PRAKTIK SOSIAL PELESTARIAN SITUS MANUSIA PURBA … · 2020. 1. 27. · Manusia Purba Sangiran...

16
i PRAKTIK SOSIAL PELESTARIAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN SEBAGAI CAGAR BUDAYA (Studi Kasus Pada Masyarakat Sekitar Situs Cagar Budaya Manusia Purba di Sangiran) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Sosiologi Oleh: Dwiana Kusmartanti S251308010 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017

Transcript of PRAKTIK SOSIAL PELESTARIAN SITUS MANUSIA PURBA … · 2020. 1. 27. · Manusia Purba Sangiran...

  • i

    PRAKTIK SOSIAL PELESTARIAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN

    SEBAGAI CAGAR BUDAYA

    (Studi Kasus Pada Masyarakat Sekitar Situs Cagar Budaya Manusia Purba

    di Sangiran)

    TESIS

    Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

    Program Studi Sosiologi

    Oleh:

    Dwiana Kusmartanti

    S251308010

    PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

    PROGRAM PASCASARJANA

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2017

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    MOTTO

    Man Jadda Wajada, Man Shabara Zhafira, Man Sara Ala Darbi Washala

    (Siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil, siapa yang bersabar pasti beruntung, siapa

    menapaki jalan-Nya akan sampai ke tujuan)

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Karya ini penulis persembahkan kepada:

    1. Kedua orangtua Bapak Sudiyono dan Ibu Endah Kusharyati yang selalu

    memberikan bimbingan, doa dan dukungan untuk terselesaikannya Tesis ini,

    2. Widodo Dwi Riyanto yang telah memberikan semangat dan dukungan hingga

    terselesaikannya Tesis ini

    3. Pembimbing Tesisku, Dr. Argyo Demartoto,M.Si dan Drs. Y. Slamet, M.Sc.,

    Ph.D yang penuh kesabaran membimbing untuk terselesaikannya Tesis ini,

    4. Almamaterku Program Studi Sosiologi Program Pascasarjana Universitas

    Sebelas Maret Surakarta

  • vii

    ABSTRAK

    Dwiana Kusmartanti, 2017, S251308010, Praktik Sosial Pelestarian Situs

    Manusia Purba Sangiran Sebagai Cagar Budaya (Studi Kasus Pada Masyarakat Sekitar

    Situs Cagar Budaya Manusia Purba di Sangiran), Tesis Program Studi Sosiologi,

    Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing I: Dr. Argyo

    Demartoto,M.Si. II Drs. Yulius Slamet,M.Sc.,Ph.D

    Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisis praktik pelestarian Situs Manusia

    Purba Sangiran, mengetahui habitus masyarakat, mengetahui modal (ekonomi, budaya,

    sosial, simbolik) ,mengetahui arena masyarakat di sekitar Museum Sangiran dan

    mengetahui profil Sangiran sebagai Cagar Budaya. Penelitian ini merupakan penelitian

    kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus tunggal. Data diperoleh melalui

    informan, dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,

    observasi, dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah non-probability sampling menggunakan maximum variation sampling atau

    sampel variasi maksimum yaitu memilih informan dengan karakteristik informan dari

    Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMPS), tokoh masyarakat dan masyarakat

    setempat.

    Praktik sosial yang dilakukan masyarakat di sekitar Situs Sangiran terdiri dari

    lima praktik sosial. Masyarakat lokal Sangiran yang bekerja sebagai pemandu wisata di

    Sangiran melakukan praktik sosial yaitu: (1) memandu peneliti dan wisatawan selama

    berkunjung ke Sangiran (2) memberikan informasi mengenai Sangiran kepada

    pengunjung dan (3) mendampingi BPSMPS dalam penelitian/ekskavasi fosil. Bagi aktor

    yang terdiri dari pedagang souvenir,pengrajin souvenir, dan penjual makanan di

    Sangiran memiliki praktik sosial yang berlandaskan kepada motif ekonomi untuk

    meningkatkan penghasilan dari banyaknya kunjungan di Sangiran. Praktik sosial yang

    dilakukan adalah menjual komoditas lokal untuk dipasarkan di Museum Sangiran

    berupa souvenir khas dan makanan minuman. Praktik sosial selanjutnya dilakukan oleh

    kelompok kesenian lokal “Teater Sangir” yang mementaskan drama Legenda Balung

    Buto dan kesenian tuthuk lesung untuk menunjang pariwisata Museum Sangiran dan

    mengenalkan “Legenda Balung Buto” sebagai identitas Sangiran. Praktik sosial

    keempat, dilakukan oleh tenaga lokal yang bertugas membantu penggalian fosil dan

    menyerahkan fosil temuan kepada BPSMPS dan praktik sosial kelima merupakan

    praktik sosial yang bersifat merusak kelestarian Situs Sangiran yaitu penjualan dan

    pemalsuan fosil kepada pengunjung Sangiran.

    Kata kunci: Praktik, Habitus, Modal, Ranah ,Cagar Budaya

  • viii

    ABSTRACT

    Dwiana Kusmartanti, 2017, S251308010, Social Preservation Practices at

    Primordial Human Site in Sangiran as a Cultural Heritage (Case Study in the local

    community), Master Thesis, Sociology Study Program, Post-Graduate Degree,

    Universitas Sebelas Maret Surakarta. First Counselor: Dr. Argyo Demartoto, M.Si.

    Second Counselor: Drs. Yulius Slamet, M.Sc., Ph.D

    This study aimed to analyze the preservation practices at primordial human site

    in Sangiran, to investigate the people’s habitus, to perceive the capitals (economic,

    cultural, social, and symbolic), to find out people’s arena around the museum, and to

    perceive Sangiran’s profile as a cultural heritage. As for the approach, the study used

    qualitative approach with single case study strategy. The data were obtained via

    informants, documents, and archives which were collected by using some techniques;

    interview, observation, and documentation. All of the samples in the study were chosen

    through maximum variation sampling technique, they were chosen based on certain

    criteria. Those who are chosen were informants from Balai Pelestarian Situs Manusia

    Purba (BPSMPS) (The Institute of Primordial Human Site Preservation), public figures

    of the local community, and local community.

    Based on the results, it is revealed that there are five patterns of social practices

    conducted by the local community in Sangiran. Local people who work as tour guides

    in Sangiran perform social practices such as: (1) providing tourist guide service for

    researchers and tourists during their visit to Sangiran, (2) providing information about

    Sangiran to visitors, and (3) assist BPSMPS in research or fossil excavation. For actors

    consisting of souvenir merchants, souvenir craftsmen, and food vendors in Sangiran,

    they have social practices based on economic motives to increase income from the

    number of tourist visiting Sangiran. As its nature, Social practice is to sell local

    commodities to be marketed in the Museum Sangiran in the form of Sangiran typical

    souvenirs; and food and drinks. The next, social practice is also performed by local art

    group named "TeaterSangir" which features The Legend of Balung Buto drama and

    "Tuthuk lesung" art to support Sangiran Museum tourism and introduce "Legend of

    Balung Buto" as Sangiran identity. The fourth, social practice pattern carried out by

    local personnel in charge of assisting fossil excavation and submitting fossil findings to

    BPSMPS and the last is a social practice patterns that is destructive to the sustainability

    of Sangiran Site in the form of fossil illegal sale and forgery.

    Keywords: practices,habitus, capitals, field, cultural heritage

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas limpahan berkah, hidayah dan

    inayahnya sehingga penulis mampu menyelesaikan tulisan ini. Penulisan ini mengambil

    lokasi di salah satu Cagar Budaya Indonesia yang berskala Internasional dengan judul

    “Praktik Sosial Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran Sebagai Cagar Budaya (Studi

    Kasus Pada Masyarakat Sekitar Situs Cagar Budaya Manusia Purba di Sangiran)”.

    Penelitian ini meneliti tentang bagaimana berbagai pihak di sekitar Museum

    Sangiran berpartisipasi dalam program pelestarian cagar budaya. Masing-masing aktor

    dengan latar belakang yang berbeda menggunakan habitus dan modal yang dimiliki

    untuk melaksanakan praktik pelestarian Situs Cagar Budaya Sangiran. Praktik

    pelestarian yang dilakukan pun sangat beragam. Adapun pihak-pihak yang aktif dalam

    program pelestarian tersebut terdiri dari tiga tingkatan: 1. Badan Pelestarian Situs

    Manusia Purba Sangiran (BPSMPS) 2. Pemerintah Desa Krikilan 3. Masyarakat yang

    tinggal di sekitar lokasi Museum Sangiran. Praktik pelestarian tersebut selain berguna

    untuk melestarikan cagar budaya juga dapat menunjang perekonomian warga setempat

    yang pada mulanya mayoritas bermatapencaharian sebagai petani atau buruh serabutan.

    Penyelesaian penulisan ini tentu tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak

    yang telah memberikan banyak masukan. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan

    terima kasih pada:

    1. Dr. Argyo Demartoto, M.Si. selaku pembimbing pertama yang selalu

    memberikan bimbingan, arahan dan motivasi sehingga penulis dapat

    menyelesaikan tulisan ini.

    2. Drs. Yulius Slamet, M.Sc., Ph.D selaku pembimbing kedua yang telah

    memberikan bimbingan dan pemahaman sehingga penulis dapat menyelesaikan

    tulisan ini.

    3. Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMPS) yang telah

    memberikan banyak informasi yang sangat mendukung dalam penelitian ini.

    4. Pemerintah Desa Krikilan atas keramahan dan infomasi yang diberikan selama

    penelitian ini berlangsung.

    5. Masyarakat Desa Krikilan atas keramahan, keterbukaan dan informasi-informasi

    yang telah diberikan selama penelitian berlangsung.

  • x

    6. Kedua orangtua yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat sehingga

    penulis dapat menyelesaikan tulisan ini.

    7. Widodo Dwi Riyanto yang telah memberikan doa dan semangat untuk

    menyelesaijan tulisan ini

    8. Teman-teman Pascasarjana Sosiologi 2013.

    Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan membawa

    kebaikan bagi semua.

    Surakarta, Agustus 2017

    Penulis

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….... i

    HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………...... ii

    HALAMAN PERNYATAAN……………………………………………………….. iii

    HALAMAN MOTTO………………………………………………………………... iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………………… v

    ABSTRAK…………………………………………………………………………… vi

    ABSTRACT………………………………………………………………………….. vii

    KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. viii

    DAFTAR ISI…………………………………………………………………………. x

    DAFTAR TABEL……………………………………………………………………. xii

    DAFTAR MATRIKS………………………………………………………………… xiii

    DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………… xiv

    DAFTAR BAGAN…………………………………………………………………… xv

    BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………… 1

    A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………. 1

    B. Perumusan Masalah……………………………………………………………... 14

    C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………… 15

    D. Manfaat Penelitian………………………………………………………………. 15

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………….. 17

    A. Batasan Konsep………………………………………………………………….. 17

    1. Habitus………………………………………………………………….... 17

    2. Arena……………………………………………………………………... 19

    3. Modal……………………………………………………………................ 20

    4. Praktik Sosial…………………………………………………………….... 22

    5. Pelestarian Cagar Budaya………………………………………………... 23

    6. Landasan Teori………………………………………………………….... 25

    B. Penelitian Yang Relevan……………………………………………………........ 32

    C. Kerangka Pikir…………………………………………………………………... 47

    BAB III. METODE PENELITIAN…………………………………………………... 51

    A. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………………………..... 51

    B. Jenis Penelitian……………….………………………………………………….. 52

    C. Data dan Sumber Data……………….………………………………………...... 54

    D. Sampling……………………..…………………………………………............. 54

    E. Teknik Pengumpulan Data…..………………………………………………....... 62

    F. Validitas Data………………...………………………………………………...... 63

    G. Teknik Analisis Data ………..……………………………………………........... 64

    BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………………..... 67

    A. Hasil Penelitian………………………………………………………………….. 67

    1. Deskripsi Lokasi Penelitian.. ……………………………………………........ 67

    a. Kondisi Demografis…….………………………………………………..... 67

  • xii

    b. Kondisi Kependudukan... ……………………………………………........ 68

    c. Sarana Pendidikan dan Kesehatan……………………………………........ 71

    d. Potensi Cagar Budaya Situs Manusia Purba Sangiran …………………... 72

    1) Cagar Budaya Situs Manusia Purba Sangiran……………………….... 72

    2) Legenda Balung Buto………………………………… … … … … . .. 77

    3) Museum Manusia Purba Sangiran …………………………………… 79

    4) Wirausaha Kerajinan Lokal ………………………………………….. 88

    5) Pertunjukan Kesenian Daerah………………………………… …….. 91

    e. Aktivitas Ekonomi Masyarakat………………………………………...… 93

    f. Kondisi Sosial-Budaya Masyarkat……………………………………….. 108

    g. Aktivitas Penemuan Fosil oleh Masyarakat Sangiran………………... 118

    2. Habitus Masyarakat Sekitar Museum Sangiran……………………………… 130

    a. Pengetahuan Masyarakat Sekitar Museum Sangiran terkait dengan

    keberadaan Situs Manusia Purba Sangiran……………………………….

    130

    b. Pemahaman Masyarakat Desa Krikilan terhadap keberadaan Situs

    Manusia Purba Sangiran …………………………………………………

    132

    c. Persepsi Masyarakat dengan keberadaan Situs Manusia Purba

    Sangiran………...........................................................................................

    133

    d. Nilai yang berlaku dalam Masyarakat……………………………………. 134

    e. Tindakan………………………………………………………………….. 136

    3. Modal Sosial, Budaya, Ekonomi dan Simbolik Masyarakat Sekitar Museum

    Situs Manusia Purba Sangiran………………………………………………..

    140

    a. Modal Sosial……………………………………………………………… 140

    b. Modal Budaya……………………………………………………………. 146

    c. Modal Ekonomi…………………………………………………………... 149

    d. Modal Simbolik…………………………………………………………... 151

    4. Ranah Pelestarian Cagar Budaya di Sangiran………………………………... 158

    5. Praktik Sosial Masyarakat Sekitar Museum Situs Manusia Purba

    Sangiran……….................................................................................................

    160

    B. Pembahasan……………………………………………………………………… 165

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………….. 179

    A. KESIMPULAN………………………………………………………………….. 179

    B. IMPLIKASI……………………………………………………………………… 180

    C. SARAN………………………………………………………………………….. 183

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Jadwal Penelitian 52

    Tabel 2 Karakteristik Informan……………………………………… 61

    Tabel 3 Sektor Mata Pencaharian Masyarakat Desa Krikilan……………….. 68

    Tabel 4 Pendidikan Masyarakat……………………………………………... 70

    Tabel 5 Kesejahteraan Keluarga (Analisis DDK) Penduduk Desa

    Krikilan………………………………………………………………

    70

    Tabel 6 Rasio Guru dan Murid……………………………………………… 71

    Tabel 7 Sarana Kesehatan…………………………………………………… 72

    Tabel 8 Jumlah Pengunjung Situs Manusia Purba Sangiran………………… 76

    Tabel 9 Potensi Cagar Budaya Situs Manusia Purba Sangiran……………… 93

    Tabel 10 Lembaga Kemasyarakatan………………………………………….. 117

    Tabel 11 Aktivitas Penemuan Fosil di Sangiran……………………………… 129

    Tabel 12 Pembentukan Modal Masyarakat Sekitar Museum Sangiran.. 151

    Tabel 13 Ranah Masyarakat Sekitar Museum Sangiran………………. 158

  • xiv

    DAFTAR MATRIKS

    Matriks 1 Habitus Masyarakat Sekitar Situs Sangiran…………………. 164

    Matriks 2 Pembentukan Modal Masyarakat Sekitar Museum Sangiran.. 155

    Matriks 3 Ranah Masyarakat Sekitar Situs Sangiran………..…………. 160

    Matriks 4 Praktik Sosial Masyarakat Sekitar Situs Sangiran…………... 177

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 4.1 Toto Marsono Perintis Museum Sangiran………………………… 75

    Gambar 4.2 Pintu Masuk Museum Sangiran yang berada di Desa Krikilan…… 77

    Gambar 4.3 Koleksi yang dipamerkan di ruang pamer 1……………………… 80

    Gambar 4.4 Suasana ruang pamer 2…………………………………………… 81

    Gambar 4.5 Suasana ruang pamer 3…………………………………………… 82

    Gambar 4.6 Label barang bukti dari Kepolisian Negara Republik Indonesia

    yang menyita fosil sebagai barang bukti perdagangan gelap………

    87

    Gambar 4.7 Kerajinan Batu Batik Khas Sangiran berbentuk badak……………. 89

    Gambar 4.8 Kerajinan souvenir dari limbah kayu mebel………………………. 89

    Gambar 4.9 Kaos berlogo Sangiran yang dijual di kios souvenir Museum

    Sangiran…........................................................................................

    90

    Gambar 4.10 Teater Sangir saat menampilkan tuthuk lesung dalam Srawung

    Seni Segara Gunung Kabupaten Sragen Tahun 2015……...............

    92

    Gambar 4.11 Kios Pedagang Makanan di dalam Museum Sangiran 97

    Gambar 4.12 Toko Souvenir di luar area Museum Sangiran 143

  • xvi

    DAFTAR BAGAN

    Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Praktik Pelestarian Cagar Budaya Situs Sangiran 50

    Bagan 3.1 Komponen analisis data Miles dan Huberman ………………… 64