PPT Individu Askep Sepsis
-
Upload
ira-irawan -
Category
Documents
-
view
48 -
download
18
description
Transcript of PPT Individu Askep Sepsis
OLEH : DAVID WALHAFIZO
Keperawatan MaternitasAsuhan keperawatan Pada Penyakit Sepsis
DEFINISI
Sepsis adalah suatu sindroma klinik yang terjadi oleh karena adanya respon tubuh yang berlebihan terhadap rangsangan produk mikroorganisme. Ditandai dengan panas, takikardia, takipnea, hipotensi dan disfungsi organ berhubungan dengan gangguan sirkulasi darah.Pembagian Sepsis :1. Sepsis dini 2. Sepsis lanjutan/nosokomial
ETIOLOGI
Penyebab neonatus sepsis/sepsis neonatorum adalah berbagai macam kuman seperti bakteri, virus, parasit, atau jamur. Sepsis pada bayi hampir selalu disebabkan oleh bakteri.Beberapa komplikasi kehamilan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya sepsis pada neonatus antara lain :• Perdarahan• Demam yang terjadi pada ibu• Infeksi pada uterus atau plasenta• Ketuban pecah dini (sebelum 37 minggu kehamilan)• Ketuban pecah terlalu cepat saat melahirkan (18 jam atau
lebih sebelum melahirkan)• Proses kelahiran yang lama dan sulit
PATOFISIOLOGI
Mikroorganisme atau kuman penyebab infeksi dapat mencapai neonatus melalui beberapa cara yaitu :a. Pada masa antenatal atau sebelum lahir pada masa
antenatal kuman dari ibu setelah melewati plasenta dan umbilicus masuk kedalam tubuh bayi melalui sirkulasi darah janin.
b. Pada masa intranatal atau saat persalinan infeksi saat persalinan terjadi karena kuman yang ada pada vagina dan serviks naik mencapai kiroin dan amnion akibatnya, terjadi amnionitis dan korionitis, selanjutnya kuman melalui umbilkus masuk ke tubuh bayi
c. Infeksi pascanatal atau sesudah persalinan.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala infeksi sepsis pada neonatus ditandai dengan:• Bayi tampak lesu• tidak kuat menghisap• denyut jantung lambat dan suhu tubuhnya turun-naik• gangguan pernafasan• kejang• jaundice (sakit kuning)• muntah• diare• perut kembung
FAKTOR RESIKO
1. Sepsis Dini• Kolonisasi maternal dalam GBS, infeksi fekal• Malnutrisi pada ibu• Prematuritas, BBLR
2. Sepsis Nosokomial• BBLR–>berhubungan dengan pertahanan imun• Nutrisi Parenteral total, pemberian makanan melalui selang• Pemberian antibiotik (superinfeksi dan infeksi organisme resisten)
PENCEGAHAN
• Pada masa Antenatal –> Perawatan antenatal meliputi pemeriksaan kesehatan ibu secara berkala, imunisasi, pengobatan terhadap penyakit infeksi yang diderita ibu, asupan gizi yang memadai, penanganan segera terhadap keadaan yang dapat menurunkan kesehatan ibu dan janin. Rujuk ke pusat kesehatan bila diperlukan.
• Pada masa Persalinan –> Perawatan ibu selama persalinan dilakukan secara aseptik.
• Pada masa pasca Persalinan –> Rawat gabung bila bayi normal, pemberian ASI secepatnya, jaga lingkungan dan peralatan tetap bersih, perawatan luka umbilikus secara steril
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan sepsis yang optimal mencakup eliminasi patogen penyebab infeksi, mengontrol sumber infeksi dengan tindakan drainase atau bedah bila diperlukan, terapi antimikroba yang sesuai, resusitasi bila terjadi kegagalan organ atau renjatan. Vasopresor dan inotropik, terapi suportif terhadap kegagalan organ, gangguan koagulasi dan terapi imunologi bila terjadi respons imunmaladaftif host terhadap infeksi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN SEPSIS
A. PengkajianSelalu menggunakan pendekatan ABCDE.AirwayBreathingCirculationDisabilityExposure
B. Diagnosa Keperawatan :
a. Infeksi berhubungan dengan penularan infeksi pada bayi sebelum, selama dan
sesudah kelahiran.
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan minum sedikit atau intoleran
terhadap minuman.
c. Gangguan pola pernapasan berhubungan dengan apnea.
d. Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan penularan infeksi pada bayi oleh
petugas.
e. Koping individu efektif berhubungan dengan kesalahan dan kecemasan-kecemasan
infeksi pada bayi dan konsekuensi yang serius dari infeksi.
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DX 1
Tujuan : Mengenali secara dini bayi yang mempunyai resiko
menderita infeksi.Mencegah dan meminimalkan infeksi dan pengaruhnya intercensi keperawatan
Kriteria Hasil : penularan infeksi tidak terjadiIntervensi :
a. Kaji bayi yang memiliki resiko menderita infeksi
b. Kaji adanya tanda infeksi meliputi suhu tubuh yang tidak stabil, apnea, ikterus, refleks
mengisap kurang, minum sedikit, distensi abdomen, letargi atau iritablitas.
c. Kaji tanda infeksi yang berhubungan dengan sistem organ, apnea, takipena, sianosis, syok,
hipotermia, hipertermia, letargi, hipotoni, hipertoni, ikterus, ubun-ubun cembung, muntah
diare.
d. Kaji hasil pemeriksaan laboratoriume. Dapatkan sampel untuk pemeriksaaan kultur.
DX 2 : Tujuan :Memelihara kebutuhan nutrisi bayi, berat badan bayi tidak tujuan,
menunjukkan kenaikan berat badan.
Kriteria hasil :Nutrisi dan cairan adekuat.Intervensi keperawatan :
a. Kaji intoleran terhadap minumanb. Hitung kebutuhan minum bayic. Ukur masukan dan keluarand. Timbang berat badan setiap harie. Catat perilaku makan dan aktivitas secara kuratf. Pantau koordinasi refleks mengisap dan menelang. Ukur berat jenis urineh. Berikan minuman yang adekuat dengan cara pemberian sesuai kondisii. Pantai distensi abdomen (residu lambang)
DX 3
Tujuan :
Mengatur dan membantu usaha bernpaas dan kecukupan oksigen.
Kriteria hasil :
Frekuensi pernapasan normal, tidak mengalami apneu.
Intervensi Keperawatan :a. Kaji perubahan pernapasan meliputi takipnea, pernapasan cuping hidung, gunting,sianosis, ronki kasar, periode apnea yang lebih dari 10 detik.b. Pantau denyut jantung secara elektronik untuk mengetahui takikardia atau bradikardia dan perubahan tekanan darah.c. Sediakan oksigen lembap dan hangat dengan kadar T1O2 yang rendah untuk menjaga pengeluaran energi dan panas.d. Sediakan alat bantu pernapasan atau ventilasi mekanis
e. Isap lendir atau bersihkan jalan napas secara hati-hati
f. Amati gas darah yang ada atua pantau tingkat analisis gas darah sesuai kebutuhan.
g. Atur perawatan bayi dan cegah penanganan yang berlebihan.
DX 4 :
Tujuan :
Menceghah terjadinya infeksi nasokomial
Kriteria hasil :
Cedera pada bayi tidak terjadi.
Intervensi keperawatan :a. Lakukan tindakan pencegahan umum, taati aturan/kebijakan keberhasilan kamar bayi.b. Isolasi bayi yang datang dari luar ruang perawatan sampai hasil kultur dinyatakan negatif.c. Keluarkan bayi dari ruang perawatan atua ruang isolasi yang ibunya menderita infeksi dan beri tahu tentang penyakitnya.d. Semua personel atau petugas perawatan didalam ruang atau saat merawat bayi tidak menderita
DX5 :
Tujuan :
Meminimalkan kesalahan orang tua dan memberi dukungan koping saat krisis.
Kriteria hasil :
Koping individu adekuat.
Intervensi keperawatan :a. Kaji ekspresi verbal dan non verbal, perasaan dan gunakan mekanisme kopingb. Bantu orang tua untuk mengatakan konsepnya tentang penyakit bayi, penyebab infeksi, lama perawatan dan komplikasi yang mungkin terjadi.c. Berikan informasi yang akurat tentang kondisi bayi, kemajuan yang dicapai, perawatan selanjutnya dan komplikasi yang dapat terjadi.d. Berdasarkan perasaan orang tua saat berkunjung, beri kesempatan untuk merawat bayi.
Terimah kasih