Ppt Kasus 2 - Pembunuhan Anak Sendiri
-
Upload
nixonsinurat -
Category
Documents
-
view
520 -
download
34
description
Transcript of Ppt Kasus 2 - Pembunuhan Anak Sendiri
Pembunuhan Anak Sendiri
Kelompok A-2
Billy Jeremia Tando 10.2010.011 Apriliana Widiastuti 10.2010.048 Yoseph Kandars 10.2010.064 Gresia Kristi 10.2010.075 Marcella Deviana 10.2010.100 Cathelin Stella 10.2010.219 Julian Leonard Sumampouw 10.2010.255 Norlida Binti Mohd Jamil 10.2010.369
KELOMPOK A-2
Sesosok mayat bayi baru lahir ditemukan di suatu tempat sampah. Masyarakat melaporkannya kepada polisi. Mereka juga melaporkan bahawa semalam melihat seorang perempuan yang menghentikan mobilnya didekat sampah tersebut dan berada disana cukup lama. Seorang dari anggota masyarakat sempat mencatat nomor mobil perempuan tersebut .
Polisi mengambil mayat bayi tersebut dan menyerahkannya kepada anda sebagai dokter direktur rumah sakit. Polisi juga mengatakan bahawa sebentar lagi si perempuan yang dicurigai sebagai pelakunya akan dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Anda harus mengatur segalanya agar semua pemeriksaan dapat berjalan dengan baik dan akan membriefing para dokter yang akan menjadi pemeriksa.
Skenario
Suspect pembunuhan anak sendiri.
Aspek Hukum
Prosedur Medikoleg
al
Identifikasi
Tanatologi
pemeriksaan
Interpretasi Temuan
Kesimpulan
Mind Map
Terima Laporan dan masuk BAP (Berita Acara Pemeriksaan)
Mencari infomasi dan pemeriksaan TKP dan saksi
Konsultasi terhadap ahli Penyidikan lebih lanjut
Prosedur Medikolegal
> Pihak yg brwenang minta VetR : PenyidikPs 133 ayat (1) KUHP
> Pihak yang berwenang membuat VetR: DokterPs 184 KUHP
> Prosedur permintaan VeR: TertulisPs 133 ayat (2) KUHP
> Penyerahan VetRPs 120 KUHPPs 168 KUHPPs 170 KUHPPs 133 KUHPPs 179 KUHP
> Btk bantuan dokter u/ peradilan & manfaatnyaPs 179 KUHPPs 180 KUHPPs 183 KUHPPs 184 KUHPPs 185 KUHPPs 186 KUHPPs 187 KUHP
> Sangsi bagi pelanggar kewajiban dokterPs 216 KUHPPs 222 KUHPPs 224 KUHPPs 522 KUHP
Pasal 341 Pasal342 Pasal 343 Pasal 181 Pasal 305 Pasal 306 Pasal 308 Pasal 338 KUHP Pasal 339 KUHP Pasal 340 KUHP
Aspek Hukum
◦ Ibu◦ Waktu◦ Psikis
Faktor Penting
Primer1. Pemeriksaan sidik
jari2. Pemeriksaan gigi3. Pemeriksaan DNA
Identifikasi
• Sekunder1. Metode visual2. Pemeriksaan
dokumen3. Pemeriksaan
pakaian dan perhiasan
4. Identifikasi medik5. Pemeriksaan
serologi6. Metode eksklusi
Pemeriksaan DNA (Tes Maternitas) Pemeriksaan Golongan Darah
Pemeriksaan Hubungan
Pertanyaan yang harus dijawab penyidik Apakah bayi tersebut dilahirkan mati atau
hidup? Berapakah umur bayi tersebut (intra dan
ekstrauterin)? Apakah bayi tersebut sudah dirawat? Apakah sebab kematiannya? Apakah pada anak tersebut di dapatkan
kelainan bawaan yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup bagi si anak?
Pemeriksaan Pada Bayi
kematian hasil konsepsi sebelum keluar atau dikeluarkan dari ibunya, tanpa mempersoalkan usia kehamilan. Kematian ditandai oleh janin yang tidak bernapas atau tidak menunjukkan tanda kehidupan lain seperti denyut jantung, denyut nadi tali pusat dan geraka oto rangka.
Lahir Mati
keluar atau dikeluarkannya hasil konsepsi yang lengkap, yang setelah pemisahan, bernapas atau menunjukkan tanda kehidupan lain, tanpa mempersoalkan usia gestasi, sudah atau belumnya tali pusat dipotong atau ari dilahirkan.
Lahir Hidup
Batas tumbuh rambut depan dan belakang sudah terbentuk
Rawan telinga sudah terbentuk
Rambut kepala relatif kasar
Puting susu sudah berbatas tegas
Alis mata sudah lengkap
Garis tapak tangan dan kaki > 2/3 bagian
• Kuku jari tangan, melewati ujung jari
• Skin opacity cukup tebal• Processus xyphoideus
membengkok ke dorsal• Testis dan labium sudah
terbentuk sempurna• Pusat penulangan pada
epifise distalfemur, proksimal tibia sudah terbentuk
Penentuan Bayi Cukup Bulan
Pemeriksaan Tanda-tanda bayi belum dirawat• Tidak berpakaian• Berlumuran darah
dan lendir• Lemak bayi
(verniks caseosa)• Tali pusat masih
berhubungan dengan plasenta
• Meconium (tai gagak)
Lemak Bayi• Dahi• Cuping Hidung,
Dagu• Belakang Telinga• Lipat Ketiak,
Lengan, Bokong
Tali Pusat Belum Dirawat• Plasenta + Tali
Pusat• Terpotong Tepi Tidak
Rata• Terpotong Tepi Rata,
Tidak Diikat
Kekerasan si ibuKekerasan tersebut bertanggung jawab atas kematian si bayi
Tanda-tanda kekerasan
•Laserasi falks serebri•Robekan vena galeni•Robekan sinus dural•Robekan bridging veins•Ruptur hati dan limpa
Trauma Persalinan•Sefal hematom•Caput suksedanium•Fraktur tulang tengkorak•Pendarahan subdural•Laserasi tentorium serebeli
• Metode Uji liang telinga tengah dari Wreden dan Rend
• Metode Uji apung usus dari Breslau• Pemeriksaan jaringan paru Makroskopik, Uji
apung paru dan mikroskopik
Penentuan bayi hidup pada saat dilahirkan
Gambaran Makros dan Mikroskopik
Paru belum bernafasMakroskopik
1. Homogen2. Konsistensi kenyal3. Tepi tajam4. Beratnya 1/70 BB5. Penampang, pijit, keluar
darah6. Uji Apung paru negatif
Mikroskopik
7. Diameter Alveoli kecil8. Dinding Alveoli menebal9. Gambaran projection
Paru sudah bernafasMakroskopik
1. Gambaran mozaik2. Konsistensi spons3. Tepi tumpul4. Beratnya 1/35 BB5. Penampang, pijit, darah
dan busa6. Uji Apung paru positif
Mikroskopik
7. Diameter Alveoli besar8. Dinding Alveoli tipis9. Tidak ada Gambaran
projection
Tanda-tanda melahirkan Laboratorium Psikis
Pemeriksaan Ibu
Tempat Kejadian PerkaraTempat dimana mayat korban ditemukan adalah ditempat sampah.
Sebab KematianPenyebab kematian pada korban tersebut bisa dikarenakan pembekapan.
Interpretasi Temuan
Cara KematianKematian tidak wajar -terdapat luka memar akibat pembekapan.
Mekanisme KematianBerdasarkan kasus diatas, korban meninggal bisa dikarenakan asfiksia oleh penjeratan.
Waktu KematianPerubahan lain dapat digunakan untuk memperkirakan saat kematian, antara lain: perubahan pada mata, lambung, cairan serebrospinal, rambut, pertumbuhan kuku, kadar semua komponen darah berubah.Dalam kasus ini, perkiraan kematian bayi yaitu tidak lama setelah dilahirkan.
Pemeriksaan Luar Bayi cukup bulan, 9 bulan dalam kandungan,
panjang 50 cm, berat 3300 gram. Kulit belum dibersihkan. Kuku-kuku jari telah melewati ujung-ujung jari. Mulut tidak ada benda asing yang menyumbat. Tali pusat masih melekat, belum terputus,
mengering. Kepala tidak terdapat kaput suksedaneum. Ada tanda pembekapan di sekitar mulut dan hidung,
serta memar pada mukosa bibir dan pipi. Bayi belum dirawat.
Autopsi
Pemeriksaan Dalam Rongga dada yang telah mengembang,
diafragma yang letaknya setinggi iga ke 5 atau 6.
Paru telah mengembang, mengisi sebagian besar rongga dada. Pada permukaan paru dapat ditemukan gambaran mozaik dan gambaran marmer.
Uji apung paru memberikan hasil positif, terdapatnya udara dalam alveoli paru.
Pemeriksaan mikroskopik tampak jaringn paru dengan alveoli yang telah terbuka dengan dinding alveoli yang tipis.
Tidak adanya udara dalam saluran cerna dengan foto rontgen.
Mayat bayi yang ditemukan di tempat sampah tersebut diduga dibunuh oleh ibunya, oleh karena itu butuh pembuktian dari hasil autopsi, serta pemastian hubungan ibu anak antara mayat bayi tersebut dengan wanita tersangka.
Kesimpulan