PIL (ismayani)

15
Resep Nomor : IV Bentuk Sediaan : Pilulae A. Dasar Teori Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat adalah sediaan atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi (3). Pil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat seperti kelereng mengandung satu atau lebih bahan obat. Berat pil berkisar antara 100 mg sampai 500 mg. Untuk membuat pil diperlukan zat tambahan seperti zat pengisi untuk memperbesar volume, zat pengikat, zat pembasah, dan bila perlu ditambahkan zat penyalut (1). Pil merupakan sediaan yang berbentk bulat telur, sediaan ini merupakan sediaan per oral. Pil berasal dari bahasa latin “pila” yang berarti bola. Salah satu bentuk sediaan yang digunakan adalah pil atau pilulae. Menurut Farmakope Indonesia edisi ke tiga, pil adalah

Transcript of PIL (ismayani)

Page 1: PIL (ismayani)

Resep Nomor : IV

Bentuk Sediaan : Pilulae

A. Dasar Teori

Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat adalah sediaan atau

paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara

fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan,

penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi (3).

Pil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat seperti kelereng

mengandung satu atau lebih bahan obat. Berat pil berkisar antara 100 mg sampai

500 mg. Untuk membuat pil diperlukan zat tambahan seperti zat pengisi untuk

memperbesar volume, zat pengikat, zat pembasah, dan bila perlu ditambahkan zat

penyalut (1).

Pil merupakan sediaan yang berbentk bulat telur, sediaan ini merupakan

sediaan per oral. Pil berasal dari bahasa latin “pila” yang berarti bola. Salah satu

bentuk sediaan yang digunakan adalah pil atau pilulae. Menurut Farmakope

Indonesia edisi ke tiga, pil adalah suatu sediaan berupa massa bulat mengandung

satu atau lebih bahan obat padat. Pil adalah suatu bentuk sediaan yang terdiri dari

butir-butir bulat, dibagi-bagi menurut bobotnya, dimana pilulae dengan bobot dari

60 - 300 mg, granula dengan bobot yang kurang dari 60 mg dan boli dengan bobot

yang lebih dari 300 mg (3).

Pil adalah sediaan berbentuk bulat atau bulat telur, dibuat menggunakann

pil. Massa pil dibuat dengan mencampur satu atau lebih bahan obat dengan

tambahan yang cocok, dicampur, dibasahi dengan bahan pembasah yang cocok,

diaduk dan ditekan hingga jadi massa yang mudah digulung. Piil yang diperoleh

tidak boleh berubah bentuk pada penyimpanan atau tidak terlalu keras (4).

Page 2: PIL (ismayani)

Bentuk pil ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain dapat menutupi

rasa dan bau yang tidak enak dari bahan-bahan obat dan memberikan obat dalam

dosis tertentu. Cara pembuatan pil pada prinsipnya adalah mencampurkan bahan-

bahan, baik bahan obat atau zat utama dan zat-zat tambahan sampai homogen,

campuran ini ditetesi dengan zat pembasah sampai menjadi massa lembek yang

elastis atau plastis dan kohesif, lalu dibuat bentuk batang dengan cara menekan

sampai sepanjang alat pemotong pil yang dikehendaki, kemudian dipotong dengan

alat pemotong pil sesuai jumlah pil yang diminta (6).

Pil adalah suatu sediaan berupa massa bulat, mengandung satu atau lebih

bahan obat.sebagai zat tambahan adalah sebagai berikut: Zat pengisi : akar manis

atau bahan lain yang cocok; zat pengikat : sari akar manis, gum akasia, atau bahan

lain yang cocok; zat pembasah: air, sirop, madu, campuran bahan tersebut atau

bahan lain yang cocok; zat penabur: likopodium atau talk, atau bahan lain yang

cocok, zat penyalut: perak, balsam tolu, keratin, sirlak, kolopodium, gelatin, gula,

atau bahan lain yang cocok (5).

Peraturan-peraturan umum pada pembuatan pil-pil (7) :

1. Bobot pil-pil: antara 100 -150 mg, rata-rata 120mg.

2. Zat pengisi: untuk pil yang jumlah obatnya sedikit, hendaklah memakai radix

sekurang-kurangnya dua kali sebanyak succus. (2:1). Jika bahan berkhasiatnya

cukup banyak kita bisa pakai pulvis pro pilulae yaitu campuran sama banyak

radix dan succus (1 : 1)

3. Zat pengikat : jika mungkin kita memakai succus liqiuiritiae dan pada

umumnya 2 g untuk 60 pil.

4. Pada pembuatan pil harus ditambahkan suatu airan supaya dengan

pengempalan diperoleh suatu masa yang homogen dan cukup baik untuk

dikerjakan selanjutnya. . untuk ini dipakai Aqua gliserinata.

5. menyelesaikan masa pil; setelah pembuatan masa pil, maka jika perlu masa itu

dibagi bagi dalam beberapa bagian dan siap digulung dan dipotong, kemudian

pada akhirnya pil-pil dibulatkan pada alat pembulat dengan penabur

licopodium.

Page 3: PIL (ismayani)

Apotek ISMAFARMAJl. Tinumbu No. 21 C

Kendari (0401) 3123790

Kendari, 10 April 2011No : 012

Nama pasien : Dewiyani

TabletKapsul

3 x Sehari1PilSebelum/Saat / Sesudah Makan

B. Resep

1. Resep Standar

2. Cara Kerja

1. Kalii iodide ditimbang, masukkan mortar, digerus, ditetesi aqua hingga

jenuh.

2. Pembuatan pil dilakukan dengan bahan penolong pulvis pro pilulis

(PPP), ditambahkan sedikit demi sedikit sehingga diperoleh massa pil.

3. Massa pil digulung-gulung dengan alat hingga berupa batang.

4. Panjang batang dipaskan dengan panjang berapa pil yang akan dibuat.

5. Batang pil dipotong dengan alat pemotong pil.

6. Pil dibulatkan dengan cara diputar-putar dengan alat dan diberi talcum

supaya tidak lengket.

7. Pil yang sudah bulat dihitung dan dimasukkan ke dalam pot.

8. Beri etiket

3. Etiket Sediaan

R/ Kalii iodide 0,100

m. f. pil. D. t. d. No. XXXS. t.d.d.pil. I

Pro: Dewiyani

Page 4: PIL (ismayani)

4. Khasiat Obat

Iodida menstimulasi eksresi mukus dicabang tenggorok dan

mencairkannya, tetapi sebagai obat batuk (hampir) tidak efektif. Namun

obat ini banyak digunakan dalam sediaan batuk, khususnya pada asama,

meskipu resiko dan efek samping besar sekali. Kalium iodida terutama

digunakan untuk profilaksis dan terapi struma (gondok) dan hipertirosis

(keadaan yang disebabkan oleh produksi yang berlebihan hormon tiroid

teryodinasi).

Page 5: PIL (ismayani)

dr. Indaryani, S.Ked.Jl. bangau No.70

Kendari (0401) 3123790SIP No. 425/K/27

Kendari, 10 April 2011

R/ Kalii iodide0,100

m. f. pil. D. t. d. No. XXXS. t.d.d.pil. I

Paraf dokter

Pro : DidikAlamat : Komp. Baruga Graha

Asri C/2

C. Pembahasan

1. Resep Lengkap

Keterangan :

No Singkatan Bahasa Latin Arti

1. R/ Recipe Ambillah

2.m.f.pil.dtd.no

XXX

misce fuc pilulae

da tales dosis

numero XXX

campur dan buatlah dalam

bentuk pil sesuai dengan takaran

sebanyak 30 bungkus

3.s.t.d.d.p.I signa ter de die

pilulae I tandai 3 x sehari 1 bungkus

Page 6: PIL (ismayani)

2. Copy Resep

3. Uraian Bahan Resep

a. Kalii iodide :(5)

1. Nama resmi : Kalii Iodidum

2. Sinonim : Kalium iodide

3. Rumus Molekul : KI

4. Rumus bangun : -

5. Berat Molekul : 166,00

6. Pemerian : Tidak berwarna, putih, higroskopik, Serbuk

butiran putih

7. Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah laruta

dalam air mendidih, larut dalam etanol (95%)

dan gliserol P

8. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

APOTEK ISMAFARMA

Jln. Tinumbu No. 21 CKendari (0401) 3123790Ismayani, S.Farm., Apt.SIK : 345/SIK/2011

APOGRAPH

Kendari, 4 Maret 2011

Tertulis tanggal : 4 Maret 2011Oleh : dr. Indaryani, S.Ked.Pro : Didik

R/ Kalii iodide 0,100

m. f. pil. D. t. d. No. XXXS. t.d.d.pil. I

det

Cap Apotek pcc

Paraf APA

Page 7: PIL (ismayani)

9. Khasiat : Antijamur

4. Perhitungan dan Penimbangan

Kalii iodide

1. Perhitungan bahan = 100 mg x 30

= 3000 mg

= 3 gr

2. DM :100 mg600 mg

Sekali :1

30×3000 mg=100 mg (TOD)

Sehari : 1 x 100 mg < 600 mg (TOD)

3. Penimbangan

Adapun bahan yang dibutuhkan untuk dtimbang adalah 3000 mg

Kalii iodide untuk 30 buah pil.

5. Pembahasan obat

Pil adalah suatu sediaan yang terbentuk bulat seperti kelereng

mengandung satu atau lebih bahan obat. Granul merupakan pil kecil yang

beratnya kira-kira 30 mg, sedangkan boli merupakan pil besar yang

beratnya lebih dari 500 mg. boli biasanya digunakan untuk pengobatan

hewan seperti sapi, kuda, dan lain-lain.

Cara pembuatan pil pada prinsipnya , mencampur bahan-bahan

obat padat sampai homogen , kemudian ditambah zat-zat tambahan,

setelah homogen ditetesi bahan pembasah. Kemudian dengan cara

menekan sampai diperoleh masa pil yang elas- is lalu dibuat bentuk

Page 8: PIL (ismayani)

batang dan dipotong dengan alat pemotong pil sesuai deng-an jumlah pil

yang diminta. Bahan pelicin ditambahkan setelah terbentuk masa pil agar

supaya masa pil yang telah jadi tidak melekat pada alat pembulat pil.

Pada resep tersebut, bahan yang digunakan adalah zat yang

higroskopis. Dalam pembuatannya harus digerus supaya halus dan di

dalam mortar yang panas. Kemudian penambahan Succus Liquiritiae dan

Pulvis Radicis diperlukan kurang lebih 1,5 gram masing-masing untuk 7

gram obat terrsebut. Selain itu dalam pembutannya, penambahan zat

pembasah jangan menggunakan Aqua Glycerinata.

Pil merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung

bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang

ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan

pada seduhan jamu.

Pada resep ini, pembuatan pil dengan bahan penolong pulvis pro

pilulis yaitu suatu campuran zat tambahan yang sama banyak yaitu radix

dan succus liquirutiae. Zat tambahan ini membantu memperbesar masa pil,

karena bahan aktif yang digunakan dalam pembuatan resep ini sangat

sedikit maka penambahan zat-zat tambahan sangat membantu.

Sediaan berupa pil masih banyak digunakan untuk sediaan pada obat-

obatan tradisional. Hal ini seperti yang telah dibahas di atas disebabkan pil

adalah sediaan obat yang mudah digunakan/mudah ditelan serta dapat

menutup rasa obat yang tidak enak.

Resep di atas berkhasiat mengobati gangguan tiroid mencakup

berbagai penyakit yang mempengaruhi produksi hormon tiroid atau sekresi

yang menyebabkan perubahan dalam stabilitas metabolik serta

hipertiroidisme yaitu adalah sindrom klinik dan biokimia yang diakibatkan

oleh peningkatan dan penurunan produksi hormon tiroid. Contoh resep di

atas yang ada dalam perdagangan adalah joodkali.

Page 9: PIL (ismayani)

D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan dapat diambil kesimpulan bahwa :

a) Pil adalah suatu sediaan yang terbentuk bulat seperti kelereng

mengandung satu atau lebih bahan obat.

b) Resep di atas berkhasiat mengobati gangguan tiroid mencakup

berbagai penyakit yang mempengaruhi produksi hormon tiroid atau

sekresi yang menyebabkan perubahan dalam stabilitas metabolik serta

hipertiroidisme yaitu adalah sindrom klinik dan biokimia.

c) Aturan pakainya yaitu dua kali sehari pada saat makan.

2. Saran

Adapun sarannya adalah :

a) Agar semua praktikan lebih disiplin dalam melakukan praktikum di

laboratorium. Agar sarana dan prasarana dalam laboratorium untuk

praktikum dapat dilengkapi agar proses praktikum lebih baik lagi.

b) Sebaiknya laporan ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran

dimanapun.

Page 10: PIL (ismayani)

DAFTAR PUSTAKA

1. Anief, Moh. 1987. Ilmu Meracik Obat. Gajah Mada University Press:Yogyakarta.

2. Ansel, H.C. 1989. Pengantar Sediaan Farmasi, Edisi Keempat. PenerbitUniversitas Indonesia: Jakarta.

3. Chaeunisaa, anis yohana, dkk. Farmasetika Dasar. Widya.

4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1978. Formularium Nasional,Edisi II: Jakarta.

5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia,Edisi III: Jakarta.

6. Syamsuni, H.A. 2005. Ilmu Resep. Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

7. Van Duin, C. F. 1974. Buku Penuntun Ilmu Resep dalam Praktik dan Teori, sebuahbuku terjemahan. Soeroengan: Jakarta.