PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017. 12. 18. · INCREASEMENT OF THE LEARNING...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017. 12. 18. · INCREASEMENT OF THE LEARNING...
i
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS
SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TAJI PRAMBANAN
MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
HERY NUGRAHA
NIM: 091134067
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS
SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TAJI PRAMBANAN
MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
HERY NUGRAHA
NIM: 091134067
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skipsi ini aku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa selalu memberkati dan
menuntun langkah hidupku.
Kedua orang tuaku Bapak Sunarto dan Ibu Kirmini yang
selalu mendukung dan memberikan semangat serta doa demi
kesuksesan dan masa depanku.
Kakak ku Esti Nugraheni dan Adikku Toni Irawan yang selalu
mendoakanku dan penyemangat hidupku.
Chrisma Tri Agus Pawistri yang selalu menyemangatiku dalam
suka dan duka.
Dosen-dosenku yang selalu memberikan bimbingan dan
mendidikku menjadi calon pendidik yang baik.
Teman-temanku yang selalu menjadi tempat curahan hati dan
pemberi semangatku dalam menghadapi semua rintangan.
Semua orang yang telah menjadi ispirasiku.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah
menuntunku menjadi calon pendidik yang bermutu dan
berkualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam
kesesakan, dan bertekunlah dalam doa (Roma 12:12)
Bapa-mu mengetahui apa yang kamu perlukan,
sebelum kamu minta kepada-Nya (Matius 6:8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri tidak memuat karya
atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar pustaka
atau daftar kutipan sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 1 Juli 2013
Penulis
Hery Nugraha
NIM. 091134067
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Hery Nugraha
NIM : 091134067
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS V SD NEGERI 1 TAJI PRAMBANAN MENGGUNAKAN MEDIA
GAMBAR
Dengan demikian saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, dan
mempublikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa meminta ijin dari saya, atau memberikan royalty kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 1 Juli 2013
Yang menyatakan
Hery Nugraha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS
SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TAJI PRAMBANAN
MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
Hery Nugraha
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan
menggunakan media gambar; (2) apakah penggunaan media gambar dapat
meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan;
(3) apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar IPS
siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan tahun pelajaran 2012/2013
dengan jumlah siswa 20 siswa, 12 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Objek
penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pelaksanaan penelitian
dilakukan pada bulan April 2013. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.
Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan adalah 2 x
35 menit. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes tertulis,
observasi, dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif
kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pada siklus I guru menjelaskan
materi dengan media gambar dan siswa memperhatikan. Tujuannya agar siswa
tertarik untuk mempelajari materi dengan media gambar. Pada siklus II guru
menjelaskan materi dengan media gambar dan siswa memperhatikan dengan
acuan media gambar yang diberikan. Siswa lebih aktif dan antusias dalam
mempelajari materi dibanding siklus I. (2) kondisi awal persentase rata-rata
keaktifan siswa adalah 26,6%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan
media gambar, persentase rata-rata keaktifan siswa menjadi 36,8%. Pada siklus II,
persentase rata-rata keaktifan siswa meningkat menjadi 54,06%. (3) kondisi awal
prestasi belajar siswa adalah 60,35 dan persentase siswa yang mencapai KKM
yaitu 35,25%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, rata-rata nilai siswa
meningkat menjadi 71,62 dan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat
menjadi 75%. Pada siklus II, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 78,8 dan
persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 90%.
Kata kunci: keaktifan, prestasi belajar, media gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
INCREASEMENT OF THE LEARNING ACTIVENESS AND STUDENT’S
LEARNING ACHIEVEMENT IN SOCIAL SCIENCES FOR GRADE V
SD NEGERI 1 TAJI PRAMBANAN USING PICTURES MEDIA
Hery Nugraha
Sanata Dharma University
2013
This research aimed to know about: (1) how to increase activeness and
learning achievement to learn Social Sciences for grade V in SD Negeri 1 Taji
Prambanan using picture media. (2) whether used of picture media can increase
the activeness to learn Social Sciences for grade V in SD Negeri 1 Taji
Prambanan. (3) whether used of picture media can increase the learning
achievment to learn Social Sciences for grade V in SD Negeri 1 Taji Prambanan.
This research is an action class research. This research subject were
students for grade V in SD Negeri 1 Taji Prambanan class of year 2012/2013 with
total students 20 students, 12 are boys and 8 are girls. Object for this research are
activeness and students achievement to learn Social Sciences struggle material
achieve Indonesia independence. The implementation of the research on April
2013. This research implemented in two cycles. Every cycles consists of two
meetings. Each cycle consisted of two meetings, each meeting is 2 x 35 minutes.
Data collection techniques in this research using written tests, observation and
interviews. Data were analyzed by descriptive quantitative.
The results indicate that: (1) in the first cycles teacher explain the material
with picture media and student notice it. The purpose for student interested to
learn the material with picture media. In the second cycles, teacher explain the
material with pictures media and student notice it with pictures media that teacher
given. Students ate more active and enthusiastic in learning the material than the
first cycles. (2) the initial conditions of the average percentage activeness students
is 26,6%. After the action on the first cycles with picture media, the average
percentage students be 36,8%. On the second cycles, the average percentage
activeness students increase to 50,06%. (3) the initial conditions students
achievement is 60,35 and the students percentage who achieve the KKM is
35,25%. After the class action in the first cycles, the students value average
increase be 71,62 and the students percentage who achieve the KKM increase be
75%. On the second cycles, the students value average increase to 78,8 and the
students percentage who achieve the KKM increace to 90%.
Keywords: activeness, learning achievement, pictures media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yesus yang telah
melimpahkan berkat dan anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar dalam Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari betul, bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat selesai jika
tidak ada bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada
semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
hingga terselesaikannya skripi ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat:
1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J. S.S., BST., M.A. selaku ketua program
studi PGSD Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing I yang bersedia
memberikan dukungan dan bimbingan selama penulisan skripsi.
4. Rusmawan, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang bersedia
memberikan bimbingan, petunjuk, serta pengarahan selama proses
penulisan skripsi ini hingga selesai.
5. Sriyono, S.Pd., SD. selaku kepala sekolah SD Negeri 1 Taji Prambanan
yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
6. Suyata, S.Pd., SD. selaku guru kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan yang
telah memberikan bantuan untuk pelaksanaan penelitian.
7. Siswa SD Negeri 1 Taji Prambanan, khususnya kelas V. Terimakasih atas
bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung.
8. Teman-teman PPL SD Negeri 1 Taji Prambanan yang selalu memberikan
bantuan dan dukungan untuk penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Ayah dan Ibuku yang tersayang Sunarto, S.Pd. dan Kirmini, S.Pd. atas
semua doa, semangat, dorongan, kasih sayang, perhatian dan kesabaran
yang sudah diberikan selama ini. Semoga atas terselesaikannya penulisan
skripsi ini dapat menjadi hadiah yang membanggakan.
10. Kakakku tercinta Esti Nugraheni, S.Farm., Apt. dan adikku tercinta Toni
Irawan atas doa dan semangatnya.
11. Semua teman-temanku kelas B atas semangat dan dukungan sampai saat
ini.
12. Chrisma Tri Agus Pawistri yang sudah membantu dan mendukung selama
penulisan skripsi ini.
13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan telah mendukung
dan berperan penting. Terimakasih atas bantuan yang diberikan kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam skripsi
ini. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi setiap pembaca.
Yogyakarta, 1 Juli 2013
Penulis
Hery Nugraha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Pembatasan Masalah .............................................................................. 3
C. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
D. Pemecahan Masalah................................................................................ 4
E. Batasan Pengertian.................................................................................. 5
F. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
G. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 7
A. Kajian Pustaka ....................................................................................... 7
1. Keaktifan ............................................................................................ 7
2. Prestasi Belajar .................................................................................. 12
3. Media Gambar .................................................................................... 14
4. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ............................................. 20
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................... 21
C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 23
D. Hipotesis Tindakan ................................................................................ 24
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 25
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 25
B. Setting Penelitian .................................................................................. 28
C. Rencana Tindakan ................................................................................. 29
D. Instrumen Penelitian .............................................................................. 35
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 40
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian .................................... 41
G. Analisis Data.......................................................................................... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 54
A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 54
1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ....................................... 54
2. Hasil Keaktifan Siswa ..................................................................... 63
3. Hasil Prestasi Belajar Siswa ............................................................ 66
B. Pembahasan ........................................................................................... 69
1. Keaktifan Belajar Siswa ................................................................... 69
2. Prestasi Belajar Siswa ...................................................................... 72
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ......................... 79
A. Kesimpulan ............................................................................................ 79
B. Keterbatasan Penelitaian ........................................................................ 81
C. Saran ...................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel l. Jadwal Penelitian ............................................................................... 29
Tabel 2. Peubah dan Instrumen Penelitian Keaktifan ...................................... 36
Tabel 3. Peubah dan Instrumen Penelitian Prestasi Belajar ............................. 36
Tabel 4. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ......................................................... 37
Tabel 5. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ....................................................... 38
Tabel 6. Rubrik Penilaian Aspek Afektif ......................................................... 39
Tabel 7. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik ............................................... 39
Tabel 8. Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ......................... 43
Tabel 9. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ......................................... 44
Tabel 10. Perhitungan Validitas Soal Siklus I ................................................. 45
Tabel 11. Perhitungan Validitas Soal Siklus II ................................................ 46
Tabel 12. Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Lembar Pengamatan ........... 47
Tabel 13. Kriteria Validasi Instrumen Observasi ............................................. 47
Tabel 14. Kriteria Kualifikasi Reabilitas Instrument ....................................... 48
Tabel 15. Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus I ............................................ 49
Tabel 16. Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus II ........................................... 49
Tabel 17. Kriteria Keberhasilan Keaktifan Siswa ............................................ 51
Tabel 18. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar ............................................. 51
Tabel 19. Persentase Keaktifan Siswa Siklus I ................................................ 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 20. Persentase Keaktifan Siswa Siklus II ............................................... 65
Tabel 21. Hasil Prestasi Belajar Siklus I .......................................................... 67
Tabel 22. Hasil Prestasi Belajar Siklus II......................................................... 68
Tabel 23. Hasil Peningkatan Keaktifan Siswa ................................................. 72
Tabel 24. Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus I ............................................. 73
Tabel 25. Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus II ........................................... 76
Tabel 26. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ........................................ 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar l. Bagan Tahapan Penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart ..... 26
Gambar 2. Peningkatan Keaktifan Siswa ......................................................... 66
Gambar 3. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa................................................ 69
Gambar 4. Grafik Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus I................................ 74
Gambar 5. Grafik Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus II ............................. 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ..................................................................................... 87
Lampiran 2.1 RPP Siklus I ......................................................................... 91
Lampiran 2.2 LKS Siklus I ......................................................................... 95
Lampiran 2.3 RPP Siklus II ........................................................................ 99
Lampiran 2.4 LKS Siklus II ....................................................................... 103
Lampiran 3 Daftar Siswa ............................................................................ 108
Lampiran 4.1 Soal Evaluasi Siklus I .......................................................... 109
Lampiran 4.2 Soal Evaluasi Siklus II ......................................................... 111
Lampiran 4.3 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I .................................. 113
Lampiran 4.4 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II................................. 114
Lampiran 5.1 Bahan Ajar Siklus I ............................................................. 115
Lampiran 5.2 Bahan Ajar Siklus II ............................................................. 123
Lampiran 6.1 Daftar Gambar Siklus I ........................................................ 124
Lampiran 6.2 Daftar Gambar Siklus II ....................................................... 133
Lampiran 7.1 Hasil Observasi Keaktifan Siklus I ...................................... 142
Lampiran 7.2 Hasil Observasi Keaktifan Siklus II ..................................... 144
Lampiran 8.1 Hasil Penilaian Aspek Afektif Siklus I ................................ 145
Lampiran 8.2 Hasil Penilaian Aspek Psikomotorik Siklus I ...................... 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Lampiran 8.3 Hasil Penilaian Aspek Afektif Siklus II ............................... 149
Lampiran 8.4 Hasil Penilaian Aspek Psikomotorik Siklus II ..................... 151
Lampiran 8.5 Kriteria Penilaian Aspek Afektif ........................................... 153
Lampiran 8.6 Kriteria Penilaian Aspek Psikomotorik................................. 154
Lampiran 9.1 Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Dosen ...................... 155
Lampiran 9.2 Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Kepala Sekolah ....... 160
Lampiran 9.3 Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru Kelas .............. 164
Lampiran 10.1 Notulen Refleksi Siklus I Pertemuan 1 ............................... 168
Lampiran 10.2 Notulen Refleksi Siklus I Pertemuan 2 ............................... 170
Lampiran 10.3 Notulen Refleksi Siklus II Pertemuan 1 .............................. 172
Lampiran 10.4 Notulen Refleksi Siklus II Pertemuan 2 .............................. 174
Lampiran 11 Data Nilai Awal Prestasi Belajar Siswa ................................. 176
Lampiran 12 Data Awal Keaktifan Siswa ................................................... 180
Lampiran 13.1 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus I ..................................... 183
Lampiran 13.2 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus II .................................... 186
Lampiran 14.1 Hasil Evaluasi Siklus I ....................................................... 191
Lampiran 14.2 Hasil Evaluasi Siklus II ...................................................... 195
Lampiran 15. Surat Ijin Penelitian dari Kampus ........................................ 199
Lampiran 16. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di SD ........... 200
Lampiran 17. Foto-foto ............................................................................... 201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh siswa, bukan sesuatu
yang dilakukan kepada siswa. Siswa tidak menerima pengetahuan yang diberikan
oleh guru secara pasif. Idealnya kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan
berpusat pada siswa (student-centered). Paradigma yang menempatkan guru
sebagai pusat pembelajaran (teaching) dan siswa sebagai objek, sebaiknya diubah
dengan menempatkan siswa sebagai subjek. Siswa sendirilah yang aktif
membangun pengetahuannya sehingga potensi diri yang mereka miliki menjadi
berkembang dan pengetahuan yang mereka peroleh menjadi bermakna.
Demikian juga dalam pelajaran IPS hendaknya peran siswa lebih
dioptimalkan lagi. Bahan materi IPS yang hampir semua berupa konsep-konsep
dan abstrak membuat siswa sulit memahami materi pelajaran. Berdasarkan alasan
itulah hendaknya guru sebaiknya pandai memilih media pembelajaran yang cocok
untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa agar mereka menjadi
termotivasi untuk berperan aktif dalam proses belajar-mengajar dan mereka dapat
benar-benar memahami konsep-konsep yang abstrak tersebut dan tidak hanya
sekedar menghafalkannya saja.
Namun kenyataannya berdasarkan observasi peneliti terhadap SD Negeri 1
Taji Prambanan kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPS pada kelas V masih
menggunakan metode ceramah. Guru dalam menyajikan pembelajaran hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dengan “transfer of knowledge” atau menstranfer ilmu tanpa mengembangkan
cara belajar siswa. Siswa relatif pasif saat guru menyampaikan materi.
Penggunaan metode pembelajaran yang demikian menyebabkan keaktifan belajar
siswa menjadi tidak optimal. Hal ini mengakibatkan potensi yang dimiliki siswa
menjadi tidak berkembang.
Peneliti melakukan tiga kali pengamatan secara berkala. Pengamatan
pertama pada Senin, 12 November 2012 Pukul 07.00 WIB, peneliti mencatat dari
20 siswa ada 22,8% siswa yang aktif dalam mengikuti pelajaran. Pengamatan
kedua pada Senin, 19 November 2012 Pukul 07.00 WIB, peneliti mencatat dari 20
siswa ada 29,9% siswa yang aktif dalam mengikuti pelajaran. Pengamatan ketiga
pada Senin 26 November 2012 Pukul 07.00 WIB peneliti mencatat dari 20 siswa
ada 21,2% siswa yang aktif dalam mengikuti pelajaran.
Berdasarkan fakta-fakta yang tersebut di atas diduga siswa mengalami
keaktifan yang rendah. Hal ini bisa terjadi kemungkinan disebabkan karena siswa
tidak memahami materi yang diajarkan. Guru dalam kegiatan pembelajaran hanya
menerangkan materi pembelajaran secara singkat. Kemudian siswa diberi tugas
untuk mengerjakan soal-soal yang ada di buku paket dan dibahas secara bersama-
sama. Hal ini diduga sebagai penyebab rendahnya keaktifan belajar IPS karena
kegiatan pembelajaran seperti ini membosankan dan semakin mencerminkan
anggapan bahwa IPS adalah pelajaran yang membosankan, sulit dan banyak
hafalannya.
Prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan
kegiatan pembelajaran. Prestasi belajar dapat berupa prestasi akademik dan non
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
akademik. Dalam penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan pada prestasi
akademik.
Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran IPS kelas V SD
Negeri 1 Taji Prambanan hasil ulangan harian IPS siswa kelas V pada materi
perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia, tahun pelajaran 2010/2011
diperoleh 64,2% siswa dan tahun pelajaran 2011/2012 diperoleh 65,2% siswa
mendapatkan nilai 60 ke bawah. Dan pembelajaran dikatakan berhasil dengan
baik apabila siswa dapat menguasai materi dengan mendapat nilai 60, yaitu batas
nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan dalam kurikulum
sekolah.
Melihat fakta tersebut peneliti akan mencoba untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran menggunakan media gambar melalui penelitian tindakan
kelas. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa media gambar dapat
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada materi perjuangan
mencapai kemerdekaan Indonesia.
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, penggunaan media gambar difokuskan pada media
berupa foto-foto atau gambar dari para pahlawan dan peristiwa-peristiwa yang
terkait dengan materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia siswa kelas V
SD Negeri 1 Taji Prambanan tahun pelajaran 2012/2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dan pembatasan masalah tersebut di atas,
maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V
SD Negeri 1 Taji Prambanan menggunakan media gambar?
2. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar
IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan?
3. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar
IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan?
D. Pemecahan Masalah
Masalah rendahnya keaktifan dan prestasi belajar pada materi perjuangan
mencapai kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan
tahun pelajaran 2012/2013 dalam penelitian ini akan diatasi dengan
menggunakan media gambar.
E. Batasan pengertian
Suatu istilah dapat ditafsirkan dengan makna yang berbeda-beda. Agar
terhindar dari kesalahpahaman dan penafsiran-penafsiran yang keliru, maka
peneliti memberikan batasan-batasan pengertian dalam penelitian ini sebagai
berikut.
1. Keaktifan adalah kegiatan yang memperlihatkan sikap aktif secara fisik,
mental, intelektual, dan emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Prestasi Belajar adalah penguasaan pengetahuan keterampilan terhadap
mata pelajaran yang dibuktikan melalui hasil tes dan nontes.
3. Media gambar adalah media visual yang berupa foto-foto atau gambar dari
para pahlawan dan peristiwa-peristiwa yang terkait dengan perjuangan
mencapai kemerdekaan Indonesia.
F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui bagaimana meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS
siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan menggunakan media gambar.
2. Mengetahui apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan
keaktifan belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan.
3. Mengetahui apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan
prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Siswa
Dapat memperoleh pengalaman belajar tentang materi perjuangan
mencapai kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan media gambar.
2. Guru
Dapat memberikan inspirasi dalam melakukan penelitian tindak kelas
khususnya materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia dengan
menggunakan media gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Sekolah
Dapat menambah bahan bacaan terkait dengan penelitian tindak kelas
khususnya materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia dengan
menggunakan media gambar.
4. Peneliti
Dapat memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian tindak kelas
khususnya materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia dengan
menggunakan media gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Keaktifan
a. Pengertian Keaktifan
Menurut Poerwadarminta (1976: 26) keaktifan berasal dari kata
aktif yang berarti kegiatan atau aktivitas atau keterlibatan secara
penuh. Menurut Yamin (2007: 77) mengemukakan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan
bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecahkan
permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan
menurut Glasgow dalam Gora (2009:10) siswa aktif adalah siswa yang
bekerja keras untuk mengambil tanggung-jawab lebih besar dalam
proses belajarnya sendiri.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan persamaan
dari definisi keaktifan, yaitu suatu sistem belajar mengajar yang
menekankan keterlibatan dan keaktifan siswa secara fisik, mental,
intelektual, dan emosional. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh
hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Kegiatan yang dilakukan tersebut untuk mengembangkan
potensi-potensi yang ada dalam diri siswa dengan peka terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
lingkungan dan mencari informasi yang ada di sekitar untuk tujuan
tertentu.
b. Jenis-jenis keaktifan
Menurut Joni (1984:17-19) indikator-indikator keaktifan adalah
sebagai berikut.
1) Prakarsa siswa dalam kegiatan belajar, yang ditunjukkan melalui
keberanian memberi sumbangan pendapat tanpa secara eksplisit
diminta.
2) Keterlibatan siswa di dalam kegiatan-kegiatan belajar yang tengah
berlangsung, perhatian serta pikiran siswa dengan tugas yang
tengah dihadapi, serta komitmennya untuk menyelesaikan tugas
tersebut dengan sebaik-baiknya secara tuntas.
3) Peranan guru yang lebih banyak sebagai fasilitator.
4) Belajar dengan pengalaman langsung (experiental learning).
5) Kekayaan variasi bentuk dan alat kegiatan belajar-mengajar.
6) Kualitas interaksi antar siswa, baik intelektual maupun sosio-
emosional.
Menurut Paul D. Dierick dalam Hamalik (2001:172-173)
kegiatan belajar dibagi menjadi 8 kelompok yaitu:
1) Kegiatan-kegiatan visual
Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati, eksperimen,
demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau
bermain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral)
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu
kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan
pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.
3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan
Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau
diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan
suatu permainan, mendengarkan radio.
4) Kegiatan-kegiatan menulis
Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-
bahan materi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi
angket.
5) Kegiatan-kegiatan menggambar
Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.
6) Kegiatan-kegiatan metrik
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pemeran,
membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan
berkebun.
7) Kegiatan-kegiatan mental
Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis,
faktor-faktor, melihat, hubungan-hubungan, dan membuat
keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
8) Kegiatan-kegiatan emotional
Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-
kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan
dan overlap satu sama lain.
Dari beberapa pertimbangan diatas, indikator-indikator tersebut
disusun kembali. Indikator keaktifan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Keberanian menyampaikan pendapat
2. Memperhatikan penjelasan
3. Bekerjasama
4. Membaca bahan pelajaran
5. Menyelesaikan tugas
6. Menjawab pertanyaan
7. Mengerjakan tes/evaluasi
8. Bertanya
9. Memecahkan masalah
10. Mencatat
c. Pengaruh keaktifan terhadap proses belajar siswa
Proses belajar mengajar merupakan kegiatan interaksi antara
guru dengan murid untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam
pembelajaran tersebut, artinya bahwa pembelajaran yang dilaksanakan
dalam pembelajaran tersebut adalah mengarahkan peserta didik kepada
pencapaian suatu kompetensi. Oleh karena itu, setiap pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dimana dan kapan pun berlangsung, maka tergambar keaktifan siswa
untuk mencapai kompetensi tersebut.
Mengajar adalah proses membelajarkan siswa, sehingga ada
keinginan dari siswa sendiri untuk belajar, dengan demikian aktivitas
siswa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga
siswalah yang seharusnya banyak aktif, sebab siswa sebagai subjek
didik adalah merencanakan dan siswa sendiri yang melaksanakan
belajar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan
berpengaruh terhadap proses belajar siswa.
d. Cara mengukur keaktifan
Pada penelitian ini, keaktifan siswa akan diukur menggunakan
penilaian nontes. Masidjo (1995: 59) mengemukakan bahwa non tes
merupakan rangkaian pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab
secara sengaja dalam suatu situasi yang kurang distandarsasikan dan
yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan atau hasil belajar
yang dapat diamati secara konkret dari individu atau kelompok.
Penilaian nontes dapat berupa pengamatan (observasi), catatan
anekdot, daftar cek, skala nilai, angket, dan wawancara.
Peneliti melakukan observasi untuk memperoleh data tentang
keaktifan siswa. Menurut Sudjana (1989:84) observasi atau
pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur
tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang
dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau
menilai hasil atau proses belajar. Peneliti juga mengisi lembar
pengamatan siswa selama melakukan kegiatan observasi.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Masidjo (1995:40) prestasi belajar adalah hasil proses
belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja sebagai hasil suatu
pengukuran. Menurut Arifin (1988:3) prestasi belajar adalah
kemampuan, ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan
suatu hal. Perbedaan kedua pendapat di atas mengenai prestasi belajar
menurut Masidjo adalah mengenai hasil dari proses belajar, sedangkan
menurut Arifin mengenai proses belajar yaitu tentang kemampuan,
ketrampilan, dan sikap. Dalam penelitian ini, prestasi belajar hanya
dibatasi dalam bidang pendidikan, khususnya pengajaran.
Prestasi belajar dalam penelitian ini merupakan hasil belajar pada
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Evaluasi terhadap prestasi
belajar dilakukan guru dengan menggunakan alat evaluasi berupa tes
dan nontes. Melalui evaluasi tes dan nontes, siswa dituntut untuk
menunjukkan prestasi tertentu.
Hasil data yang diperoleh akan diakumulasikan dalam bentuk
nilai yang berupa angka. Dimana angka tersebut mampu menunjukkan
prestasi tertentu. Berdasarkan prestasi-prestasi yang dicapai siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
tersebut, guru dapat mengetahui hasil belajar yang diharapkan telah
tercapai atau tidak.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Menurut Ahmadi dan Supriyono (1991:130-131) prestasi belajar
yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor
internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting
sekali, artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi
belajar yang sebaik-baiknya.
Yang tergolong faktor internal adalah:
a. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.
b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh yang terdiri atas:
1) Faktor intelektif yang meliputi:
a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.
b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah
dimiliki.
2) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi,
penyesuaian diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Faktor kematangan fisik maupun psikis.
Yang tergolong faktor eksternal adalah:
a. Faktor sosial yang terdiri atas:
1) Lingkungan keluarga
2) Lingkungan sekolah
3) Lingkungan masyarakat
4) Lingkungan kelompok
b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
dan kesenian.
c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,
iklim.
d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun
tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar.
3. Media gambar
a. Pengertian media pembelajaran
Manurut Kustandi dan Sutjipto (2011:9) media pembelajaran
adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan
berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan
sempurna. Menurut Rosyada (2008:7-8) media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari
sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kondusif dimana penerimaannya dapat melakukan proses belajar
secara efisien dan efektif.
Peneliti dapat menyimpulkan persamaan dari beberapa pendapat
mengenai pengertian media pembelajaran di atas, yaitu media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membantu dan
memperjelas dalam menyampaikan dan menyalurkan pesan dari
sumber secara terencana, sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan baik dan dapat melakukan proses belajar secara
efisien dan efektif.
b. Jenis-jenis media pembelajaran
Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011:33-38) berdasarkan pada
pengklasifikasian yang digambarkan para ahli, maka karakteristik atau
ciri-ciri khas suatu media berbeda, berdasarkan tujuan dan
pengelompokannya. Untuk itu, sebenarnya media dipilih dan
digunakan, disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dalam rangka
mempermudah proses belajar, sehingga peserta didik dapat memahami
materi yang disampaikan. Berikut adalah jenis-jenis media
pembelajaran.
1) Gambar atau foto
2) Sketsa
3) Diagram
4) Bagan (chart)
5) Grafik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
6) Poster
7) Peta
8) Globe
9) Papan tulis
10) Papan flanel
11) Papan buletin
12) Flip chart
13) Akuarium
14) Bangun ruang
15) Diorama
16) Herbarium
c. Karakteristik media pembelajaran
Menurut Gerlach dan Ely dalam Kustandi dan Sutjipto
(2011:13-15) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk
mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh
media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya.
1) Ciri fiksatif (fixative property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi, suatu peristiwa atau objek.
Suatu peristiwa atau objek dapat diurutkan atau disusun kembali
dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket
kompute, compact disk dan film. Suatu Objek yang telah diambil
gambarnya (direkam) dengan video kamera dengan mudah dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan. Dengan ciri
fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau
objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa
mengenal waktu.
2) Ciri manipulatif (manipulative property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena
media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu
berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau
tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse
recording. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong,
kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik
rekaman fotografi tersebut. Disamping dapat dipercepat, suatu
kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali
hasil suatu rekaman video. Misalnya, proses tsunami atau reaksi
kimia dapat diamati melalui kemampuan manipulatif dari media.
3) Ciri distributif (distributive property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau
kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan
kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan
stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.
Dewasa ini, distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas
atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah
tertentu, tetapi juga media itu, misalnya; rekaman video, disket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
komputer dapat disebar keseluruh penjuru tempat yang diinginkan
kapan saja. Sekali informasi direkam dalam format media apa saja,
maka dapat direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan
secara bersamaan diberbagai tempat atau digunakan secara
berulang-ulang di suatu tempat. Konsistensi informasi yang telah
direkam akan terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya.
d. Kriteria pemilihan media
Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011:86-87) pada tingkat yang
menyeluruh dan umum, pemilihan media dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini.
1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih
berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan secara
umum, mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau
tiga ranah kognitif.
2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip, atau generalisasi. Media yang berbeda, memerlukan
simbol atau kode yang berbeda, karenanya memerlukan proses dan
keterampilan mental yang berbeda untuk memahaminya.
3) Praktis, luwes, dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana atau
sumber daya lain untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan.
Media yang mahal dan memakan waktu lama untuk
memproduksinya. Kriteria ini menuntun para guru untuk memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh
guru.
4) Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria
utama. Apa pun media itu, guru harus mampu menggunakannya
dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat ditentukan oleh
guru yang menggunakannya.
5) Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok
besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok
kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok
besar, kelompok sedang, kelompok kecil dan seterusnya.
6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotografis
harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.
e. Media gambar
Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011:86-87) media gambar
merupakan bahasa yang umum, dapat dimengerti dan dinikmati oleh
semua orang di mana-mana. Gambar atau foto berfungsi untuk
menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut penglihatan.
Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol
komunikasi visual. Selain itu media gambar atau foto mempunyai
tujuan untuk menarik perhatian, memperjelas materi, mengilustrasikan
fakta atau informasi yang mungkin akan cepat jika diilustrasikan
dengan gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Kelebihan media ini ialah sebagai berikut.
1) Sifatnya konkret, lebih realistis dibanding dengan media verbal.
2) Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik
untuk usia muda maupun tua.
3) Murah harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam
penyampainnya.
Sedangkan kelemahannya adalah sebagai berikut.
1) Gambar atau foto hanya menekankan persepsi indera mata.
2) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
4. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
Menurut Suradisastra (1991:5-7) hakikat IPS adalah telaah tentang
manusia dan dunianya. Manusia selalu hidup bersama dengan sesamanya.
Dalam hidupnya itu mereka harus mampu mengatasi rintangan-rintangan
yang mungkin timbul dari sekelilingnya maupun dari akibat hidup
bersama. Begitulah IPS melihat manusia dari berbagai sudut pandang. IPS
melihat bagaimana manusia hidup bersama sesamanya di lingkungannya
sendiri, dengan tetangganya, yang dekat sampai jauh. Bagaimana mereka
bergerak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya pun ditinjau pula.
Dengan berpusat pada pembahasan tentang manusia IPS
memperkenalkan kepada siswa bahwa manusia dalam hidup bersama
dituntut rasa tanggung jawab sosial. Mereka akan menyadari bahwa dalam
hidup bersama ini ada kalanya mereka menghadapi berbagai masalah,
diantaranya telah disinggung ialah masalah sosial. Dari uraian di atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
tampak bahwa IPS merupakan kajian yang luas tentang manusia dan
dunianya. Hal ini dapat membawa dampak bagi siswa yang dihadapkan
dengan IPS. Hal demikian selanjutnya dapat membawa dampak ikutan
(nurturant effect) yang baik: perluasan wawasan tentang manusia.
Sedangkan dampak lain ialah bahwa dengan luasnya kajian tentang
manusia itu dapat menimbulkan kesulitan pada mereka yang
menggelutinya. Singkatnya yang menjadi bahan kajian atau bahan belajar
dalam IPS adalah keseluruhan tentang manusia.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini dijelaskan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian
yang dilakukan peneliti:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Patrisia Feka tahun 2008 dengan judul
“Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran IPS dengan Menggunakan
Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta
Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil penelitiannya adalah:
a. Nilai rata-rata sebelum siklus I 6,3 pada akhir siklud I 6,7 sehingga
terjadi peningkatan pemahaman dari kondisi awal ke siklus I sebesar
0,4.
b. Nilai rata-rata sebelum siklus I 6,3 pada akhir siklus II 7,1 sehingga
terjadi peningkatan pemahaman dari kondisi awal ke siklus II sebesar
0,8.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media gambar dalam mata pelajaran IPS materi perjuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dapat meningkatkan pemahaman pada siswa kelas V SD Kanisius
Kotabaru Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 terbukti benar.
Perbedaan penelitian diatasdengan penelitian yang akan peneliti
laksanakan adalah menggunakan satu variabel yaitu pemahaman.
Sedangkan peneliti menggunakan dua variabel yaitu keaktifan dan prestasi
belajar.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Cicilia Yuli Utami tahun 2007 dengan
judul “Peningkatan Keaktifan Siswa Kelas IVA Dalam Pembelajaran IPS
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw di
SD Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang
Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil penelitiannya adalah:
Kondisi pada siklus I sebesar 64,55%, apabila dibandingkan dengan
kondisi awal sebesar 20,8% terjadi peningkatan sebesar 43,75%.
Sedangkan pada siklus II peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran
IPS sebesar 75%, apabila dibanding dengan kondisi awal sebesar 20,8%
terjadi peningkatan sebesar 54,2%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw terbukti dapat
meningkatkan keaktifan siswa Kelas IVA dalam pembelajaran IPS di SD
Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang Tahun
Pelajaran 2009/2010. Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang
akan peneliti laksanakan adalah menggunakan satu variabel yaitu
keaktifan. Sedangkan peneliti menggunakan dua variabel yaitu keaktifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dan prestasi belajar. Penelitian diatas melaksanakan penelitian dikelas IV
dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw
sedangkan peneliti melaksanakan penelitian kelas V dengan menggunakan
media gambar.
C. Kerangka Berpikir
Dalam proses kegiatan belajar-mengajar guru bertindak sebagai
fasilitator dengan menciptakan suasana, merancang kegiatan, menyediakan
sumber belajar, menciptakan media dan sarana belajar, serta memberikan
tuntunan pengertian agar anak berhasil membangun pengetahuannya.
Seringkali penggunaan media pembelajaran terabaikan dalam proses
pembelajaran. Padahal media pembelajaran dikenal sebagai alat bantu dalam
pembelajaran yang seharusnya dimanfaatkan oleh guru dengan baik. Hal
tersebut membuat siswa sulit memahami materi pelajaran, cepat bosan dan
tidak aktif saat mengikuti pelajaran. Akibat yang ditimbulkan jika keaktifan
siswa menurun adalah penurunan prestasi belajar siswa.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi masalah
tersebut, salah satunya adalah menggunakan media gambar. Media gambar
dipilih karena secara tidak langsung akan mempengaruhi keingintahuan siswa
terhadap suatu hal. Karena selain harganya murah, gambar juga dapat
dikreasikan dan didapatkan dengan mudah serta dapat membantu guru dalam
pengajaran di kelas.
Diharapkan dengan menerapkan media gambar keaktifan siswa dapat
meningkat. Dengan meningkatnya keaktifan siswa dalam belajar diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
prestasi belajar siswa akan meningkat. Khususnya pada mata pelajaran IPS
keaktifan siswa sangat kurang, karena siswa menganggap mata pelajaran IPS
adalah mata pelajaran hafalan dan materinya sulit dipahami. Media gambar
merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat membangkitkan
keingintahuan siswa dan membuat siswa mudah memahami materi.
Berdasarkan uraian di atas dijelaskan bahwa penggunaan media gambar
dapat diterapkan dalam materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia.
Peneliti yakin bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan
dan prestasi belajar siswa, khususnya pada materi perjuangan mencapai
kemerdekaan Indonesia.
D. Hipotesis Tindakan
Penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia menggunakan
media gambar pada siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan tahun
pelajaran 2012/2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK). Kunandar (2008: 45) berpendapat penelitian
tindakan kelas adalah suatu penelitian tindakan (action research) yang
dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-
sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan
dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan
untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di
kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.
Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif yang ditandai dengan
adanya kerja sama antara guru bidang studi dengan pihak peneliti. Peneliti
berperan melakukan pembelajaran dan guru berperan sebagai pengamat yakni
melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung dan mencatat hasil
temuan. Guru juga memberikan bantuan ketika peneliti mengajar. Selain itu,
dalam penelitian ini juga saling bekerjasama dalam melakukan evaluasi
terhadap hasil temuan yang diperoleh dan melakukan revisi untuk pertemuan
siklus berikutnya.
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart.
Model penelitian ini terdiri dari adanya perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi, yang keempatnya merupakan satu siklus. Setelah suatu siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
diimplementasikan, akan diadakan refleksi dari semua kegiatan yang telah
dilakukan. Kemudian, dilakukan perencanaan ulang untuk dilaksanakan pada
siklus tersendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini:
Gambar 1. Bagan Tahapan Penelitian menurut Kemmis dan
Mc. Taggart
Keempat langkah penting dalam PTK dapat diuraikan secara singkat
seperti berikut ini (Sukardi 2003: 213-215):
1. Perencanaan
Dalam penelitian tindakan, rencana tindakan harus berorientasi kedepan.
Perencana harus menyadari sejak awal bahwa tindakan sosial pada kondisi
tertentu tidak dapat diprediksi dan mempunyai resiko. Perencanaan yang
dikembangkan harus fleksibel untuk mengadopsi pengaruh yang tidak dapat
dilihat dan rintangan yang tersembunyi. Perencanaan dalam penelitian
Perencanaan
SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
Refleksi
Pengamatan
Pelaksanaan SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tindakan sebaiknya lebih menekankan pada sifat-sifat strategik yang mampu
menjawab tantangan yang muncul dalam perubahan sosial dan mengenal
rintangan yang sebenarnya.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam penelitian tindakan harus hati-hati dan merupakan
kegiatan yang praktis terencana. Ini dapat terjadi jika tindakan tersebut
dibantu dan mengacu kepada rencana yang rasional dan terukur.
3. Pengamatan
Pengamatan pada penelitian tindakan mempunyai fungsi dokumentasi
implikasi tindakan yang diberikan kepada subyek. Observasi yang baik
adalah observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala
yang muncul baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan.
4. Refleksi
Refleksi merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan
yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam
observasi. Langkah reflektif ini berusaha mencari alur pemikiran yang logis
dalam kerangka kerja proses, problem, isu dan hambatan yang muncul
dalam tindakan strategik. Hasil refleksi penting untuk melakukan tiga
kemungkinan terhadap suatu subyek penelitian, yaitu diberhentikan,
modifikasi atau dilanjutkan ketingkatan atau daur selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
B. Setting Penelitian
Setting penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
1. Tempat penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Taji yang terletak di
Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
2. Subjek penelitian
Subjek yang diteliti dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa
kelas V SD Negeri 1 Taji, Prambanan. Terdiri dari 20 siswa; 12 siswa laki-
laki dan 8 siswa perempuan.
3. Objek penelitian
Objek dari penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan
keaktifan dan prestasi belajar IPS materi perjuangan mencapai
kemerdekaan Indonesia menggunakan media gambar pada siswa kelas V
SD Negeri 1 Taji Prambanan.
4. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada semester genap
tahun ajaran 2012/2013 yaitu bulan Januari sampai bulan Juli 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 1. Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1. Observasi pra
penelitian
2. Penyusunan
proposal
3. Permohonan
ijin penelitian
4. Pengumpulan
data
5. Pengolahan
data
6. Penyusunan
laporan
7. Ujian skripsi
8. Revisi
9. Pembuatan
artikel
C. Rencana Penelitian
1. Persiapan
a. Permintaan ijin kepada Kepala sekolah SD Negeri 1 Taji Prambanan
Permintaan ijin disini dimaksudkan agar kegiatan penelitian dapat
berjalan dengan lancar dengan persetujuan dari pihak sekolah.
b. Wawancara
Tujuan dilakukan wawancara dimaksudkan untuk mencari informasi
tentang kondisi awal keaktifan dan prestasi belajar siswa. Informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
tersebut diperoleh dari wawancara dengan guru mata pelajaran IPS
kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan.
c. Observasi
Tujuan dilakukan observasi dimaksudkan untuk mengumpulkan data
tentang kondisi sesungguhnya yang terjadi di kelas V SD Negeri 1 Taji
Prambanan.
d. Indentifikasi masalah
Setelah diperoleh data dari hasil wawancara dan observasi maka
peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan
tindak lanjut.
e. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok
Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan isi dan materi dari
kompetensi dasar sehingga diperoleh indikator.
f. Menyiapkan dan menyusun instrumen pembelajaran (silabus, RPP,
bahan ajar).
g. Menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data (lembar
pengamatan keaktifan, kisi-kisi soal, soal evaluasi, instrumen
penilaian).
h. Mempersiapkan sarana pendukung dalam kegiatan pembelajaran.
2. Rencana tindakan tiap siklus
Setelah peneliti memperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan
tindakan kelas sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
a. Siklus I
Tindakan yang direncanakan untuk meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar IPS materi perjuangan mencapai kemerdekaan
Indonesia menggunakan media gambar. Berikut ini rencana tindakan
yang peneliti susun untuk pelaksanaan tindakan.
1) Rencana Tindakan
Peneliti membuat silabus, membuat RPP, membuat LKS dan soal
evaluasi, menyiapkan bahan ajar, menyiapkan media dan sumber
belajar.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dalam siklus I dilaksanakan dalam 2
pertemuan, dimana pada setiap pertemuan beralokasi 2 JP (2 x 35
menit). Berikut ini uraian pelaksanaan tindakan secara umum:
a. Pertemuan 1
Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan
dicapai dalam kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Guru menjelaskan materi BPUPKI dengan media gambar.
Siswa dibagi dalam 4 kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 5 siswa.
Siswa mengerjakan LKS sesuai dengan kelompok masing-
masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Jika siswa mengalami kesulitan disarankan untuk meminta
bantuan kepada guru.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
di depan kelas
Guru mengadakan tanya jawab mengenai apa yang telah
dibahas untuk memberikan penegasan.
Guru dan siswa membuat kesimpulan pembelajaran
Refeksi pembelajaran
b. Pertemuan 2
Mengulas materi sebelumnya yaitu materi BPUPKI dan
tanya jawab bila ada materi yang belum dimengerti.
Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I.
3) Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung
dengan mengisi lembar pengamatan keaktifan yang telah disiapkan,
mengamati kegiatan siswa yang berkaitan dengan aspek afektif dan
psikomotorik. Peneliti juga membuat catatan kelas yaitu berisi hal-
hal penting yang terjadi pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung.
4) Refleksi
Mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan dalam siklus ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
sebagai upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar
yang diharapkan peneliti.
Melihat hasil tes dan observasi yang sudah dicapai dengan
indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk
memutuskan apakah siklus dilanjutkan atau tidak.
Merencanakan dan menentukan tindak lanjut yang harus
dilakukan pada siklus II berdasarkan hasil yang telah
diperoleh.
b. Siklus II
Pada siklus II ini peneliti melaksanakan penelitian sebagai berikut:
1) Rencana Tindakan
Peneliti mengkaji ulang RPP dan LKS yang dibuat pada siklus I
dengan memperhatikan refleksi yang ada pada siklus I dan
melaksanakan tindakan untuk siklus II.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus ini pelaksanaan tindakan dilakukan dalam 2 kali
pertemuan, dimana pada setiap pertemuan beralokasi 2 JP (2 x 35
menit). Berikut ini uraian pelaksanaan tindakan pada siklus II:
a. Pertemuan 1
Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan
dicapai dalam kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Guru menjelaskan materi PPKI dengan media gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Guru memberikan kuis tebak gambar untuk dijawab semua
siswa.
Siswa dibagi dalam 5 kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 4 siswa.
Siswa mengerjakan LKS sesuai dengan kelompok masing-
masing.
Jika siswa mengalami kesulitan disarankan untuk meminta
bantuan kepada guru.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
di depan kelas.
Guru mengadakan tanya jawab mengenai apa yang telah
dibahas untuk memberikan penegasan.
Guru dan siswa membuat kesimpulan pembelajaran
Refeksi pembelajaran
b. Pertemuan 2
Mengulas materi sebelumnya yaitu materi PPKI dan tanya
jawab bila ada materi yang belum dimengerti.
Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II.
3) Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung
dengan mengisi lembar pengamatan keaktifan yang telah
disiapkan, mengamati kegiatan siswa yang berkaitan dengan aspek
afektif dan psikomotorik. Peneliti juga membuat catatan kelas yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
berisi hal-hal penting yang terjadi pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung.
4) Refleksi
Peneliti mengevaluasi hasil pelaksanaan penelitian siklus I dan II,
menganalisis hasil evaluasi dan hasil observasi mengenai keaktifan
pada setiap siklus apakah sudah mencapai target yang diharapkan
oleh peneliti atau belum. Jika belum tercapai, peneliti dapat
merancang siklus lanjutan.
D. Instrumen Penelitian
Penelitian ini memiliki dua variabel (peubah) tergantung berdasarkan
judul penelitian, yakni keaktifan dan prestasi belajar. Berikut ini akan diuraikan
indikator keberhasilan dari masing-masing variabel (peubah) dari kegiatan
penelitian ini.
1. Variabel keaktifan
Untuk memperoleh data mengenai keaktifan dilakukan kegiatan
observasi/pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 2. Peubah dan Instrumen Penelitian Keaktifan
No. Peubah Indikator Data
Pengum-
pulan
data
Instrumen
1. Keaktifan 1. Keberanian
menyampaikan
pendapat
2. Memperhati-
kan penjelasan
3. Bekerjasama
4. Membaca
bahan
pelajaran
5. Menyelesaikan
tugas
6. Menjawab
pertanyaan
7. Mengerjakan
tes/evaluasi
8. Bertanya
9. Memecahkan
masalah
10. Mencatat
Jumlah
siswa
yang
aktif
Pengamat-
an
Lembar
pengamat-
an
2. Variabel prestasi belajar
Data mengenai prestasi belajar siswa diperoleh dengan dilakukannya
tes tertulis pada akhir setiap siklus.
Tabel 3. Peubah dan Instrumen Penelitian Prestasi belajar
No. Peubah Kriteria
Keberhasilan Data
Pengum-
pulan
data
Instrumen
1. Prestasi
belajar
siswa
1. Rata-rata
nilai
ulangan.
Nilai
tes dan
nontes
siswa
Tes
tertulis
dan unjuk
kerja
Lembar tes,
tugas, rubrik
penilaian
afektif dan
psikomotorik 2. Persentase
jumlah
siswa yang
mencapai
KKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua instrumen yaitu tes dan
nontes. Instrumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tes tertulis
Dalam penelitian ini, soal tes yang digunakan adalah soal pilihan
ganda. Tes ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada ranah
kognitif. Tes ini dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan bimbingan
dosen pembimbing yang mengacu pada kisi-kisi soal. Validitas soal
evaluasi ini diujicobakan kepada siswa kelas VI SD N 1 Taji Prambanan,
karena siswa kelas ini sudah pernah mengalami dan mempelajari materi
perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia. Soal tes evaluasi berupa
pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal. Adapun penskorannya adalah
sebagai berikut:
Skor isian singkat
benar : 1
salah : 0
Soal tes tertulis siklus I dan siklus II disusun berdasarkan kisi-kisi
soal sebagai berikut:
Tabel 4. Kisi-kisi soal evaluasi siklus I
Indikator Nomor
Soal Jumlah Soal
Mengidentifikasi peristiwa penting
menjelang proklamasi.
1, 2, 3, 5, 7, 8,
9, 10, 11, 12,
13, 14, 16,
19, 20
15
Menjelaskan tokoh-tokoh yang
berperan dalam Perumusan Dasar
Negara.
4, 6, 15, 17,
18 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 5. Kisi-kisi soal evaluasi siklus II
Indikator Nomor
Soal Jumlah Soal
Mengidentifikasi pembentukan
alat kelengkapan negara. 2, 3, 4, 5, 10,
11, 13, 14,
15, 16, 17,
18, 19, 20
14
Menjelaskan tokoh-tokoh dalam
Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia. 1, 6, 7, 8, 9,
12 6
2. Nontes
Penilaian nontes dalam penelitian ini, digunakan untuk menilai
keaktifan dan prestasi belajar siswa pada aspek afektif dan psikomotorik.
Lembar pengamatan keaktifan disusun berdasarkan indikator keaktifan
yang sudah ada. Lembar pengamatan keaktifan terlampir.
Pada penelitian ini, penilaian prestasi belajar juga diukur
menggunakan penilaian nontes. Penilaian prestasi belajar siswa pada aspek
afektif dan psikomotorik menggunakan rubrik pengamatan yang sudah
dibuat oleh peneliti. Rubrik penilaian aspek afektif dan psikomotorik dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 6. Rubrik Penilaian Aspek Afektif
No. Nama
siswa
Aspek yang dinilai
Jum-
lah
nilai
Menghar-
gai
masukan
Pembagi-
an tugas
dalam
kelom-
pok
Aktif
dalam
menyampai
kan penda-
pat
Memba-
ngun
sema-
ngat
kelom-
pok
1. ........
2. ........
3. ........
Skor untuk setiap aspek penilaian adalah 1 – 5. Penilaian untuk setiap rubrik
penilaian adalah sebagai berikut:
Nilai akhir =
x 100
Tabel 7. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik
No. Nama
siswa
Aspek yang dinilai
Jum-
lah
nilai
Kesesuaian
Isi
Keruntut-
an
jawaban
Kebersih-
an hasil
diskusi
Kerapian
hasil
diskusi
1. ........
2. ........
3. ........
Skor untuk setiap aspek penilaian adalah 1 – 5. Penilaian untuk setiap rubrik
penilaian adalah sebagai berikut:
Nilai akhir =
x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini memiliki dua variabel (peubah) tergantung berdasarkan
judul penelitian, yaitu keaktifan dan prestasi belajar. Untuk memperoleh data
mengenai keaktifan dan prestasi belajar digunakan beberapa teknik,
diantaranya:
1. Observasi
Pada penelitian ini, kegiatan observasi dilakukan selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Peneliti melakukan observasi terhadap
keaktifan dan prestasi belajar siswa mengenai aspek afektif serta
psikomotorik. Peneliti mengisi lembar pengamatan keaktifan dan prestasi
belajar yang sudah disediakan pada setiap pertemuan.
2. Tes
Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar
siswa pada aspek kognitif. Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang
berupa soal pilihan ganda. Tes ini dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan
pembelajaran di akhir setiap siklus. Tes ini dilakukan untuk mengetahui
ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa.
3. Wawancara
Pada penelitian ini, kegiatan wawancara digunakan sebagai
pendukung data keaktifan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Kegiatan wawancara dilakukan kepada guru dan siswa
setelah kegiatan pembelajaran selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
F. Validitas dan Reliabilitas instrumen penelitian
1. Validitas
Menurut Arikunto (2010: 211) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.
Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Menurut Masidjo (1942: 242) validitas adalah taraf sampai dimana suatu
tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Peneliti menyimpulkan
persamaan dari pengertian validitas menurut pendapat di atas yaitu
validitas adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur taraf atau
sampai dimana tingkat kevalidan suatu instrumen.
Menurut Masidjo (1942: 243-246) tipe validitas suatu tes
dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu:
1) Validitas isi (Content validity)
Validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana
isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur
atau diteskan.
2) Validitas konstruksi atau Konsep (Concept or Construct Validity)
Validitas yang dimaksud adalah suatu validitas yang menunjukkan
sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu
konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut
atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat
pengukur tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3) Validitas kriteria (Criterion-related validity)
Validitas yang dimaksud adalah suatu validitas yang memperhatikan
hubungan yang ada antara tes atau alat pengukur dengan pengukur lain
yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 2 jenis validitas yaitu
validitas konstruk dan validitas isi. Peneliti hanya menggunakan 2 jenis
validitas tersebut untuk mengukur soal evaluasi dan rubrik pengamatan
keaktifan apakah sudah layak untuk digunakan dalam penelitian. Peneliti
melakukan validasi dengan mengadakan uji coba soal dan validasi yang
dilakukan oleh ahli (expert jugdment) dalam hal ini adalah dosen
pembimbing sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
a. Validasi Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran merupakan komponen yang penting dalam
kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti
mengalami validasi sebelum digunakan dalam kegiatan penelitian.Validasi
perangkat pembelajaran ini dilakukan melalui expert judgement atau
ditanyakan kepada ahli. Perangkat pembelajaran yang dimaksud meliputi:
silabus, RPP, LKS dan bahan ajar. Hasil perhitungan validasi perangkat
pembelajaran dijelaskan berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 8. Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran
No. Perangkat
Pembelajaran Ahli
Hasil
Penilaian
Rata-rata
1.
Silabus
Dosen IPS 3, 86
Kepala Sekolah SD 4
Guru Kelas V SD 4, 28
Rata-rata 4, 05
2. RPP Dosen IPS 4, 14
Kepala Sekolah 4, 14
Guru Kelas V SD 4, 35
Rata-rata 4, 21
3. LKS Dosen IPS 3, 43
Kepala Sekolah 4, 28
Guru Kelas V SD 4, 28
Rata-rata 3, 99
4. Bahan Ajar Dosen IPS 3, 2
Kepala Sekolah 4, 2
Guru Kelas V SD 4, 4
Rata-rata Keseluruhan 3, 93
Tabel 9. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran
Rentang Skor Kriteria
5 Baik Sekali
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Kurang Sekali
Sumber: Masidjo, hal. 67
Dari hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran di atas,
diperoleh rata-rata secara keseluruhan adalah 4,045. Hasil perhitungan
berdasarkan tabel kriteria validasi di atas termasuk dalam kategori baik,
maka perangkat pembelajaran ini layak digunakan untuk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Validitas Instrumen Soal
Validitas instrumen soal pada penelitian ini, ditempuh secara empiris
dengan cara diujikan diujikan di lapangan. Peneliti membuat instrumen
penelitian sebaik mungkin kemudian dikonsultasikan kepada ahli, setelah
itu diujikan di lapangan.
Pada uji validitas jika r hitung lebih besar dari r tabel maka butir atau
pertanyaan tersebut dikatakan valid dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil
dari r tabel maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid.
Peneliti melakukan uji validitas di SD Negeri 1 Taji Prambanan kelas VI
semester genap tahun pelajaran 2012/ 2013 berjumlah 23 siswa. Karena
siswa kelas ini sudah pernah mengalami dan mempelajari materi
perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia.
Penilitian ini dalam proses penghitungan korelasi product moment
menggunakan bantuan progran SPSS 17.0. Hal ini dilakukan agar hasil
perhitungan diperoleh dengan tidak membutuhkan waktu yang lama dan
hasilnya akurat. Hasil perhitungan validitas soal evaluasi adalah sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 10. Perhitungan validitas soal siklus I
No. r hitung r tabel Keterangan
1. 0, 346 0, 413 Tidak Valid
2. 0, 700 0, 413 Valid
3. 0,649 0, 413 Valid
4. 0, 648 0, 413 Valid
5. 0, 388 0, 413 Tidak Valid
6. 0, 500 0, 413 Valid
7. 0, 472 0, 413 Valid
8. 0, 613 0, 413 Valid
9. 0, 632 0, 413 Valid
10. 0, 486 0, 413 Valid
11. 0, 570 0, 413 Valid
12. 0, 566 0, 413 Valid
13. 0, 473 0, 413 Valid
14. 0, 377 0, 413 Tidak valid
15. 0, 617 0, 413 Valid
16. 0, 542 0, 413 Valid
17. 0, 574 0, 413 Valid
18. 0, 458 0, 413 Valid
19. 0, 340 0, 413 Tidak Valid
20. 0, 532 0, 413 Valid
21. 0, 684 0, 413 Valid
22. 0, 700 0, 413 Valid
23. 0, 649 0, 413 Valid
24. 0, 648 0, 413 Valid
25. 0, 625 0, 413 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 11. Perhitungan validitas soal siklus II
No. r hitung r tabel Keterangan
1. 0, 666 0, 413 Valid
2. 0, 550 0, 413 Valid
3. 0, 566 0, 413 Valid
4. 0, 623 0, 413 Valid
5. 0, 628 0, 413 Valid
6. 0, 475 0, 413 Valid
7. 0, 390 0, 413 Tidak valid
8. 0, 666 0, 413 Valid
9. 0, 634 0, 413 Valid
10. 0, 550 0, 413 Valid
11. 0, 270 0, 413 Tidak Valid
12. 0, 590 0, 413 Valid
13. 0, 594 0, 413 Valid
14. 0, 590 0, 413 Valid
15. 0, 595 0, 413 Valid
16. 0, 645 0, 413 Valid
17. 0, 566 0, 413 Valid
18. 0, 804 0, 413 Valid
19. 0, 561 0, 413 Valid
20. 0, 613 0, 413 Valid
21. 0, 725 0, 413 Valid
22. 0, 668 0, 413 Valid
23. 0, 560 0, 413 Valid
24. 0, 560 0, 413 Valid
25. 0, 426 0, 413 Valid
c. Validasi Instrumen Observasi
Instrumen observasi yang dibuat oleh peneliti mengalami validasi
sebelum digunakan dalam kegiatan penelitian. Validasi instrumen
observasi ini dilakukan melalui expert judgement atau ditanyakan kepada
ahli. Instrumen observasi yang dimaksud adalah lembar pengamatan
keaktifan. Hasil perhitungan validasi instrumen observasi sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 12. Hasil perhitungan validasi instrumen lembar pengamatan
Ahli Hasil Penilaian Rata-rata
Dosen IPS 3, 57
Kepala Sekolah 3, 85
Guru Kelas V SD 4, 28
Rata-rata 3, 9
Tabel 13. Kriteria Validasi Instrumen Observasi
Rentang Skor Kriteria
5 Baik Sekali
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Kurang Sekali
Sumber: Masidjo, hal. 67
Dari hasil perhitungan validasi instrumen observasi di atas, diperoleh
rata-rata secara keseluruhan adalah 3,9. Hasil perhitungan berdasarkan
tabel kriteria validasi di atas termasuk dalam kategori cukup, maka
instrumen ini layak digunakan untuk penelitian.
2. Reliabilitas
Menurut Masidjo (1995: 209) reliabilitas adalah taraf sampai dimana
suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang
diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang
reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau
berbagai pengukuran. Dengan kata lain skor-skor tersebut dari berbagai
pengukuran tidak menunjukkan penyimpangan atau perbedaan-perbedaan
yang berarti. Pada penelitian ini, reliabilitas ditempuh dengan cara empiris
atau diujikan di lapangan. Reliabilitas tes dapat dibuat oleh peneliti setelah
diujikan di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Koefisian reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien
antara -1,00 sampai dengan 1,00. Kriteria reliabilitas suatu instrumen dapat
dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 14. Kriteria Kualifikasi Reliabilitas Instrument
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,20 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat rendah
Sumber: Masidjo, hal. 209
Perhitungan reliabilitas tes pada penelitian ini dibantu dengan
menggunakan program SPSS 17.0. Hasil perhitungan reliabilitas tes siklus
I menunjukkan 0,905, hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas tes siklus I
termasuk dalam kualifikasi tinggi yaitu terletak pada rentang 0,71-0,90.
Sedangkan hasil perhitungan reliabilitas siklus II menunjukkan 0,913, hal
ini menunjukkan bahwa reliabilitas tes siklus II termasuk dalam kualifikasi
sangat tinggi yaitu terletak pada rentang 0,91-1,00. Hasil perhitungan
reliabilitas dengan bantuan program SPSS, dapat dilihat pada tabel di
bawah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 15. Hasil perhitungan reliabilitas siklus I
Pada tabel Case Processing Summary ada 21 soal yang valid dengan
Reliability Statistics 0,905. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas dari 21
soal yang valid adalah 0,905 dan termasuk dalam kualifikasi tinggi yaitu
terletak pada rentang 0,71-0,90.
Tabel 16. Hasil perhitungan realibilitas siklus II
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 23 100.0
Excludeda 0 .0
Total 23 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 21 100.0
Excludeda 0 .0
Total 21 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.905 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Pada tabel Case Processing Summary ada 23 soal yang valid dengan
Reliability Statistics 0,913. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas dari 23
soal yang valid adalah 0,913 dan termasuk dalam kualifikasi sangat tinggi
yaitu terletak pada rentang 0,91-1,00.
G. Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan peneliti untuk menganalisis data-data
yang telah berhasil dikumpulkan yaitu teknik analisis data deskriptif (statistik
deskriptif). Statistik deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data yang
tujuannya untuk melukiskan dan menganalisis kelompok data tanpa membuat
atau menarik kesimpulan atas populasi yang diamati. Analisis data ini dapat
menggambarkan dengan tepat mengenai rata-rata, perbedaan, hubungan-
hubungan, dan sebagainya. Analisis data deskriptif dapat ditempuh dengan
cara membandingkan data sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi
tindakan.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.913 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
1. Kriteria Keberhasilan
Tabel 17. Kriteria Keberhasilan Keaktifan Siswa
No Peubah Indikator Kondisi
awal
Akhir
siklus 1
Akhir
siklus 2
1. Keaktifan Persentase rata-
rata keaktifan
siswa
24,6% 35% 50%
Tabel 18. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar
No Peubah Kriteria
Keberhasilan
Kriteria Keberhasilan
Kondisi
Awal
Akhir
Siklus I
Akhir
Siklus II
1. Prestasi
belajar
siswa
1. Rata-rata nilai
ulangan
60, 35
70
75
2. Persentase
jumlah siswa
yang mencapai
KKM
35,25 %
70% 80%
2. Perhitungan keaktifan dan prestasi belajar siswa
a. Keaktifan Belajar
Data mengenai keaktifan siswa diperoleh berdasarkan kegiatan
observasi yang dilakukan peneliti. Analisis data keaktifan siswa dapat
di tempuh dengan cara membandingkan keadaaan awal keaktifan siswa
dengan keadaan setelah siklus I dan siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Peningkatan keaktifan siswa dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut:
1) Menghitung keaktifan siswa sesuai dengan lembar pengamatan pada
setiap siklus.
2) Menghitung persentase rata-rata keaktifan siswa pada akhir siklus
Persentase rata-rata keaktifan =
3) Membandingkan tingkat keaktifan awal dengan tingkat keaktifan
siklus I dan membandingkan tingkat keaktifan siklus I dengan tingkat
keaktifan siklus II. Pembandingan ini dilakukan untuk mengetahui
adanya peningkatan keaktifan atau tidak.
b. Prestasi Belajar
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa tentang materi perjuangan
mencapai kemerdekaan Indonesia, peneliti menyediakan soal-soal
evaluasi yang harus dikerjakan siswa pada setiap akhir siklus. Soal-
soal tersebut adalah soal pilihan ganda. Selain soal evaluasi terdapat
penilaian proses belajar siswa selama mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Analisis skor hasil prestasi belajar ditempuh dengan
membandingkan kondisi awal, akhir siklus I dan akhir siklus II.
Langkah-langkah penyekorannya sebagai berikut:
1) Perhitungan skor kognitif
Jawaban benar = skor 1
Jawaban salah = skor 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2) Penghitungan skor yang diperoleh setiap siswa
3) Menghitung nilai siswa dengan rumus:
a) Nilai kognitif
Nilai akhir =
x 10
b) Nilai afektif
Nilai akhir =
x 100
c) Nilai psikomotorik
Nilai akhir =
x 100
4) Menghitung nilai akhir
Nilai Akhir = nilai afektif + nilai psikomotorik + nilai kognitif
= (25% x nilai afektif) + (25% x nilai psikomotorik) +
(50% x nilai kognitif )
Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:
5) Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus
Persentase =
6) Membandingakan tingkat nilai prestasi belajar siswa pada siklus I
dan siklus II dengan kondisi awal. Kegiatan membandingkan ini
dilakukan untuk mengetahui ada peningkatan prestasi siswa atau
tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
a. Siklus 1
Pada penelitian ini, kegiatan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan
yaitu tanggal 9 April 2013 dan 11 April 2013. Materi pembelajaran yang
diajarkan adalah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI).
1) Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah
mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dan dibutuhkan
dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi materi pelajaran tentang
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI), menyiapkan silabus, RPP, LKS, media gambar,
menyiapkan lembar pengamatan/observasi (afektif, psikomotorik,
keaktifan), dan nomor absen dibagikan dan ditempel untuk setiap
siswa.
2) Tindakan
a) Pertemuan 1
Kegiatan belajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada
tanggal 9 April 2013 dengan berpedoman pada RPP dan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
gambar yang sudah disiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan
pertama siklus I ini, siswa diajak untuk belajar dengan media
gambar. Materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang pertama
ini adalah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI).
Sebelum masuk kedalam kelas, seperti biasanya siswa
berbaris terlebih dahulu. Setelah masuk kedalam kelas siswa dan
guru melakukan penghormatan kepada bendera merah putih.
Kemudian siswa menyanyikan dua lagu wajib yang dipimpin oleh
salah satu siswa.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah berdoa, absensi dan
apersepsi. Apersepsi dilakukan untuk menghantarkan siswa masuk
kedalam materi pembelajaran yang akan diajarkan. Guru meminta
siswa untuk menyanyikan lagu “Hari Merdeka” dengan sikap
berdiri dan bertepuk tangan. Setelah menyanyikan lagu tersebut
siswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami betapa
sulitnya para pejuang dalam mencapai kemerdekaan Indonesia.
Guru menyampaian tujuan pembelajaran. Kemudian guru
membagikan bahan ajar, satu meja mendapat satu bahan ajar untuk
dibaca terlebih dahulu.
Pada kegiatan inti, guru memberikan penjelasan singkat
mengenai materi yang akan dipelajari dengan media gambar.
Kegiatan dilanjutkan dengan pembagian kelompok. Ada 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
kelompok terbentuk, setiap kelompok beranggotakan 5 siswa.
Pembagian kelompok dilakukan dengan cara berhitung secara acak.
Sebelum masuk dalam kelompok, siswa diberi penjelasan untuk
mengerjakan LKS secara berkelompok. Setelah itu, siswa masuk
dalam kelompok untuk mendiskusikan LKS dengan kelompoknya.
Dalam kelompok, siswa melakukan sharing mengenai jawabannya,
membenarkan jawaban temannya jika salah dan saling bekerjasama
dalam menyelesaikan soal. Setelah kegiatan berdiskusi selesai,
semua kelompok secara bergantian diminta untuk menyampaikan
hasil diskusi didepan kelas. Pada saat kegiatan diskusi masih ada
beberapa siswa yang bertanya mengenai petunjuk pengerjaan soal.
Hal ini disebabkan karena saat guru menjelaskan petunjuk
pengerjaan soal ada beberapa siswa yang berbicara sendiri dengan
temannya dan tidak mendengarkan. Untuk mengatasi hal tersebut
guru menegaskan kembali kepada siswa dan meminta siswa untuk
tidak berbicara dan tidak gaduh.
Pada kegiatan akhir, siswa dan guru membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dibahas. Guru memberikan penguatan
mengenai materi Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
b) Pertemuan 2
Kegiatan belajar pada pertemuan kedua dilaksanakan pada
tanggal 11 April 2013. Pada pertemuan ini siswa diajak untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
mengulas materi sebelumnya yaitu materi Badan Penyelidik Usaha-
usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Kemudian
diadakan tanya jawab bila ada materi yang belum dimengerti.
Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi
siklus I. Pada akhir kegiatan pembelajaran, ada pemberian hadiah
bagi siswa atau kelompok yang aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3) Observasi
Sejalan dengan proses kegiatan belajar yang dilaksanakan,
peneliti dibantu oleh guru kelas dan beberapa teman melakukan
kegiatan observasi. Observasi terhadap siswa berpedoman pada
lembar pengamatan keaktifan, rubrik penilaian afektif dan rubrik
penilaian psikomotorik. Dari hasil observasi yang dilakukan pada
pertemuan 1, siswa terlihat gaduh saat mengikuti kegiatan
pembelajaran. Selain itu, pada saat kegiatan diskusi berlangsung ada
beberapa siswa yang tidak mau bekerja dalam kelompok. Hal ini
dikarenakan siswa tidak cocok dengan teman sekolompoknya dan ada
siswa yang memang tidak mau bekerja dalam kelompok. Hasil
observasi yang dilakukan guru dan peneliti adalah kegiatan
pembelajaran pada siklus I masih terlihat gaduh dan ada beberapa
siswa yang tidak bekerja dalam kelompok.
4) Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus I keaktifan
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran masih berada dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
kriteria cukup. Hal ini disebabkan karena siswa masih gaduh dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari kegiatan belajar mengajar
siklus I ini masih harus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan
diperbaiki oleh peneliti, diantaranya:
1) Kekurangan
1. Perlu adanya koordinasi yang lebih baik dengan guru
supaya tidak terjadi miss comunication saat melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
2. Memberikan aturan-aturan dan penjelasan yang jelas
sebelum kegiatan belajar mengajar dilakukan, supaya
siswa tidak bingung dengan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
3. Diperbanyak tanya jawab dan jangan langsung menyuruh
siswa membaca materi.
4. Volume suara lebih diperkeras agar siswa yang duduk di
belakang mendengarkan dan tidak membuat kegaduhan.
2) Kelebihan
a) Proses belajar mengajar berjalan dengan lancar sesuai
dengan rencana yang ditentukan.
b) Kegiatan pembelajaran terlihat cukup aktif dan antusias.
Secara keseluruhan siklus I telah memenuhi kriteria
keberhasilan siklus I. Namun peneliti masih perlu mengadakan siklus
II karena hasil akhir siklus I belum memenuhi kriteria keberhasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
siklus II. Dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan pada
siklus I peneliti melakukan penelitian untuk siklus II.
b. Siklus II
Pada penelitian ini, kegiatan siklus II dilaksanakan 2 kali
pertemuan yaitu tanggal 23 April 2013 dan 25 April 2013. Materi
pembelajaran yang diajarkan adalah Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI). Perbedaan antara siklus I dengan siklus II adalah
pembagian kelompok dan media gambar. Pada siklus I ada 4 kelompok,
setiap kelompok beranggotakan 5 siswa. Pada siklus II ada 5 kelompok,
setiap kelompok beranggotakan 4 siswa. Pada siklus I siswa hanya bisa
melihat media gambar ketika guru menjelaskan di depan kelas. Pada
siklus II setiap siswa mendapat media gambar.
1) Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah
mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dan dibutuhkan
dalam penelitian berdasarkan refleksi pada siklus I. Persiapan tersebut
meliputi materi pelajaran tentang Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI), menyiapkan silabus, RPP, LKS, media gambar,
menyiapkan lembar pengamatan/ observasi (afektif, psikomotorik,
keaktifan) dan nomor absen dibagikan dan ditempel untuk setiap
siswa. Kekurangan yang terdapat pada siklus I diharapkan tidak ada
dalam pelaksanaan siklus II. Kelebihan yang ada pada siklus I menjadi
acuan untuk menjadi lebih baik lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2) Tindakan
a) Pertemuan 1
Kegiatan belajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada
tanggal 23 April 2013. Pada pertemuan ini siswa masih belajar
menggunakan media gambar. Materi yang akan dipelajari pada
pertemuan ini adalah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI).
Sebelum masuk ke dalam kelas, seperti biasanya siswa
berbaris terlebih dahulu. Setelah masuk ke dalam kelas siswa dan
guru melakukan penghormatan kepada bendera merah putih.
Kemudian siswa menyanyikan dua lagu wajib yang dipimpin oleh
salah satu siswa.
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini diawali dengan
berdoa, absensi, dan apersepsi. Guru mengingatkan materi yang
sudah dibahas pada pertemuan siklus I dan guru melakukan
apersepsi. Apersepsi dilakukan untuk menghantarkan siswa masuk
kedalam materi pembelajaran yang akan diajarkan.
Guru melakukan tanya jawab kepada siswa, “Apakah anak-
anak mengetahui apa itu organisasi? Misalnya: Pramuka, organisasi
kelas, dll. Kemudian guru menjelaskan kepada siswa bahwa Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) adalah sebuah organisasi
seperti Pramuka atau organisasi kelas. Bedanya PPKI adalah
sebuah organisasi yang dibentuk untuk mempersiapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
kemerdekaan Indonesia. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kemudian guru membagikan bahan ajar dan media gambar pada
setiap siswa.
Pada kegiatan inti, guru memberikan penjelasan singkat
mengenai materi yang akan dipelajari dengan media gambar.
Kegiatan dilanjutkan dengan kuis. Guru menjelaskan peraturan kuis
dan siswa yang bisa menjawab akan mendapatkan sebuah bintang.
Siswa yang mendapat bintang paling banyak itulah pemenangnya
dan akan mendapat hadiah. Setelah siswa paham, kemudian guru
memulai kuis. Setelah kuis selesai kegiatan selanjutnya adalah
pembagian kelompok. Ada 5 kelompok terbentuk, setiap kelompok
beranggotakan 4 siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan
cara berhitung secara acak. Sebelum masuk dalam kelompok, siswa
diberi penjelasan untuk mengerjakan LKS secara berkelompok..
Setelah itu, siswa masuk dalam kelompok untuk mendiskusikan
LKS dengan kelompoknya. Dalam kelompok, siswa saling
mensyaringkan jawabannya, membenarkan jawaban temannya jika
salah, dan saling bekerjasama dalam menyelesaikan soal. Setelah
kegiatan berdiskusi selesai, semua kelompok secara bergantian
diminta untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.
Pada kegiatan akhir, siswa dan guru membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dibahas. Guru memberikan penguatan
mengenai materi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dan pemberian hadiah pada siswa yang mendapat bintang paling
banyak saat mengikuti kuis.
b) Pertemuan 2
Kegiatan belajar pada pertemuan kedua dilaksanakan pada
tanggal 25 April 2013. Pada pertemuan ini siswa diajak untuk
mengulas materi sebelumnya yaitu materi Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Kemudian diadakan tanya jawab
bila ada materi yang belum dimengerti.
Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi
siklus II. Pada akhir kegiatan pembelajaran, ada pemberian hadiah
bagi siswa atau kelompok yang aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3) Observasi
Sejalan dengan proses kegiatan belajar yang dilaksanakan,
peneliti dibantu oleh guru kelas dan beberapa teman melakukan
kegiatan observasi. Observasi terhadap siswa berpedoman pada
lembar pengamatan keaktifan, rubrik penilaian afektif dan rubrik
penilaian psikomotorik. Dari hasil observasi yang dilakukan pada
pertemuan 1, siswa terlihat santai dan antusias mengikuti kegiatan
pembelajaran. Selain itu, pada saat kegiatan kuis semua siswa begitu
antusias untuk menjawab pertanyaan. Kegiatan diskusi kelompok
semua siswa terlihat aktif menyampaikan pendapat. Hasil observasi
yang dilakukan guru, peneliti dan teman-teman sebagai pengamat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
adalah kegiatan pembelajaran pada siklus II siswa antusias dan aktif
saat mengikuti kegiatan pembelajaran.
4) Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus II keaktifan
dan prestasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran meningkat
dibandingkan dengan siklus I. Dari kegiatan belajar mengajar siklus II
ini masih harus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan
diperbaiki oleh peneliti, diantaranya:
1) Kelebihan
a) Adanya koordinasi yang lebih baik antara peniliti dan
guru kelas, agar dalam pelaksanaan tidak terjadi kesalah-
pahaman.
b) Siswa aktif dan antusias mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2) Kekurangan
a) Lebih memperhitungkan waktu sehingga kegiatan belajar
mengajar dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Hasil akhir siklus II telah memenuhi kriteria keberhasilan siklus
II. Sehingga penelitian selesai pada siklus II ini dengan hasil akhir
memenuhi kriteria keberhasilan siklus I dan siklus II.
2. Hasil Keaktifan Siswa
Berdasarkan data yang sudah diperoleh, dapat dilihat keaktifan siswa
mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum diberi tindakan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
setelah diberi tindakan. Persentase rata-rata awal keaktifan siswa adalah
24,6%. Setelah diberi tindakan keaktifan siswa mengalami peningkatan.
Pada siklus I persentase rata-rata keaktifan siswa adalah 36,8%, sedangkan
pada siklus II persentase rata-rata keaktifan siswa adalah 54,06%.
Berikut ini hasil penghitungan persentase keaktifan siswa pada setiap
siklus:
Tabel 19. Persentase Keaktifan Siswa Siklus I
No Pernyataan
Jumlah siswa
yang terlibat
(Turus)
Persentase
1. Keberanian menyampaikan
pendapat dalam kelas ///// //
35%
2. Keberanian menyampaikan
pendapat dalam kelompok ///// /////
50%
3. Memperhatikan penjelasan
guru ///// /////
50%
4. Mampu bekerjasama dalam
kelompok /////
25%
5. Membaca bahan pelajaran ///// ///// 50%
6. Menyelesaikan tugasnya
tepat waktu ///// //
35%
7. Menjawab pertanyaan guru ///// /// 40%
8. Menjawab pertanyaan
teman ////
20%
9. Membuat rangkuman
pelajaran ////
20%
10. Mengerjakan tes/evaluasi ///// ///// ///// 75%
11. Menyelesaikan tugas
dengan baik ///// /////
50%
12. Dapat memberi saran /// 15%
13. Bertanya kepada guru ///// 25%
14. Bertanya kepada teman ///// 25%
15. Dapat memecahkan
masalah dalam kelompok ////
20%
16. Mencatat hal-hal penting ///// 25%
Jumlah 590%
Rata-rata 36,87%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 20. Persentase Keaktifan Siswa Siklus II
No Pernyataan
Jumlah siswa
yang terlibat
(Turus)
Persentase
1. Keberanian menyampaikan
pendapat dalam kelas ///// /////
50%
2. Keberanian menyampaikan
pendapat dalam kelompok ///// ///// ///
65%
3. Memperhatikan penjelasan
guru ///// ///// /////
75%
4. Mampu bekerjasama dalam
kelompok ///// /////
50%
5. Membaca bahan pelajaran ///// ///// /// 90%
6. Menyelesaikan tugasnya
tepat waktu ///// ///// ////
70%
7. Menjawab pertanyaan guru ///// ///// 50%
8. Menjawab pertanyaan
teman ///// ///
40%
9. Membuat rangkuman
pelajaran ///// /
30%
10. Mengerjakan tes/evaluasi ///// ///// ///// ///// 100%
11. Menyelesaikan tugas
dengan baik ///// ///// /////
75%
12. Dapat memberi saran ///// 25%
13. Bertanya kepada guru ///// ///// 50%
14. Bertanya kepada teman ///// / 30%
15. Dapat memecahkan
masalah dalam kelompok ///// /
30%
16. Mencatat hal-hal penting ///// // 35%
Jumlah 865%
Rata-rata 54,06%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Hasil peningkatan keaktifan siswa dapat di lihat pada grafik di bawah
ini:
Gambar 2. Peningkatan keaktifan siswa
3. Hasil Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan data yang sudah diperoleh, dapat dilihat prestasi belajar
siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum diberi tindakan
dan setelah diberi tindakan. Rata-rata awal prestasi belajar siswa adalah
60,35. Setelah diberi tindakan prestasi belajar siswa mengalami
peningkatan. Pada siklus I rata-rata prestasi belajar siswa adalah 71,62.
Sedangkan pada siklus II rata-rata prestasi belajar siswa adalah 78,06.
24,60%
36,80%
54,06%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
KeaktifanAwal
KeaktifanSiklus I
KeaktifanSiklus II
Keaktifan Siswa
Keaktifan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Hasil prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai aspek afektif, aspek
psikomotorik dan aspek kognitif. Berikut ini hasil nilai prestasi belajar siswa:
Tabel 21. Hasil Prestasi Belajar Siklus I
No. Nama
Siswa
Nilai Siswa Nilai Akhir (25%xA)+(25%xP)+(50%xK) Afektif Psikomotorik Kognitif
1. AEN 60 80 80 87.5
2. MFW 60 80 80 76.25
3. DAN 60 80 50 60
4. VDP 75 85 95 80
5. POL 65 70 85 62.5
6. DPSW 65 65 55 70
7. JZN 70 80 85 60
8. N 55 85 55 83.75
9. NPK 70 70 70 66.25
10. RAS 60 70 55 70
11. MH 70 85 90 72.5
12. RP 65 70 65 62.5
13. TWP 55 65 80 82.5
14. IYF 75 85 65 72.5
15. DCG 55 85 55 67.5
16. ZH 75 65 95 83.75
17. SN 65 65 80 65
18. MFA 55 65 75 87.5
19. FVS 75 70 95 76.25
20. KZ 55 65 70 60
Jumlah 1285 1485 1480 1432.5
Rata-rata 59,25 69,25 74 71.62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 22. Hasil Prestasi Belajar Siklus II
No. Nama
Siswa
Nilai Siswa Nilai Akhir (25%xA)+(25%xP)+(50%xK) Afektif Psikomotorik Kognitif
1. AEN 75 90 85 83.75
2. MFW 70 90 75 77.5
3. DAN 60 90 55 65
4. VDP 85 90 95 91.25
5. POL 95 85 90 90
6. DPSW 70 90 70 75
7. JZN 60 75 90 78.75
8. N 65 75 55 62.5
9. NPK 85 90 60 73.75
10. RAS 60 85 80 76.25
11. MH 60 85 95 83.75
12. RP 75 90 60 71.25
13. TWP 75 90 70 76.25
14. IYF 95 75 70 77.5
15. DCG 65 90 75 76.25
16. ZH 95 85 95 92.5
17. SN 65 90 90 83.75
18. MFA 60 90 65 70
19. FVS 85 90 80 83.75
20. KZ 75 75 70 72.5
Jumlah 1475 1720 1525 1561.25
Rata-rata 73.75 86 76.25 78.06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Hasil peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada grafik di
bawah ini:
Gambar 3. Peningkatan prestasi belajar siswa
B. Pembahasan
1. Keaktifan Belajar Siswa
a. Siklus I
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Taji
Prambanan, desa Taji, kabupaten Klaten, tahun pelajaran 2012/2013.
Subyek dari penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri 1 Taji
Prambanan. Observasi keaktifan siswa tidak dilakukan sendiri oleh peneliti,
namun dibantu oleh beberapa orang teman sebagai pengamat dan guru kelas.
Observasi keaktifan mengacu pada lembar pengamatan keaktifan.
Siklus I dalam penelitian ini dilaksanakan pada 9 April 2013 dan 11
April 2013. Pada siklus I pertemuan 1, siswa sudah cukup antusias dan aktif
ketika mengikuti kegiatan pembelajaran namun masih ada beberapa siswa
60,35 71,62
78,06
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
PrestasiAwal
PrestasiSiklus I
PrestasiSiklus II
Prestasi Belajar Siswa
Prestasi Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
yang membuat gaduh saat pelajaran berlangsung. Sedangkan pada siklus I
pertemuan 2, peneliti tidak melakukan kegiatan observasi keaktifan siswa.
Karena pada siklus I pertemuan 2 siswa hanya mengerjakan soal evaluasi
siklus I. Berdasarkan kegiatan observasi diperoleh persentase rata-rata
keaktifan siswa siklus I adalah 36,8%. Persentase rata-rata keaktifan siswa
meningkat 12,2% dari kondisi awal yaitu 24,6%. Hal ini diperkuat dengan
hasil wawancara dengan guru kelas dan siswa pada Selasa, 9 April 2013
pukul 08.45 di ruang perpustakaan.
Hasil wawancara dengan guru kelas yaitu:
“Pada kegiatan pembelajaran pertemuan 1 saya melihat pembelajaran
dengan menggunakan media gambar ini cukup membuat siswa antusias dan
lebih aktif di kelas. Media gambar membuat siswa banyak bertanya dan
memperhatikan guru ketika menjelaskan di depan kelas. Namun ada
beberapa yang perlu diperhatikan ketika menjelaskan di depan kelas, yaitu
volume suara. Volume suara harus keras agar siswa yang duduk dibelakang
bisa mendengarkan dengan jelas dan tidak ngomong sendiri.”
Sedangkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, banyak yang
mengatakan bahwa:
“ Kegiatan pembelajaran pada siklus I saya merasa senang, karena
menggunakan gambar-gambar dan adanya diskusi kelompok, berbeda
dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehari-hari.”
Dilihat dari hasil perolehan persentase rata-rata keaktifan siswa pada
siklus I diketahui bahwa hasil persentase rata-rata keaktifan siswa memenuhi
kriteria keberhasilan yang diharapkan yaitu diharapkan menjadi 35%.
Namun keberhasilan itu tidak cukup sampai pada siklus I, peneliti masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
memerlukan tindakan selanjutnya pada siklus II karena hasil pada siklus I
belum memenuhi kriteria keberhasilan siklus II.
b. Siklus II
Siklus II pada penelitian ini dilaksanakan pada 23 April 2013 dan 25
April 2013. Pada siklus II pertemuan 1 ini, siswa lebih aktif dan lebih
antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa lebih banyak
bertanya dan menjawab pertanyaan guru terutama pada saat kuis. Hal ini
dibuktikan dengan persentase rata-rata keaktifan siswa pada siklus II adalah
54,06%. Persentase rata-rata keaktifan siswa meningkat 17,98% dari siklus I
yaitu 36,8%. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru kelas
dan siswa pada Selasa, 23 April 2013 pukul 10.45 di ruang perpustakaan.
Hasil wawancara dengan guru kelas yaitu:
“Kegiatan pembelajaran pada pertemuan 1, siswa terlihat lebih
antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya siswa yang bertanya dan berani mengungkapkan pendapat ketika
kegiatan pembelajaran berlangsung dan saat kegiatan kuis. Dalam diskusi
kelompok siswa juga dapat bekerja dengan baik saling bertukar pendapat
dan tidak pasif. Ada peningkatan di siklus II ini dibanding pada siklus I.”
Sedangkan hasil wawancara dengan siswa, kebanyakan siswa
berpendapat bahwa:
“Kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan, dan bisa berdiskusi
dengan teman satu kelompok secara lebih serius, karena ada hadiah bagi
kelompok yang tenang dan aktif didalam kelompok saat diskusi kelompok.
Siswa juga bisa lebih aktif untuk bertanya dengan teman dan guru.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Sedangkan pada siklus II pertemuan 2, peneliti tidak melakukan
kegiatan observasi keaktifan siswa. Karena pada siklus II pertemuan 2 siswa
hanya mengerjakan soal evaluasi siklus II.
Hasil peningkatan keaktifan belajar siswa dari kondisi awal, siklus I,
dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 23. Hasil Peningkatan Keaktifan Siswa
Peubah Kondisi Awal Akhir Siklus I Akhir Siklus II
Keaktifan 24,6% 36,8% 54,06%
Dengan demikian, dapat disimpulkan sesuai dengan hipotesis bahwa
penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan siswa.
2. Prestasi Belajar Siswa
a. Siklus I
Hasil prestasi belajar pada siklus I menunjukkan bahwa jumlah siswa
yang mencapai KKM adalah 15 siswa dari 20 siswa. Dan jumlah siswa yang
belum mencapai KKM adalah 5 siswa dari 20 siswa. Sehingga jumlah siswa
yang mencapai KKM dihitung dalam persen adalah 75%. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pelaksanaan pada siklus I telah memenuhi indikator
keberhasilan yang direncanakan oleh peneliti yaitu sebesar 70% dari seluruh
jumlah siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Pencapaian ketuntasan KKM siswa pada siklus I dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 24. Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus I
No. Nama Siswa Nilai KKM Keterangan
1. MFW 80 60 Tercapai
2. DAN 80 60 Tercapai
3. VDP 50 60 Tidak tercapai
4. POL 95 60 Tercapai
5. DPSW 85 60 Tercapai
6. JZN 55 60 Tidak tercapai
7. N 85 60 Tercapai
8. NPK 55 60 Tidak tercapai
9. RAS 70 60 Tercapai
10. MH 55 60 Tidak tercapai
11. RP 90 60 Tercapai
12. TWP 65 60 Tercapai
13. IYF 80 60 Tercapai
14. DCG 65 60 Tercapai
15. ZH 55 60 Tidak tercapai
16. SN 95 60 Tercapai
17. MFA 80 60 Tercapai
18. FVS 75 60 Tercapai
19. KZ 95 60 Tercapai
20. MFW 70 60 Tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Perbandingan persentase jumlah siswa yang tercapai KKM dengan
yang tidak tercapai KKM dapat dilihar dalam grafik di bawah ini:
Gambar 4. Grafik Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus I
Meskipun dalam persentasenya siklus I mengalami keberhasilan
namun dalam prosesnya masih banyak mengalami kekurangan dan perlu
diperbaiki dan berikutnya diharapkan memperoleh hasil yang lebih baik
lagi. Kekurangan itu antara lain dalam kegiatan pembelajaran ada
beberapa siswa yang membuat gaduh di dalam kelas. Selain itu saat
kegiatan diskusi kelompok ada siswa yang masih mementingkan dirinya
sendiri karena belum terbiasa bekerja dalam kelompok. Mereka lebih suka
mengerjakan tugas dengan teman yang disukai saja atau kelompok yang
homogen sedangkan pada kenyataannya guru merancang kegiatan untuk
berkelompok secara heterogen.
Grafik Ketuntasan KKM Siklus I
Tercapai KKM
Tidak tercapai KKM
Tidak
tercapai
KKM
25% (5
siswa)
Tercapai
KKM
75% (15
siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Dalam hal ini masih diperlukan tindakan lebih lanjut untuk
memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar yang kurang baik dan perlu
adanya peningkatan prestasi belajar meskipun hasil prestasi belajar yang
diperoleh telah memenuhi indikator keberhasilan.
b. Siklus II
Siklus I memerlukan beberapa perbaikan untuk mengurangi terjadinya
kekurangan selama proses belajar mengajar berlangsung. Berdasarkan
kekurangan yang terjadi pada siklus I, maka peneliti melakukan upaya-
upaya lain dalam pelaksanaan siklus II. Beberapa upaya-upaya yang
dilakukan oleh peneliti dalam pelaksanaan siklus II adalah guru
memberikan penjelasan yang lebih lengkap kepada siswa mengenai tugas
yang akan dikerjakan baik secara kelompok maupun individu, agar setiap
siswa lebih memahami kegiatan atau tugas yang akan dilakukan dan tidak
banyak bertanya mengenai kegiatan atau tugas tersebut. Selain itu guru
juga harus lebih mengkondisikan siswa saat proses berlangsung terutama
saat ada kegiatan berkelompok yang sifatnya heterogen agar setiap siswa
mampu menghargai teman lain walaupun tidak sependapat dengan dirinya
masing-masing.
Pada siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 18 siswa
dari 20 siswa. Dan jumlah siswa yang belum mencapai KKM ada 2 orang
dari 20 siswa. Sehingga jumlah siswa yang mencapai KKM dalam persen
adalah sebesar 90% dan jumlah siswa yang tidak mencapai KKM dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
persen adalah sebesar 10%. Berikut ini nilai prestasi belajar siswa yang
sudah mencapai KKM dan yang belum mencapai KKM:
Tabel 25. Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus II
No. Nama Siswa Nilai KKM Keterangan
1. MFW 85 60 Tercapai
2. DAN 75 60 Tercapai
3. VDP 55 60 Tidak tercapai
4. POL 95 60 Tercapai
5. DPSW 90 60 Tercapai
6. JZN 70 60 Tercapai
7. N 90 60 Tercapai
8. NPK 55 60 Tidak tercapai
9. RAS 60 60 Tercapai
10. MH 80 60 Tercapai
11. RP 95 60 Tercapai
12. TWP 60 60 Tercapai
13. IYF 70 60 Tercapai
14. DCG 70 60 Tercapai
15. ZH 75 60 Tercapai
16. SN 95 60 Tercapai
17. MFA 90 60 Tercapai
18. FVS 65 60 Tercapai
19. KZ 80 60 Tercapai
20. MFW 70 60 Tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Perbandingan persentase jumlah siswa yang tercapai KKM dengan
yang tidak tercapai KKM dapat dilihat dalam grafik di bawah ini:
Gambar 5. Grafik Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus II
Hasil perhitungan prestasi belajar pada siklus II adalah meningkat
sebesar 15% menjadi 90%. Secara umum selama proses belajar mengajar
siswa mampu mengikuti semua kegiatan dengan baik pada siklus II.
Mereka sudah memahami bagaimana berkelompok secara heterogen.
Grafik Ketuntasan KKM Siklus II
Tercapai KKM
Tidak tercapai KKM
Tidak
tercapai
KKM
10% (2
siswa)
Tercapai
KKM
90% (18
siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Berikut ini tabel peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal
hingga akhir siklus II:
Tabel 26. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Peubah Kriteria
Keberhasilan
Kon-
disi
Awal
Siklus I Siklus II
Tar-
get
Capaian Tar-
get
Capaian
Prestasi
Belajar
Siswa
1.Rata-rata
nilai ulangan
2.Persentase
jumlah siswa
yang
mencapai
KKM
60,35
35,25%
70
70%
71,62
75%
75
80%
78,06
90%
Dari tabel di atas dapat dilihat pencapaian nilai setiap siklus. Dari
hasil di atas dapat disimpulkan bahwa:
a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan prestasi belajar
siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata prestasi siswa. Pada kondisi
awal rata-rata prestasi belajar siswa 60,35. Setelah diberi tindakan
dengan menggunakan media gambar pada siklus I rata-rata menjadi
71,62 dan pada siklus ke II diperoleh rata-rata 78,06.
b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I siswa yang lulus
KKM adalah 75%. Sedangkan, pada siklus II siswa yang lulus KKM
adalah 90%.
c. Media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
d. Penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus III karena target rata-
rata sudah tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan
pada siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan semester genap tahun
pelajaran 2012/2013, dapat disimpulkan:
1. Penerapan media gambar dalam upaya meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan ditempuh
dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Pada siklus I siswa diminta
untuk memperhatikan penjelasan guru materi Badan Penyelidik Usaha-
usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dengan menggunakan
media gambar di depan kelas. Kegiatan ini bertujuan agar siswa tertarik
untuk mempelajari materi dengan menggunakan media gambar. Pada
kegiatan refleksi ditemukan bahwa sebagain besar siswa terlihat antusias
dan aktif di dalam kelas. Berdasarkan refleksi tersebut maka diadakan
perencanaan siklus II. Pada siklus II guru mengajarkan materi Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan menggunakan media
gambar di depan kelas. Siswa diminta memperhatikan penjelasan guru
dengan acuan media gambar yang sudah diberikan. Pada pertemuan di
siklus II ini, siswa sudah terlibat lebih antusias dan aktif dibandingkan
dengan siklus I. Siswa lebih banyak bertanya dan menyampaikan pendapat
dalam kegiatan diskusi. Penggunaan media gambar sangat membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
siswa dalam memahami materi pelajaran. Media gambar membuat siswa
memperhatikan guru ketika menjelaskan dan membuat siswa banyak
bertanya. Sehingga media gambar membuat siswa menjadi aktif di kelas.
Setelah itu dilakukan kegiatan refleksi pada siklus II, guru hendaknya
memberikan perhatian khusus pada siswa yang belum paham mengenai
materi yang sedang dibahas. Dalam kegiatan penelitian ini, diperoleh hasil
bahwa keaktifan dan prestasi belajar siswa meningkat setelah memperoleh
tindakan.
2. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar IPS
siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan. Hal ini dapat dilihat pada
hasil pengamatan keaktifan yang telah diperoleh. Pada kondisi awal
diperoleh persentase rata-rata keaktifan siswa adalah 24,6%. Setelah
dikenai tindakan menggunakan media gambar pada siklus I, persentase
rata-rata keaktifan siswa mengalami peningkatan. Persentase rata-rata
keaktifan siswa menjadi 36,8%. Peningkatan persentase rata-rata keaktifan
dari kondisi awal ke siklus I meningkat sebesar 12,2%. Dilanjutkan
dengan siklus II, menggunakan media gambar yang semakin baik.
Persentase rata-rata keaktifan siswa menjadi 54,06%. Peningkatan
persentase rata-rata keaktifan dari kondisi siklus I ke siklus II meningkat
sebesar 17,26%.
3. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa
kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan. Hal ini dapat dilihat pada hasil
prestasi belajar siswa yang telah diperoleh selama kegiatan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Pada kondisi awal, Rata-rata nilai siswa kelas V sebesar 60,35 dengan
persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 35,25%. Setelah dikenai
tindakan menggunakan media gambar pada siklus I, rata-rata nilai dan
persentase siswa yang memenuhi KKM mengalami peningkatan. Rata-rata
nilai siswa kelas V tahun pelajaran 2012/2013 meningkat menjadi 71,62
dan persentase siswa yang memenuhi KKM menjadi 75%. Peningkatan
rata-rata nilai siswa dari kondisi awal ke siklus I meningkat sebesar 11,27,
sedangkan persentase siswa yang memenuhi KKM meningkat 42,75%.
Dilanjutkan dengan siklus II, menggunakan media gambar yang semakin
baik dapat meningkatkan nilai rata-rata siswa menjadi 78,06. Sedangkan,
persentase siswa yang memenuhi KKM meningkat menjadi 90%.
Peningkatan rata-rata nilai siswa dari siklus I ke siklus II meningkat
sebesar 6,44. Sedangkan persentase siswa yang memenuhi KKM
meningkat 15%.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
prosedur penyusunan. Namun, peneliti menyadari adanya keterbatasan
dalam penelitian, adapun keterbatasan penelitian yang dilakukan sebagai
berikut:
1. Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru. Hal tersebut dapat
berpengaruh terhadap hasil penelitian khususnya kualitas proses
pembelajaran berupa keaktifan siswa. Peneliti tidak mengetahui
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tersebut benar-benar murni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
karena proses pembelajaran yang disajikan oleh peneliti atau karena
peneliti bertindak sebagai guru baru di kelas, sehingga ketertarikan dan
keaktifan siswa meningkat.
2. Pemahaman peneliti tentang validitas yang masih kurang. Data
penelitian yang berbentuk soal tes objektif seharusnya diuji dengan
menngunakan uji korelasi point-biserial. Karena keterbatasan peneliti,
peneliti menggunakan korelasi product-moment.
3. Tidak dilakukan uji validitas empiris untuk soal evaluasi. Hal ini
disebabkan peneliti sulit untuk menemukan SD yang setara dengan SD
yang diteliti, terutama SD yang sudah mengajarkan KD tersebut.
Peneliti juga menemui kesulitan apabila meminta siswa kelas VI untuk
mengerjakan soal evaluasi, dikarenakan kelas VI cukup sibuk dengan
kegiatan dan persiapan ujian.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyampaikan beberapa saran
adalah sebagi berikut:
1. Kegiatan pembelajaran menggunakan media gambar memerlukan
persiapan yang cukup banyak, sehingga guru harus benar-benar
mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan pada setiap
kegiatan.
2. Pada materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia, diharapkan
guru menggunakan penjelasan yang kontekstual dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga siswa mudah memahami materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
3. Guru dapat menggunakan strategi-strategi dalam proses belajar
mengajar untuk meningkatkan keaktifan siswa selama proses belajar,
seperti menggunakan media yang menarik dan melakukan permainan.
4. Guru sebaiknya tetap memperhatikan jalannya diskusi kelompok dan
memberikan bimbingan individu kepada siswa yang belum paham
dengan materi yang sedang dibahas.
5. Kegiatan refleksi pada setiap akhir pembelajaran sangat penting untuk
dilaksanakan. Melalui refleksi dapat diketahui kekurangan maupun
kelebihan dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan dan dapat
merencanakan kegiatan pembelajaran yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Abu. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
Arifin, Zainal. 1988. Evaluasi Instruksional. Bandung: CV Remadja Karya
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: PT Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Azwar, Saifuddin. 1996. Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Feka, Patrisia. 2008. Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran IPS dengan
Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Kanisius
Kotabaru Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma
Gora, Winastwan. 2009. Pakematik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Hamalik, Qoemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara
Joni, Raka. 1984. Cara Belajar Siswa Aktif: Implikasinya Terhadap Sistem
Penyampaian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jendral Pendidikan Proyek Pengembangan Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Kusumah, Wijaya. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Indeks
Kustandi, Cecep. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai
Pustaka
Rosyada, Dede. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press
Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses belajar mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Sudirman, dkk. 1987. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Karya CV
Surjadi. 2012. Membuat Siswa Aktif Belajar. Bandung: CV. Munandar Maju
Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher
Supriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Suwandi, Sarwiji. 2011. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) & Penulisan Karya
Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka
Suradisastra, Djojo, dkk. 1991. Pendidikan IPS 3. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
Surjadi. 2012. Membuat Siswa Aktif Belajar. Bandung: CV. Mandar Maju
Suyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suranti. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan,Departemen
Pendidikan Nasional
Thayeb, dkk. 2012. IPS Terpadu untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Erlangga
Utami, Cicilia. 2007. Peningkatan Keaktifan Siswa Kelas IVA Dalam
Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Jigsaw di SD Negeri Ringinanom 2 Kecamatan
Tempuran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran-lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
SILABUS
Nama Sekolah : SD Negeri 1 Taji Prambanan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester : V/ 2
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan
Indonesia.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/ Alat/
Bahan Jenis Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
2.2 Menghargai
jasa dan
peranan
tokoh
perjuangan
dalam
mempersiap-
kan
kemerdeka-
an Indonesia
Perjuangan
Mencapai
Kemerdeka-
an
Indonesia.
Melalui diskusi
siswa dapat
menjelaskan
peristiwa
Rengasdeng-
klok, Detik-detik
Proklamasi,
Perumusan Dasar
Negara dan
tokoh-tokoh
Kognitif
Mengidentifikasi
peristiwa penting
menjelang
proklamasi
Menjelaskan tokoh-
tokoh yang berperan
dalam Perumusan
Dasar Negara.
Tes dan
Nontest
Pilihan
Ganda
Tanggal 6
Agustus
1945, kota
Hiroshima
di Jepang
dijatuhi
bom oleh
....
a. Belanda
b. Amerika
c. Sekutu
d. Inggris
8 x 35
menit (8
JP) (4 x
pertemu-
an)
- Suranti.
2009. Ilmu
Pengetahu-an
Sosial.
Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departe-men
Pendidikan
Nasional
Lampiran 1
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
dalam
Perumusan Dasar
Negara
Melalui diskusi
siswa dapat
menjelaskan
sidang PPKI
pertama, sidang
PPKI kedua,
sidang PPKI
ketiga dan tokoh-
tokoh dalam
Usaha Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia.
Afektif
Bekerjasama dalam
kelompok untuk
menemukan
peristiwa penting
menjelang
proklamasi
Psikomotorik
Mempresentasikan
hasil diskusi
mengenai peristiwa
penting menjelang
proklamasi
Kognitif
Mengidentifikasi
pembentukan alat
kelengkapan
negara.
Menjelaskan
tokoh-tokoh dalam
- Thayeb,
dkk. 2012.
IPS Terpadu
untuk SD/MI
Kelas V.
Jakarta:
Erlangga
- Gambar-
gambar tokoh
dan peristiwa
dalam
mempersi-
apkan
Kemerdeka-an
Indonesia
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Usaha Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia
Afektif
Bekerjasama
dalam kelompok
untuk
mengidentifikasi
pembentukan alat
kelengkapan
negara dan tokoh-
tokoh dalam
Usaha Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia.
Psikomotorik
Mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok
mengenai
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
pembentukan alat
kelengkapan
negara dan tokoh-
tokoh dalam
Usaha Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia.
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Taji Prambanan.
Mara Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/ 2
Pertemuan Ke : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (4 JP) (2 x pertemuan)
I. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan.
II. Kompetensi Dasar
2.2. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia.
III. Indikator
Kognitif
Mengidentifikasi peristiwa penting menjelang proklamasi
Menjelaskan tokoh-tokoh yang berperan dalam Perumusan Dasar Negara.
Afektif
Bekerjasama dalam kelompok untuk menemukan peristiwa penting menjelang
proklamasi
Psikomotorik
Mempresentasikan hasil diskusi mengenai peristiwa penting menjelang proklamasi
IV. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
Siswa dapat mengidentifikasi peristiwa Rengasdengklok
Siswa dapat mengidentifikasi peristiwa dalam Detik-detik Proklamasi
Lampiran 2.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Siswa dapat mengidentifikasi peristiwa dalam Perumusan Dasar Negara
Siswa dapat menjelaskan tokoh-tokoh yang berperan dalam Perumusan Dasar
Negara.
Afektif
Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok untuk menjelaskan peristiwa
Rengasdengklok, detik-detik Proklamasi, Perumusan Dasar Negara dan tokoh-
tokoh yang berperan dalam Perumusan Dasar Negara.
Psikomotorik
Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi mengenai peristiwa Rengasdengklok,
detik-detik Proklamasi, Perumusan Dasar Negara dan tokoh-tokoh yang berperan
dalam Perumusan Dasar Negara.
V. Materi Pokok Pembelajaran
“Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)”
VI. Pendekatan dan Metode
Pendekatan : CTL (Contextual Teaching and Learning)
Metode : Demonstrasi, ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi
kelompok, presentasi
VII. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
a) Kegiatan Awal (5 menit)
Salam Pembuka
Presensi
Apersepsi/Motivasi: Menyanyikan lagu “Hari Merdeka”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b) Kegiatan Inti
Eksplorasi: (30 menit)
Guru menjelaskan beberapa gambar mengenai peristiwa Rengasdengklok, detik-
detik Proklamasi, Perumusan Dasar Negara dan tokoh-tokoh menjelang
proklamasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Siswa mengamati dan memahami penjelasan guru dengan memperhatikan
gambar mengenai peristiwa Rengasdengklok, detik-detik Proklamasi, Perumusan
Dasar Negara dan tokoh-tokoh menjelang proklamasi.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan berdiskusi mengenai peristiwa
Rengasdengklok, detik-detik Proklamasi, Perumusan Dasar Negara dan tokoh-
tokoh menjelang proklamasi.
Elaborasi: (20 menit)
Hasil diskusi tersebut dipresentasikan di depan kelas, siswa/ kelompok lain dapat
memberikan tanggapan dari presentasi tersebut.
Guru memberikan masukan jika masih ada pekerjaan siswa yang kurang sesuai.
Konfirmasi: (10 menit)
Guru mengadakan tanya jawab mengenai apa yang telah dibahas untuk
memberikan penegasan.
Guru dan siswa membuat kesimpulan pembelajaran.
c) Kegiatan Akhir (5 menit)
Refeksi pembelajaran, apakah siswa dapat menerima pelajaran hari ini dengan
baik, bagaimana perasaannya saat proses pelajaran berlangsung, dan penguatan
konsep materi agar materi yang dipelajari dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Doa Penutup
Salam Penutup
Pertemuan 2
a) Kegiatan Awal (15 menit)
Salam Pembuka
Presensi
Apersepsi: Mengulas materi sebelumnya dan tanya jawab bila ada yang belum
dimengerti.
b) Kegiatan Inti (50 menit)
Siswa mengerjakan soal evaluasi Siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
c) Kegiatan Akhir (5 menit)
Siswa mengumpulkan lembar jawab dan soal ke depan kelas.
VIII. Sumber Belajar
a. Suranti. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
b. Thayeb, dkk. 2012. IPS Terpadu untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Erlangga
c. Gambar-gambar tokoh-tokoh dan peristiwa-peristiwa penting menjelang proklamasi.
IX. Penilaian
a. Jenis Penilaian
Tertulis
Nontest : Observasi
b. Bentuk Penilaian
Pilihan ganda
Rubrik Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Taji Prambanan.
Mara Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/ 2
Pertemuan Ke : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (4 JP) (2 x pertemuan)
I. Indikator
Kognitif
Mengidentifikasi peristiwa penting menjelang proklamasi
Menjelaskan tokoh-tokoh yang berperan dalam Perumusan Dasar Negara.
Afektif
Bekerjasama dalam kelompok untuk menemukan peristiwa penting menjelang
proklamasi
Psikomotorik
Mempresentasikan hasil diskusi mengenai peristiwa penting menjelang proklamasi
II. Petunjuk ( untuk siswa )
Kerjakan Sesuai Petunjuk Soal !
III. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Belajar 1
Dikusikanlah dengan teman kelompokmu! Peristiwa apa yang muncul menjelang
detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan melihat gambar.
Lampiran 2.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No Peristiwa Waktu Tempat Keterangan
1.
2.
3.
4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
5.
b. Kegiatan Belajar 2
Sebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam Perumusan Dasar Negara dan
Jelaskan apa peranannya!
No Nama Tokoh Peranan
1.
2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Taji Prambanan.
Mara Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/ 2
Pertemuan Ke : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (4 JP) (2 x pertemuan)
I. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan.
II. Kompetensi Dasar
2.2. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia.
III. Indikator
Kognitif
Mengidentifikasi pembentukan alat kelengkapan negara.
Menjelaskan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Afektif
Bekerjasama dalam kelompok untuk mengidentifikasi pembentukan alat
kelengkapan negara dan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia.
Psikomotorik
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai pembentukan alat kelengkapan
negara dan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Lampiran 2.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
IV. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
Siswa dapat mengidentifikasi sidang PPKI pertama
Siswa dapat mengidentifikasi sidang PPKI kedua
Siswa dapat mengidentifikasi sidang PPKI ketiga
Siswa dapat menjelaskan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia
Afektif
Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok untuk mengidentifikasi sidang PPKI
pertama, sidang PPKI kedua, sidang PPKI ketiga, dan tokoh-tokoh dalam Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia..
Psikomotorik
Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok sidang PPKI pertama, sidang
PPKI kedua, sidang PPKI ketiga, dan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia.
V. Materi Pokok Pembelajaran
“Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)”
VI. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
a) Kegiatan Awal (5 menit)
Salam Pembuka
Presensi
Apersepsi: Guru mengingatkan materi yang sudah dibahas pada pertemuan siklus
I dengan melakukan tanya jawab mengenai materi sebelumnya.
b) Kegiatan Inti
Eksplorasi: (30 menit)
Guru menjelaskan gambar mengenai sidang PPKI pertama, sidang PPKI kedua,
sidang PPKI ketiga dan tokoh-tokoh yang berperan dalam peristiwa tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Siswa mengamati dan memahami penjelasan guru dengan memperhatikan
gambar mengenai sidang PPKI pertama, sidang PPKI kedua, sidang PPKI ketiga
dan tokoh-tokoh yang berperan dalam peristiwa tersebut.
Guru memberikan kuis tebak gambar untuk dijawab semua siswa
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan berdiskusi mengenai peristiwa
dalam penyusunan alat kelengkapan negara dan tokoh-tokoh yang berperan
dalam peristiwa tersebut dengan media gambar yang telah disediakan.
Elaborasi: (20 menit)
Hasil diskusi tersebut dipresentasikan di depan kelas, siswa/ kelompok lain dapat
memberikan tanggapan dari presentasi tersebut.
Guru memberikan masukan jika masih ada pekerjaan siswa yang kurang sesuai.
Konfirmasi: (10 menit)
Guru mengadakan tanya jawab mengenai apa yang telah dibahas untuk
memberikan penegasan.
Guru dan siswa membuat kesimpulan pembelajaran.
c) Kegiatan Akhir (5 menit)
Refeksi pembelajaran, apakah siswa dapat menerima pelajaran hari ini dengan
baik, bagaimana perasaannya saat proses pelajaran berlangsung, dan penguatan
konsep materi agar materi yang dipelajari dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Doa Penutup
Salam Penutup
Pertemuan 2
a) Kegiatan Awal (15 menit)
Salam Pembuka
Presensi
Apersepsi: Mengulas materi sebelumnya dan tanya jawab bila ada yang belum
dimengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
b) Kegiatan Inti (50 menit)
Siswa mengerjakan soal evaluasi Siklus II.
c) Kegiatan Akhir (5 menit)
Siswa mengumpulkan lembar jawab dan soal ke depan kelas.
X. Sumber Belajar
a. Suranti. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
b. Thayeb, dkk. 2012. IPS Terpadu untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Erlangga
c. Gambar-gambar tokoh-tokoh dan peristiwa-peristiwa penting menjelang proklamasi.
XI. Penilaian
a. Jenis Penilaian
Tertulis
Nontest : Observasi
b. Bentuk Penilaian
Pilihan ganda
Rubrik Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Taji Prambanan.
Mara Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/ 2
Pertemuan Ke : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (4 JP) (2 x pertemuan)
I. Indikator
Kognitif
Mengidentifikasi pembentukan alat kelengkapan negara.
Menjelaskan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Afektif
Bekerjasama dalam kelompok untuk mengidentifikasi pembentukan alat
kelengkapan negara dan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia..
Psikomotorik
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai pembentukan alat kelengkapan
negara dan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
II. Petunjuk ( untuk siswa )
Kerjakan Sesuai Petunjuk Soal !
III. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Belajar 1
Dikusikanlah dengan teman kelompokmu! Tulislah tahapan sidang PPKI dan
isinya.
Lampiran 2.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
No Sidang Waktu Keputusan sidang
1. PPKI pertama
2. PPKI kedua
3. PPKI ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
b. Kegiatan Belajar 2
Sebutkan dan jelaskan tokoh-tokoh dalam usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia.
No Nama Tokoh Peranan
1.
……………….
2.
…………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
3.
……………………
4.
…………………
5.
..…………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
6.
…………………..
7.
………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
DAFTAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TAJI PRAMBANAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
NO NOMOR INDUK NAMA SISWA
1 3469 AUSTIN ERY NUGROHO
2 3472 MUHAMMAD FADLY .W
3 3474 DIAN AGIK NUGROHO
4 3788 VIKA DIYAH PUSPITA
5 3490 PENTA OKTAVIAN LAVIDA
6 3492 DESTA PUTRI SURYA .W
7 3493 JIHAN ZULVA NADA
8 3494 NURYANI
9 3495 NOLA PUTRI KOVA
10 3496 RIFKI ANDRYAN SAH
11 3497 MUHAMMAD HARIYANTO .D
12 3498 RUDI PURNOMO
13 3500 TRI WAHYU PRASETYO
14 3501 ILIYAS YUSUF FERDIANTORO
15 3502 DUAN CINDRA GUSTAPA
16 3503 ZAURA HABIBA
17 3504 SITI NURHANISA
18 3527 MUHAMMAD FAIZ AZZIZE
19 3528 FATYA VIRNANDA SASETYA
20 3554 KHOIRUS ZUHER
Lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Soal Evaluasi Siklus I
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang paling benar!
1. BPUPKI didirikan dengan tujuan . . .
a. memperkuat pertahanan Jepang
b. merumuskan dasar negara
c. mengumpulkan hasil bumi Indonesia
d. memperbaiki perekonomian Indonesia
2. Para pemuda membawa Soekarno dan Mohammad Hatta ke
Rengasdengklok, dengan tujuan . . .
a. mempersiapkan pertahanan menghadapi Sekutu
b. menyusun naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
c. menyusun rencana untuk melucuti senjata Jepang
d. menjauhi semua pengaruh Jepang
3. Penyusunan naskah proklamasi dilakukan di rumah Laksamana
Tadashi Maeda yang terletak di . . .
a. Jl. Imam Bonjol 1 Jakarta
b. Jl. Imam Bonjol 11 Jakarta
c. Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta
d. Jl. Pegangsaan Timur 65 Jakarta
4. (1) Kebangsaan
(2) Perikemanusiaan
(3) Periketuhanan YME
(4) Mufakat atau Demokrasi
(5) Kesejahteraan Sosial
Kelima rumusan dasar negara di atas dikemukakan oleh ….
a. Muhammad Yamin
b. Prof. Dr. Supomo
c. Radjiman Widyodiningrat
d. Soekarno
5. BPUPKI dibubarkan pada tanggal ….
a. 22 Mei 1945 c. 18 Mei 1945
b. 27 Juni 1945 d. 7 Agustus 1945
6. Tokoh yang mengibarkan bendera Merah Putih saat pembacaan
Proklamasi Kemerdekaan RI adalah ….
a. Chaerul Shaleh dan Sukarni
b. Sayuti Melik dan Suhud
c. Chaerul Shaleh dan Yusuf Karto
d. Latief Hendraningrat dan Suhud
7. Pada awal kemerdekaan RI, jumlah provinsi kita adalah ….
a. 8 c. 15
b. 26 d. 27
8. Badan Keamanan Rakyat dibentuk pada tanggal 22 Agustus 1945,
dengan tujuan ….
a. Menghadapi kedatangan Sekutu
b. Menjaga keselamatan presiden
c. Menjaga keamanan negara
d. Merampas senjata Jepang
9. Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal ....
a. 14 Agustus 1945 c. 16 Agustus 1945
b. 15 Agustus 1945 d. 17 Agustus 1945
10. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ditandatangani oleh Soekarno–
Hatta atas nama ....
a. rakyat Indonesia
b. bangsa Indonesia
c. negara Indonesia
d. pemimpin Indonesia
Lampiran 4.1
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
11. Dalam sejarah berdirinya, BPUPKI mengalami masa persidangan
sebanyak ....
a. 1 kali c. 3 kali
b. 2 kali d. 4 kali
12. Untuk menghindari pengaruh Jepang, Bung Karno dan Bung Hatta
tanggal 16 Agustus 1945 diungsikan ke ....
a. Saigon
b. Rengasdengklok
c. Kalijati
d. Bandung
13. Panitia Kecil pada tanggal 22 Juni 1945 menghasilkan .....
a. Piagam Jogja
b. Piagam Jakarta
c. Piagam Semarang
d. Piagam Bangkok
14. Organisasi yang kali pertama dibentuk untuk mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia adalah ....
a. PPKI
b. GAPPI
c. BPUPKI
d. KNIP
15. Ketua BPUPKI ialah ....
a. Drs. Moh. Hatta
b. Ir. Soekarno
c. Dr. Radjiman Wedyodiningrat
d. Raden Panji Suroso
16. Pada tanggal 15 Agustus 1945 para pemuda mengadakan
pertemuan yang menghasilkan keputusan proklamasi kemerdekaan
Indonesia harus secepatnya diumumkan. Pertemuan ini
dilaksanakan di . . .
a. Pegangsaan Barat 17 Jakarta
b. Pegangsaan Timur 17 Jakarta
c. Pegangsaan Utara 17 Jakarta
d. Pegangsaan Selatan 17 Jakarta
17. Ir. Soekarno menyampaikan rumusan dasar negara dalam sidang
BPUPKI pada tanggal . . .
a. 1 Juni
b. 1 Juli
c. 11 Juni
d. 11 Juli
18. Tokoh disamping mengemukakan rumusan
dasar negara dalam sidang BPUPKI tanggal
31 Mei 1945 yaitu . . .
a. Ir. Soekarno
b. Mr. Muhammad Yamin
c. Muhammad Hatta
d. Prof. Dr. Supomo
19. Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia disiarkan melalui radio .
. .
a. RRI
b. Domei
c. Suara Rakyat
d. Seputar Indonesia
20. Dokuritsu Zumbi Coosakai adalah nama Jepang untuk . . .
a. BPUPKI
b. PPKI
c. Panitia kecil
d. Panitia sembilan
***Selamat Mengerjakan***
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Soal Evaluasi Siklus II
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang paling benar!
1. Dalam organisasi PPKI, Drs. Moh. Hatta berkedudukan sebagai . . .
a. Bendahara
b. Ketua
c. Wakil Ketua
d. Anggota
2. Dalam hasil sidang PPKI kedua, wilayah NKRI dibagi menjadi
delapan propinsi dengan dua daerah istimewa, yaitu . . .
a. Jogjakarta dan Aceh
b. Jogjakarta dan Surakarta
c. Surakarta dan Aceh
d. Aceh dan Borneo
3. Kota Hiroshima dijatuhi bom oleh Amerika Serikat, pada tanggal . .
.
a. 6 Agustus 1945
b. 12 Agustus 1945
c. 9 Agustus 1945
d. 14 Agustus 1945
4. Setiap tanggal 5 Oktober diperingati sebagai . . .
a. Hari ABRI c. Hari Polisi
b. Hari TNI d. Hari Pahlawan
5. Sidang PPKI Ketiga pada tanggal 22 Agustus 1945 menghasilkan
keputusan untuk membentuk sebuah badan atau organisasi yang
bertugas menjaga keamanan negara yaitu . . .
a. TKR c. BKR
b. TNI d. MPR
6. Chaerul Saleh, Suharni, Latief Hendraningrat, dan Sayuti Melik.
Tokoh tersebut aktif dalam . . .
a. Mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
b. Merebut kemerdekaan Indonesia
c. Mempertahankan kemerdekaan Indonesia
d. Menjaga kemerdekaan Indonesia
7. Penjahit bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17
Agustus 1945 adalah . . .
a. Ibu Kartini
b. Ibu Fatmawati
c. Mohammad Hatta
d. Ir. Soekarno
8. Pengibar bendera Merah Putih pada tanggal 17 Agustus 1945
adalah . . .
a. Sayuti Melik dan Latif Hendraningrat
b. Mohammad Hatta dan Ir. Soekarno
c. Latief Hendraningrat dan Suhud
d. Sayuti Melik dan Suhud
9. Pengetik naskah proklamasi disamping
adalah . . .
a. Sayuti Melik
b. Suhud
c. Latif Hendraningrat
d. Ir. Soekarno
10. Sidang PPKI Pertama pada tanggal 18 Agustus 1945 menghasilkan
tiga keputusan penting, salah satunya adalah . . .
a. Menetapkan dan mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945
sebagai undang-undang dasar negara.
b. Memilih Drs. Mohammad Hatta sebagai presiden dan Ir.
Soekarno sebagai wakil presiden.
Lampiran 4.2
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
c. Wilayah NKRI dibagi menjadi delapan provinsi yang dipimpin
seorang gubernur.
d. Presiden membentuk 12 kementerian departemen dan satu
menteri negara.
11. Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan wujud nyata dari . . .
a. Hadiah Jepang
b. Penghargaan Sekutu
c. Perjuangan bangsa Indonesia
d. Permintaan Belanda
12. Bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia adalah . . .
a. Sayuti Melik dan Latif Hendraningrat
b. Mohammad Hatta dan Ir. Soekarno
c. Latief Hendraningrat dan Suhud
d. Sayuti Melik dan Suhud
13. BKR mengalami perubahan nama pertama kali yaitu diubah
menjadi . . .
a. TRI c. ABRI
b. TNI d. TKR
14. Sidang PPKI Kedua pada 19 Agustus 1945 wilayah NKRI dibagi
menjadi . . .
a. 6 provinsi
b. 7 provinsi
c. 8 provinsi
d. 9 provinsi
15. Perubahan nama BKR menjadi TKR terjadi pada . . .
a. 1 Oktober1945
b. 3 Oktober1945
c. 5 Oktober1945
d. 6 Oktober1945
16. Pembagian daerah RI menjadi delapan provinsi adalah salah satu
keputusan sidang PPKI pada . . .
a. 18 Agustus 1945
b. 19 Agustus 1945
c. 21 Agustus 1945
d. 22 Agustus 1945
17. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
kemerdekaan merupakan tugas dari . . .
a. BPUPKI
b. KNIP
c. PPKI
d. PNI
18. Dalam hasil sidang PPKI yang pertama, presiden dibantu oleh . . .
a. Wakil residen
b. MPR
c. KNIP
d. DPR
19. Salah satu cara menghargai jasa para pahlawan kemerdekaan
proklamasi kemerdekaan adalah . . .
a. Memakai pakaian laskar pejuang setiap hari kesekolah
b. Ikut mengheningkan cipta tiap upacara bendera
c. Menghafal teks proklamasi diluar kepala
d. Membawa foto pahlawan setiap hari
20. Piagam Jakarta merupakan hasil Panitia Sembilan yang ditetapkan
pada tanggal . . .
a. 22 Juni 1945
b. 24 Juni 1945
c. 22 Juli 1945
d. 24 Juli 1945
***Selamat Mengerjakan***
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I
1. B
2. D
3. A
4. D
5. D
6. D
7. A
8. C
9. A
10. B
11. B
12. B
13. B
14. C
15. C
16. B
17. A
18. D
19. B
20. A
Lampiran 4.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II
1. B
2. B
3. A
4. A
5. C
6. A
7. B
8. C
9. A
10. A
11. C
12. B
13. D
14. C
15. C
16. B
17. C
18. C
19. B
20. A
Lampiran 4.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
BAHAN AJAR SIKLUS I
A. Perjuangan Mencapai Kemerdekaan Indonesia
Kamu sudah mempelajari perjalanan bangsa Indonesia dalam memperoleh
kemerdekaan. Banyak pengorbanan demi mengusir penjajah, baik harta, tenaga,
dan nyawa. Namun demikian, bangsa-bangsa yang ingin berkuasa di Indonesia
tetap datang silih berganti.
Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun, kemudia kekuasaan pun
beralih ke tangan Jepang. Bangsa Jepang dianggap sebagai saudara tua oleh
bangsa Indonesia. Namun ternyata Jepang lebih kejam dari Belanda. Untuk
menarik simpati rakyat Indonesia, Jepang berjanji akan memberikan
kemerdekaan. Pengumuman itu disampaikan oleh PM Kaiso. Sebagai
perwujudannya, 1 Maret 1945 Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Cosakai). BPUPKI yang
diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat bertugas merumuskan dasar negara
dan rancangan undang-undang dasar. Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI
dibubarkan. BPUPKI digantikan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai yang diketuai oleh Ir. Soekarno.
Tanggal 9 Agustus 1945 para pemimpin bangsa Indonesia diundang oleh
Jenderal Terauchi ke Dalat, Vietnam. Tujuannya mempersiapkan penyerahan
kemerdekaan Indonesia. Wakil Indonesia antara lain Ir. Soekarno, Drs.
Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Widyodiningrat. Pihak Jepang diwakili
Jenderal Terauchi sebagai panglima tertinggi tentara Jepang di seluruh Asia
Tenggara.
Lampiran 5.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Dibalik niat baiknya, tarnyata Jepang merahasiakan kekalahannya dari
Sekutu. Kota Hiroshima di bom atom Sekutu pada tanggal 6 Agustus 1945,
sedangkan Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945. Jepang mengakui kekalahannya dari
Sekutu tanggal 14 Agustus 1945.
Berita kekalahan ini dirahasiakan dari rakyat Indonesia. Bahkan radio-radio
disegel oleh pemerintah Jepang. Sutan Syahrir dengan sembunyi-sembunyi
mendengar berita kekalahan tersebut. Sutan Syahrir segera menemui Drs.
Mohammad Hatta untuk menceritakan berita tersebut. Sutan Syahrir juga
mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera dipro-klamasikan. Mereka juga
menyampaikan niat tersebut kepada Ir. Soekarno. Beliau menolaknya sebelum
bertemu anggota PPKI yang lain Sekutu.
Gambar 1.1 Nagasaki setelah dibom oleh Sekutu
Pada tanggal 15 Agustus 1945 para pemuda mengadakan pertemuan di
Pegangsaan Timur 17 Jakarta. Para pemuda itu terdiri atas Wikana, Armansyah,
Margono, Subadio, dan Subianto. Hasil pertemuan adalah proklamasi
kemerdekaan Indonesia harus secepatnya diumumkan. Berbagai peristiwa muncul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
menjelang detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kawan-kawan, simak
cerita selengkapnya berikut ini.
a) Peristiwa Rengasdengklok
Keinginan segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia semakin
kuat di hati tiap pemuda Indonesia. Hal ini memunculkan perbedaan pendapat
dengan Soekarno-Hatta (golongan tua). Golongan tua menginginkan
kemerdekaan secara damai sesuai janji Jepang.
Perbedaan pendapat tersebut membuat para pemuda tidak sabar.
Mereka membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh
Jepang. Para pemuda yang bertugas membawa Soekarno-Hatta yaitu Yusuf
Kunto, Sukarni, dan Singgih.
Golongan muda akhirnya bersepakat dengan golongan tua. Mereka
sepakat proklamasi kemerdekaan dilaksanakan 17 Agustus 1945. Ahmad
Subardjo menyarankan agar perundingan mengenai proklamasi kemerdekaan
dilaksanakan di Jakarta. Mereka berunding di Jalan Imam Bonjol No. 1
Jakarta rumah Laksamana Tadashi Maeda. Teks proklamasi ditulis tangan oleh
Ir. Soekarno. Naskah kemudian diketik oleh Sayuti Melik yang ditandatangani
oleh Soekarno-Hatta, atas nama bangsa Indonesia.
Gambar 1.2 Naskah Proklamasi hasil ketikan Sayuti Melik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
b) Detik-Detik Proklamasi
Pada tanggal 17 Agustus 1945 di rumah Ir. Soekarno Jalan Pegangsaan
Timur 56 Jakarta, sudah banyak pemuda berkumpul. Mereka menyiapkan
upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia. Cudanco Latif Hendraningrat dan
Syodanco Arifin bertugas menjaga keamanan. Suhud menyiapkan tiang
bendera dari bambu. Bendera Merah Putih yang akan dikibarkan adalah hasil
jahitan tangan Ibu Fatmawati. Tepat pukul 10.00 WIB, Ir. Soekarno
didampingi Moh. Hatta membacakan naskah proklamasi. Upacara berlangsung
dengan khidmat. Dilanjutkan pengibaran bendera Merah Putih oleh Latif
Hendradiningrat dan S. Suhud. Semua peserta upacara secara spontan
menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Gambar 1.3 Pengibaran bendera Merah Putih seusai pembacaan Proklamasi.
Peristiwa Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa dalam
merebut kemerdekaan. Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terdengar
ke seluruh dunia. Berita proklamasi disiarkan melalui radio Domei yaitu
Kantor Berita Jepang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
c) Perumusan Dasar negara
Pernahkah kamu perhatikan bangunan sebuah rumah? Bagaimana agar
bangunan berdiri kokoh? Untuk mendirikan bangunan diperlukan dasar atau
pondasi yang kuat. Demikian juga dengan sebuah negara. Tindakan
selanjutnya setelah menyatakan kemerdekaan diperlukan dasar negara. Hal ini
dimaksudkan agar negara dapat berdiri dengan kuat dan kokoh. Bagaimana
dengan negara Indonesia? Dasar negara Indonesia dirumuskan oleh BPUPKI.
Sidang pertama dilakukan tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Dalam sidang
tersebut terdapat tiga usulan dasar negara. Usulan dasar negara tersebut
disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Prof. Dr. Supomo, dan Ir.
Soekarno. Berikut ini adalah tokoh-tokoh dan rumusan dasar negara yang
diusulkan dalam sidang BPUPKI.
1) Mr. Muhammad Yamin
Muhammad Yamin pertama kali
mengetengahkan rumusan dasar negara
Indonesia. Beliau mengemukakan rumusan
dasar negara pada sidang pertama BPUPKI
tanggal 29 Mei 1945. Rumusan yang
disampaikan Muhammad Yamin disebut li-
Gambar 1.4 Mr. Muhammad Yamin
ma azas dasar negara kebangsaan Republik Indonesia. Rumusan tersebut
meliputi sebagai berikut.
a) Peri Kebangsaan
b) Peri Kemanusiaan
c) Peri Ketuhanan
d) Peri Kerakyatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
e) Kesejahteraan Rakyat
2) Prof. Dr. Supomo
Beliau mengemukakan rumusan
dasar negara dalam sidang tanggal 31
Mei 1945. Rumusan dasar negara
menurut Prof. Dr. Supomo adalah
sebagai berikut.
Gambar 1.5 Prof. Dr. Supomo
a) Paham negara kesatuan
b) Perhubungan antara negara dan agama
c) Sistem Badan Permusyawaratan
d) Sosialisme negara Hubungan antarbangsa yang bersifat Asia Timur Raya
3) Ir. Soekarno
Pidato Soekarno dikenal dengan nama Lahirnya Pancasila.
Keistimewaan pidato beliau, selain berisi pandangan atau usuk mengenai
dasar negara Indonesia, juga usul mengenai nama bagi dasar negara. Ir.
Soekarno menyampaikan rumusandasar negara dalam sidang tanggal 1
Juni 1945, yang berisi sebagai berikut.
1) Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme/Peri Kemanusiaan
3) Mufakat atau Demokrasi
4) Kesejahteraan Sosial
5) Ketuhanan Yang Maha Esa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Ir. Soekarno dalam penjelasannya juga mengusulkan nama bagi
kelima sila dasar negara tersebut adalah Pancasila. Karena Pancasila hasil
budaya nenek moyang kita yang tertulis dalam kitab Negarakertagama.
Oleh karena adanya perbedaan rumusan dari anggota BPUPKI , maka
dibentuklah Panitia Kecil. Ketua Panitia Kecil ialah Ir. Soekarno.
Anggotanya terdiri atas Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, Ahmad
Subardjo, A.A. Maramis, Abdulkahar Muzakir, Wahid Hasyim, Abikusno
Tjokrosujoso, dan H. Agus Salim. Panitia Kecil pada tanggal 22 Juni 1945
menghasilkan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.
Rumusan dasar negara yang terdapat dalam dalam Piagam Jakarta
adalah sebagai berikut.
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
BAHAN AJAR SIKLUS II
d) Menyusun Alat Kelengkapan Negara
Untuk melengkapi keberadaan Indonesia sebagai sebuah negara
diperlukan adanya alat kelengkapan negara. Dalam menyusun alat
kelengkapan negara ini, bangsa Indonesia menyerahkannya kepada PPKI.
Ada tiga tahap yang ditempuh PPKI dalam menyusun alat kelengkapan
negara.
a) Sidang PPKI Pertama (18 Agustus 1945)
Menghasilkan tiga keputusan penting, yaitu sebagai berikut.
1) Menetapkan dan mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai
undang-undang dasar negara.
2) Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta
sebagai wakil presiden.
3) Selama masa peralihan dan MPR belum terbentuk, maka tugas
presiden dibantu Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
b) Sidang PPKI Kedua (19 Agustus 1945)
Keputusan yang diambil adalah sebagai berikut.
1) Pembentukan KNIP, yang bertugas sebagai DPR sampai DPR hasil
pemilu terbentuk, dan di daerah-daerah juga dibentuk KNI daerah.
2) Presiden membentuk 12 kementerian departemen dan satu menteri
negara.
3) Wilayah NKRI dibagi menjadi delapan provinsi yang dipimpin seorang
gubernur. Provinsi tersebut yaitu Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Lampiran 5.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Jawa Timur, Borneo, Sunda Kecil, Sulawesi, Maluku, dan dua daerah
istimewa yaitu Yogyakarta dan Surakarta.
c) Sidang PPKI Ketiga (22 Agustus 1945)
Sidang kali ini menghasilkan keputusan untuk membentuk sebuah badan
atau organisasi yang bertugas menjaga keamanan negara yaitu BKR yang
beranggotakan pemuda bekas Heiho, Peta, Seinendan, dan Keybodan.
BKR mengalami beberapa kali perubahan nama. Pertama, pada tanggal 5
Oktober 1945 diubah menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat), kedua
diubah TRI (Tentara Republik Indonesia), dan sekarang menjadi TNI
(Tentara Nasional Indonesia).
B. Tokoh-Tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Bila kita mengingat kembali peristiwa detik-detik Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, banyak tokoh yang berjasa dalam menyusun dan
mempersiapkan kemerdekaan. Tokoh-tokoh tersebut sebagai berikut.
1. Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai perumus teks proklamasi
sekaligus Proklamator Kemerdekaan Indonesia.
2. Chaerul Saleh, Suharni, Latief Hendraningrat, dan Sayuti Melik. Mereka
aktif mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
3. Ibu Fatmawati sebagai penjahit bendera Merah Putih yang dikibarkan
pada tanggal 17 Agustus 1945.
4. Latief Hendraningrat dan Suhud sebagai pengibar bendera Merah Putih.
5. Sayuti Melik sebagai pengetik naskah proklamasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Tanggal 9 Agustus 1945 para pemimpin bangsa Indonesia diundang oleh
Jenderal Terauchi ke Dalat, Vietnam. Tujuannya mempersiapkan penyerahan
kemerdekaan Indonesia. Wakil Indonesia antara lain Ir. Soekarno dan Drs.
Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Widyodiningrat. Pihak Jepang diwakili
Jenderal Terauchi sebagai panglima tertinggi tentara Jepang di seluruh Asia
Tenggara.
Lampiran 6.1
Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh Sekutu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Dibalik niat baiknya, tarnyata Jepang merahasiakan kekalahannya dari Sekutu.
Kota Hiroshima di bom atom Sekutu pada tanggal 6 Agustus 1945, sedangkan
Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945. Jepang mengakui kekalahannya dari Sekutu
tanggal 14 Agustus 1945.
Kemerdekaan Indonesia semakin kuat dihati tiap pemuda di Indonesia. Hal ini
memunculkan perbedaan pendapat dengan Soekarno-Hatta (golongan tua).
Perbedaan pendapat tersebut membuat para pemuda tidak sabar. Mereka
membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh Jepang.
Golongan muda akhirnya bersepakat dengan golongan tua. Mereka sepakat
proklamasi kemerdekaan dilaksanakan 17 Agustus 1945. Ahmad Subardjo
menyarankan agar perundingan mengenai proklamasi kemerdekaan dilaksanakan di
Jakarta. Mereka berunding di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta rumah
Laksamana Tadashi Maeda.
Peristiwa Rengasdengklok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Untuk membuktikan bahwa Jepang bersungguh-sungguh
memperhatikan keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka, pada
tanggal 1 Maret 1945 dibentuklah Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dalam bahasa
Jepangnya disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. BPUPKI diketuai oleh
Dr. Radjiman Wedyodiningrat. Tugas pokoknya melakukan
penyelidikan terhadap usaha-usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia.
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Golongan muda akhirnya bersepakat dengan golongan tua. Mereka
sepakat proklamasi kemerdekaan dilaksanakan 17 Agustus 1945.
Ahmad Subardjo menyarankan agar perundingan mengenai proklamasi
kemerdekaan dilaksanakan di Jakarta. Mereka berunding di Jalan
Imam Bonjol No. 1 Jakarta rumah Laksamana Tadashi Maeda. Teks
proklamasi ditulis tangan oleh Ir. Soekarno. Naskah kemudian diketik
oleh Sayuti Melik yang ditandatangani oleh Soekarno-Hatta, atas
nama bangsa Indonesia.
Naskah Proklamasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Pada tanggal 17 Agustus 1945 di rumah Ir. Soekarno Jalan
Pegangsaan Timur 56 Jakarta, sudah banyak pemuda berkumpul.
Mereka menyiapkan upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Cudanco Latif Hendraningrat dan Syodanco Arifin bertugas menjaga
keamanan. Suhud menyiapkan tiang bendera dari bambu. Bendera
Merah Putih yang akan dikibarkan adalah hasil jahitan tangan Ibu
Fatmawati. Tepat pukul 10.00 WIB, Ir. Soekarno didampingi Moh.
Hatta membacakan naskah proklamasi. Upacara berlangsung dengan
khidmat. Dilanjutkan pengibaran bendera Merah Putih oleh Latif
Hendradiningrat dan S. Suhud. Semua peserta upacara secara
spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Detik-detik Proklamasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Muhammad Yamin pertama kali mengetengahkan rumusan dasar
negara Indonesia. Beliau mengemukakan rumusan dasar negara pada
sidang pertama BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Rumusan yang
disampaikan Muhammad Yamin disebut lima azas dasar negara
kebangsaan Republik Indonesia. Rumusan tersebut meliputi sebagai
berikut.
a) Peri Kebangsaan
b) Peri Kemanusiaan
c) Peri Ketuhanan
d) Peri Kerakyatan
e) Kesejahteraan Rakyat
Mr. Muhammad Yamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Prof. Dr. Supomo mengemukakan rumusan dasar negara dalam sidang
tanggal 31 Mei 1945. Rumusan dasar negara menurut Prof. Dr.
Supomo adalah sebagai berikut:
a) Paham negara kesatuan
b) Perhubungan antara negara dan agama
c) Sistem Badan Permusyawaratan
d) Sosialisme negara Hubungan antarbangsa yang bersifat Asia Timur
Raya
Prof. Dr. Supomo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Pada tanggal 1 Juni 1945,
Ir. Soekarno menyampaikan
pendapatnya ten-tang dasar
negara.Pidatonya dinamakan
Lahirnya Pancasila, sebagai
berikut:
1) Kebangsaan Indonesia,
2) Internasionalisme atau
peri kemanusiaan,
3) Mufakat atau demokrasi,
4) Kesejahteraan sosial,
5) Ketuhanan Yang Maha
Esa.
Karena adanya perbedaan
rumusan dari anggota
BPUPKI , maka dibentuklah Panitia Kecil. Ketua Panitia Kecil ialah Ir. Soekarno.
Anggotanya terdiri atas Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, Ahmad Subardjo,
A.A. Maramis, Abdulkahar Muzakir, Wahid Hasyim, Abikusno Tjokrosujoso, dan
H. Agus Salim. Panitia Kecil pada tanggal 22 Juni 1945 menghasilkan Piagam
Jakarta atau Jakarta Charter. Rumusan dasar negara yang terdapat dalam
dalam Piagam Jakarta adalah sebagai berikut.
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ir. Soekarno
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
BPUPKI dinyatakan telah selesai melaksanakan tugasnya, maka pada
tanggal 7 Agustus 1945 dibubarkan. Untuk menggantikan lembaga
tersebut dibentuklah PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) atau dalam bahasa Jepang dinamakan Dokuritsu Junbi
Iinkai yang diketuai oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai
wakil ketua.
Peristiwa yang cukup penting setelah pembentukan PPKI, yaitu
penyerahan Jepang terhadap Sekutu yang dilaksanakan pada tanggal
14 Agustus 1945.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI)
Lampiran 6.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Menghasilkan tiga keputusan penting, yaitu sebagai berikut:
1) Menetapkan dan mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945
sebagai undang-undang dasar negara.
2) Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad
Hatta sebagai wakil presiden.
3) Selama masa peralihan dan MPR belum terbentuk, maka tugas
presiden dibantu Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Sidang Pertama PPKI
18 Agustus 1945
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Keputusan yang diambil adalah sebagai berikut.
1) Pembentukan KNIP, yang bertugas sebagai DPR sampai DPR hasil pemilu
terbentuk, dan di daerah-daerah juga dibentuk KNI daerah.
2) Presiden membentuk 12 kementerian departemen dan satu menteri negara.
3) Wilayah NKRI dibagi menjadi delapan provinsi yang dipimpin seorang
gubernur. Provinsi tersebut yaitu Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Borneo, Sunda Kecil, Sulawesi, Maluku, dan dua daerah istimewa
yaitu Jogjakarta dan Surakarta.
Sidang Kedua PPKI
19 Agustus 1945
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Sidang Ketiga PPKI
22 Agustus 1945
Sidang kali ini menghasilkan keputusan untuk membentuk sebuah
badan atau organisasi yang bertugas menjaga keamanan negara yaitu
BKR yang beranggotakan pemuda bekas Heiho, Peta, Seinendan, dan
Keybodan. BKR mengalami beberapa kali perubahan nama. Pertama,
pada tanggal 5 Oktober 1945 diubah menjadi TKR (Tentara
Keamanan Rakyat), kedua diubah TRI (Tentara Republik Indonesia),
dan sekarang menjadi TNI (Tentara Nasional Indonesia).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator dengan sapaan akrabnya
Bung Karno. Beliau dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa
Timur. Beliau mulai aktif berjuang pada masa pergerakan nasional
dengan memimpin Partai Nasional Indonesia (PNI). Pada masa
pendudukan Jepang, beliau menjadi salah seorang pemimpin
organisasi Putera (Pusat Tenaga Rakyat). Di dalam keanggotaan
BPUPKI, beliau menjadi ketua Panitia Sembilan. Selanjutnya menjadi
ketua PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) sebagai
pengganti BPUPKI.
Ir. Soekarno
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator. Panggilan akrabnya adalah
Bung Hatta. Dilahirkan di Sumatra Barat pada tanggal 12 Agustus
1902. Beliau berjuang sejak zaman pergerakan nasional, dimulai di
negeri Belanda. Beliau mendirikan organisasi Perhimpunan Indonesia.
Pada masa pendudukan Jepang, beliau dikenal dengan julukan Dwi
Tunggal bersama Bung Karno. Beliau aktif dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia, menghadiri rapat PPKI di rumah Laksamana
Maeda, dan mendampingi Bung Karno dalam pembacaan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Drs. Mohammad Hatta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Seorang aktivis pemuda dalam pergerakan nasional. Ia dilahirkan
tanggal 13 September 1916 di Sawahlunto, Sumatera Barat. Ia
menjadi anggota Angkatan Muda Indonesia pada saat pendudukan
Jepang, tetapi akhirnya ia sangat dibenci oleh pihak Jepang. Ia
menjadi pemimpin pertemuan di gedung Bakteriologi Jakarta
(sekarang Universitas Indonesia) yang menginginkan kemerdekaan
tanpa ada peran dari PPKI. Menurutnya, PPKI merupakan bentukan
Jepang.
Chaerul Saleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Seorang pejuang kemerdekaan. Pada masa pendudukan Jepang
menjadi anggota Peta (Pembela Tanah Air). Beliau adalah penggerek
Bendera Merah Putih tanggal 17 Agustus 1945. Beliau membawa Ir
Soekarno dan Drs. M. Hatta ke Rengasdengklok Karawang.
Latief Hendraningrat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Mohamad ibnu Sayuti atau lebih dikenal sebagai Sayuti Melik, adalah
pengetik naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Dia
lahir di Sleman, 22 November 1908. Sayutu Melik memberi gagasan
agar teks proklamasi ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta,
atas nama bangsa Indonesia.
Sayuti Melik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Fatmawati adalah istri Bung Karno, dilahirkan di Bengkulu pada tahun
1923. Ia berjasa menjahitkan Bendera Pusaka Merah Putih. Bendera
tersebut dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di halaman
rumahnya yang sekaligus tempat dibacakan naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56
Jakarta.
Ibu Fatmawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lahir di Madiun, 10 April 1925. Pada tanggal 17 Agustus 1945, beliau
bertugas pengibar bendera merah putih dengan Latief
Hendraningrat.
Suhud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SIKLUS I
Lampiran 7.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SIKLUS II
Lampiran 7.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
HASIL OBSERVASI ASPEK AFEKTIF SIKLUS I
Lampiran 8.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
HASIL OBSERVASI ASPEK PSIKOMOTORIK SIKLUS I
Lampiran 8.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
HASIL OBSERVASI ASPEK AFEKTIF SIKLUS II
Lampiran 8.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
HASIL OBSERVASI ASPEK PSIKOMOTORIK SIKLUS II
Lampiran 8.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
KRITERIA PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
Lampiran 8.5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
KRITERIA PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK
Lampiran 8.6
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN OLEH DOSEN
Lampiran 9.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH
Lampiran 9.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS
Lampiran 9.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 10.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 10.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 10.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran 10.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran 13.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Lampiran 13.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran 14.1
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Lampiran 14.2
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Lampiran 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Lampiran 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
FOTO - FOTO
Siswa berbaris sebelum masuk ke kelas Siswa menyanyikan lagu wajib dilanjutkan doa
Peneliti menjelaskan materi pelajaran Peneliti mendampingi diskusi kelompok
Observasi siswa saat diskusi kelompok Siswa mengerjakan soal evaluasi
Lampiran 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Refleksi dan wawancara dengan Guru kelas V Suasana saat kegiatan kuis
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok Observasi keaktifan siswa di kelas
Mempelajari materi dengan media gambar Pemberian hadiah bagi kelompok aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI