Ppt Meniere

20
Meniere

description

Syndrom meniere

Transcript of Ppt Meniere

Assalammualaikum wr. wb

Meniere Kelompok 1Nama Anggota :

Anggita Priliandini ( A21309003 )Aria Alhabib ( A21309004 )Dera Farawinda ( A21309009 )Eka Elma Tiara ( A21309011 )Meli Ayu Lestari ( A21309019 )Ririn Dwi Agustini ( A21309028 )Vera Purwasi ( A21309036 )Yulistinova ( A21309041 )Apa itu Meniere ?Penyakit Meniere adalah suatu sindrom yang terdiri dari serangan vertigo, tinnitus, dan berkurangnya pendengaran secara progresif. Pengertian vertigo berasal dari bahasa Yunani vertere yang artinya memutar. Pengertian vertigo adalah : sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya, Tinnitus merupakan gangguan pendengaran dengan keluhan selalu mendengar bunyi, namun tanpa ada rangsangan bunyi dari luar. Anatomi dan FisiologiTelinga adalah organ pendengaran. Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu :

Telinga luarTelinga tengahTelinga dalam

Penyebab !!Penyebab penyakit Meniere tidak diketahui namun terdapat berbagai teori, termasuk pengaruh neurokimia dan hormonal abnormal pada aliran darah yang menuju ke labirin, gangguan elektrolit dalam cairan labirin, reaksi alergi, dan gangguan autoimun.

MANIFESTASI KLINISGejalanya berupa serangan vertigo Secara periodik, penderita merasakan telinganya penuh Kehilangan pendengaran sensorineural progresif dan fluktuatif.

KLASIFIKASI !!Penyakit Meniere vestibularPenyakit Meniere klasikPenyakit Meniere koklea7

KOMPLIKASI

1.Neuronitis vestibularis.2.Labirinitis.3.Tuli total.4.Vertigo posisi paroksimal jinak (VJJP).5.Vertigoservical.

Penatalaksanaan DietFarmakologisPenatalaksanaan bedahKasus !!Pada tanggal 12 Juni 2015 Tn. S berkerja sebagai wiraswasta, berusia 40 tahun, bertempat tinggal di bukit tinggi, beragama islam dan bersuku sumatera mengeluh telinga kanan sering berdenging, perasaan penuh di bagian dalam telinga. Beberapa bulan ini sering terbangun dari tidur karena merasa berputar (vertigo) selama kira-kira 30 menit dan hilang sendiri, tetapi saat vertigo sampai mual dan muntah. Tn. S juga merasakan ingin selalu jatuh ketika berjalan setiap kali merasakan vertigo. Tn. S merasa cemas dengan penyakit yang dideritanya . Hasil pemeriksaan Weber suara hanya terdengar pada telinga kiri, auditorium menunjukkan adanya sensorineural hearing loss. Keadaan umum : TD 120/80 mmHg, Pols : 72 x/menit, RR:16x/menit, Temp : 37 C

Pengkajian I. Identitas KlienNama: Tn. SUmur: 40tahunJenis kelamin: Laki-lakiPekerjaan: WiraswastaAgama: IslamSuku/Bangsa : Sumatera /IndonesiaAlamat:Bukit TinggiTgl. MRS:12 Juni 2015No. Medrek: 897654Diagnosa:Meniere

II. Identitas Penanggung JawabNama:Ny.RUmur:35 tahunJenis kelamin:PerempuanAgama: IslamPekerjaan:Ibu Rumah TanggaAlamat:Bukit TinggiHub. Dg klien:Istri

III. Riwayat KesehatanKeluhan Utama

Riwayat Penyakit Sekarang

Riwayat Kes. Dahulu

Klien mengatakantelinga kanan sering berdenging, perasaan penuh di bagian dalam telinga

Beberapa bulan ini sering terbangun dari tidur karena merasa berputar (vertigo) selama kira-kira 30 menit dan hilang sendiri, tetapi saat vertigo sampai mual dan muntah

Klien mengatakan belum pernah mengalami penyakit ini sebelumnya.

d. Riwayat Kes. Keluarga

e. Riwayaat Psikologis

f. Riwayat SosialKeluarga mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit seperti ini

Klien merasacemasdenganpenyakit yang dideritanya

Klien suka mengikuti kegiatan dalam masyarakat di lingkungannya

g. Riwayat Spiritual

Dalam kesehariannya klien rajin beribadah tapi saat masuk RS klien hanya berdoa

Prioritas Masalah1. Gangguan persepsi sensori b/d gangguan pendengaran 2. Resiko kekurangan cairan b/d mual dan muntah3. Resiko tinggi cidera b/d perubahan mobilitas karena gangguan cara jalan dan vertigo4. Gangguan pola tidur b/d gangguan pendengaran5. Ansietas b/d ancaman atau perubahan status kesehatan dan efek ketidak mampuanvertigoIntervensi Dx 1: Gangguan persepsi sensori b/d gangguan pendengaran

Intervensi :Monitor tingkat kelemahan persepsi klienperbaiki komunikasi seperti berbicara dengan tegas dan jelas.Ajarkan cara berkomunikasi yang tepat yaitu menggunakan tanda nonverbal seperti ekspresi wajah, menunjukkan dengan sikap tubuh.kurangi kegaduhan lingkungaDx 2 : Resiko kekurangan cairan b/d mual dan muntah Intervensi :Kaji atau minta pasien mengkaji masukan dan haluaran (termasuk emesis, tinja cair, urin dan diaforesis). Pantau hasil lab.Kaji indikator dehidrasi, termasuk tekanan darah (ortostatik), denyut nadi, turgor kulit, membran mukosa, dan tingkat kesadaran.Dorong konsumsi cairan oral sesuai toleransi, hindari minuman yang mengandung kafein(stimulasi vestibular)Kolaborasi pemberian obat a. Antiemetik, seperti supositoria prometazin (phenergan) b. Antidiare

Dx 3 : Resiko tinggi cedera b/d perubahan mobilitas karena gangguan cara jalan dan vertigo.

Kaji vertigo yang meliputi riwayat, amitan, gambaran serangan, durasi, frekuensi, dan adanya gejala telinga yang terkait kehilangan pendengaran, tinitus, rasa penuh di telinga.Kaji luasnya ketidakmampuan dalam hubungannya dengan aktivitas hidup sehari-hari.Ajarkan atau tekankan terapi vestibular/keseimbangan sesuai ketentuan.Berikan atau ajari cara pemberian obat anti vertigo dan atau obat penenang vestibular serta beri petunjuk pada pasien mengenai efek sampingnya.

Dx 4 : Gangguan pola tidur b.d gangguan pendengaran

Dx 5 : Ansietas b/d ancaman, atau perubahan status kesehatan dan efek ketidakmampuan vertigo.

Kaji tingkat kesulitan tidurAnjurkan klien untuk beradaptasi dengan gangguan tersebutArahkan dengan melakukan rela,ksasi, contoh: mendengarkan musikKolaborasi dalam pemberian obat untuk vertigo-Antihistamin, seperti meklizin-Tranquilizer, seperti diazepam

Kaji tingkat ansietas. Bantu pasien mengidentifikasi keterampilan koping yang telah dilakukan dengan berhasil pada masa lalu.Beri informasi mengenai vertigo dan penanganannya.Dorong pasien mendiskusikan ansietas dan gali keprihatinan mengenai serangan vertigo.Ajarkan pasien teknik penatalaksanaan stress atau lakukan rujukan bila perlu.