Petunjuk Prakt Kesub S 1 2015 FIX

38
1 I. PENDAHULUAN Mata Kuliah Kesuburan Tanah adalah salah satu mata kuliah wajib (2-1) SKS yang harus diikuti mahasiswa program studi Ilmu Tanah, Agroteknologi dan program studi lain yang mewajibkan mahasiswanya menempuh mata kuliah ini. Dalam mata kuliah ini selain materi teori yang di berikan dalam kelas juga ada kegiatan praktium di Laboratorium maupun di lapangan. Perkuliahan diberikan untuk memberi pemahan dasar pada mahasiswa, sedangkan praktikum dilakukan untuk melihat dan membuktikan teori sehingga bisa bersifat Kognitif. Pemahaman tentang Kesuburan Tanah oleh mahasiswa akan lebih mudah jika disertai dengan melihat langsung kondisi yang ada di lapangan baik melalui kegiatan di laboratorium maupun di lahan dengan melihat respon tamanan pada suatu jenis tanah. Oleh karena itu praktikum setiap mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kesuburan Tanah juga harus megikuti paktikumnya. Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral hasil pelapukan batuan dan bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pembentukan (Brady and Weill, 2002), merupakan salah satu media untuk pertumbuhan tanaman. Sebagai media tanaman, tanah akan memberikan daya dukung yang baik apabila tanah mempunyai kondidi fisik, kimia dan biologi yang maksimum yang tercermin dalam kesuburan tanah. Dalam arti sempit, kesuburan tanah adalah ketersediaan hara tanaman pada waktu tersebut (Rosmarkam dan Yuwono (2002). Makin tinggi ketersediaan hara, maka tanah tersebut makin subur dan sebaliknya. Status hara dalam tanah selalu berubah-ubah, tergantung pada musim, pengelolaan tanah, dan jenis tanaman. Sebidang tanah yang kita peroleh (baik dari hasil pembukaan hutan secara sah dan tanah-tanah pemiliknya secara tradisional) untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanaman perlu mendapatkan penelitian yang seksama agar pertanaman itu

description

Petunjuk Prakt Kesub S 1 2015 FIX

Transcript of Petunjuk Prakt Kesub S 1 2015 FIX

1

I. PENDAHULUAN

Mata Kuliah Kesuburan Tanah adalah salah satu mata kuliah wajib (2-1) SKS

yang harus diikuti mahasiswa program studi Ilmu Tanah, Agroteknologi dan

program studi lain yang mewajibkan mahasiswanya menempuh mata kuliah ini.

Dalam mata kuliah ini selain materi teori yang di berikan dalam kelas juga ada

kegiatan praktium di Laboratorium maupun di lapangan. Perkuliahan diberikan

untuk memberi pemahan dasar pada mahasiswa, sedangkan praktikum dilakukan

untuk melihat dan membuktikan teori sehingga bisa bersifat Kognitif.

Pemahaman tentang Kesuburan Tanah oleh mahasiswa akan lebih mudah jika

disertai dengan melihat langsung kondisi yang ada di lapangan baik melalui

kegiatan di laboratorium maupun di lahan dengan melihat respon tamanan pada

suatu jenis tanah. Oleh karena itu praktikum setiap mahasiswa yang mengambil

mata kuliah Kesuburan Tanah juga harus megikuti paktikumnya.

Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi,

yang tersusun dari bahan-bahan mineral hasil pelapukan batuan dan bahan organik

sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium

pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari

faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu

pembentukan (Brady and Weill, 2002), merupakan salah satu media untuk

pertumbuhan tanaman.

Sebagai media tanaman, tanah akan memberikan daya dukung yang baik

apabila tanah mempunyai kondidi fisik, kimia dan biologi yang maksimum yang

tercermin dalam kesuburan tanah. Dalam arti sempit, kesuburan tanah adalah

ketersediaan hara tanaman pada waktu tersebut (Rosmarkam dan Yuwono (2002).

Makin tinggi ketersediaan hara, maka tanah tersebut makin subur dan sebaliknya.

Status hara dalam tanah selalu berubah-ubah, tergantung pada musim, pengelolaan

tanah, dan jenis tanaman.

Sebidang tanah yang kita peroleh (baik dari hasil pembukaan hutan secara

sah dan tanah-tanah pemiliknya secara tradisional) untuk dimanfaatkan sebagai

lahan pertanaman perlu mendapatkan penelitian yang seksama agar pertanaman itu

2

berhasil dengan baik, untuk pertanaman apa yang cocok untuk tanah itu, kandungan

bahan-bahan pada tanah apakah mencukupi ataukah masih terdapat kekurangan,

atau ada di antara bahan-bahan yang terkandung itu yang mengandung racun,

sehingga tanaman akan mati kalau di tanaman pada lahan itu. Selain itu apakah

tanah tersebut terlalu masam atau mengandung kadar keasinan yang tinggi. Tanah

sebagai salah satu unsur habitat perlu diketahui kapasitas kemampuannya jika kita

hendak melakukan pertanian pada tanah itu.

Status hara tanah dan tanaman dapat digunakan untuk mengevaluasi tingkat

kesuburan suatu tanah untuk pertumbuhan tanaman. Konsep evaluasi pengharaan

ini berdasar pada pengertian yang diberikan oleh Leibig yaitu kebutuhan hara

tanaman dapat dihubungkan dengan jumlah unsur hara yang diserap oleh tanaman.

Berdasarkan pada pengertian ini maka berkembanglah metode-metode penetapan

status pengharaan tanah dan tanaman melalui cara-cara:

1. Analisis kimia seluruh tanaman atau bagian-bagian tanaman tertentu.

2. Percobaan respon tanaman dengan perlakuan dan tanpa perlakuan unsur

tertentu.

3. Diagnosis secara visual berdasarkan gejala kelainan yang ditunjukkan tanaman

akibat dari kekurangan atau kelebihan unsur tertentu.

Kesuburan tanah ditentukan oleh keadaan fisika, kimia dan biologi tanah.

Keadaan fisika tanah meliputi kedalaman efektif, tekstur, struktur, kelembaban dan

tata udara tanah. Keadaan kimia tanah meliputi reaksi tanah (pH tanah), KTK,

kejenuhan basa, bahan organik, banyaknya unsur hara, cadangan unsur hara dan

ketersediaan terhadap pertumbuhan tanaman. Sedangkan biologi tanah antara lain

meliputi aktivitas mikrobia perombak bahan organik dalam proses humifikasi dan

pengikatan nitrogen udara.

Evaluasi kesuburan tanah dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu

melalui pengamatan gejala defisiensi pada tanaman secara visual, analisa tanaman

dan analisa tanah. Analisa tanaman meliputi analisa serapan hara makro primer (N,

P dan K) dan uji vegetatif tanaman dengan melihat pertumbuhan tanaman.

Sedangkan analisa tanah meliputi analisa ketersediaan hara makro primer (N, P dan

K) di dalam tanah.

3

Pengelolaan tanah yang sesuai dengan kondisi tanah perlu dilakukan agar

tercipta efisiensi penggunaan biaya, waktu dan tenaga. Perlakuan-perlakuan

tersebut tidak hanya meningkat kualitas dan kuantitas hasil pertanian saja tetapi

juga mempertahankan kesehatan, produktivitas dan kesuburan tanahnya.

II. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mahasiswa bisa melakukan analisis beberapa sifat kimia tanah.

2. Mahasiswa mampu melihat pengaruh dari tindakan pemupukan atau

pengelolaan terhadap pertumbuhan atau hasil tanaman

III. KEGIATAN PRAKTIKUM

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan maka praktikum ini dilakukan dalam dua

(2) kegiatan, yaitu :

A. Percobaan penanaman Jagung Manis di Lahan utk MHS AGROTEKNOLOGI

Dalam kegiatan ini mahasiswa dikelompokkan kedalam beberapa

kelompok. Setiap kelompok akan melalukan penamanan tanaman jagung manis

di lapangan, pemupukan, pengamatan , pemeliharaan tanaman sampai panen, di

lahan percobaan Jumantono Karangaanyar

Cara kerjanya sebagai berikut :

1). Pengolahan tanah .

Pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkul tanah pada kedalaman

olah, kemudian menggemburkan dan meratakannya serta dibersihkan dari

sisa-sisa tanaman pengganggu

2). Pembuatan petak

Pembuatan petak dengan ukuran 2 x 3 meter .

3). Penanaman

Menanam biji jagung manis 2 biji per lubang tanam dengan jarak tanam 25

x 75 cm .

4). Pemupukan

4

Pemupukan dilakukan sesuai perlakuan.untuk setiap kelompok sesuai

groupnya masing-masing.DOSIS PUPUK :UREA 300 kg/ha, SP 36 150

Kg/ha,KCL 50 kg/ha, Pupuk Kandang 20 ton

Cara Pemupukan

Pupuk Kandang diberikan sekali pada saat pengolahan tanah.

Pupuk N , diberikan 2 X, pemupukan I saat 1 minggu setelah tanam dan

pemupukan ke dua 1 bulan setelah tanam

Pupuk P diberikan sekali 2 minggu setelah tanam.

PupuK K diberikan 1 bulan setelah tanam bersamaan pemupukan ke 2.

5). Pengamatan

Setiap praktikan(kelompok praktikum) wajib membawa peralatan untuk

pengukuran dan hasil pengamatan harus disetujui oleh asisten..

Cara pengukuran / pengamatan Tanaman.

a. Tinggi tanaman

Diukur dari pangkal batang tanaman (batas antara akar dan batang)

hingga ujung daun tertinggi (helaian daun ditangkupkan), dilakukan 1

minggu sekali.

b. Berat Brangkasan segar

Brangkasan segar meliputi seluruh daun yang telah di panen untuk

tanaman jagung. Seluruh bagian tanaman dibersihkan dan ditimbang

berat brangkasan segarnya.

c. Berat Brangkasan Kering

Berat brangkasan yang sudah dioven pada suhu ± 70oC hingga bobot

menjadi konstan (± 48 jam ).

6). Pemanenan Saat Pertumbuhan Vegetatif Maksimum

Setelah tanaman mencapai pertumbuhan maksimum yang ditandai

dengan keluarnya bunga ( kira2 berumur 45 hari) dilakukan

pengambilan sampel tanaman , sebanyak 2 sampel per petak .

Pada saat yang sama juga dilakukan pengambilan sampel tanah untuk

analisis beberapa sifat kimia tanah di laboratorium.

5

Sampel tanah maupun tanaman selanjutnya dibawa kelaborotorium, di

proses untuk analisis lebih lanjut.

7). Penangan sampel tanaman dan tanah

a. Tanaman kacang tanah dan daun jagung dibersihkan dari tanah, lalu

diangin-anginkan sampai layu. Selanjutnya di potong agak kecil lalu

dimasukkkan dalam oven dengan suhu 60 0 C sampai kering. Setelah

kering sampel ditimbang lalu di grinding dan disimpan dalam kanton

plastik diberi label sesuai dengan kode perlakuannya dan siap untuk

dianalisis. Analisis jaringan meliputi N, P, K jaringan tanaman dengan

metode Kjeldahl untuk N jaringan, P dan K jaringan dengan metode

ekstraksi HNO3 Pekat dan HClO4 pekat.

b. Tanah yang telah diambil dari lapang, dibersikah dari perakaran lalu

di keriganginkan. Selanjutnya setelah kering angin, ditumbuk dan

disaring dengan saringan berdiameter 0.5 mm, hasil saringan disimpan

dalam kantong plastik dikasih label dan selanjutnya dianalisis.

8). Pemanenan Hasil

Pemanenan dilakukan apa bila Kacang Hijau sudah siap di panen

dengan cara memetik polong nya.

6

Matrik Kegiatan Praktikum Lapangan Klas Agroteknologi

Kelas Kelomp Perlakuan Tanaman Blok/petak

AGT - A I Kontrol /tanpa

pupuk

Jagung Manis I/1

II NPK + Pupuk

Kandang

Jagung Manis I/2

III NPK Jagung Manis I/3

IV N Jagung Manis I/4

V NP Jagung Manis I/5

VI NK Jagung Manis I/6

AGT - B I Kontrol /tanpa

pupuk

Jagung Manis II/1

II NPK + Pupuk

Kandang

Jagung Manis II/2

III NPK Jagung Manis II/3

IV N Jagung Manis II4

V NP Jagung Manis II/5

VI NK Jagung Manis II/6

AGT - C I Kontrol /tanpa

pupuk

Jagung Manis III/1

II NPK + Pupuk

Kandang

Jagung Manis III/2

III NPK Jagung Manis III3

IV N Jagung Manis III4

V NP Jagung Manis III/5

VI NK Jagung Manis III/6

AGT - D I Kontrol /tanpa

pupuk

Jagung Manis IV/1

II NPK + Pupuk

Kandang

Jagung Manis IV/2

III NPK Jagung Manis IV/3

IV N Jagung Manis IV/4

V NP Jagung Manis IV/5

VI NK Jagung Manis IV/6

AGT - E I Kontrol /tanpa

pupuk

Jagung Manis V/1

II NPK + Pupuk

Kandang

Jagung Manis V/2

III NPK Jagung Manis V/3

IV N Jagung Manis V/4

V NP Jagung Manis V/5

VI NK Jagung Manis V/S6

7

B. Percobaan penanaman KACANG HIJAU di Lahan untuk Klas Tanah dan

PKP

Dalam kegiatan ini mahasiswa dikelompokkan kedalam beberapa

kelompok. Setiap kelompok akan melalukan penamanan tanaman kacang hijau

di lapangan, pemupukan, pengamatan , pemeliharaan tanaman sampai panen, di

lahan percobaan Jumantono Karangaanyar

Cara kerjanya sebagai berikut :

1). Pengolahan tanah .

Pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkul tanah pada kedalaman

olah, kemudian menggemburkan dan meratakannya serta dibersihkan dari

sisa-sisa tanaman pengganggu

2). Pembuatan petak

Pembuatan petak dengan ukuran 2 x 3 meter .

3). Penanaman

PemupukanMenanam benih Kacang hijau per lubang 3 biji dengan jarak

tanam 40 x 10 cm.

4). Pemupukan

Dosis pupuk : Urea/ 50- kg/ha TSP 50 kg/ha dan KCL 50kg/ha.

Pupuk Kandang 20 ton/ha diberikan sekali pada saat pengolahan tanah.

Pupuk N , diberikan 2 X, pemupukan I saat 1 minggu setelah tanam dan

pemupukan ke dua 1 bulan setelah tanam

Pupuk P diberikan sekali 2 minggu setelah tanam.

PupuK K diberikan 1 bulan setelah tanam bersamaan pemupukan n ke 2.

5). Pengamatan

Setiap praktikan(kelompok praktikum) wajib membawa peralatan untuk

pengukuran dan hasil pengamatan harus disetujui oleh asisten..

Cara pengukuran / pengamatan Tanaman.

d. Tinggi tanaman

Diukur dari pangkal batang tanaman (batas antara akar dan batang)

hingga titik tumbuh dilakukan 1 minggu sekali.

8

e. Berat Brangkasan segar

Brangkasan segar meliputi seluruh daun yang telah di panen untuk

tanaman jagung. Seluruh bagian tanaman dibersihkan dan ditimbang

berat brangkasan segarnya.

f. Berat Brangkasan Kering

Berat brangkasan yang sudah dioven pada suhu ± 70oC hingga bobot

menjadi konstan (± 48 jam ).

6). Pemanenan Saat Pertumbuhan Vegetatif Maksimum

Setelah tanaman mencapai pertumbuhan maksimum yang ditandai

dengan keluarnya bunga ( kira2 berumur 45 hari) dilakukan

pengambilan sampel tanaman , sebanyak 2 sampel per petak .

Pada saat yang sama juga dilakukan pengambilan sampel tanah untuk

analisis beberapa sifat kimia tanah di laboratorium.

Sampel tanah maupun tanaman selanjutnya dibawa kelaborotorium, di

proses untuk analisis lebih lanjut.

7). Penangan sampel tanaman dan tanah

a. Tanaman kacang tanah dan daun jagung dibersihkan dari tanah, lalu

diangin-anginkan sampai layu. Selanjutnya di potong agak kecil lalu

dimasukkkan dalam oven dengan suhu 60 0 C sampai kering. Setelah

kering sampel ditimbang lalu di grinding dan disimpan dalam kanton

plastik diberi label sesuai dengan kode perlakuannya dan siap untuk

dianalisis. Analisis jaringan meliputi N, P, K jaringan tanaman dengan

metode Kjeldahl untuk N jaringan, P dan K jaringan dengan metode

ekstraksi HNO3 Pekat dan HClO4 pekat.

b. Tanah yang telah diambil dari lapang, dibersikah dari perakaran lalu

di keriganginkan. Selanjutnya setelah kering angin, ditumbuk dan

disaring dengan saringan berdiameter 0.5 mm, hasil saringan disimpan

dalam kantong plastik dikasih label dan selanjutnya dianalisis.

9

8). Pemanenan Hasil

a). Umur kacang hijau umunya 58-85 hari, pemungutan panen dapat

dilakukan ketika sebagian besar polong telah kering dan mudah pecah,

panen dilakukan dengan dipetik dan dilakukan pada pagi hari.

b). Polong yang sudah dipetik kemudian dijemur setelah kuning masukan

kedalam karung dan dipukul-pukul agar biji terlepas dari polong, dan

setelahn itu lakukan penapian untuk memisahkan biji-biji yang rusak.

c). Biji yang sudah bersih kemudian dijemur lagi sampai 2-3 hari.

Kelas Kelo Perlakuan Tanaman Blok/petak

TANAH I Kontrol /tanpa

pupuk

Kacang Hijau VI/1

II NPK + Pupuk

Kandang

Kacang Hijau VI/2

III NPK Kacang Hijau VI/3

IV N Kacang Hijau VI/4

V NP Kacang Hijau VI/5

VI NK Kacang Hijau VI/6

VII Pupuk

Kandang

VI/7

PKP I Kontrol /tanpa

pupuk

Kacang Hijau VII/1

II NPK + Pupuk

Kandang

Kacang Hijau VII/2

III NPK Kacang Hijau VII/3

IV N Kacang Hijau VII/4

V NP Kacang Hijau VII/5

VI NK Kacang Hijau VII/6

VII Pupuk

Kandang

Kacang Hijau VII/7

10

C. Analisisi di Laboratorium (Tanah dan Jaringan tanaman)

Analisis tanah dan tanaman ( jaringan tanaman) yang diambil dari

lapang saat praktikum dilapang akan dianalisis, khususnya sifat kimia yang

terkait dengan kesuburan tanah seperti dan serapan beberapa unsur oleh

tanaman. Dalam pelaksanaannya, setiap kelompok menyiapkan contoh tanah

kering angin yang sudah disaring dan contoh tanaman (jaringan) yang sudah di

grinding, lalu melakukan analisis sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan

Analisis yang dilakukan meliputi:

1. Kadar Lengas

2. KPK tanah

3. Bahan Organik Tanah

4. N total tanah

5. P tersedia tanah

6. K tersedia tanah

7. N jaringan tanaman

8. P jaringan tanaman

9. K jaringan tanaman

11

1. KADAR LENGAS

Kadar lengas perli ditetapkan untuk mengoreksi bereta tanah sebenarnya

yang digunakan untuk analisis.

1. Bahan

a) CTKA

b) Botol /flakon

c) Alat penggojog

d) Aquades

e) Labu ukur

2. Alat

a) pH meter

b) tissue

c) botol semprot

3. Cara Kerja

a) Menimbang botol timbang kosong (a)

b) Menimbang contoh tanah 5 gram dan memasukkannya ke dalam botol

timbang

c) Menimbang botol timbang dan contoh tanah (b)

d) Mengoven selama 4 jam pada suhu 105 o C

e) Mendinginkan dalam eksikator lalu menimbang botol timbang (c)

f) Menghitung kadar lengas tanah

Kadar lengas (KL) =ac

cb

x 100 %

12

2. KAPASITAS TUKAR KATION

Tanah tersusun dari fraksi pasir, debu dan lempung. Fraksi lempung

mempunyai peranan penting dan akan menentukan tingkat kesuburan suatu tanah.

Hal itu disebabkan karena lempung mempunyai sifat seperti mempunyai ukuran

yang sangat kecil, luas permukaan yang besar dalam satuan berat tanah dan

bermuatan negatif. Adanya muatan negatif tersebut menyebabkan tanah

mempunyai kemampuan untuk mengikat suatu ion.Kemampuan tanah dalam

mengikat dan menukarkan kation itu sering dinyatakan sebagai Kapasitas Tukar

Kation (KTK).

Kapasitas Tukar Kation (Cation Exchangeable Cappacity) adalah salah

satu sifat kimia tanah yang erat kaitannya dengan ketersediaan hara bagi tanaman

dan merupakan indikator kesuburan suatu tanah, yang nilainya sangat beragam

antara satu tanah dengan tanah lainnya. KTK merupakan jumlah total kation yang

dapat dipertukarkan pada permukaan koloid yang bermuatan negatif. Satuan hasil

pengukuran KTK adalah milliequivalen kation dalam 100 gr tanah (me/100 g) atau

centimolekul positip dalam kilogram (cmol(+)/kg).

Besarnya nilai KTK beragam dari satu jenis tanah dengan jenis tanah

lainnya atau bahkan dalam satu jenis tanah dengan pengelolaan yang berbeda. Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi KTK suatu tanah , diantaranya :

Tekstur tanah : makin halus tekstur tanah , makin tinggi nilai KTK nya.

Macam koloid ; makin banyak lempung tipe 2:1 makin tinggi KTK nya

Reaksi Tanah ; pada prisipnya semakin tinggi pH suatu tanah, KTK nya

juga semakin tinggi.

Kadar Bahan organik : makin tinggi kabar BO nya, makin tinggi KTK

nya.

Prosedur analisis KTK

1) Bahan

a) Ctka Ǿ 0,5 mm

b) Amonium acetate 1 N

c) Alkohol 95 %

13

d) NaCl 10 %

e) NaOH 45 %

f) HCl 0.1 N

g) Asam Borat 2 %

h) Indikator campuran (BCG dan MR)

i) Aquadest

j) Butir Zn

2) Alat

a) Erlenmeyer

b) Alat penggojog

c) Kertas saring

d) Corong

e) Pipet ukur labu destilasi

f) Destilator

g) Buret dan statif

h) Timbangan

3) Cara Kerja

a) Menimbangan Ctka Ǿ 0,5 mm 10 g, lalu dimasukkan dalam erlenmeyer

b) Menambahkan amonium acetat dan menggojok selama 10 menit.

c) Mencuci dengan amonium acetat 8 kali dan ctka dicuci lagi dengan alkohol

10 cc sebanyak 5 kali kemudian filtrat dibuang

d) Mencuci dengan HCl 10 % 10 cc sebanyak 8 kali dan memindahkan filtrat

kedalam labu destilasi

e) Mengencerkan dengan aquades sampai volume 150 cc

f) Melakukan destilasi dengan penampung 10 cc Asam Borat 2% dan

menmbah indikator campuran sebanyak 2 tetes.

g) Melakukan destilasi dengan penampung 10 cc Asam Borat 2 % dan

menmbah indikator campuran sebanyak 2 tetes.

h) Menunggu hasil destilasi sampai volume 40 cc

i) Hasil destilasi dititrasi dengan HCL 0,1 N sampai warna kehijauan.

j) Mencatat jumlah HCl (ml/cc) yang digunakan untuk titrasi

14

Perhitungan

Keterangan : hasil destilasi bisa hanya diambil 10 cc tetapi hasil titrasi dikalikan 4

15

3. BAHAN ORGANIK

Bahan organik adalah komponen penting dalam kesuburan tanah, yang

tersusun dari residu dari tumbuhan dan hewan dengan berbagai tingkat

perombakan. Sebagian bahan organik ada yang masih baru dan segar dan sebagian

lainnya sudah mengalami perombakan sampai tidak nampak lagi bentuk asalnya.

Menurut Brady and Weill (2002), kadar bahan organik dalam tanah kurang lebih

hanya 3 – 5 % dari berat tanah mineral pada lapisan atas (perakaran) yang terwakili.

Ada beberapa sifat tanah yang dipengaruhi oleh keberadaan bahan organik,

diantaranya granulasi tanah, kemampuan dalam menyimpan air, dan mengikat hara

sekaligus sebagai sumber hara untuk tanaman (Foth. 1998). Oleh karenanya

diperlukan kemampuan analisis kadar bahan organik tanah.

1. Bahan

a. Ctka Ǿ 0,5 mm

b. K2Cr2O7 1N

c. Asam sulfat pekat

d. Asam fosfat 85 %

e. FeSO4 0,5 N

f. Indikator DPA

g. Aquadest

2. Alat

a. Labu takar 50 ml

b. Gelas piala 50 ml

c. Gelas Ukur 25 ml

d. Pipet drop

e. Pipet Ukur

3. Cara Kerja

a. Menimbang CTKA 0,5 mm seberat 0,5 g dan memasukkan ke dala labu

takar 50 ml.

b. Menambahkan K2Cr2O7 1N sebanyak 10 ml

16

c. Menambahkan dengan hati2 lewat dinding 10 cc Asam Sulfat pekat setetes

demi setetes, hingga menjadi berwarna jingga. Apa bila muncul warna

kehijauan , tambahkan lagi K2Cr2O7 dan H2SO4 pekat dengan volume yang

diketahui. Lakukan hal yang sama untuk blanko (tanpa tanah).

d. Menggojog dengan memutar dan mendatar selama 1 menit, lalu

mendiamkannya selama 30 menit

e. Menambahkan Asam fosfat 85 % dan mengencerkannya dengan aquadest

hingga tanda tera (vol 50 ml) dan digojog sampai homogen

f. Mengambil 5 ml larutan bening dan menambah 15 ml aquadest serta

indikator DPA sebanyak 2 tetes, kemudian mengojognya bolak balik

sampai homogrn.

g. Menitrasi dengan FeSO4 0,5 N hingga warna hijau cerah.

Perhitungan:

B = Blanko

A = Baku

KL = Kadar Lengas

17

4. N TOTAL TANAH

1. Bahan

a. Ctka Ǿ 0,5 mm

b. H2SO4 pekat

c. CuSO4 dan K2SO4 (perbandingan 20 :1)

d. Aquadest

e. H2SO4 0,1 N atau H2BO4 10 %

f. Indikator Methyl red

g. NaOH 0,1 N atau NCl 0,1 N

h. Butir Zn

2. Alat

a. Gelas arloji

b. Timbangan analitik

c. Tabung Kjeldahl

d. Erlenmeyer

e. Buret

f. Labu destilasi

3. Cara kerja

a. Destruksi

1) Menimbang dengan gelas arloji bersih/kertas contoh tanah kering angin

diameter 0.5 mm 1 gram

2) Memasukkan ke tabung Kjeldahl dan menambahkan 6 ml H2SO4 pekat

3) Menambahkan campuran serbuk K2SO4 dan CuSO4 1 sendok kecil

4) Melakukan destruksi hingga campuran homogen yaitu asap hilang dan

larutan menjadi putih kehijauan atau tidak berwarna.

b. Destilasi

1) Setelah larutan dalam tabung Kjeldahl dingin, menambahkan aquades

30 ml dan menuangkan dalam tabung destilasi (tanah tidak ikut),

tambahkan 2 butir Zn dan 20 ml NaOH pekat.

18

2) Mengambil larutan penampung 10 ml (merupakan campuran H2SO4 0.1

N dan 2 tetes metyl red) pada beker glass atau erlenmeyer (larutan

penampung sudah dibuatkan)

3) Melakukan destilasi hingga volume larutan penampung 40 ml.

c. Titrasi

1) Mengambil larutan penampung 10 ml dan melakukan titrasi pada larutan

dalam bekerglass hasil destilasi, dengan NaOH 0.1 N sampai warna

hampir hilang/kuning bening.

2) Melakukan prosedur di atas untuk blanko

3) Menghitung nilai N total tanah.

N total tanah = %100

)(100

100

414)(x

mghxBeratTanaKL

xxxNAB NaOH

19

5. P TERSEDIA TANAH

1. Bahan

a. Ctka Ǿ 0,5 mm

b. Larutan HCL 0,025 N

c. Larutan NH4F 0,03 N

d. Amonium Molibdat

e. Larutan SnCL2

f. Larutan standart P

2. Alat

a. Gelas Ukur

b. Timbangan analitik

c. Tabung rekasi

d. Corong

e. Kertas Saring Whatman

f. Erlenmeyer

g. Pipit ukur

h. Spektrofotometer

3. Cara Kerja

a. Mengencerkan larutan standar P (dilakukan co-ass)

b. Menimbang 0,5 gram tanah kering angin kemudian memasukkannya ke

dalam flakon.

c. Menambah 7 ml larutan Bray I (0.025 N HCl + 0.03 N NH4F), lalu

menggojognya selama 1 menit

d. Menyaring dengan kertas whatman sampai jernih

e. Mengambil 2 ml filtrat dan menambah 5 ml aquades

f. Menambah 2 ml amonium molybdat hingga homogen

g. Menambah 1 ml SnCl2 dan menggojognya (sebelum ditembak)

h. Mengukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 660 nm.

)(100

100

35tan

gBeratTanahxKL

xTanahPLaruppmppmP

20

6. K TERSEDIA TANAH

1. Bahan

a. Ctka Ǿ 0,5 mm

b. Lithium Khlorida (LiCl2 ) 0,05 N

c. Amonium acetate 1 N pH 7

2. Alat

a. Gelas Ukur

b. Tabung reaksi

c. Timbangan analitik

d. Corong

e. Flame Photometer

3. Cara Kerja

a. Menimbang contoh tanah 2.5 gram

b. Menambah amonium asetat 25 ml dan menggojog selama 30 menit

c. Menyaring ekstrak dan mengambil 5 ml

d. Menambah 5 ml LiCl2 dan menjadikan volume 50 ml dengan aquades

e. Menembak dengan flamefotometer.

%100

)(100

100100

505

50tanx

mgTanahBeratxKL

xxTanahLaruKppmnahTersediaTaK

21

7. N JARINGAN TANAMAN

1. Bahan

a. Asam sulfat pekat

b. Natrium Hidroksida

c. Asam Borat

d. Petunjuk Conwey

e. Batu didih

2. Alat

a. Neraca analitik tiga digital

b. Tabung digestion

c. Alat destilasi

d. Labu didih 250 ml

e. Erlenmeyer 100 ml

f. Tabung reaksi

3. Cara Kerja

1) Destruksi

a. Menimbang sampel tanaman dengan kertas bersih dan kering sebanyak

0,1 gram.

b. Memasukkan ke dalam tabung Kjeldahl dan menambahkan 3 ml H2SO4

pekat.

c. Menambahkan campuran serbuk CuSO4 dan K2SO4 1sendok kecil.

d. Melakukan destruksi hingga campuran homogen yaitu asap hilang dan

larutan menjadi putih kehijauan atau tidak berwarna.

2) Destilasi

a. Menambahkan aquadest 30 ml, setelah larutan dalam tabung Kjeldahl

dingin dan menuangkan dalam tabung destilasi, tambahkan 2 butir Zn

dan 20 ml NaOH pekat.

b. Membuat larutan penampung 10 ml campuran H3BO3 4 % +

indikator campuran pada gelas piala (sudah dibuatkan).

22

c. Melakukan destilasi hingga volume larutan penampung 40 ml

3) Titrasi

a. Mengambil larutan hasil destilasi 10 ml dan melakukan titrasi dengan

HCl 0,1 N (sampai warna menjadi kuning).

b. Melakukan prosedur di atas untuk blangko.

c. Menghitung nilai N jaringan

N pupuk = )(

414)(

mglberatsampe

xxNHClxAB x 100 %

23

8. P JARINGAN TANAMAN

1. Bahan

a. Asam Nitrat Pekat

b. HClO4 pekat (60%)

c. Pereaksi P

2. Alat

a. Tabung reaksi

b. Penggojog tabung

c. Spektrofotometer

d. Timbangan analitik

3. Cara kerja

a. Membuat larutan standar P

b. Menimbang 0,2 gram sampel jaringan dan memasukkannya dalam tabung

reaksi.

c. Menambahkan 2 ml HNO3 pekat dan HClO4 0,6 ml.

d. Memanaskan di atas pemanas sampai larutan jernih dan jangan sampai

kering lalu mendinginkannya.

e. Menambahkan aquadest sampai volume menjadi 10 ml.

f. Menyaring larutan dengan kertas Whatman.

g. Mengambil 1 ml filtrat dan mengencerkan larutan sampai 10 ml

h. Menambahkan 2 ml HNO3 2 N.

i. Menambahkan 1 ml vanadium molybdat, gojog, dan diamkan selama 30

menit.

j. Menembak dengan spektrofotometer dan menghitung kadar P.

ppm P = y x pengenceran

ket: y = perhitungan dari hasil pembacaan setelah dimasukkan

dalam persamaan regresi

24

9. K JARINGAN TANAMAN

1. Alat

a. Tabung reaksi

b. Timbangan

c. Pemanas

d. Flamefotometer

2. Bahan

a. Sampel jaringan

b. HNO3 pekat dan HClO4 0,6

c. kertas Whatman

3. Cara Kerja

a. Membuat larutan standar K

b. Menimbang 0,2 gram sampel jaringan dan memasukkannya dalam tabung

reaksi.

c. Menambahkan 2 ml HNO3 pekat dan HClO4 0,6 ml.

d. Memanaskan di atas pemanas sampai larutan jernih dan jangan sampai

kering lalu mendinginkannya.

e. Menambahkan aquadest sampai volume menjadi 10 ml.

f. Menyaring larutan dengan kertas Whatman.

g. Mengambil 2 ml filtrat dan mengencerkan hingga 10 ml.

h. Mengamati dengan flamefotometer dan menghitung K jaringan tanaman.

Catatan : analisis K dengan mengambil 1 ml filtrat dari ekstrak P,

diencerkan hingga 10 ml (bebas/volume yang diketahui), dibaca dengan

Flamefotometer dan bandingkan dengan standar.

K jaringan tanaman (ppm) = hasil pembacaan x pengenceran.

25

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2001. Petunjuk Pelaksanaan Analisis Fisika dan Kimia Tanah. UNS.

Surakarta.

Ariyanto, 2003. Buku Petunjuk Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah, Jurusan Tanah.

FP. UNS. Surakarta.

Brady, N. C. And Weill, R. R., 2002. The Nature and Properties of Soils. Thirteenth

Edition. Pearson Education, Inc. Upper Sadle River. New Yersey. 960 hal

Buckman, H. O and N. C. Brady, 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Akasara.

Jakarta.

Foth, H. D. 1998. Dasa-dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

Sulaeman, Suparto dan Eviati. 2005. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan

Pupuk. Balittanah. Bogor.

26

DAFTAR COASS KESUBURAN TANAH 2015

NAMA CP KELOMPOK Prodi

Ahmad Adi Surya 085725346546 KEL 1-3 ILTAN

Fajar Hidayanto 085745887288 KEL 4-5

Gendro Indri 085728055809 KEL 6-7

Alfian Aji K. 085647526750 KEL 8-10 AGT-A

Kristi Kartika 085729029206 KEL 11-13

Anton Nurrohman 085643531198 KEL 14-16 AGT-B

Natasha Ervia 085640728589 KEL 17-19

Rifqi Syarif M. 085713377400 KEL 20-22 AGT-C

Rina Puji L. 085742218687 KEL 23-25

Mualim Anung P. 085728974454 KEL 26-28 AGT-D

Kartika Dewi 085727095223 KEL 29-31

Adam Bagaskara 081617736694 KEL 32-34 AGT-E

Maharani N. KEL 35-37

Lasiah 085642241486 KEL 38-40 PKP

Khalifah KEL 41-42

Maymunah N. 08995701963 KEL 43-44

Tabel 2. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Parameter tanah

Nilai

Sangat

rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat

Tinggi

BO (%) < 1 1 - 2 2 - 3 3 – 5 >5

KPK (cmol(+)/kg < 5 5 - 16 17- 24 25 – 40 >40

N Total (%) <0.10 0,10 – 0.20 0.21 – 0.50 0.51 – 0,75 >0,75

P2O5 Tersedia

(Bray I)

< 10 10 - 15 16 - 25 26 – 35 >35

K tersedia

(me/100 g)

< 0,1 0,1 – 0,2 0,3 – 0,5 0,6 – 1,0 >1,0

27

DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH 2015

KEL 1 KEL 2 KEL 3 KEL 4 KEL 5 KEL 6 KEL 7

ABDI LEONARDO

S.

ADHIA

AZHAR

FAUZAN

ALIF HUSNA

LANTIP N.

ALUYSIUS

JAYA N. S

AMIR

NOVIYANTO

ARIKHNA

RIZQIYANA

BAGUS BUDI

SANTOSO

DARA PANGESTI

M.

DEVI

PITALOKA

DEVINA

MERDIKOSIWI

DINAFERA

MARIA M

EKO PUTRO

TRAPSILO

FAISAL

REZA

HATAMI

FAIZAL

AKBARRUL

HUDA

IDA

ARDIYANINGRUM IMA FAROHI

LIA SARI

PURNAMA

LUTHFAN

NUR

HABIBI

MAYURA

MARIS

MOCHAMAD

NOOR

HAKIM

MUHAMMAD

RIDHO A. R.

NABILAH

HANIFAH

NOVI

RAHMAWATI

S.

NUR AIDA

SUHERI

NUR

ECHSAN

MUHAMAT

R.

PRADIPTA

MANGGALA

PUNGKY

FERINA

SARI

PUTRI

ALVERNIA

28

R. BAGUS

JANISTRA W. R. BUDIONO

RANDY

RAMADHAN RISMAWAN

RIZKISADI

RAFIRMAN

ROSA DYAH

AYU PUTRI

SEPTIANA

NOVITA

SARI

SETIO

NOFIANTORO

SINGGIH

INDRA R.

SWESTYANA

INDAH P

UMI

BAROKAH

VIVI

APRILIA R.

WIDYA

WIJAYANTI WINDA SARI

KEL 8 KEL 9 KEL 10 KEL 11 KEL 12 KEL 13

A'isyah Zahrotul

Muthi'ah

Alfi Berlina Aji Ariwati Trisiwi M Ayu

Proboningrum

Chotimah Ario Bimo

Ade Tiko Ahmad M Amalia Dita

Riyaningsih

Astri Rovi`Ati Aufa Aulia

Sumarno

Della Sukma

Dewayani

Desy Setyaningrum

Agustin eka

nuryasinta

Anni`Matul

Wahidah A

Atikah Intan

Kumala

Aulia Rahmawati Deno Hadi

Prahasto

Dhealaras

Widyaningrum

Ahmad Sulhan Arindu Septi Hadi

Ningsih

Aziz Muhajir

Sulthon

Bintoro Rizqon

Saputro

Desi Putri

Hastuti

Diah Ayu Sekar

Rini

29

Alexandra Devi P A Destara Twinka

Putra

Bagas Dwi

Saputra

Boby Setiyawan Dessy

Rachmawati

Dini Munawaroh

Cahya Jati

Pamungkas

Dessya Putri

Prasetyo

Dwi Agustina F

KEL 14 KEL 15 KEL 16 KEL 17 KEL 18 KEL 19

Dwi Anistyarini Elisa Nofa

Anggraini

Fajar Cisanda Fita Ratnasari Hanung

Anindita Wijaya

Sakti

Heni Hidayati

Dwi Kusuma

Wardani

Eveline Ignatia Fandy Fajar

Yuwono

Herlina Mega

Puspitasari

Ernawati Herdhyanto Putro

Edi Trijono Erika Diah

Septiana

Fatmawati Galang Gada

Pradhana

Haryani Dwi

Utari

Fitriana Romdhati

Edvan Yazid

Arridho

Hardian Wahyu

Utami

Febrina

Rahmadhani A

Elizabeth Windy

Giti

Hekmawati Herwinda

Mardhiyanti

Eka Yunita Fadilah Gilang Ridho

Ananda

Febry Nurhidayati Hamzah Dwi Nur

Ahmadi

Helna Estalansa Hilal Herdiansyah

30

Iga Mawarni

Ariyanto

Hanida Robbani

Hendra

KEL 20 KEL 21 KEL 22 KEL 23 KEL 24 KEL 25

Ikhwan Cahyadi Isnaini Jenni Tri Utami Kumala Sari Martheffany

Devitha

Muhammad Hafizh

Dwiyatno

Intan Pramesti Isti oktaviana

musfiroh

Kakung

Kurniawan

Laila Nikmatus

Sa'diyah

Mega Tritayasa Muhammad Ikhsan

Fath

Irawati Ita utami Khusnul Isnawati Lathifah Rohmah Muhammad

Aprilian

Sudrajat

Muhammad Syaiful

Umar

Irham Dirgantara Y Muhammad Aziz

S

Linggarisqy

Santyoko Y.

Kiki Wijayanti Janitra

Rendrahadi

hantoro

Muhammad Daidi

Jauhari

Isna Luthfa Haniati Muhammad

Taufiq Fiqri

Mahardika

Komariatul Anjani Lintang Chandra

Dewi

Jeni suci arifin Murni Sinitiya Wati

31

Muhammad Fauzi

Pratama

Lulu`Il Maknun

Musthafa Kamal

Ainur

KEL 26 KEL 27 KEL 28 KEL 29 KEL 30 KEL 31

Rifki Maulana Novika Ayu

Lestari

Pricillia Galuh

Pusparini

Rahmat Nur

Hidayat

Rika Ariyanti Sandy Ari Nugroho

Nandika Fatharani Nuh Nur Ruslih Puspita Candra

Ayu Mahardini

Ratna Ramadhan Riris Rahayu

Utami

Sarah Carolina Nur

Ubaidah

Natya Lakshita Nur Raisa

Amalina

Puspita Melati

Subiarto

Retno Nur

Wijayanti

Rizky Ilham Ds Sely Rakhmawati

Nia Nafiah Nuri Isnaini Putri Dela Atikah Rhizia Syifa

Fauziyah

Rizqika Nur

Amanah

Shafira Kumalaika

A

Niken Pusparini Peatty Winona Z

S

Qois Waliyyudin Mutiara Ferisia

Saweho

Roma Sianturi Shannen Mutiara

Kisty

Putri Dewangga

Maharani

Safitri

Ramadanik

Shelina Elsha

Primanita

32

KEL 32 KEL 33 KEL 34 KEL 35 KEL 36 KEL 37

Sigit Tri Hatmojo Syarul Nugroho Umi Munawaroh Wildasari Ganitry Yeli Yulianti Yudo Sakti

Sisnadhika Januar

Rahma

Tita Anugerah

Widi

Umi Nurchasanah Woro Hafsah

Masrofiq

Yeyen Ami

Kurniawati

Yuliastuti

Monicasari

Siti Mumfaridah Triyas Vinandita Untari Dayu

Kencono

Yanshintya

Pamela B P

Yosi Putri

Purwadi

Yumna Aqilah

Khairunnisa

Suci Sulistiyani Ulfa

Mutammimah

Wahdah Nur

Septyaningsih

Yanuar

Rhamadhan

Yovie Winayu

Asekti

Zakhrufil Maulimi

Susanti Ulfiana Mahira

Rahma Utama

Wiesya K Bayu

Ajie

Yasinta Devytasari Yuanita Wahyu

Hapsari

Zulfa Lail Gaibi

Rahmalia Fauza

Mauli

Zulfikar

Damaralam Sahid

Usman Useng Zulkhifar Rizky

Afandi

Yogo Laksono Zulfa Nahdhiana

Halimah

33

FORMAT LAPORAN

HALAMAN JUDUL ................................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

DAFTAR TABEL .....................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Tujuan praktikum

C. Waktu dan tempat praktikum

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanah Alfisol

B. Pupuk Cair, Pupuk Kandang, Urea , NPK, pupuk SP.

C. Kesuburan Tanah

D. Tanaman Jagung/Kacang Tanah

** 5 tinjauan pustaka (teks book, bhs Indonesia, Jurnal, internet)

III. CARA KERJA

IV. HASIL DAN ANALISIS HASIL PRAKTIKUM

A. Analisis Tanah Awal

B. Analisis Tanaman

V. PEMBAHASAN

** Pembahasan bersifat komprehensif (Data 1 kelas sama)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

LAMPIRAN

34

Contoh Cover

LAPORAN PRAKTIKUM

KESUBURAN TANAH

DISUSUN OLEH :

NAMA :…………………….

NIM :……………………..

PROGRAM AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNS

SURAKARTA

2015

35

**Cover warna coklat muda

PETUNJUK PRAKTIKUM

KESUBURAN TANAH

DISUSUN OLEH :

TIM DOSEN KESUBURAN TANAH

LABORATORIUM KIMIA DAN KESUBURAN TANAH

JURUSAN ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN UNS

SURAKARTA

2015

36

KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah, SWT yang telah memberikan karuniaNya

sehingga penyusunan Buku Petunjuk Praktikum ini bisa diselesaikan.

Buku ini berisi panduan bagi mahasiswa tentang kegiatan yang akan dilakukan

dalam praktikum Mata Kuliah Kesuburan Tanah, meliputi kegiatan yang ada di

lahan maupun prosedur analisis tanah dan tanaman di laboratorium.

Buku ini disusun dengan harapan dapat dijadikan sebagai pegangan

mahasiswa, tidak hanya pada saat praktikum, tetapi juga pada saat kegiatan

penelitian tugas akhir atau skripsi.

Ucapan terimakasih, penyusun sampaikan kepada semua fihak yang telah

membantu dalam penyusunan buku ini. Penyusun menyadari bahwa buku ini

masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penyusun minta maaf apabila ada yang

tidak berkenan dan ketidak tepatan isi buku ini. Kitik dan saran yang bersifat

membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan buku ini

Semoga buku ini bermanfaat bagi semua fihak yang berkepentingan

dengan buku ini.

Surakarta, April 2015

Penyusun

37

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

TUJUAN

KEGIATAN PRAKTIKUM

A. P{ERCOBAAN PENANAMAN DI LAHAN

B. ANALISIS DI LABORATORIUM (TANAH DAN JARINGAN)

1. Kadar Lengas

2. KTK tanah

3. Bahan Organik

4. N total tanah

5. P tersedia tanah

6. K tersedia tanah

7. N jaringan tanaman

8. P jaringan tanaman

9. K jaringan tanaman

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

38

Cara Mensitasi dari buku ini

J. Syamsiyah, S. Minardi, Suntoro, Hery Widiyanto, Sri Hartati. 2013. Petunjuk

Praktikum Kesuburan Tanah.Jur. Ilmu Tanah. F.P. UNS. Surakarta.

Diterbitkan oleh:

Lab. Kimia dan Kesuburan Tanah.

Jur. Ilmu Tanah. Fak. Pertanian. UNS

Jl. Ir. Sutami 36 A. Kentingan , Jebres, Surakarta. 57126

Telp/Fax. 0271-632477