Prakt SSO 2014

29
Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014 1 PETUNJUK PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK LABORATORIUM KIMIA ORGANIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2014

description

praktikum sso

Transcript of Prakt SSO 2014

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    1

    PETUNJUK PRAKTIKUM

    SINTESIS SENYAWA ORGANIK

    LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

    JURUSAN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS JEMBER

    2014

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    2

    KATA PENGANTAR

    Pemahaman kajian ilmu eksakta tidak hanya dapat dilakukan melalui pembelajaran dalam

    kelas, studi pustaka, dan berdiskusi saja. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk

    meningkatkan pemahaman suatu teori ilmiah adalah dengan melalui praktikum di laboratorium.

    Pada saat ini fungsi praktikum tidak hanya sebagai sarana pembuktian suatu teori saja,

    namun juga dapat digunakan sebagai wadah untuk mengembangkan softskill atau keterampilan

    mahasiswa untuk bekerja di laboratorium. Dalam jangka panjang, kegiatan ini akan memberikan

    manfaat dalam konsep berpikir dan skill mahasiswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan

    (misal berupa penelitian dalam skripsi tugas akhir).

    Praktikum Sintesis Senyawa Organik ini menekankan pada peningkatan softskill atau

    keterampilan mahasiswa dalam konsep dan pengembangan prosedural sintesis, ekstraksi, dan

    pemurnian. Mahasiswa dituntut memahami konsep kerja sintesis sederhana tersebut diikuti

    dengan identifikasi dari produk yang dihasilkan.

    Akhirnya diucapkan selamat berpraktikum, hati-hatilah dalam menangani atau

    menggunakan setiap bahan kimia yang digunakan pada praktikum. Bacalah petunjuk praktikum

    dengan teliti dan carilah informasi pendukung mengenai berbagai hal terkait dengan setiap

    percobaan yang akan dilakukan.

    Jember, Agustus 2014

    Penyusun

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    3

    TATA TERTIB

    PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK

    Petunjuk persiapan dan pelaksanaan bekerja aman di Laboratorium Kimia Organik.

    1. Praktikan harus sudah mempersiapkan apa yang akan dilakukan pada saat praktikum

    (mengetahui: tujuan percobaan, cara kerja percobaan, sifat bahan, alat yang akan digunakan,

    dan data yang akan diharapkan diperoleh) dalam bentuk jurnal (beserta laporan sementara).

    2. Praktikan telah mempersiapkan botol gelas dan bertutup sebagai tempat sampel, dan kain lap

    (atau tisu).

    3. Praktikan hadir tepat pada waktunya ( 10 menit sebelum praktikum dimulai). Praktikan

    yang hadir lebih dari 10 menit dari waktu yang telah ditentukan maka tidak diperkenankan

    untuk mengikuti praktikum Kimia Organik.

    4. Praktikan masuk ke dalam laboratorium harus sudah mengenakan jas praktikum dan

    mengenakan sepatu. Apabila diperlukan, praktikan dapat menggunakan personal protective

    equipment seperti masker atau sarung tangan.

    5. Praktikum dilakukan secara berkelompok.

    6. Selama percobaan dilakukan, praktikan harus mengamati dengan cermat percobaannya dan

    mencatat hasil yang diperoleh, seperti berat/volume hasil, warna, bau, endapan, dan

    sebagainya. Hasil percobaan tersebut dicatat dalam laporan sementara yang saat praktikum

    selesai nanti wajib ditandatangani oleh asisten.

    7. Selama praktikum, praktikan wajib menjaga ketenangan, ketertiban dan keteraturan serta

    memperhatikan dan melaksanakan prinsip-prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja di

    Laboratorium (K3).

    8. Praktikan wajib menjaga kebersihan laboratorium (alat-alat gelas, meja dan lain-lain) serta

    merapikan kembali meja kerja.

    9. Praktikan dilarang mengenakan sandal, makan/minum, merokok, membawa barang-barang

    yang tidak diperlukan untuk kepentingan praktikum, atau bersendagurau selama praktikum.

    10. Selain laporan sementara, praktikan wajib membuat laporan akhir mandiri dengan format

    yang telah ditentukan dan dikumpulkan kepada asisten sebelum percobaan berikutnya.

    11. Hal-hal lain yang belum diatur pada ketentuan diatas dan diperlukan untuk kemanan dan

    keselamatan serta kelancaran praktikum Sintesis Senyawa Organik, akan diatur kemudian.

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    4

    12. Apabila praktikan melanggar atau tidak mentaati ketentuan yang telah disepakati diatas maka

    yang bersangkutan dapat dikeluarkan dari laboratorium Kimia Organik dan tidak

    diperkenankan untuk melanjutkan dan mengulang praktikum, dan dinyatakan gagal.

    Jember, Agustus 2014

    Penyusun

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    5

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2

    TATA TERTIB ............................................................................................................................... 3

    DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 5

    FORMAT LAPORAN .................................................................................................................... 6

    PENILAIAN ................................................................................................................................... 9

    PERCOBAAN 1 ........................................................................................................................... 10

    REAKSI PEMBUATAN ALKENA DENGAN DEHIDRASI ALKOHOL ............................ 10

    PERCOBAAN 2 ........................................................................................................................... 12

    PEMBUATAN ASAM SALISILAT DARI MINYAK GONDOPURO.................................. 12

    PERCOBAAN 3 ........................................................................................................................... 14

    SINTESIS ASAM ASETIL SALISII.AT ............................................................................... 14

    PERCOBAAN 4 ........................................................................................................................... 16

    SINTESIS DIBENZALASETON ............................................................................................. 16

    PERCOBAAN 5 ........................................................................................................................... 18

    REAKSI HALOGENASI ALKOHOL ..................................................................................... 18

    PERCOBAAN 6 ........................................................................................................................... 20

    SINTESIS ASETAMINOFEN (PARASETAMOL) ................................................................ 20

    PERCOBAAN 7 ........................................................................................................................... 22

    SINTESIS ASETANILIDA ...................................................................................................... 22

    PERCOBAAN 8 ........................................................................................................................... 24

    SINTESIS PARA NITROASETANILIDA .............................................................................. 24

    PERCOBAAN 9 ........................................................................................................................... 26

    SINTESIS BENZIL ALKOHOL DAN ASAM BENZOAT .................................................... 26

    PERCOBAAN 10 ......................................................................................................................... 28

    SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO ........................................... 28

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    6

    FORMAT LAPORAN

    Laporan Sementara (Jurnal) berisi:

    Laporan sementara ini dibawa dan dikumpul pada asisten saat sebelum masuk ruang

    laboratorium. Sesuai dengan file form Praktikum SSO 2014, ketik informasi yang ada dalam

    poin-poin tersebut, selain poin waktu dan data (dan) perhitungannya yang dapat ditulis tangan

    dan dimintakan paraf asisten (dipojok kanan atas) saat praktikum telah selesai. Laporan

    sementara berisi:

    Judul Percobaan Bahan

    Tujuan Percobaan Prinsip Kerja

    Pendahuluan Waktu yang dibutuhkan

    Alat Data dan Perhitungan

    Laporan Akhir Praktikum

    Berisi seluruh content form Laporan Praktikum (template tersedia dibawah ini, untuk file atau

    softcopy terkait dengan form Laporan Praktikum tersebut dapat diperoleh di koordinator kelas).

    Laporan akhir praktikum mandiri memiliki format yang harus sesuai dengan format laporan yang

    telah disediakan dibawah ini.

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    7

    Gunakan template dan guideline berikut dalam mempersiapkan proposal praktikum sintesis

    senyawa organik. Jangan mengganti style dan ukuran huruf untuk lembar-lembar berikut ini.

    LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK

    Judul : .

    Tujuan Percobaan : Sebutkan tujuan dilakukannya percobaan ini.

    Pendahuluan

    Jelaskan dasar teori terkait percobaan sintesis senyawa tersebut dan pentingnya senyawa tersebut

    dalam industri, kegunaannya, mempelajari reaksinya, dll.

    Mekanisme Reaksi

    Tuliskan mekanisme reaksi sintesis yang mungkin terjadi dalam percobaan ini!

    Alat

    Sebutkan peralatan yang akan anda gunakan dalam mensintesis dan mengidentifikasi senyawa

    tersebut!

    Bahan

    Sebutkan bahan-bahan kimia yang akan anda gunakan dalam mensintesis senyawa tersebut

    (sertakan dalam lampiran, MSDS masing-masing bahan kimia tersebut)!

    Prosedur Kerja

    Jelaskan metode kerja yang akan anda lakukan dalam mensintesis dan mengidentifikasi senyawa

    tersebut, meliputi:

    - Skema kerja (singkat dan jelas)

    - Prosedur kerja dalam bentuk kalimat.

    Waktu yang dibutuhkan

    Sebutkan waktu yang dibutuhkan untuk mensintesis senyawa tersebut (rancangan waktu

    Paraf Asisten

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    8

    kegiatan)!

    Data dan Perhitungan

    Sebutkan data yang muncul dari percobaan tersebut diikuti dengan perhitungannya, misal berat

    produk teoritis dan rendemen.

    Hasil

    Jelaskan secara singkat hasil percobaan meliputi proses sintesis (misal waktu yang dibutuhkan

    untuk variasi lama refluks) dan identifikasi senyawa hasil sintesis.

    Sertakan foto atau gambar yang terkait dengan percobaan sintesis ini (misal sketsa alat dan foto

    proses dan produk sintesis).

    Pembahasan Hasil

    Bahaslah proses dan hasil percobaan anda serta bandingkan dengan literatur yang ada.

    Hubungkan tentang penggunaan berbagai bahan kimia dan reaksi sintesis yang terjadi.

    Modifikasi kesalahan yang terjadi dilaboratorium dengan dasar teori yang sesuai. Jangan lupa

    cite referensi jika mencuplik statement dari literatur lainnya.

    Kesimpulan

    Sebutkan kesimpulan dari percobaan tersebut.

    Referensi

    Sebutkan sumber yang anda gunakan sebagai dasar metode kerja yang anda gunakan dalam

    mensintesis senyawa tersebut!

    Saran

    Sebutkan saran terkait jika ada perbaikan yang seharusnya dilakukan untuk percobaan ini

    selanjutnya. Misal eksplorasi penggunaan suhu yang lebih tinggi untuk merefluks.

    Nama Praktikan

    Sebutkan nama praktikan.

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    9

    PENILAIAN

    Praktikum Sintesis Senyawa Organik merupakan mata praktikum yang berdiri sendiri sebanyak 2

    sks. Lakukan praktikum dengan kerjasama kelompok yang solid dan buat laporan sebaik

    mungkin.

    Nilai akhir praktikum terdiri dari :

    a. Nilai jurnal : 15 %

    b. Aktivitas Praktikum : 25 %

    c. Nilai laporan : 30 %

    d. Nilai responsi : 30 %

    Nilai Huruf Mutu :

    A : NA 80

    B : 79 NA 70

    C : 69 NA 60

    D : 59 NA 50

    E : 50 NA

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    10

    PERCOBAAN 1

    REAKSI PEMBUATAN ALKENA DENGAN DEHIDRASI ALKOHOL

    Tujuan Percobaan

    1. Mempelajari reaksi dehidrasi suatu alkohol untuk menghasilkan senyawa dengan ikatan

    rangkap.

    2. Mengidentifikasi senyawa dengan ikatan rangkap.

    Pendahuluan

    Semua alkohol dengan atom hidrogen terikat pada atom karbon yang berikatan dengan

    atom karbon yang mengikat gugus alkohol dapat mengalami reaksi dehidrasi menghasilkan

    molekul dengan ikatan rangkap. Reaksi dehidrasi (lepasnya molekul air) dapat dilakukan dengan

    senyawa yang dapat mengikat air secara kuat, misalnya H2SO4 pekat.

    Dehidrasi alkohol dengan H2SO4 harus dilakukan pada suhu yang agak tinggi. Namun,

    H2SO4 pekat pada suhu itu juga bersifat sebagai pengoksidasi kuat, sehingga penggunaan sebagai

    zat pendehidrasi alkohol juga akan mengoksidasi alkohol menghasilkan aldehida, keton atau

    asam karboksilat. Di samping itu, senyawa dengan ikatan rangkap yang dihasilkan selama

    dehidrasi alkohol dapat menghasilkan reaksi polimerisasi dengan adanya H2SO4 yang berperan

    sebagai katalis asam.

    Di dalam percobaan ini anda akan melakukan dehidrasi alkohol primer (n-oktanol)

    alkohol sekunder (2-heksanol atau sikloheksanol) dan alkohol tersier (2-metil-2-butanol)

    menggunakan H2SO4, diikuti dengan mengidentifikasi hasilnya secara fisika dan kimia.

    Alat

    Set alat destilasi, pemanas listrik, gelas ukur 50 ml, termometer, pipet mohr, piknometer,

    penangas air.

    Bahan

    H2SO4 pekat, n-oktanol, 2-heksanol atau sikloheksanol, 2-metil-2-butanol, MgSO4 anhidrat,

    larutan 5% Br2 dalam n-oktanol

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    11

    Prosedur Kerja

    Siapkan satu set alat desitlasi, gunakan labu destilasi 100 mL dan hubungkan dengan air

    pendingin, gunakan labu erlenmeyer 150 mL yang ditaruh dalam es sebagai penampung distilat.

    Masukkan 20 mL sikloheksanol ke dalam labu destilasi, tambahkan beberapa potong batu

    didih, kemudian tambahkan tetes demi tetes 3,3 mL H2SO4 pekat ke dalam labu sambil selalu

    digoyang, kemudian destilasilah campuran secara perlahan-lahan di atas pemanas listrik dan

    hentikan destilasi saat suhunya mencapai 90oC. Tambahkan 5 gram MgSO4 anhidrat pada distilat

    yang diperoleh dan pisahkan cairannya dengan dekantasi secara hati-hati.

    Identifikasilah destilat yang diperoleh pada prosedur diatas dengan mengukur titik

    didihnya, massa jenisnya dan identifikasi ikatan rangkap (melalui reaksi dengan brom atau

    oksidasi dengan KMnO4), bandingkan nilainya dengan alkohol yang digunakan (secara literatur).

    Tugas dan Pertanyaan

    1. Tuliskan struktur semua alkohol yang digunakan dalam percobaan di atas!

    2. Tuliskan reaksi dehidrasi alkohol untuk menghasilkan alkena pada percobaan di atas!

    3. Carilah sifat fisik (titik didih, massa jenis dan indeks refraksi) alkohol yang digunakan dan

    alkena yang dihasilkan dalam percobaan di atas!

    4. Reaksi samping manakah yang mungkin terjadi pada prosedur 2 percobaan ini?

    5. Perkirakan reaksi (tuliskan reaksinya) yang mungkin terjadi sehingga mengakibatkan

    campuran pada prosedur 2a dan 2b berubah warna menjadi hitam!

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    12

    PERCOBAAN 2

    PEMBUATAN ASAM SALISILAT DARI MINYAK GONDOPURO

    Tujuan Percobaan

    Mempelajari pembuatan asam salisilat dari minyak gondopuro melalui reaksi hidrolisis

    ester.

    Pendahuluan

    Minyak gondopuro yang diperoleh dengan cara penyulingan daun tumbuhan famili

    Ericaceae mengandung senyawa utama metil salisilat (asam 2-metoksibensoat) sekitar 96-99%.

    Metil salisilat dalam minyak godopuro sering digunakan sebagai sumber senyawa untuk

    mensintesis berbagai senyawa, misalnya aspirin dan polimer resin melalui senyawa antara asam

    salisilat (asam 2-hidroksibensoat).

    Asam salisilat dilaporkan banyak digunakan sebagai salah satu obat pengurang rasa sakit

    (seperti halnya aspirin), sebagai hormon tanaman, bahan tambahan produk kosmetika perawatan

    kulit untuk mengobati jerawat dan penyakit kulit lainnya, bahan tambahan sampo untuk

    mengurangi dundurf, sebagai antiseptik dalam pasta gigi dan bahan pengawet makanan.

    Dalam percobaan ini akan dilakukan pembuatan, pemurnian dan karakterisasi asam

    salisilat dari minyak gondopuro. Metil salisilat dalam minyak gondopuro, yang berupa suatu

    ester, dapat dihidrolisis dalam suasana asam maupun basa menghasilkan asam karboksilat dan

    alkohol. Pada hidrolisis ester dalam suasana asam dapat terjadi melalui beberapa mekanisme

    reaksi tergantung dari struktur esternya, tetapi mekanisme yang umum merupakan kebalikan dari

    reaksi esterifikasi Fischer. Sedangkan hidrolisis ester dalam suasana basa sering dikenal dengan

    reaksi penyabunan dan reaksi ini bersifat tidak dapat balik.

    Alat

    Labu leher tiga 100 mL, kondensor refluks, termometer, penangas air, penyaring Buchner, kertas

    saring,

    Bahan

    Minyak gondopuro, larutan NaOH 5 M, asam sulfat pekat, aquades,

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    13

    Prosedur Kerja

    Masukkan 10 ml minyak gondopuro kedalam labu leher tiga 100 mL yang dilengkapi

    dengan kondensor dan termometer, tambahkan 25 mL NaOH 5 N dan refluklah pada suhu sekitar

    80oC selama satu jam, amati dan catat perubahan campuran yang terjadi.

    Setelah satu jam, turunkan dari pemanas dan dinginkan labu pada suhu kamar dan aman

    untuk dikerjakan, tambahkan H2SO4 2 M sambil digoyang-goyang sampai terbentuk endapan

    berwarna putih. Saring endapan dengan corong Buchner kemudian dicuci 3 kali dengan 50 mL

    aquades dingin. Keringkan di udara atau oven vacum, kenali baunya, timbang beratnya, uji

    kelarutannya dalam air (panas dan dingin) dan tentukan titik lelehnya.

    Tugas dan Pertanyaan

    1. Apa yang dimaksud dengan reaksi hidrolisis?

    2. Tuliskan mekanisme reaksi pembuatan asam salisilat dari minyak gondopuro di atas !

    3. Apa fungsi penambahan asam sulfat?

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    14

    PERCOBAAN 3

    SINTESIS ASAM ASETIL SALISII.AT

    Tujuan percobaan

    Mempelajari reaksi asetilasi asam salisilat menjadi aspirin.

    Pendahuluan

    Jika asam karboksilat dan alkohol serta katalis asam (biasanya HCl atau H2SO4)

    dipanaskan terdapat keseimbangan dengan ester dan air. Proses ini umumnya disebut dengan

    esterifikasi Fisher, yaitu berdasarkan nama Emil Fisher, kimiawan organik abad 19 yang

    mengembangkan metode ini. Walaupun reaksi ini adalah reaksi keseimbangan, dapat juga

    digunakan untuk membuat ester dengan hasil yang tinggi dengan menggeser keseimbangan ke

    kanan.

    Asam fenolat adalah golongan khusus dari asam hidroksi. Asam fenolat yang penting

    salah satunya adalah asam salisilat (asam orto hidroksibenzoat). Penggunaan utama asam salisilat

    adalah dalam pembuatan aspirin. Reaksi antara asam salisilat dan asetat anhidrida menghasilkan

    asetil salisilat (aspirin). Aspirin digunakan secara luas, dalam bentuk murni atau campuran

    dengan obat lain, baik sebagai obat penghilang rasa nyeri (analgesik) atau obat demam.

    Alat

    Labu leher tiga 250 mL, set alat refluks, termometer, corong Buchner, pipet tetes, pengaduk,

    beaker glass, erlenmeyer 250 ml, cawan petri, gelas ukur 100 ml, batu didih, kertas saring,

    pompa vakum, melting point tester.

    Bahan

    Asam salisilat kering (hasil hidrolisis ester pada minyak gondopuro), asam asetat anhidrida, asam

    sulfat pekat, aquades, alkohol 96 %, besi (III) klorida.

    Prosedur kerja

    Masukkan 10 g asam salisilat dan 15 g (14 ml) asam asetat anhidrida ke dalam labu alas

    bulat 250 ml. Tambahkan 10 tetes asam sulfat pekat dan gojog hingga terjadi pencampuran

    sempurna. Panaskan labu pada penangas air suhu 50-60C sambil diaduk selama 15 menit.

    http://salisii.at/
  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    15

    Setelah itu dinginkan labu sambil tetap diaduk dan tambahkan 150 ml air dingin. Saring

    menggunakan corong Buchner dengan bantuan pompa vakum. Cuci kristal dengan air dingin

    hingga tidak bereaksi asam lagi.

    Lakukan rekristalisasi asam asetil salisilat dengan pelarut yang merupakan campuran 30

    mL alkohol 96% dan 75 mL aquades. Tambahkan sedikit demi-sedikit campuran alkohol-air

    yang panas kepada kristal asam asetil salisilat hingga tepat larut, kemudian saring segera

    menggunakan corong Buchner panas dan dinginkan filtratnya hingga diperoleh kristal berbentuk

    jarum. Saring kristal menggunakan corong Buchner. Ambil sedikit kristal dan lakukan test

    dengan pereaksi besi (III) klorida. Keringkan kristal asam asetil salisilat yang diperoleh,

    timbang, dan tentukan titik lelehnya.

    Tugas dan Pertanyaan

    1. Tuliskan persamaan reaksi pembuatan aspirin secara lengkap!

    2. Apa yang dimaksud asetilasi? Selain asetat anhidrida, bisakah digunakan asam asetat glasial?

    3. Mengapa analisa kemurnian hasil dites dengan besi (III) klorida? Bisakah digunakan reagen

    lainnya? Sebutkan!

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    16

    PERCOBAAN 4

    SINTESIS DIBENZALASETON

    Tujuan Percobaan

    Mempelajari reaksi aldol kondensasi melalui pembuatan dibenzal aseton

    Pendahuluan

    Senyawa karbonil yang mempunyai hidrogen yang terikat pada atom karbon alfa dapat

    mengalami reaksi kondensasi. Reaksi ini dilakukan dengan katalis basa yang berfungsi untuk

    membentuk ion karbon dengan mengikat atom H alfa. Reaksi kondenssi ini banyak dijumpai,

    diantaranya reaksi pembuatan dibenszalaseton ini. Reaksi ini antara suatu aldehida dengan suatu

    keton dengan adanya basa adalah suatu contoh reaksi kondensasi aldol (aldehida keton)

    campuran, yang sering dikenal dengan reaksi Claisen-Schmidt.

    Dibenzalaseton dapat dibuat melalui reaksi kondensasi dari aseton dan dua ekivalen

    benzaldehida. Gugus karbonil dari benzaldehida lebih reaktif dari gugus karbonil aseton

    sehingga bereaksi cepat dengan anion aseton menghasilkan beta hidroksi keton. Senyawa

    hidroksi keton ini selanjutnya dengan mudah mengalami dehidrasi dengan berkatalis basa.

    Tergantuing pada jumlah relatif pereaksi yang digunakan, reaksi dapat menghasilkan mono atau

    dibenzalaseton.

    Dibenzalaseton digunakan sebagai komponen tabir surya dan digunakan sebagai ligan

    dalam organologam. Sintesis dibenzalaseton dipilih karena prosedur yang lumayan mudah dan

    bahan-bahan yang digunakan tidak terlalu berbahaya.

    Alat

    Labu erlenmeyer 125 ml, corong buchner, kertas saring, batang pengaduk, pipet mohr, pipet

    tetes, alat uji titik leleh, botol semprot, gelas ukur.

    Bahan

    Benzaldehida, aseton, etanol, NaOH, air, alumunium foil.

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    17

    Prosedur kerja

    Ditimbang 2,55 mL(0,025 mol) benzaldehida didalam erlenmeyer dan selanjutnya

    ditambahkan 20 mL etanol 95% dan 5mL larutan NaOH 20% . Dengan menggunakan pipet

    ditambahkan 1,84 mL aseton.

    Erlenmeyer ditutup dengan cepat dan larutan dikocok. Pengocokan dilakukan berulang

    kali selama 15 menit dan campuran didiamkan selama 15 menit. Bila produk tidak mengkristal,

    dibuka erlenmeyer dan dikerok pada sisi tabung dengan batang penngaduk.

    Padatan dipisahkan dengan penyaringan dan dicuci 3x dengan 50ml air. Rekristalisasi

    produk dilakukan dengan 10 ml etanol. Identifikasi produk dilakukan dengan uji titik leleh.

    Tugas dan Pertanyaan

    1. Gambarkan struktur dibenzalaseton dan tuliskan nama IUPACnya !

    2. Tuliskan mekanisme untuk pembentukan dibenzalaseton dari benzalaseton dan benzaldehida !

    3. Mengapa produk yang diperoleh berwarna kuning ?

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    18

    PERCOBAAN 5

    REAKSI HALOGENASI ALKOHOL

    Tujuan Percobaan

    Mempelajari reaksi substitusi nukleofilik dalam halogenasi alkohol sekunder.

    Pendahuluan

    Gugus OH suatu alkohol dapat disubstitusi oleh suatu halogen melalui mekanisme reaksi

    substitusi nukleofilik menghasilkan suatu alkil halida. Reaksi halogenasi alkohol sekunder dapat

    mengikuti mekanisme SN1 dan SN2. Reaksi ini memerlukan asam kuat untuk memprotonasi

    gugus OH alkohol. Dalam percobaan ini dilakukan reaksi brominasi alkohol sekunder dengan

    cara meraksikan 2-butanol dengan HBr. HBr dihasilkan dengan mereaksikan NaBr dengan

    H2SO4 pekat dalam campuran reaksi brominasinya. Ketika campuran 2-butanol, NaBr dan

    H2SO4 pekat dipanaskan maka dihasilkan gas HBr yang akan bereaksi dengan 2-butanol. Karena

    adanya H2SO4 di dalam campuran reaksinya, maka akan ada beberapa reaksi samping yang

    mungkin terjadi. Untuk mengurangi resiko dari bahaya dari gas HBr, maka hubungkan labu

    tempat reaksinya dengan kondensor refluks dan usahakan untuk tidak menghirupnya jika

    percobaan tidak dapat dilakukan di lemari asap.

    Alat

    Labu alas bulat 100 mL, kondensor distilasi, kondensor refluks, pipet tetes, penangas air, corong

    pisah 75 mL, 4 erlenmeyer 50 mL, 4 gelas beker 100 mL, 5 tabung reaksi.

    Bahan

    2-butanol, NaBr, larutan jenuh Na2CO3, H2SO4 pekat, MgSO4 anhidrat atau Na2SO4 anhidrat.

    Prosedur Kerja

    Masukkan 20 g NaBr ke dalam labu alas bulat 100 mL bersih dan kering, tambahkan 17

    mL air dan 14 mL 2-butanol. Letakkan labu di dalam penangas es, setelah dingin, tambahkan 15

    mL H2SO4 pekat tetes demi tetes melaui dinding labu sambil menggoyang labu untuk

    mencampurnya.

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    19

    Sambungkan labu dengan kondensor relfuks, bila kondenssor refluks tidak tersedia,

    gunakan kondensor destilasi, panaskan campuran dalam labu dengan penangas air pada suhu 85 -

    90oC selama sekitar 40 menit kemudian dinginkan sehingga aman untuk dirubah susunan refluks

    dan diganti dengan kondensor distilasi dan amati campuran cairan dalam labu serta catat

    hasilnya.

    Setelah labu dihubungkan dengan kondensor distilasi dan erlenmeyer penampung,

    distilasilah campuran pada suhu 110-115oC dalam penangas pasir sampai tidak terlihat tetesan

    lagi. Pindahkan distilat ke dalam corong pisah, dan cucilah dua kali dengan sekitar 20 mL air.

    Amati ada berapa lapisan cairan dan di lapisan manakah 2-bromobutananya? Setelah itu cucilah

    dengan 20 mL larutan jenuh Na2CO3 dan tampunglah cairan bukan airnya (2-bromobutananya)

    ke dalam erlenmeyer 50 mL bersih dan kering. Tambahkan zat pengering (MgSO4 atau Na2SO4)

    secukupnya sampai diperoleh cairan yang jernih, kemudian pisahkan cairannya dengan

    menuangkan ke dalam erlenmeyer kecil lain yang bersih dan kering.

    Identifikasikan cairan yang diperoleh pada prosedur di atas dengan menentukan titik

    didihnya, massa jenisnya, indeks refraksi, uji kimia untuk alkil halida dan uji kelarutannya di

    dalam air metanol, etanol, aseton dan diklorometana. Bandingkan sifatnya dengan 2-butanol

    yang digunakan!

    Tugas dan Pertanyaan

    1. Bagaimana sifat fisika (massa jenis, refraksi indeks, kalarutan, dll) zat-zat yang digunakan

    dan dihasilkan pada percobaan ini?

    2. Tuliskan beberapa reaksi samping dari pembuatan 2-bromobutana dari 2-butanol di atas?

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    20

    PERCOBAAN 6

    SINTESIS ASETAMINOFEN (PARASETAMOL)

    Tujuan Percobaan

    Mempelajari proses asetilasi pada sintesis asetaminofen.

    Pendahuluan

    Asetaminofen atau parasetamol merupakan salah satu pengurang rasa sakit yang sangat

    banyak digunakan. Parasetamol dapat dibuat dengan asetilasi p-aminofenol. Untuk

    mengoptimalkan reaksinya, p-aminofenol yang larut dalam air perlu dilarutkan dengan

    mengubahnya menjadi garam kloridanya sebelum dilakukan asetilasi. Dalam percobaan ini

    asetilasi p-aminofenol dilakukan menggunakan asetat anhidrat.

    Alat

    Labu erlenmeyer 125 mL, penangas air, termometer, batang pengaduk

    Bahan

    Anhidrida asetat, p-aminofenol, HCl pekat, natrium asetat.

    Prosedur Kerja

    Masukkan 2,1 g p-aminofenol ke dalam erlemeyer 125 mL, tambahkan 35 mL air dan 2

    mL HCl pekat, aduklah campuran menggunakan pengaduk magnetik sampai campuran menjadi

    larutan yang homogen dan panaskan dengan water bath pada suhu 85oC. Bila larutan menjadi

    berwarna coklat dan kotor, tambahkan dengan 2 g norit (karbon) dan panaskan dalam penangas

    air pada 85oC serta saringlah untuk memperoleh larutan p-aminofenolhidroklorida.

    Di dalam erlenmeyer yang lain larutkan 2,5 g natrium asetat ke dalam 8 mL air.

    Masukkan larutan natrium asetat ke dalam larutan p-aminofenol yang suhunya sudah mencapai

    85oC dan segera tambhakan 4,5 mL anhidrida asetat secara perlahan dan secara terus menerus

    diaduk. Teruskan pemanasan selama 15 menit.

    Dinginkan erlenmeyer dalam penangas es sampai terbentuk kristal (kalau perlu gosokkan

    pengaduk di dinding erlenmeyer di bawah permukaan larutannya untuk mempercepat kristalisasi

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    21

    dan biarkan pembentukan kristal selama 45-60 menit. Pisahkan kristal yang diperoleh dari

    cairannya dengan cara menuangkan (atau dengan saringan buchner, kalau perlu) dan cuci dengan

    5 mL air dingin serta keringkan dan tentukan beratnya serta tentukan titik lelehnya

    Rekristalisi hasil pada prosedur diatas dengan melarutkannya dalam sesedikit mungkin

    air panas (asisten akan menunjukkan caranya!) kemudian dinginkan dalam penangas es dan

    keringkan seperti tahap sebelumnya. Tentukan berat yang dihasilkan, titik lelenya, dan

    kelarutannya dalam etanol, metanol, aseton dan etil asetat. Hitung rendemen hasil rekristalisasi.

    Tugas dan Pertanyaan

    1. Tuliskan mekanisme reaksi pembetukan asetaminofen di atas!

    2. Apa fungsi penambahan natrium asetat ?

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    22

    PERCOBAAN 7

    SINTESIS ASETANILIDA

    Tujuan Percobaan

    Mempelajari reaksi asetilasi senyawa amina aromatis dan pemurnian menggunakan teknik

    rekristalisasi.

    Pendahuluan

    Anilin merupakan amina aromatis primer. Reaksi substitusi terhadap amina aromatis dapat

    berupa substitusi pada cincin benzena atau substitusi pada gugus amina. Asetilasi amina aromatis

    primer atau sekunder banyak dilakukan dengan klorida asam dalam suasana basa atau dengan cara

    mereaksikan amina dengan asetat anhidrida. Anilin primer bereaksi dengan asetat anhidrida panas

    menghasilkan turunan monoasetat (amida).

    Jika asetat anhidrida yang digunakan berlebihan dan pemanasan dilakukan pada waktu

    yang lama, maka sejumlah turunan diasetil akan terbentuk. Namun demikian, turunan diasetil tidak

    stabil dengan kehadiran air dan mengalami hidrolisis menghasilkan senyawa monoasetil.

    Amida dapat mengalami reaksi hidrolisa dalam suasana asam membentuk asam karboksilat

    dan garam amina, sedangkan dalam suasana basa membentuk ion karboksilat dan amina.

    Alat

    Labu alas bulat, set alat refluks, batang pengaduk, beaker glass, erlenmeyer 500 ml, gelas

    ukur 10 ml, corong Buchner, kertas saring, vacuum pump, corong biasa, cawan petri.

    Bahan

    Anilin, asetat anhidrida, abu zink, asam asetat glasial, air, karbon aktif (norit).

    Prosedur Kerja

    Masukkan 20.5 g anilin, 21.5 g asetat anhidrida, 0.1 g abu zink dan 21 g asam asetat glasial

    kedalam labu alas bulat 500 mL yang dilengkapi dengan pendingin. Campuran direfluks selama 30

    menit, kemudian tuangkan sambil diaduk secara cepat kedalam gelas piala yang berisi air es.

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    23

    Kristal yang terbentuk disaring dengan penyaring Buchner penghisap dan dicuci dengan air dingin.

    Hasilnya dikeringkan. Tentukan titik leburnya.

    Untuk tahap rekristalisasi asetanilida, siapkan erlenmeyer 500 ml dan corong yang sudah

    dihangatkan/dipanaskan. Atur kertas saring pada corong. Saring larutan asetanilida, kemudian cuci

    endapan karbon dengan air panas 5 ml. Dinginkan filtratnya dengan pelan-pelan memasukkan

    kedalam penangas air es. Bila setelah pendinginan selama 25 menit tidak muncul kristal, maka

    gores-goreskan dinding erlenmeyer untuk merangsang terbentuknya kristal.

    Siapkan corong Buchner (lengkap dengan kertas saring kering yang sudah ditimbang).

    Lakukan filtrasi/penyaringan. Cuci kristal pada corong Buchner dengan sedikit air dingin.

    Letakkan kristal pada gelas arloji. Keringkan pada suhu 100 0C sekitar 5-10 menit. Timbang bobot

    kristal asetanilida murni. Lakukan pengukuran titik lebur dan bandingkan dengan titik lebur crude

    asetanilida.

    Tugas dan Pertanyaan

    1. Jika asetat anhidrida yang digunakan berlebihan dan pemanasan dilakukan pada waktu yang

    lama, maka sejumlah turunan diasetil akan terbentuk. Tuliskan persamaan reaksinya!

    2. Apa fungsi abu zink dalam reaksi pembentukan asetanilida ?

    3. Syarat apa yang harus dipenuhi oleh pelarut untuk dapat dipakai dalam rekristalisasi ?

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    24

    PERCOBAAN 8

    SINTESIS PARA NITROASETANILIDA

    Tujuan Percobaan

    Memperlajari reaksi nitrasi senyawa aromatis.

    Pendahuluan

    Hidrokarbon aromatik dapat dinitrasi, yaitu atom hidrogennya diganti dengan gugus nitro

    (NO2) menggunakan asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat. Asam sulfat yang digunakan

    berfungsi untuk melengkapi medium asam secara kuat dan mengubah asam nitrat menjadi ion

    nitrosonium yang sangat reaktif dan merupakan agen nitrasi.

    Mekanisme substitusi aromatik melibatkan serangan elektrofil ion NO2+ terhadap inti

    aromatik untuk menghasilkan ion karbonium (I): kemudian pemindahan proton ke ion bisulfat, zat

    yang sangat basis dalam campuran reaksi. Nitrasi biasanya terjadi pada temperatur yang sangat

    rendah. Pada temperatur tinggi dapat terjadi kehilangan bahan karena terjadi oksidasi oleh asam

    nitrat. Nitrobenzena dapat diubah oleh campuran asam nitrat dan asam sulfat pekat menjadi kira-

    kira 90% m-dinitrobenzena dan sejumlah kecil isomer ortho dan para, kemudian dieliminasi

    dengan proses rekristalisasi.

    Alat

    Erlenmeyer 100 mL, batang pengaduk, beaker glass, penangas es, pipet tetes, gelas ukur

    10 ml, corong Buchner, kertas saring, vacuum pump, corong biasa, cawan petri.

    Bahan

    Asetanilida, asam asetat glasial, asam sulfat pekat, asam nitrat pekat.

    Prosedur Kerja

    Masukkan 4 g asetanilid ke dalam labu erlenmeyer 100 ml. Tambahkan ke dalamnya 4 ml

    asam asetat glasial dan 8 ml asam sulfat pekat. Dinginkan labu dalam air es.

    Sementara itu dalam labu erlenmeyer 100 ml lain yang terpisah, campur hati-hati masing-

    masing 2 ml asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat kemudian dinginkan labu dalam air es.

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    25

    Teteskan campuran nitrasi ini tetes demi tetes ke dalam labu erlenmeyer yang berisi asetanilid

    sambil diaduk dan temperatur dijaga agar tidak lebih dari 10C. Apabila penetesan telah selesai

    keluarkan labu dari air es dan biarkan selama 1 jam.

    Setelah itu tuangkan ke dalam gelas beker 250 ml yang berisi 100 ml air dan beberapa

    potong es. Aduk perlahan-lahan, kristal p-nitroasetanilid akan memisah dan biarkan selama 15

    menit. Saring kristal dengan corong buchner, cuci beberapa kali dengan air es kemudian lakukan

    rekristalisasi dengan etanol. Keringkan di oven pada temperatur 100oC, timbang dan tentukan titik

    lelehnya.

    Tugas dan Pertanyaan

    1. Apa yang dimaksud dengan reaksi substitusi ? Berapa macamnya ?

    2. Bagaimanakah beda sifat fisik antara asetanilida dan p-nitroasetanilida ?

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    26

    PERCOBAAN 9

    SINTESIS BENZIL ALKOHOL DAN ASAM BENZOAT

    Tujuan Percobaan

    Mempelajari reaksi Cannizzaro.

    Pendahuluan

    Aldehida aromatik (dan aldehida lain dimana H tidak ada, misalnya formaldehid dan

    trimetil asetaldehid) dibawah pengaruh larutan kuat atau alkali alkoholik mengalami oksidasi dan

    reduksi menghasilkan alkohol dan asam karboksilat. Reaksi dismustasi atau disproporsionasi

    disebut dengan reaksi Cannizaro. Mekanisme reaksi melibatkan produksi anion yang dapat

    memindahkan ion hidrida ke atom karbon karbonil didalam molekul aldehida lain. Reaksi

    dilengkapi dengan perpindahan proton untuk menghasilkan anion karboksilat dan alkohol.

    Alat

    Beaker glass 100 mL dan 250 mL, erlenmeyer 250 mL, corong pisah, labu alas bulat 50

    mL, gelas ukur 25 mL, pipet mohr, kertas saring, botol semprot dan corong buchner.

    Bahan

    KOH, benzaldehid, eter, MgSO4 anhidrat, HCl pekat, dan aquades.

    Prosedur Kerja

    Refluks 16 g (15 mL, 0.15 mol) benzaldehida dan larutan kalium hidroksida (20 gram

    dalam 90 mL air) hingga mendidih selama 2 jam. Kemudian campuran reaksi didinginkan.

    Tambahkan air 52.5 mL untuk melarutkan kalium benzoat. Tuangkan larutan ke dalam corong

    pisah dan tambahkan 15 mL eter. Kocoklah larutan untuk mengekstrak benzil alkohol dengan

    eter. Pisahkan lapisan bawah dan lakukan ekstraksi dengan eter dua kali menggunakan masing-

    masing 12.5 mL eter. Simpanlah fasa berair.

    Gabungkan ekstrak eter dan uapkan pelarutnya menggunakan rotary evaporator hingga

    volume kira-kira 12.5 mL. Dinginkan dan kocok larutan eter dua kali dengan 2.5 mL natrium

    metabisulfit jenuh untuk memisahkan benzaldehid yang masih ada. Pisahkan larutan eteral, cuci

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    27

    dengan 5 mL larutan 10% natrium karbonat, kemudian dengan 5 mL air, dan keringkan dengan

    magnesium sulfat anhidrous. Identifikasi fraksi benzil alkohol menggunakan uji titik didih.

    Senyawa murni mendidih pada 205.5C.

    Tuangkan fasa berair ke dalam campuran 40 mL asam klorida pekat, 40 mL air dan kira-

    kira 50 gram es. Saringlah endapan asam benzoat, cucilah dengan air dingin. Lakukan pemurnian

    dengan teknik rekristalisasi.

    Tugas dan Pertanyaan

    1. Apa yang dimaksud dengan reaksi Cannizaro ?

    2. Bagaimana cara mengisolasi dan memurnikan hasil benzil alkohol dan asam benzoat ?

    3. Tulis mekanisme reaksi pembuatan benzil alkohol dan asam benzoat !

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    28

    PERCOBAAN 10

    SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO

    Tujuan Percobaan

    Studi sintesis orange II dari asam p-aminobensenasulfonat (asam sulfanilat)

    dengan -naftol melalui reaksi coupling diazo.

    Pendahuluan

    Amina aromatik primer bereaksi dengan asam nitrit memberikan garam

    arendiazonium. Sementara garam arendiazonium tidak stabil, mereka jauh lebih stabil

    daripada garam alifatik diazonium; mereka tidak terdekomposisi bila temperatur

    campuran reaksi dijaga dibawah 5C. Reaksi diazotasi amina aromatik primer ini

    merupakan sintesis yang penting karena gugus diazonium, -NN: dapat diganti dengan

    gugus fungsional lain melalui reaksi substitusi.

    Alat

    Pipet mohr 25 ml, beaker glass 150 ml, beaker glass 250 ml, erlenmeyer 100 mL,

    pengaduk kaca, kertas saring, corong buchner, hot plate, oven, desikator, cawan (panci

    panas), botol semprot, dan ball pipet.

    Bahan

    Asam sulfanilat, -naftol, Na2CO3, NaNO2, HCl pekat, NaOH 10%, NaCl, etanol

    70 % dan NaCl jenuh.

    Prosedur Kerja

    Larutkan 2,4 g kristal asam sulfanilat (monohidrat) dalam 25 ml laruran 25%

    natrium karbonat (0,65 g Na2CO3 anhidrat dan 25 ml air) dengan cara pendidihan.

    Dinginkan larutan tersebut dengan air kran. Tambahkan 0,95 g natrium nitrit dan aduk

    sampai larut. Tuang larutan dalam beker yang berisi 12,5 g es dan 2,5 ml HCl pekat

    sampai berbentuk endapan putih yang akan memisah dan siap dipakai. Hasil ini tidak

    disaring melainkan dipakai dalam bentuk suspensi.

    Larutkan 1,8 g -naftol dalam 10 ml larutan NaOH 10% dingin dan tuanglah

    kedalam larutan suspensi asam sulfanilat yang sudah dibuat disertai pengadukan. Aduklah

  • Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik 2014

    29

    pasta kristal baik-baik supaya terjadi percampuran yang sempurna, setelah 5-10 menit

    panaskan campuran itu sampai zat padatnya melarut. Tambahkan 5 g NaCl dan larutankan

    semuanya dengan pemanasan dan pengadukan. Masukkan gelas beker ke dalam cawan

    yang berisi air dan es dan biarkan larutan menjadi dingin sampai temperatur kamar.

    Akhirnya dengan pengadukan maka disaring hasilnya pada corong buncher dan

    pakai NaCl jenuh untuk mencuci endapan orange II diatas corong Buchner berlangsung

    agak lambat. Hasilnya mengering secara perlahan-lahan dan masih mengandung NaCl.

    Namun jangan dikeringkan terlebih dahulu.

    Rekristalisasi dengan larutan etanol dalam air ( atau etanol 70% sebanyak 50 mL).

    Pindahkan larutan ke dalam gelas beker dan cucilah kertas saringnya dengan air mendidih

    dan tidak lebih dari 25 mL. Saring melalui corong Buchner yang telah dihangatkan.

    Tuangkan filtratnya ke dalam elenmeyer jika lebih dari 30 ml maka uapkan dengan

    mendidihkan. Dinginkan dengan air es sewaktu mengumpulkan endapan. Bilas gelas

    beker induk dengan sedikit etanol. Keringkan kristal yang diperoleh didalam eksikator,

    timbang, dan tentukan titik leburnya.

    Tugas dan Pertanyaan

    1. Berilah contoh amina aromatik primer, sekunder dan tersier !

    2. Tulislah persamaan reaksi amina aromatik sekunder dengan natrium nitrit !