PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan...

50
KESESUAIAN DOSIS ANTIBIOTIKA PASIEN PEDIATRIK RAWAT INAP GASTROENTERITIS AKUT RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA DENGAN METODE BODY SURFACE AREA DAN PEDOMAN TERAPI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh: Ervin NIM: 138114130 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

KESESUAIAN DOSIS ANTIBIOTIKA PASIEN PEDIATRIK RAWAT

INAP GASTROENTERITIS AKUT RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA

DENGAN METODE BODY SURFACE AREA DAN PEDOMAN TERAPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Ervin

NIM: 138114130

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

i

KESESUAIAN DOSIS ANTIBIOTIKA PASIEN PEDIATRIK RAWAT

INAP GASTROENTERITIS AKUT RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA

DENGAN METODE BODY SURFACE AREA DAN PEDOMAN TERAPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Ervin

NIM: 138114130

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

iv

PRAKATA

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat,

dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Kesesuaian

Dosis Antibiotika Pasien Pediatrik Rawat Inap Gastroenteritis Akut RS

Panti Rapih Yogyakarta Dengan Metode Body Surface Area Dan Pedoman

Terapi” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Keberhasilan penulis

dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai

pihak, dan penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. selaku pembimbing utama dan DPA

FSM C yang tidak kenal lelah dalam memberi bimbingan, motivasi, semangat

serta kritik saran dalam penyusunan proposal hingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian ini.

3. Ibu Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt. dan Ibu dr Fenty, M.Kes., Sp.PK.

selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran, dan arahan dalam

penyelesaian penelitian ini.

4. Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian.

5. Kedua orang tua tercinta, Alm. Sugito Widjaja dan Ibu Laniwati, yang setia

mendukung dan mendoakan penulis dalam menjalani kehidupan serta dalam

penyelesaian penelitian skripsi.

6. Kakak Evan Widjaja dan Adik Ernest Widjaja yang telah memberikan

motivasi, semangat dan doa sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.

7. Teman-teman seperjuangan skripsi, Xaviersakti Adrimartja, Regina Asri

Cahyaningtyas, dan Victoria Sara Desindy yang telah menemani dalam suka

maupun duka selama proses pembuatan proposal skripsi, penelitian hingga

skripsi ini terselesaikan.

8. Teman-teman angkatan 2013 atas motivasi dan bantuan dalam penyusunan

skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

v

9. Teman-teman “Main Bersama Dota 2” yang sudah menemani dalam

melepas penat, berbagi kesenangan dan kekesalan, serta melatih kekompakan

dalam mencapai satu tujuan yang sama.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, maka

penulis terbuka terhadap kritik dan saran sehingga hasil penelitian dapat menjadi

lebih bermanfaat, terutama dalam bidang kefarmasian. Terimakasih.

Yogyakarta, 5 Juni 2017

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

PRAKATA .......................................................................................................... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

ABSTRAK .......................................................................................................... xii

ABSTRACT .......................................................................................................... xiii

PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

METODE PENELITIAN .................................................................................... 2

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Demografi Pasien .................................................................. 5

Persentase Peresepan Antibiotik ................................................................. 5

Proporsi Kesesuaian Dosis Antibiotika Berdasarkan BSA dan Pedoman

Terapi .......................................................................................................... 7

KESIMPULAN ................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 12

LAMPIRAN ........................................................................................................ 14

BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

ix

DAFTAR TABEL

Tabel I. Interpretasi Nilai Cohen’s Kappa ................................................... 4

Tabel II. Karakteristik Pasien Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin........... 5

Tabel III. Gambaran Peresepan Antibiotik, Frekuensi dan Durasi

Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pediatrik Penderita

Gastroenteritis Akut ........................................................................ 6

Tabel IV. Perbandingan Penilaian Kesesuaian Dosis Antibiotik

Berdasarkan Pedoman Terapi dan BSA .......................................... 7

Tabel V. Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan Formula BSA

dengan Pedoman Terapi .................................................................. 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Sampel Penelitian Pasien Rawat Inap Periode Juni

2015 - Juli 2016............................................................................... 3

Gambar 2. Formula perhitungan BSA dan Formula perhitungan dosis

anak berdasarkan BSA .................................................................... 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical clearance penelitian ........................................................ 14

Lampiran 2. Surat izin penelitian dari RS Panti Rapih Yogyakarta ................ 15

Lampiran 3. Keterangan Legalitas Statistika ................................................... 16

Lampiran 4. Lembar pengambilan data penelitian .......................................... 17

Lampiran 5. Definisi operasional penelitian .................................................... 18

Lampiran 6. Data hasil pengujian statistik ...................................................... 20

Lampiran 7. Uji Statistik Chi-Square .............................................................. 34

Lampiran 8. Uji Statistik Cohen’s Kappa ....................................................... 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

xii

ABSTRAK

Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di

Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab gejala dari gastroenteritis akut yang

sering terjadi pada anak. Penanganan kasus diare dapat dilakukan dengan

pemberian antibiotik empiris ataupun spesifik. Pengobatan dengan antibiotik

memerlukan perhatian khusus, jika tidak tepat dalam pemberian, dapat

menyebabkan resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

adanya hubungan keeratan serta persentase peresepan antibiotik yang memiliki

dosis tidak sesuai yang dihitung menggunakan formula Body Surface Area (BSA)

dan Guideline. Persentase kesesuaian antibiotik dapat dilihat dengan

membandingkan dosis yang dihitung menggunakan formula BSA dengan

Guideline. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan

cross-sectional yang bersifat retrospektif dengan menggunakan 315 data rekam

medik dengan 516 peresepan antibiotik. Terdapat 381 (73.84%) peresepan

antibiotik yang memiliki dosis belum tepat yang dihitung dengan formula BSA,

dan 373 (72.29%) peresepan antibiotik yang memiliki dosis belum tepat

berdasarkan Guideline. Hasil uji Chi-Square (p = 0,000) menyatakan terdapat

perbedaan bermakna mengenai kesesuaian dosis antibiotik yang dihitung dengan

formula BSA dan Guideline. Uji Cohen’s Kappa pada 516 peresepan antibiotik

didapatkan hasil (k = 0,42) yang menunjukkan kesesuaian dosis antara formula

BSA dengan Guideline bernilai cukup. Hasil ini menggambarkan formula BSA

dan Guideline berbeda dalam penentuan dosis obat.

Kata Kunci: Gastroenteritis, Diare, BSA, Pedoman Terapi, Kesesuaian

Dosis Antibiotik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

xiii

ABSTRACT

Gastroenteritis is the leading cause of death in pediatrics in Indonesia.

Diarrhea is one of the symptom from acute gastroenteritis that often occurs in

children. The treatment of diarrhea can be done by using empirical or specific

antibiotics. Treatment with antibiotics need special attention, if not appropriate in

the provision, it can cause antibiotic resistance. The aim of this study is to know

the existence of the close relations as well as the percentage of antibiotics

prescription that the doses isn’t appropriate which calculated using Body Surface

Area (BSA) formula and the Guideline. The percentage conformity of antibiotics

can be seen by comparing the doses which is calculated using BSA formula and

the Guideline. This research is an observational analytical with cross-sectional

and retrospective study design on 315 medical record data with 516 prescription

of antibiotics. There are 381 (73.84 %) antibiotic prescription that have

inappropriate doses calculated using BSA formula, and 373 (72.29 %) antibiotic

prescription that have inappropriate doses based on Guideline. The chi-square

test results (p = 0,000) said there is a difference about doses conformity of

antibiotics calculated using BSA formula and Guideline. The cohen's Kappa test

in 516 antibiotics prescription obtained the results of (k = 0,42) that indicate the

doses conformity between BSA formula with Guideline are worth enough. This

outcome describes BSA formula and the Guideline have difference in the deciding

of medicine doses.

Key Words: Gastroenteritis, Diarrhea, BSA, Guidelines, Conformity Dose of

Antibiotics

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

1

PENDAHULUAN

Gastroenteritis merupakan peradangan pada lambung dan usus yang

ditandai dengan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah (Chow et al. 2010).

Penyebab gastroenteritis terbesar adalah karena infeksi. Gastroenteritis infeksi

dapat disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, protozoa, yang penularannya secara

fekal-oral (Marcdante and Kliegman 2014). Diare merupakan salah satu masalah

kesehatan yang masih terjadi di negara berkembang seperti Indonesia, karena

morbiditas dan mortalitas yang masih tinggi. Berdasarkan Survei Kesehatan

Rumah Tangga (SKRT), studi mortalitas dan riset kesehatan dasar dari tahun ke

tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian pada balita

di Indonesia (Riskesdas, 2007). Di Provinsi Yogyakarta, kasus diare yang

ditangani pada Kabupaten atau Kota Yogyakarta pada tahun 2012 berjumlah

133.114 kasus diare (Dinas Kesehatan DI Yogyakarta 2013).

Pemberian antibotik secara empiris jarang diindikasikan pada diare akut

infeksi, karena 40% kasus diare infeksi sembuh kurang dari 3 hari tanpa

pemberian antibiotik. Pemberian antibiotik dapat secara empiris, tetapi terapi

antibiotik spesifik diberikan berdasarkan kultur dan resistensi kuman (Farthing et

al. 2012). Pemberian terapi antibiotik memerlukan perhatian, karena jika dosis

antibiotik tidak tepat maka dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Apabila

terjadi resistensi antibiotik, maka penyakit infeksi akan sulit untuk disembuhkan.

Semakin banyaknya peresepan antibiotik yang kurang tepat, maka akan

meningkatkan kasus resistensi antibiotik. Semakin tingginya akan kejadian

resistensi antibiotik, maka akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius,

seperti memperlama kesembuhan, meningkatkan biaya pengobatan karena harus

dirawat dan mendapatkan perawatan intensif (Varley et al. 2009).

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam terapi untuk pediatrik

adalah pemilihan dosis yang optimal. Regimen dosis tidak dapat disederhanakan

hanya berdasarkan berat badan atau luas permukaan tubuh pasien pediatrik yang

diperoleh dari ekstrapolasi data pasien dewasa (Schwinghammer et al. 2014)

Penelitian mengenai perbedaan proporsi kesesuaian dosis antibiotik

gastroenteritis akut pasien pediatrik rawat inap dilakukan di Rumah Sakit Panti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

2

Rapih Yogyakarta, merupakan rumah sakit kelas B di Yogyakarta yang memiliki

345 tempat tidur, dengan nilai Bed Occupancy Ration (BOR) sebesar 78.65%.

Diharapkan melalui penelitian di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dapat

memberikan informasi terkait perbedaan kesesuaian dosis pasien pediatrik yang

dihitung berdasarkan Body Surface Area (BSA) dan pedoman terapi, sehingga

dapat menjadi acuan perhitungan dosis untuk pasien pediatrik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien pediatrik

rawat inap penderita gastroenteritis akut di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Tujuan selanjutnya yaitu mengetahui persentase peresepan antibiotik yang

memiliki dosis tidak sesuai yang dihitung menggunakan formula BSA dan

pedoman terapi serta mengetahui adanya hubungan keeratan kesesuaian dosis

antibiotik yang dihitung berdasarkan formula BSA dan pedoman terapi pada

pasien pediatrik rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juni

2015 - Juni 2016.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah observasional analitik karena pada penelitian

ini tidak dilakukan intervensi ataupun perlakuan terhadap subjek penelitian serta

pada penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel bebas

dengan variabel tergantung. Penelitian ini bersifat cross-sectional yaitu penelitian

yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel hanya satu

kali, pada satu saat. Pengambilan data dilakukan dengan cara retrospektif melalui

penelusuran data rekam medik pasien terdiagnosa gastroenteritis akut di Rumah

Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada periode Juni 2015 - Juni 2016. Pada penelitian

ini dilihat antibiotik yang digunakan untuk pengobatan pasien pediatrik

gastroenteritis akut sudah sesuai dosis atau tidak dengan berdasarkan pedoman

terapi dan dengan perhitungan konversi dosis dewasa menggunakan Body Surface

Area (BSA).

Variabel bebas pada penelitian ini yaitu metode perhitungan dosis

berdasarkan BSA dan pedoman terapi. Variabel tergantung yakni kesesuaian dosis

antibiotik. Variabel pengacau yang dapat dikendalikan pada penelitian yaitu umur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

3

61 Rekam medik

dieksklusi.

645 Rekam medik pasien

pediatrik periode Juni 2015 -

Juni 2016 (376 rekam medik

terdiagnosa GEA)

315 Rekam medik

masuk kriteria inklusi. 36 Tidak menggunakan

terapi antibiotika

6 Data tidak lengkap pada

rekam medik

19 Data hilang / tidak ada

315 Rekam medik

digunakan, dengan 516

peresepan antibiotik

pasien dengan umur 0 - 12 tahun. Variabel pengacau yang tidak dapat

dikendalikan pada penelitian yaitu keadaan patologi pasien serta interaksi obat

yang dapat terjadi.

Gambar 1. Bagan Sampel Penelitian Pasien Rawat Inap Periode Juni 2015 - Juli 2016

Penelitian dilakukan pada bulan Februari - Maret 2017 di Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta. Kriteria inklusi penelitian adalah pasien pediatrik usia 0 -

12 tahun baik laki-laki atau perempuan yang didiagnosis positif menderita

gastroenteritis akut yang dirawat dan menyelesaikan pengobatan di Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta, masuk dalam klasifikasi ICD-10 untuk gastroenteritis

akut infeksi (A09), memiliki kelengkapan data seperti usia, berat badan, serta

mendapatkan terapi antibiotik. Kriteria eksklusi pada penelitian ini seperti pasien

dengan catatan rekam medik yang tidak lengkap atau tidak bisa dikonfirmasi, dan

pasien pediatrik yang terdiagnosa gastroenteritis akut dengan beberapa penyakit

infeksi penyerta lain.

Pengumpulan data melalui pencatatan data usia, jenis kelamin, berat

badan, antibiotik yang digunakan, frekuensi pemberian antibiotik, durasi

pemberian antibiotik, dan jalur pemberian antibiotik. Data diolah secara deskriptif

dengan memberikan gambaran karakteristik pasien pediatrik gastroenteritis akut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

4

sebagai subjek penelitian, profil penggunaan antibiotik pasien. Perhitungan dosis

dengan formula BSA yang digunakan pada penelitian ini yaitu formula BSA yang

hanya menggunakan variabel berat badan anak saja, karena pada data yang

diambil untuk penelitian ini, tidak semua data memiliki variabel tinggi badan.

Gambar 2. Formula perhitungan BSA dan Formula perhitungan dosis anak berdasarkan

BSA Pedoman terapi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu MIMS, World

Gastroenterology Organisation (WGO) Guideline, Antibiotic Guideline, dan

National Antibiotic Guideline (NAG). Pedoman terapi yang digunakan berfungsi

sebagai pembanding dengan peresepan obat antibiotik yang didapat oleh pasien.

Uji komparatif kategorik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji Cohen’s

Kappa, uji berfungsi untuk mengetahui adanya hubungan keeratan kesesuaian

dosis antibiotik berdasarkan formula BSA dan pedoman terapi serta untuk

menghitung persen persetujuan atau kesesuaian antara dua variabel atau rater

yang dilihat berdasarkan hasil perhitungan dari nilai k. Rater pada penelitian ini

yaitu dosis anak berdasarkan BSA dan dosis anak berdasarkan pedoman terapi.

Tabel I. Interpretasi Nilai Cohen’s Kappa

Nilai Kappa Level of Agreement % of Data that are Reliable

0 - 0,20 Tidak Ada 0 - 4 %

0,21 - 0,39 Minimal 4 - 15 %

0,40 - 0,59 Cukup 15 - 35 %

0,60 - 0,79 Sedang 35 - 63 %

0,80 - 0,90 Kuat 63 - 81 %

> 0,90 Nyaris Sempurna 82 - 100 %

4 x (Berat badan anak dalam kilogram) + 7

(Berat badan anak dalam kilogram) + 90

BSA2 =

BSA2

1,7 Dosis Anak = x Dosis Dewasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Demografi Pasien

Pada penelitian ini, jumlah sampel yang didapat berjumlah 315 rekam

medik pasien pediatrik rawat inap RS Panti Rapih yang terdiagnosa gastroenteritis

akut. Jumlah pasien laki - laki sebesar 175 (55,56%) rekam medik dan perempuan

sebesar 140 (44,44%) rekam medik.

Tabel II. Karakteristik Pasien Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Karakteristik

Jumlah

Pasien

n = 315

Persentase

(%)

Umur (Tahun)

0 - 2 138 43,81

2 - 6 132 41,90

6 - 12 45 14,29

Jenis Kelamin

Laki - Laki 175 55,56

Perempuan 140 44,44

Berdasarkan penelitian Cöl et al. (2013) menyatakan bahwa angka

kejadian gastroenteritis akut pada anak dibawah 5 tahun lebih tinggi dibandingkan

dengan anak yang berusia diatas 5 tahun, hal ini dikarenakan kondisi fisiologis

organ pada anak dibawah 5 tahun masih belum terbentuk sempurna dan kondisi

sistem imun belum bekerja dengan baik. Hal ini diperjelas oleh Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia (2011), bahwa angka kejadian tertinggi di

Indonesia terdapat pada anak usia 0 - 5 tahun, untuk jenis kelamin angka kejadian

hampir sama. Pada penelitian ini, angka kejadian tertinggi terjadi pada pasien

yang berumur 0 - 2 dengan 138 (43.81%) pasien dan pada pasien yang berumur 2

- 6 dengan 132 (41.90%) pasien. Angka kejadian bila dilihat dari jenis kelamin,

tidak jauh berbeda.

Persentase Peresepan Antibiotik

Pada penelitian ini terdapat 516 peresepan antibiotika dari 315 rekam

medik yang diteliti. Pada Tabel II, terdapat empat penggunaan tertinggi obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

6

antibiotik pada pasien pediatrik rawat inap gastroenteritis akut, yaitu

Metronidazole (26.94%), Cefotaxime (24.42%), Cefixime (11.24%) dan

Paromomycin (11.24%). Berdasarkan World Gastroenterology Organisation

Guideline, antibiotik yang banyak dijadikan sebagai lini pertama berdasarkan

penyebab diare yaitu Azithromycin, Ciprofloxacin, dan Metronidazole.

Penggunaan obat untuk lini pertama berbeda dengan hasil penelitian yang sudah

dilakukan, oleh Sari dan Rahmawati (2016) bahwa antibiotik yang paling banyak

digunakan untuk menangani kasus gastroenteritis akut yaitu Cefotaxime dan

Metronidazole.

Tabel III. Gambaran Peresepan Antibiotik, Frekuensi dan Durasi

Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pediatrik Penderita Gastroenteritis Akut

Antibiotik

Jumlah

n = 516

(%)

Frekuensi

n (%)

Durasi

n (%)

Sesuai Tidak

Sesuai Sesuai

Tidak

Sesuai

Amikasin 21 (4,07) 15 (2,91) 6 (1,16) 14 (2,71) 7 (1,36)

Amoxicillin 14 (2,71) 10 (1,94) 4 (0,78) 10 (1,94) 4 (0,78)

Ampicillin 1 (0,19) 1 (0,19) 0 (0) 0 (0) 1 (0,19)

Azitromisin 3 (0,58) 2 (0,39) 1 (0,19) 1 (0,19) 2 (0,39)

Cefadroxile 15 (2,91) 10 (1,94) 5 (0,97) 2 (0,39) 13 (2,52)

Cefixime 58 (11,24) 53 (10,27) 5 (0,97) 15 (2,91) 43 (8,33)

Cefotaxime 126 (24,42) 126 (24,42) 0 (0) 21 (4,07) 105 (20,35)

Ceftriaxone 7 (1,36) 1 (0,19) 6 (1,16) 2 (0,39) 5 (0,97)

Ciprofloxacin 4 (0,78) 4 (0,78) 0 (0) 2 (0,39) 2 (0,39)

Cotrimoxazole 16 (3,10) 15 (2,91) 1 (0,19) 9 (1,74) 7 (1,36)

Eritromisin 29 (5,62) 29 (5,62) 0 (0) 13 (2,52) 16 (3,10)

Gentamisin 16 (3,10) 13 (2,52) 3 (0,58) 12 (2,33) 4 (0,78)

Imipenem 3 (0,58) 1 (0,19) 2 (0,39) 1 (0,19) 2 (0,39)

Imipenem

Cilastatin 1 (0,19) 0 (0) 1 (0,19) 1 (0,19) 0 (0)

Levofloxacin 3 (0,58) 3 (0,58) 0 (0) 1 (0,19) 2 (0,39)

Meropenem 2 (0,39) 1 (0,19) 1 (0,19) 1 (0,19) 1 (0,19)

Metronidazole 139 (26,94) 100 (19,38) 39 (7,56) 32 (6,20) 107 (20,74)

Paromomycin 58 (11,24) 57 (11,05) 1 (0,19) 13 (2,52) 45 (8,72)

Total 516 (100) 441 (85,47) 75 (14,53) 150 (29,07) 366 (70,93)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

7

Dari data pengobatan antibiotik yang diberikan kepada pasien, terdapat

ketepatan pemberian frekuensi obat antibiotik sebanyak 441 (85,47%) antibiotik,

untuk ketidaktepatan frekuensi obat antibiotik sebanyak 75 (14,53%). Untuk tepat

durasi pengobatan antibiotik sebanyak 150 (29,07%) sedangkan ketidaktepatan

durasi pengobatan antibiotik sebanyak 366 (70,93%). Tingginya angka

ketidaktepatan frekuensi dan durasi pengobatan antibiotik akan berpengaruh pada

tingkat perkembangan bakteri yang resistensi, bakteri tersebut tidak akan mati

dengan pemberian antibiotik yang sama. Pencegahan untuk mengurangi angka

resistensi antibiotik yaitu dengan penggunaan antibiotik yang tepat, meliputi tepat

dosis, tepat durasi dan tepat frekuensi (Varley et al. 2009).

Proporsi Kesesuaian Dosis Antibiotika Berdasarkan BSA dan Pedoman

Terapi

Peneliti melakukan pengelompokan kesesuaian dosis berdasarkan

perbandingan yang digunakan, yaitu BSA dan Pedoman Terapi. Untuk melihat

kesesuaian dosis dengan BSA, digunakan rumus perhitungan BSA lalu

dibandingkan dengan dosis pada resep. Untuk melihat kesesuaian dosis dengan

pedoman terapi digunakan MIMS, World Gastroenterology Organisation (WGO)

Guideline, Antibiotic Guideline, dan National Antibiotic Guideline (NAG) sebagai

pedoman lalu dibandingkan dengan dosis pada resep.

Tabel IV. Perbandingan Penilaian Kesesuaian Dosis Antibiotik

Berdasarkan Pedoman Terapi dan BSA

Antibiotik

Dosis Resep vs

Pedoman Terapi

n (%)

Dosis Resep vs

BSA

n (%)

Sesuai Tidak Sesuai Sesuai Tidak Sesuai

Amikasin 0 (0) 21 (4,07) 0 (0) 21 (4,07)

Amoxicillin 4 (0,78) 10 (1,94) 7 (1,36) 7 (1,36)

Ampicillin 0 (0) 1 (0,19) 0 (0) 1 (0,19)

Azitromisin 2 (0,39) 1 (0,19) 0 (0) 3 (0,58)

Cefadroxile 7 (1,36) 8 (1,55) 2 (0,39) 13 (2,52)

Cefixime 12 (2,33) 46 (8,91) 3 (0,58) 55 (10,66)

Cefotaxime 67 (12,98) 59 (11,43) 85(16,47) 41 (7,95)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

8

Lanjutan Tabel IV.

Ceftriaxone 6 (1,16) 1 (0,19) 3 (0,58) 4 (0,78)

Ciprofloxacin 3 (0,58) 1 (0,19) 0 (0) 4 (0,78)

Cotrimoxazole 1 (0,19) 15 (2,91) 0 (0) 16 (3,10)

Eritromisin 25 (4,84) 4 (0,78) 26 (5,04) 3 (0,58)

Gentamisin 0 (0) 16 (3,10) 0 (0) 16 (3,10)

Imipenem 0 (0) 3 (0,58) 2 (0,39) 1 (0,19)

Imipenem Cilastatin 1 (0,19) 0 (0) 0 (0) 1 (0,19)

Levofloxacin 0 (0) 3 (0,58) 0 (0) 3 (0,58)

Meropenem 0 (0) 2 (0,39) 0 (0) 2 (0,39)

Metronidazole 15 (2,91) 124 (24,03) 7 (1,36) 132 (25,58)

Paromomycin 0 (0) 58 (11,24) 0 (0) 58 (11,24)

Total 143 (27,71) 373 (72,29) 135 (26,16) 381 (73,84)

Dari 516 peresepan antibiotik pada pediatrik dengan gastroenteritis akut,

didapatkan ketidaksesuaian dosis yang dihitung dengan pedoman terapi sebanyak

373 (72,29%), sedangkan untuk ketidaksesuaian dosis yang dihitung dengan BSA

sebanyak 381 (73,84%). Untuk peresepan yang sesuai dengan pedoman terapi

sebanyak 143 (27,71%) dan yang sesuai berdasarkan perhitungan BSA sebanyak

135 (26,16%). Metronidazole merupakan antibiotik yang memiliki tingkat

ketidaksesuaian dosis tertinggi jika dibandingkan dengan antibiotik yang lain,

berdasarkan formula BSA memiliki angka ketidaksesuaian sebanyak 124 (24,03%)

dan berdasarkan pedoman terapi sebesar 132 (25,58%).

Pada penelitian ini, BSA dijadikan acuan atau gold standard dikarenakan

menurut Redlarski et al. (2016) BSA dapat dengan jelas menggambarkan volume

cairan ekstraselular dan total volume air tubuh dibandingkan dengan

menggunakan berat badan. Disposisi obat sangat bergantung pada karakteristik

fisika dan kimia obat dan juga dengan beberapa faktor fisiologis pasien. Pada

pasien anak, faktor fisiologis dapat berubah cepat seiring dengan pertumbuhan,

yang menyebabkan komposisi tubuh berubah. Dengan demikian parameter

farmakokinetika juga dapat berubah seiring dengan pertumbuhan, yang akan

menyebabkan efek pemberian obat dapat berubah. Penggunaan BSA akan lebih

dapat menggambarkan bagaimana kondisi tubuh dan komposisi tubuh pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

9

Tabel V. Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan Formula BSA dengan

Pedoman Terapi

Formula

Kesesuaian Dosis

p value Kappa Sesuai

n (%)

Tidak Sesuai

n (%)

Dosis Resep vs

Pedoman Terapi 143 (27,71) 373 (72,29)

0,000 0,42

Dosis Resep vs BSA 135 (26,16) 381 (73,84)

*p<0,05 menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna

Hasil pengumpulan data terdapat 315 rekam medik yang memenuhi

kriteria inklusi dengan total 516 peresepan antibiotik pasien rawat inap pediatrik

gastroenteritis akut. Analisis hasil dimulai dengan melihat nilai p dari hasil uji

Chi-square. Nilai p yang didapat bernilai 0,000, kurang dari 0,05 yang berarti

terdapat perbedaan yang bermakna antara kesesuaian dosis antibiotik yang

dihitung dengan formula BSA dan pedoman terapi.

Data yang dianalisis adalah data antibiotik yang diterima oleh pasien

pediatrik rawat inap gastroenteritis akut yang masuk dalam kriteria inklusi. Untuk

melihat kesesuaian dosis antibiotik digunakan MIMS, World Gastroenterology

Organisation (WGO) Guideline, Antibiotic Guideline, dan National Antibiotic

Guideline (NAG) sebagai pedoman terapi yang dipakai, dikarenakan pedoman

terapi RS Panti Rapih tidak memiliki data yang lengkap terkait dengan obat

antibiotik yang diberikan pada pasien pediatrik gastroenteritis akut. Hasil yang

didapat dari analisis dengan Cohen’s Kappa yaitu bernilai 0,42 dengan percentage

of agreement (persen kesepakatan) sebesar 81%, yang berarti bahwa kesesuaian

dosis antara formula BSA dengan pedoman terapi bernilai cukup. Persen

kesepakatan diperoleh dengan cara membagi jumlah hasil data kedua rater (BSA

dan pedoman terapi) mempunyai penilaian yang sama, dengan keseluruhan

jumlah (n) data (antibiotik). Persen kesepakatan secara statistik menurut McHugh

(2012) merupakan persentase data yang benar, yaitu ketika kedua rater

mempunyai pendapat yang sama (dapat berarti sama sesuai atau sama tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

10

sesuai). Jumlah data dengan pendapat yang sama dari kedua rater pada penelitian

adalah sebanyak 418 dari 516 data. Terdapat 98 (19%) data yang masuk kedalam

ketidaksepakatan. Hal ini menunjukkan bahwa hanya ada satu rater saja yang

benar dan satu rater yang lain tidak benar. Nilai persen kesepakatan yang baik

menurut McHugh (2012) yaitu minimal diatas 80%. Berdasarkan hasil penelitian,

nilai persen kesepakatan sudah termasuk bagus, karena bernilai 81%.

Metode Cohen’s Kappa yang digunakan dalam penelitian ini memiliki

keunggulan dan keterbatasan. Keunggulannya yaitu nilai persentase kesepakatan

antara kedua rater dapat dengan mudah dihitung dan diartikan langsung secara

statistik. Namun memiliki keterbatasan seperti tingkat reliabilitas interrater rendah,

sehingga cukup sulit untuk diaplikasikan dalam dunia kesehatan atau dalam

penelitian klinis (McHugh, 2012).

Penelitian tentang kesesuaian dosis antibiotik ini memiliki manfaat bagi

klinisi kesehatan. Khususnya bagi farmasis penelitian ini berguna dalam

menghitung dan menyesuaikan dosis antibiotika yang akan diberikan kepada

pasien pediatrik sehingga pasien pediatrik menerima terapi antibiotik yang tepat

dengan berdasarkan pada BSA ataupun pedoman terapi, dengan demikian akan

menurunkan peluang terjadinya resistensi antibiotik.

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu tidak terkontrolnya

pola pencatatan data pasien yang mencakup data diri pasien dan pengobatan yang

diberikan masih kurang baik, sehingga ada beberapa data yang tidak lengkap atau

tidak dapat dibaca. Tidak terdapatnya data tinggi badan pasien pada rekam medik

menjadi masalah juga dalam pengerjaan perhitungan dosis, karena perhitungan

BSA yang seharusnya memiliki variabel tinggi badan, sehingga pemilihan rumus

BSA dengan tanpa adanya data tinggi badan perlu dilakukan. Pedoman terapi

yang digunakan pada penelitian ini diambil dari beberapa pedoman terapi yang

ada, tidak menggunakan pedoman terapi yang digunakan oleh rumah sakit, hal ini

dikarenakan pedoman terapi yang digunakan di rumah sakit, tidak mencakup

penyakit gastroenteritis akut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

11

KESIMPULAN

1. Karakteristik pasien pediatrik rawat inap penderita gastroenteritis akut di

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juni 2015 - Juni 2016 yaitu untuk

umur 0 – 2 tahun sebanyak 43.81%, pasien berumur 2 - 6 tahun sebanyak 41.90%

dan pasien berumur 6 - 12 tahun sebanyak 14.29%. Sebagian besar pasien berjenis

kelamin laki - laki dengan persentase 55.56% dan perempuan 44.44%.

2. Persentase peresepan antibiotik yang memiliki dosis tidak sesuai yang

dihitung menggunakan formula BSA dan pedoman terapi pada pasien rawat inap

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juni 2015 - Juni 2016 sebanyak 373

(72.29%) untuk Dosis Resep vs Pedoman Terapi dan 381 (73.84%) untuk Dosis

Resep vs BSA.

3. Hubungan keeratan kesesuaian dosis antibiotik yang dihitung berdasarkan

formula BSA dan pedoman terapi bernilai cukup, karena nilai k yang didapat 0,42

dengan percentage of agreement sebesar 81%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

12

DAFTAR PUSTAKA

Chow, C.M., Leung, A.K.C., and Hon, K.L., 2010. Acute gastroenteritis: from

guidelines to real life. Clinical and experimental gastroenterology, 3, 97.

Cöl, D., Biçer, S., Ciler Erdağ, G., Giray, T., Gürol, Y., Yilmaz, G., Küçük, Ö.,

and Vitrinel, A., 2013. Annual report on norovirus in children with acute

gastroenteritis in 2009 and their genotypes in Turkey. Le infezioni in

medicina : rivista periodica di eziologia, epidemiologia, diagnostica, clinica

e terapia delle patologie infettive, 21 (4), 261–9.

Dinas Kesehatan DI Yogyakarta, 2013. Profil Kesehatan Daerah Istimewa

Yogyakarta 2013. Health Care, 8 (6), 719–727.

Farrar J, Hotez FJ, Junghanss T, Kang G, Lalloo D, and White N., 2013, Acute

diarrhea. Manson’s Tropical Diseases, Elsevier.

Farthing, M., Salem, M., Lindberg, G., Dite, P., Khalif, I., Salazer-Lindo, E., and

All, E., 2012. Acute diarrhea in adults and children: a global perspective.

World Gastroenterology Organization, (February), 1–24.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Pedoman Pelayanan

Kefarmasian Untuk Terapi Antibiotik, 1.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Situasi Diare di Indonesia,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

John Hopkins Medicine, 2015, Antibiotic Guidelines, The Johns Hopkins Hospital

Antimicrobial Stewardship Program, Virginia, pp. 51-52.

Marcdante, K.J. and Kliegman, R.M., 2014. NELSON Essentials of Pediatrics.

American Journal of Public Health and the Nations Health.

McHugh, M.L., 2012. Interrater reliability: the kappa statistic. Biochemia medica,

22 (3), 276–282.

Ministry of Health, G. of F., 2011. Antibiotic Guidelines. Control, 3rd Editio,

1–82.

Pharmaceutical Services Division, 2014. National Antibiotic Guideline 2014.

Ministry of Health Malaysia, 1689–1699.

Redlarski, G., Palkowski, A., and Krawczuk, M., 2016. Body surface area

formulae: an alarming ambiguity. Scientific reports, 6.

Sari, A. and Rahmawati, E., 2016. Evaluasi Pemberian Antibiotik Pada Pasien

Anak Diare Spesifik Di Instalasi Rawat Inap Rs Pku Muhammadiyah

Yogyakarta. Prosiding Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan

Apoteker Indonesia 2016, 127–132.

Schwinghammer, T.L., DiPiro, J.T., DiPiro, C., and Wells, B.G., 2014.

Pharmacotherapy Handbook, 9/E. McGraw-Hill Education.

Varley, A.J., Sule, J., and Absalom, A.R., 2009. Principles of antibiotic therapy.

Continuing Education in Anaesthesia, Critical Care and Pain, 9 (6),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

13

184–188.

World Health Organization, 2013, Diarrhoeal disease (Online),

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/, accessed 24 September

2016.

World Health Organization, 2016, International Statistical Classification of

Diseases and Related Health Problems 10th Revision (Online),

http://apps.who.int/classifications/icd10/browse/2016/en/, accessed 24

September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

14

Lampiran 1. Ethical Clearance penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

15

Lampiran 2. Surat izin penelitian dari RS Panti Rapih Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

16

Lampiran 3. Keterangan Legalitas Statistika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

17

Lampiran 4. Lembar pengambilan data penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

18

Lampiran 5. Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi

Operasional

Cara Pengukuran

Skala Pengukuran

Metode

Perhitungan

Dosis

Instrumen yang

digunakan untuk

mengukur dosis

obat pediatrik.

Kategorik:

1 : BSA

2 : Guideline

Dosis Pediatrik = BSA anak

dalam m2/1,7 m2 x Dosis

Dewasa

Guideline : Dosis pada

guideline dibandingkan dengan

dosis yang dihitung dengan

BSA

Gastroenter

itis Akut

Penyakit diare

infeksi yang

disebabkan oleh

bakteri dan

masuk kategori

A09 pada ICD

10.

-

Berdasarkan diagnosa dari

pemeriksaan dokter dan ICD 10

pada rekam medik

Kesesuaian

Dosis

Antibiotik

Antibiotik yang

didapatkan oleh

pasien

berdasarkan

resep dokter

dengan

kelengkapan

dosis pemberian

yang dilihat dari

rekam medik.

Termasuk dalam

antibiotik adalah

semua golongan

antibiotik

menurut WHO

(2011).

Kategorik:

0 = dosis

sesuai

1 = dosis

tidak

sesuai

Berdasarkan pedoman

penyesuaian dosis pada pasien

pediatrik gastroenteritis akut

yaitu MIMS, World

Gastroenterology Organisation

(WGO) Guideline, Antibiotic

Guideline, dan National

Antibiotic Guideline (NAG).

Dosis

Sesuai

Dosis pemberian

antibiotik sesuai

dan atau tidak

Kategorik:

1 = sesuai

2 = tidak

Pedoman penyesuaian dosis

berdasarkan MIMS, World

Gastroenterology Organisation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

19

melampaui

pedoman

penyesuaian

dosis

berdasarkan

Pedoman Terapi

dan BSA

sesuai (WGO) Guideline, Antibiotic

Guideline, dan National

Antibiotic Guideline (NAG).

Dosis Tidak

sesuai

Dosis pemberian

antibiotik

melebihi dan

atau kurang dari

pedoman

penyesuaian

dosis

berdasarkan

Pedoman Terapi

dan BSA

Kategorik:

1 = sesuai

2 = tidak

sesuai

Pedoman penyesuaian dosis

berdasarkan MIMS, World

Gastroenterology Organisation

(WGO) Guideline, Antibiotic

Guideline, dan National

Antibiotic Guideline (NAG).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

20

Lampiran 6. Data hasil pengujian statistik

No Antibiotik Dosis BSA

(mg) Dosis Resep

Dosis Pedoman

Terapi (mg)

Resep

vs

BSA

Resep vs

Pedoman

Terapi

1 Amikasin 51 125 mg 102 2 2

2 Amikasin 78 125 mg 180 2 2

3 Amikasin 114 125 mg 300 2 2

4 Amikasin 47 125 mg 91,5 2 2

5 Amikasin 59 160 mg 123 2 2

6 Amikasin 66 200 mg 144 2 2

7 Amikasin 170 200 mg 525 2 2

8 Amikasin 88 250 mg 210 2 2

9 Amikasin 131 250 mg 360 2 2

10 Amikasin 88 280 mg 210 2 2

11 Amikasin 88 300 mg 210 2 2

12 Amikasin 92 300 mg 225 2 2

13 Amikasin 95 300 mg 232,5 2 2

14 Amikasin 99 330 mg 247,5 2 2

15 Amikasin 110 400 mg 285 2 2

16 Amikasin 112 400 mg 292,5 2 2

17 Amikasin 58 50 mg 120 2 2

18 Amikasin 146 500 mg 420 2 2

19 Amikasin 153 500 mg 450 2 2

20 Amikasin 58 60 mg 120 2 2

21 Amikasin 55 600 mg 112,5 2 2

22 Amoxicillin 155,84-311,69 100 mg 160-200 2 2

23 Amoxicillin 175,08-350,16 100 mg 186,67-233,33 1 1

24 Amoxicillin 202,58-405,16 150 mg 226,67-283,33 2 2

25 Amoxicillin 105,37-210,74 150 mg 94,67-118,33 2 1

26 Amoxicillin 175,08-350,15 200 mg 373,33-420 1 2

27 Amoxicillin 405,9-811,79 200 mg 1226,67-1380 1 2

28 Amoxicillin 170,34-340,68 200 mg 180-225 2 2

29 Amoxicillin 155,84-311,69 200 mg 160-200 2 2

30 Amoxicillin 160,72-321,44 250 mg 166,67-208,33 2 1

31 Amoxicillin 124,49-248,98 300 mg 118,67-148,33 2 2

32 Amoxicillin 124,49-248,98 500 mg 118,67-148,33 2 2

33 Amoxicillin 113,95-227,9 500 mg 105,33-131,67 1 1

34 Amoxicillin 107,53-215,06 500 mg 97,33-121,67 1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

21

35 Amoxicillin 245,15-490,3 500 mg 293,33-366,67 1 1

36 Ampicillin 443 175 mg 190-380 2 2

37 Azitromisin 136 100 mg 100 2 1

38 Azitromisin 175 140 mg 140 2 1

39 Azitromisin 175 150 mg 140 2 2

40 Cefadroxile 0,23-0,46 125 mg 100-200mg 2 1

41 Cefadroxile 0,44-0,88 125 mg 237,5-475mg 2 2

42 Cefadroxile 0,33-0,66 125 mg 162,5-325mg 2 1

43 Cefadroxile 0,34-0,69 125 mg 170-340mg 2 2

44 Cefadroxile 0,37-0,74 125 mg 187,5-375mg 2 2

45 Cefadroxile 0,31-0,62 125 mg 150-300mg 2 2

46 Cefadroxile 0,35-0,7 125 mg 175-350mg 2 2

47 Cefadroxile 0,34-0,68 125 mg 168,75-337,5mg 2 2

48 Cefadroxile 0,35-0,7 125 mg 175-350mg 2 2

49 Cefadroxile 0,25-0,49 125 mg 110-220mg 2 1

50 Cefadroxile 0,27-0,54 250 mg 196-784mg 2 1

51 Cefadroxile 0,46-0,91 500 mg 400-1600mg 1 1

52 Cefadroxile 0,35-0,7 500 mg 280-1120mg 1 1

53 Cefadroxile 0,51-1,01 500 mg 460-1840mg 2 1

54 Cefadroxile 0,39-0,77 93,75 mg 200-400mg 2 2

55 Cefixime 141,1-282,19 100 mg 55,5-111mg 2 1

56 Cefixime 125,16-250,32 100 mg 46,5-93mg 2 2

57 Cefixime 112,13-224,27 100 mg 39,75-79,5mg 2 2

58 Cefixime 148,51-297,02 100 mg 60-120mg 2 1

59 Cefixime 109,1-218,2 100 mg 38,25-76,5mg 2 2

60 Cefixime 110,62-221,25 100 mg 39-78mg 2 2

61 Cefixime 113,63-227,26 100 mg 40,5-81mg 2 2

62 Cefixime 79,24-158,48 100 mg 24,75-49,5mg 1 2

63 Cefixime 25,32-50,64 100 mg 34,5-69mg 2 2

64 Cefixime 27,66-55,31 100 mg 39-78mg 2 2

65 Cefixime 12,55-25,11 100 mg 13,5-27mg 2 2

66 Cefixime 35,11-70,21 15 mg 8,25-16,5mg 2 1

67 Cefixime 82,81-165,61 150 mg 26,25-52,5mg 1 2

68 Cefixime 46,85-93,71 20 mg 12,3-24,6mg 2 1

69 Cefixime 44,3-88,6 20 mg 11,4-22,8mg 2 1

70 Cefixime 43,76-87,52 200 mg 78-156mg 2 2

71 Cefixime 37,77-75,55 24 mg 9,15-18,3mg 2 2

72 Cefixime 50,21-100,43 25 mg 13,5-27mg 2 1

73 Cefixime 50,21-100,43 25 mg 13,5-27mg 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

22

74 Cefixime 79,24-158,48 30 mg 24,75-49,5mg 2 1

75 Cefixime 46,01-92,01 30 mg 12-24mg 2 2

76 Cefixime 10,21-20,42 30 mg 10,2-20,4mg 2 2

77 Cefixime 10,64-21,29 30 mg 10,8-21,6mg 2 2

78 Cefixime 11,5-23 32 mg 12-24mg 2 2

79 Cefixime 11,08-22,15 32 mg 11,4-22,8mg 2 2

80 Cefixime 12,55-25,11 40 mg 13,5-27mg 2 2

81 Cefixime 46,01-92,01 40 mg 12-24mg 2 2

82 Cefixime 50,21-100,43 40 mg 13,5-27mg 2 2

83 Cefixime 54,34-108,67 40 mg 15-30mg 2 2

84 Cefixime 14,59-29,19 40 mg 16,5-33mg 2 2

85 Cefixime 15,58-31,17 40 mg 18-36mg 2 2

86 Cefixime 53,52-107,03 400 mg 14,7-29,4mg 2 2

87 Cefixime 94,78-189,55 50 mg 31,5-63mg 2 1

88 Cefixime 17,51-35,02 50 mg 21-42mg 2 2

89 Cefixime 59,97-119,94 50 mg 17,1-34,2mg 2 2

90 Cefixime 75,61-151,22 50 mg 23,25-46,5mg 2 2

91 Cefixime 76,34-152,68 50 mg 23,55-47,1mg 2 2

92 Cefixime 62,34-124,67 50 mg 18-36mg 2 2

93 Cefixime 53,52-107,03 50 mg 14,7-29,4mg 2 2

94 Cefixime 54,34-108,67 50 mg 15-30mg 2 2

95 Cefixime 62,34-124,67 50 mg 18-36mg 2 2

96 Cefixime 81,03-162,07 50 mg 25,5-51mg 2 1

97 Cefixime 62,34-124,67 50 mg 18-36mg 2 2

98 Cefixime 50,21-100,43 50 mg 13,5-27mg 2 2

99 Cefixime 17,03-34,07 50 mg 20,25-40,5mg 2 2

100 Cefixime 17,98-35,95 50 mg 21,75-43,5mg 2 2

101 Cefixime 17,98-35,95 50 mg 21,75-43,5mg 2 2

102 Cefixime 75,98-151,95 60 mg 23,4-46,8mg 2 2

103 Cefixime 68,14-136,27 60 mg 20,25-40,5mg 2 2

104 Cefixime 54,34-108,67 60 mg 15-30mg 1 2

105 Cefixime 20,26-40,52 60 mg 25,5-51mg 2 2

106 Cefixime 15,58-31,17 60 mg 18-36mg 2 2

107 Cefixime 116,59-233,17 70 mg 42-84mg 2 1

108 Cefixime 88,03-176,06 70 mg 28,5-57mg 2 2

109 Cefixime 116,59-233,17 75 mg 42-84mg 2 1

110 Cefixime 91,43-182,87 75 mg 30-60mg 2 2

111 Cefixime 96,43-192,85 80 mg 32,25-64,5mg 2 2

112 Cefixime 16,07-32,14 80 mg 18,75-37,5mg 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

23

113 Cefotaxime 0,23-0,46 1 g 300-400mg 2 2

114 Cefotaxime 0,83-1,67 1 g 1800-2400mg 2 2

115 Cefotaxime 0,89-1,77 1 g 1987,5-2650mg 2 2

116 Cefotaxime 0,28-0,57 1 g 397,5-530mg 1 2

117 Cefotaxime 0,28-0,56 100 mg 393,75-525mg 2 2

118 Cefotaxime 0,74-1,49 125 mg 500-1800mg 1 1

119 Cefotaxime 0,31-0,62 125 mg 450-600mg 1 2

120 Cefotaxime 0,32-0,64 125 mg 468,75-625mg 1 1

121 Cefotaxime 0,9-1,79 175 mg 675-2430mg 1 1

122 Cefotaxime 0,71-1,41 200 mg 1387,5-1850mg 2 2

123 Cefotaxime 0,35-0,7 200 mg 525-700mg 2 2

124 Cefotaxime 0,15-0,3 200 mg 55-198mg 2 1

125 Cefotaxime 0,18-0,37 250 mg 73,75-265,5mg 1 1

126 Cefotaxime 0,24-0,49 250 mg 108,75-391,5mg 1 1

127 Cefotaxime 0,34-0,69 250 mg 170-612mg 1 1

128 Cefotaxime 0,42-0,85 250 mg 225-810mg 1 1

129 Cefotaxime 0,27-0,54 250 mg 125-450mg 2 1

130 Cefotaxime 0,27-0,54 250 mg 125-450mg 2 1

131 Cefotaxime 0,22-0,45 250 mg 96,25-346,5mg 2 2

132 Cefotaxime 0,39-0,77 250 mg 200-720mg 2 2

133 Cefotaxime 0,26-0,52 250 mg 118,75-427,5mg 2 1

134 Cefotaxime 0,27-0,54 250 mg 125-450mg 2 1

135 Cefotaxime 0,31-0,62 250 mg 147,5-531mg 2 1

136 Cefotaxime 0,61-1,22 250 mg 375-1350mg 1 1

137 Cefotaxime 0,16-0,33 250 mg 62,5-225mg 1 1

138 Cefotaxime 0,19-0,37 250 mg 225-300mg 1 1

139 Cefotaxime 0,2-0,39 250 mg 240-320mg 1 1

140 Cefotaxime 0,27-0,54 250 mg 375-500mg 1 1

141 Cefotaxime 0,34-0,68 250 mg 506,25-675mg 1 2

142 Cefotaxime 0,41-0,83 250 mg 656,25-875mg 1 2

143 Cefotaxime 0,46-0,91 250 mg 750-1000mg 1 2

144 Cefotaxime 0,57-1,14 250 mg 1012,5-1350mg 2 2

145 Cefotaxime 0,18-0,35 250 mg 206,25-275mg 1 1

146 Cefotaxime 0,18-0,37 250 mg 221,25-295mg 1 1

147 Cefotaxime 0,29-0,58 250 mg 412,5-550mg 1 1

148 Cefotaxime 0,31-0,62 250 mg 450-600mg 1 1

149 Cefotaxime 0,34-0,68 250 mg 506,25-675mg 1 2

150 Cefotaxime 0,37-0,74 250 mg 562,5-750mg 1 2

151 Cefotaxime 0,27-0,53 250 mg 363,75-485mg 1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

24

152 Cefotaxime 0,39-0,77 250 mg 600-800mg 1 2

153 Cefotaxime 0,41-0,81 250 mg 637,5-850mg 1 2

154 Cefotaxime 0,46-0,91 250 mg 750-1000mg 1 2

155 Cefotaxime 0,52-1,04 250 mg 900-1200mg 2 2

156 Cefotaxime 0,2-0,41 250 mg 255-340mg 1 2

157 Cefotaxime 0,29-0,58 250 mg 275-550mg 1 1

158 Cefotaxime 0,38-0,75 300 mg 192,5-693mg 2 2

159 Cefotaxime 0,37-0,74 300 mg 562,5-750mg 1 2

160 Cefotaxime 0,21-0,42 350 mg 262,5-350mg 1 2

161 Cefotaxime 0,27-0,54 350 mg 375-500mg 2 2

162 Cefotaxime 0,63-1,25 350 mg 1162,5-1550mg 2 2

163 Cefotaxime 0,69-1,39 350 mg 1350-1800mg 2 2

164 Cefotaxime 0,25-0,49 400 mg 110-396mg 1 1

165 Cefotaxime 0,25-0,49 400 mg 110-396mg 1 1

166 Cefotaxime 0,29-0,58 400 mg 137,5-495mg 1 1

167 Cefotaxime 0,31-0,62 400 mg 150-540mg 2 1

168 Cefotaxime 0,25-0,49 400 mg 110-396mg 1 1

169 Cefotaxime 0,23-0,46 400 mg 300-400mg 1 2

170 Cefotaxime 0,23-0,46 500 mg 100-360mg 1 1

171 Cefotaxime 0,33-0,66 500 mg 162,5-585mg 1 1

172 Cefotaxime 0,23-0,46 500 mg 100-360mg 2 1

173 Cefotaxime 0,22-0,43 500 mg 92,5-333mg 1 1

174 Cefotaxime 0,3-0,6 500 mg 143,75-517,5mg 1 1

175 Cefotaxime 0,31-0,62 500 mg 150-540mg 1 1

176 Cefotaxime 0,31-0,62 500 mg 150-540mg 1 1

177 Cefotaxime 0,33-0,66 500 mg 162,5-585mg 1 1

178 Cefotaxime 0,39-0,77 500 mg 200-720mg 1 1

179 Cefotaxime 0,39-0,77 500 mg 200-720mg 1 1

180 Cefotaxime 0,4-0,79 500 mg 206,25-742,5mg 1 1

181 Cefotaxime 0,27-0,54 500 mg 125-450mg 1 2

182 Cefotaxime 0,29-0,58 500 mg 137,5-495mg 1 2

183 Cefotaxime 0,16-0,33 500 mg 62,5-225mg 2 1

184 Cefotaxime 0,58-1,17 500 mg 350-1260mg 2 1

185 Cefotaxime 0,33-0,66 500 mg 162,5-585mg 1 1

186 Cefotaxime 0,25-0,5 500 mg 112,5-405mg 1 2

187 Cefotaxime 0,28-0,55 500 mg 127,5-459mg 2 1

188 Cefotaxime 0,61-1,22 500 mg 375-1350mg 2 1

189 Cefotaxime 0,37-0,74 500 mg 187,5-675mg 2 2

190 Cefotaxime 0,42-0,85 500 mg 225-810mg 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

25

191 Cefotaxime 0,42-0,85 500 mg 225-810mg 1 1

192 Cefotaxime 0,2-0,4 500 mg 83,75-301,5mg 1 1

193 Cefotaxime 0,31-0,62 500 mg 150-540mg 1 1

194 Cefotaxime 0,23-0,46 500 mg 100-360mg 2 1

195 Cefotaxime 0,44-0,88 500 mg 237,5-855mg 2 1

196 Cefotaxime 0,18-0,35 500 mg 206,25-275mg 1 1

197 Cefotaxime 0,27-0,54 500 mg 367,5-490mg 1 2

198 Cefotaxime 0,37-0,74 500 mg 562,5-750mg 1 2

199 Cefotaxime 0,46-0,91 500 mg 750-1000mg 1 2

200 Cefotaxime 0,11-0,23 500 mg 105-140mg 2 1

201 Cefotaxime 0,22-0,44 500 mg 285-380mg 2 2

202 Cefotaxime 0,27-0,54 500 mg 375-500mg 2 2

203 Cefotaxime 0,25-0,49 500 mg 330-440mg 1 2

204 Cefotaxime 0,19-0,38 500 mg 228,75-305mg 1 1

205 Cefotaxime 0,25-0,5 500 mg 337,5-450mg 1 1

206 Cefotaxime 0,25-0,5 500 mg 337,5-450mg 1 1

207 Cefotaxime 0,27-0,54 500 mg 367,5-490mg 1 1

208 Cefotaxime 0,3-0,6 500 mg 431,25-575mg 1 1

209 Cefotaxime 0,3-0,6 500 mg 431,25-575mg 1 1

210 Cefotaxime 0,26-0,52 500 mg 356,25-475mg 1 2

211 Cefotaxime 0,34-0,68 500 mg 506,25-675mg 1 2

212 Cefotaxime 0,47-0,95 500 mg 787,5-1050mg 1 2

213 Cefotaxime 0,26-0,51 500 mg 348,75-465mg 2 2

214 Cefotaxime 0,28-0,56 500 mg 393,75-525mg 2 2

215 Cefotaxime 0,26-0,52 500 mg 352,5-470mg 1 1

216 Cefotaxime 0,29-0,58 500 mg 412,5-550mg 1 1

217 Cefotaxime 0,31-0,62 500 mg 450-600mg 1 1

218 Cefotaxime 0,39-0,77 500 mg 600-800mg 1 2

219 Cefotaxime 0,46-0,91 500 mg 750-1000mg 1 2

220 Cefotaxime 0,54-1,08 500 mg 937,5-1250mg 1 2

221 Cefotaxime 0,85-1,71 500 mg 1875-2500mg 2 2

222 Cefotaxime 1-2,01 500 mg 2475-3300mg 2 2

223 Cefotaxime 0,74-1,49 500 mg 1500-2000mg 1 2

224 Cefotaxime 0,24-0,47 500 mg 311,25-415mg 1 2

225 Cefotaxime 0,25-0,5 500 mg 333,75-445mg 1 2

226 Cefotaxime 0,33-0,66 500 mg 487,5-650mg 1 2

227 Cefotaxime 0,8-1,6 500 mg 1687,5-2250mg 2 2

228 Cefotaxime 0,24-0,48 500 mg 318,75-425mg 2 2

229 Cefotaxime 0,35-0,7 500 mg 350-700mg 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

26

230 Cefotaxime 0,2-0,4 500 mg 162,5-325mg 1 2

231 Cefotaxime 0,33-0,66 500 mg 325-650mg 1 1

232 Cefotaxime 0,3-0,6 750 mg 431,25-575mg 1 1

233 Cefotaxime 0,42-0,85 750 mg 675-900mg 2 2

234 Cefotaxime 0,31-0,62 750 mg 450-600mg 1 1

235 Cefotaxime 0,29-0,58 750 mg 412,5-550mg 2 2

236 Cefotaxime 0,37-0,74 750 mg 562,5-750mg 1 2

237 Cefotaxime 0,19-0,38 750 mg 228,75-305mg 1 1

238 Cefotaxime 0,68-1,36 750 mg 437,5-1575mg 2 1

239 Ceftriaxone 0,3-0,6 1 g 230-920mg 1 1

240 Ceftriaxone 0,46 1 g 400-1600mg 2 1

241 Ceftriaxone 0,63 125 mg 620-2480mg 2 1

242 Ceftriaxone 0,15 250 mg 90-360mg 2 1

243 Ceftriaxone 0,24-0,48 500 mg 170-680mg 1 1

244 Ceftriaxone 0,56 500 mg 530-2120mg 2 2

245 Ceftriaxone 0,55-1,11 750 mg 520-2080mg 1 1

246 Ciprofloxacin 117 100 mg 66-110 2 1

247 Ciprofloxacin 117 100 mg 66-110 2 1

248 Ciprofloxacin 136 150 mg 200-300 2 2

249 Ciprofloxacin 136 250 mg 200-300 2 1

250 Cotrimoxazole 261 120 mg 80-120 2 1

251 Cotrimoxazole 237 180 mg 70,4-105,6 2 2

252 Cotrimoxazole 280 240 mg 88-132 2 2

253 Cotrimoxazole 280 240 mg 88-132 2 2

254 Cotrimoxazole 318 240 mg 104-156 2 2

255 Cotrimoxazole 245 240 mg 73,6-110,4 2 2

256 Cotrimoxazole 345 240 mg 116-174 2 2

257 Cotrimoxazole 261 240 mg 80-120 2 2

258 Cotrimoxazole 209 240 mg 59,2-88,8 2 2

259 Cotrimoxazole 336 240 mg 112-168 2 2

260 Cotrimoxazole 299 240 mg 96-144 2 2

261 Cotrimoxazole 209 240 mg 59,2-88,8 2 2

262 Cotrimoxazole 261 240 mg 80-120 2 2

263 Cotrimoxazole 372 360 mg 128-192 2 2

264 Cotrimoxazole 336 360 mg 112-168 2 2

265 Cotrimoxazole 471 480 mg 176-264 2 2

266 Eritromisin 78-156 100 mg 82-136,67 1 1

267 Eritromisin 78-156 100 mg 82-136,67 1 1

268 Eritromisin 63-126 100 mg 61-101,67 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

27

269 Eritromisin 77-153 125 mg 80-133,33 1 1

270 Eritromisin 91-181 125 mg 100-166,67 1 1

271 Eritromisin 84-167 125 mg 90-150 1 1

272 Eritromisin 83-166 125 mg 89-148,33 1 1

273 Eritromisin 77-153 125 mg 80-133,33 1 1

274 Eritromisin 84-167 125 mg 90-150 1 1

275 Eritromisin 84-167 125 mg 90-150 1 1

276 Eritromisin 86-172 125 mg 93-155 1 1

277 Eritromisin 84-167 125 mg 90-150 1 1

278 Eritromisin 83-166 125 mg 89-148,33 1 1

279 Eritromisin 91-181 150 mg 100-166,67 1 1

280 Eritromisin 69-138 150 mg 69-115 2 2

281 Eritromisin 123-246 150 mg 150-250 1 1

282 Eritromisin 97-195 150 mg 110-183,33 1 1

283 Eritromisin 77-153 150 mg 80-133,33 1 2

284 Eritromisin 104-208 150 mg 120-200 1 1

285 Eritromisin 97-195 150 mg 110-183,33 1 1

286 Eritromisin 123-246 200 mg 150-250 1 1

287 Eritromisin 123-246 200 mg 150-250 1 1

288 Eritromisin 222-444 200 mg 340-566,67 2 2

289 Eritromisin 117-233 200 mg 140-233,33 1 1

290 Eritromisin 141-282 200 mg 180-300 1 1

291 Eritromisin 97-195 200 mg 110-183,33 2 2

292 Eritromisin 126-252 200 mg 155-258,33 1 1

293 Eritromisin 114-227 200 mg 135-225 1 1

294 Eritromisin 163-327 250 mg 220-366,67 1 1

295 Gentamisin 126 100 mg 225-315 2 2

296 Gentamisin 269 160 mg 625-875 2 2

297 Gentamisin 111 17,5 mg 190-266 2 2

298 Gentamisin 118 20 mg 207,5-290,5 2 2

299 Gentamisin 115 20 mg 200-280 2 2

300 Gentamisin 128 25 mg 230-322 2 2

301 Gentamisin 139 25 mg 257,5-360,5 2 2

302 Gentamisin 143 25 mg 267,5-374,5 2 2

303 Gentamisin 146 30 mg 275-385 2 2

304 Gentamisin 151 30 mg 287,5-402,5 2 2

305 Gentamisin 162 30 mg 315-441 2 2

306 Gentamisin 166 40 mg 325-455 2 2

307 Gentamisin 166 40 mg 325-455 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

28

308 Gentamisin 103 50 mg 172,5-241,5 2 2

309 Gentamisin 129 80 mg 232,5-325,5 2 2

310 Gentamisin 306 80 mg 750-1050 2 2

311 Imipenem 0,31-0,62 150 mg 180-300 2 2

312 Imipenem 0,18-0,37 200 mg 88,5-147,5 1 2

313 Imipenem 0,23-0,46 250 mg 120-200 1 2

314 Imipenem Cilastatin 0,61-1,22 500 mg 450-750 2 1

315 Levofloxacin 116 100 mg 64,8 2 2

316 Levofloxacin 166 150 mg 104 2 2

317 Levofloxacin 277 300 mg 208 2 2

318 Meropenem 0,61 1 g 600 2 2

319 Meropenem 0,46 250 mg 400 2 2

320 Metronidazole 105,37 100 mg 118,33 2 2

321 Metronidazole 170,32 100 mg 120 2 2

322 Metronidazole 82,14 100 mg 37,5 2 2

323 Metronidazole 94,43 100 mg 45,75 2 2

324 Metronidazole 202,58 100 mg 127,5 2 2

325 Metronidazole 115,02 100 mg 133,33 2 2

326 Metronidazole 258,71 120 mg 210 2 2

327 Metronidazole 155,84 120 mg 90 2 2

328 Metronidazole 195,84 125 mg 145 2 2

329 Metronidazole 185,73 125 mg 135 2 2

330 Metronidazole 110,75 125 mg 57 2 2

331 Metronidazole 122,4 125 mg 65,25 2 2

332 Metronidazole 133,79 125 mg 73,5 2 2

333 Metronidazole 155,84 125 mg 90 2 2

334 Metronidazole 115,02 125 mg 60 2 2

335 Metronidazole 103,2 125 mg 51,75 2 2

336 Metronidazole 115,02 125 mg 60 2 2

337 Metronidazole 82,14 125 mg 37,5 2 2

338 Metronidazole 145,94 125 mg 82,5 2 2

339 Metronidazole 101,02 125 mg 50,25 2 2

340 Metronidazole 123,45 125 mg 66 2 2

341 Metronidazole 175,08 125 mg 105 2 2

342 Metronidazole 160,72 125 mg 93,75 2 2

343 Metronidazole 165,55 125 mg 97,5 2 2

344 Metronidazole 155,84 125 mg 90 2 2

345 Metronidazole 163,63 125 mg 96 2 2

346 Metronidazole 165,55 125 mg 97,5 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

29

347 Metronidazole 145,94 125 mg 82,5 2 2

348 Metronidazole 155,84 125 mg 90 2 2

349 Metronidazole 165,55-248,33 125 mg 151,67-216,67 2 2

350 Metronidazole 122,4-183,6 125 mg 101,5-145 1 1

351 Metronidazole 140,91-211,37 125 mg 122,5-175 2 1

352 Metronidazole 125,53-188,3 125 mg 105-150 2 1

353 Metronidazole 150,92-226,37 125 mg 134,17-191,67 2 2

354 Metronidazole 145,94-218,91 125 mg 128,33-183,33 2 2

355 Metronidazole 123,45-185,17 125 mg 102,67-146,67 1 1

356 Metronidazole 228,59-342,88 125 mg 233,33-333,33 2 2

357 Metronidazole 175,08-262,62 125 mg 163,33-233,33 2 2

358 Metronidazole 220,08-330,12 125 mg 221,67-316,67 2 2

359 Metronidazole 145,94-218,91 125 mg 128,33-183,33 2 2

360 Metronidazole 115,02-172,53 125 mg 93,33-133,33 1 1

361 Metronidazole 155,84-233,76 125 mg 140-200 2 2

362 Metronidazole 196,07 125 mg 110,83-158,33 2 1

363 Metronidazole 255,51 125 mg 157,5-225 2 2

364 Metronidazole 122,4 150 mg 145 2 2

365 Metronidazole 264,89 150 mg 216,67 2 2

366 Metronidazole 175,08 150 mg 105 2 2

367 Metronidazole 184,42 150 mg 112,5 2 2

368 Metronidazole 125,53 150 mg 67,5 2 2

369 Metronidazole 145,94 150 mg 82,5 2 2

370 Metronidazole 135,84 150 mg 75 2 2

371 Metronidazole 128,65 150 mg 69,75 2 2

372 Metronidazole 134,82 150 mg 74,25 2 2

373 Metronidazole 140,91 150 mg 78,75 2 2

374 Metronidazole 123,45 150 mg 66 2 2

375 Metronidazole 141,92 150 mg 79,5 2 2

376 Metronidazole 123,45 150 mg 66 2 2

377 Metronidazole 125,53 150 mg 67,5 2 2

378 Metronidazole 145,94 150 mg 82,5 2 2

379 Metronidazole 92,22 150 mg 44,25 2 2

380 Metronidazole 137,87 150 mg 76,5 2 2

381 Metronidazole 133,79 150 mg 73,5 2 2

382 Metronidazole 135,84 150 mg 75 2 2

383 Metronidazole 110,75 150 mg 57 2 2

384 Metronidazole 175,08 150 mg 105 2 2

385 Metronidazole 175,08 150 mg 105 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

30

386 Metronidazole 175,08 150 mg 105 2 2

387 Metronidazole 135,84 150 mg 75 2 2

388 Metronidazole 184,42 150 mg 112,5 2 2

389 Metronidazole 145,94 175 mg 183,33 2 2

390 Metronidazole 145,94 175 mg 82,5 2 2

391 Metronidazole 184,42-276,63 187,5 mg 175-250 1 1

392 Metronidazole 175,08-262,62 187,5 mg 163,33-233,33 1 1

393 Metronidazole 193,59-290,38 187,5 mg 186,67-266,67 2 2

394 Metronidazole 202,58-303,87 187,5 mg 198,33-283,33 2 2

395 Metronidazole 284,08-426,12 187,5 mg 315-450 2 2

396 Metronidazole 175,08-262,62 187,5 mg 163,33-233,33 1 1

397 Metronidazole 342,88 187,5 mg 233,33-333,33 2 2

398 Metronidazole 220,08 190 mg 142,5 2 2

399 Metronidazole 379,11 200 mg 350 2 2

400 Metronidazole 287,63 200 mg 241,67 2 2

401 Metronidazole 228,59 200 mg 150 2 2

402 Metronidazole 359,01 200 mg 285 2 2

403 Metronidazole 153,88 200 mg 88,5 2 2

404 Metronidazole 176,96 200 mg 106,5 2 2

405 Metronidazole 220,08 200 mg 142,5 2 2

406 Metronidazole 241,06 225 mg 161,25 2 2

407 Metronidazole 56,68-85,02 25 mg 32,67-46,67 2 2

408 Metronidazole 803,32 250 mg 1100 2 2

409 Metronidazole 500,64 250 mg 516,67 2 2

410 Metronidazole 554,18 250 mg 600 2 2

411 Metronidazole 302,44 250 mg 258,33 2 2

412 Metronidazole 193,59 250 mg 120 2 2

413 Metronidazole 165,55 250 mg 97,5 2 2

414 Metronidazole 150,92 250 mg 86,25 2 2

415 Metronidazole 130,71 250 mg 71,25 2 2

416 Metronidazole 155,84 250 mg 90 2 2

417 Metronidazole 184,42 250 mg 112,5 2 2

418 Metronidazole 165,55 250 mg 97,5 2 2

419 Metronidazole 253,21 250 mg 172,5 2 2

420 Metronidazole 305,88 250 mg 225 2 2

421 Metronidazole 284,08 250 mg 202,5 2 2

422 Metronidazole 291,47 250 mg 210 2 2

423 Metronidazole 305,88-458,82 250 mg 350-500 2 2

424 Metronidazole 241,06-361,6 250 mg 250,83-358,33 1 2

425 Metronidazole 522,58 300 mg 550 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

31

426 Metronidazole 392,24 300 mg 366,67 2 2

427 Metronidazole 427,33 300 mg 375 2 2

428 Metronidazole 305,88 300 mg 225 2 2

429 Metronidazole 305,88 300 mg 225 2 2

430 Metronidazole 305,88 300 mg 225 2 2

431 Metronidazole 305,88 300 mg 225 2 2

432 Metronidazole 125,53-188,3 300 mg 105-150 2 2

433 Metronidazole 442,5 375 mg 433,33 2 2

434 Metronidazole 155,84-233,76 375 mg 140-200 2 2

435 Metronidazole 155,84 375 mg 200 2 2

436 Metronidazole 848,26 500 mg 1216,67 2 2

437 Metronidazole 371,28 500 mg 300 2 2

438 Metronidazole 447,58 500 mg 405 2 2

439 Metronidazole 170,34-255,51 500 mg 157,5-225 2 2

440 Metronidazole 228,59 500 mg 333,33 2 2

441 Metronidazole 170,34 500 mg 225 2 2

442 Metronidazole 82,14-123,21 62,5 mg 58,33-83,33 2 2

443 Metronidazole 184,42-276,63 62,5 mg 175-250 2 2

444 Metronidazole 92,22-138,33 62,5 mg 68,83-98,33 2 2

445 Metronidazole 303,87 62,5 mg 198,33-283,33 2 2

446 Metronidazole 102,11 65 mg 51 2 2

447 Metronidazole 176,96 75 mg 106,5 2 2

448 Metronidazole 121,35-182,03 75 mg 100,33-143,33 2 2

449 Metronidazole 184,03 75 mg 133,33 2 2

450 Metronidazole 162,91 87,5 mg 86,33-123,33 2 1

451 Metronidazole 185,17 87,5 mg 102,67-146,67 2 2

452 Metronidazole 115,02-172,53 93,75 mg 93,33-133,33 2 1

453 Metronidazole 103,2-154,8 93,75 mg 80,5-115 2 1

454 Metronidazole 115,02-172,53 93,75 mg 93,33-133,33 2 1

455 Metronidazole 101,02-151,53 93,75 mg 78,17-111,67 2 1

456 Metronidazole 124,49-186,74 93,75 mg 103,83-148,33 2 2

457 Metronidazole 199,15 93,75 mg 113,17-161,67 2 2

458 Metronidazole 156,43 93,75 mg 81,67-116,67 2 1

459 Paromomycin 131 1,25 mg 237,5-332,5 2 2

460 Paromomycin 126 100 mg 225-315 2 2

461 Paromomycin 126 100 mg 225-315 2 2

462 Paromomycin 129 100 mg 232,5-325,5 2 2

463 Paromomycin 136 100 mg 250-350 2 2

464 Paromomycin 136 100 mg 250-350 2 2

465 Paromomycin 141 100mg 262,5-367,5 2 2

466 Paromomycin 141 100mg 262,5-367,5 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

32

467 Paromomycin 146 125 mg 275-385 2 2

468 Paromomycin 146 125 mg 275-385 2 2

469 Paromomycin 156 125 mg 300-420 2 2

470 Paromomycin 166 125 mg 325-455 2 2

471 Paromomycin 170 125 mg 337,5-472,5 2 2

472 Paromomycin 175 125 mg 350-490 2 2

473 Paromomycin 184 125 mg 375-525 2 2

474 Paromomycin 184 125 mg 375-525 2 2

475 Paromomycin 132 125mg 240-336 2 2

476 Paromomycin 175 125mg 350-490 2 2

477 Paromomycin 175 125mg 350-490 2 2

478 Paromomycin 184 125mg 375-525 2 2

479 Paromomycin 175 150 mg 350-490 2 2

480 Paromomycin 184 150 mg 375-525 2 2

481 Paromomycin 191 150 mg 392,5-549,5 2 2

482 Paromomycin 203 150 mg 425-595 2 2

483 Paromomycin 184 150mg 375-525 2 2

484 Paromomycin 229 200 mg 500-700 2 2

485 Paromomycin 438 250 mg 1300-1820 2 2

486 Paromomycin 146 250 mg 275-385 2 2

487 Paromomycin 299 250 mg 725-1015 2 2

488 Paromomycin 333 250 mg 850-1190 2 2

489 Paromomycin 224 375 mg 487,5-682,5 2 2

490 Paromomycin 115 50 mg 200-280 2 2

491 Paromomycin 115 50 mg 200-280 2 2

492 Paromomycin 88 50mg 137,5-192,5 2 2

493 Paromomycin 105 50mg 177,5-248,5 2 2

494 Paromomycin 94 60 mg 152,5-213,5 2 2

495 Paromomycin 96 62,5 mg 155-217 2 2

496 Paromomycin 103 62,5 mg 172,5-241,5 2 2

497 Paromomycin 115 62,5 mg 200-280 2 2

498 Paromomycin 126 62,5 mg 225-315 2 2

499 Paromomycin 144 62,5 mg 270-378 2 2

500 Paromomycin 156 62,5 mg 300-420 2 2

501 Paromomycin 93 62,5mg 150-210 2 2

502 Paromomycin 111 62,5mg 190-266 2 2

503 Paromomycin 116 62,5mg 202,5-283,5 2 2

504 Paromomycin 119 62,5mg 210-294 2 2

505 Paromomycin 106 75 mg 180-252 2 2

506 Paromomycin 112 75 mg 192,5-269,5 2 2

507 Paromomycin 92 75mg 147,5-206,5 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

33

508 Paromomycin 113 75mg 195-273 2 2

509 Paromomycin 116 80 mg 202,5-283,5 2 2

510 Paromomycin 124 80 mg 222,5-311,5 2 2

511 Paromomycin 124 80 mg 222,5-311,5 2 2

512 Paromomycin 120 87,5mg 212,5-297,5 2 2

513 Paromomycin 124 87,5mg 222,5-311,5 2 2

514 Paromomycin 126 90 mg 225-315 2 2

515 Paromomycin 110 93,75mg 187,5-262,5 2 2

516 Paromomycin 129 93,75mg 232,5-325,5 2 2

Keterangan :

1 = Sesuai

2 = Tidak Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

34

Lampiran 7. Uji Statistik Chi-Square

Ervin Dosis Resep vs Pedoman Terapi * Ervin Dosis Resep vs BSA

Crosstabulation

Count

Ervin Dosis Resep vs BSA

Total 1 2

Ervin Dosis Resep vs Pedoman

Terapi

1 90 53 143

2 45 328 373

Total 135 381 516

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 138.486a 1 .000

Continuity Correctionb 135.865 1 .000

Likelihood Ratio 129.907 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear

Association 138.218 1 .000

N of Valid Cases 516

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 45.86.

b. Computed only for a 2x2 table

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

35

Lampiran 8. Uji Statistik Cohen’s Kappa

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std.

Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Measure of Agreement Kappa .518 .042 11.768 .000

N of Valid Cases 516

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-16 · ABSTRAK Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab

36

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul Kesesuaian Dosis Antibiotika

Pasien Pediatrik Rawat Inap Gastroenteritis Akut RS

Panti Rapih Yogyakarta Dengan Metode Body

Surface Area dan Pedoman Terapi memiliki nama

lengkap Ervin. Penulis lahir di Bogor pada tanggal 16

Januari 1995 dan merupakan anak kedua dari tiga

bersaudara. Pendidikan formal yang telah ditempuh

penulis yaitu TK Kesatuan Bogor (1999 - 2001),

tingkat Sekolah Dasar di SD Kesatuan Bogor (2001 –

2007), tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP

Kesatuan Bogor (2007 - 2010), dan tingkat Sekolah

Menengah Atas di SMK Farmasi Bogor (2010 –

2013). Kemudian penulis melanjutkan studi di Fakultas Farmasi Sanata Dharma

Yogyakarta pada tahun 2013. Selama menempuh pendidikan, penulis memiliki

pengalaman menjadi asisten Praktikum Komunikasi Farmasi pada tahun 2016 dan

Praktikum Peracikan Obat pada tahun 2017. Penulis juga aktif dalam beberapa

kepanitiaan didalam kampus, seperti INSADHA (Inisiasi Sanata Dharma) pada

periode 2014 - 2015 sebagai anggota pendamping kelompok dan 2016 sebagai

steering committee, kegiatan Kampanye Informasi Obat (KIO) pada periode 2015

sebagai penanggung jawab perlengkapan. Selain itu, penulis juga pernah menjabat

sebagai ketua student club Patient Counseling Club (PCC) pada periode 2014 –

2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI