Petunjuk Prakt Kesub S 1 2015 FIX
-
Upload
radif-radif-sastra -
Category
Documents
-
view
36 -
download
8
description
Transcript of Petunjuk Prakt Kesub S 1 2015 FIX
1
I. PENDAHULUAN
Mata Kuliah Kesuburan Tanah adalah salah satu mata kuliah wajib (2-1) SKS
yang harus diikuti mahasiswa program studi Ilmu Tanah, Agroteknologi dan
program studi lain yang mewajibkan mahasiswanya menempuh mata kuliah ini.
Dalam mata kuliah ini selain materi teori yang di berikan dalam kelas juga ada
kegiatan praktium di Laboratorium maupun di lapangan. Perkuliahan diberikan
untuk memberi pemahan dasar pada mahasiswa, sedangkan praktikum dilakukan
untuk melihat dan membuktikan teori sehingga bisa bersifat Kognitif.
Pemahaman tentang Kesuburan Tanah oleh mahasiswa akan lebih mudah jika
disertai dengan melihat langsung kondisi yang ada di lapangan baik melalui
kegiatan di laboratorium maupun di lahan dengan melihat respon tamanan pada
suatu jenis tanah. Oleh karena itu praktikum setiap mahasiswa yang mengambil
mata kuliah Kesuburan Tanah juga harus megikuti paktikumnya.
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi,
yang tersusun dari bahan-bahan mineral hasil pelapukan batuan dan bahan organik
sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium
pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari
faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu
pembentukan (Brady and Weill, 2002), merupakan salah satu media untuk
pertumbuhan tanaman.
Sebagai media tanaman, tanah akan memberikan daya dukung yang baik
apabila tanah mempunyai kondidi fisik, kimia dan biologi yang maksimum yang
tercermin dalam kesuburan tanah. Dalam arti sempit, kesuburan tanah adalah
ketersediaan hara tanaman pada waktu tersebut (Rosmarkam dan Yuwono (2002).
Makin tinggi ketersediaan hara, maka tanah tersebut makin subur dan sebaliknya.
Status hara dalam tanah selalu berubah-ubah, tergantung pada musim, pengelolaan
tanah, dan jenis tanaman.
Sebidang tanah yang kita peroleh (baik dari hasil pembukaan hutan secara
sah dan tanah-tanah pemiliknya secara tradisional) untuk dimanfaatkan sebagai
lahan pertanaman perlu mendapatkan penelitian yang seksama agar pertanaman itu
2
berhasil dengan baik, untuk pertanaman apa yang cocok untuk tanah itu, kandungan
bahan-bahan pada tanah apakah mencukupi ataukah masih terdapat kekurangan,
atau ada di antara bahan-bahan yang terkandung itu yang mengandung racun,
sehingga tanaman akan mati kalau di tanaman pada lahan itu. Selain itu apakah
tanah tersebut terlalu masam atau mengandung kadar keasinan yang tinggi. Tanah
sebagai salah satu unsur habitat perlu diketahui kapasitas kemampuannya jika kita
hendak melakukan pertanian pada tanah itu.
Status hara tanah dan tanaman dapat digunakan untuk mengevaluasi tingkat
kesuburan suatu tanah untuk pertumbuhan tanaman. Konsep evaluasi pengharaan
ini berdasar pada pengertian yang diberikan oleh Leibig yaitu kebutuhan hara
tanaman dapat dihubungkan dengan jumlah unsur hara yang diserap oleh tanaman.
Berdasarkan pada pengertian ini maka berkembanglah metode-metode penetapan
status pengharaan tanah dan tanaman melalui cara-cara:
1. Analisis kimia seluruh tanaman atau bagian-bagian tanaman tertentu.
2. Percobaan respon tanaman dengan perlakuan dan tanpa perlakuan unsur
tertentu.
3. Diagnosis secara visual berdasarkan gejala kelainan yang ditunjukkan tanaman
akibat dari kekurangan atau kelebihan unsur tertentu.
Kesuburan tanah ditentukan oleh keadaan fisika, kimia dan biologi tanah.
Keadaan fisika tanah meliputi kedalaman efektif, tekstur, struktur, kelembaban dan
tata udara tanah. Keadaan kimia tanah meliputi reaksi tanah (pH tanah), KTK,
kejenuhan basa, bahan organik, banyaknya unsur hara, cadangan unsur hara dan
ketersediaan terhadap pertumbuhan tanaman. Sedangkan biologi tanah antara lain
meliputi aktivitas mikrobia perombak bahan organik dalam proses humifikasi dan
pengikatan nitrogen udara.
Evaluasi kesuburan tanah dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu
melalui pengamatan gejala defisiensi pada tanaman secara visual, analisa tanaman
dan analisa tanah. Analisa tanaman meliputi analisa serapan hara makro primer (N,
P dan K) dan uji vegetatif tanaman dengan melihat pertumbuhan tanaman.
Sedangkan analisa tanah meliputi analisa ketersediaan hara makro primer (N, P dan
K) di dalam tanah.
3
Pengelolaan tanah yang sesuai dengan kondisi tanah perlu dilakukan agar
tercipta efisiensi penggunaan biaya, waktu dan tenaga. Perlakuan-perlakuan
tersebut tidak hanya meningkat kualitas dan kuantitas hasil pertanian saja tetapi
juga mempertahankan kesehatan, produktivitas dan kesuburan tanahnya.
II. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa bisa melakukan analisis beberapa sifat kimia tanah.
2. Mahasiswa mampu melihat pengaruh dari tindakan pemupukan atau
pengelolaan terhadap pertumbuhan atau hasil tanaman
III. KEGIATAN PRAKTIKUM
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan maka praktikum ini dilakukan dalam dua
(2) kegiatan, yaitu :
A. Percobaan penanaman Jagung Manis di Lahan utk MHS AGROTEKNOLOGI
Dalam kegiatan ini mahasiswa dikelompokkan kedalam beberapa
kelompok. Setiap kelompok akan melalukan penamanan tanaman jagung manis
di lapangan, pemupukan, pengamatan , pemeliharaan tanaman sampai panen, di
lahan percobaan Jumantono Karangaanyar
Cara kerjanya sebagai berikut :
1). Pengolahan tanah .
Pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkul tanah pada kedalaman
olah, kemudian menggemburkan dan meratakannya serta dibersihkan dari
sisa-sisa tanaman pengganggu
2). Pembuatan petak
Pembuatan petak dengan ukuran 2 x 3 meter .
3). Penanaman
Menanam biji jagung manis 2 biji per lubang tanam dengan jarak tanam 25
x 75 cm .
4). Pemupukan
4
Pemupukan dilakukan sesuai perlakuan.untuk setiap kelompok sesuai
groupnya masing-masing.DOSIS PUPUK :UREA 300 kg/ha, SP 36 150
Kg/ha,KCL 50 kg/ha, Pupuk Kandang 20 ton
Cara Pemupukan
Pupuk Kandang diberikan sekali pada saat pengolahan tanah.
Pupuk N , diberikan 2 X, pemupukan I saat 1 minggu setelah tanam dan
pemupukan ke dua 1 bulan setelah tanam
Pupuk P diberikan sekali 2 minggu setelah tanam.
PupuK K diberikan 1 bulan setelah tanam bersamaan pemupukan ke 2.
5). Pengamatan
Setiap praktikan(kelompok praktikum) wajib membawa peralatan untuk
pengukuran dan hasil pengamatan harus disetujui oleh asisten..
Cara pengukuran / pengamatan Tanaman.
a. Tinggi tanaman
Diukur dari pangkal batang tanaman (batas antara akar dan batang)
hingga ujung daun tertinggi (helaian daun ditangkupkan), dilakukan 1
minggu sekali.
b. Berat Brangkasan segar
Brangkasan segar meliputi seluruh daun yang telah di panen untuk
tanaman jagung. Seluruh bagian tanaman dibersihkan dan ditimbang
berat brangkasan segarnya.
c. Berat Brangkasan Kering
Berat brangkasan yang sudah dioven pada suhu ± 70oC hingga bobot
menjadi konstan (± 48 jam ).
6). Pemanenan Saat Pertumbuhan Vegetatif Maksimum
Setelah tanaman mencapai pertumbuhan maksimum yang ditandai
dengan keluarnya bunga ( kira2 berumur 45 hari) dilakukan
pengambilan sampel tanaman , sebanyak 2 sampel per petak .
Pada saat yang sama juga dilakukan pengambilan sampel tanah untuk
analisis beberapa sifat kimia tanah di laboratorium.
5
Sampel tanah maupun tanaman selanjutnya dibawa kelaborotorium, di
proses untuk analisis lebih lanjut.
7). Penangan sampel tanaman dan tanah
a. Tanaman kacang tanah dan daun jagung dibersihkan dari tanah, lalu
diangin-anginkan sampai layu. Selanjutnya di potong agak kecil lalu
dimasukkkan dalam oven dengan suhu 60 0 C sampai kering. Setelah
kering sampel ditimbang lalu di grinding dan disimpan dalam kanton
plastik diberi label sesuai dengan kode perlakuannya dan siap untuk
dianalisis. Analisis jaringan meliputi N, P, K jaringan tanaman dengan
metode Kjeldahl untuk N jaringan, P dan K jaringan dengan metode
ekstraksi HNO3 Pekat dan HClO4 pekat.
b. Tanah yang telah diambil dari lapang, dibersikah dari perakaran lalu
di keriganginkan. Selanjutnya setelah kering angin, ditumbuk dan
disaring dengan saringan berdiameter 0.5 mm, hasil saringan disimpan
dalam kantong plastik dikasih label dan selanjutnya dianalisis.
8). Pemanenan Hasil
Pemanenan dilakukan apa bila Kacang Hijau sudah siap di panen
dengan cara memetik polong nya.
6
Matrik Kegiatan Praktikum Lapangan Klas Agroteknologi
Kelas Kelomp Perlakuan Tanaman Blok/petak
AGT - A I Kontrol /tanpa
pupuk
Jagung Manis I/1
II NPK + Pupuk
Kandang
Jagung Manis I/2
III NPK Jagung Manis I/3
IV N Jagung Manis I/4
V NP Jagung Manis I/5
VI NK Jagung Manis I/6
AGT - B I Kontrol /tanpa
pupuk
Jagung Manis II/1
II NPK + Pupuk
Kandang
Jagung Manis II/2
III NPK Jagung Manis II/3
IV N Jagung Manis II4
V NP Jagung Manis II/5
VI NK Jagung Manis II/6
AGT - C I Kontrol /tanpa
pupuk
Jagung Manis III/1
II NPK + Pupuk
Kandang
Jagung Manis III/2
III NPK Jagung Manis III3
IV N Jagung Manis III4
V NP Jagung Manis III/5
VI NK Jagung Manis III/6
AGT - D I Kontrol /tanpa
pupuk
Jagung Manis IV/1
II NPK + Pupuk
Kandang
Jagung Manis IV/2
III NPK Jagung Manis IV/3
IV N Jagung Manis IV/4
V NP Jagung Manis IV/5
VI NK Jagung Manis IV/6
AGT - E I Kontrol /tanpa
pupuk
Jagung Manis V/1
II NPK + Pupuk
Kandang
Jagung Manis V/2
III NPK Jagung Manis V/3
IV N Jagung Manis V/4
V NP Jagung Manis V/5
VI NK Jagung Manis V/S6
7
B. Percobaan penanaman KACANG HIJAU di Lahan untuk Klas Tanah dan
PKP
Dalam kegiatan ini mahasiswa dikelompokkan kedalam beberapa
kelompok. Setiap kelompok akan melalukan penamanan tanaman kacang hijau
di lapangan, pemupukan, pengamatan , pemeliharaan tanaman sampai panen, di
lahan percobaan Jumantono Karangaanyar
Cara kerjanya sebagai berikut :
1). Pengolahan tanah .
Pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkul tanah pada kedalaman
olah, kemudian menggemburkan dan meratakannya serta dibersihkan dari
sisa-sisa tanaman pengganggu
2). Pembuatan petak
Pembuatan petak dengan ukuran 2 x 3 meter .
3). Penanaman
PemupukanMenanam benih Kacang hijau per lubang 3 biji dengan jarak
tanam 40 x 10 cm.
4). Pemupukan
Dosis pupuk : Urea/ 50- kg/ha TSP 50 kg/ha dan KCL 50kg/ha.
Pupuk Kandang 20 ton/ha diberikan sekali pada saat pengolahan tanah.
Pupuk N , diberikan 2 X, pemupukan I saat 1 minggu setelah tanam dan
pemupukan ke dua 1 bulan setelah tanam
Pupuk P diberikan sekali 2 minggu setelah tanam.
PupuK K diberikan 1 bulan setelah tanam bersamaan pemupukan n ke 2.
5). Pengamatan
Setiap praktikan(kelompok praktikum) wajib membawa peralatan untuk
pengukuran dan hasil pengamatan harus disetujui oleh asisten..
Cara pengukuran / pengamatan Tanaman.
d. Tinggi tanaman
Diukur dari pangkal batang tanaman (batas antara akar dan batang)
hingga titik tumbuh dilakukan 1 minggu sekali.
8
e. Berat Brangkasan segar
Brangkasan segar meliputi seluruh daun yang telah di panen untuk
tanaman jagung. Seluruh bagian tanaman dibersihkan dan ditimbang
berat brangkasan segarnya.
f. Berat Brangkasan Kering
Berat brangkasan yang sudah dioven pada suhu ± 70oC hingga bobot
menjadi konstan (± 48 jam ).
6). Pemanenan Saat Pertumbuhan Vegetatif Maksimum
Setelah tanaman mencapai pertumbuhan maksimum yang ditandai
dengan keluarnya bunga ( kira2 berumur 45 hari) dilakukan
pengambilan sampel tanaman , sebanyak 2 sampel per petak .
Pada saat yang sama juga dilakukan pengambilan sampel tanah untuk
analisis beberapa sifat kimia tanah di laboratorium.
Sampel tanah maupun tanaman selanjutnya dibawa kelaborotorium, di
proses untuk analisis lebih lanjut.
7). Penangan sampel tanaman dan tanah
a. Tanaman kacang tanah dan daun jagung dibersihkan dari tanah, lalu
diangin-anginkan sampai layu. Selanjutnya di potong agak kecil lalu
dimasukkkan dalam oven dengan suhu 60 0 C sampai kering. Setelah
kering sampel ditimbang lalu di grinding dan disimpan dalam kanton
plastik diberi label sesuai dengan kode perlakuannya dan siap untuk
dianalisis. Analisis jaringan meliputi N, P, K jaringan tanaman dengan
metode Kjeldahl untuk N jaringan, P dan K jaringan dengan metode
ekstraksi HNO3 Pekat dan HClO4 pekat.
b. Tanah yang telah diambil dari lapang, dibersikah dari perakaran lalu
di keriganginkan. Selanjutnya setelah kering angin, ditumbuk dan
disaring dengan saringan berdiameter 0.5 mm, hasil saringan disimpan
dalam kantong plastik dikasih label dan selanjutnya dianalisis.
9
8). Pemanenan Hasil
a). Umur kacang hijau umunya 58-85 hari, pemungutan panen dapat
dilakukan ketika sebagian besar polong telah kering dan mudah pecah,
panen dilakukan dengan dipetik dan dilakukan pada pagi hari.
b). Polong yang sudah dipetik kemudian dijemur setelah kuning masukan
kedalam karung dan dipukul-pukul agar biji terlepas dari polong, dan
setelahn itu lakukan penapian untuk memisahkan biji-biji yang rusak.
c). Biji yang sudah bersih kemudian dijemur lagi sampai 2-3 hari.
Kelas Kelo Perlakuan Tanaman Blok/petak
TANAH I Kontrol /tanpa
pupuk
Kacang Hijau VI/1
II NPK + Pupuk
Kandang
Kacang Hijau VI/2
III NPK Kacang Hijau VI/3
IV N Kacang Hijau VI/4
V NP Kacang Hijau VI/5
VI NK Kacang Hijau VI/6
VII Pupuk
Kandang
VI/7
PKP I Kontrol /tanpa
pupuk
Kacang Hijau VII/1
II NPK + Pupuk
Kandang
Kacang Hijau VII/2
III NPK Kacang Hijau VII/3
IV N Kacang Hijau VII/4
V NP Kacang Hijau VII/5
VI NK Kacang Hijau VII/6
VII Pupuk
Kandang
Kacang Hijau VII/7
10
C. Analisisi di Laboratorium (Tanah dan Jaringan tanaman)
Analisis tanah dan tanaman ( jaringan tanaman) yang diambil dari
lapang saat praktikum dilapang akan dianalisis, khususnya sifat kimia yang
terkait dengan kesuburan tanah seperti dan serapan beberapa unsur oleh
tanaman. Dalam pelaksanaannya, setiap kelompok menyiapkan contoh tanah
kering angin yang sudah disaring dan contoh tanaman (jaringan) yang sudah di
grinding, lalu melakukan analisis sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
Analisis yang dilakukan meliputi:
1. Kadar Lengas
2. KPK tanah
3. Bahan Organik Tanah
4. N total tanah
5. P tersedia tanah
6. K tersedia tanah
7. N jaringan tanaman
8. P jaringan tanaman
9. K jaringan tanaman
11
1. KADAR LENGAS
Kadar lengas perli ditetapkan untuk mengoreksi bereta tanah sebenarnya
yang digunakan untuk analisis.
1. Bahan
a) CTKA
b) Botol /flakon
c) Alat penggojog
d) Aquades
e) Labu ukur
2. Alat
a) pH meter
b) tissue
c) botol semprot
3. Cara Kerja
a) Menimbang botol timbang kosong (a)
b) Menimbang contoh tanah 5 gram dan memasukkannya ke dalam botol
timbang
c) Menimbang botol timbang dan contoh tanah (b)
d) Mengoven selama 4 jam pada suhu 105 o C
e) Mendinginkan dalam eksikator lalu menimbang botol timbang (c)
f) Menghitung kadar lengas tanah
Kadar lengas (KL) =ac
cb
x 100 %
12
2. KAPASITAS TUKAR KATION
Tanah tersusun dari fraksi pasir, debu dan lempung. Fraksi lempung
mempunyai peranan penting dan akan menentukan tingkat kesuburan suatu tanah.
Hal itu disebabkan karena lempung mempunyai sifat seperti mempunyai ukuran
yang sangat kecil, luas permukaan yang besar dalam satuan berat tanah dan
bermuatan negatif. Adanya muatan negatif tersebut menyebabkan tanah
mempunyai kemampuan untuk mengikat suatu ion.Kemampuan tanah dalam
mengikat dan menukarkan kation itu sering dinyatakan sebagai Kapasitas Tukar
Kation (KTK).
Kapasitas Tukar Kation (Cation Exchangeable Cappacity) adalah salah
satu sifat kimia tanah yang erat kaitannya dengan ketersediaan hara bagi tanaman
dan merupakan indikator kesuburan suatu tanah, yang nilainya sangat beragam
antara satu tanah dengan tanah lainnya. KTK merupakan jumlah total kation yang
dapat dipertukarkan pada permukaan koloid yang bermuatan negatif. Satuan hasil
pengukuran KTK adalah milliequivalen kation dalam 100 gr tanah (me/100 g) atau
centimolekul positip dalam kilogram (cmol(+)/kg).
Besarnya nilai KTK beragam dari satu jenis tanah dengan jenis tanah
lainnya atau bahkan dalam satu jenis tanah dengan pengelolaan yang berbeda. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi KTK suatu tanah , diantaranya :
Tekstur tanah : makin halus tekstur tanah , makin tinggi nilai KTK nya.
Macam koloid ; makin banyak lempung tipe 2:1 makin tinggi KTK nya
Reaksi Tanah ; pada prisipnya semakin tinggi pH suatu tanah, KTK nya
juga semakin tinggi.
Kadar Bahan organik : makin tinggi kabar BO nya, makin tinggi KTK
nya.
Prosedur analisis KTK
1) Bahan
a) Ctka Ǿ 0,5 mm
b) Amonium acetate 1 N
c) Alkohol 95 %
13
d) NaCl 10 %
e) NaOH 45 %
f) HCl 0.1 N
g) Asam Borat 2 %
h) Indikator campuran (BCG dan MR)
i) Aquadest
j) Butir Zn
2) Alat
a) Erlenmeyer
b) Alat penggojog
c) Kertas saring
d) Corong
e) Pipet ukur labu destilasi
f) Destilator
g) Buret dan statif
h) Timbangan
3) Cara Kerja
a) Menimbangan Ctka Ǿ 0,5 mm 10 g, lalu dimasukkan dalam erlenmeyer
b) Menambahkan amonium acetat dan menggojok selama 10 menit.
c) Mencuci dengan amonium acetat 8 kali dan ctka dicuci lagi dengan alkohol
10 cc sebanyak 5 kali kemudian filtrat dibuang
d) Mencuci dengan HCl 10 % 10 cc sebanyak 8 kali dan memindahkan filtrat
kedalam labu destilasi
e) Mengencerkan dengan aquades sampai volume 150 cc
f) Melakukan destilasi dengan penampung 10 cc Asam Borat 2% dan
menmbah indikator campuran sebanyak 2 tetes.
g) Melakukan destilasi dengan penampung 10 cc Asam Borat 2 % dan
menmbah indikator campuran sebanyak 2 tetes.
h) Menunggu hasil destilasi sampai volume 40 cc
i) Hasil destilasi dititrasi dengan HCL 0,1 N sampai warna kehijauan.
j) Mencatat jumlah HCl (ml/cc) yang digunakan untuk titrasi
14
Perhitungan
Keterangan : hasil destilasi bisa hanya diambil 10 cc tetapi hasil titrasi dikalikan 4
15
3. BAHAN ORGANIK
Bahan organik adalah komponen penting dalam kesuburan tanah, yang
tersusun dari residu dari tumbuhan dan hewan dengan berbagai tingkat
perombakan. Sebagian bahan organik ada yang masih baru dan segar dan sebagian
lainnya sudah mengalami perombakan sampai tidak nampak lagi bentuk asalnya.
Menurut Brady and Weill (2002), kadar bahan organik dalam tanah kurang lebih
hanya 3 – 5 % dari berat tanah mineral pada lapisan atas (perakaran) yang terwakili.
Ada beberapa sifat tanah yang dipengaruhi oleh keberadaan bahan organik,
diantaranya granulasi tanah, kemampuan dalam menyimpan air, dan mengikat hara
sekaligus sebagai sumber hara untuk tanaman (Foth. 1998). Oleh karenanya
diperlukan kemampuan analisis kadar bahan organik tanah.
1. Bahan
a. Ctka Ǿ 0,5 mm
b. K2Cr2O7 1N
c. Asam sulfat pekat
d. Asam fosfat 85 %
e. FeSO4 0,5 N
f. Indikator DPA
g. Aquadest
2. Alat
a. Labu takar 50 ml
b. Gelas piala 50 ml
c. Gelas Ukur 25 ml
d. Pipet drop
e. Pipet Ukur
3. Cara Kerja
a. Menimbang CTKA 0,5 mm seberat 0,5 g dan memasukkan ke dala labu
takar 50 ml.
b. Menambahkan K2Cr2O7 1N sebanyak 10 ml
16
c. Menambahkan dengan hati2 lewat dinding 10 cc Asam Sulfat pekat setetes
demi setetes, hingga menjadi berwarna jingga. Apa bila muncul warna
kehijauan , tambahkan lagi K2Cr2O7 dan H2SO4 pekat dengan volume yang
diketahui. Lakukan hal yang sama untuk blanko (tanpa tanah).
d. Menggojog dengan memutar dan mendatar selama 1 menit, lalu
mendiamkannya selama 30 menit
e. Menambahkan Asam fosfat 85 % dan mengencerkannya dengan aquadest
hingga tanda tera (vol 50 ml) dan digojog sampai homogen
f. Mengambil 5 ml larutan bening dan menambah 15 ml aquadest serta
indikator DPA sebanyak 2 tetes, kemudian mengojognya bolak balik
sampai homogrn.
g. Menitrasi dengan FeSO4 0,5 N hingga warna hijau cerah.
Perhitungan:
B = Blanko
A = Baku
KL = Kadar Lengas
17
4. N TOTAL TANAH
1. Bahan
a. Ctka Ǿ 0,5 mm
b. H2SO4 pekat
c. CuSO4 dan K2SO4 (perbandingan 20 :1)
d. Aquadest
e. H2SO4 0,1 N atau H2BO4 10 %
f. Indikator Methyl red
g. NaOH 0,1 N atau NCl 0,1 N
h. Butir Zn
2. Alat
a. Gelas arloji
b. Timbangan analitik
c. Tabung Kjeldahl
d. Erlenmeyer
e. Buret
f. Labu destilasi
3. Cara kerja
a. Destruksi
1) Menimbang dengan gelas arloji bersih/kertas contoh tanah kering angin
diameter 0.5 mm 1 gram
2) Memasukkan ke tabung Kjeldahl dan menambahkan 6 ml H2SO4 pekat
3) Menambahkan campuran serbuk K2SO4 dan CuSO4 1 sendok kecil
4) Melakukan destruksi hingga campuran homogen yaitu asap hilang dan
larutan menjadi putih kehijauan atau tidak berwarna.
b. Destilasi
1) Setelah larutan dalam tabung Kjeldahl dingin, menambahkan aquades
30 ml dan menuangkan dalam tabung destilasi (tanah tidak ikut),
tambahkan 2 butir Zn dan 20 ml NaOH pekat.
18
2) Mengambil larutan penampung 10 ml (merupakan campuran H2SO4 0.1
N dan 2 tetes metyl red) pada beker glass atau erlenmeyer (larutan
penampung sudah dibuatkan)
3) Melakukan destilasi hingga volume larutan penampung 40 ml.
c. Titrasi
1) Mengambil larutan penampung 10 ml dan melakukan titrasi pada larutan
dalam bekerglass hasil destilasi, dengan NaOH 0.1 N sampai warna
hampir hilang/kuning bening.
2) Melakukan prosedur di atas untuk blanko
3) Menghitung nilai N total tanah.
N total tanah = %100
)(100
100
414)(x
mghxBeratTanaKL
xxxNAB NaOH
19
5. P TERSEDIA TANAH
1. Bahan
a. Ctka Ǿ 0,5 mm
b. Larutan HCL 0,025 N
c. Larutan NH4F 0,03 N
d. Amonium Molibdat
e. Larutan SnCL2
f. Larutan standart P
2. Alat
a. Gelas Ukur
b. Timbangan analitik
c. Tabung rekasi
d. Corong
e. Kertas Saring Whatman
f. Erlenmeyer
g. Pipit ukur
h. Spektrofotometer
3. Cara Kerja
a. Mengencerkan larutan standar P (dilakukan co-ass)
b. Menimbang 0,5 gram tanah kering angin kemudian memasukkannya ke
dalam flakon.
c. Menambah 7 ml larutan Bray I (0.025 N HCl + 0.03 N NH4F), lalu
menggojognya selama 1 menit
d. Menyaring dengan kertas whatman sampai jernih
e. Mengambil 2 ml filtrat dan menambah 5 ml aquades
f. Menambah 2 ml amonium molybdat hingga homogen
g. Menambah 1 ml SnCl2 dan menggojognya (sebelum ditembak)
h. Mengukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 660 nm.
)(100
100
35tan
gBeratTanahxKL
xTanahPLaruppmppmP
20
6. K TERSEDIA TANAH
1. Bahan
a. Ctka Ǿ 0,5 mm
b. Lithium Khlorida (LiCl2 ) 0,05 N
c. Amonium acetate 1 N pH 7
2. Alat
a. Gelas Ukur
b. Tabung reaksi
c. Timbangan analitik
d. Corong
e. Flame Photometer
3. Cara Kerja
a. Menimbang contoh tanah 2.5 gram
b. Menambah amonium asetat 25 ml dan menggojog selama 30 menit
c. Menyaring ekstrak dan mengambil 5 ml
d. Menambah 5 ml LiCl2 dan menjadikan volume 50 ml dengan aquades
e. Menembak dengan flamefotometer.
%100
)(100
100100
505
50tanx
mgTanahBeratxKL
xxTanahLaruKppmnahTersediaTaK
21
7. N JARINGAN TANAMAN
1. Bahan
a. Asam sulfat pekat
b. Natrium Hidroksida
c. Asam Borat
d. Petunjuk Conwey
e. Batu didih
2. Alat
a. Neraca analitik tiga digital
b. Tabung digestion
c. Alat destilasi
d. Labu didih 250 ml
e. Erlenmeyer 100 ml
f. Tabung reaksi
3. Cara Kerja
1) Destruksi
a. Menimbang sampel tanaman dengan kertas bersih dan kering sebanyak
0,1 gram.
b. Memasukkan ke dalam tabung Kjeldahl dan menambahkan 3 ml H2SO4
pekat.
c. Menambahkan campuran serbuk CuSO4 dan K2SO4 1sendok kecil.
d. Melakukan destruksi hingga campuran homogen yaitu asap hilang dan
larutan menjadi putih kehijauan atau tidak berwarna.
2) Destilasi
a. Menambahkan aquadest 30 ml, setelah larutan dalam tabung Kjeldahl
dingin dan menuangkan dalam tabung destilasi, tambahkan 2 butir Zn
dan 20 ml NaOH pekat.
b. Membuat larutan penampung 10 ml campuran H3BO3 4 % +
indikator campuran pada gelas piala (sudah dibuatkan).
22
c. Melakukan destilasi hingga volume larutan penampung 40 ml
3) Titrasi
a. Mengambil larutan hasil destilasi 10 ml dan melakukan titrasi dengan
HCl 0,1 N (sampai warna menjadi kuning).
b. Melakukan prosedur di atas untuk blangko.
c. Menghitung nilai N jaringan
N pupuk = )(
414)(
mglberatsampe
xxNHClxAB x 100 %
23
8. P JARINGAN TANAMAN
1. Bahan
a. Asam Nitrat Pekat
b. HClO4 pekat (60%)
c. Pereaksi P
2. Alat
a. Tabung reaksi
b. Penggojog tabung
c. Spektrofotometer
d. Timbangan analitik
3. Cara kerja
a. Membuat larutan standar P
b. Menimbang 0,2 gram sampel jaringan dan memasukkannya dalam tabung
reaksi.
c. Menambahkan 2 ml HNO3 pekat dan HClO4 0,6 ml.
d. Memanaskan di atas pemanas sampai larutan jernih dan jangan sampai
kering lalu mendinginkannya.
e. Menambahkan aquadest sampai volume menjadi 10 ml.
f. Menyaring larutan dengan kertas Whatman.
g. Mengambil 1 ml filtrat dan mengencerkan larutan sampai 10 ml
h. Menambahkan 2 ml HNO3 2 N.
i. Menambahkan 1 ml vanadium molybdat, gojog, dan diamkan selama 30
menit.
j. Menembak dengan spektrofotometer dan menghitung kadar P.
ppm P = y x pengenceran
ket: y = perhitungan dari hasil pembacaan setelah dimasukkan
dalam persamaan regresi
24
9. K JARINGAN TANAMAN
1. Alat
a. Tabung reaksi
b. Timbangan
c. Pemanas
d. Flamefotometer
2. Bahan
a. Sampel jaringan
b. HNO3 pekat dan HClO4 0,6
c. kertas Whatman
3. Cara Kerja
a. Membuat larutan standar K
b. Menimbang 0,2 gram sampel jaringan dan memasukkannya dalam tabung
reaksi.
c. Menambahkan 2 ml HNO3 pekat dan HClO4 0,6 ml.
d. Memanaskan di atas pemanas sampai larutan jernih dan jangan sampai
kering lalu mendinginkannya.
e. Menambahkan aquadest sampai volume menjadi 10 ml.
f. Menyaring larutan dengan kertas Whatman.
g. Mengambil 2 ml filtrat dan mengencerkan hingga 10 ml.
h. Mengamati dengan flamefotometer dan menghitung K jaringan tanaman.
Catatan : analisis K dengan mengambil 1 ml filtrat dari ekstrak P,
diencerkan hingga 10 ml (bebas/volume yang diketahui), dibaca dengan
Flamefotometer dan bandingkan dengan standar.
K jaringan tanaman (ppm) = hasil pembacaan x pengenceran.
25
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2001. Petunjuk Pelaksanaan Analisis Fisika dan Kimia Tanah. UNS.
Surakarta.
Ariyanto, 2003. Buku Petunjuk Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah, Jurusan Tanah.
FP. UNS. Surakarta.
Brady, N. C. And Weill, R. R., 2002. The Nature and Properties of Soils. Thirteenth
Edition. Pearson Education, Inc. Upper Sadle River. New Yersey. 960 hal
Buckman, H. O and N. C. Brady, 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Akasara.
Jakarta.
Foth, H. D. 1998. Dasa-dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Sulaeman, Suparto dan Eviati. 2005. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan
Pupuk. Balittanah. Bogor.
26
DAFTAR COASS KESUBURAN TANAH 2015
NAMA CP KELOMPOK Prodi
Ahmad Adi Surya 085725346546 KEL 1-3 ILTAN
Fajar Hidayanto 085745887288 KEL 4-5
Gendro Indri 085728055809 KEL 6-7
Alfian Aji K. 085647526750 KEL 8-10 AGT-A
Kristi Kartika 085729029206 KEL 11-13
Anton Nurrohman 085643531198 KEL 14-16 AGT-B
Natasha Ervia 085640728589 KEL 17-19
Rifqi Syarif M. 085713377400 KEL 20-22 AGT-C
Rina Puji L. 085742218687 KEL 23-25
Mualim Anung P. 085728974454 KEL 26-28 AGT-D
Kartika Dewi 085727095223 KEL 29-31
Adam Bagaskara 081617736694 KEL 32-34 AGT-E
Maharani N. KEL 35-37
Lasiah 085642241486 KEL 38-40 PKP
Khalifah KEL 41-42
Maymunah N. 08995701963 KEL 43-44
Tabel 2. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah
Parameter tanah
Nilai
Sangat
rendah Rendah Sedang Tinggi
Sangat
Tinggi
BO (%) < 1 1 - 2 2 - 3 3 – 5 >5
KPK (cmol(+)/kg < 5 5 - 16 17- 24 25 – 40 >40
N Total (%) <0.10 0,10 – 0.20 0.21 – 0.50 0.51 – 0,75 >0,75
P2O5 Tersedia
(Bray I)
< 10 10 - 15 16 - 25 26 – 35 >35
K tersedia
(me/100 g)
< 0,1 0,1 – 0,2 0,3 – 0,5 0,6 – 1,0 >1,0
27
DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH 2015
KEL 1 KEL 2 KEL 3 KEL 4 KEL 5 KEL 6 KEL 7
ABDI LEONARDO
S.
ADHIA
AZHAR
FAUZAN
ALIF HUSNA
LANTIP N.
ALUYSIUS
JAYA N. S
AMIR
NOVIYANTO
ARIKHNA
RIZQIYANA
BAGUS BUDI
SANTOSO
DARA PANGESTI
M.
DEVI
PITALOKA
DEVINA
MERDIKOSIWI
DINAFERA
MARIA M
EKO PUTRO
TRAPSILO
FAISAL
REZA
HATAMI
FAIZAL
AKBARRUL
HUDA
IDA
ARDIYANINGRUM IMA FAROHI
LIA SARI
PURNAMA
LUTHFAN
NUR
HABIBI
MAYURA
MARIS
MOCHAMAD
NOOR
HAKIM
MUHAMMAD
RIDHO A. R.
NABILAH
HANIFAH
NOVI
RAHMAWATI
S.
NUR AIDA
SUHERI
NUR
ECHSAN
MUHAMAT
R.
PRADIPTA
MANGGALA
PUNGKY
FERINA
SARI
PUTRI
ALVERNIA
28
R. BAGUS
JANISTRA W. R. BUDIONO
RANDY
RAMADHAN RISMAWAN
RIZKISADI
RAFIRMAN
ROSA DYAH
AYU PUTRI
SEPTIANA
NOVITA
SARI
SETIO
NOFIANTORO
SINGGIH
INDRA R.
SWESTYANA
INDAH P
UMI
BAROKAH
VIVI
APRILIA R.
WIDYA
WIJAYANTI WINDA SARI
KEL 8 KEL 9 KEL 10 KEL 11 KEL 12 KEL 13
A'isyah Zahrotul
Muthi'ah
Alfi Berlina Aji Ariwati Trisiwi M Ayu
Proboningrum
Chotimah Ario Bimo
Ade Tiko Ahmad M Amalia Dita
Riyaningsih
Astri Rovi`Ati Aufa Aulia
Sumarno
Della Sukma
Dewayani
Desy Setyaningrum
Agustin eka
nuryasinta
Anni`Matul
Wahidah A
Atikah Intan
Kumala
Aulia Rahmawati Deno Hadi
Prahasto
Dhealaras
Widyaningrum
Ahmad Sulhan Arindu Septi Hadi
Ningsih
Aziz Muhajir
Sulthon
Bintoro Rizqon
Saputro
Desi Putri
Hastuti
Diah Ayu Sekar
Rini
29
Alexandra Devi P A Destara Twinka
Putra
Bagas Dwi
Saputra
Boby Setiyawan Dessy
Rachmawati
Dini Munawaroh
Cahya Jati
Pamungkas
Dessya Putri
Prasetyo
Dwi Agustina F
KEL 14 KEL 15 KEL 16 KEL 17 KEL 18 KEL 19
Dwi Anistyarini Elisa Nofa
Anggraini
Fajar Cisanda Fita Ratnasari Hanung
Anindita Wijaya
Sakti
Heni Hidayati
Dwi Kusuma
Wardani
Eveline Ignatia Fandy Fajar
Yuwono
Herlina Mega
Puspitasari
Ernawati Herdhyanto Putro
Edi Trijono Erika Diah
Septiana
Fatmawati Galang Gada
Pradhana
Haryani Dwi
Utari
Fitriana Romdhati
Edvan Yazid
Arridho
Hardian Wahyu
Utami
Febrina
Rahmadhani A
Elizabeth Windy
Giti
Hekmawati Herwinda
Mardhiyanti
Eka Yunita Fadilah Gilang Ridho
Ananda
Febry Nurhidayati Hamzah Dwi Nur
Ahmadi
Helna Estalansa Hilal Herdiansyah
30
Iga Mawarni
Ariyanto
Hanida Robbani
Hendra
KEL 20 KEL 21 KEL 22 KEL 23 KEL 24 KEL 25
Ikhwan Cahyadi Isnaini Jenni Tri Utami Kumala Sari Martheffany
Devitha
Muhammad Hafizh
Dwiyatno
Intan Pramesti Isti oktaviana
musfiroh
Kakung
Kurniawan
Laila Nikmatus
Sa'diyah
Mega Tritayasa Muhammad Ikhsan
Fath
Irawati Ita utami Khusnul Isnawati Lathifah Rohmah Muhammad
Aprilian
Sudrajat
Muhammad Syaiful
Umar
Irham Dirgantara Y Muhammad Aziz
S
Linggarisqy
Santyoko Y.
Kiki Wijayanti Janitra
Rendrahadi
hantoro
Muhammad Daidi
Jauhari
Isna Luthfa Haniati Muhammad
Taufiq Fiqri
Mahardika
Komariatul Anjani Lintang Chandra
Dewi
Jeni suci arifin Murni Sinitiya Wati
31
Muhammad Fauzi
Pratama
Lulu`Il Maknun
Musthafa Kamal
Ainur
KEL 26 KEL 27 KEL 28 KEL 29 KEL 30 KEL 31
Rifki Maulana Novika Ayu
Lestari
Pricillia Galuh
Pusparini
Rahmat Nur
Hidayat
Rika Ariyanti Sandy Ari Nugroho
Nandika Fatharani Nuh Nur Ruslih Puspita Candra
Ayu Mahardini
Ratna Ramadhan Riris Rahayu
Utami
Sarah Carolina Nur
Ubaidah
Natya Lakshita Nur Raisa
Amalina
Puspita Melati
Subiarto
Retno Nur
Wijayanti
Rizky Ilham Ds Sely Rakhmawati
Nia Nafiah Nuri Isnaini Putri Dela Atikah Rhizia Syifa
Fauziyah
Rizqika Nur
Amanah
Shafira Kumalaika
A
Niken Pusparini Peatty Winona Z
S
Qois Waliyyudin Mutiara Ferisia
Saweho
Roma Sianturi Shannen Mutiara
Kisty
Putri Dewangga
Maharani
Safitri
Ramadanik
Shelina Elsha
Primanita
32
KEL 32 KEL 33 KEL 34 KEL 35 KEL 36 KEL 37
Sigit Tri Hatmojo Syarul Nugroho Umi Munawaroh Wildasari Ganitry Yeli Yulianti Yudo Sakti
Sisnadhika Januar
Rahma
Tita Anugerah
Widi
Umi Nurchasanah Woro Hafsah
Masrofiq
Yeyen Ami
Kurniawati
Yuliastuti
Monicasari
Siti Mumfaridah Triyas Vinandita Untari Dayu
Kencono
Yanshintya
Pamela B P
Yosi Putri
Purwadi
Yumna Aqilah
Khairunnisa
Suci Sulistiyani Ulfa
Mutammimah
Wahdah Nur
Septyaningsih
Yanuar
Rhamadhan
Yovie Winayu
Asekti
Zakhrufil Maulimi
Susanti Ulfiana Mahira
Rahma Utama
Wiesya K Bayu
Ajie
Yasinta Devytasari Yuanita Wahyu
Hapsari
Zulfa Lail Gaibi
Rahmalia Fauza
Mauli
Zulfikar
Damaralam Sahid
Usman Useng Zulkhifar Rizky
Afandi
Yogo Laksono Zulfa Nahdhiana
Halimah
33
FORMAT LAPORAN
HALAMAN JUDUL ................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
DAFTAR TABEL .....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan praktikum
C. Waktu dan tempat praktikum
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanah Alfisol
B. Pupuk Cair, Pupuk Kandang, Urea , NPK, pupuk SP.
C. Kesuburan Tanah
D. Tanaman Jagung/Kacang Tanah
** 5 tinjauan pustaka (teks book, bhs Indonesia, Jurnal, internet)
III. CARA KERJA
IV. HASIL DAN ANALISIS HASIL PRAKTIKUM
A. Analisis Tanah Awal
B. Analisis Tanaman
V. PEMBAHASAN
** Pembahasan bersifat komprehensif (Data 1 kelas sama)
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................
LAMPIRAN
34
Contoh Cover
LAPORAN PRAKTIKUM
KESUBURAN TANAH
DISUSUN OLEH :
NAMA :…………………….
NIM :……………………..
PROGRAM AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNS
SURAKARTA
2015
35
**Cover warna coklat muda
PETUNJUK PRAKTIKUM
KESUBURAN TANAH
DISUSUN OLEH :
TIM DOSEN KESUBURAN TANAH
LABORATORIUM KIMIA DAN KESUBURAN TANAH
JURUSAN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN UNS
SURAKARTA
2015
36
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Allah, SWT yang telah memberikan karuniaNya
sehingga penyusunan Buku Petunjuk Praktikum ini bisa diselesaikan.
Buku ini berisi panduan bagi mahasiswa tentang kegiatan yang akan dilakukan
dalam praktikum Mata Kuliah Kesuburan Tanah, meliputi kegiatan yang ada di
lahan maupun prosedur analisis tanah dan tanaman di laboratorium.
Buku ini disusun dengan harapan dapat dijadikan sebagai pegangan
mahasiswa, tidak hanya pada saat praktikum, tetapi juga pada saat kegiatan
penelitian tugas akhir atau skripsi.
Ucapan terimakasih, penyusun sampaikan kepada semua fihak yang telah
membantu dalam penyusunan buku ini. Penyusun menyadari bahwa buku ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penyusun minta maaf apabila ada yang
tidak berkenan dan ketidak tepatan isi buku ini. Kitik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan buku ini
Semoga buku ini bermanfaat bagi semua fihak yang berkepentingan
dengan buku ini.
Surakarta, April 2015
Penyusun
37
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
TUJUAN
KEGIATAN PRAKTIKUM
A. P{ERCOBAAN PENANAMAN DI LAHAN
B. ANALISIS DI LABORATORIUM (TANAH DAN JARINGAN)
1. Kadar Lengas
2. KTK tanah
3. Bahan Organik
4. N total tanah
5. P tersedia tanah
6. K tersedia tanah
7. N jaringan tanaman
8. P jaringan tanaman
9. K jaringan tanaman
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
38
Cara Mensitasi dari buku ini
J. Syamsiyah, S. Minardi, Suntoro, Hery Widiyanto, Sri Hartati. 2013. Petunjuk
Praktikum Kesuburan Tanah.Jur. Ilmu Tanah. F.P. UNS. Surakarta.
Diterbitkan oleh:
Lab. Kimia dan Kesuburan Tanah.
Jur. Ilmu Tanah. Fak. Pertanian. UNS
Jl. Ir. Sutami 36 A. Kentingan , Jebres, Surakarta. 57126
Telp/Fax. 0271-632477