PPT TIROID

download PPT TIROID

of 56

description

tiroid

Transcript of PPT TIROID

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    1/56

    TIROID/ STRUMA

    Elizabeth Margaretha

    11.2012.083

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    2/56

    DEFINISI

    Kelainan glandula thyroidea dapat berupa

    gangguan fungsi, seperti tirotoksikosis, atau

    perubahan susunan kelenjar dan

    morfologinya, seperti penyakit noduler.

    Berdasarkan patologinya, pembesaran tiroid

    umumnya disebut struma

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    3/56

    Pembesaran kelenjar tiroid atau struma diklasifikasikanberdasarkan efek fisiologisnya, klinis, dan perubahanbentuk yang terjadi. Struma dapat dibagi menjadi :

    Struma Toksik, yaitu struma yang menimbulkan gejalaklinis pada tubuh, berdasarkan perubahan bentuknyadapat dibagi lagi menjadi

    Diffusa, yaitu jika pembesaran kelenjar tiroid meliputiseluruh lobus, seperti yang ditemukan pada Graves

    disease. Nodosa, yaitu jika pembesaran kelenjar tiroid hanya

    mengenai salah satu lobus, seperti yang ditemukan padaPlummers disease

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    4/56

    Struma Nontoksik, yaitu struma yang tidak

    menimbulkan gejala klinis pada tubuh,

    berdasarkan perubahan bentuknya dapat

    dibagi lagi menjadi

    Diffusa, seperti yang ditemukan pada endemik

    goiter

    Nodosa, seperti yang ditemukan pada keganasantiroid

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    5/56

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    6/56

    ETIOLOGI

    Pembesaran kelenjar tiroid dapat disebabkanoleh : Hiperplasia dan Hipertrofi

    Setiap organ apabila dipicu untuk bekerja akan

    mengalami kompensasi dengan caramemperbesar dan memperbanyak jumlah selnya.Demikian juga dengan kelenjar tiroid pada saatpertumnuhan akan dipacu untuk bekerja

    memproduksi hormon tiroksin sehingga lamakelamaan akan membesar, misalnya saatpubertas dan kehamilan.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    7/56

    Inflamasi atau Infeksi

    Proses peradangan pada kelenjar tiroid seperti

    pada tiroiditis akut, tiroiditis subakut (de

    Quervain) dan tiroiditis kronis (Hashimoto)

    Neoplasma

    Jinak dan ganas

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    8/56

    Struma menimbulkan gejala klinis dikarenakan

    oleh perubahan kadar hormon tiroid di dalam

    darah.

    Kelenjar tiroid dapat menghasilkan hormon

    tiroid dalam kadar berlebih atau biasa disebut

    hipertiroid

    kadar kurang dari normal atau biasa disebut

    hipotiroid.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    9/56

    Gejala yang timbul pada hipertiroid adalah :

    Peningkatan nafsu makan dan penurunan berat badan

    Tidak tahan panas dan hiperhidrosis

    Palpitasi, sistolik yang tinggi dan diastolik yang rendah

    sehingga menghasilkan tekanan nadi yang tinggi (pulsusceller) dan dalam jangka panjang dapat menjadi fibrilasiatrium

    Tremor

    Diare

    Infertilitas, amenorrhae pada wanita dan atrofi testis padapria

    Exophtalmus

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    10/56

    Gejala yang timbul pada hipotiroid adalahkebalikan dari hipertiroid :

    Nafsu makan menurun dan berat badan

    bertambah Tidak tahan dingin dan kulit kering bersisik

    Bradikardi, tekanan sistolik yang rendah dan

    tekanan nadi yang lemah Gerak tubuh menjadi lamban dan edema pada

    wajah, kelopak mata dan tungkai

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    11/56

    KLASIFIKASI

    Pembesaran tiroid selain keganasan menurutAmerican Society for Studyof Goitermembagi:

    1. Struma Difusa Toksik

    Struma difusa toksik dapat kita temukan pada Graves Disease. Penyakit ini

    juga biasa disebut Basedow. Trias Basedow meliputi pembesaran kelenjar tiroid difus, hipertiroidi dan

    eksoftalmus.

    Penyakit ini lebih sering ditemukan pada orang muda dengan gejalaseperti berkeringat berlebihan, tremor tangan, menurunnya toleransiterhafap panas, penurunan berat badan, ketidakstabilan emosi, gangguan

    menstruasi berupa amenorrhea,dan polidefekasi ( sering buang air besar). Klinis sering ditemukan adanya pembesaran kelenjar tiroid, kadang

    terdapat juga manifestasi pada mata berupa exophthalmusdan miopatiaekstrabulbi.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    12/56

    Walaupun etiologi penyakit Graves tidak diketahui pasti,tampaknya terdapat peran dari suatu antibodi yang dapatditangkap reseptor TSH, yang menimbulkan stimulusterhadap peningkatan hormon tiroid.

    Penyakit ini juga ditandai dengan peningkatan absorbsiyodium radiokatif oleh kelenjar tiroid.

    Patofisiologi Graves Disease merupakan suatu penyakityang disebabkan oleh kelainan sistem imun dalam tubuh, dimana terdapat suatu zat yang disebut sebagai ThyroidReceptor Antibodies. Zat ini menempati reseptor TSH di sel-sel tiroid dan menstimulasinya secara berlebiham, sehinggaTSH tidak dapat menempati reseptornya dan kadarhormone tiroid dalam tubuh menjadi meningkat.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    13/56

    Terapi penyakit Graves ditujukan pada pengendaliankeadaan tirotoksisitas/ hipertiroidi dengan pemberianantitiroid, seperti propil-tiourasil ( PTU ) atau karbimazol.

    Terapi definitif dapat dipilih antara pengobatan anti-tiroidjangka panjang, ablasio dengan yodium radiokatif, atautiroidektomi.

    Pembedahan terhadap tiroid dengan hipertiroidi dilakukanterutama jika pengobatan dengan medikamentosa gagaldengan kelenjar tiroid besar.

    Pembedahan yang baik biasanya memberikan kesembuhanyang permanen meskipun kadang dijumpai terjadinyahipotiroidi dan komplikasi yang minimal.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    14/56

    2. Struma Nodosa Toksik

    Struma nodosa toksik adalah pembesarankelenjar tiroid pada salah satu lobus yang disertai

    dengan tanda-tanda hipertiroid. Pembesaran noduler terjadi pada usia dewasa

    muda sebagai suatu struma yang nontoksik. Bilatidak diobati, dalam 15-20 tahun dapat menjadi

    toksik. Pertama kali dibedakan dari penyakit Graves oleh

    Plummer, maka disebut juga Plummers disease.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    15/56

    Penyakit ini diawali dengan timbulnyapembesaran noduler pada kelenjar tiroid yangtidak menimbulkan gejala-gejala toksisitas,namun jika tidak segera diobati, dalam 15-20

    tahun dapat menimbulkan hipertiroid. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan

    dari nontoksik menjadi toksik antara lain adalahnodul tersebut berubah menjadi otonom sendiri

    (berhubungan dengan penyakit autoimun),pemberian hormon tiroid dari luar, pemberianyodium radioaktif sebagai pengobatan.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    16/56

    Saat anamnesis, sulit untuk membedakan

    antara Graves disease dengan Plummers

    disease karena sama-sama menunjukan

    gejala-gejala hipertiroid.

    Yang membedakan adalah saat pemeriksaan

    fisik di mana pada saat palpasi kita dapat

    merasakan pembesaran yang hanya terjadipada salah satu lobus.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    17/56

    Terapi yang diberikan pada Plummers Disease juga samadengan Graves yaitu ditujukan pada pengendalian keadaantirotoksisitas/ hipertiroidi dengan pemberian antitiroid,seperti propil-tiourasil ( PTU ) atau karbimazol.

    Terapi definitif dapat dipilih antara pengobatan anti-tiroidjangka panjang, ablasio dengan yodium radiokatif, atautiroidektomi.

    Pembedahan terhadap tiroid dengan hipertiroidi dilakukanterutama jika pengobatan dengan medikamentosa gagaldengan kelenjar tiroid besar. Pembedahan yang baikbiasanya memberikan kesembuhan yang permanenmeskipun kadang dijumpai terjadinya hipotiroidi dankomplikasi yang minimal.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    18/56

    3. Struma Difusa Nontoksik

    Struma endemik adalah penyakit yang ditandai denganpembesaran kelenjar tiroid yang terjadi pada suatupopulasi, dan diperkirakan berhubungan dengan defisiensidiet dalam harian.

    Epidemologi Endemik goiter diperkirakan terdapat kuranglebih 5% pada populasi anak sekolah dasar/preadolescent(6-12 tahun), seperti terbukti dari beberapa penelitian

    Goiter endemik terjadi karena defisiensi yodium dalam

    diet. Kejadian goiter endemik sering terjadi di derahpegnungan, seperti di himalaya, alpens, daerah denganketersediaan yodium alam dan cakupan pemberian yodiumtambahan belum terlaksana dengan baik

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    19/56

    Umumnya, mekanisme terjadinya goiter disebabkan olehadanya defisiensi intakeiodin oleh tubuh.

    Goiter juga dapat disebabkan oleh kelainan sintesis hormontiroid kongenital ataupun goitrogen (agen penyebab goiterseperti intakekalsium berlebihan maupun sayuranfamiliBrassica).

    Kurangnya iodin menyebabkan kurangnya hormon tiroidyang dapat disintesis. Hal ini akan memicu peningkatanpelepasan TSH (thyroid-stimulating hormone) ke dalamdarah sebagai efek kompensatoriknya.

    Efek tersebut menyebabkan terjadinya hipertrofi danhiperplasi dari sel folikuler tiroid, sehingga terjadipembesaran tiroid secara makroskopik.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    20/56

    Pembesaran ini dapat menormalkan kerja

    tubuh, oleh karena pada efek kompensatorik

    tersebut kebutuhan hormon tiroid terpenuhi.

    Akan tetapi, pada beberapa kasus, seperti

    defisiensi iodin endemik, pembesaran ini tidak

    akan dapat mengompensasi penyakit yang

    ada. Kondisi itulah yang dikenal dengan goiterhipotiroid.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    21/56

    Goiter Difus

    Goiter difus adalah bentuk goiter yang membentuksatu buah pembesaran yang tampak tanpa membentuknodul.

    Benttuk ini biasa ditemukan dengan sifat non-toksik(fungsi tiroid normal), oleh karena itu bentuk inidisebut juga goiter simpel.

    Dapat juga disebut sebagai goiter koloid karena selfolikel yang membesar tesebut umumnya dipenuhioleh koloid.

    Kelainan ini muncul pada goiter endemik dan sporadik.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    22/56

    Sebagian besar manifestasi klinikberhubungan dengan pembesaran kelenjartiroid. Sebagian besar pasien tetap

    menunjukkan keadaan eutiroid, namunsebagian lagi mengalami keadaaan hipotiroid.

    Hipotiroidisme lebih sering terjadi pada anak-anak dengan defek biosintetik sebagaipenyebabnya, termasuk defek pada transferyodium.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    23/56

    Tujuan dari pengobatan struma endemik adalahuntuk mengecilkan struma dan mengatasihipotiroidisme yang mungkin ada, yaitu denganpemberian SoL Lugoli selama 4-6 bulan.

    Bila ada perbaikan, pengobatan dilanjutkansampai tahun dan kemudian tapering off dalam 4minggu.

    Bila 6 bulan sesudah pengobatan struma tidak

    juga mengecil maka pengobatan medikamentosatidak berhasil dan harus dilakukan tindakanoperatif.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    24/56

    4. Struma Nodosa Nontoksik

    Struma nodosa non toksik adalah pembesaran kelenjartiroid yang secara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpadisertai tanda-tanda hipertiroidisme.

    Istilah struma nodosa menunjukkan adanya suatu proses,baik fisiologis maupun patologis yang menyebabkanpembesaran asimetris dari kelenjar tiroid.

    Karena tidak disertai tanda-tanda toksisitas pada tubuh,maka pembesaran asimetris ini disebut sebagai struma

    nodosa nontoksik. Kelainan ini sangat sering dijumpai sehari-hari, dan harus

    diwaspadai tanda-tanda keganasan yang mungkin ada.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    25/56

    SNNT dapat juga disebut sebagai goiter sporadis.Jika goiter endemis terjadi 10% populasi didaerah dengan defisiensi yodium, maka goitersporadis terjadi pada seseorang yang tidak tinggal

    di daerah endemik beryodium rendah. Penyebabnya sampai sekarang belum diketahui

    dengan jelas, bisa terdapat gangguan enzim yangpenting dalam sintesis hormon tiroid atau

    konsumsi obat-obatan yang mengandung litium,propiltiourasil, fenilbutazone, atauaminoglutatimid.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    26/56

    Pada umumnya struma nodosa non toksik tidak mengalamikeluhan karena tidak ada hipo- atau hipertiroidisme.

    Yang penting pada diagnosis SNNT adalah tidak adanyagejala toksik yang disebabkan oleh perubahan kadarhormon tiroid, dan pada palpasi dirasakan adanyapembesaran kelenjar tiroid pada salah satu lobus.

    Biasanya tiroid mulai membesar pada usia muda danberkembang menjadi multinodular pada saat dewasa.Karena pertumbuhannya berangsur-angsur, struma dapatmenjadi besar tanpa gejala kecuali benjolan di leher.

    Sebagian besar penderita dengan struma nodosa dapathidup dengan strumanya tanpa keluhan.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    27/56

    Walaupun sebagian struma nodosa tidak mengganggupernafasan karena menonjol ke depan, sebagian lain dapatmenyebabkan penyempitan trakea bila pembesarannyabilateral.

    Struma nodosa unilateral dapat menyebabkanpendorongan sampai jauh ke arah kontra lateral.Pendorongan demikian mungkin tidak mengakibatkangangguan pernafasan.

    Penyempitan yang berarti menyebabkan gangguanpernafasan sampai akhirnya terjadi dispnea dengan stridor.

    Keluhan yang ada ialah rasa berat di leher. Sewaktumenelan trakea naik untuk menutup laring dan epiglotissehingga terasa berat karena terfiksasi pada trakea.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    28/56

    Ada beberapa macam untuk penatalaksanaan medisjenis-jenis struma antara lain sebagai berikut :

    a. Operasi/Pembedahan

    Jenis pembedahan tiroid adalah Biopsi insisi : Struma difus pradiagnosis Biopsi eksisi : Tumor (nodul) terbatas pradiagnosis

    Tiroidektomi : Hipertiroid (Graves)

    Subtotal : Struma nodusa benigna

    Hemititroidektomi (ismolobektomi) : Kelainan unilateral

    (adenoma) Tiroidektomi total : Keganasan terbatas tanpa kelainan kelenjar

    limfe

    Tiroidektomi radikal : Keganasan tiroid dengan kemungkinanmetastasis ke kelenjar limfe regional

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    29/56

    Indikasi tindak bedah struma nontoksik adalah

    Kosmetik (tiroidektomi subtotal)

    Eksisi nodulus tunggal (yang mungkin ganas)

    Struma multinoduler yang berat Struma yang menyebabkan kompresi laring atau

    struktur leher lain

    Struma retrosternal yang menyebabkan kompresi

    trakea atau struktur lain

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    30/56

    Indikasi tindak bedah pada hipertiroid adalah

    - perlu mencapai hasil definitif yang cepat

    - keberatan terhadap antitiroid- penanggulangan dengan antitiroid tidak

    memuaskan

    - struma multinoduler dengan hipertiroid- nodul toksik soliter.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    31/56

    Pembedahan menghasilkan hipotiroidisme permanen yangkurang sering dibandingkan dengan yodium radioaktif.

    Terapi ini tepat untuk para pasien hipotiroidisme yang tidakmau mempertimbangkan yodium radioaktif dan tidakdapat diterapi dengan obat-obat anti tiroid.

    Reaksi-reaksi yang merugikan yang dialami dan untukpasien hamil dengan tirotoksikosis parah atau kekambuhan.

    Pada wanita hamil atau wanita yang menggunakankontrasepsi hormonal (suntik atau pil KB), kadar hormon

    tiroid total tampak meningkat. Hal ini disebabkan makin banyak tiroid yang terikat oleh

    protein maka perlu dilakukan pemeriksaan kadar T4sehingga dapat diketahui keadaan fungsi tiroid.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    32/56

    Pembedahan dapat dilakukan biopsi insisi hal ini sudahjarang dilakukan, Lobektomi total, lobektomi subtotal,ismo-lobektomi, tiroidektomi dan Tiroidektomi total/radikalbiasanya pada karsinoma.

    Pembedahan dengan mengangkat sebagian besar kelenjartiroid, sebelum pembedahan tidak perlu pengobatan dansesudah pembedahan akan dirawat sekitar 3 hari.

    Kemudian diberikan obat tiroksin karena jaringan tiroidyang tersisa mungkin tidak cukup memproduksi hormondalam jumlah yang adekuat dan pemeriksaan laboratoriumuntuk menentukan struma dilakukan 3-4 minggu setelahtindakan pembedahan.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    33/56

    a. Yodium radioaktif

    memberikan radiasi dengan dosis yang tinggi pada kelenjartiroid sehingga menghasilkan ablasi jaringan.

    Pasien yang tidak mau dioperasi maka pemberian yodiumradioaktif dapat mengurangi gondok sekitar 50 %.

    Yodium radioaktif tersebut berkumpul dalam kelenjartiroid sehingga memperkecil penyinaran terhadap jaringantubuh lainnya. Terapi ini tidak meningkatkan resiko kanker,leukimia, atau kelainan genetik 35.

    Yodium radioaktif diberikan dalam bentuk kapsul ataucairan yang harus diminum di rumah sakit, obat ini inibiasanya diberikan empat minggu setelah operasi,sebelum pemberian obat tiroksin.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    34/56

    b. Pemberian Tiroksin dan obat Anti-Tiroid

    Tiroksin digunakan untuk menyusutkan ukuranstruma, selama ini diyakini bahwa pertumbuhan selkanker tiroid dipengaruhi hormon TSH.

    Oleh karena itu untuk menekan TSH serendahmungkin diberikan hormon tiroksin (T4) ini jugadiberikan untuk mengatasi hipotiroidisme yang terjadisesudah operasi pengangkatan kelenjar tiroid.

    Obat anti-tiroid (tionamid) yang digunakan saat iniadalah propiltiourasil (PTU) danmetimasol/karbimasol.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    35/56

    Tindakan operatif masih merupakan pilihan utama pada SNNT.Macam-macam teknik operasinya antara lain :

    a. Lobektomi, yaitu mengangkat satu lobus, bila subtotal makakelenjar disisakan seberat 3 gram

    b. Isthmolobektomi, yaitu pengangkatan salah satu lobusdiikuti oleh isthmus

    c. Tiroidektomi total, yaitu pengangkatan seluruh kelenjartiroid

    d. Tiroidektomi subtotal bilateral, yaitu pengangkatan

    sebagian lobus kanan dan sebagian kiri, sisa jaringan 2-4 gramdi bagian posterior dilakukan untuk mencegah kerusakan padakelenjar paratiroid atau N. Rekurens Laryngeus

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    36/56

    Diagnosis Banding

    Karsinoma tiroid adalah suatu keganasan (pertumbuhan tidakterkontrol dari sel) yang terjadi pada kelenjar tiroid.

    Kanker tiroid adalah sutu keganasan pada tiroid yang memiliki 4tipe yaitu: papiler, folikuler, anaplastik dan meduller.

    Kanker tiroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih

    sering menyebabkan pertumbuhan kecil (nodul) dalam kelenjar. Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak, biasanya kanker tiroid

    bisa disembuhkan

    Kanker tiroid sering kali membatasi kemampuan menyerap yodiumdan membatasi kemampuan menghasilkan hormon tiroid, tetapikadang menghasilkan cukup banyak hormon tiroid sehingga terjadihipertiroidisme

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    37/56

    Nodul tiroid ganas

    Usia

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    38/56

    Nodul tiroid jinak

    >40 tahun

    Perempuan

    Multipel Lama

    Ada kemungkinan regresi

    Pada USG mungkin kista

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    39/56

    a. Papillary carcinoma

    Karsinoma ini merupakan jenis karsinoma yang

    banyak diderita pada umur muda.

    Sebanyak 1/3 penderita umumnya menunjukkanmetastase intraglanduler lymphatic (yang

    sebelumnya dianggap multisentrik).

    Metastasis yang paling sering terutama kelimfonodi servikal, namun karsinoma ini relatif

    tidak terlalu ganas.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    40/56

    b. Karsinoma folikuler

    Karsinoma folikuler biasanya terjadi padapenderita yang lebih tua.

    Karsinoma ini bersifat lebih ganas dibandingkantipe papiler.

    Selain itu, karsinoma ini sering merupakankomplikasi dari adenoma benigna soliter ataupun

    struma multinoduler. Metastasis jauh sering ditemukan terutama

    secara hematogen ke dalam otot dan paru.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    41/56

    c. Anaplastic carcinoma

    Karsinoma jenis ini merupakan tumor yangtidak menunjukkan diferensiasi ke arah

    folikuler ataupun papiler dan terdiri darirangkaian sel-sel solid yang tidak mempunyaiaspek khas untuk karsinoma meduler.

    Biasanya diderita pada usia lanjut. Penyebaranbiasanya secara limfogen ataupun hematogenpada stadium awal.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    42/56

    d. Medullary carcinoma

    Karsinoma ini berasal dari sel parafolikuler C (derivatdari corpus ultimobranchial) dan beberapa ragu-ragubahwa ini berasal dari jaringan tiroid. Ada 2 tipe, yaitu

    familial dan sporadis. Tipe familial sering melibatkan dua lobus dan dapat

    berasal multifocal sebagai sel parafolikular padajaringan interstisial dari kelenjar tiroid.

    Metastasis dengan limfonodi dalam persentase yangtinggi penderita dan prognosis buruk. Tipe sporadisbiasanya unilobar dan kurang malignant.

    Perbedaan Nodul Tiroid Jinak dan Ganas sekitar 5% struma nodosa mengalami

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    43/56

    Perbedaan Nodul Tiroid Jinak dan Ganas sekitar 5% struma nodosa mengalami

    keganasan. Di klinik perlu dibedakan nodul tiroid jinak dan nodul ganas yang memiliki

    karakteristik :

    1. Konsistensi keras pada beberapa bagian atau menyeluruh pada nodul dan sukar

    digerakkan, walaupun nodul ganas dapat mengalami degenerasi kistik dan

    kemudian menjadi lunak.

    2. Sebaliknya nodul dengan konsistensi lunak lebih sering jinak, walaupun nodul

    yang mengalami kalsifikasi dapat ditemukan pada hiperplasia adenomatosa yang

    sudah berlangsung lama.

    3. Infiltrasi nodul ke jaringan sekitarnya merupaka tanda keganasan, walaupunnodul ganas tidak selalu melakukan infiltrasi. Jika ditemukan ptosis, miosis, dan

    enoftalmus merupakan tanda infiltrasi ke jaringan sekitar

    4. Sekitar 20% nodul soliter bersifat ganas sedangkan nodul multipel jarang yang

    ganas.

    5. Nodul yang muncul tiba-tiba atau cepat membesar perlu dicurigai ganas

    terutama yang tidak disertai nyeri. Atau nodul lama yang tiba-tiba membesar

    progresif

    6. Nodul dicurigai ganas bila disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening

    regional atau perubahan suara menjadi serak.

    7. Pulsasi arteri karotis teraba dari arah tepi belakang muskulus

    sternokleidomastoideus karena desakan pembesaran nodul (Berrys Sign)

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    44/56

    GEJALA KLINIS

    Pada anamnesis, keluhan utama yang diutarakan oleh pasien bisaberupa benjolan di leher yang sudah berlangsung lama, maupungejala-gejala hipertiroid atau hipotiroidnya.

    Jika pasien mengeluhkan adanya benjolan di leher, maka harusdigali lebih jauh apakah pembesaran terjadi sangat progresif atau

    lamban, disertai dengan gangguan menelan, gangguan bernafasdan perubahan suara.

    Setelah itu baru ditanyakan ada tidaknya gejala-gejala hiper danhipofungsi dari kelenjer tiroid. Perlu juga ditanyakan tempat tinggalpasien dan asupan garamnya untuk mengetahui apakah adakecendrungan ke arah struma endemik.

    Sebaliknya jika pasien datang dengan keluhan ke arah gejala-gejalahiper maupun hipofungsi dari tiroid, harus digali lebih jauh ke arahhiper atau hipo dan ada tidaknya benjolan di leher.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    45/56

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    46/56

    PEMERIKSAAN FISIK

    Pada pemeriksaan fisik status lokalis pada regio colianterior, yang paling pertama dilakukan adalahinspeksi, dilihat apakah pembesaran simetris atautidak, timbul tanda-tanda gangguan pernapasan atautidak, ikut bergerak saat menelan atau tidak.

    Pada palpasi sangat penting untuk menentukan apakahbejolan tersebut benar adalah kelenjar tiroid ataukelenjar getah bening. Perbedaannya terasa pada saatpasien diminta untuk menelan. Jika benar pembesaran

    tiroid maka benjolan akan ikut bergerak saat menelan,sementara jika tidak ikut bergerak maka harusdipikirkan kemungkinan pembesaran kelenjar getahbening leher.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    47/56

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    48/56

    Pembesaran yang teraba harus dideskripsikan : - Lokasi: lobus kanan, lobos kiri, ismus

    - Ukuran: dalam sentimeter, diameter panjang

    - Jumlah nodul: satu (uninodosa) atau lebih dari satu

    (multinodosa) - Konsistensinya: kistik, lunak, kenyal, keras

    - Nyeri: ada nyeri atau tidak pada saat dilakukan palpasi

    - Mobilitas: ada atau tidak perlekatan terhadap trakea,

    muskulus sternokleidomastoidea - Kelenjar getah bening di sekitar tiroid : ada

    pembesaran atau tidak

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    49/56

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pemeriksaan laboratorium yang digunakan dalammendiagnosis penyakit tiroid terbagi atas :

    Pemeriksaan untuk mengukur fungsi tiroid. Pemeriksaanuntuk mengetahui kadar T3 dan T4 serta TSH paling sering

    menggunakan teknik radioimmunoassay (RIA) dan ELISAdalam serum atau plasma darah. Kadar normal T4 total padaorang dewasa adalah 50-120 ng/dl. Kadar normal untuk T3pada orang dewasa adalah 0,65-1,7 ng/dl.

    Pemeriksaan untuk menunjukkan penyebab gangguan tiroid.

    Antibodi terhadap macam-macam antigen tiroid yangditemukan pada serum penderita dengan penyakit tiroidautoimun. Seperti antibodi tiroglobulin dan thyroidstimulating hormone antibody.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    50/56

    Pemeriksaan radiologis- Foto rontgen dapat memperjelas adanya deviasi trakea

    atau pembesaran struma retrosternal yang padaumumnya secara klinis pun sudah bisa diduga. Fotorontgen leher posisi AP dan lateral biasanya menjadi

    pilihan.- USG tiroid yang bermanfaat untuk menentukan jumlah

    nodul, membedakan antara lesi kistik maupun padat,mendeteksi adanya jaringan kanker yang tidakmenangkap iodium dan bisa dilihat dengan scanning

    tiroid.- FNAB. Pemeriksaan histopatologis akurasinya 80%. Hal

    ini perlu diingat agar jangan sampai menentukan terapidefinitif hanya berdasarkan hasil FNAB saja.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    51/56

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    52/56

    - Scanning Tiroid dasarnya adalah presentasi uptake dari I131 yang didistribusikan tiroid. Dari uptake dapatditentukan teraan ukuran, bentuk lokasi dan yang utamaialah fungsi bagian-bagian tiroid (distribusi dalam kelenjar).Uptake normal 15-40% dalam 24 jam. Dari hasil scanning

    tiroid dapat dibedakan 3 bentuk, yaitu cold nodule bilauptake nihil atau kurang dari normal dibandingkan dengandaerah disekitarnya, ini menunjukkan fungsi yang rendahdan sering terjadi pada neoplasma. Bentuk yang keduaadalah warm nodule bila uptakenya sama dengan

    sekitarnya, menunjukkan fungsi yang nodul sama denganbagian tiroid lain. Terakhir adalah hot nodule bila uptakelebih dari normal, berarti aktifitasnya berlebih dan jarangpada neoplasma.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    53/56

    PENATALAKSANAAN

    Tindakan Pembedahan

    Indikasi operasi pada struma adalah :

    Struma difus toksik yang gagal dengan terapi

    medikamentosa

    Struma uni atau multinodosa dengan

    kemungkinan keganasan

    Struma dengan gangguan kompresi

    Kosmetik

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    54/56

    Kontraindikasi pada operasi struma : Struma toksik yang belum dipersiapkan sebelumnya

    Struma dengan dekompensasi kordis dan penyakitsistemik lain yang belum terkontrol

    Struma besar yang melekat erat ke jaringan lehersehingga sulit digerakkan yang biasanya karenakarsinoma. Karsinoma yang demikian biasanya seringdari tipe anaplastik yang jelek prognosisnya. Perlekatanpada trakea ataupun laring dapat sekaligus

    dilakukanreseksi trakea atau laringektomi, tetapiperlekatan dengan jaringan lunak leher yang luas sulitdilakukan eksisi yang baik.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    55/56

    Pertama-tama dilakukan pemeriksaan klinis untukmenentukan apakah nodul tiroid tersebut suspek malignaatau suspek benigna. Bila nodul tersebut suspek maligna,maka dibedakan apakah kasus tersebut operable atauinoperable.

    Bila kasus yang dihadapi adalah inoperable maka dilakukantidakan biopsi insisi untuk keperluan pemeriksaanhistopatologis. Dilanjutkan dengan tindakan debulking danradiasi eksterna atau kemoradioterapi. Bila nodul tiroidsuspek maligna yang operable atau suspek benigna dapat

    dilakukan tindakan isthmolobektomi atau lobektomi. Jikasetelah hasil PA membuktikan bahwa lesi tersebut jinakmaka operasi selesai, tetapi jika ganas maka harusditentukan terlebih dahulu jenis karsinoma yang terjadi.

  • 5/25/2018 PPT TIROID

    56/56

    Komplikasi pembedahan tiroid : Perdarahan dari A. Tiroidea superior

    Dispneu

    Paralisis N. Rekurens Laryngeus. Akibatnya otot-otot laringterjadi kelemahan

    Paralisis N. Laryngeus Superior. Akibatnya suara penderitamenjadi lenih lemah dan sukar mengontrol suara nada tinggi,karena terjadi pemendekan pita suara oleh karena relaksasi M.Krikotiroid. Kemungkinan nervus terligasi saat operasi

    ******************************************************************

    *********************************************************