PKMK Ikan Lele

20
USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA INOVASI BUDIDAYA MONOKULTUR LELE PINTET (Clarias batrachus) SEBAGAI SALAH SATU PANGAN YANG BERNILAI JUAL DAN BERGIZI TINGGI MELALUI SISTEM JOINT VENTUREBIDANG PENELITIAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Disusun oleh : Ketua Pelaksana: Alfiannor (A1C410048/2010) Anggota: Hidayat Sutanto (A1C410010/2010) Muhammad Irvan (A1B311228/2011) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2012

description

Contoh Proposal PKMK yang lolos dikti

Transcript of PKMK Ikan Lele

Page 1: PKMK Ikan Lele

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

“INOVASI BUDIDAYA MONOKULTUR LELE PINTET

(Clarias batrachus) SEBAGAI SALAH SATU PANGAN

YANG BERNILAI JUAL DAN BERGIZI TINGGI

MELALUI SISTEM JOINT VENTURE”

BIDANG PENELITIAN :

PKM KEWIRAUSAHAAN

Disusun oleh :

Ketua Pelaksana:

Alfiannor (A1C410048/2010)

Anggota:

Hidayat Sutanto (A1C410010/2010)

Muhammad Irvan (A1B311228/2011)

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2012

Page 2: PKMK Ikan Lele

ii

Page 3: PKMK Ikan Lele

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v

I. JUDUL PROGRAM ......................................................................... 1

II. LATAR BELAKANG ........................................................................ 1

III. PERUMUSAN MASALAH ............................................................... 2

IV. TUJUAN PROGRAM ....................................................................... 2

V. LUARAN YANG DIHARAPKAN ................................................... 3

VI. KEGUNAAN PROGRAM ................................................................ 3

1) Bagi perguruan tinggi ...................................................................... 3

2) Bagi mahasiswa ............................................................................... 3

3) Bagi masyarakat .............................................................................. 3

VII. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ................................... 4

1) Lokasi usaha .................................................................................... 4

2) Desain tambak ................................................................................. 5

3) Kerjasama dengan pemilik lokasi tambak....................................... 6

4) Strategi pemasaran .......................................................................... 5

VIII. METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM ........................... 7

IX. JADWAL KEGIATAN PROGRAM ............................................... 9

X. RANCANGAN BIAYA ..................................................................... 10

XI. ANALISIS HASIL USAHA .............................................................. 10

1) Peramalan Pendapatan .................................................................. 10

2) Analisis Break Event Point (BEP) ................................................. 11

XII. LAMPIRAN ........................................................................................ 13

Page 4: PKMK Ikan Lele

iv

DAFTAR TABEL

1. Kandungan Gizi Ikan Lele ................................................................... 1

2. Jadwal Kegiatan Program .................................................................... 9

3. Biaya Pemasukan ................................................................................. 10

4. Biaya Pengeluaran ............................................................................... 10

Page 5: PKMK Ikan Lele

v

DAFTAR GAMBAR

1. Desain Tambak Ikan Lele I .................................................................. 5

2. Desain Tambak Ikan Lele II................................................................. 5

3. Bagan Tahapan Pelaksanaan Program ................................................. 9

Page 6: PKMK Ikan Lele

1

A. JUDUL PROGRAM

“Inovasi Budidaya Monokultur Lele pintet (Clarias batrachus) Sebagai

Salah Satu Pangan yang Bernilai Jual dan Bergizi Tinggi Melalui Sistem

Joint Venture”

B. LATAR BELAKANG

Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia sangat diuntungkan dengan

curah hujan yang cukup tinggi sehingga mendukung pengairan baik untuk

pertanian maupun perikanan air tawar. Potensi akan kebutuhan ikan air tawar di

wilayah Kalimantan Selatan pun bisa dikatakan cukup tinggi. Hal ini tak lepas

dari kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi ikan tawar sebagai

salah satu sumber protein hewani yang penting bagi tubuh. Dari sekian banyak air

tawar yang hidup di daerah kalimantan selatan, ikan lele pintet menjadi salah satu

pilihan terbaik yang dapat diambil. Keunggulan ikan lele pintet dibandingkan

dengan produk hewani lainnya dalam segi nilai gizi dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 1. Kandungan gizi ikan lele pintet

Selain kaya akan kandungan gizi, ikan air tawar satu ini ternyata memiliki

banyak manfaat lain dalam bidang kesehatan misalnya, memperkuat otot-otot

perut, mengobati kencing manis, impotensi, hepatitis, ambien dan eksim.

Berdasarkan kajian ilmiah ikan lele pintet memiliki kandungan protein yang

Page 7: PKMK Ikan Lele

2

cukup tinggi didalamnya yaitu sekitar 17%, ikan ini juga memiliki berbagai

macam asam lemak,esensial yang dapat mencukupi kabutuhan akan asam lemak

harian kita sekitar 9%. Manfaat lain dari ikan lele pintet adalah membantu

pertumbuhan dan perkembangan anak. Kandungan Asam Amino Esensial sangat

berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang pada anak, membantu

penyerapan kalsium dan menjaga keseimbangan nitrogen dalam tubuh, dan

memelihara masa tubuh anak agar tidak terlalu berlemak. Selain itu juga mampu

menghasilkan antibodi, hormone, enzim, dan pembentukan kolagen, disamping

perbaikan jaringan. Sehingga lele pintet juga bisa melindungi anak dari cold sore

dan virus herpes. Melihat segudang manfaat dan ketenaran ikan lele pintet tidak

ada salahnya jika menjadikannya sebagai peluang usaha. Lagipula sangat banyak

warung atau tempat makanan yang menyajikan ikan lele pintet sebagai salah satu

lauk pilihan diantara yang ikan-ikan yang lain. Jadi sudah pasti budidaya lele

pintet akan memberikan keuntungan tersendiri.

C. PERUMUSAN MASALAH

Masalah yang melatarbelakangi program ini adalah :

1. Potensi pembudidayaan ikan lele pintet yang cukup besar, khususnya di

daerah Tabolong yang merupakan daerah rawa.

2. Usaha budidaya ikan lele pintet ini sangat menguntungkan dikarenakan

pertumbuhannya yang lebih cepat dibandingkan ikan air tawar lainnya

sehingga panennya lebih cepat pula, selain itu ikan lele pintet lebih tahan

terhadap perubahan lingkungan sekitar.

3. Tingginya kebutuhan masyarakat akan ikan lele pintet sebagai salah satu

bahan pangan yang cukup diminati.

D. TUJUAN PROGRAM

Program ini bertujuan untuk :

1. Mendapatkan keuntungan.

2. Mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja dan

mengangkat perekonomian masyarakat.

Page 8: PKMK Ikan Lele

3

3. Memberikan nilai tambah pada ikan lele pintet, bahan pangan andalan dalam

negeri.

4. Meningkatkan daya tarik produk.

5. Melatih kreativitas generasi muda dengan memadukan ilmu dan kreativitas

untuk mengembangkan produk-produk berbasis pertanian.

6. Melatih kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha sebagai sarana

pembelajaran model agribisnis skala kecil.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Terciptanya lapangan pekerjaan sekaligus meningkatkan taraf ekonomi

bagi masyarakat sekitar dengan dibukanya tambak ikan lele pintet didaerah

Tanjung, Kabupaten Tabalong.

F. KEGUNAAN PROGRAM

1. Bagi Perguruan Tinggi

Program ini merupakan perwujudan dari Tridharma Perguruan

Tinggi. Dengan program ini pula akan meningkatkan khasanah ilmu

pengetahuan dan teknologi khususnya dalam penerapan teknologi yang dapat

dikembangkan lebih lanjut.

2. Bagi Mahasiswa

Pelaksanaa program ini akan merangsang mahasiswa dalam

menumbuhkan jiwa kewirausahaan, berfikir positif, kreatif, inovatif dan dinamis.

Pelaksanaan program ini menuntut mahasiswa untuk dapat bekerja dalam

tim yang akan menumbuhkan kesolidan dan kekuatan tim. Program ini akan

menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam berkarya . Program ini

juga dapat menumbuhkan sikap kepedulian mahasiswa terhadap tuntutan

konsumen dalam bidang pangan.

3. Bagi Masyarakat

Adanya tambak budidaya ikan lele pintet ini akan memberikan peluang

kerja bagi masyarakat sekitar, selain itu juga membantu konsumen dalam

Page 9: PKMK Ikan Lele

4

pemenuhan kebutuhan pangann dan gizinya, khususnya yang berkaitan dengan

produk ikan lele pintet.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Hal pertama yang dilakukan adalah mengetahui sasaran atau target

pasar ikan lele pintet konsumsi, mungkin telah banyak diinformasikan bahwa

terdapat beberapa target pasar untuk ikan lele pintet konsumsi, diantaranya adalah

: warung pecel lele, warteg, rumah-rumah makan lainnya atau bahkan resto-resto

yang sudah mulai menawarkan menu spesial ikan lele pintet, ditambah lagi

belakangan ini semakin banyak berkembang tempat-tempat usaha yang

mengelola daging ikan lele pintet atau yang lebih dikenal dengan istilah lele

olahan, mulai dari baso lele sampai dengan lele presto. Berdasarkan survey

dilapangan, kebutuhan ikan lele pintet konsumsi per warung pecel lele pintet

adalah 2 s/d 3 kg/hari pada hari biasa, bahkan pada hari-hari libur bisa meningkat

hingga 5 kg atau lebih per harinya, jika dikalikan saja dengan angka yang

terendah yaitu 2 kg/hari x 50 warung pecel lele pintet, maka kebutuhan lele pintet

konsumsi di daerah kita adalah 100 kg/hari atau 3 ton/bulan. Dari analogi tersebut

terbukti bahwa pemasaran lele pintet di daerah sekitar kita saja sudah merupakan

peluang yang sangat besar, itu baru dari warung pecel lele pintet saja, bagaimana

dengan peluang pemasaran lele pintet pada usaha pengelolaan daging lele pintet

yang lainnya, pastinya akan lebih banyak lagi peluang pemasaran lele pintet yang

akan didapatkan.

Lokasi Usaha

Produksi akan dilakukan di Desa Kambitin Raya RT. 7 Kec. Tanjung

Kab. Tabalong Prov. Kalsel yang merupakan daerah dataran rendah. selain itu

sungai Tabalong yang membentang tak pernah kering sepanjang tahun

memberikan kondisi alam yang sangat potensial untuk budidaya ikan lele pintet

baik dikolam maupun di keramba sungai.

Page 10: PKMK Ikan Lele

5

Desain Tambak

Gambar 1. Desain Tambak Ikan Lele pintet

Gambar 2. Desain Tambak Ikan Lele pintet

Kerja Sama dengan Pemilik Lokasi Tambak

Sistem kerjasama yang dilakukan adalah system joint venture. Masyarakat

sekitar lebih mengenal dengan sistem bagi hasil, dimana ada tiga pihak yang

terlibat dalam kegiatan usaha budidaya ikan lele pintet ini yaitu pemilik utama

tambak, para pekerja, dan pemodal. Adapun kami sebagai pengusul Provosal ini

merupakan pemodal dalam usaha budidaya ini. Upah untuk para pekerja

sepenuhnya ditanggung oleh pemilik utama dari keuntungan yang diperoleh dari

hasil panen dan penjualan.

Strategi Pemasaran

1. STP (Segmentation, Targetting, and Positioning)

a. Segmentation

Tambak ikan lele pintet merupakan tempat membudidayakan ikan

lele pintet dengan segmentasi pasar adalah masyarakat umum baik itu para

pengepul, para pedagang masakan padang atau pecel, ataupun masyarakat

biasa untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi keluarganya.

Page 11: PKMK Ikan Lele

6

b. Targetting

Kegiatan targetting merupakan kegiatan penentuan fokus pasar. Pada

dasarnya pemasaran untuk hasil panen budidaya ikan lele pintet sangatlah

luas. Berikut ini adalah lokasi yang kami bidik untuk pemasaran hasil panen:

1) Pasar Ikan

Pasar ikan merupakan tempat pemasaran yang kami anggap

paling menjanjikan, karenanya disinilah tempat berkumpulnya para

pembudidaya ataupun para pengepul ikan, sehingga dari pasar ikan ini

bisa kami harapkan bisa mendapatkan harga ataupun penawaran tertinggi

untuk hasil panen kami.

2) Pengepul ikan

Alternatif ke dua ini kami lakukan jika di pasar ikan hasil panen

kami tidak maksimal, keuntungan yang kami perolah dari penjualan ke

pengepul ikan langsung ini ialah dari segi tenaga, pasalnya kegiatan

pemanenan sampai penimbangan menjadi tanggung jawab si

pengepulnya.

3) Para pedagang

Pilihan terakhir ini kami lakukan jikalau hasil panen lele pintet

berlebihan, misalnya saja pedagang masakan padang ataupun pecel lele.

Dikarenakan mereka membeli langsung dari kami (pembudidaya), maka

kebanyakan dari mereka mau membeli dalam jumlah yang lumayan

banyak, karenanya harga yang kami berikan tentunya lebih murah dari

pada mereka membeli dari pengepul ikan.

c. Positioning

Positioning adalah suatu cara menempatkan produk dalam

berbagai produk sejenis yang beredar.

2. Marketing Mix

a) Produk

Produk yang akan dihasilkan dari tambak budidaya ini ikan lele pintet

(Clarias batrachus).

Page 12: PKMK Ikan Lele

7

b) Harga

Adapun rincian biaya terkait denga penjualan ikan lele pintet ini

sebagai berikut :

Partai Rp 30.000,- per kilo

Pasar Rp 35.000,- per kilo

c) Tempat

Produksi akan dilakukan di Desa Kambitin Raya RT. 7 Kec. Tanjung

Kab. Tabalong Prov. Kalimantan Selatan.

d) Promosi

Kami tidak melakukan promosi secara khusus, hal ini dikarenakan

lokasi tempat tambak yang sudah diketahui oleh masyarakat luas, dan juga

pengepul ikan yang akan datang langsung ke lokasi budidaya lele pintet.

H. METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM

Metode pelaksanaan kegiatan ini berisi langkah-langkah untuk

merealisasikan tujuan dari usulan PKM Kewirausahaan. Langkah-langkah

tersebut diantaranya:

1. Penyiapan Bibit

Bibit ikan yang akan dipilih merupakan bibit lele pintet yang unggul. Ikan

lele pintet ini memiliki keunggulan tumbuh lebih cepat, mempunyai tekstur

daging yang tebal, padat dan gurih.

2. Bulan Pertama

Meletakan bibit ikan lele pintet kedalam kolam seluas 10 x 10 meter untuk

meminimalkan terjadinya stress pada ikan dan untuk memaksimalkan tempat

pembudidayaan dan pembesaran ikan lele pintet tersebut. Bulan pertama ini ikan

diberi makan berupa pakan ikan nomor 0 pada 10 hari pertama sampai dan pakan

nomor 1 diberikan selama 20 hari kemudian. Pemberian makan ini dilakukan 3

kali sehari selama satu bulan dimana dilakuan pada pagi hari antara jam 8-9, siang

hari jam 12-1, sore hari jam 6-7. Pemberian makan ini harus teratur dan di jam

yang relatif sama karena jika pemberian makan terlambat akan menyebabkan

terjadinya stress pada ikan. Berat pakan dalam yang diberikan dalam satu hari

Page 13: PKMK Ikan Lele

8

pada bulan pertama ini ditentukan dengan perbandingan 7,5% dari semua berat

badan ikan dikolam yang sebelumnya telah ditimbang. Dari 7,5% ini dibagi 3

untuk setiap waktu pemberian pakan dimana sekitar 2,5% untuk sekali pemberian

makan.

3. Bulan Kedua

Pada bulan kedua ini merupakan tahap seleksi ikan dimana setiap ikan

dipisahkan berdasarkan ukuran ikan tersebut. Ikan dipisahkan menjadi 2

kelompok yaitu ikan dengan ukuran besar dan ikan dengan ukuran kecil hal ini

untuk memudahkan kopetisi (persaingan hidup) dalam mencari makan. Ikan yang

besar dipelihara di kolam dipelihara dalam kolam berukuran 10 x 20 meter,

sedangkan ikan yang berukuran kecil dipelihara dalam kolam berukuran 10 x 15

meter. Bulan kedua ini ikan diberi makan berupa pakan ikan nomor 2. Pemberian

makan ini dilakukan 3 kali sehari selama satu bulan dimana dilakuan pada pagi

hari antara jam 8-9, siang hari jam 12-1, sore hari jam 6-7. Pemberian makan ini

harus teratur dan di jam yang relatif sama untuk menghindari stress pada ikan.

Berat pakan dalam yang diberikan dalam satu hari pada bulan pertama ini

ditentukan dengan perbandingan 7,5% dari semua berat badan ikan dikolam yang

sebelumnya telah ditimbang. Dari 7,5% ini dibagi 3 untuk setiap waktu pemberian

pakan dimana sekitar 2,5% untuk sekali pemberian makan.

4. Bulan Ketiga

Pada bulan ketiga ini merupakan tahap seleksi ke-2 ikan dimana setiap

ikan dipisahkan berdasarkan ukuran ikan tersebut. Ikan dipisahkan menjadi 3

kelompok yaitu ikan dengan ukuran besar, ikan berukuran sedang dan ikan

dengan ukuran kecil hal ini untuk memudahkan kopetisi (persaingan hidup) dalam

mencari makan. Ikan yang besar dipelihara di kolam dipelihara dalam kolam

berukuran 10 x 20 meter, ikan yang sedang dipelihara di kolam berukuran 10 x 15

meter sedangkan ikan yang berukuran kecil dipelihara dalam kolam berukuran 10

x 10 meter. Bulan ketiga ini ikan diberi makan berupa pakan ikan nomor 3.

Pemberian makan ini dilakukan 3 kali sehari selama satu bulan dimana dilakuan

pada pagi hari antara jam 8-9, siang hari jam 12-1, sore hari jam 6-7. Pemberian

makan ini harus teratur dan di jam yang relatif sama untuk menghindari stress

Page 14: PKMK Ikan Lele

9

pada ikan. Berat pakan dalam yang diberikan dalam satu hari pada bulan pertama

ini ditentukan dengan perbandingan 7,5% dari semua berat badan ikan dikolam

yang sebelumnya telah ditimbang. Dari 7,5% ini dibagi 3 untuk setiap waktu

pemberian pakan dimana sekitar 2,5% untuk sekali pemberian makan.

Lebih jelasnya tentang langkah-langkah pelaksanaan program

dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3. Bagan Tahapan Pelaksanaan Program

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Program

NO Kegiatan Bulan 1 Bulan 2

Bulan 3 Bulan 4

1 Konsultasi

2 Survey Tempat

3 Studi Kelayakan

4 Riset Pasar

5 Pembelian Bibit

6 Peletakan Bibit

Ya

Ya

Tidak

Pilot Plan Lolos Studi Kelayakan

Dipasarkan

Pengumpulan Produk

Persiapan

Laporan Kegiatan

Layak

Layak

Konsumen

Tidak

Page 15: PKMK Ikan Lele

10

7 Penyeleksian dan

Pemisahan

8 Pemanenan

9 Evaluasi

10 Pembuatan Laporan

J. RANCANGAN BIAYA

Tabel 3. Biaya Pemasukan

No. Sumber Dana Jumlah

1. Dikti Rp 12.500.000,-

TOTAL Rp 12.500.000,-

Tabel 4. Biaya Pengeluaran (biaya pelaksanaan budidaya)

No Belanja Barang Banyak Harga Satuan Jumlah

1 Bibit ikan lele pintet

ukuran 2x3 cm 1.300 ekor Rp.500,00 Rp.650.000,00

2 Pakan ikan nomor 0 10 kg Rp.12.000,00 Rp.120.000,00

3 Pakan ikan nomor 1 250 kg Rp.8.750,00 Rp.2.187.500,00

4 Pakan ikan nomor 2 300 kg Rp.7.550,00 Rp.2.265.000,00

5 Pakan ikan nomor 3 350 kg Rp.7.000,00 Rp.2.450.000,00

6 Upah buruh kolam 4 bulan Rp.500.000,00 Rp.2.000.000,00

7 Upah buruh pemanen 2 0rang Rp.100.000,00 Rp.200.000,00

8 Sewa Kolam 4 bulan Rp.400.000,00 Rp.1.600.000,00

9 Lain-lain - - Rp.1.027.500,00

J U M L A H Rp.12.500.000,00

K. ANALISIS HASIL USAHA

Peramalan Pendapatan

a. Jumlah pakan yang telah umpankan :

- Pakan/Umpan Bama no. 0 = 10 kg,

- Pakan/Umpan Bama no. 1 = 250 Kg,

- Pakan/Umpan Bama no. 2 = 300 Kg,

- Pakan/Umpan Bama no. 3 = 350 Kg, +

Jumlah = 910 Kg

Page 16: PKMK Ikan Lele

11

a. Persentase perolehan jumlah berat ikan lele pintet setelah panen berkisar

60% - 70% dari jumlah pakan :

- Pakan bama yang telah diumpankan 910 Kg.

- Peroleh berat ikan lele pintet, 910 kg x 67% = 609,70 Kg ikan

lele pintet.

b. Laba keuntungan dihitung dari jumlah pendapatan berat ikan setelah

panen dikalikan harga jual partai kemudian dikurangi semua biaya yang

telah dikeluarkan.

- Peroleh berat ikan setelah panen = 609,70 kg

- Harga jual ikan secara partai ditempat/kolam Rp 30.000,-

- Biaya pengeluaran semua hingga panen Rp 12.500.000,-

Pendapatan kotor = 609,70 kg × Rp 30.000,- = Rp 18.291.000,-

Keuntungan = Pendapatan kotor – total biaya pengeluaran

= Rp 18.291.000,00 – Rp 12.500.000,00

= Rp 5.791.000,-

d. Keuntungan dari budidaya ikan lele pintet sebanyak 1300 ekor selama

120 hari (4 bulan) dengan semua biaya yang telah dikeluarkan sebanyak

Rp12.500.000,- dan memperoleh berat timbangan ikan sebanyak 609,70

Kg dengan harga jual partai Rp 30.000,-/kg akan mendapatkan

pemasukan Rp 18.291.000,-. Dari selisih jumlah pendapatan dikurangi

biaya pengeluaran mendapatkan keuntungan Rp 5.791.000,- (lima juta

tujuh ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)

Analisis Break Event Point (BEP)

Break Even Point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan

mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga

tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan /

profit. Rumus Analisis Break Even Point:

BEP = Total Fixed Cost / (Harga jual per-unit - Variabel Cost Per-unit)

Keterangan :

Page 17: PKMK Ikan Lele

12

- Fixed cost: biaya tetap yang nilainya cenderung stabil tanpa dipengaruhi unit

yang diproduksi.

- Variable cost: biaya variabel yang besar nilainya tergantung pada banyak sedikit

jumlah barang yang diproduksi.

Analisis BEP untuk produks ikan lele pintet ini dapat dilihat sebagai

berikut:

Jumlah produksi ikan lele pintet yang dipanen tiap 4 bulan = 609,70 kg

Harga jual per-kg = Rp 30.000,00

Total Fixed Cost = Rp 12.500.000,00

Total Variabel Cost = Rp 9.872.500,00

Variabel Cost per-kg = Total Variabel Cost / jumlah produksi ikan lele

pintet

= Rp 9.872.500,00 / 609,70 kg

= Rp 16.192,00

BEP = Total Fixed Cost / (Harga jual per-kg - Variabel Cost Per-kg)

= Rp 12.500.000,00 / (Rp 30.000,00 – Rp 16.192,00)

= Rp 12.500.000,00 / Rp 13.808,00

= 905,27 kg

Jadi diperlukan memproduksi 905,27 kg ikan lele pintet untuk

mendapatkan kondisi seimbang antara biaya dengan keuntungan alias profit nol

(balik modal).

Page 18: PKMK Ikan Lele

13

L. LAMPIRAN

Lampiran 1

“Inovasi Budidaya Monokultur Lele pintet (Clarias batrachus) Sebagai

Salah Satu Pangan yang Bernilai Jual dan Bergizi Tinggi Melalui Sistem

Joint Venture”

Nama usaha : CV. Berkat Bunda

Pemilik Usaha : Alfiannor, Hidayat Sutanto, Muhammad Irvan

Lokasi Usaha : Desa Kambitin Raya RT. 7 Kec. Tanjung Kab. Tabalong

Provinsi Kalimantan Selatan

Besar Modal : Rp 12.500.000,-

Asal Modal : Dana DIKTI

Produk Utama : Lele pintet

Target pasar : Pasar ikan, pengepul ikan, warung-warung makan dan

resto, dan masyarakat sekitar tambak pada umumnya.

Kapasitas produksi : Produk yang dihasilkan tiap kali panen sekita 609,70 kg

ikan lele pintet.

Analisi SWOT :

1. Strengt

- Sebagian besar masyarakat suka mengonsumsi ikan.

- Banyaknya pedagang dan pengepul ikan yang mencari ikan lele pintet.

2. Weakness

- Harga pakan dan harga bibit dipasaran yang sering berubah.

- Waktu produktif relatif lama.

- Modal pertama relatif besar

3. Opportunity

- Banyaknya warung-warung makan dan resto yang menjual menu special

ikan lele pintet.

- Banyak produk olahan ikan lele pintet seperti baso lele dan lain-lain

4. Treatment

- Pemangsa seperti ular, kucing, atau berang-berang

Page 19: PKMK Ikan Lele

14

Page 20: PKMK Ikan Lele

15