PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filepenggunaan diksi dalam karangan narasi...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filepenggunaan diksi dalam karangan narasi...
PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI
KARYA GURU-GURU SD DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT,
KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh:
SAFERINE YUNANDA
NIM: 111224006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI
KARYA GURU-GURU SD DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT,
KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh:
SAFERINE YUNANDA
NIM: 111224006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, terima kasih atas segala rahmat dan
berkat-Nya yang melimpah.
2. Kedua orangtua terkasih, Stephanus Susilaharda dan Yuliana Prihatin, S.Ag,
terima kasih atas segala bimbingan, dukungan, dan motivasi yang tak henti-
hentinya selalu diberikan kepada saya.
3. Kedua saudara tersayang, Serafin Aic Priharlina, S.S dan Agustinus Satria
Soma Rajasa, terima kasih atas segala dukungan dan keceriaan kalian yang
selalu membangkitkan semangat.
4. Teman spesial, Paulus Eko Purwo Widodo, terima kasih atas segala dukungan
dan perhatiannya.
5. Teman-teman Kelompok Skripsi Payung Maybrat, Priska Nawang Wulan,
Cicilia Ariza Ratna Marwati, Gabrielle Listyarini Dwisulandi, dan Caecilia
Nurista Syahdu Hening, terima kasih untuk perjuangan dan kebersamaan
yang telah kita lalui bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTO
1. Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar
pada pengertianmu sendiri. (Amsal, 3:5)
2. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya. (Pengkotbah, 3:11a)
3. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu. (Matius, 11:28)
4. Kegagalan tak berarti saya telah menyia-nyiakan hidup, tetapi berarti saya
harus mulai lagi cara lain dengan lebih giat dan lebih sabar. (Dr. Robert H.
Schuller)
5. Berpikir seperti seorang ratu, ratu tidak takut gagal, kegagalan adalah batu
loncatan lain untuk kehebatan. (Oprah Winfrey)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 September 2015
Penulis
Saferine Yunanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Saferine Yunanda
Nomor Mahasiswa : 111224006
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul PENGGUNAAN
DIKSI DALAM KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD DI
LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA
BARAT, PADA TAHUN 2014. Dengan demikian, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 11 September 2015
Saya yang menyatakan
( Saferine Yunanda )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Yunanda, Saferine. 2015. Penggunaan Diksi dalam Karangan Narasi Karya
Guru-Guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua Barat, pada Tahun 2014. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guru-
guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat,
pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan, mendeskripsikan: (1) jenis diksi yang
digunakan dalam karangan narasi dan (2) penggunaan diksi dalam karangan narasi
dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan deskriptif. Data
penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang mengandung diksi. Sumber data dalam
penelitian ini adalah 19 karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK
Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes mengarang. Data yang
terkumpul dianalisis satu persatu. Tahap analisis data berupa identifikasi,
klasifikasi, dan interpretasi.
Hasil penelitian ini, yaitu: (1) jenis diksi yang digunakan dalam karangan
narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua Barat, meliputi kata abstrak, kata konkret, kata umum, kata khusus, kata
kajian, kata baku, kata nonbaku, dan kata serapan. Kata yang tidak ditemukan
dalam karangan adalah kata populer dan kata asli. (2) Penggunaan diksi dalam
karangan narasi yang dilihat dari segi ketepatan, meliputi penggunaan kata
denotasi dan konotasi, penggunaan kata sinonim, penggunaan kata idiomatik, dan
penggunaan kata umum-khusus. Penggunaan diksi dalam karangan narasi yang
dilihat dari segi kesesuaian diksi meliputi penggunaan kata tidak baku.
Penggunaan kata tidak baku tersebut meliputi aspek ortografi dan aspek
ragam/kaidah bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Yunanda, Saferine. 2015. The use of diction in Narrative Essay by Elementary
School Teachers in YPPK Maybrat Boundary, Diocese of Manokwari,
West Papua, in 2014. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language Literature
Study Program, the Faculty of Education, University of Sanata Dharma.
This research examines the use of diction in narrative essay by elementary
school teachers in YPPK Maybrat boundary, Diocese of Manokwari, West Papua,
in 2014. The aim of this research, describe: (1) the type of diction used in
narrative essay and (2) the use of diction in the narrative essay in terms of
accuracy and suitability of diction.
This research is a qualitative and descriptive research. This research data is
sentences containing diction. Sources of data in this study is 19 narrative essay by
elementary school teachers in the YPPK Maybrat boundary, Diocese of
Manokwari, West Papua, in 2014. Data was collected by using an essay test. Data
were analyzed one by one. Data analysis stage form of identification,
classification, and interpretation.
The result of this research are: (1) the type of diction used in narrative essay
by elementary school teachers in the YPPK Maybrat boundary, Diocese of
Manokwari, West Papua, includes an abstract words, concrete words, common
words, special words, study words, standard words, non-standard words, and
absorptive words. Words that are not found in essay are popular words and
original words. (2) The use of diction in the narrative essay in terms of accuracy,
includes the use of the word denotation and connotation, the use of synonyms,
idiomatic word usage, and usage-specific common words. The use of diction in
the narrative essay in terms of suitability diction includes the use of non-standard
words. The use of non-standard words includes the standard orthography aspects
and aspects of diversity/language rules.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang
senantiasa mencurahkan rahmat dan berkat-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam segala
proses kelancaran dan keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada.
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa memberikan berkat,
rahmat, dan kekuatan kepada penulis.
2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.
3. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk
segera menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing tunggal yang telah
bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing, memberikan
masukan, dan memberikan kritikan yang membangun dalam proses
penyusunan skripsi ini.
5. Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku triangulator yang telah bersedia meluangkan
waktu dan pikirannya untuk memvalidasi hasil analisis data dalam penelitian
ini.
6. Segenap dosen Prodi PBSI, dosen MKU, dan dosen MKK yang telah
mendidik dan membimbing penulis selama mengikuti kuliah.
7. Robertus Marsidiq, selaku staf sekretariat Prodi PBSI yang selama ini telah
banyak membantu dan memberi kemudahan dalam administrasi yang
diperlukan.
8. Stephanus Susilaharda dan Yuliana Prihatin, S.Ag., selaku orangtua terkasih
yang senantiasa memberikan cinta kasih, doa, semangat, dukungan, dan
motivasi, baik secara moral maupun secara material.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Serafin Aic Priharlina, S.S dan Agustinus Satria Soma Rajasa, selaku saudara
tersayang yang senantiasa memberikan dukungan dan menghibur penulis
dengan segala keceriannya.
10. Paulus Eko Purwo Widodo, selaku teman spesial yang senantiasa
memberikan semangat, perhatian, dan dukungan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman Kelompok Skripsi Payung Maybrat, Priska Nawang Wulan,
Cicilia Ariza Ratna Marwati, Gabrielle Listyarini Dwisulandi, dan Caecilia
Nurista Syahdu Hening, terima kasih atas kebersamaan, keceriaan, dan
perjuangan yang telah kita lalui bersama.
12. Teman-teman seperjuangan, Fitriana Rahmawati, Irene Desty Renaningtyas,
Cecilia Christa Pramadina, Andronikus Kresna Dewantara, Yohanes Wedha
Basundoro, Yanuarius Manggur, Leopold, Hendrika Yuli Surantini, Erlin
Advarovi, Elisabeth Prasetiawati, Meilani Triwahyuningrum, Maria Dwi
Rianti, dan Maria Eny Kurniati, terima kasih atas kebersamaan, persahabatan,
dan keceriaan yang telah kita lalui bersama.
13. Teman-teman PBSI angkatan 2011 yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, terima kasih atas kebersamaan, persaudaraan, dan keceriaan yang
indah selama kuliah.
14. Teman-teman Kos Dahlia, Windy Kristanti, Lusia Eli, Kartika Pipit, Maria
Esalwa Rosari, Fransiska Indah Citra Dewi, Karini, dan Rene Santa, terima
kasih atas keceriaan dan kebersamaan yang telah kita lalui bersama.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan.
Walaupun demikian, peneliti berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat untuk
berbagai pihak.
Penulis
Saferine Yunanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
MOTO .................................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 5
1.5 Batasan Istilah ................................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 8
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan .................................................................. 8
2.2 Pilihan Kata atau Diksi ................................................................................... 11
2.2.1 Syarat Pemilihan Kata .................................................................................. 17
2.2.2 Aspek Ketidakbakuan Kata .......................................................................... 24
2.3 Modus dan Modalitas ...................................................................................... 27
2.4 Menulis ............................................................................................................ 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.5 Karangan ......................................................................................................... 32
2.5.1 Pengertian Karangan .................................................................................... 32
2.5.2 Pengertian Karangan Narasi ......................................................................... 33
2.6 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 36
5.1 Jenis Penelitian ............................................................................................... 36
5.2 Subjek Penelitian .......................................................................................... 37
5.3 Objek Penelitian ............................................................................................. 37
5.4 Sumber Data ................................................................................................... 38
5.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 38
5.6 Instrumen Penelitian ...................................................................................... 38
5.7 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 39
5.8 Tahapan Penyajian Hasil Analisis ................................................................. 42
5.9 Triangulasi Data ............................................................................................. 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 44
4.1 Deskripsi Data ................................................................................................. 44
4.2 Analisis Data ................................................................................................... 46
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................................... 57
4.4 Pembahasan Hasil Triangulasi ........................................................................ 61
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 63
5.1 Simpulan Hasil Penelitian ............................................................................... 63
5.2 Implikasi .......................................................................................................... 64
5.3 Saran ................................................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67
LAMPIRAN .......................................................................................................... 69
BIODATA PENULIS ........................................................................................ 173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1a Data dan Jenis Diksi …………………………………..…………. 44
Tabel 1b Data Jenis Diksi (lanjutan) ………………………………………. 45
Tabel 1c Jumlah Data dan Jumlah Jenis Diksi …………………………….. 45
Tabel 2 Data dan Penggunaan Diksi …………………………………....... 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Data Mentah ……………………………………………. 69
Lampiran II Hasil Analisis Jenis Diksi ………………………………. 78
Lampiran III Hasil Analisis Penggunaan Diksi Segi Ketepatan……… 117
Lampiran IV Hasil Analisis Penggunaan Diksi Segi Kesesuaian……... 134
Lampiran V Triangulasi ……………………………………...... 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terdapat empat keterampilan yang
harus dikuasai agar dapat berkomunikasi dengan baik. Empat keterampilan
tersebut adalah keterampilan membaca, keterampilan menulis, keterampilan
berbicara, dan keterampilan menyimak. Keempat keterampilan tersebut saling
berhubungan satu dengan yang lain. Keempat keterampilan tersebut pada
dasarnya merupakan satu kesatuan yang disebut caturtunggal (Tarigan, 2008:2).
Tingkat penguasaan keterampilan tersebut berbeda-beda di setiap usia dan
jenjang pendidikannya. Keterampilan membaca dan menulis pada umumnya
mulai dipelajari ketika anak masuk di pendidikan formal. Anak dikatakan mahir
dalam keterampilan membaca dan menulis pada usia 8 tahun ke atas. Pada usia
tersebut, umumnya anak duduk di kelas dua sekolah dasar (SD). Apabila
dihubungkan dengan teori pembelajaran bahasa menurut kognitifisme, pada usia
tersebut anak sudah memiliki sistem kognisi yang tersusun rapi, sehingga sangat
dimungkinkan jika mereka sudah menguasai keterampilan membaca dan menulis.
Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi di lingkungan YPPK Maybrat,
Papua Barat. Pendidikan di Maybrat sangat memprihatinkan. Siswa sekolah dasar
di lingkungan Maybrat masih belum mampu dalam menguasai keterampilan
membaca dan menulis, padahal mereka sudah duduk di kelas lima SD
(http://bintangpapua.com). Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
antaranya faktor guru, faktor siswa, dan faktor kondisi alam. Dalam hal ini, peran
guru menjadi faktor utama yang sangat berpengaruh dalam kondisi pendidikan di
Maybrat, Papua.
Guru memiliki peran yang dominan dalam kegiatan pembelajaran. Guru
juga merupakan pelaku utama yang menjadi komponen strategis dalam proses
peningkatan mutu pendidikan peserta didik. Namun, pada kenyataannya
kompetensi guru di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua
Barat belum memadai. Hal tersebut didukung dengan ditemukannya beberapa
fakta mengenai kompetensi guru di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan
Manokwari, Papua Barat di antaranya, kurangnya kemampuan guru dalam hal
mengawasi metode belajar siswa, tidak adanya inovasi pembelajaran dari guru,
dan kurangnya kedisiplinan guru dalam hal kehadiran mengajar
(http://bintangpapua.com ).
Berdasarkan fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterampilan
membaca dan menulis siswa sangat dipengaruhi oleh peran guru dalam proses
pembelajaran di sekolah dasar. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa
keterampilan membaca dan menulis menjadi keterampilan dasar yang dibutuhkan
oleh siswa agar dapat berkomunikasi dengan baik. Oleh karena itu, kemampuan
guru dalam membaca dan menulis juga sangat dibutuhkan. Tarigan (2008:2) juga
menyatakan bahwa, keterampilan membaca dan menulis harus terpenuhi, karena
berkaitan dengan keterampilan sebelumnya yaitu keterampilan menyimak dan
keterampilan berbicara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Mengenai kompetensi guru yang belum memadai, peneliti melakukan tes
mengarang pada guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua Barat. Mereka adalah para guru SD yang terlibat dalam kelompok kerja
guru SD YPPK. Peneliti ingin mengetahui kemampuan menulis para guru untuk
mencari keterkaitan dengan kemampuan menulis para siswa di sana. Penelitian ini
difokuskan pada salah satu aspek kemampuan mengarang yakni penggunaan kata
dalam karangan.
Kata merupakan salah satu unsur kebahasaan yang sangat penting. Kata
merupakan suatu unit dalam bahasa yang memiliki stabilitas intern dan mobilitas
posisional (Keraf, 1986:21). Rangkaian dari kata-kata dapat menghasilkan suatu
kalimat. Kata juga dapat menjadi salah satu alat untuk menyampaikan gagasan
sebagai wujud komunikasi antar berbagai pihak. Agar penggunaan kata tidak
menimbulkan ketidakpahaman dan ketidakefektifan, maka perlu adanya seleksi
kata atau pemilihan kata. Pemilihan kata merupakan proses atau tindakan
memilih kata yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat dan pilihan kata
adalah hasil dari proses atau tindakan tersebut (Mustakim, 1992:41).
Proses pemilihan kata tidak mudah. Terdapat kriteria pemilihan kata yang
harus dicermati. Kriteria pemilihan kata tersebut menyangkut ketepatan kata dan
kesesuaian kata. Ketepatan kata terkait dengan konsep, logika, dan gagasan yang
hendak ditulis dalam karangan, sedangkan kesesuaian kata menyangkut
kecocokan antara kata yang dipakai dengan situasi yang hendak diciptakan
sehingga tidak mengganggu suasana batin, emosi, atau psikis antara penulis dan
pembacanya, pembicara dan pendengarnya (Widjono, 2007:100).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti ingin meneliti
penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan
YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat dengan beberapa
pertimbangan. Pertama, peneliti memilih topik mengenai diksi atau pilihan kata
karena analisis mengenai diksi sangat penting dilakukan agar maksud yang ingin
disampaikan oleh penulis dalam suatu tulisan dapat tersampaikan dengan jelas dan
tepat. Kedua, penelitian dengan topik diksi sudah ada, tetapi sejauh ini belum ada
penelitian yang meneliti diksi dengan menggunakan subjek penelitian guru-guru
SD. Ketiga, peneliti juga ingin mengetahui kualitas dan kompetensi guru-guru SD
di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, khususnya
dalam keterampilan menulis karangan narasi. Maka dari itu, peneliti memilih
Penggunaan Diksi dalam Karangan Narasi Karya Guru-Guru SD di Lingkungan
YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada Tahun 2014, sebagai
judul penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa sajakah jenis diksi yang digunakan dalam karangan narasi karya guru-
guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua
Barat, pada tahun 2014?
2) Bagaimanakah penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD
di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada
tahun 2014, dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.3 Tujuan Penelitian
1) Mendeskripsikan jenis diksi yang digunakan dalam karangan narasi karya
guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua Barat, pada tahun 2014.
2) Mendeskripsikan penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guru-guru
SD YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014,
dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bagi guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua Barat, yaitu memberikan informasi mengenai ketepatan dan kesesuian
penggunaan diksi dalam karangan, sehingga dapat memberikan motivasi agar
dapat membuat karya yang lebih baik dan menjadi contoh bagi anak didiknya.
2) Bagi para pendidik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
mengenai penggunaan diksi yang tepat dan sesuai dalam pembelajaran
bahasa Indonesia, terutama dalam hal karang-mengarang.
3) Bagi perguruan tinggi, penelitian mengenai penggunaan diksi ini diharapkan
dapat memberikan sumbangan penelitian yang berguna bagi perkembangan
penelitian selanjutnya tentang penggunaan diksi dalam karangan.
4) Bagi YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat dan pemerintah,
penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada YPPK Maybrat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Keuskupan Manokwari, Papua Barat dan pemerintah tentang kompetensi guru
di lapangan dan memberikan pembinaan yang tepat untuk para guru.
5) Bagi para peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pengetahuan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya
mengenai diksi.
1.5 Batasan Istilah
Berikut merupakan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
1) Diksi atau Pilihan Kata
Diksi atau pilihan kata adalah kata-kata yang dipakai untuk mengungkapkan
suatu ide atau gagasan, meliputi fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan
(Keraf, 1986:23).
2) Ketepatan Pilihan Kata
Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk
menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau
pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau
pendengar (Keraf, 1986:87).
3) Kesesuaian Pilihan Kata
Kesesuaian pilihan kata mempersoalkan kesanggupan mengungkapkan
sebuah kata sesuai dengan suasana (Keraf, 1986:102).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4) Menulis
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang-
orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka
memahami bahasa dan gambar grafik itu (Tarigan, 1985:21).
5) Karangan
Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis
yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca (Gie, 1992:17).
6) Narasi
Narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-
tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi
dalam suatu kesatuan waktu (Keraf, 2007:136).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Peneliti memperoleh tiga penelitian sejenis yang berhubungan dengan
analisis diksi atau pilihan kata. Ketiga penelitian tersebut adalah penelitian yang
dilakukan oleh Martin (2006) dengan skripsinya yang berjudul Kesalahan Diksi
pada Karangan Argumentasi Siswa Kelas II SMK Negeri 5 Yogyakarta, Wijayanti
(2008) dengan skripsinya yang berjudul Diksi dan Gaya Bahasa pada Kolom
“Dari Redaksi” dan “Liputan” Majalah Sekolah Eksperana SMP Bentara
Wacana Muntilan, dan Sulistiorini (2011) dengan skripsinya yang berjudul Diksi
dalam Kolom “Sorotan Sekolah” Majalah Sekolah Siswa Nusantara SMP
Tamansiswa Yogyakarta.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Martin (2006) bertujuan (1)
mendeskripsikan kesalahan diksi kata asing dan kata serapan pada karangan
argumentasi siswa kelas II SMK Negeri 5 Yogyakarta dan (2) mendeskripsikan
kesalahan diksi kata baku dan kata nonbaku pada karangan argumentasi siswa
kelas II SMK Negeri 5 Yogyakarta.
Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Dalam penelitian ini,
kesalahan diksi disebabkan karena siswa kurang memahami pemilihan kata yang
tepat untuk digunakan dalam penulisan karangan. Kesalahan pilihan kata yang
terdapat dalam penelitian ini mencakup lima jenis kesalahan yaitu, kesalahan
ketepatan pemilihan kata dan kesalahan kesesuaian pemilihan kata. Kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
ketepatan dalam pemilihan kata mencakup aspek kata asing dan kata serapan yang
meliputi (1) kesalahan unsur asing yang belum sepenuhnya terserap dalam bahasa
Indonesia dan (2) kesalahan unsur asing yang pengucapan dan penulisannya telah
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan kesesuaian dalam
pemilihan kata mencakup aspek kata baku dan kata non baku yang meliputi (1)
kesalahan aspek ortografi, (2) kesalahan aspek jati diri kata, dan (3) kesalahan
aspek ragam bahasa. Berdasarkan hasil penelitian dari data yang berjumlah 80
karangan dari 87 anggota populasi ditemukan 34 kesalahan ketepatan dalam
pemilihan kata yang mencakup kata asing dan kata serapan, dan ditemukan 184
kesalahan kesesuaian dalam pemilihan kata yang mencakup aspek kata baku dan
kata non baku.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2008) bertujuan (1)
mendeskripsikan diksi atau pilihan kata yang dipergunakan dalam kolom “Dari
Redaksi” dan “Liputan” Majalah Sekolah Eksperana SMP Bentara Wacana
Muntilan dan (2) mendeskripsikan gaya bahasa yang dipergunakan dalam kolom
“Dari Redaksi” dan “Liputan” Majalah Sekolah Eksperana SMP Bentara Wacana
Muntilan.
Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Dalam penelitian ini,
ditemukan adanya pemakaian diksi yang berupa kata umum-khusus dan kata
baku-nonbaku, serta ditemukan adanya pemakaian gaya bahasa yang beragam.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Sulistiorini (2011) bertujuan (1)
mendeskripsikan diksi yang tergolong kata kajian dalam kolom “Sorotan Sekolah”
Majalah Sekolah SISWA NUSANTARA SMP Tamansiswa Yogyakarta, (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
mendeskripsikan diksi yang tergolong kata serapan dalam kolom “Sorotan
Sekolah” Majalah Sekolah SISWA NUSANTARA SMP Tamansiswa Yogyakarta,
dan (3) mendeskripsikan diksi yang tergolong kata nonbaku dalam kolom
“Sorotan Sekolah” Majalah Sekolah SISWA NUSANTARA SMP Tamansiswa
Yogyakarta.
Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Dalam penelitian ini,
kata kajian yang ditemukan berdasarkan bidang ilmu di antaranya meliputi:
pendidikan, pekerjaan, sosial, kesenian, olahraga, politik, dan pemerintahan. Kata
serapan yang ditemukan berdasarkan taraf integrasinya, meliputi: kata asing yang
belum sepenuhnya terserap dalam bahasa Indonesia dan kata asing yang penulisan
dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Kemudian, kata
nonbaku yang ditemukan berdasarkan aspek ketidakbakuan kata, meliputi, kata
nonbaku akibat kesalahan penulisan kata, kata nonbaku dari bahasa Jawa, Inggris,
dan Arab, serta kata nonbaku ragam bahasa tidak resmi/santai.
Ketiga penelitian di atas relevan dengan penelitian yang dilakukan.
Alasannya, ketiga penelitian tersebut sama-sama menganalisis mengenai diksi dan
pilihan kata. Selain itu, ketiga penelitian di atas menggunakan metode penelitian
yang sama yaitu metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan
metode tersebut. Perbedaannya terletak pada subjek dan objek yang diteliti.
Martin (2006) menganalisis kesalahan diksi kata serapan kata asing, kata baku,
dan kata nonbaku pada karangan argumentasi siswa kelas II SMK Negeri 5
Yogyakarta, Wijayanti (2008) menganalisis penggunaan diksi dan gaya bahasa
pada kolom “Dari Redaksi” dan “Liputan” Majalah Sekolah Eksperana SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Bentara Wacana Muntilan, Sulistiorini (2011) menganalisis kata kajian, kata
serapan, dan kata nonbaku yang terdapat dalam kolom “Sorotan Sekolah” majalah
sekolah SISWA NUSANTARA SMP Tamansiswa Yogyakarta, sedangkan
penelitian ini menganalisis penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guru-
guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat,
pada tahun 2014.
2.2 Pilihan Kata atau Diksi
Kata merupakan suatu unit dalam bahasa yang memiliki stabilitas intern dan
mobilitas posisional, yang berarti ia memiliki komposisi tertentu dan secara relatif
memiliki distribusi yang bebas (Keraf, 1986:21). Kata-kata yang disusun menjadi
sebuah kalimat mampu memberikan suatu informasi. Suatu informasi tersebut
akan bermakna apabila kata yang menjadi unsur di dalamnya dapat dimengerti
dan dipahami. Maka dari itu, penting sekali untuk menentukan pilihan kata yang
tepat dalam menyusun sebuah rangkaian kata.
Kata merupakan alat untuk menyalurkan informasi melalui gagasan atau ide
yang disampaikan oleh seseorang. Setiap masyarakat akan menggunakan kata
dalam rangka mendukung kegiatan berkomunikasi. Namun, dalam berkomunikasi,
seseorang perlu untuk menyeleksi atau memilih kata-kata yang akan
diungkapkannya agar tidak menimbulkan ketidakpahaman dan pemborosan kata.
Setiap orang membutuhkan kosa kata untuk berkomunikasi. Kebutuhan
akan kata dimaksudkan oleh sebagian besar orang untuk menjalin suatu relasi agar
maksud yang ingin disampaikan dapat terlaksana. Selain itu, isi dalam pikirannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
juga dapat disampaikan tanpa menimbulkan kesalahpahaman. Melalui penguasaan
kosa kata yang baik, pikiran yang ingin disampaikan oleh seseorang akan lebih
berbobot dibandingkan dengan orang yang minim kosa kata. Seperti yang telah
dipaparkan oleh Gorys Keraf (1986:24), bahwa mereka yang luas kosa katanya
akan memiliki kemampuan yang tinggi untuk memilih setepat-tepatnya kata mana
yang paling harmonis untuk mewakili maksud atau gagasannya.
Dalam berkomunikasi, selain menguasai kosa kata atau perbendaharaan kata,
seseorang juga perlu memperhatikan pilihan kata atau diksi. Hal tersebut perlu
dilakukan agar seseorang tidak melakukan pemborosan kata dan tetap
menyampaikan maksudnya dengan porsi yang tepat. Proses pemilihan kata juga
dimaksudkan agar pikiran atau maksud dari seseorang dapat berjalan sesuai
dengan konteks tertentu. Menjadi suatu keuntungan bagi seseorang yang
menguasai perbendaharaan kata, karena mereka dapat menganalisis kata dan
memilih kata sesuai dengan konteks yang dimaksudkan. Hal tersebut didukung
oleh pernyataan Gorys Keraf (1986:24), yaitu jelaslah bahwa seorang yang luas
kosa katanya dan mengetahui secara tepat batasan-batasan pengertiannya, akan
mengungkapkan pula secara tepat apa yang dimaksudnya.
Diksi atau pilihan kata merupakan kata-kata yang dipakai untuk
mengungkapkan suatu ide atau gagasan meliputi fraseologi, gaya bahasa, dan
ungkapan (Keraf, 1987:23). Selain itu, Widyamartaya (1990:45) juga
memaparkan pendapat lain mengenai pengertian diksi atau pilihan kata. Beliau
menjelaskan bahwa diksi atau pilihan kata adalah kemampuan seseorang
membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
ingin disampaikannya, dan kemampuan tersebut hendaknya disesuaikan dengan
situasi dan nilai rasa yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat dan pendengar
atau pembaca.
Menurut Gorys Keraf (1986:24), terdapat tiga kesimpulan utama mengenai
diksi atau pilihan kata. Pertama, pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-
kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana
membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-
ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu
situasi. Kedua, pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara
tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan lain yang ingin disampaikan, dan
kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan
nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. Ketiga, pilihan kata
yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa
kata atau perbendaharaan kata bahasa itu.
Berdasarkan pengertian diksi menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa diksi atau pilihan kata adalah adalah kata-kata, kelompok kata, baik
ungkapan maupun gaya, yang diseleksi untuk melancarkan proses komunikasi
atau berbahasa agar maksud dan gagasan dapat tersampaikan dengan baik,
sedangkan prosesnya disebut dengan pemilihan kata.
Proses pemilihan kata tidak dapat dilakukan dengan cara yang sembarangan,
tetapi perlu memperhatikan ketepatan dan kesesuaian pilihan kata. Hal tersebut
didukung oleh pernyataan Gorys Keraf (1986:24) yang menyatakan bahwa,
pilihan kata tidak hanya mempersoalkan ketepatan pemakaian kata, tetapi juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
mempersoalkan apakah kata yang dipilih itu dapat juga diterima atau tidak
merusak suasana yang ada. Soedjito (1988), dalam bukunya yang berjudul
Kosakata Bahasa Indonesia membagi pilihan kata menjadi tiga bagian, yaitu
penggolongan kata, makna kata, dan perubahan makna. Berikut penjelasan
mengenai tiga bagian tersebut.
a. Penggolongan Kata
Menurut Soedjito (1988:39 - 47), dalam kaitannya dengan pilihan kata atau
diksi, kosakata bahasa Indonesia dapat digolongkan sebagai berikut.
(1) Kata Abstrak dan Kata Konkret
Kata abstrak ialah kata yang mempunyai rujukan berupa konsep/pengertian,
sedangkan kata konkret ialah kata yang mempunyai rujukan berupa objek yang
dapat dicerap oleh pancaindera (dilihat, diraba, dirasakan, didengarkan, atau
dicium) (Soedjito, 1988:39).
Contoh:
Kata Abstrak Kata Konkret
kemajuan membangun jembatan, mendirikan
rumah, membuat jalan
kemakmuran sandang, pangan, rumah
kerajinan bekerja, belajar, membaca
demokrasi musyawarah, berunding
(2) Kata Umum dan Kata Khusus
Kata umum ialah kata yang luas ruang lingkupnya dan dapat mencakup
banyak hal, sedangkan kata khusus ialah kata yang sempit/terbatas ruang
lingkupnya (Soedjito, 1988: 41).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Contoh:
Kata Umum Kata Khusus
jatuh roboh, rebah, longsor, runtuh
melihat menonton, menatap, menengok
besar raya, agung, makro, akbar
memotong menebang, membelah, memenggal
(3) Kata Populer dan Kata Kajian
Kata populer ialah kata yang dikenal dan dipakai oleh semua lapisan
masyarakat dalam komunikasi sehari-hari, sedangkan kata kajian ialah kata yang
dikenal dan dipakai oleh para ilmuan/kaum terpelajar dalam karya-karya ilmiah
(Soedjito, 1988:43).
Contoh:
Kata Populer Kata Kajian
keahlian profesi
sementara tentatif
harapan prospek
kecerdasan intelegensi
rancangan desain
contoh sampel
(4) Kata Baku dan Kata Nonbaku
Kata baku ialah kata yang mengikuti kaidah/ragam bahasa yang telah
ditentukan/dilazimkan, sedangkan kata nonbaku ialah kata yang tidak mengikuti
kaidah/ragam bahasa yang telah ditentukan/dilazimkan (Soedjito, 1988:44).
Contoh:
Kata Baku Kata Nonbaku
Kamis Kemis
teladan tauladan
tradisional tradisionil
kaidah kaedah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kemarin kemaren
sah syah
musyawarah musawarah
kuitansi kwitansi
(5) Kata Asli dan Kata Serapan
Kata asli ialah kata yang berasal dari bahasa kita sendiri, sedangkan kata
serapan ialah kata yang berasal (diserap) dari bahasa daerah atau asing. Kata
serapan tersebut misalnya kata strategi, sosial, moral, rujukan, sarana, wacana,
dan luwes (Soedjito, 1988:47).
b. Makna Kata
Makna ialah hubungan antara bentuk dan barang (hal) yang diacunya
(Soedjito, 1988:51). Ada bermacam-macam makna di antaranya.
(1) Makna leksikal dan makna gramatikal
(2) Makna denotatif dan makna konotatif
(3) Makna lugas dan makna kiasan
(4) Makna kontekstual
c. Perubahan Makna
Berikut merupakan sebab-sebab perubahan makna menurut Soedjito
(1988:64).
(1) Peristiwa ketatabahasaan
(2) Perubahan waktu
(3) Perbedaan tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
(4) Perbedaan lingkungan
(5) Perbedaan konotasi
Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan membahas tentang penggolongan
kata dalam kaitannya dengan pilihan kata.
2.2.1 Syarat Pemilihan Kata
2.2.1.1 Ketepatan Pilihan Kata
Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk
menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau
pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara
(Gorys Keraf, 1987:87). Pilihan kata yang memperhatikan ketepatan membuat
gagasan yang dibuat oleh penulis menjadi bermakna dan logis. Selain itu,
kesalahpahaman dapat dihindari apabila memperhatikan ketepatan pilihan kata.
Agar dapat mencapai ketepatan pilihan kata, Gorys Keraf (1987:88)
memaparkan 10 syarat ketepatan pilihan kata. Syarat-syarat tersebut adalah (1)
membedakan secara cermat denotasi dari konotasi, (2) membedakan dengan
cermat kata-kata yang hampir bersinonim, (3) membedakan kata-kata yang mirip
dalam ejaannya, (4) hindarilah kata-kata ciptaan sendiri, (5) waspadalah terhadap
penggunaan akhiran asing, (6) kata kerja yang menggunakan kata depan harus
digunakan secara idiomatik, (7) penulis atau pembicara harus membedakan kata
umum dan kata khusus, (8) menggunakan kata-kata indria, (9) memperhatikan
perubahan makna, dan (10) memperhatikan kelangsungan pilihan kata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Berikut penjabaran dari syarat-syarat ketepatan pilihan kata.
(1) Penggunaan Kata Denotasi dan Konotasi
Denotasi merupakan kata yang bermakna lugas atau makna yang sebenarnya,
sedangkan kata konotasi merupakan kata yang bermakna kias atau makna yang
tidak sebenarnya. Berikut contoh penggunaan kata denotasi dan konotasi.
(a) Andi membeli meja hijau untuk pamannya. (denotatif)
(b) Susi dibawa ke meja hijau karena menjadi tersangka korupsi. (konotatif)
Kata yang digarisbawahi dalam kalimat yang pertama mempunyai arti yang
sebenarnya, yaitu meja yang berwarna hijau, sedangkan pada kalimat kedua
mempunyai arti pengadilan.
(2) Penggunaan Sinonim
Sinonim merupakan persamaan kata. Penggunaan kata sinonim perlu
diperhatikan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan. Kata yang
memiliki persamaan makna belum tentu disama-artikan oleh pihak yang berbeda.
Berikut contoh penggunaan sinonim.
(a) Dery memberi ibunya obat umum.
(b) Dery memberi ibunya obat generik.
Pada contoh di atas, kata umum dalam kalimat pertama dan kata generik
dalam kalimat kedua bersinonim. Penggunaan sinonim dalam kalimat pertama
tidak tepat, karena kata umum tidak tepat digunakan dalam kalimat tersebut.
Penggunaan sinonim yang tepat terdapat pada kalimat kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
(3) Penggunaan Kata yang Mirip Ejaannya
Apabila penulis tidak dapat membedakan kata-kata yang mirip dengan
ejaannya, akan timbul kesalahpahaman yang tidak diinginkan. Alangkah baiknya
jika mengacu pada kamus, karena kata yang tertulis pada kamus merupakan kata
yang sesuai dengan ejaan. Misalnya, kata bahwa – bawa – bawah.
(4) Penggunaan Kata-Kata Ciptaan Sendiri
Berkembangnya suatu bahasa akan menimbulkan munculnya beberapa kosa
kata yang baru. Namun, penggunaannya tidak boleh sembarangan. Kosa kata baru
tersebut dapat dipakai apabila sudah mendapat persetujuan dari masyarakat dan
dipakai oleh masyarakat tersebut.
(5) Penggunaan Akhiran Asing
Penggunaan akhiran asing harus memperhatikan makna dari kata yang
digunakan. Terkadang seseorang sulit membedakannya.
Contoh:
(a) koordinasi bukan koordinir
(b) legalisasi bukan legalisir
(6) Penggunaan Kata Idiomatis
Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis
(Keraf, 1986:89). Berikut contoh penggunaan kata idiomatis.
(a) ingat akan bukan ingat terhadap
(b) berharap akan bukan mengharap akan
(c) berbahaya bukan membahayakan bagi sesuatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(7) Penggunaan Kata Umum dan Kata Khusus
Kata umum adalah jenis kata yang ruang lingkupnya lebih luas, sedangkan
kata khusus adalah jenis kata yang acuannya lebih kepada hal-hal yang khusus
dan konkret. Berikut ini contoh penggunaan kata umum dan kata khusus.
(a) Tanti senang memakai baju merah.
(b) Anton suka memelihara binatang.
(c) Pak Anas ingin sekali bertemu dengan ibunya.
Kata merah, binatang, dan bertemu pada kalimat di atas merupakan kata
umum. Apabila menggunakan kata khusus, kedua kalimat di atas akan berubah
menjadi berikut.
(a) Tanti senang memakai baju merah menyala.
(b) Anton suka memelihara pitbul.
(c) Pak Anas ingin sekali berjumpa dengan ibunya.
(8) Penggunaan Kata Indria
Dalam memilih kata-kata yang tepat, perlu memperhatikan penggunaan
istilah-istilah yang menyatakan pengalaman-pengalaman yang dicerap oleh
pancaindria (Keraf, 1986:94). Kata-kata yang sering dipakai untuk menyatakan
pencerapan itu adalah.
Peraba : dingin, panas, lembab, basah, kering, kasar, halus, rata, licin, dll.
Perasa : pedas, pahit, asam, asin, pedis, manis, dll.
Penciuman : asam, tajam, pedis, pesing, lapuk, apak, basi, dll.
Pendengaran : dengung, deru, ringkik, desing, lengking, dll.
Penglihatan : pijar, kabur, teja, mengkilap, belang, menyala, kilat, dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(9) Perubahan Makna
Makna kata tidak selalu bersifat statis (Keraf, 1986:95). Dalam memilih kata,
perlu sekali mengetahui terjadinya perubahan makna. Maka dari itu, perlu
memperluas referensi mengenai kosa kata dan makna yang sedang berkembang
sesuai dengan kaidah bahasa yang ditentukan. Macam-macam perubahan makna
yang penting adalah perluasan arti, penyempitan arti, ameliorasi, peyorasi,
metafora, dan metonimi.
(10) Kelangsungan Pilihan Kata
Kelangsungan pilihan kata perlu diperhatikan agar suatu informasi dapat
disampaikan secara tepat dan tidak menimbulkan ketidakpahaman. Selain itu,
kelangsungan pilihan kata yang sesuai juga sangat dibutuhkan. Suatu proses
komunikasi akan berjalan dengan baik dan lancar apabila memperhatikan sesuatu
yang tepat dan sesuai.
2.2.1.2 Kesesuaian Pilihan Kata
Kesesuaian pilihan kata merupakan unsur penting dalam pemilihan kata
selain ketepatan pilihan kata. Kesesuaian kata menyangkut kecocokan antara kata
yang dipakai dengan situasi yang hendak diciptakan sehingga tidak mengganggu
suasana batin, emosi, atau psikis antara penulis dan pembacanya, pembicara dan
pendengarnya (Widjono, 2007:101).
Gorys Keraf (1986:103 – 104) memaparkan 7 (tujuh) syarat kesesuaian
diksi. Syarat-syarat tersebut adalah (1) hindarilah sejauh mungkin bahasa atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
unsur substandar dalam situasi yang formal, (2) perhatikan situasi penggunaan
kata ilmiah dan kata populer, (3) hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca
umum, (4) hindarilah pemakaian kata-kata slang, (5) jangan menggunakan kata
percakapan dalam penulisan, (6) hindarilah ungkapan-ungkapan usang (idiom
yang mati), dan (7) jauhkan kata-kata atau bahasa yang artifisial.
Berikut penjabaran dari syarat-syarat kesesuaian pilihan kata.
(1) Penggunaan Kata Standard dan Kata Substandar
Bahasa standar (baku) adalah semacam dialek kelas dan dapat dibatasi
sebagai tutur dari mereka yang mengenyam kehidupan ekonomis atau menduduki
status sosial yang cukup dalam suatu masyarakat (Keraf, 1986:104). Bahasa
substandard (nonbaku) adalah bahasa dari mereka yang yang tidak memperoleh
kedudukan atau pendidikan yang tinggi (Keraf, 1986:104).
(2) Penggunaan Kata Ilmiah dan Kata Populer
Menurut Keraf (1986:105 – 106), kata populer adalah kata yang dikenal dan
diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat, sedangkan kata ilmiah adalah sejumlah
kata yang biasa dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan
ilmiah. Kata ilmiah sering digunakan dalam penulisan karangan ilmiah. Kata-kata
ini biasa dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah,
selain itu juga digunakan dalam pertemuan-pertemuan resmi dan forum diskusi.
Lain halnya dengan kata ilmiah, kata populer digunakan dalam komunikasi non
ilmiah dan terdiri dari kata-kata yang umum dipakai oleh semua lapisan
masyarakat. Berikut beberapa contoh dari kata ilmiah dan kata populer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Kata Ilmiah : harmonis, eksentrik, analogi, modern
Kata Populer : sesuai, aneh, kiasan, maju
(3) Penggunaan Jargon
Jargon mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau tutur yang dianggap
kurang sopan atau aneh (Keraf, 1986:107). Jargon diartikan sebagai kata-kata
teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, maka dari itu sebaiknya
menghindari unsur jargon dalam sebuah tulisan umum.
(4) Penggunaan Kata Slang
Kata slang adalah kata-kata non-standar yang informal, yang disusun secara
khas; atau kata-kata biasa yang diubah secara arbitrer; atau kata-kata kiasan yang
khas, bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan (Keraf, 1986:108).
Penggunaan kata slang biasanya ditemukan pada kelompok-kelompok pemuda di
wilayah-wilayah tertentu.
(5) Penggunaan Kata Percakapan
Kata percakapan adalah kata-kata yang dipakai dalam percakapan atau
pergaulan orang-orang yang terdidik (Keraf, 1986:107). Bentuk dari bahasa
percakapan adalah singkatan-singkatan.
Contoh:
(a) dok untuk dokter
(b) prof untuk professor
(c) ket untuk ketua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
(6) Penggunaan Idiom yang Mati
Idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah
bahasa yang umum, biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak bisa
diterangkan secara logis atau secara gramatikal, dengan bertumpu pada makna
kata-kata yang membentuknya (Keraf, 1986:109).
(7) Penggunaan Artifisial
Bahasa artifisial adalah bahasa yang disusun secara seni (Keraf, 1986:110).
Bahasa ini tidak terkandung dalam kata yang digunakan, tetapi dalam
pemakaiannya untuk menyatakan suatu maksud.
2.2.2 Aspek Ketidakbakuan Kata
Terdapat beberapa aspek yang dapat digunakan untuk mengetahui
ketidakbakuan kata antara lain, aspek ortografi, aspek jati diri kata, dan aspek
ragam bahasa (Sabariyanto, 1994:366). Berikut penjelasan mengenai aspek-aspek
tersebut.
1. Aspek Ortografi
Perbedaan ortografi atau huruf pada kata-kata tertentu dapat digunakan
untuk membedakan kebakuan dan ketidakbakuan kata. Berikut contoh
penggunaan kata baku dan tidak baku berdasarkan aspek ortografi.
(1a) Perusahaan itu mengeluarkan produk terbarunya.
(1b) Perusahaan itu mengeluarkan prodek terbarunya.
(2a) Lahan kering seperti ini, sudah tidak produktif lagi untuk ditanami
palawija.
(2b) Lahan kering seperti ini, sudah tidak produktip lagi untuk ditanami
palawija.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(3a) Pemerintah menuntut agar siswa lebih aktif di kelas.
(3b) Pemerintah menuntut agar siswa lebih aktip di kelas.
(4a) Para tentara harus berbaris dengan rapi.
(4b) Para tentara harus berbaris dengan rapih.
Kata produk, produktif, aktif, dan rapi pada kalimat (1a), (2a), (3a), dan (4a)
merupakan contoh penggunaan kata-kata baku berdasarkan aspek ortografi,
sedangkan kata prodek, produktip, aktip, dan rapih pada kalimat (1b), (2b), (3b),
dan (4b) merupakan penggunaan kata tidak baku.
2. Aspek Jati Diri Kata
Aspek jati diri kata bahasa Indonesia yaitu kosakata yang bebas dari kata-
kata bahasa daerah atau kata-kata asing, dan apabila sudah terserap ke dalam
bahasa Indonesia maka penyerapannya (kata serapan) sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia. aspek jati diri kata dapat digunakan untuk membedakan kata
baku dan kata nonbaku. Bentuk baku sebagai aspek jati diri kata ialah kata bahasa
Indonesia, sedangkan bentuk tidak baku sebagai aspek jati diri kata ialah bahasa
lain. Berikut contohnya.
1) Kata yang tidak baku bahasa Jawa
(5a) Wajahnya pucat setelah mendengar berita duka itu.
(5b) Wajahnya pucet setelah mendengar berita duka itu.
(6a) Indonesia menjadi negara yang subur dan makmur.
(6b) Indonesia menjadi negari yang subur dan makmur.
Kata pucat dan negara pada kalimat (5a) dan (6a) adalah contoh
penggunaan kata baku, sedangkan kata pucet dan negari pada kaimat (5b) dan
(6b) merupakan pemakaian kata tidak baku karena pemakaiannya masih
menggunakan bahasa Jawa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2) Kata yang tidak baku bahasa Belanda/Inggris
(7a) Dia kecewa nilai rapornya semester ini sangat jelek.
(7b) Dia kecewa nilai raportnya semester ini sangat jelek.
(8a) Keputusan yang diambilnya sangat riskan untuk dilakukan.
(8b) Keputusan yang diambilnya sangat riskant untuk dilakukan.
Kata rapornya dan riskan pada kalimat (7a) dan (8a) adalah contoh
penggunaan kata baku, sedangkan kata raportnya dan riskant pada kalimat (7b)
dan (8b) merupakan pemakaian kata tidak baku bahasa Indonesia, karena
pemakaiannya masih menggunakan bahasa Belanda atau Inggris.
3) Kata yang tidak baku bahasa Arab
(9a) Tahun ini Delon akan mengeluarkan album rohani.
(9b) Tahun ini Delon akan mengeluarkan album ruhani.
(10a) Kerajaan Romawi sangat terkenal akan kebudayaannya.
(10b) Kerajaan Rumawi sangat terkenal akan kebudayaannya.
Kata rohani dan romawi pada kalimat (9a) dan (10a) adalah contoh
penggunaan kata baku, sedangkan kata ruhani dan rumawi pada kalimat (9b) dan
(10b) merupakan pemakaian kata tidak baku bahasa Indonesia karena
pemakaianya masih menggunakan bahasa Arab.
3. Aspek Ragam Bahasa
Ragam bahasa ada bermacam-macam, yaitu ragam resmi dan ragam santai,
ragam tulis dan ragam lisan, serta ragam baku dan tidak baku. Kata baku dan tidak
baku berikut ini dibedakan ragamnya.
(11a) Karena malas mengerjakan PR, Doni dihukum oleh gurunya.
(11b) Karena males mengerjakan PR, Doni dihukum oleh gurunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
(12a) Mari kita berantas narkoba sampai keakar-akarnya.
(12b) Ayo kita berantas narkoba sampai keakar-akarnya.
(13a) Ani merapikan tempat tidurnya di pagi hari.
(13b) Ani membereskan tempat tidurnya di pagi hari.
(14a) Pak Dadang tergesa-gesa memberhentikan bus.
(14b) Pak Dadang tergesa-gesa menyetop bus.
Kata malas, mari, merapikan, dan memberhentikan pada kalimat (11a),
(12a), (13a), dan (14a) merupakan contoh penggunaan kata baku karena kalimat
tersebut menggunakan ragam bahasa yang resmi, sedangkan kata males, ayo,
membereskan, menyetop pada kalimat (11b), (12b), (13b), dan (14b) merupakan
kalimat tidak baku karena dalam pemakaiannya menggunakan ragam santai.
2.3 Modus dan Modalitas
Pada dasarnya, penulis atau pembicara mempunyai maksud dan tujuan
dalam menghasilkan suatu tulisan atau mengungkapkan suatu ujaran. Hal tersebut
dikenal dengan sebutan modus dan modalitas. Menurut Chaer (2007:258), modus
merupakan pengungkapan atau penggambaran suasana psikologis perbuatan
menurut tafsiran si pembicara atau sikap si pembicara tentang apa yang
diucapkannya. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa modus
merupakan sikap pembicara yang dituangkan dalam ujarannya. Djajasudarma
(1985) menyatakan bahwa, secara semantik modus dapat menyangkut makna
yang luas, terutama menyangkut pembicara ke arah isi tuturannya secara faktual
dan secara sintaktik kontras akan ditandai dengan verba infleksional atau verba
batu modal (modalitas).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Pandangan ahli dalam memaparkan modalitas berbeda antara ahli yang satu
dengan yang lain. Modalitas menurut Fowler (1986:1991) dalam Widharyanto
(2000), dimengerti sebagai komentar atau sikap, yang berasal dari teks, baik
secara eksplisit atau implisit, diberikan oleh penulis terhadap hal yang dilaporkan,
yakni keadaan, peristiwa, dan tindakan. Menurut Lyons (1977) dalam
Abdurahman (2011), modalitas merupakan alat yang dipergunakan oleh seorang
pembicara guna menggambarkan sikapnya. Menurut Chaer (2007:262), modalitas
adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal
yang dibicarakan, yaitu mengenai perbuatan, keadaan, dan peristiwa atau juga
sikap terhadap lawan bicaranya. Berdasarkan ketiga pendapat ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa modalitas merupakan sikap pembicara untuk menggambarkan
maksudnya yang terdapat dalam tulisan maupun yang menjadi ujaran.
Modus dan modalitas, keduanya saling berkaitan. Modus mempunyai kaitan
dengan modalitas karena keduanya menyangkut amanat ujaran (Suwarno, 1985:
101). Letak perbedaannya yaitu, modalitas menyangkut masalah besar kecilnya
kemungkinan kebenaran yang dikandung dalam suatu ujaran sedangkan modus
menekankan pada masalah sikap pembicara sesuai dengan amanat ujaran
(Suwarno, 1985:101).
Selain itu, perbedaan modus dan modalitas juga dipaparkan oleh
Gustianingsih (2008), bahwa perbedaan modus dan modalitas terletak pada
pernyataan sikap masing-masing. Modus menyatakan sikap secara gramatikal
(mengacu pada bentuk), sedangkan modalitas menyatakan sikap secara leksikal
(termasuk kategori semantis yaitu menyangkut makna). Pendapat tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
didukung oleh pendapat Alwi (1990) dalam Abdurahman (2011), bahwa modus
merupakan kategori gramatikal, sedangkan modalitas termasuk ke dalam kategori
semantis.
Modalitas sebagai sikap dari penulis atau pembicara dibedakan menjadi
bermacam-macam jenis menurut beberapa ahli. Menurut Chaer (2007:262 – 263),
dalam kepustakaan linguistik dikenal adanya beberapa jenis modalitas, yaitu.
1) Modalitas Intensional
Modalitas intensional yaitu modalitas yang menyatakan keinginan, harapan,
permintaan, atau juga ajakan.
2) Modalitas Epsitemik
Modalitas epistemik yaitu modalitas yang menyatakan kemungkinan,
kepastian, dan keharusan.
3) Modalitas Deontik
Modalitas deontik yaitu modalitas yang menyatakan keizinan atau
keperkenaan.
4) Modalitas Dinamik
Modalitas dinamik yaitu modalitas yang menyatakan kemampuan.
Menurut Widharyanto (2000), modalitas dibagi menjadi empat jenis, yaitu.
1) Modalitas Kebenaran
Dalam modalitas kebenaran, penulis menyatakan makna tentang kebenaran
dari yang disampaikannya. Pernyataan yang disampaikan dapat berupa kejadian
yang sudah pasti dan dapat berupa kejadian yang belum pasti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Berikut merupakan contoh yang dapat memberi penjelasan mengenai
pengertian modalitas kebenaran.
(a) Namun, keamanan layanan tersebut masih perlu dipastikan. (Tempo, 25
Agustus 2014).
(b) Penyebab lainnya kemungkinan disebabkan oleh adanya budaya yang tidak
kondusif serta kurangnya kesadaran akan pentingnya praktik berbicara
bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan sekolah. (Bernas, 3
September 2014).
2) Modalitas Keharusan
Dalam modalitas keharusan, penulis bermaksud untuk menyatakan suatu
keharusan dan ketidakharusan terhadap subjek yang dimaksudkan.
Contoh:
(a) Seseorang yang menjadi wakil rakyat bagaimanapun harus memiliki
integritas dan kredibilitas, bersih serta tidak memiliki masalah hukum yang
serius. (Tribun Jogja, September 2014).
(b) Dunia pendidikan harus turut ambil bagian untuk menyelamatkan talenta-
talenta muda dari pengaruh buruk narkoba. (Educare, Agustus 2014).
3) Modalitas Izin
Dalam modalitas izin, penulis menyatakan untuk memberikan suatu
persetujuan atau menolak terhadap sesuatu yang dilakukan oleh subjek yang
dimaksudkan oleh penulis.
Contoh:
(a) Ancaman hukumannya bisa 20 tahun (Tribun Jogja, 20 Februari 2012).
(b) Widyawisata pun dapat menjadi semacam wahana untuk learning by doing.
(Kedaulatan Rakyat, 18 Desember 2013).
(c) Konjungsi “dan” merupakan bentuk penghubung koordinatif yang hanya
boleh hadir dalam posisi intrakalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
4) Modalitas Keinginan
Dalam modalitas keinginan, penulis menyatakan untuk menghendaki atau
menginginkan suatu kejadian yang dilakukan oleh subjek yang dimaksudkan oleh
penulis.
Contoh:
(a) Keputusan yang diambil oleh presiden sudah sangat tepat.
(b) Aku ingin pergi ke Jakarta.
2.4 Menulis
Menulis merupakan salah satu kegiatan dari empat keterampilan berbahasa
selain kegiatan menyimak, membaca, dan berbicara. Menurut Tarigan (1985:4),
menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain
dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa
dan grafik itu. Dalam kegiatan menulis, kita perlu memperhatikan hal-hal yang
berhubungan dengan ketatabahasaan. Apabila tidak memperhatikan penggunaan
tata bahasa yang benar, informasi yang akan disampaikan dapat menimbulkan
ketidakpahaman.
Menulis juga merupakan suatu kegiatan untuk berkomunikasi. Menulis
tentu saja akan menghasilkan sebuah tulisan. Fungsi utama dari tulisan adalah
sebagai alat komunikasi yang tidak langsung (Tarigan, 1985: 22). Maka dari itu,
kegiatan menulis memerlukan kecermatan dalam penggunaan ejaan, tanda baca,
dan aspek ketatabahasaan yang lain. Hal tersebut dimaksudkan agar tulisan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dihasilkan benar-benar mampu menjalankan fungsinya sebagai alat komunikasi
yang memberikan informasi seperti yang diinginkan.
Menurut Tarigan (1985), terdapat empat tujuan dari menulis. Tujuan-
tujuan tersebut adalah (1) memberitahukan atau mengajar yang disebut dengan
wacana informatif, (2) meyakinkan atau mendesak yang disebut dengan wacana
persuasif, (3) menghibur atau menyenangkan yang disebut dengan tulisan literer,
dan (4) mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api yang
disebut dengan wacana ekspresif.
Uraian di atas menunjukkan bahwa kegiatan menulis sangat penting bagi
banyak orang. Tidak hanya sebatas sebagai sebuah kegiatan berbahasa, tetapi
menulis juga menjadi sarana untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
gagasan bagi setiap penulis.
2.5 Karangan
2.5.1 Pengertian Karangan
Karangan merupakan hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa
tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca (Gie, 1992:23). Sebuah
karangan dapat berisi tentang berbagai macam informasi dan ciri-ciri tertentu.
Berdasarkan hal tersebut, karangan dapat digolongkan ke dalam 5 (lima) golongan.
Penggolongan tersebut adalah (1) bentuk, (2) ragam, (3) jenis, (4) rumpun, (5)
macam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2.5.2 Pengertian Karangan Narasi
Narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak
tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam
suatu kesatuan waktu (Keraf, 2007:136). Berbeda dengan Keraf, Nurgiyantoro
(1995:331) berpendapat bahwa narasi merupakan cerita yang mengisahkan secara
langsung, pengungkapan secara langsung. Berdasarkan kedua pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa narasi merupakan sebuah bentuk karangan berupa cerita
yang di dalamnya terdapat peristiwa dan kejadian dalam suatu urutan waktu
tertentu.
Terdapat dua tujuan dari narasi menurut Keraf (2007:136). Kedua tujuan
tersebut adalah (1) narasi bertujuan untuk memberikan informasi kepada para
pembaca, agar pengetahuannya bertambah luas, yaitu narasi ekspositoris dan (2)
menyampaikan sebuah makna kepada para pembaca melalui daya khayal yang
dimilikinya, yaitu narasi sugestif. Berikut penjelasan mengenai kedua tujuan
narasi menurut Keraf (2007:136).
1) Narasi Ekspositoris
Narasi ekspositoris adalah narasi yang bertujuan untuk menggugah pikiran
para pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan (Keraf, 2007:136). Dalam
hal ini, isi dari narasi mengajak pembaca untuk mengembangkan daya pikir atau
akalnya untuk menyelami rangkaian peristiwa yang disajikan untuk mendapatkan
informasi yang sesuai. Narasi ekspositoris hanya sekedar memberikan informasi
kepada para pembaca agar para pembaca memperoleh pengetahuan melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
informasi yang disampaikan. Berikut karakteristik dari narasi ekspositoris yang
telah dipaparkan oleh Keraf (2007:138 – 139).
(1) Memperluas pengetahuan
(2) Menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian
(3) Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional
(4) Bahasanya lebih condong ke bahasa informatif dengan titik berat pada
penggunaan kata-kata denotatif.
2) Narasi Sugestif
Narasi sugestif merupakan suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sekian
macam sehingga merangsang daya khayal para pembaca (Keraf, 2007:138).
Narasi sugestif memberikan informasi, selain itu narasi sugestif juga membuat
para pembaca mampu menemukan makna yang terkandung dalam sebuah narasi
tersebut. Berikut karakteristik dari narasi sugestif yang telah dipaparkan oleh
Keraf (2007:138 – 139).
(1) Menyampaikan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat
(2) Menimbulkan daya khayal
(3) Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna
(4) Bahasanya lebih condong ke bahasa figuratif dengan menitikberatkan
penggunaan kata-kata konotatif.
Sesuatu yang berwujud pasti memiliki struktur. Struktur tersebut yang
nantinya akan menjadi aktor penting yang membuat suatu wujud tertentu menjadi
jelas dan runtut. Narasi juga mempunyai struktur tertentu dalam pembentukannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Selain itu, narasi juga memiliki sebuah plot atau alur. Menurut Keraf (2007:145),
ada bagian yang mengawali narasi, ada bagian yang merupakan perkembangan
lebih lanjut dari situasi awal, dan ada bagian yang mengakhiri narasi itu.
2.6 Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian dengan judul Penggunaan Diksi dalam Karangan Narasi Karya
Guru-Guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua
Barat, pada Tahun 2014 ini, termasuk jenis penelitian deskriptif dan
menggunakan metode kualitatif. Tujuan utama menggunakan metode ini adalah
untuk menyusun data yang telah terkumpul, menjelaskan, dan menganalisis data
tersebut.
Dalam penelitian deskriptif kualitatif, data yang dikumpulkan berupa kata-
kata, gambar, dan bukan angka-angka (Moleong, 1989:7). Data penelitian ini
berupa hasil tertulis tentang diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di
lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun
2014. Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti akan mendeskripsikan jenis diksi
yang digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK
Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat dan mendeskripsikan penggunaan
diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat,
Keuskupan Manokwari, Papua Barat, dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian
diksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru-guru SD di lingkungan
YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat. Jumlah guru sebanyak 19
orang. Berikut ini nama-nama guru yang karangannya peneliti ambil sebagai data
penelitian.
1. Agustinus Baru 11. Monika Yewen
2. Anjelo Fanatay 12. Paskalis Tenan
3. Arnoldus Sedik 13. Pelipus Korain
4. Emiliana Kocu 14. Sandra Togas
5. Falentinus Bame 15. Thadeus Taus
6. Florensia Leltakaeb 16. Tresita Tenau
7. Fransiska Fede 17. Valerius Korain
8. Hendrikus Turot 18. Yanuarius Fanataf
9. Inventus Taa 19. Yosepha Korain
10. Matheus Yumte
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah kata-kata yang terdapat di
setiap kalimat pada karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK
Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
3.4 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah karangan narasi karya guru-guru
SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada
tahun 2014. Karangan tersebut berjumlah 19 karangan yang diperoleh dari para
guru ketika menjalani pelatihan Kurikulum 2013 pada tahun 2014 di Sorong,
Papua.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik untuk memperoleh data
yang diperlukan atau proses pengadaan data untuk keperluan penelitian (Nasir,
1988:221). Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan tes mengarang. Tes
mengarang yang dilakukan adalah mengarang sebuah karangan narasi. Dalam
melaksanakan tes mengarang, guru-guru diberi waktu 45 menit. Guru-guru
membuat karangan narasi berdasarkan gambar seri yang bertema “Kegiatan di
Pagi Hari Sebelum Pergi ke Sekolah”.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah
diolah (Arikunto, 2002:123). Instrumen penelitian yang digunakan untuk
memperoleh data berupa perintah membuat karangan dan gambar berseri. Berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
ini perintah penulisan karangan dan gambar seri dengan tema “Kegiatan di Pagi
Hari Sebelum Pergi ke Sekolah”.
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang sudah terkumpul selanjutnya akan diolah dan dianalisis. Analisis
data menurut Moleong (1989:112) adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan
oleh data. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1) Peneliti mengidentifikasi penggunaan kata yang terdapat pada data yang
menjadi objek penelitian. Identifikasi ditujukan pada penggunaan diksi yang
1. Buatlah sebuah cerita berdasarkan gambar berseri berikut ini.
2. Tema cerita adalah kegiatan di pagi hari sebelum berangkat ke sekolah.
3. Cerita ditulis menggunakan tulisan tegak bersambung pada kertas yang
telah disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
digolongkan dalam penggolongan kata, serta penggunaan diksi yang dilihat
dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi. Identifikasi dilakukan dengan
menggunakan kode-kode yang dibuat peneliti. Berikut kode-kode tersebut.
(1) Data Karangan
i. AB = Agustinus Baru
ii. AF = Anjelo Fanatay
iii. AS = Arnoldus Sedik
iv. EK = Emiliana Kocu
v. FB = Falentinus Bame
vi. FL = Florensia Leltakaeb
vii. FF = Fransiska Fede
viii. HT = Hendrikus Turot
ix. IT = Inventus Taa
x. MY = Mateus Yumte
xi. MYn = Monika Yewen
xii. PT = Paskalis Tenan
xiii. PK = Pelipus Korain
xiv. ST = Sandra Togas
xv. TT = Thadeus Taus
xvi. TTu = Tresita Tenau
xvii. VK = Valerius Korain
xviii. YF = Yanuarius Fanataf
xix. YK = Yosepha Korain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
(2) Penggolongan Kata (Menurut Soedjito, 1988)
i. KAb = Kata Abstrak
ii. KKo = Kata Konkret
iii. KU = Kata Umum
iv. KKh = Kata Khusus
v. KP = Kata Populer
vi. KKa = Kata Kajian
vii. KB = Kata Baku
viii. KNB = Kata Nonbaku
ix. KAs = Kata Asli
x. KS = Kata Serapan
(3) Ketepatan Pilihan Kata
i. PKDK = Penggunaan Kata Denotasi dan Konotasi
ii. PKS = Penggunaan Kata Sinonim
iii. PKI = Penggunaan Kata Idiomatik
iv. PKUK = Penggunaan Kata Umum dan Khusus
(4) Kesesuaian Pilihan Kata
i. PKTB = Penggunaan Kata Tidak Baku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2) Peneliti membuat tabel analisis yang digunakan untuk melakukan koding atau
pengkategorian. Kemudian, peneliti mengelompokkan diksi dan dimasukkan
ke dalam tabel yang telah dibuat.
3) Peneliti menemukan jenis-jenis diksi yang digunakan dan penggunaan diksi
yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi pada karangan narasi
karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua Barat, kemudian mendeskripsikan hasil temuan tersebut.
3.8 Tahapan Penyajian Hasil Analisis
Tahap penyajian hasil analisis dilakukan setelah tahap analisis data. Hasil
analisis data akan menggunakan metode informal. Metode informal adalah
metode penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa, artinya
penyajian hasil analisis tidak menggunakan rumus, lambang-lambang atau
diagram (Sudaryanto, 1993:145). Pilihan kata yang sudah ditandai dan
diidentifikasi kemudian dicatat dalam tabel. Hasil analisis dijelaskan secara rinci
dalam sebuah uraian.
3.9 Triangulasi Data
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data (kevaliditasan) data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 1989:195). Maka dari itu, data
penelitian ini dapat dikatakan valid apabila sudah melalui salah satu proses
keabsahan data yang disebut triangulasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Menurut Denzin dalam Moleong (1978:330 – 331), terdapat empat macam
triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber,
metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
triangulasi penyidik. Pakar atau ahli bahasa yang peneliti pilih sebagai triangulator
adalah Bapak Dr. Y. Karmin, M. Pd. Beliau adalah dosen pengampu mata kuliah
Analisis Kesalahan Berbahasa PBSI di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Berdasarkan hasil triangulasi analisis data, diperoleh saran dan komentar dari
triangulator. Triangulator memberikan komentar agar peneliti lebih teliti dalam
menganalisis pilihan kata. Triangulator juga memberikan masukan kepada peneliti
agar lebih jelas dalam memberikan penjelasan terkait dengan subjek yang akan
dijelaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Sumber data penelitian ini adalah 19 buah karangan narasi karya guru-
guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat,
pada tahun 2014. Data penelitian ini berupa kalimat yang mengandung diksi.
Objek penelitian ini adalah diksi atau pilihan kata yang terdapat dalam kalimat,
yaitu (1) kata abstrak dan kata konkret, (2) kata umum dan kata khusus, (3) kata
populer dan kata kajian, (4) kata baku dan kata nonbaku, dan (5) kata asli dan
kata serapan. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis penggunaan diksi atau
pilihan kata yang digunakan pada kalimat dilihat dari segi ketepatan dan
kesesuaian diksi.
Berikut merupakan tabel data karangan dan diksi yang ditemukan pada tiap
karangan. Dalam tabel, dicantumkan kode karangan dan jumlah jenis kata yang
ditemukan pada setiap karangan.
Tabel 1a
Data dan Jenis Diksi
Data
Jenis Diksi
KAb KKo KU KKh KP KKa KB KNB KAs KS
AB 3 2 6 10 - - 2 7 - -
AF 3 4 1 2 - - 4 - - -
AS 1 1 - 2 - - 2 1 - -
EK - 1 5 5 - - 4 1 - -
FB - 3 4 5 - - 1 6 - 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 1b
Data dan Jenis Diksi (lanjutan)
Data
Jenis Diksi
KAb KKo KU KKh KP KKa KB KNB KAs KS
FL 5 2 7 10 - - 3 2 - -
FF - 1 - 6 - - 2 5 - -
HT 1 1 2 5 - - - 1 - -
IT 1 4 1 6 - - 1 1 - 2
MY - 4 2 10 - - 3 3 - 1
MYn 1 2 4 7 - - - 5 - 1
PT - 2 4 1 - - - 4 - 1
PK 3 1 3 7 - - - 3 - 1
ST - 2 7 6 - - 3 3 - 4
TT 2 1 5 6 - - 2 3 - 2
TTu - 1 - 2 - - 2 - - 1
VK 2 4 11 7 - - 1 2 - -
YF 2 3 2 2 - 1 3 2 - 1
YK - 1 2 5 - - 2 - - 1
Jumlah 24 40 66 104 - 1 35 49 - 16
Tabel 1c
Jumlah Data dan Jumlah Jenis Diksi
Jumlah
Data
Jenis Diksi
KAb KKo KU KKh KP KKa KB KNB KAs KS
19 24 40 66 104 - 1 35 49 - 16
Berikut merupakan tabel data karangan dan penggunaan diksi pada
karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan
Manokwari, Papua Barat, dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
tabel, dicantumkan kode karangan dan jumlah penggunaan diksi yang dilihat dari
segi ketepatan dan kesesuaian diksi.
Tabel 2
Data dan Penggunaan Diksi
Data Ketepatan Diksi
Kesesuaian
Diksi
PKDK PKS PKI PKUKK PKTB
AB 1 4 1 14 5
AF 1 - - 2 -
AS - 1 - 2 1
EK - 1 1 3 1
FB - 1 - 5 3
FL - 2 - 12 1
FF - - - 2 3
HT - 1 - 4 1
IT - 1 - 7 1
MY - 2 - 9 2
MYn - 1 - 8 5
PT - - - - 4
PK - 1 - 3 3
ST 1 1 - 3 3
TT - 1 - 4 2
TTu - - - 4 1
VK 1 - - - 2
YF 1 1 - 2 1
YK - 1 - 3 -
4.2 Analisis Data
Penelitian ini bertujuan (a) mendeskripsikan jenis diksi yang digunakan
dan (b) mendeskripsikan penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan dan
kesesuaian diksi. Proses analisis data dimulai dengan mengidentifikasi seluruh
data yang tersedia dari sumber berupa karangan narasi karya guru-guru SD di
lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun
2014. Langkah berikutnya adalah membuat tabel analisis untuk pengkategorian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Kategori-kategori tersebut dibuat dengan melakukan koding. Koding adalah
proses untuk membuat kategorisasi data kualitatif dan juga menguraikan implikasi
dan rincian dari kategori-kategorinya (Moleong, 2008:27).
Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan
keabsahan data. Data yang diperoleh kemudian ditulis dengan kode-kode yang
telah ditentukan. Selanjutnya, dilakukan interpretasi berupa uraian mengenai hasil
analisis data.
4.2.1 Analisis Jenis Diksi
Hasil analisis diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di
lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun
2014, dapat dilihat dalam tabel yang telah dimunculkan pada bagian deskripsi data.
Dalam kolom yang disajikan, dituliskan jumlah kalimat tiap karangan dan
banyaknya temuan tentang diksi dalam setiap karangan. Diksi yang dimaksud
meliputi (1) kata abstrak dan kata konkret, (2) kata umum dan kata khusus, (3)
kata populer dan kata kajian, (4) kata baku dan kata non baku, (5) kata asli dan
kata serapan. Secara khusus, analisis mengenai diksi dalam karangan narasi karya
guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat,
pada tahun 2014 akan dibahas dalam uraian di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4.2.1.1 Hasil Analisis Kata Abstrak dan Kata Konkret
Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan kata abstrak dan kata
konkret dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat,
Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014.
(1) Bu Tuti masuk, pelajaran pun dimulai. (AB/k. 8)
(2) Seorang Anak yang rajin belajar disekolah Simon. (AF/k. 1)
(3) Doni lalu tahu bahwa kesehatan itu penting maka, Doni
membersihkan gigi terlebih dahulu sebelum berngkat kesekolah. (FL/k.
4)
(4) Doni termasuk anak yang disiplin disekolah tersebut. (FL/k. 10)
Kata pelajaran dalam kalimat (1), kata rajin dalam kalimat (2), kata
kesehatan dalam kalimat (3), dan kata disiplin dalam kalimat (4) merupakan kata
abstrak karena rujukannya berupa konsep atau pengertian (Soedjito, 1988). Kata
konkretnya masing-masing adalah pelajar, perajin, penyehat, dan pendisiplin.
(5) Pada senen pagi, teapt pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat
tidurnya. (AB/k. 1)
(6) Demikian cerita saya. (AB/k. 14)
(7) Seorang Anak yang rajin belajar disekolah Simon. (AF/k. 1)
(8) Setelah diberikan arahan lalu disuruh anak-anak muridnya masuk
sekolah dan adakan kegiatan belajar mengajar. (FB/k. 5)
Kata bangun dalam kalimat (5), kata cerita dalam kalimat (6), kata belajar
dalam kalimat (7), dan kata kegiatan dalam kalimat (8) merupakan kata konkret
karena rujukannya berupa objek yang dapat dicerap oleh pancaindera (Soedjito,
1988). Kata abstraknya masing-masing adalah kebangkitan, penceritaan,
pembelajaran, dan giat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4.2.1.2 Hasil Analisis Kata Umum dan Kata Khusus
Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan kata umum dan kata
khusus dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat,
Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014.
(9) Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu
kegiatan seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah
pribadi menuju kesekolah. (IT/k. 1)
(10) Pada pagi hari Ron Clark bangun pagi dari tempat tidurnya lalu Ron
Clark merapikan tempat tidurnya, Setelah mandi ia mengenakan
pakaian seragamnya, Setelah itu duduk di meja makan untuk sarapan
pagi. (IT/k. 2)
(11) Setelah dari sarapan pagi ia berangkat ke sekolah tepat pukul 06.00,
Selanjutnya pada pukul 07.00 bersama teman-teman bergegas masuk
kekelasnya untuk siap mengikuti pelajaran. (IT/k. 3)
(12) Di dalam gambar, ibu Ani mengantar anaknya untuk naik mobil.
(MYn/k. 7)
Kata mengisahkan dan menuju dalam kalimat (9), kata mengenakan dan
seragam dalam kalimat (10), kata berangkat dan bergegas dalam kalimat (11)
merupakan kata khusus, karena kata-kata tersebut terbatas ruang lingkupnya
(Soedjito, 1988). Beberapa di antaranya merupakan sinonim kolokasi dari kata
tertentu dan beberapa lainnya merupakan hiponim dari kata tertentu. Kata
mengisahkan dan menuju dalam kalimat (9) merupakan sinonim kolokasi dari
kata menceritakan dan kata ke. Kata mengenakan dalam kalimat (10) merupakan
sinonim kolokasi dari kata memakai. Kata seragam dalam kalimat (10) merupakan
hiponim dari kata pakaian. Kata berangkat dan bergegas merupakan sinonim
kolokasi dari kata pergi dan cepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
4.2.1.3 Hasil Analisis Kata Populer dan Kata Kajian
Setelah melakukan analisis terhadap masing-masing kalimat, peneliti tidak
menemukan adanya penggunaan kata populer, sedangkan kata kajian yang
ditemukan hanya satu kata. Berikut contoh penggunaan kata kajian dalam
karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan
Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014.
(13) Analisis seorang siswa kelas V di SD YPPK St. Petrus Ayawasi.
(YF/k. 1)
Kata analisis dalam kalimat (13) merupakan contoh penggunaan kata kajian,
karena kata tersebut merupakan kata yang dikenal dan dipakai oleh para
ilmuan/kaum terpelajar dalam karya-karya ilmiah (Soedjito, 1988).
4.2.1.4 Hasil Analisis Kata Baku dan Kata Nonbaku
Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan kata baku dan kata
nonbaku dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK
Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014.
(14) Pada senen pagi, teapt pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat
tidurnya. (AB/k. 1)
(15) Sesampainya dirumah, Amir mulai makan siang dan setelah makan
siang Amir istirahat siang sambil baring-baring diatas tempat tidurnya.
(MYn/k. 10)
(16) Di pagi hari seorang murid bangun pagi dan dia sementara duduk dan
setelah itu dia menyiapkan peralatan mandi seperti handuk, sabun
mandi, sikat gigi, odol dan sebagainya. (PT/k. 1)
(17) Buka lemari ambil pakaian seragam termasuk celana, kemeja putih,
sepatu dan sebagainya. (PT/k. 3)
(18) Selanjutnya pergi kesekolah bersama teman-teman sekolah
melanjutkan perjalan ke sekolah. (PT/k. 5) (19) Selesai sarapan, Ia mengosok giginya. (ST/k. 8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kata pukul dalam kalimat (14) merupakan contoh penggunaan kata baku,
karena kata tersebut mengikuti kaidah/ragam bahasa yang telah
ditentukan/dilazimkan (Soedjito, 1988). Kata senen dalam kalimat (14), kata
baring-baring dalam kalimat (15), kata odol dalam kalimat (16), kata lemari
dalam kalimat (17), kata perjalan dalam kalimat (18), dan kata mengosok dalam
kalimat (19) merupakan kata nonbaku, karena kata-kata tersebut tidak mengikuti
kaidah/ragam bahasa yang telah ditentukan/dilazimkan. Kata baku dari kata-kata
tersebut masing-masing adalah Senin, berbaring, pasta gigi, almari, perjalanan,
dan menggosok.
4.2.1.5 Hasil Analisis Kata Asli dan Kata Serapan
Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan kata asli dan kata serapan
dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat,
Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014.
(20) Ia menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya ia
menikmati sarapan paginya dengan lahap. (ST/k. 7)
(21) Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah
taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak
dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. (AB/k. 5)
(22) Tepat pukul 06.00 pagi, alarm pada jam meja di kamar Andy
berbunyi. (ST/k. 1)
Kata sarapan dalam kalimat (20), kata taksi dalam kalimat (21), dan kata
alarm dalam kalimat (22) merupakan kata serapan, karena kata-kata tersebut
diserap dari bahasa daerah/bahasa asing (Soedjito, 1988). Kata sarapan
merupakan kata yang diserap dari bahasa Jawa yaitu kata sarap. Kata taksi dan
alarm merupakan kata yang diserap dari bahasa Inggris yaitu kata taxi dan alarm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berdasarkan hasil analisis, peneliti tidak menemukan adanya penggunaan
kata asli dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat
Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014.
4.2.2 Hasil Analisis Ketepatan Pilihan Kata
Berdasarkan hasil analisis terhadap penggunaan diksi atau pilihan kata yang
terdapat dalam tiap kalimat, ditemukan beberapa penggunaan diksi yang dilihat
dari segi ketepatan diksi atau pilihan kata. Dari 10 aspek ketepatan pilihan kata,
hanya ditemukan penggunaan diksi atau pilihan kata yang penggunaannya
meliputi 4 aspek ketepatan yaitu, penggunaan kata denotasi dan konotasi,
penggunaan kata sinonim, penggunaan kata idiomatik, penggunaan kata umum
dan kata khusus. Berikut penjelasan mengenai penggunaan diksi dalam karangan
narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua Barat, pada tahun 2014, yang dilihat dari segi ketepatan pilihan kata
4.2.2.1 Penggunaan Kata Denotasi dan Konotasi
Dalam bagian ini, peneliti hanya memfokuskan pada penggunaan kata
konotasi. Dari 19 buah karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK
Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014, hanya terdapat
lima karangan yang menggunakan kata konotasi. Berikut merupakan contoh
penggunaan kata konotasi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di
lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun
2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
(23) Waktu istirahat sudah dekat, maka Bu Tuti dapat mengakhiri pelajaran
matematika. (AB/k. 10)
(24) Perjalanan menuju ke sekolah, membutuhkan waktu beberapa menit.
(ST/k. 10)
(25) Nama ibu Risy dan anak Bambang dan Hesti. (VK/k. 2)
Frase sudah dekat pada kalimat (23) bermakna konotasi, maka agar dapat
menimbulkan fakta yang jelas sebaiknya diganti menjadi frase yang lebih jelas
maknanya, misalnya 5 menit lagi. Frase beberapa menit pada kalimat (24) juga
bermakna konotasi, agar lebih jelas seharusnya langsung menyebutkan angka,
misalnya 30 menit. Demikian juga dengan kalimat (25). Frase anak Bambang
pada kalimat (25) bermakna anak dari Bambang, padahal yang dimaksud oleh
penulis adalah nama seorang anak yaitu Bambang. Maka dari itu, tidak perlu
menambah kata anak di depan kata Bambang.
4.2.2.2 Penggunaan Kata Sinonim
Penggunaan kata sinonim dalam karangan narasi karya guru-guru SD di
lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun
2014 hanya ditemukan pada 14 buah karangan. Hal tersebut berarti bahwa tidak
semua karangan menggunakan kata sinonim dalam kalimatnya. Berikut
merupakan contoh penggunaan kata sinonim yang terdapat dalam karangan narasi
karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua
Barat, pada tahun 2014.
(26) Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan. (AB/k. 4)
(27) Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah
taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak
dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. (AB/k. 5)
(28) Ketika turun dari taxi, ia berjumpa dengan 4 orang teman : Sandre,
Andi, Karo, dan John. (AB/k. 6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
(29) Setelah mandi pagi, Beni kemudian memakai pakaian sekolahnya.
(EK/k. 3)
(30) Doni akhirnya tiba di sekolah tepat pada waktu yang telah ditentukan
disekolah yaitu masuk sekolah pukul 07.30 tepat. (FL/k. 9)
Kata dikenakan dalam kalimat (26), kata bertolak pada kalimat (27), kata
berjumpa pada kalimat (28), kata memakai pada kalimat (29), dan kata tiba pada
kalimat (30), merupakan kata-kata yang memiliki sinonim. Kata dikenakan pada
kalimat (26) bersinonim dengan kata dipakai, kata bertolak pada kalimat (27)
bersinonim dengan kata pergi, kata berjumpa pada kalimat (28) bersinonim
dengan kata bertemu, kata memakai pada kalimat (29) bersinonim dengan kata
mengenakan, dan kata tiba pada kalimat (30) bersinonim dengan kata sampai.
4.2.2.3 Penggunaan Kata Idiomatik
Penggunaan kata idiomatik dalam karangan narasi karya guru-guru SD di
lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun
2014 hanya ditemukan pada dua karangan. Berikut dua contoh penggunaan kata
idiomatik dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK
Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014.
(31) Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop
sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus
bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. (AB/k. 5)
(32) Karena hari ini adalah hari senin, maka Beni bergegas ke sekolahnya
agar tidak terlambat. (EK/k. 3)
Penggunaan bentuk idiom pada kalimat (31) dan (32) ditandai dengan frase
oleh karena dan kata karena. Penggunaan bentuk idiom oleh karena dalam
kalimat (31) sudah tepat, karena untuk menuju ke kalimat berikutnya sudah
dipertegas dengan tanda koma (,). Selanjutnya, penggunaan bentuk idiom karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dalam kalimat (32) juga sudah tepat penggunaannya, karena dipertegas dengan
tanda koma (,) sebelum kalimat selanjutnya.
4.2.2.4 Penggunaan Kata Umum dan Kata Khusus
Penggunaan kata umum dan kata khusus banyak ditemukan dalam karangan,
bahkan dalam satu kalimat terdapat lebih dari satu kata khusus dan kata umum.
Walaupun banyak ditemukan penggunaan kata umum dan kata khusus dalam
setiap karangan, tetapi kata khusus dan kata umum yang digunakan cenderung
sama di setiap karangan. Berikut merupakan contoh penggunaan kata umum dan
kata khusus dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK
Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada tahun 2014.
(33) Setelah mandi Gerardus pun membuka lemari pakaian.( AB/k. 3)
(34) Waktu istirahat sudah dekat, maka Bu Tuti dapat mengakhiri pelajaran
matematika. (AB/k. 10)
(35) Loncenga telah berbunyi tanda beristirahat. (AB/k. 11)
(36) Pergi ke Sekolah. (EK/k. 1)
(37) Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan. (AB/k.
4)
(38) Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan. (AB/k. 4)
(39) Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah
taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak
dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. (AB/k. 5)
(40) Pada pukul 07.00 Doni mulai berangkat ke sekolah, Mengingat jarak
rumah dan sekolah yang cukup jauh. (FL/k. 5)
Kata pakaian pada kalimat (33), kata waktu pada kalimat (34), kata
berbunyi pada kalimat (35), dan kata pergi pada kalimat (36) merupakan kata
umum. Kata-kata tersebut merupakan kata umum, karena memiliki arti yang luas.
Jadi, kata-kata tersebut dikatakan memiliki arti luas karena kata-kata tersebut
dapat memiliki banyak arti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Kata seragam pada kalimat (37), kata dikenakan pada kalimat (38), kata
bertolak pada kalimat (39), dan kata berangkat pada kalimat (40) merupakan kata
khusus. Kata-kata tersebut merupakan kata khusus, karena merupakan sinonim
kolokasi dari kata-kata tertentu dan beberapa di antaranya juga merupakan
hiponim dari kata-kata tertentu, misalnya kata seragam pada kalimat (37) yang
merupakan hiponim dari kata pakaian. Kemudian, kata dikenakan pada kalimat
(38), kata bertolak pada kalimat (39), dan kata berangkat pada kalimat (40),
masing-masing merupakan sinonim kolokasi dari kata dipakai, pergi, dan pergi.
4.2.3 Hasil Analisis Kesesuaian Pilihan Kata
Berdasarkan hasil analisis mengenai penggunaan diksi, diksi atau pilihan
kata yang digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan
YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014 hanya
meliputi satu aspek kesesuaian diksi, yaitu penggunaan kata baku dan kata tidak
baku. Namun, dalam penelitian ini hanya difokuskan pada penggunaan kata tidak
baku. Menurut aspek ketidakbakuan kata, peneliti hanya menganalisis
ketidakbakuan kata menurut aspek ortografi dan aspek ragam/kaidah bahasa.
Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan diksi dilihat dari segi kesesuaian
pilihan kata, khususnya dari segi kata tidak baku.
(41) Setelah mandi Gerardus pun membuka lemari pakaian. (AB/k. 3)
(42) Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah
taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak
dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. (AB/k. 5)
(43) Setelah bangun pagi ia membereskan tempat tidurnya dan ia
mengambil keperluan mandi (sabun, sikat gigi, odol, handuk dan
pakaian ganti) lalu melangkah ke kamar mandi untuk mandi. (MY/k.
2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
(44) Pada senen pagi, teapt pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat
tidurnya. (AB/k. 1)
(45) Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00. (EK/k. 1)
(46) Pada pukul 7.20 menit Dimas dan kawan-kawan baris dengan rapih
dan masuk kekelas dengan berbaris yang rapih. (FF/k. 4)
Kata lemari pada kalimat (41), kata menyetop pada kalimat (42), dan kata
membereskan pada kalimat (43), merupakan kata tidak baku menurut aspek ragam
bahasa. Kata baku dari kata lemari adalah almari, kata baku dari kata menyetop
adalah menghentikan atau memberhentikan, dan kata baku dari kata membereskan
adalah merapikan.
Kata senen pada kalimat (44), kata menunjukan pada kalimat (45), dan kata
rapih pada kalimat (46), merupakan kata tidak baku yang dilihat dari aspek
ortografi atau penulisannya. Kata senen, menunjukan, dan rapih, merupakan kata
tidak baku yang mengalami perubahan ortografi. Kata senen mengalami
perubahan ortografi dengan perubahan vokal i, kata baku yang seharusnya adalah
Senin. Kata menunjukan mengalami perubahan ortografi dengan pengurangan
konsonan k, kata baku yang seharusnya adalah menunjukkan, kata rapih
mengalami perubahan ortografi dengan penambahan konsonan h, kata baku yang
seharusnya adalah rapi.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian yang berjudul Penggunaan Diksi dalam Karangan Narasi Karya
Guru-Guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua
Barat, pada Tahun 2014, bertujuan untuk mendeskripsikan jenis diksi yang
digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014, dan
mendeskripsikan penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di
lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun
2014 dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 154 kalimat dari 19
karangan. Data tersebut diteliti dan telah disetujui oleh triangulator pada tanggal
26 Juni 2015. Data yang diuji oleh triangulator sebanyak 10% dari hasil analisis
peneliti yang diambil secara acak.
Menurut Soedjito (1988:39 - 47), dalam kaitannya dengan pilihan kata atau
diksi, kosakata bahasa Indonesia dapat digolongkan menjadi kata abstrak, kata
konkret, kata umum, kata khusus, kata populer, kata kajian, kata baku, kata
nonbaku, kata asli, dan kata serapan. Dalam menganalisis diksi yang digunakan,
peneliti menganalisis kata-kata di setiap kalimat dalam karangan sesuai dengan
penggolongan kata masing-masing.
Berdasarkan hasil penelitian, diksi yang digunakan dalam karangan narasi
karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua
Barat, pada tahun 2014 meliputi kata abstrak, kata konkret, kata umum, kata
khusus, kata kajian, kata baku, kata tidak baku, dan kata serapan. Dalam karangan
narasi tersebut, tidak ditemukan penggunaan kata populer dan kata asli. Diksi
yang ditemukan pun tidak banyak, karena jumlah kalimat pada tiap karangan juga
sedikit, paling sedikit 2 kalimat dan paling banyak hanya 16 kalimat. Dari 154
kalimat, ditemukan 24 kata abstrak, 40 kata konkret, 66 kata umum, 104 kata
khusus, 1 kata kajian, 35 kata baku, 49 kata tidak baku, dan 16 kata serapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Menurut Gorys Keraf (1986:88) terdapat 10 syarat ketepatan dan kesesuaian
diksi. 10 syarat ketepatan diksi tersebut mencakup aspek penggunaan kata
denotasi dan konotasi, penggunaan kata sinonim, penggunaan kata yang mirip
ejaannya, penggunaan kata ciptaan sendiri, penggunaan kata atau frase asing,
penggunaan bentuk idiomatik, penggunaan kata umum dan kata khusus,
penggunaan kata indria, perubahan makna, dan kelangsungan diksi.
Berdasarkan hasil penelitian, hanya ditemukan penggunaan diksi yang
dilihat dari empat aspek ketepatan pilihan kata, yaitu penggunaan kata denotasi
dan konotasi, penggunaan kata sinonim, penggunaan bentuk idiomatik, dan
penggunaan kata umum dan kata khusus.
Berhubungan dengan penggunaan kata denotasi dan konotasi, penggunaan
diksi yang digunakan pada karangan cenderung menggunakan kata konotasi,
sehingga makna yang ditimbulkan menjadi tidak jelas. Maka dari itu, agar makna
yang ditimbulkan menjadi jelas, kata yang seharusnya digunakan adalah kata
denotasi. Dari 154 kalimat, hanya terdapat 5 kalimat yang menggunakan kata
konotasi. Dalam hasil analisis, peneliti telah menyertakan penggunaannya dalam
bentuk denotasi. Berhubungan dengan penggunaan kata sinonim, diksi yang
digunakan kurang bervariasi, karena walaupun ada 19 kalimat yang menggunakan
kata bersinonim, tetapi kata yang digunakan cenderung sama antara kalimat yang
satu dengan kalimat yang lain. Berhubungan dengan penggunaan bentuk
idiomatik, hanya ditemukan 2 kalimat yang menggunakan bentuk idiomatik.
Bentuk idiomatik yang digunakan dalam kalimat sudah tepat. Berhubungan
dengan penggunaan kata umum dan kata khusus, terdapat 87 kalimat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
menggunakan kata umum dan kata khusus. Penggunaannya dalam kalimat pun
sudah tepat.
Selain menganalisis penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan diksi,
peneliti juga menganalisis penggunaan diksi yang dilihat dari segi kesesuaian
diksi. Menurut Gorys Keraf (1986:88), terdapat 7 syarat kesesuaian diksi yaitu,
penggunaan kata baku dan tidak baku, penggunaan kata ilmiah dan populer,
jargon, kata slang, kata percakapan, idiom, dan bentuk artifisial. Namun, dalam
penelitian ini, peneliti hanya menemukan pemakaian diksi berdasarkan
penggunaan kata tidak baku. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 15 kalimat
yang menggunakan kata tidak baku menurut aspek ortografi dan ditemukan 25
kalimat yang menggunakan kata tidak baku berdasarkan kaidah/ragam bahasa
yang dilazimkan.
Berdasarkan hasil analisis di atas, diksi yang meliputi kata abstrak, kata
konkret, kata umum, kata khusus, kata kajian, kata baku, kata tidak baku, dan kata
serapan telah mendukung landasan teori penggolongan kata menurut Soedjito
(1988). Kemudian, penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan diksi yaitu
penggunaan kata denotasi dan konotasi, penggunaan kata sinonim, penggunaan
kata idiomatik, dan penggunaan kata umum-khusus serta penggunaan diksi yang
dilihat dari segi kesesuaian diksi yaitu penggunaan kata tidak baku telah
mendukung teori syarat ketepatan dan kesesuaian diksi menurut Keraf (1986).
Jika dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Martin
(2006), Wijayanti (2008), dan Sulistiorini (2011), hasil penelitian ini mempunyai
beberapa persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah ketiga penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
tersebut sama-sama meneliti mengenai penggunaan diksi atau pilihan kata.
Perbedaannya di antaranya adalah, penelitian Martin (2006) fokus meneliti
kesalahan diksi dari aspek ketepatan dalam pemilihan kata dan aspek kesesuaian
pemilihan kata. Kesalahan ketepatan dalam pemilihan kata mencakup kata asing
dan kata serapan. Kesalahan kesesuaian dalam pemilihan kata mencakup aspek
kata baku dan kata nonbaku, aspek jati diri kata, dan aspek ragam bahasa.
Penelitian Wijayanti (2008) fokus meneliti pemakaian diksi yang berupa kata
umum-khusus dan kata baku-nonbaku. Pemakaian diksi tersebut difokuskan lagi
pada kata umum-baku, kata umum-nonbaku, kata khusus-baku, dan kata khusus-
nonbaku. Penelitian Sulistiorini (2011) meneliti diksi yang berfokus pada kata
kajian berdasarkan jenis kata dan bidang ilmu, kata serapan berdasarkan taraf
integrasinya, dan kata nonbaku berdasarkan aspek ketidakbakuan kata. Perbedaan
dengan penelitian di atas, bahwa penelitian ini meneliti penggunaan diksi secara
keseluruhan berdasarkan penggolongan kata menurut Soedjito (1988) dan meneliti
penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi atau
pilihan kata.
4.4 Pembahasan Hasil Triangulasi
Triangulasi yang dilakukan oleh triangulator terdiri atas dua bagian, yaitu
triangulasi data jenis diksi yang digunakan dan triangulasi data penggunaan diksi
yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi. Data yang diuji oleh
triangulator sebanyak 10% dari hasil analisis peneliti. Data sebanyak 10% tersebut
diambil secara acak, yaitu dari masing-masing karangan diambil dua sampai tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
sampel kalimat yang sudah dianalisis. Triangulasi dilaksanakan dua kali, yaitu
pada tanggal 8 Juni 2015 dan 22 Juni 2015.
Berkenaan dengan triangulasi diksi yang digunakan, data analisis diksi yang
diteliti sebanyak 154 kalimat dari 19 karangan narasi. Berkenaan dengan
triangulasi penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi,
data analisis yang diteliti sebanyak 154 kalimat. Setelah dilakukan pengecekan
data triangulasi diksi yang digunakan dan penggunaan diksi yang dilihat dari segi
ketepatan dan kesesuaian diksi oleh triangulator, diperoleh pendapat bahwa
triangulator setuju terhadap hasil analisis peneliti. Berdasarkan pengecekan data
yang dilakukan oleh triangulator, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data
dalam penelitian ini dianggap valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pembahasan, peneliti dapat menarik simpulan sebagai
berikut.
1) Diksi yang digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di
lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun
2014 cukup bervariasi. Dalam karangan tersebut, ditemukan penggunaan kata
abstrak, kata konkret, kata umum, kata khusus, kata kajian, kata baku, kata
tidak baku, dan kata serapan. Diksi yang tidak ditemukan dalam karangan
adalah kata populer dan kata asli. Diksi yang paling banyak digunakan adalah
kata khusus yaitu 104 kata, kemudian kata umum yaitu 66 kata, kata tidak
baku yaitu 49 kata, kata konkret yaitu 40 kata, kata baku yaitu 35 kata, kata
abstrak yaitu 24 kata, kata serapan yaitu 16 kata. Diksi yang paling sedikit
digunakan adalah kata kajian yaitu 1 kata.
2) Penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan
YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014 yang
dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi dapat dikatakan memenuhi
aspek ketepatan diksi tetapi tidak memenuhi aspek kesesuaian diksi.
Penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan diksi meliputi penggunaan
kata denotasi dan konotasi, penggunaan kata sinonim, penggunaan kata
idiomatic, dan penggunaan kata umum-khusus. Penggunaan diksi yang dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dari segi kesesuaian diksi meliputi penggunaan kata tidak baku. Penggunaan
kata tidak baku tersebut meliputi aspek ortografi dan aspek ragam/kaidah
bahasa.
5.2 Implikasi
Berdasarkan simpulan di atas, dapat diketahui bahwa diksi yang digunakan
dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat,
Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014 ini cukup bervariasi,
karena dari 10 jenis penggolongan kata ditemukan 8 jenis penggolongan kata.
Meskipun bervariasi, diksi yang digunakan dalam tiap kalimat cenderung sama
antara karangan yang satu dengan karangan yang lain.
Demikian juga dengan penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan
dan kesesuaian diksi. Dilihat dari segi ketepatan diksi, diksi yang digunakan
hanya meliputi empat aspek ketepatan diksi. Walaupun demikian, diksi yang
terdapat dalam kalimat sudah tepat penggunaannya. Dilihat dari segi kesesuaian
diksi, diksi yang digunakan hanya meliputi satu aspek kesesuaian yaitu
penggunaan kata tidak baku. Penggunaan kata tidak baku tersebut meliputi aspek
ortografi dan aspek ragam/kaidah bahasa.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran bahwa guru-guru SD
di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat mampu
dalam menulis karangan, tetapi masih kurang cermat dalam hal pemilihan kata
dan kurang paham mengenai penggunaan kata yang sesuai. Oleh karena itu,
diharapkan YPPK Maybrat didukung oleh pemerintah dapat memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
pembinaan bagi para guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan
Manokwari, Papua Barat berkaitan dengan keterampilan menulis, khususnya
keterampilan dalam menggunakan diksi yang tepat dan sesuai dalam karangan.
5.4 Saran
Sehubungan dengan simpulan dan implikasi yang telah dipaparkan, maka
peneliti menyampaikan saran-saran sebagai berikut.
1) Bagi YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat
Diharapkan agar YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat
didukung oleh pemerintah untuk memberikan pembinaan mengenai keterampilan
menulis bagi para guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua Barat, khususnya keterampilan dalam menggunakan diksi yang tepat dan
sesuai dalam karangan.
2) Bagi Guru-Guru SD
Guru-guru SD diharapkan agar lebih menyadari pentingnya mendalami
keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan dalam menggunakan diksi yang
tepat dan sesuai dalam karangan. Selain itu, diharapkan juga agar para guru SD
lebih gigih dalam menggali informasi mengenai keterampilan menulis karangan
sesuai dengan jenis-jenis karangan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3) Bagi Peneliti Lain
Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis, diharapkan dapat
meneliti dengan mengembangkan rumusan masalah dan mengadakan observasi
untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih memuaskan. Selain itu, diharapkan
juga agar para peneliti lain dapat menggali informasi lebih dalam mengenai
kondisi di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi
Revisi). 2010. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende: Nusa Indah.
__________. 1986. Diksi dan Gaya Bahasa: Komposisi Lanjutan I. Jakarta: PT.
Gramedia.
__________. 2007. Argumentasi dan Narasi: Komposisi Lanjutan III. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Martin, Yosanti. 2006. Kesalahan Diksi pada Karangan Argumentasi Siswa Kelas
II SMK Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2005/2006. Yogyakarta.
Moleong. Lexy J. 1989. Metodologi Peneltian Kualitatif. Bandung: Remadja
Karya.
Moeliono, Anton M. 1997. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Mustakim. 1994. Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan ke Arah Kemahiran
Berbahasa. Jakarta: Gramedia
Nasir, Moh. 1988. Metodologi Penelitian. Jakarta: Galia Indah.
Redaksi Binpa. 2014. WVI Temukan 9 SD Kurang Mampu Membaca.
http://bintangpapua.com/index.php/lain-lain/papua/kab
supiori/item/18275-wvi-temukan-9-sd-kurang-mampu-membaca.
Diakses pada 16 Maret 2015, pukul 09. 47 WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Sabariyanto, Dirgo. 1994. Mengapa Disebut Bentuk Baku dan Tidak Baku? (Kosa
Kata). Yogyakarta: Mitra Gama Widya.
Soedjito. 1988. Kosa Kata Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar
Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.
Sulistiorini, Anastasia. 2011. Diksi dalam Kolom “Sorotan Sekolah” Majalah
Sekolah Siswa Nusantara SMP Tamansiswa Yogyakarta. Yogyakarta.
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
___________________. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
The Liang Gie. 1995. Pengantar Dunia Karang-Mengarang. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta.
Widharyanto. 2000. Manifestasi Perpektif Pemberitaan Surat Kabar Indonesia
pada Akhir Era Orde Baru ke dalam Strategi Penyejian Informasi dan
Bentuk-bentuk Ekspresi Bahasa. Disertasi. Malang: Program Studi
Pendidikan Bahasa, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang.
Widjono, H.s. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Wijayanti, Nur. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa pada Kolom “Dari Redaksi” dan
“Liputan” Majalah Sekolah Eksperana SMP Bentara Wacana Muntilan.
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I
Data Mentah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Karangan 1
Nama : Agustinus Baru Alamat : SD YPPK MAAN Kamp : MAAN Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 19 thn
HARI SEKOLAH MULAI DIBUKA
Pada senen pagi, teapt pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya. Ia tergesa-gesa menuju ke kamar mandi. Setelah mandi Gerardus pun membuka lemari pakaian. Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan. Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. Ketika turun dari taxi, ia berjumpa dengan 4 orang teman : Sandre, Andi, Karo, dan John. Bersama teman-temannya, mereka berajakan gegas masuk ke dalam ruang kelas. Bu Tuti masuk, pelajaran pun dimulai. Bu Tuti mengajarkan pelajaran matematika. Waktu istirahat sudah dekat, maka Bu Tuti dapat mengakhiri pelajaran matematika. Loncenga telah berbunyi tanda beristirahat. Gerardus keluar dari kelasnya hendak menuju dikantin sekolah guna mengisi perutnya dengan snack. Setelah menikmati snack di kantin selesai mengosok gigi. Demikian cerita saya
Karangan 2
Nama : Anjelo Fanatay Alamat : SD YPPK Santo Aydwasi Kamp : Maybrat Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 20 thn
Seorang Anak yang rajin belajar disekolah Simon
Pada hari senin pukul 6.00 anak Simon bangun dan duduk kursi bersiap-siap untuk pergi mandi di sungai. Setelah kembali kerumahnya menyiapkan kebutuhan sekolah berngkat ke sekolah untuk belajar. Tepat pukul 7.00 Simon tiba di sekolah pukul 7-15 lonceng dibunyikan Simon masuk ruang kelasnya langsung berdoa dipimpin salah seorang teman yang ditugaskan. Tepat pukul 8.00 pelajaran dilaksanakan seorang guru kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Karangan 3
Nama : Arnoldus Sedik Alamat : SD YPPK Sr. Agustinus Airjm Kamp : Aifut timur tengah Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 17 Thn Pukul 06.00 Arnol bangun dari tidur menyiapkan tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi arnol diantar ibunya berangkat kesekolah. Sampai di sekolah mengikuti pelajaran disekolah tepat pada pukul 08.15. Kemudian Arnol kembali kerumah tepat pulang sekolah jam 13.20 dan kembali ke rumah sampai dirumah jam 13.20 sampai dirumah.
Karangan 4
Nama : Emiliana Kocu Alamat : SD YPPK St. Petrus Ayawasi Kamp : Aifat Utara Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 3 Tahun
Pergi ke Sekolah Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00. Seperti biasanya setelah bangun beni bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah mandi pagi, Beni kemudian memakai pakaian sekolahnya. Karena hari ini adalah hari senin, maka Beni bergegas ke sekolahnya agar tidak terlambat. Sebelum ke sekolah Beni sarapan pagi terlebih dahulu dan tidak lupa menyikat giginya. Akhirnya Beni berangkat ke sekolah pada pukul 07.00 dengan diantar oleh orang tuanya menggunakan mobil. Pada pukul 07.30, sampailah Beni di sekolahnya.
Karangan 5
Nama : Falentinus Bame Alamat : SD YPPK Sto Paulus Sun Kamp : Mare Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 6 Bulan Tepat pada jam 6 pagi Pak Andi bangun pagi dari tidurnya. Dan Segera ke kamar mandi lalu beliau mandi selesai mandi Pak Andi langsung ke kamar dan membuka lemari pakaian dan kemudian beliau mengambil kemeja dan celana panjang segera dapat memakai pakaian tersebut. Setelah itu Pak Andi menikmati sarapan pagi dengan minum kopi hangat dengan kue yang disediakan oleh ibunya. Pada jam 7 Pagi Pak Andi menerima telpon lalu beliau segera bergegas menuju kesekolah dan Pak Andi tiba di sekolah tepat pada pukul 08.30 (setengah delapan tepat) lalu mengajak anak sekolah berkumpul di lapangan sekolah untuk mendengarkan arahan. Setelah diberikan arahan lalu disuruh anak-anak muridnya masuk sekolah dan adakan kegiatan belajar mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Karangan 6
Nama : Florensia Leltakaeb Alamat : SD YPPK Sabak Kamp : Aifat Selatan Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 8 Bulan
Kegiatan dipagi hari
Untuk memulai kegiatan keseharianku mulai dari pagi hari. Doni bangun pagi merapikan tempat tidur, lalu bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri (mandi). Setelah mandi, Doni lalu memilih pakaian yang sesuai dengan hari itu, lalu menggunakan atau memakai pakaian, setelah Doni memakai pakaian, Doni lalu menuju ruangan makan untuk santapan pagi yang telah disediakan. Doni lalu tahu bahwa kesehatan itu penting maka, Doni membersihkan gigi terlebih dahulu sebelum berngkat kesekolah.
Pada pukul 07.00 Doni mulai berangkat ke sekolah, Mengingat jarak rumah dan sekolah yang cukup jauh. Maka Doni di antar oleh ibunya untuk menunggu angkutan (Mobil). Pada saat Doni dan Ibunya menunggu mobil (angkutan). Mobil itu lalu melewati dihadapan mereka maka Doni bergegas menumpang mobil menuju kesekolah. Doni akhirnya tiba di sekolah tepat pada waktu yang telah ditentukan disekolah yaitu masuk sekolah pukul 07.30 tepat. Doni termasuk anak yang disiplin disekolah tersebut. Ia masuk sekolah tepat pada waktunya, mengikuti pelajaran (kbm) disekolah tepat pada waktunya. Karena kedisiplinan Doni, akhirnya Doni berhasil meraih kesuksesan menjadi seorang Doktor.
Karangan 7
Nama : Fransiska Fede Alamat : SD YPPK St. Paulus Teminabuan Kamp : Kabupaten : Sorong Selatan Lama mengajar : 6 Tahun
1. Bangun pagi jam: 6.00 2. Berangkat ke kamar mandi 3. Menggosok gigi 4. Berpakaian 5. Sarapan pagi 6. Berngkat ke sekolah 7. Sampai di sekolah 8. Masuk kekelas.
Ke Sekolah Setiap hari Dimas bangun pada pukul 06.00 pagi membereskan tempat tidur dengan rapi lalu Dimas bergegas kekamar mandi sebelum mandi Dimas berdoa setelah selesai berdoa Dimas mengambil sikat gigi dan odol untuk mengosok gigi setelah selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
menggosok gigi Dimas lalu mandi dengan memakai sabun mandi sesudah selesai mandi lalu Dimas berpakaian selesai berpakaian Dimas sarapan pergi yang sudah disiapkan oleh ibunya. Dimas lalu mengambil tas dan bersalaman dengan kedua orangtua lalu berangkat kesekolah dengan menumpang bis atau sepeda motor. Sampai disekolah Dimas turun demi kendaraan lalu menuju ke halaman sekolah. Pada pukul 7.20 menit Dimas dan kawan-kawan baris dengan rapih dan masuk kekelas dengan berbaris yang rapih.
Karangan 8
Nama : Hendrikus Turot Alamat : SD YPPK St. Petrus Konya Kamp : Aifat Utara Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 20 Tahun
Kegiatan dalam hidupnya sehari Bangun pagi 06.00 dan selanjutnya ia mandi di kamar mandi setelah mandi ia mengambil pakaian sekolahnya dan ia menggunakan pakaian sekolahnya dan ia makan pagi/setelah makan pagi. Agustinus sikat giginya lalu ia berangkat kesekolah. Sebelum kesekolah ia minta pamit kepada kedua orang tuanya lalu Agustinus naik kendaraan menuju ke sekolah jam 07.00 sampai disekolah. Agustinus menjumpai teman-temannya masuk kekelasnya untuk mengikuti pelajaran.
Karangan 9
Nama : Iventus Taa Alamat : SD YPPK Mosun Kamp : Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 12 Tahun
Kegiatan Seorang Anak di Pagi Hari Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu kegiatan seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah pribadi menuju kesekolah. Pada pagi hari Ron Clark bangun pagi dari tempat tidurnya lalu Ron Clark merapikan tempat tidurnya, Setelah mandi ia mengenakan pakaian seragamnya, Setelah itu duduk di meja makan untuk sarapan pagi. Setelah dari sarapan pagi ia berangkat ke sekolah tepat pukul 06.00, Selanjutnya pada pukul 07.00 bersama teman-teman bergegas masuk kekelasnya untuk siap mengikuti pelajaran. Sebelum ia berngkat ke sekolah ia berpamitan dulu dengan kedua orang tuanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Karangan 10
Nama : Matheus Yumte Alamat : SD YPPK MAAN Kamp : MAAN Kabupaten : Alfat Utara Lama mengajar : 25 thn
KESEKOLAH
Antonius seorang murid kelas IV SD YPPK Maan setiap hari ia bangun pagi pukul 06.00 WIT. Setelah bangun pagi ia membereskan tempat tidurnya dan ia mengambil keperluan mandi (sabun, sikat gigi, odol, handuk dan pakaian ganti) lalu melangkah ke kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi Antonius kembali ke kamar dan membuka lemari pakaian untuk mengambil pakaian seragam dan mengenakannya. Kemudian antonius ke ruang makan untuk sarapan pagi. Selesai sarapan pagi Antonius mencuci tangan menyikat gigi. Pukul 07.00 WIT, Antonius berpamitan dengan orang tuanya keluar rumah melangkah ke mobil lalu ke sekolah. Setibanya di halaman depan sekolah Antonius keluar dari mobilnya dan duduk di kursi di depan pintu pagar masuk sekolah. Pukul 07.30 WIT Antonius masuk halaman sekolah dan menemui teman-temannya yang lain dan mereka bersama-sama melangkah menuju pintu kelas yang sudah terbuka. Demikian cerita saya.
Karangan 11
Nama : Monika Yewen Alamat : SD YPPK Sto Paulus Sun Kamp : Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 18 Thn Tema : Berangkat kesekolah Subtema : Kegiatan dipagi hari Di pagi hari amir bangun pagi untuk berangkat kesekolah. Sebelum Amir bangun pagi, Ia harus membereskan atau membersihkan tempat tidurnya. Setelah Amir membereskan tempat tidurnya, Ia harus membersihkan giginya atau menyikat giginya. Dan setelah menyikat giginya, Amir harus mengambil handuk, sabun dan perlengkapan lainnya untuk mendi pagi. Kemudian setelah Amir mandi pagi, ia mengenakan pakaian sekolah dan semuanya itu sudah selesai digunakan serta Amir juga membereskan semua perlengkapan itu dengan baik. Setelah mandi pagi, ibu Ani menyiapkan makan pagi dan sebelum Amir berangkat kesekolah, Amir diberi sarapan pagi/makan pagi, dan sesudah makan, Amir berangkat kesekolah. Selama dalam perjalanan menuju kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi kesekolah setiap hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Di dalam gambar, ibu Ani mengantar anaknya untuk naik mobil. Sebelum ia naik ke dalam mobil atau kendaraan Amir selalu memberi salam kepada ibunya sebelum ia berangkat kesekolah bersama-sama dengan teman-temannya disekolah. Selesai pulang sekolah Amir berangkat bersama-sama dengan teman-temannya. Sesampainya dirumah, Amir mulai makan siang dan setelah makan siang Amir istirahat siang sambil baring-baring diatas tempat tidurnya.
Karangan 12
Nama : Paskalis Tenan Alamat : SD YPPK Kocuas Kamp : Affai Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 12 Tahun 6 Bulan
Tentang Murid Pergi Sekolah Di pagi hari seorang murid bangun pagi dan dia sementara duduk dan setelah itu dia menyiapkan peralatan mandi seperti handuk, sabun mandi, sikat gigi, odol dan sebagainya. Setelah itu pergi mandi, setelah itu pulang dari kamar mandi sampai di rumah. Buka lemari ambil pakaian seragam termasuk celana, kemeja putih, sepatu dan sebagainya. Sudah perpakaian setelah sarapan pagi selesai sarapan pagi. Selanjutnya pergi kesekolah bersama teman-teman sekolah melanjutkan perjalan ke sekolah.
Karangan 13
Nama : Pelipus Korain Alamat : SD YPPK St. Agustinus Mosun Kamp : Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 20 Tahun
Gambar diatas dapt menggambarkan tugas seorang siswa yang dapat melaksanakan sebelum berangkat kesekolah.
Kegiatan Seorang Anak Sekolah Di dalam suatu keluarga diberi nama keluarga Pak Budi. Di dalam keluarganya dikarunia oleh Yang Maha Kuasa mereka memperoleh seorang anak laki-laki yang diberi nama Yanto. Yanto adalah seorang anak yang ramah tamah, sopan dan taat kepada orang tua. Akhirnya Yanto setiap hari bangun pagi sebelum berangkat kesekolah Yanto dapat menyimpan tempat tidurnya. Setelah/selain membereskan tempat tidur kemudian Yanto dapat mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah. Sebelum Yanto ke sekolah Yanto disiapkan oleh Ibunya sarapan pagi setelah/selesai sarapan pagi Yanto berangkat ke sekolah jam 7.15. Setibanya di sekolah yanto bergabung dengan teman-temannya kemudian di antar oleh gurunya keluar dari kelas sedang mengamati lingkungan diluar halaman sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Karangan 14
Nama : Sandra Togas Alamat : SD YPPK Santo Paulus Kamp : Terminbuan Kabupaten : Sorsel Lama mengajar : 10 thn 5 bln
Kegiatan Andi di Pagi Hari Tepat pukul 06.00 pagi, alarm pada jam meja di kamar Andy berbunyi. cepat-cepat Andy bangun, tidak lupa ia membereskan tempat tidurnya. Andi kemudian menuju ke kamar mandi. Tak lama kemudian ia keluar kamar mandi menuju kamar untuk mengganti pakaian. Ia menyiapkan semua kelengkapan sekolahnya dan meletakkannya di dalam tas sekolahnya. Setelah semua kelengkapannya sudah disiapkan ia menuju ke ruang makan untuk menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya. Ia menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya ia menikmati sarapan paginya dengan lahap. Selesai sarapan, Ia mengosok giginya. Pada pukul 07.00, Andi berangkat ke sekolah dengan menggunakan mobil. Perjalanan menuju ke sekolah, membutuhkan waktu beberapa menit. Tanpa terasa, Andi akhirnya tiba di sekolah. Andi turun dari mobil dan menuju ke kelasnya tepat pukul 07.30. Itulah kegiatan Andi Setiap harinya pada pagi hari.
Karangan 15
Nama : Thadeus Taus Alamat : SD YPPK St. Petrus Ayawasi Kamp : Aifat Selatan Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 8 Bulan
Kegiatan Doni
Biasanya Doni bangun pagi pada pukul 06.00. Sebelum mandi Doni merapikan tempat tidurnya, kemudian ia mengambil. Handuknya lalu pergi mandi. Ketika mandi ibu Doni ke kamarnya untuk memakai pakaian seragam. Karena hari itu adalah hari selasa, Ia memakai seragam putih merah. Doni segera sarapan pagi. Kebiasaan Doni selesai sarapan ia menggosok gigi lalu berangkat kesekolah jam 07.00 Doni di antar ibunya ke sekolah dengan mobil mereka. Setibanya disekolah mobil berhenti sambil memberi salam pada ibunya dan ia keluar dari mobil dan menuju sekolah bersama teman-teman lainnya. Waktu sudah menunjukan jam 07.30 dan sebentar lagi pelajaran segera di mulai. Doni bersama teman-temannya bergegas masuk kelas dengan tertib.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Karangan 16
Nama : Tresita Tenau Alamat : SD YPPK Santo Ayawasi Kamp : Maybrat Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 5 bln
Sekolah
Keg pagi = Joko bangun pagi pukul 06.00 setelah bangun joko mandi, setelah selesai mandi Joko kembali ke kamarnya untuk menyiapkan diri, Setelah Joko menyiapkan diri Joko juga menyiapkan alat-alat tulisnya untuk bawa ke sekolah sebelum Joko ke sekolah Joko sarapan. Pukul 07.00 Joko berangkat ke sekolah dan ia tiba disekolah pukul 08.00.
Karangan 17
Nama : Valerius Korain Alamat : SD YPPK St. Agustinus Mosun Kamp : Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 19 Tahun
Kegiatan Keluarga Dimas Keluarga Pak Dimas terdiri dari ibu dan dua anak. Nama ibu Risy dan anak Bambang dan Hesti. Bambang ketika bangun pagi pukul 06.00, Ia dapat menyimpan tempat tidur, lalu pergi mandi sebelum mandi. Ia dapat menggosok gigi terlebih dahulu, sedang ayah dan ibu serta adik dari Bambang (Hesti) dapat mengepel kala jendela dan menyapu lantai rumah. Sedangkan Ibu dapat menyiapkan makan pagi untuk keluarganya. Bambang setelah pulang mandi dapat memakai pakaian seragam dan mengambil makan yang sudah di siapkan oleh ibunya, ia makan selesai. Dapat memberi salam kepada Ibu, Bapak dan adiknya lalu Bambang pergi ke sekolah. Ayah Dimas dapat menghantar Bambang sampai di Sekolah. Ia sampai di halaman sekolah lalu bertemu dengan teman-teman sekolah. Ia sangat senang kemudian mereka bersama-sama dapat masuk kekelasnya masing-masing untuk dapat menerima mata pelajaran. Setelah selesai sekolah Bambang pulang ke rumah bersama teman berjalan kaki. Mereka ditengah jalan dapat menemukan Budi yang sedang ditabrak apa tugasnya mereka. Mereka terpaksa menolong dia dan bawa ke rumah sakit dan juga mereka memberikan kepada orang tuanya dan juga dapat melapor ke Polisi. Sesampainya dirumah Bambang memberi salam kepada orang tuannya tak sabar. Ia dapat menceritakan kejadian Budi tadi kepada orang tuanya, Lalu Ayah menyampaikan bahwa perbuatan Bambang untuk menolong Budi itu baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Karangan 18
Nama : Yanuarius Fanataf Alamat : SD YPPK St. Petrus Ayawasi Kamp : Aifat Utara Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 6 Bulan
Herman, Siswa Kls V SD YPPK St. Petrus Ayawasi
Analisis seorang siswa kelas V di SD YPPK St. Petrus Ayawasi. Pada suatu hari ia adalah seorang siswa yang sangat pandai di Sekolah atau dalam ruang kelas. Herman bangun pagi pada pukul 06.00 setelah ia bangun dari tempat tidurnya ia membersihkan atau menyimpan tempat tidurnya. Herman dari bangun tidurnya ia jalan dia salam dari kamar tidur tujuan kamar mandi. Herman menggosok gigi dan mandi setelah itu Herman berpakaian dan Herman duduk diruang atau kamar makan untuk sarapan pagi (sneak). Pada pukul 7.00 Herman berangkat dari rumah untuk naik taxi tujuan kesekolah. Setelah sampai di sekolah Herman masih disebelah jalan ia memberentikan mobil atau kendaraan untuk ia menyebrang ke sebelah jalan tujuan sekolah. Pada pukul 7.15 bel dibunyikan Herman bersama-sama dengan teman-teman jalan tujuan ruang kelas V, masuk untuk menerima pelajaran yang diberikan gurunya disekolah atau kelas.
Karangan 19
Nama : Yosepha Korain Alamat : SD YPPK Santo Ayawasi Kamp : Aifut Utara Kabupaten : Maybrat Lama mengajar : 18 Thn Budi bangun pagi pukul 06.00 Budi mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi. Budi membersihkan seluruh anggota tubuh dengan air dan sabun, lalu budi keluar menuju ruangan dan membuka almari, dan mengambil pakaian seragam dan memakai seragam. Lalu budi ke ruangan untuk menyikat gigi setelah itu budi keruang makan, Budi sarapan pagi. Setelah pukul 07.00 Budi bersama ibunya ke sekolah setibanya disekolah Budi berpamitan kepada ibunya dan bergegas bersama teman-teman bertujuan masuk kehalaman sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II
Hasil Analisis Jenis Diksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
HASIL ANALISIS JENIS DIKSI DALAM KARANGAN NARASI KARYA
GURU-GURU SD DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN
MANOKWARI, PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014
1. Karangan Agustinus Baru
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Pada senen pagi,
teapt pukul 06.00,
Gerardus bangun
dari tempat
tidurnya.
KKo: bangun
KNB: senen
KB: pukul
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata senen adalah kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah Senin.
- Kata pukul adalah kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah jam.
2. Ia tergesa-gesa
menuju ke kamar
mandi.
KKh: tergesa-
gesa, menuju
- Kata tergesa-gesa dan
menuju merupakan
kata khusus. Kata
umumnya adalah lekas
dan ke.
3. Setelah mandi
Gerardus pun
membuka lemari
pakaian.
KU: pakaian
KNB: lemari
- Kata pakaian
merupakan kata umum.
Kata khususnya adalah
seragam, kaos, celana,
dsb.
- Kata lemari merupakan
kata tidak baku. Kata
bakunya adalah almari.
4. Untuk
mengambilkan
pakaian
seragamnya untuk
dikenakan.
KU: pakaian
KKh: dikenakan,
seragam
- Kata pakaian
merupakan kata umum.
Kata khususnya adalah
seragam, kaos, celana,
dsb.
- Kata dikenakan
merupakan kata
khusus. Kata umumnya
adalah dipakai.
- Kata seragam
merupakan kata
khusus. Kata umumnya
adalah pakaian.
5. Oleh karena sudah
pukul 07.00, Ibu
KU: segera, waktu
KKh: bertolak
- Kata segera merupakan
kata umum. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Gerardus segera
menyetop sebuah
taksi penumpang,
untuk ditumpang
anaknya Gerardus
terus bertolak
dengan teapt waktu
yaitu pukul 07.30.
KB: pukul
KNB: menyetop,
ditumpang
KS: taksi
khususnya adalah lekas
dan cepat.
- Kata waktu merupakan
kata umum. Kata
khususnya adalah saat
dan kala.
- Kata bertolak
merupakan kata
khusus. Kata umumnya
adalah pergi.
- Kata pukul merupakan
kata baku. Kata tidak
bakunya adalah jam.
- Kata menyetop dan
ditumpang merupakan
kata tidak baku. Kata
bakunya adalah
memberhentikan dan
ditumpangi.
- Kata taksi merupakan
kata serapan, karena
merupakan kata yang
berasal dari bahasa
Inggris yaitu taxi.
6. Ketika turun dari
taxi, ia berjumpa
dengan 4 orang
teman : Sandre,
Andi, Karo, dan
John.
KKh: berjumpa
- Kata berjumpa
merupakan kata
khusus. Kata umumnya
adalah bertemu.
7. Bersama teman-
temannya, mereka
berajakan gegas
masuk ke dalam
ruang kelas.
KKh: gegas
KNB: berajakan
- Kata gegas merupakan
kata khusus. Kata
umumnya adalah
cepat.
- Kata berajakan
merupakan kata tidak
baku. Kata bakunya
adalah mengajak.
8. Bu Tuti masuk,
pelajaran pun
dimulai.
KAb: pelajaran - Kata pelajaran
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
pelajar.
9. Bu Tuti
mengajarkan
pelajaran
KAb: pelajaran
- Kata pelajaran
merupakan kata
abstrak. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
matematika. konkretnya adalah
pelajar.
10. Waktu istirahat
sudah dekat, maka
Bu Tuti dapat
mengakhiri
pelajaran
matematika.
KAb: pelajaran
KU: waktu
- Kata pelajaran
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
pelajar.
- Kata waktu merupakan
kata umum. Kata
khususnya adalah saat
dan kala.
11. Loncenga telah
berbunyi tanda
beristirahat.
KU: berbunyi
KNB: loncenga
- Kata berbunyi
merupakan kata umum.
Kata khususnya adalah
berdering.
- Kata loncenga
merupakan kata tidak
baku. Kata bakunya
adalah lonceng.
12. Gerardus keluar
dari kelasnya
hendak menuju
dikantin sekolah
guna mengisi
perutnya dengan
snack.
KKh: hendak,
menuju, guna
- Kata hendak
merupakan kata
khusus. Kata umumnya
adalah akan.
- Kata menuju
merupakan kata
khusus. Kata umumnya
adalah ke.
- Kata guna merupakan
kata khusus. Kata
umumnya adalah
untuk.
13. Setelah menikmati
snack di kantin
selesai mengosok
gigi.
KNB: mengosok
- Kata mengosok
merupakan kata tidak
baku. Kata bakunya
adalah menggosok.
14. Demikian cerita
saya
KKo: cerita Kata cerita merupakan
kata konkret. Kata
abstraknya adalah
penceritaan.
2. Karangan Anjelo Fanatay
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Seorang Anak yang
rajin belajar
KAb: rajin
KKo: belajar
- Kata rajin merupakan
kata abstrak. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
disekolah Simon
konkretnya adalah
perajin.
- Kata belajar
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
pembelajaran.
2. Pada hari senin
pukul 6.00 anak
Simon bangun dan
duduk kursi
bersiap-siap untuk
pergi mandi di
sungai.
KKo: bangun,
duduk
KB: senin, pukul
- Kata bangun dan
duduk merupakan
kata konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan dan
kedudukan.
- Kata senin dan pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
senen dan jam.
3. Setelah kembali
kerumahnya
menyiapkan
kebutuhan sekolah
berangkat ke
sekolah untuk
belajar.
KAb: kebutuhan
KKo: belajar
KKh: berangkat
- Kata kebutuhan dan
belajar merupakan
kata konkret. Kata
abstrak dari kata
kebutuhan adalah
membutuhkan dan
kata abstrak dari kata
belajar adalah
pembelajaran.
- Kata belajar
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
pembelajaran.
- Kata berangkat
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
4. Tepat pukul 7.00
Simon tiba di
sekolah pukul 7-15
lonceng dibunyikan
simon masuk ruang
kelasnya langsung
berdoa dipimpin
salah seorang
teman yang
KU: dibunyikan
KKh: tiba
KB: pukul
- Kata dibunyikan
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
dideringkan.
- Kata tiba merupakan
kata khusus. Kata
umumnya adalah
sampai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
ditugaskan.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah jam.
5. Tepat pukul 8.00
pelajaran
dilaksanakan
seorang guru kelas.
KAb: pelajaran
KB: pukul
- Kata pelajaran
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
pelajar.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah jam.
3. Karangan Arnoldus Sedik
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Pukul 06.00 Arnol
bangun dari tidur
menyiapkan tempat
tidur dan bergegas ke
kamar mandi untuk
mandi.
KKo: bangun
KKh: bergegas
KB: pukul
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata bergegas
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
cepat.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
2. Selesai mandi arnol
diantar ibunya
berangkat kesekolah.
KKh: berangkat - Kata berangkat
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
3. Sampai di sekolah
mengikuti pelajaran
disekolah tepat pada
pukul 08.15.
KAb: pelajaran
KB: pukul
- Kata pelajaran
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
pelajar.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
jam.
4. Kemudian Arnol
kembali kerumah
tepat pulang sekolah
jam 13.20 dan
kembali ke rumah
sampai dirumah jam
13.20 sampai
dirumah.
KNB: jam
- Kata jam
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
pukul.
4. Karangan Emiliana Kocu
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Pergi ke Sekolah KU: pergi - Kata pergi
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
berangkat dan
bertolak.
2. Pagi ini jarum jam di
kamar Beni
menunjukan pukul
06.00.
KB: pukul
KNB: menunjukan
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
- Kata menunjukan
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
menunjukkan.
3. Seperti biasanya
setelah bangun beni
bergegas menuju
kamar mandi untuk
membersihkan
tubuhnya.
KKo: bangun
KKh: bergegas,
menuju
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata bergegas dan
menuju
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
cepat dan ke.
4. Setelah mandi pagi,
Beni kemudian
memakai pakaian
sekolahnya.
KU: memakai,
pakaian
- Kata memakai dan
pakaian
merupakan kata
umum. Kata
khusus dari kata
memakai adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
mengenakan. Kata
khusus dari kata
pakaian adalah
baju, celana,
seragam, dsb.
5. Karena hari ini
adalah hari senin,
maka Beni bergegas
ke sekolahnya agar
tidak terlambat.
KKh: bergegas
KB: senin
- Kata bergegas
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
cepat.
- Kata senin
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
senen.
6. Sebelum ke sekolah
Beni sarapan pagi
terlebih dahulu dan
tidak lupa menyikat
giginya.
KU: menyikat
KS: sarapan
- Kata menyikat
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
menggosok.
- Kata sarapan
merupakan kata
serapan yang
diserap dari bahasa
Jawa yaitu sarap.
7. Akhirnya Beni
berangkat ke sekolah
pada pukul 07.00
dengan diantar oleh
orang tuanya
menggunakan mobil.
KKh: berangkat,
menggunakan
KB: pukul
- Kata berangkat
dan menggunakan
merupakan kata
khusus. Kata
umum dari kata
berangkat adalah
pergi. Kata umum
dari kata
menggunakan
adalah memakai.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
8. Pada pukul 07.30,
sampailah Beni di
sekolahnya.
KU: sampai
KB: pukul
- Kata sampai
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
tiba.
- Kata pukul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
5. Karangan Falentinus Bame
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Tepat pada jam 6
pagi Pak Andi
bangun pagi dari
tidurnya.
KKo: bangun
KNB: jam
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata jam
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
pukul.
2. Dan Segera ke kamar
mandi lalu beliau
mandi selesai mandi
Pak Andi langsung
ke kamar dan
membuka lemari
pakaian dan
kemudian beliau
mengambil kemeja
dan celana panjang
segera dapat
memakai pakaian
tersebut.
KNB: lemari
KU: memakai,
pakaian
KKh: kemeja,
celana
- Kata lemari
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
almari.
- Kata memakai dan
pakaian
merupakan kata
umum. Kata
khusus dari kata
memakai adalah
mengenakan dan
kata khusus dari
kata pakaian
adalah celana,
baju, seragam,
dsb.
- Kata kemeja dan
celana merupakan
kata khusus. Kata
umumnya adalah
pakaian.
3. Setelah itu Pak Andi
menikmati sarapan
pagi dengan minum
kopi hangat dengan
kue yang disediakan
oleh ibunya.
KU: disediakan
KS: sarapan
- Kata disediakan
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
disiapkan.
- Kata sarapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
merupakan kata
serapan yang
diserap dari bahasa
Jawa yaitu sarap.
4. Pada jam 7 Pagi Pak
Andi menerima
telpon lalu beliau
segera bergegas
menuju kesekolah
dan Pak Andi tiba di
sekolah tepat pada
pukul 08.30
(setengah delapan
tepat) lalu mengajak
anak sekolah
berkumpul di
lapangan sekolah
untuk mendengarkan
arahan.
KU: menerima
KKh: bergegas,
menuju, tiba
KB: pukul
KNB: jam, telpon
- Kata menerima
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
mendapat dan
memperoleh.
- Kata bergegas dan
menuju
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
cepat dan ke.
- Kata tiba
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
sampai.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
- Kata jam dan
telpon merupakan
kata tidak baku.
Kata bakunya
adalah pukul dan
telepon.
5. Setelah diberikan
arahan lalu disuruh
anak-anak muridnya
masuk sekolah dan
adakan kegiatan
belajar mengajar.
KKo: kegiatan,
belajar
KNB: disuruh,
adakan
- Kata kegiatan dan
belajar merupakan
kata konkret. Kata
abstrak dari kata
kegiatan adalah
giat. Kata abstrak
dari kata belajar
adalah
pembelajaran.
- Kata disuruh dan
adakan merupakan
kata tidak baku.
Kata bakunya
adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
diperintahkan dan
diadakan.
6. Karangan Florensia Leltakaeb
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Untuk memulai
kegiatan
keseharianku mulai
dari pagi hari.
KKo: kegiatan Kata kegiatan
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
giat.
2. Doni bangun pagi
merapikan tempat
tidur, lalu bergegas
menuju kamar mandi
untuk membersihkan
diri (mandi).
KKo: bangun
KKh: bergegas,
menuju
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata bergegas dan
menuju
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
kata cepat dan ke.
3. Setelah mandi, Doni
lalu memilih pakaian
yang sesuai dengan
hari itu, lalu
menggunakan atau
memakai pakaian,
setelah Doni
memakai pakaian,
Doni lalu menuju
ruangan makan untuk
santapan pagi yang
telah disediakan.
KU: pakaian,
memakai,
disediakan
KKh: menuju,
menggunakan
- Kata pakaian,
memakai dan
disediakan
merupakan kata
umum. Kata
khusus dari kata
pakaian adalah
celana, baju,
seragam, dsb. Kata
khusus dari kata
memakai adalah
mengenakan. Kata
khusus dari kata
disediakan adalah
disiapkan.
- Kata menuju
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
kata ke.
- Kata
menggunakan
merupakan kata
khusus. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
umumnya adalah
memakai.
4. Doni lalu tahu bahwa
kesehatan itu penting
maka, Doni
membersihkan gigi
terlebih dahulu
sebelum berngkat
kesekolah.
KAb: kesehatan
KB: tahu
KNB: berngkat
- Kata kesehatan
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
penyehat.
- Kata tahu
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
tau.
- Kata berngkat
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
berangkat.
5. Pada pukul 07.00
Doni mulai
berangkat ke
sekolah, Mengingat
jarak rumah dan
sekolah yang cukup
jauh.
KKh: berangkat
KB: pukul
- Kata berangkat
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
6. Maka Doni di antar
oleh ibunya untuk
menunggu angkutan
(Mobil).
KU: menunggu - Kata menunggu
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
menanti.
7. Pada saat Doni dan
Ibunya menunggu
mobil (angkutan).
KU: menunggu - Kata menunggu
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
menanti.
8. Mobil itu lalu
melewati dihadapan
mereka maka Doni
bergegas
menumpang mobil
menuju kesekolah.
KKh: di hadapan,
bergegas, menuju,
menumpang
- Kata di hadapan,
bergegas, menuju,
dan menumpang
merupakan kata
khusus, karena
masing-masing
merupakan
sinonim kolokasi
dari kata di depan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
cepat, ke, dan
menaiki.
9. Doni akhirnya tiba di
sekolah tepat pada
waktu yang telah
ditentukan disekolah
yaitu masuk sekolah
pukul 07.30 tepat.
KU: waktu
KKh: tiba
KB: pukul
- Kata waktu
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
saat dan kala.
- Kata tiba
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
sampai.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
10. Doni termasuk anak
yang disiplin
disekolah tersebut.
KAb: disiplin
- Kata disiplin
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
pendisiplin.
11. Ia masuk sekolah
tepat pada waktunya,
mengikuti pelajaran
(kbm) disekolah
tepat pada waktunya.
KAb: pelajaran
KU: waktu
- Kata pelajaran
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
pelajar.
- Kata waktu
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
saat dan kala.
12. Karena kedisiplinan
Doni, akhirnya Doni
berhasil meraih
kesuksesan menjadi
seorang Doktor.
KAb: kedisiplinan,
kesuksesan
KNB: doktor
- Kata kedisiplinan
dan kesuksesan
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
pendisiplin dan
penyukses.
- Kata doktor dalam
kalimat tersebut
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
dokter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
7. Fransiska Fede
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Setiap hari Dimas
bangun pada pukul
06.00 pagi
membereskan tempat
tidur dengan rapi lalu
Dimas bergegas
kekamar mandi
sebelum mandi
Dimas berdoa setelah
selesai berdoa Dimas
mengambil sikat gigi
dan odol untuk
mengosok gigi
setelah selesai
menggosok gigi
Dimas lalu mandi
dengan memakai
sabun mandi sesudah
selesai mandi lalu
Dimas berpakaian
selesai berpakaian
Dimas sarapan pergi
yang sudah disiapkan
oleh ibunya.
KKo: bangun
KKh: bergegas,
disiapkan
KB: pukul
KNB: membereskan,
odol, mengosok
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata bergegas dan
kata disiapkan
merupakan kata
khusus. Kata
umum dari kata
bergegas adalah
cepat. Kata umum
dari kata
disiapkan adalah
disediakan.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
- Kata
membereskan,
odol, dan
mengosok
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
merapikan, pasta
gigi, dan
menggosok.
2. Dimas lalu
mengambil tas dan
bersalaman dengan
kedua orangtua lalu
berangkat kesekolah
dengan menumpang
bis atau sepeda
motor.
KKh: berangkat,
menumpang
KNB: bis
- Kata berangkat
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
- Kata menumpang
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
menaiki.
- Kata bis
merupakan kata
tidak baku. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
bakunya adalah
bus.
3. Sampai disekolah
Dimas turun demi
kendaraan lalu
menuju ke halaman
sekolah.
KKh: menuju,
halaman
- Kata menuju
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
ke.
- Kata halaman
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pekarangan.
4. Pada pukul 7.20
menit Dimas dan
kawan-kawan baris
dengan rapih dan
masuk kekelas
dengan berbaris yang
rapih.
KB: pukul
KNB: rapih
- Kata pukul dalam
kalimat tersebut
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
- Kata rapih
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
rapi.
8. Hendrikus Turot
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Bangun pagi 06.00
dan selanjutnya ia
mandi di kamar
mandi setelah mandi
ia mengambil pakaian
sekolahnya dan ia
menggunakan
pakaian sekolahnya
dan ia makan
pagi/setelah makan
pagi.
KKo: bangun
KU: pakaian
KKh: menggunakan
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata pakaian
merupakan kata
umum. Kata
khusus dari kata
pakaian adalah
baju, seragam,
celana, dsb.
- Kata
menggunakan
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
memakai.
2. Agustinus sikat KKh: berangkat Kata berangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
giginya lalu ia
berangkat kesekolah.
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
3. Sebelum kesekolah ia
minta pamit kepada
kedua orang tuanya
lalu Agustinus naik
kendaraan menuju ke
sekolah jam 07.00
sampai disekolah.
KKh: menuju,
kepada
KNB: jam
- Kata menuju
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
ke.
- Kata kepada
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
untuk.
- Kata jam
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
pukul.
4. Agustinus menjumpai
teman-temannya
masuk kekelasnya
untuk mengikuti
pelajaran.
KAb: pelajaran
KU:mengikuti
KKh: menjumpai
- Kata pelajaran
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
pelajar.
- Kata mengikuti
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
menyertai.
- Kata menjumpai
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
menemui.
9. Inventus Taa
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Menurut saya, bahwa
gambar tersebut
dapat mengisahkan
suatu kegiatan
seorang anak pada
pagi hari yang
dihadapi mulai dari
rumah pribadi
KKo: pribadi,
kegiatan
KKh: menuju,
mengisahkan
- Kata pribadi dan
kata kegiatan
merupakan kata
konkret. Kata
abstrak dari kata
pribadi adalah
kepribadian. Kata
abstrak dari kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
menuju kesekolah.
kegiatan adalah
giat.
- Kata menuju dan
mengisahkan
merupakan kata
khusus. Kata
umum dari kata
menuju adalah ke.
Kata umum dari
kata mengisahkan
adalah
menceritakan.
2. Pada pagi hari Ron
Clark bangun pagi
dari tempat tidurnya
lalu Ron Clark
merapikan tempat
tidurnya, Setelah
mandi ia mengenakan
pakaian seragamnya,
Setelah itu duduk di
meja makan untuk
sarapan pagi.
KKo: bangun,
duduk
KU: pakaian
KKh: seragam,
mengenakan
KS: sarapan
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata duduk
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kedudukan.
- Kata pakaian
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
baju, celana,
seragam, dsb.
- Kata seragam dan
mengenakan
merupakan kata
khusus. Kata
umum dari
seragam adalah
pakaian dan kata
umum dari kata
mengenakan
adalah memakai.
- Kata sarapan
merupakan kata
serapan yang
berasal dari bahasa
Jawa yaitu sarap.
3. Setelah dari sarapan
pagi ia berangkat ke
sekolah tepat pukul
KAb: pelajaran
KKh: berangkat,
bergegas
- Kata pelajaran
merupakan kata
abstrak. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
06.00, Selanjutnya
pada pukul 07.00
bersama teman-teman
bergegas masuk
kekelasnya untuk
siap mengikuti
pelajaran.
KB: pukul
KS: sarapan
konkretnya adalah
pelajar.
- Kata berangkat
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
- Kata bergegas
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
cepat.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
- Kata sarapan
merupakan kata
serapan yang
berasal dari bahasa
Jawa yaitu sarap.
4. Sebelum ia berngkat
ke sekolah ia
berpamitan dulu
dengan kedua orang
tuanya.
KNB: berngkat - Kata berngkat
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
berangkat.
10. Mateus Yumte
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Antonius seorang
murid kelas IV SD
YPPK Maan setiap
hari ia bangun pagi
pukul 06.00 WIT.
KKo: bangun
KB: pukul
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
2. Setelah bangun pagi
ia membereskan
tempat tidurnya dan
ia mengambil
keperluan mandi
KKo: bangun
KU: pakaian
KKh: melangkah,
keperluan
KNB:
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
(sabun, sikat gigi,
odol, handuk dan
pakaian ganti) lalu
melangkah ke kamar
mandi untuk mandi.
membereskan, odol - Kata pakaian
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
kaos, seragam,
dsb.
- Kata melangkah
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
ke.
- Kata keperluan
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
kebutuhan.
- Kata
membereskan dan
odol merupakan
kata tidak baku
menurut aspek
ragam bahasa,
kata bakunya
adalah merapikan
dan pasta gigi.
3. Setelah mandi
Antonius kembali ke
kamar dan membuka
lemari pakaian untuk
mengambil pakaian
seragam dan
mengenakannya.
KU: pakaian
KKh: seragam,
mengenakan
KNB: lemari
- Kata pakaian
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
baju, celana,
seragam, dsb.
- Kata seragam
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pakaian.
- Kata mengenakan
termasuk kata
khusus. Kata
umumnya adalah
memakai.
- Kata lemari
merupakan kata
tidak baku
menurut aspek
ragam bahasa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
kata bakunya
adalah almari.
4. Kemudian antonius
ke ruang makan
untuk sarapan pagi.
Selesai sarapan pagi
Antonius mencuci
tangan menyikat gigi.
KS: sarapan Kata sarapan
merupakan kata
serapan yang berasal
dari bahasa Jawa
yaitu sarap.
5. Pukul 07.00 WIT,
Antonius berpamitan
dengan orang tuanya
keluar rumah
melangkah ke mobil
lalu ke sekolah.
KKh: melangkah
KB: pukul
- Kata melangkah
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
ke.
- Kata pukul
merupakan kata
baku menurut
aspek ragam
bahasa. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
6. Setibanya di halaman
depan sekolah
Antonius keluar dari
mobilnya dan duduk
di kursi di depan
pintu pagar masuk
sekolah.
KKo: duduk
KKh: setibanya,
halaman
- Kata duduk
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kedudukan.
- Kata setibanya
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
sesampainya.
- Kata halaman
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pekarangan.
7. Pukul 07.30 WIT
Antonius masuk
halaman sekolah dan
menemui teman-
temannya yang lain
dan mereka bersama-
sama melangkah
menuju pintu kelas
yang sudah terbuka.
KKh: melangkah,
menuju, halaman
KB: pukul
- Kata melangkah
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
ke.
- Kata menuju
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
ke.
- Kata halaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pekarangan.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata todak
bakunya adalah
jam.
8. Demikian cerita saya. KKo: cerita Kata cerita
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
penceritaan.
11. Monika Yewen
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Di pagi hari amir
bangun pagi untuk
berangkat kesekolah.
KKo: bangun
KKh: berangkat
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata berangkat
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
2. Sebelum Amir
bangun pagi, Ia harus
membereskan atau
membersihkan
tempat tidurnya.
KKo: bangun
KNB: membereskan
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata
membereskan
merupakan kata
tidak baku
menurut aspek
ragam bahasa, kata
bakunya adalah
merapikan.
3. Setelah Amir
membereskan tempat
tidurnya, Ia harus
membersihkan
giginya atau
KNB: membereskan - Kata
membereskan
merupakan kata
nonbaku menurut
aspek ragam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
menyikat giginya. bahasa, kata
bakunya adalah
merapikan.
4. Dan setelah menyikat
giginya, Amir harus
mengambil handuk,
sabun dan
perlengkapan lainnya
untuk mendi pagi.
KNB: mendi - Kata mendi
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
mandi.
5. Kemudian setelah
Amir mandi pagi, ia
mengenakan pakaian
sekolah dan
semuanya itu sudah
selesai digunakan
serta Amir juga
membereskan semua
perlengkapan itu
dengan baik.
KU: pakaian
KKh: mengenakan
KNB: membereskan
- Kata pakaian
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
kaos, celana,
seragam, dsb.
- Kata mengenakan
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
memakai.
- Kata
membereskan
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
merapikan.
6. Setelah mandi pagi,
ibu Ani menyiapkan
makan pagi dan
sebelum Amir
berangkat kesekolah,
Amir diberi sarapan
pagi/makan pagi, dan
sesudah makan,
Amir berangkat
kesekolah. Selama
dalam perjalanan
menuju kesekolah,
Amir selalu diantar
oleh ibunya untuk
pergi kesekolah
setiap hari.
KAb: perjalanan
KU: pergi
KKh: berangkat,
menuju
KS: sarapan
- Kata perjalanan
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
pejalan.
- Kata pergi
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
berangkat dan
bertolak.
- Kata berangkat
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
- Kata menuju
merupakan kata
khusus. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
umumnya adalah
ke.
- Kata sarapan
merupakan kata
serapan yang
berasal dari bahasa
Jawa yaitu sarap.
7. Di dalam gambar,
ibu Ani mengantar
anaknya untuk naik
mobil.
KU: mengantar Kata mengantar
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
menemani.
8. Sebelum ia naik ke
dalam mobil atau
kendaraan Amir
selalu memberi
salam kepada ibunya
sebelum ia berangkat
kesekolah bersama-
sama dengan teman-
temannya disekolah.
KKh: berangkat,
salam
- Kata berangkat
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
- Kata salam
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
ucapan.
9. Selesai pulang
sekolah Amir
berangkat bersama-
sama dengan teman-
temannya.
KKh: berangkat - Kata berangkat
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
10. Sesampainya
dirumah, Amir mulai
makan siang dan
setelah makan siang
Amir istirahat siang
sambil baring-baring
diatas tempat
tidurnya.
KU: sesampainya
KNB: baring-baring
- Kata sesampainya
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
setibanya.
- Kata baring-baring
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
berbaring.
12. Paskalis Tenan
No Kalimat Golongan Kalimat Keterangan
1. Di pagi hari seorang
murid bangun pagi
dan dia sementara
duduk dan setelah itu
dia menyiapkan
KKo: bangun,
duduk
KNB: odol
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
peralatan mandi
seperti handuk, sabun
mandi, sikat gigi,
odol dan sebagainya.
- Kata duduk
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kedudukan.
- Kata odol
merupakan kata
tidak baku
menurut aspek
ragam bahasa, kata
bakunya adalah
pasta gigi.
2. Setelah itu pergi
mandi, setelah itu
pulang dari kamar
mandi sampai di
rumah.
KU: pergi, sampai - Kata pergi
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
berangkat dan
bertolak.
- Kata sampai
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
tiba.
3. Buka lemari ambil
pakaian seragam
termasuk celana,
kemeja putih, sepatu
dan sebagainya.
KU: pakaian
KKh: seragam
KNB: lemari
- Kata pakaian
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
kaos, celana,
seragam, dsb.
- Kata seragam
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pakaian.
- Kata lemari
merupakan kata
tidak baku
menurut aspek
ragam bahasa,
kata bakunya
adalah almari.
4. Sudah perpakaian
setelah sarapan pagi
selesai sarapan pagi.
KNB: perpakaian
KS: sarapan
- Kata perpakaian
merupakan kata
tidak baku
menurut aspek
ragam bahasa, kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
bakunya adalah
berpakaian.
- Kata sarapan
merupakan kata
serapan yang
berasal dari bahasa
Jawa yaitu sarap.
5. Selanjutnya pergi
kesekolah bersama
teman-teman sekolah
melanjutkan perjalan
ke sekolah.
KU: pergi
KNB: perjalan
- Kata pergi
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
berangkat dan
bertolak.
- Kata perjalan
merupakan kata
tidak baku
menurut aspek
ragam bahasa,
kata bakunya
adalah perjalanan.
13. Pelipus Korain
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Di dalam suatu
keluarga diberi nama
keluarga Pak Budi.
KU: keluarga - Kata keluarga
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
ayah, ibu, anak,
dsb.
2. Di dalam keluarganya
dikarunia oleh Yang
Maha Kuasa mereka
memperoleh seorang
anak laki-laki yang
diberi nama Yanto.
KU: keluarga
KKh: memperoleh
KNB: dikarunia
- Kata keluarga
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
ayah, ibu, anak,
dsb.
- Kata memperoleh
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
mendapat.
- Kata dikarunia
merupakan kata
tidak baku
menurut aspek
ragam bahasa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
kata bakunya
adalah dikaruniai.
3. Yanto adalah seorang
anak yang ramah
tamah, sopan dan taat
kepada orang tua.
KAb: ramah, sopan,
taat
Kata ramah, sopan,
dan taat merupakan
kata abstrak, karena
rujukannya berupa
konsep.
4. Akhirnya Yanto
setiap hari bangun
pagi sebelum
berangkat kesekolah
Yanto dapat
menyimpan tempat
tidurnya.
KKo: bangun
KKh: berangkat
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata berangkat
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
5. Setelah/selain
membereskan tempat
tidur kemudian Yanto
dapat mempersiapkan
diri untuk pergi ke
sekolah.
KU: pergi
KNB: membereskan
- Kata pergi
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
berangkat dan
bertolak.
- Kata
membereskan
merupakan kata
tidak baku
menurut aspek
ragam bahasa,
kata bakunya
adalah
merapikan.
6. Sebelum Yanto ke
sekolah Yanto
disiapkan oleh Ibunya
sarapan pagi
setelah/selesai
sarapan pagi Yanto
berangkat ke sekolah
jam 7.15.
KKh: berangkat
KNB: jam
KS: sarapan
- Kata berangkat
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
- Kata jam
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
pukul.
- Kata sarapan
merupakan kata
serapan yang
berasal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
bahasa Jawa yaitu
sarap.
7. Setibanya di sekolah
yanto bergabung
dengan teman-
temannya kemudian
di antar oleh gurunya
keluar dari kelas
sedang mengamati
lingkungan diluar
halaman sekolah.
KKh: setibanya,
bergabung,
mengamati, halaman
- Kata setibanya
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
sesampainya.
- Kata bergabung
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
berkumpul.
- Kata mengamati
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
melihat.
- Kata halaman
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pekarangan.
14. Sandra Togas
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Tepat pukul 06.00
pagi, alarm pada jam
meja di kamar Andy
berbunyi.
KU: berbunyi
KB: pukul
KS: alarm
- Kata berbunyi
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
berdering.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
- Kata alarm
merupakan kata
serapan yang
berasal dari bahasa
Inggris.
2. cepat-cepat Andy
bangun, tidak lupa ia
membereskan tempat
tidurnya.
KKo: bangun
KU: cepat
KNB: membereskan
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
- Kata cepat
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
gegas dan lekas.
- Kata
membereskan
merupakan kata
tidak baku
menurut aspek
ragam bahasa, kata
bakunya adalah
merapikan.
3. Andi kemudian
menuju ke kamar
mandi.
KKh: menuju - Kata menuju
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
ke.
4. Tak lama kemudian
ia keluar kamar
mandi menuju kamar
untuk mengganti
pakaian.
KU: pakaian
KNB: tak
- Kata pakaian
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
kaos, celana,
seragam, dsb.
- Kata tak
merupakan kata
tidak baku
menurut aspek
ragam bahasa, kata
bakunya adalah
tidak.
5. Ia menyiapkan
semua kelengkapan
sekolahnya dan
meletakkannya di
dalam tas
sekolahnya.
KU: kelengkapan
- Kata kelengkapan
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
kekomplitan dan
kegenapan.
6. Setelah semua
kelengkapannya
sudah disiapkan ia
menuju ke ruang
makan untuk
menikmati sarapan
yang sudah ibunya
siapkan untuknya.
KU: kelengkapan
KKh: menuju
KS: sarapan
- Kata kelengkapan
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
kekomplitan dan
kegenapan.
- Kata menuju
merupakan kata
khusus. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
umumnya adalah
ke.
- Kata sarapan
merupakan kata
serapan yang
berasal dari bahasa
Jawa yaitu sarap.
7. Ia menikmati sarapan
yang sudah ibunya
siapkan untuknya ia
menikmati sarapan
paginya dengan
lahap.
KS: sarapan Kata sarapan
merupakan kata
serapan yang berasal
dari bahasa Jawa yaitu
sarap.
8. Selesai sarapan, Ia
mengosok giginya.
KNB: mengosok
KS: sarapan
- Kata mengosok
merupakan kata
tidak baku
menurut aspek
ragam bahasa, kata
bakunya adalah
menggosok.
- Kata sarapan
merupakan kata
serapan yang
berasal dari bahasa
Jawa yaitu sarap.
9. Pada pukul 07.00,
Andi berangkat ke
sekolah dengan
menggunakan mobil.
KKh: berangkat,
menggunakan
KB: pukul
- Kata berangkat
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
- Kata
menggunakan
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
memakai.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
10. Perjalanan menuju ke
sekolah,
membutuhkan waktu
beberapa menit.
KU: waktu,
membutuhkan
- Kata waktu
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
saat dan kala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
- Kata membutuhkan
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
memerlukan.
11. Tanpa terasa, Andi
akhirnya tiba di
sekolah.
KKh: tiba - Kata tiba
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
sampai.
12. Andi turun dari
mobil dan menuju ke
kelasnya tepat pukul
07.30.
KKh: menuju
KB: pukul
- Kata menuju
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
ke.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
13. Itulah kegiatan Andi
Setiap harinya pada
pagi hari.
KKo: kegiatan Kata kegiatan
merupakan kata
konkret. Kata
asbtraknya adalah
giat.
15. Thadeus Taus
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Biasanya Doni
bangun pagi pada
pukul 06.00.
KKo: bangun
KB: pukul
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
2. Sebelum mandi Doni
merapikan tempat
tidurnya, kemudian
ia mengambil.
KB: merapikan - Kata merapikan
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
membereskan.
3. Handuknya lalu pergi
mandi.
KU: pergi - Kata pergi
merupakan kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
umum. Kata
khususnya adalah
berangkat dan
bertolak.
4. Ketika mandi ibu
Doni ke kamarnya
untuk memakai
pakaian seragam.
KU: memakai,
pakaian
KKh: seragam
- Kata memakai
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
mengenakan dan
menggunakan.
- Kata pakaian
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
kaos, celana,
seragam, dsb.
- Kata seragam
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pakaian.
5. Karena hari itu
adalah hari selasa, Ia
memakai seragam
putih merah.
KU: memakai
KKh: seragam
- Kata memakai
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
mengenakan dan
menggunakan.
- Kata seragam
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pakaian.
6. Doni segera sarapan
pagi.
KS: sarapan Kata sarapan
merupakan kata
serapan yang berasal
dari bahasa Jawa yaitu
sarap.
7. Kebiasaan Doni
selesai sarapan ia
menggosok gigi lalu
berangkat kesekolah
jam 07.00 Doni di
antar ibunya ke
sekolah dengan
mobil mereka.
KKh: berangkat
KNB: jam
KS: sarapan
- Kata berangkat
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
- Kata jam
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
pukul.
- Kata sarapan
merupakan kata
serapan yang
berasal dari bahasa
Jawa yaitu sarap.
8. Setibanya disekolah
mobil berhenti
sambil memberi
salam pada ibunya
dan ia keluar dari
mobil dan menuju
sekolah bersama
teman-teman lainnya.
KKh: setibanya,
menuju, salam
- Kata setibanya
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
sesampainya.
- Kata menuju
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
ke.
- Kata salam
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
ucapan.
9. Waktu sudah
menunjukan jam
07.30 dan sebentar
lagi pelajaran segera
di mulai.
KAb: pelajaran
KU: waktu
KNB: menunjukan,
jam
- Kata pelajaran
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
pelajar.
- Kata waktu
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
saat dan kala.
- Kata menujukan
dan jam
merupakan kata
tidak baku
menurut aspek
ragam bahasa, kata
bakunya adalah
menunjukkan dan
pukul.
10. Doni bersama teman-
temannya bergegas
masuk kelas dengan
tertib.
KAb: tertib
KKh: bergegas
- Kata tertib
merupakan kata
abstrak, karena
rujukannya berupa
konsep.
- Kata bergegas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
cepat.
16. Tresita Tenau
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Keg pagi = Joko
bangun pagi pukul
06.00 setelah bangun
joko mandi, setelah
selesai mandi Joko
kembali ke kamarnya
untuk menyiapkan
diri, Setelah Joko
menyiapkan diri Joko
juga menyiapkan alat-
alat tulisnya untuk
bawa ke sekolah
sebelum Joko ke
sekolah Joko sarapan.
KKo: bangun
KB: pukul
KS: sarapan
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
- Kata sarapan
merupakan kata
serapan yang
berasal dari bahasa
Jawa yaitu sarap.
2. Pukul 07.00 Joko
berangkat ke sekolah
dan ia tiba disekolah
pukul 08.00.
KKh: berangkat,tiba
KB: pukul
- Kata berangkat
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
- Kata tiba
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
sampai.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
17. Valerius Korain
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Keluarga Pak Dimas
terdiri dari ibu dan
dua anak.
KU: keluarga Kata keluarga
merupakan kata
umum. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
khususnya adalah
ayah, ibu, anak, dsb.
2. Nama ibu Risy dan
anak Bambang dan
Hesti.
KAb: nama Kata nama merupakan
kata abstrak, karena
rujukannya berupa
konsep.
3. Bambang ketika
bangun pagi pukul
06.00, Ia dapat
menyimpan tempat
tidur, lalu pergi
mandi sebelum
mandi.
KKo: bangun
KU: pergi
KB: pukul
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata pergi
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
berangkat dan
bertolak.
- Kata pukul
merupakan kata
baku menurut
aspek ragam
bahasa. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
4. Ia dapat menggosok
gigi terlebih dahulu,
sedang ayah dan ibu
serta adik dari
Bambang (Hesti)
dapat mengepel kala
jendela dan menyapu
lantai rumah.
KKo: mengepel,
menyapu
- Kata mengepel
dan menyapu
merupakan kata
konkret.
5. Sedangkan Ibu dapat
menyiapkan makan
pagi untuk
keluarganya.
KU: keluarga Kata keluarga
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
ayah, ibu, anak, dsb.
6. Bambang setelah
pulang mandi dapat
memakai pakaian
seragam dan
mengambil makan
yang sudah di
siapkan oleh ibunya,
ia makan selesai.
KU: pakaian,
memakai
KKh: seragam
- Kata pakaian
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
kaos, celana,
seragam, dsb.
- Kata memakai
merupakan kata
umum. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
khususnya adalah
mengenakan dan
menggunakan.
- Kata seragam
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pakaian.
7. Dapat memberi
salam kepada Ibu,
Bapak dan adiknya
lalu Bambang pergi
ke sekolah.
KU: pergi
KKh: salam
- Kata pergi
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
berangkat dan
bertolak.
- Kata salam
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
ucapan.
8. Ayah Dimas dapat
menghantar
Bambang sampai di
Sekolah.
KU: sampai
KNB: menghantar
- Kata sampai
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
tiba.
- Kata menghantar
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
mengantar.
9. Ia sampai di halaman
sekolah lalu bertemu
dengan teman-teman
sekolah.
KU: sampai,
bertemu
KKh: halaman
- Kata sampai
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
tiba.
- Kata bertemu
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
berjumpa.
- Kata halaman
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pekarangan.
10. Ia sangat senang
kemudian mereka
KAb: pelajaran
KKh: menerima
- Kata pelajaran
merupakan kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
bersama-sama dapat
masuk kekelasnya
masing-masing untuk
dapat menerima mata
pelajaran.
abstrak. Kata
konkretnya adalah
pelajar.
- Kata menerima
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
mendapat.
11. Setelah selesai
sekolah Bambang
pulang ke rumah
bersama teman
berjalan kaki.
KKo: berjalan Kata berjalan
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
perjalanan.
12. Mereka ditengah
jalan dapat
menemukan Budi
yang sedang ditabrak
apa tugasnya mereka.
KKh: menemukan Kata menemukan
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
mendapatkan.
13. Mereka terpaksa
menolong dia dan
bawa ke rumah sakit
dan juga mereka
memberikan kepada
orang tuanya dan
juga dapat melapor
ke Polisi.
KKh: melapor Kata melapor
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
memberitahu.
14. Sesampainya
dirumah Bambang
memberi salam
kepada orang
tuannya tak sabar.
KU: sesampainya
KKh: salam
KNB: tak
- Kata sesampainya
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
setibanya.
- Kata salam
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
ucapan.
- Kata tak
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
tidak.
15. Ia dapat
menceritakan
kejadian Budi tadi
kepada orang tuanya,
Lalu Ayah
KU: menceritakan - Kata menceritakan
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
mengisahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
menyampaikan
bahwa perbuatan
Bambang untuk
menolong Budi itu
baik.
18. Yanuarius Fanataf
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Analisis seorang
siswa kelas V di SD
YPPK St. Petrus
Ayawasi.
KKa: analisis - Kata analisis
merupakan kata
kajian. Kata
populernya
adalah
penyelidikan.
2. Pada suatu hari ia
adalah seorang siswa
yang sangat pandai di
Sekolah atau dalam
ruang kelas.
KAb: pandai Kata pandai
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
kepandaian.
3. Herman bangun pagi
pada pukul 06.00
setelah ia bangun dari
tempat tidurnya ia
membersihkan atau
menyimpan tempat
tidurnya.
KKo: bangun
KB: pukul
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya
adalah
kebangkitan.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
4. Herman dari bangun
tidurnya ia jalan dia
salam dari kamar
tidur tujuan kamar
mandi.
KKo: bangun
KKh: salam
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya
adalah
kebangkitan.
- Kata salam
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
ucapan.
5. Herman menggosok
gigi dan mandi
setelah itu Herman
KKo: duduk
KS: sarapan
- Kata duduk
merupakan kata
konkret. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
berpakaian dan
Herman duduk
diruang atau kamar
makan untuk sarapan
pagi (sneak).
abstraknya
adalah
kedudukan.
- Kata sarapan
merupakan kata
serapan yang
berasal dari
bahasa Jawa
yaitu sarap.
6. Pada pukul 7.00
Herman berangkat
dari rumah untuk
naik taxi tujuan
kesekolah
KKh: berangkat
KB: pukul
- Kata berangkat
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
- Kata pukul
merupakan kata
baku menurut
aspek ragam
bahasa. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
7. Setelah sampai di
sekolah Herman
masih disebelah jalan
ia memberentikan
mobil atau kendaraan
untuk ia menyebrang
ke sebelah jalan
tujuan sekolah.
KU: sampai
KNB:
memberentikan,
menyebrang
- Kata sampai
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
tiba.
- Kata
memberentikan
dan menyebrang
merupakan kata
tidak baku
menurut aspek
ragam bahasa, kata
bakunya adalah
memberhentikan
dan menyeberang.
8. Pada pukul 7.15 bel
dibunyikan Herman
bersama-sama
dengan teman-teman
jalan tujuan ruang
kelas V, masuk untuk
menerima pelajaran
yang diberikan
gurunya disekolah
atau kelas.
KAb: pelajaran
KU: dibunyikan
KB: pukul
- Kata pelajaran
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
pelajar.
- Kata dibunyikan
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
dideringkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
- Kata pukul
merupakan kata
baku menurut
aspek ragam
bahasa. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
19. Yosepha Korain
No Kalimat Golongan Kata Keterangan
1. Budi bangun pagi
pukul 06.00 Budi
mengambil handuk
lalu masuk ke kamar
mandi.
KKo: bangun
KB: pukul
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah
jam.
2. Budi membersihkan
seluruh anggota tubuh
dengan air dan sabun,
lalu budi keluar
menuju ruangan dan
membuka almari, dan
mengambil pakaian
seragam dan memakai
seragam.
KU: pakaian,
memakai
KKh: seragam,
anggota
KB: almari
- Kata pakaian
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
kaos, celana,
seragam, dsb.
- Kata memakai
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
mengenakan dan
menggunakan.
- Kata seragam
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pakaian.
- Kata anggota
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
bagian.
- Kata almari
merupakan kata
baku menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
aspek ragam
bahasa. Kata tidak
bakunya adalah
lemari.
3. Lalu budi ke ruangan
untuk menyikat gigi
setelah itu budi
keruang makan, Budi
sarapan pagi.
KS: sarapan Kata sarapan
merupakan kata
serapan yang berasal
dari bahasa Jawa
yaitu sarap.
4. Setelah pukul 07.00
Budi bersama ibunya
ke sekolah setibanya
disekolah Budi
berpamitan kepada
ibunya dan bergegas
bersama teman-teman
bertujuan masuk
kehalaman sekolah.
KKh: setibanya,
bergegas, halaman
- Kata setibanya
dan bergegas
merupakan kata
khusus, karena
keduanya masing-
masing
merupakan
sinonim kolokasi
dari kata
sesampainya dan
cepat.
- Kata halaman
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pekarangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III
Hasil Analisis Penggunaan Diksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
HASIL ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI
KARYA GURU-GURU SD DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT,
KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014
DILIHAT DARI SEGI KETEPATAN PILIHAN KATA
1. Penggunaan Kata Denotasi dan Kata Konotasi (PKDK)
Kode
Karangan
Kode
Analisis Kalimat Penjelasan
AB/k. 10 PKDK Waktu istirahat sudah dekat,
maka Bu Tuti dapat
mengakhiri pelajaran
matematika.
Frasa sudah dekat
bermakna konotasi, maka
agar dapat menimbulkan
fakta yang jelas sebaiknya
diganti menjadi, misalnya
5 menit lagi.
AF/k. 1 PKDK Pada hari senin pukul 6.00
anak Simon bangun dan
duduk kursi bersiap-siap
untuk pergi mandi di sungai.
Frasa anak Simon dalam
kalimat tersebut bermakna
konotasi. Agar bermakna
denotasi seharusnya
langsung menyebutkan
nama, misalnya Simon.
ST/k. 10 PKDK Perjalanan menuju ke
sekolah, membutuhkan
waktu beberapa menit.
Frasa beberapa menit
bermakna konotasi, agar
lebih jelas seharusnya
langsung menyebutkan
angka, misalnya 30 menit.
VK/k. 2 PKDK Nama ibu Risy dan anak
Bambang dan Hesti.
Frasa anak Bambang pada
kalimat tersebut bermakna
anak dari Bambang,
padahal yang dimaksud
oleh penulis adalah nama
seorang anak adalah
Bambang. Maka dari itu,
tidak perlu menambah kata
anak di depan kata
Bambang.
YF/k. 2 PKDK Pada suatu hari ia adalah
seorang siswa yang sangat
pandai di Sekolah atau
dalam ruang kelas.
Kata ia tidak jelas
acuannya. Pada kalimat
sebelumnya juga belum
disebutkan. Seharusnya
langsung menuliskan
namanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
2. Penggunaan Kata Sinonim (PKS)
Kode
Karangan
Kode
Analisis Kalimat Penjelasan
AB/k. 4 PKS Untuk mengambilkan
pakaian seragamnya untuk
dikenakan.
Kata dikenakan dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata dipakai.
AB/k. 5 PKS Oleh karena sudah pukul
07.00, Ibu Gerardus segera
menyetop sebuah taksi
penumpang, untuk
ditumpang anaknya
Gerardus terus bertolak
dengan teapt waktu yaitu
pukul 07.30.
Kata menyetop pada
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
menghentikan atau
memberhentikan.
AB/k. 5 PKS Oleh karena sudah pukul
07.00, Ibu Gerardus segera
menyetop sebuah taksi
penumpang, untuk
ditumpang anaknya
Gerardus terus bertolak
dengan teapt waktu yaitu
pukul 07.30.
Kata bertolak dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata pergi.
AB/k. 6 PKS Ketika turun dari taxi, ia
berjumpa dengan 4 orang
teman : Sandre, Andi, Karo,
dan John.
Kata berjumpa dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata bertemu.
AS/k. 1 PKS Pukul 06.00 Arnol bangun
dari tidur menyiapkan
tempat tidur dan bergegas
ke kamar mandi untuk
mandi.
Kata menyiapkan dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
merapikan. Dalam kalimat
tersebut, kata yang lebih
tepat untuk digunakan
adalah kata merapikan.
EK/k. 3 PKS Setelah mandi pagi, Beni
kemudian memakai pakaian
sekolahnya.
Kata memakai dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
mengenakan.
FB/k. 2 PKS Dan Segera ke kamar
mandi lalu beliau mandi
selesai mandi Pak Andi
langsung ke kamar dan
membuka lemari pakaian
dan kemudian beliau
mengambil kemeja dan
celana panjang segera dapat
Kata memakai dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
mengenakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
memakai pakaian tersebut.
FL/k. 3 PKS Setelah mandi, Doni lalu
memilih pakaian yang
sesuai dengan hari itu, lalu
menggunakan atau
memakai pakaian, setelah
Doni memakai pakaian,
Doni lalu menuju ruangan
makan untuk santapan pagi
yang telah disediakan.
Kata memakai dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
mengenakan.
FL/k. 9 PKS Doni akhirnya tiba di
sekolah tepat pada waktu
yang telah ditentukan
disekolah yaitu masuk
sekolah pukul 07.30 tepat.
Kata tiba dalam kalimat
tersebut merupakan
sinonim dari kata sampai.
HT/k. 4 PKS Agustinus menjumpai
teman-temannya masuk
kekelasnya untuk mengikuti
pelajaran.
Kata menjumpai dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata menemui.
IT/k. 1 PKS Menurut saya, bahwa
gambar tersebut dapat
mengisahkan suatu kegiatan
seorang anak pada pagi hari
yang dihadapi mulai dari
rumah pribadi menuju
kesekolah.
Kata mengisahkan dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
menceritakan.
MY/k. 2 PKS Setelah bangun pagi ia
membereskan tempat
tidurnya dan ia mengambil
keperluan mandi (sabun,
sikat gigi, odol, handuk dan
pakaian ganti) lalu
melangkah ke kamar mandi
untuk mandi.
Kata membereskan dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
merapikan. Dalam kalimat
tersebut, alangkah baiknya
apabila yang digunakan
adalah kata merapikan,
karena merupakan kata
baku.
MY/k. 7 PKS Pukul 07.30 WIT Antonius
masuk halaman sekolah dan
menemui teman-temannya
yang lain dan mereka
bersama-sama melangkah
menuju pintu kelas yang
sudah terbuka.
Kata menemui dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
menjumpai.
MYn/k. 3 PKS Setelah Amir membereskan
tempat tidurnya, Ia harus
membersihkan giginya atau
menyikat giginya.
Kata membereskan dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
merapikan. Dalam kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
tersebut, alangkah baiknya
apabila yang digunakan
adalah kata merapikan,
karena merupakan kata
baku.
PK/k. 6 PKS Setelah/selain membereskan
tempat tidur kemudian
Yanto dapat
mempersiapkan diri untuk
pergi ke sekolah.
Kata membereskan dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
merapikan. Dalam kalimat
tersebut, alangkah baiknya
apabila yang digunakan
adalah kata merapikan,
karena merupakan kata
baku.
ST/k. 2 PKS Cepat-cepat Andy bangun,
tidak lupa ia membereskan
tempat tidurnya.
Kata membereskan dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
merapikan. Dalam kalimat
tersebut, alangkah baiknya
apabila yang digunakan
adalah kata merapikan,
karena merupakan kata
baku.
TT/k. 3 PKS Ketika mandi ibu Doni ke
kamarnya untuk memakai
pakaian seragam.
Kata memakai dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
mengenakan.
YF/k. 3 PKS Herman bangun pagi pada
pukul 06.00 setelah ia
bangun dari tempat tidurnya
ia membersihkan atau
menyimpan tempat
tidurnya.
Kata menyimpan dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
merapikan, karena
keduanya memiliki arti
yang sama apabila
diletakkan dalam kalimat
tersebut.
YK/k. 2 PKS Budi membersihkan seluruh
anggota tubuh dengan air
dan sabun, lalu budi keluar
menuju ruangan dan
membuka almari, dan
mengambil pakaian
seragam dan memakai
seragam.
Kata memakai dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
mengenakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
3. Penggunaan Kata Idiomatik (PKI)
Kode
Karangan
Kode
Analisis Kalimat Penjelasan
AB/k. 5 PKI Oleh karena sudah pukul
07.00, Ibu Gerardus segera
menyetop sebuah taksi
penumpang, untuk
ditumpang anaknya
Gerardus terus bertolak
dengan teapt waktu yaitu
pukul 07.30.
Penggunaan bentuk idiom
dalam kalimat tersebut
adalah bentuk oleh karena.
Namun, penggunaan dalam
kalimat tersebut tidak tepat,
penggunaannya yang tepat
adalah oleh karena itu.
EK/k. 3 PKI Karena hari ini adalah hari
senin, maka Beni bergegas
ke sekolahnya agar tidak
terlambat.
Kata karena di awal kalimat
tidak tepat. Sebagai bentuk
idiomatis, kata karena di
awal kalimat seharusnya
diganti menjadi oleh karena
itu, sedangkan kata karena
seharusnya berposisi
sebagai intrakalimat.
4. Penggunaan Kata Umum dan Kata Khusus (PKUKK)
Kode
Karangan
Kode
Analisis Kalimat Penjelasan
AB/k. 2 PKUKK Ia tergesa-gesa menuju ke
kamar mandi.
Kata tergesa-gesa
merupakan kata khusus,
karena kata tersebut
merupakan sinonim
kolokasi dari kata cepat.
AB/k. 3 PKUKK Setelah mandi Gerardus
pun membuka lemari
pakaian.
Kata pakaian dalam kalimat
tersebut merupakan kata
umum, karena kata tersebut
memiliki arti luas. Kata
khususnya adalah kaos,
baju, celana, seragam, dsb.
AB/k. 4 PKUKK Untuk mengambilkan
pakaian seragamnya untuk
dikenakan.
Kata pakaian dalam kalimat
tersebut merupakan kata
umum, karena kata tersebut
memiliki arti luas. Kata
khususnya adalah kaos,
baju, celana, seragam, dsb.
AB/k. 4 PKUKK Untuk mengambilkan
pakaian seragamnya untuk
dikenakan.
Kata seragam dalam
kalimat tersebut merupakan
kata khusus, karena kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
tersebut merupakan hiponim
dari kata pakaian.
AB/k. 4 PKUKK Untuk mengambilkan
pakaian seragamnya untuk
dikenakan.
Kata dikenakan merupakan
kata khusus, karena kata
dikenakan merupakan
sinonim kolokasi dari kata
dipakai.
AB/k. 5 PKUKK Oleh karena sudah pukul
07.00, Ibu Gerardus segera
menyetop sebuah taksi
penumpang, untuk
ditumpang anaknya
Gerardus terus bertolak
dengan teapt waktu yaitu
pukul 07.30.
Kata bertolak merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata pergi.
AB/k. 6 PKUKK Ketika turun dari taxi, ia
berjumpa dengan 4 orang
teman : Sandre, Andi,
Karo, dan John.
Kata berjumpa merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata bertemu.
AB/k. 7 PKUKK Bersama teman-temannya,
mereka berajakan gegas
masuk ke dalam ruang
kelas.
Kata gegas merupakan kata
khusus, karena kata tersebut
merupakan sinonim
kolokasi dari kata cepat.
AB/k. 10 PKUKK Waktu istirahat sudah
dekat, maka Bu Tuti dapat
mengakhiri pelajaran
matematika.
Kata waktu merupakan kata
umum, karena kata tersebut
memiliki arti luas. Kata
khususnya adalah kala dan
saat.
AB/k. 11 PKUKK Loncenga telah berbunyi
tanda beristirahat.
Kata berbunyi merupakan
kata umum karena kata
tersebut mengandung arti
luas. Kata khususnya adalah
berdering.
AB/k. 12 PKUKK Gerardus keluar dari
kelasnya hendak menuju
dikantin sekolah guna
mengisi perutnya dengan
snack.
Kata hendak merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata akan.
AB/k. 12 PKUKK Gerardus keluar dari
kelasnya hendak menuju
dikantin sekolah guna
mengisi perutnya dengan
Kata menuju merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata ke.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
snack.
AB/k. 12 PKUKK Gerardus keluar dari
kelasnya hendak menuju
dikantin sekolah guna
mengisi perutnya dengan
snack.
Kata guna dalam kalimat
tersebut merupakan kata
khusus, karena kata tersebut
merupakan sinonim
kolokasi dari kata untuk.
AB/k. 13 PKUKK Setelah menikmati snack di
kantin selesai mengosok
gigi.
Kata kantin merupakan kata
khusus, karena kata tersebut
merupakan hiponim dari
kata tempat.
AF/k. 3 PKUKK Setelah kembali
kerumahnya menyiapkan
kebutuhan sekolah
berangkat ke sekolah untuk
belajar.
Kata berangkat merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata pergi.
AF/k. 4 PKUKK Tepat pukul 7.00 Simon
tiba di sekolah pukul 7-15
lonceng dibunyikan simon
masuk ruang kelasnya
langsung berdoa dipimpin
salah seorang teman yang
ditugaskan.
Kata dibunyikan merupakan
kata umum, karena kata
tersebut mengandung arti
luas. Kata khususnya adalah
dideringkan.
AS/k. 1 PKUKK Pukul 06.00 Arnol bangun
dari tidur menyiapkan
tempat tidur dan bergegas
ke kamar mandi untuk
mandi.
Kata bergegas merupakan
kata khusus, karena
merupakan sinonim
kolokasi dari kata cepat.
AS/k. 2 PKUKK Selesai mandi arnol diantar
ibunya berangkat
kesekolah.
Kata berangkat merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata pergi.
EK/k. 1 PKUKK Pergi ke Sekolah Kata pergi merupakan kata
umum, karena kata tersebut
mengandung arti luas. Kata
khususnya adalah berangkat
dan bertolak.
EK/k. 3 PKUKK Seperti biasanya setelah
bangun beni bergegas
menuju kamar mandi untuk
membersihkan tubuhnya.
Kata bergegas merupakan
kata khusus, karena
merupakan sinonim
kolokasi dari kata cepat.
EK/k. 3 PKUKK Seperti biasanya setelah
bangun beni bergegas
menuju kamar mandi untuk
Kata menuju merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
membersihkan tubuhnya. kolokasi dari kata ke.
FB/k. 2 PKUKK Dan Segera ke kamar
mandi lalu beliau mandi
selesai mandi Pak Andi
langsung ke kamar dan
membuka lemari pakaian
dan kemudian beliau
mengambil kemeja dan
celana panjang segera dapat
memakai pakaian tersebut.
Kata pakaian merupakan
kata umum, karena kata
tersebut memiliki arti luas.
Kata khususnya adalah
kaos, baju, celana, seragam,
dsb.
FB/k. 3 PKUKK Setelah itu Pak Andi
menikmati sarapan pagi
dengan minum kopi hangat
dengan kue yang
disediakan oleh ibunya.
Kata disediakan merupakan
kata umum, karena memiliki
arti luas. Kata khususnya
adalah disiapkan.
FB/k. 4 PKUKK Pada jam 7 Pagi Pak Andi
menerima telpon lalu beliau
segera bergegas menuju
kesekolah dan Pak Andi
tiba di sekolah tepat pada
pukul 08.30 (setengah
delapan tepat) lalu
mengajak anak sekolah
berkumpul di lapangan
sekolah untuk
mendengarkan arahan.
Kata menerima merupakan
kata khusus. Kata umumnya
adalah mendapat.
FB/k. 4 PKUKK Pada jam 7 Pagi Pak Andi
menerima telpon lalu beliau
segera bergegas menuju
kesekolah dan Pak Andi
tiba di sekolah tepat pada
pukul 08.30 (setengah
delapan tepat) lalu
mengajak anak sekolah
berkumpul di lapangan
sekolah untuk
mendengarkan arahan.
Kata bergegas merupakan
kata khusus, karena
merupakan sinonim
kolokasi dari kata cepat.
FB/k. 4 PKUKK Pada jam 7 Pagi Pak Andi
menerima telpon lalu beliau
segera bergegas menuju
kesekolah dan Pak Andi
tiba di sekolah tepat pada
pukul 08.30 (setengah
delapan tepat) lalu
mengajak anak sekolah
berkumpul di lapangan
Kata menuju merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata ke.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
sekolah untuk
mendengarkan arahan.
FL/k. 2 PKUKK Doni bangun pagi
merapikan tempat tidur,
lalu bergegas menuju
kamar mandi untuk
membersihkan diri (mandi).
Kata bergegas merupakan
kata khusus, karena
merupakan sinonim
kolokasi dari kata cepat.
FL/k. 2 PKUKK Doni bangun pagi
merapikan tempat tidur,
lalu bergegas menuju
kamar mandi untuk
membersihkan diri (mandi).
Kata menuju merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata ke.
FL/k. 3 PKUKK Setelah mandi, Doni lalu
memilih pakaian yang
sesuai dengan hari itu, lalu
menggunakan atau
memakai pakaian, setelah
Doni memakai pakaian,
Doni lalu menuju ruangan
makan untuk santapan pagi
yang telah disediakan.
Kata pakaian merupakan
kata umum, karena kata
tersebut memiliki arti luas.
Kata khususnya adalah
kaos, baju, celana, seragam,
dsb.
FL/k. 3 PKUKK Setelah mandi, Doni lalu
memilih pakaian yang
sesuai dengan hari itu, lalu
menggunakan atau
memakai pakaian, setelah
Doni memakai pakaian,
Doni lalu menuju ruangan
makan untuk santapan pagi
yang telah disediakan.
Kata memakai merupakan
kata umum, karena kata
tersebut memiliki arti luas.
Kata khususnya adalah
mengenakan dan
menggunakan.
FL/k. 3 PKUKK Setelah mandi, Doni lalu
memilih pakaian yang
sesuai dengan hari itu, lalu
menggunakan atau
memakai pakaian, setelah
Doni memakai pakaian,
Doni lalu menuju ruangan
makan untuk santapan pagi
yang telah disediakan.
Kata disediakan merupakan
kata umum, karena kata
tersebut memiliki arti luas.
Kata khususnya adalah
disiapkan.
FL/k. 5 PKUKK Pada pukul 07.00 Doni
mulai berangkat ke
sekolah, Mengingat jarak
rumah dan sekolah yang
cukup jauh.
Kata berangkat merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata pergi.
FL/k. 8 PKUKK Mobil itu lalu melewati
dihadapan mereka maka
Kata dihadapan merupakan
kata khusus, karena kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Doni bergegas menumpang
mobil menuju kesekolah.
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata di depan.
FL/k. 8 PKUKK Mobil itu lalu melewati
dihadapan mereka maka
Doni bergegas menumpang
mobil menuju kesekolah.
Kata bergegas merupakan
kata khusus, karena
merupakan sinonim
kolokasi dari kata cepat.
FL/k. 8 PKUKK Mobil itu lalu melewati
dihadapan mereka maka
Doni bergegas menumpang
mobil menuju kesekolah.
Kata menuju merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata ke.
FL/k. 8 PKUKK Mobil itu lalu melewati
dihadapan mereka maka
Doni bergegas menumpang
mobil menuju kesekolah.
Kata menumpang
merupakan kata khusus,
karena kata tersebut
merupakan sinonim
kolokasi dari kata menaiki.
FL/k. 9 PKUKK Doni akhirnya tiba di
sekolah tepat pada waktu
yang telah ditentukan
disekolah yaitu masuk
sekolah pukul 07.30 tepat.
Kata tiba merupakan kata
khusus, karena kata tersebut
merupakan sinonim
kolokasi dari kata sampai.
FL/k. 11 PKUKK Ia masuk sekolah tepat
pada waktunya, mengikuti
pelajaran (kbm) disekolah
tepat pada waktunya.
Kata waktu merupakan kata
umum, karena kata tersebut
memiliki arti luas. Kata
khususnya adalah kala dan
saat.
FF/k. 2 PKUKK Dimas lalu mengambil tas
dan bersalaman dengan
kedua orangtua lalu
berangkat kesekolah
dengan menumpang bis
atau sepeda motor.
Kata berangkat merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata pergi.
FF/k. 2 PKUKK Dimas lalu mengambil tas
dan bersalaman dengan
kedua orangtua lalu
berangkat kesekolah
dengan menumpang bis
atau sepeda motor.
Kata menumpang
merupakan kata khusus,
karena kata tersebut
merupakan sinonim
kolokasi dari kata menaiki.
HT/k. 1 PKUKK Bangun pagi 06.00 dan
selanjutnya ia mandi di
kamar mandi setelah mandi
ia mengambil pakaian
sekolahnya dan ia
menggunakan pakaian
sekolahnya dan ia makan
pagi/setelah makan pagi.
Kata pakaian merupakan
kata umum, karena kata
tersebut memiliki arti luas.
Kata khususnya adalah
kaos, baju, celana, seragam,
dsb.
HT/k. 2 PKUKK Agustinus sikat giginya lalu Kata berangkat merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
ia berangkat kesekolah. kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata pergi.
HT/k. 3 PKUKK Sebelum kesekolah ia
minta pamit kepada kedua
orang tuanya lalu
Agustinus naik kendaraan
menuju ke sekolah jam
07.00 sampai disekolah.
Kata menuju merupakan
kata khusus, karena
merupakan sinonim
kolokasi dari kata ke.
HT//k. 4 PKUKK Agustinus menjumpai
teman-temannya masuk
kekelasnya untuk
mengikuti pelajaran.
Kata menjumpai merupakan
kata khusus, karena
merupakan sinonim
kolokasi dari kata menemui.
IT/k. 1 PKUKK Menurut saya, bahwa
gambar tersebut dapat
mengisahkan suatu
kegiatan seorang anak pada
pagi hari yang dihadapi
mulai dari rumah pribadi
menuju kesekolah.
Kata mengisahkan merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata
menceritakan.
IT/k. 1 PKUKK Menurut saya, bahwa
gambar tersebut dapat
mengisahkan suatu
kegiatan seorang anak pada
pagi hari yang dihadapi
mulai dari rumah pribadi
menuju kesekolah.
Kata menuju merupakan
kata khusus, karena
merupakan sinonim
kolokasi dari kata ke.
IT/k. 2 PKUKK Pada pagi hari Ron Clark
bangun pagi dari tempat
tidurnya lalu Ron Clark
merapikan tempat tidurnya,
Setelah mandi ia
mengenakan pakaian
seragamnya, Setelah itu
duduk di meja makan untuk
sarapan pagi.
Kata pakaian merupakan
kata umum, karena kata
tersebut memiliki arti luas.
Kata khususnya adalah
kaos, baju, celana, seragam,
dsb.
IT/k. 2 PKUKK Pada pagi hari Ron Clark
bangun pagi dari tempat
tidurnya lalu Ron Clark
merapikan tempat tidurnya,
Setelah mandi ia
mengenakan pakaian
seragamnya, Setelah itu
duduk di meja makan untuk
sarapan pagi.
Kata seragam dalam
kalimat tersebut merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan hiponim
dari kata pakaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
IT/k. 2 PKUKK Pada pagi hari Ron Clark
bangun pagi dari tempat
tidurnya lalu Ron Clark
merapikan tempat tidurnya,
Setelah mandi ia
mengenakan pakaian
seragamnya, Setelah itu
duduk di meja makan untuk
sarapan pagi.
Kata mengenakan
merupakan kata khusus,
karena kata tersebut
merupakan sinonim
kolokasi dari kata memakai.
IT/k. 3 PKUKK Setelah dari sarapan pagi ia
berangkat ke sekolah tepat
pukul 06.00, Selanjutnya
pada pukul 07.00 bersama
teman-teman bergegas
masuk kekelasnya untuk
siap mengikuti pelajaran.
Kata berangkat merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata pergi.
IT/k. 3 PKUKK Setelah dari sarapan pagi ia
berangkat ke sekolah tepat
pukul 06.00, Selanjutnya
pada pukul 07.00 bersama
teman-teman bergegas
masuk kekelasnya untuk
siap mengikuti pelajaran.
Kata bergegas merupakan
kata khusus, karena
merupakan sinonim
kolokasi dari kata cepat.
MY/k. 2 PKUKK Setelah bangun pagi ia
membereskan tempat
tidurnya dan ia mengambil
keperluan mandi (sabun,
sikat gigi, odol, handuk dan
pakaian ganti) lalu
melangkah ke kamar mandi
untuk mandi.
Kata pakaian merupakan
kata umum, karena kata
tersebut memiliki arti luas.
Kata khususnya adalah
kaos, baju, celana, seragam,
dsb.
MY/k. 2 PKUKK Setelah bangun pagi ia
membereskan tempat
tidurnya dan ia mengambil
keperluan mandi (sabun,
sikat gigi, odol, handuk dan
pakaian ganti) lalu
melangkah ke kamar mandi
untuk mandi.
Kata keperluan merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata
kebutuhan.
MY/k. 2 PKUKK Setelah bangun pagi ia
membereskan tempat
tidurnya dan ia mengambil
keperluan mandi (sabun,
sikat gigi, odol, handuk dan
pakaian ganti) lalu
Kata melangkah merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata ke.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
melangkah ke kamar mandi
untuk mandi.
MY/k. 3 PKUKK Setelah mandi Antonius
kembali ke kamar dan
membuka lemari pakaian
untuk mengambil pakaian
seragam dan
mengenakannya.
Kata pakaian merupakan
kata umum, karena kata
tersebut memiliki arti luas.
Kata khususnya adalah
kaos, baju, celana, seragam,
dsb.
MY/k. 3 PKUKK Setelah mandi Antonius
kembali ke kamar dan
membuka lemari pakaian
untuk mengambil pakaian
seragam dan
mengenakannya.
Kata mengenakan
merupakan kata khusus,
karena kata tersebut
merupakan sinonim
kolokasi dari kata memakai.
MY/k. 3 PKUKK Setelah mandi Antonius
kembali ke kamar dan
membuka lemari pakaian
untuk mengambil pakaian
seragam dan
mengenakannya.
Kata seragam dalam
kalimat tersebut merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan hiponim
dari kata pakaian.
MY/k. 5 PKUKK Pukul 07.00 WIT, Antonius
berpamitan dengan orang
tuanya keluar rumah
melangkah ke mobil lalu ke
sekolah.
Kata melangkah merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata ke.
MY/k. 6 PKUKK Setibanya di halaman
depan sekolah Antonius
keluar dari mobilnya dan
duduk di kursi di depan
pintu pagar masuk sekolah.
Kata setibanya merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata
sesampainya.
MY/k. 7 PKUKK Pukul 07.30 WIT Antonius
masuk halaman sekolah
dan menemui teman-
temannya yang lain dan
mereka bersama-sama
melangkah menuju pintu
kelas yang sudah terbuka.
Kata melangkah dan menuju
merupakan kata khusus,
karena kata tersebut
merupakan sinonim
kolokasi dari kata ke.
MYn/k. 1 PKUKK Di pagi hari amir bangun
pagi untuk berangkat
kesekolah.
Kata berangkat merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata pergi.
MYn/k. 4 PKUKK Dan setelah menyikat Kata perlengkapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
giginya, Amir harus
mengambil handuk, sabun
dan perlengkapan lainnya
untuk mendi pagi.
merupakan kata umum,
karenakata tersebut
memiliki arti luas.
MYn/k. 5 PKUKK Kemudian setelah Amir
mandi pagi, ia mengenakan
pakaian sekolah dan
semuanya itu sudah selesai
digunakan serta Amir juga
membereskan semua
perlengkapan itu dengan
baik.
Kata mengenakan
merupakan kata khusus,
karena kata tersebut
merupakan sinonim
kolokasi dari kata memakai.
MYn/k. 5 PKUKK Kemudian setelah Amir
mandi pagi, ia mengenakan
pakaian sekolah dan
semuanya itu sudah selesai
digunakan serta Amir juga
membereskan semua
perlengkapan itu dengan
baik.
Kata pakaian merupakan
kata umum, karena kata
tersebut memiliki arti luas.
Kata khususnya adalah
kaos, baju, celana, seragam,
dsb.
MYn/k. 6 PKUKK Setelah mandi pagi, ibu Ani
menyiapkan makan pagi
dan sebelum Amir
berangkat kesekolah, Amir
diberi sarapan pagi/makan
pagi, dan sesudah makan,
Amir berangkat kesekolah.
Selama dalam perjalanan
menuju kesekolah, Amir
selalu diantar oleh ibunya
untuk pergi kesekolah
setiap hari.
Kata berangkat merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata pergi.
MYn/k. 6 PKUKK Setelah mandi pagi, ibu Ani
menyiapkan makan pagi
dan sebelum Amir
berangkat kesekolah, Amir
diberi sarapan pagi/makan
pagi, dan sesudah makan,
Amir berangkat kesekolah.
Selama dalam perjalanan
menuju kesekolah, Amir
selalu diantar oleh ibunya
untuk pergi kesekolah
setiap hari.
Kata pergi merupakan kata
umum, karena kata tersebut
memiliki arti luas. Kata
khususnya adalah berangkat
dan bertolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
MYn/k. 6 PKUKK Setelah mandi pagi, ibu Ani
menyiapkan makan pagi
dan sebelum Amir
berangkat kesekolah, Amir
diberi sarapan pagi/makan
pagi, dan sesudah makan,
Amir berangkat kesekolah.
Selama dalam perjalanan
menuju kesekolah, Amir
selalu diantar oleh ibunya
untuk pergi kesekolah
setiap hari.
Kata menuju merupakan
kata khusus, karena
merupakan sinonim
kolokasi dari kata ke.
MYn/k.
10
PKUKK Sesampainya dirumah,
Amir mulai makan siang
dan setelah makan siang
Amir istirahat siang sambil
baring-baring diatas tempat
tidurnya.
Kata sesampainya
merupakan kata umum,
karena kata tersebut
memiliki arti luas.
PK/k. 2 PKUKK Di dalam keluarganya
dikarunia oleh Yang Maha
Kuasa mereka memperoleh
seorang anak laki-laki yang
diberi nama Yanto.
Kata memperoleh
merupakan kata khusus,
karena kata tersebut
merupakan sinonim
kolokasi dari kata
mendapat.
PK/k. 7 PKUKK Setibanya di sekolah yanto
bergabung dengan teman-
temannya kemudian di
antar oleh gurunya keluar
dari kelas sedang
mengamati lingkungan
diluar halaman sekolah.
Kata bergabung merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata
berkumpul.
PK/k. 7 PKUKK Setibanya di sekolah yanto
bergabung dengan teman-
temannya kemudian di
antar oleh gurunya keluar
dari kelas sedang
mengamati lingkungan
diluar halaman sekolah.
Kata mengamati merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata melihat.
ST/k. 1 PKUKK Tepat pukul 06.00 pagi,
alarm pada jam meja di
kamar Andy berbunyi.
Kata berbunyi merupakan
kata umum, karena kata
tersebut memiliki arti luas.
Kata khususnya adalah
berdering.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
ST/k. 10 PKUKK Perjalanan menuju ke
sekolah, membutuhkan
waktu beberapa menit.
Kata waktu merupakan kata
umum, karena kata tersebut
memiliki arti luas. Kata
khususnya adalah kala dan
saat.
ST/k. 11 PKUKK Tanpa terasa, Andi
akhirnya tiba di sekolah.
Kata tiba merupakan kata
khusus, karena kata tersebut
merupakan sinonim
kolokasi dari kata sampai.
TT/k. 3 PKUKK Handuknya lalu pergi
mandi.
Kata pergi merupakan kata
umum, karena kata tersebut
memiliki arti luas. Kata
khususnya adalah berangkat
dan bertolak.
TT/k. 4 PKUKK Ketika mandi ibu Doni ke
kamarnya untuk memakai
pakaian seragam.
Kata memakai merupakan
kata umum, karena kata
tersebut memiliki arti luas.
Kata khususnya adalah
mengenakan dan
menggunakan.
TT/k. 7 PKUKK Kebiasaan Doni selesai
sarapan ia menggosok gigi
lalu berangkat kesekolah
jam 07.00 Doni di antar
ibunya ke sekolah dengan
mobil mereka.
Kata berangkat merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata pergi.
TT/k. 8 PKUKK Setibanya disekolah mobil
berhenti sambil memberi
salam pada ibunya dan ia
keluar dari mobil dan
menuju sekolah bersama
teman-teman lainnya.
Kata setibanya merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata
sesampainya.
TTu/k. 2 PKUKK Pukul 07.00 Joko
berangkat ke sekolah dan ia
tiba disekolah pukul 08.00.
Kata berangkat merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata pergi.
TTu/k. 3 PKUKK Bambang ketika bangun
pagi pukul 06.00, Ia dapat
menyimpan tempat tidur,
lalu pergi mandi sebelum
mandi.
Kata pergi merupakan kata
umum, karena kata tersebut
memiliki arti luas. Kata
khususnya adalah berangkat
dan bertolak.
TTu/k. 6 PKUKK Bambang setelah pulang
mandi dapat memakai
pakaian seragam dan
mengambil makan yang
sudah di siapkan oleh
Kata memakai merupakan
kata umum, karena kata
tersebut memiliki arti luas.
Kata khususnya adalah
mengenakan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
ibunya, ia makan selesai.
menggunakan.
TTu/k. 6 PKUKK Bambang setelah pulang
mandi dapat memakai
pakaian seragam dan
mengambil makan yang
sudah di siapkan oleh
ibunya, ia makan selesai.
Kata pakaian merupakan
kata umum, karena kata
tersebut memiliki arti luas.
Kata khususnya adalah
kaos, baju, celana, seragam,
dsb.
YF/k. 6 PKUKK Pada pukul 7.00 Herman
berangkat dari rumah untuk
naik taxi tujuan kesekolah
Kata berangkat merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata pergi.
YF/k. 8 PKUKK Pada pukul 7.15 bel
dibunyikan Herman
bersama-sama dengan
teman-teman jalan tujuan
ruang kelas V, masuk untuk
menerima pelajaran yang
diberikan gurunya
disekolah atau kelas.
Kata dibunyikan merupakan
kata umum, karena kata
tersebut memiliki arti luas.
Kata khususnya adalah
dideringkan.
YK/k. 2 PKUKK Budi membersihkan
seluruh anggota tubuh
dengan air dan sabun, lalu
budi keluar menuju
ruangan dan membuka
almari, dan mengambil
pakaian seragam dan
memakai seragam.
Kata anggota merupakan
kata umum, karena kata
tersebut memiliki arti luas.
Kata khususnya adalah
bagian.
YK/k. 2 PKUKK Budi membersihkan
seluruh anggota tubuh
dengan air dan sabun, lalu
budi keluar menuju
ruangan dan membuka
almari, dan mengambil
pakaian seragam dan
memakai seragam.
Kata pakaian merupakan
kata umum, karena kata
tersebut memiliki arti luas.
Kata khususnya adalah
kaos, baju, celana, seragam,
dsb.
YK/k. 2 PKUKK Budi membersihkan
seluruh anggota tubuh
dengan air dan sabun, lalu
budi keluar menuju
ruangan dan membuka
almari, dan mengambil
pakaian seragam dan
memakai seragam.
Kata seragam dalam
kalimat tersebut merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan hiponim
dari kata pakaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
HASIL ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI
KARYA GURU-GURU SD DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT,
KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014
DILIHAT DARI SEGI KESESUAIAN DIKSI
Penggunaan Kata Tidak Baku (PKTB)
Kode
Karangan
Kode
Analisis Kalimat Penjelasan
AB/k. 1 PKTB
(AO)
Pada senen pagi, teapt
pukul 06.00, Gerardus
bangun dari tempat
tidurnya.
Kata senen merupakan kata
tidak baku menurut aspek
ortografi. Kata senen
mengalami perubahan
ortografi, yaitu perubahan
vokal i menjadi vokal e.
Kata bakunya adalah
Senin.
AB/k. 3 PKTB Setelah mandi Gerardus pun
membuka lemari pakaian.
Kata lemari dalam kalimat
tersebut merupakan kata
tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa yang
dilazimkan. Kata bakunya
adalah almari.
AB/k. 5 PKTB Oleh karena sudah pukul
07.00, Ibu Gerardus segera
menyetop sebuah taksi
penumpang, untuk
ditumpang anaknya
Gerardus terus bertolak
dengan teapt waktu yaitu
pukul 07.30.
Kata menyetop dalam
kalimat tersebut
merupakan bentuk tidak
baku. Bentuk baku dari
kata menyetop adalah
memberhentikan atau
menghentikan.
AB/k. 11 PKTB
(AO)
Loncenga telah berbunyi
tanda beristirahat.
Kata loncenga merupakan
kata tidak baku menurut
aspek ortografi. Kata
loncenga mengalami
perubahan ortografi yaitu
penambahan vokal a di
akhir kata. Kata bakunya
adalah lonceng.
AB/k. 13 PKTB
(AO)
Setelah menikmati snack di
kantin selesai mengosok
gigi.
Kata mengosok merupakan
kata tidak baku menurut
aspek ortografi. Kata
mengosok mengalami
perubahan ortografi yaitu
pengurangan konsonan g.
Kata bakunya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
menggosok.
AS/k. 4 Kemudian Arnol kembali
kerumah tepat pulang
sekolah jam 13.20 dan
kembali ke rumah sampai
dirumah jam 13.20 sampai
dirumah.
Kata jam dalam kalimat
tersebut merupakan kata
tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa yang
dilazimkan. Kata bakunya
adalah pukul.
EK/k. 1 PKTB
(AO)
Pagi ini jarum jam di kamar
Beni menunjukan pukul
06.00.
Kata menunjukan
merupakan kata tidak baku
menurut aspek ortografi.
Kata menunjukan
mengalami perubahan
ortografi dengan
pengurangan konsonan k.
Kata bakunya adalah
menunjukkan.
FB/k. 2 PKTB Dan Segera ke kamar mandi
lalu beliau mandi selesai
mandi Pak Andi langsung
ke kamar dan membuka
lemari pakaian dan
kemudian beliau
mengambil kemeja dan
celana panjang segera dapat
memakai pakaian tersebut.
Kata lemari dalam kalimat
tersebut merupakan kata
tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa yang
dilazimkan. Kata bakunya
adalah almari.
FB/k. 4 PKTB
(AO)
Pada jam 7 Pagi Pak Andi
menerima telpon lalu beliau
segera bergegas menuju
kesekolah dan Pak Andi
tiba di sekolah tepat pada
pukul 08.30 (setengah
delapan tepat) lalu
mengajak anak sekolah
berkumpul di lapangan
sekolah untuk
mendengarkan arahan.
- Kata jam dalam kalimat
tersebut merupakan kata
tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa
yang dilazimkan. Kata
bakunya adalah pukul.
- Kata telpon merupakan
kata tidak baku menurut
aspek ortografi. Kata
telpon mengalami
perubahan ortografi
dengan pengurangan
vokal e. Kata bakunya
adalah telepon.
FB/k. 5 PKTB Setelah diberikan arahan
lalu disuruh anak-anak
muridnya masuk sekolah
dan adakan kegiatan belajar
mengajar
Kata disuruh merupakan
kata tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa yang
dilazimkan. Kata bakunya
adalah diperintahkan.
FL/k. 4 PKTB
(AO)
Doni lalu tahu bahwa
kesehatan itu penting maka,
Kata berngkat merupakan
kata tidak baku menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Doni membersihkan gigi
terlebih dahulu sebelum
berngkat kesekolah.
aspek ortografi. Kata
berngkat mengalami
perubahan ortografi
dengan pengurangan vokal
a. Kata bakunya adalah
berangkat.
FF/k. 1 PKTB
(AO)
Setiap hari Dimas bangun
pada pukul 06.00 pagi
membereskan tempat tidur
dengan rapi lalu Dimas
bergegas kekamar mandi
sebelum mandi Dimas
berdoa setelah selesai
berdoa Dimas mengambil
sikat gigi dan odol untuk
mengosok gigi setelah
selesai menggosok gigi
Dimas lalu mandi dengan
memakai sabun mandi
sesudah selesai mandi lalu
Dimas berpakaian selesai
berpakaian Dimas sarapan
pergi yang sudah disiapkan
oleh ibunya.
- Kata membereskan
merupakan kata tidak
baku menurut
kaidah/ragam bahasa
yang dilazimkan. Kata
bakunya adalah
merapikan.
- Kata mengosok
merupakan kata tidak
baku menurut aspek
ortografi. Kata
mengosok mengalami
perubahan ortografi
dengan pengurangan
konsonan g. Kata
bakunya adalah
menggosok.
FF/k. 2 PKTB
(AO)
Dimas lalu mengambil tas
dan bersalaman dengan
kedua orangtua lalu
berangkat kesekolah dengan
menumpang bis atau sepeda
motor.
Kata bis dalam kalimat
tersebut merupakan kata
tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa yang
dilazimkan. Kata bakunya
adalah bus.
FF/k. 4 PKTB
(AO)
Pada pukul 7.20 menit
Dimas dan kawan-kawan
baris dengan rapih dan
masuk kekelas dengan
berbaris yang rapih.
Kata rapih dalam kalimat
tersebut merupakan kata
tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa yang
dilazimkan. Kata bakunya
adalah rapi.
HT/k. 4 PKTB Sebelum kesekolah ia minta
pamit kepada kedua orang
tuanya lalu Agustinus naik
kendaraan menuju ke
sekolah jam 07.00 sampai
disekolah.
- Frasa minta pamit
merupakan bentuk tidak
baku menurut
kaidah/ragam bahasa
yang dilazimkan. Kata
bakunya adalah
berpamitan.
- Kata jam dalam kalimat
tersebut merupakan kata
tidak baku menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
kaidah/ragam bahasa
yang dilazimkan. Kata
bakunya adalah pukul.
IT/k. 5 PKTB
(AO)
Sebelum ia berngkat ke
sekolah ia berpamitan dulu
dengan kedua orang tuanya.
Kata berngkat merupakan
kata tidak baku menurut
aspek ortografi. Kata
berngkat mengalami
perubahan ortografi
dengan pengurangan vokal
a. Kata bakunya adalah
berangkat.
MY/k. 2 PKTB Setelah bangun pagi ia
membereskan tempat
tidurnya dan ia mengambil
keperluan mandi (sabun,
sikat gigi, odol, handuk dan
pakaian ganti) lalu
melangkah ke kamar mandi
untuk mandi.
- Kata membereskan
merupakan kata tidak
baku menurut
kaidah/ragam bahasa
yang dilazimkan. Kata
bakunya adalah
merapikan.
- Kata odol merupakan
kata tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa
yang dilazimkan. Kata
bakunya adalah pasta
gigi.
MY/k. 3 PKTB Setelah mandi Antonius
kembali ke kamar dan
membuka lemari pakaian
untuk mengambil pakaian
seragam dan
mengenakannya.
Kata lemari dalam kalimat
tersebut merupakan kata
tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa yang
dilazimkan. Kata bakunya
adalah almari.
MYn/k. 2 PKTB Sebelum Amir bangun pagi,
Ia harus membereskan atau
membersihkan tempat
tidurnya.
Kata membereskan
merupakan kata tidak baku
menurut kaidah/ragam
bahasa yang dilazimkan.
Kata bakunya adalah
merapikan.
MYn/k. 3 PKTB Setelah Amir membereskan
tempat tidurnya, Ia harus
membersihkan giginya atau
menyikat giginya.
Kata membereskan
merupakan kata tidak baku
menurut kaidah/ragam
bahasa yang dilazimkan.
Kata bakunya adalah
merapikan.
MYn/k. 4 PKTB
(AO)
Dan setelah menyikat
giginya, Amir harus
mengambil handuk, sabun
Kata mendi merupakan
kata tidak baku menurut
aspek ortografi. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
dan perlengkapan lainnya
untuk mendi pagi.
mendi mengalami
perubahan ortografi
dengan perubahan vokal a
menjadi vokal e. Kata
bakunya adalah mandi.
MYn/k. 5 PKTB Kemudian setelah Amir
mandi pagi, ia mengenakan
pakaian sekolah dan
semuanya itu sudah selesai
digunakan serta Amir juga
membereskan semua
perlengkapan itu dengan
baik.
Kata membereskan
merupakan kata tidak baku
menurut kaidah/ragam
bahasa yang dilazimkan.
Kata bakunya adalah
merapikan.
MYn/k.
11
PKTB Sesampainya dirumah,
Amir mulai makan siang
dan setelah makan siang
Amir istirahat siang sambil
baring-baring diatas tempat
tidurnya.
Kata baring-baring
merupakan kata tidak baku
menurut kaidah/ragam
bahasa yang dilazimkan.
Kata bakunya adalah
berbaring.
PT/k. 1 PKTB Di pagi hari seorang murid
bangun pagi dan dia
sementara duduk dan
setelah itu dia menyiapkan
peralatan mandi seperti
handuk, sabun mandi, sikat
gigi, odol dan sebagainya.
Kata odol merupakan kata
tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa yang
dilazimkan. Kata bakunya
adalah pasta gigi.
PT/k. 3 PKTB Buka lemari ambil pakaian
seragam termasuk celana,
kemeja putih, sepatu dan
sebagainya.
Kata lemari dalam kalimat
tersebut merupakan kata
tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa yang
dilazimkan. Kata bakunya
adalah almari.
PT/k. 4 PKTB Sudah perpakaian setelah
sarapan pagi selesai sarapan
pagi.
Kata perpakaian
merupakan kata tidak baku
menurut kaidah/ragam
bahasa yang dilazimkan.
Kata bakunya adalah
berpakaian.
PT/k. 5 PKTB Selanjutnya pergi kesekolah
bersama teman-teman
sekolah melanjutkan
perjalan ke sekolah.
Kata perjalan merupakan
kata tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa yang
dilazimkan. Kata bakunya
adalah perjalanan.
PK/k. 2 PKTB Di dalam keluarganya
dikarunia oleh Yang Maha
Kuasa mereka memperoleh
Kata dikarunia merupakan
kata tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
seorang anak laki-laki yang
diberi nama Yanto.
dilazimkan. Kata bakunya
adalah dikaruniai.
PK/k. 5 PKTB Setelah/selain membereskan
tempat tidur kemudian
Yanto dapat
mempersiapkan diri untuk
pergi ke sekolah.
Kata membereskan
merupakan kata tidak baku
menurut kaidah/ragam
bahasa yang dilazimkan.
Kata bakunya adalah
merapikan.
PK/k. 6 PKTB Sebelum Yanto ke sekolah
Yanto disiapkan oleh
Ibunya sarapan pagi
setelah/selesai sarapan pagi
Yanto berangkat ke sekolah
jam 7.15.
Kata jam dalam kalimat
tersebut merupakan kata
tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa yang
dilazimkan. Kata bakunya
adalah pukul.
ST/k. 2 PKTB cepat-cepat Andy bangun,
tidak lupa ia membereskan
tempat tidurnya.
Kata membereskan
merupakan kata tidak baku
menurut kaidah/ragam
bahasa yang dilazimkan.
Kata bakunya adalah
merapikan.
ST/k. 4 PKTB Tak lama kemudian ia
keluar kamar mandi menuju
kamar untuk mengganti
pakaian.
Kata tak merupakan kata
tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa yang
dilazimkan. Kata bakunya
adalah tidak.
ST/k. 8 PKTB
(AO)
Selesai sarapan, Ia
mengosok giginya.
Kata mengosok merupakan
kata tidak baku menurut
aspek ortografi. Kata
mengosok mengalami
perubahan ortografi
dengan pengurangan
konsonan g. Kata bakunya
adalah menggosok.
TT/k. 7 PKTB Kebiasaan Doni selesai
sarapan ia menggosok gigi
lalu berangkat kesekolah
jam 07.00 Doni di antar
ibunya ke sekolah dengan
mobil mereka.
Kata jam dalam kalimat
tersebut merupakan kata
tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa yang
dilazimkan. Kata bakunya
adalah pukul.
TT/k. 9 PKTB
(AO)
Waktu sudah menunjukan
jam 07.30 dan sebentar lagi
pelajaran segera di mulai.
- Kata menunjukan
merupakan kata tidak
baku menurut aspek
ortografi. Kata
menunjukan mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
perubahan ortografi
yaitu pengurangan
konsonan k. Kata
bakunya adalah
menunjukkan.
- Kata jam dalam kalimat
tersebut merupakan kata
tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa
yang dilazimkan. Kata
bakunya adalah pukul.
TTu/k. 1 PKTB Keg pagi = Joko bangun
pagi pukul 06.00 setelah
bangun joko mandi, setelah
selesai mandi Joko kembali
ke kamarnya untuk
menyiapkan diri, Setelah
Joko menyiapkan diri Joko
juga menyiapkan alat-alat
tulisnya untuk bawa ke
sekolah sebelum Joko ke
sekolah Joko sarapan.
Kata keg dalam kalimat
tersebut merupakan kata
tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa yang
dilazimkan. Kata bakunya
adalah kegiatan.
VK/k. 8 PKTB
(AO)
Ayah Dimas dapat
menghantar Bambang
sampai di Sekolah.
Kata menghantar
merupakan kata tidak baku
menurut kaidah/ragam
bahasa yang dilazimkan.
Kata bakunya adalah
mengantar.
VK/k. 14 PKTB Sesampainya dirumah
Bambang memberi salam
kepada orang tuannya tak
sabar.
Kata tak merupakan kata
tidak baku menurut
kaidah/ragam bahasa yang
dilazimkan. Kata bakunya
adalah tidak.
YF/k. 7 PKTB
(AO)
Setelah sampai di sekolah
Herman masih disebelah
jalan ia memberentikan
mobil atau kendaraan untuk
ia menyebrang ke sebelah
jalan tujuan sekolah.
- Kata memberentikan
maerupakan kata tidak
baku menurut
kaidah/ragam bahasa
yang dilazimkan. Kata
bakunya adalah
memberhentikan.
- Kata menyebrang
merupakan kata tidak
baku menurut
kaidah/ragam bahasa
yang dilazimkan. Kata
bakunya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
menyeberang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV
Triangulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
TRIANGULASI DATA ANALISIS JENIS DIKSI DALAM KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD DI
LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014
No Kode Sampel Kalimat Golongan Kata Keterangan
Pendapat
Triangulator Alasan
Setuju Tidak
Setuju
1. AB/k. 1 Pada senen pagi, teapt
pukul 06.00, Gerardus
bangun dari tempat
tidurnya.
KKo: bangun
KNB: senen
KB: pukul
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata senen adalah
kata tidak baku. Kata
bakunya adalah
Senin.
- Kata pukul adalah
kata baku. Kata tidak
bakunya adalah jam.
2. AB/k. 2 Ia tergesa-gesa menuju ke
kamar mandi.
KKh: tergesa-
gesa, menuju
- Kata tergesa-gesa
dan menuju
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
cepat dan ke.
3. AB/k. 4 Untuk mengambilkan KU: pakaian - Kata pakaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
pakaian seragamnya untuk
4.dikenakan.
KKh: dikenakan,
seragam
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
seragam, kaos,
celana, dsb.
- Kata dikenakan dan
seragam merupakan
kata khusus. Kata
umum dari kata
dikenakan adalah
dipakai dan kata
umum dari kata
seragam adalah
pakaian.
4. AB/k. 5 Oleh karena sudah pukul
07.00, Ibu Gerardus segera
menyetop sebuah taksi
penumpang, untuk
ditumpang anaknya
Gerardus terus bertolak
dengan teapt waktu yaitu
pukul 07.30.
KU: segera, waktu
KKh: bertolak
KB: pukul
KNB: menyetop,
ditumpang
KS: taksi
- Kata segera
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
lekas dan cepat.
- Kata waktu
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
saat dan kala.
- Kata bertolak
merupakan kata
khusus. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
umumnya adalah
pergi.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah jam.
- Kata menyetop dan
ditumpang
merupakan kata tidak
baku. Kata bakunya
adalah
memberhentikan dan
ditumpangi.
- Kata taksi
merupakan kata
serapan, karena
merupakan kata yang
berasal dari bahasa
Inggris yaitu taxi.
5. AF/k. 1 Seorang Anak yang rajin
belajar disekolah Simon.
KAb: rajin
KKo: belajar
- Kata rajin
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
perajin.
- Kata belajar
merupakan kata
konkret. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
abstraknya adalah
pembelajaran.
6. AF/k. 3 Setelah kembali
kerumahnya menyiapkan
kebutuhan sekolah
berangkat ke sekolah untuk
belajar.
KKo: kebutuhan,
belajar
KKh: berangkat
- Kata kebutuhan dan
belajar merupakan
kata konkret. Kata
abstrak dari kata
kebutuhan adalah
membutuhkan dan
kata abstrak dari
kata belajar adalah
pembelajaran.
- Kata berangkat
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
7. AS/k. 1 Pukul 06.00 Arnol bangun
dari tidur menyiapkan
tempat tidur dan bergegas
ke kamar mandi untuk
mandi.
KKo: bangun
KKh: bergegas
KB: pukul
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata bergegas
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
cepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah jam.
8. AS/k. 3 Sampai di sekolah
mengikuti pelajaran
disekolah tepat pada pukul
08.15.
KAb: pelajaran
KB: pukul
- Kata pelajaran
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
pelajar.
- Kata pukul dalam
kalimat tersebut
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah jam.
9. EK/k. 2 Pagi ini jarum jam di kamar
Beni menunjukan pukul
06.00.
KB: pukul
KNB: menunjukan
- Kata pukul dalam
kalimat tersebut
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah jam.
- Kata menunjukan
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
menunjukkan.
10. EK/k. 4 Setelah mandi pagi, Beni KU: memakai, - Kata memakai dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
kemudian memakai pakaian
sekolahnya.
pakaian pakaian merupakan
kata umum. Kata
khusus dari kata
memakai adalah
mengenakan. Kata
khusus dari kata
pakaian adalah baju,
celana, seragam,
dsb.
11. EK/k. 7 Akhirnya Beni berangkat ke
sekolah pada pukul 07.00
dengan diantar oleh orang
tuanya menggunakan
mobil.
KKh: berangkat,
menggunakan
KB: pukul
- Kata berangkat dan
menggunakan
merupakan kata
khusus. Kata umum
dari kata berangkat
adalah pergi. Kata
umum dari kata
menggunakan
adalah memakai.
- Kata pukul dalam
kalimat tersebut
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah jam.
12. FB/k. 1 Tepat pada jam 6 pagi Pak
Andi bangun pagi dari
tidurnya.
KKo: bangun
KNB: jam
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata jam dalam
kalimat tersebut
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
pukul.
13. FB/k. 3 Setelah itu Pak Andi
menikmati sarapan pagi
dengan minum kopi hangat
dengan kue yang disediakan
oleh ibunya.
KU: disediakan - Kata disediakan
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
disiapkan.
14. FL/k. 2 Doni bangun pagi
merapikan tempat tidur,
lalu bergegas menuju kamar
mandi untuk membersihkan
diri (mandi).
KKo: bangun
KKh: bergegas,
menuju
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata bergegas dan
menuju merupakan
kata khusus, karena
keduanya masing-
masing merupakan
sinonim kolokasi
dari kata cepat dan
ke.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
15. FL/k. 4 Doni lalu tahu bahwa
kesehatan itu penting maka,
Doni membersihkan gigi
terlebih dahulu sebelum
berngkat kesekolah.
KAb:kesehatan
KB: tahu
KNB: berngkat
- Kata kesehatan
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
penyehat.
- Kata tahu
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah tau.
- Kata berngkat
merupakan kata
tidak baku. Kata
bakunya adalah
berangkat.
16. FD/k. 2 Dimas lalu mengambil tas
dan bersalaman dengan
kedua orangtua lalu
berangkat kesekolah
dengan menumpang bis
atau sepeda motor.
KKh: berangkat,
menumpang
- Kata berangkat dan
menumpang
merupakan kata
khusus, karena
masing-masing
merupakan sinonim
kolokasi dari kata
pergi dan menaiki.
17. FD/k. 4 Pada pukul 7.20 menit
Dimas dan kawan-kawan
baris dengan rapih dan
KB: pukul
KNB: rapih
- Kata pukul
merupakan kata baku
menurut aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
masuk kekelas dengan
berbaris yang rapih.
ragam bahasa.
- Kata rapih
merupakan kata
tidak baku, kata
bakunya adalah rapi.
18. HT/k. 2 Agustinus sikat giginya lalu
ia berangkat kesekolah
KKh: berangkat - Kata berangkat
merupakan kata
khusus, karena kata
tersebut merupakan
sinonim kolokasi
dari kata pergi.
19. HT/k. 4 Agustinus menjumpai
teman-temannya masuk
kekelasnya untuk mengikuti
pelajaran.
KAb: pelajaran
KU:mengikuti
KKh: menjumpai
- Kata pelajaran
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
pelajar.
- Kata mengikuti
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
membuntuti.
- Kata menjumpai
merupakan kata
khusus, karena
merupakan sinonim
kolokasi dari kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
menemui.
20. IT/k. 1 Menurut saya, bahwa
gambar tersebut dapat
mengisahkan suatu kegiatan
seorang anak pada pagi hari
yang dihadapi mulai dari
rumah pribadi menuju
kesekolah.
KKo: pribadi,
kegiatan
KKh: menuju,
mengisahkan
- Kata pribadi dan
kata kegiatan
merupakan kata
konkret. Kata
abstrak dari kata
pribadi adalah
kepribadian. Kata
abstrak dari kata
kegiatan adalah giat.
- Kata menuju dan
mengisahkan
merupakan kata
khusus. Kata umum
dari kata menuju
adalah ke. Kata
umum dari kata
mengisahkan adalah
menceritakan.
21. IT/k. 3 Setelah dari sarapan pagi ia
berangkat ke sekolah tepat
pukul 06.00, Selanjutnya
pada pukul 07.00 bersama
teman-teman bergegas
masuk kekelasnya untuk
siap mengikuti pelajaran.
KAb: pelajaran
KKh: berangkat,
bergegas
KB: pukul
KS: sarapan
- Kata pelajaran
merupakan kata
abstrak. Kata
konkretnya adalah
pelajar.
- Kata berangkat
merupakan kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
khusus. Kata
umumnya adalah
pergi.
- Kata bergegas
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
cepat.
- Kata pukul
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah jam.
- Kata sarapan
merupakan kata
serapan yang berasal
dari bahasa Jawa
yaitu sarap.
22. MY/k. 4 Kemudian antonius ke
ruang makan untuk sarapan
pagi. Selesai sarapan pagi
Antonius mencuci tangan
menyikat gigi.
KS: sarapan Kata sarapan
merupakan kata serapan
yang berasal dari
bahasa Jawa yaitu
sarap.
23. MY/k. 5 Pukul 07.00 WIT, Antonius
berpamitan dengan orang
tuanya keluar rumah
melangkah ke mobil lalu ke
KKh: melangkah
KB: pukul
- Kata melangkah
merupakan kata
khusus, karena kata
tersebut merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
sekolah. sinonim kolokasi
dari kata ke.
- Kata pukul dalam
kalimat tersebut
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah jam.
24. MYn/k. 1 Di pagi hari amir bangun
pagi untuk berangkat
kesekolah.
KKo: bangun
KKh: berangkat
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata berangkat
merupakan kata
khusus, karena kata
tersebut merupakan
sinonim kolokasi
dari kata pergi.
25. MYn/k. 2 Sebelum Amir bangun pagi,
Ia harus membereskan atau
membersihkan tempat
tidurnya.
KKo: bangun
KNB:
membereskan
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata membereskan
merupakan kata
tidak baku, kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
bakunya adalah
merapikan.
26. PT/k. 2 Setelah itu pergi mandi,
setelah itu pulang dari
kamar mandi sampai di
rumah.
KKo: pulang
KU: pergi
- Kata pulang
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kepulangan.
- Kata pergi
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
berangkat dan
bertolak.
27. PT/k. 4 Sudah perpakaian setelah
sarapan pagi selesai sarapan
pagi.
KNB: perpakaian
Kata perpakaian
merupakan kata tidak
baku, kata bakunya
adalah berpakaian.
28. PK/k. 5 Setelah/selain
membereskan tempat tidur
kemudian Yanto dapat
mempersiapkan diri untuk
pergi ke sekolah.
KU: pergi
KNB:
membereskan
- Kata pergi
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
berangkat dan
bertolak.
- Kata membereskan
merupakan kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
tidak baku, kata
bakunya adalah
merapikan.
29. PK/k. 7 Setibanya di sekolah yanto
bergabung dengan teman-
temannya kemudian di
antar oleh gurunya keluar
dari kelas sedang
mengamati lingkungan
diluar halaman sekolah.
KKh: setibanya,
bergabung,
mengamati,
halaman
- Kata setibanya
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
sesampainya.
- Kata bergabung
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
berkumpul.
- Kata mengamati
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
melihat.
- Kata halaman
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pekarangan.
30. ST/k. 1 Tepat pukul 06.00 pagi,
alarm pada jam meja di
kamar Andy berbunyi.
KU: berbunyi
KB: pukul
KS: alarm
- Kata berbunyi
merupakan kata
umum. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
khususnya adalah
berdering.
- Kata pukul dalam
kalimat tersebut
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah jam.
- Kata alarm
merupakan kata
serapan yang berasal
dari bahasa Inggris.
31. ST/k. 3 Andi kemudian menuju ke
kamar mandi.
KKh: menuju - Kata menuju
merupakan kata
khusus, karena kata
tersebut merupakan
sinonim kolokasi
dari kata ke.
32. TT/k. 1 Biasanya Doni bangun pagi
pada pukul 06.00.
KKo: bangun
KB: pukul
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata pukul dalam
kalimat tersebut
merupakan kata
baku. Kata tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
bakunya adalah jam.
33. TT/k. 5 Karena hari itu adalah hari
selasa, Ia memakai seragam
putih merah.
KU: memakai
KKh: seragam
- Kata memakai
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
mengenakan dan
menggunakan.
- Kata seragam
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pakaian.
34. TTu/k. 1 Keg pagi = Joko bangun
pagi pukul 06.00 setelah
bangun joko mandi, setelah
selesai mandi Joko kembali
ke kamarnya untuk
menyiapkan diri, Setelah
Joko menyiapkan diri Joko
juga menyiapkan alat-alat
tulisnya untuk bawa ke
sekolah sebelum Joko ke
sekolah Joko sarapan.
KKo: bangun
KB: pukul
- Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
- Kata pukul dalam
kalimat tersebut
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah jam.
35. TTu/k. 2 Pukul 07.00 Joko berangkat
ke sekolah dan ia tiba
disekolah pukul 08.00.
KKh: berangkat
KB: pukul
- Kata berangkat
merupakan kata
khusus, karena kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
tersebut merupakan
sinonim kolokasi
dari kata pergi.
- Kata pukul dalam
kalimat tersebut
merupakan kata
baku. Kata tidak
bakunya adalah jam.
36. VK/k. 5 Sedangkan Ibu dapat
menyiapkan makan pagi
untuk keluarganya.
KU: keluarga Kata keluarga
merupakan kata umum.
Kata khususnya adalah
ayah, ibu, anak, dsb.
37. VK/k. 8 Ayah Dimas dapat
menghantar Bambang
sampai di Sekolah.
KU: sampai
KNB: menghantar
- Kata sampai
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
tiba.
- Kata menghantar
merupakan kata
tidak baku, kata
bakunya adalah
mengantar.
38. YF/k. 2 Pada suatu hari ia adalah
seorang siswa yang sangat
pandai di Sekolah atau
KKo: pandai
Kata pandai merupakan
kata konkret. Kata
abstraknya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
dalam ruang kelas. kepandaian.
39. YF/k. 4 Herman dari bangun
tidurnya ia jalan dia salam
dari kamar tidur tujuan
kamar mandi.
KKo: bangun Kata bangun
merupakan kata
konkret. Kata
abstraknya adalah
kebangkitan.
40. YK/k. 2 Budi membersihkan seluruh
anggota tubuh dengan air
dan sabun, lalu budi keluar
menuju ruangan dan
membuka almari, dan
mengambil pakaian
seragam dan memakai
seragam.
KU: pakaian,
memakai
KKh: seragam,
anggota
KB: almari
- Kata pakaian
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
kaos, celana,
seragam, dsb.
- Kata memakai
merupakan kata
umum. Kata
khususnya adalah
mengenakan dan
menggunakan.
- Kata seragam
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
pakaian.
- Kata anggota
merupakan kata
khusus. Kata
umumnya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
bagian.
- Kata almari
merupakan kata
baku menurut aspek
ragam bahasa. Kata
tidak bakunya
adalah lemari.
41. YK/k. 4 Setelah pukul 07.00 Budi
bersama ibunya ke sekolah
setibanya disekolah Budi
berpamitan kepada ibunya
dan bergegas bersama
teman-teman bertujuan
masuk kehalaman sekolah.
KKh: setibanya,
bergegas
Kata setibanya dan
bergegas merupakan
kata khusus, karena
keduanya masing-
masing merupakan
sinonim kolokasi dari
kata sesampainya dan
cepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
TRIANGULASI DATA ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD
YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014 DILIHAT DARI SEGI
KETEPATAN DIKSI
1. Penggunaan Kata Denotasi dan Kata Konotasi (PKDK)
Kode
Karangan
Kode
Analisis Sampel Kalimat Penjelasan
Pendapat
Triangulator Alasan
Setuju Tidak
Setuju
AB/k. 10 PKDK Waktu istirahat sudah dekat,
maka Bu Tuti dapat
mengakhiri pelajaran
matematika.
Frasa sudah dekat bermakna
konotasi, maka agar dapat
menimbulkan fakta yang
jelas sebaiknya diganti
menjadi, misalnya 5 menit
lagi.
AF/k. 1 PKDK Pada hari senin pukul 6.00
anak Simon bangun dan
duduk kursi bersiap-siap
untuk pergi mandi di sungai.
Frasa anak Simon dalam
kalimat tersebut bermakna
konotasi. Agar bermakna
denotasi seharusnya
langsung menyebutkan
nama, misalnya Simon.
ST/k. 10 PKDK Perjalanan menuju ke
sekolah, membutuhkan
waktu beberapa menit.
Frasa beberapa menit
bermakna konotasi, agar
lebih jelas seharusnya
langsung menyebutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
angka, misalnya 30 menit.
2. Penggunaan Kata Sinonim (PKS)
Kode
Karangan
Kode
Analisis Sampel Kalimat Penjelasan
Pendapat
Triangulator Alasan
Setuju Tidak
Setuju
AB/k. 4 PKS Untuk mengambilkan
pakaian seragamnya untuk
dikenakan.
Kata dikenakan dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata dipakai.
AB/k. 5 PKS Oleh karena sudah pukul
07.00, Ibu Gerardus segera
menyetop sebuah taksi
penumpang, untuk
ditumpang anaknya
Gerardus terus bertolak
dengan teapt waktu yaitu
pukul 07.30.
Kata bertolak dalam kalimat
tersebut merupakan sinonim
dari kata pergi dan
berangkat.
AS/k. 1 PKS Pukul 06.00 Arnol bangun
dari tidur menyiapkan
tempat tidur dan bergegas
ke kamar mandi untuk
mandi.
Kata menyiapkan dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
merapikan. Dalam kalimat
tersebut, alangkah baiknya
apabila kata yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
adalah kata merapikan.
EK/k. 3 PKS Setelah mandi pagi, Beni
kemudian memakai pakaian
sekolahnya.
Kata memakai dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
mengenakan dan
menggunakan.
FL/k. 9 PKS Doni akhirnya tiba di
sekolah tepat pada waktu
yang telah ditentukan
disekolah yaitu masuk
sekolah pukul 07.30 tepat.
Kata tiba dalam kalimat
tersebut merupakan sinonim
dari kata sampai.
HT/k. 4 PKS Agustinus menjumpai
teman-temannya masuk
kekelasnya untuk mengikuti
pelajaran.
Kata menjumpai dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata menemui.
IT/k. 1 PKS Menurut saya, bahwa
gambar tersebut dapat
mengisahkan suatu kegiatan
seorang anak pada pagi hari
yang dihadapi mulai dari
rumah pribadi menuju
kesekolah.
Kata mengisahkan dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
menceritakan.
MY/k. 7 PKS Pukul 07.30 WIT Antonius Kata menemui dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
masuk halaman sekolah dan
menemui teman-temannya
yang lain dan mereka
bersama-sama melangkah
menuju pintu kelas yang
sudah terbuka.
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
menjumpai.
PK/k. 6 PKS Setelah/selain membereskan
tempat tidur kemudian
Yanto dapat mempersiapkan
diri untuk pergi ke sekolah.
Kata membereskan dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
merapikan. Dalam kalimat
tersebut, alangkah baiknya
apabila yang digunakan
adalah kata merapikan,
karena merupakan kata
baku.
YF/k. 3 PKS Herman bangun pagi pada
pukul 06.00 setelah ia
bangun dari tempat tidurnya
ia membersihkan atau
menyimpan tempat tidurnya.
Kata menyimpan dalam
kalimat tersebut merupakan
sinonim dari kata
merapikan, karena
keduanya memiliki arti yang
sama apabila diletakkan
dalam kalimat tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
3. Penggunaan Kata Idiomatik (PKI)
Kode
Karangan
Kode
Analisis Sampel Kalimat Penjelasan
Pendapat
Triangulator Alasan
Setuju Tidak
Setuju
AB/k. 5 PKI Oleh karena sudah pukul
07.00, Ibu Gerardus segera
menyetop sebuah taksi
penumpang, untuk
ditumpang anaknya
Gerardus terus bertolak
dengan teapt waktu yaitu
pukul 07.30.
Penggunaan bentuk idiom
oleh karena dalam kalimat
tersebut sudah tepat
pemakaiannya.
EK/k. 3 PKI Karena hari ini adalah hari
senin, maka Beni bergegas
ke sekolahnya agar tidak
terlambat.
Bentuk idiom karena dalam
kalimat tersebut sudah tepat
pemakaiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
4. Penggunaan Kata Umum dan Kata Khusus (PKUKK)
Kode
Karangan
Kode
Analisis Sampel Kalimat Penjelasan
Pendapat
Triangulator Alasan
Setuju Tidak
Setuju
AB/k. 3 PKUKK Setelah mandi Gerardus pun
membuka lemari pakaian.
Kata pakaian dalam kalimat
tersebut merupakan kata
umum, karena kata tersebut
memiliki arti luas. Kata
khususnya adalah kaos,
baju, celana, seragam, dsb.
AB/k. 4 PKUKK Untuk mengambilkan
pakaian seragamnya untuk
dikenakan.
Kata seragam dalam
kalimat tersebut merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan hiponim
dari kata pakaian.
AB/k. 4 PKUKK Untuk mengambilkan
pakaian seragamnya untuk
dikenakan.
Kata dikenakan merupakan
kata khusus, karena kata
dikenakan merupakan
sinonim kolokasi dari kata
dipakai.
AB/k. 6 PKUKK Ketika turun dari taxi, ia
berjumpa dengan 4 orang
Kata berjumpa merupakan
kata khusus, karena kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
teman : Sandre, Andi, Karo,
dan John.
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata bertemu.
AB/k. 12 PKUKK Gerardus keluar dari
kelasnya hendak menuju
dikantin sekolah guna
mengisi perutnya dengan
snack.
Kata hendak merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata akan.
AF/k. 3 PKUKK Setelah kembali
kerumahnya menyiapkan
kebutuhan sekolah
berangkat ke sekolah untuk
belajar.
Kata berangkat merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata pergi.
AS/k. 2 PKUKK Selesai mandi arnol diantar
ibunya berangkat
kesekolah.
Kata berangkat merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata pergi.
FL/k. 3 PKUKK Setelah mandi, Doni lalu
memilih pakaian yang
sesuai dengan hari itu, lalu
menggunakan atau memakai
pakaian, setelah Doni
memakai pakaian, Doni lalu
menuju ruangan makan
untuk santapan pagi yang
Kata memakai merupakan
kata umum. Kata khususnya
adalah menggunakan dan
mengenakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
telah disediakan.
FL/k. 3 PKUKK Setelah mandi, Doni lalu
memilih pakaian yang
sesuai dengan hari itu, lalu
menggunakan atau memakai
pakaian, setelah Doni
memakai pakaian, Doni lalu
menuju ruangan makan
untuk santapan pagi yang
telah disediakan.
Kata disediakan merupakan
kata umum. Kata khususnya
adalah disiapkan.
FL/k. 8 PKUKK Mobil itu lalu melewati
dihadapan mereka maka
Doni bergegas menumpang
mobil menuju kesekolah.
Kata dihadapan merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata di depan.
FL/k. 11 PKUKK Ia masuk sekolah tepat pada
waktunya, mengikuti
pelajaran (kbm) disekolah
tepat pada waktunya.
Kata waktu merupakan kata
umum. Kata khususnya
adalah saat dan kala.
MY/k. 3 PKUKK Setelah mandi Antonius
kembali ke kamar dan
membuka lemari pakaian
untuk mengambil pakaian
seragam dan
mengenakannya.
Kata mengenakan
merupakan kata khusus,
karena kata tersebut
merupakan sinonim
kolokasi dari kata memakai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
MY/k. 6 PKUKK Setibanya di halaman depan
sekolah Antonius keluar
dari mobilnya dan duduk di
kursi di depan pintu pagar
masuk sekolah.
Kata setibanya merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata
sesampainya.
PK/k. 7 PKUKK Setibanya di sekolah yanto
bergabung dengan teman-
temannya kemudian di antar
oleh gurunya keluar dari
kelas sedang mengamati
lingkungan diluar halaman
sekolah.
Kata mengamati merupakan
kata khusus, karena kata
tersebut merupakan sinonim
kolokasi dari kata melihat.
TT/k. 3 PKUKK Handuknya lalu pergi
mandi.
Kata pergi merupakan kata
umum. Kata khususnya
adalah berangkat dan
bertolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
TRIANGULASI DATA ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD
YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT PADA TAHUN 2014 DILIHAT DARI SEGI
KESESUAIAN DIKSI
Penggunaan Kata Tidak Baku (PKTB)
Kode Kode Analisis Sampel Kalimat Penjelasan
Pendapat
Triangulator Alasan
Setuju Tidak
Setuju
AB/k. 3 PKTB Setelah mandi Gerardus pun
membuka lemari pakaian.
Kata lemari dalam kalimat
tersebut merupakan bentuk
tidak baku. Bentuk baku
untuk kata lemari adalah
almari.
AB/k. 5 PKTB Oleh karena sudah pukul
07.00, Ibu Gerardus segera
menyetop sebuah taksi
penumpang, untuk
ditumpang anaknya
Gerardus terus bertolak
dengan teapt waktu yaitu
pukul 07.30.
Kata menyetop dalam kalimat
tersebut merupakan bentuk
tidak baku. Bentuk baku dari
kata menyetop adalah
memberhentikan atau
menghentikan.
AS/k. 4 PKTB Kemudian Arnol kembali
kerumah tepat pulang
sekolah jam 13.20 dan
Kata jam pada kalimat
tersebut merupakan bentuk
tidak baku. Bentuk baku dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
kembali ke rumah sampai
dirumah jam 13.20 sampai
dirumah.
kata jam untuk kalimat
tersebut adalah pukul.
MY/k. 2 PKTB Setelah bangun pagi ia
membereskan tempat
tidurnya dan ia mengambil
keperluan mandi (sabun,
sikat gigi, odol, handuk dan
pakaian ganti) lalu
melangkah ke kamar mandi
untuk mandi.
Kata membereskan pada
kalimat tersebut merupakan
bentuk tidak baku. Bentuk
baku untuk kata
membereskan adalah
merapikan. Kata odol
merupakan bentuk tidak baku
karena merupakan nama jenis
pasta gigi, sedangkan kata
baku dari odol adalah pasta
gigi.
FB/k. 4 PKTB Pada jam 7 Pagi Pak Andi
menerima telpon lalu beliau
segera bergegas menuju
kesekolah dan Pak Andi tiba
di sekolah tepat pada pukul
08.30 (setengah delapan
tepat) lalu mengajak anak
sekolah berkumpul di
lapangan sekolah untuk
mendengarkan arahan.
Kata telpon pada kalimat
tersebut merupakan bentuk
tidak baku karena mengalami
perubahan ortografi dengan
pengurangan vokal e. Bentuk
baku dari telpon adalah
telepon.
AB/k. 1 PKTB Pada senen pagi, teapt pukul
06.00, Gerardus bangun dari
tempat tidurnya.
Kata senen mengalami
perbedaan ortografi dengan
perubahan vokal i menjadi
vokal e. kata senen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
seharusnya adalah Senin.
EK/k. 1 PKTB Pagi ini jarum jam di kamar
Beni menunjukan pukul
06.00.
Kata menunjukan mengalami
perubahan ortografi dengan
pengurangan konsonan k.
Kata yang dimaksud dalam
kalimat tersebut adalah
menunjukkan.
IT/k. 4 PKTB Sebelum ia berngkat ke
sekolah ia berpamitan dulu
dengan kedua orang tuanya.
Kata berngkat mengalami
perubahan ortografi dengan
pengurangan konsonan a
sehingga menjadi bentuk
tidak baku. Bentuk baku
untuk kata tersebut adalah
berangkat.
FF/k. 4 PKTB Pada pukul 7.20 menit
Dimas dan kawan-kawan
baris dengan rapih dan
masuk kekelas dengan
berbaris yang rapih.
Kata rapih mengalami
perubahan ortografi dengan
penambahan konsonan h di
belakang kata tersebut,
sehingga menjadi bentuk
tidak baku. Bentuk baku dari
kata rapih adalah rapi.
FF/k. 1 PKTB Setelah selesai berdoa
Dimas mengambil sikat gigi
dan odol untuk mengosok
gigi.
Kata mengosok mengalami
perubahan ortografi dengan
pengurangan konsonan g.
Bentuk baku dari kata
mengosok adalah menggosok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
BIODATA
Saferine Yunanda yang akrab dipanggil Nanda adalah
anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir di Magelang pada
tanggal 8 Desember 1993. Putri kedua dari pasangan
Stephanus Susilaharda dan Yuliana Prihatin, S.Ag ini
mengawali pendidikan formalnya pada tahun 1999 – 2000 di
TK Pertiwi Podosoko. Pada tahun 2000 – 2006, ia melanjutkan pendidikan di SD
Negeri Podosoko II, kemudian lulus sekolah menengah pertama di SMPK Santa
Maria Sawangan pada tahun 2008. Pada tahun 2008 – 2011, ia melanjutkan
sekolahnya ke SMA Negeri 1 Muntilan.
Setelah tamat SMA, ia melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sejak tahun 2011 hingga
tahun 2015, ia terdaftar sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Masa pendidikan di Universitas Sanata
Dharma diselesaikan dengan menulis skripsi berjudul Penggunaan Diksi dalam
Karangan Narasi Karya Guru-Guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat,
Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada Tahun 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI