Poros Dengan Beban Puntir Murni

4
Poros dengan Beban Puntir Murni Poros merupakan elemen mesin yang berfungsi untuk meneruskan daya bersama-sama dengan putaran. Beban yang bekerja pada poros umumnya merupakan beban puntir murni, beban lentur murni atau kombinasi keduanya. Lalu bagaimana cara merencankan poros yang dikenai beban puntir murni ? Materi dapat didownload pada tautan berikut Materi I Elmes 2 dan Materi POROS dengan BEBAN PUNTIR POROS TRANSMISI Tegangan kerja ijin maksimum : 1. 1,120 kg/cm 2 untuk poros tanpa ada alur pasak 2. 8,40 kg/cm 2 untuk poros dengan alur pasak Jika tidak disebutkan atau tidak diketahui maka tegangan kerja ijin diambil 60% dari tegangan tarik elastis bahan porosnya, tetapi tidak boleh lebih dari 36% dari tegangan tarik maksimumnya (ultimate tensile stress). Tegangan geser ijin maksimum diambil sebesar : 1. 560 kg/cm 2 untuk poros tanpa alur pasak 2. 420 kg/cm 2 untuk poros dengan alur pasak Jika tidak disebutkan atau tidak diketahui maka tegangan geser ijin diambil sebesar 30% dari tegangan tarik elastis bahan poros, tetapi tidak boleh lebih dari 18% dari tegangan tarik maksimumnya (UTS). Hubungan antara Torsi (T) dengan tegangan geser (τ) : Dengan J : momen inersia polar dan r = d/2 (d : diameter poros) Persamaan untuk menghitung diameter poros : Untuk mendapatkan diameter poros yang lebih aman, maka τ max diganti dengan τ ijin

description

Poros dengan Beban Puntir MurniPoros merupakan elemen mesin yang berfungsi untuk meneruskan daya bersama-sama dengan putaran. Beban yang bekerja pada poros umumnya merupakan beban puntir murni, beban lentur murni atau kombinasi keduanya. Lalu bagaimana cara merencankan poros yang dikenai beban puntir murni ? Materi dapat didownload pada tautan berikut Materi I Elmes 2 dan Materi POROS dengan BEBAN PUNTIRPOROS TRANSMISITegangan kerja ijin maksimum : 1. 1,120 kg/cm2 untuk poros tanpa ada alur pasak 2. 8,40 kg/cm2 untuk poros dengan alur pasakJika tidak disebutkan atau tidak diketahui maka tegangan kerja ijin diambil 60% dari tegangan tarik elastis bahan porosnya, tetapi tidak boleh lebih dari 36% dari tegangan tarik maksimumnya (ultimate tensile stress).Tegangan geser ijin maksimum diambil sebesar : 1. 560 kg/cm2 untuk poros tanpa alur pasak 2. 420 kg/cm2 untuk poros dengan alur pasakJika tidak disebutkan atau tidak diketahui maka tegangan geser ijin diambil sebesar 30% dari tegangan tarik elastis bahan poros, tetapi tidak boleh lebih dari 18% dari tegangan tarik maksimumnya (UTS).Hubungan antara Torsi (T) dengan tegangan geser (τ) :Dengan J : momen inersia polar dan r = d/2 (d : diameter poros)Persamaan untuk menghitung diameter poros : Untuk mendapatkan diameter poros yang lebih aman, maka τmax diganti dengan τijinτijin = (σy /2) / FSdengan : σy = tegangan mulur/elastis bahan poros , dan FS = faktor keamanan yang diambil.Sumber: RS Khurmi., dan Ir. H. SonawanMateri : Merancang Poros dengan Beban Lentur MurniUntuk merancang poros dengan beban lentur, prinsip yang digunakan adalah adanya momen lentur akibat gaya radial yang bekerja pada poros. Dengan memasukkan faktor momen inersia penampang dan titik pengamatan, maka dapat diketahui tegangan normal yang bekerja pada poros. Distribusi tegangan normal sepanjang poros tidaklah sama, tegangan normal nol pada posisi titik pengamatan nol dan terbesar pada titik pengamatan maksimum yaitu pada d/2, dengan d adalah diameter poros. Materi lengkapnya silahkan diunduh di Materi Poros Beban LENTUR. Have a nice learning to all of ye.Materi : Merancang PasakPasak digunakan untuk menyambung dua bagian batang (poros) atau memasang roda, roda gigi, roda rantai dan lain-lain pada poros sehingga terjamin tidak berputar pada poros. Pemilihan jenis pasak tergantung pada besar kecilnya daya yang bekerja dan kestabilan bagian-bagian yang disambung. Untuk daya yang kecil, antara naf roda dan poros cukup dijamin dengan baut tanam (set screw). Materi dapat diunduh di Materi PASAK 1, Materi PASAK 1b, Materi PASAK 2a, Materi PASAK 2b dan Materi PASAK 3. Selamat Belajar.Materi : Merancang Kopling Tetap“ Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau berbeda sedikit sumbunya. “Hal-hal Penting dalam Perencanaan Kopling Tetap: 1. Pemasangan yang mudah dan cepat 2. Ringkas dan ringan 3. Aman pada putaran tinggi 4. Tidak ada atau sesedikit mungkin bagian yang menjorok (menonjol) 5. Dapat mencegah pembebanan lebih 6. Terdapat sedikit kemungkinan gerakan aksial pada poros sekiranya terjadi pemuaian karena panas, dll.selengkapnya sila diunduh di Materi Kopling Tetap. Selamat Belajar .Merancang Kopling Tak TetapKopling tak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros penggerak ke poros yang digerakkan degan putaran yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam maupun berputar.Macam- macam Kopling Tak Tetap1. Kopling Cakar : meneruskan momen dengan kontak positif (tidak slip).2. Kopling Plat : meneruskan momen dengan perantaraan gesekan.3. Kopling Kerucut: meneruskan momen dengan pera

Transcript of Poros Dengan Beban Puntir Murni

Page 1: Poros Dengan Beban Puntir Murni

Poros dengan Beban Puntir Murni

Poros merupakan elemen mesin yang berfungsi untuk meneruskan daya bersama-sama dengan putaran. Beban yang bekerja pada poros umumnya merupakan beban puntir murni, beban lentur murni atau kombinasi keduanya. Lalu bagaimana cara merencankan poros yang dikenai beban puntir murni ? Materi dapat didownload pada tautan berikut Materi I Elmes 2  dan Materi POROS dengan BEBAN PUNTIR

POROS TRANSMISI

Tegangan kerja ijin maksimum :

1. 1,120 kg/cm2  untuk poros tanpa ada alur pasak2. 8,40 kg/cm2 untuk poros dengan alur pasak

Jika tidak disebutkan atau tidak diketahui maka tegangan kerja ijin diambil 60% dari tegangan tarik elastis bahan porosnya, tetapi tidak boleh lebih dari 36% dari tegangan tarik maksimumnya (ultimate tensile stress).

Tegangan geser ijin maksimum diambil sebesar :

1. 560 kg/cm2 untuk poros tanpa alur pasak2. 420 kg/cm2 untuk poros dengan alur pasak

Jika tidak disebutkan atau tidak diketahui maka tegangan geser ijin diambil sebesar 30% dari tegangan tarik elastis bahan poros, tetapi tidak boleh lebih dari 18% dari tegangan tarik maksimumnya (UTS).

Hubungan antara Torsi (T) dengan tegangan geser (τ) :

Dengan J : momen inersia polar  dan r = d/2  (d : diameter poros)

Persamaan untuk menghitung diameter poros :

 

Untuk mendapatkan diameter poros yang lebih aman, maka τmax  diganti dengan τijin

τijin  = (σy /2) / FS

dengan : σy  = tegangan mulur/elastis bahan poros , dan  FS =  faktor keamanan yang diambil.

Sumber: RS Khurmi.,   dan Ir. H. Sonawan

Materi : Merancang Poros dengan Beban Lentur Murni

Page 2: Poros Dengan Beban Puntir Murni

Untuk merancang poros dengan beban lentur, prinsip yang digunakan adalah adanya momen lentur akibat gaya radial yang bekerja pada poros. Dengan memasukkan faktor momen inersia penampang dan titik pengamatan, maka dapat diketahui tegangan normal yang bekerja pada poros. Distribusi tegangan normal sepanjang poros tidaklah sama, tegangan normal nol pada posisi titik pengamatan nol dan terbesar pada titik pengamatan maksimum yaitu pada d/2, dengan d adalah diameter poros. Materi lengkapnya silahkan diunduh di Materi Poros Beban LENTUR. Have a nice learning to all of ye.

Materi : Merancang Pasak

Pasak digunakan untuk menyambung dua bagian batang (poros) atau memasang roda, roda gigi, roda rantai dan lain-lain pada poros sehingga terjamin tidak berputar pada poros. Pemilihan jenis pasak tergantung pada besar kecilnya daya yang bekerja dan kestabilan bagian-bagian yang disambung. Untuk daya yang kecil, antara naf roda dan poros cukup dijamin dengan baut tanam (set screw). Materi dapat diunduh di Materi PASAK 1, Materi PASAK 1b, Materi PASAK 2a, Materi PASAK 2b dan Materi PASAK 3. Selamat Belajar.

Materi : Merancang Kopling Tetap

“ Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau berbeda sedikit sumbunya. “

Hal-hal Penting dalam Perencanaan Kopling Tetap:

1. Pemasangan yang mudah dan cepat2. Ringkas dan ringan3. Aman pada putaran tinggi4. Tidak ada atau sesedikit mungkin bagian yang menjorok (menonjol)5. Dapat mencegah pembebanan lebih6. Terdapat sedikit kemungkinan gerakan aksial pada poros sekiranya terjadi pemuaian

karena panas, dll.

selengkapnya sila diunduh di Materi Kopling Tetap. Selamat Belajar .

Merancang Kopling Tak Tetap

Kopling tak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros penggerak ke poros yang digerakkan degan putaran yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam maupun berputar.

Macam- macam Kopling Tak Tetap

1. Kopling Cakar : meneruskan momen dengan kontak positif (tidak slip).

2. Kopling Plat : meneruskan momen dengan perantaraan gesekan.

Page 3: Poros Dengan Beban Puntir Murni

3. Kopling Kerucut: meneruskan momen dengan perantaraan gesekan, dengan bidang gesek berbentuk kerucut.

4. Kopling Friwil: meneruskan momen dalam satu arah putaran, sehingga putaran yang berlawanan arahnya akan dicegah atau tidak diteruskan.

selengkapnya sila dijiot dimari : Kopling Tidak Tetap. Have a nice learning.

Materi Merancang REM

Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda. Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan. Pada rem regeneratif, sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan disimpan dalam rodagila (flywheel), kapasitor, atau diubah menjadi arus bolak balik oleh suatu alternator, selanjutnya dilalukan melalui suatu penyearah (rectifier) dan disimpan dalam baterai untuk penggunaan lain.

Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = ½m·v2). Ini berarti bahwa jika kecepatan suatu kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki empat kali lebih banyak energi. Rem harus membuang empat kali lebih banyak energi untuk menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang dibutuhkan untuk pengereman juga empat kali lebih jauh.(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rem). Materi REM Blok Tunggal sila diunduh di Rem RBT 1 , Rem RBT 2 dan Rem RBT 3. Selamat belajar dan terima kasih.

Posted in Elemen Mesin 2 | Tagged Beban Lentur, Beban Puntir, Kopling, kopling tak tetap, Kopling Tetap, Pasak, Poros, RBT, REM, Tegangan Mulur | Leave a reply