PPT ANESTESI UMUM
-
Upload
danidannia -
Category
Documents
-
view
1.038 -
download
159
description
Transcript of PPT ANESTESI UMUM
CLINICAL SCIENCE SESSIONANESTESI UMUM
Dani Dania Darmawan
Nurma Fitri Apriani
Preseptor : Riri., dr., Sp.An
SMF ILMU ANESTESI
FK UNISBA – RSUD AL IHSAN
2015
BAB IPENDAHULUAN
Anestesia berarti hilangnya segala sensasi baik perasaan panas, dingin, rabaan, kedudukan tubuh, nyeri dan biasanya dihubungkan dengan orang yang hilang kasadarannya. Semua keadaan ini merupakan proses yang reversibel dan sementara, berlaku hanya selama obat itu masih utuh dan berpengaruh dalam tubuh.
CONT..
Obat anestesia umum dapat diberikan secara inhalasi, intravena, intamuskular, oral, rektal.
Anestesia dibagi menjadi 3 komponen (trias anestesia) yaitu :
Hipnotika : pasien kehilangan kesadaran
Analgetik : pasien bebas nyeri
Relaksasi : pasien mengalami kelumpuhan otot rangka
Trias anestesia dapat diwujudkan dengan obat anestesia tunggal misalnya eter atau dengan kombinasi beberapa obat untuk mencapai masing-masing komponen trias anesthesia tersebut.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
PENILAIAN DAN PERSIAPAN PRA ANESTESIA
Persiapan prabedah yang kurang memadai merupakaan faktor penyumbang sebab – sebab terjadinya kecelakaan anesthesia.
Tujuan utama kunjungan pra anestesia adalah untuk mengurangi angka kesakitan operasi, mengurangi biaya operasi dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Penilaian Pra Bedah
1). Anamnesis
Menanyakan semua hal yang berhubungan dengan akan dilakukannya anesthesia sangatlah penting untuk mengetahui apakah ada hal – hal yang membutuhkan perhatian khusus seperti : alergi, mual – muntah, nyeri otot, gatal – gatal, atau sesak nafas pasca bedah.
CONT..
Tanyakan hal-hal berikut ke pasien :
Identitas pasien apakah sesuai dengan medrek ?
Tanyakan mengenai hari dan bagian tubuh yang akan dioperasi ?
Riwayat penyakit yang pernah dialami pasien ?
Riwayat pemakaian obat jangka panjang ?
Riwayat operasi atau anestesi terdahulu ?
Kebiasaan buruk (merokok & minum alkohol) ?
Riwayat alergi ?
Memakai gigi palsu ?
2). Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan keadaan gigi-geligi,
• Tindakan buka mulut,
• Lidah relatif besar sangat penting untuk diketahui apakah akan menyulitkan tindakan laringoskopi intubasi.
•Leher pendek dan kaku juga akan menyulitkan laringoskopi intubasi.
Pemeriksaan rutin lain secara sistematik keadaan umum tentu seperti inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi semua system organ tubuh pasien.
3). Pemeriksaan Laboratorium
Uji laboratorium hendaknya atas indikasi yang sesuai dengan dugaan penyakit yang sedang dicurigai.
a). Pemeriksaan rutin
Darah : Hb, Ht, eritrosit, leukosit dan hitung jenis, trombosit, masa perdarahan dan masa pembekuan.
Urin : pemeriksaan fisik, kimiawi dan sedimen urin.
b). Pemeriksaan khusus
Ditujukan kepada pasien yang dipersiapkan operasi besar dan pasien yang menderita penyakit sistemik tertentu dengan indikasi.
CONT..
Hal-hal yang diperiksa adalah:
Laboratorium lengkap : fungsi hati, fungsi ginjal, analisis gas darah, elektrolit, hematologi dan faal hemostasis lengkap, sesuai dengan indikasi.
Pemeriksaan radiologi : foto toraks, IVP dan yang lainnya sesuai indikasi.
Evaluasi kardiologi terutama untuk pasien yang berumur di atas 35 tahun
Pemeriksaan spirometri pada penderita PPOM
4). Kesehatan Untuk Anestesia
•Pembedahan elektif boleh ditunda tanpa batas waktu untuk menyiapkan agar pasien dalam keadaan bugar,
•sebaliknya pada operasi sito penundaan yang tidak perlu harus dihindari.
5). Klasifikasi Status Fisik The American Society of Anesthesiologists (ASA)
ASA 1 : pasien sehat organik, fisiologik, psikiatrik, biokimia
ASA 2 : pasien dengan penyakit sistemik ringan atau sedang
ASA 3 : pasien dengan penyakit sistemik berat, sehingga aktivitas rutin terhambat
ASA 4 : pasien dengan penyakit sistemik berat tak dapat melakukan aktivitas rutin dan penyakitnya merupakan ancaman kehidupannya setiap saat.
ASA 5 : pasien sekarat yang diperkirakan dengan atau tanpa pembedahan hidupnya tidak akan lebih dari 24 jam.
Apabila tindakan pembedahannya dilakukan secara darurat, dicantumkan tanda E (emergency) di belakang angka, misalnya ASA 1 E.
6). Masukan Oral
Kelompok pasien Lamanya puasa
Dewasa 6 – 8 jam
Anak kecil 4 – 6 jam
Bayi 3 – 4 jam
7). Premedikasi
Premedikasi ialah pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anestesia dengan tujuan untuk melancarkan induksi, rumatan dan bangun dari anestesia diantaranya :
• Menimbulkan suasana nyaman bagi pasien, • Memudahkan dan memperlancar induksi• Mengurangi dosis obat anestesia• Menekan refleks-refleks yang tidak diinginkan• Menekan dan mengurangi sekresi kelenjar
INDUKSI DAN RUMATAN ANESTESIA
1). Induksi Anestesia
Induksi anestesia adalah tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi tidak sadar, sehingga memungkinkan dimulainya anesthesia dan pembedahan.
Untuk persiapan induksi anesthesia sebaiknya ingat kata STATICS :
S = Scope Stetoskop, untuk mendengarkan suara paru dan jantung.
Laringo-Scope, pilih bilah atau daun (blade) yang sesuai dengan usia
pasien. Lampu harus cukup terang.
T = Tubes Pipa trakea. Pilih sesuai usia. Usia < 5 tahun tanpa balon (cuffed) dan > 5
tahun dengan balon.
A = Airway Pipa mulut-faring (Guedel, orotracheal airway) atau pipa hidung faring (naso-
tracheal airway). Pipa ini untuk menahan lidah saat pasien tidak sadar untuk
menjaga agar lidah tidak menyumbat jalan napas.
T = Tape Plester untuk fiksasi pipa supaya tidak terdorong atau tercabut
I = Introducer Mandrin atau stilet dari kawat dibungkus plastic (kabel) yang mudah
dibengkokkan untuk pemandu supaya pipa trakea mudah dimasukkan
C = Connector Penyambung antara pipa dan peralatan anesthesia
S = Suction Penyedot lendir, ludah dan lain-lainnya
2). Induksi Intravena
•Paling banyak dikerjakan
•Dikerjakan dengan hati-hati, perlahan-lahan, lembut dan terkendali
•Obat induksi bolus disuntikkan dalam kecepatan antara 30-60 detik
•Selama induksi anesthesia, tanda-tanda vital pasien harus selalu diawasi dan selalu diberikan oksigen.
•Induksi cara ini dikerjakan pada pasien yang kooperatif
•Obat : thiopental, propofol, dan ketamin
3). Induksi Intramuskular
Sampai sekarang hanya ketamin (ketalar) yang dapat diberikan secara intramuscular dengan dosis 5-7 mg/kgBB dan setelah 3-5 menit pasien tidur.
4). Induksi Per rectal
Cara ini hanya untuk anak atau bayi menggunakan thiopental atau midazolam.
5). Induksi Inhalasi
•Hanya dikerjakan dengan halotan (fluotan) atau sevofluran.
•Cara induksi ini dikerjakan pada bayi atau anak yang belum terpasang jalur vena atau pada dewasa yang takut disuntik.
Induksi halotan memerlukan gas pendorong O2 > 4 liter/menit atau campuran N2O : O2 = 3 : 1 aliran > 4 liter/menit, dimulai dengan halotan 0,5 vol% sampai konsentrasi yang dibutuhkan.
6). steal induction
Dilakukan pada anak atau bayi yang sedang tidur. Untuk yang sudah ada jalur vena tidak ada masalah, tetapi pada yang belum, harus kita kerjakan dengan hati-hati agar pasien tidak terbangun.
Induksi mencuri menggunakan sungkup muka tidak kita tempelkan pada muka pasien, tetapi kita berikan jarak beberapa sentimeter, sampai pasien tertidur baru sungkup muka kita tempelkan.
7). Rumatan Anestesia
Dapat dikerjakan dengan cara intravena (anestesi intravena total) atau dengan inhalasi atau dengan campuran intravena inhalasi.
Rumatan anestesi mengacu pada trias anestesi yaitu hypnosis, analgesia, dan relaksasi otot lurik.
8). Rumatan Inhalasi
Rumatan inhalasi biasanya menggunakan campuran N2O dan O2 3:1 ditambah halotan 0,5-2 vol% atau enfluran 2-4 vol% atau isofluran 2-4 vol% atau sevofluran 2-4 vol% bergantung apakah pasien bernafas spontan, dibantu (assisted) atau dikendalikan (controlled).
ANESTESI INTRAVENA (IV)
Digunakan untuk induksi, rumatan anestesi, tambahan pada analgesia regional atau untuk membantu prosedur diagnostik.
1. Propofol
Propofol adalah isopropylphenol yang diberikan secara IV dengan konsentrasi 1% solusi dalam solven berwarna ‘putih susu’. Campuran 1% obat dalam air dan emulsi yang berisi 10% soya bean oil, 1.2% phosphatide telur, 2.25% glycerol.
CONT..
Propofol merupakan golongan sedatif-hipnotik yang akan berinteraksi dengan gamma-amino-butyric acid atau dikenali sebagai GABA (neurotransmitter inhibitori utama di SSP) dan menyebabkan depresi Sistem Saraf Pusat (SSP).
Propofol memberi efek penurunan tekanan darah akibat dari relaksasi otot-otot polos pada pembuluh darah yang disebabkan oleh inhibasi simpatetik, Efek ini berlebihan pada pasien hipovolemia, pasien tua, dan pasien yang mempunyai penyakit jantung koroner.
CONT..
Dosis :
Induksi = 1.5-2.5mg/kg IV, menyebabkan hilang kasadaran dalam 20 detik.
Pemulihan hampir sempurna tanpa efek residu, penurunan rasa mual-muntah post-operatif merupakan alasan utama propofol lebih dipilih dari thiopental untuk induksi anestesi.
Infus kontinu = 25-100 ug/kg/min IV (IV total)
Rumatan anestesi: 100-300ug/kg/min IV ( biasanya digabung dgn opiod)
ICU: 0.2mg/kg
2. Ketamin
Ketamin merupakan derivatif fensiklidin yang menghasilkan anestesi disosiatif yang menyerupai keadaan kataleptik dimana mata pasien tetap terbuka, dengan nistagmus lambat.
Ketamin akan berinteraksi dengan reseptor N-metil-D-aspartat (NMDA), reseptor opoid, reseptor monoamine, reseptor muskarinik, dan saluran voltage sensitif sensitif ion kalsium (tidak berinteraksi dengan GABA).
CONT..
Ketamin akan memberi efek peningkatan tekanan darah, tekanan arteri pulmoner, denyut jantung dan curah jantung. Ketamin adalah vasodilator serebral yang poten sehingga dapat meningkatkan aliran darah serebral (CBF), dan meningkatkan tekanan intrakranial (ICP). Delilium berikan midazolam sebelumnya.
Dosis : Induksi: 1-2 mg/kg/ IV (Hilang Kasadaran=30 detik) atau 4-
8 mg/kg/ IM (Hilang Kasadaran=2-4min) Efek analgesik: 0.2-0.5 mg/kg/ IVKomplikasi: Menekan pusat pernafasan Merangsang jantung dan meningkatkan tekanan darah,
harus hati-hati pada kelainan jantung, dan pembuluh darah otak
Peningkatan sekresi kelenjar ludah dan saluran pernafasan
Penggunaan:Operasi-operasi singkat Indikasi utama pada pasien dengan tekanan darah rendahKontraindikasi : Penyakit jantung, kelainan pembuluh
darah otak dan hipertensi
3. Benzodiazepin
• Benzodiazepin yang sering dipakai pada waktu preoperatif : diazepam, midazolam, dan lorazepam.
• Obat-obat ini menghasilkan efek penenang dan sedatif.
• obat-obat dapat menyebabkan anterograde amnesia, depresi pernafasan minimal, antikonvulsan, relative aman pada overdosis, jarang menyebabkan ketagihan dan tidak adanya reaksi alergi.
Benzodiazepin bekerja dengan meningkatkan fungsi saluran ion klorida yang menyebabkan hiperpolarisasi pada membrane sel melalui neurotransmitter inhibitor GABA. Obat yang sangat larut dalam lemak sehingga cepat memasuki SSP. Dimetabolisme di hati.
Benzodiazepin memberi efek penurunan tekanan darah, efek ini kemungkinan dari vasodilatasi perifer dimana cardiak output tidak berubah. Efek depresi nafas yang minimal. Juga menurunkan metabolic cerebral untuk oksigen (CMRO2), aliran darah serebral (CBF). Mempunyai efek antikonvulsan yang baik yang dapat digunakan untuk penatalaksanaan status epileptikus dan kejang kerana anestesi lokal.
Dosis :
Induksi (midazolam) = 0.1-0.2mg/kg IV, efek hilang kasadaran lebih lambat dari pentothal
Sedasi pada regional anestasi = 1-1.25 mg IV
Antikonvulsan: 0.1mg/kg IV
4. Opioid
Opioid (morfin,petidin,fentanil,sufentanil) untuk induksi diberikan dosis tinggi. Opioid tidak mengganggu kardiovascular, sehingga banyak digunakan untuk induksi pasien dengan kelainan jantung.
Dosis fentanil :
Induksi 20 – 50mg/kgbb dilanjutkan dengan dosis rumatan 0,3 – 1 mg / kg / menit.
ANESTESI INHALASI
Mekanisme kerja belum jelas namun efek utamanya berhubungan dengan konsentrasi pada SSP. Tiga faktor utama yang mempengaruhi uptake anestesi inhalasi:
1.kelarutan dalam darah
2.aliran darah ke alveoli
3.perbedaan tekanan parsial antara gas alveolar dan darah vena.
Eliminasi Sebagian besar
dikeluarkan lagi lewat paru.
Sebagian dimetabolisme oleh hepar dengan system oksidasi sitokrom P 450.
Sisa metabolism yang larut dalam air dikeluarkan melalui ginjal.
NITROUS OXIDE (N2O)
Gas anorganik yang tidak berwarna dan tidak berbau.
Wujudnya adalah gas dan dapat disimpan dalam berupa cairan bila diberi tekanan.
N2O secara langsung menekan kontraksi jantung namun tekanan darah, curah jantung dan denyut jantung tidak berubah.
Gas ini dapat meningkatkan frekuensi napas dan menurunkan volume tidal sehingga dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pada minute ventilation.
HALOTAN
Merupakan alkaline yang berhalogen dan merupakan anestetika volatile yang murah.
Penggunaan halotan dihindari pada pasien dengan disfungsi hepar.
Efek :
bronkodilator yang poten, biasanya dipakai pada bronkospasme karena asmamelebarkan pembuluh darah serebral sehingga meningkatkan aliran darah serebral dan peningkatan tekanan intrakranial
Cont..
menekan miokardium secara langsung sehingga mengakibatkan penurunan tekanan darah
menekan fungsi baroreseptor sehingga akan menurunkan konduksi nodal sinoartrial yang dapat menghasilkan junctional rhythm atau bradikardi
menyebabkan napas cepat dan dangkal
Gas ini dapat menyebabkan otot skeletal lemas dan menjadi pencetus terjadinya malignant hyperthermia.
ENFLURAN
Merupakan ether yang terhalogen, mempunyai bau ether yang lembut dan tidak mudah terbakar.
Efek:
• kontraktilitas miokardium seperti halotan• menurunkan minute ventilation dan meningkatkan
PaCO2• menyebabkan peningkatan aliran darah serebral dan
peningkatan tekanan intrakranial.
ISOFLURAN
Merupakan volatile anetetik yang mudah terbakar dengan bau ether yang menyegat.
Efek:
•depresi kardiak yang minimal
•depresi respirasi
•meningkatkan aliran darah serebral dan tekanan serebral.
DESFLURAN
Strukturnya menyerupai isofluran dengan perbedaan substitusi atom C1 dengan atom F.
Sangat cepat untuk ‘masuk’ dan ‘keluar’ dari tubuh karena solubilitas darah yang rendah.
Efek :efek kardiovaskular menyerupai isofluranmenurunkan volume tidal dan meningkatkan jumlah
respirasibau yang menyengat dapat menyebabkan salivasi, pasien
menahan napas, batuk dan laringospasme sewaktu induksi
vasodilatasi pembuluh darah serebral, meningkatkan aliran darah ke serebral dan meningkatkan tekanan intrakranial.
SEVOFLURAN
Sama seperti desfluran namun tidak berbau menyengat dan peningkatan konsentrasi di alveolar yang cepat
pilihan yang baik untuk induksi inhalasi.
Efek:
•menekan kontraktilitas miokardium
•mendepresi respirasi
•mempunyai efek bronkodilator
•menyebabkan peningkatan aliran darah serebral dan tekanan intrakranial
MESIN DAN PERALATAN ANESTESIA
Fungsi mesin anesthesia (mesin gas) ialah menyalurkan gas anestetik ke rangkaian sirkuit anestetik yang kemudian dihisap oleh pasien dan membuang sisanya.
Mesin yang aman dan ideal :Dapat menyalurkan gas anestetik dengan dosis tepatRuang rugi (dead space) minimalMengeluarkan CO2 dengan efisienBertekanan rendahKelembaban terjada dengan baikPenggunaannya sangat mudah dan aman
PELUMPUH OTOT
Relaksasi otot lurik dapat dicapai dengan mendalamkan anesthesia umum inhalasi, melakukan blockade saraf regional dan memberikan pelumpuh otot
PELUMPUH OTOT DEPOLARISASI (NONKOMPETITIF)
Bekerja seperti asetil kolin, tetapi di celah saraf otot tidak dapat dirusak oleh kolinesterase → dapat bertahan lebih lama di celah → depolarisasi yang disusul oleh relaksasi otot lurik.
Yang termasuk golongan ini adalah suksinil-kolin (diasetil-kolin) dan dekamentonium.
Efek samping suksinil: Nyeri otot pasca
pemberian Peningkatan tekanan
intraocular Peningkatan tekanan
intracranial Peningkatan tekanan
intragastrik Peningkatan kadar kalium
plasma Aritmia jantung Salvias Alergi, anafilaksis
PELUMPUH OTOT NON-DEPOLARISASI (INHIBITOR KOMPETITIF)
Berikatan dengan reseptor nikotinik-
kolinergik, tapi tidak menyebabkan depolarisasi, hanya
menghalangi asetilkolin
menempati celah syaraf sehingga asetilkolin tidak dapat bekerja.
Berdasarkan susunan molekul, dibagi menjadi:Bensiliso-kuinolinum : d-tubokurarin, metokurin, artakurium, doksakurium, mivakuriumSteroid : pankuronium, vekuronium, pipekuronium, ropakuranium, rokuroniumEfek-fenolik : gallaminNortoksiferin : alkuronium
Pilihan pelumpuh otot:Gangguan faal ginjal :
atrakurium, vekuroniumGangguan faal hati :
atrakuriumMistenia gravis : jika
dibutuhkan dosis 1/10 atrakurium
Bedah singkat : atrakurium, rokuronium, mivakuronium
Kasus obstetric : semua dapat digunakan kecuali gallamin
Tanda-tanda kekurangan pelumpuh ototCegukanDinding perut kakuAda tahanan pada inflasi paru
PENAWAR PELUMPUH OTOT
Penawar pelumpuh otot atau antikolinesterase
bekerja pada sambungan saraf otot mencegah asetil kolin
esterase bekerja sehingga asetilkolin
dapat bekerja.
Antikolinesterase yang sering digunakan adalah:neostigmin/prostigmin (0,04-0,08 mg/kg)piridostigmin (0,1-0,4 mg/kg)edrophonium (0,5-1 mg/kg) fisostigmin (0,01-0,03 mg/kg, hanya peroral)
Penawar pelumpuh otot dapat menyebabkan:
HipersalivasiKeringatanBradikardiaKejang bronkusHipermotilitas ususPandangan kabur
Sehingga pemberiannya harus diertai obat vagolitik seperti atropine (0,01-0,02 mg/kg) atau glikopirolat (0,005-0,01 mg/kg sampai 0,2-0,3 mg pada orang dewasa).
SISTEM/SIRKUIT ANESTESIA
Sistem penghantar gas/sistem anesthesia/sirkuit anesthesia adalah alat yang berfungsi untuk
• menghantarkan gas/uap anastetik dan oksigendari mesin ke jalan napas atas pasien
• membuang CO2 dengan mendorongnya dengan aliran gas segar/dengan mengisapnya dengan kapur soda.
SIRKUIT ANESTHESIA TERDIRI DARI
1. Sungkup muka, sungkup laring, atau pipa trakea.
2. Katup ekspirasi dengan per atau pegas.
3. Pipa ombak, pipa cadang.
4. Kantong cadang
5. Tempat masuk campuran gas anestetik dan O2
SIRKUIT ANESTESI Sistem Lingkar
Sistem ini popular di Amerika, menggunakan dua katup ekspirasi (di dekat pasien dan dekat kantong cadangan).
Aliran gas cukup 2-3 liter/menit asalkan kadar O2 > 25% Komponen-komponennya
Tempat masuk campuran gas segar,Katup inspirasi dan ekspirasi searah,Pipa ombak inspirasi dan ekspirasi,Konektor Y,Katup Pop-off,Kantong cadang,Canister berisi kapur soda
Sistem Mapleson
• Disebut juga sistem Magill atau Magill attachment, atau disebut juga sebagai sistem semi tertutup yang terdiri dari :
• Sungkup muka• Katup ekspirasi• Pipa ombak• Kantong cadang• Lubang masuk untuk aliran gas segar
SISTEM INI TERDIRI DARI BEBERAPA KELAS
Sistem Mapleson A : Paling cocok digunakan pada anestesi dengan pernapasan spontan.
Sistem Mapleson B dan C : kadang sistem ini digunakan di ruang pulih pada pasien dengan napas spontan.
Mapleson D
Mapleson E dan F : cocokk untuk bayi dan anak
VENTILATOR MEKANIK
VM adalah alat yang mengahsilkan tekanan positif secara ritmik untuk mengembangkan paru selama ventilasi artificial
Fungsi ventilator yaitu :
1. Mengembangkan paru selama inspirasi
2. Dapat mengatur waktu, dari inspirasi ke ekspirasi
3. Mencegah paru untuk menguncup sewaktu ekspirasi
4. Dapat mengatur waktu, fase ekspirasi ke fase inspirasi
KOMPONEN VENTILATOR CANGGIH
Pengukur tekanan (pressure gauge)
Pembatas tekanan untuk mencegah paru dari barotraumas (pressure limiting device)
Pengaman (alarm) tekanan tinggi dan rendah
Pengatur volum paru (spirometer)
VENTILASI EFEKTIF Volume tidal : 10-12 cc/kgBB (pasien sadar normal 7
cc/kgBB) Laju napas : 10-12 kali/menit. Pada sistem sirkel 8
kali /menit. Rasio inspirasi : ekspirasi = 1 : 2 pasien hipovolemik
1 : 3 atau 1 : 4 untuk member kesempatan darah vena masuk jantung)
Aliran inspirasi lambat. Tekanan tidak boleh > 35 cmH2O bisa menyebabkan (barotrauma paru)
Jika mungkin disediakan kapnografi untuk menyesuaikan :
Besarnya aliran gas segar Besarnya volume tidal Frekuensi laju jalan napas Menjaga supaya ‘end tidal’ CO2 antara 35-45 mmHg
TATALAKSANA NYERI
Nyeri adalah pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang disertai oleh kerusakan jaringan secara potensial dan aktual.
KALSIFIKASI BERDASARKAN WAKTU
1. Nyeri Akut : nyeri somatik luar (nyeri tajam di kulit, subkutis, mukosa), nyeri somatik dalam (nyeri tumpul otot rangka, tulang, sendi, jaringan ikat), nyeri visceral (nyeri karena penyakit atau disfungsi organ dalam)
2. Nyeri Kronik : sangat subjektif dan dipengaruhi oleh kelakuan, kebiasaan dan lainnya.
KLASIFIKASI BERDASARKAN KUALITASNYA Nyeri Cepat (fast pain) : nyeri yang singkat sesuai
rangsang yang diberikan (nyeri tusuk, nyeri pembedahan), dihantarkan oleh serabut saraf A-delta dengan kecepatan konduksi 12-30 meter/detik.
Nyeri Lambat (slow pain) : nyeri yang sulit dilokalisir dan tidak berhubungan dengan rangsang (rasa terbakar, rasa berdenyut/ngilu/linu), dihantarkan serabut saraf C dengan kecepatan konduksi 0,5-2 meter/detik.
MEKANISME NYERI 1. Transduksi : rangsang nyeri diubah menjadi depolarisasi
membrane reseptor yang kemudian menjadi impuls saraf
2. Transmisi
3. Modulasi
4. Persepsi
Metode penghilang nyeri analgetik golongan opioid untuk nyeri hebat anti inflamasi non-steroid (NSAID) untuk nyeri sedang atau
ringan
MONITORING PERIANESTESIA
Monitoring artinya memperhatikan, mengawasi atau memeriksa dengan suatu tujuan tertentu.
Monitor artinya yang memberi peringatan atau perintah.
Tujuan utama monitoring adalah menilai diagnosis adanya permasalahan, perkiraan kemungkinan terjadi kegawatan, evaluasi hasil suatu tindakan, termasuk efektifitas dan adanya efek tambahan.
HAL YANG PENTING UNTUK DI MONITOR
Tingkat kedalaman anestesi
Monitoring Kardiovaskular
Monitoring Respirasi
Monitoring Suhu Badan
Monitoring Ginjal
Monitoring Blokade Neuromuskular
Monitoring Sistem Saraf
TATALAKSANA PASCA ANESTESI 1. Gangguan pernapasan
Lidah jatuh menutup faring > triple manuver
Kejang atau edema laring > kortikosteroid
Kebanyakan opioid > nalokson
Kebanyakan pelumpuh otot > prostigmin-atropin
2. Gangguan Kardiovaskular
Hipertensi : nyeri, cairan infus berlebihan, aktifasi saraf simpatis karena hipoksia, hiperkapni dan asidosis
Terapi : klonidin atau nitroprusid 0,5 – 1.0 mikrogram/kg/menit
Hipotensi : VR menurun karena perdarahan, terapi cairan kurang, UO belum terganti, kontraksi miokardium kurang, tekanan perifer menurun.
Terapi : Infus kristaloid RL atau Asering 300 – 500 mL
3. Gelisah
Diakibatkan oleh hipoksia, asidosis, hipertensi, kesakitan, efek samping ketamin. Terapi : midazolam 0.05 mg/kgBB
4. Nyeri
Terapi :morfin 0.05 – 0.10 mg
5. Mual-Muntah
Diakibatkan oleh : opioid, bedah intraabdomen
Ondansetron 0.05-0,1 mg/kgBB IV
Dehydrobenzperidol 0.05- 0,1 mg/kgBB IM atau IV
Metoklopramid 0,1 mg/kgBB IV, supp 20 mg
Cyclizine 25 – 50 mg
6. Menggigil
Hipotermia akibat efek obat anestesi.
TATALAKSANA PASCA ANESTESI
Terima kasih..