PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran....

70
i TINGKAT KEKERASAN EMOSI YANG DIALAMI REMAJA PUTRI OLEH REMAJA PUTRA DALAM BERPACARAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: Rika Permatasari Nim : 019114161 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran....

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

i

TINGKAT KEKERASAN EMOSI

YANG DIALAMI REMAJA PUTRI OLEH REMAJA PUTRA

DALAM BERPACARAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

Rika Permatasari

Nim : 019114161

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGIFAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

iv

Where is A Will, There is A WayTry To Be The Best

GOD Bless You

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

TUHAN kami YESUS KRISTUS

Papi dan Mami tercinta

M’Bobby, M’Lya dan adekku Aulia

Dan

m’andi terkasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

v

PERSEMBAHAN

TUHAN ITU BAIK; IA ADALAH TEMPAT

PENGUNGSIAN PADA WAKTU

KESUSAHAN

(NAHUM 1:7)

APA YANG TIDAK MUNGKIN BAGI

MANUSIA, MUNGKIN BAGI ALLAH

(LUKAS 18:27)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

vii

ABSTRAK

TINGKAT KEKERASAN EMOSI

YANG DIALAMI REMAJA PUTRI OLEH REMAJA PUTRA

DALAM BERPACARAN

Rika PermatasariFakultas Psikologi

Universitas Sanata DharmaYogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kekerasan emosi yang dialami oleh remaja putri dalam berpacaran. Subyek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 75 remaja putri yang berstatus pendidikan pelajar SMU danatau sederajat dan mahasiswa strata satu dan atau sederajat berusia antara 18 hingga 22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan menggunakan skala tingkatkekerasan emosi dalam berpacaran. Analisis data dilakukan dengan menggunakan tehnik korelasi product moment.

Penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif ini menghasilkan data yang menunjukkan bahwa tingkat kekerasan emosi yang dialami remaja putri oleh remaja putra dalam berpacaran cenderung rendah yaitu sebesar 76%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam berpacaran, tingkat kekerasan emosi yang terjadi pada remaja putri adalah rendah.

Kata kunci: Tingkat Kekerasan Emosi, Remaja Putri Berpacaran, Remaja Putra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

viii

ABSTRACT

DEGREE OF EMOTIONAL ABUSE

IN FEMALE YOUTH’S BY MALE YOUTH’S

DATING RELATIONSHIP

Rika Permatasari Faculty of Psychology

Sanata Dharma UniversityYogyakarta

This study was purposed to recognize the degree of emotional abuse prevalent among female youths in dating relationship. Subjects involved in this study numbered 75 female youths studying at high school student / or the equal level of edication and college student and / or the equal level of education ranging 18-22 years old and involving in dating relationship. The data collection was conducted through questionnaires of scaling the experience of emotional abuse during dating relationship. Data analysis was conducted using product moment correlation method.

This study was using quantitative-descriptive method resulting in the data showing that female youths in Yogyakarta experienced considered low emotional abuse by male youths which was 76%. This showed that the emotional abuse prevailed in female youth’s dating relationship was considered low.

Keywords: Degree of emotional abuse, female youth’s dating relationship, male youth’s

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan yang selalu memberkati, memberikan kekuatan

dan semangat baru sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“TINGKAT KEKERASAN EMOSI YANG DIALAMI REMAJA PUTRI OLEH

REMAJA PUTRA DALAM BERPACARAN”. Pada kesempatan ini penulis juga

menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini tak akan bisa

terwujud tanpa kehadiran dan dukungan orang-orang yang telah membantuku

meraihnya. Maka pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis menghaturkan terimakasih

yang tak terhingga dengan segala ketulusan hati penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S. Psi., M. si. selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu M.L. Anantasari, S. Psi, M.Si yang telah meluangkan banyak waktu,

pikiran dan kesabarannya dalam membimbing saya. Terimakasih banyak Ibu

3. Bapak Drs. H. Wahyudi, M. Si. Selaku Dosen Penguji II

4. Ibu Sylvia Carolina Maria Yuniati Murtisari. S. Psi., M.Si. Selaku Dosen

Penguji III

5. Segenap dosen di Fakultas Psikologi yang sudah mau berbagi pengetahuan.

Terimakasih juga untuk Mas Doni, Mas Muji, Mas Gandung dan Mbak Nanik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

xi

serta Pak Gie yang selalu menebar senyumnya dan membantu demi

kelancaran skripsi ini.

6. Ucapan terimakasihku yang tak terkira untuk M’Rong tersayang yang selalu

mendukung dan memberikan semangat dengan candaanmu. Walaupun jayus

dan kadang bikin sebel tapi ngangenin. Luv U

7. Sahabatku dari awal kuliah, Makasi ya Rani, Lastro, Tista & Keluarga,

perhatian kalian sangat berharga bagiku. Semoga persahabatan kita tak

lengkang oleh waktu

8. Thanks to Pren Ranz, Pren Ich, Pren Tik….berkat kalian smua bisa terwujud.

9. All The Best crew of KIREI Production, Elos, Hilda, LingS, Jack, Jenny,

Irene, jenk Mila, Willi, Obe, David. We are different, we are the best!

10. Saujana Community… M’Rini, Ester, Ria, Dita, Widya, Eva

11. Ibu kost yang sudah memberikan tenaganya untuk menyemangatiku.

12. Teman-teman seperjuangan: Lastro, Jellho, Mira, Silva, Tumbar eh Tumbur,

Seto, dan teman-teman seangkatan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

13. Temen-temen dancer, Mona, dek Ika, Rendy, Ria, Lanny Thx for your support

14. Ayo M’Antox, SEMANGAT….SEMANGAT….skirpsinya hahahahaha

15. Tuk Keluarga besar Wonosari. Akhirnya terselesaikan!!!

16. Angkringan Pak Gandung, nasi sayurnya enak n murah meriah euy (promosi

hahaha)

17. Raida & teman-teman kostnya, makasi dah bantuin. Sukses juga tuk kalian!

18. Tante, Om dan Ko Lingga. Ayo Ko, berjuanglah!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

xii

19. Endi, selamat berkarya….jangan patah semangat!

20. Teman-teman pelatihan, Ika, Bu Murtini, Bu kacang telor, Bpk sate Thik

Thok, Mas jamur, Mas Dim Sum, Pak Lukis, Bu Loundry, Bu Toko, Bpk

Adam, Bpk Chemical. Selamat ber-usaha biar kaya raya hahahaha…..

21. Ditol, thx kompu-nya yao!

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga skripsi

ini bermanfaat bagi setiap pembaca.

Yogyakarta, 29 oktober 2009

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

ABSTRACT........................................................................................................ viii

PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH............................................. ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL............................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang penelitian ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Remaja Putri Berpacaran ...................................................... 8

1. Pengertian Berpacaran ................................................................ 8

2. Pengertian Remaja Putri.............................................................. 8

3. Remaja Putri Berpacaran............................................................. 9

B. Kekerasan Emosi dalam Berpacaran....................................................... 10

1. Pengertian Kekerasan Emosi dalam Berpacaran......................... 10

2. Bentuk Kekerasan Emosi dalam berpacaran............................... 12

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Kekerasan

Emosi dalam Berpacaran............................................................. 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

xiv

4. Dampak Kekerasan Emosi dalam Berpacaran ............................ 14

5. Beberapa Hal yang Menyebabkan Remaja Putri

Tetap Mempertahankan Hubungan............................................. 16

C. Kekerasan Emosi yang Dialami Remaja Putri oleh Remaja Putra

dalam Berpacaran………........................................................................ 17

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian........................................................................................ 20

B. Identifikasi Variabel Penelitian............................................................... 20

C. Definisi Operasional................................................................................ 20

D. Subjek Penelitian..................................................................................... 22

E. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 23

F. Uji coba Alat Ukur .................................................................................. 25

1. Uji Validitas dan Seleksi Aitem.................................................. 25

2. Uji Reliabilitas ............................................................................ 27

G. Proses Penelitian ..................................................................................... 29

1. Tahap Persiapan .......................................................................... 29

2. Tahap Pengumpulan Data ........................................................... 29

3. Tahap Analisis Data .................................................................... 30

H. Metode Analisis Data.............................................................................. 30

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Subyek Penelitian ................................................................... 31

1. Karakteristik Subyek berdasarkan Status.................................... 31

2. Karakteristik Subyek berdasarkan Umur .................................... 32

3. Karakteristik Subyek berdasarkan Usia Berpacaran ................... 32

4. Karakteristik Subyek berdasarkan Tempat Tinggal Pasangan.... 33

B. Deskripsi Data Penelitian........................................................................ 34

1. Deskripsi Data Empirik dan Teoritik .......................................... 34

2. Kategorisasi Tingkat Kekerasan Emosi dalam Berpacaran ........ 36

C. Pembahasan............................................................................................. 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

xv

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 41

B. Keterbatasan Penelitian........................................................................... 41

C. Saran-saran.............................................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 43

LAMPIRAN........................................................................................................ 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel 1. Blue Print Skala Tingkat Kekerasan Emosi Remaja Putri

dalam Berpacaran.................................................................................. 24

Tabel 2. Hasil uji validitas Tingkat Kekerasan Emosi Remaja Putri dalam

Berpacaran…………………………………………………………… 27

Tabel 3. Hasil Analisa Reliabilitas Alat Ukur..................................................... 28

Tabel 4. Komposisi Subyek Berdasarkan Status ................................................ 31

Tabel 5. Komposisi Subyek Berdasarkan Umur ................................................. 32

Tabel 6. Komposisi Subyek Berdasarkan Lama Usia Berpacaran...................... 33

Tabel 7. Komposisi Subyek Berdasarkan Tempat Tinggal Pasangan ................ 33

Tabel 8. Deskripsi Data Empirik dan Data Hipotetik ......................................... 35

Tabel 9. Kategorisasi Subyek Pada Skala Tingkat Kekerasan Emosi Remaja

Putri dalam Berpacaran ......................................................................... 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbagai kasus tindak kekerasan semakin banyak muncul dan banyak

diperbincangkan di media-media masa, seperti surat kabar, radio, televisi

bahkan diberbagai seminar dan diskusi. Kekerasan tidak hanya terjadi dalam

hubungan antara orang tua dengan anaknya, guru dengan muridnya.

Kekerasan bukanlah hal yang asing lagi bagi kita dan pada kenyataannya

tindak kekerasan adalah suatu tindakan yang mulai dianggap biasa, karena hal

ini dapat terjadi ditengah lingkungan kita sehari-hari bahkan pada masa

berpacaran. Masa berpacaran adalah suatu masa yang digunakan oleh remaja

sebagai media seleksi untuk mencari pasangan sebelum menikah, sebagai

tempat untuk berbagi, meningkatkan motivasi belajar, dan membuktikan diri

cukup menarik (Yuni. N, 2005)

Pada umumnya masa berpacaran diawali pada usia 14 tahun pada

remaja putri di Amerika Serikat, sementara pada remaja putra terjalin antara

usia 14 dan 15 tahun (Douvan & Adelson dalam Santrock, 1995) dimana pada

usia tersebut hingga usia 18 tahun merupakan perkembangan masa remaja

awal kemudian masa remaja berakhir pada usia 22 tahun. Masa remaja dengan

usia antara 18 hingga 22 tahun merupakan masa yang terkait dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

2

perubahan-perubahan sosial dan merupakan masa yang digunakan untuk

menjalin sebuah relasi dengan lawan jenisnya, meluangkan lebih banyak

waktu dengan teman sebaya dan pacaran bagi remaja seharusnya merupakan

suatu bentuk lingkungan untuk belajar tentang relasi yang akrab (Santrock,

1995).

Salah satu tugas perkembangan yang harus dipenuhi remaja adalah

menjalin hubungan yang lebih matang dengan lawan jenis. Dua individu yang

saling tertarik pada umumnya akan melanjutkan hubungan mereka dengan status

yang populer disebut pacaran (Yuliandri. R, 2009). Beberapa alasan yang

menyebabkan remaja akhirnya memutuskan untuk berpacaran antara lain

pacaran sebagai tempat untuk berbagi perasaan, belajar bergaul dengan lawan

jenis, atau tempat untuk menginginkan perhatian yang lebih. Melalui

berpacaran, remaja bisa mengasah kemampuan bersosialisasi. Hubungan kasih

sayang juga semakin terjaga saat saling memberi saran dan bukan menyalahkan.

Kemampuan bernegosiasi untuk menyelesaikan konflik dengan pasangan

bermanfaat untuk mempertahankan sebuah hubungan. Melalui pacaran remaja

dapat belajar untuk menolerir perbedaan pendapat. Dalam usahanya untuk

mempertahankan sebuah hubungan, remaja putri yang berpacaran mengalami

berbagai konflik yang dapat menimbulkan tindak kekerasan baik yang disadari

maupun tidak disadari oleh pelaku (Dinastuti, 2008).

Bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi dalam berpacaran antara lain,

kekerasan fisik seperti memukul, meninju, menendang, menjambak, mencubit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

3

dan lain-lain. Kekerasan dalam hal ekonomi ketika seseorang mulai merasa

dieksploitasi secara materi, diatur akses keuangan dan barang-barang.

Pasangan telah melakukan tindak kekerasan seksual apabila pasangan mulai

meraba-raba atau mulai memaksa untuk melakukan hubungan seksual

(Dinastuti dalam Cosmopolitan, 2005)

Dari berbagai tindak kekerasan seperti kekerasan fisik, ekonomi dan

seksual, kekerasan non-fisik yang sering disebut sebagai kekerasan emosi,

merupakan tindakan yang paling sering dijumpai dalam hubungan berpacaran

namun biasanya orang yang mengalami tindak kekerasan tersebut cenderung

tidak menyadari bahwa mereka telah mengalami suatu tindak kekerasan.

Dimana kekerasan emosi adalah suatu keadaan emosi yang sengaja dibuat

untuk mengendalikan pasangannya, dengan mempergunakan kata-kata untuk

menjatuhkan perasaan pasangannya sehingga membuatnya merasa tidak

berharga, merasa bersalah, muncul perasaan tertekan, tidak bebas dan tidak

nyaman (Kompas, 2008).

Terjadi 151 kasus tindak kekerasan dalam pacaran antara tahun 1994-

1998 dan 74 kasus antara tahun 1999-2000 (Rifka Annisa Women’s Crisis).

Salah satu penelitian di Amerika menyebutkan bahwa dari 77 remaja sekolah

menengah mengaku mengalami tindak kekerasan saat sedang berpacaran,

66 % dari mereka mengaku bahwa selain mengalami kekerasan, mereka juga

melakukan tindak kekerasan itu sendiri pada pasangan mereka . Dari sebuah

penelitian yang diterbitkan oleh The Journal of Family Violence menemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

4

bahwa terdapat 72% dari korban yang melaporkan adanya kekerasan emosi,

khususnya tindakan mengejek dan mentertawakan pasangannya. PKBI

Yogyakarta mendapati dari bulan Januari hingga Juni tahun 2001 terdapat 47

kasus kekerasan dalam pacaran. 57 % kekerasan emosi, 20 % kekerasan

seksual, 15 % kekerasan fisik dan 8 % lainnya kekerasan ekonomi (Kompas,

20 Juli 2002 dalam http://www.bkkbn.go.id). Pada tahun 2005 dari total

20.391 korban kekerasan, 16.615 adalah kasus kekerasan dalam keluarga dan

relasi personal dan 653 adalah kekerasan dalam pacaran (Komnas Perempuan,

2002).

Banyak hal atau faktor yang mempengaruhi munculnya tindak

kekerasan emosi antara lain adalah adanya latar belakang seperti kebiasaan

dalam keluarga yang berhubungan dengan pola asuh orang tua dimana

kekerasan sudah menjadi suatu perilaku yang dipelajari secara sosial.

Teori belajar sosial ini apabila diterapkan pada fenomena kekerasan

dalam pacaran dapat menghasilkan dugaan bahwa pasangan yang melakukan

kekerasan terhadap pasangannya kemungkinan pada masa lalu ketika masih

kanak-kanak pernah menyaksikan atau bahkan mengalami suatu tindak

kekerasan itu sendiri. Dugaan ini didukung data dari hasil penelitian Geles

dan Sims (Nurhayati, 1999) yang menyatakan bahwa perempuan yang

menyaksikan penganiayaan terhadap perempuan ada kemungkinan untuk

lebih mentolelir penganiayaan ketika sudah dewasa. Pernyataan tersebut juga

didukung oleh Luhulima (dalam Goeritno, H., Soeharsono., Arsitasari, A. I,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

5

2006) yang menyatakan bahwa anak-anak yang biasa hidup dalam kekerasan

akan belajar bahwa kekerasan adalah cara penyelesaian masalah yang wajar

dan diperbolehkan, bahkan mungkin harus dilakukan. Anak laki-laki dapat

berkembang menjadi laki-laki dewasa yang juga menganiaya istri dan

anaknya, dan anak perempuan dapat menjadi perempuan dewasa yang

kembali terjebak menjadi korban kekerasan.

Berkowitz (1995) mengemukakan bahwa korban kekerasan memiliki

kecenderungan pendiam dan kurang memiliki unsur kekuasaan dalam arti

jabatan, baik dalam lingkungan keluarga, tempat kerja dan sebagainya.

Kekerasan apapun bentuknya adalah sesuatu hal yang akan mengakar dan

akan terjadi berulang (Ridwan, 2006).

Dampak kekerasan emosi yang dialami remaja putri apabila remaja

putri mempunyai rasa percaya diri yang rendah, remaja putri yang sering

diejek akan merasa segala hinaan terhadap dirinya benar. Akibatnya remaja

putri menjadi minder, merasa tidak berharga dan suka menyendiri. Depresi,

berkurangnya motivasi, kebingungan, kesulitan konsentrasi atau membuat

keputusan, rendahnya kepercayaan diri sendiri dan menghancurkan diri

sendiri (Engel dalam Dinastuti, 2008).

Ketika remaja putri mulai memiliki prasangka buruk terhadap diri

sendiri, dan merasa takut untuk menyatakan atau melakukan sesuatu karena

mungkin beranggapan bahwa telah melakukan sesuatu yang salah adalah satu

ciri dari korban kekerasan emosi. Apabila tindakan tersebut berlangsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

6

dalam waktu yang cukup lama dan remaja putri mulai terbiasa dengan hal itu,

maka timbul keyakinan dalam diri untuk mulai mempercayai kata-kata

pasangan tersebut, yang kemudian berefek pada self estem yaitu munculnya

rasa besalah pada diri sendiri, malu dan sebagainya.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka peneliti ingin mengetahui lebih

lanjut dalam hal ini tentang seberapa besar gambaran tingkat kekerasan emosi

yang dialami remaja putri dalam hubungan berpacaran?

B. Rumusan Masalah Penelitian

Dari uraian pada latar belakang masalah tersebut diatas, maka peneliti

ingin mengetahui seberapa jauh tingkat pengalaman kekerasan emosi yang

dialami remaja putri oleh remaja putra dalam berpacaran.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kekerasan emosi

yang dialami remaja putri oleh remaja putra dalam berpacaran.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara teoritis, kajian dan hasil penelitian ini diharapkan

memberikan pemahaman konseptual tentang pengalaman kekerasan emosi

yang dialami oleh remaja putri pada masa pacaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

7

2. Manfaat secara praktis:

a. Bagi Remaja pada umumnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberi pengetahuan kepada remaja akan gambaran tentang tindak

kekerasan emosi dengan demikian dapat menjadi bahan introspeksi

dalam hubungan berpacaran.

b. Untuk Penelitian selanjutnya, hasil dari penelitian ini dapat

dipergunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Remaja Putri Berpacaran

1. Pengertian Berpacaran

Pacaran menurut Reiss (Dual & Miller, 1985) adalah hubungan yang

terjalin antara pria dan wanita yang diwarnai dengan keintiman dimana

keduanya terlibat dalam peraaan cinta dan saling mengakui pasangan

ditandai dengan keintiman, perasaan cinta serta saling mengakui pasangan

sebagai pacar yang meliputi rasa saling memiliki satu sama lain, saling

mendengarkan satu sama lain, bebas berpendapat dan bebas untuk

melakukan apapun yang masing-masing inginkan. Hubungan tersebut

meliputi hubungan yang mengarah ke perkawinan maupun tidak.

2. Pengertian Remaja Putri

Remaja berasal dari bahasa latin Adolescere yang berarti tumbuh dan

Adolescene yang berarti individu yang berada dalam masa kearah

kedewasaan dengan adanya proses kematangan mental, emosi, sosial dan

fisik.

Pada masa perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas

sangat menonjol dimana remaja mengembangkan pemikiran yang semakin

logis, abstrak, idealis dan semakin banyak waktu diluangkan diluar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

9

keluarga (Santrock, 1995). Pengaruh kelompok dan teman sebaya serta

tuntutan konformitas berperan sebagai fungí perkembangan yang dapat

meningkatkan kemandirian dan identitas pada remaja.

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju

dewasa yang terjadi pada usia 18 hingga 22 tahun yang merupakan masa

remaja akhir ditandai dengan adanya perubahan-perubahan secara fisik

maupun psikologis. Remaja putri mengalami suatu bentuk perubahan fisik

yang jelas terlihat adalah pertumbuhan tubuh (badan semakin panjang dan

tinggi, pertumbuhan payudara, tumbuhnya bulu pada daerah kemaluan dan

bulu ketiak) selanjutnya mulai berfungsinya alat-alat reproduksi dan

hormon-hormon yang berpengaruh pada seksualitas seperti hormon

pertumbuhan, hormon estrogen dan progesteron yang memproduksi sel-sel

telur pada wanita ditandai dengan haid. Dengan adanya perubahan fisik

pada remaja putri tersebut, secara psikologis remaja putri akan

mengembangkan citra individual mengenai gambaran tubuh mereka

seperti tampil lebih feminin, remaja putri mulai memperhatikan dandanan

untuk tampil lebih menarik dan mengembangkan sisi emosionalnya

(Sarwono, 2008).

3. Remaja Putri Berpacaran

Perubahan fisik yang diiringi oleh perubahan psikis mendukung

munculnya peran remaja putri sebagai individu maupun sosial. Remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

10

putri akan sangat termotivasi untuk berhasil melalui perkembangan

identitas pribadi dan keintiman dengan manusia lain. (Yuliandini. R,

2009)

Remaja putri cenderung lebih tertarik dalam pejajakan keintiman dan

kepribadian daripada laki-laki. Pada skenario berkencan (dating scripts)

pada laki-laki lebih bersifat proaktif dan perempuan bersifat reaktif.

Skenario perempuan lebih berfokus pada bidang pribadi seperti

memperhatikan penampilan dan menikmati masa berpacaran. Sedangkan

pada laki-laki lebih kepada meminta dan merencanakan, mengendalikan

bidang umum, memprakarsai interaksi seksual seperti melakukan kontak

fisik, merayu dan mencium (Rose & Frieze dalam Santrock, 1995).

Perbedaan-perbedaan gender tersebut memberi kaum perempuan lingkup

yang lebih sempit dan dianggap sebagai makhluk yang lemah, penurut dan

pasif yang membuka kesempatan untuk timbulnya kekerasan dalam

berpacaran (Fauzi. A, Lucianawaty. M, Hanifah. L, Bernadette. N, 2008)

B. Kekerasan Emosi dalam Berpacaran

1. Pengertian Kekerasan Emosi dalam Berpacaran

Kekerasan emosi sendiri diterjemahkan sebagai sikap yang

bertujuan untuk mengontrol, mengintimidasi, menaklukkan, merendahkan,

menghukum, atau mengucilkan orang lain. Walaupun kekerasan emosi

merupakan salah satu bentuk tindak kekerasan yang paling sering ditemui,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

11

namun orang yang terlibat didalamnya seringkali tidak menyadarinya.

Korban seringkali bahkan yakin merekalah yang bersalah sehingga

hubungan interpersonal yang mereka jalin tidak berjalan dengan baik.

Karena itu mereka tidak menganggap diri mereka korban. Sedangkan

Engel (dalam Dinastuti, 2002) menegaskan bahwa pelaku kekerasan emosi

seringkali tidak bermaksud dan tidak menyadari akan tingkah lakunya

yang menyakiti pasangannya. Tingkah laku mereka biasanya merupakan

hasil belajar dari pengalaman masa lalu, baik karena pola asuh tertentu

dari orang tua ataupun sebelumnya pernah menjadi korban tindak

kekerasan.

Dalam hubungan berpacaran, kekerasan emosi merupakan alat

yang digunakan untuk menyerang konsep diri dari pasangannya dengan

tujuan untuk menyakiti secara psikologis. Saat suatu hubungan berpacaran

mulai berkembang, yang tidak dapat dihindari adalah kecemburuan

(jealously) yang dapat mengancam hubungan yang dimilikinya dengan

pasangannya (Deaux, Dane & Wrightsman dalam Dinastuti, 2008). Rasa

posesif yang dimunculkan sebagai bentuk kecemburuan terhadap

pasangannya merupakan bentuk cinta romantis yang selanjutnya pasangan

akan terobsesi dan mulai mencari-cari alasan untuk terus melemparkan

tuduhan yang berujung pada munculnya tindak kekerasan emosi dalam

berpacaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

12

2. Bentuk-bentuk Perilaku Kekerasan Emosi dalam Berpacaran

Kekerasan emosi yang dialami remaja putri dalam berpacaran

merupakan segala bentuk tindakan yang memiliki unsur paksaan, tekanan

dan pelecehan yang dilakukan oleh pasangannya dalam berpacaran untuk

menyerang konsep diri pasangannya dengan tujuan menyakiti

pasangannya secara psikologis (Engel dalam Dinastuti, 2008). Berikut

adalah penggolongan bentuk-bentuk kekerasan emosi:

a) Serangan verbal: menggunakan kata-kata kasar, mengejek,

menyalahkan terus-menerus

b) Menuntut untuk bersikap tunduk dan patuh sebagai bentuk

usaha untuk mengontrol pasangan

c) Merendahkan harga diri pasangan dengan mempermalukan

pasangan didepan umum

d) Berusaha untuk menyembunyikan perasaan dengan tidak

berterus terang terhadap apa yang sedang dirasakan.

e) Mengucilkan pasangan dengan bersikap menghindar dan diam

ketika berada didekat pasangan namun berbeda ketika berada

diantara teman-temannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

13

3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Kekerasan

Emosi dalam Berpacaran

Faktor – faktor yang dapat mendorong timbulnya kekerasan adalah

sebagai berikut:

a. Pengalaman kekerasan dimasa kecil yang dilakukan oleh

anggota keluarga, teman maupun pola atau kebiasaan keluarga

yang menggunakan kekerasan sebagai daya penyelesaian

masalah yang dinilai efektif (Social learning theory). Teori ini

mengatakan bahwa penggunaan kekerasan merupakan respon

yang telah dipelajari dari keluarga sendiri (Berkowitz, 1995).

b. Ketidakmampuan remaja untuk berkata dan bertindak secara

asertif yaitu menolak diperlakukan keras dan kasar karena

adanya ketakutan akan ditinggal oleh pasangan (Goeritno. H,

dkk, 2006).

c. Kecenderungan remaja untuk menilai rendah kemampuan diri

sehingga kepercayaan dan kebanggaan diri pun menjadi rendah

menyebabkan ketergantungan yang berlebihan terhadap

pasangannya (Goeritno. H, dkk, 2006). Ketergantungan ini

yang membuat posisi perempuan menjadi lemah dan akhirnya

mudah jatuh sebagai korban kekerasan ( Mendatau. A, 2008)

d. Superioritas kaum laki-laki menjadikan kaum wanita selalu

dalam posisi lemah dan tidak berdaya yang dapat memicu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

14

munculnya berbagai perasaan negatif seperti inferior,

tergantung, pasrah, tidak kreatif, kurang inisiatif dan perasaan

takut.

e. Mitos-mitos seputar remaja berpacaran yang mengatakan

bahwa kekerasan adalah bentuk cinta dan kekerasan dianggap

sebagai hal yang normal (Gryl, Stith & Bird, 1991 dalam

Dinastuti 2008)

4. Dampak Kekerasan Emosi dalam Berpacaran

Kekerasan emosi yang diterima dapat memberikan dampak negatif

terhadap pasangan itu sendiri maupun orang lain. Dampak utama dari

tindak kekerasan emosi terhadap korbannya dapat berupa :

a) Depresi yang akan menimbulkan perasaan sedih dan

berdampak pada patahnya semangat sehingga aktifitas

menurun dan pesimisme untuk menghadapi masa yang akan

datang (Cosmopolitan, 2005).

b) Berkurangnya motivasi, mengalami kebingungan, kesulitan

dalam konsentrasi atau pengambilan keputusan, juga

menyalahkan dan menghancurkan diri sendiri. Korbanpun bisa

diliputi oleh rasa takut, marah pada diri sendiri, rasa bersalah

dan malu (Nettisari, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

15

c) Mereka juga seringkali merasa bahwa merekalah yang bersalah,

sehingga tidak sampai berpikir bahwa mereka adalah korban

dari suatu tindak kekerasan emosi. Namun tanpa disadari

kekerasan dalam berpacaran seperti sebuah pola yang akan

terus berulang karena telah menjadi sebuah kebiasaan dan

bagian dari kepribadian pasangan dan merupakan cara

pasangan untuk menghadapi konflik atau masalah (Ridwan,

2006)

Remaja putri yang menjadi korban kekerasan selama berpacaran

akan mengalami luka hati yang lebih dalam dan butuh waktu lama dalam

penyembuhan dibandingkan dengan luka fisik. Luka hati tersebut akan

membawa dampak psikologis bagi kehidupannya dimasa mendatang

(Watson dalam Sarwono,1995).

Peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan tersebut apabila

sering dialami oleh remaja putri dan terjadi berulang-ulang maka remaja

akan mengalami proses rehersal atau repetition yaitu pengulangan

informasi didalam pikiran atau ingatan dan selanjutnya peristiwa yang

tidak menyenangkan tersebut akan direkam secara permanent dalam

memori jangka panjang individu (Suharman,2005) yang menimbulkan

traumatis berkepanjangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

16

5. Beberapa Hal yang menyebabkan Remaja Putri tetap

Mempertahankan Hubungan

Sebuah hubungan berpacaran dikatakan sehat apabila kita dan

pacar mampu membuat keputusan bersama, mampu mendiskusikan

perbedaan pendapat, saling mendengarkan, saling menghargai, mau

berkompromi, merasa nyaman jika melakukan kegiatan sendirian tanpa

pacar dan tidak ada yang berusaha untuk mengontrol sebuah hubungan

(Natasia & Trinzi, 2005).

Kekuatan untuk mendorong seseorang untuk bertahan dalam

hubungan berpacaran sangat besar, walaupun hubungan tersebut penuh

dengan kekerasan baik fisik maupun psikologis. Bagi banyak orang,

kekerasan yang terjadi dalam hubungan berpacaran tidak selalu berarti

bahwa hubungan tersebut akan berakhir.

Keputusan untuk tetap mempertahankan hubungan walaupun

dalam hubungan berpacaran tersebut dipenuhi kekerasan berkaitan dengan

apa yang didapatkan oleh masing-masing dari pasangannya. Remaja yang

telah mengalami kekerasan emosi tidak dapat meninggalkan pasangannya

karena tetap ingin mempertahankan salah satu dari beberapa teori

Sternberg (dalam Santrock, 1995) yaitu teori cinta tringular yang

didapatkan dari pasangannya antara lain gairah seperti daya tarik fisik dan

seksual, keintiman dimana terdapat perasaan emosional tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

17

kehangatan, kedekatan dan berbagi dalam hubungan, serta komitmen atau

niat untuk mempertahankan hubungan bahkan ketika menghadapi masalah.

C. Kekerasan Emosi yang Dialami Remaja Putri oleh Remaja Putra dalam

Berpacaran

Sebagai remaja yang memulai hubungan berpacaran dengan lawan

jenisnya, memiliki banyak pengharapan-pengharapan yang mendorong remaja

putri untuk memulai sebuah hubungan. Sesuai dengan tugas perkembangan

remaja, mereka saling belajar mengenal emosi, mengungkapkan dan

mengekspresikan, bertambahnya kontak sosial dengan orang lain dan

kemudian tanpa disadari hubungan berpacaran mempengaruhi kehidupan

remaja putri (Kompas, 2008).

Melalui hubungan berpacaran, remaja bisa mengasah kemampuan

bersosialisasi, kemampuan bernegosiasi untuk menyelesaikan konflik bersama

pasangan pun bermanfaat untuk mempertahankan hubungan. Melalui pacaran

remaja bisa belajar menolerir perbedaan pendapat. Semua ilmu yang berhasil

didapatkan dari masa berpacaran itu menjadi sangat berguna. Terutama untuk

memasuki dunia pernikahan.

Sejalan dengan berkembangnya suatu hubungan antara remaja yang

berpacaran, maka konflik akan muncul. Dalam hubungan berpacaran, remaja

putri memiliki kecenderungan yang berbeda dengan lawan jenisnya dalam hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

18

keterbukaan misalnya dimana remaja putri menolak untuk membuka diri demi

menghindari terjadinya masalah dalam hubungan berpacaran sedangkan

remaja putra menolak membuka diri untuk mempertahankan kendalinya

terhadap hubungan. Perbedaan inilah yang tidak disadari dapat menjadi

penyebab terjadinya kekerasan emosi karena tiap individu memiliki

pengharapan yang berbeda tentang bagaimana masing-masing seharusnya

bertindak (Unger dan Crawford dalam Dinastuti, 2008).

Tindak kekerasan emosi yang sering muncul dalam hubungan

berpacaran ini antara lain sikap merendahkan pasangannya, tuntutan dari

pasangan untuk berikap tunduk dan patuh terhadap apa yang dikatakan

pasangan demi meredam konflik, mempergunakan kata-kata yang

menyakitkan dan kasar untuk dapat memperoleh apa yang diinginkan, adanya

usaha untuk mengucilkan pasangan dengan bersikap acuh didepan teman-

temannya serta ada usaha untuk menyembunyikan perasaan dari pasangannya

dilakukan untuk mengatasi konflik yang dialami dalam hubungan berpacaran

pada remaja putri. Tindakan tersebut membentuk sebuah gambaran tentang

tindak kekerasan emosi yang dialami remaja putri selama hubungan

berpacaran.

Ketidakmampuan remaja putri untuk berkata dan bertindak secara

asertif dengan menolak untuk diperlakukan secara keras, kasar dan

kecenderungan untuk menilai rendah kemampuan diri sehingga kepercayaan

dan kebanggaan diri pun menjadi rendah dapat menyebabkan ketergantungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

19

dan ketakutan secara berlebihan akan ditinggalkan oleh pasangannya

merupakan faktor pendorong munculnya kekerasan emosi dalam berpacaran

Kontrol diri yang rendah terhadap segala bentuk rangsang memicu

timbulnya kekerasan emosi dalam berpacaran. Adanya pengalaman kekerasan

dimasa kecil yang dilakukan sebagai upaya menyelesaikan konflik, tekanan-

tekanan dari luar yang memunculkan stress serta adanya faktor dimana

kekerasan digunakan sebagai alat untuk memperoleh apa yang diinginkan oleh

pasangannya dapat memicu dan mempengaruhi munculnya tindak kekerasan

emosi pada remaja putri dalam berpacaran. Kemudian seberapa jauh tingkat

kekerasan emosi yang dialami remaja putri oleh remaja putra dalam

berpacaran?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif

menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Karena peneliti ingin

mengangkat fakta, keadaan dan fenomena yang terjadi pada remaja

berpacaran. Sedangkan penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara

sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau

mengenai bidang tertentu (Azwar, 2001).

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel utama yaitu variabel

kekerasan emosi yang dialami remaja putri dalam berpacaran.

C. Definisi Operasional

Kekerasan emosi yang dialami remaja putri dalam berpacaran

merupakan segala bentuk tindakan yang memiliki unsur paksaan, tekanan

dan pelecehan yang dilakukan oleh pasangannya dengan tujuan menyakiti

pasangannya secara psikologis. Maka dalam hal ini sejauh mana remaja

putri mengalami bentuk-bentuk perilaku kekerasan emosi dimana dalam

hubungan berpacaran, pasangannya melakukan hal-hal sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

21

a. Mengucilkan pasangannya sebagai contoh pasangan menunjukkan

tingkah laku seperti menghindar atau berperilaku diam ketika

berada didekat pasangan namun berbeda jika berada didekat

teman-temannya akan menunjukkan sikap ceria.

b. Pasangan menuntut untuk selalu bersikap tunduk, patuh dan

mengikuti kehendaknya.

c. Munculnya perilaku menyerang secara verbal dengan

menggunakan kata-kata yang menyakitkan, mengkritik,

mempermalukan, mengejek, mengancam, menyalahkan terus-

menerus, menggunakan kata-kata kasar untuk mengekspresikan

kebencian.

d. Berusaha untuk merendahkan harga diri pasangannya dengan

membesar-besarkan kesalahan dan mempermalukan pasangan

didepan orang lain.

e. Pasangan menyembunyikan perasaan dan tidak lagi berterus terang

terhadap apa yang dirasakan dengan meragukan persepsi pasangan.

Kelima bentuk perilaku kekerasan emosi tersebut yang menjadi dasar

dalam pembuatan alat ukur. Kekerasan emosi akan diukur dengan

menggunakan skala tingkat kekerasan emosi dimana skor yang semakin tinggi

menunjukkan bahwa subyek cenderung mengalami tingkat kekerasan emosi

dalam berpacaran yang tinggi, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

22

menunjukkan semakin rendah tingkat pengalaman mengalami tindak

kekerasan emosi dalam berpacaran.

D. Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi diwilayah

yogyakarta Adapun ciri-ciri subyek dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Subyek dalam penelitian ini dibatasi hanya pada remaja putri akhir

yang berusia 18 hingga 22 tahun. Pada usia 18 hingga 22 tahun

merupakan masa yang terkait dengan perubahan sosial dan

digunakan remaja untuk menjalin sebuah relasi dengan lawan

jenisnya (Santrock, 1995)

2. Memiliki latar belakang pendidikan SMU dan atau sederajat serta

dan Mahasiswa dan atau sederajat dengan pertimbangan ketika

subyek memiliki latar belakang pendidikan tersebut, diharapkan

subyek mampu memahami isi dan petunjuk angket.

3. Karakteristik subyek penelitian adalah mereka yang telah memiliki

pasangan, dengan kata lain sedang dalam menjalani suatu

hubungan berpacaran.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, jumlah subyek yang diambil sampelnya

adalah sebesar 75 orang dengan metode pengambilan sampel yang digunakan

adalah incidental sampling dimana peneliti langsung memberikan angket

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

23

kepada setiap remaja putri yang ditemui dan telah memenuhi syarat sebagai

subyek penelitian.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data untuk melihat seberapa besar tingkat

kekerasan yang dialami oleh remaja putri adalah menggunakan metode angket.

Angket atau skala adalah kumpulan pernyataan-pernyataan sikap yang ditulis,

disusun dan dianalisis sehingga respon individu terhadap pernyataan tersebut

dapat diberi skor dan kemudian diinterpretasikan (Azwar, 2003)

Angket yang digunakan adalah angket langsung, yaitu angket yang

langsung diberikan kepada subyek untuk dimintai keterangannya. Angket

tersebut disusun berdasarkan modifikasi dari skala Tolman, 1989.

Psychological Maltreatment of Woman Inventory (PMWI), yang merupakan

alat untuk mengukur tingkat kekerasan pada pasangannya.

Psychological Maltreatment of Woman Inventory atau PMWI terdiri

dari lima aspek yaitu aspek mengucilkan, pasangan menuntut untuk tunduk

dan patuh, pasangan melakukan serangan verbal, merendahkan dan pasangan

menyembunyikan perasaan. Berikut sebaran item skala tingkat kekerasan

emosi dalam berpacaran:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

24

Tabel 1.

Blue Print Skala Pengalaman Kekerasan Emosi Remaja Putri

dalam berpacaran

No Aspek No Butir Pernyataan Jumlah

1. Mengucilkan 2, 6,8,10,12,14,18 7

2. Pasangan menuntut untuk

tunduk dan patuh

16,19,21,23,25,27,29 7

3. Pasangan melakukan

serangan verbal

24,26,28,30,11,32 6

4. Merendahkan 4,13,15,17,20,22 6

5. Pasangan

menyembunyikan

perasaan

1,3,5,7,9,31 6

Jumlah 32

Dalam angket tersebut, subyek diminta untuk menyatakan perilaku

yang dialaminya tersebut terjadi dengan memilih jawaban yang telah tersedia

sebagai respon dari pernyataan yang diberikan dengan alternatif jawaban

sebagai berikut:

TP : Tidak Pernah, alternatif jawaban ini mengandung pengertian bahwa

situasi yang dinyatakan dalam pernyataan tidak pernah terjadi pada

subyek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

25

JR : Jarang, alternatif jawaban ini mengandung pengertian bahwa situasi

yang dinyatakan jarang terjadi pada subyek

KD : Kadang-kadang, alternatif jawaban ini mengandung pengertian bahwa

subyek akan memilih jawaban kadang-kadang apabila pernyataan

tersebut kadang-kadang terjadi dalam hubungannya dengan pasangan

SR : Sering, alternatif jawaban ini mengandung pengertian bahwa situasi

jawaban tersebut sering terjadi pada diri subyek

SL : Selalu, alternatif jawaban ini mengandung pengertian bahwa situasi

dalam pernyataan tersebut selalu dialami oleh subyek.

Skor untuk masing-masing kategori jawaban adalah 1 untuk Tidak

Pernah, 2 untuk Jarang, 3 untuk Kadang-kadang, 4 untuk jawaban Sering dan

5 untuk kategori jawaban Selalu.

Skor total subyek adalah jumlah total skor. Tingginya skor yang

diperoleh subyek menunjukkan tingginya kekerasan emosi yang dialami oleh

remaja putri. Demikian sebaliknya, semakin rendah jumlah skor total maka

semakin rendah kekerasan emosi yang dialami oleh remaja putri.

F. Uji coba Alat Ukur

1. Validitas dan Seleksi Item

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini diuji validitas

itemnya dengan tujuan untuk mengetahui apakah setiap item dapat

membedakan subyek yang satu dengan yang lainnya secara tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

26

berdasarkan aspek pengukuran yang dilakukan. Pengukuran validitas item

menggunakan tehnik korelasi Product Moment Pearson dengan

menganalisis korelasi antara skor tiap item dengan skor totalnya. Item

yang valid adalah item yang berkorelasi positif dan signifikan antara skor

tiap item dengan skor totalnya. Validitas item dinyatakan oleh koefisien

korelasi yang besarnya bergerak antara 0,00 sampai 1,00. Batas minimum

koefisien korelasi item valid yang digunakan dalam penelitian ini

ditentukan sebesar 0,30 karena sudah dianggap memuaskan (Azwar,2000).

Setelah dilakukan analisis butir dengan menggunakan bantuan

SPSS for Windows versi 16.0 menghasilkan tiga puluh (30) item sahih dan

dua (2) item gugur dengan koefisien korelasi bergerak antara 0,318 hingga

0,825. Item yang tidak sahih adalah item nomor 4 dan nomor 5. hasil

selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

27

Tabel 2

Hasil Uji Validitas Skala Pengalaman Kekerasan Emosi Remaja Putri

dalam berpacaran

No Aspek Item awal Item gugur

Item terseleksi

1. Mengucilkan 2,

6,8,10,12,14,18

- 2,

6,8,10,12,14,18

2. Pasangan menuntut untuk tunduk dan patuh

16,19,21,23,25,

27,29

- 16,19,21,23,25,

27,29

3. Pasangan melakukan Serangan verbal

24,26,28,30,11,

32

- 24,26,28,30,11,

32

4. Merendahkan 4,13,15,17,20,2

2

4 13,15,17,20,22

5. Pasangan menyembunyikan perasaan

1,3,5,7,9,31 5 1,3, 7,9,31

Jumlah 32 2 30

2. Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat

ukur mempunyai konsistensi atau keajekan yang relatif tetap jika

dilakukan pengukuran ulang terhadap subyek yang sama. Besarnya

koefisien korelasi tersebut berkisar antara 0,00 sampai 1,00 dan dalam

menentukan reliabilitas tidak ada patokan yang pasti. Reliabilitas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

28

baik akan memiliki koefisien korelasi sebesar mungkin, semakin

mendekati angka 1,00 maka terdapat konsistensi hasil ukur yang semakin

sempurna (Azwar, 2000).

Tehnik analisis yang digunakan dalam menghitung

reliabilitas tersebut adalah menggunakan tehnik Alpha dari Cronbach

dimana tehnik Alpha dapat mengatasi kelemahan teknik belah dua dan

mengestimasi rata-rata korelasi belah dua dari semua pembagi tes yang

mungkin dilakukan (Azwar, 2002). Pengolahan data akan dilakukan

dengan program komputer SPSS for windows 16.00

Hasil uji reliabilitas alat ukur kemudian menunjukkan hasil

seperti tampak pada tabel berikut:

Tabel 3

Hasil Analisa Reliabilitas Alat Ukur

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items

N of Items

0.936 0.939 32

Dari hasil analisa yang diperoleh, hasil yang diperoleh dari

teknik Alpha dari Cronbach adalah 0, 939. Dapat disimpulkan bahwa

tingkat reliabilitas termasuk dalam kategori tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

29

G. Proses Penelitian

1. Tahap Persiapan

Persiapan penelitian diawali dengan menyiapkan alat ukur yang

disusun berdasarkan aspek-aspek dari variabel tersebut kemudian

mengadakan observasi diwilayah penelitian untuk memperoleh gambaran

keadaan sekitar.

Kemudian dilakukan uji coba alat ukur yang digunakan untuk

menyeleksi butir sekaligus mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur.

Pelaksanaan alat ukur dilakukan pada tanggal 17 Juni 2009 sebanyak 160

subyek. Dengan hasil item gugur sebanyak tiga (3) butir dari total 40 butir

yang digunakan.

2. Tahap Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian diawali dengan menggandakan

angket skala pengalaman kekerasan emosi sebanyak jumlah subyek

penelitian. Penulis kemudian menyebarkan skala kepada masing-masing

subyek dibantu oleh tiga orang teman mahasiswa. Peneliti memberikan

penjelasan mengenai cara pengisian angket dan dilanjutkan dengan

pengisian angket oleh subyek.

Selama pengisian angket, peneliti berada didekat responden

sehingga subyek dapat bertanya langsung jika mendapat kesulitan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

30

menjawab pertanyaan. kemudian dilakukan pengumpulan hasil isian

angket dan memeriksa kelengkapannya.

Penelitian dilakukan pada tanggal 19 hingga 20 Juni 2009.

Penelitian dilakukan pada remaja putri berusia 18 hingga 22 tahun dengan

tingkat pendidikan subyek penelitian yang tersebar pada tingkat SMU dan

dan atau sederajat serta mahasiswa Strata satu dan atau sederajat.

3. Tahap Analisis Data

Tahap analisis data merupakan tahap terakhir dalam penelitian.

Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah yaitu pengecekan terhadap

semua data yang telah terkumpul, pemberian skor terhadap setiap jawaban

subyek, menyusun tabel data yang berisi hasil penskoran untuk

memudahkan analisis, dan yang terakhir menganalisis reliabilitas dan

validitas data dengan menggunakan program SPSS for Windows Release

16.0

H. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah cara mengolah data yang berupa angka

dengan menggunakan metode statistik sehingga peneliti dapat menyimpulkan

hasil penelitian meliputi penyajian data melalui tabel, penghitungan nilai

maksimum dan minimum, mean teoritis, mean empiris, standar deviasi dan

penghitungan prosentase. Kategorisasi yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah dengan membandingkan antara mean empirik dengan mean teoritik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Subyek Penelitian

Karakteristik subyek penelitian yang diungkap dalam penelitian ini adalah

remaja putri dengan usia 18 sampai dengan 22 tahun. Deskripsi rinci komposisi

subyek penelitian adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik Subyek Berdasar Status

Subyek dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok pelajar

SMU dan atau sederajat serta kelompok mahasiswa dan atau sederajat yang

berdomisili di yogyakarta dengan jumlah subyek 75 orang. Deskripsi rinci

komposisi subyek penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 4

Komposisi Subyek Berdasarkan Status

No Status Jumlah Persentase %

1. Pelajar SMU 21 Orang 28

2. Mahasiswa 54 Orang 72

Jumlah 75 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

32

Berdasarkan tabel 4, dapat dilihat bahwa 21 orang (28%) subyek

adalah pelajar SMU dan 54 Orang (72%) subyek adalah seorang mahasiswi

dengan jumlah subyek sebanyak 75 orang (100%).

2. Karakteristik Subyek Berdasarkan Umur

Subyek dalam penelitian ini adalah remaja putri yang berpacaran,

berumur 18 tahun hingga 22 tahun. Deskripsi rinci komposisi subyek

penelitian berdasarkan umur adalah sebagai berikut:

Tabel 5

Komposisi Subyek Berdasarkan Umur

Umur (tahun) Jumlah (orang) Persentase %

18 6 8

19 16 21,33

20 18 24

21 7 9,33

22 5 6,67

Jumlah 75 100

3. Karakteristik Subyek Berdasarkan Usia Berpacaran

Usia berpacaran subyek dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

33

Tabel 6

Komposisi Subyek Berdasarkan Lama Usia Berpacaran

Usia Berpacaran (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase %

0 – 1 48 64

1 – 2 14 18,67

2 – 3 3 4

3 – 4 3 4

4 – 5 5 6,67

5 – 6 1 1,33

6 – 7 1 1,33

Jumlah 75 100

4. Karakteristik Subyek Berdasarkan Tempat Tinggal Pasangan

Subyek yang memiliki pasangan yang bertempat tinggal di Yogyakarta

ataupun diluar Yogya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 7

Komposisi Subyek Berdasarkan Tempat Tinggal Pasangan

Tempat Tinggal Jumlah (Orang) Persentase %

Yogyakarta 53 70,66

Luar Kota Yogyakarta 22 29,33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

34

B. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data digunakan untuk mengetahui informasi yang berkaitan dengan

data penelitian. Deskripsi data yang disajikan adalah proses pengambilan data

penelitian dan hasil uji coba alat ukur sehingga diketahui validitas dan reliabilitas alat

ukur variabel, perbandingan rerata empiris dan rerata teoritik skala pengalaman

kekerasan dalam berpacaran. Rerata empiris diperoleh dari respon subyek penelitian,

sedangkan rerata teoritik diperoleh dari rerata skala pengalaman kekerasan dalam

berpacaran. Rerata teoritik diperoleh dari penjumlahan skor minimal dan maksimal

tiap skala dibagi dua.

Berdasarkan data yang terkumpul dari seluruh subyek penelitian yang

melibatkan 75 remaja putri berpacaran, maka data menjadi bahan dalam pembahasan

nantinya. Setelah data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan skala

pengalaman kekerasan emosi kemudian dilanjutkan dengan interpretasi data dari skor

yang diperoleh dalam penelitian tersebut.

Deskripsi data penelitian berikut ini dapat menjadi gambaran umum data

penelitian tersebut diatas.

Jumlah aitem skala pengalaman kekerasan emosi dalam berpacaran adalah

sebanyak 32 aitem dengan skor bergerak dari 1 sampai 5. Jarak sebaran adalah 32

(32x1) sampai dengan 160 (32x5), sehingga luar jarak sebarannya adalah 160-32 =

128, dengan satuan standart deviasi bernilai 128:6 = 21,32. sedangkan rerata hipotetik

sebesar 96 (M= 32+160/2). Data hasil penelitian menunjukkan bahwa skor terendah

skala pengalaman kekerasan dalam berpacaran adalah 332 dan skor tertinggi adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

35

100, rerata empiris 61,39 dan standart deviasi sebesar 17,314. Data tersebut

menunjukkan bahwa rerata teoritik subyek lebih tinggi dari rerata empiriknya.

Perbandingan rerata empirik dan rerata teoritik dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 8

Deskripsi Data Empirik dan Data Teoritik

Skala Tingkat Kekerasan Emosi dalam Berpacaran.

Ukuran Empirik Teoritik

Skor Minimal 32 32

Skor Maksimal 100 160

Rerata 61,39 96

Standart Deviasi 17,314 21,32

Berdasarkan rerata empirik dan rerata teoritik tersebut diatas dapat

disimpulkan bahwa pada remaja putri sebenarnya ditemukan adanya kekerasan emosi

dalam berpacaran yang dilakukan oleh pasangannya akan tetapi relatif sedang dan

cenderung rendah. Hal ini dapat dilihat pada rerata teoritik yang lebih tinggi dari

rerata empirik. Ini membuktikan bahwa rerata skor diprediksikan lebih tinggi dari

yang ditemukan dilapangan.

Setelah mendapatkan perbandingan antara rerata empirik dan rerata teoritik,

kemudian dilanjutkan dengan membuat kategorisasi secara normatif skor subyek pada

pengalaman kekerasan yang dilakukan pasangannya. Pembuatan kategorisasi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

36

menurut Azwar (1999) bersifat relatif, oleh karena itu boleh ditetapkan secara

subyektif selama penetapan tersebut berada dalam batas kewajaran dan dapat diterima

akal. Dalam penelitian ini, kategorisasi dibagi dalam tiga bagian yaitu:

a. Tinggi, jika X > M+1,0s

b. Sedang, jika M-1,0s<X< M+1,0s

c. Rendah, jika X< M-1,0s

Untuk lebih rincinya, kategorisasi tingkat kekerasan dalam berpacaran dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 9

Kategorisasi Subyek pada Skala Tingkat Kekerasan Emosi Remaja Putri

dalam Berpacaran

Kategori Skor Jumlah

Subyek

Persentase %

Tinggi > 117,32 0 0

Sedang 74,68 < X < 117,32 18 24

Rendah < 74,68 57 76

Jumlah 75 100

Hasil kategorisasi skala pengalaman kekerasan dalam berpacaran

menunjukkan bahwa lebih dari separuh subyek berada pada kategori jarang. Untuk

pengalaman kekerasan dalam berpacaran dengan kategori sangat sering, tidak ada

satupun subyek yang memiliki pengalaman kekerasan dalam berpacaran pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

37

kategori tersebut (0%). Untuk pengalaman kekerasan dalam berpacaran dengan

kategori sering terdapat 18 orang subyek (24%), sedangkan pengalaman kekerasan

dalam berpacaran pada kategori jarang sebanyak 57 orang (76%).

Telaah pada deskripsi data kategori diatas menunjukkan bahwa mayoritas

subyek memiliki pengalaman kekerasan dalam berpacaran dengan kategori jarang.

Fenomena tersebut juga nampak pada rerata empisik sebesar 61,39 yang lebih rendah

dari rerata teoritik sebesar 96. pengalaman kekerasan pada remaja putri meskipun

tidak dapat dikatakan sangat sering, namun 24% subyek mengalaminya dengan

frekuensi yang masuk dalam kategori sering. Hal ini patut untuk diperhatikan lebih

khusus guna melakukan pencegahan-pencegahan atau tindakan preventif guna

menekan terjadinya tindakan perilaku-perilaku kekerasan dalam berpacaran yang

dialami remaja putri.

C. Pembahasan

Tujuan utama penelitian ini adalah mencoba menjawab masalah penelitian

yaitu seberapa jauh tingkat pengalaman kekerasan emosi yang dialami oleh remaja

putri dalam berpacaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek yang mengalami

kekerasan emosi dalam berpacaran untuk kategori sedang sebanyak 24% dan kategori

rendah sebanyak 76% (pada tabel 9). Maka hasil yang diperoleh adalah bahwa tingkat

pengalaman kekerasan emosi yang dialami oleh remaja putri termasuk kategori sedang

menuju rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

38

Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi rendahnya tingkat pengalaman

kekerasan emosi pada remaja putri yang diartikan bahwa remaja putri dalam hubungan

berpacaran memiliki tingkat pengalaman kekerasan emosi yang rendah adalah yang

pertama dari lama usia berpacaran di mana sebanyak 64% remaja putri memiliki

hubungan berpacaran kurang dari 1 tahun yang diasumsikan bahwa hubungan yang

terjalin belumlah erat, sehingga keterlibatan emosi belum sepenuhnya terjalin. Kelly

(dalam Ardyan, 1999) menyebutkan beberapa ciri khas tentang sebuah hubungan yang

erat. Yaitu pertama, ada frekuensi interaksi pertemuan yang kerap untuk waktu yang

relatif panjang. Kedua, hubungan yang erat melibatkan bermacam-macam bentuk

kegiatan dan peristiwa sehingga keterlibatan secara emosionalnya lebih terjalin.

Semakin lama sebuah hubungan terjalin maka semakin erat keterlibatan emosi yang

muncul. Berbagai konflik juga akan muncul. Hasil penelitian menyebutkan sebanyak

64% remaja putri menjalin hubungan dengan pasangannya kurang dari 1 tahun dan

faktor lama berpacaran tersebut menyumbang rendahnya hasil dari penelitian tersebut.

Faktor yang kedua, dapat digambarkan bahwa yang terlihat berupa fenomena

gunung es (iceberg), dimana kasus sebenarnya masih jauh lebih besar lagi, namun

banyak hal yang membuatnya tidak terungkap (http://www.kompas.com). Adanya

faktor internal berupa perbedaan penghayatan tentang pengalaman mengalami tindak

tindak kekerasan emosi dimana subyek cenderung merasakan emosi-emosi negatif pada

saat berpacaran sebagai hal yang wajar dan masih dapat diterima dalam hubungan

berpacaran sehingga seiring dengan berjalannya waktu dan tindak kekerasan emosi ini

terjadi berulang, terdapat semacam penerimaan bahwa tindak kekerasan emosi tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

39

adalah bagian dari kepribadian pasangan (Dinastuti, 2008). Sedangkan faktor eksternal

dimana terdapat penghayatan yang memandang bahwa tindak kekerasan emosi yang

dilakukan pasangannya adalah sebuah cara penyelesaian masalah yang wajar dan

bahkan mungkin harus dilakukan yang diperoleh dari masa lalunya dimana orang tua,

tetangga atau teman mempunyai pola atau kebiasaan yang menggunakan kekerasan

sebagai respon yang wajar.

Ketiga, adanya kontrol diri yang tinggi terhadap munculnya tindak kekerasan

emosi dalam hubungan berpacaran. Sikap remaja putri yang mandiri, optimis dan

percaya diri yang dimiliki merupakan suatu cara untuk mengantisipasi timbulnya

kekerasan emosi dalam berpacaran (Hadi & Aminah dalam Goeritno, Soeharsono &

Arsitasari, 2006). Dengan demikian pasangan tidak lagi memiliki anggapan bahwa

dirinya paling benar sehingga mampu menekan sikap berbuat sesuka hati yang

dilakukan oleh pasangannya.

Keempat, dimana remaja putri yang mampu menunjukkan pada pasangannya

bahwa dirinya merupakan pribadi kreatif, ulet dan percaya diri maka peluang terjadinya

tindak kekerasan dalam berpacaran dapat dikurangi bahkan dihindari. Sikap

kemandirian yang dimiliki oleh remaja putri mampu mengurangi ketergantungan

terhadap pasangannya yang mana ketergantungan terhadap pasangan merupakan faktor

pendukung timbulnya kekerasan emosi dalam berpacaran (Goeritno. H, Soeharsono,

dkk, 2006). Banyaknya media-media masa yang memberitakan tentang kekerasan

emosi dalam berpacaran dapat membuat semakin luasnya wawasan remaja putri tentang

mitos-mitos yang berkembang seputar berpacaran seperti perasaan cemburu maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

40

kekerasan yang dilakukan oleh pasangan adalah bentuk cinta dan perhatian sehingga

dapat mengurangi tingginya tingkat kekerasan emosi dalam berpacaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

41

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab

sebelumnya maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa tingkat kekerasan

emosi yang dialami remaja putri oleh remaja putra dalam berpacaran pada

usia 18 hingga 22 tahun termasuk dalam kategori yang rendah yaitu sebanyak

76%.

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari adanya kekurangan dalam penelitian ini.

Kekurangan dalam penelitian ini adalah peneliti kurang memperhatikan hal-

hal seperti lama usia berpacaran sebagai salah satu syarat pengambilan sampel.

Oleh karena itu diharapkan kepada pihak atau peneliti yang memiliki minat

melakukan penelitian selanjutnya yang memiliki persamaan topik dengan

penelitian ini, diharapkan lebih memperhatikan hal-hal lain yang

mempengaruhi seperti intensitas pertemuan dengan pasangannya sebagai

bahan pertimbangan untuk menentukan subyek penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

42

C. Saran-saran

1. Remaja yang mengalami tindak kekerasan emosi

Dari hasil penelitian mengindikasikan bahwa masih

terdapatnya kekerasan emosi yang terjadi pada remaja putri dalam

berpacaran meskipun terdapat angka yang rendah. Harus diperhatikan

adalah bahwa semua hubungan yang terdapat unsur kekerasan emosi

dapat terjadi pada siapa saja tanpa dapat kita sadari. Dibutuhkan sikap

yang waspada dan lebih mencermati kembali munculnya tindak

kekerasan emosi dalam hubungan berpacaran.

2. Penelitian selanjutnya

Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat lebih jeli

melihat permasalahan yang berkembang pada subyek penelitian.

Peneliti selanjutnya juga perlu melihat bahwa tema pengalaman

kekerasan emosi dalam berpacaran merupakan hal yang sensitif, maka

disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk dapat membuat kata-

kata dalam angkat yang lebih seksama. Hal ini dilakukan sebagai

pertimbangan agar jawaban yang diberikan subyek merupakan

jawaban murni dan sesuai dengan kondisi atau keadaan yang

sebenarnya tanpa harus ragu, khawatir dan malu dengan keadaan

dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

43

DAFTAR PUSTAKA

Albin, R.S. (2003). Emosi. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Adryanto, M; Soekrisno, S. (1999). Psikologi Sosial. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama

Boeree,G.C. (2006). Personality Theories. Yogyakarta : Penerbit Prisma Shophie.

Berkowitz, Leonard. (1995). Emotional Behavior. Jakarta : Penerbit PPM.

Breakwell, M.G.(1998). Coping With Aggressive Behavior. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Cemara, Harry. K. (2005). Kekerasan dalam Berpacaran. Sumatera Barat: PKBI

Chaplin, James P. (2002). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Cosmopolitan. (2005, Agustus). Your Work Zone: Are You Emotionally Abused At Work?, 195-197.

Darsono, I. L.,& Junaedi, C. M. (2007). Perspektif Dosen dan Mahasiswa Terhadap Tindak Kekerasan dalam Komunitas Pendidikan Tinggi. Manasa, 1 (1), 45-64

Dinastuti. (2008). Gambaran Emotional Abuse dalam Hubungan Berpacaran Pada Empat Orang Dewasa Muda. Manasa, 2(1), 51-69

Dzuhayatin, S. R. & Yuarsi, S. E. (2002). Kekerasan Terhadap Perempuan Diruang Publik. Yogyakarta: Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

44

Fauzi. A, Lucianawaty. M, Hanifah. L, Bernadette. N. Dipungut 19 September 2008, dari http://www.kekerasandalampacaran.com

Forward, S. (1997). Emotional Blackmail. Jakarta : Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer.

Fromm, Erich. (2001). Akar Kekerasan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Garrison, Karl C. 1946. The Psychology of Adolescence. Third Edition : New York : Prentice Hall, Inc

Gryl, F.E., Stith, S.M., & Bird, G.W.(1991). Close Dating Relationships Among Collegestudents: Differences by Use of Violence and by Gender. Journal of Social and Personal Relationships, 8, 243-264

Goeritno, H., Soeharsono., Arsitasari, A. I. (2006). Kemandirian Wanita dan Sikap Terhadap Kekerasan Dalam Pacaran. Psikodimensia, 5(1), 17-26

“Kekerasan dalam Pacaran” Kompas, 25 Agustus 2008, dari http://kompas.com

Kristyanti, Rosalina. J (2004). Memahami Dinamika Kekerasan pada Perempuan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga. Jurnal Psikologi, 13(1), 21-31

Knox, D., Custis, L.L., Zusman. M.E. 2000. Abuse In Dating Relationship Among College Students. College Student Journal, 43-52

Mendatau, A. Dipungut 4 November 2008, dari http://Kekerasanantarpasangan.com

Muniarti, A. M. P. (1999). Gerakan Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. Yogyakarta: Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

45

Nettisari, B. R. G. (2006). Kekerasan Terhadap Istri Ditinjau Dari Komunikasi Antar Suami Istri. Thesis (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada

Nurhayati, S. R. (1999). Atribusi kekerasan dalam rumah tangga, kesadaran gender, dan strategi menghadapi masalah pada perempuan korban KDRT. Thesis (Tidak diterbitkan). Jogjakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

O’Leary, K. D. & Maiuro, R. D. (2001). Psychological Abuse In Violent Domestic Relations. New York: Springer Publishing Company

“Pengaruh Sebaya hingga Kekerasan”, Kompas, 20 Juli 2002 dari http://www.bkkbn.go.id

Ridwan, M. Ag. (2006). Kekerasan Berbasis Gender. Banguntapan : Fajar Pustaka.

Santrock, John W. 1995. Life Span Development jilid II (terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga

Straus, M.A &Yodais,C.L (1996). Corporal Punishment In Adolescene and Physical Assoults On Spouses In Later Life: What Accounts For The Link. Journal Of Marriage and The Family, 58, 825-841

Sarwono, S. W. (1995). Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sarwono, S. W. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Suharman. (2005). Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi.

Sudaryana. (2005). Intensi Kekerasan Suami Terhadap Istri Ditinjau Dari Pengalaman Individu Dan Strategi Coping. Thesis (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

46

Tolman. (1999). Psychological Maltreatment of Woman Inventori Scale (PMWI).Dipungut 20 Mei 2009, dari http://sitemaker.umich.edu/pmwi/files/pmwif.pdf

University Of South Carolina, School Of Medicine. (2001, Juli). Comparison of Scores for Abused and Nonabused Young Adults on The Psychological Trauma and Resources Scale. Dipungut 17 Juni, 2009, dari William S. Hall Psychiatric Institute Web Site:http://www.schoolofmedicine.com

Yuliandini. R. Kampanye Pacaran Sehat‘steLOVEscope’ . Dipungut 19 September, 2009, dari http://www.fsrd.itb.ac.id/wpcontent/uploads/Kampanye%20Pacaran%20Sehat.pdf

Yuni, N. Pacaran Pada Remaja. Dipungut 19 September, 2009, dari http://psikologi.umm.ac.id/ppm/doc/ds-Pacaran%20Pada%20Remaja.doc

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

47

LAMPIRAN A

INSTRUMENT PENELITIAN

Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Dengan hormat,

Pada kesempatan ini, peneliti memohon kesediaannya kepada rekan-rekan

untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dengan mengisi angket yang telah

disediakan.

Angket ini berisi pernyataan-pernyataan tentang pengalaman kekerasan

emosi yang dialami oleh remaja dalam berpacaran. Hal yang menarik adalah tanpa

anda sadari mungkin telah mengalaminya. Angket ini membantu anda untuk

melihat kembali hal-hal apa sajakah yang pernah dialami dalam masa pacaran.

Didalam angket ini terdapat 32 butir pernyataan tentang perlakuan yang

mungkin pernah anda alami selama berpacaran. Pilihlah jawaban yang sesuai

dengan yang anda alami dengan cara memberi tanda silang ( X ) pada salah satu

alternatif pilihan jawaban yang tersedia disebelah kanan.

Adapun beberapa pilihan jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:

a. Anda menjawab TP, apabila anda Tidak Pernah mengalami hal

tersebut

b. Anda menjawab JR, apabila anda Jarang mengalami hal tersebut

c. Anda menjawab KD, apabila anda Kadang-Kadang mengalami hal

tersebut

d. Anda menjawab SR, apabila anda Sering mengalami hal tersebut

e. Anda menjawab SL, apabila anda Selalu mengalami hal tersebut

Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, oleh karena itu

pilihlah jawaban yang sesuai dengan pengalaman anda sendiri. Peneliti sangat

mengharapkan keterbukaan dan kejujuran dalam mengisi angket ini. Periksalah

kembali agar tidak ada jawaban yang terlewati. Seluruh identitas dan jawaban

sangat terjaga kerahasiaanya karena untuk kepentingan penelitian.

Atas partisipasi dan kerjasama anda, peneliti mengucapkan terimakasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

Selamat mengerjakan

Nama (boleh tidak diisi) :…………………….

Pendidikan :……………………

Usia Anda :……………………

Usia Pasangan :……………………

Lama berpacaran :……………………

Domisili Pasangan : Jogja/…………….*) coret yang tidak perlu

No Pernyataan

Jawaban

TP

(Tidak Pernah)

J

(Jarang)

KD

(Kadang-kadang)

SR

(Sering)

SL

(Selalu)

1. Pasangan selalu menghindar, ketika saya menanyakan

perasaannya saat ini

2 Pasangan cemburu atau curiga terhadap teman-teman saya

3. Pasangan tidak lagi mengutarakan apa yang dia rasakan

saat ini

4. Pasangan cenderung marah dan mengelak jika saya

mendekatinya untuk mendiskusikan suatu masalah

5. Pasangan berperilaku berbeda, ketika berada diantara

teman-temannya dan ketika hanya berdua dengan saya

6. Pasangan melarang saya untuk menelpon teman

7. Pasangan tidak membiarkan saya untuk dapat

mengutarakan perasaan saya saat ini

8. Pasangan cemburu terhadap teman pria saya

9. Pasangan berusaha menyembunyikan perasaaan yang

sebenarnya kepada saya

10. Pasangan melarang saya untuk mengunjungi atau

berbicara dengan anggota keluarga saya yang lain

11. Pasangan mengungkit kembali kejadian dimasa lalu untuk

menyakiti saya

12. Pasangan tidak mengijinkan saya untuk pergi kemanapun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

bersama teman-teman saya

13. Pasangan mengatakan bahwa apa yang saya rasakan

terhadapnya tidak logis atau tidak masuk akal

14. Pasangan melarang saya untuk pergi kemanapun, untuk

melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan

kemampuan diri saya

15. Pasangan mengabaikan saya atau bertingkah laku seakan-

akan saya tidak ada

16. Pasangan menuntut saya untuk selalu mematuhi apa yang

dia katakan

17. Pasangan beranjak pergi, ketika muncul ketidaksetujuan

terhadap suatu hal yang terjadi diantara kami

18. Pasangan ikut campur, ketika saya berurusan dengan

anggota keluarga saya yang lain

19. Pasangan bertindak seakan-akan saya adalah pelayan

pribadinya

20. Pasangan merendahkan saya

21. Pasangan mengawasi saya setiap waktu dan saya harus

selalu memberitahukan setiap saat dimana saya berada

22. Pasangan menghina dan mempermalukan saya didepan

orang lain

23. Pasangan berusaha mencegah saya agar saya tidak bisa

melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan dia

24. Pasangan menyalahkan saya sebagai penyebab dari

perilaku kasarnya

25. Pasangan mengancam untuk memutuskan hubungan agar

saya mau melakukan sesuatu yang dia inginkan

26. Pasangan menyalahkan saya seakan-akan saya adalah

penyebab dari kesedihan yang dialaminya

27. Pasangan mengancam untuk melukai diri sendiri, jika saya

tidak mau melakukan apa yang dia inginkan

28. Pasangan berbicara dengan nada tinggi dan kasar kepada

saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

29. Pasangan merasa sedih jika apa yang saya lakukan tidak

seperti apa yang dia harapkan

30. Pasangan memanggil saya dengan sebutan yang tidak saya

sukai

31. Pasangan tidak dapat merasakan lagi apa yang saya

rasakan

32. Pasangan mengatakan sesuatu hal yang membuat saya

jengkel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

LAMPIRAN B

VALIDITAS & RELIABILITAS

Data Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

Validitas Skala Penelitian Tingkat Kekerasan Emosi

Yang Dialami Remaja Putri dalam Berpacaran

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

aitem1 59.52 287.577 0.385 0.936

aitem2 58.61 281.457 0.465 0.936

aitem3 59.28 289.88 0.318 0.937

aitem4 59.51 294.064 0.14 0.939

aitem5 58.85 292.397 0.173 0.939

aitem6 60.13 291.306 0.46 0.936

aitem7 59.63 287.264 0.408 0.936

aitem8 58.31 273.621 0.589 0.934

aitem9 59.29 287.832 0.357 0.937

aitem10 60.11 290.313 0.504 0.935

aitem11 59.45 285.657 0.443 0.936

aitem12 59.65 279.013 0.637 0.934

aitem13 59.63 286.886 0.451 0.935

aitem14 59.75 281.111 0.688 0.933

aitem15 59.6 280.811 0.599 0.934

aitem16 59.15 275.938 0.66 0.933

aitem17 59.31 277.026 0.62 0.934

aitem18 59.43 275.194 0.728 0.932

aitem19 60.13 290.712 0.522 0.935

aitem20 60.04 286.363 0.639 0.934

aitem21 58.87 269.225 0.684 0.933

aitem22 60.07 287.658 0.559 0.935

aitem23 59.68 283.329 0.528 0.935

aitem24 59.61 272.646 0.785 0.932

aitem25 59.97 283.783 0.658 0.934

aitem26 59.55 270.819 0.825 0.931

aitem27 59.87 285.495 0.476 0.935

aitem28 59.37 270.102 0.781 0.932

aitem29 58.8 283.514 0.475 0.935

aitem30 59.52 271.929 0.748 0.932

aitem31 59.53 275.468 0.626 0.934

aitem32 58.77 272.853 0.715 0.932

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … file22 tahun yang sedang dalam masa pacaran. Adapun pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode angket yang dikumpulkan

Reliabilitas Skala Penelitian Tingkat Kekerasan Emosi

Yang Dialami Remaja Putri dalam Berpacaran

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items

N of Items

0.936 0.939 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI