plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
-
Upload
melani-hidayati -
Category
Documents
-
view
248 -
download
0
Transcript of plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
-
7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
1/15
Page | 1
1
DAMPAKLIMBAH
TERHADAPKERUSAKAN
LINGKUNGAN
DISUSUN OLEH
1.
ALMIRA SETYANINGTYAS (01)
2.
ANDIKA WGN (02)
3. DIAN TRI UTAMI (05)
4. MELANI HIDAYATI (19)
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMAN 1 JATIROGO
JALAN RAYA BADER NO.20 JATIROGO TUBAN
-
7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
2/15
Page | 2
2KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan Ridanya kepada kami untuk
menyelesaikan pembuatan makalah ini, sehingga kami dapat membuat makalah ini
dengan usaha yang maksimal.
Makalah ini berisi tentang informasi yang akurat berdasarkan sumber-sumber
yang dapat dipastikan kebenarannya, dan disajikan kepada pihak pembaca agar bisa
menjadi sumber informasi yang mudah dipahami. Tak lupa disajikan pula gambar
yang dapat memudahkan pembaca agar lebih mudah dan menyenangkan dalam
mendalami ilmu yang telah kami siratkan di dalamnya.
Kami berharap agar makalah ini mampu menjadi salah satu penambah
wawasan pembaca sekalian.
Tak luput dari semua itu, kami sebagai pembuat makalah memohon maaf jika
adanya salah ketik, karena pada dasarnya kami juga manusia.
Pada akhirnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak sumber referensi (blogger, dan penulis) yang telah membantu pembuatan
makalah bertemakan Lingkungan Hidup ini.
-
7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
3/15
Page | 3
3DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG................................................................. 041.2RUMUSAN MASALAH..................................... ...................... 04
1.3TUJUAN..................................... ..................................... .......... 04
1.4MANFAAT..................................... ........................................... 04
BAB II PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI..................................... ........................ ....... ........... 05
2.2 KARAKTERISTIK LIMBAH..................................... ... ....... 06
2.3 JENIS-JENIS LIMBAH INDUSTRI..................................... ... 06
2.4DAMPAK LIMBAH..................................... ... ....... ....... ....... 07
2.5 PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH B3 09
BAB IV PENUTUP
4.1KESIMPULAN..................................... ................................... 15
4.2SARAN..................................... ................................... ....... ... 15
BAB V DAFTAR PUSTAKA 16
-
7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
4/15
Page | 4
4BAB I PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Limbah industri ialah hal yang tak dapat dipungkiri dari kehidupan di
masyarakat era ini maupun era mendatang, hampir semua yang
dikonsumsi manusia merupakan barang industri baik itu tekstil, makanan,
maupun perabotan rumah tangga, sehingga telah menjadi hal pasti jika
limbah industri memiliki siklusnya sendiri dan akan selalu ada.
Kurang sadarnya masyarakat serta keegoisan pihak-pihak tak bertanggung
jawab dalam mengolah limbah menyebabkan adanya masalah berupa
pencemaran lingkungan, setidaknya tanah, air, udara menjadi korban dari
limbah industri ini.
Tanah sebagai tempat injaknya makhluk hidup, mengalami degradasi
akibat limbah industri ini, apabila tanah ini semakin rusak hingga sangat
tidak layak bagi manusia mau tinggal di mana kita?.
1.2RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu limbah industri?
2.
Apa saja kerusakan yang ditimbulkan oleh limbah industri3. Bagaimana cara mengolah limbah industri bagi rumah tangga?
4. Bagaimana cara memperbaiki tanah yang telah mengalami degradasi
akibat limbah industri?
1.3TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu limbah industri
2. Untuk mengetahui apa saja kerusakan yang ditimbulkan oleh limbah
industri
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengolah limbah industri bagi
rumah tangga
4. Untuk mengetahui bagaimana cara memperbaiki tanah yang telah
mengalami degradasi akibat limbah industri
1.4MANFAAT
1.
Menyadarkan pembaca untuk aktif dalam menjaga lingkungan
2. Menyadarkan pembaca akan pentingnya mengolah limbah dengan
baik dan benar
BAB II PEMBAHASAN
-
7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
5/15
Page | 5
52.1 DEFINISI
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat
bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah,
ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas
domestik lainnya (grey water).
Limbah Industri adalah sisa buangan yang dihasilkan dari proses
produksi pada suatu industri. Tentu saja karena sifatnya industri, maka
jumlahnya lebih besar daripada limbah skala domestik atau rumah tangga.
Diperlukan penanganan yang serius untuk limbah industri karena dampaknya
pada lingkungan lebih besar daripada limbah domestik. Ada dua macamlimbah industri, yakni limbah dalam bentuk cair dan juga limbah dalam
bentuk padat yang biasa disebut sampah. Kedua jenis limbah industri ini tentu
saja tidak sedikit yang mengandung bahan berbahaya dan beracun.
Pengertian B3 Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud
dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta mahluk hidup lain.
Intinya adalah setiap materi yang karena konsentrasi dan atau
sifat dan atau jumlahnya mengandung B3 dan membahayakan manusia,
mahluk hidup dan lingkungan, apapun jenis sisa bahannya.
Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan
sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity,
dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau
membahayakan kesehatan manusia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah_hitamhttps://id.wikipedia.org/wiki/Limbah_hitam -
7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
6/15
Page | 6
62.2 KARAKTERISTIK LIMBAH
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang
2.3 JENIS-JENIS LIMBAH INDUSTRI
Limbah industri digolongkan menjadi empat jenis yaitu
Limbah cair. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan
padat. Limbah, bahan sampah organik, dan bahan limbah anorganik.
Limbah padat.
Limbah gas dan partikel. Polusi udara proses semua spesies kimia yang
dimasukkan atau masuk ke atmosfer adalah bersih disebut kontaminan.
kontaminan pada konsentrasi cukup tinggi untuk menimbulkan dampak
negatif pada penerima (reseptor), ketika hal ini terjadi, kontaminan disebut
kontaminan (polutan) udara .pencemaran diklasifikasikan menjadi dua
kategori menurut bagaimana kontaminan masuk atau dimasukkan ke atmosfer,
yaitu: Sumber kontaminasi dari aktivitas manusia (antropogenik) adalah
kendaraan bermotor, fasilitas, pabrik, instalasi atau kegiatan yang
memancarkan polutan udara ke atmosfer.
2.4 DAMPAK LIMBAH
Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika
tidak ada pengolahan yang baik dan benar, dengan adanya limbah padat
didalam lingkungan hidup maka dapat menimbulkan pencemaran seperti:
Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3),
methan (CH4), C02dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat
ditimbun dan membusuk dikarena adanya mikroorganisme. Adanya musim
hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan bahan organik oleh bakteri
penghancur dalam suasana aerob/anaerob.
Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang
ditumpuk, akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3 dan methane
yang jika melebihi NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan manusia.
Gas H2S 50 ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.
-
7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
7/15
Page | 7
7 Penurunan kualitas air, karena limbah padat biasanya langsung dibuang
dalam perairan atau bersama-sama air limbah. Maka akan dapat
menyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari air pun berubah.
Kerusakan permukaan tanah. Dari sebagian dampak-dampak limbah padat
diatas, ada beberapa dampak limbah yang lainnya yang ditinjau dari aspek
yang berbeda secara umum.
Dampak Terhadap Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang tidak memadai pembuangan sampah
yang tidak terkontrol cocok untuk beberapa organisme dan menarik bagi
berbagai binatang dapat menularkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yangdapat timbul adalah sebagai berikut :
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari pengelolaan limbah yang tidak tepat dapat dicampur
dengan air.
Dengue (demam berdarah) juga dapat meningkatkan pesat di bidang
pengelolaan sampah tidak memadai.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan.
Salah satu contoh adalah penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita
(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang
melalui makanan berupa makanan limbah/sampah.
Telah dilaporkan bahwa di Jepang sekitar 40.000 orang meninggal
akibat mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri (Hg). Merkuri
ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang
memproduksi baterai dan akumulator.
Terdapat juga Limbah korosif yang menyebabkan hal berikut:
Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.
Menyebabkan korosi pelat baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih
besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55 C.
Memiliki pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah asam dan sama atau
lebih besar dari 12,5 untuk alkaline.
Limbah reaktif adalah limbah yang memiliki salah satu sifat berikut:
Sampah yang dalam keadaan normal tidak stabil dan dapat
menyebabkan perubahan tanpa peledakan.
Limbah yang dapat bereaksi dengan air
-
7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
8/15
Page | 8
8 Limbah yang apabila dicampur dengan air berpotensi menimbulkan
ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang
membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Sianida merupakan limbah, sulfida atau amonia yang pada kondisi pH
antara 2 dan 12,5 dapat menghasi1kan gas, uap atau asap beracun dalam
jumlah yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
Dapat dengan mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan
standar 25C, 760 mmHg.
Kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau peroksida
organik limbah yang tidak stabil pada suhu tinggi.
Dampak Terhadap Lingkungan
Rembesan cairan limbah yang masuk ke dalam drainase atau sungai
akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati
sehingga beberapa spesies akan hilang, hal ini mengakibatkan
perubahan ekosistem perairan biologis. Dekomposisi sampah yang
dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair
organik, seperti metana. Selain kurang bau gurih, gas ini dalam
konsentrasi tinggi dapat meledak.
Dampak Terhadap Sosial dan Ekonomi Keadaan
Pengelolaan limbah yang buruk akan membentuk lingkungan yang
kurang menguntungkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan
pemandangan yang buruk karena sampah berserakan di mana-mana.
Sebuah dampak negatif pada pariwisata
Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya
tingkat kesehatan masyarakat. Yang penting di sini adalah pembiayaanmeningkat langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan tidak
langsung (absensi, produktivitas yang rendah).
Pembuangan limbah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir
dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti
jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain
-
7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
9/15
Page | 9
92.5 PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH B3
Pengelolaan limbah meliputi kegiatan pengumpulan, pengangkutan,
pemanfatan, pengolahan dan penimbunan.
Setiap kegiatan pengelolaan limbah harus mendapatkan perizinan dari
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan setiap aktivitas tahapan pengelolaan
limbah B3 harus dilaporkan ke KLH. Untuk aktivitas pengelolaan limbah B3 di
daerah, aktivitas kegiatan pengelolaan selain dilaporkan ke KLH juga ditembuskan
ke Bapedalda setempat.
Pengolahan limbah B3 mengacu kepada Keputusan Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Nomor Kep-03/BAPEDAL/09/1995
tertanggal 5 September 1995 tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (www.menlh.go.id/i/art/pdf_1054679307.pdf)
Pengolahan limbah B3 harus memenuhi persyaratan:
o LOKASI PENGOLAHAN
Pengolahan B3 dapat dilakukan di dalam lokasi penghasil limbah atau di luar
lokasi penghasil limbah. Syarat lokasi pengolahan di dalam area penghasil harus:
daerah bebas banjir;
jarak dengan fasilitas umum minimum 50 meter;
jarak dengan jalan utama/tol minimum 150 m atau 50 m untuk jalan lainnya;
jarak dengan daerah beraktivitas penduduk dan aktivitas umum minimum 300
m;
jarak dengan wilayah perairan dan sumur penduduk minimum 300 m;
dan jarak dengan wilayah terlindungi (spt: cagar alam,hutan lindung)
minimum 300 m.
o FASILITAS PENGOLAHAN
Fasilitas pengolahan harus menerapkan sistem operasi, meliputi:
sistem kemanan fasilitas;
sistem pencegahan terhadap kebakaran;
sistem pencegahan terhadap kebakaran;
sistem penanggulangan keadaan darurat;
sistem pengujian peralatan;
dan pelatihan karyawan.
http://www.menlh.go.id/i/art/pdf_1054679307.pdfhttp://www.menlh.go.id/i/art/pdf_1054679307.pdf -
7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
10/15
Page | 10
10
Keseluruhan sistem tersebut harus terintegrasi dan menjadi bagian yang tak
terpisahkan dalam pengolahan limbah B3 mengingat jenis limbah yang ditangani
adalah limbah yang dalam volume kecil pun berdampak besar terhadap lingkungan.
o
PENANGANAN LIMBAH B3 SEBELUM DIOLAH
Setiap limbah B3 harus diidentifikasi dan dilakukan uji analisis kandungan
guna menetapkan prosedur yang tepat dalam pengolahan limbah tersebut. Setelah uji
analisis kandungan dilaksanakan, barulah dapat ditentukan metode yang tepat guna
pengolahan limbah tersebut sesuai dengan karakteristik dan kandungan limbah.
o PENGOLAHAN LIMBAH B3
Jenis perlakuan terhadap limbah B3 tergantung dari karakteristik dan
kandungan limbah. Perlakuan limbah B3 untuk pengolahan dapat dilakukan
dengan proses sbb:
proses secara kimia, meliputi: redoks, elektrolisa, netralisasi, pengendapan,
stabilisasi, adsorpsi, penukaran ion dan pirolisa.
proses secara fisika, meliputi: pembersihan gas, pemisahan cairan dan
penyisihan komponen-komponen spesifik dengan metode kristalisasi, dialisa,
osmosis balik, dll.
proses stabilisas/solidifikasi, dengan tujuan untuk mengurangi potensi racun
dan kandungan limbah B3 dengan cara membatasi daya larut, penyebaran,
dan daya racun sebelum limbah dibuang ke tempat penimbunan akhir
proses insinerasi, dengan cara melakukan pembakaran materi limbah
menggunakan alat khusus insinerator dengan efisiensi pembakaran harus
mencapai 99,99% atau lebih. Artinya, jika suatu materi limbah B3 ingin
dibakar (insinerasi) dengan berat 100 kg, maka abu sisa pembakaran tidakboleh melebihi 0,01 kg atau 10 gr
Tidak keseluruhan proses harus dilakukan terhadap satujenis limbah B3,
tetapi proses dipilih berdasarkan cara terbaik melakukan pengolahan sesuai dengan
jenis dan materi limbah.
o HASIL PENGOLAHAN LIMBAH B3
Memiliki tempat khusus pembuangan akhir limbah B3 yang telah diolah dan
dilakukan pemantauan di area tempat pembuangan akhir tersebut dengan jangkawaktu 30 tahun setelah tempat pembuangan akhir habis masa pakainya atau ditutup.
http://limbahb3.com/index.php/jenis-limbah-b3.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/jenis-limbah-b3.html -
7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
11/15
Page | 11
11
Perlu diketahui bahwa keseluruhan proses pengelolaan, termasuk penghasil
limbah B3, harus melaporkan aktivitasnya ke KLH dengan periode triwulan (setiap 3
bulan sekali).
o TEKNOLOGI PENGOLAHAN
Terdapat banyak metode pengolahan limbah B3 di industri, tiga metode yang
paling populer di antaranya ialah chemical conditioning,solidification/Stabilization,
dan incineration.
1. Chemical Conditioning
Salah satu teknologi pengolahan limbah B3 ialah chemical conditioning.
TUjuan utama dari chemical conditioningialah:
menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam
lumpur
mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur
mendestruksi organisme patogen
memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioningyang
masih memiliki nilai ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan
pada proses digestion
mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam
keadaan aman dan dapat diterima lingkungan
Chemical conditioningterdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:
a) Concentration thickening
Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi volume lumpur yang akan
diolah dengan cara meningkatkan kandungan padatan. Alat yang
umumnya digunakan pada tahapan ini ialahgravity thickenerdan
solid bowl centrifuge. Tahapan ini pada dasarnya merupakan tahapan
awal sebelum limbah dikurangi kadar airnya pada tahapan de-
wateringselanjutnya. Walaupun tidak sepopulergravity thickenerdan
centrifuge, beberapa unit pengolahan limbah menggunakan proses
flotationpada tahapan awal ini.
b) Treatment, stabilization, and conditioning
Tahapan kedua ini bertujuan untuk menstabilkan senyawa organik dan
menghancurkan patogen. Proses stabilisasi dapat dilakukan melaluiproses pengkondisian secara kimia, fisika, dan biologi. Pengkondisian
secara kimia berlangsung dengan adanya proses pembentukan ikatan
bahan-bahan kimia dengan partikel koloid. Pengkondisian secara
fisika berlangsung dengan jalan memisahkan bahan-bahan kimia dan
-
7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
12/15
Page | 12
12
koloid dengan cara pencucian dan destruksi. Pengkondisian secara
biologi berlangsung dengan adanya proses destruksi dengan bantuan
enzim dan reaksi oksidasi. Proses-proses yang terlibat pada tahapan
ini ialah lagooning, anaerobic digestion, aerobic digestion, heat
treatment,polyelectrolite flocculation, chemical conditioning, dan
elutriation.
c) De-watering and drying
De-watering and dryingbertujuan untuk menghilangkan atau
mengurangi kandungan air dan sekaligus mengurangi volume lumpur.
Proses yang terlibat pada tahapan ini umumnya ialah pengeringan dan
filtrasi. Alat yang biasa digunakan adalah drying bed,filter press,centrifuge, vacuum filter, dan belt press.
d) Disposal
Disposal ialah proses pembuangan akhir limbah B3. Beberapa proses
yang terjadi sebelum limbah B3 dibuang ialahpyrolysis, wet air
oxidation, dan composting. Tempat pembuangan akhir limbah B3
umumnya ialahsanitary landfill, crop land, atau injection well.
2. Solidification/StabilizationDi samping chemical conditiong, teknologisolidification/stabilizationjuga
dapat diterapkan untuk mengolah limbah B3. Secara umum stabilisasi dapat
didefinisikan sebagai proses pencapuran limbah dengan bahan tambahan
(aditif) dengan tujuan menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah
serta untuk mengurangi toksisitas limbah tersebut. Sedangkan solidifikasi
didefinisikan sebagai proses pemadatan suatu bahan berbahaya dengan
penambahan aditif. Kedua proses tersebut seringkali terkait sehingga sering
dianggap mempunyai arti yang sama. Proses solidifikasi/stabilisasi
berdasarkan mekanismenya dapat dibagi menjadi 6 golongan, yaitu:
a) Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam
limbah dibungkus dalam matriks struktur yang besar
b) Microencapsulation, yaitu proses yang mirip macroencapsulation
tetapi bahan pencemar terbungkus secara fisik dalam struktur kristal
pada tingkat mikroskopik
c) Precipitationpengendapan
d) Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara
elektrokimia pada bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi.
-
7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
13/15
Page | 13
13
e) Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan pencemar dengan
menyerapkannya ke bahan padat
f) Detoxification, yaitu proses mengubah suatu senyawa beracun
menjadi senyawa lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau
bahkan hilang sama sekali
g) Teknologi solidikasi/stabilisasi umumnya menggunakan semen, kapur
(CaOH2), dan bahan termoplastik. Metoda yang diterapkan di
lapangan ialah metoda in-drum mixing, in-situ mixing, danplant
mixing. Peraturan mengenai solidifikasi/stabilitasi diatur oleh
BAPEDAL berdasarkan Kep-03/BAPEDAL/09/1995 dan Kep-
04/BAPEDAL/09/1995.
3.Incineration
Teknologi pembakaran (incineration ) adalah alternatif yang menarik dalam
teknologi pengolahan limbah. Insinerasi mengurangi volume dan massa
limbah hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat). Teknologi ini
sebenarnya bukan solusi final dari sistem pengolahan limbah padat karena
pada dasarnya hanya memindahkan limbah dari bentuk padat yang kasat mata
ke bentuk gas yang tidak kasat mata. Proses insinerasi menghasilkan energidalam bentuk panas. Namun, insinerasi memiliki beberapa kelebihan di mana
sebagian besar dari komponen limbah B3 dapat dihancurkan dan limbah
berkurang dengan cepat. Selain itu, insinerasi memerlukan lahan yang relatif
kecil.
Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi (heating
value) limbah. Selain menentukan kemampuan dalam mempertahankan
berlangsungnya proses pembakaran, heating value juga menentukan
banyaknya energi yang dapat diperoleh dari sistem insinerasi. Jenis
insinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah padat B3
ialah rotary kiln, multiple hearth, fluidized bed, open pit, single chamber,
multiple chamber, aqueous waste injection, danstarved air unit. Dari semua
jenis insinerator tersebut, rotary kiln mempunyai kelebihan karena alat
tersebut dapat mengolah limbah padat, cair, dan gas secara simultan.
Proses Pembakaran (Inceneration) Limbah B3
Limbah B3kebanyakan terdiri dari karbon, hydrogen dan oksigen. Dapat juga
mengandung halogen, sulfur, nitrogen dan logam berat. Hadirnya elemen lain
dalam jumlah kecil tidak mengganggu proses oksidasi limbah B3. Struktur
molekul umumnya menentukan bahaya dari suatu zat organic terhadap
http://limbahb3.com/index.php/limbah-b3.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/limbah-b3-2.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/limbah-b3-2.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/limbah-b3.html -
7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
14/15
Page | 14
14
kesehatan manusia dan lingkungan. Bila molekul limbah dapat dihancurkan
dan diubah menjadi karbon dioksida (CO2), air dan senyawa anorganik,
tingkat senyawa organik akan berkurang. Untuk penghancuran dengan panas
merupakan salah satu teknik untuk mengolah limbah B3.
Inceneration adalah alat untuk menghancurkan limbah berupa pembakaran
dengan kondisi terkendali. Limbah dapat terurai dari senyawa organik
menjadi senyawa sederhana seperti CO2dan H2O.
Incenerator efektif terutama untuk buangan organik dalam bentuk padat, cair,
gas, lumpur cair dan lumpur padat. Proses ini tidak biasa digunakan limbah
organik seperti lumpur logam berat (heavy metal sludge) dan asam anorganik.
Zat karsinogenik patogenik dapat dihilangkan dengan sempurna bilainsenerator dioperasikan I
Incenerator memiliki kelebihan, yaitu dapat menghancurkan berbagai
senyawa organik dengan sempurna, tetapi terdapat kelemahan yaitu operator
harus yang sudah terlatih. Selain itu biaya investasi lebih tinggi dibandingkan
dengan metode lain dan potensi emisi ke atmosfir lebih besar bila
perencanaan tidak sesuai dengan kebutuhan operasional.
http://limbahb3.com/index.php/limbah.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/limbah.html -
7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf
15/15
Page | 15
15
BAB III PENUTUP
4.3KESIMPULAN
Limbah adalah sisa proses produksi atau bahan yang tidak
mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama
dalam pembuatan atau pemakaian.
Tindakan mengabaikan limbah oleh pihak produsen maupun
konsumen dapat mengakibatkan rusaknya lingkungan, oleh karena itu
diperlukan upaya tegas untuk mengelolanya
4.4SARAN
Limbah perlu dikelola dengan baik dan benar oleh berbagai pihak
dan kalangan, bagi produsen, konsumen maupun pemerintah agar
lingkungan tetap terjaga hingga generasi jutaan tahun mendatang,
Karena manusialah yang membuat limbah jadi semestinya manusia
bertanggung jawab pula dalam memastikan bahwa limbah yang mereka
adakan tak merusak lingkungan.
Kita generasi penerus haruslah menjadi pejuang dalam menjaga
lingkungan kita, bumi kita, demi siapa? Bukan siapa-siapa melainkan kita
sendiri raga kita, spesies kita. Manusia.Mari kita jaga bumi kita.
BAB V DAFTAR PUSTAKA
o http://limbahb3-limbahb3.blogspot.co.id/
o http://ridwanaz.com/umum/biologi/mengenal-limbah-industri-dan-
berbagai-dampak-bagi-kehidupan-manusia/
o https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah
http://mengerjakantugas.blogspot.co.id/2009/03/pencemaran-
lingkungan.html
http://limbahb3-limbahb3.blogspot.co.id/http://ridwanaz.com/umum/biologi/mengenal-limbah-industri-dan-berbagai-dampak-bagi-kehidupan-manusia/http://ridwanaz.com/umum/biologi/mengenal-limbah-industri-dan-berbagai-dampak-bagi-kehidupan-manusia/https://id.wikipedia.org/wiki/Limbahhttp://mengerjakantugas.blogspot.co.id/2009/03/pencemaran-lingkungan.htmlhttp://mengerjakantugas.blogspot.co.id/2009/03/pencemaran-lingkungan.htmlhttp://mengerjakantugas.blogspot.co.id/2009/03/pencemaran-lingkungan.htmlhttp://mengerjakantugas.blogspot.co.id/2009/03/pencemaran-lingkungan.htmlhttps://id.wikipedia.org/wiki/Limbahhttp://ridwanaz.com/umum/biologi/mengenal-limbah-industri-dan-berbagai-dampak-bagi-kehidupan-manusia/http://ridwanaz.com/umum/biologi/mengenal-limbah-industri-dan-berbagai-dampak-bagi-kehidupan-manusia/http://limbahb3-limbahb3.blogspot.co.id/