydrotermal (Alterasi)

JENIS BATUAN

Wall Rock : Batuan Beku

Source Rock : -

KOMPOSISI MINERAL

Mineral Primer : Kuarsa, Biotit

Mineral Alterasi : Klorit

Mineralisasi : -

TEKSTUR KHUSUS MINERAL : Veinlet Kalkopirit, Vein Kuarsa

ZONA : Potasik

NAMA BATUAN : Granodiorit

KETERANGAN :

Mineral ini memiliki ciri fisik dengan warna segar abu-abu dan warna lapuk

abu-abu kecoklatan. Dimana batuan ini memiliki jenis endapan hydrothermal yang

masuk dalam proses alterasi atau terjadi ubahan dari mineral-mineral yang lama

Page 5: PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

menjadi mineral yang baru. Batuan ini memiliki wall rock batuan beku. Komposisi

mineral di bagi menjadi tiga, yaitu mineral primer atau mineral-mineral yang

terdapat dalam BRS, mineral alterasi atau mineral-mineral yang mengalami

pengubahan menjadi mineral yang baru, dan mineralisasi atau mineral-mineral

yang terbentuk langsung dari magma dan belum mengalami alterasi. Batuan ini

memiliki mineral primer yaitu kuarsa dan biotit serta memiliki mineral alterasi

klorit. Tekstur khusus dari mineral ini yaitu veinlet kalkopirit atau vein/urat yang

ukurannya lebih kecil dan vein kuarsa atau urat-urat yang terdapat dalam suatu

batuan. Berdasarkan zona alterasi dan mineralisasi menurut Cowell dan Guilbert,

batuan ini termasuk dalam zona potasik. Berdasarkan penjelasan dari ciri fisik

diatas, maka nama dari batuan ini ialah Granodiorit.

Batuan ini terbentuk dari proses pembekuan magma bersifat asam pada

kedalaman 3-50 km di dalam bumi. Berwarna merah, coklat, abu-abu atau

kombinasi di antaranya. Intrusinya berupa batholit, lakolit maupun phacolit.

Zona endapan ini yaitu zona potasik merupakan zona alterasi yang berada

pada bagian dalam suatu sistem hidrotermal dengan kedalaman bervariasi yang

umumnya lebih dari beberapa ratus meter. Zona alterasi ini dicirikan oleh mineral

ubahan berupa biotit sekunder, K Feldspar, kuarsa, serisit dan magnetite. Mineral

logam sulfida berupa pirit dan kalkopirit dengan perbandingan 1:1 hingga 3:1,

bentuk endapan dapat juga dijumpai dalam bentuk mikroveinlet serta dalam bentuk

menyebar (“disseminated”).

Kegunaan granit umumnya sebagai bahan bangunan dan batu hias

(ornament stone).

Referensi :

Page 6: PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

http://yubilaika.blogspot.com/2011_07_01_archive.html , diakses pada

tanggal 13 mei 2014 pukul 18.39 WITA

http://nuralym.blogspot.com/2012/12/petrologi.html , diakses pada tanggal

13 mei 2014 pukul 18.34 WITA

ASISTEN PRAKTIKAN

(FADLIAH) (INDRIANI PUSPITASARI)

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

Page 7: PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

ACARA : ALTERASI DAN MINERALISASI II NAMA : INDRIANI P

HARI/TGL : RABU/ 09 APRIL 2014 NIM : D611 12 261

NO. SAMPEL : 3

NO PERAGA : -

WARNA

Segar : Abu-abu

Lapuk : Abu-abu Kecoklatan

JENIS ENDAPAN : Hydrotermal (Mineralisasi)

JENIS BATUAN

Wall Rock : Batuan Beku

Source Rock : -

KOMPOSISI MINERAL

Mineral Primer : Kuarsa

Mineral Alterasi : -

Mineralisasi : Molibdenit

TEKSTUR KHUSUS MINERAL : Vein Kuarsa

ZONA : Ore Zone

NAMA BATUAN : -

KETERANGAN :

Mineral ini memiliki ciri fisik dengan warna segar abu-abu dan warna lapuk

abu-abu kecoklatan. Dimana batuan ini memiliki jenis endapan hydrothermal yang

masuk dalam proses mineralisasi atau proses dimana pembentukan mineralnya

Page 8: PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

langsung berasal dari magma dan tidak mengalami proses alterasi. Batuan ini

memiliki wall rock batuan beku. Komposisi mineral di bagi menjadi tiga, yaitu

mineral primer atau mineral-mineral yang terdapat dalam BRS, mineral alterasi

atau mineral-mineral yang mengalami pengubahan menjadi mineral yang baru, dan

mineralisasi atau mineral-mineral yang terbentuk langsung dari magma dan belum

mengalami alterasi. Batuan ini memiliki mineral primer yaitu kuarsa, tidak terdapat

mineral altersai dan memiliki meneralisasi molibdenit. Tekstur khusus dari

mineral ini yaitu vein kuarsa atau urat-urat yang terdapat dalam suatu batuan.

Berdasarkan zona alterasi dan mineralisasi menurut Cowell dan Guilbert, batuan

ini termasuk dalam zona Ore zone. Berdasarkan penjelasan dari ciri fisik diatas,

maka nama dari mineral ini ialah Molibdenit.

Molibdenum tidak dapat bereaksi dengan air pada suhu kamar.

Molibdenum juga tidak dapat bereaksi dengan udara atau oksigen pada suhu

kamar, akan tetapi pada suhu tinggi akan membentuk molibdenum(VI) trioksida.

2Mo(s) + 3O2(g) 2MoO3(s). Reaksi dengan halogen akan membentuk molibdenum

halida, misalnya jika molibdenum direaksikan dengan fluorin, maka akan

membentuk molibdenum(VI) fluorida. Mo(s) + 3F2(g) MoF6(l).

Zona endapan ini yaitu ore zone atau zona mineralisasi yang sama dengan

zona alterasi yang berada pada bagian dalam suatu sistem hidrotermal dengan

kedalaman bervariasi yang umumnya lebih dari beberapa ratus meter. Zona alterasi

ini dicirikan oleh mineral ubahan berupa biotit sekunder, K Feldspar, kuarsa, serisit

dan magnetite. Mineral logam sulfida berupa pirit dan kalkopirit dengan

perbandingan 1:1 hingga 3:1, bentuk endapan dapat juga dijumpai dalam bentuk

mikroveinlet serta dalam bentuk menyebar (“disseminated”).

Pada jumlah yang kecil, molibdenum efektif untuk mengeraskan baja.

Molibdenum digunakan pada komponen pesawat terbang, peluru, filamen pada

Page 9: PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

pemanas elektrik dan lapisan pelindung pada ketel. Molibdenum orange merupakan

pigmen antara merah-kuning ke merah-orange terang dan digunakan pada cat, tinta,

plastik, dan senyawa-senyawa karet.

Referensi :

http://yubilaika.blogspot.com/2011_07_01_archive.html , diakses pada

tanggal 13 mei 2014 pukul 18.39 WITA

http://nuralym.blogspot.com/2012/12/petrologi.html , diakses pada tanggal

13 mei 2014 pukul 18.34 WITA

ASISTEN PRAKTIKAN

(FADLIAH) (INDRIANI PUSPITASARI)

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

ACARA : ALTERASI DAN MINERALISASI II NAMA : INDRIANI P

Page 10: PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

HARI/TGL : RABU/ 09 APRIL 2014 NIM : D611 12 261

NO. SAMPEL : 4

NO PERAGA : -

WARNA

Segar : Abu-abu kehitaman

Lapuk : Abu-abu kecoklatan

JENIS ENDAPAN : Hydrotermal(Mineralisasi)

JENIS BATUAN

Wall Rock : Batuan Beku

Source Rock : -

KOMPOSISI MINERAL

Mineral Primer : Piroksin

Mineral Alterasi : -

Mineralisasi : Kalkopirit

TEKSTUR KHUSUS MINERAL : Veinlet, Segregasi Kalkopirit

ZONA : Peripheral zone

NAMA BATUAN : -

KETERANGAN :

Mineral ini memiliki ciri fisik dengan warna segar abu-abu kehitaman dan

warna lapuk abu-abu kecoklatan. Dimana batuan ini memiliki jenis endapan

hydrothermal yang masuk dalam proses mineralisasi atau proses dimana

pembentukan mineralnya langsung berasal dari magma dan tidak mengalami

Page 11: PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

proses alterasi. Batuan ini memiliki wall rock batuan beku. Komposisi mineral di

bagi menjadi tiga, yaitu mineral primer atau mineral-mineral yang terdapat dalam

BRS, mineral alterasi atau mineral-mineral yang mengalami pengubahan menjadi

mineral yang baru, dan mineralisasi atau mineral-mineral yang terbentuk langsung

dari magma dan belum mengalami alterasi. Batuan ini memiliki mineral primer

yaitu piroksin, tidak terdapat mineral altersai dan memiliki meneralisasi

kalkopirit. Tekstur khusus dari mineral ini yaitu veinlet atau urat-urat yang

memiliki ukuran lebih kecil dari vein dan segregasi kalkopirit dimana terdapat

mineral kalkopirit yang menumpuk pada suuatu tempat dan tidak menyebar.

Berdasarkan zona alterasi dan mineralisasi menurut Cowell dan Guilbert, batuan

ini termasuk dalam zona peripheral zone. Berdasarkan penjelasan dari ciri fisik

diatas, maka nama dari mineral ini ialah Kalkopirit.

Mineral ini merupakan salah satu jenis mineral sulfida yang terbentuk dari

persenyawaan unsur Cu ,Fe dan S yang terjadi karena proses hidrotermal,yang

mana magma yang berupa unsur volatil berupa gas dan uap yang mengandung

unsur S , Fe, dan Cu tersebut bereaksi dengan unsur yang berasal dari lareutan

hidrotermal.

Kalkopirit jarang ditemukan bersama-sama tembaga murni. Kalkopirit

sering diacungkan dengan pirit.

Referensi :

Page 12: PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

http://yubilaika.blogspot.com/2011_07_01_archive.html , diakses pada

tanggal 13 mei 2014 pukul 18.39 WITA

http://nuralym.blogspot.com/2012/12/petrologi.html , diakses pada tanggal

13 mei 2014 pukul 18.34 WITA

ASISTEN PRAKTIKAN

(FADLIAH) (INDRIANI PUSPITASARI)

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

Page 13: PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

ACARA : ALTERASI DAN MINERALISASI II NAMA : INDRIANI P

HARI/TGL : RABU/ 09 APRIL 2014 NIM : D611 12 261

NO. SAMPEL : 5

NO PERAGA : -

WARNA

Segar : Hitam

Lapuk : Hitam Lapuk

JENIS ENDAPAN : Hydrotermal (Mineralisasi)

JENIS BATUAN

Wall Rock : Batuan Beku

Source Rock : -

KOMPOSISI MINERAL

Mineral Primer : -

Mineral Alterasi : -

Mineralisasi : Hematit

TEKSTUR KHUSUS MINERAL : Collform

ZONA : Ore Zone

NAMA BATUAN : -

KETERANGAN :

Mineral ini memiliki ciri fisik dengan warna segar hitam dan warna lapuk

hitam lapuk. Dimana batuan ini memiliki jenis endapan hydrothermal yang masuk

dalam proses mineralisasi atau proses dimana pembentukan mineralnya langsung

Page 14: PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

berasal dari magma dan tidak mengalami proses alterasi. Batuan ini memiliki wall

rock batuan beku. Komposisi mineral di bagi menjadi tiga, yaitu mineral primer

atau mineral-mineral yang terdapat dalam BRS, mineral alterasi atau mineral-

mineral yang mengalami pengubahan menjadi mineral yang baru, dan mineralisasi

atau mineral-mineral yang terbentuk langsung dari magma dan belum mengalami

alterasi. Pada batuan ini tidak terdapat mineral primer dan mineral alterasi, tetapi

terdapat meneralisasi Hematit. Tekstur khusus dari mineral ini yaitu colloform

atau tekstur yang menyerupai anggur. Berdasarkan zona alterasi dan mineralisasi

menurut Cowell dan Guilbert, batuan ini termasuk dalam zona Ore zone.

Berdasarkan penjelasan dari ciri fisik diatas, maka nama dari mineral ini ialah

Hematit.

Mineral hematit merupakan salah satu jenis mineral yang banyak

mengandung unsur oksidasi besi,yang terbentuk dari proses oksidasi. Adapun

proses pembentukannya adalah batuan asalnya yang berupa batuan beku basa dan

banyak mengandung unsur Fe atau besi bercampur dan bereaksi dengan unsur

unsur yang dapat menyebabkan terjadinya proses oksidasi dan electrolisis seperti

oleh unsur Cl dan O pada kondisi tropis-subtropis .Endapan endapan yang seperti

ini dapat dijumpai sebagai endapan marin disebabkan oleh karena didaerah tersebut

unsur yang menyebabkan electrolisis seperti NaCl sangat melimpah.

Zona endapan ini yaitu ore zone atau zona mineralisasi yang sama dengan

zona alterasi yang berada pada bagian dalam suatu sistem hidrotermal dengan

kedalaman bervariasi yang umumnya lebih dari beberapa ratus meter. Zona alterasi

ini dicirikan oleh mineral ubahan berupa biotit sekunder, K Feldspar, kuarsa, serisit

dan magnetite. Mineral logam sulfida berupa pirit dan kalkopirit dengan

perbandingan 1:1 hingga 3:1, bentuk endapan dapat juga dijumpai dalam bentuk

mikroveinlet serta dalam bentuk menyebar (“disseminated”).

Page 15: PRAKTIKUM ENDAPAN MINERA1

Kegunaan dari mineral hematite ini ialah sebagai bijih besi yang sangat

penting dan sebagai contoh mineral. Warnanya yang merah darah itu(dalam bentuk

bubuk) dapat digunakan dengan baik untuk zat warna(pigment).

Referensi :

http://yubilaika.blogspot.com/2011_07_01_archive.html , diakses pada

tanggal 13 mei 2014 pukul 18.39 WITA

http://nuralym.blogspot.com/2012/12/petrologi.html , diakses pada tanggal

13 mei 2014 pukul 18.34 WITA

ASISTEN PRAKTIKAN

(FADLIAH) (INDRIANI PUSPITASARI)