Prakiraan OPT Dan BA Periode Juli - Desember 2014_2
-
Upload
arif-rahmadhan -
Category
Documents
-
view
28 -
download
0
description
Transcript of Prakiraan OPT Dan BA Periode Juli - Desember 2014_2
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 1
I. PENDAHULUAN
Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) baik hama maupun penyakit
setiap tahun selalu muncul. Gangguan tersebut belum dapat dikendalikan secara optimal
sehingga masih menimbulkan kerugian hasil. Salah satu yang berpengaruh terhadap
pola musim/cuaca lokal yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan OPT adalah
perubahan dan fenomena iklim global. Perlu pengelolaan yang sedemikian rupa dalam
upaya meminimalkan resiko berproduksi, antara lain dengan meramalkan serangan OPT
dan kejadian bencana alam.
Dalam sistem perlindungan tanaman, salah satu subsistemnya yaitu peramalan
OPT dan bencana alam. Peramalan ini berdasarkan dari data dan fakta yang tersedia
serta upaya pengendalian sebelumnya. Peramalan ini perlu dikomunikasikan kepada
berbagai pihak dan instansi terkait, sehingga resiko akibat serangan OPT dapat
diminimalkan.
Untuk periode Juli - Desember 2014 yang akan datang telah dilaksanakan
peramalan OPT dan kejadian bencana alam (banjir dan kekeringan) pada tanaman
pangan dan hortikultura di Sumatera Barat dengan cakupan seluruh Wilayah
Pengamatan (identik dengan Wilayah Administratif Kecamatan). Diharapkan dengan
adanya peramalan ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan
dan langkah-langkah operasional menghadapi musim tanam berikutnya diberbagai level
(kecamatan, kabupaten, dan propinsi).
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 2
II. PERAMALAN SERANGAN OPT PADI
2.1 Peramalan Luas Serangan OPT Utama Padi
Berdasarkan analisis data serangan dan informasi pendukung lainnya, luas
serangan OPT utama padi di Sumatera Barat dapat diramalkan dan hasil ramalan adalah
sebagai berikut :
Tabel 1. Peramalan Luas Serangan OPT Utama Padi di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014
Kabupaten / Kota
Ramalan Luas Serangan OPT (Ha)
Tikus Wereng Coklat
Penggerek Batang
Blas Tungro
A g a m
Pasaman
Pasaman Barat
Lima Puluh Kota
Pd. Pariaman
Pesisir Selatan
Sijunjung
Dharmasraya
Tanah Datar
Solok
Solok Selatan
Ko. Padang
Ko. Bukittinggi
Ko. Payakumbuh
Ko. Pariaman
Ko. Sawahlunto
Ko. Pd. Panjang
Ko. Solok
285.03
8.22
11.95
125.45
31.63
44.21
11.39
28.01
65.51
24.07
0.55
6.90
14.88
17.23
3.17
0.82
11.57
0.11
21.35
18.58
14.85
0.00
0.06
0.12
6.15
0.24
0.06
3.23
0.00
0.18
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.85
2.70
1.18
0.36
0.36
53.14
0.12
1.43
1.72
2.75
0.36
4.90
0.12
0.00
0.12
0.12
0.00
2.25
14.50
5.62
4.46
4.08
0.13
17.75
45.56
46.27
2.76
21.93
0.26
0.39
0.13
0.15
0.00
2.60
0.13
9.63
1.37
7.53
8.10
1.10
0.33
8.92
0.66
0.33
2.69
16.42
0.33
4.24
0.00
0.00
1.17
0.22
0.00
0.11
Sumatera Barat 690.70 64.82 72.48 176.35 53.52
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 3
Tikus (Rattus argentiventer) sebagai hama yang diramalkan menimbulkan resiko
terbesar pada tanaman padi periode Juli sampai Desember 2014. Serangan tikus
diramalkan akan menyerang pada seluruh wilayah pengamatan di Sumatera Barat.
Serangan tikus diramalkan mencapai 690.70 ha, dengan kriteria ringan sampai berat.
Serangan dengan kriteria berat terkonsentrasi di Kabupaten Agam, Lima Puluh Kota,
Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Dharmasraya dan Tanah Datar.
Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.) diramalkan akan menyerang pada
23 wilayah pengamatan di Sumatera Barat seluas 64.82 ha dengan kriteria ringan sampai
berat. Serangan dengan kriteria berat terkonsentrasi di Kabupaten Agam, Pasaman dan
Pasaman Barat. Pada wilayah pengamatan yang terserang hama wereng coklat tersebut
berpeluang besar untuk terserang penyakit virus kerdil rumput yang disebabkan oleh
Rice grassy stunt virus/RGSV dan penyakit virus kerdil hampa yang disebabkan oleh Rice
ragged stunt virus/RRSV.
Serangan penggerek batang yang disebabkan oleh Scirpophaga sp. WLK.
diramalkan terjadi pada sebagian wilayah pengamatan di Sumatera Barat. Luas serangan
penggerek batang diramalkan seluas 72.48 ha dengan kriteria ringan sampai berat.
Serangan dengan kriteria berat terkonsentrasi hanya di Kabupaten Pesisir Selatan.
Penyakit blas (Pyricularia grisea) yang menyerang tanaman padi diramalkan
terjadi hampir seluruh wilayah pengamatan di Sumatera Barat. Serangan penyakit blas
diramalkan mencapai 176.35 ha dengan kriteria ringan sampai berat. Serangan penyakit
ini dengan kriteria berat terkonsentrasi di Kabupaten Agam, Pasaman, Pasaman Barat,
Pesisir Selatan, Sijunjung, Dharmasraya, Tanah Datar, Solok, Solok Selatan dan Kota
Sawahlunto.
Peramalan serangan penyakit tungro yang disebabkan oleh Rice tungro bacillium
virus/RTBV dan Rice tungro spherical virus/RTSV terjadi pada sebagian besar wilayah
pengamatan di Sumatera Barat. Luas serangan penyakit tungro diramalkan seluas 53.52
ha dengan kriteria ringan sampai berat. Serangan dengan kriteria berat hanya
terkonsentrasi di Kabupaten Solok.
Lebih jelasnya, peramalan luas serangan OPT utama padi di Sumatera Barat
periode Januari sampai Juni 2014 dapat dilihat pada Lampiran 1.
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 4
2.2 Peramalan Kehilangan Hasil Akibat Serangan OPT Pada Tanaman Padi
Peramalan kehilangan hasil akibat serangan OPT pada tanaman padi berdasarkan
hasil analisis peramalan serangan OPT utama padi di Sumatera Barat periode Juli -
Desember 2014. Peramalan kehilangan hasil pada tanaman padi akibat terjadinya
serangan OPT seperti tikus, wereng coklat, penggerek batang padi, blas dan tungro.
Kehilangan hasil akibat serangan tikus diramalkan mencapai 1.654.42 ton yang setara
dengan Rp. 7.444.890.000,-. Kehilangan hasil akibat serangan wereng coklat diramalkan
sebesar 213.82 ton yang setara dengan Rp. 962.190.000,-. Hama penggerek batang
diramalkan akan menyebabkan kehilangan hasil sebesar 194.00 ton yang setara dengan
Rp. 873.000.000,-. Ramalan kehilangan hasil akibat penyakit blast mencapai 561.47 ton
yang setara dengan Rp. 2.526.615.000,-. Penyakit tungro yang diramalkan akan
menyebabkan kehilangan hasil sebesar 96.86 ton setara dengan Rp. 435.870.000,-. Total
kehilangan hasil akibat serangan komplek OPT utama padi mencapai 2.720.57 ton yang
setara dengan Rp. 12.242.565.000,-.
Tabel 2. Peramalan Kehilangan Hasil Akibat Serangan OPT Pada Tanaman Padi di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014
No.
OPT Kriteria Luas
Serangan (Ha)
Kehilangan Hasil (Ton)
Kehilangan Hasil (Rp)
1.
2.
3.
4.
Tikus
Wereng Coklat
Penggerek Batang
Blast
Ringan Sedang Berat
105.14 125.96 459.60
77.45 195.21
1.381.76
348.525.000,- 878.445.000,-
6.217.920.000,- Jumlah
Ringan Sedang Berat
1.94 20.62 42.26
1.654.42
2.98 53.44
157.40
7.444.890.000,-
13.410.000,- 240.480.000,- 708.300.000,-
Jumlah
Ringan Sedang Berat
13.29 8.39
50.80
213.82
6.54 14.73
172.73
962.190.000,-
29.430.000,- 66.285.000,-
777.285.000,- Jumlah
Ringan Sedang Berat
13.19 6.00
157.16
194.00
7.07 12.40
490.52
873.000.000,-
31.815.000,- 55.800.000,-
2.207.340.000,-
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 5
No.
OPT Kriteria Luas
Serangan (Ha)
Kehilangan Hasil (Ton)
Kehilangan Hasil (Rp)
5.
Tungro
Jumlah
Ringan Sedang Berat
22.38 20.72 10.42
561.47
20.64 49.32 26.90
2.526.615.000,-
92.880.000,- 221.940.000,- 121.050.000,-
Jumlah 96.86 435.870.000,-
Total 2.720.57 12.242.565.000,-
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 6
III. PERAMALAN SERANGAN OPT PALAWIJA
3.1. Peramalan Luas Serangan OPT Utama Palawija
Berdasarkan hasil analisa data serangan dan informasi Balai Perlindungan
Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sumatera Barat dapat diramalkan serangan
OPT Utama tanaman Kacang Tanah, Jagung dan Kedelai di Sumatera Barat sebagai
berikut :
Tabel 3. Peramalan Luas Serangan OPT Utama Kacang Tanah Di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014
Kabupaten/Kota Ramalan Luas Serangan (Ha)
Penggulung Daun
Tikus Ulat
Grayak Penggerek
Polong
Agam
Pasaman
Pasaman Barat
Lima Puluh Kota
Pesisir Selatan
Sijunjung
Tanah Datar
Solok Selatan
Kota Payakumbuh
Kota Pariaman
2.75
1.2
0.75
0.25
0.8
0.2
1.65
0,25
0,25
0.5
0
1.25
0.65
0
0.15
0
0.5
0
0.25
0
0.75
0.5
0
0.80
1.5
0.5
0.75
0.5
0.2
0
0.75
0
1.25
0
1.25
0.75
1.15
0,25
0.15
0.1
Sumatera Barat 8.6 2.8 5.5 5.65
Hama penggulung daun diramalkan sebagai hama yang menimbulkan resiko
pada tanaman kacang tanah periode Juli sampai dengan Desember 2014. Diramalkan
hama penggulung daun akan menyerang sebagian wilayah pengamatan di Sumatera
Barat. Serangan hama penggulung daun diramalkan mencapai 8.6 Ha, dengan kriteria
ringan sampai sedang. Serangan dengan kriteria sedang terkonsentrasi pada Kabupaten
Agam, Pasaman, Lima Puluh Kota dan Tanah Datar.
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 7
Tikus diramalkan akan menyerang tanaman kacang tanah menimbulkan
kerusakan selama periode Juli sampai dengan Desember 2014. Serangan tikus
diramalkan mencapai 2.8 Ha, dengan kriteria serangan ringan hingga sedang.
Diramalkan tikus menyerang sebagian wilayah pengamatan di Sumatera Barat, serangan
tikus terkonsentrasi pada Kabupaten Pasaman Barat, Pasaman, Pesisir Selatan dan
Tanah Datar.
Ulat grayak diramalkan sebagai hama yang dapat menimbulkan kerusakan pada
tanaman kacang tanah periode Juli hingga Desember 2014. Diramalkan hama ulat
grayak menyerang beberapa daerah di Sumatera Barat. Serangan hama ulat grayak
diramalkan mencapai 5.5 Ha dengan kriteria ringan hingga sedang. Serangan dengan
kriteria ringan terjadi pada Kabupaten Agam, Pasaman, Pasaman Barat, Sijunjung, dan
Solok Selatan serta Kota Payakumbuh.
Hama penggerek polong kacang tanah diramalkan juga akan menyerang
sebagian besar wilayah pengamatan di Sumatera Barat. Luas serangan hama penggerek
polong diramalkan mencapai 5.65 Ha terjadi pada Kabupaten Agam, Pasaman Barat,
Sijunjung, Pesisir Selatan dan Kabupaten Tanah Datar. Secara rinci peramalan serangan
OPT utama tanaman kacang tanah dapat dilihat pada Lampiran 2.
Tabel 4. Peramalan Luas Serangan OPT Utama Jagung Di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014
Kabupaten/Kota Ramalan Luas Serangan (Ha)
B u l a i Penggerek
Batang Ulat
Grayak Tikus
Penggerek Tongkol
Agam
Pasaman
Pasaman Barat
Lima Puluh Kota
Padang Pariaman
Pesisir Selatan
Sijunjung
Tanah Datar
1.25
0
1.25
1.75
0.5
1.75
0,25
0.25
0.2
0
1.25
0.75
0
25.75
2.15
0
0.15
0
0
0
0
0.25
0
0
0
0.28
0
0.26
0
0
0.25
0.5
2.35
0
2.5
2.56
0.15
1.75
0.15
0.25
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 8
Kabupaten/Kota Ramalan Luas Serangan (Ha)
B u l a i Penggerek
Batang Ulat
Grayak Tikus
Penggerek Tongkol
0.1 1.15 0 0 0
Sumatera Barat 7.1 31.25 0.4 1.29 9.71
Serangan penyakit Bulai diramalkan akan menyerang tanaman jagung pada
wilayah pengamatan dan penyebar pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat, dengan
kriteria serangan dari ringan hingga sedang. Penyakit Bulai diramalkan sebagai penyakit
yang menimbulkan resiko terbesar pada tanaman jagung periode Juli sampai dengan
Desember 2014. Luas serangan penyakit Bulai diramalkan mencapai 7.1 Ha, kriteria
serangan sedang diramalkan pada Kabupaten Agam, Pasaman Barat, Pasaman, Lima
Puluh Kota, Padang Pariaman, Sijunjung dan Solok.
Hama wereng batang jagung diramalkan menyerang tanaman jagung terjadi
pada wilayah pengamatan di Sumatera Barat. Luas serangan wereng batang jagung
diramalkan 31.25 Ha dengan kriteria ringan. Penyebaran serangan wereng batang jagung
pada tanaman jagung diramalkan pada wilayah pengamatan Pancung Soal dan Ranah
Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Lima Puluh Kota
dan Tanah Datar.
Hama penggerek batang diramalkan menyerang tanaman jagung terjadi pada
wilayah pengamatan di Sumatera Barat. Luas serangan penggerek batang diramalkan
0,4 Ha dengan kriteria ringan. Penyebaran serangan penggerek batang pada tanaman
jagung diramalkan pada wilayah pengamatan Pancung Soal dan Ranah Pesisir
Kabupaten Pesisir Selatan.
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 9
Ulat grayak diramalkan menyerang tanaman jagung pada wilayah pengamatan IV
Nagari Kabupaten Sijunjung dengan kriteria serangan ringan. Luas serangan ulat grayak
diramalkan 1.29 Ha.
Tikus diramalkan juga merupakan hama yang menimbulkan kerusakan yang
besar pada tanaman jagung periode Juli hingga Desember 2014. Hama tikus diramalkan
menyerang beberapa wilayah pengamatan di Sumatera Barat dengan kriteria ringan
sampai sedang. Luas serangan tikus diramalkan periode Juli hingga Desember 2014
adalah 9.71 Ha yang terkonsentrasi pada Kabupaten Agam, Pasaman Barat, Lima Puluh
Kota, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Sijunjung, Tanah Datar dan Solok.
Penggerek tongkol pada tanaman jagung diramalkan terjadi pada beberapa
wilayah pengamatan dengan kriteria serangan ringan. Luas serangan penggerek tongkol
diramalkan 1.4 Ha yang terkonsentrasi pada Kabupaten Pasaman Barat, Lima Puluh Kota
dan Padang Pariaman. Secara rinci peramalan serangan OPT utama tanaman jagung
dapat dilihat pada Lampiran 3.
Tabel 5. Peramalan Luas Serangan OPT Utama Tanaman Kedelai Di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014
Kabupaten/Kota Ramalan Luas Serangan (Ha)
Penggulung Daun
Ulat Grayak Penggerek
Polong Tikus
Agam
Pasaman
Pasaman Barat
Pesisir Selatan
Sijunjung
Dharmasraya
1.27
0
1.33
0.29
0.17
0
0
0.17
1.41
1.15
0.18
0
1.53
0.99
0.90
1.36
0.52
0.21
0.70
0.26
1.76
0.75
1.03
0.53
Sumatera Barat 1.41 2.85 1,88 1,44
Ramalan luas serangan ulat grayak tanaman kedelai di Sumatera Barat adalah
2,85 Ha yang terdapat pada wilayah pengamatan Kabupaten Pasaman, Pasaman Barat,
Pesisir Selatan dan Sijunjung dengan kriteria serangan ringan.
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 10
Penggulung daun diramalkan sebagai hama yang menimbulkan resiko besar pada
tanaman kedelai periode Juli sampai dengan Desember 2014. Diramalkan hama
penggulung daun menyerang pada beberapa wilayah pengamatan seperti Kabupaten
Agam, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Sijunjung dan Dharmasraya dengan kriteria
serangan ringan hingga sedang. Luas serangan hama penggulung daun pada tanaman
kedelai diramalkan 1.41 Ha, sedangkan kriteria serangan sedang terkonsentrasi pada
Kabupaten Pasaman Barat.
Serangan hama tikus diramalkan terjadi pada tanaman kedelai beberapa wilayah
pengamatan di Sumatera Barat. Penyebaran serangan hama tikus diramalkan terjadi
Kabupaten Agam, Pasaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Sijunjung dan Dharmasraya
dengan kriteria serangan ringan. Serangan hama tikus periode Juli sampai dengan
Desember 2014 pada tanaman kedelai diramalkan seluas 1.44 Ha.
Penggerek polong pada tanaman kedelai periode Juli sampai dengan Desember
2014 diramalkan terjadi pada wilayah pengamatan di Sumatera Barat. Penggerek polong
pada kedelai diramalkan terkonsentrasi pada Kabupaten Agam, Pasaman, Pasaman
Barat, Pesisir Selatan, Sijunjung dan Dharmasraya dengan kriteria serangan ringan.
Penggerek polong pada kedelai diramalkan luas serangan 1.88 Ha. Secara jelas serangan
OPT utama pada tanaman kedelai dapat dilihat pada Lampiran 4.
3.2. Peramalan Kehilangan Hasil dan Kerugian Pada Tanaman Palawija
Dari peramalan serangan OPT utama tanaman kacang tanah periode Juli sampai
dengan Desember 2014 akan dapat diramalkan kehilangan hasil oleh Ulat Grayak,
Penggulung Daun, Penggerek Polong dan Tikus. Diramalkan terjadi kehilangan hasil oleh
serangan Ulat Grayak sebesar 4.4 ton yang setara dengan Rp. 79.200.000,- Kehilangan
akibat serangan hama Penggulung Daun diramalkan sebesar 6.88 ton yang setara
dengan Rp. 123.840.000,- Hama Tikus diramalkan menyebabkan kehilangan 2.24 ton
setara dengan Rp. 40.320.000,- Hama Penggerek Polong diramalkan penyebab
kehilangan hasil sebesar 4.52 ton yang setara dengan Rp. 81.360.000,- Total kehilangan
hasil oleh OPT kompleks tersebut di atas adalah 14,432 ton yang setara dengan Rp.
259.776.000,- Lebih rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 11
Tabel 6. Peramalan Luas Serangan Dan Kehilangan Hasil Akibat Serangan OPT Utama Kacang Tanah Di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014
No OPT Kriteria Luas
Serangan (Ha)
Kehilangan Hasil
Ton Rp.
1 Ulat Grayak
Ringan
Sedang
3.75
1.75
3
1.4
54.000.200
25.200.000
2 Penggulung Daun Ringan
sedang
5.10
3.50
4.08
2.8
73.440.000
50.400.000
3 Penggerek Polong Ringan
Sedang
3.75
2.90
3
2.32
54.000.000
41.760.000
4 T i k u s Ringan
Sedang
1.5
1.3
1.2
1.04
21.600.000
18.720.000
Total Ringan
Sedang
14.1
9.45
11.28
7.56
203.040.000
136.080.000
Peramalan serangan OPT utama tanaman jagung periode Juli sampai dengan
Desember 2014 dapat diramalkan kehilangan hasil akibat serangan penyakit Bulai
sebesar 68.16 ton setara dengan Rp. 224.928.000,- kehilangan hasil akibat serangan
wereng batang jagung dapat diramalkan 300 ton setara dengan Rp. 990.000.000,-
kehilangan hasil akibat serangan penggerek batang dapat diramalkan 3.84 ton setara
dengan Rp. 12.672.000,- kemudian akibat serangan Ulat Grayak dapat diramalkan
kehilangan sebesar 12.384 ton setara dengan Rp. 40.867.200,- Hama Tikus akibat
serangan menyebabkan kehilangan hasil 93,12 ton setara dengan Rp. 307.296.000,-
Disamping itu dapat diramalkan akibat serangan Penggerek Tongkol tanaman jagung
sebesar 13.44 ton setara dengan Rp. 44.352.000,- Jadi total kehilangan akibat serangan
OPT utama tanaman jagung yang kompleks adalah 190,944 ton setara dengan Rp.
630.115.200,- Dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Peramalan Luas Serangan Dan Kehilangan Hasil Akibat Serangan OPT Utama Jagung Di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014
No OPT Kriteria Luas
Serangan (Ha)
Kehilangan Hasil
Ton Rp.
1 Wereng Jagung Ringan
Sedang
25.15
6.1
241.44
58.56
796.752.000
193.248.000
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 12
2
Bulai Ringan
Sedang
5.01
2.00
48.096
19.2
158.716.800
63.360.000
3 Penggerek Batang Ringan 0.4 3.84 12.672.000
4 Ulat Grayak Ringan
Sedang
0.8
0.49
7.68
4.704
25.344.000
15.523.200
5 Tikus Ringan 9.71 93.216 307.612.800
6 Penggerek Tongkol Ringan 1.4 13.44 44.352.000
Akibat serangan OPT utama tanaman kedelai pada periode Juli sampai dengan
Desember 2014 dapat diramalkan sebagai berikut: Ulat Grayak sebesar 1.71 ton setara
dengan Rp. 13.680.000,- kemudian kehilangan hasil yang diakibatkan oleh hama
Penggulung Daun sebesar 0.846 ton setara dengan Rp. 6.760.000,- Akibat serangan
hama tikus dapat diramalkan kehilangan hasil sebesar 0.864 ton setara dengan Rp.
6.912.000,- dan serangan akibat hama Penggerek Polong dapat diramalkan kehilangan
hasil adalah 1.128 ton setara dengan Rp. 9.024.000,- Total kehilangan hasil akibat
serangan OPT utama tanaman Kedelai adalah 4,548 ton setara dengan Rp. 36.384.000,-
Lebih rinci pada tabel 8.
Tabel 8. Peramalan Luas Serangan Dan Kehilangan Hasil Akibat Serangan OPT Utama Kedelai Di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014
No OPT Kriteria Luas
Serangan (Ha)
Kehilangan Hasil
Ton Rp
1 Ulat Grayak Ringan
Sedang
1.51
1.34
2.11
0.804
16.880.000
6.432.000
2 Penggulung Daun Ringan
Sedang
1.05
0.36
0.63
0.216
5.040.000
1.728.000
3 Tikus Ringan
Sedang
1.08
0.36
0.648
0.216
5.184.000
1.728.000
4 Penggerek Polong Ringan
Sedang
1.05
0.83
0.63
0.498
5.040.000
3.984.000
Total Ringan
Sedang
4.69
2.89
2.814
1.734
22.512.000
13.872.000
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 13
IV. PERAMALAN SERANGAN OPT SAYURAN
4.1. Tanaman Cabe
Serangan OPT utama diramalkan akan terjadi pada wilayah sentra produksi
tanaman cabe di Sumatera Barat yakni serangan penyakit virus kuning, kerapak /
antraknosa (Colletotrichum capsici), lalat buah (Bactrocera spp), tungau
(Polyphagotarsonemus latus) dan trips (Thrips parvispinus).
a. Penyakit virus kuning dan kerapak diramalkan sebagai OPT yang menimbulkan
resiko kehilangan hasil terbesar pada tanaman cabe periode Juli - Desember
2014. Penyakit virus kuning diramalkan akan menyerang pada 60 wilayah dari 65
wilayah penghasil cabe di Sumatera Barat dengan kriteria umum ringan sampai
berat.
b. Sedangkan penyakit kerapak masih akan menyerang pada 49 wilayah
pengamatan penghasil cabe dengan kriteria ringan sampai sedang.
c. Lalat buah diramalkan akan menyerang pada 26 wilayah pengamatan penghasil
cabe dengan kriteria serangan ringan.
d. Tungau diramalkan akan menyerang pada 7 wilayah pengamatan dengan kriteria
serangan ringan.
e. Trips diramalkan akan menyerang pada 20 wilayah pengamatan juga dengan
kriteria ringan. Lebih rinci ada pada Lampiran 5.
4.2. Tanaman Bawang Merah
Serangan penyakit mati pucuk (Phytophtora porri) diramalkan akan terjadi di
Kabupaten Solok, busuk daun (Peronospora destructor) diramalkan akan terjadi di
Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Solok. Serangan ulat daun (Spodoptera exigua)
diramalkan akan terjadi di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Serangan
bercak ungu (Alternaria porii) diramalkan akan terjadi di Kabupaten Solok sedangkan layu
Fusarium (Fusarium oxysporum) diramalkan akan terjadi di Kabupaten Agam dan
Kabupaten Pesisir Selatan.
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 14
a. Penyakit mati pucuk diramalkan akan menyerang 4 wilayah pengamatan dengan
kriteria ringan sampai sedang di Kabupaten Solok.
b. Penyakit busuk daun diramalkan akan menyerang 4 wilayah pengamatan dengan
kriteria ringan yaitu di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Solok.
c. Ulat daun bawang diramalkan akan menyerang 6 wilayah pengamatan dengan
kriteria ringan yaitu 2 wilayah pengamatan di Kabupaten Tanah Datar dan 4
wilayah pengamatan di Kabupaten Solok.
d. Penyakit bercak ungu diramalkan akan menyerang pertanaman bawang merah 3
wilayah pengamatan di Kabupaten Solok dengan kriteria ringan sampai sedang.
e. Penyakit layu Fusarium diramalkan akan menyerang 3 wilayah pengamatan di
Kabupaten Agam dengan kriteria ringan sampai sedang dan 2 wilayah
pengamatan di Kabupaten Pesisir Selatan dengan kriteria sedang. Secara rinci
tertera pada Lampiran 6.
4.3. Tanaman Kentang
Pada sentra produksi tanaman kentang di Kabupaten Agam dan Solok
diramalkan akan terjadi serangan penyakit busuk daun (Phytophthora infestans),
penyakit layu bakteri dan pengorok daun (Liriomyza chinensis).
a. Penyakit busuk daun diramalkan akan menyerang tanaman kentang pada 5
wilayah pengamatan penghasil kentang dengan kriteria ringan sampai sedang.
b. Penyakit layu bakteri diramalkan akan menyerang pertanaman kentang di
Kabupaten Solok yaitu di Lembang Jaya dan Lembah Gumanti dengan kriteria
serangan sedang. Di Kabupaten Agam diramalkan akan menyerang di Sungai
Puar dengan kriteria ringan.
c. Pengorok daun diramalkan akan menyerang pertanaman kentang di Kabupaten
Agam yaitu di Sungai Puar dengan kriteria serangan ringan. Secara rinci tertera
pada Lampiran 7.
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 15
4.4. Tanaman Tomat
Pada daerah produksi tanaman tomat di Kabupaten Agam, Tanah Datar, Solok,
dan Kota Padang Panjang diramalkan akan terjadi serangan penyakit virus kuning, busuk
daun (Phytophthora infestans) dan ulat buah.
a. Serangan penyakit virus kuning diramalkan akan menyerang dengan kriteria
ringan di wilayah pengamatan Banuhampu dan Candung di Kabupaten Agam, X
Koto Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang.
b. Penyakit busuk daun diramalkan akan menyerang pertanaman tomat dengan
kriteria ringan pada 2 wilayah pengamatan yaitu Banuhampu dan Candung
Kabupaten Agam. Di X Koto Kabupaten Tanah Datar, Lembang Jaya, dan
Lembah Gumanti Kabupaten Solok diperkirakan terserang dengan kriteria
sedang. Sedangkan di Danau Kembar Kabupaten Solok diperkirakan terserang
berat.
c. Penyakit ulat buah diramalkan akan menyerang pertanaman tomat dengan
kriteria ringan pada wilayah pengamatan Candung Kabupaten Agam dan Sungai
Tarab Kabupaten Tanah Datar. Lebih rinci ada pada Lampiran 8.
4.5. Tanaman Kubis
Pada sentra produksi tanaman kubis di Kabupaten Agam, Tanah Datar, Solok,
dan Kota Padang Panjang diramalkan akan terjadi serangan ulat daun (Plutella
xylostella), ulat krop (Crocidolomia binotalis), busuk hitam dan cendawan akar gada
(Plasmodiophora brassicae).
a. Ulat crop diramalkan akan menyerang tanaman kubis di seluruh wilayah
penghasil kubis dengan kriteria serangan ringan di Kabupaten Agam sedangkan
ulat daun diramalkan akan menyerang hampir seluruh wilayah penghasil kubis
kecuali Baso.
b. Penyakit busuk hitam akan menyerang pertanaman kubis di Kec. Candung dan
Sungai Puar Kabupaten Agam, X Koto Kabupaten Tanah Datar dan Lembah
Gumanti Kabupaten Solok dengan kriteria ringan. Sedangkan di Danau Kembar
Kabupaten Solok serangan kriteria sedang.
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 16
c. Penyakit akar gada akan menyerang pertanaman kubis di Kec. Banuhampu dan
Sungai Puar Kabupaten Agam, X Koto Kabupaten Tanah Datar dengan kriteria
ringan. Sedangkan di Lembang Jaya, Danau Kembar dan Lembah Gumanti
Kabupaten Solok serangan kriteria sedang. Lebih jelasnya dapat dilihat Lampiran
9.
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 17
V. PERAMALAN KEJADIAN BENCANA ALAM
5.1. Banjir
Kejadian bencana alam seperti banjir untuk komoditi pangan diramalkan terjadi
pada daerah - daerah dataran rendah sampai tinggi. Daerah dataran rendah (0 - ≤ 250 m
dpl) berpeluang terjadi banjir antara lain di Kabupaten Agam : Tanjung Mutiara, Lubuk
Basung (Nopember, Desember), Kabupaten Pasaman Barat : Kinali, Luhak Nan Duo,
Sasak Ranah Pasisie, Ranah Batahan, Sungai Beremas, Pasaman, Talamau, Gunung
Tuleh (Oktober, Nopember), Kabupaten Padang Pariaman : Batang Anai, Lubuk Alung,
Sungai Limau Batang Gasan, VII Koto Padang Sago (Nopember, Desember), Kabupaten
Pesisir Selatan : Koto XI Tarusan, Bayang Utara, IV Jurai, Batang Kapas, Sutera,
Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Pancung Soal, Basa IV Balai dan Lunang
Silaut (Oktober, Nopember, Desember), Kabupaten Sijunjung : IV Nagari, Lubuk Tarok,
Tanjung Gadang (Oktober, Nopember, Desember), Kabupaten Dharmasraya : Sitiung,
Koto Baru, Pulau Punjung (Oktober, Nopember, Desember), Kota Pariaman : Pariaman
Utara (Oktober, Nopember, Desember).
Banjir juga berpeluang terjadi pada daerah sedang (> 250 - ≤ 650 m dpl) yaitu di
Kabupaten Agam : Palembayan (Nopember, Desember), Kabupaten Pasaman : Rao
dan Bonjol (Nopember, Desember), Kabupaten Limapuluh Kota : Akabiluru, Harau,
Luak, Lareh Sago Halaban, Suliki, Payakumbuh (Oktober, Nopemberr), Kabupaten
Solok : X koto Singkarak, IX Koto Sungai Lasi, Bukit Sundi, Kubung, Junjung Sirih
(Oktober, Nopember, Desember), Kota Solok : Lubuk Sikarah (Oktober, Nopember,
Desember), Kota Sawahlunto : Talawi (Oktober, Nopember, Desember), Kota
Payakumbuh : Payakumbuh Utara, Payakumbuh Barat (Oktober, Nopember).
Adapun peluang banjir pada daerah dataran tinggi (> 650 m dpl) yaitu di
Kabupaten Agam : Baso (Nopember dan Desember), Kabupaten Solok : Pantai Cermin
(Oktober, Nopember, Desember).
5.2. Kekeringan
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 18
Peramalan kejadian bencana alam seperti kekeringan untuk komoditi pangan
diramalkan terjadi juga pada daerah dataran rendah s/d tinggi. Untuk daerah dataran
rendah (0 - ≤ 250 m dpl) di Kabupaten Pesisir Selatan : Koto XI Tarusan, IV Jurai, Sutera,
Batang Kapas (Juli, Agustus), Kabupaten Sijunjung : IV Nagari, Sijunjung, Sumpur
Kudus, Lubuk Tarok dan Koto VII (Juli, Agustus), Kabupaten Dharmasraya : Pulau
Punjung, Koto Baru (Juli, Agustus).
Untuk daerah dataran sedang (> 250 - ≤ 650 m dpl) antara lain di Kabupaten
Pasaman : Rao, Panti, Bonjol, Lubuk Sikaping (Juli, Agustus), Kabupaten Limapuluh
Kota : Bukit Barisan, Luak, Lareh Sago Halaban, Suliki, Mungka, Akabiluru, Kapur
Sembilan, Payakumbuh (Juli, Agustus), Kabupaten Tanah Datar : Pariangan, Rambatan,
Lima Kaum, Padang Ganting, Tanjung Ameh (Juli, Agustus), Kabupaten Solok : Bukit
Sundi, Kubung, X Koto Singkarak, Bukit Sundi (Juli, Agustus), Kota Solok : Lubuk Sikarah
(Juli, Agustus), Kota Sawahlunto : Talawi (Juli, Agustus).
Adapun peluang kekeringan yang terjadi pada daerah dataran tinggi (> 650 m dpl)
yaitu di Kabupaten Agam : Baso, IV Angkat, Matur (Juli, Agustus), Kabupaten Tanah
Datar : Lintau Buo, Lintau Buo Utara (Juli, Agustus), Kabupaten Solok : X Koto Diateh
(Juli, Agustus). Peramalan ini dibuat berdasarkan peluang curah hujan yang akan terjadi
dan kejadian runtun waktu di wilayah pengamatan bersangkutan.
Bencana alam banjir dan kekeringan pada tanaman pangan ini diramalkan terjadi
pada 53 wilayah pengamatan di 12 kabupaten/kota (banjir) dan 41 wilayah pengamatan
di 10 kabupaten/kota (kekeringan). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Lampiran 10.
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 19
VI. PENGENDALIAN OPT
Langkah pengendalian serangan OPT tetap berpedoman pada kebijakan
pemerintah dalam perlindungan tanaman dengan konsep Pengendalian Hama Terpadu
(PHT). PHT merupakan suatu teknologi pengendalian hama yang memanfaatkan
berbagai cabang ilmu dalam satu kesatuan yang serasi yang saling memperkuat satu
sama lain.
Prinsip utama pada konsep PHT adalah budidaya tanaman sehat, pelestarian dan
pendayagunaan musuh alami, pengamatan berkala dan petani yang mampu mengambil
keputusan sendiri dalam tindakan pengendalian (ahli PHT). Oleh karena itu usaha
pengendalian OPT seharusnya dilakukan tidak terlepas dari kaitannya dan
keterpaduannya dengan usaha-usaha produksi tanaman lainnya seperti penentuan
varietas, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan, pemasaran dan teknis
budidaya tanaman lainnya.
Teknologi yang digunakan dalam pengendalian OPT mengacu pada pemanfaatan
sumber daya alam sebagai sarana pengendalian untuk peningkatan ketahanan serta
keseimbangan agroekosistem, yang salah satunya dengan pemanfaatan agens hayati
dan ramuan nabati. Disamping itu penambahan bahan organik kedalam tanah dapat
juga meningkatkan ketahanan dan kesuburan dari tanaman itu sendiri.
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 20
VII. ANTISIPASI BENCANA ALAM
Untuk mengurangi / meminimalkan dampak bencana alam seperti kejadian banjir
dan kekeringan serta bencana alam lainnya terhadap tanaman pangan, maka perlu
dilakukan beberapa langkah antisipasi antara lain:
7.1. Daerah Banjir
a. Pengaturan waktu tanam dengan metoda pembuatan pola tanam yang lokal
spesifik yang dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga pada waktu diramalkan
terjadi banjir tanaman sudah panen atau berada pada kondisi relatif tahan
terhadap kelebihan air.
b. Pemilihan varietas yang relatif tahan terhadap kelebihan air.
c. Penyediaan dan perawatan embung/sumur-sumur atau dibuat pengairan sebagai
penampung air pada saat curah hujan tinggi sehingga dapat menjadi cadangan
air.
d. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan sarana pengairan seperti sanitasi saluran
air/tanggul sehingga dampak negatifnya tidak menimbulkan kerugian.
e. Membimbing petani untuk tidak memaksakan diri menanam tanaman yang tidak
tahan terhadap cekaman kelebihan air dilahan yang rawan banjir/ petani mau
melakukan pola dan strategi tanam yang sesuai dengan kondisi air berlebih.
f. Meningkatkan pengamatan dan kewaspadaan terhadap OPT yang meningkat
serangannya pada musim hujan.
g. Mengirimkan laporan baik secara telepon (laporan sementara) dan laporan
tertulis secara teratur, cepat dan akurat tentang perkembangan bencana alam
yang merusak tanaman pangan.
7.2. Daerah Kekeringan
a. Terhadap daerah yang terlanjur tanam diupayakan kemudahan mendapatkan
sarana penanggulangan kekeringan antara lain dengan pompanisasi (bila sumber
air tersedia) dipinggir areal pertanaman.
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 21
b. Pengaturan waktu tanam dengan metoda pembuatan pola tanam yang bersifat
lokal spesifik yang dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga pada waktu
diramalkan terjadi kekeringan tanaman sudah panen atau berada pada kondisi
relatif tahan terhadap cekaman kekurangan air.
c. Pemilihan varietas yang relatif tahan terhadap cekaman kekurangan air.
d. Penyediaan dan perawatan embung/sumur-sumur atau dibuat pengairan yang
hemat seperti pengaturan pengairan yang ada.
e. Penggantian tanaman padi dengan tanaman yang tidak banyak membutuhkan
air seperti jagung, kacang hijau dll.
f. Membimbing petani untuk tidak memaksakan diri menanam tanaman yang tidak
tahan terhadap cekaman kekurangan air di lahan yang rawan kekeringan/petani
mau melakukan pola dan strategi tanam yang sesuai dengan kondisi kering.
g. Meningkatkan pengamatan dan kewaspadaan terhadap OPT yang meningkat
serangannya pada musim kering. Seperti kutu-kutuan dan thrips pada tanaman
palawija dan lain-lain.
h. Diperlukan terobosan baru tentang analisis peramalan iklim tingkat
kabupaten/kota yang bersifat lokal spesifik yang dapat dilakukan berbentuk
Sekolah Lapang Iklim, dan khusus untuk daerah-daerah rawan kekeringan
termasuk daerah yang telah mengikuti SLI, perlu kiranya diadakan Demonstrasi
Plot Antisipasi Kekeringan yang direncanakan dan dilaksanakan di wilayah
pengamatan dalam propinsi Sumatera Barat yang dapat di danai dari APBN
maupun APBD baik tingkat propinsi maupun kabupaten/kota, yang berarti petani
sebagai bagian pengguna ikut memutuskan penetapan pemilihan varietas/jenis
komoditi dan saat tanam dari tanaman yang dibudidayakan petani bersamaan
dengan pembuat kebijakan sehingga kerugian yang terjadi dari kejadian bencana
alam dapat dikurangi, dihindari dan atau diminimalkan.
Peramalan OPT dan Bencana Alam di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014 # 22
VIII. PENUTUP
Kegiatan yang diarahkan untuk mendeteksi dan memprediksi serangan OPT
utama yaitu peramalan serangan OPT utama tanaman pangan dan hortikultura pada
ruang dan waktu tertentu. Peramalan bencana alam untuk memprediksi bulan kejadian
bencana alam (banjir dan kekeringan). Dengan adanya peramalan ini diharapkan bisa
diantisipasi dengan gerakan pengendalian OPT dan penyesuaian jenis tanaman dan
waktu tanam agar resiko kehilangan hasil akibat serangan OPT dan bencana alam dapat
ditekan serendah mungkin.