Power Point Jembatan 97-03

20

Transcript of Power Point Jembatan 97-03

Page 1: Power Point Jembatan 97-03
Page 2: Power Point Jembatan 97-03

Cah ganteng L2ACah pinter L2ACah keren L2ACah ...dsb L2Adsb

Page 3: Power Point Jembatan 97-03

Jembatan merupakan struktur yang melintasi Jembatan merupakan struktur yang melintasi

sungai, teluk, atau kondisi-kondisi lain berupa sungai, teluk, atau kondisi-kondisi lain berupa

rintangan yang berada lebih rendah, sehingga rintangan yang berada lebih rendah, sehingga

memungkinkan kendaraan, kereta api maupun memungkinkan kendaraan, kereta api maupun

pejalan kaki melintas dengan lancar dan amanpejalan kaki melintas dengan lancar dan aman. Jika

jembatan berada di atas jalan lalu lintas biasa

maka biasanya dinamakan viaduct.

Page 4: Power Point Jembatan 97-03

Elemen struktur jembatan secara umum dapat Elemen struktur jembatan secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu elemen sub struktur (bagian dikelompokkan menjadi dua, yaitu elemen sub struktur (bagian bawah) dan super stuktur (bagian atas). Substruktur jembatan bawah) dan super stuktur (bagian atas). Substruktur jembatan menyalurkan beban dari super struktur ke telapak dan pondasi. menyalurkan beban dari super struktur ke telapak dan pondasi. Elemen sub struktur ini termasuk elemen struktur pendukung Elemen sub struktur ini termasuk elemen struktur pendukung vertikal bagian tengah (pier atau bent) dan pendukung pada vertikal bagian tengah (pier atau bent) dan pendukung pada bagian akhir (abutmen). Pada pembahasan materi ini, kelompok bagian akhir (abutmen). Pada pembahasan materi ini, kelompok elemen struktur jembatan yang menjadi pembahasan utama elemen struktur jembatan yang menjadi pembahasan utama adalah komponen elemen struktur bagian bawah adalah komponen elemen struktur bagian bawah (Substructure). Bangunan bawah (Substructure), meliputi :(Substructure). Bangunan bawah (Substructure), meliputi :

1.1.Pilar (Pier) JembatanPilar (Pier) Jembatan

2.2.Abutment atau Pangkal JembatanAbutment atau Pangkal Jembatan

3.3.Pondasi JembatanPondasi Jembatan

Page 5: Power Point Jembatan 97-03

 

Bent TiangBent Tiang

Perluasan tiang seperti yang ditunjukkan pada GambarPerluasan tiang seperti yang ditunjukkan pada Gambar a a, , digunakan untuk slab dan jembatan balok-T. Biasanya digunakan digunakan untuk slab dan jembatan balok-T. Biasanya digunakan untuk melintasi sungai bila keberadaannya tidak menjadi untuk melintasi sungai bila keberadaannya tidak menjadi masalah.masalah.

Page 6: Power Point Jembatan 97-03

Pier SolidPier Solid

Gambar b, menunjukkan sebuah bentuk pier solid yang Gambar b, menunjukkan sebuah bentuk pier solid yang digunakan pada kondisi sungai berarus deras. Biasanya digunakan pada kondisi sungai berarus deras. Biasanya digunakan untuk bentang panjang dan dapat didukung oleh digunakan untuk bentang panjang dan dapat didukung oleh pondasi telapak yang lebar atau pondasi tiang.pondasi telapak yang lebar atau pondasi tiang.

Page 7: Power Point Jembatan 97-03

Bent kolomBent kolom

Bent kolom [Gambar (c)] biasanya digunakan untuk struktur tanah Bent kolom [Gambar (c)] biasanya digunakan untuk struktur tanah kering dan didukung oleh pondasi telapak atau pondasi tiang. Bent kering dan didukung oleh pondasi telapak atau pondasi tiang. Bent berkolom banyak diperlukan untuk jembatan yang terletak pada zona berkolom banyak diperlukan untuk jembatan yang terletak pada zona gempa. Bent berkolom tunggal, seperti bent-T [Gambar (d)], modifikasi gempa. Bent berkolom tunggal, seperti bent-T [Gambar (d)], modifikasi bent-T, bent-C [Gambar (e)], atau outrigger bent [Gambar (f)] bent-T, bent-C [Gambar (e)], atau outrigger bent [Gambar (f)]

Page 8: Power Point Jembatan 97-03

Abutmen merupakan pendukung akhir sebuah jembatan. Abutmen merupakan pendukung akhir sebuah jembatan. Pada gambar menunjukkan tipikal abutmen yang digunakan Pada gambar menunjukkan tipikal abutmen yang digunakan untuk jembatan jalan raya. Tujuh tipe abutmen dapat untuk jembatan jalan raya. Tujuh tipe abutmen dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu akhiran terbuka dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu akhiran terbuka dan tertutup. Pemilihan tipe abutmen tergantung pada dan tertutup. Pemilihan tipe abutmen tergantung pada kebutuhan pendukung struktural, pergerakan, drainase, kebutuhan pendukung struktural, pergerakan, drainase, kedekatan jalan dan gempa bumi.kedekatan jalan dan gempa bumi.

Abutment atau Pangkal JembatanAbutment atau Pangkal Jembatan

Page 9: Power Point Jembatan 97-03

Abutmen dengan akhiran terbuka (open end)Abutmen dengan akhiran terbuka (open end)

Abutmen akhiran terbuka meliputi sekat dan dudukan Abutmen akhiran terbuka meliputi sekat dan dudukan abutmen. Paling sering digunakan dengan harga lebih abutmen. Paling sering digunakan dengan harga lebih ekonomis, mudah disesuaikan, dan bentuk yang menarik. ekonomis, mudah disesuaikan, dan bentuk yang menarik. Perbedaan struktural mendasar antara kedua tipe tersebut Perbedaan struktural mendasar antara kedua tipe tersebut adalah dudukan abutmen memungkinkan superstruktur adalah dudukan abutmen memungkinkan superstruktur bergerak sendiri dari abutmen sedangkan sekatnya tidak. Jika bergerak sendiri dari abutmen sedangkan sekatnya tidak. Jika dinding abutmen rendah, maka perlu penyelesaian yang lebih dinding abutmen rendah, maka perlu penyelesaian yang lebih sedikit pada bagian yang mendekati jalan daripada kondisi sedikit pada bagian yang mendekati jalan daripada kondisi yang lebih tinggi pada abutmen tertutup. Pelebaran pada yang lebih tinggi pada abutmen tertutup. Pelebaran pada abutmen terbuka juga lebih murah daripada abutmen abutmen terbuka juga lebih murah daripada abutmen tertutuptertutup..

Abutment atau Pangkal JembatanAbutment atau Pangkal Jembatan

Page 10: Power Point Jembatan 97-03

Abutmen dengan akhiran tertutup (close end) Abutmen dengan akhiran tertutup (close end)

Abutmen akhiran tertutup meliputi kantilever, penopang, rangka Abutmen akhiran tertutup meliputi kantilever, penopang, rangka kaku, bin dan penutup abutmen. Meskipun secara umum tipe ini kaku, bin dan penutup abutmen. Meskipun secara umum tipe ini jarang dipergunakan, tetapi sering digunakan untuk memperlebar jarang dipergunakan, tetapi sering digunakan untuk memperlebar jembatan, tapak yang tidak biasa, atau pada area penempatan yang jembatan, tapak yang tidak biasa, atau pada area penempatan yang terbatas. Abutmen rangka kaku biasa digunakan dengan tipe tunnel terbatas. Abutmen rangka kaku biasa digunakan dengan tipe tunnel penghubung bentang tunggal dan struktur yang melebihi batas untuk penghubung bentang tunggal dan struktur yang melebihi batas untuk melewati jalan tersebut. Struktur pendukung bersebelahan dengan melewati jalan tersebut. Struktur pendukung bersebelahan dengan jalur lalu lintas yang memerlukan biaya awal yang tinggi dan tampak jalur lalu lintas yang memerlukan biaya awal yang tinggi dan tampak lebih tertutup pada daerah yang mendekati jalan raya.lebih tertutup pada daerah yang mendekati jalan raya.

Abutment atau Pangkal JembatanAbutment atau Pangkal Jembatan

Page 11: Power Point Jembatan 97-03

Beberapa faktor berikut perlu diperhatikan untuk menset-up Beberapa faktor berikut perlu diperhatikan untuk menset-up suatu perencanaan pelaksanaan konstruksi suatu jembatan.suatu perencanaan pelaksanaan konstruksi suatu jembatan.

1.1.Pemahaman terhadap struktur rancanganPemahaman terhadap struktur rancangan2.2.Pemahaman terhadap dokumen kontrakPemahaman terhadap dokumen kontrak3.3.Pengamatan lapangan pendahuluanPengamatan lapangan pendahuluan4.4.Koordinasi dengan pekerjaan pelaksanaan konstruksi Koordinasi dengan pekerjaan pelaksanaan konstruksi 5.5.Pengetahuan terhadap peraturan yang terkaitPengetahuan terhadap peraturan yang terkait

Page 12: Power Point Jembatan 97-03

• Sasaran :Sasaran :Waktu pelaksanaan sesuai rencana (tepat waktu)Waktu pelaksanaan sesuai rencana (tepat waktu)Mutu yang baikMutu yang baikBiaya yang murahBiaya yang murah

• Di dalam pelaksanaan pembangunan jembatan ada Di dalam pelaksanaan pembangunan jembatan ada beberapa aspek yang harus diperhatikan antara lain :beberapa aspek yang harus diperhatikan antara lain :

Situasi dan Kondisi lokasiSituasi dan Kondisi lokasiAspek topografiAspek topografiAspek hidrologiAspek hidrologiAspek transportasiAspek transportasiApek tanahApek tanahMetode pelaksanaanMetode pelaksanaanPemilihan alatPemilihan alatBiayaBiaya

Page 13: Power Point Jembatan 97-03

Pada umumnya di Indonesia dipakai susunan rangka pendukung untuk Pada umumnya di Indonesia dipakai susunan rangka pendukung untuk pondasi tiang. Pada susunan tersebut tiang diteruskan langsung pada balok pondasi tiang. Pada susunan tersebut tiang diteruskan langsung pada balok melintang ujung (melintang ujung (cross headcross head) pilar. Kelebihan utama dari susunan ini adalah biaya, ) pilar. Kelebihan utama dari susunan ini adalah biaya, kemudahan pelaksanaan dan kurangnya kemungkinan penggerusan sungai. kemudahan pelaksanaan dan kurangnya kemungkinan penggerusan sungai. Kekurangan utama susunan ini adalah penampilannya yang kurang menarik Kekurangan utama susunan ini adalah penampilannya yang kurang menarik terutama pada waktu muka air rendah. Tambah lagi, pile cap sering ditempatkan terutama pada waktu muka air rendah. Tambah lagi, pile cap sering ditempatkan sangat tinggi diatas muka air.sangat tinggi diatas muka air.

Jika pondasi sumuran digunakan untuk pilar, sistem topi beton, kolom dan Jika pondasi sumuran digunakan untuk pilar, sistem topi beton, kolom dan balok melintang ujung dipakai. Sistem kolom dapat berupa kolom tunggal atau balok melintang ujung dipakai. Sistem kolom dapat berupa kolom tunggal atau majemuk atau dapat berupa dinding penuh. Kepala jembatan dengan pondasi majemuk atau dapat berupa dinding penuh. Kepala jembatan dengan pondasi sumuran biasanya menempatkan bangunan kepala jembatan langsung pada sumuran biasanya menempatkan bangunan kepala jembatan langsung pada pondasi sumuran. Sistem ini kadang-kadang dipakai juga untuk pondasi tiang.pondasi sumuran. Sistem ini kadang-kadang dipakai juga untuk pondasi tiang.

Kepala Jembatan dan Pilar menyalurkan gaya – gaya vertikal dan horisontal Kepala Jembatan dan Pilar menyalurkan gaya – gaya vertikal dan horisontal dari bangunan atas pada pondasi. Bentuk umum digambarkan pada Gambar B.2.1 dari bangunan atas pada pondasi. Bentuk umum digambarkan pada Gambar B.2.1 berikut ini. Beda dengan abutmen yang jumlahnya 2 buah dalam satu jembatan, berikut ini. Beda dengan abutmen yang jumlahnya 2 buah dalam satu jembatan, maka pilar ini belum tentu ada dalam suatu jembatan.maka pilar ini belum tentu ada dalam suatu jembatan.

Page 14: Power Point Jembatan 97-03

Jenis Pilar TipikalJenis Pilar Tipikal  

Pilar jembatan pada umumnya terkena pengaruh aliran sungai Pilar jembatan pada umumnya terkena pengaruh aliran sungai sehingga harus diperhatikan segi kekuatannya dan segi keamanan. sehingga harus diperhatikan segi kekuatannya dan segi keamanan. Gambar di atas menunjukkan bentuk – bentuk lain dari pilar yang Gambar di atas menunjukkan bentuk – bentuk lain dari pilar yang karena pertimbangan – pertimbangan pelaksanaan (misalnya pilar karena pertimbangan – pertimbangan pelaksanaan (misalnya pilar normal yang cukup tinggi, sehingga sulit untuk melaksanakan normal yang cukup tinggi, sehingga sulit untuk melaksanakan kistdam), bila poer dibuat di atas tinggi normal. Juga hal yang perlu kistdam), bila poer dibuat di atas tinggi normal. Juga hal yang perlu diperhatikan tekanan barang – barang hanyutan pada permukaan air.diperhatikan tekanan barang – barang hanyutan pada permukaan air.

Bentuk Lain PilarBentuk Lain Pilar  

Kepala Jembatan (Kepala Jembatan (AbutmenAbutmen) dan pilar – pilar dilengkapi dengan blok ) dan pilar – pilar dilengkapi dengan blok landasan beton dan baut – baut dan sebagainya, untuk memasang landasan beton dan baut – baut dan sebagainya, untuk memasang rangka baja dan perletakan – perletakan gelagar beton pracetak – rangka baja dan perletakan – perletakan gelagar beton pracetak – pratekanpratekan..

Page 15: Power Point Jembatan 97-03

TOLERANSITOLERANSI  Kepala Jembatan dan pilar harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan Kepala Jembatan dan pilar harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan spesifikasi umum yang diterbitkan secara terpisah, dan harus dikerjakan spesifikasi umum yang diterbitkan secara terpisah, dan harus dikerjakan sesuai dengan denah dan elevasi (permukaan atas) yang ditujukkan pada sesuai dengan denah dan elevasi (permukaan atas) yang ditujukkan pada Gambar Rencana dalam toleransi sebagai berikutGambar Rencana dalam toleransi sebagai berikut ::  a. a. DenahDenah1.1.abutmen atau pilar (diukur dari garis perletakan) 2.0 cmabutmen atau pilar (diukur dari garis perletakan) 2.0 cm2.2.Baut angker bila telah digrouting 0.5 cmBaut angker bila telah digrouting 0.5 cm  b. b. Posisi akhir pusat ke pusat perletakanPosisi akhir pusat ke pusat perletakan1.1.Panjang bentang 1.0 cmPanjang bentang 1.0 cm2.2.Jarak melintang dari perletakan – perletakan 0.5 cm pada tiap abutmet Jarak melintang dari perletakan – perletakan 0.5 cm pada tiap abutmet atau pilaratau pilar  c. c. Elevasi PermukaanElevasi Permukaan1.1.Permukaan abutment atau pilar + 2.0 cmPermukaan abutment atau pilar + 2.0 cm2.2.Permukaan atas balok landasan balok + 0.5 cmPermukaan atas balok landasan balok + 0.5 cm  d. d. Penahan HorisontalPenahan HorisontalTitik pusat perletakan sampai ke permukaan dinding 0 + 0.5 cmTitik pusat perletakan sampai ke permukaan dinding 0 + 0.5 cm  e. e. PerletakanPerletakan1.1.Elevasi / Permukaan + 0.5 cmElevasi / Permukaan + 0.5 cm2.2.Lokasi 2.0 cmLokasi 2.0 cm

Page 16: Power Point Jembatan 97-03

Abutment dan Pier Head Abutment dan Pier Head

Pelaksanaan Pembuatan dilakukan BertahapPelaksanaan Pembuatan dilakukan Bertahap

Dimensi Pile Cap Dimensi Pile Cap

Dimensi Atas :Dimensi Atas : Dimensi BawahDimensi Bawah ::

PanjangPanjang :: 32 m32 m PanjangPanjang :: 30 m30 m

Lebar Lebar  :: 2 m2 m LebarLebar :: 4 m4 m

TinggiTinggi :: 1.05 m1.05 m Tinggi Tinggi  :: 1.5 m1.5 m

Page 17: Power Point Jembatan 97-03

Pelaksanaan pembuatan pier headPelaksanaan pembuatan pier head / pile cap dilakukan dalam / pile cap dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pembuatan bekisting, pembesian, dan tiga tahap, yaitu pembuatan bekisting, pembesian, dan pengecoran.  Pengecoran dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengecoran.  Pengecoran dilakukan dalam dua tahap, yaitu bagian bawah pier dan bagian atas pier.bagian bawah pier dan bagian atas pier.

  Setelah bekisting selesai dikerjakan, dilakukan pekerjaan Setelah bekisting selesai dikerjakan, dilakukan pekerjaan

pembesian yang meliputi pemasanganpembesian yang meliputi pemasangan / pengelasan besi WF / pengelasan besi WF pengikat tiang pancang, pembesian tulangan pilar bagian bawah, pengikat tiang pancang, pembesian tulangan pilar bagian bawah, pilar samping, dan pilar bagian atas. Setelah semua tulangan pilar samping, dan pilar bagian atas. Setelah semua tulangan terpasang, tahap berikutnya adalah pekerjaan pengecoran.terpasang, tahap berikutnya adalah pekerjaan pengecoran.

  Beton dengan K-350 dibuat berdasarkan hasil test Beton dengan K-350 dibuat berdasarkan hasil test

pencampuran/ trial mix. Untuk setiap truk mixer beton yang pencampuran/ trial mix. Untuk setiap truk mixer beton yang berasal dari batching plant, dilakukan uji slump beton. Slump berasal dari batching plant, dilakukan uji slump beton. Slump yang dipersyaratkan adalah t ± 8-12 cm.yang dipersyaratkan adalah t ± 8-12 cm.

  Truk mixer kemudian membawa beton ke lokasi proyek untuk Truk mixer kemudian membawa beton ke lokasi proyek untuk

dituangkan ke concrete pump. Sebelum dituang, dilakukan dituangkan ke concrete pump. Sebelum dituang, dilakukan pengambilan benda uji sebanyak 48 buah untuk tiap pile cap pengambilan benda uji sebanyak 48 buah untuk tiap pile cap serta pengujian slump ulang. Dengan bantuan concrete pump, serta pengujian slump ulang. Dengan bantuan concrete pump, beton tersebut dituangkan ke dalam pile cap lapis demi lapis beton tersebut dituangkan ke dalam pile cap lapis demi lapis sambil dipadatkan. Tebal tiap lapisan  ± 30 cm. Setelah itu sambil dipadatkan. Tebal tiap lapisan  ± 30 cm. Setelah itu dilaksanakan pekerjaan finishing pada permukaan betondilaksanakan pekerjaan finishing pada permukaan beton

Page 18: Power Point Jembatan 97-03

Hal penting yang perlu diperhatikan selama Hal penting yang perlu diperhatikan selama pelaksanaan pengecoran beton dengan massa besar pelaksanaan pengecoran beton dengan massa besar

(mass concrete)(mass concrete) adalah perbedaan suhu. Agar didapat adalah perbedaan suhu. Agar didapat suhu beton merata tanpa terjadi perbedaan yang besar suhu beton merata tanpa terjadi perbedaan yang besar dilakukan perawatan atau curing  beton dengan karung dilakukan perawatan atau curing  beton dengan karung

basah selama 14 hari.basah selama 14 hari.

Page 19: Power Point Jembatan 97-03

SStruktur bangunan bawah harus direncanakan secara benar dan truktur bangunan bawah harus direncanakan secara benar dan memenuhimemenuhi perperaturan-aturan-peraturan peraturan yang ditentukan dalam Peraturan yang ditentukan dalam Peraturan Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code) BMS ’92, faktor-faktor yang Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code) BMS ’92, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan jembatan adalah sebagai perlu diperhatikan dalam perencanaan jembatan adalah sebagai berikut :berikut :

1)1)Selain untuk Selain untuk beban struktur atas, beban struktur atas, sstruktur bawah jembatan truktur bawah jembatan juga juga harus dapatharus dapat menanggung beban-beban yang bekerja pada struktur menanggung beban-beban yang bekerja pada struktur bawah yaitu: tekanan tanah lateral, gaya aliran bawah yaitu: tekanan tanah lateral, gaya aliran dandan tekanan air, tekanan air, gerusan, tumbukan serta beban-beban sementara lainnya yang dapat gerusan, tumbukan serta beban-beban sementara lainnya yang dapat bekerja pada komponen struktur bawah.bekerja pada komponen struktur bawah.

2)2)Deformasi yang potensial terjadi khususnya penurunan harus Deformasi yang potensial terjadi khususnya penurunan harus diperhatikan di dalam perencanaan struktur bawah.diperhatikan di dalam perencanaan struktur bawah.

3)3)Jika gerusan dapat mengakibatkan terkikisnya sebagian tanah Jika gerusan dapat mengakibatkan terkikisnya sebagian tanah timbunan di atas atau di samping suatu bagian struktur bawah jembatan timbunan di atas atau di samping suatu bagian struktur bawah jembatan maka pengaruh stabilitas dari massa tanah harus diperhitungkan secara maka pengaruh stabilitas dari massa tanah harus diperhitungkan secara teliti.teliti.

Selain Selain itu, itu, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk menset-up suatu perencanaan pelaksanaan konstruksi suatu jembatanmenset-up suatu perencanaan pelaksanaan konstruksi suatu jembatan : :

Pemahaman terhadap struktur rancanganPemahaman terhadap struktur rancanganPemahaman terhadap dokumen kontrakPemahaman terhadap dokumen kontrakPengamatan lapangan pendahuluanPengamatan lapangan pendahuluanKoordinasi dengan pekerjaan pelaksanaan konstruksi Koordinasi dengan pekerjaan pelaksanaan konstruksi Pengetahuan terhadap peraturan yang terkaitPengetahuan terhadap peraturan yang terkait

Page 20: Power Point Jembatan 97-03