Ppt Pdcaas Diaas

65
PDCAAs, DIAAS, Rancangan Makanan Untuk Penyakit Jantung Kelompok 5 Diah Ayu Putri Rustanti Minawati Tekla Angelina Tiara Karmila Mahardikni

description

Metode Penentuan Mutu Protein

Transcript of Ppt Pdcaas Diaas

Page 1: Ppt Pdcaas Diaas

PDCAAs, DIAAS, Rancangan Makanan Untuk Penyakit Jantung

Kelompok 5Diah Ayu Putri Rustanti

MinawatiTekla Angelina

Tiara Karmila Mahardikni

Page 2: Ppt Pdcaas Diaas

Klasifikasi Asam AminoAsam Amino

Essensial Essensial Bersyarat

Non Essensial

LeusinIsoleusinValin TriptofanFenilalaninMetioninTreoninLisinHisitidin

ProlinSerinArgininTirosinSisteinGlisin

AlaninAsam GlutamatGlutaminAsam AspartatAsparagin

Page 3: Ppt Pdcaas Diaas

• Asam Amino Essensial adalah asam amino yang terdapat pada makanan

• Asam amino essensial bersyarat adalah asam amino yang dapat di sintesis dari asam amino lain.

• Asam Amino non essensial adalah asam amino yang dapat disintetis melalui aminase reduktif asam keton atau melalui tranaminase

Page 4: Ppt Pdcaas Diaas

Prekusor Asam Amino essensial bersyarat

Asam Amino PrekusorSisteinTirosinArgininProlinGlisin

Metionin, SerinFenilalaninGlutamin/glutamat, aspartatGlutamatSerin, Kolin

Page 5: Ppt Pdcaas Diaas

Klasifikasi Asam Amino

1. Asam Amino Netral– Asam amino alifatik (rantai cabang terdiri atas

hidrokarbon) Glisin, Alanin, Valin Leusin, Isoleusin

– Asam amino dengan rantai cabang hidroksil Serin, Treonin

– Asam amino dengan rantai cabang aromatik Fenilalanin, Tirosin, Triptofan

– Asam amino dengan rantai cabang yang mengandung sulfur Sistein, Metionin

Page 6: Ppt Pdcaas Diaas

2. Asam Amino Asam Asam amino dengan rantai cabang asam Asam Aspartat, Asam Glutamat, Asparagin, Glutamin

3. Asam Amino Basa Asam amino dengan rantai cabang basa Lisin, Arginin, Histidin

Page 7: Ppt Pdcaas Diaas

Penentuan Kualitas Protein

• Bertujuan mengetahui kapasitas protein dalam makanan untuk memenuhi kebutuhan metabolime asam amino dan nitrogen.

• Ketentuan penentuan kualitas adalah dilakukan pada protein dalam satu meal, bukan asupan selama satu hari

Page 8: Ppt Pdcaas Diaas

Macam-Macam Cara Penentuan Kualitas Protein

• Skor Asam Amino• Protein Efficiency Ratio (PER)• Net Dietary Protein Energy Percent (NDPE

%)• Protein Digestibility Corrected Amino Acid

Score (PDCAAS)• Digestible Indigestible Amino Acid Score

(DIAAS)

Page 9: Ppt Pdcaas Diaas

PDCAAS

• PDCAAS adalah indikator yang umum digunakan untuk mengukur kualitas protein.

• Protein Digestibility Corrected Amino Acid Score (PDCAAS) telah diadopsi oleh FAO / WHO sebagai metode pilihan untuk pengukuran skor protein dalam gizi manusia.

Page 10: Ppt Pdcaas Diaas

Validitas koreksi true fecal digestibility correction

• Seperti yang diakui oleh FAO / WHO Expert Consultant evaluasi

kualitas protein (1990), aliran usus terhadap asam amino diluar ileum

terminal merupakan jalur penting untuk konsumsi bakteri

metabolisme dari asam amino. Asam amino yang muncul dalam usus

besar yang paling mungkin hilang untuk sintesis protein tubuh. Oleh

karena itu, ileum daripada cerna kotoran adalah parameter yang

relevan secara biologis penting untuk asam amino atau cerna protein.

Page 11: Ppt Pdcaas Diaas

• Konsultasi Ahli mengakui kekurangan dari koreksi true fecal digestibility dan direkomendasikan studi metodologis untuk menyelesaikan ketidakpastian tentang kontribusi dan variasi kerugian asam amino endogen di ileum terminal sebelum penentuan daya cerna ileum dapat direkomendasikan untuk menggantikan fecal disability.

• Sejak itu, beberapa penelitian di bidang ini yang diterbitkan (misalnya, Caine et al. 1997a, 1997b dan, Huisman et al. 1993, Rowan et al. 1994, Van Leeuwen et al. 1996) menunjukkan bahwa faktor antinutritional terkait dengan diet protein mungkin meningkatkan kerugian substansial endogen asam amino sehingga menurunkan nilai gizi protein.

• Hanya daya cerna ileum benar asam amino akan menanggung kerugian tersebut ke account (Darragh et al. 1998), dan oleh karena itu secara tepat waktu untuk pertimbangkan untuk menggunakan ileum bukan fecal digesability values.

Page 12: Ppt Pdcaas Diaas

PDCAAS

• Untuk menghitung nilai PDCAAS adaah dengan cara mengkalikan antara skor asam amino dengan daya cerna protein (digestibility)

• Rumus:

PDCAAS = Amino Acid Score x Digstibility

Page 13: Ppt Pdcaas Diaas

Amino Acid Score

• AAS=

Page 14: Ppt Pdcaas Diaas

Digestibility

• Digestibility True Digestibility Protein (TPD) atau daya cerna sejati

Page 15: Ppt Pdcaas Diaas

• Satuan PDCAAS dapat ditulis dalam bentuk desimal atau persen.

• Skor diatas 1.00, maka akan dianggap sebagai 1.00 atau 100%

Page 16: Ppt Pdcaas Diaas

Contoh

Page 17: Ppt Pdcaas Diaas

• Digestible Indispensable Amino Acid Score (DIAAS) adalah Metode baru yang rekomendasi untuk mengganti PDCAAS

• DIAAS% = 100 x [(mg of digestible dietary IAA in 1 g of the dietary protein) / (mg of the same dietary IAA in 1 g of the reference protein)]

• Catatan : nilai di kalkulasi untuk masing-masing AA dan nilai yang rendah dari DIAAS

DIAAS

Page 18: Ppt Pdcaas Diaas

Digestibility

• Menggunakan pencernaan asam amino sesungguhnya pada ileum. Sebagai contoh, ujung ileum dari usus halus sebagai pencernaan pada feses

• Metode ini lebih baik digunakan pada manusia atau jika tidak pada babi dan tikus.

Page 19: Ppt Pdcaas Diaas

AA reference scoring patterns

• Untuk tujuan pola scoring yang direkomendasikan ada 2 hal:1. Formula untuk bayi konsumsi pada asam

amino pada ASI2. Untuk semua jenis makanan dan semua

golongan umur pola untuk anak usia 6 bulan – 3 tahun

Page 20: Ppt Pdcaas Diaas

DIIAS – Truncation (pemotongan)

• Untuk makanan single nilai diatas 100% tidak perlu dipotong

• Untuk makanan campuran nilai diatas 100% dapat dipotong

Page 21: Ppt Pdcaas Diaas
Page 22: Ppt Pdcaas Diaas
Page 23: Ppt Pdcaas Diaas

2013 FAO Report

• Untuk memenuhi syarat untuk klaim gizi: "sumber" untuk protein, makanan harus memenuhi kriteria berikut : 10% dari NRV per 100 g (padatan); 5% dari NRV per 100 ml (cairan); atau 5% dari NRV per 100 kcal (12% dari

NRV per 1 MJ); atau 10% dari NRV per porsi.

Page 24: Ppt Pdcaas Diaas

• Ketika makanan memenuhi kriteria jumlah protein, maka pengukuran kualitas harus dilakukan

• Nilai cut-off point DIAAS dibutuhkan untuk menentukan antara kategori sangat baik ( ≥100), baik (75-99) dan no claim (<75)

Page 25: Ppt Pdcaas Diaas
Page 26: Ppt Pdcaas Diaas

• Kesulitan dalam perolehan data True Ileal AA Digestibility

• Rekomendasikan : (dapat dilakukan hingga memperoleh data yang tersedia)– AA digestibility dapat disamakan dengan crude

protein digestibility– DIAAS dapat dihitung berdasarkan true ileal

digestibility, jika tidak tersedia true faecal crude protein digestibility

– Menggunakan protein digestibility untuk menghitung nilai AA digestible individual

Page 27: Ppt Pdcaas Diaas

Peingkatan nilai PDCAAS dan DIAAS

• Pengembangan formula dengan menggunakan bahan komplimenter IAAs

• Mempertimbangkan efek dari proses, penyimpanan dan suhu penyimpanan terhadap daya cerna dan bioavailabilitas AA

• Kurangi penggunaan protease eksogen pada proses.

• Mempertimbangkan penggunakan fermentasi, germinasi, probiotic, dsb

Page 28: Ppt Pdcaas Diaas

• Menghilangkan atau mengurangi komponen anti nutritional

• Mempertimbangkan efek matriks pada degestibility dan bioavailabilitas protein

Note : DIAAS lebih berguna ketika digunakan untuk mengukur makanan matang.

Page 29: Ppt Pdcaas Diaas
Page 30: Ppt Pdcaas Diaas
Page 31: Ppt Pdcaas Diaas
Page 32: Ppt Pdcaas Diaas

Kesimpulan

• Dibutuhkan lebih banyak data mengenai true ileal amino acid digestibility pada makanan

• Dibutuhkan perbandingan true ileal amino acid digestibility anar spesies (manusia, babi, tikus)

• Dibutuhkan lagi data mengenai dampak dari pemoresan makanan, faktor antinutritionnal, efek matriks dll

Page 33: Ppt Pdcaas Diaas

Rancangan Formula Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Page 34: Ppt Pdcaas Diaas

• Penyakit Arteri Koroner / penyakit jantung koroner (Coronary Artery Disease) ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah.

• Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung.

• Proses pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosi

Page 35: Ppt Pdcaas Diaas

• Ateroma bisa menonjol ke dalam arteri dan menyebabkan arteri menjadi sempit. Jika ateroma terus membesar, bagian dari ateroma bisa pecah dan masuk ke dalam aliran darah atau bisa terbentuk bekuan darah di permukaan ateroma tersebut.

Supaya bisa berkontraksi dan memompa secara normal, otot jantung (miokardium) memerlukan pasokan darah yang kaya akan oksigen dari arteri koroner.

• Jika penyumbatan arteri koroner semakin memburuk, bisa terjadi iskemi (berkurangnya pasokan darah) pada otot jantung, menyebabkan kerusakan jantung

Page 36: Ppt Pdcaas Diaas
Page 37: Ppt Pdcaas Diaas

Gejala – Gejala Penyakit Jantung

Page 38: Ppt Pdcaas Diaas

1. NyeriJika otot tidak mendapatkan cukup darah (iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang.– Angina merupakan perasaan sesak di dada yang

timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jika darah yang mengalir ke otot yang lainnya (terutama otot betis) terlalu sedikit, biasanya penderita akan merasakan nyeri otot yang menyesakkan dan melelahkan selama melakukan aktivitas (klaudikasio).

Page 39: Ppt Pdcaas Diaas

– Perikarditis (peradangan atau cedera pada kantong yang mengelilingi jantung) menyebabkan nyeri yang akan semakin memburuk ketika penderita berbaring dan akan membaik jika penderita duduk dan membungkukkan badannya ke depan.

– Aneurisma (penonjolan aorta) bisa secara mendadak mengalami kebocoran atau lapisannya mengalami robekan kecil, sehingga darah menyusup diantara lapisan-lapisan aorta (diseksi aorta). Hal ini secara tiba-tiba menyebabkan nyeri hebat yang hilang-timbul karena terjadi kerusakan yang lebih lanjut

Page 40: Ppt Pdcaas Diaas

2. Sesak nafas- Sesak nafas merupakan gejala yang biasa

ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).

- Sesak nafas pada malam hari (nokturnal dispneu) adalah sesak yang terjadi pada saat penderita berbaring di malam hari dan akan hilang jika penderita duduk tegak.

Page 41: Ppt Pdcaas Diaas

3. Kelelahan atau kepenatan– Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran

darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah.

4. Palpitasi (jantung berdebar-debar)– Jantungnya berdenyut dengan sangat kuat atau

sangat cepat atau tidak teratur. Palpitasi yang timbul bersamaan dengan gejala lainnya (sesak nafas, nyeri, kelelahan, kepenatan atau pingsan) kemungkinan merupakan akibat dari irama jantung yang abnormal atau penyakit jantung yang serius.

Page 42: Ppt Pdcaas Diaas

5. Pusing & pingsan– Penurunan aliran darah karena denyut atau irama

jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan

Page 43: Ppt Pdcaas Diaas

Biokimia Penyakit Jantung

Page 44: Ppt Pdcaas Diaas

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan Untuk Penyakit Jantung

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber

karbohidart

Beras di tim atau di saring, roti,

mi, kentang, macaroni, biscuit,

tepung beras/ terigu/sagu aren/

sagu ambon, gula pasir, gula

merah, madu dan sirup

Makanan yang mengandung gas

atau alcohol, seperti : ubi,

singkong, tape singkong, dan tape

ketan.

sumber protein

hewani

Daging sapi, ayam dengan lemak

rendah, ikan, telur, susu rendah

lemak, dalam jumlah yang

ditentukan.

Daging sapi dan ayam yang

berlemak: gajih, sosis, ham, hati,

limpa, babat, otak, kepiting dan

kerang-kerangan, keju dan susu

penuh.

Page 45: Ppt Pdcaas Diaas

Bahan

Makanan

Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber

protein

nabati

Kacang-kacangan kering.

Seperti : kacang kedelai dan

hasil olahnya, seperti tahu dan

tempe

Kacang-kacangan kering yang

mengandung lemak cukup

tinggi seperti kacanng tanah,

kacang mete dan kacang bogor.

sayuran Sayuran yang tidak

mengandung gas sperti bayam,

kangkung, kacang buncis,

kacnag panjang, wortel, tomat,

labu siam, dan tauge

Semua sayuran yang

mengandung gas, seperti : kol,

kembang kol, lobak, sawi, dan

nangka muda.

Page 46: Ppt Pdcaas Diaas

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Buah-buahan Semua buah-buahan segar, seperti :

pisang, papaya, jeruk, apel, melon,

semangka, dan sawo.

Buah-buahan segar yang

mengandung alcohol atau gas,

seperti : durian dan nangka matang.

Lemak Minyak jagung, minyak kedelai,

margarine mentega dalam jumlah

terbatas dan tidak untuk

menggoreng tapi untuk menumis,

kelapa atau santan encer dalam

jumlah terbatas

Minyak kelapa dan minyak kelapa

sawit, santan

minuman Teh encer, coklat, sirup The/kopi kental, minuman yang

mengandung soda dan alcohol seperti

bir dan wiski

Bumbu Semua bumbu selain bumbu tajam

dalam jumlah terbatas

Lombok, cabe rawit dan bumbu-

bumbu lain yang tajam

Page 47: Ppt Pdcaas Diaas

Hubungan penyakit jantung dengan imunologi

• Penuaan (aging) dikaitkan dengan sejumlah besar perubahan fungsi imunitas tubuh, terutama penurunan Cell MediatedImmunity (CMI) atau imunitas yang diperantarai sel. Kemampuan imunitas kelompok lanjut usia menurun sesuai peningkatan usia termasuk kecepatan respons imun melawan infeksi penyakit. Hal itu berarti bahwa kelompok lansia beresiko tinggi terserang penyakit seperti infeksi, kanker, jantung koroner, kelainan autoimmun atau penyakit kroniklainnya.

Page 48: Ppt Pdcaas Diaas

Lanjutan…

• Seluruh penyakit ini mudah terjadi pada lansia karena produksi imunoglobulin menurun. Akibatnya vaksinasi yang diberikan pada kelompok orang tua seringkali tidak efektif melawan penyakit.

• Orang-orang tua yang umumnya menderita kekurangan gizi makro dan mikro akan memiliki respons sistem dan fungsi imun yang rendah.

Page 49: Ppt Pdcaas Diaas

Rancangan Makanan Formula

Page 50: Ppt Pdcaas Diaas

Kue Mata Roda

• Bahan:- Singkong 300 gram- Pisang raja 300 gram- Gula asir 100 gram- Wijen 70 gram- Agar-agar ½ bungkus- Pewarna makanan 4-5 tetes

Page 51: Ppt Pdcaas Diaas

• Ccara membuat:- Kupas singkong, cuci bersih lalu parut- Campur parutan singkong, gula, dan agar-agar- Tambahkan pewarna makanan- Ambil selembar daun pisang, taruh beberapa sendok

adonan, taruh pisang ditengahnya, kemudian gulung, bungkus (bentuk bulat panjang seperti lontong)

- Kukus ±1 jam, angkat dan dinginkan- Sete;ah dingin, keluarkan dari bungkusnya, potong-

potong kue setebal 1 ½ cm, lumuri dengan ijenUntuk 8 porsi

Page 52: Ppt Pdcaas Diaas

Kandungan Zat Gizi

Bahan Jumlah Energi Protein Lemak KHpisang raja 300 360 3.6 0.6 95.4singkong 500 770 5 1.5 184gula 100 394 0 0 0wijen 70 397.6 13.51 35.77 12.67

Jumlah (8 porsi) 1921.6 22.11 37.87 292.07

Total per porsi 240.2 2.76 4.73 36.51

Page 53: Ppt Pdcaas Diaas

Manfaat dari Bahan Makanan yang di Pilih

Page 54: Ppt Pdcaas Diaas

Singkong

• Dari hasil penelitian ditemukan bahwa singkong dapat menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam darah, menurunkan kadar trigliserida, karena singkong merupakan sumber serat bagi tubuh, serat tersebut dapat memutus siklus enterohepatik

Page 55: Ppt Pdcaas Diaas

Pisang

• Pisang, berdasarkan penelitian, kandungan pada buah pisang menunjukkan bahwa kalium dalam jumlah tinggi pada pisang (lebih dari 13%) dapat menurunkan tekanann darah seseorang, sehingga mengurangi risiko seseorang terkena arterosklerosis, penyakit jantung, dan stroke

• Selain itu, kandungan potassium dalam buah pisang dapat menormalkan dan menetralkan denyut jantung manusia

Page 56: Ppt Pdcaas Diaas

Biji Wijen

• Biji wijen dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung dan bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat. Biji wijen mengandung asam lemak tidak jenuh, vitamin E, pitosterol, dan lignans yang baik untuk kesehatan jantung.

• Asam lemak tidak jenuh dapat menurunkan kolesterol LDL sehingga dapat berguna untuk mencegah stroke, penyakit jantung, darah tinggi dan kanker.

Page 57: Ppt Pdcaas Diaas

Skotel Kentang (1 porsi)

Bahan :• Kentang 200 gram (diiris tipis)• Daging 30 gram• Wortel, potong dadu 30 gram• Kacang polong hijau 20 gram• Putih telur 20 gram

Saus Bechamel :• Minyak zaitun 10 gram• Tepung terigu 10 gram• Susu skim 100 ml (20 gram)

Page 58: Ppt Pdcaas Diaas

Cara membuat Saus bechamel :• Panaskan minyak zaitun, tumis bawang Bombay hingga

harum• Masukkan tepung terigu, aduk-aduk hingga matang• Masukkan susu sedikit demi sedikit, aduk-aduk hingga

tercampur rata• Panaskan minyak zaitun, tumis daging, wortel, dan kacang

polong• Siapkan pinggan tahan panas, olesi permukaan pinggan

dengan minyak zaitun • Susun irisan kentang, tumisan daging dan saus bachamel • Panggang hingga matang

Page 59: Ppt Pdcaas Diaas

Tabel Kandungan Zat Gizi Makro Dalam 1 Porsi Sajian Skutel Kentang

Bahan Jumlah Energi Protein Lemak KHKentang 200 124 4.2 0.4 27Tepung terigu 10 33.3 0.9 0.1 7.72Daging sapi 30 57 5.73 3.6 0Putih telur 20 10 2.16 0 0.16Susu skim 20 71.8 7.12 0.2 10.4Wortel 30 10.8 0.3 0.18 2.37Kacang polong 20 7.4 0.62 0.04 1.58Minyak zaitun 10 88.4 0 10 0

Jumlah 402.7 21.03 14.52 49.23

Page 60: Ppt Pdcaas Diaas

Manfaat Bahan Makanan yang di Pilih

Page 61: Ppt Pdcaas Diaas

Kentang

• Kentang kaya akan kalium yang membantu menurunkan tekanan darah.

• Sayuran ini juga mengandung zat kimia yang disebut kukoamines, yang juga dapat membantu menurunkan tekanan darah.

• Kandungan serat dalam kentang akan membantu membersihkan kolesterol di dalam pemburuh darah yang akhirnya akan membantu menjaga kesehatan jantung.

• vitamin C, B6, dan karotenoid pada kentang akan menjaga fungsi jantung.

Page 62: Ppt Pdcaas Diaas

wortel• Sebuah studi yang dilakukan di Edinburgh,

Skotlandia menunjukkan bahwa mengonsumsi 7 ons wortel setiap harinya secara rutin dapat mengurangi kadar kolesterol sebesar 11 persent.

• sekelompok ilmuwan Swedia yang membuktikan bahwa mengonsumsi wortel dapat memperkecil resiko terkena serangan jantung.

• Sebuah studi lainnya yang dilakukan di Italia, mengungkapkan bahwa mereka yang mengonsumsi wortel lebih banyak mempunyai resiko terkena serangan jantung hanya sepertiga dibanding mereka yang mengonsumsi wortel lebih sedikit

Page 63: Ppt Pdcaas Diaas

Daging Sapi – Sebagai sumber protein– Merupakan sumber alami omega 3, yang penting

untuk sistem syaraf dan kesehatan jantung

Kacang Polong– Sebagian besar serat dalam kacang polong

merupakan serat larut yang sangat baik untuk juga menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Page 64: Ppt Pdcaas Diaas

Putih telur

• Berdasarkan informasi dari Newsmaxhealth melalui penelitian yang dilakukan oleh Clemson University menemukan adanya peptida yaitu senyawa kimia yang mengandung dua atau lebih asam amino di dalam putih telur. Manfaat dari kandungan ini adalah untuk mengurangi tekanan darah tinggi.

• Menurut kepala penelitian tersebut yang bernama Zhipeng Yu bahwa penelitian ini mampu menunjukkan adanya efek menguntungkan ketika mengonsumsi putih telur. Tidak hanya menjaga kesehatan jantung tapi juga menjaga tekanan darah agar tetap stabil

Page 65: Ppt Pdcaas Diaas