Ppt. Ligasi Arteri Hemoroid Dipandu Doppler Menurunkan Prevalensi Bedah

download Ppt. Ligasi Arteri Hemoroid Dipandu Doppler Menurunkan Prevalensi Bedah

of 25

description

ligasi arteri

Transcript of Ppt. Ligasi Arteri Hemoroid Dipandu Doppler Menurunkan Prevalensi Bedah

Ligasi Arteri Hemoroid Dipandu Doppler Menurunkan prevalensi bedah Hemoroid Konvensional pada Pasien yang Gagal Pengobatan Rubber Band Ligation

JOURNAL READINGLigasi Arteri Hemoroid Dipandu Doppler Menurunkan Prevalensi Bedah Hemoroid Konvensional Pada Pasien Yang Gagal Pengobatan Rubber Band Ligation

Pembimbing : dr. Budi Yuwono, Sp. B

Diajukan Oleh:Muhammad Hafidz Firdiansyah, S. KedJ 500 100 105

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAHFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2015

1

Menilai apakah Ligasi Arteri Hemoroid dipandu Doppler dapat mencegah pasien dari operasi konvensional ketika Rubber Band Ligation (RBL) gagal mengurangi gejala.

Pasien menjalani pengobatan hemoroid di 2 RS antara September 2004 & Juni 2007.

TUJUAN:

METODE:

2203 pasien3 hemoroid (22 pasien)2 hemoroid (181 pasien)RBL54 pasien (27 %)Perdarahan terus-menerus (38 pasien), perdarahan & prolaps (16 pasien)

52 Ligasi+doppler 2 Stapled anopexyFU 18 bulan12/52 (23 %) kembali dengan perdarahan berulang (6 pasien) dan/atau prolaps (6 pasien)8 DGHAL-RAR4 hemorrhoidectomyHASIL

33Ligasi arteri hemoroid dipandu Doppler menurunkan prevalensi operasi hemoroid konvensional bila RBL tidak berhasil.

KESIMPULAN:4PENDAHULUANMyoritas pasien hemoroid simptomatik diobati dengan ;Modifikasi dietSuplemen serat dikombinasikan- injeksi skleroterapi, atau Rubber Band Ligation

Jika gagal operasi ;Risiko morbiditas kecil, Paling sering rasa sakit post-op yang tidak umum, tetapi terdapat risiko lebih serius (pendarahan, cedera sfingter anal, stenosis atau sepsis)

5Komplikasi yg rendah & Pengobatan rawat jalan5Doppler-guided hemorrhoid ligation (DGHAL);Tindakan invasif minimal, Metode relatif tidak menyakitkan untuk pengobatan bedah hemoroid Laporan morbiditas rendah dan Hasil jangka pendek yang memuaskan.

Perkembangan terbaru DGHAL with rectoanal repair (DGHAL-RAR) 2006, memungkinkan pasien dengan reduksi prolaps hemoroid untuk menjalani operasi invasif minimal yang sama.

6Mayoritas pasien DGHAL atau DGHAL-RAR memerlukan anestesi umum atau blok regional.7Ofce-based procedures; Sclerotherapy injeksi atau RBLProsedur bedah lebih invasif;hemorrhoidectomy konvensional atau stapled anopexyDGHAL & DGHAL-RAR Penelitian ini dirancang utk mengkaji nilai DGHAL & DGHAL-RAR sebagai metode untuk mengobati pasien dengan hemoroid simtomatik grade 2 atau 3 di mana RBL tidak berhasil. Selain itu, analisis dilakukan pada hemorrhoidectomy bila DGHAL / DGHAL-RAR telah gagal.

8PASIEN DAN METODESebanyak 203 dengan hemoroid simptomatik Grade 2 atau 3 diobati dengan suction RBL antara September 2004 dan Juni 2007.

Goligher classication: Grade 1 tidak ada prolaps Grade 2 prolaps saat mengejan, reduksi spontan Grade 3 prolaps, reduksi manual, atau Grade 4 prolaps, tidak dapat reduksi. 9Lanjutan . .10Dicatatpendarahan, prolaps, pruritus ani dengan pendarahan 11Teknik Operative DGHAL dan DGHAL-RAR Semua pasien dijadwalkan sebagai day-case procedur. Tidak ada pengosongan usus atau antibiotik. Anastesi; TIVA (propofol & remifentanyl) monitor. Posisi litotomi.

12Lanjutan . . .13 Dua jahitan tambahan ditempatkan di setiap lokasi untuk ''pexy'' tempat ligasi fiksasi dari prolaps hemoroid posisi anatomi normal.

Proctoscope Doppler melalui lingkaran penuh anal canal sehingga prosedur jahitan ligasi dapat diulang setiap aliran sinyal yang terdeteksi.

Setiap prosedur biasanya melibatkan 7 ligasi pembuluh darah dan berlangsung sekitar 20 menit (12-24).

1415HASIL16203 pasien 121 wanita usia 44 (17-84) Hemoroidgrade 2 (174 pasien) Grade 3 (29 pasien)RBL & suplemen serat181 pasien (89 %)2 RBL per kehadiran klinik22 (11 %) 3 bland hemoroid per kehadiran klinikFollow up 3 bulan ;gejala persisten ? atau gejala resolusi ?1754/203 pasien 26 % 52/54 pasien2 /54 Hemoroid grade 3Stapled anopexy

Hemoroid grade 2 (38 pasien)Grade 3 (16 pasien) Gejala; perdarahan terus-menerus atau perdarahan dengan prolapsPerdarahan persisten dan / atau prolaps DGHAL.Pada 3 bulan follow up, terdapat 2 pasien dengan gejala residual prolaps hemoroid tunggal grade 3 dan kemudian menjalani hemorrhoidectomy kuadran tunggal.

1850 pasien asimtomatik 18 (36 %) tanpa hemoroid residual19 (38 %) hemoroid residual grade 1 11 (22 %) hemoroid grade 22 (4 %) hemoroid grade 33 bulan post DGHAL19Follow up 18 bulan10/50 (20 %) pasien asimptomatik setelah 3 bulan DGHALPerdarahan berulang (6 pasien)Prolaps (4 pasien)2 Hemorrhoidectomy kuadran tunggal dan 8 (DGHAL-RAR).3 bulan post operasi9 Resolusi1 Menunggu hemorrhoidectomy kuadran tunggal.PEMBAHASANMeta-analisis sebelumnya 18 prospektif, menemukan RBL paling efektif. Bayer et al. melaporkan pengalaman 12 th mengobati hemoroid dan menunjukkan tingkat kesembuhan RBL 79 % pada 2934 pasien.

Relaps setelah RBL hal biasa; 17-86 % pasien mencari pengobatan ulang, pasien hemoroid yang tidak puas setelah RBL ditawarkan hemorrhoidectomy.

20Hemorrhoidectomy lebih menyakitkan dibanding RBL.

Nyeri pasca operasi hemorrhoidectomy penyebab umum kecemasan pasien. Komplikasi yang serius tapi jarang (stenosis anus atau inkontinensia).

Laporan sebelumnya menemukan bahwa DGHAL menyebabkan sedikit rasa sakit pasca operasi dengan risiko kecil hematoma perianal atau anal fissure pasca operasi .

21Dalam studi ini, 52/54 pasien hemoroid simtomatik gagal RBL DGHAL. 2 orang lain Stapled anopexy. Follow-up 18 bulan ; 40 tetap asimtomatik setelah DGHAL.

224 pasien dengan gejala persisten atau berulang pasca operasi DGHAL Hemorrhoidectomy (sebelum DGHAL-RAR)

8 pasien gejala perdarahan dan prolaps berulang DGHAL-RAR. 1/8 pasien kambuh dan menunggu hemorrhoidectomy kuadran tunggal.

DGHAL-RAR: opsi prosedur penyelamatan pasien gagal DGHAL dan mungkin harus ditawarkan sebagai pengobatan lini pertama prolaps luas daripada DGHAL saja.

23KESIMPULANDGHAL dan DGHAL-RAR merupakan pilihan bedah invasif minimal untuk pasien gagal RBL. Menawarkan resolusi gejala bagi sebagian besar kombinasi dengan ada atau tidaknya risiko trauma minimal pada anal canal.

2424Terimakasih25