PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral
Transcript of PKM-P Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Mineral
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
Kajian Pengaruh Blending Minyak Nabati dan Minyak Mineral
terhadap Stabilitas Oksidasi Pelumas
BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
DIUSULKAN OLEH :
Tita Diana Ningsih 2013430036 / 2013
Retno Farida 2013430031 / 2013
Esa Ramadhanni 2013440027 / 2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
JAKARTA
2015
i
DAFTAR ISI
ii
Lembar Pengesahan ........................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Daftar Tabel dan Gambar .................................................................................... iii
Ringkasan ........................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................ 1
1.4 Kegunaan ....................................................................................... 2
1.5 Luaran ............................................................................................ 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3
BAB 3. METODA PENELITIAN ..................................................................... 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ................................................. 9
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-P ................................................................... 9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian ................................................................... 6
iv
RINGKASAN
Pelumas merupakan suatu bahan yang digunakan untuk melapisi permukaan
sehingga dapat terpisah dari permukaan lain yang melakukan gerak relatif
terhadap permukaan lainnya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi
penggunaan pelumas yang berasal dari minyak mineral, dimana ketersediaannya
terbatas, tidak terbarukan juga memiliki kelemahan diantaranya tidak terdegradasi
sehingga dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan dan memperbaiki karakteristik
minyak mineral adalah dengan melakukan blending antara minyak mineral dan
minyak nabati. Minyak nabati umumnya memiliki memiliki viskositas yang tinggi
dan meski stabilitas oksidasi yang rendah, tetapi memiliki sifat lubrisitas yang
bagus. Oleh karena itu minyak nabati dapat digunakan untuk mensubstitusi
penggunaan minyak mineral sebagai base oil pelumas. Beberapa minyak nabati
yang banyak terdapat di Indonesia dan dapat digunakan sebagai base oil pelumas,
diantaranya adalah minyak sawit, minyak kelapa, minyak jarak, minyak dedak
padi.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengkaji pengaruh
penambahan minyak nabati pada base oil dari minyak mineral terhadap stabilitas
oksidasinya, ditinjau dari sifat fisik dan kimia pelumas, yaitu Total Acid Number
(TAN), Indeks Viskositas (IV), dan Uji ketahanan terhadap korosi. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara mencampurkan minyak lumas
dasar sintetik dan mineral dengan minyak nabati, agar kualitas minyak lumas
dasar campuran dapat meningkat. Pencampuran dilakukan berdasarkan
perbandingan % (w/w) minyak nabati hasil sintesis terhadap minyak mineral.
Konsentrasi minyak nabati yang ditambahkan terhadap pelumas minyak mineral
pada penelitian ini, yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, serta 20%, kemudian dilakukan
blending selama 15 menit dengan suhu 600C sampai 700C dan didiamkan selama
30 hari. Selanjutnya dilakukan pengujian TAN, IV, dan selanjutnya diuji
ketahanan terhadap korosi.
Luaran hasil penelitian ini dipublikasikan dalam seminar, jurnal ilmiah dan
akan menghasilkan teknologi tepat guna dalam bentuk HaKi, sehingga dapat
dimanfaatkan oleh semua pihak, pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum.
Kata Kunci: Base Oil, Blending, Minyak Nabati, Stabilitas Oksidasi
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan pelumas di Indonesia setiap tahun terus meningkat. Seiring
dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya, hal itu
sebanding dengan dampak yang ditimbulkan oleh pemakaian pelumas. Oleh
karena itu, Saat ini banyak dikembangkan produk ramah lingkungan
menggantikan mineral oil sebagai bahan baku pelumas dengan cara mensubsitusi
atau mencampurkan dengan bahan nabati. Hal ini di dasari oleh tersedianya bahan
baku nabati yang melimpah di Indonesia.
Menurut Honary, 2011 Base Oil bisa berasal dari minyak bumi, minyak
sintetis maupun turunan minyak bumi, minyak nabati maupun minyak sintetis
turunan minyak nabati. Ketersediaan minyak bumi tidak terbarukan, maka
penggunaan minyak nabati sebagai base oil dapat menghasilkan pelumas dengan
harga murah dan terbarukan
Beberapa penelitian mengenai modifikasi kimiawi terhadap minyak nabati
untuk meningkatkan performanya sebagai base oil telah banyak dilakukan antara
lain modifikasi kimiawi ekspodasi, hidroksilasi, dan asetilasi terhadap minyak
jarak pagar (Nugrahani, 2007).
Talkit dkk, 2012 menyatakan bahwa pencampuran beberapa minyak nabati
merupakan upaya untuk memeperbaiki sifat pelumasan sehingga bisa
menggantikan minyak bumi.
Pada penelitian ini akan di kaji pemanfaatan dan blending minyak nabati
pada mineral oil untuk tujuan mengurangi penggunaan mineral oil dan
memperbaiki sifat fisik dan sifat kimianya.
1.2 Perumusan Masalah
1) Apakah mineral oil dapat disubsitusikan atau diganti dengan minyak
nabati untuk mengurangi penggunaan minyak mineral ?
2) Apakah minyak nabati dapat meningkatkan sifat atau karakteristik
pelumas dari minyak mineral ?
3) Berapa perbandingan komposisi minyak mineral dan minyak nabati
terbaik dalam formula pelumas?
1.3 Tujuan
1) Mempelajari pengaruh penambahan minyak nabati terhadap pelumas
berbasis mineral
2) Menentukan komposisi terbaik penambahan minyak nabati terhadap
stabilitas oksidas ditinjau dari sifat fisika dan sifat kimianya dan ketahanan
terhadap korosi.
2
1.4 Kegunaan
1. Bagi Mahasiswa, Sebagai salah satu pengembangan ilmu pengetahuan,
sehingga menambah wawasan terutama mengenai manfaat bahan-bahan
alam.
2. Bagi masyarakat, menambah wawasan tentang manfaat dari pelumas
ramah lingkungan, sehingga dapat mengaplikasikannya sebagai peluang
bisnis baru.
3. Bagi Institusi, menambah data dan khasanah keilmuan tentang pengaruh
blending minyak nabati pada pelumas berbasis minyak mineral terhadap
stabilitas oksidasi.
1.5 Luaran
1. Memperoleh perbandingan komposisi terbaik minyak nabati dan minyak
mineral.
2. HaKi dan teknologi tepat guna blending minyak nabati dan minyak
mineral sebagai base oil pelumas.
3. Jurnal ilmiah atau prosiding seminar.
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Pelumas
Pelumas merupakan suatu bahan yang digunakan untuk melapisi
permukaan sehingga dapat terpisah dari permukaan lain yang melakukan gerak
relative terhadap permukaan lainnya. Fungsi pelumas adalah untuk mencegah
kontak langsung dua permukaan yang bergerak, sehingga dapat mengurangi
keausan dan gesekan, selain itu pelumas dapat pula berfungsi sebagai pendingin,
seal, mencegah terjadinya korosi, dan mengurangi kebisingan (Dermawan dkk,
2011).
Komponen penyusun pelumas adalah base oil dan aditif. Berdasarkan
jenis base oilnya minyak pelumas di klasifikasikan menjadi 3 yaitu minyak
pelumas mineral, minyak pelumas sintetis dan minyak pelumas semi sintetis.
Base Oil dari Minyak Nabati
Umumnya pelumas dibuat dari minyak mineral sebagai base pelumas dan
pelumas bio yang berasal dari minyak nabati maupun hewani. Pertimbangan
menggunakan minyak nabati adalah ekonomis, terbarukan, tidak berbahaya,
ramah lingkungan, sehingga berpotensi untuk menggantikan minyak mineral
(Kim,2012).
Keuntungan dari minyak nabati sebagai base oil dalam pelumas
dibandingkan dengan minyak mineral yang tidak beracun, biodegradasi, lebih
ramah sumber daya, biaya aplikasi terjangkau, indeks viskositas tinggi, dan
sebagainya. Minyak nabati biasanya jauh lebih murah daripada minyak berbasis
ester dan karena itu memberikan lebih banyak potensi untuk keberhasilan
pelaksanaan sebagai pelumas dalam base oil.
Sedangkan kelemahan minyak nabati adalah rendahnya ketahanan terhadap
oksidasi pada temperature tinggi dan jeleknya sifat pelumas pada temperature
rendah (Nizam, 2009). Kelemahan minyak nabati dapat diatasi atau di modifikasi
dengan cara blending.
Suatu minyak dapat dijadikan minyak lumas bi1a memiliki sifat-sifat fisika,
kimia dan mekanis yang sesuai. Untuk menguji performa ketahanan keausan suatu
minyak dapat menggunakan metode four hall wear test, yaitu salah satu metode
untuk mengetahui performa minyak lumas dalam mengurangi keausan.
Hasil penelitian Aini, 2012 menunjukkan bahwa pencampuran minyak
nabati hasil sintesis kedalam base oil jenis mineral dapat memperbaiki 3
karakteristik base oil mineral tersebut, yaitu total acid number (TAN), indeks
viskositas, dan ketahanan terhadap keausan. Karina, 2010, melakukan blending
pelumas nabati, namun dilihat dari kelarutan,kedua campuran antara minyak
nabati dan minyak mineral tidak dapat larut dengan baik karena perbedaan
kepolarannya. Oleh karena itu, untuk menghasilkan kompatibilitas yang sempurna
sehingga perlu ditambahkan aditif emusifier
4
Blending atau pencampuran dengan minyak nabati lain atau minyak bumi
Talkit dkk, 2012 menyatakan bahwa pencampuran beberapa minyak nabati
merupakan upaya untuk memeperbaiki sifat pelumasan sehingga bisa
menggantikan minyak bumi. Parameter yang digunakan sebagai ukuran sifat
pelumasan adalah indeks viskositas, bilangan asam, bilangan penyabunan, dan
bilangan iod. Untuk meningkatkan stabilitas oksidasi, melting point, viskositas
dicampurkan minyak kedelai dengan minyak castor, minyak kacang tanah dan
minyak kapuk. Pencampuran minyak kedelai dengan minyak kelapa 90:10
menunjukkan viskositas tertinggi dan bilangan asam terendah. Penelitian lain
yang dilakukan oleh Abdulbari dkk., 2011 menuliskan bahwa minyak nabati
bersifat biodegradable, beberapa minyak digunakan untuk pangan sehingga
kurang layak digunakan untuk keperluan non pangan seperti pelumas. Sedangkan
minyak goring bekas (minyak jelantah) akan dapat bersifat toxic, berubah warna
dan bau, oleh karena itu berpotensi digunakan sebagai campuran base oil. Talkit
dkk, 2012 juga menyatakan bahwa Minyak nabati seperti minyak kelapa , minyak
kedelai , minyak mengerahkan , minyak bunga matahari , dibeli dari pasar super
lokal. Sifat physiochemical seperti viskositas , nilai asam dari empat minyak
nabati yang berbeda dan campuran mereka dievaluasi . minyak kelapa sawit dan
campuran mereka dengan minyak kedelai yang ditemukan lebih stabil terhadap
ketengikan daripada minyak nabati lainnya . Untuk stabilitas terhadap oksidasi
dan titik leleh kelapa sawit dengan campuran mereka dengan minyak kedelai
ditemukan lebih baik .
5
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
a. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah beker Glass,
Magnetic Stirrer, Hotplate, Termometer, dan beberapa alat untuk uji sifat fisik
dan kimia (TAN, IV, uji ketahanan korosi), Buret ukuran 10 atau 20 ml dengan
skala 0.05 ml, Beaker glass 100 ml,
2. Bahan
Minyak Mineral (Minyak Mineral Komersial, HVI), Minyak Nabati :
Minyak Kelapa, Minyak Dedak Padi (Modifikasi Kimia), Emulsifier, KOH
Alkoholis 0.1 N, Butanol, Air, Sampel Baja ST 37.
6
b. Prosedur Penelitian
Penelitian mengikuti Diagram Alir sebagai berikut :
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
. Di diamkan selama 30 hari
Pengujian TAN, IV
Uji Ketahanan Korosi
Melaui Kehilangan berat
Minyak Dedak Padi
dam Minyak Kelapa
Minyak Pelumas
Komersial
Blending selama 15 menit suhu 60ºc-
70ºC : Minyak Nabati 100%, Minyak
Mineral 100%, (minyak nabati 0%) .
Penambahan Minyak Nabati : 5%, 10%,
15%, serta 20%,
Uji Stabilitas Oksidasi
Pelumas Blending
Optical Microscope (OM), X-Ray Diffraction
(XRD), Scanning Electron Microscope (SEM),
Energy Dispersive X- ray Spectrometry (EDX).
Air 0 ppm, 1000 ppm,
2000 ppm, 3000 ppm,
4000 ppm
7
c. Pengujian Sifat Fisik dan Kimia
1. Uji Kestabilan Oksidasi (ASTM D943)
Minyak pelumas mungkin dipanaskan pada temperatur relatif tinggi di lingkungan
udara, logam katalis aktif atau senyawa logam. Proses oksidasi menjadi kritis jika
minyak beroperasi diatas 66C. Laju oksidasi 2 kali untuk tiap kenaikan 10C
pada suhu minyak diatas 66C. Resultan oksidasi minyak menghasilkan
kenaikkan viskositas, asam, residu karbon, sludge dan aspal. Uji oksidasi
dilakukan dengan menngunakan alat mikrooksidasi dengan data massa deposit.
Massa deposit yang terbentuk dihitung pada waktu yang divariasikan, dalam
penelitian ini akan dianalisis perubahan TAN dan IV.
2. TAN
Timbang ±2.0 gram sample pelumas dalam beaker 100 ml, Tambahkan 50 ml
Naptolbenzena, Titrasi dengan menggunakan TAN meter, dengan titran KOH
Alkoholis 0.1 N, Tekan tombol Read dan tunggu hasil pembacaan, Hasil
langsung terbaca secara komputerisasi.
3. IV
Indeks viskositas (VI) dapat dihitung berdasarkan hasil pengukuran viskositas
kinematik pada suhu 40C dan 100C.
HL
xULVI
100
H = viskositas standar pada VI = 100 pada suhu 40C (ASTMD 2270)
L = Viskositas standar dengan VI = 0 pada suhu 40C (ASTMD 2270)
U = Viskositas kinematik pada suhu 40C
4. Uji Ketahanan Korosi
Langkah- langkah yang dilakukan dalam uji ketahanan korosi adalah sebagai
berikut :
Sampel Baja ST 37, Pembuatan Larutan Korosi pelumas dicampur dengan air
sebanyak 0 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm, 3000 ppm, dan 4000 ppm. Sampel
dimasukkan ke dalam larutan campuran. Untuk proses korosi selama 10 hari
pada suhu kamar dan selama 1 hari, 2 hari, dan 3 hari dalam oven pada suhu
8
60°c, Sampel dibersihkan, Sampel dikering dalam oven. Perilaku korosi di uji
dengan metode kehilangan massa, Pada yang kehilangan massa nya terkecil,
selanjutnya diuji Optical Microscope (OM), X-Ray Diffraction (XRD), Scanning
Electron Microscope (SEM), Energy Dispersive X- ray Spectrometry (EDX).
9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Peralatan penunjang 3.090.000
2 Bahan habis pakai 5.020.000
3 Perjalanan 3.140.000
4 Lain-lain 1.250.000
Jumlah 12.500.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P
No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
1 Studi Kepustakaan
2 Persiapan Bahan dan
Alat
3 Penelitian q
4 Analisa Hasil dan
Data
5 Pembuatan Laporan
6 Publikasi : Jurnal
atau Seminar
10
DAFTAR PUSTAKA
Abdulbari, H.A., Rosli, M.Y., Abdurrahman H.N., Nizam, M.K., 2011,
Lubricating Grease from spent bleaching carth and waste cooking oil :
Tribology Properties, International Journal of the Physical Science, Vol 6
(20), 4695-4699.
Aini, N. dan Triwikantoro, Pengaruh Konsentrasi Air dalam Pelumas terhadap
Sifat Korosi Baja Karbon ST 37. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-
Undergraduate-23787-Paper-856382.pdf
Dermawan, D., Pertiwi, D.S., Siddik, A., Pahlevi, S.R., 2011,
PENGEMBANGAN MINYAK LUMAS BIOBASED FORMULASI
DENGAN ASHLESS ANTIWEAR AGENT, Prosiding SEMINAR
REKAYASA KIMIA DAN PROSES, ISSN : 1411-4216
Honary, L.A, James, W., 2011, Performance Properties of Biobased Rail Curve
Grease, Seminar Proceeding, Minneapolis
Karina, R.M., Yuliani, C. 2010. Kompatibilitas Campuran Minyak Lumas Dasar
Jenis Mineral dengan Minyak Nabati sebagai Minyak Lumas Dasar Pelumas
Mesin Kendaraan Bermotor., Lembaran Publikasi Lemigas, 44 (3).
Kim K., 2012, Epoxidation of Vegetables Oils Using the Heterogeneous
Catalysis, Amorphous Ti-SiO2, Disertation Institute of Chemical
Thecnology and Heterogeneous
Krishna Reddy, Naval Kabra, Umesh Kunchum, and T. Vijayakumar, 2014,
Experimental Investigation on Usage of Palm Oil as a Lubricant to
Substitute Mineral Oil in CI Engines, India
Nardi., Uji keausan minyak biji kepoh menggunakan metode four ball wear tes
(Dengan pembanding minyak mineral HVI 60 dan minyak jarak).
http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=20247136&lokasi=lokal
Nizam, M.K., dan Abdulbari H.A., 2009, THE USE OF VEGETABLE OIL IN
LUBRICANT AS BASE OIL : A REVIEW, Proseding National Conference
on Postgraduate Research (NCON-PGR) Oktober. University Malaysia
Pahang.
Nugrahani, R.A., 2007. Perancangan Proses Pembuatan Pelumas Dasar Sintetis
Dari Minyak Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) melalui Modifikasi Kimiawi.
Disertasi Program Doktor. IPB
Talkit Marotrao,K. 2012 PHYSIOCHEMICAL PROPERTIES OF OIL BLEND
AND THEIR EFFECTS ON LUBRICATION PROPERTIES, E-
ISSN2249–8974
http://aby-alice.blogspot.co.id/2011/12/analisa-pelumas-mesin.html
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Biodata Ketua Pelaksana
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Ir. Ratri Ariatmi Nugrahani., MT
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIDN 0330046901
5 Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 30 April 1969
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP (021)-(87757310) / 0811870169 /
085781798605
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Institusi Universitas Gadjah
Mada
Universitas
Indonesia
Institut Pertanian Bogor
Jurusan Teknik Kimia Teknik Kimia Teknologi Industri
Pertanian
Tahun Masuk –
Lulus
1987-1992 1998-2000 2004-2008
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
tempat
1. Seminar Nasional Kimia dan
Industri, ISBN 979-5624-0-7
Sintesis Epoksi Minyak Jarak
Pagar dan Uji Tarik sebagai
Plasticizer pada Formulasi
Plastik PVC
2006, Universitas
Negeri Surakarta
2 Seminar Nasional Teknik
Kimia Indonesia, ITB ISBN
978-979-98300-1-2
PARAMETER KINETIKA
DAN TERMODINAMIKA
PROSES EPOKSIDASI
MINYAK JARAK PAGAR
(JATROPHA CURCAS L.)
MENGGUNAKAN
HIDROGEN PEROKSIDA
2009, ITB
Biodata Anggota Pelaksana
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan penunjang
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantita
s
Harga
Satuan
(Rp)
Biaya
Keseluruhan
Keterangan
Beaker Glass 1 Buah 40.000 40.000 Pembelian
Magnetic
Stirrer
Hotplate
Pengujian
Sampel
1 Buah 200.000 200.000 Sewa
Termometer Alat pengukur 1 Buah 50.000 50.000 Pembelian
TAN Meter Pengujian
sampel
6 Buah, 100.000 600.000 Sewa
Indeks
Viskositas
Pengujian
sampel
6 buah
100.000 600.000
SEM DEX Pengujian
sampel
1 500.000 500.000 Uji di Lab
Serpong
Buret 1 set Alat titrasi 1 100.000 100.000 Sewa
XRD Pengujian 1 500.000 500.000 Uji di Lab
Serpong
OM Pengujian 1 500.000 500.000 Uji di Lab
Serpong
SUB TOTAL (Rp) 3.090.000
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan
(Rp)
Biaya
Keseluruhan
Keterangan
Minyak
Pelumas
Komersial
Bahan baku
utama
5 Liter 60.000,-
/Liter
300.000 Pembelian
Minyak Kelapa Bahan baku
utama
5 Liter 20.000,-
/Liter
100.000 Pembelian
Minyak Dedak
Padi (
Bahan baku
utama
5 Liter 60.000,-
/Liter
300.000 Pembelian
Emulsifier Bahan baku
tambahan
1 200.000 200.000 Pembelian
KOH Alkoholis
0.1 N
Titrasi 1 800.000 800.000 Pembelian
Naptolbenzena Pengujian 1 800.000 800.000 Pembelian
Indikator PP 25 gram,
kebutuhN
10 gram
800.000,- 320.000 Pembelian
Butanol 1 Liter 1.200.00
0,-/Liter
1.200.000 Pembelian
Lempeng
Logam
Pengujian
TAN
10 Buah 100.000,-
/Buah
1000.000 Pembelian
SUB TOTAL (Rp) 5.020.000
3. Perjalanan
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Biaya
Keseluruhan
Keterangan
Perjalanan ke
Pasar
Tradisional dan
Supplier Bahan
kimia
Pencarian
bahan baku
4 60.000 240.000 Bolak-Balik
Perjalanan ke
Petrolab
Pengujian
sample
6 150.000 900.000 Bolak-balik
Perjalanan ke
Serpong
Pengujian
sample
4 200.000 800.000
Perjalanan
Seminar
2 600.000 1.200.000
SUB TOTAL (Rp) 3.140.000
2. Lain-lain
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan
(Rp)
Biaya
Keseluruhan
Keterangan
Materi
kepustakaan,
Penggunaan
media cetak,
Internet,
Perpustakaan
dll.
3 Jenis 100.000
Pembuatan
Laporan
Print, foto
kopi dll
3 Rangkap 150.000 Pembuatan
/percetakan
HAKI 1.000.000 1.000.000 Luaran
SUB TOTAL (Rp) 1.250.000
TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.) 12.500.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama /NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian
Tugas
1. Tita Diana
Ningsih
Teknik
Kimia
Teknik
Kimia
20 Persiapan
bahan baku
dan Proses
2. Retno
Farida
Teknik
Kimia
Teknik
Kimia
20 Pengujian
Produk
3. Esa
Ramadhanni
Syuhada
Teknik
Mesin
Teknik
Mesin
10 Analisis
Sifat
Pelumasan