PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran...

177
HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN, JENIS PEKERJAAN ORANG TUA, TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA, DAN TEMPAT TINGGAL SISWA DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK Studi Kasus di Kelas II Jurusan Penjualan SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh: YOSEPHIN DIAN DWI MARTANTI NIM : 051324016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN, JENIS PEKERJAAN ORANG TUA, TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA, DAN TEMPAT TINGGAL SISWA DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

SISWA SMK

Studi Kasus di Kelas II Jurusan Penjualan SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh: YOSEPHIN DIAN DWI MARTANTI

NIM : 051324016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

i

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN, JENIS PEKERJAAN ORANG TUA, TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA, DAN TEMPAT TINGGAL SISWA DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

SISWA SMK

Studi Kasus di Kelas II Jurusan Penjualan SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh: YOSEPHIN DIAN DWI MARTANTI

NIM : 051324016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan

kepadamu. (Matius 11:28)

Karya kecil ini aku persembahkan untuk:

Allah Bapa di Surga, Tuhanku Yesus Kristus, Bunda Maria

Bapak dan ibuku yang selalu membimbing dan memberiku kasih sayang

Kakak, adik dan saudaraku yang selalu memberi semangat

Mas Agustinus yang selalu memberi motivasi

Teman-teman yang selalu ada di dekatku dan memberi semangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Juli 2009

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yosephin Dian Dwi Martanti

Nomor Mahasiswa : 051324016

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN, JENIS PEKERJAAN ORANG TUA, TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA, DAN TEMPAT TINGGAL SISWA DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 29 Juli 2009

Yang menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

vii

ABSTRAK

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN, JENIS PEKERJAAN ORANG TUA, TINGKAT

PENDAPATAN ORANG TUA, DAN TEMPAT TINGGAL SISWA DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK

Studi Kasus di Kelas II Jurusan Penjualan SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1

Klaten Tahun Ajaran 2008/2009

YOSEPHIN DIAN DWI MARTANTI NIM: 051324016

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK; (2) hubungan jenis pekerjaan orang tua (ayah) dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK; (3) hubungan jenis pekerjaan orang tua (ibu) dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK; (4) hubungan tingkat pendapatan orang tua (ayah) dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK; (5) hubungan tingkat pendapatan orang tua (ibu) dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK; dan (6) hubungan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK. Penelitian Studi kasus ini dilakukan di SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1 Klaten pada bulan Maret-April 2009. Populasi penelitian ini adalah siswa SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1 Klaten yang berjumlah 1.333 siswa. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas II Jurusan Penjualan yang berjumlah 175 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan Uji Statistik Non Parametrik Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK; (2) tidak ada hubungan jenis pekerjaan orang tua (ayah) dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK; (3) ada hubungan jenis pekerjaan orang tua (ibu) dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK; (4) tidak ada hubungan tingkat pendapatan orang tua (ayah) dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK; (5) tidak ada hubungan tingkat pendapatan orang tua (ibu) dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK; dan (6) tidak ada hubungan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

viii

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP OF LEARNING ACHIEVEMENT OF ENTREPRENEURSHIP SUBJECT, TYPE OF PARENTS’ JOB, LEVEL

OF PARENTS’ REVENUE, AND SETTLEMENT OF STUDENTS WITH ENTREPRENEUR SPIRIT OF STUDENTS IN VOCATIONAL HIGH

SCHOOL

A Case Study in the second Grade of Marketing Department, 2 Klaten Christian Vocational High School and 1 Klaten State Vocational High School in 2008/2009

Academic Period

YOSEPHIN DIAN DWI MARTANTI 051324016

Sanata Dharma University Yogyakarta

2009 This research intends to know: (1) the relationship between learning achievement of entrepreneurship subject and entrepreneur spirit of students in Vocational High School; (2) the relationship between the type of father’s job and the students entrepreneurship spirit of students in Vocational High School; (3) the relationship between mother’s job and the entrepreneur spirit of students in Vocational High School; (4) the relationship between father’s revenue and the entrepreneurship spirit of students in Vocational High School; (5) the relationship between mother’s revenue and the entrepreneurship spirit of students in Vocational High School; and (6) the relationship between students’ settlement and the entrepreneur spirit of students in Vocational High School. This case study was conducted in 2 Klaten Christian Vocational High School and 1 Klaten State Vocational High School from March to April 2009. The population of this research were 1.333 students of 2 Klaten Christian Vocational High School and 1 Klaten State Vocational High School. The samples of this research were 175 students of the second Grade of Marketing Department. The techniques of data collection were questionnaire and interview. The techniques of data analysis was Chi Square Non-Parametric Statistical Test. The result of this research shows that: (1) there is no relationship between learning achievement of entrepreneurship subject and the entrepreneur spirit of students in Vocational High School; (2) there is no relationship between father’s type of job and entrepreneur spirit of students in Vocational High School; (3) there is a relationship between mother’s type of job and entrepreneurs spirit of students in Vocational High School; (4) there is no relationship between father’s revenue rate and entrepreneur spirit of students in Vocational High School; (5) there is no relationship between mother’s revenue rate and entrepreneur spirit of students in Vocational High School; and (6) there is no relationship between students’ settlement and entrepreneur spirit of students in Vocational High School.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas limpahan

rahmat, berkat, dan bimbingan-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul

Hubungan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan, Jenis Pekerjaan Orang

Tua, Tingkat Pendapatan Orang Tua, dan Tempat Tinggal Siswa Dengan Jiwa

Kewirausahaan Siswa SMK dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan, dukungan,

semangat, bimbingan dan doa yang melimpah dari berbagai pihak. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan

2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial dan selaku Ketua program Studi Pendidikan Ekonomi serta selaku

Dosen Pembimbing I, yang dengan sabar telah memberikan bimbingan dalam

penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Y.M.V. Mudayen selaku Dosen Pembimbing II, atas bimbingan yang

telah diberikan, penulis ucapkan banyak terima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

x

4. Bapak Drs. Rubiyanto, terima kasih atas bimbingan dan motivasi yang

diberikan kepada penulis.

5. Bapak Drs. Joko Wicoyo, M.Si yang telah membimbing abstrak dalam

bahasa inggris

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi, terima kasih atas

bimbingan dan pelajaran-pelajaran selama penulis mengikuti kuliah.

7. Mbak Titin, yang telah membantu penulis dalam mengurus administrasi

selama kuliah terlebih dalam penyusunan skripsi.

8. Bapak Drs. Soetomo Wardoyo selaku Kepala Sekolah SMK Kristen 2 Klaten

yang telah memberikan kesempatan pada penulis dalam melakukan penelitian

9. Bapak Drs. M. Sami, M.Pd selaku Kepala sekolah SMK Negeri 1 Klaten

yang telah memberikan kesempatan pada penulis dalam melakukan penelitian

10. Guru-guru SMK Kristen 2 dan SMK Negeri 1 Klaten yang telah membantu

penulis dalam melaksanakan penelitian

11. Karyawan SMK Kristen 2 dan SMK Negeri 1 Klaten yang telah membantu

pada saat penelitian

12. Siswa-siswa Program Keahlian Penjualan SMK Kristen 2 Klaten dan SMK

Negeri 1 Klaten yang telah membantu dalam pengisian kuesioner

13. Orang tuaku Bapak Ig. Y. Sutarman dan Ibu Endang Susilowati terima kasih

atas doa, bimbingan serta kasih sayangnya.

14. Kakakku R. Pudyas Eko Suindarto dan Adikku Lusia Triyuni Sulistyarini

terima kasih atas dukungan dan motivasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

xi

15. Agustinus S, yang selalu mendoakan dan membantu penulis dengan penuh

kesabaran, kasih sayang dan selalu menemani sehingga penulis semangat

untuk terus berjuang dalam menyelesaikan skripsi.

16. Sahabat-sahabatku Yoani Rinda Perdani, S.Pd., Primadesta, Meri Lestari

yang selalu mendukungku dan memberi kekuatan di saat sedih maupun

senang, dan memberi banyak bantuan bagi penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

17. Kurnia Martikasari, S.Pd yang telah banyak membimbing dalam penyusunan

skripsi ini.

18. Semua teman-teman PE angkatan 2005, terima kasih atas dukungannya.

19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

banyak memberikan dukungan dan perhatian sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,

dengan segala keterbukaan penulis mengharapkan kritik dan saran untuk

menyempurnakan skripsi ini. Semoga penelitian ini berguna bagi pembaca

dan menjadi inspirasi penelitian untuk penelitian sejenis. Atas masukan,

kritik, dan saran semua pihak, penulis mengucapkan terima kasih.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS........................ vi

ABSTRAK ................................................................................................ vii

ABSTRACT ................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xvi

DAFTAR BAGAN… .................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Batasan Masalah ............................................................................. 6

C. Rumusan Masalah .......................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8

E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

xiii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 10

A. Inti dan Hakikat Kewirausahaan .................................................... 10

B. Peran dan Fungsi Wirausaha........................................................... 12

C. Ide dan Peluang Kewirausahaan ..................................................... 17

1. Ide Kewirausahaan ................................................................. 17

2. Sumber-Sumber Potensial Peluang ........................................ 18

D. Karakter, Sikap, dan Kepribadian Wirausaha ................................ 22

1. Karakteristik Kewirausahaan.................................................. 22

2. Sikap dan Kepribadian Seorang Wirausaha ........................... 33

E. Proses Kewirausahaan .................................................................... 36

1. Faktor Pemicu Kewirausahaan ............................................... 36

2. Ciri-Ciri Penting Tahap Permulaan dan

Pertumbuhan Kewirausahaan ................................................ 37

3. Langkah Menuju Kewirausahaan yang Berhasil .................... 39

F. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Jiwa Kewirausahaan ............ 40

1. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan .................... 41

2. Jenis Pekerjaan Orang Tua ..................................................... 44

3. Tingkat Pendapatan orang Tua ............................................... 46

4. Tempat Tinggal Siswa............................................................ 49

G. Kerangka Teoritik ......................................................................... 53

H. Hasil Penelitian Yang Relevan ...................................................... 55

I. Hipotesis ........................................................................................ 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

xiv

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 58

A. Jenis Penelitian................................................................................ 58

B. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................... 58

C. Populasi dan Sampel Peelitian ........................................................ 58

D. Variabel penelitian dan Pengukurannya ......................................... 60

1. Variabel Jiwa Kewirausahaan ............................................... 60

2. Variabel Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan...... 61

3. Variabel Jenis Pekerjaan Orang Tua ..................................... 62

4. Variabel Tingkat Pendapatan Orang Tua .............................. 62

5. Variabel Tempat Tinggal Siswa ............................................. 63

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 64

F. Pengujian Instrumen Penelitian ..................................................... 65

G. Teknis Analisis Data ....................................................................... 72

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................... 78

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................. 78

1. SMK Kristen 2 Klaten ............................................................ 78

2. SMK Negeri 1 Klaten............................................................. 85

B. Deskripsi data Penelitian.................................................................. 89

1. Deskripsi Responden Penelitian ............................................. 89

2. Deskripsi Variabel Penelitian ................................................. 90

C. Uji Normalitas.................................................................................. 96

D. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 97

E. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

xv

BAB V PENUTUP....................................................................................... 122

A. Kesimpulan .................................................................................... 122

B. Keterbatasan.................................................................................... 123

C. Saran ............................................................................................. 124

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Karakteristik dan Watak Kewirausahaan.................................. 22

Tabel III.1 Populasi Penelitian.................................................................... 59

Tabel III.2 Operasionalisasi Jiwa Kewirausahaan ...................................... 61

Tabel III.3 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Variabel

Pekerjaan dan Pendapatan Orang Tua ...................................... 68

Tabel III.4 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Jiwa

Kewirausahaan.......................................................................... 69

Tabel III.5 Harga Cmaxs ............................................................................... 76

Tabel III.5 Interpretasi Koefisien Kontingensi ........................................... 77

Tabel IV.1 Program Keahlian SMK Kristen 2 Klaten ................................ 79

Tabel IV.2 Distribusi Siswa Program Keahlian Penjualan SMK

Kristen 2 Klaten ........................................................................ 79

Tabel IV.3 Program Keahlian SMK Negeri 1 Klaten……………………. 86

Tabel IV.4 Distribusi Siswa Program Keahlian Penjualan SMK

Negeri 1 Klaten........................................................................ 86

Tabel IV.5 Responden Penelitian................................................................ 90

Tabel IV.6 Deskripsi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan ...... 91

Tabel IV.7 Deskripsi Pekerjaan Orang Tua ................................................ 92

Tabel IV.8 Deskripsi Tingkat Pendapatan Orang Tua ................................ 93

Tabel IV.9 Deskripsi Tempat Tinggal Siswa.............................................. 94

Tabel IV.10 Deskripsi Jiwa Kewirausahaan ................................................. 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

xvii

Tabel IV.11 Rangkuman Hasil Uji Normalitas............................................. 96

Tabel IV.12 Tabel Kontingensi Jiwa Kewirausahaan Siswa

Berdasarkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Kewirausahaan ......................................................................... 98

Tabel IV.13 Tabel Kontingensi Jiwa Kewirausahaan Siswa

Berdasarkan Jenis Pekerjaan Orang Tua (ayah) ....................... 100

Tabel IV.14 Tabel Kontingensi Jiwa Kewirausahaan Siswa

Berdasarkan Jenis Pekerjaan Orang Tua (ibu).......................... 101

Tabel IV.15 Daftar Interpretasi Nilai C Variabel Jenis Pekerjaan

Orang Tua ................................................................................ 104

Tabel IV.16 Tabel Kontingensi Jiwa Kewirausahaan Siswa

Berdasarkan Tingkat Pendapatan Orang Tua (ayah) ................ 105

Tabel IV.17 Tabel Kontingensi Jiwa Kewirausahaan Siswa

Berdasarkan Tingkat Pendapatan Orang Tua (ibu)................... 107

Tabel IV.18 Tabel Kontingensi Jiwa Kewirausahaan Siswa

Berdasarkan Tempat Tinggal Siswa ......................................... 109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

xviii

DAFTAR BAGAN

Bagan II.1 Langkah Menuju Kewirausahaan Yang Berhasil ................... 40

Bagan II.2 Model Penelitian Jiwa Kewirausahaan................................... 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampian 1 Kuesioner................................................................................ 129

Lampian 2 Data Penelitian........................................................................ 135

Lampiran 3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas....................................... 141

Lampiran 4 Pengujian Normalitas Data..................................................... 146

Lampiran 5 Tabel r Product Moment......................................................... 152

Lampiran 6 Tabel Chi Kuadrat .................................................................. 150

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian ................................................................ 152

Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian ................................................... 155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun

suatu negara, terlebih untuk masa yang akan datang. Untuk itu pendidikan

sangat diperlukan karena hanya lewat pendidikan dapat tercipta sumber daya

manusia yang cerdas, mandiri, dan profesional.

Proses pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab bersama, baik

keluarga, masyarakat, maupun pemerintah. Philip H. Coombs

(Tainlain, 2002), membedakan bentuk pengelolaan pendidikan menjadi tiga

bagian, yaitu pendidikan informal, formal, dan pendidikan nonformal.

Pendidikan informal yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang dari

pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak seseorang lahir

sampai mati, di dalam keluarga, dalam pekerjaan, atau pergaulan sehari-hari.

Pendidikan formal yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang di sekolah secara

teratur, sistematis, bertingkat, dan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat.

Sedangkan pendidikan nonformal atau sering disebut pendidikan luar sekolah

yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang secara teratur, terarah, disengaja,

berorientasi praktis, tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan yang ketat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

2

Pendidikan formal atau kita kenal dengan pendidikan sekolah, salah

satunya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK sebagai salah satu

pendidikan kejuruan diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia

yang produktif, memiliki kemampuan dan keterampilan dan sikap kerja, namun

juga siap menciptakan lapangan kerja. Hal ini seiring dengan tujuan pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan

dalam penjelasan pasal 15 Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003, merupakan

pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk

bekerja dalam bidang yang mereka kehendaki. Tujuan umum pendidikan

menengah kejuruan, yaitu: (1) meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta

didik kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi warga Negara yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab, (3) mengembangkan potensi

peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai

keanekaragaman budaya bangsa Indonesia, (4) mengembangkan potensi peserta

didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif

turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan

sumber daya alam dengan efektif dan efisien. Sedangkan untuk tujuan khusus

dari pendidikan menengah kejuruan, yaitu: (1) menyiapkan peserta didik agar

menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan

pekerjaan yang ada di dalam dunia usaha sebagai tenaga kerja tingkat menengah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

3

sesuai dengan kompetensi program keahlian yang dipilihnya, (2) menyiapkan

peserta didik agar mampu memilih karir, ulet, dan gigih dalam berkompetensi,

beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam

bidang keahlian yang diminatinya, (3) membekali peserta didik dengan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri di

kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang

lebih tinggi, (4) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang

sesui dengan program keahlian yang dipilih (Depdiknas, 2007).

Kewirausahaan pada hakekatnya merupakan kemampuan kreatif dan

inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang

menuju sukses. Kisah sukses seorang lulusan SMK kelompok bisnis dan

manajemen yaitu Evi Purwaningsih yang berhasil membuka usaha kecil setelah

ia lulus sekolah. Usaha yang ia tekuni yaitu usaha kerajinan mote yang ia buat

menjadi berbagai produk tas yang sangat cantik. Dalam hal ini pelajaran

kewirausahaan yang diberikan di sekolah sangat bermanfaat untuk membekali

dalam membuka usaha kecil miliknya (www.kompas.com). Mata pelajaran

kewirausahaan diberikan di sekolah Menengah Kejuruan dengan maksud

menekankan pada siswa tentang bagaimana cara berwirausaha. Dengan

pelajaran kewirausahaan tersebut diharapkan lulusan SMK nantinya mampu

menciptakan sebuah lapangan kerja baru sendiri, mengingat masalah

ketenagakerjaan di Indonesia merupakan permasalahan yang sangat kompleks,

dilihat dari masih banyaknya pengangguran di Indonesia. Untuk itu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

4

lulusan SMK yang mampu menciptakan lapangan kerja baru diharapkan mampu

mengurangi pengangguran di negara kita dan dapat membantu pemerintah

dalam pembangunan ekonomi. Menurut J.B Say

(Suryana, 2006:27), wirausahawan adalah orang yang menggeser sumber-

sumber ekonomi dari produktivitas rendah menjadi produktivitas tertinggi.

Menurutnya, wirausahawanlah yang menghasilkan perubahan. Perubahan

tersebut dilakukan dengan tidak mengerjakan sesuatu yang lebih baik, tetapi

dengan melakukan sesuatu yang berbeda. Pentingnya wirausahawan dapat

dilihat secara makro dan mikro. Secara makro, pentingnya wirausahawan

melalui usaha kecilnya, yaitu: (1) usaha kecil dapat memperkokoh

perekonomian nasional melalui keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok,

produksi, penyalur, dan pemasaran bagi hasil produk-produk industri besar.

Usaha kecil berfungsi sebagai tranformator antar sektor yang mempunyai kaitan

ke depan maupun ke belakang (Drucker, 1969:54), (2) usaha kecil dapat

meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap sumber daya yang

ada. Usaha kecil sangat fleksibel, karena dapat menyerap tenaga kerja dan

sumber daya lokal serta meningkatkan sumber daya manusia agar dapat menjadi

wirausaha yang tangguh, (3) usaha kecil dipandang sebagai sarana

pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha dan pendapatan,

karena jumlahnya terbesar di perkotaan maupun pedesaan. Secara mikro,

pentingnya wirausahawan adalah menanggung risiko dan ketidakpastian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

5

mengkombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk

menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.

Keinginan berwirausaha tidak begitu saja terbentuk, namun perlu

dipelajari sepanjang perkembangan orang tersebut. Keinginan berwirausaha

tersebut dapat dibentuk dari interaksi sosial. Salah satu upaya dapat dilakukan

lewat mata pelajaran kewirausahaan di sekolah, dimana pelajarannya langsung

diorientasikan pada pekerjaan, sehingga dengan hal ini dapat menumbuhkan

jiwa kewirausahaan pada diri siswa. Proses belajar mengajar tersebut, pendidik

mengusahakan/menanamkan sikap positif terhadap wirausaha agar jiwa

kewirausahaan siswa dapat tumbuh dan berkembang. Selain dari prestasi belajar

dalam mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua dan tingkat

pendapatan orang tua merupakan hal yang dapat mempengaruhi jiwa

kewirausahaan pada siswa SMK. Dalam penelitian ini peneliti membedakan

jenis pekerjaan menjadi dua jenis, yaitu: (1) wirausaha, (2) bukan wirausaha.

Dalam hal ini peneliti akan melihat hubungan antara jenis pekerjaan orang tua

siswa yang berwirausaha dan bukan wirausaha dengan jiwa kewirausahaan

siswa SMK. Peneliti melihat pula dari segi tingkat pendapatan orang tua.

Tingkat pendapatan digunakan untuk membedakan antara orang tua siswa yang

mempunyai jumlah pendapatan tinggi dan orang tua yang mempunyai jumlah

pendapatan rendah. Dalam hal ini peneliti akan melihat hubungan antara tingkat

pendapatan orang tua dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK. Selain prestasi

belajar mata pelajaran kewirausahaan, pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

6

orang tua, peneliti melihat pula dari segi tempat tinggal siswa. Peneliti

membedakan tempat tinggal siswa yang berada di lingkungan wirausaha dan

bukan berada di lingkungan wirausaha. Dalam hal ini peneliti akan melihat pula

adakah hubungan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK.

Dalam penelitian lebih lanjut peneliti berusaha mengungkapkan apakah terdapat

hubungan antara prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan

orang tua, penghasilan orang tua, dan lingkungan tempat tinggal siswa dengan

jiwa kewirausahaan pada siswa SMK khususnya siswa kelas II Jurusan

Penjualan SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1 Klaten.

B. Batasan Masalah

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi jiwa kewirausahaan siswa

khususnya pada siswa SMK. Menurut Rinal A. Malem, K. Ginting

(Astuti, 2006:4), faktor tersebut dapat dibagi menjadi faktor dari luar atau faktor

eksternal yang terdiri dari pekerjaan orang tua, pengalaman orang tua,

kurikulum sekolah, kondisi lingkungan dan keluarga, masyarakat, dorongan

orang tua, dan teman, sistem perekonomian, politik, dan sebagainya. Sedangkan

faktor dari dalam diri manusia itu sendiri atau faktor internal ini berasal dari

pribadi masing-masing, misalnya kemampuan, pengetahuan, bakat, kegemaran,

sikap minat, inteligensi, jenis kelamin, usia dan yang lainnya. Dalam penelitian

ini faktor yang mempengaruhi jiwa kewirausahaan dibatasi oleh faktor prestasi

belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

7

pendapatan orang tua, dan tempat tinggal siswa. Faktor tersebut merupakan

faktor eksternal yang mempengaruhi jiwa kewirausahaan, dan penelitian ini

mengungkapkan pula faktor internal dari jiwa kewirausahaan siswa yang dapat

dilihat dari variabel prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan yang di

dalamnya terdapat kemampuan, pengetahuan dan yang lainnya.

C. Rumusan Masalah

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap hal-hal yang

mempengaruhi jiwa kewirausahaan pada siswa kelas II Jurusan Penjualan SMK

Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1 Klaten. Kemudian penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah dalam mengembangkan

mata pelajaran kewirausahaan agar dapat menimbulkan jiwa kewirausahaan

pada diri siswa, khususnya kelas II Jurusan Penjualan di SMK Kristen 2 Klaten

dan SMK Negeri 1 Klaten. Secara khusus pertanyaan yang dijawab dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah ada hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan

dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK?

2. Apakah ada hubungan pekerjaan orang tua (ayah) dengan jiwa

kewirausahaan siswa SMK?

3. Apakah ada hubungan pekerjaan orang tua (ibu) dengan jiwa

kewirausahaan siswa SMK?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

8

4. Apakah ada hubungan pendapatan orang tua (ayah) dengan jiwa

kewirausahaan siswa SMK?

5. Apakah ada hubungan pendapatan orang tua (ibu) dengan jiwa

kewirausahaan siswa SMK?

6. Apakah ada hubungan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan

siswa SMK?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dilakukannya penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan prestasi belajar mata pelajaran

kewirausahaan dengan jiwa kewirausahaan pada siswa SMK.

2. Untuk mengetahui hubungan pekerjaan orang tua (ayah) dengan jiwa

kewirausahaan pada siswa SMK.

3. Untuk mengetahui hubungan pekerjaan orang tua (ibu) dengan jiwa

kewirausahaan pada siswa SMK.

4. Untuk mengetahui hubungan pendapatan orang tua (ayah) dengan jiwa

kewirausahaan pada siswa SMK.

5. Untuk mengetahui hubungan pendapatan orang tua (ibu) dengan jiwa

kewirausahaan pada siswa SMK.

6. Untuk mengetahui hubungan tempat tinggal siswa dengan jiwa

kewirausahaan pada siswa SMK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

9

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Bagi sekolah

Diharapkan dapat memberikan pertimbangan bagi sekolah dalam

mengembangkan mata pelajaran kewirausahaan agar tumbuh jiwa

kewirausahaan dalam diri siswa SMK.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dapat dipakai sebagai tambahan bahan bacaan bagi perpustakaan Sanata

Dharma dan diharapkan dapat dipakai sebagai acuan dalam penelitian

lebih lanjut.

3. Bagi guru pengampu mata pelajaran kewirausahaan

Dapat dipakai sebagai bahan masukan bagi guru dalam membantu

menanamkan jiwa kewirausahaan pada diri siswa SMK sehingga nantinya

tumbuh keinginan untuk berwirausaha.

4. Bagi siswa

Dapat dipakai untuk mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi

untuk berwirausaha, sehingga dalam diri siswa tumbuh kesadaran untuk

berwirausaha sejak dini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Inti dan Hakikat kewirausahaan

Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak orang yang menafsirkan dan

memandang bahwa kewirausahaan adalah identik dengan apa yang dimiliki dan

dilakukan oleh usahawan atau wiraswasta. Pandangan tersebut kurang tepat

karena jiwa dan sikap kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh usahawan,

namun juga oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif,

misalnya petani, karyawan, pegawai pemerintah, mahasiswa, guru, pemimpin

proyek, dan lain sebagainya. Memang pada awalnya kewirausahaan dijumpai

dalam dunia bisnis, akan tetapi akhir-akhir ini berkembang dalam segala aspek

kehidupan, bahkan sering digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk

menjadi pimpinan suatu organisasi.

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan

inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang

menuju sukses (Suryana, 2006:2). Inti dari kewirausahaan menurut Drucker

(1969) melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya

peluang. Banyak orang, baik pengusaha maupun bukan pengusaha, meraih

sukses karena memiliki kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Karya dan

karsa hanya terdapat pada orang-orang yang berpikir kreatif. Tidak sedikit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

11

orang dan perusahaan yang berhasil meraih sukses karena memiliki kemampuan

kreatif dan inovatif. Proses kreatif dan inovatif tersebut biasanya diawali dengan

munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang

baru dan berbeda. Sedangkan dalam organisasi perusahaan, proses kreatif dan

inovatif dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan untuk meraih

pangsa pasar. Baik ide, pemikiran, maupun tindakan kreatif tidak lain adalah

untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan

berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan

untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber

daya dengan cara-cara baru dan berbeda, seperti:

1. pengembangan teknologi

2. penemuan pengetahuan ilmiah

3. perbaikan produk barang dan jasa yang ada

4. menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak

dengan sumber daya yang lebih efisien.

Kreativitas (creativity) adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-

cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang

(thinking new things). Sedangkan inovasi (innovation) adalah kemampuan

menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan

peluang (doing new things). Sesuatu yang baru dan berbeda yang diciptakan

wirausaha selain berbentuk hasil seperti barang dan jasa, juga bisa berbentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

12

proses seperti ide, metode, dan cara. Sesuatu yang baru dan berbeda yang

diciptakan melalui proses berpikir kreatif dan bertindak inovatif merupakan

nilai tambah yang akan menjadi keunggulan. Keunggulan inilah yang akan

menjadi daya saing yang diciptakan oleh para wirausaha. Dengan kata lain, nilai

tambah yang tercipta adalah sumber peluang bagi wirausaha. Kreativitas akan

muncul apabila wirausaha melihat sesuatu yang telah dianggap lama dan

berpikir sesuatu yang baru dan berbeda. Dengan demikian, sukses

kewirausahaan akan tercapai apabila seseorang berpikir dan melakukan sesuatu

yang baru atau sesuatu yang lama dengan cara-cara baru (Suryana, 2006:2-3).

Mata pelajaran kewirausahaan diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas pada

para siswa SMK misalnya melalui penciptaan sesuatu yang dapat menghasilkan

nilai jual.

B. Peran dan Fungsi Wirausaha

Fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat melalui dua pendekatan, yaitu

secara makro dan mikro. Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak,

pengendali dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Di AS, Eropa Barat, dan

negara-negara Asia, kewirausahaan menjadi kekuatan ekonomi negara tertentu,

sehingga negara-negara tersebut menjadi kekuatan ekonomi dunia yang kaya

dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi. Hasil-hasil dari

penemuan ilmiah, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi

rekayasa telah menghasilkan kreasi-kreasi baru dalam produk dan jasa-jasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

13

yang berskala global. Semua itu merupakan hasil proses dinamis wirausaha

yang kreatif. Bahkan, para wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan

kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Wirausahalah yang berani

mengambil risiko, memimpin, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Tanpa

dorongan, energi, dan dedikasi para wirausaha, pembentukan (formasi) investasi

pada perusahaan-perusahaan baru tidak akan pernah terjadi. Menurut JB Say

(Suryana, 2006:77), wirausaha adalah orang yang menggeser sumber-sumber

ekonomi dari produktivitas terendah menjadi produktivitas tertinggi.

Menurutnya, wirausahalah yang menghasilkan perubahan. Perubahan tersebut

dilakukan tidak dengan mengerjakan sesuatu yang lebih baik, tetapi dengan

melakukan sesuatu yang berbeda. Menurut Joseph Schumpeter

(Hermana, 2008), wirausahawan adalah seorang inovator yang

mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-

kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bantuk

(1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,

(2) memperkenalkan metode produksi baru, (3) membuka pasar yang baru

(new market), (4) memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen

baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter

mengaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks

bisnis serta mengaitkannya dengan kombinasi sumber daya.

Secara kualitatif, peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak

diragukan lagi, yaitu: (1) usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

14

nasional melalui berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, produksi,

penyalur, dan pemasaran bagi hasil produk-produk industri besar. Usaha kecil

berfungsi sebagai transformator antarsektor yang mempunyai kaitan ke depan

maupun ke belakang (Drucker, 1984:54), (2) usaha kecil dapat meningkatkan

efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada. Usaha

kecil sangat fleksibel, karena dapat menyerap tenaga kerja dan sumber daya

lokal serta meningkatkan sumber daya manusia agar dapat menjadi wirausaha

yang tangguh, (3) usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian

pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha dan pendapatan, karena

jumlahnya tersebar di perkotaan maupun pedesaan.

Secara mikro, peran wirausaha adalah menanggung risiko dan

ketidakpastian, mengkombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru

dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru. Dalam

melakukan fungsi mikronya, menurut Marzuki Usman

(Suryana, 2006:77), secara umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu:

1. sebagai penemu

2. sebagai perencana

Sebagai penemu wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan

produk baru, teknologi baru, ide-ide baru, organisasi baru. Sebagai perencana,

wirausaha berperan dalam merancang perencanaan perusahaan, strategi

perusahaan, ide-ide dalam perusahaan, organisasi perusahaan. Menurut Novel

(1999), wirausahawan diyakini memiliki peran yang sangat penting dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

15

perkembangan perekonomian. Peran ini muncul sebagai akibat dominasinya

dalam menentukan wajah perekonomian. Peran wirausahawan bagi

perekonomian tersebut adalah: (1) wirausahawan memiliki legitimasi moral

yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan dan menciptakan kesempatan kerja.

Karena target wirausahawan adalah masyarakat kelas menengah dan bawah,

(2) seorang wirausahawan memiliki visi bisnis, intuisi pengelolaan sumber

daya, adaptable terhadap perubahan lingkungan dan kemampuan untuk bekerja

sama secara intergral, (3) wirausahawan sebagai generator pembangunan

lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan,

kesejahteraan, (4) wirausahawan dengan usaha kecilnya memiliki kontribusi

terhadap pemerintah yaitu berupa pajak yang harus dibayarkan kepada

pemerintah, sehingga mampu membantu dalam jalannya perekonomian.

Menurut Zimmerer (Suryana, 2006:78), fungsi wirausaha adalah

menciptakan nilai barang dan jasa di pasar melalui proses mengkombinasikan

sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda untuk dapat melakukan

persaingan. Nilai tambah tersebut diciptakan melalui pengembangan teknologi

baru, penemuan pengetahuan baru, perbaikan produk dan jasa yang ada,

penemuan cara-cara yang berbeda untuk menyediakan barang dan jasa dalam

jumlah banyak dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit. Werner

Shombart (Suryana, 2006:78), membagi fungsi wirausaha menjadi tiga, yaitu:

(1) pemimpin industri, yang mulai sebagai teknisi atau tukang dalam satu

bidang keahlian, kemudian berhasil menemukan sesutau yang baru, bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

16

dengan disengaja melainkan karena hasil temuan dan kehebatan daya cipta,

(2) usahawan, yaitu orang yang menganalisis berbagai kebutuhan masyarakat,

merangsang kebutuhan untuk mendapat langganan baru. perhatiannya yang

paling utama adalah penjualan, (3) pemimpin keuangan, yaitu orang yang sejak

muda menekuni keuangan, mengumpulkan uang, dan menggabungkan sumber-

sumber keuangan.

Contoh nyata wirausahawan yang cukup baik dari lingkup Indonesia bisa

kita lihat lewat Reza Suryana. Lelaki asal Purwakarta ini telah mengembangkan

teknologi yang nyaris sangat sederhana dan mudah, yaitu menciptakan energi

alternative dengan membuat briket dari sampah yang telah ia pilah. Proses

pembuatannya pun sangat mudah, sampah organik di bakar di sebuah lubang

sampai menjadi arang. Arang lalu ditumbuk, dihaluskan, dan disaring menjadi

bubuk. Setelah diberi campuran perekat, bubuk lalu dicetak. Setelah dijemur

sampai kadar airnya hilang, terbentuklah briket sampah yang siap pakai. 1 Kg

briket ini berisi 30 batang dan bisa menyala hingga lima jam, untuk harga ia jual

Rp 1.700. Reza tidak berusaha mematenkan hasil inovasinya ini dengan alasan

ia ingin masyarakat bisa membuat briket sendiri. Bahkan ke depan Reza akan

mengembangkan bahan bakar gas dari eceng gondok (Cokro, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

17

C. Ide dan Peluang Kewirausahaan

1. Ide Kewirausahaan

Wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui

inovasi. Keberhasilan dapat dicapai apabila wirausaha menggunakan

produk, proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali

perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan instrumen penting untuk

memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang baru dan

menciptakan nilai. Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak

perekonomian terletak pada kreasi baru untuk menciptakan nilai secara

terus menerus. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah

semua tantangan menjadi peluang melalui ide-ide dan akhirnya menjadi

pengendali usaha. Semua tantangan bisa menjadi peluang apabila terdapat

inovasi, misalnya menciptakan permintaan melalui penemuan baru.

Dengan penemuan baru, para pengusaha perusahaan mengendalikan pasar,

dan akhirnya membuat konsumen-konsumen kepada produsen. Dengan

demikian, produsen tidak lagi bergantung pada konsumen seperti falsafah

pemasaran yang konvensional.

Menurut Zimmerer (Suryana, 2006:84), ide-ide yang berasal dari

wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di

pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai-nilai potensial di pasar sekaligus

menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-

nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

18

mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi dengan cara mengurangi

kemungkinan risiko melalui strategi yang proaktif, menyebarkan risiko

pada aspek yang paling mungkin, dan mengelola risiko yang

mendatangkan nilai atau manfaat.

2. Sumber-Sumber Potensial Peluang

Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka

wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara

terus menerus. Proses penjaringan ide atau disebut screening merupakan

suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan

jasa riil. Menurut Suryana (2006:85), langkah dalam penjaringan ide dapat

dilakukan sebagai berikut:

a) Menciptakan produk baru dan berbeda

Ketika ide dimunculkan secara riil atau nyata, misalnya dalam

bentuk barang dan jasa baru, maka produk dan jasa tersebut harus

berbeda dengan produk dan jasa yang ada di pasar. Selain itu, produk

dan jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pembeli atau

penggunanya. Agar berguna, barang dan jasa harus bernilai bagi

konsumen, baik pelanggan maupun konsumen potensial lainnya. Oleh

sebab itu, wirausaha harus benar-benar mengetahui perilaku konsumen

di pasar. Dalam mengamati perilaku pasar, paling sedikit ada dua

unsur pasar yang perlu diperhatikan yaitu permintaan terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

19

barang/jasa yang dihasilkan dan waktu penyerahan dan waktu

permintaan barang/jasa.

Dengan demikian, jelaslah bahwa wirausaha yang sukses perlu

menciptakan produk dan jasa unggul yang memberikan nilai kepada

konsumen. Misalnya, apakah produk-produk barang dan jasa tersebut

dapat meningkatkan efisiensi bagi pemakainya? Berapa besarnya?

Apakah perbaikan dalam efisiensi dapat diketahui juga oleh pembeli

potensial? Berapa persen target yang ingin dicapai dari segmentasi

pasar tersebut? Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas penting dalam

menciptakan peluang.

Secara implisit apabila wirausaha baru berfokus pada segmen

pasar, maka secara spesifik peluang itu akan sangat tergantung pada

perilaku segmen pasar. Kemampuan untuk memperoleh peluang itu

sendiri sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk

menganalisis pasar, meliputi aspek kemampuan menganalisis

demografi pasar, kemampuan menganalisis sifat serta tingkah laku

pesaing, dan kemampuan menganalisis keunggulan bersaing dan

kevakuman pesaing yang dapat dijadikan sebagai peluang.

b) Mengamati pintu peluang

Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki

pesaing, misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk

baru, pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

20

dukungan keuangan, dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki

pesaing di pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi

pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemaham-kelemahan dan

risiko pesaing dalam menanamkan modal barunya. Menurut Zimmerer

(Suryana, 2006:87), ada beberapa keadaan yang dapat dijadikan

sebagai peluang, yaitu: (1) produk baru harus segera dipasarkan dalam

jangka waktu yang relatif singkat, (2) kerugian teknik harus rendah.

Oleh karena itu, penggunaan teknik harus dipertimbangkan

sebelumnya, (3) saat dimana pesaing tidak begitu agresif untuk

mengembangkan strategi produknya, (4) pesaing tidak memiliki

teknologi canggih, (5) pesaing sejak awal tidak memiliki strategi

dalam mempertahankan posisi pasarnya, (6) perusahaan baru memiliki

kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.

c) Analisis produk dan proses produksi secara mendalam.

Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan

kualitas produk yang dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya

yang dikeluarkan untuk membuat produk tersebut? Apakah biaya yang

kita keluarkan lebih efisien daripada biaya yang dikeluarkam oleh

pesaing?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

21

d) Menaksir biaya awal

Yaitu biaya yang diperlukan oleh usaha baru. Dari mana

sumbernya dan untuk apa digunakan? Berapa yang diperlukan untuk

operasi, perluasan, dan biaya lainnya?

e) Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi

Misalnya risiko teknik, finansial, dan pesaing. Risiko pesaing

adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan

posisinya di pasar. Risiko teknik berhubungan dengan proses

pengembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan atau

menyangkut suatu objek penentu apakah ide secara aktual dapat

ditranformasi menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas

dan karakteristiknya. Risiko finansial adalah risiko yang timbul

sebagai akibat ketidakcukupan finansial, baik dalam tahap

pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan

mempertahankan perusahaan untuk mendukung biaya produk baru.

Analisis kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman

(strenght, weakness, opportunity, and threat---SWOT) sangat penting

dalam menciptakan keberhasilan perusahaan baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

22

D. Karakteristik, Sikap dan Kepribadian Wirausaha

1. Karakteristik kewirausahaan

Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan

konsep yang berbeda-beda. Meredith (1996:5-6), misalnya

mengungkapkan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut:

Tabel II.1 Karakteristik dan Watak Kewirausahaan

KARAKTERISTIK WATAK • Percaya diri dan optimis Memiliki kepercayaan diri yang

kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain, dan individualistis.

• Berorientasi pada tugas dan hasil

Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.

• Berani mengambil risiko dan menyukai tantangan

Mampu mengambil risiko yang wajar

• kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.

• keorisinilan Inovatif, kreatif, fleksibel. • berorientasi pada masa

depan Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan

a. Percaya diri

Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan

seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan

(Soesarsono, 1988:33). Dalam praktik, sikap dan kepercayaan diri

merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

23

menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu

kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas,

dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri

cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai

keberhasilan (Suryana, 2006: 39).

Kepercayaan diri ini bersifat internal, sangat relatif, dinamis, dan

banyak ditentukan oleh kemampuan untuk memulai, melaksanakan,

dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Orang yang percaya diri memiliki

kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis,

berencana, efektif, dan efisien. Kepercayaan diri juga selalu

ditunjukkan oleh ketenangan, ketekunan, kegairahan, dan kemantapan

dalam melakukan pekerjaan.

Keberanian yang tinggi dalam mengambil risiko dan perhitungan

matang yang diikuti dengan optimisme harus disesuaikan dengan

kepercayaan diri. Oleh sebab itu, optimisme dan keberanian

mengambil risiko dalam menghadapi suatu tantangan dipengaruhi oleh

kepercayaan diri. Kepercayaan diri juga ditentukan oleh kemandirian

dan kemampuan diri sendiri. Seseorang yang memiliki kepercayaan

diri yang tinggi relatif lebih mampu menghadapi dan menyelesaikan

masalah sendiri tanpa menunggu bantuan orang lain.

Kepercayaan diri di atas, baik langsung maupun tidak langsung,

mempengaruhi sikap mental seseorang. Gagasan, karsa, inisiatif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

24

kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras, semangat

berkarya, dan sebagainya banyak dipengaruhi oleh tingkat

kepercayaan diri seseorang yang berbaur dengan pengetahuan

ketrampilan dan kewaspadaannya (Soesarsono, 1988:37). Kepercayaan

diri merupakan landasan yang kuat untuk meningkatkan karsa dan

karya seseorang. Sebaliknya, setiap karya yang dihasilkan akan

menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan diri. Kreativitas,

inisiatif, kegairahan kerja, dan ketekunan akan banyak mendorong

seseorang untuk mencapai karya yang memberikan kepuasan batin,

yang kemudian akan memperterbal kepercayaan diri. Pada gilirannya,

orang yang memiliki kepercayaan diri akan memiliki kemampuan

untuk bekerja sendiri dalam mengorganisasi, mengawasi, dan meraih

kesuksesan (Soeparman, 1997: 12). Kunci keberhasilan dalam bisnis

adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh sebab itu, wirausaha yang

sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri

(Wirasasmita, 1994:2).

b. Berorientasi pada tugas dan hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah

seseorang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi,

berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,

mempunyai dorongan kuat, dan berinisiatif. Berinisiatif artinya selalu

ingin mencari dan memulai sesuatu. Untuk memulai diperlukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

25

adanya niat dan tekad yang kuat serta karsa yang besar. Sekali sukses

atau berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga

usahanya semakin maju dan berkembang. Dalam kewirausahaan,

peluang hanya diperoleh apabila terdapat inisiatif. Perilaku inisiatif ini

biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman selama

bertahun-tahun, dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin

diri, berpikir kritis, tanggap, dan semangat berprestasi.

c. Keberanian mengambil risiko

Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan

salah satu nilai dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau

mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut

Angelita S. Bajaro, seorang wirausaha yang berani menanggung risiko

adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan

dengan cara yang baik (Wirasasmita, 1994:2). Wirausaha adalah orang

yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk

mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang

menantang. Oleh sebab itu, wirausaha yang menyukai risiko yang

terlalu rendah atau terlalu tinggi. Risiko yang terlalu rendah akan

memperoleh sukses yang relatif rendah. Sebaliknya, risiko yang tinggi

kemungkinan memperoleh sukses yang tinggi, tetapi dengan

kegagalan yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, ia akan lebih menyukai

risiko yang seimbang (moderat). Dengan demikian, keberanian untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

26

menanggung risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah

pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan realistis.

Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan

tugas-tugasnya secara realistis. Situasi risiko kecil dan situasi risiko

tinggi dihindari karena sumber kepuasan tidak mungkin didapat pada

masing-masing situasi tersebut. Artinya, wirausaha menyukai

tantangan yang sukar namun dapat dicapai

(Meredith, 1996:37). Wirausaha menghindari situasi risiko yang

rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang

tinggi karena ingin berhasil. Dalam situasi risiko dan ketidakpastian

inilah wirausaha mengambil keputusan yang mengandung potensi

kegagalan atau keberhasilan. Pada situasi ini, menurut Meredith

(1996:38), ada dua alternatif atau lebih yang harus dipilih, yaitu

alternatif yang mengandung risiko dan alternatif yang konservatif.

Pilihan terhadap risiko ini sangat bergantung pada daya tarik setiap

alternatif, siap untuk mengalami kerugian, dan kemungkinan relatif

untuk sukses atau gagal.

Pemilihan sangat ditentukan oleh kemampuan wirausaha untuk

mengambil risiko. Selanjutnya, kemampuan untuk mengambil risiko

ditentukan oleh keyakinan pada diri sendiri, kesediaan menggunakan

kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

27

memperoleh keuntungan, kemungkinan menilai situasi risiko yang

realistis.

Di atas, dikemukakan bahwa pengambilan risiko berkaitan

dengan kepercayaan diri sendiri. Artinya, semakin besar keyakinan

seseorang pada kemampuan sendiri, maka semakin besar keyakinan

orang tersebut akan kesanggupan untuk mempengaruhi hasil dan

keputusan, dan semakin besar pula kesediaan seseorang untuk

mencoba apa yang menurut orang lain sebagai risiko

(Meredith, 1996:39). Jadi, pengambil risiko lebih menyukai tantangan

dan peluang. Oleh sebab itu, pengambil risiko ditemukan pada orang-

orang yang inovatif dan kreatif yang merupakan bagian terpenting dari

perilaku kewirausahaan.

d. Kepemimpinan

Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat

kepemimpinan, kepeloporan, dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil

berbeda, menjadi yang pertama, dan lebih menonjol. Dengan

menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu

menampilkan barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan

lebih cepat, lebih dulu, dan segera berada di pasar. Ia selalu

menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga menjadi

pelopor dalam proses produksi maupun pemasaran. Ia selalu

memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. Karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

28

itu, perbedaan bagi seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan

merupakan sumber pembaruan untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin

bergaul untuk mencari peluang dan terbuka terhadap kritik serta saran

yang kemudian dijadikan peluang. Dalam karya dan karsanya,

wirausaha selalu ingin tampil baru dan berbeda. Karya dan karsa yang

berbeda akan dipandang sebagai sesuatu yang baru dan dijadikan

peluang. Banyak hasil karya wirausaha yang berbeda dan dipandang

baru, seperti komputer, mobil, minuman, dan produk makanan

lainnya.

e. Keorisinilan: kreativitas dan inovasi

Nilai inovatif, kreatif, dan fleksibilitas merupakan unsur-unsur

keorisinilan seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang yang

kreatif dan yakin dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik

(Wirasasmita, 1994:7), dengan ciri-ciri tidak pernah puas dengan cara-

cara yang dilakukan saat ini, meskipun dengan cara tersebut cukup

baik, selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya, selalu ingin

tampil beda atau memanfaatkan perbedaan.

Hardvard’s Theodore Levit (Suryana, 2006:42), mengemukakan

definisi inovasi dan kreativitas lebih mengarah pada konsep berpikir

dan bertindak yang baru. Kreativitas adalah kemampuan menciptakan

gagasan dan menemukan cara baru dalam melihat permasalahan dan

peluang yang ada. Sedangkan inovasi adalah kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

29

mengaplikasikan solusi yang kreatif terhadap permasalahan dan

peluang yang ada untuk lebih memakmurkan kehidupan masyarakat.

Jadi, kreativitas adalah kemampuan menciptakan gagasan baru,

sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru. Oleh karena

itu, menurut Levitt, kewirausahaan adalah berpikir dan bertindak

sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara

baru.

Menurut Zimmerer (Suryana, 2006:42), dalam bukunya

Entrepreneurship and The New Venture Formation, mengungkapkan

bahwa: “Sometimes creativity involves generating something from

nothing. However, creativity is more likely to result in collaborating

on the present, in putting old things together in new ways, or in taking

something away to create something simpler or better.”

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas

mengandung pengertian penciptaan atas sesuatu yang awalnya tidak

ada, hasil kerja masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara

yang baru, menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana

dan lebih baik. Menurut Zimmerer, ide-ide kreativitas sering muncul

ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berpikir sesuatu yang

baru dan bebeda. Oleh karena itu, kreativitas adalah menciptakan

sesuatu yang sebelumnya tidak ada menjadi ada. Rahasia

kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

30

terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan

masalah dan meraih peluang yang dihadapi setiap hari. Berinisiatif

adalah mengerjakan sesuatu tanpa menunggu perintah. Kebiasaan

berinisiatif akan melahirkan kreativitas (daya cipta) setelah dibiasakan

berulang-ulanng dan melahirkan inovasi. Gerschenkron

(Suryana, 2006:43), seorang ahli yang menonojolkan inovasi sebagai

sarana kepribadian menuju kewirausahaan modern menemukakan

bahwa wirausaha adalah orang yang bertugas memecahkan keputusan-

keputusan ekonomi.

Pokok-pokok pikiran Gerschenkron di atas pada dasarnya sejalan

dengan pokok-pokok pikiran Everett E. Hagen

(Suryana, 2006:43), mengemukakan ciri-ciri kepribadian inovasi yang

kreatif sebagai berikut:

1) Openness to experience, yaitu terbuka terhadap

pengalaman.Wirausaha selalu berminat dan tanggap terhadap

gejala di sekitar kehidupannya dan sadar bahwa di dalamnya

terdapat individu yang berperilaku sistematis.

2) Creative imagination, yaitu kreatif dalam berimajinasi.

Wirausaha memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh

imajinasi.

3) Confidence and content in one’s own evaluation, yaitu cakap dan

memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

31

4) Satisfaction in facing and attacking problems and in resolving

confusion or inconsistency, yaitu selalu memiliki kepuasan

dalam menghadapi dan memecahkan persoalan.

5) Has a duty or responsibility to achive, yaitu memiliki tugas dan

rasa tanggung jawab untuk berprestasi.

6) Intelligence and energetic, yaitu memiliki kecerdasan dan

energik.

f. Berorientasi ke masa depan

Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang

memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena memiliki

pandangan yang jauh ke masa depan, maka ia selalu berusaha untuk

berkarsa dan berkarya. Kuncinya adalah kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada

saat ini. Meskipun terdapat risiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah

untuk mencari peluang dan tantangan demi pembaruan masa depan.

Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas

dengan karsa dan karya yang sudah ada saat ini. Oleh sebab itu, ia

selalu mempersiapkannya dengan mancari suatu peluang.

Ahli lain, seperti M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer

(Suryana, 2006:24), mengemukakan delapan karakteristik

kewirausahaan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

32

1. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab

atas usaha-usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki

rasa tanggung jawab akan selalu mawas diri.

2. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih risiko yang

moderate, artinya selalu menghindari risiko, baik yang terlalu

rendah maupun terlalu tinggi.

3. Confidence in their ability to success, yaitu memiliki

kepercayaan diri untuk memperoleh kesuksesan.

4. Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan

balik dengan segera.

5. High level of energy, yaitu memliki semangat dan kerja keras

untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih

baik.

6. Future orientation, yaitu berorientasi serta memiliki perspektif

dan wawasan jauh ke depan.

7. Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam

mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai

tambah.

8. Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai

prestasi daripada uang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

33

g. Memiliki tanggung jawab

Ide dan perilaku seorang wirausaha tidak lepas dari tuntutan

tanggung jawab. Oleh karena itulah komitmen sangat diperlukan

dalam pekerjaan sehingga mampu melahirkan tanggung jawab.

Indikator orang yang bertanggung jawab adalah berdisiplin, penuh

komitmen, bersunguh-sungguh, jujur, berdedikasi tinggi, dan

konsisten.

h. Memiliki kemandirian atau ketidaktergantungan terhadap orang lain.

Orang yang mandiri adalah orang yang tidak suka mengandalkan

orang lain namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang

dimilikinya sendiri. Intinya adalah kepandaian dalam pemanfaatan

potensi diri tanpa harus diatur oleh orang lain. Seseorang yang

memiliki jiwa wirausaha juga mempunyai sifat tegar dan tahan uji,

ulet dan penuh semangat, selain itu biasanya mereka menetapkan

standarnya sendiri dan bergerak berdasarkan target-target yang telah

ditentukan serta seorang yang pekerja keras, cerdas, dan fleksibel.

2. Sikap dan Kepribadian Seorang Wirausaha

Alex Inkeles, dan David H. Smith (Suryana, 2006:49), adalah

beberapa ahli yang mengemukakan tentang kualitas dan sikap orang

modern. Menurut Inkeles, kualitas manusia modern tercermin pada orang

yang berpartisipasi dalam produksi modern yang di manifestasikan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

34

bentuk sikap, nilai dan tingkah laku dalam kehidupan sosial. Ciri-cirinya

meliputi keterbukaan terhadap pengalaman baru, selalu membaca

perubahan sosial, lebih realistis terhadap fakta dan pendapat, berorientasi

pada masa kini dan masa yang akan datang bukan pada masa lalu,

berencana, percaya diri, memiliki aspirasi, berpendidikan dan mempunyai

keahlian, respek, hati-hati, serta memahami produksi.

Menurut Harsojo (Suryana, 2006:50), modernisasi merupakan sikap

yang menggambarkan keterbukaan bagi pembaruan dan perubahan,

kesanggupan membentuk pendapat secara demokratis, orientasi pada masa

kini dan masa depan, keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri,

keyakinan terhadap kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

anggapan bahwa keberhasilan merupakan hasil prestasi.

Orang yang terbuka terhadap pengalaman-penngalaman baru akan

lebih siap untuk menanggapi segala peluang, tantangan, dan perubahan

sosial, misalnya dalam mengubah standar hidup. Orang-orang yang

terbuka terhadap ide-ide baru merupakan wirausaha yang inovatif dan

kreatif. Menurut Yurgen Kocka (1975), pandangan yang luas dan dinamis

serta kesediaan untuk pembaruan bisa lebih cepat berkembanng dalam

lapangan industri, tidak lepas dari latar belakang pendidikan, dan

pengalaman perjalanan yang banyak (Wirasasmita, 1982:44). Dalam

kontek ini juga dijumpai perpaduan yang nyata antara usaha perdagangan

yang sistematis dan rasional dengan kemampuan bereaksi terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

35

kesempatan-kesemapatan yang didasari keberanian berusaha. Wirausaha

adalah pribadi unggul yang mencerminkan pribadi yang luhur dan sifat

yang pantas diteladani, karena atas dasar kemampuannya sendiri dapat

melahirkan suatu sumbangsih dan karya untuk kemajuan kemanusiaan

yang berlandaskan kebenaran dan kebaikan.

Wirausaha sebenarnya adalah seorang inovator atau individu yang

mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi

sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat dan

kemampuan serta pikiran untuk menaklukkan cara berpikir yang tidak

berubah, dan mempunyai kemampuan untuk bertahan terhadap oposisi

sosial (Heijrachman, 1982:1). Wirausaha berperan dalam mencari

kombiasi-kombinasi baru yang merupakan gabungan dari lima proses

inovasi, yaitu menemukan pasar baru, pengenalan barang-barang baru,

metode produksi baru, sumber penyediaan bahan mentah baru, serta

organisasi industri baru. Wirausaha merupakan inovator yang dapat

menggunakan kemampuan untuk mencari kreasi-kreasi baru.

Dalam perusahaan, wirausaha adalah seorang inisiator atau

organisator penting. Menurut Dusselman (Suryana, 2006:50), seseorang

yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola-pola tingkah laku

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

36

a. Inovasi, yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan, dan menerima

ide-ide baru.

b. Keberanian untuk menghadapi risiko, yaitu usaha untuk menimbang

dan menerima risiko dalam mengambil keputusan dan menghadapi

ketidakpastian.

c. Kemampuan manajerial, yaitu usaha yang dilakukan untuk

melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, meliputi perencanaan,

koordinasi, menjaga kelancaran usaha, mengawasi dan mengevaluasi

usaha

d. Kepemimpinan, yaitu usaha memotivasi, melaksanakan, dan

mengarahkan tujuan usaha.

E. Proses Kewirausahaan

1. Faktor Pemicu Kewirausahaan

McClelland (Suryana, 2006:62), mengemukakan bahwa

kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai,

dan status kewirausahaan atau keberhasilan.

Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor interal dan

eksternal. Faktor-faktor internal meliputi hak kepemilikan

(property right—PP), kemampuan/kompetensi (abiliy/competency—C),

dan insensif (incentive—I), sedangkan faktor eksternal meliputi

lingkungan (environment—E). Menurut Soedjono (1993), karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

37

kemampuan afektif mencakup sikap, nilai, aspirasi, perasaan, dan emosi

yang semuanya sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang ada,

maka dimensi kemampuan afektif dan kemampuan kognitif merupakan

bagian dari pendekatan kemampuan kewirausahaan. Jadi, kemampuan

berwirausaha merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam

mengkombinasikan kreatifitas, inovasi, kerja keras, dan keberanian

menghadapi risiko untuk memperoleh peluang.

2. Ciri-Ciri Penting Tahap Permulan dan Pertumbuhan Kewirausahaan

Menurut Suryana (2006:64), proses pertumbuhan kewirausahaan

pada usaha kecil tersebut memiliki tiga ciri penting, yaitu:

a. tahap imitasi dan duplikasi

b. tahap duplikasi dan pengembangan

c. tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda.

Pada tahap pertama, yaitu proses imitasi dan duplikasi, para

wirausaha mulai meniru ide dari orang lain, misalnya menciptakan jenis

produk yang sudah ada, baik dari segi teknik produksi, disain,

pemrosesan, organisasi usaha, ataupun pola pemasarannya. Keterampilan

pada tahap awal ini diperoleh melalui magang ataupun pengalaman

pribadi, baik dari lingkungan keluarga maupun orang lain. Akan tetapi,

tidak sedikit pula wirausaha yang berhasil karena mempraktekan hasil

pengamatannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

38

Selanjutnya, pada tahap duplikasi dan pengembangan, para

wirausaha mulai mengembangkan ide-ide barunya. Pada tahap duplikasi

produk, misalnya wirausaha mulai mengembangkan produknya melalui

diversifikasi dan diferensiasi dengan disain baru, begitu pula dengan

kegiatan organisasi usaha dan pemasaran. Meskipun pada tahap ini

terjadi perkembangan yang lambat dan cenderung kurang dinamis,

namun sudah ada sedikit perubahan. Misalnya disain dan teknik yang

cenderung monoton mungkin berubah tiga sampai lima tahun sekali,

pemasaran cenderung dikuasai bentuk-bentuk monopsoni oleh para

pedagang pengumpul pada usaha kecil pada umumnya. Beberapa

wirausaha ada juga yang mengikuti model pemasaran dan cenderung

berperan sebagai pengikut pasar (market flower) dan beberapa

perusahaan lagi mengikuti kehendak pedagang pengumpul.

Kemudian, tahap berikutnya adalah menciptakan sesuatu yang baru

dan berbeda melalui ide-ide sendiri sampai terus berkembang. Pada tahap

ini, wirausaha biasanya mulai bosan dengan proses produksi yang ada,

keingintahuan dan ketidakpuasan terhadap hasil yang sudah ada mulai

timbul sehingga tercipta semangat dan keinginan untuk mencapai hasil

yang lebih unggul. Pada tahap ini organisasi usaha juga mulai diperluas

dengan skala yang lebih luas, penciptaan produk sendiri berdasarkan

pengamatan pasar dan kebutuhan konsumen, serta adanya keinginan

untuk menjadi penantang, bahkan pemimpin pasar. Produk-produk unik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

39

yang digerakkan oleh pasar mulai diciptakan dan disesuaikan dengan

perkembangan teknik yang ada. Beberapa industri kecil, misalnya

industri kecil sepatu dan konveksi mulai menantang pasar, sedangkan

industri lainnya yang menggunakan teknik produksi tradisional dan semi

modern masih menjadi pengikut pasar.

3. Langkah Menuju Keberhasilan Berwirausaha

Dun Steinhoff & John F. Burgess (Suryana, 2006:66),

mengemukakan beberapa karakteristik yang diperlukan untuk mencapai

pengembangan keberhasilan berwirausaha sebagai berikut:

Untuk menjadi wirausaha yang sukses, seseorang harus memiliki

ide dan visi bisnis yang jelas serta kemauan dan keberanian untuk

menghadapi risiko, baik waktu maupun uang. Apabila ada kesiapan

dalam menghadapi risiko, langkah berikutnya adalah membuat

perencanaan usaha, mengorganisasikan, dan menjalankannya. Agar usaha

tersebut berhasil, selain harus bekerja keras sesuai dengan urgensinya,

wirausaha harus mampu mengembangkan hubungan, baik dengan mitra

usaha maupun semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

40

Gambar II.1 Langkah Menuju Kewirausahaan yang Berhasil

F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jiwa Wirausaha

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi jiwa kewirausahaan siswa

khusunya pada siswa SMK. Menurut Rinal A Malem, K. Ginting

(Astuti, 2006:4), faktor tersebut dapat dibagi menjadi faktor dari luar atau faktor

eksternal yang terdiri dari pekerjaan orang tua, pengalaman orang tua,

kurikulum sekolah, kondisi lingkungan dan keluarga, masyarakat, dorongan

orang tua dan teman, sistem perekonomian, politik, dan sebagainya. Sedangkan

faktor dari dalam diri manusia itu sendiri atau faktor internal ini berasal dari

pribadi masing-masing, misalnya kemampuan, pengetahuan, bakat, kegemaran,

sikap minat, inteligensi, jenis kelamin, usia dan yang lainnya. Dalam penelitian

ini, peneliti membatasi faktor yang mempengaruhi jiwa kewirausahaan, yaitu

prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan yang dilihat dari nilai

kewirausahaan, pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

tinggal siswa.

IDE Kemauan

Kemampuan

Semangat Dan

Kerja keras

Loyalitas dan

tanggung

jawab

WIRAUSAHA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

41

1. Prestasi Belajar Mata Pelajaran kewirausahaan

Kewirausahaan sebagai satu mata pelajaran diberikan pada jenjang

pendidikan di sekolah-sekolah menengah kejuruan (SMK) seperti halnya

di STM, SMEA, dsb. Jenis mata pelajaran ini dalam struktur kurikulum

sekolah termasuk ke dalam kelompok mata pelajaran adaptif. Kelompok

mata pelajaran adaptif sangat cocok diberikan karena menyangkut

pemahaman teori, konsep, dan landasan berpikir untuk mengimbangi dan

menindaklanjuti kelompok mata pelajaran produktif yang nantinya

menjadi spesialisasi mereka (Sriyanto, 2008).

Pendidikan kewirausahaan sangat penting, relevan, dan strategis

sifatnya untuk diberikan di tingkat SMK. Tidak hanya berbicara konteks

kepentingan sekarang, tetapi juga masa yang akan datang. Dalam hal ini

ada beberapa tinjauan terkait perlunya pendidikan kewirausahaan

diberikan di tingkat pendidikan SMK. Menurut Kompik (2008), tinjauan-

tinjauan tersebut meliputi tinjauan filosofis, yuridis, psikologis, pragmatis,

dan kurikulum. Secara filosofis, hakikat pendidikan adalah upaya

mengubah perilaku peserta didik agar menjadi lebih baik dalam banyak

hal baik pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Pemberian mata

pelajaran kewirausahaan adalah upaya sistematis dunia pendidikan untuk

meningkatkan kemampuan daya pikir, sikap, dan keterampilan peserta

didik supaya sejak awal memiliki jiwa dan semangat entreprenership

(kewirausahaan) yang andal. Dalam mata pelajaran kewirausahaan ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

42

sejumlah konsep tentang kemandirian, pengambilan keputusan, potensi,

peluang usaha, dsb. Selain itu, pendidikan kewirausahaan memiliki

kesempatan untuk mendorong peserta didik secara perlahan, tetapi pasti

meninggalkan orientasi dan cita-cita hidup menjadi pekerja baik di

instansi swasta, maupun pemerintah yang jelas-jelas terbatas jumlahnya.

Ditinjau dari aspek yuridis, prinsip pendidikan bertujuan untuk

membentuk manusia Indonesia yang unggul, cerdas, mandiri,

bertanggunng jawab, dan demokratis. Output yang dihasilkan adalah

manusia paripurna yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan. Melalui

pendidikan kewirausahaan yang telah sejak dini diberikan di SMK, upaya

untuk meninngkatkan mutu keterampilan peserta didik dalam berbagai

sektor kehidupan serta kejelian dalam menangkap peluang usaha untuk

memperoleh pendapatan dari sektor-sektor informal menjadi semakin

terbuka lebar.

Secara psikologis konsep-konsep kewirausahaan sangat relevan

diberikan pada jenjang SMK. Pada masa-masa usia SMK berada pada

masa moratorium (pencarian jati diri). Pada usia inilah sebenarnya paling

tepat untuk menanamkan sejumlah cara pandang dan orientasi hidup baru

yang berada dari sebelumnya. Mengandalkan struktur kurikulum yang ada

sekarang ini terkait life skill dirasakan masih sangat dangkal dan belum

optimal. Pemberian pendidikan kewirausahaan dapat menjadi alternatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

43

solusi yang tentu saja bersifat praktis-pragmatis terhadap kebutuhan yang

diperlukan peserta didik. Pendidikan kewirausahaan dalam konteks

kurikulum KTSP memiliki fungsi yang sangat strategis untuk menggali

potensi dan keunggulan lokal dengan memberdayakan segenap

kemampuan daerah melalui inovasi dan kreasi yang tinggi dari putra

daerah masing-masing sehingga dapat memberikan nilai tambah ekonomi

dan lapangan kerja yang menjanjikan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menerapkan mata pelajaran

kewirausahaan dengan harapan agar para siswa mampu berprestasi dalam

bidang yang menjadi pilihannya. Prestasi seseorang dalam suatu kegiatan

sangat penting bagi dirinya dan kehidupannya. Orang yang berprestasi

peluangnya lebih besar untuk memperoleh kemajuan, baik dalam bidang

pekerjaan maupun dalam kehidupan yang akan dijalaninya. Oleh karena

itu SMK merupakan pencetak sekaligus penyedia karakter, prestasi belajar

di sekolah yang baik pada umumnya melancarkan jalan untuk

mendapatkan pekerjaan yang baik pula (Mahmud, 1989:82).

Apabila siswa memiliki prestasi belajar kewirausahaan yang tinggi,

mereka mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi dalam mengelola

usaha. Dalam pendidikan ternyata tingkat kemampuan diri siswa

memberikan dukungan untuk mendapatkan pekerjaan bagi yang ingin

mencari pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikan karena modal

pengetahuan wirausaha sudah terpenuhi. Dengan demikian dikembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

44

dugaan dalam penelitian ini bahwa siswa yang mempunyai prestasi belajar

kewirausahaan yang tinggi mempunyai derajat hubungan dengan jiwa

kewirausahaan.

2. Jenis Pekerjaan Orang Tua

Definisi jenis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(1995:410), adalah yang mempunyai ciri (sifat, keturunan, dsb) yang

khusus, macam, sedangkan pekerjaan adalah suatu bentuk atau macam

kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan.

Menurut Tanlain (2002:13), bekerja adalah semua kegiatan yang

dilakukan tiap orang untuk menghasilkan barang atau jasa yang

dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jenis pekerjaan orang

tua siswa yang satu belum tentu sama dengan jenis pekerjaan orang tua

siswa yang lain. Pekerjaan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Pekerjaan pokok

Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang

sebagai sumber utama dari penghasilan, yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat dari pekerjaan ini adalah

tetap. Apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak atau belum

mencukupi untuk keperluan hidup, maka perlu diusahakan adanya

penghasilan lain di luar penghasilan pokok, yang disebut sebagai

pekerjaan dengan penghasilan tambahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

45

b. Pekerjaan sampingan

Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan

oleh seseorang sebagai pekerjaan untuk memperoleh penghasilan

tambahan guna memenuhi kebutuhan hidup. Sifat pekerjaan

sampingan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok. Pekerjaan ini sama

seperti halnya pekerjaan pokok yaitu tidaklah sama untuk masing-

masing orang.

Dalam lingkungan keluarga, orang tua yang mempunyai jenis

pekerjaan berwirausaha, anak tersebut akan mempunyai kecakapan khusus

dalam bidang wirausaha yang dapat menyebabkan anak tersebut juga ingin

terjun dalam bidang wirausaha. Bermula dari keinginan ini akan

menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

Dalam penelitian ini jenis pekerjaan orang tua digolongkan menjadi

dua yaitu pekerjaan wirausaha dan pekerjaan bukan wirausaha. Jenis

pekerjaan orang tua yang berbeda diduga akan membedakan hubungan

jiwa kewirausahaan siswa. Orang tua sering mengambil peranan penting

dalam pemilihan jabatan pekerjaan sang anak karena rasa tanggung jawab

terhadap masa depan anak. Pada siswa yang pekerjaan orang tuanya

wirausaha, diduga derajat hubungan jiwa kewirausahaan siswa akan lebih

tinggi dibandingkan siswa yang jenis pekerjaan orang tuanya bukan

wirausaha. Hal ini disebabkan anak berada dalam kondisi lingkungan

pekerjaan berwirausaha yang dalam kehidupan sehari-harinya terbiasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

46

melihat cara kerja orang tuanya yang berwirausaha. Seorang anak sejak

kecil mempelajari perilaku dan kebiasaan orang tuanya dalam

berwirausaha. Perilaku dan kebiasaan orang tua ini diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari yakni sifat mandiri (misalnya anak dibiarkan

mencoba pakaian sendiri), percaya diri, sikap tidak takut gagal,

bertanggung jawab, tidak cepat puas, dan selalu berusaha lebih baik dari

sebelumnya (misalnya memberi semangat dan dorongan pada anak dengan

memuji). Sifat-sifat tersebut bersifat pengulangan sehingga menjadi

kebiasaan. Anak yang memiliki sifat- sifat di atas cepat atau lambat akan

terdorong untuk membuka usaha pribadi sesuai dengan minat dan

bakatnya. Sementara pada siswa dimana pekerjaan orang tuanya bukan

wirausaha derajat hubungan jiwa kewirausahaan siswa akan lebih rendah.

Hal ini disebabkan anak tidak berada dalam kondisi lingkungan pekerjaan

berwirausaha. Kondisi tersebut membuat anak tidak terbiasa dengan

pekerjaan bewirausaha sehingga anak kurang berminat dalam

berwirausaha. Dengan demikian dikembangkan dugaan dalam penelitian

ini bahwa perbedaan dalam hal jenis pekerjaan orang tua, berbeda pula

derajat hubungan jiwa kewirausahaan siswa.

3. Tingkat Pendapatan Orang Tua

Pengertian pendapatan sangat erat hubungannya dengan penghasilan

yaitu jumlah barang dan jasa yang diperoleh dari hasil kerja seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

47

Untuk memenuhi kebutuhan hidup suatu rumah tangga, maka sebuah

keluarga harus berusaha agar memperoleh pemasukan sebagai sumber

keuangan guna memenuhi kebutuhannya. Menurut Maslina

(Sumardi dan Hans-Dieter Evers, 1982:322), pendapatan orang tua adalah

jumlah penghasilan riil keluarga yang dipergunakan untuk mencukupi

kebutuhan bersama maupun perorangan dalam keluarga. Menurut Gilarso

(2006:63), pendapatan adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh

sebagai imbalan atau balas jasa sumbangan seseorang terhadap proses

produksi. Menurut Depdikbud (1978:24), pendapatan adalah semua

penghasilan yang diterima, baik berupa barang maupun nilai uang yang

diperoleh dari pihak lain sebagai balas jasa yang diberikan. Menurut

Sumardi dan Hans-Dieter Evers (1982:99), pada umumnya tingkat

pendidikan berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat, makin tinggi

pendidikan suatu masyarakat makin tinggi pula pendapatan serta status

sosial masyarakat tersebut.

Menurut Biro Statistik (Sumardi dan Hans-Dieter Evers, 1982:92),

pendapatan dan penerimaan keluarga dapat berbentuk:

a. Pendapatan berupa uang, yakni segala penghasilan berupa uang yang

bersifat regular dan diterima sebagai balas jasa. Sumbernya adalah

gaji dan upah, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan

bebas, hasil investasi seperti bunga dan pensiun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

48

b. Pendapatan berupa barang yakni segala pendapatan yang sifatnya

regular akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa, tetapi dapat

dapat diterima dalam bentuk barang dan jasa. Misalnya tunjangan

beras tunjangan kesehatan dan lain-lain.

c. Pendapatan lain-lain dari penerimaan barang dan jasa, yakni segala

penerimaan bersifat transfer redistributif dan biasanya membawa

perubahan dalam keuangan rumah tanga. Misalnya penjualan barang

yang dipakai, pinjaman uang, hasil undian dan penagihan piutang.

Dalam kondisi ekonomi keluarga cukup, seseorang akan mendapat

kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam-macam

kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan apabila tidak ada alat-alat.

Jadi anak yang berasal dari keluarga yang ekonominya cukup, mempunyai

kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan kemampuannya

daripada anak yang berasal dari keluarga yang ekonominya rendah.

Tinggi atau rendahnya pendapatan orang tua diduga menentukan

derajat hubungan jiwa kewirausahaan siswa. Pada siswa dimana

pendapatan orang tuanya tinggi, maka derajat hubungan jiwa

kewirausahaan siswa akan lebih tinggi dibandingkan siswa yang

pendapatan orang tuanya rendah. Hal ini disebabkan pada siswa dimana

pendapatan orang tua tinggi, tersedia modal material berupa fasilitas

sarana dan biaya untuk membuka usaha. Hal ini semakin menguatkan jiwa

kewirausahaan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

49

Sedangkan semakin rendah pendapatan orang tua, maka derajat

hubungan jiwa kewirausahaan siswa akan lebih rendah. Hal ini disebabkan

orang tua tidak memiliki ketersediaan modal material yang berupa fasilitas

sarana dan biaya untuk membuka usaha. Dengan demikian dikembangkan

dugaan dalam penelitian ini bahwa perbedaan dalam hal tingkat

pendapatan orang tua, berbeda pula derajat hubungan jiwa kewirausahaan

siswa.

4. Tempat Tinggal Siswa

Tempat tinggal adalah dimana seseorang berkedudukan serta

mempunyai hak dan kewajiban hukum (Ardian, 2007). Tempat tinggal

manusia pribadi disebut tempat kediaman. Dari istilah tersebut muncul

istilah perumahan dan permukiman. Perumahan adalah kelompok rumah

yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian

yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Sedangkan

permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan

lindung yang berfungsi sebagai lingkungn tempat tinggal/lingkungan

hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan

penghidupan. Menurut terjadinya peristiwa hukum terdapat empat jenis

tempat tinggal, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

50

a. Tempat tinggal yuridis: karena peristiwa hukum kelahiran,

perpindahan.

b. Tempat tinggal nyata: karena peristiwa hukum keberadaan

sesungguhnya.

c. Tempat tinggal pilihan: karena peristiwa hukum membuat perjanjian.

d. Tempat tinggal ikutan: karena peristiwa hukum keadaan status hukum

seseorang yang ditentukan oleh undang-undang.

Pengertian tempat tinggal sangat erat kaitannya dengan rumah

tinggal kita. Rumah merupakan gejala struktural yang bentuk dan

organisasinya sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya yang

dimilikinya, serta erat hubungannya dengan kehidupan penghuninya.

Makna simbolisme dan fungsi yang akan mencerminkan status

penghuninya, manusia sebagai penghuni, rumah, budaya serta

lingkungannya merupakan satu kesatuan yang erat, sehingga rumah

sebagai lingkungan binaan merupakan refleksi dari kekuatan sosial budaya

seperti kepercayaan, hubungan keluarga, organisasi sosial serta interaksi

sosial antar individu. Hubungan penghuni dengan rumahnya merupakan

hubungan saling ketergantungan, yakni manusia mempengaruhi rumah

dan sebaliknya rumah mempengaruhi penghuninya. Rumah bukan hanya

sebagai sarana kehidupan semata, tetapi lebih merupakan suatu proses

bermukim, yaitu kehadiran manusia sebagai penghuni dalam menciptakan

ruang hidup dalam rumah dan lingkungan sekitarnya. Nilai-nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

51

seutuhnya menempati tempat yang utama dalam proses perancangan

rumah, sehingga perilaku penghuni, keinginan serta kebutuhan penghuni

merupakan hal yang sangat menentukan kualitas dan bentuk rumah serta

lingkungannya. Rumah bukan sekedar barang mati, bukan hanya tempat

berteduh, tetapi lebih merupakan proses bermukim, sehingga penghuni

akan menemukan dirinya dan bisa merumah dengan baik dan kerasan.

Oleh karenanya rumah dapat diungkapkan dengan baik apabila dikaitkan

dengan manusia penghuninya serta menampung dinamika kehidupan

manusia yang bersifat multi dimensional. Rumah banyak ditentukan oleh

nilai-nilai, budaya penghuninya, iklim dan kebutuhan akan pelindung,

bahan bangunan, konstruksi dan teknologi, ekonomi, pertahanan serta

agama. Bentuk rumah sangat ditentukan oleh keterjangkauan ekonomi dan

pengaruh budaya, yang akan mempengaruhi pula bentuk fisik lingkungan

permukiman.

Seseorang yang tinggal di lingkungan permukiman, harus

memperhatikan interaksi sosialnya pula terhadap masyarakat setempat.

Masyarakat merupakan wadah yang dinamis untuk menabur benih-benih

kewirausahaan. Penaburan benih-benih kewirausahaan dapat berlangsung

dalam bentuk pendidikan luar sekolah. Disamping sebagai konsumen

pendidikan luar sekolah dapat juga menjadi produsen daripada tenaga-

tenaga pendidikan luar sekolah. Dikatakan demikian, karena masyarakat

sendiri terdiri dari bermacam-macam kelompok individu dengan taraf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

52

hidup serta peranan yang berbeda-beda. Masyarakat juga menjadi ajang

terjadinya berbagai peristiwa yang saling berpengaruh terhadap pola-pola

tingkah laku dan kehidupan manusia. Di dalam masyarakat terdapat

minat-minat, kebutuhan-kebutuhan, dan tujuan-tujuan hidup yang

berbeda-beda, dan bahkan sering terjadi konflik antar nilai, antar

kepentingan dan antar tujuan hidup daripada anggota masyarakat tersebut

(Ardian, 2007).

Dengan kenyataan di atas, maka terdapat peranan dan kehidupan

yang kompleks di kalangan masyarakat. Terletak dari berbagai persoalan

tersebut, maka masyarakat mempunyai peranan dan tanggung jawab yang

besar di dalam mewujudkan manusia berwirausaha. Pendidikan

kewirausahaan di lingkungan tempat tinggal siswa atau dapat dikatakan di

lingkungan masyarakat akan lebih berhasil apabila masyarakat memiliki

minat dan dorongan untuk hidup maju. Untuk itu perlu ada motivasi

kehidupan berwirausaha bagi segenap anggota masyarakat terutama pada

diri siswa. Usaha-usaha motivasi kewirausahaan dapat dilakukan secara

langsung ataupun tidak langsung.

Motivasi secara langsung dilakukan oleh para petugas dari dunia

usaha/industri yang bertindak memberikan penyuluhan atau keterangan-

keterangan tentang kewirausahaan kepada siswa, atau dengan

pengembangan praktik-praktik kewirausahaan seperti perkumpulan sosial

pemuda karang taruna yang mengadakan bazar saat memperingati hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

53

kemerdekaan atau kegiatan yang lain. Sedangkan motivasi secara tidak

langsung dapat dilakukan melalui berbagai macam media pendidikan

seperti radio, televisi, dan surat kabar.

Siswa tinggal dan hidup dalam lingkungan yang sebagian besar

adalah mereka yang bekerja, baik pegawai kantor, buruh, pengrajin, dan

tenaga kerja lainnya. Adanya pekerjaan yang mendominasi suatu daerah

akan sangat berpengaruh terhadap pilihan pekerjaan. Apabila dalam

masyarakat banyak dijumpai wirausahawan yang berhasil maka akan

mempengaruhi jiwa kewirausahaan pada diri siswa. Cenderung siswa

lulusan lebih tertarik untuk bekerja daripada melanjutkan pendidikan yang

lebih tinggi, karena lebih senang kalau akhirnya mereka bisa memperoleh

penghasilan sendiri yang didapatkan baik dari bekerja di kantor/pabrik

atau dari usahanya sendiri. Dengan demikian dikembangkan dugaan dalam

penelitian ini bahwa siswa yang berada di lingkungan wirausaha

mempunyai derajat hubungan dengan jiwa kewirausahaan daripada siswa

yang berada jauh di lingkungan wirausaha.

G. Kerangka Teoritik

1. Hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan dengan jiwa

kewirausahaan siswa SMK

Jiwa kewirausahaan adalah kemampuan berpikir kreatif dan

bertindak inovatif dalam rangka menciptakan peluang atau kesempatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

54

dalam dunia usaha. Mata pelajaran kewirausahaan diterapkan di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) dengan harapan agar para siswa mampu

berprestasi dalam bidang yang menjadi pilihannya. Prestasi belajar dapat

dilihat dari nilai rapor mata pelajaran kewirausahaan yang diduga

berpengaruh terhadap jiwa kewirausahaan siswa.

2. Hubungan pekerjaan orang tua dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK

Jiwa kewirausahaan adalah kemampuan berpikir kreatif dan

bertindak inovatif dalam rangka menciptakan peluang atau kesempatan

dalam dunia usaha. Jenis pekerjaan orang tua adalah macam pekerjaan

yang ditekuni orang tua sebagai sumber penghasilan yang diduga

berpengaruh terhadap jiwa kewirausahaan siswa.

3. Hubungan pendapatan orang tua dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK

Jiwa kewirausahaan adalah kemampuan berpikir kreatif dan

bertindak inovatif dalam rangka menciptakan peluang atau kesempatan

dalam dunia usaha. Pendapatan orang tua adalah jumlah penghasilan riil

keluarga untuk mencukupi kebutuhan keluarga yang diduga berpengaruh

terhadap jiwa kewirausahaan siswa.

4. Hubungan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK

Jiwa kewirausahaan adalah kemampuan berpikir kreatif dan inovatif

dalam rangka menciptakan peluang atau kesempatan dalam dunia usaha.

Tempat tinggal sangat erat kaitannya dengan masyarakat yang menjadi

ajang terjadinya berbagai peristiwa yang saling berpengaruh terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

55

pola-pola tingkah laku dan kehidupan manusia. Dalam hal ini diduga

siswa yang tempat tinggalnya berada di lingkungan wirausaha

berpengaruh terhadap jiwa kewirausahaan siswa.

Berdasarkan kajian teoritis, berikut ini digambarkan model

penelitian sebagai berikut:

Gambar II.2 Model Penelitian Jiwa Kewirausahaan

H. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian terdahulu relevan dan dijadikan acuan oleh penulis

merujuk pada penelitian Maria Gampang Sri Murdani yang berjudul “Hubungan

Antara Jiwa Kewirausahaan Dengan Minat Berwirausaha Siswa SMK Ditinjau

Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Kewirau sahaan

Pekerjaan

Orang Tua

Pendapatan Orang Tua

Tempat Tinggal

J I

W A

K E W I R A U S A H A A N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

56

mengetahui apakah: (1) ada hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat

berwirausaha ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua, (2) ada hubungan antara

jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat pendapatan

orang tua, (3) ada hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat

berwirausaha ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua pada siswa-siswi

jurusan penjualan di SMK Negeri I, SMK Kristen 2, dan SMK katolik di

Kabupaten Klaten. Penelitian yang dilakukan berupa studi kasus. Studi kasus

merupakan penelitian terhadap obyek tertentu, sehingga kesimpulan yang

diambil berdasarkan penelitian tersebut hanya berlaku bagi obyek yang diteliti

saja.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I, SMK Kristen 2, SMK

Katolik di Kabupaten Klaten pada bulan Desember 2006. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas penjualan di SMK Negeri I, SMK

Kristen 2, dan SMK Katolik Klaten.

Hasil penelitian ini adalah: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara

jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari jenis pekerjaan

orang tua, (2) ada hubungan positif dan signifikan antara jiwa kewirausahaan

dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua, (3) ada

hubungan positif dan signifikan antara jiwa kewirausahaan dengan minat

berwirausaha ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

57

I. Hipotesis

1. Ada hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan dengan jiwa

kewirausahaan siswa.

2. Ada hubungan pekerjaan orang tua (ayah) dengan jiwa kewirausahaan

siswa.

3. Ada hubungan pekerjaan orang tua (ibu) dengan jiwa kewirausahaan siswa.

4. Ada hubungan pendapatan orang tua (ayah) dengan jiwa kewirausahaan

siswa.

5. Ada hubungan pendapatan orang tua (ibu) dengan jiwa kewirausahaan

siswa.

6. Ada hubungan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

58

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis peneilitian yang dilakukan adalah studi kasus. “Studi kasus sering

dapat memberikan kemungkinan pada peneliti untuk memperoleh wawasan

yang mendalam mengenai aspek-aspek dasar perilaku manusia. Penyelidikan

intensif yang menjadi ciri teknik ini mungkin akan mengakibatkan

ditemukannya hubungan-hubungan yang tak terduga sebelumnya”

(Furchan, 1991: 416). Penelitian ini memaparkan hal-hal yang mempengaruhi

jiwa kewirausahaan pada kelas II jurusan penjualan SMK Kristen 2 Klaten dan

SMK Negeri 1 Klaten.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : SMK Kristen 2 dan SMK Negeri 1 Klaten

Waktu : Bulan Maret-April 2009

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

59

(Soegiyono, 2004:72). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK

Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1 Klaten tahun ajaran 2009/2010.

Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang memiliki populasi

(Sugiyono, 2004:55). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas II

jurusan penjualan di SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1 Klaten. Siswa

kelas II dipilih sebagai populasi penelitian karena siswa kelas II adalah siswa

yang sudah cukup lama tinggal di sekolah sehingga mereka telah mendapatkan

pengalaman belajar khususnya pelajaran kewirausahaan cukup lama juga

terlebih kelas II sudah ada program praktik industri yang mengharuskan siswa

untuk terjun langsung ke lapangan, sedangkan kelas I baru menyesuaikan diri

dengan lingkungan baru dan siswa kelas III disibukkan dengan persiapan

menghadapi ujian akhir. Peneliti menggunakan SMK Kristen 2 dan SMK

Negeri 1 Klaten karena kedua sekolah tersebut mewakili sekolah swasta dan

sekolah negeri. Selain itu kedua sekolah tersebut sering menjuarai kompetisi

sesuai keahlian mereka masing-masing. Rincian populasi penelitian disajikan

dalam tabel berikut:

Tabel III.1 Sampel Penelitian

Nama Sekolah Kelas Jumlah siswa SMK Kristen 2

Klaten Penjualan 1 Penjualan 2 Penjualan 3

38 36 39

SMK Negeri 1 Klaten

Penjualan 1 Penjualan 2

40 40

Jumlah seluruh siswa 193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

60

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Jiwa Kewirausahaan

Jiwa kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu

yang berbeda dengan yang lain serta mampu berpikir kreatif dan bertindak

inovatif dalam rangka menciptakan peluang atau kesempatan dalam dunia

usaha. Pengukuran variabel jiwa kewirausahaan dalam penelitian ini

didasarkan pada 12 (dua belas) indikator (Priyono dan Soerata, 2004:20),

yang meliputi: (a) percaya diri; (b) berorientasi pada tugas dan hasil;

(c) pengambilan risiko; (d) kepemimpinan; (e) keorisinilan;

(f) berorientasi ke masa depan; (g) tegar dan tahan uji; (h) menetapkan

standarnya sendiri dan bergerak berdasarkan target-target yang telah

ditentukan; (i) pekerja keras dan cerdas; (j) independen dan mandiri;

(k) bertanggung jawab; (l) fleksibel.

Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel jiwa

kewirausahaan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

61

Tabel III.2 Operasionalisasi Jiwa Kewirausahaan

No. Indikator Pertanyaan Positif No

Pertanyaan Negative No

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Percaya diri Berorientasi pada tugas dan hasil Pengambilan risiko Kepemimpinan Keorisinilan Berorientasi ke masa depan Tegar dan tahan uji, ulet dan tidak patah semangat Menetapkan standarnya sendiri dan begerak berdasarkan target-target yang telah ditentukan Pekerja keras dan cerdas Independen dan mandiri Bertanggung jawab Fleksibel

6, 9, 16, 18, 24, 32 1, 22, 25, 8, 34 2, 13, 30,31 3, 19 4 5, 10, 20, 21 12, 26 7 15, 33, 35 14 17 28

27 11, 23

Masing-masing pernyataan selanjutnya dinyatakan dalam 4 (empat) skala

pendapat sebagai berikut:

2. Variabel prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan

Mata pelajaran kewirausahaan diberikan di Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) dengan harapan agar para siswa mampu berprestasi

dalam bidang yang menjadi pilihannya. Siswa yang mempunyai prestasi

Pernyataan positif

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

4 3 2 1

Pernyataan negatif Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

62

belajar kewirausahaan yang tinggi, mereka mempunyai tingkat

pengetahuan yang tinggi dalam mengelola usaha. Dalam penelitian ini,

variabel mata pelajaran kewirausahaan akan dilihat dari nilai rapor atau

prestasi siswa dalam belajar kewirausahaan. Skala pengukuran variabel ini

adalah skor 1 untuk nilai kewirausahaan kurang dari Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) dan skor 2 untuk nilai kewirausahaan sama dengan

atau lebih besar dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

3. Variabel jenis pekerjaan orang tua

Jenis pekerjaan orang tua adalah suatu bentuk atau macam kegiatan

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan. Dalam

penelitian ini jenis pekerjaan orang tua dibedakan menjadi dua yaitu:

a. wirausaha

b. bukan wirausaha

Skala pengukuran variabel ini adalah nominal. Skor = 2 untuk

wirausaha dan skor = 1 untuk bukan wirausaha.

4. Variabel tingkat pendapatan orang tua

Tingkat pendapatan orang tua adalah besarnya pendapatan orang tua

yang bersumber dari pekerjaan pokok, pekerjaan sampingan dan

pendapatan lain yang berupa uang maupun barang yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan. Tingkat pendapatan digunakan untuk membedakan

antara orang tua siswa yang mempunyai jumlah pendapatan tinggi dan

orang tua yang mempunyai jumlah pendapatan rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

63

Untuk mengukur variabel tingkat pendapatan orang tua siswa

dilakukan dengan cara menentukan terlebih dahulu batas minimum

pendapatan standar di kabupaten klaten. Upah Minimum Kabupaten

Klaten sekarang ini yang berlaku adalah sebesar Rp685.000,00

(http//www.info.micko.web.id). Dari pernyataan tersebut maka dalam

penelitian ini membedakan jumlah pendapatan sebagai berikut

(Sri Murdani, 2006:37):

a. pendapatan rendah

jumlah pendapatan = Rp 685.000,00

b. pendapatan sedang

jumlah pendapatan antara = Rp 685.100,00 – Rp 999.500,00

c. pendapatan tinggi

jumlah pendapatan = Rp 999.501,00 ke atas

Skala pengukuran variabel ini adalah ordinal. Skor = 1 untuk

pendapatan rendah, skor = 2 untuk pendapatan sedang dan

skor = 3 untuk pendapatan tinggi.

5. Variabel tempat tinggal

Dalam hal ini akan dilihat berapa persen wirausaha yang berada di

lingkungan tempat tinggal siswa. Misalnya dalam satu RW berapa

wirausahanya. Batasan yang diambil yaitu dalam satu RW ada 10 orang

wirausaha sehingga dapat dikatakan siswa tersebut berada dalam

lingkungan wirausaha. Sebagai rinciannya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

64

Apabila di lingkungan tempat tinggal siswa terdapat minimal 5

orang wirausaha maka dapat dikatakan siswa tersebut berada di

lingkungan wirausaha, tetapi apabila di lingkungan tempat tinggal siswa

terdapat wirausaha kurang dari 5 maka dapat dikatakan siswa tersebut

tidak berada di lingkungan wirausaha. Sehingga disini angka 10 menjadi

skor tertinggi, artinya apabila ada reponden yang mengatakan bahwa di

lingkungan tempat tinggalnya ada lebih dari 10 wirausaha maka akan

dihitung mengikuti skor tertinggi. Skala pengukuran untuk variabel ini,

skor = 2 untuk berada di lingkungan wirausaha dan skor = 1 untuk tidak

berada di lingkungan wirausaha atau tidak terdapat wirausaha di

lingkungan tersebut.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Data mengenai mata pelajaran kewirausahaan, pekerjaan orang tua,

penghasilan orang tua, dan situasi lingkungan rumah siswa diungkapkan

dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan berbentuk

kuesioner terbuka, dimana responden menjawab pertanyaan dengan

memilih jawaban yang telah tersedia dan juga responden mempunyai

kebebasan untuk memberikan pendapat mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

65

2. Wawancara

Wawancara merupakan dialog yang dilakukan oleh peneliti dimaksudkan

untuk mendapatkan keterangan-keterangan yang diperlukan. Metode ini

diperlukan untuk mendapat data-data untuk melengkapi data-data yang

telah dikumpulkan dengan metode kuesioner.

F. Pengujian Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui apakah kuesioner itu benar-benar dapat dijadikan alat

ukur untuk mengukur keempat variabel tersebut, maka perlu diadakan pengujian

validitas dan reliabilitas, sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah jawaban responden

atas pertanyaan yang diberikan memiliki validitas (kesahihan) atau tidak.

Valid atau tidaknya data dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor

yang diperoleh masing-masing item pertanyaaan dengan skor total yang

diperoleh dari penjumlahan skor pertanyaan. Apabila korelasi antar skor

total masing-masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa

kuesioner tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.

Penyajian validitas dilakukan dengan menggunakan metode koefisien

korelasi product moment pearson dengan rumus sebagai berikut

(Soegiyono, 2005:212):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

66

r =

( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑ ∑

−−

−2222

iiii

iiii

YYnXXn

YXYXn

Keterangan:

r = koefisien korelasi

Yi = skor total setiap item tes ke I

Xi = skor masing-masing item ke I

n = jumlah item pertanyaan

Nilai r tabel ditentukan berdasarkan tabel nilai-nilai r product

moment dari pearson. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel pada

taraf signifikansi 5%, maka item pertanyaan dikategorikan valid.

Sedangkan jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka item pertanyaan

tersebut tidak digunakan. Dalam penelitian diukur dengan menggunakan

program Statistical Package for Sosial Sciences (SPSS) versi 11.00 for

windows. Dalam validitas dicari koefisien validitas yang diperoleh dengan

jalan mengkorelasikan skor yang ada dengan skor total. Setiap item

pertanyaan dalam kuesioner dikatakan valid apabila r hitung lebih besar

dari nilai r tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

67

Berdasarkan hasil pengujian validitas dari setiap item, berikut ini

hasil pengujian validitas.

a. Pengujian validitas variabel pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan

orang tua.

Data tentang variabel pekerjaan orang tua diungkapkan dengan

kuesioner yang terdiri dari tiga item pertanyaan dengan masing-

masing item pertanyaan mempunyai dua alternative jawaban. Variabel

tingkat pendapatan orang tua diungkapkan dengan kuesioner yang

terdiri dari dua pertanyaan.

Butir pertanyaan untuk item nomer 1 variabel pekerjaan

mempunyai r hitung sebesar 0,1861. Jika dibandingkan dengan r tabel

yaitu 0,148 (dengan taraf signifikansi 5%) maka r hitung lebih besar

dari r tabel sehingga item pertanyaan dikatakan valid. Butir pertanyaan

untuk item nomer 4 variabel tingkat pendapatan mempunyai r hitung

sebesar 0,4264. Jika dibandingkan dengan r tabel yaitu

0,148 (dengan taraf signifikansi 5%) maka r hitung lebih besar dari r

tabel, sehingga item pertanyaan dikatakan valid. Adapun rangkuman

dari pengujian validitas untuk variabel pekerjaan dan tingkat

pendapatan adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

68

Tabel III.3 Rangkuman hasil pengukuran validitas variabel pekerjaan dan

tingkat pendapatan Butir Soal R hitung R Tabel Keterangan

1 2 3 4 5

0,186 0,159 0,150 0,426 0,426

0,148 0,148 0,148 0,148 0,148

Valid Valid Valid valid valid

(lampiran 3, halaman 142-143)

b. Pengujian validitas variabel jiwa kewirausahaan

Data tentang jiwa kewirausahaan diungkapkan dengan

menggunakan kuesioner yang terdiri dari 35 item pertanyaan, dan

setiap item pertanyaan mempunyai empat alternative jawaban. Dari

butir pertanyaan nomor satu variabel jiwa kewirausahaan mempunyai r

hitung sebesar 0,381. Jika dibandingkan dengan r tabel yaitu 0,148

(dengan taraf signifikansi 5%) maka r hitung lebih besar dari r tabel,

sehingga suatu item pertanyaan dikatakan valid. Jika r hitung lebih

kecil dari r tabel dikatakan tidak valid. Rangkuman dari pengujian

validitas adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

69

Tabel III.4 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Jiwa Kewirausahaan

Butir Soal R hitung R Tabel Keterangan 1 2 3 4 5 6 10 11 12 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

0,381 0,202 0,468 0,243 0,368 0,400 0,417 0,224 0,514 0,265 0,191 0,565 0,444 0,310 0,430 0,426 0,554 0,365 0,251 0,419 0,534 0,283 0,217 0,557 0,348 0,238 0,337 0,296 0,324 0,446

0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148

valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

(Lampiran 3, halaman 145)

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas dilakukan setelah tes of validity. Tes reliabilitas ini

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

70

ataukah tidak. Dengan kata lain, jika hasil pengukuran konsisten atas

obyek yang sama maka instrumen pengukuran tersebut dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat ukur. Langkah-langkah yang digunakan

untuk tes reliabilitas adalah mencari nilai reliabilitas dengan menggunakan

rumus alfa cronbach. Rumusnya sebagai berikut (Soegiyono, 2005:282):

ri = ( ) ⎪⎭

⎪⎬⎫

⎪⎩

⎪⎨⎧−

−∑

2

2

11 St

Sk

k i

Keterangan:

ri = reliabilitas instrumen

k = mean kuadrat antara subyek

∑ Si2

= mean kuadrat kesalahan

St2 = varian total

Setelah r hitung diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan r tabel

pada taraf signifikansi 5%. Jika r hitung lebih besar dari r tabel, maka alat

ukur yang digunakan dikatakan reliabel (andal). Apabila r hitung lebih

kecil dari r tabel, alat ukur yang digunakan tidak reliabel. Hasil analisis

diperoleh koefisien alpha sebesar 0,297 untuk variabel pekerjaan dan

0,586 untuk variabel pendapatan, serta 0,846 untuk variabel jiwa

kewirausahaan (lihat lampiran 3). Kemudian koefisien alpha tersebut

dikonsultasikan dengan harga kategori nilai r menurut Sudjana, karena

koefisien alpha untuk varabel pekerjaan berada pada taraf 0,21-0,40 dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

71

dikatakan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini mempunyai reliabilitas

rendah, sedangkan untuk variabel pendapatan berada pada taraf

0,41-0,60 dapat dikatakan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini

mempunyai reliabilitas sedang, dan untuk variaabel jiwa kewirausahaan

berada pada taraf 0,61-0,80 dapat dikatakan bahwa pertanyaan dalam

kuesioner ini mempunyai reliabilitas tinggi.

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa instrument

tersebut sudah dianggap memenuhi kedua persyaratan instrument yang

baik yaitu valid dan reliabel, sehingga instrument mata pelajaran,

pekerjaan, tingkat pendapatan, tempat tinggal, dan jiwa kewirausahaan

siswa dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh data.

3. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah setiap

variabel berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas setiap

data variabel, digunakan uji One Sample Kolmogrov-Smirnov. Pengujian

normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 11.00. Jika nilai

alpha hitung untuk tiap-tiap variabel penelitian di bawah 0,05 maka

distribusi data variabel tersebut adalah tidak normal. Jika masing-masing

variabel mempunyai nilai alpha di atas 0,05 maka dapat disimpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

72

varibel penelitian berdistribudi normal. Adapun rumus uji One Sample

Kolmogrov-Smirnov sebagai berikut (Soegiyono, 2005:150):

D = Maximum ( ) ( )[ ]XSXS nn 21 −

Keterangan:

D = Deviasi maximum

Sn1(X) = fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

Sn2(X) = distribusi frekuensi kumulatif observasi

G. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Untuk mendeskripsikan variabel prestasi belajar mata pelajaran

kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua,

dan tempat tinggal siswa dilakukan dengan menggunkan Penilaian Acuan

Patokan (PAP II). Dalam PAP II ini, penguasaan kompetensi minimal

merupakan passing score adalah 56% dari total skor yang seharusnya

dicapai, diberi nilai cukup. Tuntutan pada persentil 56 sering disebut

persentil minimal, karena passing score pada persentil 56 dianggap batas

penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah (Masidjo, 1995:157).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

73

2. Pengujian Hipotesis

Untuk membuktikan apakah ada hubungan antara variabel satu

dengan variabel lain, maka digunakan uji statistik korelasi product

moment. Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi

adalah sebagai berikut (Soegiyono, 2005):

rxy =( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑

−−

−2222

iiii

iiii

YYnXXn

YXYXn

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi

Yi : skor total setiap item tes ke-1

Xi : skor masing-masing item ke-1

n : jumlah item pertanyaan

Sedangkan untuk menguji apakah r hitung signifikan atau tidak,

maka dilakukan uji t dengan rumus sebagai berikut:

t hitung = 2

2rr

nr−

Keterangan:

r : koefisien korelasi

n : jumlah sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

74

Hipotesis akan diterima apabila t hitung > t tabel dan sebaliknya

hipotesis akan ditolak bila t hitung < t tabel. Untuk menguji harga t hitung

digunakan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan n-2.

Pengujian dengan korelasi product moment dapat dilakukan apabila

data yang diperoleh berdistribusi normal. Apabila data yang diperoleh

tidak berdistribusi normal maka pengujian hipotesisis dengan korelasi

product moment tidak dapat dilakukan, dalam hal ini pengujian hipotesis

akan dilakukan dengan menggunakan uji statistik non parametrik chi

kuadarat (X2).

Untuk pengujian hipotesis 1 sampai 4 digunakan uji statistik chi

square (X2). Langkah-langkah pengujian chi square adalah sebagai

berikut:

a. Memasukkan data yang diperoleh dalam tabel kontingensi

b. Menghitung nilai chi square (X2) dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Mencari nilai chi square (X2)

( )∑ −=

fhfhfoX

22

Keterangan:

X2 = chi square

Fo = frekuensi yang diperoleh

fh = frekuensi yang diharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

75

2. Mencari nilai frekuensi yang diharapkan, dengan rumus sebagai

berikut:

jumlah kolom x jumlah baris fh = Jumlah seluruh

3. Menyusun hipotesis

Ho : Tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel

terikat.

Ha : Ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

4. Memilih level signifikansi yaitu 5% dengan derajat kebebasan (db)

yang dicari dengan rumus sebagai berikut:

db = (b-1)(k-1)

Keterangan:

b = baris

k = kolom

Kriteria pengujian hipotesis:

Ho ditolak apabila X2 hitung > X2 tabel

Ha diterima apabila X2 hitung < X2 tabel

c. Menghitung Koefisisen kontingensi (C)

Untuk mengetahui derajat hubungan antara faktor satu dengan yang

lainnya digunakan koefisien kontingensi (C), sedangkan rumus yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

76

digunakan untuk menghitung koefisien kontingensi adalah sebagai

berikut (Sudjana, 1006:282):

C = 2

2

XnX+

Keterangan:

C : koefisien kontingensi

X2 : chi square

n : jumlah responden

Agar harga koefisien (C) yang diperoleh dapat dipakai untuk menilai

derajat asosiasi antar faktor, maka harga C perlu dibandingkan dengan

koefisien kontingensi maksimum (Cmaxs) yang bisa terjadi. Harga Cmaxs

untuk daftar kontingensi dengan m = 2,3,...,10 adalah sebagai berikut

(Sudjana, 1996:280):

Tabel III.5 Harga Cmaxs

m Cmaxs

2 0,707 3 0,816 4 0,866 5 0,894 6 0,913 7 0,926 8 0,935 9 0,943 10 0,949

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

77

Keterangan:

m = harga minimum antara b dan k (yakni minimum antara banyak

baris dan banyak kolom)

Perhitungan interpretasi rasio koefisien (C) terhadap C maksimum

(Cmaxs) adalah sebagai berikut:

Tabel III.6 Interpretasi Koefisien Kontingensi

Nilai C Interpretasi 0,81-1,00 0,61-0,80 0,41-0,60 0,21-0,40

<0,20

Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah

Sangat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

78

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

a. SMK Kristen 2 Klaten

a. Nama Sekolah : SMK Kristen 2 Klaten

Alamat : Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 42 Klaten

Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen

Program Keahlian : Penjualan

b. Siswa SMK Kristen 2 Klaten

Jumlah peserta didik pada tahun ajaran 2008/2009 SMK Kristen 2

Klaten seluruhnya berjumlah 612 siswa yang terdiri dari 31 siswa laki-

laki dan 581 siswa perempuan. SMK Kristen 2 Klaten terdiri dari 25

kelas yang terdiri atas 9 kelas untuk Tingkat I, 8 kelas untuk Tingkat II

(3 kelas untuk Program Keahlian Akuntansi, 2 kelas untuk Program

Keahlian Administrasi Perkantoran, dan 3 kelas untuk Program

Keahlian Penjualan), dan 8 kelas untuk Tingkat III dengan program

keahlian sama dengan program keahlian Tingkat II. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

79

Tabel IV.1 Program Keahlian SMK Kristen 2 Klaten Program Keahlian Jumlah Kelas

Tingkat I 9 Tingka II

Akuntansi Admnistrasi

Perkantoran Penjualan

3 2 3

Tingkat III Akuntansi Administrasi

Perkantoran Penjualan

3 2 3

Jumlah 25 Sumber: Dokumen Sekolah, 2009

Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah siswa-siswa

kelas II kelompok Bisnis dan Manajemen pada Program Keahlian

Penjualan. Di bawah ini disajikan tabel distribusi data siswa Program

Keahlian Penjualan SMK Kristen 2 Klaten:

Tabel IV. 2 Distribusi Siswa Program Keahlian Penjualan

SMK Kristen 2 Klaten Program Keahlian Jumlah Kelas

Penjualan 1 Penjualan 2 Penjualan 3

38 36 39

Jumlah 113 Sumber: Dokumen Sekolah, 2009

Untuk melengkapi penelitian ini, penulis mengutarakan profil

kemampuan tamatan SMK kelompok Bisnis dan Manajemen pada

Program Keahlian Penjualan. Siswa lulusan SMK kelompok Bisnis dan

Manajemen, khususnya Program Keahlian Penjualan diharapkan

mempunyai kemampuan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

80

1. Melaksanakan Pelayanan Prima

a. Melakukan komunikasi

b. Memahami konsep-konsep pelayanan prima

c. Melaksanakan pelayanan prima berdasarkan konsep sikap

d. Melaksanakan pelayanan prima berdasarkan konsep perhatian

e. Melaksanakan pelayanan prima berdasarkan konsep tindakan

2. Membuka Usaha Kecil

a. Mengidentifikasi karakteristik usaha kecil

b. Memilih produk dan jasa

c. Memilih bentuk usaha kecil

d. Membentuk rencana usaha kecil dan rencana kerja

e. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa dan semangat

kewirausahaan

3. Menerapkan Prinsip Pemasaran Barang dan Jasa

a. Menganalisis kebutuhan konsumen

b. Menyusun pencapaian target pasar

c. Menyusun rencana pemasaran

d. Menerapkan prinsip-prinsip marketing mix

e. Menghitung harga pokok pembelian

f. Menerapkan teknik-teknik promosi

g. Menghitung PPN, PPn BM, PPh, dan Bea Materai

h. Melakukan Kegiatan Pendistribusian

i. Melakukan administrasi pergudangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

81

j. Menerapkan ketentuan dan pokok-pokok hukum pertanggungan

k. Menentukan hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam

pertanggungan

l. Mengisi dokumen perjanjian penutupan pertanggungan

m.Melaksanakan cara-cara pembayaran dalam pertanggungan

n. Mengembangkan jaringan usaha koperasi

o. Menguasai teknik pemasaran koperasi

4. Mengoperasikan mesin-mesin bisnis

a. Mengoperasikan cash register

b. Mengoperasikan price labeling

c. Mengoperasikan mesin-mesin hitung

d. Mengoperasikan mesin-mesin timbangan harga

e. mengoperasikan mesin kredit card

5. Melakukan Penjualan

a. Mengklasifikasikan produk yang dijual

b. Membuat perjanjian jual beli

c. Melaksanakan transaksi jual beli

d. Menerima dan memeriksa barang yang dibeli

e. Menata barang dagangan

f. Melakukan penyimpanan barang dagangan dengan aman bersih dan

sehat

g. Menyelesaikan pembayaran tunai dan kredit

h. Menutup transaksi penjualan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

82

c. Sarana Prasarana dan Fasilitas Pendukung Pendidikan SMK Kristen 2

Klaten

SMK Kristen 2 Klaten di dukung sarana prasarana yang sangat

memadai, lengkap untuk mendukung proses belajar mengajar di sekolah

yang terdiri:

1. Ruang

a. Ruang kelas 25 ruangan

b. Ruang guru

c. Ruang kepala sekolah

d. Ruang tata usaha

e. Ruang administrasi

f. Ruang penggandaan

g. Ruang praktikum komputer

h. Ruang praktikum mengetik

i. Perpustakaan

j. Kantin

k. Ruang UKS

l. Ruang praktik penjualan

m. Ruang BK

n. Kamar kecil (WC)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

83

2. Peralatan KBM

Peralatan meliputi komputer, mesin ketik, OHP, peralatan

wirausaha, peralatan UKS, peralatan foto copy untuk guru dan

siswa.

3. Peralatan Olah Raga

Peralatan olah raga meliputi lapangan olah raga, yang

meliputi lapangan volley, lapangan basket, lapangan bulu tangkis.

Perlengkapan olah raga yang tersedia antara lain bola volley, net

volley, bola basket, ring basket, perlengkapan tennis meja,

perlengkapan senam (kaset, tape recorder)

d. Kegiatan Pembelajaran Mata Pelajaran Kewirausahaan SMK Kristen 2

Klaten

Mata pelajaran kewirausahaan diberikan di SMK

(Sekolah Menengah Kejuruan) dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran

setiap satu minggu sekali, termasuk di sekolah Menengah Kejuruan

Kristen 2 Klaten. Materi pelajaran kewirausahaan kelas II semester I

dan 2 antara lain tentang menganalisis peluang usaha, menganalisis

aspek-aspek perencanaan usaha dan menyusun proposal usaha.

Dalam pembelajaran kewirausahaan di SMK Kristen 2 Klaten,

guru memberikan modul untuk setiap materi tertentu yang

membutuhkan pemahaman lebih dari siswa, misalnya materi tentang

penyusunan proposal. Guru memberikan memberikan modul tentang

contoh proposal usaha. Untuk materi yang lain guru hanya menjelaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

84

atau menerangkan ke siswa. Jadi disini siswa harus aktif untuk mencatat

hal-hal yang penting. Tetapi berdasarkan informasi kadang tidak semua

siswa mencatat tentang materi kewirausahaan yang disampaikan oleh

guru. Dari modul, guru memberikan penjelasan lebih lanjut tentang

materi yang dimaksud di dalam modul.

Laboratorium untuk praktik meliputi laboratorium komputer dan

toko semacam koperasi sekolah yang dikhususkan untuk siswa-siswa

penjualan dalam praktik mengelola usaha. Laboratorium komputer

dipakai untuk melatih siswa-siswa penjualan dalam membuat laporan

usaha dan toko (koperasi sekolah) dimaksudkan untuk melatih siswa

dalam membuka usaha, dari praktik mengklasifikasikan barang yang

akan dijual, melaksanakan transaksi jual beli, menata barang dagangan,

sampai membuat laporan pembukuan dari transaksi penjualan. Untuk

menunjang pembelajaran di SMK, diterapakan pula Pendidikan Sistem

Ganda (PSG) yang berwujud Praktik Industri (PI), hal ini dimaksudkan

agar para siswa dapat menyesuaikan diri dengan dunia bisnis yang

sesungguhnya dengan teori yang di dapat dalam mata pelajaran,

khususnya mata pelajaran kewirausahaan di SMK. SMK Kristen

2 menjalin kerjasama dengan beberapa mini market, swalayan, distro,

dan beberapa tempat usaha yang lain untuk dijadikan tempat praktik

para siswa Program Keahlian Penjualan, sehingga dengan praktik

lapangan tersebut para siswa dapat melihat dunia bisnis yang

sesungguhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

85

b. SMK Negeri 1 Klaten

a. Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Klaten

Alamat : Jl. Dr Wahidin Sudiro Husodo No. 22 Klaten

Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen

Program Keahlian : Penjualan

b. Siswa SMK Negeri 1 Klaten

Jumlah peserta didik pada tahun ajaran 2008/2009 SMK Negeri 1

Klaten seluruhnya berjumlah 721 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-

laki dan 701 siswa perempuan. SMK Negeri 1 Klaten terdiri atas 12

kelas untuk Tingkat I, 12 kelas untuk Tingkat II (2 kelas Program

Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan, 1 kelas untuk Program

Keahlian Multi Media, 1 kelas untuk Program Keahlian Produksi

Program Pertelevisian, 2 kelas untuk Program Keahlian Admisintrasi

Perkantoran, 4 kelas untuk Program Keahlian Akuntansi, dan 2 kelas

untuk Program Keahlian Penjualan), dan 12 kelas untuk Tingkat III

dengan program keahlian sama dengan program keahlian pada tingkat

II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

86

Tabel IV.3 Program Keahlian SMK Negeri 1

Klaten Program Keahlian Jumlah Kelas

Tingkat I 12 Tingkat II

Teknik Komputer dan Jaringan Multi Media Produksi Program Pertelevisian Administrasi Perkantoran Akuntansi Penjualan

2 1 1 2 4 2

Tingkat III Teknik Komputer dan Jaringan Multi Media Produksi Program Pertelevisian Administrasi Perkantoran Akuntansi Penjualan

2 1 1 2 4 2

Jumlah 36 Sumber: Dokumen Sekolah, 2009

Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah siswa-siswa

kelas II kelompok Bisnis dan Manajemen pada Program Keahlian

Penjualan. Di bawah ini disajikan tabel distribusi data siswa Program

Keahlian Penjualan

Tabel IV.4 Distribusi Siswa Program Keahlian Penjualan

SMK Negeri 1 Klaten Program Keahlian Jumlah siswa

Penjualan 1 Penjualan 2

40 40

Jumlah 80 Sumber: Dokumen Sekolah, 2009

Untuk melengkapi penelitan ini, penulis mengutarakan profil

kemampuan tamatan SMK kelompok Bisnis dan manajemen pada

Program Keahlian Penjualan. Siswa lulusan SMK kelompok Bisnis dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

87

Manajemen, khusunya Program Keahlian Penjualan diharapkan

mempunyai kemampuan melaksanakan pelayanan prima, membuka

usaha kecil, menerapkan prinsip pemasaran barang dan jasa,

mengoperasikan mesin-mesin bisnis, melakukan penjualan seperti yang

yang telah diungkapkan pada pembahasan sebelumnya.

c. Sarana Prasaran dan Fasilitas Pendukung Pendidikan SMK Negeri 1

Klaten

SMK Negeri 1 Klaten di dukung sarana prasarana yang sangat

memadai, lengkap untuk mendukung proses belajar mengajar di sekolah

yang terdiri:

1. Ruang

a. Ruang kelas 36 ruangan

b. Ruang guru

c. Ruang kepala sekolah

d. Ruang wakil kepala sekolah

e. Ruang tata usaha

f. Ruang praktikum komputer

g. Ruang praktik mengetik

h. Ruang administrasi

i. Perpustakaan

j. Koperasi

k. Kantin

l. Mushola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

88

m. Ruang UKS

n. Ruang praktik penjualan

o. Ruang praktik multi media

p. Ruang praktik produksi program pertelevisian

q. Kamar kecil (WC)

2. Peralatan KBM

Peralatan meliputi komputer, OHP, mesin ketik, peralatan

wirausaha, peralatan UKS

3. Fasilitas Olah Raga

Fasillitas olah raga meliputi lapangan olah raga tersendiri sehingga

tidak bersama-sama dengan sekolah lain, yang meliputi lapangan

bulu tangkis, lapangan volley. Perlengkapan olah raga yang tersedia

antara lain bola volley, net volley, perlengkapan tennis meja.

d. Kegiatan Pembelajaran Mata Pelajaran Kewirausahaan SMK Negeri 1

Klaten

Alokasi waktu pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan di

SMK Negeri 1 Klaten adalah dua pertemuan dalam satu minggu. Satu

kali pertemuan berlangsung selama 45 menit. Untuk materi

kewirausahaan kelas II SMK seperti yang sudah di bahas sebelumnya

ada materi menganalisis peluang usaha, menganalisis aspek-aspek

perencanaan usaha, dan menyusun proposal usaha.

Pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 1

Klaten, guru memberikan modul kepada siswa dan guru menjelaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

89

secara umum tentang materi dalam modul tersebut. Dari pembahasan

tersebut guru memberikan soal latihan untuk para siswa. Soal latihan

yang diberikan hanya seputar materi yang sudah dibahas sebelumya.

Guru tidak memberikan tugas lapangan kepada siswa seputar

kewirausahaan.

SMK Negeri 1 Klaten memiliki laboratorum komputer yang

digunakan oleh semua program studi dengan keahlian mereka masing-

masing. Untuk Program Keahlian Penjualan laboratorium komputer

digunakan untuk melatih para siswa dalam pembuatan laporan dengan

sistem komputer. Seperti halnya SMK Kristen 2 Klaten, siswa-siswa

SMK Negeri 1 Klaten juga melaksanakan praktik satu hari di toko

(koprasi sekolah), hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran

kepada para siswa dalam mengelola usaha. Selain melaksanakan praktik

di sekolah, siswa-siswa Program Keahlian Penjualan juga

melaksanakan praktik industri di luar sekolah, artinya praktik tersebut

dilaksanakan instansi-instansi yang sudah menjalin kerjasama dengan

pihak sekolah antara lain di warung internet, mini market, swalayan,

distro dll.

B. Deskripsi Data Penelitian

a. Deskripsi Responden Penelitian

Responden penelitian berjumlah 193 responden yang terdiri atas dua

sekolah yaitu SMK Negeri 1 Klaten dan SMK Kristen 2 Klaten. Dari hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

90

penelitian yang dilakukan tidak semua responden mengumpulkan

kuesioner yang telah dibagikan. Berikut ini disajikan tabel jumlah

responden penelitian:

Tabel IV.5 Responden Penelitian

Sekolah Jumlah siswa

Jumlah siswa yang mengumpulkan kuesioner

SMK Negeri 1 Klaten II PJ 1 IIPJ 2

40 40

35 38

SMK Kristen 2 Klaten II PJ 1 II PJ 2 II PJ 3

38 36 39

34 33 35

JUMLAH 193 175 Sumber: Data Observasi, 2009

Berdasarkan deskripsi data di atas diketahui bahwa siswa SMK

Negeri 1 Klaten yang mengumpulkan kuesioner sebanyak 73 siswa yang

terdiri atas 35 siswa kelas II PJ 1 dan 38 siswa kelas II PJ 2. Sedangkan

siswa SMK Kristen 2 Klaten yang mengumpulkan kuesioner berjumlah

112 siswa terdiri atas 34 siswa kelas II PJ 1, 33 siswa kelas II PJ 2, dan 35

siswa kelas II PJ 3.

b. Deskripsi Variabel Penelitian

a. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewiarausahaan

Dari data yang diperoleh diketahui skor yang terendah adalah 56

dan skor yang tertinggi adalah 90. Dalam penelitian ini skor tertinggi

yang diharapkan adalah 100 , dan skor terendah adalah 0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

91

Berikut ini disajikan tabel deskripsi prestasi belajar mata pelajaran yang

mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP II) sebagai

berikut:

Tabel IV.6 Deskripsi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan

Perhitungan Skor Frekuensi Persentase

Kategori Kecenderungan

81% X 100 = 81 66% X 100 = 66 56% X 100 = 56 46% X 100 = 46

Di bawah 46

81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 < 46

32 105 38 0 0

18,3% 60%

21,7% 0 0

Sangat baik Baik

Cukup baik Rendah

Sangat rendah Jumlah 175 100

Sumber: Data Observasi, 2009

Berdasarkan deskripsi data tersebut diketahui bahwa prestasi

belajar mata pelajaran kewirausahaan pada kategori sangat baik sebesar

32 siswa (18,3%), kategori baik sebesar 105 siswa (60%), kategori

cukup baik sebesar 38 siswa (21,7%), dan tidak ada siswa yang berada

pada kategori rendah maupun sangat rendah. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa nilai mata pelajaran kewirausahaan secara umum

dikategorikan baik.

b. Jenis Pekerjaan Orang Tua

Jenis pekerjaan orang tua dibedakan menjadi dua jenis, yaitu

wirausaha dan bukan wirausaha. Dalam penelitian ini apabila jenis

pekerjaan orang tua wirausaha maka digolongkan menjadi jenis

pekerjaan orang tua yang berwirausaha, seperti petani, pedagang,

pengusaha, pemilik warung, home industri dan sejenisnya. Apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

92

jenis pekerjaan orang tua bukan wirausaha maka diolongkan menjadi

jenis pekarjaan orang tua yang bukan berwirausaha, seperti PNS, guru,

TNI, POLRI, dokter dan sejenisnya. Berdasarkan penjelasan di atas

maka dibuat tabel sebagai berikut:

Tabel IV.7 Deskripsi Pekerjaan Orang Tua

Jenis Pekerjaan Orang Tua

Frekuensi Persentase

Ayah Ibu Ayah Ibu Wirausaha Bukan wirausaha

58

117

46

129

33,1%

66,9%

26,3%

73,7% Jumlah 175 175 100 100

Sumber: Data Observasi, 2009

Berdasarkan deskripsi data di atas, maka data variabel jenis

pekerjaan orang tua (ayah) yang berwirausaha ada 58 siswa

(33,1%), dan pekerjaan orang tua (ibu) yang berwirausaha ada 46 siswa

(26,3%). Dari tabel di atas diketahui pula pekerjaan orang tua (ayah)

yang bukan wirausaha ada 117 siswa (66,9%) dan orang tua (ibu) yang

bukan wirausaha ada 129 (73,7%). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa orang tua siswa lebih banyak yang bekerja bukan sebagai

wirausaha.

c. Tingkat Pendapatan Orang Tua

Tingkat pendapatan orang tua dibedakan menjadi tiga, yaitu orang

tua dengan tingkat pendapatan tinggi, sedang, dan rendah. Apabila

tingkat pendapatan orang tua tergolong tinggi maka dikatakan jiwa

kewirausahaan siswa akan lebih tinggi dibandingkan siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

93

pendapatan orang tua rendah, karena siswa yang pendapatan orang

tuanya tinggi akan tersedia modal material berupa sarana dan biaya

untuk membuka usaha, dan akan semakin menguatkan jiwa

kewirausahaan siswa. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dibuat

tabel sebagai berikut:

Tabel IV.8 Deskripsi Tingkat Pendapatan Orang Tua

Tingkat Pendapatan Orang Tua

Frekuensi Persentase

Ayah Ibu Ayah Ibu Dibawah Rp685.000,00 Antara Rp685.000,00-Rp999.500 Diatas Rp999.501,00

142

15

18

146

17

12

81,1%

8,6%

10,3%

83,4%

9,7%

6,9%

Jumlah 175 175 100 100 Sumber: Data Observasi, 2009

Berdasarkan deskripsi data di atas, maka data variabel tingkat

pendapatan orang tua (ayah) yang mempunyai pendapatan tergolong

rendah ada 142 siswa (81,1%), yang mempunyai pendapatan tergolong

sedang ada 15 siswa (8,6%), dan orang tua yang mempunyai

pendapatan tergolong tinggi ada 18 siswa (10,3%). Sedangkan untuk

pendapatan orang tua (ibu) yang mempunyai pendapatan rendah ada

146 siswa (83,4%), pendapatan sedang 17 siswa (9,7%), dan

pendapatan tinggi ada 12 siswa (6,9%). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa orang tua siswa lebih banyak yang mempunyai

pendapatan yang tergolong rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

94

d. Tempat Tinggal

Dari data yang diperoleh diketahui skor yang terendah adalah

1 dan skor yang tertinggi adalah 10. Dalam penelitian ini, apabila di

lingkungan tempat tinggal siswa terdapat minimal 5 wirausahawan,

maka dapat disimpulkan siswa tersebut berada di lingkungan wirausaha.

Apabila di lingkungan tempat tinggal siswa terdapat kurang dari 5

wirausahawan maka siswa tersebut tidak berada di lingkungan

wirausaha. Berikut ini disajikan tabel deskripsi tempat tinggal sebegai

berikut:

Tabel IV.9 Deskripsi Tempat Tinggal

Tempat Tinggal Skor Frekuensi Persentase Lingkungan wirausaha Bukan lingkungan wirausaha

≥ 5

< 5

155

20

88,6%

11,4% Jumlah 175 100

Sumber: Data Observasi, 2009

Berdasarkan deskripsi data di atas, maka data variabel tempat

tinggal yang berada di lingkungan wirausaha ada 155 siswa

(88,6%), dan tempat tinggal siswa yang bukan di lingkungan wirausaha

ada 20 siswa (11,4%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

tempat tinggal siswa banyak yang berada di lingkungan wirausaha.

e. Jiwa Kewirausahaan

Dari data yang diperoleh diketahui skor yang terendah adalah

67 dan skor yang tertinggi adalah 112.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

95

Skor tertinggi yang diharapkan adalah 30 x 4 = 120

Skor terendah 30 x 1 = 30

Berikut ini disajikan tabel deskripsi jiwa kewirausahaan yang mengacu

pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP II) sebagai berikut:

Tabel IV.10 Deskripsi Jiwa Kewirausahaan

Perhitungan Skor Frekuensi persentase (%)

Kategori Kecenderungan

81% X 120 = 97,2 (97) 66% X 120 = 72 56% X 120 = 67,2 (67) 46% X 120 = 55,2 (55) Di bawah 46

97-120

72-96

67-71

55-66

53

99

23 0 0

30,3

56,6

13,1 0 0

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup tinggi

Rendah

Sangat rendah

Jumlah 175 100 Sumber: Data Observasi, 2009

Berdasarkan deskripsi data tersebut diketahui bahwa jiwa

kewirausahaan siswa dikategorikan sangat tinggi sebesar 53 siswa

(30,3%), kategori tinggi sebesar 99 siswa (56,6%), kategori cukup

tinggi sebesar 23 siswa (13,1%), dan tidak ada siswa yang menempati

kategori rendah maupun sangat rendah. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan siswa secara umum

dikategorikan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

96

C. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah setiap

variabel berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas setiap

variabel maka digunakan uji one sample kolmogrov-smirnov. Pengujian

normalitas data setiap variabel menggunakan bantuan Program Statisical

Package for Sosial Sciences (SPSS) versi 11.00. Jika nilai alpha hitung untuk

setiap variabel dari penelitian ini di bawah 0,05, maka dapat dikatakan

distribusi data variabel tersebut tidak normal. Jika masing-masing variabel

mempunyai nilai nilai alpha di atas 0,05 maka variabel penelitian tersebut

berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil pengujian normalitas data,

(lihat lampiran 4, halalaman 147) dapat dibuat tabel untuk setiap variabel,

sebagai berikut:

Tabel IV.11 Rangkuman Hasil Uji Normalitas

No. Variabel α hitung

Signifikansi Keterangan

1 2 3 4

Prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan Pekerjaan orang tua Pendapatan orang tua Tempat tinggal

0,006

0,000 0,000 0,000

0,05

0,05 0,05 0,05

Tidak Normal

Tidak normalTidak normalTidak normal

Sumber: Hasil Olah Data Observasi, 2009

Data di atas menunjukkan distribusi data variabel prestasi belajar mata

pelajaran kewirausahaan, variabel pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan

orang tua dan tempat tinggal siswa tidak normal. Dalam penelitian ini karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

97

ditribusi data variabel adalah tidak normal maka analisis data penelitan ini

dilakukan analisis non-parametrik chi kuadrat (X2).

D. Pengujian Hipotesis

1. Hubungan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan dengan Jiwa

Kewirausahaan Siswa

Hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan dengan

jiwa kewirauahaan siswa diuji dengan menggunakan rumus chi kuadrat

(X2). Rumusan hipotesis untuk hubungan prestasi belajar mata pelajaran

kewirausahaan dengan jiwa kewirausahaan siswa adalah sebagai berikut:

Ho : tidak ada hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan

dengan jiwa kewirausahaan siswa

Ha : ada hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan

dengan jiwa kewirausahaan siswa

Langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontigensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

98

Tabel IV. 12 Tabel Kontingensi Jiwa Kewirausahaan Siswa Berdasarkan Prestasi

Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan

Jiwa Kewirausahaan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan ST T CT

Jumlah

Sangat Baik 10

9,69

19

18,10

3

4,21

32

Baik

32

31,8

60

59,4

13

13,8

105

Cukup Baik

11

11,51

20 21,50

7

4,99

38

Jumlah 53 99 23 175 Sumber: Hasil Olahan Data Observasi, 2009

b. Menghitung chi kuadrat (X2)

( )fh

fhfoX2

2 −=

( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( ) ( ) ( )

( )

38,181,010,002,005,001,000,035,004,000,0

99,499,47

50,2150,2120

51,1151,1111

8,138,1313

4,594,5960

8,318,3132

21,421,43

10,1810,1819

69,969,910

2

2

2

2222

22222

=

++++++++=

+−

+−

+−

+−

+−

+−

+−

+−

=

XX

X

Pada taraf signifikansi 0,05 dan df = (3-1)(3-1) = 4, nilai

X2 tabel = 9,49. Perhitungan di atas menunjukkan nilai

X2 hitung = 1,38. Dalam hal ini X2 hitung (1,38) lebih kecil dari nilai

X2 tabel (9,49). Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

99

tidak ada hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan

dengan jiwa kewirausahaan siswa. Mengingat Ho diterima, maka tidak

dilakukan pengujian untuk mencari harga Cmaxs dalam menentukan

besarnya derajat hubungan dua variabel tersebut.

2. Hubungan Jenis Pekerjaan Orang Tua dengan Jiwa Kewirausahaan Siswa

a. Ayah

Hubungan jenis pekerjaan orang tua (ayah) dengan jiwa

kewirauahaan siswa diuji dengan menggunakan rumus chi kuadrat

(X2). Rumusan hipotesis untuk hubungan jenis pekerjaan orang tua

(ayah) dengan jiwa kewirausahaan siswa adalah sebagai berikut:

Ho : tidak ada hubungan jenis pekerjaan orang tua dengan jiwa

kewirausahaan siswa

Ha : ada hubungan jenis pekerjaan orang tua dengan jiwa kewirausahaan

siswa

Langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

1. Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontigensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

100

Tabel IV. 13 Tabel Kontingensi Jiwa Kewirausahaan Siswa Berdasarkan Jenis

Pekerjaan Orang Tua (Ayah)

Jiwa Kewirausahaan Jenis

Pekerjaan Orang Tua ST T CT

Jumlah

Wirausaha 16

17,57

34

32,81

8

7,62

58

Bukan

wirausaha

37

35,43

65

66,19

15

15,38

117

Jumlah 53 99 23 175 Sumber: Hasil Olahan Data Observasi, 2009

2. Menghitung chi kuadrat (X2)

( )

( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( )

3,001,002,007,002,004,014,0

38,1538,1515

19,6619,6665

43,3543,3537

62,762,78

81,3281,3234

57,1757,1716

2

2

22

22222

22

=

+++++=

−+

+−

+−

+−

+−

=

−= ∑

XX

X

fhfhfoX

Pada taraf signifikansi 0,05 dan df = (2-1)(3-1) = 2, nilai

X2 tabel = 5,99. Perhitungan di atas menunjukkan nilai

X2 hitung = 0,3. Dalam hal ini X2 hitung (0,3) lebih kecil dari nilai

X2 tabel (5,99). Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya

tidak ada hubungan jenis pekerjaan orang tua (ayah) dengan jiwa

kewirausahaan siswa. Mengingat Ho diterima, maka tidak dilakukan

pengujian untuk mencari harga Cmaxs dalam menentukan besarnya

derajat hubungan dua variabel tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

101

b. Ibu

Hubungan jenis pekerjaan orang tua (ibu) dengan jiwa

kewirauahaan siswa diuji dengan menggunakan rumus chi kuadrat

(X2). Rumusan hipotesis untuk hubungan pekerjaan orang tua (ibu)

dengan jiwa kewirausahaan siswa adalah sebagai berikut:

Ho : tidak ada hubungan jenis pekerjaan orang tua dengan jiwa

kewirausahaan siswa

Ha : ada hubungan jenis pekerjaan orang tua dengan jiwa kewirausahaan

siswa

Langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

1. Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontigensi

Tabel IV. 14 Tabel Kontingensi Jiwa Kewirausahaan Siswa Berdasarkan Jenis

Pekerjaan Orang Tua (ibu)

Jiwa Kewirausahaan Jenis

Pekerjaan Orang Tua ST T CT

Jumlah

Wirausaha 21

13,93

22

26,02

3

6,05

46

Bukan

wirausaha

32

39,07

77

72,98

20

16,95

129

Jumlah 53 99 23 175 Sumber: Hasil Olahan Data Observasi, 2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

102

2. Menghitung chi kuadrat (X2)

( )

( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( )

08,855,050,028,154,162,059,3

95,1695,1620

98,7298,7277

07,3907,3932

05,605,63

02,2602,2622

93,1393,1321

2

2

22

22222

22

=

+++++=

−+

+−

+−

+−

+−

=

−= ∑

XX

X

fhfhfoX

Pada taraf signifikansi 0,05 dan df = (2-1)(3-1) = 2, nilai

X2 tabel = 5,99. Perhitungan di atas menunjukkan nilai

X2 hitung = 8,08. Dalam hal ini X2 hitung (8,08) lebih besar dari nilai

X2 tabel (5,99). Hal ini berarti Ho ditolak Ha diterima. Artinya ada

hubungan pekerjaan orang tua (ibu) dengan jiwa kewirausahaan siswa.

3. Menghitung Koefisien Kontingensi

Nilai koefisien kontingensi (C) dimaksudkan untuk mengetahui

kuat tidaknya hubungan pekerjaan orang tua (ibu) dengan jiwa

kewirausahaan siswa. Dengan rumus sebagai berikut:

)21,0(210,0

08,18308,8

08,817508,8

2

2

menjadidibulatkanC

C

C

XnXC

=

=

+=

+=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

103

Kemudian nilai C yang diperoleh dibandingkan dengan Cmaxs

Cmaxs = 0,707

Agar harga koefisien kontingensi (C) yang diperoleh dapat

dipakai untuk menilai derajat hubungan antar variabel, maka harga C

perlu dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum

(Cmaxs). Perhitungan interpretasi rasio koefisien kontingensi (C)

terhadap koefisien kontingensi maksimum (Cmaxs) adalah sebagai

berikut:

30,0

707,021,0

max

=

=

=

rasio

srasio

C

CCC

Untuk mencari derajat hubungan antar faktor, terlebih dahulu

mengetahui batasan-batasan koefisien kontingensi sesuai dengan yang

diuraikan pada BAB III, sebagai berikut:

81% X 0,707 = 0,57

61% X 0,707 = 0,43

41% X 0,707 = 0,29

21% X 0,707 = 0,15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

104

Tabel IV.15 Daftar Interpretasi Nilai C Variabel Pekerjaan Orang Tua

C Interpretasi > 0,57

0,43-0,56 0,29-0,42 0,15-0,28

< 0,14

Sangat Tinggi Tinggi

Cukup Tinggi Rendah

Sangat Rendah

Dari perhitungan diketahui bahwa Crasio = 0,30, artinya derajat

hubungan antara pekerjaan orang tua (ibu) dengan jiwa kewirausahaan

siswa termasuk dalam kategori cukup tinggi. Dari kedua pengujian

hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pekerjaan orang tua

(ayah) dengan jiwa kewirausahaan siswa dan ada hubungan pekerjaan

orang tua (ibu) dengan jiwa kewirausahaan siswa.

3. Hubungan Tingkat Pendapatan Orang Tua dengan Jiwa Kewirausahaan

Siswa

a. Ayah

Hubungan tingkat pendapatan orang tua (ayah) dengan jiwa

kewirauahaan siswa diuji dengan menggunakan rumus chi kuadrat

(X2). Rumusan hipotesis untuk hubungan tingkat pendapatan orang tua

(ayah) dengan jiwa kewirausahaan siswa adalah sebagai berikut:

Ho : tidak ada hubungan tingkat pendapatan orang tua dengan jiwa

kewirausahaan siswa

Ha : ada hubungan tingkat pendapatan orang tua dengan jiwa

kewirausahaan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

105

Langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

1. Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontigensi

Tabel IV. 16 Tabel Kontingensi Jiwa Kewirausahaan Siswa Berdasarkan Tingkat

Pendapatan Orang Tua (ayah)

Jiwa Kewirausahaan Tingkat

Pendapatan Orang Tua ST T CT

Jumlah

Di atas Rp999.501,00

4

5,45

11

10,18

3

2,37

18

Antara Rp685.100,00-Rp999.500,00

2

4,54

12

8,49

1

1,97

15

Di bawah

Rp685.000,00

47

43,01

76 80,33

19

18,66

142

Jumlah 53 99 23 175 Sumber: Hasil Olahan Data Observasi, 2009

2. Menghitung chi kuadrat (X2)

( )

( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( ) ( ) ( )

( )

59,401,023,037,048,045,142,117,007,039,0

66,1866,1819

33,8033,8076

01,4301,4347

97,197,11

49,849,812

54,454,42

37,237,23

18,1018,1011

45,545,54

2

2

2

2222

22222

22

=

++++++++=

+−

+−

+−

+−

+−

+−

+−

+−

=

−=

XX

X

fhfhfoX

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

106

Pada taraf signifikansi 0,05 dan df = (3-1)(3-1) = 4, nilai

X2 tabel = 9,49. Perhitungan di atas menunjukkan nilai

X2 hitung = 4,59. Dalam hal ini X2 hitung (4,59) lebih kecil dari nilai

X2 tabel (9,49). Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya

tidak ada tingkat pendapatan orang tua (ayah) dengan jiwa

kewirausahaan siswa. Mengingat Ho diterima, maka tidak dilakukan

pengujian untuk mencari harga Cmaxs dalam menentukan besarnya

derajat hubungan dua variabel tersebut.

b. Ibu

Hubungan tingkat pendapatan orang tua (ibu) dengan jiwa

kewirauahaan siswa diuji dengan menggunakan rumus chi kuadrat (X2).

Rumusan hipotesis untuk hubungan tingkat pendapatan orang tua (ibu)

dengan jiwa kewirausahaan siswa adalah sebagai berikut:

Ho : tidak ada hubungan tingkat pendapatan orang tua dengan jiwa

kewirausahaan siswa

Ha : ada hubungan tingkat pendapatan orang tua dengan jiwa

kewirausahaan siswa

Langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

1. Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontigensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

107

Tabel IV. 17 Tabel Kontingensi Jiwa Kewirausahaan Siswa Berdasarkan Tingkat

Pendapatan Orang Tua (ibu)

Jiwa Kewirausahaan Tingkat

Pendapatan Orang Tua ST T CT

Jumlah

Di atas Rp999.501,00

2

3,63

9

6,79

1

1,58

12

Antara Rp685.100,00-Rp999.500,00

4

5,15

10

9,62

3

2,23

17

Di bawah

Rp685.000,00

47

44,22

80 82,59

19

19,19

146

Jumlah 53 99 23 175 Sumber: Hasil Olahan Data Observasi, 2009

2. Menghitung chi kuadrat (X2)

( )

( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( ) ( ) ( )

( )

46,200,008,017,027,002,026,021,072,073,0

19,1919,1919

59,8259,8280

22,4422,4447

23,223,23

62,962,910

15,515,54

58,158,11

79,679,69

63,363,32

2

2

2

2222

22222

22

=

++++++++=

+−

+−

+−

+−

+−

+−

+−

+−

=

−= ∑

XX

X

fhfhfoX

Pada taraf signifikansi 0,05 dan df = (3-1)(3-1) = 4, nilai

X2 tabel = 9,49. Perhitungan di atas menunjukkan nilai

X2 hitung = 2,46. Dalam hal ini X2 hitung (2,46) lebih kecil dari nilai

X2 tabel (9,49). Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

108

tidak ada hubungan tingkat pendapatan orang tua (ibu) dengan jiwa

kewirausahaan siswa. Mengingat Ho diterima, maka tidak dilakukan

pengujian untuk mencari harga Cmaxs dalam menentukan besarnya

derajat hubungan dua variabel tersebut. Dari kedua pengujian

hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan tingkat pendapatan

orang tua (ayah dan ibu) dengan jiwa kewirausahaan siswa,

4. Hubungan Tempat Tinggal Siswa dengan Jiwa Kewirausahaan Siswa

Hubungan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirauahaan siswa

diuji dengan menggunakan rumus chi kuadrat (X2). Rumusan hipotesis

untuk hubungan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan siswa

adalah sebagai berikut:

Ho : tidak ada hubungan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan

siswa

Ha : ada hubungan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan

siswa

Langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

1. Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontigensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

109

Tabel IV. 18 Tabel Kontingensi Jiwa Kewirausahaan Siswa Berdasarkan Tempat

Tinggal Siswa

Jiwa Kewirausahaan Tempat Tinggal Siswa ST T CT

Jumlah

Lingkungan wirausaha

46

46,94

89

87,69

20

20,37

155

Bukan

lingkungan wirausaha

7

6,06

10

11,31

3

2,63

20

Jumlah 53 99 23 175 Sumber: Hasil Olahan Data Observasi, 2009

2. Menghitung chi kuadrat (X2)

( )

( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( )

4,005,015,015,001,002,002,0

63,263,23

31,1131,1110

06,606,67

37,2037,2020

69,8769,8789

94,4694,4646

2

2

22

22222

22

=

+++++=

−+

+−

+−

+−

+−

=

−= ∑

XX

X

fhfhfoX

Pada taraf signifikansi 0,05 dan df = (2-1)(3-1) = 2, nilai

X2 tabel = 5,99. Perhitungan di atas menunjukkan nilai

X2 hitung = 0,4. Dalam hal ini X2 hitung (0,4) lebih kecil dari nilai

X2 tabel (5,99). Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya

tidak ada hubungan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan

siswa. Mengingat Ho diterima, maka tidak dilakukan pengujian untuk

mencari harga Cmaxs dalam menentukan besarnya derajat hubungan

dua variabel tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

110

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan dengan Jiwa

kewirausahaan Siswa

Hasil analisis hubungan prestasi belajar mata pelajaran

kewirausahaan dengan jiwa kewirausahaan siswa menunjukkan bahwa

pada taraf signifikansi 0,05 dan df = 4, X2 hitung = 1,38 lebih kecil dari

nilai X2 tabel = 9,49. Hal ini berarti tidak ada hubungan prestasi belajar

mata pelajaran kewirausahaan dengan jiwa kewirausahaan siswa.

Deskripsi data penelitaian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar

mata pelajaran pada kategori sangat tinggi ada 32 siswa (18,29%), kategori

baik ada 105 siswa (60%), kategori cukup baik ada 38 siswa (21,7%), dan

tidak ada siswa dengan nilai mata pelajaran pada kategori rendah maupun

sangat rendah. Dengan demikian berdasarkan data tersebut banyak siswa

yang nilai mata pelajaran kewirausahaannya berada pada kategori baik.

Deskripsi data jiwa kewirausahaan siswa dengan kategori sangat

tinggi sebanyak 53 siswa (30,3%), kategori tinggi sebanyak 99 siswa

(56,6%), kategori cukup tinggi sebanyak 23 siswa (13,1%), dan tidak ada

siswa yang berada pada kategori rendah maupun sangat rendah. Dalam

deskripsi di atas bahwa jiwa kewirausahaan siswa mempunyai kategori

tinggi, hal ini karena siswa yang memiliki jiwa kewirausahaan berani

mengambil risiko dengan penuh perhitungan percaya diri, mandiri, pekerja

keras, cerdas, dan selalu berorientasi pada tugas dan hasil serta

berorientasi pada masa depan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

111

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan prestasi belajar mata pelajaran

kewirausahaan dengan jiwa kewirausahaan siswa. Hal ini kemungkinan

besar disebabkan kurangnya pembinaan dan perhatian dari pihak sekolah

dalam meningkatkan pengetahuan kewirausahaan siswa. Mata pelajaran

kewirausahaan diajarkan belum berhasil menumbuhkan jiwa

kewirausahaan para siswa. Agar mata pelajaran mampu menumbuhkan

atau mendorong perilaku membuka usaha bagi para siswanya, salah

satunya adalah dengan transfer of knowledge. Dengan transfer of

knowledge siswa SMK akan terbuka terhadap informasi-informasi baru di

luar pemahaman mereka sebelumnya tentang wirausaha. Informasi itu

tentu beragam, mulai dari pengetahuan mengenai entrepreneurship secara

keseluruhan hingga strategi berwirausaha. Menurut Ormrod

(Riyanti, 2007) hal lain yang dapat diterima siswa SMK selama mendapat

mata pelajaran kewirausahaan adalah munculnya figur-figur yang bisa

menjadi role model bagi mereka. Role model ini dapat berbentuk live

model yaitu seseorang yang secara langsung menampilkan perilaku, atau

symbolic model yaitu seseorang/perilaku yang muncul secara tidak

langsung atau melalui suatu media. Selain melalui proses modeling ini,

seharusnya para siswa SMK juga dapat mempelajari tentang berwirausaha

melalui “experience” atau pengalaman secara langsung melalui praktik-

praktik yang diadakan pada saat mengikuti mata pelajaran kewirausahaan

tersebut. Karena menurut Fazio dan Zanna, sikap yang terbentuk melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

112

pengalaman langsung akan lebih kuat daripada yang terbentuk tanpa

pengalaman (Riyanti, 2007).

Temuan lapangan di dua sekolah yaitu di SMK Kristen 2 dan SMK

Negeri 1 Klaten, guru hanya memberikan modul dan menerangkan

kembali materi yang ada dalam modul tersebut. Disini guru kedua sekolah

tidak memberikan tugas lapangan atau praktik kepada para siswa,

misalnya berkunjung ke sebuah industri dan melaporkan tentang usaha

yang dilihat pada industri yang dikunjungi. Guru hanya menerangkan

materi-materi yang harus disampaikan kepada siswa tanpa mengajak

mereka untuk berlatih sejak dini tentang kewirausahaan. Meskipun di

kelas II Program Keahlian Penjualan terdapat praktik di sekolah, tetapi

waktu satu hari belum cukup untuk mengerti dunia bisnis yang

sesungguhnya. Dalam praktik industri yang dijalani para siswa Program

Keahlian Penjualan juga belum cukup bagi para siswa paham akan dunia

usaha, karena di tempat praktik para siswa hanya diperbolehkan untuk

pekerjaan-pekerjaan yang ringan, yang dimaksud di sini siswa tidak

dilibatkan untuk pembuatan laporan rekap penjualan, tidak diperkenankan

mengoperasikan cash register dll. Temuan lapangan yang diperolah

dalam praktik industri para siswa Program Keahlian Penjualan banyak

yang dipekerjakan di gudang, kegiatannya antara lain menata barang

dagangan, mengklasifikasikan barang dagangan dll, bahkan hanya diberi

kesempatan dalam bagian penitipan barang. Sehingga di sini materi yang

di dapat di sekolah tidak banyak yang bisa diterapkan di lapangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

113

Pengalaman bisnis yang diperoleh pun tidak banyak karena hanya sebatas

melihat dan tidak ikut terlibat langsung.

2. Hubungan Jenis Pekerjaan Orang Tua dengan Jiwa Kewirausahaan Siswa

Hasil analisis hubungan jenis pekerjaan orang tua (ayah) dengan

jiwa kewirausahaan siswa menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi

0,05 dan df = 2, diketahui X2 hitung = 0,3 lebih kecil dari nilai nilai

X2 tabel = 5,59. Hal ini berarti bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan jenis pekerjaan

orang tua (ayah) dengan jiwa kewirausahaan siswa. Sedangkan

berdasarkan jenis pekerjaan orang tua (ibu) menunjukkan bahwa pada taraf

signifikansi 0,05 dan df = 2, diketahui nilai X2 hitung = 8,08 lebih besar

dari nilai X2 tabel = 5,99 . Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan jenis

pekerjaan orang tua (ibu) dengan jiwa kewirausahaan siswa.

Deskripsi data penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang

berjiwa wirausaha sangat tinggi berdasarkan pekerjaan orang tua

(ayah) seorang wirausaha ada 16 siswa, jiwa wirausaha tinggi ada

34 siswa, dan jiwa wirausaha cukup tinggi 8 siswa. Siswa yang berjiwa

wirausaha sangat tinggi berdasarkan pekerjaan orang tua (ayah) bukan

wirausaha ada 37 siswa, jiwa wirausaha tinggi ada 65 siswa, dan jiwa

wirausaha cukup tinggi ada 15 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar pekerjaan orang tua (ayah) adalah bukan seorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

114

wirausaha sebesar 65 siswa dengan kategori jiwa wirausaha tinggi.

Sedangkan yang berjiwa wirausaha sangat tinggi berdasarkan pekerjaan

orang tua (ibu) seorang wirausaha ada 21 siswa, jiwa wirausaha tinggi ada

22 siswa, dan 3 siswa yang berjiwa wirausaha cukup tinggi. Siswa yang

berjiwa wiausaha sangat tinggi berdasarkan pekerjaan orang tua

(ibu) bukan wirausaha ada 32 siswa, jiwa wirausaha tinggi 77 ada siswa,

dan yang berjiwa wirausaha cukup tinggi ada 20 siswa. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pekerjaan orang tua (ibu) adalah

bukan seorang wirausaha sebesar 77 siswa dengan kategori jiwa

kewirausahaan tinggi.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai jiwa

kewirausahaan tinggi. Hal ini tampak pada deskripsi jiwa kewirausahaan

siswa yang mempunyai kategori sangat tinggi ada 53 siswa (30,3%),

kategori tinggi sebesar 99 siswa (56,6%) dan dengan kategori cukup tinggi

ada 23 siswa (13,1%). Sementara pekerjaan orang tua secara umum bukan

seorang wirausaha.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan pekerjaan orang tua (ayah) dengan jiwa kewirausahaan

siswa. Hal ini kemungkinan disebabkan karena peran ayah dalam

mendidik anak intensitasnya lebih sedikit dibandingkan ibu, sehingga

siswa tidak dekat dengan ayah. Dari hasil deskripsi data variabel

pekerjaan ayah menunjukkan ada 58 siswa (33,1%) orang tua ayah adalah

sebagai wirausaha, dan ada 117 siswwa (66,9%) orang tua ayah bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

115

sebagai wirausaha. Menurut Prof. Tim Spector bahwa hubungan keturunan

yang tinggi menunjukkan pentingnya memahami faktor genetik untuk

menjelaskan mengapa beberapa orang memiliki jiwa wirausaha sedangkan

yang lain tidak. Dari hasil penelitian, secara umum orang tua siswa bukan

sebagai wirausaha sehingga disini faktor gen sangat mempengaruhi jiwa

kewirausahaan siswa. Spector mengemukakan bahwa faktor genetik

mempengaruhi berbagai aspek bisnis dari kepuasan kerja hingga

keterampilan dan kualitas kerjanya. Gen memiliki pengaruh terhadap

bentuk kepribadian dan kemampuan yang berperan untuk membentuk

seseorang menjadi pengusaha. (http://www.forum.kotasantri.com)

Ada hubungan jenis pekerjaan orang tua (ibu) dengan jiwa

kewirausahaan siswa. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pekerjaan

orang tua (ibu) yang berwirausaha ada 46 siswa (26,3%), dan yang bukan

wirausaha ada 127 siswa (73,7%). Jenis pekerjaan orang tua (ibu) secara

umum bukan sebagai wirausaha, yaitu sebagai guru, bidan, buruh cuci,

pegawai swasta, pensiunan, tetapi orang tua (ibu) mempunyai pekerjaan di

luar pekerjaan pokok, seperti membuka warung, pembuat karak, katering,

usaha belut goreng, pada masa menanam padi sebagian dari orang tua

siswa menjadi petani dan sebagainya. Peran ibu dalam mendidik anak

sangatlah penting. Ibu memiliki keterkaitan batin yang kuat dengan anak,

sehingga tidak jarang anak lebih dekat dengan sosok ibu dibandingkan

ayah mereka. Dengan demikian, melihat pekerjaan orang tua maka siswa

mendapat pengetahuan dan pengalaman tentang kewirausahaan terutama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

116

bagi siswa yang orang tuanya adalah wirausaha, karena di sini anak

dilibatkan langsung dalam membantu ibunya menjalankan usaha, sehingga

kebiasaan membantu orang tua dalam menjalankan usaha, menjadi sebuah

pelajaran yang berharga bagi siswa. Mereka jadi lebih tahu akan ilmu

bisnis yang hampir pasti tidak mereka dapatkan di meja sekolah. Mental

bisnis ini terbentuk seiring dengan perkembangan jiwa mereka. Sehingga

dapat dikatakan karakter seorang anak di bangun melalui apa yang

didengarkan, apa yang dilihat, dan apa yang dirasakan. Pendengaran dan

penglihatan adalah pintu masuk pikiran sebelum masuk menempa hati

nuraninya. Melalui seluruh indra yang manusia miliki inilah, akan muncul

jiwa yang kuat terkait dengan apa yang diterima oleh indra. Bila anak

terbiasa dengan dunia bisnis, maka karakter inilah yang muncul dan secara

tidak langsung orang tua telah mengajarkan pada anak sikap mandiri,

tidak takut gagal, pekerja keras, percaya diri dan lain-lain, sehingga cepat

atau lambat anak akan terdorong untuk membuka usaha sendiri

(www.hadila.solopeduli.com).

3. Hubungan Tingkat Pendapatan Orang Tua dengan Jiwa Kewirausahaan

Siswa

Hasil analisis hubungan tingkat pendapatan orang tua

(ayah) dengan jiwa kewirausahaan siswa menunjukkan bahwa pada taraf

signifikansi 0,05 dan df = 4, nilai X2 hitung = 4,59 lebih kecil dari nilai

X2 tabel = 9,49. Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

117

demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan tingkat

pendapatan orang tua (ayah) dengan jiwa kewirausahan siswa. Sedangkan

berdasarkan tingkat pendapatan orang tua (ibu) menunjukkan pada taraf

signifikansi 0,05 dan df = 4, X2 hitung = 2,46 lebih kecil dari nilai

X2 tabel = 9,49. Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan tingkat

pendapatan orang tua (ibu) dengan jiwa kewirausahaan siswa.

Deskripsi data dalam penelitian ini menunjukkan orang tua

(ayah) dengan tingkat pendapatan rendah di bawah Rp685.000,00 ada

142 siswa (81,1%), tingkat pendapatan sedang antara Rp685.000,00-

Rp999.500,00 ada 15 siswa (8,6%), dan tingkat pendapatan tinggi di atas

Rp999.501,00 ada 18 siswa (10,3%). Sedangkan tingkat pendapatan orang

tua (ibu) dengan kategori tingkat pendapatan rendah di bawah

Rp685.000,00 ada 146 siswa (83,4%), tingkat pendapatan sedang antara

Rp685.000,00-Rp999.500,00 ada 17 siswa (9,7%), dan tingkat pendapatan

tinggi di atas Rp999.501,00 ada 12 siswa (6,9%).

Deskripsi data jiwa kewirausahaan siswa dengan kategori sangat

tinggi sebanyak 53 siswa (30,3%), kategori tinggi sebanyak 99 siswa

(56,6%), kategori cukup tinggi sebanyak 23 siswa (13,1%), dan tidak ada

siswa yang berada pada kategori rendah maupun sangat rendah. Dalam

deskripsi di atas bahwa jiwa kewirausahaan siswa mempunyai kategori

tinggi, hal ini karena siswa yang memiliki jiwa kewirausahaan berani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

118

mengambil risiko, percaya diri, mandiri, dan selalu berusaha untuk lebih

baik.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan tingkat pendapatan orang tua dengan jiwa kewirausahaan

siswa. Kemungkinan hal yang menyebabkan karena seseorang yang

mempunyai jiwa wirausaha maka akan melakukan kegiatan berwirausaha

tidak semata-mata dimotivasi oleh faktor finansial. Kerja keras dan

disiplin merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang dalam

berwirausaha. Jiwa wirausahanya justru ditantang untuk berusaha sendiri

tanpa bergantung dengan orang tua dengan modal seadanya. Seorang

wirausaha adalah seorang yang kreatif dan inovatif yang mampu

memanfaatkan sumber daya atau modal yang seminimal mungkin untuk

mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin. Mempunyai jiwa wirausaha

yang tinggi tidak harus mempunyai modal yang besar. Untuk memulai

suatu usaha seorang wirausahawan tidak perlu ambisius dengan

menyelenggarakan usaha dengan skala besar. Apabila ingin memulai suatu

usaha, sebaiknya dimulai dari usaha yang kecil-kecilan terlebih dahulu.

Disamping memperkecil risiko kegagalannya, cara ini juga membantu

mendayagunakan modal sambil memantapkan strategi usaha. Memulai

suatu usaha dari kecil-kecilan, akan membantu penyusunan strategi yang

meyakinkan karena selama awal usaha itu dianggap sebagai pengalaman

dalam usaha. Dari pengalaman dalam dunia usaha, nantinya akan menemui

kekuatan dan kelemahan usaha yang dapat menjadi jalan yang baik untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

119

mencapai kesuksesan berwirausaha. Hasil penelitian ini sejalan dengan

pendapat Ating Tedjasutisna (2004:64) yang menyatakan bahwa para

wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi selalu berusaha mendapatkan

hasil semaksimal mungkin dengan sumber daya atau modal minimal.

Contoh nyata di daerah Wedi Kabupaten Klaten, seorang anak

dengan latar belakang dari keluarga yang tidak mampu, setelah tamat dari

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ia membuka usaha kecil-kecilan

yaitu kerajinan tangan. Sekarang ia mampu mengembangkan usahanya itu

dan memperluas pemasarannya hingga di kota-kota besar seperti Jakarta,

Bali dan sebagainya.

4. Hubungan Tempat Tinggal Siswa Dengan Jiwa Kewirausahaan Siswa

Hasil analisis hubungan tempat tinggal siswa dengan jiwa

kewirausahaan siswa menunjukkan bahwa nilai X2 hitung = 0,4 lebih kecil

dari nilai X2 tabel = 5,99. Hal ini berarti tidak ada hubungan tempat

tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan siswa.

Deskripsi data penelitian ini menunjukkan bahwa tempat tinggal

siswa yang berada di lingkungan wirausaha ada 155 siswa (88,6%) dan

tempat tinggal siswa yang bukan berada di lingkungan wirausaha ada

20 siswa (11,4%). Dengan demikian berdasarkan data tersebut banyak

siswa yang tempat tinggalnya berada di lingkungan wirausaha.

Deskripsi jiwa kewirausahaan siswa dengan kategori sangat tinggi

sebanyak 53 siswa (30,3%), kategori tinggi sebanyak 99 siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

120

(56,6%), kategori cukup tinggi sebanyak 23 siswa (13,1%), dan tidak ada

siswa yang berada pada kategori rendah maupun sangat rendah. Dalam

deskripsi di atas bahwa jiwa kewirausahaan siswa mempunyai kategori

tinggi, hal ini karena siswa yang memiliki jiwa kewirausahaan berani

mengambil risiko dengan penuh perhitungan, percaya diri, mandiri, cerdas,

pekerja keras dan selalu berorientasi pada tugas dan hasil serta berorientasi

pada masa depan.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan. Hal ini

kemungkinan dikarenakan di sekitar tempat tinggal siswa sebagian besar

usaha mikro atau wirausaha kelas menengah sehingga tidak menarik bagi

siswa. Siswa lebih tertarik bekerja di perusahaan atau di dunia industri

atau siswa tidak berminat menciptakan lapangan pekerjaan (berwirausaha).

Salah satu faktor mengapa siswa lebih tertarik bekerja di perusahaan,

karena di mata masyarakat secara umum bekerja di kantor merupakan hal

yang lebih baik dan memberikan rasa harga diri yang tinggi.

Hasil penelitian tidak sesuai dengan pendapat dari Wasty Soemanto

(2001:90), yang menyatakan bahwa lingkungan masyarakat sebagai

lingkungan pendidikan non formal yang mewujudkan perkembangan

pribadi yang wajar dalam situasi sosial dan sebagai penanggung jawab atas

kelangsungan pendidikan manusia berwirausaha. Dalam pendidikan

wirausaha, keluarga dan masyarakat dituntut untuk bertanggung jawab dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

121

berperan langsung dalam segenap aspek pelaksanaan pendidikan manusia

berwirausaha.

Hasil penelitian mulai dari variabel prestasi belajar mata pelajaran

kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua,

dan tempat tinggal siswa, hampir semua menunjukkan tidak adanya

hubungan dengan jiwa kewirausahaan siswa, hal ini kemungkinan besar

disebabkan karena variabel yang diteliti menyebutkan faktor-faktor

eksternal yang mempengaruhi jiwa kewirausahaan siswa. Dari penelitian

sebelumnya kebanyakan faktor-faktor eksternal, seperti pekerjaan orang

tua, pengalaman orang tua, kurikulum sekolah, kondisi lingkungan

keluarga, sekolah, praktik industri, pendapatan orang tua juga

menunjukkan tidak adanya hubungan dengan jiwa kewuirausahaan siswa.

Jadi dari hasil penelitian disimpulkan faktor eksternal tidak banyak

berpengaruh dengan jiwa kewirausahaan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

122

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisis data, maka penelitian ini

menyimpulkan bahwa:

1. Tidak ada hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan dengan

jiwa kewirausahaan siswa. Hal ini di dukung oleh hasil perhitungan analisis

dengan menggunakan rumus chi kuadrat tampak nilai

X2 hitung = 1,38 lebih kecil dari nilai X2 tabel = 9,49.

2. Tidak ada hubungan jenis pekerjaan orang tua (ayah) dengan jiwa

kewirausahaan siswa. Hal ini di dukung oleh hasil analisis dengan

menggunakan rumus chi kuadrat untuk variabel jenis pekerjaan orang tua

(ayah) menunjukkan nilai X2 hitung = 0,3 lebih kecil dari nilai

X2 tabel = 5,99. Jenis pekerjaan orang tua (ibu) menunjukkan nilai

X2 hitung = 8,08 lebih besar dari nilai X2 tabel 5,99. Hal ini berarti ada

hubungan jenis pekerjaan orang tua (ibu) dengan jiwa kewirausahaan

siswa.

3. Tidak ada hubungan tingkat pendapatan oang tua (ayah) dengan jiwa

kewirausahaan siswa. Hal ini di dukung oleh hasil perhitungan analisis

dengan menggunakan rumus chi kuadarat menunjukkan nilai

X2 hitung = 4,59 lebih kecil dari nilai X2 tabel = 9,49. Tidak ada hubungan

tingkat pendapatan orang tua (ibu) dengan jiwa kewirausahaan siswa. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

123

ini ditunjukkan dari hasil analisis dengan menggunakan rumus chi kuadrat,

menunjukkan nilai X2 hitung = 2,46 lebih kecil dari nilai X2 tabel = 9,49.

4. Tidak ada hubungan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan

siswa. Hal ini di dukung oleh hasil perhitungan analisis dengan

menggunakan rumus chi kuadrat tampak bahwa nilai X2 hitung = 0,4 lebih

kecil dari X2 tabel = 5,99.

B. Keterbatasan

1. Data penelitian di dasarkan pada jawaban responden atas kuesioner yang di

bagikan kepada siswa, sehingga kebenaran isian kuesioner penelitian ini

tergantung pada keseriusan siswa dalam memberikan jawaban.

2. Keterbatasan penulis yaitu keterbatasan kemampuan, waktu, biaya, untuk

mengerjakan penelitian ini.

3. Keterbatasan dalam kriteria lingkungan wirausaha dan lingkungan bukan

wirausaha, sehingga dari hasil penelitian data ngumpul di lingkungan

wirausaha.

4. Bias dalam kuesioner, karena beberapa pertanyaan tidak dipahami oleh

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

124

C. Saran

Dari hasil penelitian yang telah diungkapkan, Penulis memberi saran

sebagai berikut:

1. Pendekatan pembelajaran kewirausahaan, sebaiknya dilakukan dengan cara

pelatihan/praktik yang langsung melibatkan anak, sehingga dengan

keterlibatan anak tersebut diperoleh pengalaman nyata tentang

kewirausahaan, sehingga jiwa kewirausahaan anak dapat muncul dari

kegiatan tersebut, karena hal itu merupakan proses belajar terutama hal-hal

afektif, seperti sikap, sistem nilai dan lain-lain dan bukan merupakan suatu

pengalaman.

2. Pendidikan kewirausahaan sebaiknya dikembangkan di tingkat rumah

tangga (informal). Dalam penelitian ini ibu lebih mempengaruhi anak

dalam pengembangan jiwa kewirausahaan sehingga harus ada program

pemerintah yang mengakomodasi pendidikan ibu dan anak. Program

pemerintah yang sudah ada tentang Kredit Usaha Kecil (KUK) dalam

praktiknya masih banyak diberikan kepada kepala rumah tangga

(www.asspuk.or.id/index.php). Peneliti menyarankan untuk kedepannya

lebih diprioritaskan ke ibu-ibu rumah tangga dan anak remaja atau siswa

yang ingin membuka usaha.

3. Bagi peneliti lain, apabila melakukan penelitian dengan judul yang hampir

sama diharapkan untuk mempertimbangkan meniliti faktor-faktor lain yang

mempengaruhi jiwa kewirausahaan sehingga hasil penelitian yang dicapai

lebih luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

125

DAFTAR PUSTAKA

Ardian, Bagus. 2007. Tinjauan Tentang Kampung Kota. Diakses dari http://www.indonetwork.or.id, tanggal 6 Februari 2009

Astuti, Kusuma Endah Dwi. 2006. Pengaruh Praktik Industri, Pekerjaan Orang

Tua, dan Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Siswa untuk Berwirausaha. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Cokro, Heru. 2008. Wirausaha Sosial:Melawan Senjakala Ekonomi. Diakses dari

http://www.hipmi.org/blog/?P.52, tanggal 6 februari 2009. Depdikbud. 1978. Ekonomi Umum. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. 2007. Tujuan Pendidikan SMK: Penjelasan Pasal 15 UU Sisdiknas. Diakses dari http://www.pusdiknaker.or.id/data/kurikulum/smk.doc, tanggal 13 Januari 2009

Drucker, F. Peter. 1984. Inovasi dan Kewirausahaan: Praktek dan Prinsip.

Jakarta: Gelora Aksara Pratama. _______________ 1969. The Age of Discontinuity, Guidelines to Our Changing

society. London: Pan Book 1971. Penerjemah Rusdi Naib. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.

Furchan, Arief. 1991. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha

Nasional. Gilarso, T. 2006. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro.Yogyakarta: Kanisius.

Heidjrachman, Ranupandoyo. 1982. Teori dan Konsep Manajemen. Yogyakarta: BPFE-UGM.

Hermana, Budi. 2008. Pengertian dan Teori Kewirausahaan. Diakses dari

http://www.hermana.staff.gunadarma.ac.id/downloads/file/7311/kewirausahaan.doc, tanggal 6 Februari 2009

Iskandarsyah. 2008. Mendidik Mental Wirausaha Anak Sejak Dini. Diakses dari

http://www.hadila.solopeduli.com, tanggal 27 juni 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1955. Jakarta:Balai Pustaka.

Kartiwa, Iwan. 2008. Pendidikan Kewirausahaan di SMK/SMA. Diakses dari http://www.Pikiran Rakyat.com, tanggal 6 Februari 2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

126

Kisah Sukses Difabel Menjadi Wirausaha. 2006. Diakses dari http://www.kompas,com/kompas-cetak/0603/31/jateng/33630.HTM, tanggal 6 Februari 2009.

Kompik. 2008. Kewirausahaan Teori dan Aplikasi. Diakses dari

http://www.kuliahkewirausahaan.blogspot.com, tanggal 10 Februari 2009 Lukman. 2006. Semua Bisnis Membutuhkan Modal. Diakses dari

http//www.skyscrapercity.com, tanggal 3 April 2009. Mahmud, Dimyati. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Meredith, Geoffrey G. 1996. Kewirausahaan: Teori dan Praktik. Jakarta: Pustaka

Binaman Presindo. Murdani, Maria Gampang Sri. 2006. Hubungan Antara Jiwa Kewirausahaan

Dengan Minat Berwirausaha Siswa SMK Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Novel, Dean. 1999. Makalah Seminar Inkubator Bisnis: Menciptakan

wirausahawan. Jakarta: Universitas Indonesia. Pambudy, Rachmat. 2002. Misteri Modal Manusia Indonesia. Diakses dari

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0204/08/ekonomi/MIST 34.HTM, tanggal 10 Februari 2009

Priyono, Susila dan Soerata PS. 2004. Kiat Sukses Kewirausahaan.

Yogyakarta:Palem Pustaka. Riyanti, Benedikta Prihatin Dwi. 2007. Metode Experiental Learning Berbasis

Pada Peningkatan Rasa Diri, Mampu, Kreatif dan Berani Berisisko dalam Mata Pelajaran Kewirausahaan untuk SMK. Diakses dari http//www.puslitjaknov.org, tanggal 27 Mei 2009.

Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) tahun 2009. Diakses dari

http//www.info.micko.web.id, tanggal 2 Februari 2009 Soedjono, Ibnoe. 1993. Kewirakoperasian: Pembahasan Makalah The

Entrepreneur Cooperative. Bandung: IKOPIN. Soegiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

________. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

127

Soeparman, Soemahamidjaja. 1997. Falsafah Pengembangan Disiplin Ilmu Kewirausahaan di Perguruan Tinggi dalam Konteks Pembangunan di Indonesia. PIBI-IKOPIN.

Soesarno, Wijandi. 1988. Pengantar Kewiraswastaan. Bandung: Sinar Baru.

Soemanto, Wasty. 2001. Pendidikan Wiraswasta. Jakarta: Bumi Aksara Sumardi, Mulyanto dan Hans-Dieter Evers. 1982. Kemiskinan dan Kebutuhan

Poko. Jakarta: CV Rajawali. Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan proses Menuju

Sukses. Bandung: Salemba Empat. Sriyanto. 2008. Kewirausahaan. Diakses dari

http://www.ahim.staff.gunadarma.ac.id tanggal 20 Februari 2009. Tanlain, Wens. 2002. Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma. Tedjosutisno, Ating H. 2004. Memahami Kewirausahaan. Bandung: Armico Tidak Semua Orang Mau dan Bisa Menjadi Entrepreneur. 2009. Diakses dari

http://www .forum.kotasantri.com/viewtopik.php/t=65, tanggal 23 Juli 2009. Wirasasmita, Yuyun. 1994. Kewirausahaan:Buku Pegangan. Jatinagor: UPT-

Penerbitan IKOPIN. _________, dan faisal Affif, M. Kusman Silaeman. 1982. Aspek-aspek

kewiraswastaan: Pandangan dan beberapa hasil penelitian.Bandung:LM-FE UNPAD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

LAMPIRAN- LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

130

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Kuesioner terdiri dari 3 (tiga) bagian

Bagian I Identitas Responden

Bagian II Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan, Jenis

Pekerjaan Orang Tua, Tingkat Pendapatan Orang Tua, dan

Tempat Tinggal Siswa

Bagian III Jiwa Kewirausahaan

2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Saudara anggap sesuai

dengan keadaan pada kotak yang disediakan di sebelah kanan setiap

pernyataan dan isilah titik-titik untuk setiap pertanyaan dengan benar!

3. Pilihlah:

SS : Jika Saudara sangat setuju dengan pernyataan

S : Jika Saudara setuju dengan pernyataan

TS : Jika Saudara tidak setuju dengan pernyataan

STS : Jika Saudara sangat tidak setuju dengan pernyataan

4. Selesai mengerjakan terlitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan

dan pertanyaan dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.

Bagian I

Identitas Responden

1. Nama :

2. Kelas :

3. Usia :

4. Sekolah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

131

Bagian II

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan, Pekerjaan Orang Tua, Tingkat

Pendapatan Orang Tua, dan Tempat Tinggal Siswa

1. Apakah pekerjaan pokok ayah anda?

a. wirausaha/pedagang

b. bukan wirausaha

2. Apakah pekerjaan pokok ibu anda?

a. wirausaha/pedagang

b. bukan wirausaha

3. Apakah orang tua anda mempunyai pekerjaan sampingan?

a. tidak

b. ya. (sebutkan….)

4. berapa penghasilan total (pekerjaan pokok+sampingan) Ayah anda selama

satu bulan?

....

5. Berapakah penghasilan total (pekerjaan pokok+sampingan) Ibu anda selama

satu bulan?

….

6. Profesi wirausaha misalnya: pedagang, petani, pengusaha, pemilik warung,

home industry, dan sejenisnya.

Profesi bukan wirausaha misalnya: PNS, guru, TNI, POLRI, Dokter, Psikolog,

Perawat, Wartawan, Pengacara dan sejenisnya.

Berapakah wirausahawan dalam satu RW di lingkungan tempat tinggal anda?

….

7. Berapakah nilai kewirausahaan anda?

a. lebih besar atau sama dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)

b. Kurang dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

132

Bagian III

Jiwa Kewirausahaan No. PERNYATAAN PENDAPAT 1. Saya lebih suka bekerja dengan teman yang

lebih cakap (punya inisiatif dan kreatif) dalam bekerja dalam kelompok

sts ts s ss

2. Saya kira orang mengambil risiko cenderung lebih maju dibandingkan yang tidak

sts ts s ss

3. Saya adalah orang yang cepat mengenalli masalah-masalah yang dihadapi kelompok dan dapat memberikan alternative pemecahan yang tepat

sts ts s ss

4. Saya tidak malu menjalankan usaha yang disepakati kelompok meskipun usaha tersebut dianggap remeh oleh teman-teman

sts ts s ss

5. Saya adalah orang yang mencurahkan waktu, biaya, tenaga yang tidak sedikit mengingat saya memiliki komitmen dan cita-cita yang tinggi atas usaha yang dijalankan

sts ts s ss

6. Saya memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk dapat berhasil dalam menjalankan usaha di masa mendatang

sts ts s ss

7. Saya adalah orang yang tidak rela jika perbedaan-perbedaan antar pribadi dalam kelompok mengganggu usaha yang dijalankan

sts ts s ss

8. Saya adalah orang yang beranggapan bahwa struktur tugas/pembagian tugas sering menjadi penghambat usaha kelompok mencapai tujuan

sts ts s ss

9. Saya adalah orang yang berambisi untuk menangani dan mengendalikan semua hal yang saya yakini akan lebih berhasil

sts ts s ss

10. Saya adalah orang yang menyukai aktivitas yang lebih mengarah pada kemajuan bersama

sts ts s ss

11. Saya adalah orag yang tidak dapat memotivasi diri sendiri di saat beberapa teman tidak bersemangat dalam menjalankan tugas kelompok

sts ts s ss

12. Saya adalah orang yang dapat memahami tagas pribadi dan menyelesaikannya dengan

sts ts s ss

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

133

penuh semangat dan dengan menetapkan hasil pencapaian yang tinggi

13. Saya bersedia menghadapi kegagalan untuk kemajuan hidup saya

sts ts s ss

14. Saya adalah orang yang memaknai pentingnya hidup pribadi dalam hubungannya dengan usaha yang dilakukan oleh kelompok

sts ts s ss

15. Saya adalah orang yang dapat mengembangkan alternative pilihan untuk mengatasi setiap masalah yang dihadapi kelompok dalam menjalankan usaha.

sts ts s ss

16. Saya adalah orang yang tidak malu mengakui kesalahan kepada teman apabila ternyata memang saya keliru

sts ts s ss

17. Saya adalah orang yang dengan senang hati bertanggung jawab atas pengambilan keputusan sendiri

sts ts s ss

18. Saya dapat menikmati persaingan dengan pihak lain secara fair untuk mendapatkan pelanggan

sts ts s ss

19. Saya adalah orang yang disiplin baik dalam hal waktu, maupun tindakan dapat menjadi contoh bagi teman lain

sts ts s ss

20. Saya adalah orang yang mampu menngarahkan diri sendiri pada rencana hidup di masa mendatang

sts ts s ss

21. Saya adalah orang yang memiliki rencana masa depan (usaha kecil) yang jelas dan secara konsisten mewujudkan rencana tersebut mulai hari ini

sts ts s ss

22. Saya adalah orang yang mampu mengelola waktu untuk mengerjakan tugas-tugas

sts ts s ss

23. Saya adalah orang yang suka menngeluh di saat tidak mendapatkan hasil yang memuaskan

sts ts s ss

24. Saya adalah orang yang dapat menjaga stamina tubuh sehingga selalu siap bekerja dalam waktu yang panjang

sts ts s ss

25. Saya adalah orang yang dengan lapang dada mengakui kekeliruan dan terbuka menerima nasihat dari orang lain

sts ts s ss

26. Saya adalah orang yang rela kehilangan semua sumber daya (uang,waktu, tenaga, dll) jika usaha mengalami kebangkrutan

sts ts s ss

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

134

27. Saya adalah orang yang tidak senang bekerja dalam kelompok meskipun dalam kondisi tertekan anggota kelompok lainnya

sts ts s ss

28. Saya adalah orang yang mudah melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan dan siap melakukan perubahan pada diri sendiri dalam hubungannya dengan orang lain (lingkungan)

sts ts s ss

29. Saya adalah orang yang memiliki inisiatif untuk memulai usaha dan tidak suka bergantung pada orang lain

sts ts s ss

30. Saya akan berspkelasi dengan gagasan yang baik, walaupun hal itu tidaklah meyakinkan

sts ts s ss

31. Saya senang menemukan hal-hal baru dan aneh untuk dikerjakan.

sts ts s ss

32. Saya adalah orang yang dapat mempercayai orang lain dan orang lain pun percaya kepada saya dalam banyak hal

sts ts s ss

33. Saya dapat dengan cepat memahami persoalan-persoalan yang sedang dihadapi kelompok

sts ts s ss

34. Saya adalah orang yang selalu berpikir positif meskipun sedang dalam kondisi keterpurukan

sts ts s ss

35. Saya adalah orang yang dapat berkomunikasi dengan baik mampu menjelaskan ide-ide saya dengan kata-kata yang mudah dipahami orang lain

sts ts s ss

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

136

DATA PENELITIAN NO X1 X2 ayah X2 ibu X3 ayah X3 ibu X4 Y 1 65 2 1 2 1 9 97 2 82 1 1 1 1 20 94 3 87 1 2 1 1 30 82 4 71 1 1 1 1 5 95 5 80 1 1 1 1 5 89 6 75 1 2 1 1 20 101 7 70 1 1 1 1 10 111 8 65 2 1 1 1 27 108 9 84 1 1 1 1 13 103 10 65 1 2 1 1 13 104 11 82 1 2 1 1 7 94 12 71 1 1 3 1 25 97 13 78 1 1 1 1 8 95 14 85 1 1 1 1 6 98 15 71 1 1 1 1 5 91 16 83 1 2 1 1 5 79 17 74 1 1 1 1 15 86 18 73 1 1 1 1 15 103 19 71 2 2 1 1 15 101 20 80 1 1 1 1 3 101 21 80 1 1 1 1 10 70 22 74 1 1 1 1 17 94 23 75 1 1 1 1 8 100 24 84 1 1 1 1 4 98 25 74 1 1 1 1 20 83 26 83 1 2 1 1 40 97 27 72 1 1 1 1 5 76 28 82 1 2 1 1 10 85 29 70 1 2 1 1 9 101 30 65 1 2 1 1 16 96 31 74 1 1 1 1 7 80 32 75 2 1 1 1 5 87 33 65 1 1 2 1 10 74 34 71 1 1 2 1 13 103 35 80 1 1 1 1 6 96 36 74 1 1 1 1 9 103 37 85 1 1 1 1 7 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

137

NO X1 X2 ayah X2 ibu X3 ayah X3 ibu X4 Y 38 65 1 1 1 1 6 93 39 74 1 2 1 1 32 102 40 67 1 1 1 1 6 104 41 65 1 1 2 2 15 80 42 81 1 1 1 1 2 71 43 70 1 2 1 1 12 86 44 81 2 1 2 2 7 95 45 70 1 1 3 3 8 84 46 65 1 1 1 1 8 100 47 70 1 1 3 3 6 84 48 65 1 1 3 3 6 68 49 89 1 1 1 1 20 85 50 75 1 1 1 1 11 90 51 80 1 1 1 1 6 95 52 70 1 1 1 1 11 68 53 78 1 2 1 1 1 90 54 75 2 1 1 1 8 70 55 80 1 1 1 1 15 93 56 68 1 2 1 1 15 85 57 84 1 1 1 1 7 89 58 65 1 2 1 1 32 98 59 70 1 2 2 1 6 93 60 70 1 1 1 1 35 103 61 81 1 1 2 1 28 80 62 70 1 1 1 1 5 82 63 82 2 1 1 1 8 97 64 80 1 1 1 1 4 94 65 78 1 1 1 3 5 90 66 65 1 1 1 1 15 69 67 70 1 1 3 3 15 94 68 63 1 1 1 1 30 97 69 84 1 1 1 1 13 87 70 66 1 1 1 1 5 76 71 65 2 1 1 1 25 71 72 60 1 1 1 1 3 90 73 89 1 1 1 1 15 92 74 80 1 2 1 1 15 112 75 70 1 1 2 2 8 70 76 65 2 1 2 2 7 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

138

NO X1 X2 ayah X2 ibu X3 ayah X3 ibu X4 Y 77 71 1 2 1 1 10 100 78 58 1 1 1 1 5 91 79 81 1 1 2 1 1 91 80 71 1 2 1 1 6 104 81 87 1 1 3 1 5 98 82 69 1 1 1 1 9 98 83 74 2 2 1 1 2 94 84 81 2 2 1 1 7 107 85 70 1 1 1 1 25 91 86 68 1 1 3 1 37 67 87 65 2 2 2 2 30 91 88 70 1 1 1 1 8 87 89 75 1 1 2 1 7 84 90 84 1 1 1 1 15 70 91 63 1 1 3 1 11 82 92 78 2 1 1 1 3 98 93 56 1 1 1 1 7 100 94 56 2 1 3 1 6 80 95 73 1 2 3 2 8 103 96 77 1 1 1 3 5 89 97 66 2 2 1 1 20 100 98 87 1 1 1 1 36 83 99 83 2 1 1 1 36 92 100 65 1 1 1 1 50 71 101 69 2 2 1 1 27 89 102 78 1 1 1 1 23 86 103 70 2 2 1 1 50 99 104 79 1 1 1 1 38 110 105 74 1 1 1 1 6 90 106 65 1 1 1 1 52 67 107 73 1 1 1 1 14 84 108 84 1 1 3 1 50 82 109 67 2 1 1 1 4 100 110 75 2 1 1 1 25 99 111 71 2 2 1 1 20 91 112 68 2 1 1 1 14 68 113 82 1 1 3 3 10 89 114 90 1 1 1 1 50 69 115 60 1 1 1 1 50 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

139

NO X1 X2 ayah X2 ibu X3 ayah X3 ibu X4 Y 116 80 1 2 1 1 3 102 117 67 1 1 1 1 58 79 118 80 2 1 1 1 54 79 119 70 1 2 1 1 4 70 120 65 1 1 1 1 15 93 121 85 1 1 1 1 50 102 122 80 2 1 1 1 14 90 123 75 1 2 1 1 6 103 124 70 1 1 3 1 4 82 125 64 1 2 1 1 6 80 126 65 2 1 1 1 15 71 127 65 2 1 1 1 27 86 128 65 2 2 1 1 15 98 129 65 1 2 1 1 5 94 130 70 1 1 3 2 30 68 131 70 2 1 1 1 10 88 132 65 2 2 1 1 5 95 133 70 2 2 1 1 35 86 134 70 1 1 3 1 7 83 135 65 1 2 1 1 20 99 136 65 1 1 1 1 12 98 137 65 2 2 1 1 15 87 138 67 2 2 1 1 14 89 139 80 1 1 1 1 10 70 140 70 1 2 1 1 5 94 141 67 2 2 3 3 8 88 142 66 2 2 1 1 1 97 143 66 2 2 1 1 13 87 144 70 1 2 1 1 4 112 145 70 1 1 1 1 5 72 146 75 1 1 1 1 20 75 147 70 1 1 1 1 10 70 148 67 2 2 1 1 17 88 149 70 1 1 1 1 7 99 150 70 2 1 1 1 2 86 151 56 1 1 1 1 4 71 152 70 1 1 1 1 7 79 153 88 1 1 1 2 6 98 154 56 1 1 1 1 6 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

140

NO X1 X2 ayah X2 ibu X3 ayah X3 ibu X4 Y 155 65 1 1 1 1 7 89 156 80 1 1 1 1 6 86 157 75 2 1 1 1 6 70 158 60 1 1 1 1 6 81 159 65 2 1 3 2 8 99 160 80 1 1 1 1 5 82 161 70 1 1 2 1 7 77 162 80 2 2 2 1 5 86 163 66 1 2 1 2 6 89 164 70 1 2 1 1 8 79 165 75 1 1 1 2 12 67 166 74 1 1 1 2 15 100 167 81 2 1 1 3 4 89 168 85 2 1 1 2 6 89 169 67 1 2 1 3 8 110 170 78 1 1 3 2 2 79 171 76 1 1 1 2 9 88 172 85 1 1 1 3 8 91 173 80 1 1 1 3 5 110 174 70 1 1 1 2 3 77 175 70 1 1 2 2 15 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filehubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI