POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

139
1 POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS DI DESA SANROBONE KECAMATAN SANROBONE KABUPATEN TAKALAR) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh MEGA REZKY AYU LESTARI NIM 105381116116 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI 2021

Transcript of POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

Page 1: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

1

POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI

KASUS DI DESA SANROBONE KECAMATAN SANROBONE

KABUPATEN TAKALAR)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

MEGA REZKY AYU LESTARI

NIM 105381116116

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

2021

Page 2: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

2

Page 3: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

3

Page 4: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

4

Page 5: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

5

Page 6: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

6

OMOOM

―Untuk dapat apa yang kau suka, kau mesti dahulu bersabar dengan apa yang kau

tak sukai. Tepat sekali untuk mencapai kebaikan Allah selalu menyelipkan cobaan

dalam pencapaiannya. Allah SWT melihat seberapa besar keimanan seseorang

kepadaNya‖ (Imam Al-Ghazali)

PERSEMBAHAN

Sujud dan syukur hanya kepada Allah SWT serta Shalawat dan salam kepada

Nabi Muhammad SAW atas segala pertolongan dan kemudahan sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan. Kupersembahkan karya sederhana ini untuk kedua orang

tuaku

Ayahanda Basmin Nur, Amd.kop dan Ibunda Hj. ST. Nuraeni, S.Pd

yang tercinta dan terkasih.

Terima kasih atas segala keringat, linangaan air mata, untaian doa, serta jutaan

pengorbanan tak ternilai tuk mengais rezeki demi kesuksesan pendidikanku.

Semua guru dan dosenku yang telah ikhlas membagikan ilmunya. Kepada

keluarga besarku, sahabat-sahabatku, teman-teman seperjuangan Pendidikan

sosiologi dan terimakasih selalu mendoakan yang terbaik dan atas warna-warni

kehidupan dari kalian yang tak dapat kubeli

vi

Page 7: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

7

Page 8: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

8

Page 9: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

9

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, teriring salam penulis

haturkan kepada teladan mulia kita Nabi Muhammad SAW dan orang-orang

sesudahnya yang istiqomah mengikuti sunnah-sunnah dan langkah perjuangannya.

Tiada daya dan upaya melainkan dari-Nya dalam melaksanakan segala aktifitas

termasuk dalam penulisan skripsi ini yang berjudul ―Pola Interaksi Sosial Pada

Masa Pandemi COVID-19 (Studi Kasus Di Desa Sanrobone Kabupaten Takalar)‖

Segala usaha dan upaya telah dilakukan penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini dengan sebaik mungkin namun penulis menyadari sepenuhnya akan

kekurangan dan kelemahan yang ada di dalam skripsi ini, hal ini disebabkan oleh

keterbatasan data ilmu yang dimiliki oleh penulis dalam mengumpulkan dan

mengolah data-data yang ada. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan lebih lanjut.

Penulisan skripsi ini dapat selesai, berkat bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak. Bertitik tolak dengan itu penulis mengucapkan banyak terima

kasih atas keterlibatan para pihak yang dari awal hingga akhir penulisan ini

memberikan bantuan dan dorongan serta kerja samanya membantu penyusunan

skripsi ini, penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Teristemewa dan terkasih serta sujud syukurku kuperuntukkan kepada

Ayahanda Basmin Nur, Amd.kop dan Ibunda Hj. St. Nuraeni, S.Pd yang

telah merawat, membesarkan dan mencurahkan segala kasih sayangnya, yang

senantiasa membimbing, menasehati, dan telah memberikan segala yang

ix

Page 10: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

10

terbaik buat ananda baik berupa dorongan moril dan materil serta doa

tulusnya. Serta, Adikku tercinta Ahmad Aminullah Gani terima kasih atas

perhatian, semangat dan cinta yang diberikan.

2. Penulis dengan segenap kerendahan hati mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Kaharuddin, S.Pd.,

M.Pd.,Phd selaku pembimbing I dan kepada Bapak Hadisaputra, S.Pd., M.Si,

selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberi

arahan, motivasi, serta bimbingannya setiap saat dengan penuh kesabaran dan

ketulusan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar dan Pimpinan Senat Universitas Muhammadiyah Makassar yang

telah mengatur segala aturan dan kebijakan di Universitas Muhammadiyah

Makassar.

4. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D selaku Dekan FKIP Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memfasilitasi selama penyelesaian studi

di FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Drs. H. Nurdin, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Sosiologi dan

Kaharuddin, S.Pd.,M.Pd.,Ph.D FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar

yang telah memfasilitasi selama penyelesaian studi di Prodi Pendidikan

Sosiologi.

6. Seluruh Dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan FKIP Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian

ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

x

Page 11: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

11

7. Bapak Patahuddin Selaku Kepala Desa Sanrobone Kec. Sanrobone Kab.

Takalar beserta Stafnya, ucapan terimah kasih yang tak terhingga yang

senantiasa memberi informasi kepada penulis.

8. Keluarga dan sahabatku tercinta Darul Aqsam, S.Pd, Devi Sasmita, S.Pd,

Nanda Aprilyanti Syarief, Andi Aswid Nur, Nur Afni Andika yang telah

memberikan kesempatan kepada saya untuk merasakan indahnya

persaudaraan serta senantiasa memberikan dukungan dan bantuan selama

dalam penyusunan skripsi ini.

9. Rekan-rekan se almamater angkatan 2016 mahasiswa prodi Pendidikan

Sosiologi, khususnya Pendidikan Sosiologi D yang senantiasa menemani

perjalanan kuliah hingga penyelesaian tugas akhir.

10. Kepada seluruh pihak yang tidak sempat penulis sebutkan yang telah

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung selama penulisan

skripsi ini

Semoga Allah swt. Berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang

telah membantu. Semoga karya kecil ini dapat memberikan manfaat untuk kita

semua. Akhirnya tak ada gading yang tak retak, tak ada ilmu yang tak memiliki

kebenaran mutlak, tak ada manusia tanpa kelemahan dan kesempurnaan hanya

milik Allah yang kuasa. Oleh karena itu, tegur sapa dari berbagai pihak yang

sifatnya membangun senantiasa dinantikan dengan penuh keterbukaan.

Wassalamu’Alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 10 februari 2021

Penulis

Mega Resky Ayu Lestari. B

xi

Page 12: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

12

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

1. Manfaat Teoritis .................................................................................. 7

2. Manfaat Praktis ................................................................................... 7

E. Defini Operasional .................................................................................... 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka ............................................................................................ 9

1. Pola Interaksi Sosial .............................................................................. 9

2. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosiall ........................................... 9

3. Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial ........................................ 10

4. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial ............................................................. 11

B. Covid 19 .................................................................................................... 17

C. Kajian Teori ............................................................................................... 19

D. Kerangka Pikir ............................................................................................ 23

xii

Page 13: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

13

E. Penelitian Relevan ....................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................................. 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 28

C. Imforman Penelitian .................................................................................... 29

D. Fokus Penelitian .......................................................................................... 29

E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 30

F. Jenis dan Sumber Data Penelitian ............................................................. 30

G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 31

H. Teknik Analisis Data ................................................................................. 32

I. Teknik Keabsahan Data.............................................................................. 33

J. Etika Penelitian............................................................................................ 34

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Desa Sanrobone ............................................................... 35

B. Keadaan Geografis ..................................................................................... 38

C. Keadaan Penduduk..................................................................................... 39

D. Sosial Budaya/ Agama Masyarakat Desa Sanrobone ………………….. 42 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian........................................................................................... 47

1. Pola Interaksi Sosial di Masa Pandemi ................................................. 47

2. Dampak Pola Interaksi Sosial di Masa Pandemi ................................... 57

B. Pembahasan ................................................................................................ 62

1. Pola Interaksi Sosial Asosiatif ............................................................... 63

2. Pola Interaksi Sosial Disosiatif .............................................................. 66

3. Dampak Pola Interaksi Sosial di Masa Pandemi ................................... 69

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan ............................................................................................ 71

a. Saran ..................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................

Page 14: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

14

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1 Jumlah Penduduk Dan Kk Masyarakat

Kec. Sanrobone Kab. Takalar Tahun 2020…………………………40

Tabel 2 Keadaan Pendidikan Masyarakat

Kec. Sanrobone Kab. Takalar Tahun 2020…………………………41

Tabel 3 Mata Pencaharian Masyarakat

Kec. Sanrobone Kab. Takalar Tahun 2020…………………………42

xiv

Page 15: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 Skema Kerangka Pikir........................................................................... 23

xv

Page 16: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktifitas sosial yang

dimana tentunya kita saling membutuhkan antara satu dan yang lainnya guna

memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari hal inilah yang menciptakan pola interaksi

sosial di masyarakat yang terjadi di setiap harinya karena hubungan yang tercipta

dari komunikasi yang terjalin baik sengaja maupun tidak sengaja di antara dua

orang maupun lebih yang bertujuan untuk saling mempengaruhi satu sama lain

guna mencapai suatu tujuan tertentu baik mulai dari individu ke individu hingga

kelompok dengan kelompok.

Di dalam proses interaksi disamping memiliki unsur dasar yakni, kontak

sosial dan komunikasi, juga memiliki beberapa bentuk. Bentuk proses interaksi

sosial, diantaranya adalah yang pertama, proses asosiatif, proses ini mengandung

makna bersatu, menyatu, persatuan atau integrasi. Karena ada sesuatu hal yang

diakui bersama sekumpulan orang dan kemudian lahirnya asosiatif di masyarakat.

Kedua proses disosiatif merupakan proses perlawanan yang dilakukan oleh

individu-individu dan kelompok dalam proses sosial diantara mereka pada suatu

masyarakat.(Sudarma. 2014).

Era sekarang komunikasi merupakan salah satu faktor penting untuk

menjaga hubungan baik dengan orang lain. Setiap hari orang selalu melakukan

interaksi dengan lingkungan sekitar untuk menjalin silaturahmi antar sesama. Di

dalam masyarakat, tidak hanya komunikasi verbal saja yang bisa dilakukan untuk

1

Page 17: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

2

menyampaikan pesan, tetapi komunikasi non verbal juga sering digunakan untuk

mendukung pernyataan dari komunikasi verbalnya. Interaksi sosial memiliki

karakteristik yang dinamis dan tidak statis. Hal ini berarti bahwa karakterisitk

interaksi sosial dapat ditinjau dari berbagai segi sesuai dengan ciri interaksi yang

dilakukan manusia. Artinya, bahwa karakteristik interaksi akan dapat dilihat

secara detail pada model interaksi yang dilakukan oleh manusia. Secara umum,

model interaksi sosial dapat diartikan sebagai model interaksi sosial yang secara

individu, secara kelompok, serta kelompok dengan kelompok.

Dalam menjalani kehidupan, manusia harus bekerjasama dengan orang

lain karena pada dasarnya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.

Dengan adanya pandemic virus corona telah memberikan dampak yang sangat

merusak dalam berbagai bidang kehidupan.Karena virus ini dengan cepat

menyebar dari satu orang ke orang lainnya hanya lewat bersin, bersentuhan

langsung maupun lewat benda-benda yang telah terjangkit virus.Adapun jumlah

saat ini yang terinfeksi virus corona dan menurut data WHO pertangal 2 maret

2020 jumlah penderita 90.308 terinfeksi covid-19. Angka kematian 3.087 atau

2.3% dengan angka kesembuhan 45.726 orang . (Yuliana. 2020)

Penyebaran COVID-19 sangat menakutkan semua pihak. Semula muncul

di Wuhan, Cina, yang kemudian menyebar ke berbagi negara hingga

menimbulkan kasus ribuan manusia meninggal dunia. Segera hingga organisasi

kesehatan dunia mengumumkan COVID-19 sebagai pandemic,semua pihak turun

tangan menyatakan perang lawan wabah yang mematikan ini. Semua kalangan

bahu-membahu berusaha menemukan formula terbaik pencegahan COVID-19

Page 18: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

3

dari berbagai disiplin ilmu keilmuan. Di hampir seluruh negara diterapkan isolasi,

karantina, dan social distancing. Isolasi adalah pemisahan orang sakit dengan

penyakit menular dari orang yang tidak terinfeksi untuk melindungi orang yang

tidak terinfeksi (smith & freedman, 2020).

Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi perilaku yang berhubungan

dengan kesehatan, kesadaran akan risiko untuk membuat perubahan perilaku

masyarakat adalah unsur utama untuk membuat perubahan perilaku masyarakat

adalah unsur utama untuk meningkatkan kesehatan individu dan status kesehatan

masyarakat adalah unsur untuk meningkatkan kesehatan individu dan status

kesehatan masyarakat agar terhindar dari COVID-19.

Dalam kondisi saat ini, virus corona bukanlah suatu wabah yang bisa kita

abaikan begitu saja karna jika dilihat dari gejala orang akan mengira bahwa hanya

influenza biasa, tetapi bagi analisis kedokteran virus ini cukup berbahaya dan

mematiakan. Dalam mengantisifasi dan mengurangi jumlah penderita virus corona

saat ini memberikan kebijakan membatasi aktifitas keluar rumah, bekerja dirumah

, sekolah dirumahkan dan bahkan kegiatan ibadah pun dirumahkan.

Terkait perkembangan virus corona ini, akhirnya pemerintahan membuat

kebijakan sebagai langkah pertama yaitu berupa anjuran social distancing. Hal ini

dianggap sebagai salah satu upaya untuk mengurangi penyebaran virus. Oleh

karena itu, social distancing harus diimplementasikan, baik dalam kehidpan

sehari-hari upaya pola hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan

menggunakan air yang mengalir. Kebijakan praktik sosial bukanlah even yang

tunggal atau terisolir. Dengan demikian, kebijakan merupakan suatu yang

Page 19: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

4

dihasilkan pemerintah yang dirumuskan berdasarkan dari segala aspek kejadian

yang terjadi di masyarakat.Kejadian tersebut ini tumbuh dan praktik kehidupan di

masyarakat dan bukan merupakan peristiwa yang berdiri sendiri, terisolasi, dan

asing bagi masyarakat.

Interaksi sosial hubungan individu maupun kelompok dalam masyarakat

yang diterima oleh sebagian masyarakat karna bersumber dari nilai-nilai budaya

yang telah menjadi bagi dari pola hidup keseharian masyarakat itu sendiri.Pada

masyarakat pedesaan tentu memiliki karakteristik budaya tersendiri yang

membedakan dengan masyarakat perkotaan. Seperti pada solidaritas masyarakat

pedesaan yang lebih tinggi daripada perkotaan. Nilai-nilai dan kebiasaan yang ada

pada masyarakat pedesaan akan melekat di hati masing-masing individu ataupun

bisa berubah karena faktor mendesak tertentu seperti saat ini ketika pandemic

COVID-19.

Wabah COVID-19 bukan hanya berdampak pada segi kesehatan dan

perekonomiaan masyarakat. Tetapi juga berdampak pada pola interaksi sosial

yang didalamnya mengandung unsur penting sebagai gagasan, nilai, dan

normayang ada masyarakat pedesaan dalam menghadapi pandemic. Selain itu,

karna adanya pandemic ini hal sebaliknya juga bisa terjadi.Interkasi sosial yang

berubah karena ada tuntunan social distancing ditengah wabah virus COVID-19

sperti hanya kegitan berkumpul bersama, pengajian, arisan, ritinitas yang biasa

kita liat dipedasaan akhirnya mulai dikurangi sebagai solusi pencegahan

penyebaran COVID-19.

Page 20: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

5

Tetapi berbeda halnya dengan yang terjadi di desa sanrobone dimana di

desa sanrobone ini, masyarakatnya masih melakukan aktivitas sehari-hari tanpa

memperdulikan adanya larangan social distancing guna memutus rantai

penyebaran virus corona. Hal ini karena kurangnya pemahaman dan menganggap

sepele virus tersebut tanpa memikirkan betapa berbahayanya virus corona ini

sehingga masyarakat tetap melakukan kegiatan yang menjadi kebiasaan seperti

membajak sawah, berdagang, sholat berjamaah di masjid, dan masyarakat masih

sering berinteraksi di tempat-tempat keramaian.

Dari hal ini, dapat kita lihat kesenjangan yang sangat terlihat jelas dari segi

pola interaksi masyarakat yang berada di desa sanrobone mereka tetap melakukan

interaksi sosial seperti biasanya karena dengan alasan bahwa apabila mereka tidak

melakukan kegiatannya tersebut, seperti saat ini yang merupakan musim panen

padi yang mengharuskan mereka untuk tetap bekerja agar dapat menghidupi

kebutuhan sehari-harinya seperti makan dan sebagainya.

Penelitian yang mengkaji seputar era pandemi COVID-19dapat ditelusuri

antara lain melalui sejumlah studi mengenai pandemi COVID-19: persoalan dan

refleksi di Indonesia (Tasnim dkk., 2020), kebijakan pemberlakuan lockdown

sebagai antisipasi penyebaran corona virus covid-19 (Reski dkk., 2020). Kajian

yang lebih spesifik membahas interaksi sosial akibat bencana alamdi ulas

Wimbarda dkk,Patrina, dan Saputra. Namun kajian yang di ulas (Wimbarda

dkk.,2020) fokus tentang interaksi aktor pasca bencana gempa bumi. Studi

(patriana 2020) difokuskan mengenai interaksi sosial siswa korban letusan

sinabung. Dan studi (Saputa 2020) difokuskan tentang pola interaksi sosial korban

Page 21: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

6

bencana banjir. Semantara penelitian ini juga akan mengkaji interaksi sosial akibat

bencana tetapi bencana nonalam yaitu pandemi COVID-19. Letak kebaruan

(novelty) riset ini lebih fokus memotret dampak COVID-19 terhadap kehidupan

sosial masyarakat serta pola interaksi sosial masyarakat selama masa pandemic

COVID-19.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis memilih permasalahan yang

berkaitan dengan interaksi sosial dengan melakukan penelitian yang berjudul

―Pola Interaksi Sosial Pada Masa Pandemi COVID-19 (Studi Kasus Di Desa

Sanrobone Kabupaten Takalar)‖

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah di jelaskan di atas, maka

dapat di tuliskan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pola Interaksi Sosial Masyarakat di Desa Sanrobone

Kabupaten Takalar selama Masa Pandemic COVID-19 ?

2. Bagaimana dampak Pembatasan Interaksi Sosial Pada Masa pandemic

COVID-19 di Desa Sanrobone Kabupaten Takalar ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui Pola Interaksi Sosial Masyarakat Desa Sanrobone

Kabupaten Takalar Pada Masa Pandemic COVID-19

2. Untuk Mengetahui Dampak Pembatasan Interaksi Sosial Pada Masa

Pandemic COVID-19 Di Desa Sanrobone Kabupaten Takalar

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 22: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

7

1. Manfaat Teoritis

Menambah wawasan dalam ilmu pengetahuan serta informasi

tentang bagaimana pola interaksi sosial yang terjadi di masyarakat pada

saat pandemic corona virus saat ini Penelitian ini dapat serta seperti apa

cara yang dilakukan oleh masyarakat di desa sanrobone dalam

mencegah penyebaran virus corona ini

2. Manfaat Praktis

a. Untuk peneliti sendiri, sebagai bahan dalam proses peningkatan dan

pengembangan ilmu pengetahuan.

b. Untuk mahasiswa, sebagai bentuk aktualisasi kemampuan dan

keterampilan dalam bentuk yang nyata dan sarana untuk menambah

khasanah berpikir.

c. Untuk masyarakat, yakni memberikan informasi tentang COVID-19.

d. Untuk pemerintah, yakni sebagai pengambil kebijakan untuk

memberikan pemahaman tentang COVID-19.

E. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Interaksi sosial terjadi bila satu individu yang melakukan tindakan

dapat menimbulkan reaksi antara individu-individu lain. Interaksi

sosial juga tidak hanya berupa tindak kerja sama tetapi dapat berupa

persaingan dan pertikaian, jadi interaksi sosial adalah hubungan timbal

balik antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok

yang saling mempengaruhi

Page 23: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

8

2. Pandemic COVID-19

pandemic COVID-19, juga dikenal sebagai pandemic coronavirus

2019 adalah pandemic global penyakitcoronavirus 2019 (COVID-19)

yang sedang berlangsung, yang disebabkan oleh sindrom pernafasan

akut parah, coronavirus 2 (SARS – CoV-2). Wabah pertama kali

diidentifikasi pada desember 2019 di wuhan, cina.

Page 24: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep dasar interaksi sosial

1. Pola interaksi sosial

Manusia sebagai makhluk sosial selalu berhubungan dengan orang lain.

Dalam bergaul, berbicara, bersalaman, bahkan bertentangan sekalipun kita

memerlukan orang lain. Dalam bergaul dengan orang lain selalu ada timbal balik

atau melibatkan dua belah pihak. Interaksi sosial merupakan ciri khas kehidupan

bermasyarakat. Artinya kehidupan bermasyarakat akan kelihatan nyata dalam

berbagai bentuk pergaulan seseorang dengan orang lain.

Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktifitas-aktifitas

sosial. Interaksi sosial merupakan hbungan-hubungan sosial yang dinamis yang

menyangkut hbungan antara orang-orang perorang, antara kelompok-kelompok

manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Dan

apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat itu.Mereka saling

tegur menegur, berjabat tangan, saling berbicara dan bahkan mereka

berkelahi.Aktifitas-aktifitas seperti itu merupakan dalam bentuk-bentuk interaksi

sosial.

2. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Kimball Young Dan Raymond W. Mack (1959) mengatakan interaksi

sosial dapat terjadi apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

a. Adanya Kontak Sosial (Sosial Contact)

9

Page 25: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

10

Kontak berasal dari kata con atau cun yang berarti bersama-sama, dan

tango yang artinya menyentuh. Jadi, secara harifah kontak berarti saling

menyentuh. Dalam sosiologi kontak tidak hanya bersentuhan fifik saja, kadang-

kadang bisa terjadi tanpa fisik, misalnya berbicara melalui telon, menulis surat,

dan internet. Kontak hanya dapat berlangsung apabila kedua belah pihak sadar

akan kedudukan atau kondisi masing-masing. Untuk itu kontak memerlukan kerja

sama dengan orang lain. Di era globalisasi kontak dapat berlangsung dengan

mudah dan cepat, karna adanya kemajuan teknologi yang makin canggih.

Misalnya dengan adanya internet, HP, telpon, telegram, dan email.Kontak sosial

dapat dibedakan sebagai berikut.

b. Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide atau gagasan)

dari satu pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Suatu

kontak bisa terjadi tanpa komunikasi, jika terjadi kontak tanpa komunikasi maka

tidak akan terjadi interaksi sosial. Misalnya orang Makassar bertemu dengan

orang bugis, orang Makassar menyapa dengan bahasa makssar, maka komunikasi

tidak akan terjadi. Komunikasi dapat berdampak positif jika masing-masing dapat

menafsirkan apa yang dimaksud. Komunikasi juga bisa tidak baik apabila salah

satu pihak tidak dapat menafsirkan maksud pihak lain.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

Interaksi sosial sebagai bentuk hubungan manusia yang menimbulkan

aksi dan reaksi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar individu. Menurut

soerjono soekanto (2000:37), faktor yang memengaruhi interaksi sosial ada enam

Page 26: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

11

macam, sebagai berikut, a. Imitasi adalah proses belajar dengan cara meniru atau

mengikuti perilaku orang lain. Imitasi dpat berakibat positif bila yang ditiru

merupakan individu-individu baik menurut pandangan umum, b. Sugesti adalah

pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu,

sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/ pengaruh tersebut tanpa berpikirr

panjang. Sugesti biasanya dilakukan dari orang-orang yang berwibawa dan

mempunyai pengaruh besar dilingkungan sosialnya,c. Identifikasi adalah

kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan

individu lain yang ditiru. Orang lainyang menjadi sasaran identifikasi disebut

idola (dari kata idol yang berarti sosok yang dipuja). Identifikasi merupakan

bentuk lanjut dari proses sugesti dan proses imitasi yang telah kuat, d. Simpati

adalah perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang dan membuatnya

merasa seolah-olah berada dalam keadaan orang lain, e. Motivasi adalah

dorongan, rangsangan, atau stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain,

sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang

dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi

dapat diberikan dari seorang individu kepada kelompok, kelompok kepada

kelompok, individu kepada individu, f. Empati adalah proses kejiwaan seorang

individu untuk larut dalam perasaan orang lain baik suka maupun duka.

4. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation),

persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau

pertiakaian (conflict). Suatu pertikaian mungkin mendapatkan suatu penyelesaian.

Page 27: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

12

Mungkin penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu,

yang dinamakan akomodasi (accommodation); dan ini berarti bahwa kedua belah

pihak belum tentu puas sepenuhnya. Suatu keadaan dpat dianggap sebagai bentuk

keempat dari interaksi sosial. Keempat bentuk pokok dari interaksi sosial tersebut

tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, didalam arti bahwa interaksi itu dimulai

dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi

pertikaian untuk akhirnya smapai pada akomodasi. Akan tetapi, ada baiknya untuk

menelah proses-proses interaksi tersebut didalam kelangsungannya.

Dalam tulisan ini, akan diusahakan untuk mengagabungkan berbagai

sistematika tersebut diatas karena perbedaan yang fundamental sebanarnya tidak

ada. Perbedaan-perbedaan kecil terutama tampak pada daya cakup masing-masing

sistematika yang apabila digabungkan, diharapkan akan dapat menghasilkan

gambaran yang lebih jelas. Proses-proses interaksi yang pokok adalah sebagai

berikut.

a. Proses-proses yang asosiatif

1. Kerja sama/cooperation

Beberapa sosiologi menganggap bahwa kerja sama merupakan bentuk

interaksi sosial yang pokok. Sebaliknya, sosiolog lain menganggap bahwa kerja

samalah yang merupakan proses utama. Golongan yang terakhir tersebut

memahamkan kerja sama untuk menggambarkan sebagian besar bentuk-bentuk

interaksi sosial atas dasar bahwa segala macam bentukinteraksi tersebut dapat

dikembalikan pada kerja sma. Misalnya, apabila dua orang berkelahi, mereka

harus bekerja sama untuk saling bertinju. Pemberian arti semacam itu mengambil

Page 28: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

13

ruang lingkup yang terlalu luas sehingga menimbulkan garis-garis kabur yang

menyulitkan analisis. Kerja sama disini dimaksudkan sebgai suatu usaha bersama

antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau

beberapa tujuan bersama.

Kerja sama adalah kemampuan seseorang untuk bekerja bersama-sama

dengan orang lain atau secara kelompok dalam rangka menyelesaikan suatu tugas

atau kegiatan yang ditentukan sehingga mencapai daya guna yang sebesar-

besarnya. Kerja sama dapat muncul karena adanya orientasi perorangan terhadap

kelompoknya sendiri atau kelompok orang lain. Proses sosial terbentuknya kerja

sama secara tidak sengaja akan menimbulkan konflik sosial yang bersifat positif

maupun negatif. Agar kehidupan manusia dapat terasa lebih ringan dalam

permasalahan atau pekerjaan maka diperlukan suatu kerja sama. Contoh-contoh

dari kerja sama yang bersifat positif antara lain kerukunan, tawar-menawar,

kooptasi, koalisi. (Soerjono Soekanto, 2005: 70-88).

Lewis Thomas dan Elaine B. Johnson ( 2014, h. 164) juga

mengemukakan mengenai kerjasama adalah pengelompokan yang terjadi di antara

makhluk-makhluk hidup yang kita kenal. Kerja sama atau belajar bersama adalah

proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling

mengandalkan untuk mencapai suatu hasil mufakat. Ruang kelas suatu tempat

yang sangat baik untuk membangun kemampuan kelompok (tim), yang anda

butuhkan kemudian di dalam kehidupan. Sedangakan menurut Robert L. Clistrap

dalam Roestiyah (2008, h. 15) menyatakan ―Kerjasama adalah merupakan suatu

kegiatan dalam berkelompok untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu tugas

Page 29: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

14

secara bersama-sama‖, dalam kerjasama ini biasanya terjadi interaksi 47 antar

anggota kelompok dan mempunyai tujuan yang sama untuk dapat dicapai

bersama-sama.

Bentuk dan pola-pola kerja sama dapat dijumpai pada semua kelompok

manusia. Kebiasaan-kebiasaan dan sikap-sikap demikian dimulai sejak masa

kanak-kanak didalam kehidupan keluarga atau kelompok-kelompok kekerabatan.

Atas dasar itu, anak tersebut akan menggambarkan bermacam-macam pola kerja

sama setelah dia menjadi dewasa. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila

orang dapat digerakkan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada

kesadaran bahwa tujuan mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran

bahwa tujuan tersebut dikemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga

harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang

akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu

diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya rencana kerja samanya dapat

terlaksana dengan baik.

Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap

kelompoknya (yaitu in-group-nya) dan kelompok lainnya (yang merupakan out-

group-nya). Kerja sama mungkin akan bertambah kuat apabila ada bahaya luar

yang mengancam atau ada tindakan-tindakan luar yang menyinggung kesetiaan

yang secara tradisional atau institusional telah tertanam didalam kelompok, dalam

diri seorang atau segolongan orang, kerja sama dpat bersifat agresif apabila

kelompok dalam jangka waktu yang lama mengalami kekecewaan sebagai akibat

perasaan tidak puas karena keinginan-keinginan pokonya tak dapat terpenuhi

Page 30: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

15

karena adanya rintangan-rintangan yang bersumber dari luar kelompok itu.

Keadaan tersebut dapat menjadi lebih tajam lagi apabila kelompok demikian

merasa tersinggung atau dirugikan system kepercayaan atau dalam salah satu

bidang sensitive dalam kebudayaan.

2. Akomodasi/accommodation

Istilah akomodasi dipergunakan dalamdua arti, yaitu untuk menunjuk

pada suatu keadaan dan untuk menunjuk pada suatu proses. Akomodasi yang

menunjuk pada suatu keadaan, berarti adanya suatu keseimbangan (equilibrium)

dalam interaksi antara orang-perorang atau kelompok-kelompok manusia dalam

kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku didalam

masyarakat. Sebagai suatu proses, akomodasi menujuk pada usaha –usaha

manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapai

kestabilan.

Akomodasi mempunyai nilai atau makna yaitu: Persediaan atau

penyediaan tempat kediaman dan fasilitas yang dibutuhkan oleh seseorang atau

kelompok untuk memenuhi kebutuhan. Jadi akomodasi 30 dapat digunakan untuk

dua kebutuhan, pertama akomodasi sebagai suatu keadaan, dan yang kedua

akomodasi sebagai suatu proses. Akomodasi sebagai proses adalah usaha-usaha

manusia untuk meredakan pertentangan dalam mencapai kestabilan. Akomodasi

sebagai keadaan adalah kenyataan adanya keseimbangan kehidupan

bermasyarakat. (Soerjono Soekanto, 2005: 72).

Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu pengertian yang

digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam

Page 31: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

16

hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan pengertian adaptasi

(adaptation) yang dipergunakan oleh ahli-ahli biologi untuk menunjuk pada suatu

proses dimana makhluk-makhluk hidup menyesuaikan dirinya dengan alam

sekitarnya. Dengan pengertian tersebut dimaksudkan sebagai suatu proses dimana

orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang mula-mula saling

bertentangan, saling mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-

ketegangan. Sebenarnya pengertian adaptasi menunjuk pada perubahan-perubahan

organis yang salurkan melalui kelahiran, dimana makhluk-makhluk hidup

menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya sehingga dapat mempertahankan

hidupnya.

Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan

pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan

kepribadiannya.

Tidak selamanya suatu akomodasi sebagai proses akan berhasil

sepenuhnya. Disamping terciptanya stabilitas dalam beberapa bidang, mungkin

sekali benih-benih pertentangan dalam bidang-bidang lainnya masih tertinggi,

yang luput diperhitungkan oleh usaha-usaha akomodasi terdahulu. Benih- benih

pertentangan yang bersifat laten tadi (seperti prasangka) sewaktu-waktu akan

menimbulkan pertentangan baru. Dalam keadaan demikian, memperkuat cita-cita,

sikap dan kebiasaan-kebiasaan masa-masa lalu yang telah terbukti mampu

meredam bibit-bibit pertentangan merupakan hal penting dalam proses akomodasi

bagi pihak-pihak tertentu dirasakan menguntungkan, namun agak menekan bagi

Page 32: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

17

pihak lain, karena adanya campur tangan kekuasaan-kekuasaan tertentu dalam

masyarakat.

3. Asimilasi/Assimilation

Menurut Soekanto (1990 : 88), Asimilasi/assimilation merupakan proses

sosial dalam taraf lanjut yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi

perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau kelompok-kelompok

manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak,

sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan

bersama. Secara singkat, proses asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-

sikap yang sama walau kadangkala bersifat emosional dengan tujuan untuk

mencapai kesatuan. Persaingan atau competition merupakan suatu proses sosial,

baik yang bersifat individu maupun yang bersifat kelompok. Persaingan untuk

mendapatkan keuntungan tanpa menggunakan ancaman ataupun ke kerasan tanpa

menggunakan ancaman ataupun kekerasan. Persaingan untuk mendapatkan

keuntungan tanpa menggunakan ancaman ataupun kekerasan. Persaingan antar

individu dapat dilihat dari kasus dua pemuda yang bersaing dari kasus dua

pemuda yang bersaing memperoleh pekerjaan. Persaingan antar kelompok dapat

dilihat dari persaingan antara dua atau lebih perusahaan untuk mendapatkan suatu

proyek dari pemerintah. Persaingan selalu ada di masyarakat. Disadari atau tidak,

persaingan tersebut berlangsung setiap hari. (Soerjono Soekanto, 2005:79).

Sedangkan menurut Koentjaraningrat (1990 : 248), asimilasi adalah

proses sosial yang timbul bila golongan-golongan manusia dengan latar belakang

kebudayaan yang berbeda-beda, saling bergaul langsung secara intensif untuk

Page 33: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

18

waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi

masing-masing berubah sifatnya yang khas dan juga unsur-unsurnya masing-

masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.

Untuk mengurangi perbedaan-perbedaan antara orang atau kelompok itu,

asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan

dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama. Proses asimilasi dapat

terbentuk dengan sempurna apabila:

a. Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan yang berbeda.

b. Terjadi pergaulan antara individu atau kelompok secara intensif dan dalam

waktu yang relative lama.

c. Kebudayaan masing-masing kelompok saling berubah dan menyesuaikan

diri.

Soekanto (1990 : 90) juga mengatakan bahwa ada pula faktor-faktor

pendorong asimilasi, yaitu:

a. Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan.

b. Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.

c. Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan

yang dibawanya.

d. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.

e. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal.

f. Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya.

g. Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing

untuk menghadapi musuh tersebut.

Page 34: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

19

B. COVID-19

COVID-19 merupakan sejenis virus dari family coronaviridae yang

menyebabkan penyakit menular dan mematikan yang menyerang mamalia seperti

manusia pada saluran pernafasan hingga ke paru-paru. Pada umumnya pengidap

COVID-19 akan mengalami gejala awal berupa demam, sakit tenggorokan, pilek

dan juga batuk-batuk bahkan sampai parah dapat menyebabkan pneumonia. Virus

ini dapat menular melalui kontak langsung dalam jarak dekat dengan pengidap

COVID-19 melalui cairan pernafasan yang keluar dari tubuh penderita saat batuk

atau mengeluarkan ludah dan riyak.Itu sebabnya pemerintah Indonesia saat ini

sedang menggiatkan kegiatan social distancing. Dimana warga diminta untuk

selalu menjaga jarak 1-2 meter saat berinteraksi dengan masyarakat sekitar untuk

menghindari penyebaran virus COVID-19.Akibatnya sekolah-sekolah,

universitas, instansi yang masih dibawah naungan pemerintah diliburkan kegiatan

operasionalnya selama kurang lebih dua minggu dan diganti dengan kegiatan di

rumah atau istilah barunya adalah work from home. Secara tidak langsung ini akan

berakibat pada lemahannya perekonomian. Pasar-pasar akan sepi, pedagang-

pedagang kecil juga ikut sepi karena masyarakat banyak melakukan kegiatan di

rumah

Dari Wuhan China, COVID-19 lalu menyebar ke seluruh penjuru dunia

termasuk Indonesia. Virus ini dapat menular kepada orang lain melalui droplet

atau percikan air dari saluran pernapasan saat pengidap virus ini bersin, batuk atau

meludah. Karena daya tahan hidup virus ini mencapai 14 hari dan perpindahan

Page 35: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

20

atau penyebarannya sangat cepat mengakibatkan orang dengan mudah tertular

virus ini.

Pemerintah membuat kebijakan untuk menerapkan sosial distancing.

Sosial distancing berarti melakukan kegiatan mandiri dengan menerapkan jarak

minimal 1 meter terhadap manusia dan diganti dengan sekolah berbasis daring

atau online.Tempat wisata sudah banyak yang ditutup. Meniadakan kegiatan car

free day di seluruh daerah. Pelarangan mengadakan festival atau pameran.

Sebagian jalan menuju pusat kota banyak yang ditutup. Care-café juga dipaksa

tutup.Semua kebijakan ini dilakukan untuk mencegah keramaian atau

berkumpulnya masyarakat berskala besar dalam satu lingkup tempat.Sehingga

sebagain besar masyarakat memilih untuk dirumah saja sesuai dengan himbauan

dari Presiden Jokowi, ―bekerja, belajar, dan beribadah dirumah‖.

C. Kajian Teori

Max weber adalah salah satu ahli sosiologi dan sejarah bangsa jerman,

lahir di Erfurt, 21 April 1864 dan meninggal dunia di Munchen, 14 juni 1920,

Weber adalah guru besar di Freiburg (1894-1897), Heidelberg (sejak 1897), dan

Munchen (1919-1920). Weber melihat sosiologi sebagai sebuah studi tentang

tindakan sosial anatar hubungan sosial dan itulah yang dimaksudkan dengan

pengertian paradigma definisi sosial dan itulah yang di maksudkan dengan

pengertian paradigma definisi atau ilmu sosial itu. Tindakan manusia dianggap

sebagai sebuah bentuk tindakan sosial manakala tindakan itu ditujukan pada orang

lain.

Page 36: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

21

Max weber mengatakan, individu manusia dalam masyarakat merupakan

actor yang kreatif dan realitas sosial bukan merupakan alat yang statis dari pada

paksaan fakta sosial. Artinya tindakan manusia tidak sepenuhnya ditentukan oleh

norma, kebiasaan, nilai dan sebagainya yang tercakup di dalam konsep fakta

sosial. Walaupun pada akhirnya weber mengakui bahwa dalam masyarakat

terdapat struktur sosial dan pranata sosial.Dikatakan bahwa struktur sosial dan

pranata sosial merupakan dua konsep yang saling berkaitan dalam membentuk

tindakan sosial.

Max weber mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu tentang institusi sosial.

Sosiologi weber adalah ilmu tentang perilaku sosial. Menurutnya terjadi suatu

pergeseran tekanan ke arah keyakinan, motivasi, dan tujuan pada diri anggota

masyarakat , yang semuanya memberi isi dan bentuk kepada kelakuannya. Kata

perikelakuan dipakai oleh weber untuk perbuatan-perbuatan yang bagi si pelaku

mempunyai arti subjektif. Pelaku hendak mencapai suatu tujuan atau ia didorong

oleh motivasi. Perilakuan menjadi sosial menurut weber terjadi hanya kalau dan

sejauh mana arti maksud subjektif dari tingkahlaku membuat individu

memikirkan dan menunjukan suatu keseragaman yang kurang lebih tetap.

Max weber dalam memperkenalkan konsep pendekatan verstehen untuk

memahami makna tindakan seseorang, berasumsi bahwa seseorang dalam

bertindak tidak hanya sekedar melaksanakannya tetapi juga menempatkan diri

dalam lingkungan berfikir dan perilaku orang lain. Konsep pendekatan ini lebih

mengarah pada suatu tindakan bermotif pada tujuan yang hendak dicapai atau in

order to motive.

Page 37: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

22

Interaksi sosial merupakan perilaku yang bisa dikategorikan sebagai

tindakan sosail. Dimana tindakan sosial merupakan proses actor terlibat dalam

pengambilan-pengambilan keputusan subjectif tentang sarana dan cara untuk

mencapai tujuan tertentu yang telah dipilih, tindakan tersebut mengenai semua

jenis perilaku manusia, yang telah lewat, yang sekarang dan yang diharapkan

diwaktu yang akan datang. Tindakan sosial (sosial action) adalah tindakan yang

memiliki makna sebjektif (subjectif meaning) bagi dan dari actor

pelakunya.Tindakan sosial seluruh perilaku manusia yang memiliki arti subjectif

dari melakukannya.Baik yang terbuka maupun yang tertutup, yang diutarakan

secara lahir maupun diam-diam, yang oleh pelakunya diarahkan pada

tujuannya.Sehingga tindakan sosial itu bukanlah perilaku yang kebetulan tetapi

yang memiliki pola dan struktur tertunda makna tertentu.

Weber secara khusus mengklasifikasikan tindakan sosial yang memiliki

arti-arti subjektif tersebut kedalam empat tipe. Atas dasar rasionalitas tindakan

sosial, weber membedakan tindakan sosial menusia ke dalam empat tipe, semakin

rasional tindakan sosial itu semakin mudah dipahami :

1. Tindakan Rasionalitas Instrumental (Zwerk Rational)

Tindakan ini merupakan suatu tindakan sosial yang dilakukan seseorang

didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar tang berhubungan dengan

tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk

mencapainya .

2. Tindakan Rasional Nilai (Werk Rational)

Page 38: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

23

Sedangkan tindakan rasional nilai memiliki sifat bahwa alat-alat

yang ada hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar,

sementara tujuan-tujuannya sudah ada di dalam hubungannya dengan

nilai-nilai individu yang bersifat absolut.

3. Tindakan Afektif (Affectual Action)

Ripe tindakan sosial ini lebih didominasi perasaan atau emosi

tanpa refleksi intelektual atau perencanaan sadar.Tindakan afektif sifatnya

spontan, tidak rasional, dan merupakan ekspresi emosional dari individu.

4. Tindakan Tradisional (Tradisional Action)

Dalam tindakan jenis ini, seseorang memperlihatkan perilaku

tertentu karena kebiasaan yang diperoleh dari nenek moyang, tanpa

refleksi yang sadar atau perencanaan.Kedua tipe tindakan yang terakhir

sering hanya menggunakan tanggapan secara otomatis terhadap

rangsangan dari luar.Karena itu tidak termasuk kedalam jenis tindakan

yang penuh arti yang menjadi sasaran penelitian sosiologi.Namun

demikian pada waktu tertentu kedua tipe tindakan tersebut dapat berubah

menjadi tindakan yang penuh arti sehingga dapat dipertanggungjawabkan

untuk dipahami.

Tindakan sosial menurut Max Weber adalah suatu tindakan individu

sepanjang tindakan itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan

diarahkan kepada tindakan orang lain. Suatu tindakan individu yang mengarah

kepada benda mati tidak masuk dalam kategori tindakan sosial, suatu tindakan

Page 39: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

24

akan dikatakan sebagai tindakan sosial ketika tindakan tersebut benar-benar

diarahkan kepada orang lain.

D. Kerangka Pikir

Kerangka piker penelitian guna menganalisis Pola Interaksi Sosial Di Era

Pandemic COVID-19. Diketahui dari kondisi interaksi sosial individu dengan adat

istiadat dan intitusi. Penelitian ini hanya focus pada interaksi sosial di era

pandemic COVID-19 dimasyarakat Desa Sanrobone yang masyarakatnya masih

melakukan aktivitas sehari-hari tanpa memperdulikan adanya larangan social

distancing guna memutus rantai penyebaran virus corona. Interaksi sosial individu

dibedakan menjadi dua, yakni interaksi asosiatif dan interaksi disosiatif.Kedua

variable tersebut selanjutnya diteliti lebih dalam subvariabel yang ada

didalamnya, dimana variabel interaksi asosiatif terdiri dari perilaku kooperatif,

akomodasi, dan asimilasi, sedangkan variabel interaksi disosiatif terdiri dari

perilaku persaingan, kontravensi dan pertentangan. Penelitian ini sebatas untuk

menggali lebih dalam terkait kareakteristik masyarakat dalam berinteraksi di era

pandemic virus corona yang ada di Desa Sanrobone Kabupaten Takalar. Kerangka

berpikir penelitian ini dapat di lihat bagannya sebagai berikut :

Page 40: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

25

Gambar. Skema Kerangka Pikir

E. Penelitian Relevan

Pandemic COVID-19: persoalan dan refleksi di Indonesia. Masrul, leon

A. Abdillah, tasnim tahun 2020. Kata sosial distansing (pembatasan sosial)

menjadi familiar ditengah masyarakat kita akhir-akhir ini. Melakukan sosial

distancing diyakini oleh sebagian orang sebagai cara yang ampuh dalam

mengurangi penyebaran wabah penyakit menular. Pandemic COVID-19 juga

memberikan dampak sosial, ekonomi, dan politik. Melihat sekolah dan universitas

ditutup, tempat perbelanjaan sepi, angkutan umum dibatasi dan lain sebgainya.

Kondisi ini menunjukkan bagaimana situasi saat ini sangat mengkhawatirkan dan

perlu strategi bersama untuk penanganannya.

Kebijakan pemberlakuan lockdown sebagai antisipasi penyebaran corona

virus covid-19 (Nur Rohim Yunus, Annisa Rezki., 2020). Tahun 2020 merupakan

Interaksi Sosal Di Era Pandemic Covid-19 Pola Interaksi

Sosial

Desa Sanrobone Kab.Takalar

Bagaimana Dampak

Interaksi Sosial Era Covid-19

Di Desa Sanrobone

Kabupaten Takalar ?

Bagaimana Pola Interaksi Sosial

Masyarakat Desa Sanrobone

Kabupaten Takalar Selama Masa

pandemic Covid-19 ?

Hasil Dan Temuan

Page 41: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

26

tahun yang mengkhawatirkan seluruh Negara tanpa terkecuali Negara Indonesia.

Hal itu disebabkan munculkan wabah virus corona, yang bermula dari kota wuhan

china, dan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Awalnya pemerintah tidak

mengikuti cara yang digunakan oleh beberapa Negara lainnya terkait informasi

yang diberikan mengenai virus corona COVID-19, yaitu dengan melakukan reaksi

cepat sosialisasi pencegahan. Penyebabnya, agar masyarakat Indonesia tidak

khawatir dengan isu yang mengkhawatirkan , selain untuk meminimalisir adanya

berita Hoax dari segelintir orang yang tidak bertanggung jawab. Akhirnya wabah

COVID-19 ini juga menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi masyarakat, karena

banyak warga Indonesia yang terkena dampak penularan virus ini.Oleh kernanya,

pemerintah berinisiatif untuk mengambil kebijakan lockdown selama 14 hari guna

mengantispasi penularan wabah corona ini. Hasil penelitian menyatakan bahwa

Indonesia sudah mengalami kondisi dimana kekhawatiran masyarakat terhadap

COVID-19 cukup besar, sehingga diperlukan kebijakan pemerintah untuk

melakukan lockdown, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus

covid-19.

Kajian yang lebih spesifik membahas interaksi sosial akibat bencana

alam di ulas Wimbarda dkk, Patrina, dan Saputra Namun kajian yang di interaksi

actor pasca bencana gempa bumi. (Wimbarda dkk.,2020) penelitian ini bertujuan

untuk memberikan pemahaman mengenai proses interaksi berbagai actor yang

terlibat dalam kegiatan rekonstruksi perumahan dipenelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dampak gempa bumi jawa barat pada tahun 2009. Penelitian

ini menggunakan pendekatan kualitatif dan difokuskan pada penggambaran pola

Page 42: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

27

peran yang diambil oleh setiap actor yang terlibat dan mengeksplorasi interaksi

mereka.Penelitian ini menemukan bahwa pengukuran statistic dan analisis jejaring

sosial. Actor jejaring tersebut terdiri dari empat unsur utama, yaitu pemerintah,

masyarakat,lembaga usaha dan donor, serta kelompok eskternal. Peningkatan

intensitas interaksi dalam jejaring melalui penyusunan ketentuan serta

peningkatan kapasitas interaksi dalam rekomendasi dalaam studi ini.Pola Interaksi

Sosial Korban Bencana Banjir (Studi Kasus Tanggap Darurat Bencana Banjir

Bandang Dikampung Mulya Jaya Kelurahan Karang Maritime Kecamatan

Panjang Kota Bandar Lampung), Ahmad Angga Saputra, 2020. Perbedaan pada

data mengenai bencana banjir, dapat dilihat meskipun jumlah peristiwa bencana

banjir di Indonesia mengalami penurunan, yaitu pada tahun 2017 sebanyak 979

peristiwa kemudian pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 871

peristiwa, tetapi tetap saja peristiwa bencana banjir memiliki jumlah kejadian

yang tinggi, dampak-dampak yang dirasakan oleh korban bencana banjir juga

kemungkinan sangat besar, baik dampak sosial, lingkungan, ekonomi, kesehatan,

psikologis dan lainnya. Sedangkan penelitian saya Hingga saat ini, total ada

sekitar 162 ribu orang meninggal dunia akibat virus corona ini. WHO (World

Health Organization) beserta masing-masing pemerintah di seluruh negara

melakukan beberapa tindakan guna mencegah penyebaran virus corona agar tidak

semakin parah.

Studi Interaksi sosial siswa korban letusan sinabung (patriana 2020).

Penelitian ini adala penelitian kualitatif yaitu pendekatan yang menggali informasi

dan informan kunci, informan kunci adalah guru geografi disekolah pengunsian

Page 43: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

28

dikabupaten karo.Teknik pengumpulan data yang digunakan angket, observasi

dan wawancara. Data yang telah diperoleh diuji keabsahannya dengan teknik

ketekunan pengamatan dan triagulasi. Teknik analisis data dilakukan dengan

tahap deskriptif, persyaratan asumsi dan model analisis jalur serta pengambilan

kesimpulan.Siswa korban sinabung yang di ungsikan ini tetap terus belajar

ditempat pengungsian, atau belajar bergantian dengan sekolah tempat dia

mengungsi dan dia dapat belajar pada siang hari dan biaya sekolah dogratiskan.

Interaksi sosial antara siswa trauma dengan adanya bencana tersebut tetapi daya

juanguntuk belajar kesekolah sangatlah kurang sekali jarak dari sekolah dan

rumah sangat jauh sekali dan maka dari iyu diberikan bimbingan rohani dan

motivasi oleh guru kepada anaknya agar siswa tersebut termotivasi untuk

bersekolah lagi .

Page 44: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

Berdasarkan pada pokok permasalahan yang diteliti, jenis penelitian yang

digunakan dalam pola interaksi sosial di era pandemic COVID-19 yang ada di

Desa Sanrobone Kab Takalar adalah metode kualitatif yang dimana jenis

penelitian ini bermaksud untuk memahami kejadian tentang apa yang dialami

subjek penelitian misalnya perilaku, tindakan dan lain-lain. Metode penelitian ini

dapat digunakan dengan lebih banyak segi dan luas dari metode yang lain serta

juga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan. Pedekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

studi kasus, hal ini karena permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah

masalah interaksi sosial diera pandemic COVID-19 yang ada di Desa Sanrobone.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Desa Sanrobone Kec. Sanrobone Kab.

Takalar. Penelitian dilakukan mulai dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober sampai

24 Desember 2020. Alasan peneliti memilih Desa Sanrobone sebagai lokasi

penelitian adalah karna di Desa Sanrobone Interaksi yang dilakukan selama

pandemic COVID-19 ini memiliki pengaruh tersendiri terhadap tingkat

perkembangan COVID-19 dimana pada masa pandemic, interaksi yang dilakukan

oleh masyarakat di Desa Sanrobone tetap memiliki intensitas yang tinggi dimana

hal tersebut menyalahi aturan Pemerintah dalam melakukan protokol kesehatan

yaitu social distancing.

29

Page 45: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

30

Rancangan Kriteria Pemilihan Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian Penelitian yang dilakukan terkait dengan interaksi

sosial yang terjadi di Desa Sanrobone Kab

Takalar pada masa pandemic COVID-19

Persoalan Penelitian Pada masa pandemic COVID-19, di Desa

Sanrobone terlihat masih melakukan interaksi

sosial dalam intensitas seperti hari normal dimana

pada hal tersebut terdapat persoalan yang

dianggap oleh peneliti telah melanggar aturan

protocol kesehatan yang dianjurkan oleh

pemerintah yakni social distancing sehingga

peneliti merasa tertarik untuk menelitinya.

C. Informan Penelitian

Didalam penelitian ini adalah seseorang yang akan memberikan informan

yang bersangkutan dengan penelitian ini . Alasan memilih informan tambahan

adalah mereka yang dapat memberikan informan walaupun tidak langsung

terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. Pada ini peneliti menggunakan teknik

purposive sampling sebagaimana pendapat Nasution bahwa purposive sampling

dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti

menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu.Informan tersebut dapat

disebut juga sebagai informan kunci. Informan kunci yang dipilih oleh peneliti

Page 46: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

31

disini ialah Kepala Desa Sanrobone. Mengenai informan utama disini ialah

masyarakat yang berpropesi sebagai ASN dan petani yang dimana dua informan

tersebut memiliki perbedaan intensitas terhadap interaksi yang dilakukannya pada

masa pandemic saat ini. Untuk informan tambahan peneliti memilih organisasi

sosial yang kerap kali mengjungi Desa Sanrobone dalam rangka bakti sosial.

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif

sekaligus membatasi guna memilih mana data yang relevan dan mana yang tidak

relevan. Pembatasan dalam penelitian kualitatif ini didasarkan pada tingkat

kepentingan/urgensi dari masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Penelitian

ini akan difokuskan pada pola interaksi sosial di era pandemic COVID-19 untuk

melakukan social distancing dimana masyarakat dilarang berkumpul di satu

tempat yang sama.

E. Intsrumen Penelitian

Pengumpulan data sebuah penelitian yang dilakukan dengan berbagai

metode-metode penelitian seperti Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi,

memerlukan alat bantu sebagai intrumen. Yang dimkasud yaitu telpon genggam

untuk recorder, pulpen, buku. Telpon genggam untuk recorder, digunakan untuk

merekam suara ketika melakukan pengumpulan data, dalam metode wawancara,

observasi. Sedangkan pulpen dan buku untuk menuliskan informasi data yang

didapat dari narasumber.

F. Jenis Dan Sumber Data Penelitian

1. Jenis Data

Page 47: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

32

Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan

dalam bentuk angka.yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu

gambaran umum objek penelitian ini yang meliputi: pola interaksi sosial diera

pandemic COVID-19

2. Sumber Data

Sumber data primer. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh secara langsung maupun mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada

beberapa narasumber. Dalam kontek ini, data yang diperoleh merupakan hasil

wawancara dengan menggunakan panduan wawancara dan juga dokumentasi

berupa gambar

G. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Penelitian yang akan dilakukan mengenai interaksi sosial yang mengenai

interaksi sosial yang terjadi di era pandemic COVID-19 akan dilakukan di dusun

salekowa, kecamatan sanrobone, kabupaten takalar, Sulawesi selatan. Peneliti

memilih tempat tersebut karena adanya perbedaan interaksi sosial yang terjadi di

desa tersebut pada masa pandemic saat ini. Peneliti tertatik untuk melakukan

penelitian ditempat tersebut karena masyarakat yang sebagian besar berprofesi

sebagai petani masih saling berinteraksi sosialantar satu sama lainnya pada masa

pandemic saat ini. Hal tersebut tidaklah sesuai dengan protocol kesehatan yang

mewajibkan masyarakat melakukan segala aktifitas hanya di rumah saja.

Page 48: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

33

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan dengan maksud tertentu yang

dilakukan kedua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu. Wawancara dalam penelitian terjadi dimana peneliti sedang

berbincang-bincang dengan narasumber dengan tujuan menggali informasi

tentang topik wawancara pola interaksi sosial di masa pandemic COVID-19

melalui pertanyaan-pertanyaan dan mengunakan Teknik tertentu.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah setiap bahan tertulis, film dan gambar yang

dapat memberikan informasi. Melalui teknik ini penulis berupaya untuk mencari

data dari hasil sumber tertulis, melalui dokumen atau apa saja yang memiliki

relevansi sehingga dapat melengkapi data yang diperoleh di lapangan. Data yang

dikumpulkan melalui tahap ini adalah meliputiPhoto pelaksanaan penelitian yang

terkait dengan pengumpulan data tentang melakukan social distancing dimana

masyarakat dilarang berkumpul di satu tempat yang sama. Akibat hal ini, tentunya

membawa dampak yang sangat buruk bagi masyarakat akibat dari social

distancing ini karena semua aktivitas sosial ditiadakan.

H. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data diperlukan beberapa tahapan, seperti yang

diungkapkan Bungin dalam bukunya Analisis Data Penelitian Kualitatif, yakni:

Page 49: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

34

a. Data collection, atau koleksi data ialah pengumpulan data dengan

analisis data, yang mana data tersebut diperoleh selama melakukan

pengumpulan data tanpa proses pemilahan.

b. Data reduction yaitu pengolahan data yang mencakup kegiatan

mengikhtiarkan hasil pengumpulan data selengkap mungkin, dan

memilah-milahnya ke dalam satuan konsep tertentu, kategori tertentu

atau tema tertentu.

c. Data display atau penyajian data ialah data yang dari kencah

penelitian dipaparkan secara ilmiah oleh peneliti dengan tidak

menutupi kekurangan.

d. Conclusions drawing atau penarikan kesimpulan dengan melihat

kembali pada reduksi data (pengurangan data) dan data display

sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari data yang

diperoleh

I. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data digunakan untuk menjamin bahwa semua data yang telah

diamati dan diteliti relevan dengan yang sesungguhnya, agar penelitian ini

menjadi sempurna. Untuk keabsahan data penulis menggunakan Triangulasi yaitu

mengadakan perbandingan, antara teori dan hasil di lapangan pada sumber data

yang satu dengan yang lain. Teknik Triangulasi adalah teknik pengabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu. Ada empat (4) yaitu: teknik

Triangulasi dengan sumber, metode, penyidik dan teori.

Page 50: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

35

Untuk memperoleh tingkat keabsahan data penelitian menggunakan

triangulasi yakni mengadakan perbandingan atau pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu, triangulasi dalam penelitian ini meliputi

triangulasi teori dan triangulasi sumber. Triangulasi sumber yaitu perbandingan

atau pengecekan balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

waktu dan alat yang berbeda, dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan (observasi) dengan data hasil

wawancara.

b. Membanding apa yang dikatakan informan di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

c. Membanding data hasil wawancara dengan isi dokumen yang dihimpun

atau berkaitan

J. Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan bagian penting dari riset modern, terutama

ketika riset yang dilakukan menempatkan manusia sebagai subjek penelitian.Pada

prosedur etis bisa digambarkan sebagai pengakuan oleh peneliti atas hak-hak asasi

subjek yang terlibat dalam penelitian.Subjek penelitian tersebut adalah informan

atau narasumber yang terlibat dalam proses riset. Sejak menyusun proposal atau

laporan riset, peneliti perlu menjelaskan secara eksplisit bahwa penelitian yang

dilakukannya steril dari pelanggaran kode etik.

Page 51: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

36

a. Memberitahukan maksud dan tujuan penelitian kepada narasumber.

b. Melakukan kesepakatan dengan narasumber untuk melakukan proses

penelitian.

c. Menjaga privasi narasumber apabila topikpenelitian diaggap sensitive.

d. Meminta persetujuan narasumber apabila ingin mengambil bukti penelitian

seperti rekaman suara, video, maupun gambar.

Page 52: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

37

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Desa Sanrobone

Desa Sanrobone Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar sebelum

berdirinya NKRI merupakan wilayah kerajaan.

Tumpukan batu bata merah membentuk dinding tebal selebar empat

meter dan setinggi enam meter. Batuan rapuh berlumut tak terawat itu melintang

sepanjang 20 meter saja, namun usianya jauh lebih tua dari negara Indonesia.

Benteng Sanrobone itulah namanya, Benteng Sanrobone di bangun pada abad XV

dari buah tangan Raja Sanrobone I, Karaeng Dampang Panca Belong Benteng ini

mulai dibangun pada tahun 1515 atas perintah Raja Gowa Tumapa'risi Kallonna

dan rampung pada tahun 1520. Terletak di Desa Sanrobone,

Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan. Daeng

Nompo, Imam Desa Sanrobone kepada Liputan6.com, Sabtu (16/5/2015).(Di

akses 26 Januari 2021)

Benteng ini dulunya seluas 25.54 Ha dengan ukuran sisi barat sepanjang

573 m, sisi selatan 529 m, sisi timur 748 m dan sisi utara 332 m. Benteng ini

terbuat dari batu bata dan berbentuk perahu dengan panjang sekitar 3,7 km dan

mempunyai 7 pintu yaitu 4 pintu besar searah dengan mata angin dan 3 pintu

kecil. (Daeng Nompo, Imam Desa Sanrobone kepada Liputan6.com, Sabtu

(16/5/2015). (Di akses 26 Januari 2021)

Sisa-sisa benteng yang ada pun hanya sekilas tampak seperti tembok

lebar berbatu bata merah biasa dengan hiasan dua meriam panjang seberat 150 kg

37

Page 53: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

38

yang kini berkarat tak terpelihara. Selebihnya hanya tanah lapang luas dengan

papan bertuliskan "Kawasan Ini Dilindungi Direktorat Perlindungan dan

Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala". (Daeng Nompo, Imam Desa

Sanrobone kepada Liputan6.com, Sabtu (16/5/2015). (Di akses 26 Januari 2021)

Benteng ini runtuh bersama dengan benteng somba opu dan beberapa

benteng lain yang diratakan dengan tanah oleh Cornelis Speelman, Jenderal

pasukan VOC pada perang Makassar (Oktober 1666-12 Juni 1669). Total di

wilayah kekuasaan Kerajaan Gowa-Tallo ada 14 benteng. Kini hanya tersisa satu

benteng yang masih utuh yakni Benteng Pannyua atau Fort Rotterdam. (Daeng

Nompo, Imam Desa Sanrobone kepada Liputan6.com, Sabtu (16/5/2015). (Di

akses 26 Januari 2021)

Kompleks Benteng Sanrobone semakin hancur pada masa

pemberontakan DI/TII. Istana kerajaan dibakar pada tahun 1956 oleh

pemberontak lantaran Raja Sanrobone ke 23 (Raja terakhir 1950-1956),

Mallombasi Daeng Kilo, memihak ke Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Akibatnya, semua catatan sejarah tentang Sanrobone dan barang kerajaan habis

tidak tersisa. Yang tersisa hanya tungku besar terbuat dari batu bata merah dan

tiang pemancing yang digunakan sebagai penanda upacara pengangkatan Raja

Sanrobone. (Daeng Nompo, Imam Desa Sanrobone kepada Liputan6.com, Sabtu

(16/5/2015). (Di akses 26 Januari 2021)

Di kompleks ini juga terdapat Masjid Raya Baitul Muqqadis yang berdiri

sejak Abad Ke 18, mesjid ini sudah berdiri di Desa Sanrobone sekitar tahun 1500-

an. Masjid tersebut didirikan Syekh Muhyidin yang bergelar Tuantarilima. Syekh

Page 54: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

39

ini yang memperkenalkan Islam dan mendirikan shalat Jumat pertama kalinya di

Sanrobone, di bagian lain, terdapat kompleks pemakaman tua milik raja dan

keturunannya seluas 60 x 44 meter persegi. Setidaknya ada 44 nisan penuh lumut

dengan pahatan tak jelas hampir terhapus berserakan di sebidang tanah penuh

ilalang. Yang paling menarik perhatian adalah dua nisan berkubah runcing

setinggi lima meter bercat putih kusam dengan hiasan kubah. Dua nisan itu

bertuliskan kaligrafi Arab gundul dengan pola hias sulur-suluran dan tumbuh-

tumbuhan. Makam berkubah itu pernah dipugar ulang karena bagian atapnya

runtuh akibat dimakan usia. "Sang penghuni nisan adalah raja ke-14, Karaengta

Kalukuang dan Karaeng Timinanga Ri Masigeria bergelar Tuminanga Ri

Agurana, ulama penyebar Islam di Sanrobone," Sekilas, makam berkubah

Sanrobone tampak sama bentuknya dengan makam berkubah di kompleks

pemakaman raja-raja Gowa di Sungguminasa, Kabupaten Gowa. Kesamaan ini

konon menunjukkan Kerajaan Gowa, Tallo, dan Sanrobone termasuk kerajaan

kembar. (Daeng Nompo, Imam Desa Sanrobone kepada Liputan6.com, Sabtu

(16/5/2015). (Di akses 26 Januari 2021)

B. Keadaan Geografis

Desa Sanrobone merupakan salah satu dari 6 Desa di Kecamatan

Sanrobone dengan luas wilayah 459,6 km dari luas wilayah Kecamatan Sanrobone

fasilitas kesehtan yang ada di Desa Camba-camba yakni 1 Puskesmas dan 5

Posyando, jarak anatara Desa Sanrobone dengan Puskesmas sekitar 1 km.

Desa Sanrobone terdiri dari 5 dusun yaitu Dusun Sanrobone, Dusun

Kasuarrang, Dusun Lau, Dusun Salekowa, dan Dusun Bontoa. Jarak antar

Page 55: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

40

Lingkungan kurang lebih 1 km. jarak dari Desa Sanrobone ke Kota Kabupaten

Takalar sekitar 7 km, dan jarak dari Desa Sanrobone ke Provinsi Sulawesi Selatan

sekitar 60 km. (Buku profil Desa Sanrobone)

Dari segi geografis, Desa Sanrobone kondisi alamnya sebagaian besar

terdiri dari persawahan. Didesa Sanrobone ini terdapat mata air yang paling

berperan sebagai sumber air bersih yaitu air PDAM dan sumur gali yang

digunakan oleh masyarakat Desa untuk sumber air minum, keperluan rumah

tangga dan juga mengairi persawahan, sehingga sebagian besar masyarakat

menjadikan pertanian sebagai mata pencaharian yang utama.

Berikut batas wilayah Desa Sanrobone yaitu sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Pa’dinging

b. Sebeleh selatan berbatasan dengan Desa Banyuanyara

c. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Lagaruda

d. Sebeleh timur berbatasan dengan Desa Ujung Baji

C. Keadaan Penduduk

1. Jumlah penduduk

Penduduk wilayah Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar sebanyak

9869 jiwa. Dan lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut :

Table 1

Jumlah Penduduk Dan Kk Masyarakat Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar

Tahun 2020

NO Nama Desa Jumlah Penduduk Jumlah KK

Page 56: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

41

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Sanrobone

Lagaruda

Banyuanyara

Paddinging

Ujung Baji

Tonasa

2.876

2.109

3.154

3.872

2.043

693

752

531

774

982

476

175

Jumlah Total

Sumber : Buku Profil Desa Sanrobone, 2020

Berdasarkan table 1 diatas, dapat diketahui bahwa masyarakat di Desa

Sanrobone berada diurutan ketiga penduduk terbanyak dengan jumlah jiwa 2.876

yang dimana penduduk/masyarakat tersebutlah yang peneliti akan teliti mengenai

bagaimana pola interaksinya selama masa pandemic COVID 19 dan apakah

dampak yang ditimbulkan dari interaksi tersebut selama pandemic COVID 19.

a. Pendidikan Penduduk

Kemampuan pendidikan penduduk masyarakat Kecamatan Sanrobone

Kabupaten Takalar, khususnya pendidikan penduduk masyarakat Desa Sanrobone

tergolong masih sangat rendah, karena masyarakatnya lebih banyak yang tidak

sekolah dan tingkat pendidikan penduduknya kebanyakan hanya tamat di tingkat

Sekolah Dasar (SD). Lebih jelas mengenai hal tersebut, dapat dilihat pada table 2

yaitu sebagai berikut :

Table 2

Keadaan Pendidikan Masyarakat Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar

Tahun 2020

Page 57: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

42

NO Tingkat Pendidikan Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Belum/tidak sekolah

Belum tamat SD/Sederajat

tamat SD/Sederajat

tamat SMP/Sederajat

tamat SMA/Sederajat

Tamat D-I/II

Akademic/D-III

D-V/Strata-I

Strata-II/III

4.114

1.515

4.258

1.919

2.519

135

78

261

10

Sumber : Buku Profil Desa Sanrobone, 2020

Kemampuan penduduk masyarakat kecamatan sanrobone kabupaten

takalar dalam bidang pendidikan tergolong cukup rendah, dengan melihat data

pada table 2 di atas.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya suatu pendidikan memang masih

sangat kurang, di samping kebutuhan ekonomi yang mendesak sehingga banyak

di antara anak-anak mereka hanya sampai tamat SD, SMP, dan SMA, selanjutnya

merekaamelanjutkan kegiatan dikebun, lading atau lapangan kerja lain guna

kebutuhan.

b. Ekonomi

Penduduk kecamatan sanrobone kabupaten takalar, pada umumnya

bermata pencaharian antara lain petani, nelayan, pedangan dan lain-lain.Lebih

jelas mengenai hal tersebut dapat dilihat pada table berikut ini.

Page 58: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

43

Table 3

Mata Pencaharian Masyarakat Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar Tahun

2020

NO Jenis pekerjaan Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1. Petani / Nelayan 6.103 3.907

2. Pedangan 45 70

3. Montir 15 -

4. Pengawai negara sipil 30 45

Jumlah

Sumber : Buku Profil Desa Sanrobone, 2020

Dari table di atas dapat dilihat bahwa masyarakat yang ada di wilayah

Desa Sanrobone Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar mayoritas

penduduknya bermata pencarian sebagai petani dan nelayan karena sebagian

kawasan Desa Sanrobone adalah kawasan persawahan dan lautan.

D. Sosial Budaya/Agama Masyarakat Desa Sanrobone

Desa Sanrobone sangat dikenal dengan situs peninggalan sejarah

kerajaan dan benteng Sanrobone dan berbagai tradisi kebudayaan lainnya yang

masih berlansung sampai hari ini. Beberapa tradisi budaya tersebut antara lain,

kegiatan untuk memulai acara panen raya (Appadekko), memperingati kelahiran

nabi Muhammad (Maudu), tradisi untuk menolak segala bala, bencana ataupun

malapetaka yang akan menimpa masyarakat (Songkabala), tradisi pembacaan

naskah (kitta) Tulkiyamat ketika ada salah seorang anggota keluarga yang

Page 59: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

44

meninggal, dan lain sebagainya. Kesemuanya merupakan warisan budaya dan

kearifan lokal leluhur masyarakat Sanrobone yang merupakan kekayaan budaya

dan modal sosial masyarakat.

Dalam era globalisasi yang terbuka ini, terpaan informasi sangat

memungkinkan seseorang mengadopsi nilai-nilai, pengetahuan, dan kebiasaan

luar lingkungan sosialnya dan jauh dari jangkauannya secara fisik. Globalisasi ini

telah menimbulkan pergulatan antara nilai-nilai budaya lokal dan nilai-nilai

budaya global (modern) yang semakin tinggi intensitasnya. Sementara dipahami

bahwa nilai-nilai modern tidak selalu membawa kebaikan bagi pengembangan

nilai-nilai budaya lokal.

Pertukaran informasi termasuk nilai antarbangsa yang berlangsung

dengan cepat dan penuh dinamika, mendorong terjadinya proses perpaduan nilai,

kekaburan nilai, bahkan terkikisnya nilai-nilai asli yang sebelumnya sakral dan

menjadi identitas suatu bangsa (Fukuyama dalam Suwardani, 2015). Ketika nilai-

nilai globalisasi diagungagungkan oleh para pendukungnya, maka saat itu pula

terjadi proses penggiringan nilai-nilai budaya tradisional masyarakat yang pada

akhirnya mengakibatkan kegamangan nilai.

Kegamangan nilai yang dialami masyarakat dewasa ini terjadi karena sisi

negatif modernisasi dengan lebih mengutamakan kemampuan akal, dengan

memarginalkan peranan nilai-nilai transendental serta tunduk pada paham

individua- lisme, materialisme, dan kapitalisme. Akibatnya, terjadi berbagai

bentuk penyimpangan nilai moral yang tercermin dalam corak, gaya, dan pola

hidup masyarakat. Fenomena menguatnya corak dan gaya hidup masyarakat yang

Page 60: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

45

hedonis cukup mengkhawatirkan bagi pelestarian nilai-nilai lokal, dan

memberikan dampak negatif terhadap jati diri orang Takalar, khususnya di Desa

Sanrobone.

Padahal, masyarakat Sanrobone telah memiliki tradisi beberapa tradisi

budaya seperti prosesi perayaan Maulid Nabi Muhammad, tradisi Songkabala,

Appadekko, tradisi pembacaan Tulkiyamat dan lain lain. Keseluruhan tradisi

tersebut menunjukkan nilai-nilai karakter terhadap Tuhan Yang Maha Esa, nilai-

nilai karakter terhadap diri sendiri dan sesama, nilai-nilai karakter terkait dengan

kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme sera nilai-nilai terkait dengan alam

(Rudi Amir, 2017).

Gambaran di atas, menunjukkan bahwa ada landasan yang kuat dan segi-

segi positip tentang kemampuan orang Sanrobone dengan kebudayaannya yang

masih bersifat tradisional. Akan tetapi, dengan banyaknya pengaruh dan penetrasi

budaya lain dengan membawa kultur mereka masing-masing, mulai

menggoyahkan fondasi yang dibangun sejak awal. Dapat dikatakan bahwa

masyarakat Sanrobone kini ada dalam pusaran ideologi modern akibat gelombang

globalisasi. Tidak semua nilai-nilai budaya tersebut dapat hidup dan berkembang

dengan baik karena terdesak oleh kuatnya arus modernisasi dan globalisasi. Hal

ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat Sanbone tentang hakikat

dan pentingnya peranan budaya lokal Sanrobone menyangkut adat, tradisi, dan

nilai- nilai agama Islam yang menjiwainya. Akibatnya, banyak generasi muda

Sanrobone yang melupakan tradisi dan adat Sanrobone yang telah dibangun

berabad-abad lamanya oleh nenek moyang orang Sanrobone.

Page 61: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

46

Masyarakat Sanrobone telah mengalami ―pergesekan budaya‖ yang

datang dari timur dan barat, sehingga menimbulkan adanya perubahan-perubahan,

namun pada hakekatnya perubahan yang ditimbulkan akibat pertemuan budaya

tersebut belum begitu berarti, karena masyarakat Sanrobone masih bercorak

kolektif, komunal dan ritualistik. Namun demikian, seiring dengan makin kuatnya

terpaan konsumerisme dan materialisme, kini perilaku orang Sanrbone juga sudah

menjadi semakin individualistis, asosial, bahkan menunjukkan sifat-sifat hedonis

pada sebagaian masyarakat. Menghadapi kondisi ini menjadi sebuah keniscayaan

bagi para orang tua, dan para pendidik formal lainnya mengangkat dan

menggunakan nilai-nilai kearifan lokal Sanrobone sebagai rujukan dalam

pendidikan guna membentuk karakter manusia dan masyarakat Sanrobone.

Page 62: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

47

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pola Interaksi Sosial Masyarakat Sanrobone di Era Pandemic COVID-19

Interaksi sosial di era pandemic COVID-19 di Desa Sanrobone

Kabupaten Takalar pada awal kota mengetahui akan adanya penyakit corona virus

ini secara kontak sosial dan cara berkomunikasi kita berbeda, cara sudut pandang

warga juga berbeda ada yang mempercayaii dan tidak percaya tentang corona

virus ada. Di Desa Sanrobone dari awal sampai sekarang tidak ada yang terkena

COVID-19 jadi warga tidak terlalu khawatir jika saling bertemu atau berinteraksi

karean mereka tetap mengikuti protocol kesehatan yaitu memakai masker,

menjaga jarak dan warga juga menyiapkan setiap rumah tempat cuci tangan dan

sabun begitu juga dikantor-kantor yang ada di Desa Sanrobone juga di sekolah

SD, SMP, sampai SMA mereka menyiapkan tempat cuci tangan dan sabun.

Namun masih ada masyarakat Desa Sanrobone yang tidak mematuhi protocol

kesehatan.

a) Sub Pokok Bahasa merujuk Pada Topic-Topik Pertanyaan

Wawancara

Berdasarkan hasil temuan observasi yang telah ditemukan penelitian

terkait dalam tujuan peneliti melalui observasi ditemukan beragam informasi.

Adapun yang dilakukan sendiri oleh peneliti melihat bahwa masyarakat dalam

melakukan interaksi sosial berupa kerjasama memanen Padi dan Jagung tanpa

mematuhi protocol kesehatan. (Observasi 26 Oktober 2020).

47

Page 63: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

48

Keesokan harinya peneliti melakukan kembali observasi karna peneliti

penasaran kepada masyarakat yang tetap tidak mematuhi protocol kesehatan.

Akan tetapi Pemerinta Desa melakukan kerjasama sosialisasi agar sama-sama

senang tiasa bekerjasama dalam berinteraksi mematuhi protocol kesehatan

sehingga dalam melakukan interaksi terhindar dari COVID-19. Serta untuk

menyadarkan warga keluar rumah untuk tetap memakai masker, menjaga jarak,

dan mencuci tangan sabun untuk pencegahan penyebaran COVID-19 dan juga

petugas Puskesmas membagikan masker kepada masyarakat untuk dipakai apabila

bepergian. (Observasi 28 Oktober 2020)

“Bekerja sama tapi adanya larangan sosial distancing tidak masalah karna

saya bekerja sama hanya dengan keluarga saya sendiri istri, anak saya, sepupu dan teman dekat kerjasama dalam gotong royong dalam memenen

padi tidak ada yang lain dan kita juga tidak berkerja sama dengan orang lain”

Hasil pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Dg. Tutu (Responden)

dalam melakukan kerjasama semenjak adanya sosial distancing tetap melakukan

kerja sama berupa gotong royong memanen padi bersama istri, anak, sepupu, dan

teman dekat.

Pendapat senada yang dikemukakan Dg. Raju mengatakan bahwa :

“Saya bersama istri dalam melakukan gotong royong memanen padi dan

bersama teman-teman serta anak saya, untuk bekerjasama.“ (Wawancara 28 Oktober 2020)

Dari hasil pemaparan Dg. Raju diatas dapat disimpulkan bahwa ditengah

pandemic COVID-19 dg Raju dalam kerjasamanya berupa gotong royong

bersama dengan Dg. Tutu serta dengan teman-temannya dan anaknya.

Sebagian Masyarakat Desa Sanrobone dalam melakukan interaksi sosial

masih mengabaikan protocol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Page 64: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

49

Selain itu berbeda halnya dengan masyarakat yang berprofesi sebagai tenaga

kesehatan, mereka dalam melakukan interaksi sosial berupa kerja sama dalam

melakukan sosialisasi yang kemudian dipertegas oleh informan:

Harianti mengatakan bahwa:

―Pertama itu kita punya tim pronkes (promosi kesehatan) setiap minggu

turun keliling untuk mensosialisasikan covid-19 dan bekerjasama dilintas sektor dari kepala desa bahwa kita menghimbau memantau masyrakatnya

untuk melakukan protokol kesehatan sperti menggunakan masker selalu mencuci tangan. (Wawancara 29 Oktober 2020)

Dari hasil pemaparan Ibu Harianti diatas dapat disimpulkan bahwa

petugas Puskesmas dan Kepala Desa berkerja sama untuk mensosialisakan

COVID-19 ke warga sekitar dan setiap minggu keliling mantau Masyarakat untuk

tetap mematuhi protocol kesehatan agar tetap memakai masker dan mencuci

tangan.

Hal yang tidak jauh berbeda yang dikemukakan oleh Patahuddin Karaeng

Nyonri selaku Kepala Desa dengam mengemukakan bahwa :

“kami juga melakukan kerjasama dengan petugas puskesmas stempat mengenai tentang sosialisasi untuk melakukan protocol kesehatan untuk

mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak” (Wawancara 30 Oktober 2020)

Dari hasil pemaparan Bapak Kepala Desa diatas dapat disimpulkan

bahwa interaksi bekerjasama antara petugas puskesmas dan kepala desa, agar

masyarakat dapat bekerja sama dalam melakukan protocol kesehatan

Guru yang dalam melakukan interaksi kerja sama yang ada di Desa

Sanrobone yaitu Fatmawati

Di desa sanrobone Bagi mayoritas masyarakat, pandemic seperti covid-19 saat ini adalah sebatas kondisi darurat kesehatan. Namun, ada sebagaian masyarakat melihat pandemic ini dari sudut pandang

yang berbeda ada yang percaya dan tidak percaya akan ada virus covid-19 ini.( Wawancara 30 November 2020 )

Page 65: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

50

Masyarakat yang dalam melakukan interaksi kerja sama yang ada di

Desa Sanrobone yang mana dikuatkan dengan hasil wawancara oleh peneliti

Di Desa Sanrobone mayoritas Masyarakat, pada masa pandemic seperti COVID-19 saat ini adalah sebatas kondisi darurat kesehatan.

Namun, ada sebagaian masyarakat melihat pandemic ini dari sudut pandang yang berbeda ada yang percaya dan tidak percaya akan ada virus COVID-19 ini. (Wawancara 1 November 2020)

Dari data wawancara di atas, begitu beragam persepsi atau sudut pandang

masyarakat mengenai pendapat tentang situasi penyebaran COVID 19.Masyarakat

tidak percaya

“Lumayan sih jadi lebih waspada kalau takut yah kayaknya tidak, karna

di desa sanrobone tidak ada orang dari luar negri kita bicara luar kota saat tidak ada, jadi masih aman lah dan kita tinggal pasrah saja sama yang maha kuasa allah, ada tidak ada tergantung kita yang penting kita

jaga kesehatan dan kebersihan rumah” (Wawancara 1 November 2020)

Berdasarkan hasil penelitian di lokasi terkait dengan tujuan peneliti

melalui observasi berbagai ragam informasi. Adapun observasi yang dilakukan

oleh peneliti di Desa Sanrobone dalam kerjasama yang dilakukan berupa

sosialisasi antara Pemerinta Desa, Puskesmas maupun Masyarakat Desa

Sanrobone agar sama-sama senantiasa bekerjasama dalam berinteraksi dalam

mematuhi protocol kesehatan sehingga dalam melakukan interaksi terhindar dari

COVID-19. Mensosialisasikan protocol kesehatan COVID-19 dikantor Desa.

Untuk menyadarkan warga yang keluar rumah untuk tetap memakai masker,

menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun untuk mencegah penyebaran

COVID-19 dan juga petugas puskesmas membagikan masker kepada warga untuk

dipakai apabila bepergian keluar rumah. (Wawancara 2 November 2020).

Page 66: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

51

Dengan adanya sosialisasi tersebut, sehingga masyarakat yang ada di

Desa Sanrobone dalam melakukan interaksi berupa kerjasama dalam hal gotong

royong memanen padi dan Jagung.

Dan juga adaptasi antara warga yang menerima adanya perintah sosial

distansing ini Cuma sebagian masyarakat yang menerimanya dan bahwakan

lebihbanyak yang tidak mempercayai adanya penyakit corona, virus ini walau

sudah banyak berita-berita di Tv, media sosial dan pemberitahuan akan penyakit

ini bisa mematikan. Walaupun hidup ditengah pandemic COVID-19, masyarakat

tetap dapat hidup, beraktifitas, mencari nafkah, refreshing, beribadah, dan belajar

dengan menerapkan kebiasaan baru.Yang kita butuhkan protocol kesehatan

pecegahan. Itulah adaptasi kebiasaan baru yang dimaksud pemerintah untuk

diterapkan ke masyarakat, instansi, dan pelaku usaha, dalam aktifitas sehari-hari.

(Observasi 4 November 2020).

Berdasarkan hasil temuan peneliti dilokasi penelitian terkait dengan

tujuan penelitian melalui wawancara, ditemukan beragam informasi sebagai bahan

untuk dianalisis menjadi hasil penelitian. Hasil wawancara yang telah dilakukan

sendiri oleh peneliti dilapangan, dengan Nipati

Nipati mengatakan bahwa :

“Proses pembelajaran disekolah selama masa pandemic covid-19 ada 2 proses proses pembelajaran luring dan daring. Sehingga ini guru-guru kamis beradaptasi dalam Proses pembelajaran luring

itu bentuk pembelajaran yang tidak berhubungan dalam jaringan internet. Sedangkan proses pembelajaran daring adalah

pembelajaran yang dilakukan secara online menggunakan aplikasi” (Wawancara 5 November 2020)

Page 67: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

52

Dari hasil wawancara ibu Nipati dapat ditarik kesimpulan bahwa

beradaptasi dalam proses pembelajaran luring dan daring, guru baru pertama kali

melakukan kolaborasi antara daring dan luring karna adanya pandemic COVID-

19.

Tak lain halnya dengan petugas puskesmas yang harus beradaptasi

dengan harus memakai masker setiap melakukan pekerjaan yang kemudian dapat

dipertegas oleh informan.

Hj. Sunggu mengatakan bahwa : “Adaptasi kebiasaan memakai masker saat bekerja dipuskesmas

diwajibkan karna untuk menghidari virus covid-19 dan itu sudah jadi aturan dari pemerintah dan mau tudak mau kita harus mematuhi apabila kita tidak mematuhinya kita akan dikenakan

sanksi dan membayar”(Wawancara 6 November 2020) Dari hasil pemaparan Hj. Sunggu disimpulkan bahwa adaptasi kebiasaan

baru harus dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19, agar terhindar dari

COVID-19 dan itu adalah peraturan dari pemerintah jika tidak mematuhi aturan

tersebut maka masyaraka akan diberi sanksi dan membayar denda.

Peneliti melihat bahwa disekitar rumah Dg.Lau dengan adanya COVID

19 tersebut sehingga masyarakat yang dulunya melakukan interaksi social berjalan

dengan biasa tanpa memakai masker, tetapi sekarang dengan adanya peraturan

pemerintah yang mengharuskan dalam melakukan interaksi social baik individu

dengan individu maupun individu daengan kelompok sehingga harus memakai

masker. (Observasi 7 November 2020)

Peneliti semakin penasaran apakah benar hanya disekitar rumah Dg. Lau

yang tidak memakai masker. Sehingga peneliti kembali melakukan observasi

dengan melihat masyarakat yang sedang berobat di Puskesmas Desa Sanrobone

Page 68: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

53

dan setelah peneliti melihat hal tersebut, Masyarakat yang dating berobat ternyata

tetap mematuhi protocol kesehatan dengan memakai masker dan dan menjaga

jarak dan pada saat sebelum memasuki Puskesmas diwajibkan mencuci tangan,

hal tersebut menjadi kebudayaan atau kebiasaan baru. (Observasi 8 November

2020)

Berdasarkan hasil temuan peneliti dilokasi penelitian terkait dengan

tujuan penelitian melalui wawancara, ditemukan beragam informasi sebagai

bahan untuk dianalisis menjadi hasil penelitian. Hasil wawancara yang telah

dilakukan sendiri oleh peneliti dilapangan, dengan Dg. Taco

―untuk mengatasi atau mempertahankan usaha kecil atau hasil panen

bisa lebih baik dalam pemasaran atau penjualan maka mereka memamfaatkan Internet dan Media Sosial pada masa pandemic Covid-

19. Namun demikian penggunana teknologi juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit serta sumber daya manusia yang memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi”. (Wawancara Rabu Tanggal 9-11-2020)

Dari hasil wawancara tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa dalam

persaingan untuk mencari keuntungan dan mempertahankan usaha keci dan hasil

panen pada masa pandemic dapat mereka memanfaatkan pasilitas Internet dan

Media Sosial.

Berdasarkan hasil temuan peneliti dilokasi penelitian terkait dengan

tujuan penelitian melalui wawancara, ditemukan beragam informasi sebagai

bahan untuk dianalisis menjadi hasil penelitian. Hasil wawancara yang telah

dilakukan sendiri oleh peneliti dilapangan, dengan Dg. Tojeng

“Bapak Dg. Tojeng Mengatakan bahwa Beberapa masyarakat Desa

Sanrobone yang peneliti Tanya hususnya tentang Peraturan Pemerintah mengenai PSBB, ada beberapa Masyarakat yang menolak dan tidak setuju dengan di berlakukannya PSBB, dikarenakan semua serba dibatasi dan jika

mereka tinggal di rumah tanpa adanya aktifitas dan tidak bekerja dan maka

Page 69: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

54

mereka tidak bisa menafkahi keluarganya ” (Wawancara 11 November

2020) Dari hasil wawancara tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa masih ada

beberapa masyarakat yang menolak atau tidak mematuhi peraturan yang telah

dikeluarkan pemerintah pada masa pandemic kuhususnya peraturan mengenai

PSBB.

2. Dampak Pmbatasan Interaksi Sosial pada masa pandemic COVID-19 di Desa

Sanrobone Kabupaten Takalar

Sebagaimana telah diketahui, bahwasanya manusia merupakan makhluk

sosial. Tentu dengan adanya wabah penyakit ini berdampak terhadap tatanan

kehidupan sosial masyarakat, baik itu dampak positif maupun negatif.

Berdasarkan hasil temuan peneliti dilokasi penelitian terkait dengan

tujuan penelitian melalui wawancara, ditemukan beragam informasi sebagai bahan

untuk dianalisis menjadi hasil penelitian. Hasil wawancara yang telah dilakukan

sendiri oleh peneliti dilapangan, dengan Hartati

“Dengan adanya COVID 19 keluarga saya lebih dekat kami

lebih sering bersama-sama, Anak-anak kami yang jauh di luar kota yang sudah lama merantau sudah bisa bersama lagi,

hubungan keluarga kami lebih dekat.”(Wawancara 12 November 2020)

Beberapa orang masyarakat mengatakan hal demikian dengan adanya

COVID 19 hubungan keluarga semakin dekat. Hal ini dapat dijadikan ajang

mempererat hubungan keluarga yang dulu dipisahkan oleh jarak, aktivitas dan

kegiatan lainnya yang membuat semua anggota keluarga sibuk dengan urusannya

di luar rumah. Namun sekarang, dengan adanya wabah ini pemerintah

menggalakkan aturan social distancing , seluruh keluarga diharuskan tinggal di

rumahnya masing-masing dan dilarang aktivitas di luar rumah.

Page 70: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

55

Banyak seorang Ibu/orang tua yang senang dengan berkumpulnya semua

anggota keluarga. Anak-anak nya yang sekolah di luar kota, kerja di luar kota, dan

suaminya yang kerja di luar kota pun harus pulang. Kursi meja makan penuh

dengan orang-orang yang dicintainya, sofa keluarga yang biasanya kosong

menjadi penuh dan penuh dengan canda tawa. Banyak hal lainnya yang membuat

hubungan keluarga menjadi semakin erat dengan adanya wabah ini.

Kemudian, wabah ini pun berdampak positif terhadap kehidupan agama.

Banyak orang yang menyangka adanya wabah ini merupakan pertanda

bahwasanya bumi ini semakin tua, kehidupan akan berakhir dan menyadari bahwa

tidak ada yang abadi di bumi ini. Seperti halnya yang terjadi pada umat Islam

yaitu banyak orang yang sebelumnya bolong-bolong dalam shalat menjadi rajin,

yang dulunya shalat di rumah menjadi rajin berjamaah di masjid. Hubungan sang

makhluk dengan Tuhan nya pun semakin dekat, banyak orang yang berdoa untuk

memohon ampun, memohon keselamatan dari wabah penyakit ini. Tidak hanya

umat Islam, umat agama lainpun berusaha berhubungan sedekat mungkin dengan

Tuhannya.

Berdasarkan hasil temuan peneliti dilokasi penelitian terkait dengan tujuan

penelitian melalui wawancara, ditemukan beragam informasi sebagai bahan untuk

dianalisis menjadi hasil penelitian. Hasil wawancara yang telah dilakukan sendiri

oleh peneliti dilapangan, dengan beberapa kalangan masyarakat mengatakan

bahwa dampak negatif dari adanya COVID-19 dalam kehidupan sosial yaitu

sulitnya untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Sejak

Page 71: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

56

digalakkannya aturan social distancing oleh pemerintah banyak orang yang

susah bahkan tidak berinteraksi secara langsung dengan sesamanya.

Berikutnya yaitu, timbulnya rasa curiga dan hilangnya kepercayaan ditatanan

kehidupan masyarakat. Hal ini dapat kita temui di pasar contohnya, para pembeli

selalu dihantui dengan perasaan curiga bahwa penjual bisa saja terjangkit virus

korona, kemudian barang yang dijualnya bisa saja tidak bersih, dan rasa tidak

percaya lainnya. Sehingga jika hal ini terus berlangsung dan dirasakan oleh semua

orang maka akan timbul kesenjangan sosial yang dapat menimbulkan

ketidakkarmonisan hubungan sesama makhluk sosial.

Dampak negatif dari COVID-19 ini terhadap kehidupan sosial yaitu angka

kriminal semakin meningkat. Bagaimana tidak, dengan adanya wabah ini banyak

masyarakat yang dirumahkan di pekerjaannya, pedagang-pedagang di sekolahan

bangkrut karena sekolah diliburkan dan pekerjaan lainnya. Hal ini dapat membuat

masyarakat kekurangan pemasukan sedangkan pengeluaran besar. Maka timbul

lah ide-ide kriminal agar ia dapat mempertahankan hidup. Seperti halnya yang

terjadi di salah satu daerah, yang belakangan ini sering terjadi kejadian kriminal

yaitu hilangnya motor, pencurian barang elektonik dan lain sebagainya.

Senada dengan yang di ungkapkan Hartono pada saat wawancara.

“Pada masa pandemic COVID 19 banyak meresahkan warga/masyarakat di karenakan interaksi social di

batasi/dilarang, beberapa kantor/perusahaan di liburkan dan karyawannya dirumahkan sehingga k ita t idak bekerja, lapangan

kerja berkurang dan pengangguran bertambah.” (Wawancara 13 November 2020)

Selanjutnya yaitu, dampak negatif adanya COVID-19 dalam kehidupan

Agama yaitu, pertama banyak umat bergama yang dilarang untuk beribadah di

Page 72: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

57

tempat ibadahnya. Seperti yang terjadi di Agama Islam tentang larangan shalat

jum’at di Masjid. Hal ini membuat muslim rindu dengan rumah Allah SWT.,

timbulnya perpecahan karena perbedaan golongan terhadap aturan ini. Hal ini

tentu membuat kehidupan umat bergama terganggu.

Selain itu, di Agama Islam hal-hal sunnah terpaksa harus ditinggalkan untuk

sementara waktu. Seperti larangan bersalaman, shalat jum’at berjamaah,

perkumpulan pengajian dan yang lebih besarnya lagi yaitu penundaan

pemberangkatan haji. Tidak hanya di Islam agama lain seperti Krtisten, Hindu,

Budha dan sebagainya.

Setiap musibah pasti ada dampak positif dan negatif, termasuk covid 19 ini.

Tugas kita adalah bagaimana bersikap bijak dan dewasa terhadap dampak dari

wabah ini. Mau itu dampak positif maupun dampak negatif, akan menjadi baik-

baik saja jika dihadapi dengan kelapangan dada.

B. Pembahasan

Pola interaksi social pada masyarakat di Desa Sanrobone Kecamatan

Sanrobone Kabupaten Takalar pada masa pandemic COVID-19 berada pada

intensitas sedang, dikarenakan masih lebih banyak masyarakat yang tidak

percanya akan wabah penyakit virus COVID-19. Namun demikian masyarakat

tetap memperhatikan protocol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak

dan selalu mencuci tangan.

Hal yang sama yang dikemukan oleh Soekanto (2002 : 15) Interaksi

tersebut lebih dominan di lihat apabila terjadi benturan antara kepentingan

Page 73: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

58

perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung

antara pihak – pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak.

Berbeda dengan pendapat peneliti terdahulu, Masrul, leon A. Abdillah,

Tasnim tahun 2020. Kata sosial distansing (pembatasan sosial) menjadi familiar

ditengah masyarakat kita akhir-akhir ini. Melakukan sosial distancing diyakini

oleh sebagian orang sebagai cara yang ampuh dalam mengurangi penyebaran

wabah penyakit menular. Pandemic COVID-19 juga memberikan dampak sosial,

ekonomi, dan politik. Melihat sekolah dan universitas ditutup, tempat

perbelanjaan sepi, angkutan umum dibatasi dan lain sebgainya.Kondisi ini

menunjukkan bagaimana situasi saat ini sangat mengkhawatirkan dan perlu

strategi bersama untuk penanganannya. Kebijakan pemberlakuan lockdown

sebagai antisipasi penyebaran corona virus COVID-19 (Nur Rohim Yunus,

Annisa Rezki., 2020). Tahun 2020 merupakan tahun yang mengkhawatirkan

seluruh Negara tanpa terkecuali Negara Indonesia. Max weber juga mengatakan

bahwa individu manusia dalam masyarakat merupakan actor yang kreatif dan

realitas sosial bukan merupakan alat yang statis dari pada paksaan fakta sosial.

Artinya tindakan manusia tidak sepenuhnya ditentukan oleh norma, kebiasaan,

nilai dan sebagainya yang tercakup di dalam konsep fakta sosial. Walaupun pada

akhirnya weber mengakui bahwa dalam masyarakat terdapat struktur sosial dan

pranata sosial.Dikatakan bahwa struktur sosial dan pranata sosial merupakan dua

konsep yang saling berkaitan dalam membentuk tindakan sosial.

Pola Interaksi Asosiatif pada masyarakat di Desa Sanrobone pada masa

pandemic covid 19 yaitu sebagai berikut :

Page 74: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

59

1. Kerja sama

Kerja sama adalah kemampuan seseorang untuk bekerja bersama-sama

dengan orang lain atau secara kelompok dalam rangka menyelesaikan suatu tugas

atau kegiatan yang ditentukan sehingga mencapai daya guna yang sebesar-

besarnya. Kerja sama dapat muncul karena adanya orientasi perorangan terhadap

kelompoknya sendiri atau kelompok orang lain. Proses sosial terbentuknya kerja

sama secara tidak sengaja akan menimbulkan konflik sosial yang bersifat positif

maupun negatif. Agar kehidupan manusia dapat terasa lebih ringan dalam

permasalahan atau pekerjaan maka diperlukan suatu kerja sama. Contoh-contoh

dari kerja sama yang bersifat positif antara lain kerukunan, tawar-menawar,

kooptasi, koalisi. (Soerjono Soekanto, 2005: 70-88). Subjek penelitian dilibatkan

dalam kegiatan kerjasama antar Kepala Desa, Kepala Puskesmas dan Masyarakat

dalam menanggulangi di era COVID-19 yang ada di Desa Sanrobone saat

mengadakan kegiatan keliling untuk mensosialisasikan masalah COVID-19 dan

bahwa kita menghimbau memantau masyarakat untuk melakukan protokol

kesehatan seperti menggunkan masker dan selalu mencuci tangan. Hal yang sama

yang dikemukakan Weber Di dalam bukunya, Weber menyebutkan empat tipe

tindakan sosial sebagai motif aktor melakukan suatu tindakan. Salah satunya yaitu

instrumentally rational. Yakni suatu tindakan sosial yang mengharapkan reaksi

dari individu lainnya sesuai dengan kondisi atau tujuan aktor yang melakukan

tindakan sosial tertentu, dengan kata lain dapat dipahami bahwa rasionalitas

instrumental merupakan tindakan yang diorientasikan untuk pencapaian tujuan-

tujuan yang secara rasional diperhitungkan dan diupayakan oleh aktor.

Page 75: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

60

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa persatuan atau

tindakan koperatif adalah keinginan untuk bekerja secara bersama-sama dengan

orang lain secara keseluruhan dan menjadi bagian dari kelompok dalam

memecahkan suatu permasalahan.

Berdasarkan hasil penelitian di lokasi terkait dengan tujuan peneliti

melalui observasi berbagai ragam informasi. Adapun observasi yang dilakukan

oleh peneliti di Desa Sanrobone dalam kerjasama yang dilakukan berupa

sosialisasi antara Pemerinta Desa, Puskesmas maupun Masyarakat Desa

Sanrobone agar sama-sama senantiasa bekerjasama dalam berinteraksi dalam

mematuhi protocol kesehatan sehingga dalam melakukan interaksi terhindar dari

covid-19. Mensosialisasikan protocol kesehatan covid-19 dikantor Desa. Untuk

menyadarkan warga yang keluar rumah untuk tetap memakai masker, menjaga

jarak, dan mencuci tangan dengan sabun untuk mencegah penyebaran covid-19

dan juga petugas puskesmas membagikan masker kepada warga untuk dipakai

apabila bepergian keluar rumah.Berdasarkan hasil penelitian di lokasi terkait

dengan tujuan peneliti melalui observasi berbagai ragam informasi. Adapun

observasi yang dilakukan oleh peneliti di Desa Sanrobone dalam kerjasama yang

dilakukan berupa sosialisasi antara Pemerinta Desa, Puskesmas maupun

Masyarakat Desa Sanrobone agar sama-sama senantiasa bekerjasama dalam

berinteraksi dalam mematuhi protocol kesehatan sehingga dalam melakukan

interaksi terhindar dari COVID-19. Mensosialisasikan protocol kesehatan

COVID-19 dikantor Desa. Untuk menyadarkan warga yang keluar rumah untuk

tetap memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun untuk

Page 76: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

61

mencegah penyebaran COVID-19 dan juga petugas puskesmas membagikan

masker kepada warga untuk dipakai apabila bepergian keluar rumah.

2. Akomodasi

Akomodasi mempunyai nilai atau makna yaitu: Persediaan atau

penyediaan tempat kediaman dan fasilitas yang dibutuhkan oleh seseorang atau

kelompok untuk memenuhi kebutuhan. Jadi akomodasi 30 dapat digunakan untuk

dua kebutuhan, pertama akomodasi sebagai suatu keadaan, dan yang kedua

akomodasi sebagai suatu proses. Akomodasi sebagai proses adalah usaha-usaha

manusia untuk meredakan pertentangan dalam mencapai kestabilan. Akomodasi

sebagai keadaan adalah kenyataan adanya keseimbangan kehidupan

bermasyarakat. (Soerjono Soekanto, 2005: 72).

Tindakan kemudahan atau daya suai, walaupun warga masyarakat dalam

beradaptasi yang dilakukan di desa Sanrobone ini di era pandemic covid-19 mau

tidak mau harus mengikut aturan protokol yang diberikan oleh pemerintah dalam

memakai masker jika keluar rumah , mencuci tangan dan tidak membuat

keramaian. Dan juga adaptasi antara warga yang menerima adanya perintah sosial

distansing ini hanya sebagian masyarakat yang menerimanya dan lebih banyak

masyarakat yang tidak mempercayai ada yang penyakit corona virus inj walau

sudah banyak berita-berita di Tv, media sosial dan pemberitahuan akan penyakit

ini bisa mematikan. Walaupun hidup ditengah pandemic covid-19, masyarakat

tetap dapat hidup, beraktifitas, mencari nafkah, refreshing, beribadah, dan belajar

dengan menerapkan kebiasaan baru.Yang kita butuhkan protocol kesehatan

Page 77: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

62

pecegahan. Itulah adaptasi kebiasaan baru yang dimaksud pemerintah untuk

diterapkan ke masyarakat, instansi, dan pelaku usaha, dalam aktifitas sehari-hari.

Tindakan kemudahan atau daya suai bisa juga diartikan sebagai

menyesuaikan diri dalam lingkungan baru dalam beradaptasi pada masa pandemic

COVID-19 mau tidak mau harus mengikut aturan protokol yang diberikan oleh

pemerintah dalam memakai masker jika keluar rumah , mencuci tangan dan tidak

membuat keramaian. Dan juga adaptasi antara warga yang menerima adanya

perintah sosial distansing ini hanya sebagian masyarakat yang menerimanya dan

lebih banyak masyarakat yang tidak mempercayai ada yang penyakit corona virus

inj walau sudah banyak berita-berita di Tv, media sosial dan pemberitahuan akan

penyakit ini bisa mematikan. Walaupun hidup ditengah pandemic COVID-19,

masyarakat tetap dapat hidup, beraktifitas, mencari nafkah, refreshing, beribadah,

dan belajar dengan menerapkan kebiasaan baru.Yang kita butuhkan protocol

kesehatan pecegahan. Itulah adaptasi kebiasaan baru yang dimaksud pemerintah

untuk diterapkan ke masyarakat, instansi, dan pelaku usaha, dalam aktifitas sehari-

hari.

3. Asimilasi

Persaingan atau competition merupakan suatu proses sosial, baik yang

bersifat individu maupun yang bersifat kelompok. Persaingan untuk mendapatkan

keuntungan tanpa menggunakan ancaman ataupun ke kerasan tanpa menggunakan

ancaman ataupun kekerasan. Persaingan untuk mendapatkan keuntungan tanpa

menggunakan ancaman ataupun kekerasan. Persaingan antar individu dapat dilihat

dari kasus dua pemuda yang bersaing dari kasus dua pemuda yang bersaing

Page 78: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

63

memperoleh pekerjaan. Persaingan antar kelompok dapat dilihat dari persaingan

antara dua atau lebih perusahaan untuk mendapatkan suatu proyek dari

pemerintah. Persaingan selalu ada di masyarakat. Disadari atau tidak, persaingan

tersebut berlangsung setiap hari. (Soerjono Soekanto, 2005:79).

Tindakan percampuran atau perpaduan merupakan proses social dalam

taraf lanjut. Yang ditandai dengan adanya usaha mengurangi perbedaan yang

terdapat antara orang-perorangan atau kelompok manusia dan juga meliputi usaha

untuk mempertingi kesatuan tindak, sikap dan proses menilai dengan

memeperhatikan kepentingan dan tujuan bersama secara singkat, proses

percampuran atau perpaduan ditandai dengan pengembangan sikap yang sama

walau kadangkala bersifat emosional dengan tujuan untuk mencapai kesatuan,

atau dengan sedikit untuk mencapai integrasi dalam organisasi, pikiran dan

tindakan. (Soekanto, 2013). Soerjono Soekanto menerangkan juga Faktor-faktor

yang mempermudah terjadinya asimilasi antara lain: Sikap toleransi terhadap

kebudayaan lain, Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi,

Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya, Sikap terbuka dari golongan

yang berkuasa dalam masyarakat, Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan,

Perkawinan campuran (amalgamation), dan Adanya musuh bersama dari luar.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dan dihubungkan dengan hasil

penelitian, sesuai dengan hasi observasi di sekitar rumah Dg. Lau, dengan adanya

COVID 19 masyarakat yang dulunya melakukan interaksi social berjalan dengan

biasa tanpa memakai masker, sekarang dengan adanya peraturan pemerintah yang

Page 79: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

64

mengharuskan dalam melakukan interaksi social baik individu dengan individu

maupun individu daengan kelompok sehingga harus memakai masker.

Pola Interaksi Disosiatif Pada Masyarakat Di Desa Sanrobone Pada

Masa Pandemic COVID-19 Yaitu Sebagai Berikut :

a. Persaingan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pola Interaksi Disosiatif pada

masyarakat di Desa Sanrobone pada masa pandemic COVID-19 khususnya pada

pola Persaingan/Competition yaitu suatu proses social, dimana individu atau

kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-

bidang kehidupan yang suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (Baik

perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian public

atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa mempergunakan

ancaman atau kekerasan. Soekanto dalam Sangkala (2020:2). Berdasarkan

pendapat tersebut terkait dengan hasil penelitian dalam bersaing untuk mencari

keuntungan dan mempertahankan usaha kecil dan hasil panen padi dan jagung

pada masa pandemic, sebagian masyarakat atau penduduk memanfaatkan pasilitas

internet dan media social.

b. Contravensi

Pertentangan arau pertikaian adalah suatu proses sosial yang ada disuatu

masyarakat, suatu peruses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk

memahami suatu tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai

dengan suatu ancaman ataupun dengan cara kekerasan untuk mendapat suatu

tujuan yang ingin dicapai. (Soerjono Soekanto, 2005: 72-88).

Page 80: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

65

Berdasarkan pendapat diatas mengenai kontravensi serta dikaitkan

dengan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa masih ada beberapa masyarakat

atau penduduk yang menolak atau tidak mematuhi peraturan pemerintah yang

telah di keluarkan pada masa pandemic khususnya mengenai pembatasan social

berskala besar (PSBB).

2. Dampak Pembatasan Interaksi Sosial Pada Masa Pandemic COVID-19 di

Desa Sanrobone Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar.

Dampak yang ditimbulkan pada pembatasan interaksi social pada

masyarakat di Desa Sanrobone pada masa pandemic COVID 19 tidak terlalu

Nampak secara siknipikan, dikarenakan sebagian masyarakat atau penduduk

menolak atau tidak mematuhi peraturan pemerintah mengenai PSBB, interaksi

social yang terjadi masi dalam intesitas sedang yang dimana sesuai dengan hasil

penelitian. Namun dari itu pembatasan interaksi social pada masa pandemic

menimbulkan dampak positif dan berdampak negative. Hal yang sama yang

dikemukakan oleh Soerjono Soekanto, disorganisasi adalah proses memudarnya

atau menurunnya nilai-nilai dan normanorma dalam tatanan struktur masyarakat

karena adanya perubahan di dalam kehidupan. Fenomena COVID19 ini tentunya

memberikan dampak yang sangat kompleks bagi setiap kehidupan individu

ataupun hubungan antar individu terlebih pada pandangan terhadap sesama

manusia yg menunjukkan gejala COVID 19 atas rasa takut terhadap penularan

virus yang diklaim sangat cepat, disisi lain kemerosotan ekonomi terhadap orang-

orang yang tidak bisa melakukan aktifitas produksi, distribusi, dan konsumsi

Page 81: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

66

sangat berdampak besar tehadap tatanan struktur masyarakat dan menimbulkan

perubahan sosial dalam masyarakat.

Senada dengan yang di kemukakan peneliti sebelumya Masrul, leon A.

Abdillah, tasnim tahun 2020. Pandemic COVID 19 juga memberikan dampak

sosial, ekonomi, dan politik. Melihat sekolah dan universitas ditutup, tempat

perbelanjaan sepi, angkutan umum dibatasi dan lain sebgainya. Kondisi ini

menunjukkan bagaimana situasi saat ini sangat mengkhawatirkan dan perlu

strategi bersama untuk penanganannya.

Dampak Positif, dengan adanya COVID 19 hubungan keluarga semakin

dekat. Hal ini dapat dijadikan ajang mempererat hubungan keluarga yang dulu

dipisahkan oleh jarak, aktivitas dan kegiatan lainnya yang membuat semua

anggota keluarga sibuk dengan urusannya di luar rumah. Namun sekarang, dengan

adanya wabah ini pemerintah menggalakkan aturan social distancing , seluruh

keluarga diharuskan tinggal di rumahnya masing-masing dan dilarang aktivitas di

luar rumah.

Banyak seorang Ibu/orang tua yang senang dengan berkumpulnya semua

anggota keluarga. Anak-anaknya yang sekolah di luar kota, kerja di luar kota, dan

suaminya yang kerja di luar kota pun harus pulang. Kursi meja makan penuh

dengan orang-orang yang dicintainya, sofa keluarga yang biasanya kosong

menjadi penuh dan penuh dengan canda tawa. Banyak hal lainnya yang membuat

hubungan keluarga menjadi semakin erat dengan adanya wabah ini.

Kemudian, wabah ini pun berdampak positif terhadap kehidupan agama.

Banyak orang yang menyangka adanya wabah ini merupakan pertanda

Page 82: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

67

bahwasanya bumi ini semakin tua, kehidupan akan berakhir dan menyadari bahwa

tidak ada yang abadi di bumi ini. Seperti halnya yang terjadi pada umat Islam

yaitu banyak orang yang sebelumnya bolong-bolong dalam shalat menjadi rajin,

yang dulunya shalat di rumah menjadi rajin berjamaah di masjid. Hubungan sang

makhluk dengan Tuhan nya pun semakin dekat, banyak orang yang berdoa untuk

memohon ampun, memohon keselamatan dari wabah penyakit ini. Tidak hanya

umat Islam, umat agama lainpun berusaha berhubungan sedekat mungkin dengan

Tuhannya.

Sedangkan dampak negatif dari COVID-19 ini terhadap kehidupan sosial

yaitu angka kriminal semakin meningkat. Bagaimana tidak, dengan adanya wabah

ini banyak masyarakat yang dirumahkan di pekerjaannya, pedagang-pedagang di

sekolahan bangkrut karena sekolah diliburkan dan pekerjaan lainnya. Hal ini dapat

membuat masyarakat kekurangan pemasukan sedangkan pengeluaran besar. Maka

timbul lah ide-ide kriminal agar ia dapat mempertahankan hidup. Seperti halnya

yang terjadi di salah satu daerah, yang belakangan ini sering terjadi kejadian

kriminal yaitu hilangnya motor, pencurian barang elektonik dan lain sebagainya.

Dampak negatif adanya COVID-19 dalam kehidupan Agama yaitu,

pertama banyak umat bergama yang dilarang untuk beribadah di tempat

ibadahnya. Seperti yang terjadi di Agama Islam tentang larangan shalat jum’at di

Masjid. Hal ini membuat muslim rindu dengan rumah Allah SWT., timbulnya

perpecahan karena perbedaan golongan terhadap aturan ini. Hal ini tentu membuat

kehidupan umat bergama terganggu. Selain itu juga di dalam Agama Islam hal-hal

sunnah terpaksa harus ditinggalkan untuk sementara waktu. Seperti larangan

Page 83: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

68

bersalaman, shalat jum’at berjamaah, perkumpulan pengajian dan yang lebih

besarnya lagi yaitu penundaan pemberangkatan haji. Tidak hanya di Islam agama

lain seperti Krtisten, Hindu, Budha dan sebagainya.

Senada dengan penulis Siti Sa’adah (Mahasiswa IAT. 2018 dalam

https://iqt.uinsgd.ac.id/dampak-positif-dan-negatif-covid-19- terhadap-

kehidupan-sosial-agama-di- indonesia) di akses 2 Februari 2020

mengungkapkan dampak negatif adanya covid 19 dalam kehidupan

Agama yaitu, pertama banyak umat bergama yang dilarang untuk

beribadah di tempat ibadahnya. Seperti yang terjadi di Agama Islam

tentang larangan shalat jum’at di Masjid. Hal ini membuat muslim rindu

dengan rumah Allah SWT., timbulnya perpecahan karena perbedaan

golongan terhadap aturan ini. Hal ini tentu membuat kehidupan umat

bergama terganggu. Selain itu juga di dalam Agama Islam hal-hal sunnah

terpaksa harus ditinggalkan untuk sementara waktu. Seperti larangan

bersalaman, shalat jum’at berjamaah, perkumpulan pengajian dan yang

lebih besarnya lagi yaitu penundaan pemberangkatan haji. Tidak hanya di

Islam agama lain seperti Krtisten, Hindu, Budha dan sebagainya.

Page 84: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

69

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan

bahwa Pola Interaksi Sosial Pada Masa Pandemi Covid 19 berada pada Intensitas

sedang dikarenakan masih lebih banyak masyarakat yang tidak percaya dengan

yang percanya adanya firus covid 19, yang dimana masyarakat masih sering

berinteraksi baik dengan individu maupun dengan kelompok namun masyarakat

tetap memperhatikan protocol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga

jarak serta mencuci tangan.

Sedangkan dampak pembatasan interaksi sosial di masa pandemic juga

mempunyai dampak bagi masyarakat, yaitu dampak positif dan dampak negative.

Namun dampak yang ditimbulkan tidak terlalu Nampak secara siknipikan

dikarenakan sebagian masyarakat atau penduduk di Desa Sanrobone tidak

memperdulikan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah mengenai

pembatasan social berskala besar, itu dapat dilihat dari hasil penelitian tingkat

interaksi sosialnya masi berada pada intensitas sedang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, penulis dapat memberikan

saran sebagai berikut :

1. Bagi Pemerintah Setempat, yaitu Aparatur Desa seyogyanya tidak henti-

hentinya untuk mensosialisasikan agar tidak selalu berkumpul dan harus

69

Page 85: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

70

mematuhi protocol kesehatan selama mada pandemic covid 19 karna itu demi

kebaikan kita bersama.

2. Bagi Masyarakat, khususnya masyarakat Desa Sanrobone yang tidak

mengindahkan perintah atau aturan yang di keluarkan oleh pemerintah

tentang larangan berkumpul dan berinteraksi baik individu dengan individu

maupun dengan kelompok. Sebaiknya masyarakat mematuhi apa yang telah

diperintahkan guna memutus rantai penyebaran virus covid 19.

Page 86: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

71

DAFTAR PUSTAKA

Agung Muhammad Ivan. (2020). Memahami Pandemic Covid-19 Dalam

Perspektif Psikologi Sosial. Jurnal Psikobuletin: Bulletin Ilmiah Psikologi (1)(2) 68-84

Amir, Rudi, 2017, Membangun Karakter Dalam Perayaan Budaya Lokal di Kabupaten Takalar, Jurnal Publikasi Pendidikan, Volume 7, Nomor 3, Oktober 2017, 127-133

Anindita Nadila. (2018). Fungsi Sosial Monument Bencana Bagi Masyarakat Lokal (Studi Kasus Kapal Tsunami Dan Kapal PLTD Apung Di Banda

Aceh) Skripsi Asy’ari, R. (2020) Covid 19 Dan Bentuk Pratisifasi Dalam Memeranginya,

Makalah Bahasa Indonesia, Universitas Negeri Surabaya

Banyuasi. Rahayu, Ade Rizkia. (2016). Pola Interaksi Sosial Anak Asuh Dalam Konteks Kesehatan Sosial (Studi Di UPTD Kampung Anak Negeri, Kota

Surabaya).Repository.Unair Dong L, Bouey J. (2020). Public Mental Health Crisis During Covid-19

Pandemic China. Emerging Infection Diseases (7) 23-26

Elly M. Setiadi & Usman Kolip, (2011). Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Kencana), hal. 73.

Gillin (dalam https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-akomodasi di akses 2 Harahap Rahma Siti. (2020). Proses Interaksi Sosial Ditengah Pandemic Virus

Covid-19.Journal.Iainlangsa.Ac.Id.(11)(1) 45-53. Islam Ariffudin Muh, Kusumandyoko Cahyo Tri, Sampurno Tejo Bayu

Muhammad. (2020) Budaya Media Sosial, Edukasi Masyarakat Dan Pandemic Covid-19.(27)(6) 1-2

Muhammad Aminul Khoiris Salam (2020) .Perilaku Produksi Ditengah Krisis

Global, Akibat Pandemic Covid-19 Dan Memanfaatkan Media Online Facebook Sebagai Alternative Pasar.Jurnal Perilaku Produksi, (1-2)

Musi Sujarwanto, Imam. 2012. Interaksi Sosial Antar Umat Beragama (Studi Kasus Pada Masyarakat Karangmalang Kedungbanteng Kabupaten Tegal). Journal Of Educational Sociall Studies 1 (2): 61-62

Nursalam, Suardi (2016). Sosiologi Pengantar Masyarakat Indonesia. 1st ed. Yogyakarta: Writing Revolution.

Patrinarevi (2018) Study Adversity Quition Dan Interaksi Sosial Siswa Korban Letusan Sinambung Sabupaten Karo Sumantera Utara. Jurnal Kapita Selekta Geografi. (2-3)

Purnomo Agung Iqbal Muhammad, Tasnim, Rini Mastuti. (2020) Pandemic Covid-19 Persoalan Dan Refleksi Di Indonesia.

Rezki Annisa, Yunus Rohim Nur. (2020) Kebijakan Lockdown Sebagai Antisipasi Penyebaran Corono Virus Covid-19.Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, (1-2)

Rizal Fakhrul. (2018). Dampak Bencana Alam Terhadap Perubahan Perilaku Social Masyarakat.Skripsi.

Page 87: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

72

Salam Khoiris Aminul Muhammad (2020). Perilaku Produksi Di Tengah Global

Akibat Pandemic Covid-19 Dan Memanfaatkan Media Online Facebook Alternative Pasar.

Saputra, Ahmad Angga. (2020). Pola Interaksi Sosial Korban Bencana Banjir

(Studi Kasus Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang Dikampung Mulya Jaya Kelurahan Karang Maritime Kecamatan Panjang Kota Bandar

Lampung). Sari, Dika Fitri, and Emil El Faisal.(2015). Pola Interaksi Sosial Masyarakat Suku

Jawa Dengan Suku Dawas Di Desa Cinta Damai Kecamatan Sungai Lilin

Kabupaten Setiawati Nur, Abdul Karim dan Alimuddin Aris. (2019) Pelestarian Nilai

Religius Dalam Tradisi Pembacaan Naskah Tulkiyamat Di Desa Sanrobone Kabupaten Takala. Kabupaten Takalar

Siti Sa’adah (Mahasiswa IAT. 2018) dalam

https://iqt.uinsgd.ac.id/dampak-positif-dan-negatif-covid-19-terhadap-kehidupan-sosial-agama-di- indonesia) di akses 2 Februari

2020 Soekanto, Soerjono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Soekanto, Soerjono, and Budi Sulistyowati.(2014). Sosiologi Suatu Pengantar.

46th ed. Jakarta: Rajawali. Smith, A. W., And Freedman, D. O. (2020) Isolation, Quarantine, Social

Distancing And Community Containment: Pivotal Role For Old-Stylepublic Health In The Novel Coronavirus (2019-Ncov) Outbreak. Journal Of Travel Medicine

Sofiyana, Roudlotul Jannah. (2013). Pola Interaksi Sosial Masyarakat Dengan Waria Di Pondok Pesantren Khusus Al-Fatah Kamis (Studi Kasus Didesa

Notoyudan, Sleman, Yogyakarta).Lib.Unnes Digilib.Unila. Yuliana. (2020). Corona Virus Diseases (Covid-19): Sebuah Tinjauan Literatur.

Jurnal Kedokteran 2(1),1

Winbarda Ramanditya, Situngkir Fernando, Sagala Saut. (2013). Interaksi Actor Dalam Rekonstruksi Rumah Pascabencana Gempa Bumi.Jurnal

ISSN(29)(2).(1-2)

Page 88: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

73

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 89: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

74

Page 90: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

75

Page 91: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

76

Page 92: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

77

Page 93: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

78

Page 94: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

79

Page 95: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

80

Pedoman Observasi

No Hari/Tanggal Tempat/ Kegiatan yang

diamati

Deskripsi (Apa yang dilihat dan

didengar)

Jumat/20 Di desa sanrobone/ saat

acara Pernikahan

Menggelar acara pernikahan dalam

masa pandemic covid-19 dalam

berinteraksi tidak begitu

memperhatiakan protocol seperti

para undangan yang datang

kepernikahan masih ada orang

yang tidak memakai masker karna

mereka beralasan lupa memakai

dan juga sebagaian ada yang

memang tidak memakai karna

menganggap sepeleh, saat ijab

kabul penghulu memakai masker,

pengantin pria tidak memakai

masker, larangan bersalaman

dengan pengantin tidak ada yang

seperti itu, semua undangan

bersalaman dengan pengantin

Senin/23 Di desa sanrobone/ saat

kematian

Pergi melayat saat itu pada hari

senin tgl 23 ada orang yang

Page 96: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

81

meninggal karna ada yang covid-

19 ini kita diwajibkan kita semua

memakai masker sampai disana

saya melihat sebagaian besar orang

yang pergi melayat memakai

masker sampai disana ada seorang

ibu ibu yang tidak memakai

maskernya dengan alasan karna

pengap orang-orang banyak yang

berdatang, ada juga yang bilang

susah bernafas dan ada juga ibu-

ibu yang tidak memakai masker

dia ditegur oleh ibu-ibu lainnya

Rabu/25 Di desa sanrobone/

pasar

Pasar yang setiap harinya tidak

begitu ramai dengan pembeli dan

penjual dalam berinteraksi ada

sebagian orang yang memakai

masker dan ada juga yang tidak

memakai, antara pembeli dan

penjual kebiasaan menawar harga

nah menanyakan apa ikan yang

bapak jual ? dan apa sayur yang

ada ?

Page 97: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

82

Selasa/24 Didesa sanrobone/

masjid

Masjid diera pandemic covid-19

ini berbeda karna bisanya kita

pergi shalat dimasjid tdk

membawa sejadah tapi karna ada

nya larangan jadi jamaah

membawa masing-masing sejadah

untuk shalat dan ada juga yang

mamakai masker dan juga tidak

memakai masker tapi kebanyakan

orang yang pergi shalat di mesjid

tidak memakai masker seperti

aturan pemerintah

Jumat/27 Kantor kepala desa Pada saat saya meneliti observasi

dikantor desa karna sya ingin

mewawancarai kepala desa saat itu

dipagi hari kepala desa dan stafnya

sedang melakukan kegiatan senam

olahraga, itu kegiatan yang setaip

Page 98: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

83

hari jumat dilakukan oleh staf yang

ada dikantor desa dari hasil

observasi saya kepada kepala desa

tentang interaksi sosial di era

pandemic covid-19 ini Kalau

interaksi didesa sanrobone terhadap

covid19 hanya biasa saja karna pada

dasarnya masyarakat itu kurang

menyadari akibat covid19 walaupun

demikian masyarakat juga tetap

melakukan protocol kesehatan

Rabu/2 Sekolah Pada tgl 21 saya kesekolah untuk

melakukan obsevasi penelitian saya

tentang pola interaksi sosial di era

pandemic covid-19. Seblumkita

masuk di daerah sekolah kita

diwajib kan untuk mencuci tangan

saat itu banyak siswa yang

kesekolah karna mereka semua

katanya penerimaan rapor untuk

siswa tapi ternyata kepala sekolah

saat itu dalam kondisi sakit yang

Page 99: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

84

mengakibatkan penerimaan rapor

untuk siswa ditunda. Kondisi saat

itu ada siswa yang memakai masker

dan banyak juga siswa yang tidak

memakai masker, Padahal semua

siswa sudah dibagikan masker.

Dalam berinteraksi siswa ada juga

yang memakai masker dan tidak

kebanayak yang tidak memakai

masker itu laki-laki. Setiap kelas

ada anak-anak yang sedang

melakukan interaksi perindividu dan

ada juga yang berkelompok

.Didepan kelas siswa duduk

berbincang-bincang dengan teman

dan ada juga siswa yang didalam

kelas sedang bermain game online

dengan teman-teman nya. Saat itu

disekolah tidak murid hanyaa guru-

guru saja yang ada disekolah untuk

memberikan soal ulangan semester

kepada murid melalui internet,

karna ada juga siswa yang tidak

Page 100: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

85

mempunyai hp jdi dia kesekolah

untuk mengambil soal ulangan

meraka dan mengerjakan di

rumahnya masing-masing

Jumat 4 Dimasyarakat Dan juga adaptasi antara warga

yang menerima adanya perintah

sosial distansing ini ada antara 40%

yang menerimanya dan 60% yang

tidak mempercayai ada yang

penyakit corona virus inj walau

sudah banyak berita-berita di Tv,

media sosial dan pemberitahuan

akan penyakit ini bisa mematikan.

Walaupun hidup ditengah pandemic

covid-19, masyarakat tetap dapat

hidup, beraktifitas, mencari nafkah,

refreshing, beribadah, dan belajar

dengan menerapkan kebiasaan

baru.Yang kita butuhkan protocol

kesehatan pecegahan. Itulah

adaptasi kebiasaan baru yang

dimaksud pemerintah untuk

diterapkan ke masyarakat, instansi,

Page 101: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

86

dan pelaku usaha, dalam aktifitas

sehari-hari.

Sabtu 5 Depan rumah dg Sali Dari hasil observasi terjadi

komunikasi dan kerjasama antara

pagandeng dan pembeli melakukan

komunikasi dari hasil kemunikasi

tersebut ada juga kontak sosialnya

seorang pembeli melakukan

interasksi dengan pagandeng juku’,

pegandeng yang singgah disetiap

rumah warga dan saling berbicara

dan menawarkan harga ikan dan

tetap juga pagandeng juku’ itu tidak

lupa memakai masker

Senin 7 Dirumah dg lau Peneliti melihat bahwa disekitar

rumah Dg.Lau dengan adanya covid

19 tersebut sehingga masyarakat

yang dulunya melakukan interaksi

social berjalan dengan biasa tanpa

memakai masker, tetapi sekarang

dengan adanya peraturan

pemerintah yang mengharuskan

dalam melakukan interaksi social

Page 102: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

87

baik individu dengan individu

maupun individu daengan kelompok

sehingga harus memakai masker.

Selasa 8 Puskesmas Peneliti semakin penasaran apakah

benar hanya disekitar rumah Dg.

Lau yang tidak memakai masker.

Sehingga peneliti kembali

melakukan observasi dengan

melihat masyarakat yang sedang

berobat di Puskesmas Desa

Sanrobone dan setelah peneliti

melihat hal tersebut, Masyarakat

yang dating berobat ternyata tetap

mematuhi protocol kesehatan

dengan memakai masker dan dan

menjaga jarak dan pada saat

sebelum memasuki Puskesmas

diwajibkan mencuci tangan, hal

tersebut menjadi kebudayaan atau

kebiasaan baru.

Selama masa pandemic covid-19,

puskesmas sanrobone tetap

memberikan pelayanan kesehatan

Page 103: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

88

sesuai protocol kesehatan.Masuk di

daerah puskesmas kita diwajibkan

untuk mencuci tangan pasien atau

pengunjung puskesmas sanrobone

di depan puskesmas sudah ada

tempat untuk kita cuci tangan.

Sebelum masuk keruang tunggu

pasien atau pengunjung ditanya

tentang riwayat sakitnya dan

kemudian pasien mendaftar keloket

pendaftaran lalu menunggu untuk

dipanggil oleh unit pelayanan

Saat itu hujan deras saya menunggu

kepala puskesmas untuk diminta

wawancara dan dalam berinteraksi

di daerah puskesmas semua nya

menjaga jarak antar satu sama lain,

dan memakai masker.

Rabu 9 Dimasyarakat Masyarakat yang dalam melakukan

interaksi kerja sama yang ada di

Desa Sanrobone yang mana

dikuatkan dengan hasil observasi

oleh peneliti Di Desa Sanrobone

Page 104: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

89

mayoritas Masyarakat, pada masa

pandemic seperti covid-19 saat ini

adalah sebatas kondisi darurat

kesehatan. Namun, ada sebagaian

masyarakat melihat pandemic ini

dari sudut pandang yang berbeda

ada yang percaya dan tidak percaya

akan ada virus covid-19 ini.

Rabu 2 Kegiatan sosialisasi Berdasarkan hasil penelitian di

lokasi terkait dengan tujuan peneliti

melalui observasi berbagai ragam

informasi. Adapun observasi yang

dilakukan oleh peneliti di Desa

Sanrobone dalam kerjasama yang

dilakukan berupa sosialisasi antara

Pemerinta Desa, Puskesmas maupun

Masyarakat Desa Sanrobone agar

sama-sama senantiasa bekerjasama

dalam berinteraksi dalam mematuhi

protocol kesehatan sehingga dalam

melakukan interaksi terhindar dari

covid-19. Mensosialisasikan

Page 105: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

90

protocol kesehatan covid-19

dikantor Desa. Untuk menyadarkan

warga yang keluar rumah untuk

tetap memakai masker, menjaga

jarak, dan mencuci tangan dengan

sabun untuk mencegah penyebaran

covid-19 dan juga petugas

puskesmas membagikan masker

kepada warga untuk dipakai apabila

bepergian keluar rumah.

Jumat 4 Pemberitahuan sosialisasi Dan juga adaptasi antara warga yang

menerima adanya perintah sosial

distansing ini ada antara 40% yang

menerimanya dan 60% yang tidak

mempercayai ada yang penyakit

corona virus inj walau sudah banyak

berita-berita di Tv, media sosial dan

pemberitahuan akan penyakit ini

bisa mematikan. Walaupun hidup

ditengah pandemic covid-19,

masyarakat tetap dapat hidup,

beraktifitas, mencari nafkah,

refreshing, beribadah, dan belajar

Page 106: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

91

dengan menerapkan kebiasaan

baru.Yang kita butuhkan protocol

kesehatan pecegahan. Itulah adaptasi

kebiasaan baru yang dimaksud

pemerintah untuk diterapkan ke

masyarakat, instansi, dan pelaku

usaha, dalam aktifitas sehari-hari.

Kepala desa

1. Bagaimna interaksi sosial masyarakat didesa sanrobone pada masa

pandemic covid-19 ?

Kalau interaksi didesa sanrobone terhadap covid19 hanya biasa saja

mengapa karna pada dasarnya masyarakat itu kurang menyadari akibat

covid19 dan salah satu pemicu masih tingginya sikap apatisme masyarakat

terhadap bahaya dan pencegahan covid-19 itu karna rasa tidak percaya

bahwa covid-19 benar-benar ada dan rasa yakin bahwa dirinya tidak akan

bisa tertular covid-19

2. Mengapa masyarakat masih ada yang berinteraksi sosial walaupun sudah

ada perintah sosial distancing dari pemerintah?

Social distancing atau yang di sebut sabagai physical distancing

(pembatasan interaksi fisik) dalam pencegahan penyebaran virus corona.

Masyarakat dalam persoalan itu memang banyak masyarakat yang

Page 107: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

92

mengatakan bahwa covid19 itu yang terkena hanya kalangan pengusaha

atau orang yang berkumpul ditempat-tempat yang ramai dan tidak lupa

juga kita menyampaikan kepada masyarakat menyampaikan bahwa kita

akan menerapkan pembatasan berskala besar untuk mengendalikan

peneluran covid-19.

3. Mengapa demikian kan kita hidup dizaman modern ini tentu kita dengan

mudahnya menemukan informasi lewat sosial media ?

Menyadari betapa besarnya peran pers ini meningkatkan kesadaran dan

mengubah perilaku masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan di

masa pandemic covid-19 ini memberikan pemberitaan mengenai

pencegahan dan penanggulangan covid-19merupakan salah satu gerakan

humanism untuk mempercepat pemutusan rantai penularan covid-19 agar

masyarakat lebih serius dan peka terhadap bahaya nya covid-19 karna itu

mendisiplinkan masyarakat dalam mematuhi protocol kesehatan

mengugah warga masyarakat semakin patuh memakai masker, mencuci

tangan dengan sabun di air mengalir dan juga menjaga jarak

4. Bagaimana cara anda memberikan pemahaman kepada masyarakat

sanrobone tentang sosial distancing pada masa pandemic covid-19 ?

Pertama masyarakat kesulitan menjalankan sosial distancing di karenakan

kebiasaan dalam berkerja sama, solidaritas, dan jenisnya sebagai bentuk

dari interkasi sosial terhadap masyarakat satu dengan masyarakat lainnya

Kedua bagi masyarakat juga beranggapan bahwa sosial distancing hanya

sebatas menjaga jarak, ketika berada ditempat keramaian. Kalau

Page 108: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

93

memberikan pemahaman pengarahan tetap kita lakukan mengedukaksi

masyarakat tidak bepergian keluar rumah. Seluruh aktivitas, termasuk

bekerja, beristirahat, belajar, dan beribadah, dilakukan didalam rumah.

Pakai masker dan selalu jaga jarak Hindari untuk berkumpul. Jalani

perilaku hidup bersih dan sehat dengan rutin mencuci tangan dengan sabun

dan air bersih.

5. Apa yang diterapkan dalam menangani situasi saat ini karna adanya sosial

distancing terhadap masyarakat ?

Cara ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus dari orang yang

terinfeksi dengan mengajurkan orang sahat untuk membatasi diri dan

kunjungan ke tempat ramai serta menjaga jarak setidaknya 1 meter saat

berinteraksi dengan orang lain penerapan yaitu Bekerja dari rumah, belajar

dirumah secara online bagi siswa sekolah dan mahasiswa, tidak

mengunjungi orang yang sedang sakit dan tidak berkumpul pada tempat-

tempat keramaian tetap menjaga jarak selalu mencari tempat-tempat yang

nyaman untuk masyarakat itu sendirii

6. Apakah ada sanksi yang diberikan kepada masyarakat yang melanggar

aturan protocol kesehatan pada masa pandemic covid-19 ?

Sesuai dengan aturan bapak bupati takalar tentang larangan masalah

covid19 memberikan denda krpada masyarakat sesuai dengan aturan

bupati nomor 25 tahun 2020 tentang larangan berkumpul, apabila

mendapatkan masyarakat yang sudah diedukasi menjaga jarak tetapi masih

ada yang melakukan akan didenda dan diberikan hukuman

Page 109: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

94

7. Bagaimana keadaan masyarakat sanrobone dengan adanya pandemi covid

19 ?

Kalau sementara ini masyarakat termasuk masyarakat khususnyaa di desa

sanrobone merasa kurang beraktifitas banyak ditempat lain, apa lagi

dimasa pandemic ini banyak pekerja dikota itu berhenti karna adanya

covid19

8. Apa tindakan anda kepada masyarakat di desa sanrobone untuk mencegah

terjadinya penyebaran covid-19?

Tindakan kami selaku pemerintah didesa sanrobone tetap memberikan

bimbingan untuk selalu menjaga jarak memcuci tangan apapun yang

dilaksana kan setelah dan sesudah melaksanakan kegiatan harus tetap

mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun

9. Apakah bentuk kerjasama anda dengan petugas puskesmas?

Kami melakukan kerjasama dengan petugas puskesmas setempat

mengenai sosialisasi untuk melakukan protocol kesehatan untuk

mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak

10. Apakah ada pembatasan untuk warga luar yang masuk di desa sanrobone

di era pandemic covid-19 sekarang ?

Kemarin dijanuari sampai juli agustus tetap kita memberikan pemahaman

kepada masyarakat luar untuk tetap membatasi diri untuk masuk di desa

sanrobone

11. Apakah ada masyarakat yang terpapar virus covid-19?

Page 110: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

95

Alhamdulillah di desa sanrobone aman-aman saja sampai saat ini dan

mudah-mudahan kedepannya lebih bagus lagi dan covid19 cepat berlalu

12. Apa dampak yang ditimbulkan akibat adanya virus covid-19 di

masyarakat?

Dampak nya banyak sekali termasuk pencaharian masyarakat sanrobone

yang ad dikota tetap dirumahkan kemudian masyarakat didesa dilarang

terlalu beraktifitas selalu diluar

Kepala Puskesmas

1. Apa kegiatan yang dilakukan puskesmas di tengah masyarakat selama

pandemic covid-19?

Kegiatan yang dilakukan puskesmas yang pertama untuk surferen itu PEK

(penyelidikan epdemologi, treking itu penelusuran terhadap orang-orang

yang dinyatakan kontak erat dari pasien covid-19, pelaku perjalanan warga

desa sanrobone yang datang dari transisi lokal itu kita pantau

2. Pernahkah ada masyarakat melakukan rapid test di puskesmas?

Klau untuk yang datang kesini yang minta melakukan rapid selama ini

belum ada tetapi untuk kami disini staf puskesmas melakukan rapid

3. Apakah ada rasa khawatir masyarakat terhadap pasien yang memiliki

gejala covid-19?

Spertinya seperti itu kita yang tidak bisa menilai masyarakat apakah ada

rasa takut atau tidak tapi saat kita turun kelapangan untuk melakukan

treking ada sih beberapa warga yang takut kita periksa

Page 111: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

96

4. Bagaimana upaya anda sebagai garda terdepan memberikan pemahaman

kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protocol kesehatan ?

Pertama itu kita punya tim pronkes (promosi kesehatan) setiap minggu

turun keliling untuk mensosialisasikan covid-19 dan bekerjasama dilintas

sektor dari kepala desa bahwa kita menghimbau memantau masyrakatnya

untuk melakukan protokol kesehatan sperti menggunakan masker selalu

mencuci tangan

5. Apa yang dilakukan petugas puskesmas, apabila ada pasien yang dating

berobat tidak memakai masker?

Disuruh pulang ambil masker dan wilayah puskesmas tidak ada yang tidak

memakai masker dan masuk dipekarangan puskesmas itu kewajiban mau

pasien atau siapapun yang masuk dipuskesmas

6. Apa dampak yang ditimbulkan bila ada masyarakat yang tidak memakai

masker?

Salah satu bahaya apa blia tidak memakai masker di tempat yang terbuka

adalah terpapar oleh virus. Seperti yang disampaikan oleh WHO, covid-19

bisa meneyebar melalui udara apa bila seseorang tidak memakai masker

saat bepergian dan disaat seperti ini dengan ada yang virus covid-19 maka

bias dapat masuk kedalam tubuh melalui jalur pernafasan. Dan juga

bahaya lain dari tidak memakai masker adalah menularkan virus ke orang

lain memakai masker dapat membantu kita mencegah orang lain terjangkit

berbagai penyakit yang bisa tertularkan melalui udara salah satunya covid-

Page 112: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

97

19 . banyak orang dengan covid-19 tidak menyadari bahwa mereka

membawa virus ditubuhnya kita apakah sehat atau kah sakit

7. Apakah aturan pemerintah saat bekerja petugas puskesmas dijalankan

sesuai dengan prokotol kesehatan?

Adaptasi kebiasaan memakai masker saat berkerja dipuskesmas

diwajibkan karna untuk menghindari virus covid-19 dan itu sudah jadi

aturan pemerintah dan mau tidak mau kita harus mematuhi apabila kita

tidak mematuhinyakita akan dikenakan sanksi dan membayar

Sector formal

1. Bagaimana proses pembelajaran di sekolah selama pandemic covid-19

?

Proses pembelajaran disekolah selama masa pandemic covid-19 ada 2

proses proses pembelajaran luring dan daring. Proses pembelajaran

luring itu bentuk pembelajaran yang tidak berhubungan dalam jaringan

internet. Sedangkan proses pembelajaran daring adalah pembelajaran

yang dilakukan secara online menggunakan aplikasi.

2. Apakah proses belajar mengajar selama pandemic berjalan dengan

lancar ?

Untuk berjalann dengan lancarnya juga ada beberapa kendala sebab

siswa disini proses pembelajarannya dibagi, ada yang belajar daring

dan ada yang belajar secara luring, kendala yang dialami saat mengajar

Page 113: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

98

dalam proses pembalajaran daring yaitu siswa ada yang jaringan

internet yang lemot, internet terbatas karna faktor ekonomi orang tua

tidak memadai dan memiliki hp tapi tidak punya kouta. Proses

pembelajaran luring juga siswa terkendala karna masalah kendaraan

kesekolah untuk mengambil tugas.

3. Bagaimana usaha guru sehingga proses belajar mengajar bisa tercapai

selama pandemic covid-19 ?

Usaha guru dalam proses belajar mengajar menggunakan luring yaitu

biasa mendatangi rumahnya membawakan tugas dirumahnya siswa

setelah itu siswa diminta untuk mengembalikan tugasnya masing-

masing disekolah. Kalau untuk daring yaitu dengan jaringan dan

koutanya memungkinkan.

4. Apa kendala tentang kehadiaran siswa disekolah ?

Hanya saja karna pandemic saat ini tentunya banyak kendala yang

dihadapi siswa maupun orang tua tidak semuanya memiliki hp

sehingga tidak menunjang kegiatan pembelajaran karna tidak semua

memiliki hp ini dikarnakankami hidup di pedesaan yang rata-rata

perekonomiannya menengah kebawa dan mayoritas masyarakat

bekerja sebagai petani

5. Apa usaha guru sehingga siswa tidak ketinggalan dalam belajar ?

Banyak guru, orang tua atau siswa yang masih belum terbiasa terhadap

teknologi. Sebab usaha yang dicoba oleh para guru adalah membagi

kelas menjadi kelompok yang lebih kecil jadi setiap kelompok belajar

Page 114: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

99

fokus pada topik yang menarik ini menciptakan satu tantangan dan

kolaborasi. Murid akan bekerja sama sehingga mereka akan lebih

percaya diri saat bergabung dikelas nanti ketika waba covid-19 sudah

berakhir

Sector Informal

1. Bagaimana interaksi sosial terhadap keluarga selama masa pandemic

covid-19 ?

Interaksi terhadap keluarga kuantitas waktu yang dimilki untuk keluarga

jadi lebih banyak yang awalnya ibu dan ayah sibuk bekerja karna adanya

larangan sosial distancing dan bekerja dirumah jadi lebih banyak waktu

baik itu ayah atau pun suami, ibu atau istri dan anak mereka saling lebih

memahami peran masing-masing, memahami diri sendiri

2. Bagaimna interaksi sosial terhadap teman selama masa pandemic covid-19

?

Selama masa pandemic covid-19 ini dengan teman-teman, mejaga jarak

saat bertemu kita tidak melepaskan masker, bertemu juga diluar ruangan

dan tidak berbagi minuman dan makanan.

3. Apa saja yang dilakukan masyarakat selama adanya aturan tentang sosial

distancing ?

Melakukan social distancing guna mencegah penularan virus covid-19

kegiatan yang biasa dilakukan diluar, seperti bekerja, belajar dan

Page 115: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

100

beribadah masyarakat di desa sanrobone melakukan aktifitasnya dari

rumah dengan perintah agar masyarakat tidak berkerumunan diluar

4. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap covid 19 ?

Lumayan sih jadi lebih waspada kalau takut yah kayaknya tidak, karna di

desa sanrobone tidak ada orang dari luar negri kita bicara luar kota saat

tidak ada, jadi masih aman lah dan kita tinggal pasrah saja sama yang

maha kuasa allah, ada tidak ada tergantung kita yang penting kita jaga

kesehatan dan kebersihan rumah

5. Bagaimana interaksi anda dengan pembeli di masa pandemic covid-19 ?

Sama seperti biasanya di masa pandemic sekarang atau sebelum adanya

pandemic ini tidak begitu signifikat, kita saling berinteraksi seperti

biasanya penjual dan pembeli

6. Apakah ada kesulitan anda di masa pandemic covid-19 ?

Kesulitan sih tidak ada Alhamdulillah karna orang-orang masih

berdatangan membeli dagangan saya

7. Apa yang diterapkan dalam berinteraksi selama masa pandemic covid-19 ?

Berinteraksi selama masa pandemic covid-19 ini kita diwajibkan untuk

Memakai masker, mencuci tangan dan membatasi perjalanan diluar rumah

8. Bagaimana cara menanggulangi dari dampak yang dialami selama masa

pandemic covid-19 ?

Mulailah mengikuti segala anjuran kebijakan pemerintah dalam mencegah

meluasnya wabah covid-19, selalu menjaga jarak dan tetap di rumah jika

Page 116: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

101

tidak ada keperluan. Hal penting yang perlu kita tingkatkan adalah rasa

peduli, berbagi antar sesama dan tetap selalu waspada

9. Bagaimna cara menangani hasil panen yang murah selama pandemi covid

19 ini ?

Mau bagaimana lagi karna hasil panen saat pandemic covid-19 ini

menurun melihat rendahnya

10. Apa saja kendala anda selama adanya pandemic covid 19 ?

Kendala selama pandemic covid-19 Pasaran agak sulit hasil panen

mengalami pengurangan pendapatan sekitar 32%

11. Bagaimana anda Berkerja sama tapi adanya larangan sosial distancing ?

Bekerja sama tapi adanya larangan sosial distancing tidak masalah karna

saya bekerja sama hanya dengan keluarga saya sendiri istri dan anak saya,

tidak ada yang lain dan kita juga tidak berkerja sama dengan orang lain.

12. Apa saja dampak yang di alami selama masa pandemic covid-19 ?

Dampak yang dialami serangan hama yang membuat hasil panen menurun,

diserang oleh segerombolan hama belalang ini tentu semakin menghambat

dalam banyak hasil panen yang dijual dengan harga murah.

13. Apakah anda kesulitan dalam bertani di masa pandemic covid-19 ?

Harga-harga seperti tidak menentu, ada yang naik, tapi ada juga yang turun

dan Adanya gangguan covid-19 ini berdampak pada stok pupuk yang

kurang dibandingkan dari tahun sebelumnya kita dalam keadaan seperti

ini harus tetap semangat.

Page 117: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

102

14. Bagaimana cara anda berkerjasama tetapi dengan adanya peraturan sosial

distancing dari pemerintah ?

Bekerja sama tapi adanya larangan sosial distancing tidak masalah karna

saya bekerja sama hanya dengan keluarga saya sendiri istri, anak saya,

sepupu dan teman dekat kerjasama dalam gotong royong dalam memenen

padi tidak ada yang lain dan kita juga tidak berkerja sama dengan orang

lain

BUPATI TAKALAR

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN BUPATI TAKALAR

NOMOR TAHUN 2020 TENTANG PENERAPAN DİSİPLİN DAN

PENEGAKAN HUKUM PROTOKOL KESEHATAN SEBAGAI UPAYA

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

CORONA VIRUS DISEASE 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAKALAR,

Menimbang bahwa pandemi Corona Vims Desease 2019 (COVD-19) telah berdampak

terhadap aspek sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat;

Page 118: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

103

b. bahwa dalam rangka melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020

tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hükum Protokol Kesehatan

dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 dan Instruksi

Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis

Penyusunan Peraturan Kepala Daerah dalam rangka Penerapan Disiplin dan

Penegakan Hükum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan

Pengendalian Corona Vims Disease 2019 di Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hükum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan

Pengendalian Corona Virus Disease 2019;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor

74, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia

Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang

Wabah

Penyakit Menular (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20,

Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3273)•,

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 144, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia

Nomor 5063);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014

tentang

Page 119: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

104

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali

terakhir dengan UndangUndang Nomor 9

Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5679 );

5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Badan Penanggulangan Bencana

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia

Nomor 4828);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan

Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

7. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018

tentang Penyelenggaraan Penanggulangan

Bencana Dalam Keadaan Tertentu

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2018 Nomor 34);

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun

2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease

2019 (COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional;

9. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang

Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona Vims

Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional;

Page 120: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

105

10 Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun

2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan

Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan

Pengendalian

Corona Virus Disease 2019;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri

Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

(Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

12. Peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan

Corona Virus Disease 2019 (COVD-19) di Lingkungan

Pemerintah Daerah.

13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.OI .07 /

MENKES/ 328/ 2020 tentang Panduan

Pencegahan dan

Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19) di

Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam

Mendukung

Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi;

14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07 /

Menkes/ 413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan

Pengendalian

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)•,

15. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2020

tentang Pedoman Teknis Penyusunan Peraturan Kepala

Daerah dalam rangka Penerapan Disiplin dan Penegakan

Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan

dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 di

Daerah; MEMUTUSKAN :

Page 121: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

106

Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG PENERAPAN

DISIPLIN DAN PENEGAKAN HUKUM

PROTOKOL KESEHATAN SEBAGAI UPAYA

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

CORONA VIRUS DISEASE 2019.

BAB 1

KETEN

T

U

A

N

U

M

U

M

Pa

sa

l

1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Takalar.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan

Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah otonom.

3. Bupati adalah Bupati Kabupaten Takalar.

4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan DPRD dalam

penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.

5. Penduduk adalah setiap orang yang berdomisili dan/ atau berkegiatan dalam

wilayah Kabupaten Takalar.

6. Corona Virus Disease 2019 yang selanjutnya disebut Covid-19

adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute

Respiratory SyndromeCorona Virus-2.

Page 122: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

107

7. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 adalah Gugus Tugas yang

dibentuk oleh Pemerintah Daerah.

8. Edukasi adalah proses pengajaran yang dilakukan baik secara formal maupun non

formal kepada seseorang baik secara bersama-sama ataupun secara individu.

9. Positif adalah orang yang terinfeksi Covid-19 yang telah dikonfimasi melalui

pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR).

10. Pelaku Usaha adalah perseorangan atau badan usaha yang didirikan dan

berkedudukan dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan.

11. Tempat Usaha adalah hotel, wisma, penginapan, homestay, restoran, supermarket,

toko, cafe, warung kopi, rumah makan dan sejenisnya.

12. Tempat Olah Raga adalah sarana olah raga baik terbuka ataupun tertutup.

13. Tempat Kerja adalah tiap ruangan atau lapangan baik terbuka atau tertutup,

bergerak ataupun menetap dimana terdapat tenaga kerja yang bekerja atau sering

dimasuki orang bekerja untuk keperluan suatu usaha.

14. Fasilitas/Tempat Umum adalah sarana atau prasarana dengan perlengkapan atau

alat-alat yang disediakan oleh pemerintah yang dapat digunakan untuk

kepentingan bersama dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.

15. Rumah Ibadah adalah bangunan yang memiliki ciri-ciri tertentu baik secara

permanen maupun tidak yang khusus dipergunakan untuk beribadah bagi pemeluk

masing-masing agama dan kepercayaan termasuk tempat bangunan yang disewa

untuk beribadah keluarga.

16. Pasar adalah tempat terjadinya interaksi dan transaksi jual beli antara pedagang

dan pembeli.

17. Tempat Kumpul Lainnya yang Bersifat Insidentil adalah tempat berkumpulnya

orang yang menyebabkan keramaian dalam wilayah Daerah yang bersifat

insidentil.

BAB 11

RUANG LINGKUP

Pasal 2

Ruang lingkup Peraturan Bupati ini, meliputi:

a. pelaksanaan;

Page 123: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

108

b. monitoring dan evaluasi;

c. sanksi;

d. sosialisasi dan partisipasi; dan

e. pendanaan.

BAB 111

PELAKSANAAN

Bagian Kesatu

Subjek Pengaturan

Pasai 3

Subjek pengaturan ini meliputi:

a. perorangan (melakukan 4M yaitu, memakai masker, mencuci tangan, menjaga

jarak dan menghindari kerumunan);

b. pelaku usaha (menyiapkan sarana dan prasarana 4M bagi karyawan dan

pengunjung yang datang); dan

c. pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab tempat dan fasilitas umum

(menyiapkan sarana dan prasarana 4M bagi karyawan dan pengunjung yang

datang).

Bagian Kedua

Kewajiban

Pasal 4

Subjek pengaturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 wajib melaksanakan dan

mematuhi protokol kesehatan antara Iain meliputi:

a. bagi perorangan :

1. menggunakan pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut

hingga dagu, jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang Iain yang

tidak diketahui status kesehatannya;

2. mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun dengan air mengalir;

3. pembatasan interaksi fisik (physical distancing); dan

Page 124: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

109

4. meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS).

b. bagi pelaku usaha, pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab tempat, dan

fasilitas umum :

1. sosialisasi, Edukasi, dan penggunaan berbagai media informasi untuk

memberikan pengertian dan pemahaman mengenai pencegahan dan

pengendalian Covid- 19;

2. penyediaan sarana cuci tangan pakai sabun yang mudah diakses dan

memenuhi standar atau penyediaan cairan pembersih tangan (hand sanitizer)•,

3. upaya identifikasi (penapisan) dan pemantauan kesehatan bagi setiap orang

yang akan beraktifitas di lingkungan kerja;

4. upaya pengaturan jaga jarak;

5. pembersihan dan disinfeksi lingkungan secara berkala;

6. penegakan kedisiplinan pada perilaku masyarakat yang berisiko dalam

penularan dan tertularnya Covid-19; dan

7. fasilitasi deteksi dini dalam penanganan kasus untuk mengantisipasi

penyebaran Covid- 19.

Bagian Ketiga

Tempat dan Fasilitas Umum

Pasal 5

Tempat dan fasilitas umum meliputi :

a. perkantoran/tempat kerja, usaha, dan industri;

b. sekolah/ institusi pendidikan lainnya;

c. tempat ibadah;

d. terminal, pelabuhan, dan bandar udara; e, transportasi umum; toko, pasar

modern, dan pasar tradisional;

g. apotek dan toko obat;

h. warung makan, rumah makan, cafe, dan restoran;

i. pedagang kaki lima/ lapak jajanan;

j. perhotelan/ penginapan lain yang sejenis;

k. tempat wisata;

l. fasilitas pelayanan kesehatan;

Page 125: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

110

m. area publik, tempat lainnya yang dapat memungkinkan adanya kerumunan massa;

dan

n. tempat dan fasilitas umum yang harus memperhatikan protokol kesehatan lainnya

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB Iv

MONITORING DAN EVALUASI

Pasai 6

Bupati menugaskan Perangkat Daerah terkait untuk melakukan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan Peraturan Bupati ini.

BAB V

SANKSI

Pasai 7

(1) Bagi perorangan, pelaku usaha, pengelola, penyelenggara atau penanggung jawab

tempat dan fasilitas umum yang melanggar kewajiban sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4 dikenakan sanksi.

(2) Sanksi pelanggaran penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan dan

pengendalian Covid-19 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:

a. bagi perorangan:

1. teguran lisan atau teguran tertulis;

2. kerja sosial, dalam bentuk membersihkan jalanan atau selokan paling lama

3 (tiga) jam atau kerja sosial Iain yang ditentukan oleh Gugus Tugas

Percepatan Penanganan Covid- 19.

3. bagi yang tidak bersedia melakukan kerja sosial dikenakan denda

administratif sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah).

b. bagi pelaku usaha, pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab tempat,

dan fasilitas umum:

1. teguran lisan atau teguran tertulis;

2. setelah diberikan teguran lisan atau teguran tertulis dan masih melakukan

pelanggaran, maka dikenakan denda administratif paling banyak sebesar

Rp.250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah);

3. Penghentian sementara operasional usaha/ kegiatan; atau

Page 126: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

111

4. Pencabutan izin usaha/kegiatan.

Pasal 8

(1) Penerapan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) dilakukan oleh

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sesuai kewenangannya dan

berkoordinasi dengan forum koordinasi pimpinan daerah.

(2) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid — 19 sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(3) Dana yang terkumpul dari penarikan denda administratif sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 7 ayat (2) selanjutnya dapat diberikan dalam bentuk sumbangan

kepada pasien atau keluarga yang terdampak langsung Covid- 19 atau disetor ke

Kas Daerah setiap 1 (satu) kali perbulan.

BAB VI

SOSIALISASI DAN PARTISIPASI

Pasal 9

(1) Bupati menugaskan Perangkat Daerah yang membidangi kesehatan untuk

melakukan sosialisasi terkait informasi dan Edukasi cara pencegahan dan

pengendalian Covid- 19 kepada masyarakat.

(2) Dalam pelaksanaan sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan partisipasi serta peran serta:

a. masyarakat;

b. pemuka agama;

c. tokoh adat;

d. tokoh masyarakat; dan

e. unsur masyarakat Iainnya.

BAB VII

PENDANAAN

Pasal 10

Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan Peraturan Bupati ini dibebankan

pada anggaran pendapatan dan belanja Daerah, dan sumber-sumber Iain yang sah dan

tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

BAB VIII

Page 127: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

112

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 11

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Takalar.

D

i

u

n

d

a

n

g

k

an di Takalar pada tanggal

-2-0.10

BERITA DAERAH KABUPATEN TAKALAR TAHUN 2020 NOMOR .

Foto Bersama Kepala Puskesmas

Ditetapkan di Takalar

SYAMSARI

KABUPATEN TAKALAR,

Page 128: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

113

Page 129: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

114

Foto Bersama Kepala Desa Sanrobone

Page 130: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

115

Page 131: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

116

Page 132: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

117

hh

Page 133: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

118

Page 134: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

119

Page 135: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

120

Page 136: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

121

Page 137: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

122

Page 138: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

123

Page 139: POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 …

124

RIWAYAT HIDUP

Mega Resky Ayu Lestari.B Lahir di Ujung Pandang

pada tanggal 26 juni 1999. Peneliti anak pertama dari dua

bersaudara, buah hati dari pasangan Basmin Nur, Amd.kop

dengan Hj. ST Nuraeni, S.Pd Penulis memasuki jenjang

pendidikan formal pada tahun 2004 pada Sekolah Dasar

No.206 Inpres Salekowa Desa Salekowa Kec. Sanrobone

Kab. Takalar dan tamat pada tahun 2010 .Pada tahun yang sama penulis

melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negri 1 Takalar Kec.

Pattallassang Kab. Takalar dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun yang sama

penulis melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Takalar

Di Kabupaten Takalar dan tamat pada tahun 2016.

Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi

tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi. Program Srata Satu (S1).