PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KORELASI … · deskriptif kualitatif. Instrumen...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KORELASI … · deskriptif kualitatif. Instrumen...
KORELASI ANTARA SIKAP SISWA TERHADAPPEMBELAJARAN FISIKA DENGAN HASIL BELAJAR
FISIKA DI KELAS X-A SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:Yasinta Monika Bhiju Dapa
NIM: 091424036
PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAMFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Yasinta Monika Bhiju Dapa, 2014. Korelasi antara Sikap Siswa terhadapPembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar Fisika Di Kelas X-A SMA Negeri 4Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan PendidikanMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaranfisika, untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa, dan untuk mengetahui korelasiantara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan penelitiandeskriptif kualitatif. Instrumen penelitian terdiri dari tiga, yakni kuesioner, nilai fisikadan wawancara. Metode analisis penelitian terdiri dari dua,yakni metode analisiskuantitatif dan metode analisis kualitatif. Metode analisis kuantitatif untukmenganalisis hasil kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika, nilai fisika,dan korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajarfisika yang dianalisis menggunakan statistik korelasi product moment Pearsonmelalui penggunaan program SPSS 20.0. Metode analisis kualitatif unrukmenganalisis hasil wawancara. Subyek penelitian adalah siswa kelas X-A SMANegeri 4 Yogyakarta yang terdiri dari 32 siswa dengan 16 jumlah perempuan dan 16jumlah laki-laki.
Hasil analisis korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika denganhasil belajar fisika yang dianalisis menggunakan statistik korelasi product momentPearson melalui penggunaan program SPSS 20.0 diperoleh:
1. Deskripsi statistik nilai rata-rata dan standar deviasi menunjukkan bahwa variabelsikap siswa terhadap pembelajaran fisika berada pada kategori sikap netral danvariabel hasil belajar fisika berada pada kategori hasil belajar fisika tinggi.
2. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,0356* menunjukkan bahwa ada korelasi positifdan hubungan yang tinggi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika denganhasil belajar fisika.
3. Nilai signifikansi sebesar 0,045. Jika dibandingkan dengan = 0,05, nilaisignifikansi lebih kecil dari pada nilai ( . < ), yakni 0,045 < 0,05. Artinya,ada korelasi yang signifikan antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisikadengan hasil belajar fisika.
Kata kunci: sikap siswa terhadap pembelajaran fisika, hasil belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Yasinta Monika Bhiju Dapa. 2014. The correlation between students’ attitudestoward learning physics with the results of learning physics at class X-A SMANegeri 4 Yogyakarta. Thesis. Physical education, Department of education ofmathematics and sciences, Faculty of teacher training and education, SanataDharma University, Yogyakarta.
This research aims to know the students’ attitudes toward learning physics,the physics students learning outcomes, and the correlation between attitudes ofstudents’ toward learning physics with the results of learning physics.
The types of this research are quantitative descriptive research and qualitativedescriptive research. The research instrument consisted of three, that are thequestionnaire, the physical value and the interview. The analysis method researchconsists of two methods which are quantitative analysis and qualitative analysis.Quantitative analysis method is used for analyzing the results of the questionnaire ofstudents’ attitudes toward learning physics, the value of physics, and the correlationbetween students’ attitudes toward learning physics with the results of learningphysics which analyzed using Pearson product moment statistics correlation troughthe use of SPSS 20.0 program. Qualitative analysis method is used for analyzing theresults of the interview. The subject of this research is the students of class X-A SMANegeri 4 Yogyakarta., consisting of 32students with 16 women and 16 men.
The results of analysis correlation between students’ attitudes toward learningphysics with the results of learning physics which analyzed using Pearson productmoment statistics correlation trough the use of program SPSS 20.0, retrieved:
1. The description of the average value and standard deviation indicate that thevariable attitude of students toward learning physics is on a neutral stancecategory and the variable outcome studied physics is on high-yield categorystudied physics.
2. The value of the correlation coefficient 0,356* indicates that there is a positivecorrelation and a high relationship between students attitudes toward learningphysics with the results of learning physics.
3. The value of significance is 0,045. When compared to the = 0,05, significancevalue is smaller than the value of the ( . < ), which is 0,045 < 0,05. Itmeans that there is a significance correlation between students’ attitudes towardlearning physics with the results of learning physics.
Keyword: the students’ attitudes toward learning, the results of learning physics.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat
dan rahmat dalam penyusunan skripsi yang berjudul Korelasi antara Sikap Siswa
terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar Fisika di kelas X-A SMA
Negeri 4 Yogyakarta dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Studi
Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai
pihak sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu
penulis menyampaikan ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:
1. Bapak Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Bapak Dr. Edi Santoso, M.S., selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Dwi Nugraheni R, S.Si, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik Program
Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si., selaku pembimbing yang telah dengan sabar,
tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan
bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada
penulis selama menyusun skripsi.
6. Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Fisika, karyawan sekretariat
Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan staf perpustakaan
Universitas Sanata Dharma yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7. Dr. Paulus Suparno, M.S,T.,SJ selaku dosen penguji validitas kuesioner sikap
siswa dalam penelitian skripsi.
8. Dra. Hj. Bambang Rahmawati Ningsih selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4
Yogyakarta beserta guru-guru yang telah mengizinkan dan membantu penulis
untuk melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian penulisan skripsi ini.
9. Drs. Sabdrun Subagya selaku guru fisika kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta
yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data demi kelancaran dalam
pelaksanaan penelitian dan penyelesaian penulisan skripsi ini.
10. Siswa-siswa kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta yang telah antusias dalam
penelitian.
11. Ayahanda Daniel Dapa dan Ibunda Veronika Wea yang sangat banyak
memberikan bantuan moril, material, arahan, dan selalu mendoakan keberhasilan
dan keselamatan selama menempuh pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
12. Kakak dan adikku Dominikus Paskalis Dhosa Dapa, Filomena Theresia Nggowa
Dapa, Maximilianus Rofinus Regho Dapa, Puspa Ayu Anggreani, Leontius
Mahdan Goa Dapa, Alfonsius Olla, Chlaude La Dafranveria Jufon Olla,
Walterius Djago Sanda, Seravina Maretina Fendo Wea Servin Ngao, Yohanes
Lukas Kalu, Bernardino Philbert Awa, Kresensia Bhiju terima kasih atas
dukungan yang telah diberikan selama ini.
13. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika dan teman-teman kos
Rajawali Paingan yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis baik
selama dalam mengikuti perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu
dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan
kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Yogyakarta, Mei 2014
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ……………………………………………………………….. i
Halaman Persetujuan ………………………………………………................. ii
Halaman Pengesahan…………………………………………………………. ii
Halaman Motto dan Persembahan……………………………………………. iv
Pernyataan Keaslian Karya…………………………………………………… v
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi untuk Kepentingan Akademis…… vi
Abstrak ………………………………………………………………………… vii
Abstract ……………………………………………………………………….. viii
Kata Pengantar ……………………………………………………………….. ix
Daftar Isi ……………………………………………………………………… xii
Daftar Tabel …………………………………………………………………... xvi
Daftar Gambar ………………………………………………………………… xviii
Daftar Lampiran ………………………………………………………………. xix
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………... 4
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D. Manfaat Penelitian ……………………………………………….. . 5
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………………… 6
A. Sikap ………………………………………………………………. 6
1. Pengertian Sikap …………………………………………….... 6
2. Ciri-Ciri Sikap dan Terbentuknya Sikap ………………………. 9
B. Pembelajaran Fisika …………………………………………….. 12
1. Tujuan Pembelajaran Fisika …………………………………. 12
2. Fungsi Pembelajaran Fisika …………………………………. 13
C. Hasil Belajar ……………………………………………………… 13
1. Pengertian Belajar ……………………………………………. 13
2. Pengertian Hasil Belajar ……………………………………… 14
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ……………. 15
4. Hasil Belajar Fisika …………………………………………… 16
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap terhadap Sains ……….. 17
1. Persepsi Guru Sains …………………………………………… 17
2. Hasil Belajar Sains ……………………………………………. 18
3. Belajar Sains yang Menyenangkan …………………………… 19
4. Hasil Penelitian yang Relevan ………………………….…………. 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………… 21
A. Jenis Penelitian…………………………………………………….. 21
B. Prosedur Penelitian………………………………………………… 22
C. Subyek Penelitian………………………………………………….. 24
D. Variabel Peneltian………………………………………………….. 24
1. Variabel Bebas…………………………………………………. 24
2. Variabel Terikat………………………………………………… 24
E. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………… 24
1. Tempat Penelitian………………………………………………. 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Waktu Penelitian………………………………………………... 24
F. Instrumen Penelitian……..…………………………………………. 25
1. Kuesioner ………………………………………………………. 25
2. Hasil Belajar Fisika……………………………………………... 27
3. Wawancara……………………………………………………… 27
G. Uji Validitas Kuesioner……………………………………………… 28
H. Metode Analisis Data Penelitian……………………………………. 30
1. Metode Analisis Kuantitatif …………………………………….. 30
a. Analisis Hasil Kuesioner ….………………………………… 30
b. Analisis Hasil Nilai Fisika…………………………………… 31
c. Analisis Korelasi antara Sikap dengan Nilai Fisika…………. 32
2. Metode Analisis Kualitatif………………………………………. 35
Analisis Hasil Wawancara……………………………………….. 35
BAB IV HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ………… 36
A. Hasil Penelitian …………………………………………………….. 36
1. Hasil Kuesioner…………………………………………………. 36
2. Hasil Nilai Fisika………………………………………………. 37
3. Hasil Wawancara………………………………………………. 38
B. Metode Analisis Hasil Penelitian…………………………………… 48
1. Metode Analisis Kuantitatif……………………………………... 48
a. Analisis Hasil Kuesioner …….……………………………… 48
b. Analisis Hasil Nilai Fisika…………………………………. 53
c. Analisis Korelasi Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran
Fisika dengan Hasil Belajar Fisika………………………… 55
2. Metode Analisis Kualitatif……………………………………… 58
Analisis Wawancara…………………………………………….. 58
C. Pembahasan …………………………………………………………... 64
1. Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika……………………… 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Hasil Belajar Fisika……………………………………………….. 68
3. Korelasi Sikap Siswa dengan Hasil Belajar Fisika……………….. 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………… 73
A. Kesimpulan …………………………………………………………. 73
B. Saran ………………………………………………………………… 74
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 77
LAMPIRAN I ……………………………………………………………………. 79
LAMPIRAN II…………………………………………………………………. 82
LAMPIRAN III ………………………………………………………………… 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
No. Tabel Teks Halaman
3.1. Skoring Kuesioner………………………………………… ……... 26
3.2. Kisi-Kisi Kuesioner……………………………………………….. 27
3.3. Interval Skor Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan
Hubungan ………………………………………………………… 34
4.1. Hasil Kuesioner Sikap Siswa……………………………………… 36
4.2. Hasil Nilai Fisika…………………………………………………. 37
4.3. Skor Kuesioner dengan Kategori Sikap dan Skor Nilai Fisika dan
Skor Nilai Fisika dengan Kategori Hasil Belajar Fisika untuk Masing-
Masing Siswa Di Kelas X-A……………………………………... 39
4.4. Kategori Sikap terhadap Pembelajaran Fisika dengan Kategori Hasil
Belajar Fisika Di Kelas X-A……………………………………….. 40
4.5. Kriteria Sikap……………………………………………………... 48
4.6. Kriteria Sikap……………………………………………………... 49
4.7. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk
Masing-Masing Siswa………………............……………………… 49
4.8. Sikap Siswa Kelas X-A terhadap Pembelajaran Fisika…………… 50
4.9. Kriteria Sikap……………………………………………………... 51
4.10. Kriteria Sikap……………………………………………………... 51
4.11. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing
Sub Indikator Kuesioner…………………………………………… 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
4.12. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing
Indikator Kuesioner……………………………………………….. 52
4.13. Kriteria Hasil Belajar Fisika………………………………………. 53
4.14. Hasil Belajar Fisika untuk Masing-Masing Siswa………………. 54
4.15. Hasil Belajar Fisika Kelas X-A…………………………………… 55
4.16. Deskripsi Statistik Sikap Siswa………………………………….. 56
4.17. Deskripsi Statistik Hasil Belajar Fisika………………………….. 56
4.18. Korelasi Sikap Siswa dengan Hasil Belajar Fisika……………… 56
4.19. Sikap Positif Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika dengan
Hasil Belajar Fisika Tinggi Di Kelas X-A………………………. 61
4.20. Sikap Negatif Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika Di Kelas X-A.. 62
4.21. Sikap Negatif Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika dengan
Hasil Belajar Fisika Tinggi Di Kelas X-A……………………….. 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Teks Halaman
2.1 Bagan Terbentuknya Sikap……………………………………… 11
3.1 Prosedur Penelitian……………………………………………… 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Teks Halaman
LAMPIRAN I…..………………………………………………………... 79
A. Surat Ijin Penelitian Universitas ……………………………… 80
B. Surat Keterangan Penelitian Sekolah …………………………. 81
LAMPIRAN II…………………………………………………………… 82
A. Validitas Kuesioner …………………………………………… 83
B. Kisi-Kisi Kuesioner……………………………………………. 97
C. Kuesioner ……………………………………………… … 103
D. Hasil Pengisian Kuesioner……………………………………... 128
E. Skor Total Pengisian Kuesioner……………………………….. 129
F. Hasil Analisis Skor Indikator Kisi-Kisi Kuesioner…………….. 132
LAMPIRAN III…………………………………………………………… 136
A. Nilai Ulangan dan Nilai Mid Semester Ganjil…………………. 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam keberlangsungan hidup
suatu bangsa dan negara. Pendidikan adalah suatu upaya yang dapat mempercepat
pengembangan potensi manusia untuk mampu mengemban tugas yang
dibebankan padanya, karena hanya manusia yang dapat dididik dan mendidik.
Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental, emosional, moral
serta keimanan dan ketakwaan manusia (Udin, 2009:6).
Menurut W.J.S. Poewardaminta, pendidikan adalah proses perubahan
sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan (Tatang, 2012:13).
Pendidikan bertujuan menciptakan seseorang yang berkualitas dan
berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai
suatu cita-cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di
dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita
untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Dalam dunia pendidikan terdapat lembaga-lembaga pendidikan yang
digunakan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Ada dua macam lembaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pendidikan, yakni lembaga pendidikan formal dan lembaga pendidikan non-
formal. Lembaga pendidikan formal adalah sekolah, sedangkan lembaga
pendidikan non-formal adalah keluarga dan masyarakat.
Sekolah merupakan pusat pembelajaran. Dalam pembelajaran peran guru
adalah membuat desain instruksional, menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar, bertindak mengajar atau membelajarkan, mengevaluasi hasil belajar
yang berupa dampak pengajaran. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat
diukur, seperti tertuang dalam angka rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan
meloncat setelah latihan. Sedangkan peran siswa adalah bertindak belajar, yaitu
mengalami proses belajar, mencapai hasil belajar, dan menggunakan hasil belajar
yang digolongkan sebagai dampak pengiring. Dampak pengiring adalah terapan
pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar (Damyati dan
Mudjiono, 2010:5).
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai
tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa
memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Menurut Gagn, setelah
belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai (Damyati dan
Mudjiono, 2010:7).
Dalam pembelajaran terdapat masalah-masalah dalam belajar, yakni
masalah intern belajar dan masalah ekstern belajar (Damyati dan Mudjiono,
2010:235). Salah satu masalah intern dalam belajar adalah sikap siswa terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
belajar. Sikap adalah kemampuan memberikan penilaian, penerimaan, tanggapan
seseorang terhadap suatu obyek, situasi, konsep, orang lain maupun dirinya
sendiri akibat hasil dari proses belajar maupun pengalaman di lapangan yang
menyebabkan perasaan senang (positif/sangat positif) atau tidak senang
(negatif/sangat negatif).
Misalnya sikap siswa terhadap pembelajaran fisika. Siswa yang memiliki
sikap positif/sangat positif merasa senang, suka, rasa ingin tahu tinggi, serta
tertarik dan berminat terhadap pembelajaran fisika. Sedangkan siswa yang
memiliki sikap negatif/sangat negatif merasa bosan, jenuh, malas, selalu
beranggapan fisika itu sulit atau pelajaran yang menakutkan, dan sebagainya
terhadap pembelajaran fisika. Penilaian sikap dalam pembelajaran fisika yang
merupakan bagian dari sains, penting dilaksanakan karena dalam pembelajaran
fisika berkaitan dengan kemampuan, sehingga menjadi acuan siswa mampu atau
tidak mampu pada pembelajaran fisika.
Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu
hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evalusi
hasil belajar. Dari segi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan
puncak proses belajar (Damyati dan Mudjiono, 2010:3). Sama halnya dengan
hasil belajar fisika yang diperoleh siswa dalam pembelajaran fisika. Hasil belajar
fisika yang diperoleh tertuang dalam bentuk angka, seperti nilai tugas, ulangan
harian, ujian, rapor, dan ijazah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Berbicara mengenai sikap, sikap adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil belajar (Zainal, 2012:299). Dalam penelitian Yunita
mengenai “HUBUNGAN ANTARA SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN HASIL
BELAJAR FISIKA DI KELAS XI IPA MA NEGERI KAMPAR” memaparkan
bahwa siswa yang memiliki sikap ilmiah yang tinggi akan memiliki kelancaran
dalam berpikir sehingga akan termotivasi selalu berprestasi dan memiliki
komitmen yang kuat untuk mencapai keberhasilan, keunggulan. Siswa yang
mempunyai kemampuan bernalar tinggi tidak akan mengalami kesulitan dalam
memahami materi pelajaran fisika, sebaliknya peserta didik yang kemampuan
bernalarnya rendah mungkin akan mengalami kesulitan dalam memahami materi
pelajaran fisika. Semakin positif sikap ilmiah siswa, maka hasil belajar fisika
siswa semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya, semakin negatif sikap ilmiah
siswa, maka hasil belajar fisika akan semakin rendah.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “KORELASI ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP
PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA DI
KELAS X-A SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA”
B. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran fisika?
2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Apakah ada korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan
hasil belajar fisika?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran fisika
2. Mengetahui hasil belajar fisika siswa
3. Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dengan hasil
belajar fisika
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru dan calon guru
Meningkatkan kualitas mengajar dan menggunakan metode pembelajaran
yang bervariasi, menarik dan dihadapkan pada kehidupan nyata bagi siswa,
agar siswa meningkatkan sikap positifnya terhadap pembelajaran fisika yang
dapat berdampak pada hasil belajar yang tinggi.
2. Bagi penelitian selanjutnya
Sebagai sumber informasi/referensi tambahan dan bahan pertimbangan untuk
berbagai penelitian serupa di masa mendatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sikap
1. Pengertian Sikap
Sikap merupakan salah satu bagian yang tidak terlepas dari kehidupan
sehari-hari. Seseorang akan dinilai kepribadiannya oleh orang lain saat orang
tersebut menunjukkan sikapnya terhadap suatu objek. Berbicara mengenai
pengertian sikap seperti halnya dengan pengertian-pengertian lain, terdapat
beberapa pendapat dari para ahli tentang apa yang dimaksud dengan sikap.
Tetapi sikap yang dikemukakan para ahli memiliki batasan-batasannya
sendiri.
Menurut Thurstone (Walgito, 1990:109) mengatakan bahwa “An
attitude as the degree of positive or negative affect associated with some
psychological object. By psychological object Thurstone means any symbol,
phrase, slogan, person, institution, ideal, or idea, toward which people can
differ with respect to positive or negative affect”. Dari batasan tersebut
Thurstone memandang sikap sebagai suatu tindakan afeksi baik yang bersifat
positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis.
Afeksi yang positif yaitu afeksi senang, sedangkan afeksi negatif adalah afeksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
yang tidak menyenangkan. Dengan demikian objek dapat menimbulkan
berbagai-bagai macam sikap, dapat menimbulkan berbagai-bagai macam
tingkatan afeksi pada seseorang. Thurstone hanya melihat sikap sebagai
tingkatan afeksi saja, belum mengaitkan sikap dengan prilaku.
Menurut Newcomb (Walgito, 1990:110) memberikan sikap sebagai
“From a cognitive point of view, then, an attitude represent an organization
of valenced cognitions. From a motivational point of view, an attitude
represents a state of readines for motive arousal”. Dari batasan tersebut
Newcomb telah menghubungkan sikap dengan komponen kognitif dan
komponen konatif, untuk komponen afektifnya tidak ada.
Sedangkan menurut Baron dan Byrne (Walgito, 1990:110) mengutip
pendapat dari Eagly dan Himmelfarb, serta pendapat Rajecki yang
menyatakan bahwa: “Specifically they define attitudes as relatively lasting
cluster of feelings, beliefs’, and behavior tendencies directed toward specific
persons, ideas, objects, or groups”. Myers berpendapat bahwa sikap itu
merupakan “A presisposition towards some object; includes one’s beliefs,
feelings, and behavior tendencies concerning the object”. Batasan tersebut
mengemukakan bahwa pengertian sikap telah mengandung komponen
kognitif (beliefs), komponen afektif (feelings), dan komponen konaktif
(behaviour tendencies).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian sikap dengan
batasan-batasannya, Walgito (1990:111) menyimpulkan pada umumnya sikap
mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu:
a. Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen yang
berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang
berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.
b. Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang
berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap.
Rasa merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan
hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap, yaitu positif dan
negatif.
c. Komponen konaktif (komponen perilaku atau action component), yaitu
komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap
objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu
menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku
seseorang terhadap objek sikap.
Pada artikel Attitudes towards Science Learning among 10th-Grade
Students: A Qualitative look (Lena Raved dan Orit Ben Zvi Assaraf, 2011)
menurut ahli ilmu jiwa Brekler (1984) dan Millar dan Tesser (1989)
menyatakan bahwa sikap dapat dibagi menjadi tiga kategori, yakni dimensi
afektif (affective), perilaku (behavioral) dan kognitif (cognitive) atau disebut
dengan ABC model of attitudes. Unsur kognitif (cognitive), sikap mengarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kepada kumpulan beberapa faktor dan argumen-argumen rasional bahwa
kontribusi dari salah satu hubungan terhadap suatu objek yaitu, unsur-unsur
sikap tersebut berdasarkan apa yang diketahui (Eagly dan Chaiken, 1998).
Misalnya, sikap siswa yang positif cenderung ke arah pembelajaran sains
karena mereka percaya ini akan memimpin mereka ke karir yang
menguntungkan. Unsur afektif (affective), di sisi lain berhubungan tidak
rasional tetapi untuk komponen emosional dari salah satu hubungan terhadap
suatu objek. Reaksi yang disuarakan dalam hal daya tarik atau tolakan, cinta
atau benci, kesenangan atau ketidak-senangan, misalnya, mengacu pada unsur
afektif/emosional dari sikap. Ketiga, unsur perilaku (behavioral), sikap
mengacu pada satu cara yang cenderung untuk benar-benar bersikap terhadap
suatu objek. Unsur perilaku ini lebih pragmatis tidak selalu menghasilkan dari
sikap kognitif atau sikap emosional, yang berarti bahwa ada perbedaan antara
sikap seseorang tetap memungkinkan untuk prediksi perilaku seseorang.
2. Ciri-Ciri Sikap dan Terbentuknya Sikap
Walgito (1990:113-116) memaparkan ciri-ciri sikap dan terbentuknya sikap
yakni:
a. Ciri-ciri Sikap
Sikap merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat
mendorong atau menimbulkan perilaku yang tertentu. Oleh karena itu,
dipaparkan beberapa ciri-ciri sikap yang dapat digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
membedakan sikap dengan pendorong-pendorong lain yang ada dalam diri
manusia, antara lain:
1) Sikap itu tidak dibawa sejak lahir
Ini berarti manusia pada waktu dilahirkan belum membawa
sikap tertentu terhadap sesuatu objek, melainkan sikap terbentuk
dalam perkembangan individu yang bersangkutan.
2) Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap
Hubungan yang positif atau negatif antara individu dengan
objek tertentu, akan menimbulkan sikap tertentu dari individu terhadap
objek tersebut.
3) Sikap dapat tertuju pada suatu objek saja, tetapi juga dapat tertuju pada
sekumpulan objek-objek.
Misalnya, seseorang mempunyai sikap yang negatif pada
seseorang, orang tersebut akan mempunyai kecenderungan untuk
menunjukkan sikap yang negatif pula pada kelompok di mana
sesorang tersebut tergabung di dalamnya.
4) Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar
Sikap telah terbentuk dan merupakan nilai kehidupan
seseorang, secara relatif sikap itu akan lama bertahan pada diri orang
yang bersangkutan. Sikap tersebut akan sulit berubah, dan kalaupun
dapat berubah akan memakan waktu yang relatif lama. Tetapi
sebaliknya bila sikap itu belum begitu mendalam ada dalam diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
seseorang, maka sikap tersebut secara relatif tidak bertahan lama, dan
sikap tersebut akan mudah berubah.
5) Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi
Ini berarti bahwa sikap terhadap suatu objek tertentu akan
selalu diikuti oleh perasaan yang dapat bersifat positif
(menyenangkan) terhadap objek tetapi juga dapat bersifat negatif
(tidak menyenangkan) terhadap objek tersebut. Sikap juga
mengandung motivasi, di mana sikap mempunyai daya dorong bagi
individu untuk berperilaku secara tertentu terhadap objek yang
dihadapinya.
b. Terbentuknya Sikap
Dari ciri-ciri sikap di atas dipaparkan sikap tidak dibawa sejak
lahir, tetapi dibentuk sepanjang perkembangan individu yang
bersangkutan. Adapun bagan terbentuknya sikap yakni:
Gambar 2.1 Bagan Terbentuk Sikap
Objek sikap
Faktor internal
- Fisiologis - Psikologis
sikapFaktor eksternal
- Pengalaman - situasi- norma-norma - hambatan- pendorong
reaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Dari bagan tersebut dapat dikemukan bahwa sikap yang ada pada
diri seseorang akan dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu faktor fisiologis
dan psikologis, serta faktor eksternal. Faktor eksternal dapat berujud
situasi yang dihadapi oleh individu, norma-norma yang ada dalam
masyarakat, hambatan-hambatan atau pendorong-pendorong yang ada
dalam masyarakat. Semuanya ini akan berpengaruh pada sikap yang pada
diri seseorang. Reaksi yang dapat diberikan individu terhadap objek sikap
dapat bersifat positif, tetapi juga dapat bersifat negatif.
B. Pembelajaran Fisika
Menurut Kartika (2001:46) memaparkan pembelajaran fisika yang
menekankan pada kegiatan atau keaktifan siswa, bukan kegiatan guru. Ukuran
dari kualitas pembelajaran tidak terletak pada baiknya guru menerangkan, tetapi
pada kualitas dan kuantitas belajar siswa, dalam arti seberapa banyak dan
seberapa sering siswa terlibat secara aktif. Peran guru yang pokok adalah
menciptakan situasi, menyediakan kemudahan, merancang kegiatan dan
membimbing siswa agar mereka terlibat dalam proses belajar secara
berkesinambungan.
1. Tujuan Pembelajaran Fisika
Tujuan pembelajaran fisika adalah melakukan pengukuran, melakukan
percobaan, diskusi, dan bernalar untuk memahami konsep, prinsip, hukum,
dan/atau teori sesuai pokok bahasaan yang dipelajarinya, serta mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menerapkannya untuk memecahkan masalah-masalah (soal-soal) yang
berkaitan. Dalam tujuan tersebut ditekankan betapa pentingnya kemampuan
siswa melakukan proses, baik sebagai hasil maupun sebagai langkah kerja
yang harus dialami dalam proses pembelajaran.
2. Fungsi Pembelajaran Fisika
Pembelajaran fisika mempunyai dua fungsi. Kedua fungsi tersebut
adalah (1) fungsi umum, yaitu fungsi yang berkaitan dengan berlangsungnya
proses pembelajaran, dan (2) fungsi khusus, yaitu fungsi yang menunjang
terjadinya proses belajar secara optimal. Dikutip dari Gal’perin memaparkan
pembelajaran memiliki 4 fungsi khusus, yaitu (1) orientasi, (2) latihan, (3)
umpan balik, dan (4) tindak lanjut; dan tiga fungsi umum, yaitu (1)
membangkitkan motivasi, (2) mengetahui pengetahuan alam, dan (3)
informasi tentang sasaran belajar, kriteria keberhasilan yang dituntut, dan
contoh-contoh soal ujian.
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu
organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (Ratna, 2006:2).
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.
Artinya, tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingkah laku yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi
segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti
mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar,
menilai proses, dan hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan
tanggung jawab guru. Jadi, hakikat belajar adalah perubahan (Syaiful,
2010:10).
2. Pengertian hasil belajar
Menurut Zainal (2012:298) keberhasilan pembelajaran dapat ditinjau
dari proses belajar dan hasil belajar. Keberhasilan proses belajar adalah
keberhasilan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Jika berakhirnya
suatu proses belajar, maka peserta didik memperoleh suatu hasil belajar dan
tindak belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar. Adapun hasil belajar merupakan peningkatan
kemampuan mental siswa yang dapat dibedakan menjadi (a) dampak
pembelajaran (prestasi), dan (b) dampak pengiring (hasil). Dampak
pembelajaran adalah hasil yang dapat diukur dalam setiap pelajaran (pada
umumnya menyangkut domain kognitif), seperti tertuang dalam angka rapor
dan angka dalam ijazah. Dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan
kemampuan di bidang lain yang merupakan suatu transfer belajar (transfer of
learning).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik
tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil
belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi
tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik
(Sudjana, 1989:22).
Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir, termasuk
di dalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mensitesis, dan kemampuan mengevaluasi. Ranah afektif mencakup watak
perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Sedangkan ranah
psikomotorik berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah peserta didik menerima pengalaman belajar tertentu.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Zainal (2012:299) guru juga harus memahami beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung
terhadap hasil belajar, antara lain:
a. Faktor siswa yang meliputi kapasitas dasar, bakat khusus, motivasi, minat,
kematangan, dan kesiapan, sikap dan kebiasaan, dan lain-lain.
b. Faktor sarana dan prasarana, baik yang terkait dengan kualitas,
kelengkapan maupun penggunaannya, seperti guru, metode, dan teknik,
media, bahan dan sumber belajar, program, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Faktor lingkungan, baik fisik, sosial maupun kultur, di mana kegiatan
pembelajaran dilaksanakan. Kultur masyarakat setempat, hubungan antara
siswa dengan keluarga merupakan kondisi lingkungan yang akan
mempengaruhi proses dan hasil belajar untuk pencapaian tujuan
pembelajaran.
d. Faktor hasil belajar yang merujuk pada rumusan normatif harus menjadi
milik siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran. Hasil belajar ini
perlu dijabarkan dalam rumusan yang lebih operasional, baik yang
menggambarkan aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik sehingga
mudah untuk melakukan evaluasinya.
4. Hasil Belajar Fisika
Hasil belajar sama artinya dengan nilai yang dicapai siswa selama
mengikuti proses pembelajaran di kelas. Menurut Winkel yang dikutip dari
penelitian Yuniari (2012), taraf prestasi belajar yang telah dicapai oleh murid
dinyatakan oleh dengan nilai. Nilai bukanlah score. Nilai bersifat kualitatif
yaitu menyatakan sesuatu tentang baik atau buruknya prestasi murid. Dalam
memberikan nilai terdapat skala penilaian dan nilai tidak selalu nampak dalam
lambang kuantitatif.
Hasil belajar fisika diperoleh siswa dalam mempelajari pelajaran fisika
untuk kurun waktu satu semester. Hasil belajar fisika berupa nilai tugas, nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
ulangan harian, nilai akhir semester atau nilai yang tertulis pada rapor siswa
dan nilai lainnya.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap terhadap Sains
Artikel Attitudes towards Science Learning among 10th-Grade Students: A
Qualitative look (Lena Raved dan Orit Ben Zvi Assaraf, 2011) yang ditulis oleh
George (2000); Tuan, Chin dan Shich (2005) menyatakan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi sikap terhadap sains antara lain:
1. Persepsi guru sains
Dari penelitian-penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti yang
dikutip pada artikel ini persepsi guru menyatakan bahwa:
a. Guru dan perilakunya di kelas sangat penting dalam mengembangkan
sikap siswa terhadap pembelajaran sains, dan mempengaruhi perilaku
siswa terhadap pembelajaran sains. Di mana guru dapat mempengaruhi
sikap siswa untuk lebih baik atau buruk, tergantung pada interaksi antara
siswa dan guru.
b. Siswa mengetahui guru yang baik ketika guru memiliki hubungan pribadi
yang baik terhadap anak didiknya, mendengarkan, memahami, mendorong
dan mendukung siswa.
c. Mempelajari persepsi dan sikap siswa kelas 10 terhadap pengajaran dan
pembelajaran sains, menunjukkan bahwa siswa menekankan 'metode
pengajaran dan menekankan guru-guru mereka berpengaruh terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
minat dan pemahaman pembelajaran sains mereka. Dengan hal
menyenangkan dan menghibur, para siswa dapat mengerti dengan
penggunaan berbagai metode untuk mengkomunikasikan materi dan
pelajaran interaktif.
d. Ketertarikan siswa pada kelas sains tumbuh berkat guru-guru yang
mengajar menyenangkan dan menghibur.
e. Guru menyederhanakan subjek dan berbicara dalam bahasa yang jelas
kepada siswa.
f. Kualitas pengajaran dari guru sains sekolah tidak hanya mempengaruhi
kepuasan siswa dengan guru, tetapi juga merupakan faktor penting dalam
keputusan untuk melanjutkan pembelajaran sains. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa jika perilaku guru menjawab kebutuhan para siswa,
hal itu akan menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap pembelajaran
sains.
2. Hasil Belajar Sains
Pada tahun 1998 penelitian dilakukan oleh Yager dan Yaper
memaparkan bahwa pandangan siswa Sekolah Menengah Atas tentang
pentingnya pembelajaran sains menunjukkan bahwa siswa menunjukkan sikap
positif terhadap kebutuhan dan manfaat dari pembelajaran sains. Namun,
penelitian yang lebih baru yang dilakukan oleh Rani pada tahun 2003 telah
menunjukkan bahwa ketertarikan dalam pentingnya sains di kelas telah sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
menurun saat ini. Sedangkan Osborne dan Collins (2001) menunjukkan
penelitian mereka bahwa siswa setuju dengan pentingnya pembelajaran sains
karena menentukan karir mereka.
3. Belajar Sains yang Menyenangkan
Berdasarkan penelitian-penelitan yang dilakukan menunjukkan bahwa
karakter guru, suasana kelas dan keterkaitan materi dengan kehidupan sehari-
hari mempengaruhi minat, ketertarikan serta kesenangan siswa terhadap
pembelajaran sains. Adanya kesenangan, ketertarikan dan minat siswa maka
terciptalah sikap positif siswa terhadap pembelajaran sains.
E. Hasil Penelitian yang Relevan
Pada penelitian umumnya yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti,
memaparkan bahwa sikap siswa mempengaruhi hasil belajar siswa. Penelitian
yang telah dilakukan oleh Yunita (2012) menunjukkan bahwa subjek penelitian
(siswa MA Negeri Kampar) memiliki tingkat sikap ilmiah tegolong sangat positif
dan memiliki hasil belajar yang tergolong sangat memuaskan. Sehingga salah satu
bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa-
siswa khususnya siswa-siswa MA Negeri Kampar dapat dilakukan dengan
menumbuhkan dan menanamkan sikap ilmiah yang positif terhadap mata
pelajaran khususnya mata pelajaran fisika karena seseorang yang memiliki sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
ilmiah positif dalam belajar khususnya belajar fisika akan belajar lebih aktif dan
dapat memperoleh hasil belajar yang baik.
Pada artikel Attitudes towards Science Learning among 10th-Grade
Students: A Qualitative look (Lena Raved dan Orit Ben Zvi Assaraf, 2011)
menunjukkan bahwa guru yang memiliki karakter yang hangat, selalu berinteraksi
dan berkomunikasi dengan siswa, menggunakan metode pembelajaran yang
bervariasi, serta menciptakan suasanan kelas yang menghibur dan menyenangkan
akan mempengaruhi sikap siswa yang positif terhadap pembelajaran sains. Di
mana sikap positif siswa berupa ketertarikan, kesenangan, minat, dan motivasi
yang tinggi untuk mempelajari sains.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Suparno (2010:3)
penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan penjelasan atau uraian akan
suatu hal. Penelitian ini menggunakan dua macam metode penelitian, yakni
penelitian kuantitatif dan deskriptif kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah desain riset yang menggunakan data berupa
skor atau angka yang kemudian akan dianalisis dengan statistik (Suparno, 2010:
7). Pengumpulan data pada penelitian ini melalui penyebaran kuesioner dan
dokumentasi nilai fisika siswa berupa nilai ulangan harian (untuk materi Bab I
Besaran dan Satuan) dan nilai UTS semester ganjil di kelas X-A.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan skor angka
dan analisisnya tidak dengan statistik, tetapi secara kualitatif. Data dikumpulkan
dalam bentuk kata-kata, gambar, keadaan, daripada bilangan (Suparno, 2010: 8).
Pengumpulan data pada penelitian ini melalui wawancara kepada beberapa siswa
mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisikadi
kelas X-A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
B. Prosedur Penelitian
Menurut Hasan (2004:16) prosedur penelitian adalah langkah-langkah
atau urutan-urutan yang harus dilalui atau dikerjakan dalam suatu penelitian.
Prosedur penelitian digambarkan dalam bagan di bawah ini:
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Kuesioner Sikap + Dokumentasi nilai fisika
Wawancara
Analisis Hasil KuesionerSikap
Analisis Hasil Nilai Fisika
Analisis Korelasi Sikapdengan Hasil Belajar Fisika
Transkip Data Wawancara
Analisis Hasil Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Prosedur penelitian yang dilakukan adalah:
a. Kuesioner
Peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada semua siswa yang betujuan
untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A.
b. Dokumentsi nilai fisika
Peneliti mendokumentasi nilai fisika siswa kelas X-A berupa nilai ulangan
harian (untuk materi Bab I Besaran dan Satuan) dan nilai UTS semester ganjil
yang diperoleh dari guru fisika kelas X-A.
c. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswa kelas X-A mengenai
sikap siswa terhadap pembelajaran fisika yang diperoleh dari hasil atkuesioner
dan hasil belajar fisika siswa kelas X-A yang diperoleh melalui dokumentasi
nilai fisika.
d. Analisis Data
Setelah data penelitian dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner,
dokumentasi nilai fisika dan wawancara, data kemudian dianalisis. Setelah
diperoleh hasil analisis kuesioner dan hasil analisis nilai fisika, peneliti
melakukan analisis uji korelasi kedua hasil analisis tersebut menggunakan
statistik korelasi product moment Pearson melalui program SPSS 20.0 yang
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara sikap siswa terhadap
pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika siswa di kelas X-A SMA
Negeri 4 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta.
Siswa sebanyak 32 siswa dengan 16 jumlah perempuan dan 16 jumlah laki-laki.
D. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian antara lain:
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap siswa kelas X-A SMA
Negeri 4 Yogyakarta terhadap pembelajaran fisika.
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar fisika siswa kelas X-
A SMA Negeri 4 Yogyakarta.
E. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian: SMA Negeri 4 Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian: Bulan September 2014 sampai dengan bulan Oktober
2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
F. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan tiga instrumen penelitian, yakni kuesioner,
nilai fisika dan wawancara.
1. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh
informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2010:61). Kuesioner
pada penelitian ini mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran fisika. Di
mana kuesionernya bersifat tertutup, di mana responden tinggal memilih,
sudah ada jawabannya, dalam bentuk check list.
Kuesioner pada penelitian ini menggunakan pengukuran skala sikap
model Likert. Menurut Walgito (1990:145) pengukuran skala sikap model
Likert merupakan pengukuran menggunakan pernyataan-pernyataan dengan
lima jawaban alternatif atau tanggapan atas pernyataan-pernyataan tersebut,
baik pernyataan positif maupun pernyataan negatif. Siswa memilih salah satu
dari lima alternatif jawaban yang disediakan untuk masing-masing pernyataan
kuesioner. Lima alternatif jawaban yang dikemukakan oleh Likert adalah
sangat setuju (strongly approve), setuju (approve), tidak mempunyai pendapat
atau netral (undecided), tidak setuju (disapprove), dan sangat tidak setuju
(strongly disapprove). Lima alternatif jawaban tersebut diberi skor masing-
masing berdasarkan pernyataan positif dan negatif kuesioner,yakni sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Tabel 3.1 Skor Pernyataan Kuesioner
Alternatif JawabanSkor Pernyataan
PositifSkor Pernyataan
NegatifSangat Setuju 4 0Setuju 3 1Netral 2 2Tidak Setuju 1 3Sangat Tidak Setuju 0 4
Pernyataan-pernyataan kuesioner terdiri dari 48 pernyataan dengan 35
pernyataan positif yang terdapat pada nomor 1, 2, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
17, 18, 20, 21, 22, 23, 25, 29, 30, 31, 32, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 42, 43, 44, 45,
46, 47,48 dan 13 pernyataan negatif yang terdapat pada nomor 3, 4, 5, 9, 16, 19,
24, 26, 27, 28, 33, 35 dan 41.
Pernyataan-pernyataan kuesioner sikap siswa kelas X-A SMA Negeri
4 Yogyakarta terhadap pembelajaran fisika dikembangan dari pertanyaan-
pertanyaan wawancara pada artikel Attitudes towards Science Learning
among 10th-Grade Students: A Qualitative look (Lena Raved dan Orit Ben Zvi
Assaraf, 2011). Pertanyaan-pertanyaan kuesioner di rumuskan dalam kisi-kisi
kuesioner sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Kuesioner
Indikator Sub Indikator Nomor Pernyataan
Sikap terhadappelajaranfisika
Paham dan yakin akan pentingnyamempelajari tujuan dan isi pelajaranfisika
2, 3, 4, 5, 15, 17, 25,30, 43, 47
Kemauan untuk mempelajari danmenerapkanmateripelajaranfisika
1, 8, 16, 27, 32, 37, 44
Sikap terhadapcara mempelajaripelajaranfisika
Keseriusandalam mempelajari fisika 6, 7, 24, 35, 40, 41, 46
Kesenangan untuk mendiskusikanbahan/topik fisika
18, 26, 29, 39
Kesenangan untuk memecahkanpermasalahan fisika
20, 28, 30, 31, 33, 34,38
Keinginan mendapatkan prestasiyang baik dalam pelajaran fisika
19, 21, 22, 23, 36
Sikap terhadapguru fisika
Caramengajargurufisika. 9, 12, 14, 42, 45, 48Interaksigurudengansiswa 10, 11, 13
2. Nilai Fisika
Nilai fisika siswa kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta merupakan
hasil belajar fisika yang telah diperoleh siswa tersebut dalam mempelajari
pelajaran fisika. Nilai fisika siswa kelas X-A berupa nilai rata-rata dari nilai
ulangan harian (untuk materi Bab I Besaran dan Satuan) dengan nilai UTS
semester ganjil yang diperoleh dari guru fisika.
3. Wawancara
Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini berupa wawancara
bebas. Menurut Suparno (2010:62) wawancara bebas adalah bebas
menanyakan apa saja yang diperlukan. Siswa yang diwawancarai adalah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
yang telah ditentukan oleh peneliti berdasarkan hasil pengisian kuesioner
dengan hasil belajar fisika yang diperoleh. Peneliti mengelompokkan siswa
menjadi dua kategori yang terdiri dari dua kelompok, yakni:
(1) Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dengan
hasil belajar fisika
(a) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran
fisika dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok A).
(b) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran
fisika dengan hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok B).
(2) Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika tidak berkorelasi
dengan hasil belajar fisika
(a) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran
fisika dengan hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok C).
(b) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran
fisika dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok D).
G. Uji Validitas Kuesioner
Menurut Suparno (2010:67) validitas merupakan mengukur atau
menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur apa yang diukur, yaitu apakah
sesuai dengan tujuan (valid untuk). Validitas menunjuk pada kesesuaian penuh
arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang
dikumpulkan. Kesimpulannya valid bila sesuai dengan tujuan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Menurut Surapratama (2004:50) validitas adalah suatu konsep yang
berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas sebuah tes selalu dibedakan menjadi dua macam yaitu validitas logis
dan validitas empiris. Validitas logis sama dengan analisis kualitatif terhadap
sebuah soal, yaitu untuk menentukan berfunsi tidaknya suatu soal berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan, yang dalam hal ini adalah kriteria materi,
konstruksi dan bahasa.
Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah content validity
(validitas isi). Validitas isi yaitu isi dari instrumen yang akan digunakan sungguh
mengukur isi dari domain yang mau diukur. Apakah item tes sungguh
mempresentasikan isi yang mau dites (Suparno, 2010:68).
Pada penelitian ini, kuesioner tidak diujicobakan, namun telah dibuat kisi-
kisi kuesioner, dikonsultasikan dan disetujui oleh dua orang ahli, yakni guru
pembimbing dan dosen, serta kuesioner ini dikembangkan dari pertanyaan-
pertanyaan wawancara pada artikel Attitudes towards Science Learning among
10th-Grade Students: A Qualitative look (Lena Raved dan Orit Ben Zvi Assaraf,
2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
H. Metode Analisis Data Penelitian
1. Metode analisis kuantitatif
a. Analisis Hasil Kuesioner
Kuesioner pada penelitian ini dalam bentuk skala sikap model
Likert yang bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap
pembelajaran fisika. Dalam skala Likert, setiap item pernyataan pada
kuesioner yang berjumlah 48 pernyataan, terdiri dari 35 pernyataan positif
dan 13 pernyataan negatif, akan dinilai oleh siswa dengan cara memilih
salah satu jawawan alternatif dari lima jawaban alternatif, yakni sangat
setuju, setuju, netral (tidak mempunyai pendapat), tidak setuju, dan sangat
tidak setuju.
Lima alternatif jawaban kuesioner dibuat skor. Skor untuk
pernyataan positif, alternatif jawaban sangat setuju skornya 4 (empat),
setuju skornya 3 (tiga), netral skornya 2 (dua), tidak setuju skornya 1
(satu), dan sangat tidak setuju skornya 0 (nol). Sedangkan pernyataan
negatif, alternatif jawaban sangat setuju skornya 0 (nol), setuju skornya 1
(satu), netral skornya 2 (dua), tidak setuju skornya 3 (tiga), dan sangat
tidak setuju skornya 4 (empat).
Seluruh skor yang ada pada setiap item pernyataan kuesioner
dijumlahkan untuk mendapatkan skor total masing-masing siswa. Skor
tertinggi yang mungkin dicapai adalah 192 dan skor terendah adalah 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
(nol). Skor total kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika akan
dikorelasikan dengan skor hasil belajar fisika.
Dengan mengetahui skor tertinggi dan terendah kuesioner,
kuesioner dianalisis menggunakan perhitungan menurut Likert (Seravina,
2014), yakni: =Keterangan:
C = rentang skor sikap
A = skor tertinggi kuesioner sikap
B = skor terendah kuesioner sikap
Setelah diperoleh rentang skor sikap, maka kriteria sikap siswa
terhadap pembelajaran fisika dapat dibuat dengan cara digolongkan
menjadi 5 (lima), yakni:
Sangat Positif : + 4 ≤ < + 5Positif : + 3 ≤ < + 4Netral : + 2 ≤ < + 3Negatif : + ≤ < + 2Sangat Negatif : ≤ < +
b. Analisis Hasil Nilai Fisika
Nilai fisika siswa kelas X-A merupakan hasil belajar fisika siswa
yang diperoleh selama mengikuti pelajaran fisika. Nilai fisika siswa
diperoleh dari guru fisika kelas X-A berupa nilai ulangan harian (untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
materi Bab I Besaran dan Satuan) dan nilai UTS semester ganjil,
kemudian dirata-ratakan.
Dengan mengetahui skor tertinggi dan terendah nilai fisika, nilai
fisika dianalisis menggunakan perhitungan menurut skala Likert
(Seravina, 2014), yakni: =Keterangan:
C = rentang skor nilai fisika
A = skor tertinggi nilai fisika
B = skor terendah nilai fisika
Setelah diperoleh rentang skor nilai fisika, maka kriteria hasil
belajar fisika digolongkan menjadi 5 (lima), yakni:
Sangat Tinggi : + 4 ≤ < + 5Tinggi : + 3 ≤ < + 4Cukup : + 2 ≤ < + 3Rendah : + ≤ < + 2Sangat Rendah : ≤ < +
c. Analisis Korelasi antara Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika
dengan Hasil Belajar Fisika
Untuk mendapatkan korelasi antara sikap siswa terhadap
pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika siswa, dianalisis
menggunakan statistik korelasi product moment Pearson melalui program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
SPSS 20.0, dengan memasukkan skor hasil analisis kuesioner sebagai
variabel bebas (variabel X) serta skor hasil analisis nilai fisika sebagai
variabel terikat (variabel Y).
Hasil analisis korelasi diperoleh nilai koefisien korelasi dan nilai
probabilitas atau nilai signifikan korelasi, yakni:
1) Koefisien korelasi
Menurut Hasan (2004:43) koefisien korelasi adalah indeks atau
bilangan yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan, meliputi
hubungan dan bentuk/arah hubungan. Untuk kekuatan hubungan, nilai
berada di antara -1 dan +1. Untuk bentuk arah/hubungan, nilai
koefisien korelasi dinyatakan dalam positif (+) dan negative (-), atau
(−1 ≤ ≤ +1).a) Jika koefisien korelasi bernilai positif maka variabel-variabel
berkorelasi positif, artinya jika variabel yang satu naik/turun maka
variabel yang lainnya juga naik/turun. Semakin dekat dengan nilai
koefisien korelasi ke +1, semakin kuat korelasi positifnya.
b) Jika koefisien korelasi bernilai negatif, maka variabel-variabel
berkorelasi negatif, artinya jika variabel yang satu naik/turun maka
variabel yang lainnya akan naik/turun. Semakin dekat nilai
koefisien korelasi -1, semakin kuat korelasi negatifnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
c) Jika koefisien korelasi bernilai 0 (nol), maka variabel tidak
menunjukkan korelasi.
d) Jika koefisien korelasi bernilai +1 atau -1, maka variabel-variabel
menunjukkan korelasi positif atau negatif sempurna.
Untuk menentukan keeratan hubungan/korelasi antarvariabel tersebut,
berikut ini diberikan nilai dari KK sebagai patokan.
Tabel 3.3 Interval Skor Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan
Hubungan
Interval Nilai Kekuatan Hubungan= 0,00 Tidak ada0,00 ≤ ≤ 0,20 Sangat rendah0,20 ≤ ≤ 0,40 Rendah0,40 ≤ ≤ 0,70 Cukup atau sedang0,70 ≤ ≤ 0,90 Tinggi0,90 ≤ ≤ 1,00 Sangat tinggi= 1,00 Sempurna
2) Probabilitas/signifikan korelasi
Untuk menguji signifikansi hasil korelasi dengan penyusunan
hipotesis:
Ho: tidak ada korelasi antara variabel sikap siswa terhadap
pembelajaran fisika dengan variabel hasil belajar fisika
Hi: ada korelasi antara variabel sikap siswa terhadap pembelajaran
fisika dengan hasil belajar fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Bila nilai probabilitas atau nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05 (<
0,05), maka Ho ditolak dan Hi diterima berarti bahwa ada korelasi
antara dua variabel (ada korelasi antara sikap siswa terhadap
pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika). Sebaliknya, bila nilai
probabilitas atau nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 (> 0,05),
maka Hi ditolak dan Ho diterima berarti bahwa tidak ada korelasi
antara dua variabel (tidak ada korelasi antara sikap siswa terhadap
pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika)
2. Metode Analisis Kualitatif
Analisis Wawancara
Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini mengenai sikap siswa
terhadap pembelajaran fisika yang diperoleh dari hasil kuesioner dan hasil
belajar fisika siswa yang diperoleh dari nilai fisika yang diberikan oleh guru
fisika kelas X-A. hasil wawancara ditranskip dari rekaman kedalam bentuk
tulisan. Analisis wawancara dengan cara sebagai berikut:
a. Data wawancara yang sudah ditranskip ke dalam bentuk tulisan berupa
pertanyaan peneliti dan jawaban siswa akan dikategorikan menjadi
beberapa kategori pernyataan.
b. Menganalisis isi atau kata-kata yang sering muncul dari jawaban-jawaban
siswa berdasarkan setiap kategori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian atau data penelitian yang diperoleh menggunakan instrumen
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran fisika, hasil
belajar fisika siswa, dan adanya korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika
dengan hasil belajar fisika. Hasil penelitian ini menggunakan tiga instrumen penelitian, yakni
kuesioner, nilai fisika dan wawancara.
1. Hasil Kuesioner Sikap
Hasil pengisian kuesioner mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran fisika di
kelas X-A dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Kuesioner Sikap Siswa
Siswa Ke- Skor Sikap Kriteria Sikap
1 131 Netral2 104 Netral3 123 Netral4 120 Netral5 102 Sangat Negatif6 120 Netral7 127 Netral8 125 Netral9 114 Negatif
10 154 Sangat Positif11 129 Netral12 97 Sangat Negatif13 129 Netral
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
14 105 Negatif15 111 Negatif16 162 Sangat Positif17 98 Sangat Negatif18 131 Netral19 127 Netral20 88 Sangat Negatif21 101 Sangat Negatif22 105 Negatif23 122 Netral24 126 Netral25 131 Netral26 122 Netral27 130 Netral28 102 Sangat Negatif29 132 Positif30 101 Sangat Negatif31 95 Sangat Negatif32 115 Negatif
2. Hasil Nilai Fisika
Hasil nilai fisika siswa kelas X-A merupakan hasil belajar fisika yang diperoleh
siswa, berupa nilai rata-rata dari nilai ulangan harian (untuk materi Bab I Besaran dan
Satuan) dengan nilai UTS semester ganjil yang diberikan oleh guru pembimbing fisika,
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2 Hasil Nilai Fisika
Siswa Ke-Nilai Fisika Nilai Fisika
Rata-RataKriteria HasilBelajar FisikaUlangan UTS
1 92 53 72 Sangat Tinggi2 84 46 65 Tinggi3 88 70 79 Sangat Tinggi4 80 56 68 Tinggi5 88 57 72 Sangat Tinggi6 80 36 58 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
7 80 50 65 Tinggi8 80 53 67 Tinggi9 52 52 52 Sedang
10 84 52 68 Tinggi11 86 60 73 Sangat Tinggi12 - 54 27 Sangat Rendah13 76 50 60 Tinggi14 80 66 73 Sangat Tinggi15 80 56 68 Tinggi16 88 44 66 Tinggi17 92 72 82 Sangat Tinggi18 88 66 73 Sangat Tinggi19 88 60 74 Sangat Tinggi20 84 44 64 Tinggi21 76 20 48 Rendah22 84 40 62 Tinggi23 88 76 82 Sangat Tinggi24 84 67 76 Sangat Tinggi25 81 70 76 Sangat Tinggi26 68 52 60 Tinggi27 80 54 67 Tinggi28 80 34 57 Sedang29 76 68 72 Sangat Tinggi30 84 38 61 Tinggi31 72 38 55 Sedang32 80 46 63 Tinggi
3. Hasil Wawancara Sikap
Hasil pengumpulan data hasil kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika
dengan hasil nilai fisika yang diperoleh siswa di kelas X-A adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 4.3 Skor Kuesioner dengan Kategori Sikap dan Skor Nilai Fisika denganKategori Hasil Belajar Fisika untuk Masing-Masing Siswa Di Kelas X-A
Siswa Ke- Skor SikapKriteria
SikapSkor Nilai
FisikaKriteria
Hasil Belajar Fisika1 131 Netral 72 Sangat Tinggi2 104 Netral 65 Tinggi3 123 Netral 79 Sangat Tinggi4 120 Netral 68 Tinggi5 102 Sangat Negatif 72 Sangat Tinggi6 120 Netral 58 Sedang7 127 Netral 65 Tinggi8 125 Netral 67 Tinggi9 114 Negatif 52 Sedang
10 154 Sangat Positif 68 Tinggi11 129 Netral 73 Sangat Tinggi12 97 Sangat Negatif 27 Sangat Rendah13 129 Netral 60 Tinggi14 105 Negatif 73 Sangat Tinggi15 111 Negatif 68 Tinggi16 162 Sangat Positif 66 Tinggi17 98 Sangat Negatif 82 Sangat Tinggi18 131 Netral 73 Sangat Tinggi19 127 Netral 74 Sangat Tinggi20 88 Sangat Negatif 64 Tinggi21 101 Sangat Negatif 48 Rendah22 105 Negatif 62 Tinggi23 122 Netral 82 Sangat Tinggi24 126 Netral 76 Sangat Tinggi25 131 Netral 76 Sangat Tinggi26 122 Netral 60 Tinggi27 130 Netral 67 Tinggi28 102 Sangat Negatif 57 Sedang29 132 Positif 72 Sangat Tinggi30 101 Sangat Negatif 61 Tinggi31 95 Sangat Negatif 55 Sedang32 115 Negatif 63 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Skor total dari hasil pengumpulan data kuesioner dan nilai fisika untuk masing-masing
siswa, dibuat 5 (lima) kategori sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan kategori
hasil belajar fisika siswa di kelas X-A, seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4 Kategori Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan KategoriHasil Belajar Fisika Siswa di Kelas X-A
NoKategori
Sikap SiswaKategori
Hasil Belajar FisikaJumlahSiswa
Presentase
1 Sangat Positif Sangat Tinggi - -Tinggi 2 6,25%Sedang - -Rendah - -
Sangat Rendah - -2 Positif Sangat Tinggi 1 3,125%
Tinggi - -Sedang - -Rendah - -
Sangat Rendah - -3 Netral Sangat Tinggi 8 25%
Tinggi 7 21,875%Sedang 1 3,`125%Rendah - -
Sangat Rendah - -4 Negatif Sangat Tinggi 1 3,125%
Tinggi 3 9,375%Sedang 1 3,125%Rendah - -
Sangat Rendah - -5 Sangat Negatif Sangat Tinggi 2 6,25%
Tinggi 2 6,25%Sedang 2 6,25%Rendah 1 3,125%
Sangat Rendah 1 3,125%Total Jumlah Siswa
Kelas X-A32 Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Berdasarkan hasil kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan
hasil nilai fisika yang diperoleh siswa di kelas X-A yang diwawancarai berjumlah 4
(empat) siswa dari 32 siswa. Keempat siswa ini sudah dikategorikan ke dalam dua
kategori yang terdiri dari dua kelompok, yakni:
a. Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dengan hasil belajar
fisika
1) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran fisika dengan
hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok A adalah siswa ke-10).
Hasil wawancara kelompok A untuk siswa ke-10:
Peneliti: Apakah anda suka belajar fisika?
Siswa ke-10: Tentu, tertarik sekali
Peneliti: Alasannya?
Siswa ke-10: Karena fisika itu bermain tentang angka, angka itu berarti ilmu
pasti, karena saya suka ilmu yang pasti
Peneliti: Apakah ada kendala saat belajar fisika?
Siswa ke-10: Ya ada, tetapi kendalanya berupa pemahaman ketika guru
mengajar, ketika kita bertanya, guru itu suka bingung sendiri untuk
menjelaskan kepada siswanya, mungkin sebenarnya gurunya tahu
tapi bingung untuk menjelaskan bagaimana, kalau dari saya sendiri
lebih suka belajar dengan santai, seriusn dan tidak serius monoton.
Peneliti: Selain belajar di sekolah dan belajar di rumah, mungkin kamu
belajar dari internet atau sumber lain?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Siswa ke-10: Untuk mensiasati itu, saya beli buku sendiri tetapi saya belum
mengikuti bimbingan belajar (privat), karena saya berusaha
semaksimal mungkin sampai saya bisa, kalau saya merasa tidak
bisa baru saya ambil tindakan untuk bimbingan belajar
Peneliti: Apakah ada keinginan untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi?
Siswa ke-10: Tentu semua orang mau dan saya pun juga mau saya selalu
berusaha untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi.
Peneliti: Aktif dalam mengikuti pelajaran, seperti bertanya?
Siswa ke-10: Ya relatif, Insya Allah juga aktif.
Hasil wawancara kelompok A untuk siswa ke-16 adalah:
Peneliti: Apakah anda tertarik belajar fisika?
Siswa ke-16: Ya lumayan.
Peneliti: Lumayannya seperti apa?
Siswa ke-16: Ada yang nyaman ada yang tidak
Peneliti: Nyamannya seperti apa?
Siswa ke-16: Mudah dihitung, bisa dilogika, itu aja ketemu. Ada rumus yang
sangat panjang, jika salah ditengah harus balik lagi dari awal
Peneliti: Selain dengan rumus, mungkin ada kendala lain, seperti gurunya
atau bagaimana saat pelajaran?
Siswa ke-16: Tidak, gurunya berbahagia, baik
Peneliti: Selain baik, bagaimana cara mengajarnya?
Siswa ke-16: Menyenangkan, karena saat menjelaskan gurunya selalu
menggunakan peraga atau alat peraga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Peneliti: Bagaimana dengan penjelasan materinya?
Siswa ke-16: Kadang gurunya keasyikan sendiri, bikin soal dikerjakan sendiri,
sehingga saya merasa kadang-kadang tidak paham
Peneliti: Saat kamu tidak memahami materi, apakah kamu bertanya?
Siswa ke-16: Ya bertanya kepada teman-teman dan saya bisa paham
Peneliti: Apakah ada keinginan untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi?
Siswa ke-16: Selalu, selalu berusaha untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi
Peneliti: Saat pelajaran apakah kamu aktif bertanya ke guru atau ke teman-
teman?
Siswa ke-16: Bertanya saat saya benar-benar merasa tidak mengerti tapi kalau
merasa sedikit tidak mengerti saya bertanya kepada teman di
samping saya.
2) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika
dengan hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok B adalah siswa ke-12 dan
siswa ke 21).
Siswa ke-12 dan siswa ke-21 ketika peneliti ingin mewawancarai, kedua siswa
ini langsung pergi begitu saja sebelum diwawancarai, karena mereka tidak ingin
diwawancarai. Jadi peneliti mewawancarai kepada beberapa siswa lainnya (sebut
saja siswa G) mengenai siswa ke-12:
Hasil wawancara kelompok D adalah:
Peneliti: Apa yang anda ketahui tentang siswa ke-12 dan siswa ke-21 apabila
mengikuti pelajaran fisika?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Siswa G: Yang saya tahu tentang siswa ke-12 adalah siswanya cuek, sering bolos
dan sering tidak hadir saat pelajaran fisika, tetapi saat siswa ke-12 hadir
pelajaran fisika. Sedangkan siswa ke-21 juga demikian, tetapi saat siswa
ke-21 hadir pelajaran fisika, aktif baik bertanya maupun mengerjakan
soal-soal latihan yang diberikan guru fisika.
b. Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika tidak berkorelasi dengan hasil
belajar fisika
1) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran fisika dengan
hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok C).
Pada tabel 4.4, tidak ada siswa di kelas X-A yang berada pada kelompok ini,
karena sebagian besar siswa memiliki kategori hasil belajar fisika sangat tinggi
dan tinggi, sedangkan sisanya siswa memiliki kategori hasil belajar fisika sedang.
Untuk kategori hasil belajar fisika rendah dan sangat rendah tidak diperoleh siswa
di kelas X-A.
2) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika
dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok D adalah siswa ke-17 dan
siswa ke-5).
Hasil wawancara kelompok D untuk siswa ke-5 adalah:
Peneliti: Apakah anda suka belajar fisika?
Siswa ke-5: Tentu
Peneliti: Alasannya?
Siswa ke-5: Seru aja, menantang, tapi susah
Peneliti: Susah, materinya atau apa yang membuat susah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Siswa ke-5: Aslinya gampang (materinya gampang), Cuma gak dong (tidak
mengerti) kalau diterangi gak sejelas-jelasnya
Peneliti: Yang membuat tidak jelas diterangi itu oleh siapa?
Siswa ke-5: Gurunya. Tapi ada faktor lain, biasanya aku belajar sambil nulis,
tapi saat nulis ketika dijelaskan tetap saja tidak mengerti
Peneliti: Ketika kamu merasa tidak mengerti, apakah kamu bertanya
kepada guru?
Siswa ke-5: Ia bertanya, tetapi saat bertanya guru tidak mengerti dengan apa
yang ditanyakan saya.
Peneliti: Jadi kendala yang kamu hadapi adalah kamu tidak mengerti
dengan penjelasan materi oleh guru?
Siswa ke-5: Ya betul, yang pertama itu saat menjelaskan materi, guru
menjelaskan berhadapan dengan papan tulis tanpa melihat ke siswa
Peneliti: Selain belajar fisika di sekolah, apakah kamu belajar fisika di
rumah?
Siswa ke-5: Ya, tetapi tidak tiap hari belajarnya, biasanya hari ini nanti dilanjut
beberapa hari lagi.
Peneliti: Bagaimana jika kamu belajar sendiri di rumah?
Siswa ke-5: Kalau belajar sendiri sudah dicoba, tetapi saat ulangan tidak
ingat/lupa rumus yang akan diaplikasi ke dalam soal ulangan
Peneliti: Selain belajar dari buku pelajaran, belajar dari internet juga?
Siswa ke-5: Ya sudah dicoba, tapi tidak mengerti jadi belajar di buku saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Peneliti: Apakah ada keinginan untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi?
Siswa ke-5: Pasti ada, tapi nilai yang saya peroleh begitu-begitu saja.
Peneliti: Mendengar dari cerita teman-teman kamu, setelah lulus SMA
kamu ingin kuliah kedokteran?
Siswa ke-5: Amin
Peneliti: Berarti, nilai mata pelajaran IPA (matematika, biologi, fisika,
kimia) harus di atas standar ya?
Siswa ke-5: Ya.
Peneliti: Bagaiman pendapat kamu tentang guru fisika?
Siswa ke-5: Gurunya ganteng, keren tapi mengajarnya gak dong (tidak
mengerti)
Peneliti: Materi yang diberikan secara rinci?
Siswa ke-5: Ya benar, tetapi saat menerangkan gurunya hanya membaca
sehingga membuat saya tidak mengerti walaupun sudah saya tulis.
Hasil wawancara kelompok D untuk siswa ke-17 adalah:
Peneliti: Apakah anda tertarik belajar fisika?
Siswa ke-17: Ya tertarik
Peneliti: Alasannya?
Siswa ke-17: Karena itu pelajaran wajib yang harus dipelajari
Peneliti: Apakah ada kendala saat belajar fisika?
Siswa ke-17: Bingung, tidak mengerti
Peneliti: Bingung dan tidak mengerti saat kapan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Siswa ke-17: Saat guru mengajar. Ketika saya mengerti saya memperhatikan
penjelasan guru tetapi saat tidak mengerti saya tidak
memperhatikan.
Peneliti: Penjelasan guru mudah dipahami?
Siswa ke-17: Ada yang mudah, ada yang tidak, semuanya tergantung materi
yang diberikan
Peneliti: Guru sering menjelaskan berbagai pertanyaan dari siswa, apakah
kamu mudah memahami?
Siswa ke-17: Sulit.
Peneliti: Apakah ada keinginan utuk memperoleh nilai fisika yang tinggi?
Siswa ke-17: Pasti ada, saya berusaha belajar. Tetapi nilai yang saya peroleh
jelek. Saya sering lupa menggunakan rumus fisika yang mana
dalam penyelesaian soal-soal fisika sehingga nilai yang saya
peroleh begitu-begitu saja. Saya beli buku, saya sering meluangkan
waktu buat belajar fisika, apalagi tentang vektor, belajarnya
berkali-kali, mencari tentang cosinus, sinus, tangent di internet ada
yang seperti jari tangan. Tetapi nilai yang saya peroleh jelek.
Peneliti: Selain belajar sendiri, apakah kamu mengikuti bimbingan belajar?
Siswa ke-17: Tidak
Peneliti: Saat kamu tidak memahami materi, kenapa kamu tidak langsung
bertanya kepada guru?
Siswa ke-17: Tidak berani, takut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
B. Metode Analisis Hasil Penelitian
1. Metode analisis kuantitatif
a. Analisis Hasil Kuesioner Sikap
1) Hasil analisis kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika untuk masing-
masing siswa
Skor tertinggi hasil kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika
adalah 162 dan skor terendah adalah 88. Perhitungan dengan menggunakan skala
Likert untuk memperoleh kriteria sikap siswa terhadap pembelajaran fisika adalah
sebagai berikut:
= −5Keterangan:
C = rentang skor sikap
A = skor tertinggi = 162
B = skor terendah = 88= = 14,8Sehingga didapat 5 (lima) kriteria sikap siswa terhadap pembelajaran fisika yaitu:
Tabel 4.5 Kriteria Sikap
Interval Skor Sikap Kriteria Sikap147,2 ≤ ≤ 162 Sangat Positif132,4 ≤ < 147,2 Positif117,6 ≤ < 132,4 Netral102,8 ≤ < 117,6 Negatif88 ≤ < 102,8 Sangat Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Karena interval skor sikap merupakan bilangan desimal, maka bilangan desimal
dibulatkan menjadi bilangan bulat, yakni:
Tabel 4.6 Kriteria Sikap
Interval Skor Sikap Kriteria Sikap147 ≤ ≤ 162 Sangat Positif132 ≤ < 147 Positif118 ≤ < 132 Netral103 ≤ < 118 Negatif88 ≤ < 103 Sangat Negatif
Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika untuk masing-masing siswa dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7 Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk
Masing-Masing Siswa
Siswa Ke- Skor Sikap Kriteria Sikap
1 131 Netral2 104 Netral3 123 Netral4 120 Netral5 102 Sangat Negatif6 120 Netral7 127 Netral8 125 Netral9 114 Negatif
10 154 Sangat Positif11 129 Netral12 97 Sangat Negatif13 129 Netral14 105 Negatif15 111 Negatif16 162 Sangat Positif17 98 Sangat Negatif18 131 Netral
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
19 127 Netral20 88 Sangat Negatif21 101 Sangat Negatif22 105 Negatif23 122 Netral24 126 Netral25 131 Netral26 122 Netral27 130 Netral28 102 Sangat Negatif29 132 Positif30 101 Sangat Negatif31 95 Sangat Negatif32 115 Negatif
Setelah sikap masing-masing siswa terhadap pembelajaran fisika ditentukan,
dilanjutkan dengan menjabarkan sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dalam
satu kelas, yakni:
Tabel 4.8 Sikap Siswa Kelas X-A terhadap Pembelajaran Fisika
Interval Skor Sikap Kriteria SikapJumlahSiswa
PresentaseSikap147 ≤ ≤ 162 Sangat positif 2 6,25%132 ≤ < 147 Positif 1 3,125%118 ≤ < 132 Netral 15 46,875%103 ≤ < 118 Negatif 6 18,75%88 ≤ < 103 Sangat negatif 8 25%
Total subyek penelitian 32 Siswa
Dari hasil analisis kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di kelas X-A memiliki kriteria sikap
netral terhadap pembelajaran fisika dengan presentase 46,875% dengan jumlah
siswa sebanyak 15 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2) Hasil analisis indikator kisi-kisi kuesioner
Skor tertinggi indikator kisi-kisi kuesioner sikap siswa terhadap
pembelajaran fisika adalah 80 % dan skor terendah adalah 51 %. Perhitungan
dengan menggunakan skala Likert untuk memperoleh kriteria sikap siswa
terhadap pembelajaran fisika adalah sebagai berikut:
= −5Keterangan:
C = rentang skor sikap
A = skor tertinggi = 80 %
B = skor terendah = 51 %= ( )% = 5,8%Sehingga didapat 5 (lima) kriteria sikap siswa terhadap pembelajaran fisika yaitu:
Tabel 4.9 Kriteria Sikap
Interval Skor Sikap Kriteria Sikap74,2% ≤ ≤ 80% Sangat Positif68,4 % ≤ < 74,2 % Positif62,6 % ≤ < 68,4 % Netral56,8 % ≤ < 62,6 % Negatif51 % ≤ < 56,8 % Sangat Negatif
Karena interval skor sikap merupakan bilangan desimal, maka bilangan desimal
dibulatkan menjadi bilangan bulat, yakni:
Tabel 4.10 Kriteria Sikap
Interval Skor Sikap Kriteria Sikap74 % ≤ ≤ 80 % Sangat Positif68 % ≤ < 74 % Positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
63 % ≤ < 68 % Netral57 % ≤ < 63 % Negatif51 % ≤ < 57 % Sangat Negatif
Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika untuk masing-masing indikator kisi-kisi
kuesioner dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.11 Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing
Sub Indikator Kisi-Kisi Kuesioner
IndikatorKuesioner
Sub Indikator Kuesioner Presentase Kriteria Sikap
Sikap terhadappelajaran fisika
Paham dan yakin akan pentingnyamempelajari tujuan dan isipembelajaran fisika.
59 % Negatif
Kemauan untuk mempelajari danmenerapkan materi pembelajaranfisika
64 % Netral
Sikap terhadapcara mempelajaripelajaran fisika
Keseriusan dalam mempelajarifisika
60 % Negatif
Kesenangan untuk mendiskusikanbahan/topik fisika
66% Netral
Keinginan untuk memecahkanpermasalahan fisika
59 % Negatif
Keinginan mendapat prestasiyang baik dalam pembelajaranfisika
80 % Sangat Positif
Sikap terhadapguru fisika
Cara mengajar guru fisika 56 % NegatifInteraksi guru dengan siswa 51 % Sangat Negatif
Tabel 4.12 Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-MasingIndikator Kisi-Kisi Kuesioner
Indikator Kuesioner Presentase Kriteria SikapSikap terhadap pelajaran fisika 62 % NegatifSikap terhadap cara mempelajari pelajaran fisika 66 % NetralSikap terhadap guru fisika 54 % Sangat Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Berdasarkan hasil analisis indikator kisi-kisi kuesioner sikap siswa terhadap
pembelajaran fisika menunjukkan bahwa siswa di kelas X-A memiliki kriteria
sikap netral terhadap cara mempelajari pelajaran fisika, sikap negatif terhadap
pelajaran fisika, dan sikap sangat negatif terhadap guru fisika.
b. Hasil Analisis Nilai Fisika
Nilai fisika pada penelitian ini dianalisis menggunakan perhitungan skala
Likert dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Skor tertinggi nilai fisika adalah 82
dan skor terendah adalah 27. Perhitungan untuk memperoleh kriteria hasil belajar
dengan menggunakan skala Likert adalah sebagai berikut:
= −5Keterangan:
C = rentang skor nilai fisika
A = skor tertinggi = 82
B = skor terendah = 27= = 11Sehingga didapat 5 (lima) kriteria hasil belajar fisika yaitu:
Tabel 4.13 Kriteria Hasil Belajar Fisika
Interval SkorHasil Belajar Fisika
Kriteria Hasil Belajar71 ≤ ≤ 82 Tinggi Sekali60 ≤ < 71 Tinggi49 ≤ < 60 Sedang38 ≤ < 49 Rendah27 ≤ < 38 Rendah Sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Hasil belajar fisika untuk masing-masing siswa di ke kelas X-A adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.14 Hasil Belajar Fisika untuk Masing-Masing SiswaKelas X-A
Siswa Ke-Hasil Belajar
FisikaKriteria
Hasil Belajar Fisika
1 72 Sangat Tinggi2 65 Tinggi3 79 Sangat Tinggi4 68 Tinggi5 72 Sangat Tinggi6 58 Sedang7 65 Tinggi8 67 Tinggi9 52 Sedang
10 68 Tinggi11 73 Sangat Tinggi12 27 Sangat Rendah13 60 Tinggi14 73 Sangat Tinggi15 68 Tinggi16 66 Tinggi17 82 Sangat Tinggi18 73 Sangat Tinggi19 74 Sangat Tinggi20 64 Tinggi21 48 Rendah22 62 Tinggi23 82 Sangat Tinggi24 76 Sangat Tinggi25 76 Sangat Tinggi26 60 Tinggi27 67 Tinggi28 57 Sedang29 72 Sangat Tinggi30 61 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
31 55 Sedang32 63 Tinggi
Hasil belajar fisika untuk siswa kelas X-A dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.15 Hasil Belajar Fisika Kelas X-A
Interval SkorHasil Belajar
KriteriaHasil Belajar Fisika
JumlahSiswa
Presentase71 ≤ ≤ 82 SangatTinggi 12 37,5%60 ≤ < 71 Tinggi 14 43,75%49 ≤ < 60 Sedang 4 12,5%38 ≤ < 49 Rendah 1 3,125%27 ≤ < 38 Sangat Rendah 1 3,125%
Total subyek penelitian 32 Siswa
Berdasarkan hasil analisis hasil belajar fisika menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa di kelas X-A memiliki kriteria hasil belajar fisika yang sangat tinggi dan tinggi.
c. Hasil Analisis Korelasi antara Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika
dengan Hasil Belajar Fisika
Korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar
fisika dianalisis menggunakan uji statistik korelasi product moment Pearson melalui
program SPSS 20.0. Skor hasil kuesioner siswa kelas X-A adalah variabel terikat (X)
dan nilai fisika siswa kelas X-A adalah variabel bebas (Y), kemudian kedua variabel
di analisis. Sehingga diperoleh tabel deskripsi statistik sikap siswa terhadap
pembelajaran fisika dan hasil belajar fisika dan tabel korelasi antara statistik sikap
siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
1) Deskripsi statistik sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dan hasil belajar
fisika
Tabel 4.16 Deskripsi Statistik Sikap Siswa
Mean N Std. Deviation118,9 32 16,648
Tabel 4.17 Deskripsi Statistik Hasil Belajar Fisika
Mean N Std. Deviation65,78 32 10,847
2) Korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar
fisika
Pada tabel diatas diperoleh:
1) Deskripsi statistik nilai rata-rata dan standar deviasi menunjukkan bahwa
variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berada pada kategori sikap
netral dan variabel hasil belajar fisika berada pada kategori hasil belajar fisika
tinggi.
Tabel 4.18 Korelasi Sikap Siswa dengan Hasil Belajar Fisika
Sikap SiswaHasil Belajar
Fisika
SikapSiswa
Pearson Correlation 1 ,356*
Sig. (2-tailed) ,045
N 32 32
NilaiFisika
Pearson Correlation ,356* 1
Sig. (2-tailed) ,045
N 32 32
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2) Koefisien korelasi sebesar 0,356*, ini berarti:
a) Nilai koefisien korelasi positif berarti variabel sikap siswa terhadap
pembelajaran fisika berkorelasi positif dengan variabel hasil belajar fisika,
artinya jika variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika naik/turun
maka variabel hasil belajar fisika juga naik/turun.
b) Berdasarkan interval keeratan hubungan/korelasi antarvariabel, variabel
sikap siswa terhadap pembelajaran dengan variabel hasil belajar fisika,
menunjukkan bahwa nilai koefisien 0,356* berada pada interval 0,20 ≤≤ 0,40 yang artinya terdapat hubungan yang rendah antara sikap
siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika. Tetapi
menurut Teguh (2010, 103) apabila terdapat tanda bintang satu atau ‘*’
pada nilai koefisien korelasi (0,356*) menunjukkan bahwa ada hubungan
yang tinggi dan erat antara dua variabel, yakni variabel sikap siswa
terhadap pembelajaran fisika dengan variabel hasil belajar fisika.
3) Nilai signifikasi sebesar 0,045
Ho : tidak ada korelasi antara sikap siswa terhada pembelajaran fisika dengan
hasil belajar fisika
Hi : ada korelasi antara sikap siswa terhada pembelajaran fisika dengan hasil
belajar fisika
Jika dibandingkan dengan = 0,05, nilai signifikansi lebih kecil dari pada
nilai ( . ≤ ), yakni 0,045 ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima, berarti ada korelasi yang signifikan antara sikap siswa
terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2. Metode Analisis Kualitatif
Analisis Wawancara
Analisis wawancara dibagi menjadi dua analisis, yakni:
a. Analisis masing-masing kategori sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dan
kategori hasil belajar fisika di kelas X-A
1) Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A
Berdasarkan hasil analisis kuesioner pada penelitian menunjukkan bahwa
setengah dari jumlah siswa kelas X-A sebannyak 15 siswa dari 32 siswa memiliki
sikap netral terhadap pembelajaran fisika dengan presentase 46,875 %. Tetapi saat
wawancara pertanyaan-pertanyaan wawancara yang dilontarkan peneliti kepada
siswa mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran fisika lebih difokuskan pada
sikap positif dan negatif siswa terhadap pembelajaran fisika
a) Sikap sangat positif dan positif siswa terhadap pembelajaran fisika
Hasil analisis kuesioner, kategori sikap sangat positif siswa presentasenya
sebesar 6,25 % dan sikap positif siswa presentasenya sebesar 3,125 %. Hal-
hal yang membuat siswa siswa bersikap sangat positif dan positif terhadap
pembelajaran fisika adalah:
(1) Siswa merasa tertarik dan senang terhadap pembelajaran fisika. Hal ini
dikarenakan mata pelajaran fisika, adalah mata pelajaran yang menantang,
seru, bermain angka, dan mata pelajaran wajib untuk dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
(2) Siswa senang berdiskusi dan bertanya pada teman sekelas dan guru fisika
apabila siswa mengalami kesulitan pemahaman materi fisika dan
pengerjaan soal-soal latihan fisika.
(3) Siswa senang mengisi waktu luangnya untuk mempelajari fisika dari
sumber belajar lainnya, yakni dari internet, berbagai macam buku fisika.
(4) Siswa senang dengan kepribadian guru fisika kelas X-A yang baik dan
humoris.
(5) Siswa antusias dan aktif saat pembelajaran fisika berlangsung.
b) Sikap negatif dan sangat negatif siswa terhadap pembelajaran fisika
Hasil analisis kuesioner, kategori sikap negatif siswa presentasenya sebesar
18,75 % dan sikap sangat negatif siswa presentasenya sebesar 25 %.
Presentase kedua kategori sikap ini cukup besar, hal-hal yang membuat siswa
siswa bersikap negatif dan sangat negatif terhadap pembelajaran fisika adalah:
(1) Siswa mengalami kesulitan menggunakan rumus-rumus fisika yang
banyak dan panjang saat mengaplikasikan rumus ke dalam pengerjaan soal
fisika.
(2) Siswa merasa kesulitan untuk memahami materi fisika, sehingga siswa
merasa materi fisika sulit.
(3) Siswa tidak berani untuk bertanya kepada guru apabila siswa mengalami
kesulitan dalam pemahaman materi dan saat mengerjakan soal-soal fisika
karena takut. Selain itu juga, saat siswa mengajukan pertanyaan mengenai
materi fisika, guru kadang merasa bingung untuk memberikan jawaban
kepada siswa, seperti yang dikatakan oleh salah seorang siswa “Ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kami bertanya kepada guru fisika, guru itu suka bingung sendiri untuk
menjelaskan kepada siswanya. Mungkin sebenarnya gurunya tahu, tapi
bingung untuk menjelaskan bagaimana.
(4) Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru fisika saat penjelasan
materi. Karena ketika menjelaskan materi fisika, guru hanya membaca dan
terpaku dengan materi fisika yang ada di papan tulis dan layar LCD.
Sehingga siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi fisika yang
dijelaskan oleh guru fisika.
2) Hasil belajar fisika siswa
a) Hasil belajar fisika tinggi
Berdasarkan hasil analisis hasil belajar fisika sebagian besar siswa kelas X-A
berada pada kategori hasil belajar fisika sangat tinggi dengan presentase 37,5
% dan tinggi dengan presentase 43,75 %. Analisis wawancara mengenai hasil
belajar fisika berada kategori hasil belajar fisika sangat tinggi dan tinggi yang
diperoleh siswa menunjukkan bahwa siswa berusaha belajar semaksimal
mungkin untuk mempelajari fisika dan mengerjakan soal-soal tugas, ulangan,
dan ujian fisika dengan baik, sehingga nilai fisika atau hasil belajar fisika
yang diperoleh tinggi dan sangat tinggi, seperti yang dikatakan oleh salah
seorang siswa “saya selalu berusaha belajar fisika untuk memperoleh nilai
fisika yang tinggi”
b) Hasil belajar fisika rendah dan sangat rendah
Berdasarkan hasil analisis hasil belajar fisika sebagian besar siswa kelas X-A
berada pada kategori hasil belajar fisika sangat rendah dan rendah dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
presentase 3,125 %. Analisis wawancara mengenai hasil belajar fisika berada
pada kategori hasil belajar fisika rendah yang diperoleh siswa dikarenakan
siswa tersebut sering bolos atau tidak hadir saat pelajaran fisika berlangsung.
Siswa yang memiliki hasil belajar fisika sangat rendah selain bolos, siswa ini
juga tidak mengikuti ulangan harian (untuk materi fisika Bab I Besaran dan
Satuan) dan hanya mengikuti UTS, sehingga hasil belajarnya yang diperoleh
berada pada kategori sangat rendah.
b. Analisis wawancara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dan tidak
berkorelasi dengan hasil belajar fisika di kelas X-A.
Hasil wawancara dianalisis berdasarkan dua kategori wawancara siswa yang terdiri
dari dua kelompok, yakni:
1) Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika terhadap pembelajaran
fisika berkorelasi dengan hasil belajar fisika siswa di kelas X-A.
a) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran fisika
dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok A).
Tabel 4.19 Sikap Positif Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan
Hasil Belajar Fisika Tinggi Di Kelas X-A
Sikap Positif terhadap Pembelajaran FisikaHasil Belajar Fisika
Tinggi(1) Siswa tertarik dengan pelajaran fisika di kelas
X-A(2) Serius mempelajari pelajaran fisika, dengan
membeli beberapa buku pelajaran fisikaSMA.
(3) Aktif dalam pembelajaran fisika di kelas X-A(4) Senang dengan kepribadian guru fisika di
kelas X-A yang humoris
Siswa selalu berusahauntuk memperoleh nilaifisika yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Sikap positif siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A pada tabel di
atas mengarah pada ketertarikan siswa terhadap fisika, keseriusan
mempelajari fisika, aktif dalam pembelajaran fisika di kelas X-A, dan senang
dengan . Semakin positif sikap siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-
A, maka siswa terdorong atau termotivasi untuk memperoleh hasil belajar
fisika yang tinggi.
b) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika
dengan hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok B).
Tabel 4.20 Sikap Negatif Siswa terhadap Pembelajaran Fisika Di Kelas
X-A
Sikap Negatiff terhadap Pembelajaran FisikaSiswa sering bolos dan tidak hadir saat pembelajaranfisika berlangsung di kelas X-A
Sikap negatif siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A pada tabel di
atas mengarah keseriusan siswa untuk mempelajari fisika, tetapi berdasarkan
hasil wawancara siswa pada kelompok ini saat siswa hadir atau mengikuti
pembelajaran fisika, siswa ini aktif bertanya apabila mengalami kesulitan
dalam mempelajari fisika dan mampu mengerjakan soa-soal fisika yang
diberikan guru fisika di kelas X-A. Artinya, siswa pada kelompok ini
memiliki sikap positif terhadap pembelajaran fisika. Dengan ketidakhadiran
siswa yang begitu secara terus menerus dilakukan oleh siswa, maka materi
fisila yang diberikan oleh guru fisika di kelas X-A banyak tertinggal dan tidak
dipelajari oleh siswa sehingga mengakibatkan siswa tersebut mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal fisika pada saat ulangan harian serta
ujian dan hasil belajar fisika yang diperolehnya rendah.
2) Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika tidak berkorelasi dengan
hasil belajar fisika
Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika
dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok D).
Tabel 4.21 Sikap Negatif Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil
Belajar Fisika Tinggi Di Kelas X-A
Sikap Negatif terhadap Pembelajaran FisikaHasil Belajar Fisika
Tinggia) Siswa tidak memperhatikan guru fisika di
kelas X-A karena tidak mengerti penjelasanguru saat guru menjelaskan materi fisika.Sehingga siswa merasa fisika itu sulit.
b) Siswa takut bertanya kepada guru fisika dikelas X-A apabila siswa mengalami kesulitandalam mempelajari pelajaran fisika.
c) Kurang ada interaksi antara guru fisikadengan siswa saat pembelajaran fisikaberlangsung di kelas X-A.
Siswa berusaha belajardan memperoleh hasilbelajar fisika yang tinggi.
Sikap negatif siswa terhadap pembelajaran fisika pada tabel di atas mengarah
pada guru fisika di kelas X-A, yakni cara mengajar guru. Di mana, guru fisika di
kelas X-A tidak memperhatikan siswanya, apakah siswa sudah mengerti atau
mengalami kesulitan dengan penjelasan materi fisika yang diberikan olehnya.
Sikap negatif siswa pada kelompok ini terhadap pembelajaran fisika tidak
mempengaruhi hasil belajar fisika yang diperoleh, karena hasil belajar fisika
yang diperolehnya tinggi. Tetapi apabila sikap negatif terhadap pembelajaran
fisika terus menerus ada dalam diri siswa, maka siswa akan merasa tidak tertarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dengan pelajaran fisika yang nantinya akan mempengaruhi hasil belajar yang
diperolehnya.
C. Pembahasan
1. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika
Menurut Thurstone (Walgito, 1990:109) mengatakan bahwa “An attitude as the
degree of positive or negative affect associated with some psychological object. By
psychological object Thurstone means any symbol, phrase, slogan, person, institution,
ideal, or idea, toward which people can differ with respect to positive or negative affect” .
Dari batasan tersebut Thurstone memandang sikap sebagai suatu tindakan afeksi baik
yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis.
Afeksi yang positif yaitu afeksi senang, sedangkan afeksi negatif adalah afeksi yang tidak
menyenangkan. Dengan demikian objek dapat menimbulkan berbagai-bagai macam
sikap, dapat menimbulkan berbagai-bagai macam tingkatan afeksi pada seseorang. Sama
halnya dengan pembelajaran fisika di kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta
menimbulkan berbagai macam sikap siswa, yakni sikap sangat positif, sikap positif, sikap
netral, sikap negatif, dan sikap sangat negatif, di mana dapat dilihat dari hasil analisis
kuesioner, dan hasil analisis wawancara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika.
Hasil analisis kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika, dengan 32
siswa memiliki kriteria sikap sangat positif dengan presentase 6,25% untuk jumlah siswa
sebanyak 2 (dua) siswa, sikap positif dengan presentase 3,125% untuk jumlah siswa
sebanyak 1 (satu) siswa, sikap netral dengan presentase 46,875% untuk jumlah siswa
sebanyak 15 siswa, sikap negatif dengan presentase 18,75% untuk jumlah siswa sebanyak
6 (enam) siswa, dan sikap sangat negatif dengan presentase 25% untuk jumlah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
sebanyak 8 (delapan) siswa. Berdasarkan presentase yang diperoleh menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa kelas X-A memiliki sikap netral terhadap pembelajaran fisika.
Hasil analisis indikator kisi-kisi kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran
fisika dibahas dari skor presentase tertinggi sampai skor presentase terendah, yakni:
a. Indikator ke-6: keinginan mendapat prestasi yang baik dalam pembelajaran fisika,
skor presentase yang diperoleh adalah 80% dengan kategori sikap sangat positif.
b. Indikator ke-4: kesenangan untuk mendiskusikan bahan/topik fisika, skor presentase
yang diperoleh adalah 66 % dengan kategori sikap netral.
c. Indikator ke-2: kemauan untuk mempelajari dan menerapkan materi pembelajaran
fisika, skor presentase yang diperoleh adalah 64 % dengan kategori sikap netral.
d. Indikator ke-3: keseriusan dalam mempelajari fisika, skor presentase yang diperoleh
adalah 60 % dengan kategori sikap negatif.
e. Indikator ke-1: paham dan yakin akan pentingnya mempelajari tujuan dan isi
pembelajaran fisika, skor presentase yang diperoleh adalah 59 % dengan kategori
sikap negatif.
f. Indikator ke-5: keinginan untuk memecahkan permasalahan fisika, skor presentase
yang diperoleh adalah 59 % dengan kategori sikap negatif.
g. Indikator ke-7: cara mengajar guru fisika, skor presentase yang diperoleh adalah 56 %
dengan kategori sikap negatif.
h. Indikator ke-8: interaksi guru fisika dengan siswa, skor presentase yang diperoleh
adalah 51 % dengan kategori sikap sangat negatif.
Berdasarkan hasil analisis wawancara, sikap sangat positif dan positif siswa kelas
X-A terhadap pembelajaran fisika menunjukkan bahwa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
a. Siswa merasa tertarik dan senang terhadap pembelajaran fisika. Hal ini dikarenakan
mata pelajaran fisika, adalah mata pelajaran yang menantang, seru, bermain angka,
dan mata pelajaran wajib untuk dipelajari.
b. Siswa senang berdiskusi dan bertanya pada teman sekelas dan guru fisika apabila
siswa mengalami kesulitan pemahaman materi fisika dan pengerjaan soal-soal latihan
fisika.
c. Siswa senang mengisi waktu luangnya untuk mempelajari fisika dari sumber belajar
lainnya, yakni dari internet, berbagai macam buku fisika.
d. Siswa senang dengan kepribadian guru fisika kelas X-A yang baik dan humoris.
e. Siswa antusias dan aktif saat pembelajaran fisika berlangsung.
Sikap negatif dan sangat negatif siswa kelas X-A terhadap pembelajaran fisika
berdasarkan hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa:
a. Siswa mengalami kesulitan menggunakan rumus-rumus fisika yang banyak dan
panjang saat mengaplikasikan rumus ke dalam pengerjaan soal fisika.
b. Siswa merasa kesulitan untuk memahami materi fisika, sehingga siswa merasa materi
fisika sulit.
c. Siswa tidak berani untuk bertanya kepada guru apabila siswa mengalami kesulitan
dalam pemahaman materi dan saat mengerjakan soal-soal fisika karena takut. Selain
itu juga, saat siswa mengajukan pertanyaan mengenai materi fisika, guru kadang
merasa bingung untuk memberikan jawaban kepada siswa, seperti yang dikatakan
oleh salah seorang siswa “Ketika kami bertanya kepada guru fisika, guru itu suka
bingung sendiri untuk menjelaskan kepada siswanya. Mungkin sebenarnya gurunya
tahu, tapi bingung untuk menjelaskan bagaimana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
d. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru fisika saat penjelasan materi. Karena
ketika menjelaskan materi fisika, guru hanya membaca dan terpaku dengan materi
fisika yang ada di papan tulis dan layar LCD. Sehingga siswa mengalami kesulitan
untuk memahami materi fisika yang dijelaskan oleh guru fisika.
Sikap negatif dan sangat negatif siswa kelas X-A terhadap pembelajaran fisika
dapat berdampak pada sikap positif siswa. Apabila sikap negatif dan sangat negatif siswa
kelas X-A terhadap pembelajaran fisika terus tumbuh di dalam diri siswa dan
berlangsung dalam jangka waktu yang lama, serta tidak ada perubahan, maka sikap
sangat positif dan positif perlahan-lahan mengalami perubahan menjadi sikap negatif dan
sangat negatif siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A. Sikap negatif dan sangat
negatif siswa terhadap pembelajaran fisika yang ditunjukkan mengarah kepada cara
mengajar guru fisika dan interaksi antara guru fisika dengan siswa saat proses
pembelajaran fisika berlangsung.
Cara mengajar guru fisika dan interaksi guru fisika dengan siswa sama halnya
dengan peran atau persepsi guru fisika. Menurut Kartika (2001:46) peran guru yang
pokok dalam pembelajaran adalah menciptakan situasi, menyediakan kemudahan,
merancang kegiatan dan membimbing siswa agar mereka terlibat dalam proses belajar
secara berkesinambungan. Selain itu juga adapun peran guru fisika lainnya, yakni:
1. Guru fisika menciptakan suasana kelas dan pembelajaran fisika yang menyenangkan,
sehingga siswa merasa senang dan tertarik terhadap pembelajaran fisika.
Menggunakan metode pembelajaran fisika yang bervariasi dan menarik, efektif,
mudah dipahami oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2. Guru fisika memperbanyak diskusi dengan siswa mengenai penerapan konsep fisika
dan rumus-rumus fisika saat menyelesaikan soal-soal fisika.
3. Guru fisika harus membangun komunikasi/berinteraksi yang baik dengan siswa agar
guru merasa dekat dengan siswa. Guru fisika mendengar keluhan atau pendapat dari
siswa, sehingga siswa tidak takut kepada guru fisika apabila ada kesulitan bisa
bertanya kepada guru fisika. Hubungan yang dekat antara guru fisika dengan siswa
dapat membantu siswa untuk lebih mudah mempelajari fisika.
Dengan adanya peran guru fisika yang dipaparkan di atas, pembelajaran fisika
menjadi menarik dan menyenangkan untuk dipelajari, dengan demikian sikap negatif dan
sangat negatif siswa kelas X-A terhadap pembelajaran fisika mengalami perubahan
menjadi sikap sangat positif dan positif siswa kelas X-A terhadap pembelajaran fisika.
2. Hasil Belajar Fisika
Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu hasil
belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evalusi hasil belajar.
Dari segi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar
(Damyati dan Mudjiono, 2010:3). Hasil belajar fisika siswa kelas X-A pada penelitian ini
diperoleh dari nilai fisika berupa nilai rata-rata untuk nilai ulangan harian materi Bab I
Besaran dan Satuan dengan nilai UTS semester ganjil fisika.
Hasil analisis nilai fisika siswa kelas X-A dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa
yang lebih mendominasi adalah kriteria hasil belajar tinggi dengan presentase 43,75 %
untuk 14 siswa dan kriteria hasil belajar sangat tinggi dengan presentase 37,5 % untuk 12
siswa. Kemudian diikuti kriteria hasil belajar sedang dengan presentase 12,5 % untuk 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
(empat) siswa, kriteria hasil belajar rendah dengan presentase 3,125 % untuk 1 (satu)
siswa, dan kriteria hasil belajar sangat rendah dengan presentase 3,125 % untuk 1 (satu)
siswa.
Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas X-A memiliki kriteria hasil
belajar fisika yang sangat tinggi dan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis
indikator kuesioner, yakni keinginan mendapat prestasi yang baik dalam pembelajaran
fisika, siswa menunjukkan sikap positif dengan presentase skor tertinggi 80%. Siswa
berusaha untuk mempelajari pelajaran fisika, sehingga memperoleh hasil belajar fisika
yang tinggi, seperti yang dikatakan oleh salah satu siswa saat wawancara, yakni “saya
selalu berusaha untuk mendapat hasil belajar fisika yang tinggi”.
Berdasarkan hasil analisis wawancara, siswa yang memiliki hasil belajar fisika
dengan kategori sangat tinggi menunjukkan bahwa siswa berusaha belajar semaksimal
mungkin untuk mempelajari fisika dan mengerjakan soal-soal tugas, ulangan, dan ujian
fisika dengan baik, sehingga nilai fisika atau hasil belajar fisika yang diperoleh tinggi dan
sangat tinggi, seperti yang dikatakan oleh salah seorang siswa “saya selalu berusaha
belajar fisika untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi”.
Siswa yang memiliki hasil belajar fisika dengan kategori sangat rendah dan
rendah berdasarkan hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa siswa tersebut sering
bolos atau tidak hadir pada saat pembelajaran fisika berlangsung. Selain itu juga, siswa
yang memiliki hasil belajar fisika dengan kategori sangat rendah dikarenakan siswa ini
tidak mengikuti pembelahjaran fisika. Siswa pada kategori ini menjadi fokus perhatian
guru fisika, di mana guru fisika mencari, menemukan, dan mencari solusi dalam
penyelesaian masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa. Kemudian guru fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
berkepentingan untuk mendorong dan membangkitkan minat siswa untuk lebih giat
belajar fisika. Sehingga, siswa kelas X-A dapat memperbaiki hasil belajar fisika rendah
dan sangat rendah menjadi hasil belajar fisika tinggi dan sangat tinggi.
3. Korelasi antara Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar
Fisika
Menurut Zainal (2012:229) salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar
adalah sikap. Adapun ciri-ciri sikap, yakni sikap itu selalu berhubungan dengan objek
sikap, yang artinya hubungan yang positif atau negatif antara individu dengan objek
tertentu, akan menimbulkan sikap tertentu dari individu terhadap objek tersebut (Walgito,
1990:113-116). Objek tertentu pada penelitian ini adalah hasil belajar fisika siswa kelas
X-A Negeri 4 Yogyakarta. Pada penelitian ini untuk mengetahui sikap siswa kelas X-A
SMA Negeri 4 Yogyakarta terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dengan hasil belajar
fisika, dianalsisis menggunakan uji statistik korelasi product moment Pearson melalui
penggunaan program statistik SPSS 20.0.
Hasil analisis statistik korelasi product moment Pearson menggunakan program
SPSS 20.0 diperoleh:
a. Deskripsi statistik nilai rata-rata dan standar deviasi menunjukkan bahwa variabel
sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berada pada kategori sikap netral dan
variabel hasil belajar fisika berada pada kategori hasil belajar fisika tinggi.
b. Koefisien korelasi sebesar 0,356*, ini berarti:
1) Nilai koefisien korelasi positif berarti variabel sikap siswa terhadap pembelajaran
fisika berkorelasi positif dengan variabel hasil belajar fisika, artinya jika variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
sikap siswa terhadap pembelajaran fisika naik/turun maka variabel hasil belajar
fisika juga naik/turun.
2) Berdasarkan interval keeratan hubungan/korelasi antarvariabel, variabel sikap
siswa terhadap pembelajaran fisika dengan variabel hasil belajar fisika,
menunjukkan bahwa nilai koefisien 0,356* berada pada interval 0,20 ≤ ≤0,40 yang artinya terdapat hubungan yang rendah antara sikap siswa terhadap
pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika. Tetapi menurut Teguh (2010,
103) apabila terdapat tanda bintang satu atau ‘*’ pada nilai koefisien korelasi
(0,356*) menunjukkan bahwa ada hubungan yang tinggi dan erat antara dua
variabel, yakni variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan variabel
hasil belajar fisika.
c. Nilai signifikasi sebesar 0,045
H0 : tidak ada korelasi antara sikap siswa terhada pembelajaran fisika dengan hasil
belajar fisika.
H1 : ada korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil
belajar fisika.
Jika dibandingkan dengan = 0,05, nilai signifikansi lebih kecil dari pada nilai( . < ), yakni 0,045 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Hi
diterima, berarti ada korelasi yang signifikan antara sikap siswa terhadap
pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika.
Berdasarkan hasil analisis korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran
fisika dengan hasil belajar fisika di kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta, menunjukkan
bahwa sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dapat mempengaruhi hasil belajar fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
siswa. Hal ini berarti semakin positif/sangat positif sikap siswa terhadap pembelajaran
fisika, maka hasil belajar fisika siswa semakin tinggi/sangat tinggi. Sebaliknya semakin
negatif/sangat negatif siswa terhadap pembelajaran fisika, maka hasil belajar fisika siswa
semakin rendah/sangat rendah.
Berdasarkan hasil analisis data kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran
fisika dengan hasil analisis nilai fisika siswa di kelas X-A, apabila dilihat data mentahnya
(pada tabel 4.3) menunjukkan bahwa ada siswa yang sikapnya terhadap pembelajaran
fisika tidak berkorelasi dengan hasil belajar fisika yang diperolehnya. Di mana siswa ini
sikapnya terhadap pembelajaran fisika berada pada kategori negatif dan hasil belajar
fisika yang diperolehnya tinggi. Siswa tersebut diwawancarai oleh peneliti.
Hasil analisis wawancaranya adalah sikap negatif siswa terhadap pembelajaran
fisika mengarah pada cara mengajar guru, kurangnya interaksi dan komunikasi antara
guru dengan siswa. Walaupun siswa tersebut memiliki sikap negatif terhadap
pembelajaran fisika, siswa ini tetap berusaha mempelajari fisika agar hasil belajar fisika
yang diperolehnya memuaskan. Tetapi siswa seperti ini penting menjadi salah satu tugas
guru fisika untuk mencari solusi yang terbaik agar sikap negatif siswa terhadap
pembelajaran fisika yang sudah tertanam dalam diri siswa dapat berubah menjadi sikap
positif siswa terhadap pembelajaran fisika, sehingga siswa lebih termotivasi dan
terdorong untuk mempelajari pelajaran fisika baik di kelas X-A maupun di masa yang
akan datang, seperti kelas lanjutan dan sekolah lanjutan. Apabila sikap negatif siswa
terhadap pembelajaran fisika tetap dipertahankan, maka sikap negatif siswa terhadap
pembelajaran fisika ini akan mempengaruhi keinginan siswa untuk berusaha memperoleh
hasil belajar fisika yang tinggi menjadi menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
peneliti memperoleh kesimpulan bahwa:
1. Berdasarkan hasil analisis kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika
di kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta diperoleh sikap sangat positif dengan
presentase 6,25%, sikap positif dengan presentase 3,125%, sikap netral
dengan presentase 46,875, sikap sangat negatif dengan presentase 25%, dan
sikap negatif dengan presentase 18,75%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar siswa di kelas X-A memiliki sikap netral terhadap pembelajaran fisika.
2. Berdasarkan hasil analisis nilai fisika siswa di kelas X-A SMA Negeri 4
Yogyakarta diperoleh kriteria hasil belajar fisika sangat tinggi dengan
presentase 37,5%, kriteria hasil belajar fisika tinggi dengan presentase
43,75%, kriteria hasil belajar fisika sedang dengan presentase 12,5%, kriteria
hasil belajar fisika rendah dengan presentase 3,125%, dan kriteria hasil belajar
fisika sangat rendah dengan presentase 3,125%. Dapat disimpulakan bahwa
siswa di kelas X-A memiliki kriteria hasil belajar yang sangat tinggi dan
tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3. Berdasarkan hasil uji statistik korelasi product moment Pearson diperoleh
nilai koefisien korelasi sebesar 0,356 dan nilai signifikansi sebesar 0,045. Jika
dibandingkan dengan = 0,05, nilai signifikansi lebih kecil dari pada nilai( . ≤ ), yakni 0,045 ≤ 0,05. Artinya, ada korelasi yang positif dan
signifikan serta memiliki hubungan yang tinggi dan erat antara sikap siswa
terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika.
4. Berdasarkan hasil analisis wawancara, sikap positif siswa terhadap
pembelajaran fisika di kelas X-A mengarah pada dua sub indikator kisi-kisi
kuesioner, yakni keinginan untuk mendapatkan prestasi yang baik dalam
pembelajaran fisika dan kemauan untuk mempelajari dan menerapkan materi
pelajaran fisika fisika. Sedangkan sikap negatif siswa terhadap pembelajaran
fisika di kelas X-A mengarah pada indikator kisi-kisi kuesioner sikap siswa
terhadap guru fisika kelas X-A.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas X-A SMA Negeri 4
Yogyakarta, disarankan:
1. Bagi guru dan calon guru
Menciptakan suasana dan proses pembelajaran di kelas yang menyenangkan
dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi dan
dapat menarik minat siswa untuk mempelajari fisika. Sehingga dengan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
ketertarikan siswa untuk mempelajari fisika berarti siswa sudah memiliki
sikap positifnya terhadap pembelajaran fisika.
2. Bagi penelitian berikutnya
Karena adanya kelemahan penelitian yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya, maka diharapkan bagi para peneliti yang ingin melakukan
penelitian selanjutnya dapat memperbaiki kelemahan penelitian ini sehingga
dapat lebih baik lagi. Pada penelitian ini adapun kelemahannya agar data
penelitian yang diperoleh lebih maksimal dan akurat, yakni:
a. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian mengenai sikap siswa
terhadap pembelajaran fisika terlalu singkat. Selain itu juga
b. Penggunaan instrumen penelitian terlalu sedikit, pada penelitian ini
menggunakan istrumen kuesioner, nilai fisika dan wawancara, perlu
ditambah lagi instrumen penelitian lainnya.
c. Pada instrumen kuesioner yang telah dilakukan pada penelitian, peneliti
menggunakan lima alternatif jawaban kuesioner, yakni sangat setuju,
setuju, netral (ragu-ragu/tidak mempunyai pendapat), tidak setuju, dan
sangat tidak setuju. Dari kelima alternatif jawaban kuesioner, subyek
penelitian lebih cenderung memilih alternatif jawaban netral, sehingga
hasil analisis kuesioner penelitian diperoleh sebagaian besar siswa
memiliki sikap netral terhadap pembelajaran fisika.
d. Subyek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas X-A SMA Negeri
4 Yogyakarta. Pada kenyataannya subyek penelitian sudah mempelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
pelajaran fisika di kelas X-A saat peneliti melakukan penelitian selama 2
bulan (dari bulan Juli sampai bulan agustus) untuk jam efektif pelajaran
fisika di SMA. Dua bulan adalah waktu yang terlalu singkat, kemungkinan
sikap subyek penelitian terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A belum
ada. Karena sikap terhadap objek sikap terbentuk dalam jangka waktu
yang sangat lama, misalnya jangka waktu setahun atau dua tahun. Adapun
kemungkinan lainnya pada penelitian yang dilakukan sikap yang terbentuk
pada subyek penelitian terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A adalah
sikap subyek penelitian terhadap pembelajaran fisika di SMP saat subyek
penelitian mengalami pelajaran fisika di SMP. Oleh karena itu, diharapkan
pada penelitian selanjutnya memilih subyek penelitian yang telah
mempelajari pelajaran fisika dalam jangka waktu yang lama, misalnya
siswa kelas XI IPA dan XII IPA SMA/sederajat.
e. Pada penelitian selanjutnya, disarankan pemilihan subyek penelitian
adalah siswa SD, siswa SMP, siswa SMA, mahasiswa Perguruan Tinggi.
Di mana, siswa dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi memiliki
perbedaan sikap terhadap fisika. Pada kenyataan siswa SD, SMP dan
SMA tertarik dan senang dengan fisika dikarenakan guru fisika yang
menyenangkan. Apakah mahasiswa Perguruan Tinggi juga tertarik dan
senang dengan fisika dikarenakan dosen fisika yang menyenangkan?
Padahal untuk mahasiswa Perguruan Tinggi tertarik dengan fisika bukan
pada dosen fisika melainkan ilmu fisika yang dipelajarinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
DAFTAR PUSTAKA
Darhim. 2004. Pengaruh Pembelajaran Matematika Kontekstual Terhadap SikapSiswa Sekolah Dasar. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/195503031980021-DARHIM/Makalah_Artikel/JurnalSikapSiswa.pdf. Diunduhtanggal 6 Maret 2013. Pukul 16.00 WIB.
Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Raved, Lena dan Assaraf, Orit Ben Zvi. 2011. Attitudes towards Science Learningamong 10th-Grade Students: A qualitative look. International Journal of ScienceEducation. Vol.33, No 9, 1 June 2011, pp. 1219-1243.
Seravina. 2014. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.
Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: UniversitasSanata Dharma.
Surapratama, Sumarna. 2004. Analisis, Validitas, Reabilitas dan Interpretasi HasilTes Implementasi Kurikulum 2004. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Wahyono, Teguh. 2010. Analisis Statistik Mudah dengan SPSS 20.0. Jakarta: PT ElexMedia Komputindo Kompas Gramedia.
Walgito, Bimo. 1978. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi.
Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: PustakaBani Quraisy.
Tatang. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Yunita, Frima dan Nor, Fakhruddin Z,M. 2013. Hubungan antara Sikap Ilmiah Siswadengan Hasil Belajar Fisika di Kelas XII IPA MA Negeri Kampar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/1508/Jurnal%20Frima%20Yunita.pdf?sequence=1. Diunduh tanggal 4 Maret 2013. Pukul19.30 WIB.
Yuniari, Theresia. 2012. Korelasi Antara Sikap terhadap IPA Fisika dengan NilaiIPA Fisika dan Nilai Final Pendidikan IPA 2 Mahasiswa Pendidikan Guru SekolahDasar (PGSD) Semester IV dan VI Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran2011/2012. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika
Kisi-KisiNo Pernyataan
Sub Variabel Indikator-Indikator
Sikap terhadap
pelajaranfisika
Paham dan yakin akan pentingnya
mempelajari tujuandanisipelajaranfisika2
Saya senang belajar fisika karena saya mengetahui kegunaannya
dalam kehidupan sehari-hari
3 Materi pelajaran fisika terasa sangat sulit bagi saya
4Saya tidak melihat kegunaan pelajaran fisika, karena hanya sekedar
menghitung
5
Jika saya tidak mengerti pelajaran fisika, saya tidak berusaha untuk
mempelajarinya karena saya tidak mengetahui tujuan mempelajari
fisika
15Saya merasa tugas-tugas fisika yang diberikan guru dapat
diselesaikan dengan mudah dan sesuai kemampuan saya
17Saya merasa yakin bahwa dengan mempelajari fisika, saya bisa
menjadi seorang ilmuwan
25Jika menguasai fisika, maka dapat dengan mudah menguasai bidang
studi lain
30 Mempelajari fisika dapat menimbulkan sikap hemat, disiplin dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
rajin
43Dalam mengerjakan soal-soal kimia atau matematika akan terasa
lebih mudah bila ditunjang dengan kemampuan fisika
47
Saya senang mempelajari fisika, karena saat saya lulus dari sekolah,
saya akan meneruskan belajar fisika dengan mengambil jurusan
fisika di Perguruan Tinggi
Kemauan untuk mempelajari dan
menerapkanmateripelajaranfisika
1 Saya tertarik dan berminat belajar fisika
8 Saya mempelajari fisika di waktu luang saya
16Saya tidak menyukai pelajaran fisika karena banyak menggunakan
konsep, teori dan rumus
27 Saya merasa kurang mampu mengikuti pelajaran fisika
32Saya senang membaca dan mempelajari hal-hal yang berhubungan
dengan fisika
37 Saya senang bila jam pelajaran fisika ditambah
44Saya mencoba bermacam-macam cara untuk mengetahui lebih
banyak tentang mata fisika
Sikap terhadap
cara mempelajari
pelajaranfisika
Keseriusandalam mempelajari fisika
6
Saya merasa rugi bila bolos atau tidak memperhatikan ketika guru
menerangkan materi fisika, karena saya tidak bisa memahami materi
pelajaran pertemuan berikutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
7Saya merasa lebih giat mengikuti pelajaran fisika, karena guru saya
menyampaikan tujuan belajar fisika kepada siswa sebelum belajar
24Saya merasa gugup dan tidak senang mengikuti proses pembelajaran
fisika
35Saya merasa cemas menghadapi ujian fisika daripada menghadapi
ujian pelajaran lain
40Saya mengerjakan tugas mata pelajaran fisika dengan sungguh-
sungguh dan teliti
41 Saya merasa selalu tidak berkonsentrasi dalam mempelajari fisika
46Saya selalu memperhatikan guru saat memberikan penjelasan tentang
materi fisika
Kesenangan untuk mendiskusikan
bahan/topik fisika18
Saya senang menerangkan kembali bahan/topik fisika yang telah
diterangkan guru kepada teman saya
26Saya merasa tidak punya seorangpun tempat mengungkapkan
keluhan saya terhadap pelajaran fisika
29Saya senang mengemukakan ide/gagasan saat berdiskusi tentang
materi/topik fisika
39Jika saya merasa kesulitan dalam belajar fisika, saya tidak segan-
segan untuk menanyakan kepada orang yang lebih mampu daripada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
saya
Kesenangan untuk memecahkan
permasalahan fisika20
Bagaimanapun sukarnya ulangan fisika yang saya hadapi, saya dapat
mengerjakannya dengan tenang
28Perasaan takut salah membuat saya kurang berani memecahkan soal
di depan kelas
31 Saya selalu mengerjakan tugas-tugas/PR fisika yang diberikan guru
33Saya akan mencari alasan untuk tidak menyelesaikan tugas-tugas
fisika yang diberikan guru
34 Saya senang membantu teman mengerjakan soal-soal fisika
38
Saya senang menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan
“mengapa” dalam mata pelajaran fisika melalui
percobaan/eksperimen daripada melalui penjelasan kata-kata
Keinginan mendapatkan prestasi
yang baik dalam pelajaran fisika19
Saya tidak peduli jika teman-teman saya mendapat nilai fisika lebih
tinggi dari saya
21Bagaimanapun nilai fisika yang saya peroleh, saya berharap dapat
berhasil lebih baik pada ulangan fisika yang akan datang
22 Saya cemas terhadap hasil belajar fisika yang akan saya peroleh
23Saya bersaing dengan teman-teman untuk mendapatkan nilai fisika
yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
36 Saya berusaha belajar dengan tekun supaya nilai fisika saya baik
Sikap terhadap
guru fisika
Caramengajargurufisika.
9
Guru fisika sering menggunakan metode ceramah dalam
menerangkan pelajaran fisika, sehingga membosankan saya
mengikuti pelajaran
12Guru fisika selalu memberikan kesempatan kepada siswanya untuk
bertanya
14Setiap tugas yang dikerjakan siswa selalu diperiksa dan dinilai oleh
guru fisika
42
Saya senang dengan guru fisika, karena memiliki kepribadian yang
menyenangkan (humoris, selalu membuat suasana kelas
menyenangkan, bisa menjadi teman untuk bertukar pendapat)
45Guru fisika sering memberikan tes kecil sebelum pelajaran fisika
dimulai
48
Saya senang dengan metode pembelajaran fisika yang bervariasi
(diskusi, simulasi komputer, eksperimen/percobaan, dll) yang
digunakan guru, sehingga materi yang diberikan mudah dipahami
Interaksigurudengansiswa10
Guru fisika melibatkan semua siswa dalam kegiatan belajar fisika,
sehingga semua siswa memperhatikan penjelasan guru
11 Guru fisika bersedia menerangkan kembali topik/materi fisika kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
saya, jika saya bingung mempelajari fisika
13Guru fisika memberikan jawaban yang jelas mengenai materi fisika
yang ditanyakan oleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
KUESIONER
NAMA/NIS :
Kelas :
Anda diminta untuk mengisi kuesioner berikut ini dengan memberi tanda centang (√)
untuk setiap pernyataan pada tabel di bawah ini. Pernyataan-pernyataan yang terdapat
pada kuesioner ini mengenai sikap anda terhadap pembelajaran fisika selama nada
mempelajari pelajaran fisika di kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta.
SS : Sangat Setuju (pernyataan tersebut sangat sesuai dengan keadaan anda)
S : Setuju (pernyataan tersebut tidak sepenuhnya dengan keadaan anda)
N : Netral (anda tidak memilih setuju atau tidak setuju dengan pernyataantersebut)
TS : Tidak Setuju (pernyataan tersebut tidak sesuai dengan keadaan anda)
STS : Sangat Tidak Setuju (pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengankeadaan anda)
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya tertarik dan berminat belajar fisika
2 Saya senang belajar fisika karena saya mengetahui
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
3 Materi pelajaran fisika terasa sangat sulit bagi saya
4 Saya tidak melihat kegunaan pelajaran fisika, karena hanya
sekedar menghitung
5 Jika saya tidak mengerti pelajaran fisika, saya tidak
berusaha untuk mempelajarinya karena saya tidak
mengetahui tujuan mempelajari fisika
6 Saya merasa rugi bila bolos atau tidak memperhatikan
ketika guru menerangkan materi fisika, karena saya tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
bisa memahami materi pelajaran pertemuan berikutnya
7 Saya merasa lebih giat mengikuti pelajaran fisika, karena
guru saya menyampaikan tujuan belajar fisika kepada siswa
sebelum belajar
8 Saya mempelajari fisika di waktu luang saya
9 Guru fisika sering menggunakan metode ceramah dalam
menerangkan pelajaran fisika, sehingga membosankan saya
mengikuti pelajaran
10 Guru fisika melibatkan semua siswa dalam kegiatan belajar
fisika, sehingga semua siswa memperhatikan penjelasan
guru
11 Guru fisika bersedia menerangkan kembali topik/materi
fisika kepada saya, jika saya bingung mempelajari fisika
12 Guru fisika selalu memberikan kesempatan kepada
siswanya untuk bertanya
13 Guru fisika memberikan jawaban yang jelas mengenai
materi fisika yang ditanyakan oleh siswa
14 Setiap tugas yang dikerjakan siswa selalu diperiksa dan
dinilai oleh guru fisika
15 Saya merasa tugas-tugas fisika yang diberikan guru dapat
diselesaikan dengan mudah dan sesuai kemampuan saya
16 Saya tidak menyukai pelajaran fisika karena banyak
menggunakan konsep, teori dan rumus
17 Saya merasa yakin bahwa dengan mempelajari fisika, saya
bisa menjadi seorang ilmuwan
18 Saya senang menerangkan kembali bahan/topik fisika yang
telah diterangkan guru kepada teman saya
19 Saya tidak peduli jika teman-teman saya mendapat nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
fisika lebih tinggi dari saya
20 Bagaimanapun sukarnya ulangan fisika yang saya hadapi,
saya dapat mengerjakannya dengan tenang
21 Bagaimanapun nilai fisika yang saya peroleh, saya berharap
dapat berhasil lebih baik pada ulangan fisika yang akan
datang
22 Saya cemas terhadap hasil belajar fisika yang akan saya
peroleh
23 Saya bersaing dengan teman-teman untuk mendapatkan
nilai fisika yang baik
24 Saya merasa gugup dan tidak senang mengikuti proses
pembelajaran fisika
25 Jika menguasai fisika, maka dapat dengan mudah
menguasai bidang studi lain
26 Saya merasa tidak punya seorangpun tempat
mengungkapkan keluhan saya terhadap pelajaran fisika
27 Saya merasa kurang mampu mengikuti pelajaran fisika
28 Perasaan takut salah membuat saya kurang berani
memecahkan soal di depan kelas
29 Saya senang mengemukakan ide/gagasan saat berdiskusi
tentang materi/topik fisika
30 Mempelajari fisika dapat menimbulkan sikap hemat,
disiplin dan rajin
31 Saya selalu mengerjakan tugas-tugas/PR fisika yang
diberikan guru
32 Saya senang membaca dan mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan fisika
33 Saya akan mencari alasan untuk tidak menyelesaikan tugas-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
tugas fisika yang diberikan guru
34 Saya senang membantu teman mengerjakan soal-soal fisika
35 Saya merasa cemas menghadapi ujian fisika daripada
menghadapi ujian pelajaran lain
36 Saya berusaha belajar dengan tekun supaya nilai fisika saya
baik
37 Saya senang bila jam pelajaran fisika ditambah
38 Saya senang menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan
“mengapa” dalam mata pelajaran fisika melalui
percobaan/eksperimen daripada melalui penjelasan kata-
kata
39 Jika saya merasa kesulitan dalam belajar fisika, saya tidak
segan-segan untuk menanyakan kepada orang yang lebih
mampu daripada saya
40 Saya mengerjakan tugas mata pelajaran fisika dengan
sungguh-sungguh dan teliti
41 Saya merasa selalu tidak berkonsentrasi dalam mempelajari
fisika
42 Saya senang dengan guru fisika, karena memiliki
kepribadian yang menyenangkan (humoris, selalu
membuat suasana kelas menyenangkan, bisa menjadi teman
untuk bertukar pendapat )
43 Dalam mengerjakan soal-soal kimia atau matematika akan
terasa lebih mudah bila ditunjang dengan kemampuan
fisika
44 Saya mencoba bermacam-macam cara untuk mengetahui
lebih banyak tentang mata fisika
45 Guru fisika sering memberikan tes kecil sebelum pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
fisika dimulai
46 Saya selalu memperhatikan guru saat memberikan
penjelasan tentang materi fisika
47 Saya senang mempelajari fisika, karena saat saya lulus dari
sekolah, saya akan meneruskan belajar fisika dengan
mengambil jurusan fisika di Perguruan Tinggi
48 Saya senang dengan metode pembelajaran fisika yang
bervariasi (diskusi, simulasi komputer,
eksperimen/percobaan, dll) yang digunakan guru, sehingga
materi yang diberikan mudah dipahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
\
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Tabel Skor Hasil Kuesioner Sikap untuk Masing-Masing Siswa
Siswa Ke-Pernyataan Kuesioner
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 4 22 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 4 1 1 2 3 3 2 3 3 4 2 2 33 4 3 1 2 3 4 1 2 3 1 3 2 1 2 1 3 3 2 3 2 3 3 3 34 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 3 2 2 4 3 4 25 3 2 2 3 4 2 1 1 3 1 3 3 1 2 2 2 2 2 3 0 4 2 4 26 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 1 3 1 2 1 3 4 3 4 2 4 4 4 27 3 3 1 3 3 3 2 2 2 2 3 4 1 1 1 3 3 1 3 3 4 4 4 48 4 2 2 2 3 4 2 3 1 3 3 2 1 1 2 3 2 3 3 1 4 3 4 39 3 3 0 3 3 4 2 2 1 3 3 3 2 0 1 2 3 2 3 1 4 3 3 310 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 211 4 3 2 3 4 4 2 3 3 2 3 4 1 1 2 2 2 3 4 2 4 2 4 312 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 0 1 2 3 1 2 2 2 2 213 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 2 4 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 314 3 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 0 0 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 215 4 2 2 3 3 2 1 3 2 1 2 2 2 0 1 4 2 2 3 3 4 4 3 316 4 4 0 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 3 4 3 4 217 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 4 3 4 218 4 3 4 2 4 2 0 3 2 0 3 4 2 2 1 4 2 3 4 2 3 2 3 319 3 3 2 3 4 4 2 3 1 2 4 4 1 2 2 3 3 2 3 3 4 3 4 420 2 2 1 2 3 3 3 2 1 2 1 2 0 1 1 2 2 2 2 1 2 3 3 121 3 3 1 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 1 2 3 2 1 3 3 3 2 222 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 3 0 1 2 2 2 3 2 3 1 3 4 3 223 4 3 2 2 2 4 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 3 4 2 3 4 4 4 224 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 2 4 225 3 4 2 2 3 4 2 1 3 1 4 4 2 2 1 3 4 4 4 2 4 4 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
26 3 3 2 4 4 4 2 3 3 2 3 4 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 4 327 4 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 4 2 4 228 2 2 2 3 3 3 2 1 3 2 1 4 1 1 1 3 1 2 3 1 4 3 1 329 4 3 2 3 3 4 0 2 2 1 2 3 1 0 2 4 4 2 4 3 4 3 3 430 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 3 331 3 2 1 2 3 3 1 2 2 2 1 3 1 1 1 2 2 2 3 1 4 3 2 232 3 3 2 3 3 2 2 2 1 2 3 1 1 1 2 3 2 0 3 4 3 3 2 2
Siswa Ke-Pernyataan Kuesioner Skor
Total25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 481 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 1 4 2 3 4 3 3 4 4 3 1 4 2 3 131
2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 1 2 3 2 1 4 2 2 1 2 1 2 104
3 2 3 1 3 2 2 2 3 3 2 1 4 3 2 4 3 3 0 3 3 2 3 4 4 123
4 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 4 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 120
5 2 4 2 3 2 2 2 1 3 2 2 4 2 3 4 3 2 1 3 2 0 2 0 3 102
6 2 1 2 1 4 3 3 2 2 1 2 4 1 2 3 3 2 4 1 3 3 2 0 4 120
7 2 3 1 4 2 2 3 3 1 3 1 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4 127
8 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 2 2 2 1 4 3 2 125
9 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 1 3 2 4 4 2 1 2 3 2 2 3 3 4 114
10 3 1 2 2 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 1 4 4 2 2 4 2 4 154
11 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 4 3 3 3 2 4 1 3 2 2 129
12 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 97
13 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 2 4 2 4 129
14 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
15 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 4 3 2 4 2 3 1 2 2 1 3 1 2 111
16 4 4 2 3 4 4 3 4 0 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 162
17 1 0 1 1 2 2 2 2 2 2 0 4 2 2 2 2 2 2 3 4 1 2 0 4 98
18 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 2 2 3 2 4 2 4 131
19 4 4 3 1 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 127
20 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 3 3 2 2 2 1 1 3 3 2 2 1 1 88
21 1 2 1 1 2 1 3 3 1 2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 3 1 3 2 3 101
22 2 4 1 1 2 2 2 2 3 2 1 4 2 2 4 3 0 3 3 3 2 2 2 3 105
23 4 0 2 1 2 2 3 2 2 4 1 4 3 2 4 3 1 4 4 4 2 3 1 2 122
24 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 1 4 4 2 4 3 3 2 4 2 1 4 2 2 126
25 2 2 2 1 4 2 2 2 2 4 0 3 3 4 3 2 2 2 3 3 4 2 4 3 131
26 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 0 3 0 3 122
27 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 1 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 2 3 4 130
28 1 3 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 0 2 4 2 2 3 2 2 1 2 2 3 102
29 4 0 1 1 2 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 3 1 4 4 0 4 2 4 132
30 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 101
31 1 3 1 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 1 2 2 1 2 1 3 95
32 3 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 4 3 2 4 2 2 1 2 2 1 2 2 2 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Skor Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing Indikator Kisi-Kisi Kuesioner
Siswa Ke- Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3Pernyataan 2 3 4 5 15 17 25 30 43 47 1 8 16 27 32 37 44 6 7 24 35 40 41 46
1 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 3 3 42 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 3 2 3 2 1 1 2 3 2 3 2 2 1 23 3 1 2 3 1 3 2 2 3 4 4 2 3 1 3 3 3 4 1 3 1 3 3 34 2 2 3 3 2 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 35 2 2 3 4 2 2 2 2 3 0 3 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 26 3 2 3 3 1 4 2 3 1 0 3 2 3 2 2 1 3 4 3 2 2 3 2 27 3 1 3 3 1 3 2 2 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 2 4 1 4 3 38 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 49 3 0 3 3 1 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 2 3 1 2 1 310 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 3 4 2 4 3 2 2 3 1 411 3 2 3 4 2 2 2 3 2 2 4 3 2 3 3 2 4 4 2 3 2 3 3 312 2 2 2 2 0 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 213 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
14 2 2 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 215 2 2 3 3 1 2 2 2 2 1 4 3 4 2 2 3 2 2 1 3 2 2 3 316 4 0 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 417 2 2 2 2 2 1 1 2 3 0 3 3 2 1 2 2 4 2 2 2 0 2 2 218 3 4 2 4 1 2 2 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3 2 0 3 3 3 2 419 3 2 3 4 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 4 2 2 2 220 2 1 2 3 1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 3 3 3 3 1 1 2 1 221 3 1 2 1 1 3 1 1 2 2 3 3 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 322 2 1 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 1 3 0 223 3 2 2 2 2 3 4 2 4 1 4 3 2 2 2 3 4 4 2 2 1 3 1 324 3 2 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 2 4 2 4 2 2 1 3 3 425 4 2 2 3 1 4 2 2 3 4 3 1 3 2 2 3 3 4 2 3 0 2 2 226 3 2 4 4 2 2 2 2 2 0 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 2 3 3 327 3 2 3 4 2 3 2 2 4 3 4 2 3 2 2 4 3 3 2 2 1 2 2 228 2 2 3 3 1 1 1 1 2 2 2 1 3 3 2 0 2 3 2 3 2 2 2 229 3 2 3 3 2 4 4 4 4 2 4 2 4 1 4 4 4 4 0 4 3 3 3 430 3 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 231 2 1 2 3 1 2 1 1 2 1 3 2 2 1 2 2 2 3 1 2 1 2 2 232 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
Jumlah 87 58 87 98 53 86 72 70 86 60 102 77 88 63 74 78 87 101 61 81 55 84 68 89JumlahTotal
757 569 539
Presentase 59 % 64 % 60 %Kategori
SikapNetral Positif Netral
Siswa Ke- Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7 Indikator 8Pernyataan 18 26 29 39 20 28 31 33 34 38 19 21 22 23 36 9 12 14 42 45 48 10 11 13
1 2 3 2 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 2 4 1 3 3 3 22 2 3 2 3 3 1 2 2 2 2 3 4 2 2 3 1 4 1 4 1 2 2 3 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 2 0 2 4 1 3 14 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 4 3 4 4 2 3 2 2 2 2 2 2 25 2 4 2 4 0 3 2 3 2 3 3 4 2 4 4 3 3 2 1 0 3 1 3 16 3 1 4 3 2 1 3 2 1 2 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4 3 1 17 1 3 2 3 3 4 3 1 3 4 3 4 4 4 3 2 4 1 3 3 4 2 3 18 3 3 2 4 1 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 1 2 1 2 1 2 3 3 19 2 2 2 4 1 1 2 3 2 4 3 4 3 3 3 1 3 0 2 2 4 3 3 210 4 1 4 3 3 2 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 211 3 2 3 4 2 2 2 2 3 3 4 4 2 4 4 3 4 1 3 1 2 2 3 112 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 213 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 2 2 2 4 2 2 214 2 2 1 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 4 2 0 2 4 2 3 3 2 015 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 2 2 0 1 1 2 1 2 216 4 4 4 4 3 3 3 0 3 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 417 1 0 2 2 2 1 2 2 2 2 2 4 3 4 4 2 2 2 2 1 4 2 2 218 3 4 2 4 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 4 2 2 2 4 0 3 219 2 4 2 4 3 1 2 4 2 2 3 4 3 4 3 1 4 2 2 2 2 2 4 120 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 1 2 1 1 2 1 2 1 021 2 2 2 3 3 1 3 1 2 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 1 3 3 3 322 2 4 2 4 1 1 2 3 2 2 3 3 4 3 4 2 0 2 3 2 3 2 3 123 4 0 2 4 3 1 3 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 2 2 2 1 124 3 1 2 4 2 3 2 3 2 2 3 4 2 4 4 3 3 2 2 1 2 3 4 225 4 2 4 3 2 1 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 3 1 4 226 2 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 4 2 4 2 3 4 2 2 0 3 2 3 227 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 2 4 4 2 3 2 4 3 4 2 2 228 2 3 2 4 1 2 2 3 2 2 3 4 3 1 2 3 4 1 3 1 3 2 1 129 2 0 2 4 3 1 4 4 2 3 4 4 3 3 4 2 3 0 1 0 4 1 2 130 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
31 2 3 2 3 1 2 2 3 2 3 3 4 3 2 2 2 3 1 1 1 3 2 1 132 0 3 2 4 4 1 2 3 2 2 3 3 3 2 4 1 1 1 1 1 2 2 3 1
Jumlah 78 76 75 111 68 63 76 84 79 82 89 117 91 104 112 69 91 51 76 54 93 67 81 49JumlahTotal
340 452 513 434 197
Presentase 66 % 59 % 80 % 56 % 51,30%KategoriSikap
Positif Netral Positif Netral
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Keterangan:
Indikator 1: Paham dan yakin akan pentingnya mempelajari tujuan dan isi pembelajaran fisika.
Indikator 2: Kemauan untuk mempelajari dan menerapkan materi pembelajaran fisika
Indikator 3: Keseriusan dalam mempelajari fisika
Indikator 4: Kesenangan untuk mendiskusikan bahan/topik fisika
Indikator 5: Keinginan untuk memecahkan permasalahan fisika
Indikator 6: Keinginan mendapat prestasi yang baik dalam pembelajaran fisika
Indikator 7: Cara mengajar guru fisika
Indikator 8: Interaksi guru dengan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
DAFTAR NILAI ULANGAN TERTULIS DAN NILAI MID SEMESTER SISWA KELASX–A SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Mata Pelajaran :FISIKA
NO NIS J.KELNILAI
ULANGAN MID1 13979 L 92 532 13980 P 84 463 13981 L 88 704 13982 L 80 565 13983 P 88 576 13984 L 80 367 13985 L 80 508 13986 P 80 539 13987 P 52 52
10 13988 L 84 5211 13989 P 86 6012 13990 L - 5413 13991 L 76 5014 13992 L 80 6615 13993 P 80 5616 13994 L 88 4417 13995 P 92 7218 13996 P 88 6619 13997 P 88 6020 13998 L 84 4421 13999 L 76 2022 14000 L 84 4023 14001 P 88 7624 14002 P 84 6725 14003 L 81 7026 14004 P 68 5227 14005 L 80 5428 14006 P 80 3429 14007 P 76 6830 14008 L 84 3831 14009 P 72 3832 14010 P 80 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI