ppt tekfarr
Transcript of ppt tekfarr
FARMAKOLOGIS OPTALMIK / MATA :1. Obat midriatikum
untuk membesarkan pupil mata dan untuk siklopegia (melemahkan otot siliari) mata fokus pada objek dekat
obat : Atropine, Homatropine dll
2. Obat miotikum
Obat yang menyebabkan miosis (kontriksi dari pupil mata).
obat : Betaxolol (penghambat beta adregenik),
Pilokarpin (reseptor agonis muskarinik).
Lanjutan...3. Obat anti radang mata
untuk radang / alergi mata atau mata bengkak yang bisa disebabkan oleh alergi itu sendiri atau oleh virus.
Contoh obat : Betamethasone dihydrogenphosphat dinatrium tetes mata dosis 1
mg/mL atau 0,1 %. Fluorometholone tetes mata mengandung 0,1
4. Obat antiseptik dan antiinfeksi
indikasi : Infeksi oleh mikroba, luka / ulkus kornea mata, masuknya benda asing ke dalam kornea mata
Lanjutan...
5. Obat Anti Glaukoma
Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat, sehingga terjadi kerusakan pada saat optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan.
Terdapat 4 jenis glaucoma : Glaukoma sudut terbuka (beta bloker, pilocarpin) Glaukoma sudut tertutup (acetazolamide) Glaukoma kongenitalis (Brinzolamide, Timolol
maleate, Betaxolol HCl, Latonoprost Glaukoma sekunder (kortikosteroid)
Pertimbangan dalam Proses Pembuatan sediaan Ophthalmic
Kejernihan
bebas dari partikel asing dan jernih secara normal diperoleh dengan filtrasi pengerjaan secara aseptik
Stabilitas
tergantung pada sifat kimia bahan obat, pH produk, metode penyimpanan (khususnya penggunaan suhu), zat tambahan larutan dan tipe pengemasan
Lanjutan………. Buffer dan pH
Idealnya, pH yang ekuivalen dengan cairan mata yaitu 7,4. Dalam prakteknya, ini jarang dicapai dibuat dalam suspensi kortikosteroid tidak larut suspensi biasanya paling stabil pada pH asam.
Additives/Tambahan
Antioksidan, khususnya Natrium Bisulfat atau metabisulfat, digunakan dengan konsentrasi sampai 0,3%, khususnya dalam larutan yang mengandung garam epinefrin
Komponen NonTerapeutik Salep Opthalmic
Dasar salep yang dipilih :Tidak mengiritasi mataobat berdifusi ke seluruh mataTitik leburnya mendekati suhu tubuhBahan yang digunakan harus halusbahan dasar yang mudah dicuci dgn airTahan dalam jangka waktu tertentu pada
kondisi penyimpanan yang tepat
Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses pemusnahan secara lengkap semua mikroba hidup dan spora2nya dari sediaan.
Metode Sterilisasi Sterilisasi Kering (Fisika)
Metode keringMetode UapMetode basah
Sterilisasi Basah (Fisika dan kimia)Metode Fisika : Radiasi dan elektronMetode Kimia : Eto, ozon
Sterilisasi Panas Basah
untuk bahan yg terbasahi air dan formula dlm bentuk larutan/suspensi
Harus dlm wadah tersegel atau terbungkus dgn bahan yg dpt mencegah rekontaminasi setelah distrilkan
Contoh Autoklaf
Sterilisasi Pemanasan Kering
Pemanasan tanpa air tdk ada kelembapan
Cara
1. membakar nyala api langsung
2. menggunakan alat :Oven dgn udara panas Balok pemanasRadio frekwensi induksi
Sterilisasi Gas
senyawa yang tidak tahan terhadap panas
senyawa yang tidak tahan terhadap uap Menggunakan gas etilen oksida atau
propilen oksida Perlu perlengkapan khusus Pengawasan intens
Sterilisasi Radiasi Menggunakan sinar gamma dan sinar-sinar
katoda Memerlukan peralatan khusus Mekanisme :
Ikut terlibat dalam perubahan kimiawiMembantu mikroorganisme membentuk
senyawa kimia baru yang dapat merusak selMerusak nukloprotein inti dan kerusakan
menetap
Sterilisasi Filtrasi
Penghilangan mikroba dengan absorbsi menggunakan mekanisme penyaringan
Digunakan : Larutan tidak tahan panasMenyaring sediaan larutan yang
dibuat segar dan harus steril Perlu dimonitoring dengan ketat
Metode Sterilisasi Baru High Intnsity Light Lampu discharge intensitas tinggi (lampu HID)
adalah jenis lampu gas discharge listrik yang menghasilkan cahaya melalui busur listrik antara elektroda tungsten ditempatkan di dalam tabung busur menyatu alumina kuarsa atau leburan bening atau transparan.
Metode Sterilisasi Baru
Low Temperature Plasma
merupakan dilakukan untuk yang mencegah panas dan kerusakan kelembaban peralatan medis canggih.
Hydrogen Peroxide Low Temperature Plasma Sterilizer
SAL Sterility Assurance Level
Probabilitas mikroorganisme hidup yang ada pada suatu unit produk setelah sterilisasi
SAL dinyatakan dalam 10-n
n=3, satu tidak steril dari seribu produk
ex: alat laboratorium n=6, satu tidak steril dalam sejuta produk
ex: jarum suntik
Studi D-value
Studi untuk menentukan jumlah dan ketahanan panas mikroorganisme dalam produk
Nilai-D adalah waktu dalam menit yang dibutuhkan untuk mengurangi populiasi mikroba sejumlah 90% atau 1 log siklus (1/10 bagian yang hidup) pada suhu tertentu
PENDEKATAN OVERKILL
adalah metode sterilisasi menggunakan pemanasan dengan uap panas pada suhu 121 C selama 15 menit
mampu memberikan minimal reduksi setingkat log 12 dari mikroorganisme yang memiliki nilai D minimal 1 menit.
metode overkill untuk bahan yang tahan panas seperti zat anorganik
PENDEKATAN BIOBURDEN
Metode sterilisasi yang memerlukan mentoring ketat
dan terkontrol terhadap beban mikroba sekecil
mungkin dibeberapa jalur produksi sebelum menjalani
proses sterilisasi lanjutan dengan tingkat sterilisasi
yang disyaratkan SAL 10 pangkat 6.
Untuk bahan yang dapat mengalami degradasi
kandungan bila dipanaskan terlalu tinggi seperti zat
organik.
Metode Uji Sterilitas
Direct inoculation of culture medium
Pengujian langsung dari sampel dalam media pertumbuhan
Soya bean casein digest medium
Media ini membantu pertumbuhan bakteri anaerob dan fungsi. Suhu inkubasi 30-35oC, sedang fungi 20-25oC.
Lanjutan...
Membran filtrasi
Filtrasi cairan melalui membran steril. Filter ditanam dalam media dengan masa inkubasi 7-14 hari
Introduction od concentrate culture medium
Medium yang pekat langsung dimasukkan dalam wadah sampel yang akan ditumbuhkan.
Pengertian Endotoksin dan Pirogen
Endotoksin
Adalah toksin yang dihasilkan oleh bakteri gram negatif
Pirogen
Senyawa yang jika masuk dlm aliran darah akan mempengaruhi suhu tubuh demam
Cara Uji Pirogen
Cara uji pirogen Rabbit test
Pengujian meliputi pengukuran kenaikan suhu kelinci setelah penyuntikan larutan uji sec i.v
LAL test
Cara uji in vitro dengan menggunakan sifat membentuk gel dari lisat amebasit dari limulus polifemus. Lebih sensitif dari Rabbit test.
Metode Penghilangan Pirogen
Penghilangan pirogen
a. Membilas dengan API steril
b. Destilasi
c. Ultrafiltrasi
d. Osmosa balik
e. Karbon aktif
f. Daya tarik elektrostatik
g. Daya tarik hidrofobik
Bahaya, Sumber, Cara mendeteksi Partikel Sediaan Parenteral
Bahaya kontaminasi bagi Pasientimbulnya emboli yang menyebabkan
sumbatan aliran darahobstruksi pembuluh darah dimana
emboli dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk stroke, gagal ginjal, dan atau emboli paru
Sumber Pencemaran Partikel Pencemaran dari bahan baku Pencemaran dari peralatan Pencemaran selama produksi Pencemaran selama penyimpanan dan
penggunaan
Bahaya, Sumber, Cara mendeteksi Partikel Sediaan Parenteral
Cara mendeteksi pertikel Pengamatan visible: Manual methods
Setiap produk akhir diinspeksi oleh individu yang terlatih. Pemeriksaan Partikel Secara Visual : Metode Otomatis
Lanjutan dari pelaksanaan Quality Control menggunakan teknologi yang lebih canggih
Mikroskop otomatis
Mengamati seluruh penyaring membran di bawah mikroskop
Elektronik counter
Tipe Filter Cake filter
partikel padat memasuki medium pori dan ditahan segera berkumpul di permukaan septum padatan terfiltrasi dan menebal dipermukaan
Membrane filter
Teknik pemisahan campuran dua atau lebih komponen tanpa menggunakan panas komponen akan terpisah berdasarkan ukuran dan bentuk
Lanjutan...
Depth filter
Partikel padatan yang tersaring akan terperangkap dalam kedalaman dari filter itu
Screen filter
Menggunakan layar kaku atau fleksibel untuk memisahkan partikel halus
Wadah Gelas Karakteristik
bersifat inert secara kimiawi, tidak permeable, kuat, keras tidak menurun mutunya pada penyimpanan, Gelas berwarna dapat memberi pelindungan
terhadap cahaya bila diperlukan. Kekurangan mudah pecah dan berat Kelebihan inert, kedap udara, dibuat dari bahan
yang relatif murah, tidak mudah terbakar, bentuknya tetap, mudah diisi, mudah ditutup, dapat dikemas menggunakan packaging line, mudah disterilisasi, mudah dibersihkan dan dapat digunakan kembali.
Tipe-tipe gelas sediaan parenteral
Pengujian Wadah Gelas Powdered glass
contoh uji ekstraksi diotoklaf dinginkan titrasi
Volume tidak lebih dari yang tertera pada tabel tipe kaca dan tabel uji untuk tipe gelas yang diuji.
Water attack test
Pengujian hampir sama seperti powered glass. Volume tidak lebih dari yang tertera pada tabel tipe kaca dan batas uji untuk tipe kaca yang diuji.
Cara PencucianEx: vial&ul
Cara Sterilisasi
Sterilisasi
Cara Depirogenasi
Kategori Plastik
dua jenis plastik yang digunakan u/ pengemasan sediaan
parenteral :
1. Termoset
yaitu jenis plastik yang stabil pada pemanasan dan tidak
dapat dilelehkan sehingga tidak dapat dibentuk ulang
2. Termoplastik,
yaitu jenis plastik yang menjadi lunak jika dipanaskan dan
akan mengeras jika didinginkan..
Karakteristik Plastik
1. Bahan plastik tidak diadsorpsi secara signifikan pada permukaan plastik tersebut dan tidak bermigrasi ke atau melalui plastik
2. Bahan plastik tidak melepaskan senyawa-senyawa dalam jumlah yang dapat mempengaruhi stabilitas produk atau dapat menimbulkan risiko toksisitas
Kegunaan Zat Aditif pada Wadah Plastik
Adapun zat aditif yang ditambahkan pada wadah-wadah plastik umumnya digunakan sebagai : zat penambah terdiri atas antioksidan, zat antistatik, warna, pengisi, pengubah-pengubah sifat benturan, pelincir, plasticizer, dan stabilizer.
Jenis – jenis Kemasan PlastikAdapun beberapa jenis kemasan plastik diantaranya, adalah :a. Polietilenb. Polipropylenc. Copolymerd. Polivinil kloridae. Polistirenf. Nilon (Polimida)g. Polikarbonat h. Akrilik Multipolimer (Nitril Polimer)i. Polietilen Tereftalat (PET)
Karakteristik Karet Tertutup1. Permukaan harus licin dan tidak berlubang
agar dapat dicuci bersih.
2. Menutup rongga-rongga kecil pada permukaan, seperti leher bagian dalam vial atau dinding-dinding bagian dalam syringe hipodermik.
3. Kekerasan dan elastisitasnya harus mencukupi sehingga ia dapat melewatkan jarum suntik tanpa membuatnya menjadi tumpul.
( Lanjutan )
4. Mudah ditembus oleh jarum syringe hipodermik dan menutup rapat kembali dengan cepat setelah jarum ditarik.
5. Pada masuknya jarum infeksi tidak ada partikel tutup elastomerik yang mencapai ke dalam larutan injeksi.
6. Tak mengalami perubahan sifat akibat proses sterilisasi
7. Impermeabel terhadap udara dan lembab (untuk meghindari peruraian obat yang sensitif terhadap air)
Jenis – jenis Karet1.Karet Alami atau mentah
Diperoleh dari lateks(getah) Hevea brasiliensis.
Tidak dapat digunakan jika tidak ditambahkan bahan-bahan yang dapat memperbaiki sifat fisika dan kimianya.
Bahan yang ditambahkan diantaranya vulcanizing agent (misalnya sulfur), akselerator untuk mengurangi jumlah sulfur yang digunakan (contoh senyawa thiazol dan thiuran), aktivator (contoh asam stearat atau garam stearat)
( Lanjutan Jenis Karet )
2. Karet SintesisMemiliki sifat lebih resisten terhadap temperatur
tinggi dan waktu, lebih mahal dibandingkan karet alami lebih keras daripada karet alami sehingga
dibutuhkan lebih banyak softening agent (contoh dibutilftalat) untuk meningkatkan elastisitasnya.
Bahan Aditif pada Karetbahan tambahan yang umum didapat dalam tutup karet, adalah : Karet Bahan untuk vulkanisir Akselerator Bahan pengisi untuk memperpanjang Bahan pengisi untuk memperkuat Bahan pelunak Antioksidan Zat pigmen Komponen-komponen tertentu, seperti lilin
Prinsip Pengendalian Ruang Aseptik Produk Steril
1. Sesuai dengan Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) .
2. Obat atau bahan obat mempunyai kepastian bahwa obat tidak terkontaminasi (pure).
3. Sanitasi dan higiene
Konsep dan Metode Ventilasi Udara yang Menghasilkan Udara Bersih
Adapun beberapa prinsip dasar dari implementasi udara bersih yang akan dihasilkan dari kosep ventilasi udara ini yakni :
1. AHU (Air Handling Unit)
2. HVAC (Heating Ventilation and Air Conditioning)
3. LAF (Laminar Air Flow)
AHU ( Air Handling Unit ) adalah sebuah sistem penanganan tata udara
yang disyaratkan berdasarkan CPOB pada saat pabrik farmasi melakukan seluruh rangkaian aktivitas di dalam nya.
Persyaratan meliputi, kualitas udara, suhu, Kelembaban, dan pergantian udara per jam
Tujuan dari AHU ini, diantaranya :Sebagai pasokan udara untuk karyawanMenghindari kontaminasi silang antar produkMenghindari kontaminasi produk kepada karyawan Menghindari kontaminasi karyawan kepada produk
48
KONSEP PERBEDAAN UDARA dengan HAMBATAN
UDARA
Tanpa hambatan :1. Kecepatan sesuai asal2. Kebersihan sesuai asal3. Suhu sesuai asal
10 Km / jam 10 Km / jam
UDARA
UDARA
10 Km / jam
10 Km / jam
2 Km / jam
6 Km / jamDgn hambatan / filter tipis :1. Kecepatan menurun2. Kebersihan bertambah3. Suhu sesuai asal
Dgn hambatan / filter tebal :1. Kecepatan mkn menurun2. Kebersihan mkn bertambah3. Suhu sesuai asal
1000 partikel
1000 partikel
1000 partikel
1000 partikel
600 partikel
100 partikel
FILTER KASARPRE FILTER
PRE FILTER + MEDIUM FILTER
49
PRINSIP AIR HANDLING SYSTEM
Kualitas A Kualitas A
Kualitas A
TANPA FASILITAS AHU
Pre-filter
Kualitas A
V1
V1
Kualitas A V1 ?
Pre-filter
Pre-filter
Med-filter
Med-filter
Ducting
Blower
HEPA-filter
Vo , ToC, Σ prt A
Vo , ToC, Σ prt A
Vo , ToC, Σ prt A
Vo , ToC, Σ prt A
Vo , ToC, Σ prt A
V1 , To C, Σ prt A4 Kualitas A4
Kualitas A3V1 , To C, Σ prt A3
V1 , To C, Σ prt A2Kualitas A2
50
Prinsip Air Handling System dan Blower
Kualitas A Kualitas A
Kualitas A
TANPA FASILITAS AHU
Pre-filter
Kualitas A
V1
V1
Kualitas A V1
Pre-filter
Pre-filter
Med-filter
Med-filter
Ducting
Blower
HEPA-filter
Vo , ToC, Σ prt A
Vo , ToC, Σ prt A
Vo , ToC, Σ prt A
Vo , ToC, Σ prt A
Vo , ToC, Σ prt A
V1 , To C, Σ prt A4 Kualitas A4> 100.000
Kualitas A3≤ 100.000
V1 , To C, Σ prt A3
V1 , To C, Σ prt A2Kualitas A2≤ 10.000
KESIMPULAN
51
BESARNYA TEKANAN UDARA DALAM RUANGAN DIHASILKAN DARI
BESARNYA BUKAAN DAMPER YANG TERPASANG DI RUANGAN TERSEBUT
DAN MERUPAKAN VARIABEL PERGANTIAN UDARA PER JAM
TINGKAT KEBERSIHAN UDARA DALAM RUANGAN DIHASILKAN DARI FILTER
YANG TERPASANG PADA DUCTING YANG BERHUBUNGAN DENGAN RUANGAN
TERSEBUT
DINGINNYA UDARA DALAM RUANGAN DIHASILKAN DARI SISTEM PENDINGIN
YANG DIKOMBINASIKAN PADA AIR HANDLING SYSTEM
TEKANAN UDARADAN TINGKAT KEBERSIHAN RUANGAN
52
1. TEKANAN UDARA DI AREA YANG LEBIH BERSIH > TEKANAN UDARA DI
DAERAH YANG LEBIH KOTOR.
( CPOB : BEDA ANTARA 2 AREA YANG BERBEDA “KELAS” ADALAH 15
PASCAL - ARTIKAN : BLACK vs GREY ; GREY vs WHITE )
2. KETENTUAN WHO :
DALAM AREA PRODUKSI, UDARA MENGALIR DARI KORIDOR KE RUANG
PENGOLAHAN
53
GUDANGBAHAN
AWALR.
TIMBANGR.
STAGING
R. MIXINGR.
PENGERINGAN GRANUL
R.CETAK
TABLET
RAKORIDOR GREY
LOKERGREY
RA
R.COATING
R.STRIP -PING
R.PRODUKRUAHAN
RA
KORIDOR BLACK
R. PENGEMASANSEKUNDER
LOKER BLACKGUDANG
OBATJADI
IPC
LAB. QC
R.PRODUK ANTARA
RPROSES COD
RFILLING COD
CUCI BOTOL
RCUCI ALAT
JANITOR
WC WC JAN
R. CODING
MERAH : GREY AREAHITAM : BLACK AREABIRU : RUANG ANTARA
OVEN
TEKANAN UDARA TEORITIS ANTARA KELAS BLACK & GREY
2. HUBUNGAN AIR HANDLING SYSTEM DENGAN FUNGSI BANGUNAN
++
++
+
++
++
RA R.SAM RAO PLING B
++ ++ + +
+
54
GUDANGBAHAN AWAL
R. TIMBANG
R. STAGING
R.PROSESSTERIL
RAKORIDOR GREY
LOKERGREY
RA
R.PRODUKRUAHAN
RA
KORIDOR BLACK
R. PENGEMASANSEKUNDER
LOKER BLACKGUDANGOBATJADI
IPC
LAB. QC
R.PRODUK ANTARA
RPROSES COD
RFILLING COD
CUCI BOTOL
WC WC JAN
R. CODING
HIJAU : WHITE AREAMERAH : GREY AREAHITAM : BLACK AREABIRU : RUANG ANTARA
OVEN
RCUCI ALAT
RAPB
RCUCI ALAT
&VIAL
OV
OT
PB
R.FILLINGSTERIL
G
W
JANITOR
RA R.SAM RAO PLING B
+ + + +
++
++ ++
+++
TEKANAN UDARA TEORITIS ANTARA KELAS BLACK – GREY - WHITE
++
+
55
Pada prInsipnya Air Handling System terdiri dari :
1. Blower / fan : Meniupkan udara ke ruangan-ruangan melalui ducting.
2. Filter : Menyaring udara yang dikeluarkan blower / fan
3. Ducting : Menyalurkan udara dari blower ke ruangan –
( berfungsi seperti pipa air atau selang air ).
4. Damper : Mengatur besarnya tekanan yang akan masuk kedalam
ruangan-ruangan
5. Diffuser : Adalah ujung dari ducting yang membawa udara masuk
kedalam ruangan (supply grill) atau ujung dari ducting yang
membawa udara keluar ruangan (return grill)
Air Handling System dengan perlengkapan seperti diatas hanya menghasilkan udara
dengan kualitas tertentu tetapi tidak mendinginkan ruangan.
KOMPONEN AIR HANDLING SYSTEM ( Tanpa pendinginan )
56
KOMPONEN AIR HANDLING SYSTEM
BLOWER / FAN FILTER
DUCTING DAMPER DIFFUSER
INLETGRILL
OUTLET GRILL
( Tanpa pendinginan )
57
Ilustrasi awal
KOMPONEN AIR HANDLING SYSTEM
DUCTINGFILTER BLOWER FILTER DAMPER
DIFFUSER
58
KOMPONEN AIR HANDLING SYSTEM
Posisi Pemasangan
_________________________________
PRE FILTER ( Diluar )
PRE FILTER ( Didalam housing )
MEDIUM-FILTER( Didalam housing )
BLOWER / FAN
59
_________________________________ KOMPONEN AIR HANDLING SYSTEM
DAMPER
DUCTING
Posisi Pemasangan
60
KOMPONEN AIR HANDLING SYSTEM_________________________________
DIFFUSER Inlet grill
DIFFUSER return grill
PERHATIAN :Diskusi tentang posisi
yang baik untuk inlet
grill dan return grill
Posisi Pemasangan
HVAC ( Heating Ventilation and Air Conditioning)
61
Adalah bahan yang digunakan untuk menyaring udara dalam Air Handling System
dengan tujuan untuk menghasilkan udara yang lebih bersih setelah melaluinya.
Dalam HVAC dikenal 3 jenis filter yang biasa terpasang dalam pabrik farmasi :
1. Filter kasar atau coarse filter atau lazimnya disebut “pre filter.
Filter ini mempunyai efisiensi 30% - 40%
2. Filter menengah atau medium filter.
Filter ini mempunyai efisiensi 85% - 95%
3. Filter halus atau HEPA ( High Efficiency Particulate Air )
Filter ini mempunyai efisiensi 99,997%
Satu jenis yang lain filter ultra halus , belum lazim digunakan, tidak dibicarakan
Pre-filter dan medium filter terpasang dalam rumah filter (bahasa populer : housing)
sedangkan filter HEPA terpasang dalam ruangan.
62
PRE FILTER2 dari 3 lolos
MED- FILTER1 dari 16 lolos
HEPA FILTERPraktis tak ada yg lolos
30% - 40%
85% - 95%
(> 95%)99,997%
F I L T E R
Arti Efisiensi
______________________
Kemampuan filter untuk menahan dan membersihkan udara yang melaluinya
KESIMPULAN : PERSENTASE EFISIENSI MENUNJUKKAN KERAPATAN
63
1. PARTIKEL
2. KELAS 100
3 KELAS 10.000 ( White )
4. KELAS ≤ 100.000 ( Grey )
5. KELAS > 100.000 ( Black )
SYARAT BAGI PARTIKEL
a. Ukuran ≤ 0.5 μ.
Partikel dengan ukuran ≥ 0,5 μ dalam ruang
pengolahan non steril , dibatasi jumlahnya.
b. Tidak patogen
c. Jumlah partikel dihitung saat pabrik belum
beroperasi
d. Jumlah partikel dihitung memakai “particle
counter”
H V A C
Kualitas Udara Yang Dihasilkan
______________________
64
1. PARTIKEL
2. KELAS 100
3 KELAS 10.000 ( White )
4. KELAS ≤ 100.000 ( Grey )
5. KELAS > 100.000 ( Black )
1. ARTI
a. Udara mengandung partikel ≤100 / feet3.
b. Udara dihasilkan dari filter HEPA yang terpasang
pada seluruh langit-langit (plafond) atau satu
sisi dinding yang meniupkan udara kedalam
ruangan.
c. Filter akhir yang terdapat pada seluruh area tsb
adalah filter HEPA dengan efisiensi 99.997 %.
d. Terminal HEPA filter adalah plafond atau dinding.
2. LOKASI
a. Dalam ruangan atau bench Laminar Air Flow (LAF)
b. Dalam ruangan atau kamar yang seluruh langit-2
(plafond) nya atau 1 sisi dinding terdiri dari filter
HEPA.
3. DISYARATKAN BAGI
a. Ruang dalam (Bench) Laminar Air Flow (LAF)
b. Aktivitas pengisian ( filling ) sediaan steril.
H V A C
Kualitas Udara Yang Dihasilkan
______________________
65
1. PARTIKEL
2. KELAS 100
3 KELAS 10.000 ( White )
4. KELAS ≤ 100.000 ( Grey )
5. KELAS > 100.000 ( Black )
1. ARTI
a. Udara mengandung partikel max 10.000 / feet3.
b. Udara dihasilkan dari filter HEPA yang terpasang
pada terminal tertentu yang meniupkan udara
kedalam ruangan.
c. Filter akhir yang terdapat pada terminal tertentu
tsb adalah filter HEPA dengan efisiensi 99.997 %.
d. Inlet air grill adalah filter HEPA.
2. LOKASI
a. Dalam ruang pengolahan sediaan steril
b. Dalam ruang LAF – lab. mikrobiologi
3. DISYARATKAN BAGI
Ruang pengolahan sediaan steril.
F I L T E R
Kualitas Udara Yang Dihasilkan
______________________
______________________
66
1. PARTIKEL
2. KELAS 100
3 KELAS 10.000 ( White )
4. KELAS ≤ 100.000 ( White )
5. KELAS > 100.000 ( Black )
Inlet Air Grill adalah filter HEPA
F I L T E R
Kualitas Udara Yang Dihasilkan
______________________
67
1. PARTIKEL
2. KELAS 100
3 KELAS 10.000 ( White )
4. KELAS ≤ 100.000 ( Grey )
5. KELAS > 100.000 ( Black )
1. ARTI
a. Udara mengandung partikel ≤100.000/feet3.
b. Udara dihasilkan dari filter MEDIUM yang
terpasang pada blower / fan untuk menyaring
udara yang akan ditiupkan melalui ducting
kedalam ruangan.
2. LOKASI
a. Dalam ruang pengolahan sediaan non steril
b. Dalam ruang sampling
3. DISYARATKAN BAGI
Ruang pengolahan sediaan non sterilsteril.
F I L T E R
Kualitas Udara Yang Dihasilkan
______________________
68
1. PARTIKEL
2. KELAS 100
3 KELAS 10.000 ( White )
4. KELAS ≤ 100.000 ( Grey )
5. KELAS > 100.000 ( Black )
F I L T E R
Kualitas Udara Yang Dihasilkan
______________________
69
1. PARTIKEL
2. KELAS 100
3 KELAS 10.000 ( White )
4. KELAS ≤ 100.000 ( Grey )
5. KELAS > 100.000 ( Black )
1. ARTI
a. Udara mengandung partikel > 100.000/feet3.
b. Udara dihasilkan dari filter kasar atau pre
filter yang terpasang pada blower / fan untuk
menyaring udara yang akan ditiupkan melalui
atau tanpa ducting kedalam ruangan.
2. LOKASI
Dalam ruang non pengolahan.
3. DISYARATKAN BAGI
Ruang non pengolahan.
F I L T E R
Kualitas Udara Yang Dihasilkan
______________________
70
1. PARTIKEL
2. KELAS 100
3 KELAS 10.000 ( White )
4. KELAS ≤ 100.000 ( Grey )
5. KELAS > 100.000 ( Black )
F I L T E R
Kualitas Udara Yang Dihasilkan
______________________
71
Area black ini juga seharusnya dilengkapi dengan komponen AHS.
pengertian “ > 100.000” menyebabkan hampir semua area black
di industri farmasi dibebaskan terhadap udara luar
Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat memiliki desain, konstruksi dan letak yang memadai, serta disesuaikan kondisinya dan dirawat dengan baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar.
Desain dan kontruksi clean room
Tata letak ruang dalam area produksi
1. Pengolahan produk mengandung bahan yang menimbulkan sensitisasi tinggi, fasilitas tersendiri untuk masing-masing produk
2. Luas area kerja produksi >2 kali luas yang diperlukan untuk penempatan peralatan
3. Permukaan lantai, dinding, langit-langit dan pintu.
( Lanjutan )
Tata letak dan desain ruangan dibuat untuk
memperkecil resiko terjadinya kekeliruan,
pencemaran-silang dan kesalahan lain, dan
memudahkan pembersihan , sanitasi dan
perawatan yang efektif
Personel sebagai sumber kontaminasi1. Keadaan kesehatan personil
2. Semua personil menerapkan higiene perorangan yang baik pada proses pembuatan.
3. Mengenakan pakaian pelindung yang bersih dan penutup rambut.
4. Sarana mencuci tangan dan mencuci tanganya sebelum memasuki area produksi
5. Dihindarkan persentuhan langsung antara tangan operator dengan bahan awal, produk antara dan produk ruahan yang terbuka.
Risk analysis adalah suatu metode untuk menentukan program monitoring lingkungan
Adapun proses nya adalah
=> Ruangan ditutup dan dialiri udara
yang telah bebas mikroorganisme, sehingga didapatkan ruangan clean area untuk produksi steril
klasifikasi udara ruangan
Grade Jumlah maksimum partikel dan jumlah mikrobakteri per meter kubik
0,5 µm 5 µm Jumlah mikroorganisme
A 3500 0 < 1
B 3500 0 10
C 35000 2000 100
D 350000 20000 200
Clean area mempunyai klasifikasi atau grade A, B, C, dan D. Klasifikasi dibagi berdasarkan jumlah maksimum partikel dan jumlah mikroba yang mengkontaminasinya per meter kubik udara