Power Point Meli Modul

26
Ekonomi Regional Oleh: Dra. Emilia,ME Dra.Imelia,ME 92

Transcript of Power Point Meli Modul

Page 1: Power Point Meli Modul

Ekonomi Regional

Oleh:

Dra. Emilia,ME

Dra.Imelia,ME

92

Page 2: Power Point Meli Modul

91

BASIC QUESTIONS DALAM ILMU EKONOMI REGIONAL

SAMUELSON (1961)₪ What commodities should be produced₪ How commodities should be produced₪ When the commodities should be produced₪ Why the commodities should be produced

ILMU EKONOMI REGIONAL₪ Where the commodities should be produced

ILMU EKONOMI REGIONALConcern dengan

Aspek geografis yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan perekonomian regional aspek lokasi kegiatan ekonomi Aspek jarak, biaya transportasi yang mempengaruhi lokasi optimal kegiatan ekonomi aspek lokasi kegiatan ekonomi

1

Page 3: Power Point Meli Modul

92

₪ Profit = revenue - biaya₪ Tingkat produksi optimal: price

sama dengan marginal cost

PENDEKATAN ILMU EKONOMI REGIONAL

₪ Profit = revenue – biaya transport – biaya produksi₪ Tingkat produksi optimal, bergantung biaya

transportasi ke resource dan pasar

Pendekatan Ilmu Ekonomi Konvensional

0 (q)C' - p dq

d

C(q) - pq

C(q) - (d'-d)mq} {d.n.a.q - pq q)(d,

Page 4: Power Point Meli Modul

93

PENDEKATAN ILMU EKONOMI REGIONAL

₪ TURUNAN PERTAMA TERHADAP OUTPUT

m

na W

mq naq

C(q) - (d'-d)m} {d.n.a.q - p dq

q)(d, d

₪ TURUNAN PERTAMA TERHADAP JARAK (BIAYA TRANSPORTASI)

0 mq naq - dd

q)(d, d

Page 5: Power Point Meli Modul

94

PENDEKATAN ILMU EKONOMI REGIONAL

₪ Tingkat produksi optimal = keseimbangan biaya transportasi dari pusat produksi ke resources dan pasar

₪ WEBERIAN LOCATION

mq naq

m

na W

Page 6: Power Point Meli Modul

95

KONSEP DAERAH ( REGION )

Tiga kriteria Umum Daerah (region)₪ Homogeneus Region₪ Nodal Region₪ Planning Region

Homogeneus Region adalah : suatu ruang ( wilayah ) kegiatan ekonomi yang mempunyai karateristik yang sama.

Nodal Region adalah : suatu ruang ( wilayah ) yangMempunyai satu titik ( kegiatan ekonomi ) yang mempunyai daya tarik

Planning Region adalah : suatu ruang ( wilayah ) yang berada d666i bawah batas-batas wilayah administratif

2

Page 7: Power Point Meli Modul

96

TEORI LOKASI

Ada beberapa pendekatan

Least Cost Theory Alfred Weber

Market Area Theory August Losch

Bid Rent Theory Von Thunen

Variabel Penentu Lokasi :

- Resources Endowment- Permintaan Pasar- Aglomerasi- Kebijakan Pemerintah dan Wiraswasta

3

Page 8: Power Point Meli Modul

97

Adalah : pertumbuhan ekonomi yang lebih dipusatkan pada pengaruh perbedaan karateristik space.

Faktor Utama:

Keuntungan lokasiAglomerasiArus lalu lintas modal antar region

Empat Kelompok Teori Pertumbuhan Ekonomi Regional

Eksport Base Models

Neo Klassik Models

Cummulatiive Causation Models

Core Phery-Phery Models

4TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL

Page 9: Power Point Meli Modul

98

LOCATION QUOTIENT (LQ)

5

Location Quotient ( LQ )

: Alat yang digunakan untuk menentukan sektor basis atau sektor bukan basis dalam struktur perekonomian

Dapat digunakan 2 pendekatan : 1. pendekatan pendapatan dan

2. pendekatan 1 tenaga kerja.

Tujuan :

1. Sebagai petunjuk adanya keunggulan komperatif.2. Sebagai alat strategi pengembangan wilayah.3. Untuk melihat faktor-faktor apa yang membuat wilayah lambat berkembang.

Page 10: Power Point Meli Modul

99

LQ : Adalah perbandingan antara pangsa relatif pendapatan

(tenaga kerja) sektor i pada tingkat wilayah terhadap pendapatan

(tenaga kerja) total wilayah dengan pangsa relatif pendapatan

(tenaga Kerja) sektor i pada tingkat nasional terhadap pendapatan

(tenaga kerja) nasional

Formulasi : Location Quotient

LQ = vi (s) / vt (s) ------------------ Vi (r) / Vt (r)DimanaLQ = Sektor Basisvi (s) = pendapatan (tenaga kerja) sektor i pada tingkat wilayah.vt(s) = pendapatan (tenaga kerja) total wilayahVi (r) = pendapatan (tenaga kerja) sektor i pada tingkat nasionalVr(t) = pendapatan (tenagakerja) total nasional LQ > 1 artinya sektor BasisLQ < 1 artinya sektor non BasisLQ = 1 artinya sektor Basisi

Page 11: Power Point Meli Modul

100

Shift – Share Analysis : Salah satu metoda yang lazim digunakan untuk menganalisis pertumbuhan wilayah suatu region dibandingkan wilayah nasional.

Variabel :- Pendapatan- Tenaga kerja

Tujuan :

1. Untuk melihat faktor penyebab perubahan pertumbuhan sektor (industri) disuatu region dalam kaitannya dengan ekonomi nasional.2. Melihat apakah sektor (industri) yang berlokasi diregion tsb. Termasukkedalam kelompok sektor (industri) yang secara nasional berkembang cepat3. Melihat apakah sektor (industri) tersebut cocok berlokasi di region tersebut atau tidak.

6

SHIFT – SHARE ANALYSIS

Page 12: Power Point Meli Modul

101

RASIO PERTUMBUHAN WILAYAH REFRENSI (RPr) RPr = ∆ Eir / ∆Eir(t) --------------------- ∆ Er / ∆ Er(t)

RASIO PERTUMBUHAN WILAYAH STUDI (RPs)

RPs = ∆ Eij / Eij(t) -------------------- ∆ Eir / Eir(t)

Dimana

∆ Eir = perubahan PDRB kegiatan i di wilayah refrensi Eir(t) = PDRB disektor i pada awal periode penelitian ∆ Er = perubahan PDRB di wilayah referensi Er(t) = PDRB pada awal penelitian wilayah referensi

∆ Eij =Perubahan PDRB sektor I di wilayah studi Eij(t)= PDRB sektor I pada awal periode penelitian wilayah studi ∆ Eir = perubahan PDRB sektor I diwilayah referensi Eir(t)= PDRB awal

Page 13: Power Point Meli Modul

102

TEORI PUSAT PERTUMBUHAN ( GROWTH POLE )

Adalah : Pembangunan atau pertumbuhan tidak terjadi disegala tata ruang akan tetapi terbatas pada beberapa tempat tertentu dengan variabel variabel Yang berbeda intensitasnya.

Konsep dasar ekonomi dari pusat pertumbuhan

1. Konsep industri utama dan industri pendukung2. Konsep Polarisasi3. Konsep Aglomerasi

7

CIri-Ciri Pusat Pertumbuhan1. Adanya hubungan internal dari berbagai macam kegiatan2. Adanya efek penggandaan (Multipllier Effect)3. Adanya konsentrasi geografis4. Mendorong daerah belakangnya.

Page 14: Power Point Meli Modul

103

MID TEST

8

Page 15: Power Point Meli Modul

104

PENDAPATAN REGIONAL

Metoda Perhitungan Pendapatan Regional

1. Metoda langsung2. Metode tidak langsung

Metoda Langsung :

1. Pendekatan Produksi2. Pendekatan Pendapatan3. Pendekatan Pengeluaran

9

Page 16: Power Point Meli Modul

105

DISPARITAS REGIONAL

KONSEP

Disparitas Regional adalah kesenjangan pembangunan antar wilayah dalam suatu perekonomian dan merupakan fenomena yang terjadi di seluruh dunia

Faktor-faktor penyebab ketimpangan

1. Konsentrasi kegiatan ekonomi wilayah

2. Alokasi Investasi

3. Tingkat mobilitas faktor produksi yang rendah antar wilayah.

4. Perbedaan sumber daya alam antar wilayah

5. Perbedaan kondisi geografi antar wilayah

6. Lancarnya pendapatan antar wilayah

10

Page 17: Power Point Meli Modul

106

FORMULASI UNTUK MELIHAT KETIMPANGAN WILAYAH

♣ Williamson Index

1 Vw 0 , Y

nfiY - (Yi

Vw

2

Dimana

Yi = Pendapatan perkapita provinsi i

Y = Pendapatan perkapita nasional

fi = Jumlah penduduk di provinsi i

n = Jumlah populasi nasional

Vw = o artinya merata sempurnaVw = 1 artinya ketimpangan sempurna

Page 18: Power Point Meli Modul

107

♣ INDEKS THEIL (ENTROPHY INDEKS)

Konsep Entropy Theil menggunakan 2 indikator

1. Kesenjangan antar wilayah (Between Region InEquality)

2. Kesenjangan dalam satu wilayah (Within Region In Equality)

11

Formula : I Theil = ∑ ( yi/Y ) log ( yi/Y) / (xj/X)

I (inter) = ∑ Yi log ( Yi / Xi )

I ( intra ) = ∑ (yi / Yi) log (yi / Yi) / (xi /Xi)

Keteranganyj = PDRB perkapita provinsi Yi = ∑yj i = 1 , 2Xj = jumlah penduduk provinsi Xi = ∑xj i = 1, 2Y = PDBX = jumlah penduduk Nasional

Page 19: Power Point Meli Modul

108

ANALISA TIPOLOGI WILAYAH

Konsep Tipologi Wilayah menurut Klassen

Adalah : untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah.

Indikator :

1. Pertumbuhan ekonomi 2. Pendapatan Perkapita

Tipologi membagi 4 klasifikasi :

1. Daerah Maju dan Tumbuh cepat2. Daerah Maju Tapi Tertekan3. Daerah berkembang cepat4. Daerah relatif tertinggal

12

Page 20: Power Point Meli Modul

109

BORDER REGIONAL ECONOMIC

Border regional economic cabang dari ekonomi regional

Kajian tentang berbagai ketentuan dalam pembangunan ekonomi dan organisasi wilayah pada wilayah perbatasan.

Border economic (perekonomian wilyah perbatasan) oleh satu atau lebih kekuasaan politik yang independen, menyebabkan beberapa cross border heterogen dalam sistem politik dan kebijakan kebijan ekonomi yang ada pada lokasi yang berbeda.

setiap wilayah mempunyai tujuan ekonomi dan keinginan politik yang berbeda, kadang-kadang tidak terjadi koordinasi antar cross border.

Teori-teori tradisonal dan metodologi dalam ekonomi regional tidak mampu menyelesaikan seluruh permasalahan yang ada dalam border region dengan sempurna.

Border regional economic dapat diberlakukan sebagai bagian tertentu dari interregional economic.

Inter regional economic didefinisikan sebagai satu ketergantungan ekonomi, interaksi dan kerjasama diantara dua atau lebih wilayah politik (seperti : negara bagian, provinsi, kotamadya dan kabupaten ).

13

Page 21: Power Point Meli Modul

110

BIDANG KAJIAN AHLI EKONOMI WILAYAH PERBATASAN

1. Mengkaji distribusi faktor produksi pada wilayah-wilayah perbatasan seperti modal, tenaga kerja, sumber daya alam, tehnologi dan informasi yang secara heterogen didistribusikan dan tidak dapat melewati batas wilayah secara bebas. Hal ini menganjurkanbahwa perekonomian wilayah Keterkaitan ekonomi antara wilayah perbatasan dan pusatwilayah masing-masing. perbatasan harus memberlakukan :(a). Pembagian wilayah faktor produksi pada wilayah perbatasan(b). Pengaruh kerjasama ekonomi dan perdagangan antar wilayah perbatasan (c). Keterkaitan ekonomiantara wilayah perbatasan dan pusat wilayah masing-masing.

2. Menrekonstruksi (merumuskan kembali) hubungan antar wilayah dan mengatur instrumen kebijakan untuk wilayah perbatasan dalam usaha untuk mempromosikan pembangunan sosial ekonomi melalui pendekatan manajemen dan koordinasi yang sesuai pada wilayah perbatasan tanpa harus merubah struktur politik dan komposisi sosial.

3. Merumuskan strategi dan kebijakan pembangunan wilayah perbatasan dari perspektif (pandangan) lokal dan keseluruhan.

Page 22: Power Point Meli Modul

111

MODEL I-O MEMBERI GAMBARAN MENYELURUH TENTANG:

1. Struktur perekonomian yang mencakup struktur output dan nilai tambah masing-masing kegiatan ekonomi di suatu daerah2. Struktur input antara (intermediate input), yaitu penggunaan barang dan jasa oleh kegiatan produksi di suatu daerah3. Struktur penyediaan barang dan jasa baik yang berupa produksi dalam negeri maupun barang-barang yang berasal dari impor, dan 4. Struktur permintaan barang dan jasa, baik permintaan oleh kegiatan produksi maupun permintaan akhir untuk konsumsi, investasi dan ekspor

Konsep dan Definisi : di dalam penyusunan tabel I-O maupun Analisis ekonomi yang menggunakan model I-O terdapat beberapa besaran ( variabel ) yang perlu dijelaskan. Besaran tersebutmenyangkutOutput, input antara, input primer, permintaan akhir dan impor.

14

Page 23: Power Point Meli Modul

112

MODEL INPUT - OUTPUT

Kuadran I :

Transaksi antar kegiatan

(nxn)

Kuadran II :

Permintaan akhir

(nxm)

Kuadran III:

Input primer sektor produksi

(pxn)

Kuadran IV:

Input primer permintaan

akhir

(pxm)

Page 24: Power Point Meli Modul

113

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004

Otonomi Daerah : Hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untukMengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan Masyarakat setempat sesuai dengan Undang-undang

Undang-Umdang No. 33 Tahun 2004

Tentang perimbangan keuangan antar pemerintah pusat dan pemerintahdaerah

Dana Perimbangan

1. Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 2. Dana Alokasi Umum ( DAU) 3. Dana Alokasi Khusus (DAK)

OTONOMI DAERAH

15

Page 25: Power Point Meli Modul

114

Menurut Potter (1990 ) adalah : produktifitas dari nilai output yang dihasilkan oleh totaltenaga kerja atau laju perubahan nilai tambah output perunit yang dicapai Perusahaan.

Menurut Armida Alisyahbana Adalah : kemampuan perekonomian daerah untuk mencapai pertumbuhanTingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutandengan tetap terbuka pada persaingan demestik dan internasional

Faktor-faktor Penentu Daya Saing :

1. Perekonomian daerah 2. Keterbukaan 3. Pemerintah 4. Keuangan 5. Infrastruktur 6. IPTEK 7. Manajemen 8. Pendidikan 9. Kelembagaan

DAYA SAING DAERAH

Page 26: Power Point Meli Modul

115

UJIAN SEMESTER