Ppt Pdcaas Diaas
description
Transcript of Ppt Pdcaas Diaas
PDCAAs, DIAAS, Rancangan Makanan Untuk Penyakit Jantung
Kelompok 5Diah Ayu Putri Rustanti
MinawatiTekla Angelina
Tiara Karmila Mahardikni
Klasifikasi Asam AminoAsam Amino
Essensial Essensial Bersyarat
Non Essensial
LeusinIsoleusinValin TriptofanFenilalaninMetioninTreoninLisinHisitidin
ProlinSerinArgininTirosinSisteinGlisin
AlaninAsam GlutamatGlutaminAsam AspartatAsparagin
• Asam Amino Essensial adalah asam amino yang terdapat pada makanan
• Asam amino essensial bersyarat adalah asam amino yang dapat di sintesis dari asam amino lain.
• Asam Amino non essensial adalah asam amino yang dapat disintetis melalui aminase reduktif asam keton atau melalui tranaminase
Prekusor Asam Amino essensial bersyarat
Asam Amino PrekusorSisteinTirosinArgininProlinGlisin
Metionin, SerinFenilalaninGlutamin/glutamat, aspartatGlutamatSerin, Kolin
Klasifikasi Asam Amino
1. Asam Amino Netral– Asam amino alifatik (rantai cabang terdiri atas
hidrokarbon) Glisin, Alanin, Valin Leusin, Isoleusin
– Asam amino dengan rantai cabang hidroksil Serin, Treonin
– Asam amino dengan rantai cabang aromatik Fenilalanin, Tirosin, Triptofan
– Asam amino dengan rantai cabang yang mengandung sulfur Sistein, Metionin
2. Asam Amino Asam Asam amino dengan rantai cabang asam Asam Aspartat, Asam Glutamat, Asparagin, Glutamin
3. Asam Amino Basa Asam amino dengan rantai cabang basa Lisin, Arginin, Histidin
Penentuan Kualitas Protein
• Bertujuan mengetahui kapasitas protein dalam makanan untuk memenuhi kebutuhan metabolime asam amino dan nitrogen.
• Ketentuan penentuan kualitas adalah dilakukan pada protein dalam satu meal, bukan asupan selama satu hari
Macam-Macam Cara Penentuan Kualitas Protein
• Skor Asam Amino• Protein Efficiency Ratio (PER)• Net Dietary Protein Energy Percent (NDPE
%)• Protein Digestibility Corrected Amino Acid
Score (PDCAAS)• Digestible Indigestible Amino Acid Score
(DIAAS)
PDCAAS
• PDCAAS adalah indikator yang umum digunakan untuk mengukur kualitas protein.
• Protein Digestibility Corrected Amino Acid Score (PDCAAS) telah diadopsi oleh FAO / WHO sebagai metode pilihan untuk pengukuran skor protein dalam gizi manusia.
Validitas koreksi true fecal digestibility correction
• Seperti yang diakui oleh FAO / WHO Expert Consultant evaluasi
kualitas protein (1990), aliran usus terhadap asam amino diluar ileum
terminal merupakan jalur penting untuk konsumsi bakteri
metabolisme dari asam amino. Asam amino yang muncul dalam usus
besar yang paling mungkin hilang untuk sintesis protein tubuh. Oleh
karena itu, ileum daripada cerna kotoran adalah parameter yang
relevan secara biologis penting untuk asam amino atau cerna protein.
• Konsultasi Ahli mengakui kekurangan dari koreksi true fecal digestibility dan direkomendasikan studi metodologis untuk menyelesaikan ketidakpastian tentang kontribusi dan variasi kerugian asam amino endogen di ileum terminal sebelum penentuan daya cerna ileum dapat direkomendasikan untuk menggantikan fecal disability.
• Sejak itu, beberapa penelitian di bidang ini yang diterbitkan (misalnya, Caine et al. 1997a, 1997b dan, Huisman et al. 1993, Rowan et al. 1994, Van Leeuwen et al. 1996) menunjukkan bahwa faktor antinutritional terkait dengan diet protein mungkin meningkatkan kerugian substansial endogen asam amino sehingga menurunkan nilai gizi protein.
• Hanya daya cerna ileum benar asam amino akan menanggung kerugian tersebut ke account (Darragh et al. 1998), dan oleh karena itu secara tepat waktu untuk pertimbangkan untuk menggunakan ileum bukan fecal digesability values.
PDCAAS
• Untuk menghitung nilai PDCAAS adaah dengan cara mengkalikan antara skor asam amino dengan daya cerna protein (digestibility)
• Rumus:
PDCAAS = Amino Acid Score x Digstibility
Amino Acid Score
• AAS=
Digestibility
• Digestibility True Digestibility Protein (TPD) atau daya cerna sejati
• Satuan PDCAAS dapat ditulis dalam bentuk desimal atau persen.
• Skor diatas 1.00, maka akan dianggap sebagai 1.00 atau 100%
Contoh
• Digestible Indispensable Amino Acid Score (DIAAS) adalah Metode baru yang rekomendasi untuk mengganti PDCAAS
• DIAAS% = 100 x [(mg of digestible dietary IAA in 1 g of the dietary protein) / (mg of the same dietary IAA in 1 g of the reference protein)]
• Catatan : nilai di kalkulasi untuk masing-masing AA dan nilai yang rendah dari DIAAS
DIAAS
Digestibility
• Menggunakan pencernaan asam amino sesungguhnya pada ileum. Sebagai contoh, ujung ileum dari usus halus sebagai pencernaan pada feses
• Metode ini lebih baik digunakan pada manusia atau jika tidak pada babi dan tikus.
AA reference scoring patterns
• Untuk tujuan pola scoring yang direkomendasikan ada 2 hal:1. Formula untuk bayi konsumsi pada asam
amino pada ASI2. Untuk semua jenis makanan dan semua
golongan umur pola untuk anak usia 6 bulan – 3 tahun
DIIAS – Truncation (pemotongan)
• Untuk makanan single nilai diatas 100% tidak perlu dipotong
• Untuk makanan campuran nilai diatas 100% dapat dipotong
2013 FAO Report
• Untuk memenuhi syarat untuk klaim gizi: "sumber" untuk protein, makanan harus memenuhi kriteria berikut : 10% dari NRV per 100 g (padatan); 5% dari NRV per 100 ml (cairan); atau 5% dari NRV per 100 kcal (12% dari
NRV per 1 MJ); atau 10% dari NRV per porsi.
• Ketika makanan memenuhi kriteria jumlah protein, maka pengukuran kualitas harus dilakukan
• Nilai cut-off point DIAAS dibutuhkan untuk menentukan antara kategori sangat baik ( ≥100), baik (75-99) dan no claim (<75)
• Kesulitan dalam perolehan data True Ileal AA Digestibility
• Rekomendasikan : (dapat dilakukan hingga memperoleh data yang tersedia)– AA digestibility dapat disamakan dengan crude
protein digestibility– DIAAS dapat dihitung berdasarkan true ileal
digestibility, jika tidak tersedia true faecal crude protein digestibility
– Menggunakan protein digestibility untuk menghitung nilai AA digestible individual
Peingkatan nilai PDCAAS dan DIAAS
• Pengembangan formula dengan menggunakan bahan komplimenter IAAs
• Mempertimbangkan efek dari proses, penyimpanan dan suhu penyimpanan terhadap daya cerna dan bioavailabilitas AA
• Kurangi penggunaan protease eksogen pada proses.
• Mempertimbangkan penggunakan fermentasi, germinasi, probiotic, dsb
• Menghilangkan atau mengurangi komponen anti nutritional
• Mempertimbangkan efek matriks pada degestibility dan bioavailabilitas protein
Note : DIAAS lebih berguna ketika digunakan untuk mengukur makanan matang.
Kesimpulan
• Dibutuhkan lebih banyak data mengenai true ileal amino acid digestibility pada makanan
• Dibutuhkan perbandingan true ileal amino acid digestibility anar spesies (manusia, babi, tikus)
• Dibutuhkan lagi data mengenai dampak dari pemoresan makanan, faktor antinutritionnal, efek matriks dll
Rancangan Formula Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
• Penyakit Arteri Koroner / penyakit jantung koroner (Coronary Artery Disease) ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah.
• Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung.
• Proses pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosi
• Ateroma bisa menonjol ke dalam arteri dan menyebabkan arteri menjadi sempit. Jika ateroma terus membesar, bagian dari ateroma bisa pecah dan masuk ke dalam aliran darah atau bisa terbentuk bekuan darah di permukaan ateroma tersebut.
Supaya bisa berkontraksi dan memompa secara normal, otot jantung (miokardium) memerlukan pasokan darah yang kaya akan oksigen dari arteri koroner.
• Jika penyumbatan arteri koroner semakin memburuk, bisa terjadi iskemi (berkurangnya pasokan darah) pada otot jantung, menyebabkan kerusakan jantung
Gejala – Gejala Penyakit Jantung
1. NyeriJika otot tidak mendapatkan cukup darah (iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang.– Angina merupakan perasaan sesak di dada yang
timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jika darah yang mengalir ke otot yang lainnya (terutama otot betis) terlalu sedikit, biasanya penderita akan merasakan nyeri otot yang menyesakkan dan melelahkan selama melakukan aktivitas (klaudikasio).
– Perikarditis (peradangan atau cedera pada kantong yang mengelilingi jantung) menyebabkan nyeri yang akan semakin memburuk ketika penderita berbaring dan akan membaik jika penderita duduk dan membungkukkan badannya ke depan.
– Aneurisma (penonjolan aorta) bisa secara mendadak mengalami kebocoran atau lapisannya mengalami robekan kecil, sehingga darah menyusup diantara lapisan-lapisan aorta (diseksi aorta). Hal ini secara tiba-tiba menyebabkan nyeri hebat yang hilang-timbul karena terjadi kerusakan yang lebih lanjut
2. Sesak nafas- Sesak nafas merupakan gejala yang biasa
ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
- Sesak nafas pada malam hari (nokturnal dispneu) adalah sesak yang terjadi pada saat penderita berbaring di malam hari dan akan hilang jika penderita duduk tegak.
3. Kelelahan atau kepenatan– Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran
darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah.
4. Palpitasi (jantung berdebar-debar)– Jantungnya berdenyut dengan sangat kuat atau
sangat cepat atau tidak teratur. Palpitasi yang timbul bersamaan dengan gejala lainnya (sesak nafas, nyeri, kelelahan, kepenatan atau pingsan) kemungkinan merupakan akibat dari irama jantung yang abnormal atau penyakit jantung yang serius.
5. Pusing & pingsan– Penurunan aliran darah karena denyut atau irama
jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan
Biokimia Penyakit Jantung
Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan Untuk Penyakit Jantung
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber
karbohidart
Beras di tim atau di saring, roti,
mi, kentang, macaroni, biscuit,
tepung beras/ terigu/sagu aren/
sagu ambon, gula pasir, gula
merah, madu dan sirup
Makanan yang mengandung gas
atau alcohol, seperti : ubi,
singkong, tape singkong, dan tape
ketan.
sumber protein
hewani
Daging sapi, ayam dengan lemak
rendah, ikan, telur, susu rendah
lemak, dalam jumlah yang
ditentukan.
Daging sapi dan ayam yang
berlemak: gajih, sosis, ham, hati,
limpa, babat, otak, kepiting dan
kerang-kerangan, keju dan susu
penuh.
Bahan
Makanan
Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber
protein
nabati
Kacang-kacangan kering.
Seperti : kacang kedelai dan
hasil olahnya, seperti tahu dan
tempe
Kacang-kacangan kering yang
mengandung lemak cukup
tinggi seperti kacanng tanah,
kacang mete dan kacang bogor.
sayuran Sayuran yang tidak
mengandung gas sperti bayam,
kangkung, kacang buncis,
kacnag panjang, wortel, tomat,
labu siam, dan tauge
Semua sayuran yang
mengandung gas, seperti : kol,
kembang kol, lobak, sawi, dan
nangka muda.
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Buah-buahan Semua buah-buahan segar, seperti :
pisang, papaya, jeruk, apel, melon,
semangka, dan sawo.
Buah-buahan segar yang
mengandung alcohol atau gas,
seperti : durian dan nangka matang.
Lemak Minyak jagung, minyak kedelai,
margarine mentega dalam jumlah
terbatas dan tidak untuk
menggoreng tapi untuk menumis,
kelapa atau santan encer dalam
jumlah terbatas
Minyak kelapa dan minyak kelapa
sawit, santan
minuman Teh encer, coklat, sirup The/kopi kental, minuman yang
mengandung soda dan alcohol seperti
bir dan wiski
Bumbu Semua bumbu selain bumbu tajam
dalam jumlah terbatas
Lombok, cabe rawit dan bumbu-
bumbu lain yang tajam
Hubungan penyakit jantung dengan imunologi
• Penuaan (aging) dikaitkan dengan sejumlah besar perubahan fungsi imunitas tubuh, terutama penurunan Cell MediatedImmunity (CMI) atau imunitas yang diperantarai sel. Kemampuan imunitas kelompok lanjut usia menurun sesuai peningkatan usia termasuk kecepatan respons imun melawan infeksi penyakit. Hal itu berarti bahwa kelompok lansia beresiko tinggi terserang penyakit seperti infeksi, kanker, jantung koroner, kelainan autoimmun atau penyakit kroniklainnya.
Lanjutan…
• Seluruh penyakit ini mudah terjadi pada lansia karena produksi imunoglobulin menurun. Akibatnya vaksinasi yang diberikan pada kelompok orang tua seringkali tidak efektif melawan penyakit.
• Orang-orang tua yang umumnya menderita kekurangan gizi makro dan mikro akan memiliki respons sistem dan fungsi imun yang rendah.
Rancangan Makanan Formula
Kue Mata Roda
• Bahan:- Singkong 300 gram- Pisang raja 300 gram- Gula asir 100 gram- Wijen 70 gram- Agar-agar ½ bungkus- Pewarna makanan 4-5 tetes
• Ccara membuat:- Kupas singkong, cuci bersih lalu parut- Campur parutan singkong, gula, dan agar-agar- Tambahkan pewarna makanan- Ambil selembar daun pisang, taruh beberapa sendok
adonan, taruh pisang ditengahnya, kemudian gulung, bungkus (bentuk bulat panjang seperti lontong)
- Kukus ±1 jam, angkat dan dinginkan- Sete;ah dingin, keluarkan dari bungkusnya, potong-
potong kue setebal 1 ½ cm, lumuri dengan ijenUntuk 8 porsi
Kandungan Zat Gizi
Bahan Jumlah Energi Protein Lemak KHpisang raja 300 360 3.6 0.6 95.4singkong 500 770 5 1.5 184gula 100 394 0 0 0wijen 70 397.6 13.51 35.77 12.67
Jumlah (8 porsi) 1921.6 22.11 37.87 292.07
Total per porsi 240.2 2.76 4.73 36.51
Manfaat dari Bahan Makanan yang di Pilih
Singkong
• Dari hasil penelitian ditemukan bahwa singkong dapat menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam darah, menurunkan kadar trigliserida, karena singkong merupakan sumber serat bagi tubuh, serat tersebut dapat memutus siklus enterohepatik
Pisang
• Pisang, berdasarkan penelitian, kandungan pada buah pisang menunjukkan bahwa kalium dalam jumlah tinggi pada pisang (lebih dari 13%) dapat menurunkan tekanann darah seseorang, sehingga mengurangi risiko seseorang terkena arterosklerosis, penyakit jantung, dan stroke
• Selain itu, kandungan potassium dalam buah pisang dapat menormalkan dan menetralkan denyut jantung manusia
Biji Wijen
• Biji wijen dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung dan bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat. Biji wijen mengandung asam lemak tidak jenuh, vitamin E, pitosterol, dan lignans yang baik untuk kesehatan jantung.
• Asam lemak tidak jenuh dapat menurunkan kolesterol LDL sehingga dapat berguna untuk mencegah stroke, penyakit jantung, darah tinggi dan kanker.
Skotel Kentang (1 porsi)
Bahan :• Kentang 200 gram (diiris tipis)• Daging 30 gram• Wortel, potong dadu 30 gram• Kacang polong hijau 20 gram• Putih telur 20 gram
Saus Bechamel :• Minyak zaitun 10 gram• Tepung terigu 10 gram• Susu skim 100 ml (20 gram)
Cara membuat Saus bechamel :• Panaskan minyak zaitun, tumis bawang Bombay hingga
harum• Masukkan tepung terigu, aduk-aduk hingga matang• Masukkan susu sedikit demi sedikit, aduk-aduk hingga
tercampur rata• Panaskan minyak zaitun, tumis daging, wortel, dan kacang
polong• Siapkan pinggan tahan panas, olesi permukaan pinggan
dengan minyak zaitun • Susun irisan kentang, tumisan daging dan saus bachamel • Panggang hingga matang
Tabel Kandungan Zat Gizi Makro Dalam 1 Porsi Sajian Skutel Kentang
Bahan Jumlah Energi Protein Lemak KHKentang 200 124 4.2 0.4 27Tepung terigu 10 33.3 0.9 0.1 7.72Daging sapi 30 57 5.73 3.6 0Putih telur 20 10 2.16 0 0.16Susu skim 20 71.8 7.12 0.2 10.4Wortel 30 10.8 0.3 0.18 2.37Kacang polong 20 7.4 0.62 0.04 1.58Minyak zaitun 10 88.4 0 10 0
Jumlah 402.7 21.03 14.52 49.23
Manfaat Bahan Makanan yang di Pilih
Kentang
• Kentang kaya akan kalium yang membantu menurunkan tekanan darah.
• Sayuran ini juga mengandung zat kimia yang disebut kukoamines, yang juga dapat membantu menurunkan tekanan darah.
• Kandungan serat dalam kentang akan membantu membersihkan kolesterol di dalam pemburuh darah yang akhirnya akan membantu menjaga kesehatan jantung.
• vitamin C, B6, dan karotenoid pada kentang akan menjaga fungsi jantung.
wortel• Sebuah studi yang dilakukan di Edinburgh,
Skotlandia menunjukkan bahwa mengonsumsi 7 ons wortel setiap harinya secara rutin dapat mengurangi kadar kolesterol sebesar 11 persent.
• sekelompok ilmuwan Swedia yang membuktikan bahwa mengonsumsi wortel dapat memperkecil resiko terkena serangan jantung.
• Sebuah studi lainnya yang dilakukan di Italia, mengungkapkan bahwa mereka yang mengonsumsi wortel lebih banyak mempunyai resiko terkena serangan jantung hanya sepertiga dibanding mereka yang mengonsumsi wortel lebih sedikit
Daging Sapi – Sebagai sumber protein– Merupakan sumber alami omega 3, yang penting
untuk sistem syaraf dan kesehatan jantung
Kacang Polong– Sebagian besar serat dalam kacang polong
merupakan serat larut yang sangat baik untuk juga menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Putih telur
• Berdasarkan informasi dari Newsmaxhealth melalui penelitian yang dilakukan oleh Clemson University menemukan adanya peptida yaitu senyawa kimia yang mengandung dua atau lebih asam amino di dalam putih telur. Manfaat dari kandungan ini adalah untuk mengurangi tekanan darah tinggi.
• Menurut kepala penelitian tersebut yang bernama Zhipeng Yu bahwa penelitian ini mampu menunjukkan adanya efek menguntungkan ketika mengonsumsi putih telur. Tidak hanya menjaga kesehatan jantung tapi juga menjaga tekanan darah agar tetap stabil