Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
-
Upload
operator-warnet-vast-raha -
Category
Documents
-
view
2.143 -
download
0
Transcript of Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 8
A. Konsep dasar KejangDemam
1. Pengertian Kejang Demam
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadipada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal lebih dari 380C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.(Arif Mansjoer. 2000)
Kejang demam (febrile convulsion) ialah bangkitankejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh yangdisebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. (Taslim.1989)
2. Etiologi
Penyebab kejang demam menurut Buku KapitaSelekta Kedokteran belum diketahui dengan pasti,namun disebutkan penyebab utama kejang demamialah demam yang tinggi. Demam yang terjadi seringdisebabkan oleh :
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Gangguan metabolic
Penyakit infeksi diluar susunan saraf misalnyatonsilitis, otitis media, bronchitis.
Keracunan obat
Faktor herediter
Idiopatik.
3. Patofisiologi Peningkatan suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan
dari membran sel neuron dan dalam waktu singkat terjadidifusi ion kalium dan natrium melalui membran tersebutdengan akibat teerjadinya lepas muatan listrik. Lepasmuatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapatmeluas keseluruh sel maupun membran sel sekitarnyadengan bantuan bahan yang disebut neurotransmiter danterjadi kejang. Kejang demam yang terjadi singkat padaumumnya tidak berbahaya dan tidak meninggalkan gejalasisa. Tetapi kejang yang berlangsung lama ( lebih dari 15menit ) biasanya disertai apnea, meningkatnya kebutuhanoksigen dan energi untuk kontraksi otot skelet yangakhirnya terjadi hipoksemia, hiperkapnia, asidosis laktatyang disebabkan oleh metabolisme anaerobik, hipotensiarterial disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhutubuh makin meningkat yang disebabkan oleh makinmeningkatnya aktivitas otot, dan selanjutnyamenyebabkan metabolisme otak meningkat
Lanjutan..!! Faktor terpenting adalah gangguan peredaran darah
yang mengakibatkan hipoksia sehingga meningkatkanpermeabilitas kapiler dan timbul edema otak yangmngakibatkan kerusakan sel neuron otak. Kerusakanpada daerah medial lobus temporalis setelahmendapat serangan kejang yang berlangsung lamadapat menjadi matang dikemudian hari sehinggaterjadi serangan epilepsi spontan, karena itu kejangdemam yang berlangsung lama dapat menyebabkankelainan anatomis diotak hingga terjadi epilepsi.
4. Klasifikasi Kejang Demam
Menurut Livingston ( 1954) Kejang demam di bagiatas:
Kejang demam sederhana : Kejang demam yang berlangsung singkat. Yang digolongkan kejang demamsederhana adalah
kejang umum
waktunya singkat
umur serangan kurang dari 6 tahun
frekuensi serangan 1-4 kali per tahun
EEG normal
Sedangkan menurut subbagian saraf anak FKUI, memodifikasi criteria Livingston untuk membuat
diagnosis kejang demam sederhana yaitu : Umur anak ketika kejang antara 6 bulan sampai 4 tahun
Kejang berlangsung sebentar, tidak melebihi 15 menit.
Kejang bersifat umum.
Kejang timbul dalam 16 jam pertama
Pemeriksaan neurologist sebelum dan sesudah kejangnormal
Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya 1 minggu setelahsuhu normal tidak menunjukkan kelainan.
Frekuensi bangkitan kejang dalam 1 tahun tidak melebihi 4kali.
5. Manifestasi klinis
Gejala berupa
Suhu anak tinggi.
Anak pucat / diam saja
Mata terbelalak ke atas disertai kekakuan dan kelemahan.
Umumnya kejang demam berlangsung singkat.
Gerakan sentakan berulang tanpa didahului kekauan atauhanya sentakan atau kekakuan fokal.
Serangan tonik klonik ( dapat berhenti sendiri )
Kejang dapat diikuti sementara berlangsung beberapamenit
Seringkali kejang berhenti sendiri.
6. Komplikasi
Menurut Taslim S. Soetomenggolo dapatmengakibatkan :
Kerusakan sel otak
Penurunan IQ pada kejang demam yang berlangsunglama lebih dari 15 menit dan bersifat unilateral
Kelumpuhan
7. Pemeriksaan Penunjang
EEGUntuk membuktikan jenis kejang fokal / gangguan difusiotak akibat lesi organik, melalui pengukuran EEG inidilakukan 1 minggu atau kurang setelah kejang.
CT SCANmengidentifikasi lesi serebral, mis: infark, hematoma, edema serebral, dan Abses.
Pungsi LumbalPungsi lumbal adalah pemeriksaan cairan serebrospinal(cairan yang ada di otak dan kanal tulang belakang) untukmeneliti kecurigaan meningitis
LaboratoriumDarah tepi, lengkap ( Hb, Ht, Leukosit, Trombosit ) mengetahui sejak dini apabila ada komplikasi dan penyakitkejang demam.
8. Penatalaksanaan MedisPada penatalaksanaan kejang demam ada 3 hal yang perludikerjakan yaitu :
1. Pengobatan Fase Akut Seringkali kejang berhenti sendiri. Pada waktu kejang
pasien dimiringkan untuk mencegah aspirasi ludah ataumuntahan. Jalan napas harus bebas agar oksigennisasiterjami. Perhatikan keadaan vital seperti kesadaran,tekanan darah, suhu, pernapasan dan fungsi jantung. Suhutubuh tinggi diturunkan dengan kompres air danpemberian antipiretik.
Obat yang paling cepat menghentikan kejang adalahdiazepam yang diberikan intravena atau intrarektal. Dosisdiazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgBB/kali dengankecepatan 1-2 mg/menit dengan dosis maksimal 20 mg.bila kejang berhenti sebelum diazepam habis, hentikanpenyuntikan, tunggu sebentar, dan bila tidak timbulkejang lagi jarum dicabut
Lanjutan..!!
Bila diazepam intravena tidak tersedia ataupemberiannya sulit gunakan diazepam intrarektal 5mg (BB<10>10kg). bila kejang tidak berhenti dapatdiulang selang 5 menit kemudian. Bila tidak berhentijuga, berikan fenitoin dengan dosis awal 10-20mg/kgBB secara intravena perlahan-lahan 1mg/kgBb/menit. Setelah pemberian fenitoin, harusdilakukan pembilasan dengan Nacl fisiologis karenafenitoin bersifat basa dan menyebabkan iritasi vena.
Lanjutan.. Bila kejang berhenti dengan diazepam, lanjutkan dengan
fenobarbital diberikan langsung setelah kejang berhenti.Dosis awal untuk bayi 1 bulan -1 tahun 50 mg dan umur 1tahun ke atas 75 mg secara intramuscular. Empat jamakemudian diberikan fenobarbital dosis rumat. Untuk 2 haripertama dengan dosis 8-10 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2dosis, untuk hari-hari berikutnya dengan dosis 4-5mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis. Selama keadaan belummembaik, obat diberikan secara suntikan dan setelahmembaik per oral. Perhatikan bahwa dosis total tidakmelebihi 200mg/hari. Efek sampingnya adalahhipotensi,penurunan kesadaran dan depresi pernapasan.Bila kejang berhenti dengan fenitoin,lanjutkna fenitoindengan dosis 4-8mg/KgBB/hari, 12-24 jam setelah dosisawal.
2. Mencari dan mengobati penyebab
Pemeriksaan cairan serebrospinalis dilakukan untukmenyingkirkan kemungkinan meningitis, terutamapada pasien kejang demam yang pertama. Walaupundemikian kebanyakan dokter melakukan pungsilumbal hanya pada kasus yang dicurigai sebagaimeningitiss, misalnya bila ada gejala meningitis ataukejang demam berlangsung lama.
3. Pengobatan profilaksis
Ada 2 cara profilaksis, yaitu
(1) profilaksis intermiten saat demam atau
(2) profilaksis terus menerus dengan antikonvulsansetiap hari
.
TAMAT