Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi...

16

Transcript of Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi...

Page 1: Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM A. Awal
Page 2: Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM A. Awal

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014

Stasiun Klimatologi Banjarbaru i

KATA PENGANTAR

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 Provinsi Kalimantan Selatan ini disusun berdasarkan hasil

pantauan kondisi fisis atmosfer dan data curah hujan yang diterima dari stasiun dan pos pengamatan

curah hujan di wilayah Kalimantan Selatan.Prakiraan Musim Hujan2013/2014 ini memuat informasi

Prakiraan Awal Musim Hujan 2013/2014, Perbandingan antara Prakiraan Awal Musim

Hujan2013/2014 terhadap Rata-Rata atau Normalnya selama 30 tahun (1981-2010), dan Prakiraan

Sifat Hujan selama periode Musim Hujan2013/2014.

Berdasarkan pengelompokan pola distribusi curah hujan rata-rata bulanan di seluruh wilayah

Indonesia, maka secara klimatologis wilayah Indonesia terdiri atas :

a. Daerah-daerah yang mempunyai batas yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim

kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Zona Musim ( ZOM ).

b. Daerah-daerah yang tidak mempunyai batas yang jelas antara periode musim hujan dan musim

kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Non Zona Musim ( Non ZOM ).

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data periode 30 tahun terakhir (tahun 1981 – 2010), wilayah

Kalimantan Selatan terdiri dari 10 Zona Musim (ZOM) dan 1 Non Zona Musim (Non ZOM).

Ucapan terima kasih serta harapan kami sampaikan kepada instansi terkait, khususnya kepada

para pengamat stasiun/ pos kerjasama yang telah secara tekun mengukur dan mengirimkan data curah

hujan yang selama ini telah berjalan menjadi semakin baik dan tepat waktu. Kami berharap para

pengamat stasiun/ pos kerjasama dapat lebih mengintensifkan peramatan agar data-data tersebut dapat

kami sampaikan dalam bentuk informasi kepada masyarakat secara cepat dan tepat sesuai jadwal yang

telah ditentukan.

Dengan segala keterbatasan yang ada, kami berharap informasi ini dapat bermanfaat sebagai

acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan. Kritik dan saran yang

bersifat membangun sangat kami harapkan agar dapat menyempurnakan terhadap apa yang telah kami

sampaikan.

Banjarbaru, September 2013

Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru

Ir. PURWANTO

NIP. 196208081989031001

Page 3: Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM A. Awal

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014

Stasiun Klimatologi Banjarbaru ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii

PENGERTIAN DAN ISTILAH ................................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

II. RINGKASAN ......................................................................................................................... 4

A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut................................................................................. 4

B. Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 pada Zona Musim di Kalimantan Selatan ................. 6

III. PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014 PADA ZONA MUSIM

KALIMANTAN SELATAN .................................................................................................. 7

IV. ZONA MUSIM DI KALIMANTAN SELATAN .................................................................. 11

Page 4: Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM A. Awal

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014

Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii

PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN

DALAM PRAKIRAAN MUSIM

A. Awal Musim Hujan, ditandai dengan jumlah curah hujan selama satu dasarian lebih besar atau

sama dengan dari 50 mm dan diikuti beberapa dasarian berikutnya secara berturut. Permulaan

awal musim hujan, bisa lebih awal (maju), sama atau lebih lambat (mundur) dari normalnya

(1981-2010).

B. Awal Musim Kemarau, ditandai dengan jumlah curah hujan selama satu dasarian lebih kecil dari

50 mm dan diikuti beberapa dasarian berikutnya secara berturut. Permulaan awal musim hujan,

bisa lebih awal (maju), sama atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (1981-2010).

C. Dasarian

1. Dasarian adalah masa selama 10 hari.

2. Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 kategori dasarian yaitu :

a. Dasarian I : Masa dari tanggal 1 s/d 10

b. Dasarian II : Masa dari tanggal 11 s/d 20

c. Dasarian III : Masa dari tanggal 21 s/d hingga akhir bulan

D. Sifat Hujan, merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang

ditetapkan (satu periode musim) dengan periode musim normalnya (1981- 2010).

Sifat hujan dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu:

1) Di Atas Normal (AN), jika perbandingan terhadap rata-ratanya lebih besar dari 115%

2) Normal (N), jika perbandingan terhadap rata-ratanya antara 85%-115%

3) Di Bawah Normal (BN), jika perbandingan terhadap rata-ratanya lebih kecil dari 85%

E. Zona Musim (ZOM) adalah daerah – daerah yang mempunyai batas yang jelas antara periode

musim hujan dan periode musim kemarau.

F. Non Musim adalah daerah – daerah yang tidak mempunyai batas yang jelas antara periode

musim hujan dan periode musim kemarau. Pada umumnya memiliki ciri mempunyai dua kali

puncak hujan dalam setahun (pola equatorial) dan daerah sepanjang tahun curah hujannya tinggi

atau rendah.

Page 5: Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM A. Awal

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014

Stasiun Klimatologi Banjarbaru 1

I. PENDAHULUAN

Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia dan

Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa,

terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak selat

dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia rentan terhadap perubahan iklim/cuaca.

Secara umum wilayah Indonesia kondisi iklimnya dipengaruhi oleh fenomena global sepertiEl

Nino/La Nina bersumber dari wilayah timur Indonesia (Ekuator Pasifik Tengah/Nino34) dan Dipole

Mode bersumber dari wilayah barat Indonesia (Samudera Hindia barat Sumatera hingga timur

Afrika), disamping itu dipengaruhi olehfenomena regional, seperti sirkulasi monsun Asia-

Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ)

yang merupakan daerah pertumbuhan awan, serta kondisi suhu permukaan laut sekitar wilayah

Indonesia. Sementara kondisi topografi wilayah Kalimantan Selatan yang mempunyai daerah

pegunungan, berlembah, serta diapit oleh lautan yaitu Laut Jawa dan Selat Makasar, merupakan

fenomena lokal yang menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah Kalimantan Selatan, baik

menurut ruang (wilayah) maupun waktu.

Berdasarkan hasil analisis data periode 30 tahun terakhir (1981-2010), secara klimatologis wilayah

Kalimantan Selatan terdapat 11 pola hujan, dimana 10 pola merupakan Zona Musim (ZOM) yaitu

mempunyai perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan periode musim hujan (umumnya

pola Monsun), sedangkan 1 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM

pada umumnya tidak mempunyai perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim

hujan, dalam hal ini daerah yang sepanjang tahun curah hujannya tinggi atau rendah. Jumlah pola

hujan dalam 30 tahun terakhir (periode 1981-2010) yang menghasilkan sebanyak 11 pola, merupakan

hasil pemutakhiran pola hujan sebelumnya (periode 1971-2000) yang berjumlah 10 pola hujan,

dimana pola merupakan Zona Musim (ZOM).

A. Fenomena global yang mempengaruhi iklim/musim di Indonesia :

1. La Nina dan El Nino

La Nina merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan Timur

equator di Lautan Pasifik. Selama kejadian La Nina, angin pasat timur menguat dan perairan di

sekitar Indonesia dan Australia menjadi lembab dan basah. Fenomena La Nina menyebabkan

curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia bertambah, bahkan sangat berpotensi

Page 6: Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM A. Awal

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014

Stasiun Klimatologi Banjarbaru 2

menyebabkan terjadinya banjir. Peningkatan curah hujan ini sangat tergantung dari intensitas

La Nina tersebut. Namun karena posisi geografis Indonesia yang dikenal sebagai benua maritim,

maka tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena La Nina. La Nina terutama

ditandai dengan:

mendinginnya suhu muka laut di Pasifik Equator, SST ini lebih rendah dibandingkan

dengan rata-ratanya dan penyimpangan suhu muka laut di daerah tersebut bernilai

negatif.

La Nina dideteksi ketika nilai SOI positip selama periode yang cukup lama (setidak-

tidaknya tiga bulan). SOI adalah nilai indeks yang menyatakan perbedaan Tekanan

Permukaan Laut (SLP) antara Tahiti dan Darwin, Australia.

El Nino merupakan suatu kondisi dimana terjadi peningkatan suhu muka laut di sekitar Pasifik

Tengah dan Timur sepanjang ekuator dari nilai rata-ratanya. Selama kejadian El Nino, angin

pasat timur menguat artinya angin berbalik arah ke Barat dan mendorong wilayah potensi hujan

ke Barat. Hal ini menyebabkan perubahan pola cuaca. Daerah potensi hujan meliputi wilayah

Perairan Pasifik Tengah dan Timur dan Amerika Tengah. Fenomena El Nino menyebabkan

curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang, tingkat berkurangnya curah

hujan ini sangat tergantung dari intensitas El Nino tersebut. Namun karena posisi geografis

Indonesia yang dikenal sebagai benua maritim, maka tidak seluruh wilayah Indonesia

dipengaruhi oleh fenomena El Nino. El Nino terutama ditandai dengan:

meningkatnya suhu muka laut di Pasifik Ekuator,SST ini lebih tinggi dibandingkan

dengan rata-ratanya dan penyimpangan di daerah tersebut bernilai positif.

El Nino dideteksi ketika nilai SOI negatif selama periode yang cukup lama (minimal tiga

bulan). SOI adalah nilai indeks yang menyatakan perbedaan Tekanan Permukaan Laut

(SLP) antara Tahiti dan Darwin, Australia.

2. Dipole Mode

Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut–atmosfer di Samudera Hindia yangdihitung

dari perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu muka laut di perairansebelah timur Afrika

dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilaianomali suhu muka laut di kedua

wilayah perairan ini disebut Indeks Dipole Mode (Dipole Mode Index/DMI).

Page 7: Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM A. Awal

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014

Stasiun Klimatologi Banjarbaru 3

Jika DMI positif (Dipole Mode Positif),maka secara umum curah hujan di wilayah Indonesia

bagian barat akan berkurang, sedangkan jika DMI negatif (Dipole Mode Negatif),maka curah

hujan di wilayah Indonesia bagian barat umumnya akan mengalami peningkatan.

B. Fenomena Regional yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia:

1. Sirkulasi Monsun Asia – Australia

Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia.

Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan

sirkulasi angin di Indonesia umumnya adalah pola monsun, yaitu sirkulasi angin yang

mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali. Pola angin baratan terjadi karena

adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia.

Pola angin timuran/tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan

dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia.

2. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia

Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu

indikator banyak-sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses

pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu muka laut dingin berpotensi sedikitnya

kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya panasnya suhu permukaan laut berpotensi cukup

banyaknya uap air di atmosfer.

Page 8: Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM A. Awal

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014

Stasiun Klimatologi Banjarbaru 4

II. RINGKASAN

A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut

Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan aktivitas fenomena alam,

meliputi : El Nino/La Nina, Dipole Mode, Sirkulasi Monsun Asia-Australia, ITCZ, dan Suhu

Permukaan laut Indonesia. Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut

dimaksud yang akan terjadi pada Musim Hujan2013/2014, adalah :

1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena El Nino/La Nina dan Dipole Mode

a. El Nino – La Nina

Pada akhir Juli 2013 kondisi di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4) berada pada kondisi normal,

kondisi ini terjadi sejak Oktober 2012. Pada bulan Juli 2013 indeksnya berharga -0.3.

Selanjutnya memasuki bulan Agustus 2013 indeks Nino34 masih berada kondisi normal.

Beberapa analisis menunjukkan bahwa kondisi normal hingga La Nina lemah akan dominan

hingga pertengahan 2014. Dalam kaitan ini memberikan indikasi, bahwa awal Musim Hujan

2013/2014di Wilayah Kalimantan Selatan berada pada kisaran normalnya.

Indeks Osilasi Selatan (SOI) sejak Maret 2013 sampai dengan Juli 2013 bernilai positif berkisar

+1 s/d +9, selanjutnya memasuki bulan Agustus 2013 SOI berada di nilai +3, nilai ini masih

berada didalamkisaran normalnya. Kondisi demikian memberikan indikasi bahwa aktivitas

sirkulasi angin pasat diperhitungkan tidakberpengaruhsignifikan ke wilayah Indonesia

dan khususnya wilayah Kalimantan Selatan.

b. Dipole Mode

Nilai Dipole Mode Indeks (DMI) dalam 3 bulan terakhir adalah : -0.49 (Mei 2013) ; -0.46 (Juni

2013) dan -0.32 (Juli 2013). Sementara, prediksi Dipole Mode Indeks (DMI) pada bulan

Agustus hingga Desember 2013 berkisar pada nilai -0.1 s/d -0.6. Nilai ini berada pada

kondisi normal hingga negatif kuat (<- 0.4oC). Dengan demikian, mengindikasikan bahwa

pada Musim Hujan 2013/2014, uap air dari Samudera Hindia menuju wilayah Indonesia

berpotensi akan bertambah.

Page 9: Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM A. Awal

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014

Stasiun Klimatologi Banjarbaru 5

2. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun Asia-Australia, ITCZ, dan Suhu

permukaan Laut Indonesia

a. Sirkulasi Monsun Asia – Australia

Hingga akhir Juli 2013 sirkulasi monsun di Indonesia umumnya masih dalam kisaran

normalnya. sirkulasi angin pada lapisan 850mb untuk wilayah Indonesia bagian selatan

bertiup dari arah tenggara, sedangkan di wilayah Indonesia bagian utara angin bertiup dari

arah barat daya. Diprakirakan bahwa monsun Asia akan melemah pada Maret hingga April

2014.

b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ)

Posisi ITCZ pada akhir Juli 2013 masih berada di sebelah utara ekuator dan cenderung

bergerak ke arah selatan menuju garis ekuator mengikuti pergerakan tahunannya. Jika

dibandingkan terhadap posisi rata-ratanya, posisi tersebut cukup sesuai dengan kisaran rata-

rata, sehingga potensi kejadian musim hujan di beberapa wilayah diprakirakan akan cenderung

normal sesuai kondisi rata-rata wilayah masing-masing.

c. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia

Hingga akhir Juli 2013 kondisi suhu permukaan laut di perairan Indonesia, pada umumnya

berada pada kondisi netral dengan anomali suhu berkisar -0.5°C s/d +0.5°C.Daerah perairan

di sekitar Kalimantan Selatan suhu permukaan laut relatif hangat dengan anomali suhu

permukaan laut relatif hangat yang anomali suhu permukaan lautnya mencapai >0.6°C .

Wilayah perairan di sekitar Kalimantan Selatan diprakirakan akan tetap hangat hingga

November 2013 dengan anomali suhu berkisar +0.5°C s/d +1°C, bulan-bulan selanjutnya akan

berada pada kisaran normalnya.

Page 10: Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM A. Awal

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014

Stasiun Klimatologi Banjarbaru 6

B. Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 pada Zona Musim di Kalimantan Selatan

1. Prakiraan Awal Musim Hujan 2013/2014

- Oktober I 2013 : 1 ZOM (10 % dari 10 ZOM)

- Oktober II 2013 : 2 ZOM (20 % dari 10 ZOM)

- Oktober III 2013 : 5 ZOM (50 % dari 10 ZOM)

- November I 2013 : 2 ZOM (20 % dari 10 ZOM)

2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2013/2014 Terhadap Rata-Ratanya

(Periode 1981-2010)

- Maju dari rata-ratanya :tidak ada

- Sama dengan rata-ratanya : 7 ZOM (70 % dari 10 ZOM)

- Mundur dari rata-ratanya : 3 ZOM (30 % dari 10 ZOM)

3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2013/2014

- Normal (N) : 10 ZOM (100 % dari 10 ZOM)

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 di wilayah Kalimantan Selatan secara umum dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1) Awal Musim Hujan 2013/2014 di 10 Zona Musim (ZOM) diprakirakan mulai Oktober I 1

ZOM, Oktober II 2 ZOM, Oktober III 5 ZOM, dan November I 2 ZOM.

2) Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1981-2010), awal musim hujan

2013/2014 umumnya sama atau mundur dibandingkan dengan rata-ratanya.

3) Sifat Hujan selama Musim Hujan 2013/2014 di 10 Zona Musim (ZOM) diprakirakan Normal

(N).

Page 11: Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM A. Awal

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014

Stasiun Klimatologi Banjarbaru 7

III. PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014 PADA ZONA MUSIM

KALIMANTAN SELATAN

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa disertai pertimbangan kondisi fisis dan dinamika

atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 di Provinsi

Kalimantan Selatan sebagai berikut :

Tabel 1. Musim Hujan 2013/2014 di Kalimantan Selatan

NO

ZOM Daerah / Kabupaten

Awal Musim

Hujan Antara

Perbandingan

Thd Rata- rata

(Dasarian)

Sifat

hujan

269 Barito Kuala bagian barat laut OktII - Nov I 0 N

270

Barito Kuala bagian utara, Barito Kuala

bagian tengah, Barito Kuala bagian

selatan, Banjar bagian barat, Tapin

bagian selatan

Okt I - OktIII -1 N

271 Tanah Laut bagian selatan Okt I - OktIII -1 N

N37 Tanah Laut bagian timur, Tanah

Bumbu bag. selatan Non Zom

272

Banjar bagian tengah, Banjar bagian

timur, Banjar bagian selatan, Kota

Banjarbaru, Tanah Laut bagian utara

Okt II - Nov I 0 N

273

Hulu Sungai Selatan/Tapin bagian

timur, Banjar bagian timur laut, Tanah

Bumbu bagian barat laut

SepIII - OktII 0 N

274

Hulu Sungai Tengah bagian selatan,

Hulu Sungai Selatan bagian barat,

Tapin bagian utara, Hulu Sungai Utara

bagian selatan

Okt II - Nov I 0 N

275

Hulu Sungai Utara/Hulu Sungai

Tengah bagian utara, Hulu Sungai

Tengah bagian tengah, Kotabaru bagian

barat, Balangan bagian selatan

Okt II - Nov I 0 N

276 Pulau Laut OktIII - NovII -1 N

277 Tanah Bumbu bagian utara, Pasir

bagian tenggara Okt III - Nov II 0 N

278

Tabalong, Balangan bagian utara, Pasir

bagian barat, Kutai Barat bagian

tenggara

Okt II - Nov I 0 N

Page 12: Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM A. Awal

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014

Stasiun Klimatologi Banjarbaru 8

Gambar 1.

PETA PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN 2013/2014

ZONA MUSIM KALIMANTAN SELATAN

Page 13: Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM A. Awal

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014

Stasiun Klimatologi Banjarbaru 9

Gambar 2.

PETA PERBANDINGAN PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN 2013/2014

TERHADAP RATA-RATANYA ZONA MUSIM KALIMANTAN SELATAN

Page 14: Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM A. Awal

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014

Stasiun Klimatologi Banjarbaru 10

Gambar 3.

PETA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN PADA MUSIM HUJAN 2013/2014

ZONA MUSIM KALIMANTAN SELATAN

Page 15: Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM A. Awal

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014

Stasiun Klimatologi Banjarbaru 11

IV. ZONA MUSIM (ZOM) DI KALIMANTAN SELATAN Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data periode 30 tahun terakhir (tahun 1981 – 2010), wilayah

Kalimantan Selatan terdiri dari 10 Zona Musim (ZOM) dan 1 Non Zona Musim (Non ZOM).

Tabel 2. Penjabaran Wilayah Zona Musim di Kalimantan Selatan

ZOM PENJABARAN WILAYAH

269 Kab. Barito Kuala : Belawang, Wanaraya, Kuripan

270

KotaBanjarmasin, Kab. Barito Kuala : Anjir Pasar, Barambai, Anjir Muara, Tabukan,

Alalak, Mekarsari, Tabunganen, Tamban, Rantau Badauh, Mandastana, Marabahan,

Cerbon, Bakumpai Kab. Banjar: Kertak Hanyar, Gambut, Aluh-aluh, Beruntung Baru,

Tatah Makmur, Sungai Tabuk Kab. Tapin : Tapin Tengah, Candi Laras Selatan, Tapin

Selatan. Kec. Tanah Laut : Bumi Makmur bagian utara.

271

Kab. Tanah Laut : Pelaihari, Kurau, Takisung, Panyipatan bagian utara, Tambang

Ulang, Bati-Bati bagian selatan, Batu Ampar bag selatan, Bumi Makmur bagian selatan,

Bajuin bagian selatan.

N37 Kab. Tanah laut : Jorong, Kintap, Panyipatan bag selatan

Kab. Tanah Bumbu : Satui, Angsana, Sungai Loban, Kusan Hulu bag barat

272

Kab. Banjar : Aranio, Astambul, Martapura, Mataraman, Karang Intan, Pengaron,

Simpang Empat, Sungai Pinang bagian selatan, Telaga Bauntung, Paramasan, Kab.

Tapin : Binuang, Hatungun, Kota Banjarbaru : Banjarbaru Utara, Banjarbaru Selatan,

Landasan Ulin, Cempaka, Liang Anggang. Kab. Tanah Laut : Bati-Bati bagian utara,

Batu Ampar bagian utara, Bajuin bagian utara.

273

Kab. Hulu Sungai Selatan : Angkinang, Kandangan, Batung, Loksado, Simpur, Sungai

Raya, Telaga Langsat, Kalumpang Kab. Tapin : Tapin Utara, Piani, Lok Paikat,

Bakarangan, Bungur, Salam Babaris, Kab. Hulu Sungai Tengah : Batu Benawa bag

Selatan, Haruyan. Kab. Banjar : Sambung Makmur, Sungai Pinang bagian selatan.

274

Kab. Hulu Sungai Tengah : Amas Utara (LAU), Barabai, Batang Alai Selatan (BAS)

bagian Barat, Pandawan, Pantai Hambawang/ Labuan Amas Selatan (LAS), Kab. Hulu

Sungai Utara : Babirik, Danau Panggang, Paminggir Kab. Tapin : Candi Laras Utara

Kab. Hulu Sungai Selatan : Daha Selatan, Daha Barat, Daha Utara

275

Kab. Tabalong : Kelua, Pugaan, Banua Lawas, Kab. Balangan : Batumandi, Juai bag

selatan, Paringin, Paringin Selatan, Awayan, Halong bag selatan, Lampihong, Tebing

Tinggi. Kab. Hulu Sungai Utara : Amuntai Tengah, Sungai Pandan, Amuntai Selatan,

Amuntai Utara, Sungai Tabukan, Banjang, Haur Gading Kab. Hulu Sungai Tengah :

Batang Alai Utara (BAU), Limpasu, Hantakan, Batu Benawa bagian Utara, Batang Alai

Selatan (BAS) bag timur.

276

Kab. Kotabaru : Seluruh Pulau Laut : Pulau Laut Utara (Kotabaru, Stagen), Pulau Laut

Barat, Pulau Laut Timur, Pulau Laut Selatan, Pulau Sebuku, Pulau Laut Tengah, Pulau

Laut Kepulauan, Pulau Sembilan

Page 16: Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 · PDF filePrakiraan Musim Hujan 2013/2014 Stasiun Klimatologi Banjarbaru iii PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM A. Awal

Prakiraan Musim Hujan 2013/2014

Stasiun Klimatologi Banjarbaru 12

277

Kab. Tanah Bumbu : Kusan Hilir, Kusan Hulu bag Timur, Kuranji, Batulicin, Karang

Bintang, Mentewe, Kab. Kotabaru : Kelumpang Hulu, Kelumpang Selatan, Kelumpang

Tengah, Kelumpang Utara, Kelumpang Barat, Sampanahan, Sungai Durian, Pamukan

Utara, Pamukan Selatan, Pamukan Barat, Hampang.

278 Kab. Tabalong : Muara Uya, Haruai, Murung Pudak, Upau, Jaro, Tanjung, Bintang Ara,

Muara Harus. Kab. Balangan : Juai bag utara, Halong bag utara.