Pindah Panas pada Pengeringan Produk Pertanian
Transcript of Pindah Panas pada Pengeringan Produk Pertanian
-
8/14/2019 Pindah Panas pada Pengeringan Produk Pertanian
1/3
PINDAH PANAS PADA PENGERINGAN PRODUK PERTANIAN
Oleh :
Prof. Dr. Ir. Santosa, MP
Guru Besar pada Program Studi Teknik Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas AndalasPadang, Mei 2009
(santosa764.wordpress.com)
Karena suhu bahan yang dikeringkan lebih rendah daripada suhu yang dialirkan
ke ruang pengering, maka terjadilah proses perpindahan panas (Ramelan et al.,1996).
Perpindahan panas pada proses pengeringan dapat terjadi secara radiasi, konduksi,
dan konveksi.
Perpindahan panas secara radiasi terjadi dari bahan ke sekeliling bahan melalui
pemancaran gelombang elektromagnetik, dengan rumus :
E = (T14 - T2
4) .....................................................................(1)
dengan :
E = laju pindah panas radiasi per satuan luas (watt/m2)
= emisivitas bahan,
= konstanta Stefan Boltzman = 5,6699 x 10-8 watt m-2 K-4
T1 = suhu mutlak bahan (dalam K)
T2 = suhu sekeliling bahan (dalam K).
Konversi suhu dari derajat Celsius ke Kelvin adalah :
K = C + 273,15 ........................................................................(2)
Perpindahan panas secara konveksi pada proses pengeringan terjadi bersamaan
dengan pergerakan molekul air yang keluar dari bahan yang dikeringkan karena suhu
udara di sekeliling bahan lebih tinggi daripada suhu bahan yang dikeringkan, sesuai
dengan rumus :
EKONPERLU = h (T1-T2)...........................................................(3)
dengan :
EKONPERLU = laju energi untuk perpindahan panas konveksi per satuan luas
(watt/m2)
1
-
8/14/2019 Pindah Panas pada Pengeringan Produk Pertanian
2/3
h = koefisien perpindahan panas konveksi bahan (watt/(m2.K)),
sebagai contoh, nilai h pada kacang tanah adalah sekitar 7,3 watt/(m2.K)
T1 = suhu udara pengering (dalam K)
T2 = suhu permukaan bahan (dalam K).
Pindah panas secara konduksi pada proses pengeringan dapat dijelaskan
sebagai berikut : mula-mula suhu permukaan bahan yang dikeringkan meningkat,
kemudian energi panas dipindahkan ke molekul berikutnya pada bahan tersebut. Jadi,
perpindahan panas secara konduksi terjadi dari lapisan bahan yang bersuhu tinggi ke
lapisan bahan yang bersuhu rendah, dengan rumus :
Q = k . A . (T1 T2) / l ................................................................(4)
Laju pindah panas konduksi tiap satuan luas :
QPERA = k . (T1 T2) / l ...........................................................(5)
dengan :
QPERA = laju pindah panas konduksi tiap satuan luas penampang (watt/m2)
T1 = suhu lapisan bahan yang tinggi (dalam K)
T2 = suhu lapisan bahan yang rendah (dalam K)
l = tebal antara kedua lapisan (dalam meter)
k = konduktivitas panas (watt/m.K).
Nilai Emisivitas Bahan
Nilai emisivitas bahan dapat dilihat pada Tabel 1.
2
-
8/14/2019 Pindah Panas pada Pengeringan Produk Pertanian
3/3
Tabel 1. Nilai Emisivitas Bahan pada Temperatur antara 20 0C-100 0C
Bahan Emisivitas
Karet 0,95
Jelaga 0,95
Air 0,95
Daun-daunan 0,8 0,9
Cat putih 0,95
Cat hitam 0,95
Batu Kapur 0,08 0,09
Aluminium 0,05
Tembaga 0,03
Perak 0,02 0,03
Baja berkarat 0,85Baja digosok 0,29
Sumber : Ramelan (1996)
DAFTAR PUSTAKA
Djojodihardjo, Harijono. 1985. Dasar-Dasar Termodinamika Teknik. CetakanPertama, Penerbit PT Gramedia, Jakarta.
Jasjfi, E. 1985. Metode Pengukuran Teknik(Terjemahan). Edisi Keempat. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Ramelan, A. H., N. H. R. Parnanto, dan Kawiji. 1996. Fisika Pertanian. Edisi
Pertama. Cetakan Pertama. Sebelas Maret University Press. Surakarta.
Santosa. 2005. Aplikasi Visual Basic 6.0 dan Visual Studio.Net 2003 dalam
Bidang Teknik dan Pertanian. Penerbit Andi, Edisi I Cetakan I, Yogyakarta.
3