Pr Dr.daliman Punya Atik
-
Upload
atep-lutpia-pahlepi -
Category
Documents
-
view
233 -
download
1
description
Transcript of Pr Dr.daliman Punya Atik
hormone steroid pada post term ?Hormon steroid tidak punya efek langsung pada kontraksi uterus, tapi hormon tersebut diyakini punya pengaruh terhadap sintesis protein dan sintesis reseptor sel di permukaan. Oleh karena itu, dapat dihipotesiskan alasan terjadinya kehamilan postterm dihubungkan dengan perubahan mekanisme fisdiologik yang mengontrol onset persalinan (Briscoe et al., 2005).perbedaan 41 minggu dan 42 minggu ?Kehamilan 41 mingguTidak ada komplikasiBeberapa memilih inisiasi pengawasan janinKehamilan 42 mingguTanpa KomplikasiKomplikasi1. Fetal distress2. OligohidramnionPengawasan Janin: pemeriksaan volume amnionInduksi Persalinan: lebih baik dilakukan juga kondisi servix baikInduksi Persalinan
Menurut Parkland Hospital, kehamilan 41 minggu tanpa adanya komplikasi dianggap sebagai kehamilan normal, dan tidak dilakukan intervensi hingga usia janin 42 minggu. Jika ada komplikasi kehamilan, misalnya: hipertensi, penurunan gerak janin, atau oligohidramnion, induksi persalinan perlu dilakukan dengan pematangan serviks jika ada indikasi. Pada beberapa studi, induksi persalinan dilakukan sebelum usia kehamilan 41 minggu dengan alasan banyaknya kondisi patologis pada kehamilan post-term (Cunningham et al., 2010).Wanita dengan usia kehamilan yang pasti, induksi persalinan dilakukan pada kehamilan 42 minggu. Sebanyak 90% wanita yang diinduksi akan memasuki inpartu 2 hari paska induksi. Sisanya yang tidak respon terhadap induksi, akan kembali diinduksi 3 hari setelahnya. Beberapa wanita tidak respon terhadap induksi kedua, maka ditentukan untuk melakukan induksi ketiga atau sebagian besar memilih operasi SC (Cunningham et al., 2010).