Pilgub DKI 2017 Spanduk dan Stiker Kontestan Diprotes Wargagelora45.com/news/SP_20170105_3.pdf ·...

1
28 Suara Pembaruan Kamis, 5 Januari 2017 [JAKARTA] Spanduk dan stiker pasangan calon no- mor urut 1 dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni di Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, diprotes oleh warga sekitar. Pemasangan tersebut tanpa izin dan koordinasi dengan warga sekitar dan dilakukan sembarangan de- ngan menempel di bagian bangunan rumah warga. Kalorus (55), warga RT03/RW11, Kelurahan Rawa Badak Utara, menga- ku sempat kaget dengan pe- masangan spanduk bertulis- kan 'warga di sini basis pen- dukung AHY-Sylvi' yang tiba-tiba terpasang di jem- batan dekat rumahnya. "Saya heran juga kok ada yang memasang spanduk se- perti itu di sini, padahal se- bagian besar warga di sini merupakan anggota Badja (Barisan Pendukung Ahok- Djarot)," ujar Kalorus, Kamis (5/1) pagi kepada SP. Ia menyebutkan, pema- sangan spanduk tersebut di- lakukan oleh seseorang yang tidak ia ketahui identi- tasnya pada malam hari. "Kita sih tidak masalah mau dipasang spanduk berapa banyak, cuman isi tulisan dalam kalimat itu yang me- nyebutkan warga lingkung- an sini basis pendukung paslon nomor urut satu, sa- ya tidak setuju dan keberat- an," tegasnya. Warga lainnya, Bahrun Harahap (54) yang tinggal di RT02 mengaku juga he- ran dengan klaim sepihak dari sejumlah oknum yang memasang spanduk bertu- liskan warga di lingkungan- nya pendukung AHY-Sylvi. "Kalau bisa kalimat di spanduknya jangan meng -klaim seperti itu, kalau mau sosialisasi boleh saja tapi jangan menuliskan spanduk dengan tulisan se- olah-olah warga di sini se- mua pendukung paslon ter- tentu," kata Bahrun. Bahkan menurutnya, di lingkungan Rawa Badak Utara khususnya justru le- bih dominan dari barisan pendukung Badja meski mereka tidak memasang at- ribut paslon tertentu. "Kita boleh beda pilihan tapi harus tetap rukun, ja- ngan mengklaim bahwa warga ini basisnya ini atau basis warga situ mendu- kung paslon itu. Toh intinya demi Jakarta yang bekerja dan lebih maju ke depan- nya," tuturnya. Diatmi (54), warga RT03 mengaku memang mengizinkan sejumlah orang memasang stiker ke rumahnya, namun ia meng- aku heran karena posisi me- masangnya dianggap aneh dan tidak tepat. "Biasanya memasang di bagian kaca jendela dekat stiker pendataan KPU DKI, tapi ini kemarin malah di- pasang di pagar dan tiang rumah. Kesannya malah ti- dak rapi saja," katanya. Ia juga mengaku heran dengan para pemasang sti- ker yang didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga dari RW sebelah yang menaiki sepeda motor sembari membawa bayi dan me- nempelkan stiker itu. Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut ti- ga, Sandiaga Uno menyam- paikan visi misi saat kam- panye diinterupsi warga di Kelurahan Tugu Utara, Jakarta Utara. Warga meng- inginkan sebuah program yang benar-benar menyen- tuh dari sembako yang ter- jangkau, karena harga di pasaran terus melonjak. "Saya tiga kali diin- terupsi oleh warga yang menyatakan bahwa seka- rang harga sudah melam- bung terlalu tinggi. Mereka semua ingin konkret bahwa sudah enggak bisa dijanji- kan lagi, mereka ingin seca- ra drastis turunnya," kata Sandiaga. Rumah Lembang Sementara itu, calon gu- bernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menemui masyara- kat di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis. Sejak pukul 07.00 WIB, warga, para pendukung dan relawan sudah memenuhi Rumah Lembang, bersa- ma-sama menunggu keda- tangan Ahok. Sekitar pukul 08.20 WIB, Ahok tiba di Rumah Lembang. Setibanya di lokasi, warga dan para pendukung pun langsung berbaris, me- nyambutnya dengan salam- an sambil meneriakkan na- ma Ahok. Setelah bersalaman, Ahok segera naik ke atas panggung untuk kemudian mendengarkan keluh kesah warga sekaligus melayani permintaan warga yang ingin berfoto bersama. Selain mendengarkan dan melayani permintaan warga, calon gubernur ber- nomor urut dua itu juga mengawali kunjungan per- dana di Rumah Lembang padaa 2017 dengan mema- parkan program-program yang akan dilaksanakan. [C-7] [JAKARTA] Biaya pengu- rusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) naik mu- lai besok, 6 Januari. Kenaikan terjadi pada pe- nerbitan tanda nomor ken- daraan bermotor, kendaraan roda 2 atau 3, dari Rp 30.000 menjadi Rp 60.000, sedangkan kendaraan roda 4 atau lebih dari Rp 50.000 menjadi Rp 100.000. Biaya BPKB untuk ken- daraan bermotor roda dua baru dan ganti kepemilikan sebelumnya Rp 80.000 menjadi Rp 225.000, se- dangkan kendaraan bermo- tor roda 4 atau lebih naik tiga kali lipat lebih, dari se- belumnya Rp 100.000 men- jadi Rp 375.000. Pada Kamis (5/1) pagi, warga memenuhi Kantor Bersama Samsat di sejum- lah wilayah mengurus pem- bayaran. Mereka menda- tangi kantor-kantor Samsat yang ada di wilayah Jakarta, Bekasi, Depok, dan Tangerang. Akibatnya, ter- jadi antrean panjang, dan ruang pengurusan pemba- yaran pajak kendaraan membludak. Bahkan, terja- di kemacetan panjang se- perti yang terlihat di Kantor Samsat Kebon Nanas Jakarta Timur. Terjadi kemacetan pa- rah dan kesemrawutan lalu lintas mulai dari arah Kampung Melayu hingga Cililitan begitu juga seba- liknya. Kondisi serupa terjadi di Samsat Wilayah Jakarta Barat untuk mengurus STNK dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) serta membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Kamis (5/1). Berdasarkan pantuan, terlihat antrean panjang se- peda motor untuk melaku- kan cek fisik kendaraan. Di pintu masuk juga terlihat antrean warga. Mereka an- tre pemeriksaan berkas awal seperti KTP, STNK, dan BPKB. Holili (51), warga Kedoya, Jakarta Barat su- dah datang pukul 08.30 WIB untuk membayar PKB yang dilakukan setiap ta- hun. "Saya dengar di televi- si besok ada kenaikan, ma- kanya saya bayar seka- rang," kata Holili seusai membayar pajak. Holili menambahkan, saat membayar pajak tahun lalu tak seramai hari ini. “Mungkin masyarakat mengurusnya sekarang se- belum naik dua kali lipat," ujar dia. Selain itu, sebelum pin- tu masuk kantor, petugas kepolisian memeriksa ke- lengkapan berkas. Agus (43), karyawan swasta me- ngatakan, biasanya lang- sung masuk saja, tetapi saat ini lebih ketat ada pemerik- saan KTP, STNK, BPKB di pintu masuk. Kondisi serupa juga ter- jadi di Samsat Kota Bekasi. Ruang pengurusan di lantai satu hingga tiga penuh se- sak. Udara di sana sangat pengap. Sejumlah warga mengeluhkan layanan yang sangat tidak manusiawi. “AC yang hidup hanya sa- tu, padahal ratusan orang di sini,” keluh Yanti, seorang ibu muda yang mengurus perpanjangan STNK roda empat di lantai 3. Kondisi lebih parah ter- jadi di lantai 2, tempat per- panjangan pajak kendaraan roda dua. Ruang itu penuh sesak dan pengap. Pendingin ruangan di lantai itu tidak berfungsi, sedang- kan kipas angin tidak mam- pu menyegarkan ruangan itu. “Kali ini banyak yang mengurus pembayaran pa- jak, karena informasinya akan naik lebih dari satu ka- li lipat,” kata Agus, warga Jatimurni. Kurang Antisipasi Sementara itu, Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW) Edison Sitorus mengatakan, Polda Metro Jaya kurang mengantisipasi terkait kenaikan STNK se- hingga menimbulkan mem- beludaknya para pembayar pajak kendaraan itu. Pasalnya, pasca diumumkan kenaikan tarif STNK yang dimulai pa- da Jumat (6/1) besok, pemilik kendaraan roda dua maupun mobil yang belum jatuh tem- po pembayarannya berbon- dong-bondong melakukan pembayaran di seluruh Samsat. [MIM/Y-4/G-5] Pilgub DKI 2017 Spanduk dan Stiker Kontestan Diprotes Warga Biaya Pengurusan Surat Kendaraan Naik, Warga Penuhi Samsat SP/CARLOS ROY FAJARTA BARUS Sejumlah spanduk dan stiker dari paslon nomor urut 1 AHY-Sylvi terpasang di permukiman RW11 Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Kamis (5/1) pagi. MIMI KARTIKA Antrean cek fisik kendaraan sepeda motor di Kantor Bersama Samsat Wilayah Jakarta Barat, Kamis (5/1).

Transcript of Pilgub DKI 2017 Spanduk dan Stiker Kontestan Diprotes Wargagelora45.com/news/SP_20170105_3.pdf ·...

28 Sua ra Pem ba ru an Kamis, 5 Januari 2017

[JAKARTA] Spanduk dan stiker pasangan calon no-mor urut 1 dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI J a k a r t a 2 0 1 7 , A g u s Har imur t i Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni di Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, diprotes oleh warga sekitar.

Pemasangan tersebut tanpa izin dan koordinasi dengan warga sekitar dan dilakukan sembarangan de-ngan menempel di bagian bangunan rumah warga.

Kalorus (55), warga RT03/RW11, Kelurahan Rawa Badak Utara, menga-ku sempat kaget dengan pe-masangan spanduk bertulis-kan 'warga di sini basis pen-dukung AHY-Sylvi' yang tiba-tiba terpasang di jem-batan dekat rumahnya.

"Saya heran juga kok ada yang memasang spanduk se-perti itu di sini, padahal se-bagian besar warga di sini merupakan anggota Badja (Barisan Pendukung Ahok-Djarot)," ujar Kalorus, Kamis (5/1) pagi kepada SP.

Ia menyebutkan, pema-sangan spanduk tersebut di-lakukan oleh seseorang yang tidak ia ketahui identi-tasnya pada malam hari.

"Kita sih tidak masalah mau dipasang spanduk berapa banyak, cuman isi tulisan dalam kalimat itu yang me-nyebutkan warga lingkung-an sini basis pendukung paslon nomor urut satu, sa-ya tidak setuju dan keberat-an," tegasnya.

Warga lainnya, Bahrun Harahap (54) yang tinggal di RT02 mengaku juga he-ran dengan klaim sepihak dari sejumlah oknum yang memasang spanduk bertu-liskan warga di lingkungan-

nya pendukung AHY-Sylvi."Kalau bisa kalimat di

spanduknya jangan meng-klaim seperti itu, kalau mau sosialisasi boleh saja tapi jangan menuliskan spanduk dengan tulisan se-olah-olah warga di sini se-mua pendukung paslon ter-tentu," kata Bahrun.

Bahkan menurutnya, di lingkungan Rawa Badak Utara khususnya justru le-bih dominan dari barisan pendukung Badja meski mereka tidak memasang at-

ribut paslon tertentu."Kita boleh beda pilihan

tapi harus tetap rukun, ja-ngan mengklaim bahwa warga ini basisnya ini atau basis warga situ mendu-kung paslon itu. Toh intinya demi Jakarta yang bekerja dan lebih maju ke depan-nya," tuturnya.

Diatmi (54), warga RT03 mengaku memang mengizinkan sejumlah orang memasang stiker ke rumahnya, namun ia meng-aku heran karena posisi me-

masangnya dianggap aneh dan tidak tepat.

"Biasanya memasang di bagian kaca jendela dekat stiker pendataan KPU DKI, tapi ini kemarin malah di-pasang di pagar dan tiang rumah. Kesannya malah ti-dak rapi saja," katanya.

Ia juga mengaku heran dengan para pemasang sti-ker yang didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga dari RW sebelah yang menaiki sepeda motor sembari membawa bayi dan me-nempelkan stiker itu.

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut ti-ga, Sandiaga Uno menyam-paikan visi misi saat kam-panye diinterupsi warga di Kelurahan Tugu Utara, Jakarta Utara. Warga meng-inginkan sebuah program yang benar-benar menyen-tuh dari sembako yang ter-jangkau, karena harga di pasaran terus melonjak.

"Saya tiga kali diin-terupsi oleh warga yang menyatakan bahwa seka-rang harga sudah melam-bung terlalu tinggi. Mereka semua ingin konkret bahwa sudah enggak bisa dijanji-kan lagi, mereka ingin seca-ra drastis turunnya," kata Sandiaga.

Rumah LembangSementara itu, calon gu-

bernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menemui masyara-kat di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.

Sejak pukul 07.00 WIB, warga, para pendukung dan relawan sudah memenuhi Rumah Lembang, bersa-ma-sama menunggu keda-tangan Ahok. Sekitar pukul 08.20 WIB, Ahok tiba di R u m a h L e m b a n g . Setibanya di lokasi, warga dan para pendukung pun langsung berbaris, me-nyambutnya dengan salam-an sambil meneriakkan na-ma Ahok.

Setelah bersalaman, Ahok segera naik ke atas panggung untuk kemudian mendengarkan keluh kesah warga sekaligus melayani permintaan warga yang ingin berfoto bersama.

Selain mendengarkan dan melayani permintaan warga, calon gubernur ber-nomor urut dua itu juga mengawali kunjungan per-dana di Rumah Lembang padaa 2017 dengan mema-parkan program-program yang akan dilaksanakan. [C-7]

[JAKARTA] Biaya pengu-rusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) naik mu-la i besok, 6 Januar i . Kenaikan terjadi pada pe-nerbitan tanda nomor ken-daraan bermotor, kendaraan roda 2 atau 3, dari Rp 30.000 menjadi Rp 60.000, sedangkan kendaraan roda 4 atau lebih dari Rp 50.000 menjadi Rp 100.000.

Biaya BPKB untuk ken-daraan bermotor roda dua baru dan ganti kepemilikan sebelumnya Rp 80.000 menjadi Rp 225.000, se-dangkan kendaraan bermo-tor roda 4 atau lebih naik tiga kali lipat lebih, dari se-belumnya Rp 100.000 men-jadi Rp 375.000.

Pada Kamis (5/1) pagi, warga memenuhi Kantor Bersama Samsat di sejum-lah wilayah mengurus pem-bayaran. Mereka menda-

tangi kantor-kantor Samsat yang ada di wilayah Jakarta, B e k a s i , D e p o k , d a n Tangerang. Akibatnya, ter-jadi antrean panjang, dan ruang pengurusan pemba-yaran pajak kendaraan membludak. Bahkan, terja-di kemacetan panjang se-perti yang terlihat di Kantor Samsat Kebon Nanas Jakarta Timur.

Terjadi kemacetan pa-rah dan kesemrawutan lalu lintas mulai dari arah Kampung Melayu hingga Cililitan begitu juga seba-liknya.

Kondisi serupa terjadi di Samsat Wilayah Jakarta Barat untuk mengurus STNK dan Buku Pemilik K e n d a r a a n B e r m o t o r (BPKB) serta membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Kamis (5/1).

Berdasarkan pantuan, terlihat antrean panjang se-peda motor untuk melaku-

kan cek fisik kendaraan. Di pintu masuk juga terlihat antrean warga. Mereka an-tre pemeriksaan berkas awal seperti KTP, STNK, dan BPKB.

Hol i l i (51) , warga Kedoya, Jakarta Barat su-dah datang pukul 08.30 WIB untuk membayar PKB yang dilakukan setiap ta-hun. "Saya dengar di televi-

si besok ada kenaikan, ma-kanya saya bayar seka-rang," kata Holili seusai membayar pajak.

Holili menambahkan, saat membayar pajak tahun lalu tak seramai hari ini. “Mungkin masyarakat mengurusnya sekarang se-belum naik dua kali lipat," ujar dia.

Selain itu, sebelum pin-

tu masuk kantor, petugas kepolisian memeriksa ke-lengkapan berkas. Agus (43), karyawan swasta me-ngatakan, biasanya lang-sung masuk saja, tetapi saat ini lebih ketat ada pemerik-saan KTP, STNK, BPKB di pintu masuk.

Kondisi serupa juga ter-jadi di Samsat Kota Bekasi. Ruang pengurusan di lantai satu hingga tiga penuh se-sak. Udara di sana sangat pengap. Sejumlah warga mengeluhkan layanan yang sangat tidak manusiawi. “AC yang hidup hanya sa-tu, padahal ratusan orang di sini,” keluh Yanti, seorang ibu muda yang mengurus perpanjangan STNK roda empat di lantai 3.

Kondisi lebih parah ter-jadi di lantai 2, tempat per-panjangan pajak kendaraan roda dua. Ruang itu penuh s e s a k d a n p e n g a p . Pendingin ruangan di lantai

itu tidak berfungsi, sedang-kan kipas angin tidak mam-pu menyegarkan ruangan itu. “Kali ini banyak yang mengurus pembayaran pa-jak, karena informasinya akan naik lebih dari satu ka-li lipat,” kata Agus, warga Jatimurni.

Kurang Antisipasi Sementara itu, Ketua

Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW) Edison Sitorus mengatakan, Polda Metro Jaya kurang mengantisipasi terkait kenaikan STNK se-hingga menimbulkan mem-beludaknya para pembayar pajak kendaraan itu. Pasalnya, pasca diumumkan kenaikan tarif STNK yang dimulai pa-da Jumat (6/1) besok, pemilik kendaraan roda dua maupun mobil yang belum jatuh tem-po pembayarannya berbon-dong-bondong melakukan pembayaran di seluruh Samsat. [MIM/Y-4/G-5]

Pilgub DKI 2017

Spanduk dan Stiker Kontestan Diprotes Warga

Biaya Pengurusan Surat Kendaraan Naik, Warga Penuhi Samsat

SP/CarloS roy Fajarta BaruS

Sejumlah spanduk dan stiker dari paslon nomor urut 1 aHy-Sylvi terpasang di permukiman rW11 Kelurahan rawa Badak utara, Kecamatan Koja, jakarta utara, Kamis (5/1) pagi.

MiMi KartiKa

Antrean cek fisik kendaraan sepeda motor di Kantor Bersama Samsat Wilayah jakarta Barat, Kamis (5/1).