PKM utk Beasiswa

download PKM utk Beasiswa

of 16

Transcript of PKM utk Beasiswa

1

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM:GREEN ISLAND SUATU PROGRAM PELESTARIAN LINGKUNGAN DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DI KEPULAUAN SERIBU

PKM BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT (PKMM) Diusulkan oleh: Ketua Kelompok : Indah Miranti Anggota : Fahri Tazul Arifin M.Ikhsanuddin 8335103008 8 8335100337

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA 2011

2

A. Judul Program Green Island Suatu Program Pelestarian Lingkungan dengan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di Kepulauan Seribu B. Latar Belakang Masalah Lingkungan merupakan kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh diatas tanah maupun didalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Kebersihan lingkungan merupakan hal mutlak yang mesti diwujudkan, demi menjaga kelestarian alam dari segala bentuk pencemaran yang ada. Pencemaran lingkungan ini merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperanserta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas. Daerah pesisir dan kepulauan merupakan lingkungan kelautan yang juga harus dilestarikan bersama. Namun, realita pencemaran lingkungan di daerah kepulauan dan pesisir sangat mengkhawatirkan, terutama pada daerah Kepulauan Seribu. Menurut Koordinator Presidium Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (HUMANIKA), Jakarta, M Syaiful Jihad. Sampah berbagai jenis berton-ton mengalir ke Teluk Jakarta. Akibatnya, pencemaran di sudah sangat mencemaskan berbagai jenis limbah dan ribuan ton sampah yang mengalir melalui 13 kali di DKI Jakarta berdampak pada kerusakan Pantai Taman Nasional Kepulauan Seribu. Pada tahun 2006, kerusakan terumbu karang dan ekosistem taman nasional serta lingkuan pesisir di kepulauan seribu itu diperkirakan mencapai 75 km. Terkait dengan itu, pencemaran Teluk Jakarta harus diatasi segera, terutama dengan melakukan pengurangan sampah di daerah pesisir. Namun semua itu perlu ditangani secara serius agar pencemaran terhadap Kepulauan Seribu

3

dapat diatasi dan banjir di ibu kota yang melanda setiap 5 tahun sekali pun dapat dikurangi. Menurut data yang dikeluarkan pemerintah kabupaten Kepulauan Seribu dalam sebuah seminar lingkungan hidup, ada tiga belas sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta yang membawa material sampah sebanyak 768 M/ hari dari total sampah yang dihasilkan DKI Jakarta sebanyak 27.966 M/ hari. Ini artinya 2,7 persen/ hari sampah di DKI Jakarta masuk ke Teluk Jakarta melalui tiga belas sungai yang ada. Kita tentu akan tercengang bila dalam laporan tersebut disebutkan bahwa total sampah yang masuk ke laut selama tahun 2007 saja sudah mencapai 231.053 M. Adapun komposisi sampah-sampah tersebut dibagi atas 54 % adalah sampah plastik. 24 % berasal dari kayu. 14% dari tumbuh-tumbuhan dan daun. 3 % berasal dari botol dan gelas. 3 % dari karet. 1 % dari kain dan 1 % berasal dari stereofoam. Komposisi terbesar sampah yang masuk ke Teluk Jakarta berasal dari sampah plastik. Dampak yang bisa terjadi bila sampah-sampah ini mencemari Kepulauan Seribu adalah rusaknya ekosistem Kepulauan Seribu. Seperti kita ketahui bahwa ekosistem Kepulauan Seribu sangatlah unik. Ekosistemnya merupakan gabungan antara ekosistem terumbu karang, padang lamun dan hutan mangrove. Jika sampah mengganggu salah satu atau ketiganya sekaligus, maka dapat dipastikan pulau-pulau di Kepulauan Seribu akan binasa. Binasanya sebuah pulau bisa dilihat dari terancamnya pulau tersebut dari abrasi akibat tidak ditopang lagi oleh terumbu karang, padang lamun dan hutan mangrove yang salah satunya berfungsi sebagai penahan gelombang laut. Beberapa pulau yang telah rusak ekosistemnya memang telah diberi penahan dan pemecah ombak, namun ini sifatnya sementara dan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pencemaran inipun sudah dilaporkan kepada yang berwenang namun tiada pernah mendapat hasil, siapa yang harus bertanggung jawab atas permasalahan ini dan kejadian ini terus berulang terjadi. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam menangani permasalahan pencemaran tersebut, akan tetapi upaya ini belum menunjukkan hasil yang maksimal, salah satu

4

akibatnya karena setiap upaya yang dikeluarkan belum sepenuhnya melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya. Penyelesaian masalah pencemaran ini harus diselesaikan dengan terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemaran dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Salah satu yang kami upayakan adalah Green Island yaitu program pembersihan daerah pesisir di kepulauan seribu dengan mengikutsertakan masyarakat setempat dalam kegiatan penyelaman dan pembersihan. Agar tanggung jawab terhadap lingkungan lebih tertanam dalam kesadaran sehari-hari. Kemudian diteruskan dengan langkah pengendalian di lingkungan pesisir, misalnya dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle). Apalagi bila dijadikan barang yang bernilai ekonomis dan berdaya guna. Sedangkan yang dimaksud dengan langkah pencegahan adalah memberi kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam, serta memberi penyuluhan tentang pengelolaan sampah melalui pemberdayaan masyarakat. Sejalan dengan maksud pemerintah dalam menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan hidup, dibutuhkan peran serta dari stakeholder lain, terutama masyarakat yang notabenenya sebagai penghasil sampah terbesar. Peran serta masyarakat pesisir dalam mengelola lingkungan hidup yang memanfaatkan limbah selokan untuk dikelola menjadi barang yang bernilai guna dalam lingkup ekonomis, sosiologis dan ekologis. Dengan pendampingan dalam Green Island. Sehingga, ke depan usaha tersebut tidak hanya bersifat emansipatif dalam menjaga lingkungan, melainkan juga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat. Dalam pendampingan ini diperlukan suatu perancangan kembali program pengolahan daur ulang sampah tersebut dengan melibatkan partisipasi mahasiswa. Perlu adanya konseptualisasi program tersebut demi kontinuitas perbaikan lingkungan dengan memanfaatkan kembali (reuse) dan daur ulang

5

(recycle) terhadap sampah di kepulauan seribu. Peran mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat adalah membantu implementasi teknis dengan konsep pemberdayaan masyarakat setempat dalam mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapinya. Ditambah dengan adanya bantuan dari pemerintah, melalui program ini kami berniat untuk mereaktivasi pengelolaan sampah. Perlu juga diadakan penyuluhan rancangan baru dalam kegiatan operasional usaha, selanjutnya untuk tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh warga setempat. Para stakeholder yang terkait dalam usaha ini terhimpun dalam suatu wadah yang bersama-sama menetapkan tujuan dan target yang hendak dicapai. Satu hal yang perlu ditekankan dalam usaha pengelolaan limbah selokan ini adalah penempatan masyarakat sebagai aktor utama dalam pengelolaannya, sikap emansipatif masyarakat secara keseluruhan dan terintegrasi dalam menjaga lingkungan serta memperoleh timbal balik secara ekonomis. Sehingga menjamin keberlangsungan sebuah program yang menekan pencemaran lingkungan. Pendekatan yang dilakukan dalam usaha ini lebih mengandalkan proses penguatan dari dalam masyarakat itu sendiri. Rapapport (1997) berpendapat bahwa inti penting yang terkandung di dalam pemberdayaan masyarakat adalah penguatan yang berawal dari dalam. Oleh masyarakat lokal itu sendri, dilakukan sendiri dengan menggunakan kekuatankekuatan internal masyarakat itu sendiri. C. Perumusan Masalah Berdasarkan pemikiran tersebut, maka kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana Melakukan Green Island Suatu Program Pelestarian Lingkungan dengan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di kepulauan Seribu ? D. Tujuan Program Tujuan program ini secara umum adalah untuk: 1. Menjalankan program Green Island Suatu Program Pelestarian Lingkungan dengan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di kepulauan

6

Seribu untuk menjadi barang yang bernilai ekonomis, sosiologis, dan ekologis. 2. lokal. 3. 4. 5. Menjalankan program pemberdayaan yang mampu meningkatkan Menambah keterampilan masyarakat dalam membuat dan taraf kehidupan ekonomi masyarakat. mengelola sampah di kepulauan seribu. Sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi para mahasiswa. E. Luaran yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dalam program ini adalah jasa pelestarian lingkungan di kepulauan seribu dan penyuluhan/pendampingan pada masyarakat pesisir. Produk yang akan dihasilkan adalah barang yang bernilai ekonomis, sosiologis, dan ekologis, hasil daur ulang sampah. Sedangkan jasa penyuluhan adalah perancangan kembali program pengolahan sampah melalui pemberdayaan masyarakat pesisir. Bentuk konkretnya adalah pendampingan yang lebih terkonsep pada kesinambungan program Green Island yaitu program pelestarian lingkungan dengan pemberdayaan masyarakat. Mudahmudahan bisa menjadi program percontohan di daerah pesisir lain F. Kegunaan Program Adapun manfaat dari program Green Island Suatu Program Pelestarian Lingkungan dengan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di kepulauan Seribu adalah: 1. Bagi Masyarakat Melakukan pendampingan terhadap pelestarian dan pengelolaan samaph di pesisir dengan perancangan berbasis pemberdayaan masyarakat

Kegunaan program bagi masyarakat, yaitu memberdayakan/menghidupkan perkonomian masyarakat pesisir setempat dengan barang yang diolah menjadi barang yang bernilai ekonomis, ekologis, dan sosiologis. Apalagi yang akan dikutsertakan adalah golongan masyarakat menengah kebawah,

7

diantaranya para poengangguran. Selain itu, program ini juga memberi keterampilan khusus kepada masyarakat tentang bagaimana mengelola sampah untuk didaur ulang. Nilai tambah dari konsep kami adalah adanya penyuluhan/pelatihan wirausahaa kapada masyarakat yang akan menjawab masalah pemasaran. 2. Bagi Lingkungan Lingkungan yang bersih adalah dambaan kita bersama. Dampak positif dari Green Island ini adalah mengurangi pencemaran lingkungan di kepulauan seribu yang menimbulkan wabah penyakit, serta berdampak pada perusakan ekosistem laut. Selain itu, hal tersebut dapat menciptakan kelestarian lingkungan agar lebih bersahabat dengan kehidupan manusia. 3. Bagi Mahasiswa Mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat dalam konteks Tridarma Perguruan Tinggi berperan sebagai fasilitator atas program terserbut. Manfaat yang akan diperoleh oleh mahasiswa adalah tersalurkannya ilmu yang telah diterima di bangku kuliah. Selain itu, ini adalah proses pembelajaran dengan realita sesungguhnya. Akan banyak hal yang akan ditemui selama pelaksanaan, menambah khasanah intelektual mahasiswa dalam membangun bangsa. 4. Bagi Pemerintah Tujuan pemerintah adalah mencipatakan lingkungan yang bebas dari pencemaran, sederhananya menjaga kelestrarian lingkungan. Dengan adanya program Green Island ini akan membantu pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan itu, terjadi keharmonisan hidup yang sehat. G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu seluas 107.489 hektar, merupakan kawasan perairan laut sampai batas pasang tertinggi, pada geografis antara 524' - 545' LS dan 10625' - 10640' BT, termasuk kawasan darat Pulau

8

Penjaliran Barat dan Pulau Penjaliran Timur seluas 39,50 hektar. Hal itu membuat Kepulauan Seribu mempunyai daya pikat tersendiri dibandingkan daerah lain dipesisi jawa bagian barat ini. Baik dari sumberdaya yang dimili, maupun potensi alamnya. Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu tersusun oleh Ekosistem Pulau-Pulau Sangat Kecil dan Perairan Laut Dangkal, yang terdiri dari Gugus Kepulauan dengan 78 pulau sangat kecil, 86 Gosong Pulau dan hamparan laut dangkal pasir karang pulau sekitar 2.136 hektar (Reef flat 1.994 ha, Laguna 119 ha, Selat 18 ha dan Teluk 5 ha), terumbu karang tipe fringing reef, Mangrove dan Lamun bermedia tumbuh sangat miskin hara/lumpur, dan kedalaman laut dangkal sekitar 20-40 m. Saat ini Kepulauan Seribu mengalami pencemaran yang sangat mengkhawatirkan. Dari jumlah pulau yang berada di dalam kawasan TNKpS yang berjumlah 78 pulau, diantaranya 20 pulau sebagai pulau wisata, 6 pulau sebagai hunian penduduk dan sisanya dikelola perorangan atau badan usaha. Inilah salah satu bukti mengapa Kepulauan Seribu merupakan sumber daya yang harus dilestarikan dengan penuh tanggung jawab. Kesadaran masyarakat kepulauan seribu juga harus diberdayakan dalam upaya pelestarian lingkungan juga pemanfaatan sumber daya yang dimiliki. Penduduk Kepulauan Seribu berjumlah 4.920 KK (660 Keluarga Pra Sejahtera), diantaranya 65 % bermukim di Pulau Pemukiman (Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, dan Pulau Harapan) yang berada di dalam Kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Mata Pencaharian Pokok Masyarakat adalah Nelayan Tangkap 70,99 %, utamanya Nelayan Tangkap termasuk Nelayan Jaring MUROAMI (jaring yang tidak ramah lingkungan karena merusak karang) dan sebagian kecil masih menggunakan Racun POTASIUM SIANIDA dan atau dinamit. Hal tersebut dikarenakan sedikitnya masyarakat yang mengetahui bahaya dari

9

Berdasarkan kriteria kegiatan budidaya perikanan berupa kondisi fisik geofisik (keterlindungan, kedalaman perairan, dan substrat dasar laut), oceanografis (kecepatan arus), dan kualitas air (kecerahan dan salinitas), kapasitas Kepulauan Seribu untuk pengembangan budidaya perikanan laut seluas 904,17 ha, diantaranya 622,49 ha (66 %) dalam kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Berdasarkan kriteria kepariwisataan berupa keindahan alam, keaslian panorama alam, keunikan ekosistem, tidak adanya gangguan alam yang berbahaya, dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung, kapasitas Kepulauan Seribu untuk pengembangan pariwisata seluas 872,06 ha dengan kapasitas pengunjung 2.318 Orang per hari, diantaranya 795,38 ha dan 1.699 Orang per hari (73 %) adalah kapasitas dalam kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. H. Metode Pelaksanaan Program Program Green Island dimulai dengan Tahap perencanaan atau persiapan dengan empat tahapan utama yaitu: 1. Mengembangankan komunitas (community building) 2. Analisis latar kultural (cultural setting analysis) 3. Analisis isi (content analysis) 4. Pengorganisasian materi (content organizing) Pertama, membangun komunitas bagi pemulung. Pada daerah kepualaun seribu biasanya warga tinggal bersama masyarakat antar pulau. Bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari, serta melakukan aktivitas sosial. Dalam mempersiapkan program Green Island komunitas masyarakat pulau diberi pembekalan tentang program tersebut serta apa saja yang harus dipersiapkan. Setelah itu, aspek penyadaran tentang pentingnya pelestarian lingkungan mulai ditanamkan. Kedua, analisis latar yang dikembangkan dari latar kultural dan siklus kehidupan (life cycle). Dalam analisis ini mengandung dua konsep, yaitu

10

konsep wilayah atau lingkungan (lokal, regional, nasional dan global) dan konsep tentang pemulung tersebut berserta aktifitasnya yang mencakup seluruh aspek kehidupan (ipoleksosbudhankam). Selain itu, analisis latar juga mempertimbangkan nilai-nilai kultural yang tumbuh dan berkembang serta dijunjung tinggi oleh suatu komunitas masyarakat kepulauan seribu serta kemungkinan kebermanfaatannya bagi kehidupan masyarakat. Ketiga, analisis isi. Proses untuk melakukan identifikasi, seleksi dan penetapan materi pada program Green Island. Proses ini berpatokan pada pedoman dan tujuan pelaksanaan Green Island. Antara lain standar minimal, urutan (sequence) dalam keluasan (scope) materi, kompetensi dasar yang dimiliki, serta keterampilan yang dikembangkan. Di samping itu, dalam menganalisis materi tutor hendaknya juga menggunakan pendekatan nilai moral, yang subtansinya meliputi pengenalan moral, pembiasaan moral dan pelakonan moral kesemuanya diarahkan pada pelestarian lingkungan di pesisir.1 Keempat, pengorganisasian materi Green Island. Dengan pendekatan Deep Dialogue Dilakukan dengan memperhatikan prinsip 4 W dan 1 H, yaitu What (apa), Why (mengapa), When (kapan), Where (dimana) dan How (bagaimana). Dalam rancangan pembelajaran, keempat prinsip ini, harus diwarnai oleh ciri-ciri diskusi dengan Deep Discussion dalam menuju pelakonan (experience) nilai-nilai moral. Kemudian Practical Learnig diarahkan untuk pemahaman konsep yang lebih mendalam serta pengembangan dengan melakukan praktek langsung, misalnya tata cara membuat batako dan pupuk cair dari limbah selokan, serta daur ulang sampah. dll. Setelah dilakukan persiapan pada program Green Island Penerapan dan Pengembangan program tersebut menitikberatkan pada pemberdayaan masayarakat pesisir dengan melakukan pembersihan pada pencemaran lingkungan yang ada disekita kepulauan seribu. Kemudian dilakuakan daur

1

Dekdiknas, 2000

11

ulang atas sampah tersebut menjadi barang yang bernilai ekonomis, adapun tahapan pada pelaksanaan program adalah sebagai berikut: 1. Tahap pra instruksional, Tahap pra instruksional merupakan tahap awal yang ditempuh pada saat memulai proses GREEN ISLAND, antara lain melalui kegiatan: a. Memberi kesempatan para pemulung untuk bertanya mengenai lingkungan dan pemanfaatan sampah yang belum dikuasai sebelumnya. b. Mengajukan pertanyaan pada para pemulung mengenai lingkungan dan sampah serta bagaiman memanfaatkannya. c. Mengulang secara singkat semua aspek yang telah diberikan. 2. Tahap instruksional Tahap instruksional merupakan tahap pemberian atau pelaksanaan kegiatan GREEN ISLAND yakni: a. Materi, praktek dan contoh-contoh produk pemanfaatan sampah b. Penggunaan alat Bantu untuk memperjelas perolehan hasil c. Pembuatan Produk hasil dari Pemanfaatan sampah d. Serta menyimpulkan hasil GREEN ISLAND 3. Tahap evelauasi dan tindak lanjut adalah tahap yang diperlukan untuk mengatahui keberhasilan tahap instruksional.

12

I.

Jadwal Kegiatan Program No. 1. Bulan KeI X 1 X X 2. II X X X X 3. III X X X X 4. IV X X X X X Minggu ke2 3 4 5 Kegiatan Pencarian Panduan PKM Pengumpulan data serta observasi tempat dalam melengkapi kekurang penulisan Penyusunan proposal penelitian dan bimbingan Bimbingan dan revisi proposal Pengumpulan proposal Pemetaan Program Green Island Persiapan dan observasi Pemetaan dan proyeksi Program Analisis sosio ekologis masyarakat dan lingkungan Pelaksanaan program Pra Instruksional program Tahap instruksional

5.

V

X X X X X

6.

VI

X

X X X X

Tahap pemanfaatan hasil dari program Green Island Perenacanaan Refleksi Program Refleksi Program Penyusunan Refleksi Persiapan monitoring Pembahasan dan bimbingan Penyusunan laporan pelaksanaan Konsultasi dan revisi laporan Pengumpulan laporan pelaksanaan

13

J.

Biaya

No. 1. 2. 3.

Keperluan Besar Pengeluaran Alat Tulis Rp. 100.000,Pembelian referensi (buku sumber dan Rp. 200.000,majalah) Pemetaan Program Pemanfaatan Limbah Selokan Rp. 250.000,-

4. 5.

Pelatihan dan Penyuluhan Rekonseptualisasi Program Pembelian Bahan daur ulang sampah di kepulauan seribu

Rp. Rp.

1.000.000,1.500.000,-

6. 7. 7. 8. 9. 10. 11.

Pembelian Bahan Pembuat Pupuk organik untuk pemanfaatan sampah (Bioaktivator) Pelaksanaan Program Dokumentasi Dana identifikasi dan mentoring ke lapangan Pelatihan dan pembentukan Unit Distribusi Pemasaran Publikasi program lewat website Pembuatan Laporan TOTAL

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

650.000,2.000.000,200.000,600.000,550.000,500.000,100.000,7.000.000,-

J. Daftar Pustaka

14

Website http://radarlampung.co.id/web/index.php? option=com_content&task=view&id=11918&Itemid=31 http://www.suaramerdeka.com/harian/0610/09/kot01.htm http://www.pbhi.or.id/content.php?id=271&id_tit=7 http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan http://perpustakaan.menlh.go.id/kamus.php?curr_page=2&pref=L http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/08/tgl/22/time/0 84559/idnews/819967/idkanal/398 mhttp://www.suaramerdeka.com/harian/0604/08/kot09.htm http://www.kompas.com/kompas-cetak/0608/11/jogja/27536.htm www.beritajakarta.com http://hariansib.com/2007/06/02/intensifkan-penanganan-wabah-diare/

J. Lampiran Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok

15

1.

Ketua Pelaksana Kegiatan Nama Lengkap NIM TTL Fakultas/Jurusan Perguruan Tinggi Waktu untuk kegiatan PKM : Indah Miranti : 8335103008 : Jakarta, 24 September 1991 : FE/ Akuntansi : Universitas Negeri Jakarta : 10 jam/minggu

2.

Anggota Pelaksana Kegiatan Nama Lengkap NIM TTL Fakultas/Jurusan Perguruan Tinggi Waktu untuk kegiatan PKM : Fahri Tazul Arifin :8 : Jakarta, : FE/ Akuntansi : Universitas Negeri Jakarta : 10 jam/minggu

3.

Anggota Pelaksana Kegiatan Nama Lengkap NIM TTL Fakultas/Jurusan Perguruan Tinggi Waktu untuk kegiatan PKM :8 : Jakarta, : FE/ Akuntansi : Universitas Negeri Jakarta : 10 jam/minggu : Muhammad Iksanuddin

Kerusakan Pantai Di Kepulauan Seribu Karena Sampah]

16