Ppt Pleno Mata Merah
description
Transcript of Ppt Pleno Mata Merah
“MATA MERAH”
SISTEM SSMODUL 1
Skenario
Seorang wanita umur 30 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan mata merah disertai nyeri.Keadaan dialami sudah 2 hari.
Kata Sulit
-
Kata Kunci
Wanita umur 30 tahun
Mata merah disertai nyeri
dialami sudah 2 hari.
Pertanyaan
1. Jelaskan anatomi mata!
2. Sebutkan dan jelaskan penyakit-penyakit mata merah dengan penurunan penglihatan perlahan!
3. Jelaskan penyakit-penyakit mata merah tanpa penurunan visus!
4. Jelaskan penyakit-penyakit dengan keluhan mata merah dengan visus menurun mendadak!
5. Jelaskan patomekanisme mata merah dan patomekanisme nyeri mata!
6. Jelaskan alur diagnosis pada scenario!
7. Jelaskan penanganan awal pada kasus di scenario!
8. Bagaimana perbedaan mata merah yang disebabkan oleh virus dan bakteri!
9. Jelaskan DD dan WD pada scenario!
Patomekanisme mata merah
Hyperemia konjungtiva terjadi akibat bertambahnya asupan pembuluh darah. Bila terjadi pelebaran pembuluh darah konjungtiva atau episklera atau perdarahan antara konjungtiva dan sclera maka akan terlihat warna merah. Mata terlihat merah akibat melebarnya pembuluh darah konjungtiva yang terjadi pada peradangan mata akut, misalnya: konjungtivitis, keratitis, atau iridosiklitis
Patomekanisme mata nyeri
Apabila terjadi kerusakan pada jaringan, zat-zat inflamasi akan dikeluarkan. Di samping itu juga ada baradikidin.Zat-zat ini merangasang nosiseptor agar teraktivasi. Nosiseptor ini mengirim sinyal ke saraf aferen melalui serabut saraf alfa dan c. Serabut saraf alfa untuk rasa nyeri yang cepat, sementara sebut saraf c untuk rangsangan nyeri tipe lambat.Rangsangan ini diperantarai oleh substantia P. Adanya zat ini, membuat rangsangan sampai ke korda spinalin. Dari sini akan dilanjutkan ke thalamus kemudian ke bagian somato sensorik untuk dipersepsikan sebagai rasa nyeri.
Golongan penyakit mata
Mata merah visus tidak
turun• konjungtivitis
murni• trakoma• pterigium
Mata merah visus turun
• keratitis• uveitis• glaukoma akut
Mata tenang visus turun mendadak
• Uveitis posterior
• ablasio retina• oklusi arteri
atau vena retinal
Mata tenang visus turun perlahan
• katarak• Retinitis
pigmentosa• kelainan
refraksi
Trauma mata
• trauma fisik (tumpul & tajam)
• trauma kimia (asam & basa)
• trauma radiasi (ultraviolet & infrared)
Pemeriksaan fisik
Lapangan pandang dengan konfrontasi
Pergerakan bola mata
Tekanan bola mata dengan indentasi (tonometer schiotz)
Tekanan bola mata dengan palpasi
Segmen anterior bola mata
Visus dan koreksi refraksi
KONJUNGTIVITIS UVEITIS KREATITIS
Mata merah + + +
Nyeri pada mata + - +
Pemeriksaan Penunjang
• Bakteri : pemeriksaan sediaan langsung dengan pewarnaan Gram atau Giemsa untuk mengetahui kuman penyebab dan uji sensitivitas.
• Alergi : pemeriksaan sekret
• Sika : dilakukan uji Schirmer
• Flouresensie angiografi (FA)
• Uji floresein,• Pemeriksaan
kerokan kornea
• Uji tajam penglihatan
Differential diagnosis
Virus Bakteri Fungus & Parasit
Alergi
Purulen Nonpurulen
Sekret Sedikit Banyak Sedikit Sedikit Sedikit
Air mata Banyak Sedang Sedang Sedikit Sedang
Gatal Sedikit Sedikit -o- -o- Hebat
Injeksi Umum Umum Lokal Lokal Umum
Nodul pre-Aurikular
Sering Jarang Sering Jarang -o-
Pewarnaan Usapan Sakit tenggorokan dan panas yang menyertai
Monosit Limfosit
Bakteri PMN Bakteri PMN Biasanya Negatif
Eosinofil
Kadang Kadang -o- -o- -o-
Data dan pemeriksaan tambahan yang di perlukan untuk mengetahui etiologi konjungtivitis pada skenario.
Tatalaksana
Diagnosis dari skenario wanita berumur 30 tahun, dengan keluhan mata merah disertai nyeri. Keadaan dialami sudah 2 hari adalah Konjungtivitis.
Kesimpulan
• Antibiotik tunggal seperti Neosporin, basitrasin, gentamicin, kloramfenikol, tobramisin, eritromisin dan sulfa.
• Bila pengobatan tidak memberikan hasil dengan antibiotik setelah 3-5 hari maka pengobatan dihentikan dan ditunggu hasil pemeriksaan mikrobiologi
Daftar pustaka
Ilyas, Sidarta. 2002. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: FKUI
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3506/1/09E01372.pdf
Mansjoer, Arief, dkk.2009.Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta:Media Aesculapius
Swartz, Mark H. Buku Ajar Diagnostik Fisik
TERIMA KASIH