Ppt uts administrasi pendidikan
-
Upload
firka-akha -
Category
Documents
-
view
337 -
download
10
Transcript of Ppt uts administrasi pendidikan
OLEHYOVITA NAHAK
PENDAHULUAN
Melalui pendidikan, manusia menjadi cerdas memiliki skill, sikap hidup yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik pula di masyarakat dan dapat menolong dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat.
Latar Belakang Hustoris Masa Periode 1945-1950 Masa Periode 1950-1959 Masa Periode 1959-1966 Masa Periode 1966-1998 Masa Periode 1998-2000 Masa Periode 2000 sampai sekarang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketermapilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
Ilmu pendidkan dapat memperkaya dan mengembangkan filsafat pendidikan yang mendasari ilmu pendidikan itu sendiri, sehingga dapt ditonjolkan unsur keilmuan dan pemikiran sebagai berikut:
• Ilmu pendidikan teoritis• Ilmu pendidikan praktis• Perubahan pendidikan yang dapat mempengaruhi• Keyakinan seseorang dalam hal pendidikan• Bahan empirik yang berguna untuk mengembangkan
ilmu pendidikan itu sendiri• Filsafat• Filsafat pendidikan
3 dasar keilmuan yaitu• Dasar ontologis, ilmu adalah pengetahuan yang
empirik• Dasar epistemologis, yaitu adanya cara atau
metode untuk menelaah objek tersebut (metode ilmiah)
• Dasar aksiologis, landasan moral sangatlah penting agaar pengetahuan yang dikembangkan dalam ilmu itu tidak disalahgunakan
Tujuan Pendidikan Peserta Didik, Pendidik, Hubungan antara Peserta Didik Dengan Pendidik Materi atau Bahan Pendidikan, Penialian, Konteks Sosial Budaya
Gambaran Keadaan Filsafat Pancasila dan Gambaran Manusia
Indonesia Kecenderungan Ilmu Pendidikan di Indonesia
TEORI-TEORI YANG DIGUNAKAN Teori Pendidikan Naturalistik, Teori-Teori Pendidikan, Teori Pendidikan Fenomenologis, Teori Holistik-Humanistic
• PENDAHULUAN• Administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasnya
adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif.Penataan dalam arti mengatur, memimpin, mengelola atau mengadministrasikan sumber daya yang meliputi aktifitas merencanakan, melaksanakan, mengawasi atau membina.
Rasional Apakah sistem pendidikan kita sekarang produktif. Dimana masalah rendahnya produktifitas
pendidikan yang paling kritis. Adakah jalan – jalan alternatif untuk
meningkatkan produktifitas pendidikan.
Perkembangan pendidikan diindonesia dalam kurun waktu 1990-2010 menunjukan kemajuan yang pesat, secara kuantitatif maupun kualitatif yang menuju kearah pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan
KONSEP DASAR PRODUKTIFITAS PENDIDIKAN Pengertian Produktifitas Produktifitas Pendidikan Faktor-faktor yang mempengaruhi produktif Pengukuran Produktifitasitas
PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN• Secara yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang
intinya adalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya serta mempersiapkan laporan.
• secara luas adalah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual maupun material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidika
Semua kegiatan yang diperuntukan untuk mensukseskan teercapainya tujuan pendidikan 4 macam tujuan administrasi pendidikan menurut Sergiovanni dan carver :
1. efektifitas 2. efisiensi 3. kemampuan menyesuaikan diri 4. kepuasan kerja
1. Adanya sumber daya manusia (SDM) atau sekelompok manusia (sedikitnya dua orang) untuk ditata
2. Adanya tiugas/fungsi yang harus dilaksanakan maksudnya ada sebuah kerjasama dari sekelompok orang
3. Adanya penataan/pengaturan dari kerjasama tersebut
4. Adanya non manusia seperti peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dan yang harus ditata
5. Adanya tujuan yang hendak di capai bersama dari kerjasama tersebut. (Purwanto:2007).
Administrasi tata laksana kantor
Administrasi personil guru dan pegawai
Administrasi siswa supervisi pengajaran
Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
Perencanaan dan pengembangan sekolah
Hubungan sekolah dengan masyarakat
1. Pola dasar pendidikan secara makro
2. Pola dasar pendidikan secara mesa
3. Pola dasar pendidikan secara mikro
• Faktor-Faktor yang Mendasari Manusia untuk Berorganisasi:factor spesialisasi, koordinasi, tujuan, prosedur kerja dan dinamika lingkungan.
• Unsur-Unsur yang Mendukung Organisasi : Manusia(Man), Kerjasama(Team Work),Tujuan bersama,Peralatan (Equipment),Unsur lain
• Bentuk-Bentuk Organisasi:Bentuk Organisasi Garis, Bentuk Organisasi Fungsional, Bentuk Organisasi Garis dan Staff, Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
PENGEMBANGAN SISTEM General sistems theoryTeori sistem umum (general system theory)
didasarkan pada suatu anggapan bahwa sistem kehidupan (living system) ini secara empirik dikonseptualisasikan
Munculnya pendekatan sistemadalah suatu cara beroikir sistem yang pada
akhirnya menyebabkan adanya suatu pendekatan.
PenM.J. RileyMengemukakan bahwa dalam suatu sistem ditemukan
adanya bagian-bagian yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Interaksi bagian-bagian itu ditunjukan pada bagian tertentu.
Johnson, Kast dan RosenzweigMengemukakan bahwa yang disebut sistem ditandai
oleh adanya kesatuan yang terorganisasi atau oleh adanya himpunan atau kombinasi dari bagian-bagian kompleks yang menyatu.gertian sistem Menurut para ahli
Pemasukan energi Hasil Sistem sebagai lingkaran peristiwa-peristiwa Entropi negative Input informasi, umpan balik negatif, dan proses
pengkodean Steady state dan homeostatis yan dinamik Diferensiasi Ekuifinalitas
Klasifikasi Sistem Klasifikasi menurut terjadinya sistem
Klasifikasi menurut tingkat kompleksitasnya Klasifikasi Menurut Tingkat Predictability
Klasifikasi Menurut Kedinamikan Sistem; Klasifikasi Menurut Kemungkinan Berinteraksi dengan
Lingkungan;
Pengertian model. Menurut William A. Shcrode, D. Voich (1974)
model adalah representasi dari suatu realitas untuk menerangkan perilaku dari apa yang digambarkan.
Menurut Elias A. Awad (1979, p.10) adalah representasi sistem yang direncanankan.
Konstruksi model atau pembuatan model Jenis-jenis model
Manajemen pendidikan adalah suatu penataan garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, staf, pembinaan, pengorganisasian, pengkomunikasian, pemotivasian, penganggaran, pengawasan, penilaian, pelaporan secara sistematis, untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas.
Produktivitas Kualitas Efektifitas Efisien
PENDEKATAN-PENDEKATAN MANAJEMEN
Emperikal atau kasus, Perilaku antar pribadi (interpersonal behavior), Perilaku kelompok, System-sistem sosial kooperatif, System-sistem sosio-teknikal, Teori keputusan, System, Matematikal, Kontingensi atau situasional, Peranan manajerial, Operasional,
1. Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja
2. Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab3. Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah 4. Mengenal secara baik factor-faktor psikologis manusia5. Relativitas nilai-nilai
FUNGSI MANAJEMEN Forecasting Organizing
Staffing atau Assembling Resources Directing atau Commanding
Leading Coordinating
Motivating Controlling Reporting
PENGERTIAN Informasi merupakan ukuran keteraturan dalam suatu
system. Tetapi rumusan informasi sering kali disebut fungsi entropi, karena informasi
Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk system yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
diperlukan untuk mengurangi ketidakteraturan.
KELOMPOK VI: SISTEM INFORMASI
fungsi pengorganisasian, di dapatkan kegiatan-kegiatan seperti :
Penyusunan struktur organisasi Pendelegasian wewenang Tata Hubungan
MENGENAL MASALAH DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
Masalah adalah setiap situasi dimana apa yang diharapkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Semakin besarperbedaan tersebyt, semakin besar pula masalahnya.
Dalam Owens (1995:174) dijelaskan bahwa ada beberapa langkah umum pengambilan keputusan:
1. Mendefinisikan masalah2. Menganalisis masalah3. Mengembangkan alternative baru4. Memutuskan solusi terbaik dan Memindahkan keputusan ke dalam tindakan efektif
SISTEM INFORMASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Tahap-tahap pokok proses pengambilan keputusan
model simon : Tahap penyelidikan Tahap perancangan Tahap pemilihan
1. Keputusan berada dalam kekuasaan2. Mempertimbangkan semua hasil relevan dan membuang
jauh-jauh hal yang tidak relevan3. Pembuat keputusan tidak boleh membuat keputusan
untuk perbuatan tidak jujur dan tujuan yang salah4. Pembuat keputusan harus menjamin bahwa kegiatan di
dasarkan pada bukti5. Keputusan harus masuk akal6. Orang yang mungkin terkait dengan keputusan harus
disetujui dengan prosedur yang adil yang merupakan prinsip-prinsip keadilan
7. Mempertimbangkan kebijakan pemerintah8. Pembuat keputusan tidak mendasarkan keputusannya
hanya atas petunjuk orang lain atau seseorang.
1. Sistem niai seseorang2. Persepsi-persepsi3. Pengaruh keterbatasan dalam proses
manusianya4. Perilaku politik dan kekuasaan/kekuatan5. Keterbatasan waktu6. Gaya kepemimpinan7. Pengaruh gaya kognitif atas pengambilan
keputusan
Perencanaan adalah suatu proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin (Kauffan, 1972).
Menurut Depdiknas (2006) mendefinisikan perencanaan pendidikan sebagai satu proses penyusunan gambaran kegiatan pendidikan di masa depan dalam rangka untuk mencapai perubahan/tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
Teori Synoptic Teori Transactive Teori Advocacy Teori Radikal Teori SITAR TUJUAN PERENCANAAN PENDIDIKAN1) Menjamin agar perubahan atau tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.
2) Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah.3) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik
antarpelaku sekolah, antarasekolah dan dinas pendidikan kabupaten/kota, dan antarwaktu menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan.
4) Mengoptimalkan peran warga sekolah dan masyarakat.5) Menjamin tercapainya penggunaan secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.
1. Pendekatan Kebutuhan Sosial ( Social Demand Approach )2. Pendekatan perencanaan Tenaga Kerja3. Pendekatan Nilai Balik4. Pendekatan Sistem
PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN PENDIDIKAN Memperbaiki hasil pendidikan Membawa perubahan yang lebih baik Demand driven Menyeluruh Keterkaitan dengan (Rencana Pendidikan Dinas Provinsi, Renstrada,
Rapetada, dan sebagainya) Partisipasi Keterwakilan Data driven Realistis sesuia dengan analisis SWOT Mendasarkan pada review dan evaluasi Keterpaduan Holistik/tersistem Transparansi Keterkaitan serta kesepadanan dengan rencana-rencana instansi terkait.
1. Perencanaan dimulai dari tingkat organisasi paling atas ke bawah (top down planning)
2. Perencanaan dimulai dari tingkat organisasi paling bawah ke atas (bottom-up down planning)
3. Diagonal-horizontal planning4. Rolling plan5. Gabungan top down dan bottom-up planning6. Perencanaan strategis7. Perencanaan operasional
perencanaan mikro, messo dan makro.TAHAP PERENCANAAN Depdiknas (2006) adalah sebaga berikut:1) Melakukan analisis lingkungan strategis2) Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi
pendidikan ini3) Memformulasikan pendidikan yang diharapkan di masa
mendatang4) Mencari kesenjangan antara butir 2 atau 35) Berdasarkan hasil butir 4 disusunlah rencana strategis dan
rencan operasional.6) Melaksanakan rencana pengembangan pendidikan
Kabupaten/Kota.7) Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rencana dan
melakukan evaluasi terhadap hasil rencana pendidikan.