Pptku Asam Amino n Peptida
-
Upload
khaedir-smafy -
Category
Documents
-
view
252 -
download
0
Transcript of Pptku Asam Amino n Peptida
ASAM AMINO DAN PEPTIDA
KELOMPOK 4
COOH I H2N --- C --- H
I R
STRUKTUR UMUM ASAM AMINO
Asam amino adalah Asam karboksilat yang mempunyai gugus amina yaitu H2N pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH sebagai komponen penyusun protein”
Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.
PENGERTIAN ASAM AMINO
Gugus R rantai samping berbeda-beda pada setiap jenis asam amino
Gugus R yang berbeda-beda tersebut menentukan: Struktur Ukuran Muatan elektrik Sifat kelarutan di dalam air
Didasarkan pada struktur D – gliseraldehid jika gugus NH3
+ terletak disebelah kanan diberi awalan D, jika NH3
+ dikiri diberi awalan L.Semua asam amino yang ada di alam dalam
protein mempunyai konfigurasi L. Ada beberapa asam amino yang penting dalam struktur dan metabolisme mempunyai konfigurasi D, yaitu asam D-alanin dan D-glutamat yang merupakan komponen penyusun dinding sel bakteri tertentu.
Penulisan asam amino (20 asam amino yang umum) dapat disingkat dengan 3 huruf.Misal : Serine Ser
Glysin gly
PENAMAAN ASAM AMINO
nama sistematika sekarang berlaku dengan pemberian nomor pada atom-atom karbon. Contoh serine yaitu as. 2-amino-3-hidroksi propanoat
Dapat disingkat dengan 3 huruf seperti serin yaitu Ser atau satu huruf yaitu S
CONTOH ASAM AMINO
1. Larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut non polar seperti eter, aseton, dan kloroform.
SIFAT ASAM AMINO
Karena atom C pusat mengikat empat gugus yang berbeda, maka asam amino—kecuali glisin—memiliki isomer optik: l dan d.
Pada umumnya, asam amino alami yang dihasilkan eukariota merupakan tipe l meskipun beberapa siput laut menghasilkan tipe d. Dinding sel bakteri banyak mengandung asam amino tipe d.
2. ISOMERISME PADA ASAM AMINO
Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil (berupa asam karboksilat) sekaligus, zat ini dapat dianggap sebagai asam dan basa (walaupun pH alaminya biasanya dipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki). Pada pH tertentu yang disebut titik isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif (terprotonasi, –NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan negatif (terdeprotonasi, –COO-). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam aminonya. Dalam keadaan demikian, asam amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter-ion.
Zwitter-ion dapat diekstrak dari larutan asam amino sebagai struktur kristal putih yang bertitik lebur tinggi karena sifat dipolarnya. Kebanyakan asam amino bebas berada dalam bentuk zwitter-ion pada pH netral maupun pH fisiologis yang dekat netral.
3. ZWITTERION/ ION AMFOTER
Glisina · Alanina · Valina · Leusina · Isoleusina · Serina · Treonina · Asam aspartat · Asam glutamat · Asparagina · Glutamina · Arginina · Histidina · Lisina · Sisteina · Metionina · Prolina · Fenilalanina · Tirosina · Triptofan
20 ASAM AMINO DASAR
Asam amino
Diklasifikasikan berdasar gugus R (rantai samping)
Biasanya sifat-sifat seperti: hidrofobik/hidrofilik, polar/non polar, ada/tidaknya gugus terionisasi
KLASIFIKASI ASAM AMINO
AROMATIK
POLAR
ACIDIC (-)BASIC (+)
NON POLAR
Memiliki gugus R alifatik Glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan
prolinBersifat hidrofobik. Semakin hidrofobik suatu
asam amino seperti Isoleusin biasa terdapat di bagian dlm protein.
Umum terdapat pada protein yang berinteraksi dengan lipid
ASAM AMINO NON POLAR
Memiliki gugus R yang tidak bermuatanSerin , threonin, sistein, metionin, asparagin,
glutaminBersifat hidrofilik mudah larut dalam airCenderung terdapat di bagian luar proteinSistein berbeda dgn yg lain, karena gugus R
terionisasi pada pH tinggi (pH = 8.3) sehingga dapat mengalami oksidasi dengan sistein membentuk ikatan disulfide
(-S-S-) sistin (tdk tmsk dlm asam amino standar karena selalu terjadi dari 2 buah molekul sistein dan tidak dikode oleh DNA)
ASAM AMINO POLAR
Fenilalanin, tirosin dan triptofanBersifat relatif non polar hidrofobik Fenilalanin bersama dgn Valin, Leusin &
Isoleusin asam amino paling hidrofobikTirosin gugus hidroksil , triptofan
cincin indolAsam amino aromatik mampu menyerap
sinar UV λ 280 nm sering digunakan untuk menentukan kadar protein
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R AROMATIK
Lisin, arginin, dan histidinMempunyai gugus yg bersifat basa pada rantai
sampingnyaBersifat polar terletak di permukaan protein
dapat mengikat air.Histidin mempunyai muatan mendekati netral
(pd gugus imidazol) dibanding lisin gugus aminoarginin gugus guanidino
Karena histidin dpt terionisasi pada pH mendekati pH fisioligis sering berperan dlm reaksi enzimatis yg melibatkan pertukaran proton
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R BERMUATAN POSITIF
Aspartat dan glutamatMempunyai gugus karboksil pada rantai
sampingnya bermuatan (-) / acid pada pH 7
ASAM AMINO DENGAN GUGUS R BERMUATAN NEGATIF
ASAM AMINO NON STANDARMerupakan asam
amino diluar 20 mcm as. Amino standar
Terjadi karena modifikasi yang terjadi setelah suatu asam amino standar menjadi protein.
Kurang lebih 300 asam amino non standar dijumpai pada sel
modifikasi serin yang mengalami fosforilasi oleh protein kinase
• modifikasi prolin dlm proses modifikasi posttranslasi, oleh prokolagen prolin hidroksilase.
• Ditemukan pada kolagen untuk
menstabilkan struktur
• Dari modifikasi Glu oleh vit K.
• karboksi glutamat mampu mengikat Ca penting utk penjendalan darah.
• Ditemukan pd protein protombin
•Modifikasi lisin. Terdapat di kolagen dan miosin (protein kontraksi pd otot) dan berperan untuk sisi terikatnya polisakarida
•Beberapa ditemukan asam amino nonstandar yang tidak menyusun protein merupakan senyawa antara metabolisme (biosintesis arginin dan urea)
Ikatan peptida yakni rantai pendek dari dua atau lebih asam amino yang dihubungkan oleh ikatan kovalen. Sel dapat merangkai ke 20 asam amino dalam berbagai kombinasi dan urutan sehingga dapat membuat produk yang sangat bervariasi.
IKATAN PEPTIDA
Asam amino diperlukan oleh makhluk hidup sebagai penyusun protein atau sebagai kerangka molekul-molekul penting. Ia disebut esensial bagi suatu spesies organisme apabila spesies tersebut memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu kekurangan asam amino yang bersangkutan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, spesies itu harus memasoknya dari luar (lewat makanan). Istilah "asam amino esensial" berlaku hanya bagi organisme heterotrof.
Bagi manusia, ada delapan (ada yang menyebut sembilan) asam amino esensial yang harus dipenuhi dari diet sehari-hari, yaitu isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin. Histidin dan arginin disebut sebagai "setengah esensial" karena tubuh manusia dewasa sehat mampu memenuhi kebutuhannya. Asam amino karnitin juga bersifat "setengah esensial" dan sering diberikan untuk kepentingan pengobatan.
ASAM AMINO ESENSIAL
Sekian