Physical Layer
-
Upload
nindya-rosy-part-ii -
Category
Documents
-
view
632 -
download
85
Transcript of Physical Layer
Makalah Jaringan Komputer
Physical Layer
Dosen :
Deni Sutaji, S. Kom
kelas B-pagi :
Fida Nadiyah Af’idah 11621044
Zainul Afrianto 11621054
M. Alaika Masnur 11621060
Rahmad Fauzi 11621070
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
2013
Makalah Jaringan Komputer
Physical Layer
Dosen :
Deni Sutaji, S. Kom
kelas B-pagi :
Fida Nadiyah Af’idah 11621044
Zainul Afrianto 11621054
M. Alaika Masnur 11621060
Rahmad Fauzi 11621070
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
2013
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan rahmatNya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini
diharapkan dapat memberikan tambahan edukasi tentang Jaringan Komputer.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu,
sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen pembimbing mata kuliah Jaringan Komputer Deni Sutaji, S. Kom
2. Teman – teman, narasumber yang dapat dipercaya, serta semua pihak yang ikut
membantu dalam pencarian data dan informasi, baik secara langsung maupun tidak
langsung, cetak maupun elektronik, yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Terima
kasih atas semuanya.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di
masa yang akan datang. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi
manfaat tersendiri bagi para pembacanya dan juga mampu memberikan sedikit kemajuan
bagi Bangsa dan Negara .
Gresik, 21 Maret 2013
Penulis
ii
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………. iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………... 2
1.3 Tujuan dan Manfa’at Penelitian………………………………………….. 2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian OSI......................................…………………………………... 3
2.2 Pengertian Physical Layer............................................................................ 4
2.3 Gambaran Umum Physical Layer …...………………………………… 5
2.4 Fungsi dan Tujuan Physical Layer.............................................................. 7
2.5 Standard Physical Layer.............................................................................. 7
2.6 Cara Kerja Physical Layer........................................................................... 8
2.7 Cara Komunikasinya................................................................................... 9
2.8 Standard Media Transmisinya.................................................................... 9
2.9 Contoh Physical Layer................................................................................ 9
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………….…………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi terus berputar seperti halnya perkembangan teknologi yang selalu menciptakan
sesuatu hal yang baru. Perkembangan teknologi dapat dierima masyarakat dengan cepat
karena berbagai informasi dapat dengan mudah diperoleh melalui internet. Dengan adanya
internet merupakan salah satu bentuk teknologi yang dapat memotivasi sekaligus
memberikan inspirasi untuk menghasilkan kreasi yang bermanfaat. Setiap informasi yang
dibutuhkan (yang terkait) dapat dengan cepat diperoleh hanya dengan mengetikan kata
kuncinya dengan tepat. Permintaan informasi dari client kepada server langsung disajikan
dengan data-data yang terkait pada database yang ada. Untuk menghubungkan client kepada
server maka diperlukan sebuah jaringan komputer yang sesuai dengan kondisi. Jaringan
komputer adalah Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas
komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU),
berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web). Tujuan
dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan
komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima
layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen
(server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh
aplikasi jaringan komputer.
Didalam sebuah jaringan komputer pasti akan mengenal yang namanya lapisan OSI
(Open Systems Interconnection). Model OSI adalah suatu dekripsi abstrak mengenai desain
lapisan-lapisan komunikasi dan protokol jaringan komputer yang dikembangkan sebagai
bagian dari inisiatif Open Systems Interconnection (OSI). Model ini disebut juga dengan
model “Tujuh lapisan OSI” (OSI seven layer model). Tiap-tiap lapisan mempunyai tugas
masing-masing dalam menghubungkan sebuah jaringan komputer. Dalam makalah ini akan
membahs salah satu dari 7 lapisan OSI, yang akan dibahas adalah lapisan OSI yang paling
dasar yaitu physical layer.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dengan latar belakang diatas, maka penulis dapat menguraikan permasalahan
sebagai berikut :
1. Apa yang dinamakan OSI?
2. Apa konsep dasar dan fungsi physical layer?
3. Berbagai hal yang menyangkut physical layer ?
1.3 Tujuan dan Manfa’at Pembuatan Makalah
Tujuan :
Agar pembaca benar-benar mengerti tentang physical layer. Agar pembaca memahami
tentang cara kerja physical layer dalam mendukung lancarnya sebuah jaringan komputer.
Untuk menambah pemahaman pembaca tentang lapisan OSI.
Manfa’at :
Diharapkan setelah membaca makalah ini para pembaca akan dapat memahami tentang
seluk-beluk jalannya sebuah jaringan komputer yang didukung oleh lapisan OSI, yang selama
ini belum pernah kita ketahui secara detail.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian OSI
Pada tahun 1978, layer model arsitektur jaringan dimulai dan Organisasi Internasional
untuk Standarisasi (ISO) mulai mengembangkan kerangka arsitektur OSI. OSI memiliki
dua komponen utama: model jaringan abstrak, yang disebut Basic Reference Model atau
model tujuh-lapis, dan satu set protokol tertentu.
Model OSI adalah suatu dekripsi abstrak mengenai desain lapisan-lapisan komunikasi
dan protokol jaringan komputer yang dikembangkan sebagai bagian dari inisiatif Open
Systems Interconnection (OSI). Model ini disebut juga dengan model “Tujuh lapisan OSI”
(OSI seven layer model).
Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer
model). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang
interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya
terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama,
membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi
logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa
protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems
Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI
Reference Model. OSI Reference Modelpun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari
bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi
dan berinteraksi.
3
OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut:
Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada
proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar
perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya selama
proses transfer data berlangsung.
2.2 Pengertian Physical Layer
Physical Layer merupakan yang pertama dan lapisan terbawah dalam model OSI
tujuh-lapisan jaringan komputer. Pelaksanaan lapisan ini sering disebut PHY.
Physical Layer terdiri dari teknologi perangkat keras dasar transmisi jaringan. Ini
adalah lapisan dasar dasar struktur data logis dari fungsi tingkat lebih tinggi di jaringan.
Karena kebanyakan dari teknologi perangkat keras yang tersedia dengan sangat beragam
karakteristik, ini mungkin merupakan lapisan paling kompleks dalam arsitektur OSI.
Physical Layer mendefinisikan sarana transmisi bit mentah dari pada logika paket
data melalui sebuah link yang menghubungkan node jaringan fisik. Aliran bit dapat
dikelompokkan ke dalam kata-kata atau simbol-simbol dan kode diubah menjadi sinyal fisik
4
yang disalurkan ke sebuah media transmisi hardware. Lapisan fisik menyediakan sebuah
antarmuka listrik, mekanik, dan prosedural untuk media transmisi. Bentuk dan sifat dari
konektor listrik, frekuensi untuk disiarkan di, skema modulasi untuk menggunakan dan serupa
tingkat rendah parameter, yang ditetapkan di sini.
Dalam semantik dari arsitektur jaringan OSI, Layer Fisik menerjemahkan permintaan
logis komunikasi dari Data Link Layer ke operasi hardware-efek khusus transmisi atau
penerimaan sinyal elektronik.
2.3 Gambaran Umum Physical Layer
Secara umum Physical Layers menyediakan sarana untuk transportasi di seluruh
jaringan media bit yang menyusun kerangka Data Link layer. Lapisan ini menerima sebuah
frame lengkap dari lapisan Data Link dan encode sebagai serangkaian sinyal yang dikirim ke
media lokal. Bit dikodekan yang terdiri bingkai yang diterima oleh salah satu perangkat akhir
atau sebuah perangkat perantara.
Pengiriman frame di media local memerlukan unsur lapisan berikut: Fisik media dan
konektor terkait; sebuh representasi bit pada media Encoding data dan control informasi
Pemancar dan Penerima sikkuit pada perangkat jaringan. Ada tiga bentuk dasar media
jaringan pada data yaitu:
a. Kabel Tembaga (Copper Cable)
Untuk media kabel tembaga, sinyal-sinyal adalah pola pulsa elektrik.
b. Fiber
Untuk serat, pola sinyal cahaya
5
c. Wireless
Untuk media wireless, sinyal-sinyal adalah pola transmisi radio.
Tiga fungsi dasar dari lapisan fisik adalah seperti gambar berikut:
a. Komponen Fisik
b. Data Encoding
Encoding adalah cara mengubah suatu aliran bit data ke dalam kode standar. Kode
adalah pengelompokan bit yang digunakan untuk memberikan pola diprediksi yang
dapat diakui oleh pengirim dan menerima. Menggunakan pola diprediksi akan
membantu untuk membedakan bit data dari bit kontrol dan menyediakan deteksi
kesalahan media yang lebih baik. Selain membuat kode untuk data, metode
pengkodean pada lapisan fisik juga dapat memberikan kode untuk tujuan kontrol
seperti mengidentifikasi awal dan akhir frame.
c. Pemberian signal
Lapisan Fisik harus menghasilkan sinyal-sinyal listrik, optik, atau nirkabel yang
mewakili "1" dan "0" pada media. Metode mewakili bit disebut metode isyarat.
Standar lapisan fisik harus menentukan apa yang merupakan jenis sinyal "1" dan "0".
6
2.4 Fungsi dan Tujuan Physical Layer
Fungsi Physical Layer :
Melakukan data Encoding dan Decoding Operation.
Jika Broadband Communication yang dipakai dilakukan proses modulasi dan demodulasi.
Sebagai interface antara Transmitter/Receiver dengan media komunikasi.
Menyediakan Filter sehingga menghasilkan Error Rate yang kecil.
Menyediakan signal yang diperlukan oleh data link layer
Proses transmisi data (bit strem) kedalam media transmisi.
Pengontrolan data pada fungsi electrical, mechanical dan procedurnya.
Syncronisasi data (bit syncronisasi).
Tujuan Utama :
Menspesifikasikan standard untuk berinteraksi dengan media jaringan
Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan-jaringan
Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan
Synchronisasi transmisi sinyal
Deteksi error selama transmisi
2. 5 Standard Physical Layer
Standard yang dipakai untuk physical layer adalah standard physic conector yang sudah
ada dipasaran. Berikut ini beberapa standard yang sudah biasa dipakai yaitu :
EIA (Electronics Industries Assosiation) contohnya RS 232-C.
CCIT (Comite Consultatif International de Telegraphiqe at Telephonique)
Contohnya V.24. Standard ini dipakai pada :
- Serial transmission (Asyncronisasi dan Syncronisasi).
7
- Max speed 20.000 bps.
- Max jarak 20 M.
- Menghubungkan DTE (PC) dan DCE (Modem).
RS 449/ 422-A/423-A
- Jarak dan data rate lebih baik dari RS 232-C
Max speed 10 MBps.
Jarak max 100 M.
Control DTE dan DCE lebih lengkap.
- RS 449 menambah 10 circuit baru dari RS 232-C
X. 21 dibuat oleh CCITT, X.21 memuat ketentuan-ketentuan hubungan secara fisik titik
ke titik antar peralatan yang mempergunakan teknik digital dalam pengiriman ataupun
pertukaran data. Standard ini sebenarnya ditujukan untuk interfface sinkron bagi jaringan
umum. Standard ini juga dikenal sebagai ANSI X3.69 atau ANSI X.21.
2.6 Cara Kerja Physical Layer
Secara umum physical layer bekerja sebagai berikut :
8
Mengirimkan informasi fisik(bit) kedalam saluran transmisi baik secara syncron ataupun
asyncron. Harus ada syncronisasi bit, pada asyncronisasi start dan stop bit sebagai
syncronisasi, pada syncronisasasi bit – bit syncronisasi.
Pertukaran signal electric antar komputer perlu satu software untuk melakukan
pertukaran informasi tersebut. Yang perlu diingat bahwa Physical layer sebagai interface
antara data link layer dengan saluran komunikasi. Jadi terhadap data link ia akan
menerima bit secara transparan (masih dalam format frame), kemudian dirubah ke
format bit untuk ditransmisikan ke media transmisi. Jika hubungan serial disebut One Bit
Serial, sedangkan hubungan paralel disebut One Bit Paralel.
Physical layer dianggap sebagai End Point oleh data link, dikarenakan menyambung dan
memutus hubungan yang diminta data link.
2.7 Cara Komunikasi Physical Layer
Komunikasi yang terjadi dapat berupa :
Duplex atau Half Duplex yaitu komunikasi 2 arah antara titik yang masing – masing
mempunyai pengirim dan penerima. Komunikasi tidak dpat berlangsung secara
bersamaan tetapi harus bergantian. Waktu yang diperlukan untuk berganti arah disebut
Turnaround time.
Point to point to Multipoint
Syncronisasi atau Asyncronisasi.
2.8 Standard Mediasi Transmisi
Protocol pada layer physical menjelaskan karakteristik dari media transmisi dan sinyal
elektrik yang meliputi spesifikasi-spesifikasi berikut:
Konektor-konektor fisik
Piranti koneksi seperti switch, multiplexer
Kecepatan data transfer
Jarak transmisi maksimum
9
2.9 Contoh Physical Layer
Ada beberapa contoh penggunaan Physical layer dalam komunikasi data, contoh physical
layer menurut model IEEE. Model IEEE 802.3. Physical layer mempunyai elemen-
elemen sebagai beikut:
Pada gambar diatas tampak ada beberapa bagian/unit dari Physical Layer yaitu :
- Physical Signaling
- Attachment Unit Interface(AUI)
- Physical Medium Attachment (PMA)
- Medium Dependent Interface (MDI)
Physical signaling sublayer akan menghasilkan logical dan functional coupling ke data
link. Disini mau sebagai interface antara physical signaling (PLS) dengan media karena
IEEE 802.3 dipakai untuk LAN dengan coax yang mampu menerima data rate 10 Mbps
dengan panjang kabel coax 500 meter, tanpa repeater maka ditulis sebagai standard
reference “10 Base 5” yang artinya 10 = 10 MBps.
Base adalah Medium type sebagai Baseband, dan 5 artinya panjang kabel 500 meter.
Physical layer pada GOSIP protokol mempunyai kelebihan sebagai berikut :
- Backbone Network dengan gateway
- Dapat menerima base engan Broadband teknologi
10
- Mensuport station sampai 1025 station
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
OSI (Open System Interconnection) merupakan suatu model jaringan yang memiliki
komponen utama yang disebut dengan Basic dan Protokol. Physical Layer merupakan
lapisan OSI yang paling dasar dan merupakan lapisan paling kompleks dalam arsitektur OSI.
Dalam kinerjanya Physical Layer mendefinisikan sarana transmisi dalam bentuk bit mentah.
Seperti kata-kata atau simbol-simbol dan kode kemudian diubah menjadi sinyal fisik yang
disalurkan ke sebuah media transmisi hardware. Dalam pengorganisasian OSI, Physical
Layer merupakan User Support Layer ( lapisan - lapisan pendukung pengguna ). Cara kerja
physical layer adalah mengirimkan informasi fisik (bit) kedalam saluran transmisi baik
secara syncron ataupun asyncron. Physical layer akan menerima bit secara transparan
terhadap data link, kemudian ditransmisikan ke media transmisi. Physical layer dianggap
sebagai End Point oleh data link, karena menyambungkan dan memutuskan hubungan yang
diminta data link.
12
DAFTAR PUSTAKA
Lukas Jonathan. 2006. Jaringan Komputer. Jogjakarta : Graha Ilmu .
Hidayatur M. N. 2008. OSI dan Physical Layer. Gresik : UMG.