PLIN - PT Plaza Indonesia Realty Tbk Dan Entitas Anak - 2014 - Deloitte

93
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS REPORT

description

Financial Statements

Transcript of PLIN - PT Plaza Indonesia Realty Tbk Dan Entitas Anak - 2014 - Deloitte

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS REPORT

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS

    Halaman/

    Page

    SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS REPORT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Untuk tahun-

    tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the

    years ended December 31, 2014 and 2013

    Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Financial Position

    Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Consolidated Statements of Changes in Equity

    Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 Notes to Consolidated Financial Statements

    INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION

    Daftar I : Laporan Posisi Keuangan Entitas Induk 85 Schedule I : Statements of Financial Position of

    Parent Company

    Daftar II : Laporan Laba Rugi Komprehensif Entitas Induk

    87 Schedule II : Statements of Comprehensive Income of Parent Company

    Daftar III : Laporan Perubahan Ekuitas Entitas

    Induk 88 Schedule III : Statements of Changes in Equity of

    Parent Company Daftar IV : Laporan Arus Kas Entitas Induk 89 Schedule IV : Statements of Cash Flows of Parent

    Company

    Daftar V : Catatan Investasi Jangka Panjang pada

    Entitas Induk 90 Schedule V : Note of Long Term Investments of

    Parent Company

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

    LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

    31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013

    Catatan/

    2014 Notes 2013

    Rp'000 Rp'000

    ASET ASSETS

    Aset lancar Current assets

    Kas dan setara kas 720.157.412 6 497.850.834 Cash and cash equivalents

    Aset keuangan lainnya 45.547.918 7,21 109.071.949 Other financial assets

    Piutang usaha 8 Trade receivable

    Pihak berelasi 559.566 34 1.504.801 Related parties

    Pihak ketiga - bersih 131.987.627 125.997.654 Third parties - net

    Piutang lain-lain 9 Other receivables

    Pihak berelasi 13.995.862 34 13.613.095 Related parties

    Pihak ketiga 57.415.198 49.527.107 Third parties

    Persediaan 12.859.039 10.992.493 Inventories

    Aset real estat 107.402.189 10 42.559.457 Real estate assets

    Pajak dibayar dimuka 22.815.263 32 6.466.120 Prepaid taxes

    Biaya dibayar dimuka dan uang muka 36.403.082 11 36.981.170 Prepaid expenses and advances

    Jumlah aset lancar 1.149.143.156 894.564.680 Total current assets

    Aset tidak lancar Non-current assets

    Deposito dibatasi penggunaannya 63.081.060 22 55.943.503 Restricted time deposits

    Uang muka pembelian tanah - 12 133.507.000 Advance for purchase of land

    Investasi pada entitas asosiasi 38.010.748 13 39.262.725 Investment in associates

    Piutang lain-lain 7.978.948 36g 9.543.100 Other receivable

    Aset keuangan lainnya 10.000.000 7 1.000.000 Other financial asset

    Aset tetap - bersih 854.494.720 14 853.241.872 Fixed Assets - net

    Properti investasi - bersih 2.415.730.886 15 2.132.555.575 Investment properties - net

    Uang jaminan dan aset lain-lain 6.492.658 7.186.435 Refundable deposits and other assets

    Jumlah aset tidak lancar 3.395.789.020 3.232.240.210 Total non-current assets

    JUMLAH ASET 4.544.932.176 4.126.804.890 TOTAL ASSETS

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian The accompanying notes form an integral part

    yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. of these consolidated financial statements.

    - 3 -

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

    LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

    31 DESEMBER 2014 DAN 2013 - LANJUTAN DECEMBER 31, 2014 AND 2013 - CONTINUED

    Catatan/

    2014 Notes 2013

    Rp '000 Rp '000

    LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

    Liabilitas jangka pendek Current liabilities

    Utang usaha 76.553.881 16 60.884.000 Trade payables

    Utang lain-lain 39.965.181 39.493.155 Other payables

    Utang kontraktor 3.783.866 2.483.311 Contractor payables

    Utang pajak 39.419.238 32 34.283.961 Taxes payable

    Biaya masih harus dibayar 63.174.736 17 56.680.280 Accrued expenses

    Jaminan 109.947.117 18 58.031.612 Deposits received

    Pendapatan diterima dimuka 165.140.780 19 146.186.498 Deferred revenue

    Liabilitas derivatif - 20 23.430.787 Derivative liability

    Bagian jangka pendek dari utang bank Current portion of long-term

    jangka panjang 120.951.094 21 393.591.566 bank loan

    Jumlah liabilitas jangka pendek 618.935.893 815.065.170 Total current liabilities

    Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities

    Jaminan 303.153.775 18 313.636.354 Deposits received

    Utang bank jangka panjang setelah Long-term bank loan - net of

    dikurangi bagian jangka pendek 1.110.180.658 21 691.232.474 current portion

    Liabilitas imbalan kerja 115.358.954 22 121.278.758 Employee benefits obligations

    Liabilitas pajak tangguhan - bersih 30.171.703 32 25.840.084 Deferred tax liabilities - bersih

    Jumlah liabilitas jangka panjang 1.558.865.090 1.151.987.670 Total non-current liabilities

    Ekuitas Equity

    Modal saham - nilai nominal Rp 200 per Capital stock - Rp 200 par value

    saham per share

    Modal dasar - 5.000 juta saham Authorized - 5,000 million shares

    Modal ditempatkan dan disetor - Subscribed and paid-up -

    3.550 juta saham 710.000.000 23 710.000.000 3,550 million shares

    Tambahan modal disetor 22.656.487 23 22.656.487 Additional paid-in capital

    Saldo laba Retained earnings

    Ditentukan penggunaannya 142.000.000 142.000.000 Appropriated

    Belum ditentukan pengunaannya 1.446.594.163 1.242.612.081 Unppropriated

    Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan Total equity attributable to the owners

    kepada pemilik entitas induk 2.321.250.650 2.117.268.568 of the parent

    Kepentingan nonpengendali 45.880.543 25 42.483.482 Non-controlling interests

    Jumlah ekuitas 2.367.131.193 2.159.752.050 Total equity

    JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.544.932.176 4.126.804.890 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian The accompanying notes form an integral part

    yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. of these consolidated financial statements.

    - 4 -

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

    LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

    UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013

    Catatan/

    2014 Notes 2013

    Rp '000 Rp '000

    Pendapatan 1.521.681.297 26 1.393.191.548 Revenues

    Beban pokok pendapatan (573.568.691) 27 (574.549.249) Cost of revenues

    LABA BRUTO 948.112.606 818.642.299 GROSS PROFIT

    Beban umum dan administrasi (445.870.690) 28 (401.808.557) General and administrative expenses

    Penghasilan investasi 24.317.958 29 16.884.970 Investment income

    Beban keuangan (59.215.237) 30 (78.430.806) Finance cost

    Kerugian lain-lain - bersih (5.959.242) 31 (220.742.261) Other losses - net

    LABA SEBELUM PAJAK 461.385.395 134.545.645 PROFIT BEFORE TAX

    Beban pajak (103.141.252) 32 (101.202.729) Tax expense

    LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN NET PROFIT FOR THE YEAR AND

    JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 358.244.143 33.342.916 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

    LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN NET PROFIT FOR THE YEAR AND

    JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

    DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

    Pemilik entitas induk 354.857.082 40.547.058 Owners of the parent

    Kepentingan nonpengendali 3.387.061 25 (7.204.142) Non-controlling interests

    JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

    TAHUN BERJALAN 358.244.143 33.342.916 FOR THE YEAR

    LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE

    (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 99,96 33 11,42 (expressed in full Rupiah)

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian The accompanying notes form an integral part

    yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. of these consolidated financial statements.

    - 5 -

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

    LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

    UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013

    Jumlah ekuitas yang

    Tambahan dapat diatribusikan

    modal kepada pemilik

    disetor/ entitas induk/ Kepentingan Jumlah

    Modal disetor/ Additional Ditentukan Belum ditentukan Total equity attributable nonpengendali / ekuitas /

    Catatan/ Paid-up paid-in penggunaannya/ penggunaannya/ to owners Non-controlling Total

    Note capital stock capital Appropriated Unappropriated of the parent interest equity

    Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

    Saldo pada 1 Januari 2013 710.000.000 22.656.487 142.000.000 1.352.940.023 2.227.596.510 4.687.624 2.232.284.134 Balance as of January 1, 2013

    Dividen tunai 24 - - - (150.875.000) (150.875.000) - (150.875.000) Cash dividend

    Penambahan kepentingan nonpengendali - - - - - 45.000.000 45.000.000 Addition in non-controlling interests

    Jumlah laba komprehensif - - - 40.547.058 40.547.058 (7.204.142) 33.342.916 Total comprehensive income

    Saldo pada 31 Desember 2013 710.000.000 22.656.487 142.000.000 1.242.612.081 2.117.268.568 42.483.482 2.159.752.050 Balance as of December 31, 2013

    Dividen tunai 24 - - - (150.875.000) (150.875.000) - (150.875.000) Cash dividend

    Penambahan kepentingan nonpengendali 5 - - - - - 10.000 10.000 Addition in non-controlling interests

    Jumlah laba komprehensif - - - 354.857.082 354.857.082 3.387.061 358.244.143 Total comprehensive income

    Saldo pada 31 Desember 2014 710.000.000 22.656.487 142.000.000 1.446.594.163 2.321.250.650 45.880.543 2.367.131.193 Balance as of December 31, 2014

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian The accompanying notes form an integral part

    yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. of these consolidated financial statements.

    Saldo laba/

    Retained earnings

    - 6 -

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

    LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

    UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013

    2014 2013

    Rp '000 Rp '000

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

    Penerimaan kas dari pelanggan 1.576.753.442 1.518.612.064 Cash received from customers

    Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (787.123.333) (736.923.525) Cash paid to suppliers and employees

    Kas dihasilkan dari operasi 789.630.109 781.688.539 Cash generated from operations

    Pembayaran beban keuangan (49.985.602) (56.122.284) Finance charges paid

    Pembayaran pajak penghasilan (93.643.342) (81.046.881) Income tax paid

    Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 646.001.165 644.519.374 Net Cash Provided by Operating Activities

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

    Perubahan deposito yang dibatasi penggunaannya 55.796.625 (44.172.173) Change in restricted time deposits

    Penerimaan bunga 22.857.985 13.930.636 Interest received

    Hasil penjualan aset tetap dan properti Proceeds from sale of fixed assets

    investasi 4.981.594 3.797.314 and investment property

    Hasil penjualan aset keuangan lainnya 578.981 45.567.919 Proceed from sale of other financial assets

    Penerimaan setoran modal dari entitas non-pengendali 10.000 45.000.000 Proceeds of equity from non-controlling interest

    Perolehan aset tetap (94.617.066) (44.472.304) Acquisitions of fixed assets

    Perolehan aset real estat (64.842.732) - Acquisition of real estate asset

    Perolehan properti investasi (274.499.245) (38.037.354) Acquisitions of investment properties

    Pengeluaran kas bersih atas akuisisi entitas anak (9.245.554) - Net cash outflow on acquisition of subsidiary

    Penempatan investasi pada aset keuangan Placement of investments in other financial

    tersedia untuk dijual (9.000.000) (1.000.000) asset available for sale

    Pembayaran uang muka pembelian tanah - (133.507.000) Advance purchase of land

    Pembayaran uang muka investasi - (921.942) Payment advance for investment

    Penempatan investasi pada entitas asosiasi - (15.000.000) Placement of investments in associate

    Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (367.979.412) (168.814.904) Net Cash Used in Investing Activities

    ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

    Penerimaan utang bank 1.208.897.000 148.500.000 Proceeds from bank loan

    Pembayaran utang bank (1.088.673.675) (281.902.775) Payment of bank loans

    Pembayaran liabilitas derivatif (25.063.500) (25.063.500) Payment of derivative liability

    Pembayaran dividen (150.875.000) (150.875.000) Dividend paid

    Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (55.715.175) (309.341.275) Net Cash Used in Financing Activities

    NET INCREASE IN CASH AND CASH

    KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 222.306.578 166.363.195 EQUIVALENTS

    CASH AND CASH EQUIVALENTS

    KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 497.850.834 331.487.639 AT BEGINNING OF YEAR

    CASH AND CASH EQUIVALENTS

    KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 720.157.412 497.850.834 AT END OF YEAR

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian The accompanying notes form an integral part

    yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. of these consolidated financial statements.

    - 7 -

  • - 8 -

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED

    1. UMUM 1. GENERAL

    a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

    PT Plaza Indonesia Realty Tbk (Perusahaan) adalah perseroan terbuka yang berstatus Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri yang didirikan berdasarkan Akta No. 40 tanggal 5 Nopember 1983 dari Winanto Wiryomartani, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6944.HT.01.01.Th.84 tanggal 8 Desember 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1466/1986. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 44 tanggal 8 Agustus 2008 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-77866.AH.01.02 tanggal 24 Oktober 2008, serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 463/2009.

    PT Plaza Indonesia Realty Tbk (the Company) is a publicly listed company having status of Domestic Capital Investment Company based on Notarial deed No. 40 dated November 5, 1983 of Winanto Wiryomartani, S.H., notary public in Jakarta. The Deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-6944.HT.01.01.Th.84 dated December 8, 1984 and was published in supplementary of State Gazette of Republic of Indonesia No. 1466/1986. The Company's Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 44 dated August 8, 2008 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H, notary public in Jakarta, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-77866.AH.01.02 dated October 24, 2008 and was published in supplement to the State Gazette of Republic of Indonesia No. 463/2009.

    Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan alamat The Plaza Office Tower Lt. 10, Jl. MH. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat. Perusahaan memulai aktivitas operasinya pada bulan Maret 1990.

    The Company is domiciled in Jakarta, with address at 10

    th Floor, The Plaza Office Tower,

    Jl. MH. Thamrin Kav. 28-30, Central Jakarta. The Company started its commercial operation in March 1990.

    Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perhotelan, pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen. Perusahaan adalah pemilik hotel Grand Hyatt Jakarta (Hotel), Plaza Indonesia Shopping Center, The Plaza (gedung perkantoran), Keraton at The Plaza a Luxury Collection Hotel dan Keraton Residence (apartemen). Perusahaan melalui entitas anak, PT Sarana Mitra Investama, secara tidak langsung memiliki PT Plaza Lifestyle Prima, perusahaan pemilik fX (pusat gaya hidup). Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak (Grup) rata-rata 1.622 karyawan untuk tahun 2014 dan 1.547 karyawan untuk tahun 2013.

    In accordance with article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of its activities is mainly to engage in hotel business, shopping center rental, office rental and apartments. The Company owns Grand Hyatt Jakarta (the Hotel), Plaza Indonesia Shopping Center, The Plaza (office tower), Keraton at The Plaza a Luxury Collection Hotel and Keraton Residence (apartments). The Company through PT Sarana Mitra Investama, a subsidiary, owns PT Plaza Lifestyle Prima, a company that owns fX (lifestyle centre). The Company and its subsidiaries (the Group) had average total number of employees of 1,622 in 2014 and 1,547 in 2013.

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT Lanjutan

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED Continued

    - 9 -

    Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut:

    As of December 31, 2014 and 2013, the Companys management consisted of the following:

    2014 2013

    Dew an Komisaris Board of Commissioners

    Presiden Komisaris Franky Oesman Widjaja Franky Oesman Widjaja President Commissioner

    Wakil Presiden Komisaris M. Tachril Sapi-ie M. Tachril Sapi-ie Vice President Commissioner

    Komisaris Independen Sintong Panjaitan Sintong Panjaitan Independent Commissioner

    Direksi Directors

    Presiden Direktur Rosano Barack Rosano Barack President Director

    Wakil Presiden Direktur Boyke Gozali Boyke Gozali Vice President Director

    Direktur Lucy Suyanto Lucy Suyanto Directors

    Maria Rosario B. Egron Maria Rosario B. Egron

    J. Arnes Lukman J. Arnes Lukman

    Direktur Independen Jacop Makmur - Independent Director

    Komite Audit Audit Committee

    Ketua Sintong Panjaitan Sintong Panjaitan Chairman

    Anggota Hadi Priatna Hadi Priatna Members

    Tatang Sayuti Tatang Sayuti Personil manajemen kunci

    Key management personnel

    Personil manajemen kunci Grup adalah anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dan entitas anak.

    Key management personnel of the Group are members of the Boards of Commissioners and Directors of the Company and subsidiaries.

    b. Entitas Anak yang Dikonsolidasi b. Consolidated Subsidiaries Perusahaan memiliki penyertaan langsung dan tidak langsung saham entitas anak berikut:

    The Company has direct and indirect ownership interest in the following subsidiaries:

    Mulai

    Operasi

    Komersial/

    Jenis Usaha/ Start of

    Domisili/ Nature Commercial

    Entitas Anak/ Subsidiaries Domicile of Business 2014 2013 Operations 2014 2013

    Rp '000 Rp '000

    Peny ertaan langsung/ Direct investments

    Plaza Indonesia Finance B.V. (PIFBV) Belanda/ Jasa keuangan/ 100,00% 100,00% 1996 24.792 27.558

    Netherlands Financial services

    PT Plaza Nusantara Realti (PNR) Jakarta Properti/ Property 99,99% 99,99% 2004 201.477.847 195.049.331

    PT Sarana Mitra Inv estama (SMI) Jakarta Properti/ Property 80,57% 80,57% 2007 374.471.487 375.686.490

    PT Jakarta Marcapada Media (JMM) Jakarta Media dan peny iaran/

    Media dan broadcasting 75,00% 75,00% - 236.481 249.738

    PT Plaza Indonesia Jababeka (PIJ) Cikarang Properti/ Property 70,00% 70,00% - 179.228.312 149.862.884

    PT Plaza Indonesia Urban (PIU) Jakarta Properti/ Property 99,99% - - 303.168.235 -

    Peny ertaan tidak langsung/ Indirect

    investment

    Melalui/ Through SMI:

    PT Plaza Lif esty le Prima (PLP) Jakarta Properti/ Property 59,55% 59,55% 2007 374.461.270 375.674.456

    Melalui/ Through PNR:

    PT Bangun Persada Prima (BPP) Jakarta Properti/ Property 99,96% 99,96% - 24.859.878 24.681.310

    Jumlah Aset/ Total Assets

    Persentase Pemilikan/

    Percentage of ownership

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT Lanjutan

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED Continued

    - 10 -

    PIFBV didirikan pada tanggal 23 Oktober 1996 dan bergerak dalam bidang jasa keuangan.

    PIFBV was established on October 23, 1996 to engage in financial services.

    Pada bulan Nopember 2006, Perusahaan mengakuisisi 75% kepemilikan atau 20 ribu saham JMM dari PT Global Mega Wisata Mandiri Internasional. Pada tahun 2006, kegiatan utama JMM meliputi perolehan ijin prinsip untuk televisi lokal dan ijin saluran frekuensi. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, JMM belum memulai kegiatan usahanya.

    In November 2006, the Company has acquired 75% equity ownership or 20 thousand shares of JMM from PT Global Mega Wisata Mandiri Internasional. In 2006, JMMs main activities include obtaining principal license for local television and frequency channel permit. As of December 31, 2014, JMM has not commenced business activities.

    Pada bulan Oktober 2009, Perusahaan mengakuisisi 80,57% kepemilikan atau total 141 ribu saham SMI dari PT Spektrum Duta Corporasi. SMI memiliki 73,91% kepemilikan di PLP, pemilik Pusat Gaya Hidup.

    In October 2009, the Company acquired 80.57% equity ownership totaling 141 thousand shares of SMI from PT Spektrum Duta Corporasi. SMI has 73.91% equity ownership in PLP, the owner of Lifestyle Center.

    Pada tanggal 24 Mei 2010, Perusahaan mengakuisisi 16,89% kepemilikan atau 20.342 saham PNR dari PT Azbindo Nusantara dan 1,37% kepemilikan atau 1.667 saham PNR dari PT Persada Giri Abadi sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan terhadap PNR menjadi sebesar 99,99% atau 120.466 saham.

    On May 24, 2010, the Company acquired 16.89% equity ownership totaling 20,342 shares of PNR from PT Azbindo Nusantara and 1.37% equity ownership totaling 1,667 shares of PNR from PT Persada Giri Abadi, thus increasing the Companys equity ownership in PNR to 99.99% or 120,466 shares.

    Pada tahun 2011, PNR mendirikan BPP dengan jumlah kepemilikan sebesar 99,96%. BPP bergerak dibidang pembangunan properti. BPP belum beroperasional secara komersil.

    In 2011, PNR established BPP with ownership of 99.96%. Nature of business of BPP is property development. BPP has not started its commercial operations.

    Pada tanggal 25 Juni 2013, Perusahaan dan PT Grahabuana Cikarang mendirikan suatu perusahaan yang bernama PT Plaza Indonesia Jababeka (PIJ) berdasarkan Akta Notaris no. 6 tanggal 25 Juni 2013 dari Uus Sumirat, S.H., notaris di Jakarta. Penyertaan saham Perusahaan dalam PIJ adalah 70% dan tujuan dari pendirian PIJ adalah untuk pembangunan mixed use development di kawasan Jababeka dengan luas tanah sekitar 12 hektar. PIJ bergerak dibidang pembangunan properti. PIJ belum beroperasional secara komersil.

    On June 25, 2013, the Company and PT Grahabuana Cikarang established a company named PT Plaza Indonesia Jababeka (PIJ) based on notarial deed No. 6 dated June 25, 2013 of Uus Sumirat, S.H., notary public in Jakarta. The Companys owns 70% of PIJ and the purpose of the establishment of the PIJ is for the construction of mixed use development in the area of Jababeka with a land area of approximately 12 hectares. Nature of business of PIJ is property development. PIJ has not started its commercial operations.

    Pada tanggal 3 November 2014, Perusahaan mengakuisisi 99,99% saham PT Duta Karya Cipta atas PT Citra Asri Property dengan nilai akuisisi sebesar Rp 9.990.000 ribu (Catatan 5). PT Citra Asri Property kemudian berubah nama menjadi PT Plaza Indonesia Urban (PIU). Pada tanggal 10 November 2014, PIU meningkatkan modal dasar menjadi 300.000.000 saham atau setara Rp 300 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2014, modal disetor PIU sebanyak 300.000.000 saham atau setara Rp 300 miliar. Perusahaan memiliki 299.990.000 saham (99,99%) atau setara Rp 299.990.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2014.

    On November 3, 2014, the Company acquired 99.99% shares of PT Duta Karya Cipta in PT Citra Asri Property with acquisition cost amounting to Rp 9,990,000 thousand (Note 5). PT Citra Asri Property subsequently change the name to be PT Plaza Indonesia Urban (PIU). On November 10, 2014, PIU increased its authorized capital to 300,000,000 shares or equivalent to Rp 300 billion. As of December 31, 2014, the paid-up capital of PIU was 300,000,000 shares or equivalent to Rp 300 billion. The Company owned 299,990 thousand shares (99.99%) or equivalent to Rp 299,990,000 thousand as of 31 December 2014.

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT Lanjutan

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED Continued

    - 11 -

    c. Penawaran Umum Efek Perusahaan c. Public Offering of Shares

    Sebelum dilakukannya penawaran umum perdana atas saham Perusahaan, para pendiri Perusahaan memiliki 80.000.000 saham Perusahaan. Pada tanggal 2 Mei 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat No. S-840/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 35.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 15 Juni 1992, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).

    Prior to the initial public offering, the founders owned 80,000,000 shares. On May 2, 1992, the Company obtained the Notice of Effectivity of Share Registration No. S-840/PM/1992 from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) for the public offering of 35,000,000 shares. On June 15, 1992, the shares were listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.

    Pada tanggal 15 Nopember 1993, para pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal disetor Perusahaan dari 115.000.000 saham menjadi 230.000.000 saham yang berasal dari kapitalisasi agio saham.

    On November 15, 1993, the stockholders agreed to increase the Companys paid-up capital from 115,000,000 shares to 230,000,000 shares through the capitalization of the additional paid-in capital.

    Pada tanggal 4 Mei 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-796/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum terbatas sebanyak 115.000.000 saham.

    On May 4, 1994, the Company obtained the Notice of Effectivity of Share Registration No. S-796/PM/1994 from the Chairman of Bapepam for its rights issued to the stockholders totaling 115,000,000 shares.

    Pada tanggal 27 Agustus 2003, para pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal disetor Perusahaan dari 345.000.000 saham menjadi 355.000.000 saham yang berasal dari penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Peningkatan modal tersebut dilakukan oleh PT Bimantara Citra Tbk dan PT Paraga Artamida, pemegang saham pendiri.

    On August 27, 2003, the stockholders agreed to increase the paid-up capital from 345,000,000 shares to 355,000,000 shares through a limited offering without pre-emptive rights. The additional shares were fully subscribed by PT Bimantara Citra Tbk and PT Paraga Artamida, the founding stockholders.

    Pada tanggal 14 Nopember 2006, pemegang saham menyetujui untuk membagikan saham bonus sejumlah 355.000.000 saham yang berasal dari selisih penilaian kembali aset tetap dan agio saham. Setiap pemegang saham menerima satu lembar tambahan saham untuk setiap saham yang dimiliki per tanggal 22 Desember 2006.

    On November 14, 2006, the stockholders agreed to distribute bonus shares amounting to 355,000,000 shares from revaluation increment in property, plant and equipment and additional paid-in capital. Each shareholder received one additional share for each share held as of December 22, 2006.

    Sesuai dengan pengumuman tentang pemecahan saham (stock split) No. Peng-457/BEJ-DAG/U/12-2006 tanggal 22 Desember 2006 yang dikeluarkan oleh BEJ, ditetapkan tanggal perdagangan saham dengan nilai nominal Rp 200 per saham dimulai sejak tanggal 2 Januari 2007.

    In accordance with stock split announcement No. Peng-457/BEJ-DAG/U/12-2006 dated December 22, 2006 by the Jakarta Stock Exchange, the trading date of stock using par value of Rp 200 started on January 2, 2007.

    BES dan BEJ bergabung/merger pada tanggal 30 Nopember 2007 dan BEJ berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

    The Surabaya Stock Exchange and the Jakarta Stock Exchange merged on November 30, 2007 and changed the name to Indonesia Stock Exchange.

    Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh saham Perusahaan sebanyak 3.550.000.000 saham telah tercatat di BEI.

    As of December 31, 2014, all of the Companys outstanding shares totaling 3,550,000,000 shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT Lanjutan

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED Continued

    - 12 -

    2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

    2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND INTERPRETATION OF PSAK (ISAK)

    a. Standar yang Berlaku Efektif Pada Tahun

    Berjalan a. Standards Effective in The Current Year

    Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.

    In the current year, the Group adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2014.

    ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK 27, Transfers of Assets from Customers

    ISAK 28, Pengakhiran Liabiltas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas

    ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments

    Penerapan ISAK diatas tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Grup tidak melakukan transaksi tersebut.

    The application of ISAK above have no effect on the amounts reported and prior year because the Group has not entered into any transactions of this nature.

    b. Standar dan Interpretasi yang Telah Diterbitkan Tapi Belum Diterapkan

    b. Standards and Interpretation in Issue Not Yet Adopted

    Standard an interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 adalah:

    The following standards and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2015:

    PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan

    PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements

    Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

    The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a statement of profit or loss and other comprehensive income. The amendments to PSAK 1 retain the option to present profit or loss and other comprehensive income in either a single statement or in two separate but consecutive statements. However, the amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT Lanjutan

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED Continued

    - 13 -

    PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri

    PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements

    PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.

    PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements has been renamed PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements which continues to be a standard dealing solely with separate financial statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged.

    PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

    PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures

    PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas yang merupakan investor dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee.

    PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates has been renamed PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures. The scope of the revised standard was expanded to cover entities that are investors with joint control of, or significant influence over, an investee.

    PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits

    Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program.

    The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus.

    PSAK 46 (revisi 2013), Pajak Penghasilan PSAK 46 (revised 2013), Income Taxes

    Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar, dan (2) menetapkan praduga (rebuttable presumption) bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.

    The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property will be recovered entirely through sale.

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT Lanjutan

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED Continued

    - 14 -

    Berdasarkan amandemen, kecuali praduga ini dapat dibantah (presumption is rebutted), pengukuran liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan yang disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi pajak dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan. Praduga penjualan ini dapat dibantah (presumption is rebutted) jika properti investasi dapat disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substantial seluruh manfaat ekonomis atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan.

    Under the amendments, unless the presumption is rebutted, the measurement of the deferred tax liability or deferred tax asset is required to reflect the tax consequences of recovering the carrying amount of the investment property through sale. The sale presumption is rebutted if the investment property is depreciable and the investment property is held within a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment property over time, rather than through sale.

    PSAK 48 (revisi 2013), Penurunan nilai Aset PSAK 48 (revised 2013), Impairment of Assets

    PSAK 48 telah diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar

    PSAK 48 has been amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.

    PSAK 50 (revisi 2013), Instrumen Keuangan: Penyajian

    PSAK 50 (revised 2013), Financial Instruments: Presentation

    Amandemen terhadap PSAK 50 mengklarifikasi penerapan tentang persyaratan saling hapus. Secara khusus, amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus dan realisasi dan penyelesaian secara simultan. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46.

    The amendments to PSAK 50 clarify existing application issues relating to the offsetting requirements. Specifically, the amendments clarify the meaning of currently has a legal enforceable right of set-off and simultaneous realization and settlement. The amendments also clarify that income tax on distributions to holders of an equity instrument and transaction costs of an equity transaction should be accounted for in accordance with PSAK 46.

    PSAK 55 (revisi 2013), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

    PSAK 55 (revised 2013), Financial Instruments: Recognition and Measurement

    Amandemen terhadap PSAK 55 memberikan panduan persyaratan untuk menghentikan akuntansi lindung nilai ketika derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dinovasi berdasarkan keadaan tertentu. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa setiap perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan sebagai suatu instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk dalam penilaian dan pengukuran dari efektivitas lindung nilai. Selanjutnya, amandemen tersebut mengklarifikasi akuntansi dari derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi lihat pembahasan dalam ISAK 26.

    The amendments to PSAK 55 provide relief from the requirement to discontinue hedge accounting when a derivative designated as a hedging instrument is novated under certain circumstances. The amendments also clarify that any change to the fair value of the derivative designated as a hedging instrument arising from the novation should be included in the assessment and measurement of hedge effectiveness. Further, the amendments clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the fair value through profit or loss category see discussion in ISAK 26.

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT Lanjutan

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED Continued

    - 15 -

    Standar ini juga diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.

    This standard is also amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.

    PSAK 60 (revisi 2013), Instrumen Keuangan: Pengungkapan

    PSAK 60 (revised 2013), Financial Instruments: Disclosures

    Amandemen terhadap PSAK 60 menambahkan persyaratan pengungkapan transaksi termasuk pengalihan aset keuangan. Amandemen ini dimaksudkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar terkait eksposur risiko jika aset keuangan dialihkan tetapi entitas yang mengalihkan tetap memilih keterlibatan berkelanjutan atas aset tersebut. Amandemen tersebut juga mensyaratkan pengungkapan jika aset keuangan dialihkan tidak merata sepanjang periode. Selanjutnya, entitas disyaratkan untuk mengungkapkan tentang hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai contoh persyaratan penyerahan jaminan) untuk instrumen keuangan berdasarkan perjanjian menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa.

    The amendments to PSAK 60 increase the disclosure requirements for transactions involving transfers for financial assets. These amendments are intended to provide greater transparency around risk exposures when a financial asset is transferred but the transferor retains some level of continuing exposure in the asset. The amendments also require disclosures where transfers of financial assets are not evenly distributed throughout the period. Further, entities are required to disclose information about rights of offset and related arrangements (such as collateral posting requirements) for financial instruments under an enforeceable master netting agreement or similar arrangement.

    PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 65, Consolidated Financial Statements

    PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur dengan laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus.

    PSAK 65 replaces the part of PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements, that deals with consolidated financial statements, and ISAK 7, Consolidation Special Purpose Entities.

    Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, dan dasarnya adalah pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang kompleks.

    Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that basis is control. A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investors returns. PSAK 65 also adds application guidance to assist in assessing whether an investor controls an investee in complex scenarios.

    PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif.

    PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application.

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT Lanjutan

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED Continued

    - 16 -

    PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 66, Joint Arrangements PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. PSAK 66 mengatur bagaimana suatu pengaturan bersama harus diklasifikasikan dimana dua atau lebih pihak mempunyai pengendalian bersama. Berdasarkan PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau pengendalian bersama, tergantung pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam perjanjian. Sebaliknya berdasarkan PSAK 12, terdapat tiga jenis pengaturan bersama: pengendalian bersama entitas, pengendalian bersama aset dan pengendalian bersama operasi.

    PSAK 66 replaces PSAK 12, Interest in Joint Ventures. PSAK 66 deals with how a joint arrangement should be classified where two or more parties have joint control. Under PSAK 66, joint arrangements are classified as joint operations or joint ventures, depending on the rights and obligations of the parties to the arrangements. In contrast, under PSAK 12, there are three types of joint arrangements: jointly controlled entities, jointly controlled assets and jointly controlled operations.

    Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proposional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telah dihapuskan. Ventura bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas, dimana pengendalian bersama entitas berdasarkan PSAK 12 dapat dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas atau metode konsolidasi proporsional.

    The existing policy choice of proportionate consolidation for jointly controlled entities has been eliminated. Joint ventures under PSAK 66 are required to be accounted for using the equity method of accounting, whereas jointly controlled entities under PSAK 12 can be accounted for using the equity method of accounting or proportionate consolidation.

    Ketentuan transisi PSAK 66 mensyaratkan entitas untuk menerapkan standar pada awal permulaan dari periode sajian terawal pada saat penerapan.

    The transition provisions of PSAK 66 require entities to apply the standard at the beginning of the earliest period presented upon adoption.

    PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

    PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities

    PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar tersebut menetapkan tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus berikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus mengungkapkan informasi yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangannya.

    PSAK 67 is applicable to entities that have interests in subsidiaries, joint arrangements, associates or unconsolidated structured entities. The standard establishes disclosure objectives and specifies minimum disclosures that entities must provide to meet those objectives. The objective of PSAK 67 is that an entity should disclose information that helps users of financial statements evaluate the nature of, and risks associated with, its interests in other entities and the effects of those interests on its financial statements.

    PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68, Fair Value Measurements

    PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.

    PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT Lanjutan

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED Continued

    - 17 -

    PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang Lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. Contohnya, pengungkapan secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan hirarki nilai wajar dalam tiga level yang saat ini diharuskan untuk instrumen keuangan berdasarkan PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan akan diperluas oleh PSAK 68 yang mencakup seluruh aset dan liabilitas dalam ruang lingkupnya.

    PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances. In general, the disclosure requirements in PSAK 68 are more extensive than those required by the current standards. For example, quantitative and qualitative disclosures based on the three-level fair value hierarchy currently required for financial instruments only under PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures will be extended by PSAK 68 to cover all assets and liabilities within its scope.

    PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.

    PSAK 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need not be applied in comparative information provided for periods before initial application of the standard.

    ISAK 26 (revisi 2013), Penilaian Kembali Derivatif Melekat

    ISAK 26 (revised 2013), Reassessment of Embedded Derivatives

    Amandemen terhadap ISAK 26 mengklarifikasi akuntansi derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi.

    The amendments to ISAK 26 clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the fair value through profit or loss category.

    Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian.

    As of the issuance date of the consolidated financial statements, management evaluate effect of adoption of these standard and interpretation on the consolidated financial statements.

    3. KEBIJAKAN AKUNTANSI 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

    POLICIES a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

    Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian tidak ditujukan untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil operasi dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik pelaporan yang berlaku di negara lain.

    The consolidated financial statements of the Group have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT Lanjutan

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED Continued

    - 18 -

    b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar accrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

    The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

    Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

    The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

    c. Dasar Konsolidasian c. Basic of Consolidation

    Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

    The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.

    Pendapatan dan beban dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.

    Income and expenses of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.

    Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.

    Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Group.

    Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.

    All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated in full on consolidation.

    Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham mungkin awalnya diukur pada nilai wajar atau pada bagian pemilikan kepentingan nonpengendali dari nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan nonpengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif entitas anak tersebut diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.

    Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests proportionate share of the fair value of the acquirees identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interests is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Company and to the non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having deficit balance.

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT Lanjutan

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED Continued

    - 19 -

    Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

    Changes in the Groups interests in existing subsidiaries that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Groups interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognised directly in equity and attributed to owners of the Company.

    Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui di dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.

    When the Group losses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. When assets of the subsidiary are carried at revalued amount or fair values and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Group had directly disposed of the relevant assets (i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained earnings as specified by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.

    d. Kombinasi Bisnis d. Business Combinations

    Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.

    Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisition-date fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.

    Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar.

    At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value.

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT Lanjutan

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED Continued

    - 20 -

    Kepentingan non pengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.

    Non-controlling interests are measured either at fair value or at the non-controlling interests proportionate share of the acquirees identifiable net assets.

    Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.

    When the consideration transferred by the Group in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisition-date fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination. Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which cannot exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date.

    Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai asset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain (OCI).

    The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income.

    Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian nya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.

    When a business combination is achieved in stages, the Groups previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquiree prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of.

    Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.

    If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT Lanjutan

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED Continued

    - 21 -

    e. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

    e. Foreign Currency Transactions and Translation

    Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama masing-masing entitas dalam Grup (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.

    The individual books of accounts of each entity in the Group are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment of each entity in the Group (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit loss.

    f. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties

    Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):

    A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):

    a. Orang atau anggota keluarga terdekat

    mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

    a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:

    i. memiliki pengendalian atau

    pengendalian bersama atas entitas pelapor;

    i. has control or joint control over the reporting entity;

    ii. memiliki pengaruh signifikan entitas

    pelapor; atau ii. has significant influence over the

    reporting entity; or

    iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

    iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

    b. Suatu entitas berelasi entitas pelapor jika

    memenuhi salah satu hal berikut: b. An entity is related to the reporting entity if

    any of the following conditions applies: i. Entitas dan entitas pelapor adalah

    anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).

    i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

    ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau

    ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

    ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

    iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura

    bersama dari pihak ketiga yang sama. iii. Both entities are joint ventures of the

    same third party.

    iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

    iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT Lanjutan

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED Continued

    - 22 -

    v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

    v. The entity is a post employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

    vi. Entitas yang dikendalikan atau

    dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

    vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

    vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)

    (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

    vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

    Seluruh transaksi yang material dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.

    All significant transactions with related parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

    g. Aset Keuangan g. Financial Assets

    Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

    All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.

    Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut

    The Groups financial assets are classified as follows:

    Nilai wajar melalui laba rugi Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang

    Fair value through profit or loss (FVTPL) Available for-sale (AFS) Loans and Receivable

    Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Fair value through profit or loss (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

    Financial assets are classified as at FVTPL when the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.

    Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

    A financial asset is classified as held for trading if:

    diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

    it has been acquired principally for the purpose of selling in the near term; or

    pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau

    on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT Lanjutan

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED Continued

    - 23 -

    merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

    it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.

    Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 7.

    Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognised in profit or loss. The net gain or loss recognised in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 7.

    Tersedia untuk dijual Available for sale (AFS)

    Investasi jangka panjang dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.

    Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose the fair value cannot be reliably measured, are classified as AFS, measured at cost less impairment.

    Dividen atas instrument AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

    Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in profit or loss when the Groups right to receive the dividends are established.

    Pinjaman diberikan dan piutang Loans and receivables

    Kas dan setara kas kecuali kas, piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

    Cash and cash equivalents, except cash on hand, receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as loans and receivables. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment.

    Bunga diakui dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

    Interest is recognised by applying the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

    Metode suku bunga efektif Effective interest method

    Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pengeluaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

    The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income or expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

  • PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DECEMBER 2014 AND 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TERSEBUT Lanjutan

    PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk

    AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

    DECEMBER 31, 2014 AND 2013 FOR THE YEARS THEN ENDED Continued

    - 24 -

    Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

    Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

    Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

    Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.

    Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.

    For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.

    Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

    For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:

    kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

    significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

    pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

    default or delinquency in interest or principal payments; or

    terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

    it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.

    Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual, akan dinilai penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan gagal bayar (default) atas piutang.

    For certain categories of financial asset, such as receivables