Pos III Sirkumsisi, Gout, Sprain, Fraktur, VL, Hecting
-
Upload
dahvia-nursriyanti -
Category
Documents
-
view
45 -
download
8
description
Transcript of Pos III Sirkumsisi, Gout, Sprain, Fraktur, VL, Hecting
Pelatihan OSCE UKDIPos Bedah
PADI Bimbingan UKDI
TIPS OSCE!• Konsentrasi yang cukup!• Jangan gugup atau pun grogi! Santai saja • Jika ada pertanyaan yang tidak dapat dijawab atau hal-hal yang
dilakukan penguji sehingga mengganggu konsentrasi jangan dipedulikan. Karena PERTANYAAN di kertaslah yang menjadi poin nilai kalian! Segera kembali ke topik dan pertanyaan!
• Baca yang diminta pada pertanyaan dengan seksama• Jabat tangan, perkenalkan diri, tanya identitas (nama, usia),
mempersilahkan duduk• Setiap tindakan informed consent (“Apakah Bapak/Ibu bersedia?”)• Lakukan pemeriksaan sistematis: anamnesis, PF, PP, diagnosis,
tatalaksana (non-farmakologi/edukasi dan farmakologi)• Setiap sebelum melakukan PF WAJIB cuci tangan!• Sikap profesional: bahasa mudah dimengerti, memeriksa dari
sebelah kanan, asepsis dan antisepsis, mengucapkan terima kasih
Asepsis & Antisepsis
• Asepsis: segala tindakan yang dilakukan untuk menghindari dokter/tenaga medis dari penularan penyakit (cuci tangan, pakai handschoon)
• Antisepsis: segala tindakan yang dilakukan untuk menghindari pasien dari penularan penyakit (dioleskan dengan swab alkohol, povidone iodine, atau larutan antiseptik lainnya)
SIRKUMSISI
DEFINISI
• Berasal dari bahasa Latin:circum: around/melingkarcaedere: to cut/memotong
• Sirkumsisi tindakan membuang sebagian atau seluruh prepusium untuk tujuantertentu
\
PENIS NORMAL(belumdisirkumsisi)
ANATOMI
Prepusium
ANATOMI
Tampak dari ventralS: SkinF: Foreskin (prepuce)COS: Coronal sulcusG: GlansM: Meatus uretrae externumFR: FrenulumGC: Glans corona
ANATOMI
ANATOMI
a: arteri pudenda interna,;b: n. pudenda interna; c: arteri kavernosa,;d: arteri dorsalis penis; e: n. dorsalis penis
INDIKASI Agama Sosial/Adat Istiadat Medis (WHO)
a. fimosisb. parafimosisc. pencegahan karsinoma penis(seringkali KSS)d. kondiloma akuminata/infeksi menular seksual lainnyae. kelainan lokal lainnya
Fisiologis
Patologis
FIMOSIS
PARAFIMOSIS
FIMOSIS
KONTRAINDIKASI Rujuk ke ahli bila ditemukan:
a. hipospadia / epispadiab. Chordee (kurvatura) penisc. Webbed penisd. Penis yang terbenam (buried/ hidden/ concealed penis)e. Mikropenisf. Intersex/ disorder of sex development (DSD)g. hemofilia atau gangguan perdarahan lainnyah. kelainan bentuk penis lain yang menyulitkan proses atau meragukan
Relatif : a. infeksi lokal b. infeksi umum c. diabetes mellitus
EPISPADIA
HIPOSPADIA
KURVATURA PENIS (CHORDEE)
TORSIO PENIS
PENIS “TERBENAM”
WEBBED PENIS
INTERSEX
Congenital Adrenal Hyperplasia
PERSIAPAN (TIM)
• 1 Operator• 1 Co-operator• 1 Instrumen/observer• 1 Edukator/Penyuluh• 1 Mother of the room
PERSIAPAN (ALAT)
STERIL• Tromol• Korentang• Ginjal (nierbaken)/baskom• Sirkum set• Duk bolong• Handschoon 2 pasang• Jarum• Benang• Kassa• Spuit 3 cc
NON-STERIL• Trashbag (medis/non)• Kapas• Betadine• Lidoqain• Baskom kecil• Alkohol• Adrenalin• Salep trifamicetyn• Microfore/plester• Antibiotik dan analgesik (obat)
1 Set Sirkum
• 1 Gunting jaringan• 3 Klem lurus• 1 klem bengkok• 1 pinset• 1 needle holder
DORSUMSIRKUMSISI
• Memotong prepusium pada jam 12 sejajar sumbu panjang penis, lalu melingkar sepanjang tepi sulcus korona glandis
Keuntungan: Kelebihan mukosa-kulit dapat diatur Tidak ada kelebihan mukosa Perlukaan glans dapat dihindarkan Kontrol perdarahan lebih mudah
Kerugian: Teknik lebih rumit dari guillotine Insisi tidak rata Waktu relatif lebih lama
FYI: TEKNIK GUILLOTINE
• Lebih simpel dancepat, namun risikolebih tinggi tidakdisarankan (terutama bagi yang belum ahli/terampil)
LANGKAH-LANGKAH
1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik2. Persiapan alat3. Asepsis dan antisepsis4. Anestesi5. (Dorsumsisi dan) sirkumsisi6. Pasca tindakan dan follow up
1. ANAMNESIS & PF
ANAMNESIS1. Keluhan saat ini: demam, infeksi sistemik/lokal di genital2. Indikasi dan kontraindikasi sirkumsisi3. Riwayat penyakit dahulu: jantung, paru, ikterik, gangguan
penyembuhan luka pada diri sendiri/keluarga
PEMERIKSAAN FISIK1. Kondisi umum (tanda vital & status generalis)2. Pemeriksaan lokal (genitalia eksterna):
- Lokasi orifisium uretra eksterna - Panjang penis - Kulit prepusium - Pemeriksaan genitalia lain (testis, skrotum)
RETRAKSI KULIT PREPUSIUM
2. PERSIAPAN ALAT• SET BEDAH MINOR (Sirkumset)• KASSA STERIL• POVIDONE IODINE, ALKOHOL• SARUNG TANGAN STERIL• KAIN/ DUK BERLUBANG• SET ANESTESI – Lidocain HCl 2%– Spuit 2,5 – 3 cc; 23G
• BENANG: RAPID ABSORBABLE– Plain catgut, chromic catgut, monocryl
3. ASEPSIS & ANTISEPSIS
• Cuci tangan 6 langkah cuci tangan• Sarung tangan steril• Povidone iodine dan alkohol• Kain/ duk berlubang
ASEPSIS & ANTISEPSIS
4. ANESTESIUntuk mengurangi nyeri saatsirkumsisi lokal, kecuali anak tidak kooperatif anestesiumum
Anestesi infiltrasi dan blokpenis:-Lidokain 2% (tanpa adrenalin))-Dosis maksimal lidokain
ANESTESI
• Lidokain• Lama kerja sekitar 1 jam, dengan adrenalin 1,5-2jam. Mulai bekerja sekitar 2-5 menit.
• Dosis maksimal lidokain 3-4 mg/kgBB, bila denganadrenalin 6-7 mg/kgBB
• Untuk anak (3 bulan – 12 tahun) dosis maksimallidokain 3 mg/kgBB
• Yang biasa digunakan adalah lidokain 2%
5. (DORSUMSISI DAN) SIRKUMSISI
• Tindakan dilakukansetelah 3-5 menitpemberian anestesi
• Retraksi dan pisahkankulit prepusium danglans sampai korona,
• Perhatikan letakorifisum uretra eksterna
• dan bentuk glanspenis
• Dorsumsisi padapukul 12 hingga tampak sulkus koronarius
(DORSUMSISI DAN) SIRKUMSISI
• Lakukan sirkumsisi secara melingkarsekitar 5 -10 mmdari glans
• Kontrol perdarahan (jahitan ataukauter)
• Jahitan aproksimasi dengan benangrapid absorbable(plain cat gut,chromic cat gut,atau monocryl)
6. PASCATINDAKAN & FOLLOW UP
• Rawat terbuka vs tertutup• Salep antibiotik (co/:trifamycetin)• Analgetik:
- Parasetamol/ibuprofen/asam mefenamatAntibiotik profilaksis: amoksisilin
• Edukasi:– Cara BAK– Higiene
BALUTAN LUKA PASCASIRKUMSISI
KOMPLIKASIPerdarahanHematomaInfeksiNyeriEdema
Catatan: dapat pula terjadi fimosis sekunder
GUILLOTINE
KLEM MOGEN
KLEM GOMCO
KLEM PLASTIBELL
SMART CLAMP
GOUT
Definisi• Kondisi yang diakibatkan karena
mengendapnya kristal asam urat pada sendi• Tanda: adanya peningkatan asam urat serum
dan peradangan sendi berulang/artritis• Banyak pada usia dekade 4-6, pria 9x
dibanding wanita
Faktor Risiko
• Usia dan jenis kelamin• Obesitas• Alkohol• Hipertensi• Gangguan fungsi ginjal• Penyakit-penyakit metabolik• Pola diet• Obat: Aspirin dosis rendah, diuretik, obat-obatan
TB seperti pirazinamid
Faktor Pencetus
• Dehidrasi• Alkohol• Overeating• Trauma/injury pada sendi• Demam• Tindakan pembedahan
Diagnosis: Gejala & Tanda• Inflamasi dan nyeri sendi yang mendadak biasa timbul
malam hari, nyeri hebat, bengkak, kemerahan, teraba panas. Bisa disertai demam, menggigil, dan nyeri badan
• Hilang dalam 3-10 hari walau tanpa pengobatan• 90% serangan pertama menyerang 1 sendi saja,
unilateral• Kadar asam urat dapat ditemukan normal/tinggi• Pemeriksaan cairan sendi (Gold Standard): ditemukan
kristal yang mengendap pada sendi• Foto rontgen: ditemukan pembengkakan jaringan
lunak dengan kalsifikasi (tophus) berbentuk seperti topi pada sendi ibu jari kaki kiri.
Klinis & Radiologis
PF pada Soal
• Pada regio MTP 1 pedis sinistra, terdapat 1 buah benjolan berukuran 3x2x1 cm, batas tegas, konsistensi padat, terfiksir, nyeri tekan (+), teraba hangat.
• Kadar asam urat darah normalnya < 7 mg/dL• Foto rontgen: ditemukan pembengkakan
jaringan lunak dengan kalsifikasi (tophus) berbentuk seperti topi pada sendi ibu jari kaki kiri.
Tatalaksana pada Soal
• Pada fase akut, jangan diberikan allopurinol. Karena tunggu sampai 3 hari dahulu, pemberian allopurinol pada fase akut dapat menyebabkan kadar purin meningkat.
• Pada fase akut selain kolkisin dan NSAID dapat diberikan metil prednisolon 3 x 8 mg.
Acute Treatment for Gout
Drug Mechanism Comments
NSAIDs ↓ inflammation Gastritis; ↓ dose in renal insufficiency
Colchicine Inhibit polymerization of microtubules prevention of chemotaxis and phagocytosis
Nausea, vomiting, diarrheaIV and high PO doses bone marrow suppresion, myopathy, neuropathy↓ dose in renal insufficiency
Corticosteroids ↓ inflammation Highly effective for recalcitrant casesRule out joint infection first
Chronic Treatment for Gout
• ↓ urate production– ↓ intake of meat and seafood– ↑ intake of lowfat dairy products– ↓ alcohol– Weight control
• Avoid dehydration and hyperuricemic drugs (eg, diuretics)
• Antihyperuricemic therapy (start 2-4 weeks after acute attack) allopurinol, probenecid, sulfinpyrazone
Patofisiologi
Predileksi
SPRAIN & STRAIN (CEDERA MUSKULOSKELETAL)
Sprain dan Strain• Sprain dan strain biasanya terjadi dalam tekanan
fisik. Situasi dimana otot dipaksa melakukan gerakan yang mereka belum siap atau melebihi lingkup gerak otot yang normal, seperti melingkar atau memutar pergelangan kaki.
• Cedera dapat terjadi dalam insiden tekanan tunggal atau secara bertahap setelah banyaknya pengulangan gerakan. Cedera terjadi biasanya saat otot tendon atau ligamen dalam peregangan yang berlebihan, menyebabkan kerusakan pada otot, tendon, atau serat ligamen.
Sprain/”Keseleo”
• Sprain dan Strain adalah cedera olahraga/muskuloskeletal yang paling sering terjadi. Perbedaan pada bagian yang terkena
• Sprain Cedera yang terjadi karena regangan berlebihan atau terjadi robekan pada ligamen (penghubung antar tulang)
• Strain Cedera yang terjadi karena regangan berlebihan atau terjadi robekan pada otot maupun tendon (penghubung tulang dan otot)
PF pada Soal
• Pada regio ankle pedis dextra, terdapat benjolan kemerahan, batas tidak tegas, terfiksir, konsistensi padat, teraba hangat, nyeri tekan (+).
RICE + R
• Rest• Ice• Compression• Elevation• Referal &
Rehabilitation
FRAKTUR HUMERUS
Jenis Fraktur
Prinsip Pembidaian• Mencakup 2 sendi fiksasi• Fraktur humerus 1/3 proksimal dan 1/3 medial
arm sling, fiksasi ke badan (dada) fixation or rigid splint with a sling and swathe
• Fraktur humerus 1/3 distal lengan lurus ke bawah, fiksasi ke badan (dada) fixed splint for humerus injury
• Evidence based terbaru lebih baik kalau semua jenisnya bagian bawah ditopang oleh mitela penggunaan backslab lebih baik dengan gips sirkular diputar melingkupi elbow dan wrist
Pembidaian Fraktur Humerus
HECTING
Anestesi• Menggunakan Lidokain HCL 2%
• Lama kerja sekitar 1 jam, dengan adrenalin 1,5-2 jam. Mulai bekerja sekitar 2-5 menit.
• Dosis maksimal lidokain 3-4 mg/kgBB, bila dengan adrenalin 6-7 mg/kgBB
• Untuk anak (3 bulan-12 tahun) dosis maksimal lidokain 3 mg/kgBB
• Yang biasa digunakan adalah lidokain 2%
Lidokain HCL 2%• Isi 1 ampul = 2 cc• 1 cc berisi: 20 mg Dosis: 20 mg/cc• Contoh anak 5 tahun, BB 20 Kg.• Dosis lidokain: 20 Kg x (3-4 mg) = 60-80 mg• Butuh 3-4 cc lidokain 1,5 s.d 2 ampul lidokain
Jenis Benang
• Absorbable (Untuk bagian dalam tubuh/sirkumsisi):
- Catgut: murni (diserap 1 minggu) atau kromik (diserap 2-3 minggu)
- Sintetik: asam poliglikolik, poliglaktin 910• Non-Absorbable (Untuk bagian kulit luar):- Silk, vykril, prolene- Alami/pilinan: sutera, linen, kapas- Sintetis (monofilamen): nilon, polipropamid