ppt respirasi

36
Pengukuraan Volume dan Kapasitas Paru dengan Pencatatan Spirometri Nilasari Wulandari 102011367

Transcript of ppt respirasi

Page 1: ppt respirasi

Pengukuraan Volume dan Kapasitas Paru dengan Pencatatan Spirometri

Nilasari Wulandari102011367

Page 2: ppt respirasi

Pemeriksaan Spirometri

Metode sederhana yg digunakan utk mengukur volume udara yang bergerak masuk dan keluar dari paru

Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan spirometri disebut spirometer.

Spirometer : sebuah drum/ tong yang dibalikkan di atas bak air, dan drum tersebut diimbangi oleh suatu beban. Dalam drum terdapat gas untuk bernapas dan sebuah pipa yang menghubungkan mulut dengan ruang gas.

Page 3: ppt respirasi

Pemeriksaan Spirometri

Sewaktu seseorang menghirup dan menghembuskan udara dari ke dalam drum, melalui selang yg menghubungkan mulut dgn drum, drum akan naik turun dlm wadah air

Hasil pengukuran disebut spirogram

Page 4: ppt respirasi

Pemeriksaan Spirometri Pemeriksaan umum fungsi paru : untuk

mengukur volume maksimal udara yg dapat diekspirasi individu pd detik pertama ekspirasi yang disebut volume ekspirasi paksa dalam satu detik (forced expiratory volume in one second, FEV1).

Pada individu yang sehat dapat mengekspirasi kira-kira 80% kapasitas vital secepat mungkin dalam menit pertama

Page 5: ppt respirasi

Tata kerja Pemeriksaan Spirometri

Tekan tombol power untuk menyalakan alat spirometer

Masukkan data orang percobaan yang meliputi : umur, jenis kelamin, tinggi badan, dan berat badan

masukkan pipa spirometri ke dalam mulut, hati-hati jangan sampai terjadi kebocoran udara

Tutup lubang hidung dengan penjepit hidung jelaskan pengukuran yang akan dilakukan mulai

saat ini, minta orang percobaan untuk bernapas biasa beberapa kali untuk menentukan Tidal Volume (TV),

Page 6: ppt respirasi

OP melakukan inspirasi biasa di kemudian ekspirasi biasa di spirometer

Pengukuran TV+ERV OP melakukan inspirasi biasa kemudian ekspirasi maksimum di spirometer

kembali nafas biasa Pengukuran VC, OP melakukan inspirasi maksimum, kemudian ekspirasi maksimum di spirometer.

kemudian baca hasilnya di monitor.

Page 7: ppt respirasi

Spirometer

Page 8: ppt respirasi

spirogram pada seorang pria muda sehat

Page 9: ppt respirasi

Volume dan Kapasitas Paru

tidal volume (TV ): Rata-rata 500 mL pada saat istirahat.

Volume cadangan inspirasi (IRV): 3000 mL.

Volume cadangan ekspirasi (ERV: 1100 mL.

Volume residu (RV) : kira-kira 1200, tidak dapat diukur dengan spirometer

Page 10: ppt respirasi

Volume dan Kapasitas Paru Kapasitas paru (IC) = TV + IRV, rata-rata

3500m. Kapasitas residual fungsional (FRC)= ERV+RV

, kira-kira 2300mL. Kapasitas Vital (VC) = IRV+TV+ERV, kira-kira

4600mL. Kapasitas paru total (TLC)= VC+RV, kira-kira

5800mL

Page 11: ppt respirasi

Spirogram abnormal

Berkaitan dgn penyakit paru obstruktif & restriktif penyakit paru obstruktif seperti asma dan emifisema,

ekspirasi mengalami gangguan dan jumlah udara yg dihembuskan secara paksa oleh individu pd detik pertama berkurang

Akibatnya FEV1 < dari 80% penyakit paru restriktif Kapasitas paru total, berkurang

karena paru tidak dapat mengembang seperti normal.

Page 12: ppt respirasi

Sistem Respirasi

Respirasi adalah keseluruhan proses yang melaksankan pemindahan pasif O2 dari atmosfer kejaringan untuk menunjang proses metabolisme sel, serta pemindahan pasif terus-menerus CO2, yang dihasilkan oleh metabolisme dari jaringan ke atmosfer.

Page 13: ppt respirasi

Stuktur Makro dan MikroSaluran pernapasan atas Hidung : berbentuk pyramid dibentuk tulang

sajati dan tulang rawan tulang rangka : os nasale, processus frontalis

maxillae dan bagian nasal ossis frontalis. tulang rawan: cartilago septi nasi, cartilago

nasi lateralis dan cartilago ala nasi major minor.

lubang kiri dan kanan (nares nasi / nostril) dipisahkan oleh sekat (septum nasi)

Page 14: ppt respirasi

Bagian dlm hidung terdapat 3 tonjolan yakni concha nasalis superior, medius, inferior, setiap konka dilapisi membaran mukosa (epitel kolumnar bertingkat dan bersilia)

jalan udara rongga nasal yang terletak dibawah concha yakni meatus nasi superior, medius, dan inferior.

Dasar rongga hidung dibentuk oleh processus palatines ossis maxilla dan lamina ossis palatine

Page 15: ppt respirasi

Stuktur kulit permukaan hidung bagian eksternal: membrane mukosa dilapisi

epitel berlapis gepeng dgn lapisan tanduk mengandung folikel rambut, keringat dan kelenjar sebasea,

Kulit di bagian dlm ini mengandung rambut halus yang berfungsi utk menyaring partikel dari udara yg terhisap.

Page 16: ppt respirasi

Sinus Paranasalis Sinus paranasalis terdiri atas: sinus frontalis,

etmoidalis, sphenoidalis, dan maxilla Berfungsi meringankan tulang tengkorak dan

menambah resonansi suara. Pada sinus paranasalis dilapisi oleh epitel

bertingkat bertorak bersilia bersel goblet, bila sinus ini mengalami peradangan disebut sinusitis.

Page 17: ppt respirasi

Faring tabung muscular berukuran 12,5 yang

merentang dari bagian dasar tulang tengkorak sampai esophagus.

Faring terbgai menjadi nasofaring, orofaring dan laringofaring.

Nasofaring terdiri atas epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet, menghubungkan nasofaring dengan telinga tengah.

Page 18: ppt respirasi

Faring Orofaraing terdiri dari epitel berlapis

gepeng tanpa lapisan tanduk, terletak dibelakang rongga mulut dan permukaan belakang lidah.

Laringo-faring merupakan bagian terbawah faring yang berhubungan dengan esophagus dan pita suara yang berada didalam trakea terdiri dari epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.

Laringofaring berfungsi pd proses menelan dan respirasi.

Page 19: ppt respirasi

Laring Laring menghubungkan faring dengan trakea.

a. ventral : tertutup oleh kulit, fascia-fascia dan otot-otot depressor lidahb. anterior superior: laring terbuka ke dalam laryngopharynxc. posterior laring menjadi dinding anterior laryngopharynx, d. inferior: laring berlanjut sebagai trakea.

Laring adalah tabung pendek berbentuk seperti kotak triangular dan ditopang oleh sembilan cartilago.

Page 20: ppt respirasi

Trakea

sebuah pipa udara berbentuk dr tulang rawan& selaput fibro-muskular, panjang sekitar 10-11cm, dilapisi epitel bertingkat kolumnar bersilia dgn lamina basal sangat tebal.

Ujung caudal trakea terbagi menjadi bronchus principalis dextra dan sinistra.

Dinding trakea diperkuat oleh sederatan keping tulang rawan hialin berbentuk C (cincin) yg mengelilingi bagian ventral dan lateralnya dipersatukan oleh jaringan fibrosa dan otot polos.

Page 21: ppt respirasi

Thoraks

Tulang dada (sternum) berfungsi melindungi paru-paru, jantung, dan pembuluh darah besar.

Bagian luar rongga dada terdiri atas 12 pasang tulang iga (costae).

Bagian atas dada pada leher terdapat dua otot tambahan inspirasi yaitu otot scaleneus dan sternocleidomastoideus.

Page 22: ppt respirasi

Otot tambahan inspirasi -ekspirasi Otot-tambahan inspirasi yakni M.pectoralis major,

M.pectoralis minor, M.Sternocleidomastoideus, M.scalenus anterior, M.scalenus medius, M.scalenus posterior, M.serratus anterior, M.latissimus dorsi, M.iliocostalis bagian atas.

otot ekspirasi tambahan meliputi M.iliocostalis bagaian bawah, M. longissimus, M.rectus abdominis, M. obliquus abdominis externus, M.obliquus abdominis internus

Page 23: ppt respirasi

Diafragma Diafragma : jaringan musculofibrosa yang

berbentuk dua belah kubah, di anatar rongga thorak dan rongga perut.

Pengaturan saraf diafragma oleh nervus phrenicus.

Fungsi diafragma merupakan otot pernapasan penting.

Page 24: ppt respirasi

Paru-paru

Letak paru pada rongga dada, berbentuk kerucut yang ujungnya berada pada tulang costa satu dan dasarnya pada diafrgama.

Paru kanan memiliki tiga lobus: lobus superior, medius, dan inferior, paru kiri memiliki dua lobus yaitu lobus superior dan inferior. Paru-paru kanan dan kiri dipisahkan oleh ruang mediastinum

Paru-paru dilapisi selaput yang disebut pleura. Pleura disusun oleh jaringan ikat fibrosa dengan serat elastin dan kolagen dan sel fibroblast.

Page 25: ppt respirasi

Bronkiolus Terminalis dan Bronkiolus Respiratorius

Bronkhiolus terminalis : saluran napas penghantar udara karena fungsi utamnya adalah menghantar udara ke tempat pertukaran gas di paru. Bronkiolus terminalis berdiameter 0,5 mm, epitelnya epitel selapis torak bersilia, sel goblet.

Bronkiolus respiratorius bagian antara bagian konduksi dan bagian respirasi, terdiri atas epitel selapis kubis bersilia bersel goblet.

Page 26: ppt respirasi

Duktus alveolaris dan Sakus Alveolaris Duktus alveolaris berdinding tipis,

sabagian besar terdiri dari alveoli, dikelilingi sakus alvolaris dan jaringan ikat serat elastin, serat kolagen , otot polos sebagai titik kecil pada duktus alveolaris.

Beberapa alveoli bergabung membentuk sakus alveolaris

Sakus alveolaris terdapat serat elastin dan serat retikulin yang melingkari muara sakus alveoli, sakus ini sudah tidak memiliki otot polos.

Page 27: ppt respirasi

Alveolus

Alveolus kantong kecil tempat terjadinya pertukaran gas O2 dan CO2 antara udara dan darah .

Epitel: Sel tipe I ialah sel epitel selapis gepeng yg memiliki sitoplasma yang besar dan merupakan sel pelapis utama. Sel tipe II (pneumosit granular) lebih ,mensekresikan surfaktan

Pada dinding terdapat lubang kecil disebut stigma alveolaris. Disekitar alveoli terdapat serat elastin bila inspirasi melebar dan ekspirasi menciut.

Setiap paru terdiri dari 300 juta alveoli.

Page 28: ppt respirasi

Pertukaran gas

Pertukaran gas ditingkat kapiler paru dan kapiler jaringan : secara difusi pasif sederhana O2 dan CO2

menuruni gradien tekanan parsial.. Tekanan parsial : bagian dari tekanan atmosfer total

yg disumbangkan oleh gas tersebut, yang sebanding lurus dengan persentase gas ini dalam udara. Tekanan parsial suatu gas dalam darah bergantung pada jumlah gas tersebut yang larutdalam darah.

Page 29: ppt respirasi

Difusi peristiwa perpindahan molekul dari suatu daerah yang

konsentrasi molekulnya ↑ ke konsentrasi↓ Peristiwa difusi di dalam paru perpindahan molekul

oksigen dari rongga alveoli membran kapiler alveolar, kemudian melintasi plasma darah menembus dinding sel darah merah akhirnya masuk ke interior sel darah merah sampai berikatan dgn Hb.

Page 30: ppt respirasi

3 Fase difusi gasFase Gas: Gas dgn berat molekul rendah bergerak lebih cepat, O2 cepat mendifusi drpd CO2

Fase Membran: difusi yg melewati membran pembatas. Pembatasnya dinding alveoli, dinding kapiler pembuluh darah (endotel), lapisan plasma pd kapiler, dan eritrosit. Bila membran respirasi tebal, difusi gas sukar

Fase cairan: O2 berdifusi cairan (plasma), kemudian ke eritrosit & berikatan dgn Hb, kecepatan difusi bergantung pd daya larut & berat molekul gas CO2 lebih mudah larut dlm air drpd O2

Page 31: ppt respirasi

Inspirasi sebelum inspirasi dimulai, otot-otot

pernapasan dlm keadaan lemas Otot-otot inspirasi utama berkontraksi

sewaktu bernapas tenang adalah diafragma dan otot interkostal eksternal. (proses aktif)

Diafrgama dlm keadaan melemas berbentuk kubah yang menonjol keatas ke dalam rongga thoraks. pembesaran rongga thoraks sewaktu bernapas tenang 75 % dilakukan kontraksi diafragma.

Page 32: ppt respirasi

Inpirasi Kontraksi otot interkostal eksternal, yang seratnya

berjalan kebawah dan kedepan antar dua iga yang berdekatan, memperbesar rongga thoraks dalam dimensi lateral dan anteroposterior

Tekanan didalam saluran udara paru menjadi sedikit lebih negatif, dan udara mengalir ke dalam paru.

Inspirasi dalam (maksimal) lebih banyak udara yang dihirup dapat dilakukan dengan mengkontraksikan diafragma dan otot interkostal eksternus secara berlebihan dengan mengaktifkan otot-otot inspirasi tamabahan untuk semakin memperbesar rongga thoraks.

Page 33: ppt respirasi

EkspirasiDaya rekoil paru mulai menarik dinding dada kembali kekedudukan ekspirasi, sampai tercapai keseimbangan kembali antara daya rekoil jaringan paru dan dinding dada.

Sewaktu paru kembali mengecil, tekanan intra-alveolus ↑, tekanan didalam saluran paru menjadi sedikit lebih +, dan udara mengalir meninggalkan paru.

Page 34: ppt respirasi

Ekspirasi Ekspirasi paksa otot –otot ekspirasi harus

lebih berkontraksi untuk mengurangi volume rongga thoraks dan paru.

Otot ekspirasi yang paling berperan ialah otot dinding perut (abdomen).

Otot ekspirasi lain : otot interkostal internal yang kontraksinya menarik iga turun dan masuk, mendatarkan dinding dada dan semakin mengurangi ukuran rongga thoraks

Page 35: ppt respirasi

KesimpulanDgn pemeriksaan spirometri dpt mengukur volume udara yg bergerak masuk dan keluar dari paru ini juga tergantung pada umur, jenis kelamin. Hasil Spirogram normal pada presentase FEV1 kurang lebih 80%.

Page 36: ppt respirasi

TERIMA KASIH