Polis Kari Da
-
Upload
jacquelyn-short -
Category
Documents
-
view
68 -
download
3
Transcript of Polis Kari Da
Poliskarida
Pendahuluan
Glikan adalah istilah umum untuk polisakarida.
Dalam nomenklatur sistemik, kata ini diakhiri dengan sufiks
‘-an’. Secara umum polisakarida dapat dibagi dalam dua
golongan utama:
(a) Homoglikan: mengandung satu jenis unit monosakarida,
(b) Heteroglikan: mengandung lebih dari satu jenis unit
monosakarida.
Golongan Homoglikan
1. Madu Sumber: cairan kental dalam sarang lebah (Apis dorsata, Apis indica, Apis mellifica)
Geografis: Afrika, India, Jamaica, Autralia, California, Chili, dan New Zeland.
‘Pekerja’ lebah mengumpulkan cairan sukrosa (25%) dan serbuk sari dari bunga2
sekitar kemudian dengan menggunakan enzim dalam air liur, bahan tersebut diubah
menjadi gula invert. Lama-kelamaan air dalam cairan menguap menghasilkan madu
(80% gula invert). Setelah penuh dengan madu sarang tersebut ditutup dengan wax.
Deskripsi:
Pemerian : cairan kental berwarna kuning muda hingga coklat kemerhan.
Bau : enak dan karakteritsik
Rasa : manis, sedikit tajam
Rotasi : +3° hingga -15° Kandungan kimia: Pelembab (14-24%), dekstrosa (23-36%), levulosa (fruktosa
30-47%), sukrosa (0,4-6%), dekstrin dan gum (0-7%) dan ash (0,1-0,8%). Kegunaan:
1. Pemanis
2. Demulsen (meringankan rasa kering) untuk batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan konstipasi.
3. Nutrisi untuk bayi, orang tua dan penyembuhan pasien.
2. Pati (amilum)
Sumber: jagung (Zea mays), beras (Oryza Sativa), gandum (Triticum
aestivum) dari famili Graminae serta kentang (Solanum tuberosum) dari
famili Solanaceae.
Geografis: USA, Kanada, Australia, Cina, India, Rusia, Thailand, Indonesia,
Vietnam, Pakistan dan negara-negara tropis sub-tropis lainnya.
Secara umum biji padi, jagung, dan gandum mengandung pati, minyak dan
protein (gluten) larut maupun tak larut sementara kentang mengandung
pati, garam mineral (inorganik), protein larut dan jaringan tanaman.
Kandungan kimia: hidrolisis amilum dalam medium asam menghasilkan glukosa yang dalam proporsi teoritikal secara penting menggambarkan pembangun utama molekul amilum. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa molekul amilum dibangun oleh dua kompleks polisakarida, yaitu:(a) Amilopektin (α-amilase)
Tidak larut air dan mengembang dalam air panas. Memberi warna ungu atau merah kebiruan dengan iodin (0,1 N). Terdiri atas rangkaian 20-25 unit D-glukosa dimana C-1 mengikat C-6 dari unit berikutnya.
Gambar: struktur amilopektin
(b) Amilosa (β-amilosa)Larut air dan memberi warna biru dengan iodin (0,1%). Jika dihidrolis menghasilkan disakarida (+)-maltosa dan satu-satunya monosakarida D-(+)-glukosa. Amilosa terdiri atas sejumlah unit D-(+)- glukosa, dimana setiap unit dihubungkan oleh sebuah ikatan alfa-glikosida dengan C-4 dari unit selanjutnya.
Gambar: Struktur amilosa
Kegunaan:1. Absorben dan demulsen.2. Disintegran dan pengikat dalam formulasi tablet dan pil.3. Diluen (atau filler) dan lubrikan dalam formulasi kapsul
dan tablet.4. Indikator analisis idiometrik.5. Pilihan antidote pada keracunan iodin.6. Diet makanan pada produk pati jagung ‘Maizena’ dan
‘Mondamin’.7. ‘Gliserin amilum’ sebagai emolien dan basis supositoria.8. Bahan baku produksi glukosa, sirup glukosa, dekstrosa,
dan dekstrin.9. Perekat kertas dan teksil.10.Sumber nutrisi pada makanan dan sereal bayi, mis:
Farex ® (Glaxo) dan Cerelac ® (Nestle).11.Dll.
3. Selulosa Sumber: Elemen penting penyusun dinding sel
tumbuhan tingkat tinggi. Kayu (40-50% selulosa) merupakan sumber utama selulosa untuk kepentingan industri dan kapas (98% selulosa) untuk pemenuhan permintaan secara global.
Geografis: Dari total karbon yang digunakan oleh tumbuhan tingkat tinggi, 1/3 nya diubah menjadi selulosa.
Selulosa memiliki berat molekul 250.000-1.000.000 bahkan lebih. Diperkirakan ada 1500 unit glukosa terdapat dalam masing-masing molekulnya. Berdasarkan analisis X-ray dan mikroskopi elektron diketahui bahwa ikatan panjang ini saling terhubung oleh ikatan-H dengan perlekatan-OH.
Kandungan kimia: rangkaian unit D-glukosa.
Kegunaan:1. Selulosa mengalami reaksi analog
menghasilkan xanthat selulosa kemudian dilarutkan dalam alkali untuk menghasilkan koloidal viskos yang disebut VISCOSE.
2. Metil, etil, dan benzil eter dari selulosa penting untuk produksi industri komersil seperti film, tekstil, dan berbagai jenis plastik.
Gambar: Struktur selulosa
Golongan Heteroglikan
Gum mengandung asam heterogen yang menyebabkan sifat mengembang dalam air menghasilkan gel, cairan lengket dan kental. Gum merupakan produk yang diperoleh dari metabolisme normal tumbuhan. Diduga gum bersal dari hasil hidrolisis amilum atau selulosa yang kemudian mengalami oksidasi menghasilkan asam uronik dan akhirnya mengalami esterifikasi atau pembentukan garam.
Secara umum, gum alami dibagi dalam empat golongan, yaitu:
a)Eksudate gumb)Seed gumc)Marine gumd)Microbial gum
Exudate Gum
Tragakan
Sumber: Eksudat gum kering dari Astragalus gummifer Labill. Dari famili Leguminoseae.
Geografis: Iran, Irak, Syria, Yunani, dan Turki. Deskripsi:
Warna : putih atau putih kuning pucatBau : tidak berbauBentuk : serpihan melengkung seperti pita berpilin
dengan daerah konsentrik yang memperlihatkan adanya proses eksudasi dan solidifikasi (pemadatan). Fraktur umumnya pendek dan bertanduk.
Ukuran : serpihan berukuran 25 x 12 x 12 mm.Penampakan : tembus cahaya.
Kandungan kimia: mengandung dua fraksi vital yaitu ‘tragakantin’ (30-40%) yang larut air dan ‘basorin’ (60-70%) yang tidak larut air. Keduanya tidak larut dalam alkohol. Basorin membentuk gel dalam air sementara tragakin membentuk laritan koloidal. Tragakin tidak mengandung gugus mentoksil sementara basorin memiliki 5,38% mentoksil.
Kegunaan:1. Demulsen.2. Emolien dalam kosmetik.3. Suspending agent untuk serbuk yang sukar
bercampur.4. Pengikat dalam formulasi tablet dan pil.5. Agen pengemulsi pada minyak dan wax.6. Pada konsentrasi 0,2-0,3% digunakan sebagai
stabilizer pada pembuatan es krim dan berbagai jenis saos.
Seed Gum
Pektin
Sumber: Terdapat dalam dinding sel biji tanaman dan terletak pada lamela tengah. Paling banyak terdapat dalam lemon (Citrus limon) kemudian Citrus aurantium dari famili Rutaceae atau dari apel (Malus sylvestris Mill) dari famili Rosaceae.
Geografis: India, Afrika, dan negara tropis lainnya.
Deskripsi:1.Pemerian: serbuk kasar atau halus2.Warna: putih kekuningan3.Bau: praktis tidak berbau4.Rasa : berasa musilago5.Kelarutan:
a. Larut sempurna dalam 20 bagian air membentuk larutan bermuatan negatif dan mengandung banyak partikel hidrat.b. Dapat larut lebih cepat lagi dalam air apabila sebelumnya dibasahi dengan gula sirup, alkohol, gliserol atau sukrosa.
Kandungan kimia: Pektin terbentuk secara alami sebagai metil ester parsial ikatan α(1→4) (+)-poligalakturonat sekeuens dan residu (1-2)-(-)-ramnosa. Gula alami yang peting dalam membentuk ikatan samping dari molekul pektin antara lain: (+)-galaktosa, (-)-arabinosa, (+)-xylosa, dan (-)-fruktosa.
Kegunaan:1. Demulsen intestinal.2. Emulsifying agent dan gelling agent terutama dalam
medium asam.3. Bahan pembuat produk jelli, mis: selai, saos, dan kecap.4. Pektin dalam bentuk pasta bersifat antibakteri digunakan
untuk terapi ulkur indolen dan luka dalam.5. Kombinasi pektin dan gelatin menghasilkan encapsulating
agent yang berguna dalam formulasi sediaan farmasi.
Gambar: Struktur pektin galakturonan
Marine Gum
Algin
Sumber: Algin merupakan jel polisakarida ekstraksi dari ganggang laut coklat raksasa (giant kelp Macrocystis pyrifera (L.)) atau horsetail kelp (Laminaria digitata (L.) atau sugar kelp (Laminaria saccharina (L.)). Spesies umum lainnya adalah Laminaria hyperborea dan Ascophyllum nodosum.
Geografis: Laut Pasifik dan Atlantik, juga di sepanjang kawasan pantai Amerika, Kanada, Skotland, Jepang, dan Aiustralia. Amerika dan Inggris adalah produsen algin terbesar di dunia.
Deskripsi:1. Warna: putih kekuningan, krim, atau kuning.2. Bau: tidak berbau.3. Rasa: tidak berasa.4. Kelarutan: Tidak larut dalam alkohol, eter,
kloroform, dan asam kuat. Mudah larut dalam air.
5. Viskositas: 1% (b/v) larutan aquaeous pada 20°C memiliki viskositas 20-400 centipoises.
Kandungan kimia: terutama terdiri atas residu asam D-manuronik yang dengan proses metilasi dan hirolisis membentuk 2,3 dimetil-D-manuronid.
Kegunaan:1.Penstabil koloid pada pembuatan
es krim.2.Sebagai film atau film-forming
agent dalam industri karet dan cat.
3.Sebagai pengikat dan disintegran dalam pembuatan tablet.
Gambar: Struktur asam alginat
Microbial Gum
Kitin
Merupakan nitrogen yang mengandung polisakarida dan dihasilkan oleh beberapa fungi. Senyawa ini juga dapat ditemukan pada hewan invertebrata mis: kepiting, udang, lobster yg secara khusus terletak dibagian eksoskeleton.
Sumber: misel Penicillum mengandung 20% kitin. Kulit udang mengandung 15-20% kitin.
Deskripsi:1. Padatan amorf.2. Praktis tidak larut dalam air, asam,
alkali, alkohol, dan pelarut organik lainnya. Larut dalam HCl, H2SO4, HCOOH anhidrat dan H3PO4 (78-97%).
Kandungan kimia:Kitin dapat dianggapa sebagai derivat selulosa, dimana C-2 gugus hidroksil digantikan oleh residu asetamida. Senyawa ini dekenal sebagai N-asetil-D-glukosamin yang mengandung sekitar 6,5% nitrogen.
Kegunaan:1. Digunakan dalam sediaan emusi polografis.2. Dipakai dalam bahan pencelup serat dan kain.3. Untuk terapetik disertakan dalam sediaan
penyembuhan luka.4. Sebagai sizing agent untuk kapas, wool, rayon,
dan serat sintetik.
Gambar: Struktur kitin
Referensi
Kar, Ashutosh.2007. Pharmacognosy and Pharmacobiotechnologi. New Delhi: New Age International Publisher.